BAB V PEMBAHASAN
A. Karakteristik Responden. 1. Usia Hasil penelitian berdasarkan usia responden diperoleh presentase terbanyak pada usia ≥ 35 tahun sebanyak 76 responden (80.00%) dan terendah pada usia < 35 tahun sebanyak 19 responden (20.00%). Menurut Peter Vi (2000) bahwa keluhan musculoskeletal dirasakan pertamakalinya pada umur 35 tahun dan tingkat keluhan akan terus meningkat sejalan dengan bertambahnya usia. Berdasarkan uji statisrik yang dilakukan dengan menggunakan uji chi square diperoleh p value – 0.000, hasil tersebut menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara usia dengan low back pain . hal ini menunjukkan semakin tua usia responden maka pengaruh low back pain juga semakin meningkat, pada penelitian ini responden terbanyak pada usia ≥ 35 tahun dan hasil statistik menunjukkan pengaruh yang signifikan. Hal ini sejalan dengan penelitian yang pernah dilakukan Amalia (2012) menujukkan adanya pengaruh usia dengan low back pain yang bermakna. 2. Status Gizi Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa status gizi responden terbanyak pada status gizi kegemukan (>25-27) sebanyak 56 responden dan
31
32
terendah pada status gizi normal (18-25) sebanyak 36 responden. Menurut Tan HC (1988) bahwa jika seseorang mengalami kelebihan berat badan maka orang tersebut akan berusaha menyangga berat badan dari depan dengan menggunakan otot punggung bawah, apabila ini terus berlanjut maka akan menyebabkan penekanan pada bantalan syaraf tulang belakang yang akan menyebabkan low back pain. Berdasarkan hasil uji antara status gizi dengan low back pain diperoleh p value = 0.622. Hasil tersebut menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh antara status gizi dengan low back pain. dapat dikarenakan sopir saat duduk tidak membungkuk dan berat badan tidak dipusatkan pada otot punggung. Dalam penelitian ini status gizi kegemukan yang terbanyak dan tidak terdapat responden yang obesitas sehingga dalam uji statistik diperoleh hasil yang tidak signifikan. 3. Masa Kerja Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa masa kerja responden terbanyak pada masa kerja ≥ 13 tahun sebanyak 59 responden dan terendah pada masa kerja < 13 tahun sebanyak 36 responden. Menurut siti (2014) bahwa masa kerja ≥ 13 tahun mempunyai resiko 5,50 lebih besar menimbulkan keluhan nyeri punggung bawah dibandingkan dengan seseorang yang mempunyai masa kerja < 13 tahun. Berdasarkan hasil uji antara masa kerja dengan low back pain diperoleh p value = 0.000. Hasil tersebut menunjukkan bahwa ada pengaruh antara masa kerja dengan low back pain. Dalam penelitian ini responden memiliku masa kerja ≥ 13 tahun lebih dari setengahnya dan berdampak mengalami low back pain
33
dibandingkan dengan responden yang memiliki masa kerja < 13 tahun belum mengalami low back pain. B. Lama Duduk Sebelum Istirahat dalam Berkendara Berdasarkan hasil lama duduk sebelum istirahat dalam berkendara responden diketahui lama istirahat dalam berkendara ≥ 4 Jam sebanyak 68 responden (71.6%) dan terendah pada waktu istirahat dalam berkendara < 4 Jam sebanyak 27 responden (28.4%). Menurut UU No 22 Tahun 2009 tentang lalulintas dan angkutan jalan seharusnya tidak llebih dari 4 jam mengendarai denganwaktu istirahat wajib sekurang-kurangnya setengah jam dikarenakan otot dan konsentrasi sopir sudah mulai berkurang. C. Low Back Pain Berdasarkan hasil low back pain pada responden terbanyak pada responden yang mengalami low back pain sebanyak 51 responden (53.7%) dan terendah pada responden yang tidak mengalami low back pain sebanyak 44 responden (46.3%). D. Pengaruh Lama Duduk Sebelum Istirahat dalam Berkendara terhadap Low Back Pain pada Sopir Bus di Terminal Surakarta. Berdasarkan hasil lama duduk sebelum istirahat dalam berkendara pada responden diketahui bahwa waktu istirahat dalam berkendara terbanyak pada waktu istirahat ≥ 0,5 Jam. Menurut UU no 22 Tahun 2009 tentang lalulintas dan angkutan jalan, waktu istirahat dalam berkendara selama setengah jam wajib beristirahat setelah berkendara selama 4 jam. Berdasarkan hasil kuesioner sebanyak 51 responden mengalami low back pain. Analisis data yang dilakukan
34
menggunakan uji chi square yaitu untuk mengetahui adanya pengaruh antara lama duduk sebelum istirahat dalam berkendara terhadap low back pain. Hasil statistik uji chi square diperoleh p value = 0.000 atau p < 0.05. Hasil tersebut menunjukan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara lama duduk sebelum istirahat dalam berkendara terhadap low back pain. Hasil tersebut sejalan dengan penelitian yang pernah dilakukan Siti (2014) bahwa terdapat pengaruh durasi mengemudi dengan keluhan nyeri punggung bawah. Didukung dengan penelitian yang pernah dilakukan Mentari (2014) bahwa terdapat pengaruh antara durasi mengemudi dengan keluhan nyeri punggung bawah pada sopir trayek. Pengaruh waktu istirahat dalam berkendara terhadap low back pain dapat terjadi karena responden dengan waktu berkendara ≥ 4 jamhanya beristirahat 5 menit, sehingga waktu sopir untuk beristirahat sangatlah kurang yang seharusnya minimal beristirahat adalah setengah jam. Hasil pembahasan dapat diringkas bahwa low back pain dalam penelitian ini dipengaruhi oleh usia, masa kerja, dan lama duduk sebelum istirahat dalam berkendara. Usia yang mempengaruhi terbanyak pada usia diatas 35 tahun, masa kerja yang mempengaruhi ≥ 13 tahun dan waktu istirahat dalam berkendara terbanyak pada waktu istirahat ≥ 4 jam. Sedangkan dalam penelitian ini status gizi tidak mempengaruhi low back pain. E. Keterbatasan Penelitian 1. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional sehingga tidak meramalkan suatu kecenderungan dari Low Back Pain pada responden yang langsung berpengaruh terhadap waktu istirahat dalam berkendara.
35
2. Untuk Penelitian selanjutnya sebaiknya dilakukan pengkajian ulang terhadap faktor yang mempengaruhi Low Back Pain yang meliputi desain stasiun kerja dan getaran.