BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa secara garis besar guru SMP Se-Kecamatan Wonosari Kabupaten Gunungkidul telah melakukan pengembangan nilai-nilai Pancasila dalam pembelajaran PKn. Namun pengembangan nilai-nilai Pancasila yang dilakukan belum mencakup secara keseluruhan sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dan indikator pengamalan nilai-nilai Pancasila. Substansi dalam pengembangan nilai-nilai Pancasila pada pembelajaran PKn di SMP Se-Kecamatan Wonosari Kabupaten Gunungkidul adalah sebagai berikut: 1. Pengembangan nilai-nilai Pancasila pada pembelajaran PKn di SMP SeKecamatan Wonosari Kabupaten Gunungkidul dilakukan melalui tahap perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. a. Tahap perencanaan memperhatikan aspek dasar acuan, materi pengembangan, sumber pengembangan, media dan teknik/pendekatan yang digunakan untuk pengembangan nilai-nilai Pancasila. Untuk teknik/pendekatan yang digunakan dalam pengembangan nilai-nilai Pancasila belum bervariatif. Nilai-nilai Pancasila yang dikembangkan yaitu nilai kereligiusan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai demokrasi, dan nilai keadilan. Nilai tersebut belum mencakup secara keseluruhan sesuai nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.
120
121
b. Tahap
pelaksanaan
pengembangan
nilai-nilai
Pancasila
dalam
pembelajaran PKn dengan memberikan pengarahan dan bimbingan sebagai bentuk komitmen dalam mendidik peserta didik sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, seperti: 1) menanamkan nilai-nilai religiusitas misalnya shalat berjamaah, dan adanya koperasi untuk melatih siswa akan nilai kejujuran, 2) mengikuti organisasi PMR, menjenguk teman yang sakit, saling tolong menolong dan menghargai sesama manusia, 3) upacara bendera, kerja bakti bersama, 4) musyawarah dalam memutuskan suatu masalah (demokratis), musyawarah dalam memilih ketua kelas, intensif dalam diskusi kelompok, tanya jawab dan berani mengemukakan pendapat di depan kelas, 5) semua siswa mendapat perhatian yang sama dari guru.
Namun,
pelaksanaannya belum
optimal karena masih banyak peserta didik yang belum memahami dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila serta ada beberapa sekolah yang dalam pelaksanaan nilai-nilai Pancasila terdapat ketidaksesuaian dengan nilai-nilai yang dikembangkan pada RPP. c. Tahap evaluasi telah dilakukan dengan tes dan non tes. Tes berupa nilai ulangan harian, nilai UTS, nilai UAS, saat diskusi, saat tanya jawab sebagai bentuk evaluasi proses, sedangkan non tes berupa pengamatan sikap dan perilaku sehari-hari sebagai evaluasi hasil. Secara proses banyak siswa yang belum dapat mengamalkan nilai-nilai Pancasila.
122
2. Faktor pendukung dalam pengembangan nilai-nilai Pancasila pada pembelajaran
PKn
di
SMP
Se-Kecamatan
Wonosari
Kabupaten
Gunungkidul yaitu: a) adanya sarana dan prasana sekolah yang memadai, b) adanya dukungan kurikulum dan c) orang tua peserta didik. 3. Faktor penghambat dalam pengembangan nilai-nilai Pancasila pada
pembelajaran
PKn
di
SMP
Se-Kecamatan
Wonosari
Kabupaten
Gunungkidul meliputi peserta didik yang belum memiliki kesadaran akan pentingnya nilai-nilai Pancasila, adanya karakter peserta didik yang beraneka ragam serta peserta didik malas membaca serta faktor lingkungan masyarakat sekitar yang melakukan perilaku yang tidak baik. Upaya yang dilakukan guru PKn untuk mengatasi dan meminimalisir faktor penghambat dalam pengembangan nilai-nilai Pancasila pada pembelajaran PKn yaitu menanamkan nilai-nilai karakter, setiap pagi apel pagi, senyum sapa, memberikan contoh teladan, adanya peraturan yang ketat, adanya razia, memberikan sanksi yang tegas bagi peserta didik yang berperilaku negatif.
B. Saran Berdasarkan kesimpulan di atas, maka disarankan sebagai berikut: 1. Hendaknya pengembangan nilai-nilai Pancasila dapat terus menjadi komitmen guru PKn di SMP Se-Kecamatan Wonosari Kabupaten Gunungkidul dalam menjaga budaya luhur bangsa Indonesia.
123
2. Hendaknya guru PKn di SMP Se-Kecamatan Wonosari Kabupaten Gunungkidul
dapat
mempertahankan
dan
meningkatkan
kualitas
pengembangan nilai-nilai Pancasila. 3. Hendaknya faktor penghambat yang ada dapat diminimalisir agar tidak menjadi faktor gagalnya pengembangan nilai-nilai Pancasila dalam pembelajaran
PKn
Gunungkidul
seperti
di
SMP
Se-Kecamatan
kurangnya
kesadaran
Wonosari peserta
Kabupaten
didik
dalam
mengamalkan nilai-nilai Pancasila dapat diminimalisir dengan cara mengajarkan pentingnya nilai-nilai Pancasila bagi generasi bangsa dan memberikan contoh keteladanan dalam pengamalan nilai-nilai Pancasila seperti saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya, Mengembangkan sikap tenggang rasa, Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara, tidak memaksakan kehendak kepada orang lain sera menghormati hak-hak orang lain. 4. Peneliti selanjutnya disarankan untuk meneliti lebih mendalam tidak hanya pengembangan nilai-nilai Pancasila dalam pembelajaran PKn saja misalnya pengembangan nilai-nilai karakter, sehingga dapat menyempurnakan penelitian ini.
C. Keterbatasan Penelitian Penelitian ini memiliki keterbatasan yaitu sebagai berikut: 1. Siswa yang diteliti dalam penelitian ini hanya siswa SMP kelas VIII, sehingga belum mencakup semua siswa SMP.
124
2. Alat pengumpul data menggunakan wawancara dan dokumentasi. Data akan lebih maksimal jika didukung oleh hasil observasi, sehingga akan memperoleh hasil penelitian yang lebih optimal.