BAB V ANALISA HASIL
5.1. Analyze 5.1.1. Analisa Masalah Pada Varian Produk Liner Untuk mengetahui tindakan apa yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya isu produk miscount (isi kurang), maka terlebih dahulu dilakukan analisa masalah yang terjadi pada masing-masing varian pack produk.
Liner Regular pack count 20’s Berdasakan perhitungan analisis kemampuan proses diperoleh nilai Cpk sebesar 4,441. Nilai Cpk ≥ 1 menunjukkan bahwa proses baik (capable). Meskipun proses capable, akan tetapi nilai rata-rata berat pack produk berada di bawah target spesifikasi (antara target dan LSL).
Liner Longer Wider pack count 16’s Berdasakan perhitungan analisis kemampuan proses diperoleh nilai Cpk sebesar 10,426. Nilai Cpk ≥ 1 menunjukkan bahwa proses baik (capable). Meskipun proses capable, akan tetapi 58
http://digilib.mercubuana.ac.id/
59
nilai rata-rata berat pack produk berada di bawah target spesifikasi (antara target dan LSL).
5.1.2. Analisa Sebab Akibat Setelah dilakukan perhitungan analisa kemampuan proses dan melihat perkembangan atau trend grafik berat pack Liner pada kedua variannya yang menunjukkan bahwa semua data berat pack produk cenderung berada di bawah target, yaitu di antara target dan LSL. Karena pada proses yang saat ini sedang berjalan kontrol agar produk miscount tidak sampai ke konsumen adalah dengan penggunaan alat check weiger, jadi alat tersebut dapat mendeteksi adanya miscount hanya berdasarkan dari berat pack produk, dan berat pack produk sangat bergantung pada berat bulk produk Liner. Apabila berat bulk Liner di dalam pack tersebut bervariasi atau tidak stabil maka ada kemungkinan jumlah bulk Liner yang ada di dalam pack tersebut tidak selalu sama (ada yang kurang). Karena data analisis menunjukkan bahwa proses masih baik (capable), maka perlu digali lebih mendalam lagi mengapa isu produk isi kurang (miscount) tersbut dapat terjadi selain karena berat pack produk yang di bawah standar. Oleh karena itu, dilakukan suatu analisa untuk mengetahui penyebab mengapa isu produk miscount dapat terjadi pada kedua varian produk Liner tersebut. Analisa yang dilakukan
menggunakan
diagram
ditunjukkan pada gambar di bawah ini.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Fishbone
seperti
yang
60
Gambar 5.1. Diagram Fishbone
Berdasarkan Diagram Fishbone di atas, dapat diperoleh beberapa kemungkinan penyebab yang dilihat dari berbagai faktor yaitu faktor manusia (man), metode (method), mesin (machine), bahan baku (material) dan lingkungan (environment) dengan penjelasan sebagai berikut:
Faktro Manusia Berdasarkan hasil dari diskusi kelompok atau brainstroming, diperoleh bahwa penyebab produk miscount yang berasal dari faktor manusia, yaitu operator tidak dapat mengoperasikan mesin auto packing secara benar.
Faktor Metode Berdasarkan hasil dari diskusi kelompok atau brainstroming, diperoleh penyebab produk miscount yang berasal dari faktor metode, yaitu salah melakukan penyetingan pada mesin pre counter dan atau mesin auto packing.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
61
Faktor Mesin Terdapat dua kemungkinan penyebab jika dilihat dari faktor mesin, yaitu: - Pada saat proses counting (perhitungan) di mesin precounter, liner yang sudah dihitung kemudian secara otomatis akan dipisahkan dan masuk ke dalam jig yang seukuran dengan tebal gabungan dari liner-liner tersebut sesuai dengan pack count yang diinginkan . Pada saat proses memasukkan liner ke dalam jig tersebut, posisi liner tidak beraturan (ada yang keluar dari jig) sehingga pada saat liner tersebut keluar dari mesin pre-counter untuk diteruskan ke dalam mesin auto-packing, jumlahnya ada yang berkurang. - Di dalam mesin auto-packing terdapat proses bagging (proses
memasukkan
produk
liner
ke
dalam
plastik/polybag). Pada proses bagging tersebut, terdapat liner yang jatuh dan tidak masuk ke dalam polybag karena ukuran mould yang kurang besar.
Faktor Material Berat pack produk sangat dipengaruhi oleh berat bulk produk Liner itu sendiri. Apabila berat bulk Liner di dalam pack tersebut bervariasi atau tidak stabil maka ada kemungkinan jumlah bulk Liner yang ada di dalam
pack tersebut tidak
selalu sama (ada yang kurang). Contohnya adalah apabila trend
http://digilib.mercubuana.ac.id/
62
berat bulk Liner cenderung di atas standar spesifikasi, maka apabila berat bulk-bulk Liner tersebut digabung menjadi satu maka tentunya berat pack akan lebih berat dari standar spesifikasi berat pack walaupun jumlah bulk Liner di dalam pack tersebut kurang.
Faktor Lingkungan Berdasarkan hasil dari diskusi kelompok atau brainstroming, tidak diperoleh penyebab produk miscount yang berasal dari lingkungan. Berdasarkan uraian kemungkinan penyebab di atas, diperoleh
kesepakatan dalam kelompok diskusi bahwa terdapat tiga penyebab yang paling dominan terhadap isu produk miscount, yaitu dua dari faktor mesin dan satu dari faktor material. Penyebab dari faktor mesin yaitu jumlah bulk liner yang keluar dari mesin pre-counter kurang yang diakibatkan oleh susunan bulk keluaran dari precounter berantakan dan terdapat roduk yang jatuh selama proses bagging di dalam mesin auto-packing. Sedangkan penyebab dari faktor material yaitu berat bulk liner yang tidak stabil dan bervariasi. Dengan demikian, maka tindakan perbaikan akan difokuskan untuk mengatasi dua penyebab di atas. Untuk mengetahui secara lebih spesifik penyebab dari dua hal tersebut, maka dilakukan analisa untuk menentukan akar masalah dengan menggunakan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
63
metode Why Why Analysis seperti dapat dilihat pada gambar berikut ini. Produk miscount (isi kurang)
Why 1
Bulk Liner jatuh pada saat proses bagging di mesin autopacking
Bulk Liner keluaran mesin precounter jumlahnya kurang
Berat bulk Liner bervariasi dan tidak stabil
Why 2
Bulk Liner menabrak mould
Terdapat bulk Liner yang jatuh
Berat bulk Liner bervariasi dan tidak stabil
Why 3
Mould tidak dapat menampung jumlah bulk yang diinginkan
Terdapat bulk Liner yang tidak dapat masuk ke dalam jig
Jumlah fluff pada pocket di forming drum tidak sesaui standard
Why 4
Ukuran mould tidak sesuai standar (kurang besar)
Susunan bulk Liner sebelum masuk jig berantakan
Kondisi white felt rusak (sobek)
Why 5
Setting nilai vacuum drum tidak sesuai
Why 6
Belum ada standar nilai vacuum drum
How
Mengganti & membuat mould baru sesuai dengan standard
Membuat standar nilai vacuum drum
Mengganti white felt dengan yang baru
Gambar 5.2. Diagram Why Why Analysis
5.2. Improve Berdasarkan di atas, Why Why Analysis di atas, dari tiga penyebab produk miscount yang terjadi pada kedua varian pack produk Liner, maka diperoleh usulan tindakan perbaikan yang dapat dilakukan sebagai berikut:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
64
Tabel 5.1. Usulan Tindakan Perbaikan Penyebab
Usulan Tindakan Perbaikan
Faktor Mesin : Bulk liner jatuh pada saat proses bagging di mesin auto packing
Mengganti dan membuat ould baru sesuai dengan standar
Faktor Mesin : Jumlah bulk liner keluaran dari mesin pre-counter jumlahnya kurang
Membuat standar nilai vacuum drum di mesin pre-counter dan membuat visualnya
Faktor Material : Berat bulk liner bervariasi dan tidak stabil
Mengganti white felt dengan yang baru
Di bawah ini merupakan usulan perbaikan yang dapat dilakukan yaitu:
Faktor Mesin -
Mengganti dan membuat mould baru sesuai dengan standar Apabila kondisi mould sesuai dengan standar, maka pada saat bulk liner masuk ke dalam mould sebelum bulk liner tersebut dimasukkan ke dalam plastik, tidak ada bulk liner yang menabrak dinding mould sehingga tidak ada liner yang jatuh dan akhirnya menyebabkan isu produk miscount.
-
Membuat standar nilai vacuum drum Dengan
menetapkan
standar
nilai
vacuum
drum
akan
menghindari terjadinya salah setting nilai vacuum drum di mesin pre-counter sehingga bulk liner yang akan dimasukkan ke dalam jig tidak berantakan dan tidak ada yang jatuh dan jumlahnya
http://digilib.mercubuana.ac.id/
65
tidak berkurang pada saat akan dimasukkan ke mesin auto packing.
Faktor Material -
Mengganti white felt dengan yang baru Apabila kondisi white felt dalam keadaan yang baik (tidak sobek), maka tidak akan terdapat celah antara forming drum dan sisi drum filter sehingga udara yang ditarik oleh vakum forming drum dapat terhisap dengan baik menuju pocket forming drum. Sehingga dapat diperoleh berat bulk liner yang stabil.
5.3. Control Setelah
dilakukan
tindakan-tindakan
perbaikan
tersebut,
selanjutnya adalah tahap pengontrolan agar isu produk miscount tidak terjadi kembali. Berikut ini beberapa tindakan pencegahan yang dapat dilakukan untuk mencegah isu produk miscount terjadi, yaitu:
Memastikan part-part yang akan digunakan sudah sesuai dengan standar sebelum part tersebut dipakai, dalam hal ini adalah standar part mould, dan melakukan review pada standar part tersebut setiap kali terjadi perubahan pada proses auto packing.
Memastikan bahwa setiap variabel mesin yang sifatnya dapat diubah, vacumm drum, memiliki standar yang disarankan untuk menghindari terjadinya penyetingan yang salah serta membuat visual mengenai standar vaccum drum tersebut agar setiap operator yang melakukan penyetingan mengetahui standar setting yang benar, sehingga jumlah
http://digilib.mercubuana.ac.id/
66
bulk yang keluar dari mesin pre-counter tidak ada yang kurang yang disebabkan oleh susunannya yang tidak rapi.
Melakukan review masa penggunaan white felt untuk dapat mengidentifikasi life time dari penggunaan white felt tersebut serta melakukan pengecekan secara berkala terhadap white felt tersebut sehingga apabila terjadi kerusakan dapat langsung diketahui dan diganti dengan yang baru.
http://digilib.mercubuana.ac.id/