175
BAB V KESIMPULAN, SARAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan Telah berhasil dikembangkan Program Perkuliahan Fisika Sekolah Berorientasi Kemampuan Berargumentasi (PPFS-BKB) melalui serangkaian kegiatan analisis kebutuhan, desain program, pengembangan program, pembuatan, validasi, dan ujicoba baik terbatas maupun luas. PPFS-BKB terbukti dapat meningkatkan kemampuan berargumentasi dan pemahaman konsep calon guru fisika. Dari kesimpulan umum, dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1.
PPFS-BKB yang dikembangkan memiliki karakteristik sebagai berikut: a) PPFS-BKB terdiri atas empat tahap pembelajaran yang meliputi tahap identifikasi masalah, pembangkitan argumen tentatif, sesi argumentasi, dan penulisan argumen. Tahap identifikasi masalah melatih mahasiswa mengkaji permasalahan fisis yang bersifat problematis, dan memikirkan kemungkinan jawaban berupa klaim. Tahap pembangkitan argumen tentatif melatih mahasiswa mengembangkan argumentasi sesuai pola argumentasi Toulmin yang terdiri atas klaim, data, pembenaran (warrant), dan dukungan (backing). Tahap
sesi
argumentasi
melatih
mahasiswa
mengungkapkan
dan
mempertahankan argumentasi menggunakan struktur presentasi round-robin. Tahap penulisan argumen melatih mahasiswa menuliskan argumentasi akhir yang relevan dengan permasalahan; b) PPFS-BKB dilengkapi dengan LKM untuk melatih mahasiswa melakukan aktivitas argumentasi di dalam kelas. LKM memunculkan permasalahan fisis bersifat problematis sebagai stimulus belajar dan dilengkapi ringkasan materi ajar sebagai bahan bacaan untuk dipahami mahasiswa; c) Pembelajaran didesain berpusat pada mahasiswa dengan bimbingan dosen sebagai fasilitator. Pembelajaran dikembangkan Muslim, 2014 PENGEMBANGAN PROGRAM PERKULIAHAN FISIKA SEKOLAH BERORIENTASI KEMAMPUAN BERARGUMENTASI CALON GURU FISIKA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
176
untuk mendorong partisipasi aktif mahasiswa menggali informasi, berpikir, berdiskusi, berkolaborasi dalam menyelesaikan masalah, dan mengungkapkan gagasan sehingga mahasiswa dapat mengkonstruksi argumentasi ilmiah, dan membangun pengetahuan secara bermakna. 2. Peningkatan kemampuan berargumentasi mahasiswa yang memperoleh PPFS-BKB berada pada kriteria sedang dengan perolehan
sebesar 0,65 lebih tinggi dibandingkan dengan mahasiswa yang memperoleh pembelajaran konvensional berada pada kriteria sedang dengan perolehan sebesar 0,41. Terdapat perbedaan yang signifikan rerata skor peningkatan kemampuan berargumentasi dibandingkan
antara dengan
mahasiswa mahasiswa
yang yang
memperoleh memperoleh
PPFS-BKB pembelajaran
konvensional. PPFS-BKB lebih efektif dalam meningkatkan kemampuan berargumentasi pembelajaran
mahasiswa
calon
konvensional.
guru
Peningkatan
fisika
dibandingkan
semua
unsur
dengan
kemampuan
berargumentasi yang meliputi kemampuan membuat klaim yang akurat sesuai dengan permasalahan, menyertakan dan menganalisis data untuk mendukung klaim, menjelaskan hubungan antara data dan klaim (pembenaran/warrant), dan melandasi pembenaran untuk mendukung klaim (dukungan/backing) pada mahasiswa yang memperoleh PPFS-BKB lebih tinggi dibandingkan dengan mahasiswa yang memperoleh pembelajaran konvensional. Terdapat perbedaan yang signifikan rerata skor peningkatan pada semua unsur kemampuan berargumentasi antara mahasiswa yang memperoleh PPFS-BKB dan mahasiswa yang memperoleh pembelajaran konvensional. PPFS-BKB lebih efektif dalam meningkatkan semua unsur kemampuan berargumentasi mahasiswa
calon
guru
fisika
dibandingkan
dengan
pembelajaran
konvensional. 3. Peningkatan pemahaman konsep mahasiswa yang memperoleh PPFS-BKB berada pada kriteria sedang dengan perolehan sebesar 0,67 lebih tinggi dibandingkan
dengan
mahasiswa
yang
memperoleh
pembelajaran
konvensional berada pada kriteria sedang dengan perolehan sebesar 0,44. Muslim, 2014 PENGEMBANGAN PROGRAM PERKULIAHAN FISIKA SEKOLAH BERORIENTASI KEMAMPUAN BERARGUMENTASI CALON GURU FISIKA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
177
Terdapat perbedaan yang signifikan rerata skor peningkatan pemahaman konsep antara mahasiswa yang memperoleh PPFS-BKB dibandingkan dengan mahasiswa yang memperoleh pembelajaran konvensional. PPFS-BKB lebih efektif dalam meningkatkan pemahaman konsep mahasiswa calon guru fisika dibandingkan dengan pembelajaran konvensional. Peningkatan semua aspek pemahaman konsep yang meliputi kemampuan menafsirkan (interpretasi), membandingkan (komparasi), dan menjelaskan (eksplanasi) pada mahasiswa yang memperoleh PPFS-BKB lebih tinggi dibandingkan dengan mahasiswa yang memperoleh pembelajaran konvensional. Terdapat perbedaan yang signifikan rerata skor peningkatan semua aspek pemahaman konsep antara mahasiswa yang memperoleh PPFS-BKB dan mahasiswa yang memperoleh pembelajaran konvensional. PPFS-BKB lebih efektif dalam meningkatkan semua aspek pemahaman konsep mahasiswa calon guru fisika dibandingkan dengan pembelajaran konvensional. 4. Terdapat korelasi yang sangat kuat antara peningkatan pemahaman konsep dan peningkatan kemampuan berargumentasi dengan
perolehan nilai
koefisien korelasi (r) 0,984 sebagai impak penerapam PPFS-BKB. 5. Dosen memberikan tanggapan menyetujui penerapan PPFS-BKB. Secara umum dosen menyatakan bahwa penerapan PPFS-BKB: 1) sesuai dengan kompetensi dasar, indikator, dan karakteristik materi perkuliahan fisika sekolah; 2) mendorong motivasi,
partisipasi
aktif mahasiswa,
membangkitkan
mendorong mahasiswa lebih tertarik pada fisika sekolah, dan
mendorong mahasiswa berani mengemukakan pendapat, gagasan
dan
pertanyaan; 3) memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan
fisik serta
psikologis mahasiswa; 4) mengembangkan kemampuan berargumentasi; dan 5) meningkatkan pemahaman konsep. 6. Mahasiswa memberikan tanggapan menyetujui penerapan PPFS-BKB. Hampir seluruh mahasiswa menyatakan bahwa penerapan PPFS-BKB menarik, menantang, menyenangkan, dapat meningkatkan motivasi belajar, Muslim, 2014 PENGEMBANGAN PROGRAM PERKULIAHAN FISIKA SEKOLAH BERORIENTASI KEMAMPUAN BERARGUMENTASI CALON GURU FISIKA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
178
membuat suasana belajar berpusat pada mahasiswa, mampu mengembangkan kemampuan berargumentasi, dan mampu meningkatkan pemahaman konsep.
7. Kekuatan PPFS-BKB yang dikembangkan yaitu mampu: 1) mewujudkan perkuliahan fisika sekolah yang inovatif dan berkualitas sekaligus memberikan hasil belajar yang lebih baik; 2) menghasilkan peningkatan kemampuan berargumentasi dan pemahaman konsep, 3) membantu mahasiswa memahami konsep-konsep fisika sekolah serta menumbuhkan kebiasaan berpikir; 4) mendorong mahasiswa memahami dan mengkonstruksi argumentasi, membangun pengetahuan melalui komunitas ilmiah secara berkolaborasi dan mendorong mahasiswa memiliki tanggung jawab belajar; dan 5) menciptakan suasana pembelajaran yang lebih interaktif, inspiratif, menyenangkan, dan menantang bagi mahasiswa sehingga mahasiswa termotivasi
untuk
aktif
berpartisipasi
selama
proses
pembelajaran
berlangsung. PPFS-BKB yang dikembangkan masih memiliki kelemahan terutama pada capaian hasil peningkatan kemampuan berargumentasi maupun peningkatan pemahaman konsep yang masih berkategori sedang. PPFS-BKB belum ditopang oleh pemahaman konsep yang tinggi, padahal sudah terbukti bahwa untuk menghasilkan kemampuan berargumentasi yang tinggi dibutuhkan pemahaman konsep yang tinggi. B. Saran Berdasarkan temuan penelitian, dapat diajukan beberapa saran sebagai berikut: 1.
Peningkatan kemampuan berargumentasi masih berkategori sedang, oleh karena itu bila ingin meningkatkan kemampuan berargumentasi salah satu cara dapat ditingkatkan melalui peningkatan pemahaman konsep karena sudah terbukti ada korelasi yang kuat antara peningkatan pemahaman konsep dan peningkatan kemampuan berargumentasi. Cara yang bisa ditempuh adalah mengembangkan bahan ajar yang lebih lengkap sehingga mahasiswa bisa menguasai materi dengan lebih baik lagi.
Muslim, 2014 PENGEMBANGAN PROGRAM PERKULIAHAN FISIKA SEKOLAH BERORIENTASI KEMAMPUAN BERARGUMENTASI CALON GURU FISIKA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
179
2.
Pada penelitian ini kemampuan berargumentasi yang dibekalkan kepada mahasiswa calon guru fisika meliputi kemampuan membuat klaim yang akurat, kemampuan menyertakan dan menganalisis data untuk mendukung klaim,
kemampuan
menjelaskan
hubungan
antara
data
dan
klaim
(pembenaran /warrant), dan kemampuan melandasi pembenaran untuk mendukung klaim (dukungan/backing). Adapun kemampuan untuk menolak atau menyanggah klaim (rebuttal/counter argument) tidak dibekalkan. Oleh karena itu perlu penelitian lebih lanjut untuk mengetahui kemampuan mahasiswa dalam membuat sanggahan (rebuttal). C. Rekomendasi Berdasarkan temuan penelitian, dapat diajukan beberapa rekomendasi sebagai berikut: 1.
PPFS-BKB dapat dijadikan model percontohan pengembangan perkuliahan bagi dosen dalam membekali kemampuan berargumentasi dan pemahaman konsep mahasiswa.
2.
PPFS-BKB dapat diadaptasi oleh guru sains khususnya guru fisika di lapangan dalam mengembangkan model pembelajaran yang inovatif dalam upaya memperkuat proses pembelajaran untuk menunjang tuntutan kurikulum 2013 guna memenuhi kebutuhan penyempurnaan pola pikir pembelajaran yang berpusat pada siswa, interaktif, membangun jejaring belajar secara kolaboratif, menumbuhkan tanggung jawab belajar, menumbuhkan terjadinya pertukaran pengetahuan dan gagasan, serta berpikir logis dan kritis.
3.
PPFS-BKB
dapat
diadaptasi
sebagai
bahan
pertimbangan
dalam
pengembangan kurikulum, seperti pengembangan inovasi pembelajaran, pengembangan bahan ajar, LKM dan sebagainya.
Muslim, 2014 PENGEMBANGAN PROGRAM PERKULIAHAN FISIKA SEKOLAH BERORIENTASI KEMAMPUAN BERARGUMENTASI CALON GURU FISIKA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu