BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah dilakukan, ada beberapa hal yang dapat disimpulkan, yaitu: 1. Kehendak menurut Nietzsche adalah hal yang berperan sebagai pendorong dalam diri manusia untuk manusia dapat mencapai atau memperoleh tujuanya. Menurut Nietzsche kekuatan akan timbul apabila kita berbuat sesuatu. Dengan kata lain, kekuatan akan timbul apabila manusia bekerja sebagai makhluk alamiah, di samping membutuhkan kebutuhan rohani, manusia membutuhkan juga kebutuhan fisik. Usaha untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya tersebut manusia harus bekerja. Kerja bukan tanda kerendahan seseorang ataupun alat untuk sekedar mengisi waktu, melainkan proses penyempurnaan manusia itu sendiri untuk dapat bekerja dengan baik, maka manusia perlu kekuatan. Kekuatan adalah yang memungkinkan manusia mencapai hasil yang telah dicapainya. Menurut Nietzsche, jika salah satu dari organ manusia itu berubah, maka kekuatan manusia akan berkurang. Selanjutnya dalam hidup ini, manusia haruslah selalu kreatif untuk mencapai apa yang menjadi tujuannya, yaitu manusia unggul. Tanpa adanya proses kreativitas yang muncul dalam diri manusia maka tidak akan bisa manusia mencapai tujuanya untuk menjadi manusia unggul. Hal terakhir yang juga
menjadi point penting dalam pemikiran Nietzsche terkait dengan kehendak adalah bahwa manusia dalam bekerja (proses mencapai manusia unggul) haruslah mencintai kehidupan. Dengan kata lain manusia harus mencintai apa yang dikerjakanya. Kehendak yang dimaksudkan sangat berpengaruh pada kualitas diri manusia, yang disebiut manusia unggul. Manusia unggul atau Ubermensch adalah manusia yang telah melewati zona nyaman diri manusia itu selama ini. 2. Etos kerja memiliki banyak makna yang menjelaskan etos kerja bukan hanya hal yang berkaitan pada seseorang sebagai pegawai atau pekerja, tapi juga berpengaruh pada manusia dalam kehidupan sehari-hari. Karena sifat dari etos kerja itu tertanam dalam diri manusia dan mengikuti manusia dalam keseharian. Etos kerja merupakan sebuah sikap yang tertanam dalam diri manusia yang dimaknai sebagai nilai yang luhur. Dari definisi yang mengatakan bahwa etos kerja merupakan sebuah watak dan juga kualitas karakter seseorang yang berkaitan erat pada moral individu yang memengaruhi keberhasilanya dalam lingkungan tempat manusia tersebut berada. Seseorang yang memiliki etos kerja yang tinggi dalam dirinya secara otomatias juga memiliki sikap dan perilaku yang positif dalam keseharianya. Sikap-sikap dan perilaku dari etos kerja yang tinggi itu dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan juga faktor dalam diri seseorang. Etos kerja tinggi yang dimiliki manusia menjadikan manusia pasti mampu menjadi manusia
yang diatas rata-rata. Etos kerja yang dipahami pada penelitian ini bukanlah etos kerja yang hanya dalam ruang lingkup dunia kerja seperti perusahaan, tapi juga pemerintahan. Kesusksesan sebuah kelompok dan bahkan negara adalah tergantung pada etos kerja yang dimiliki setiap anggota didalamnya. 3. Kehendak dan etos kerja memiliki kaitan yang erat dalam berlangsungnya hidup manusia. Kehendak memiliki peran penting dalam proses manusia mencapai tujuan hidupnya, yaitu sebagai penggerak dan pendorong manusia memiliki etos kerja yang tinggi. Etos kerja yang tinggi dapat terbentuk oleh kehendak yang berasal dari dalam diri manusia yang memiliki unsur seperti motivasi dan kreativitas. Tanpa adanya kehendak dalam diri manusia, manusia tidak akan sampai pada tahap manusia unggul seperti yang dicitacitakan. Kontribusi kehendak bagi tumbuhnya etos kerja dalam diri seseorang sangat besar. Menyadari kehendak yang ada dalam diri sendiri bahwa manusia mampu menjadi manusia yang unggul dengan memiliki etos kerja tinggi.
B. Saran Manusia adalah mahkluk yang selalu memiliki tujuan dalam hidupnya. Tujuan untuk memuaskan diri, memperoleh kedudukan dan juga tujuan untuk menjadi seorang pemimpin. Sebagai manusia yang hidup pada masa kini, masa dimana dunia berada pada era globalisasi yang menuntut manusia untuk semakin
berani dalam memacu diri untuk maju, maka sebaiknya dalam diri kita sebagai manusia dapat meiliki etos kerja yang tinggi. Etos kerja yang tinggi hendaknya menjadi penggerak untuk manusia menjadi manusia yang memilikim kualitas diri yang baik hingga mampu menjadi manusia unggul. Sebagai manusia yang hidup pada masa modern dan maju seperti sekarang ini, baiklah sebagai manusia yang berpendidikan khususnya sebagai filosof muda, kita dapat memahami bahwa penting bagi kita untuk memiliki etos kerja tinggi yang diterapkan tidak hanya nanti saat sudah menjadi seorang pekerja, tapi sejak saat ini. Bahasan tentang kehendak tentunya sudah dipelajari dan pahami, jadi seharusnya mudah bagi kita yang mempelajari tentang kehendak untuk menerapkanya dalam kehidupan. Kehendak yang dijadikan sebagai landasan untuk bergerak kearah manusia yang unggul dibanding mereka yang belum dan tidak mempelajari seperti yang Nietzsche cita-citakan. Secara khusus saran ini ditujukan kepada kita sebagai manusia yang telah mengenyam dunia akademik yang tentunya harus lebih mampu memaknai tanggung jawab dan sadar pada bagaimana seharusnya seorang manusia hidup dalam kualitas yang tinggi. Memiliki pendidikan yang tinggi namun tidak memiliki kualitas diri yang baik (tercermin dalam etos kerja yang tinggi), merupakan hal yang sia-sia dan hanya membuang waktu masa kita hidup dalam diri manusia. Banyaknya manusia
kini yang memiliki jabatan dan gelar yang tinggi namun tidak memiliki etos kerja tinggi akan sangat memalukan institusi atau lembaga dimana manusia itu berada.