BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Kemajuan era teknologi mendorong juga pada kemajuan sistem pembayaran salah satunya adalah penggunaan kartu debit. Fasilitas yang ditawarkan bank membuat para nasabah tertarik dengan program kartu debit yang ditawarkan. Hal tersebut terlihat dari data yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia pada tahun 2013 tentang pengguna kartu debit yang dari tahun ke tahun semakin meningkat. Tingginya pengguna kartu debit dan fasilitas yang ditawarkan mau tidak mau memberikan dampak terhadap pengguna, pihak bank selaku penyelenggara dan merchant yang bekerjasama. Dampak tersebut bisa muncul bagi nasabah atu pengguna ketika terjadi adanya pergeseran yang dahulu membawa uang tunai kemudian beralih menjadi kartu (less cash society). Dampak bisa terdiri dari 2 hal yaitu positif, dampak positir dalam penggunaan kartu debit bisa jadi yaitu kemudahan dalam mengkontrol keuangan maupun dampak negatif yaitu sikap boros ketika menggunakan kartu tersebut. Mahasiswa yang kuliah di Universitas Gadjah Mada tidak selamanya berasal dari dalam Provinsi Yogyakarta. Bisa jadi lebih banyak berasal dari kota lain maupun pulau lain sehingga banyak sekali mahasiswa yang merantau di kota ini. Dinamika mahasiswa perantauan yang berasal dari luar jogja banyak menghiasi kehidupan mahasiswa tersebut antara lain kehidupan yang jauh dari orang tua, mahasiswa yang mau tidak mau harus bisa mandiri termasuk mengatur hal keuangan. Tak jarang mereka harus bekerja paruh waktu atau memiliki usaha sendiri untuk bisa menyambung hidup ketika keuangan mereka tidak seimbang. Tidak lepas dari itu semua hampir semua mahasiswa mempunyai kartu debit dengan alasan yang berbeda beda. Berdasarkan dampak yang dimunculkan atas penggunaan kartu debit terhadap mahasiswa maka ditemukan kesimpulan dari penelitian ini antara lain : 1. Perilaku Konsumsi tidak hanya berdiri sendiri namun juga karena aspek lain yang melatarbelakangi. Peneliti membagi aspek tersebut dalam kedua kelompok yaitu aspek dari dalam diri atau internal, dan aspek dari luar atau eksternal.
31
a. Aspek Konsumsi Internal Berdasarkan hasil wawancara dan penelitian ini disimpulkan bahwa yang paling banyak melatar belakangi keputusan untuk melakukan konsumsi berdasarkan aspek internal lebih dominan karena motivasi diri akan kebutuhan barang tersebut. Dikutip dari teori moslow tentang tingkatan kebutuhan, kebutuhan itu sendiri memiliki beberapa macam dan yang paling dominan atas kebutuhan Fisiologis (makan, minum). Sedangkan untuk kebutuhan lain seperti aktualisasi diri menjadi hal lain yang mengikutinya dan tidak menjadi aspek utama.
b. Aspek Konsumsi Eksternal Aspek Konsumsi eksternal merupakan sesuatu yang merangsang seseorang untuk melakukan konsumsi berasal dari luar. Aspek eksternal memiliki dominan yang cukup kuat dalam memutuskan untuk membeli suatu barang. Antara lain : b.1 Lingkungan Keluarga Lingkungan keluarga menjadi sangat penting dalam mempengaruhi keputusan atau tindakan konsumsi seseorang. Pada penelitian ini keluarga memiliki peran dalam menurunkan bakat seperti berbisnis. Selain itu ada orang tua informan yang sudah menyiapkan kegiatan bisnis anaknya sepeti usaha kos-kosan. b.2 Pendidikan Pada tingkat pendidikan memberikan pengaruh juga dalam konsumsi informan. Semakin banyak wawasan dan selektifnya seseorang akan suatu produk maka mempengaruhi juga keputusan dalam membeli barang tersebut. Seperti kebutuhan seorang yang berada di jenjang pendidikan tinggi akan berbeda dengan kebutuhan mereka yang berada di jenjang sekolah menengah. b.3 Status Ekonomi Peran penting dalam aspek eksternal adalah status ekonomi. Akan berbanding lurus antara status ekonomi menengah keatas dengan status ekonomi biasa.
32
Seperti halnya informan yang pasti berbeda beda uang saku setiap bulannya, tergantung dari pendapatan orang tua pula setiap bulannya. b.4 Penguasaan Teknologi Pada aspek eksternal terakhir ini yaitu penguasaan teknologi
memberikan
pengaruh juga dalam selera, wawasan, dan pengambilan keputusan kegiatan konsumsi. Seperti yang dialami oleh informan yaitu ada beberapa informan yang sengaja menjadikan informasi di internet sebagai referensi belanja mereka. Bahkan kecenderungan belanja online saat ini sudah menjadi hal yang biasa. Sehingga penguasaan teknologi memberikan andil yang cukup signifikan pula dalam pencarian informasi suatu produk baik melalui iklan. 2. Seputaran Kepemilikan Kartu Debit a. Pengetahuan tentang kartu debit hampir sebagian besar informan didapatkan dari orang tuanya. Orang tua menganjurkan anaknya untuk menggunakan kartu debit dengan tujuan untuk kemudahan transaksi. Sehingga anjuran anjuran untuk menggunakan kertu debit dan bank apa yang sesuai sebagian besar berasal dari orang tua. b. Dampak Penggunaan Kartu Debit Memiliki kartu debit dan menggunakannya untuk bertransaksi merupakan suatu hal yang akan memunculkan dampak baik itu positif maupun negatif yaitu antara lain : b.1 Dampak Positif Memiliki kartu debit memberikan kemudahan, dan kenyamanan dalam bertransaksi, itulah yang diungkapkan oleh informan. Kemudahan itu dirasakan melalui ketika berbelanja tas, baju, belanja bulanan maupun sepatu membutuhkan uang yang tidak sedikit. Sehingga untuk meminimalisir uang yang dibawa banyak dan mencegah tindak kejahatan maka informan lebih senang menggunakan kartu debit. Selain karena alasan keamanan juga karena kemudahan dalam mengkontrol keuangan, sehingga hanyak membawa uang secukupnya dan menyimpannya di bank. Jika membawa uang kas kemungkinan untuk berbelanja akan leih besar.
33
Selain itu juga karena sisa uang belanjaan bisa lebih aman disimpan di bank, dibandingkan disimpan di dompet. b.2 Dampak Negatif Dalam suatu dampak selain terdapat dampak positif juga terdapat dampak negatif. Dampak negatif yang muncul adalah ada 2 informan yang sulit untuk mengkontrol keuangan mereka. Hal tersebut terjadi karena kemudahan dalam transaksi belanja sehingga informan lupa untuk mengkontrol keuangannya. Selain itu karena hasrat berbelanja didalam diri yang tidak bisa terkontrol, sehingga ketika menemukan kartu debit semakin membuatnya sulit untuk mengkontrol keungan.
Terdapat hubungan yang positif antara perilaku konsumsi dengan penggunaan kartu debit. Perilaku konsumsi yang dari awal bijak dalam menggunakan uang dalam berkonsumsi dan memiliki pengaturan tersendiri, ketika dihadapkan pada kartu debit membuat mereka semakin mudah untuk mengkontrol keuangannya. Berbeda dengan mereka yang memiliki perilaku konsumsi sulit untuk mengatur keuangan, maka ketika dihadapkan dengan kartu debit dan segala kemudahannya maka akan berpengaruh juga pada perilaku konsumsinya yaitu menjadi lebih boros. Disisi lain konsumsi yang dilakukan oleh mahasiswa mengedepankan adanya suatu konsumsi simbol, maupun tanda yang dimunculkan oleh suatu benda. Terlihat dalam konsumsi yang dilakukan yaitu mengedepankan brand tertentu dengan tujuan kualitas yang terjamin. Selain itu penggunaan kartu debit juga harus ditempat yang melakukan kerja sama dengan pihak bank, dan lebih banyak toko maupun penjual untuk kalangan ataslah yang melakukan kerja sama dengan bank. Sehingga memunculkan adanya prestice tersendiri bagi pembelinya yang menggunakan kartu debit.
B. CATATAN KRITIS DAN SARAN
B.1 Catatan Kritis Berdasarkan pada penelitian yang telah dilakukan dan dengan memperhatikan kesimpulan yang didapat, maka peneliti memberikan beberapa catatan kritis mengenai kendala yang dihadapi ketika melakukan penelitian, yaitu antara lain :
34
1. Sulitnya mengakses data tentang jumlah mahasiswa perantau dan juga sulitnya mendapatkan data tentang pekerjaan orang tua mahasiswa di FISIPOL 2. Masalah keuangan merupakan masalah yang sensitif apabila di pertanyakan, kesulitannya ketika informan diminta untuk terbuka tentang keuangan keluarga dan keuangan dirinya sendiri 3. Selain masalah keuangan ada pula informan yang tidak mau membuka jati diri pekerjaan mereka, sehingga informan hanya memberikan informasi pekerjaan mereka secara garis besar.
B.2 SARAN Saran pada penelitian ini memberikan manfaat atau pengetahuan bagi peneliti yang ingin mengembangkan atau mengangkat tema yang sama : 1. Peneliti pada saat akan mencari data baik di instansi agar mencari data sebanyak banyaknya. Hal ini dimungkinkan agar tidak diperlukan kerja berkali kali. 2. Pada saat wawancara, peneliti agar lebih membuat suasana wawancara nyaman dan menyenangkan. Tujuannya adalah agar informan ketika memberikan informasinya dengan santai karena materi dari wawancara bersifat sensitif.
35