BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 PROFIL INDOVISION 4.1.1 Sejarah singkat INDOVISION PT MNC Sky Vision (Indovision) merupakan perusahaan pemegang lisensi pendistribusian tayangan televisi berlangganan melalui satelit pertama di Indonesia. Berdiri pada tanggal 8 Agustus 1988, MNC Sky Vision mulai memasarkan produk jasa pendistribusian tayangan televisi berlangganan di awal tahun 1994 dengan produk INDOVISION. Untuk memperluas penetrasi pasar televisi berlangganan di kelas menengah, pada bulan April 2008 MNC Sky Vision meluncurkan produk dengan harga lebih terjangkau yaitu TOP TV. Pada masa awal berdiri tahun 1994, pendistribusian siaran MNC Sky Vision menggunakan jasa satelit Palapa C-2 dengan frekuensi C-band dan masih menggunakan teknologi analog. Selanjutnya pada tahun 1997 dilakukan perubahan teknologi yang cukup radikal yaitu perubahan distribusi siaran menggunakan satelit Indostar-I dengan frekuensi S-band, serta transformasi teknologi analog ke digital. Satelit Indostar-I diluncurkan khusus untuk melayani distribusi siaran MNC Sky Vision dan dikelola oleh PT Media Citra Indostar (MCI) yang masih berada dalam satu naungan induk usaha yang sama dengan MNC Sky Vision yaitu Global Mediacom.
57
58
Pada Mei 2009, kembali diluncurkan satelit terbaru, Indostar-II untuk menggantikan satelit Indostar-I. Bersiaran dalam gelombang frekuensi yang sama yaitu S-band, Indostar-II menggunakan teknologi transmisi siaran terdepan yang memungkinkan Indostar-II memiliki kapasitas kanal dua kali lipat dari satelit Indostar -I. Dengan satelit
Indostar-II, MNC Sky Vision melalui produknya
INDOVISION dan TOP TV dapat memberikan layanan pendistribusian tayangan televisi berlangganan yang optimal baik dari kualitas gambar dan suara, ketahanan sinyal serta lebih dari 100 saluran lokal dan mancanegara keseluruh wilayah Indonesia. 4.1.2 Produk A. Keunggulan Produk a. MNC Sky Vision (Indovision) merupakan operator televisi berlangganan melalui satelit pertama di Indonesia. b.
MNC Sky Vision memiliki pilihan produk INDOVISION dan TOP TV yang dapat menjangkau seluruh lapisan pasar televisi berlangganan di Indonesia.
c. Satelit Indostar-II yang digunakan memiliki jangkauan ke seluruh wilayah Indonesia sehingga tayangan-tayangan dari INDOVISION dan TOP TV dapat dinikmati oleh para pelanggannya di seluruh wilayah Indonesia.
59
d. Teknologi digital yang digunakan memberikan kualitas gambar dan suara yang jernih untuk seluruh tayangan INDOVISION dan TOP TV. e. Dengan menggunakan dekoder digital dan antena parabola mini berdiameter hanya 80 cm, perangkat keras INDOVISION sangat mudah ditempatkan dan dipindah-pindahkan. f. Beberapa saluran televisi di INDOVISION dan TOP TV memiliki kemampuan untuk dapat di tayangkan dalam alternatif pilihan lebih dari satu bahasa. g. Sistem
Parental
Lock
sebagai
pengamanan
tayangan
dengan
menggunakan password yang dapat membantu orangtua memilah tayangan untuk anak. h. Sistem Electronic Program Guide (EPG) memungkinkan para pelanggan INDOVISION dan TOP TV menampilkan jadwal acara semua saluran hingga tujuh hari kedepan. Selain itu melalui EPG pelanggan juga dapat memesan acara favorit dari jadwal acara yang ada sehingga pelanggan tidak akan ketinggalan menyaksikan acara favorit. i. Sistem Kendali Siar / On Air menggunakan ITX System Otomation.
B. Profil Produk MNC Sky Vision (INDOVISION) sebagai operator televisi berlangganan melalui satelit mendistribusikan lebih dari 100 saluran
60
televisi baik lokal maupun mancanegara kepada seluruh keluarga Indonesia. Beragam saluran terbaik lokal dan mancanegara mulai dari saluran untuk anak usia prasekolah hingga remaja, olahraga, berita, film, ilmu pengetahuan, musik, hiburan, gaya hidup, religi hingga saluran oriental, dapat dinikmati melalui beragam paket pilihan yang ditawarkan INDOVISION dan TOP TV. Dengan dekoder digital dan antena parabola mini berdiameter hanya 80 cm, MNC Sky Vision menawarkan pelayanan pendistribusian tayangan televisi berlangganan berkualitas tinggi. Pelanggan bisa memperoleh jaminan bahwa dengan teknologi digital yang dipergunakan, MNC Sky Vision akan terus memberikan standar pendistribusian tayangan televisi berlangganan yang optimal kelas dunia melalui kedua produknya INDOVISION dan TOP TV. C. Perangkat Produk Dengan teknologi digital dan sistem pengacakan sinyal siaran yang dimiliki oleh MNC Sky Vision, untuk dapat mengakses tayangan INDOVISION dan TOP TV para pelanggan membutuhkan perangkat keras, sebagai berikut : 1. Dekoder Digital, berfungsi sebagai alat penerima sinyal yang dipancarkan satelit Indostar-II sehingga pelanggan dapat mengakses
61
saluran
televisi
dan
radio
yang
didistribusikan
melalui
INDOVISION dan TOP TV. 2. Kartu Tayang, kartu ini dibutuhkan pelanggan untuk dapat mengakses dan membuka kode tayang untuk mengaktifkan tayangan. 3. Antena Parabola Mini, berdiameter hanya 80 cm serta dilengkapi dengan LNBF (Low Noise Block Feedhorn) yang dipasang pada antena parabola mini berfungsi untuk menerima sinyal yang dipancarkan. 4.1.3 Profil Pelanggan Profil Pelanggan INDOVISION dan TOP TV yaitu : A. Pelanggan Individual Merupakan pelanggan individual yang berlangganan INDOVISION dan TOP TV untuk rumah tinggal. Keberadaannya tersebar di seluruh wilayah Indonesia. B. Pelanggan Komersil Merupakan pelanggan yang berlangganan INDOVISION dan TOP TV di lokasi komersial, serta di area kompleks perumahan/apartemen atau perkantoran yang terkoordinir, diantaranya:
62
1. SMATV Layanan SMATV (Satellite Master Antenna TV) dapat ditangkap di seluruh Indonesia menggunakan antena parabola yang dihubungkan dengan perangkat penerima satelit (head-end) dan didistribusikan ke beberapa unit pesawat TV. Dalam layanan ini, pelanggan dapat memilih saluran yang diinginkan. Pelanggan terdiri dari apartemen, real estate, perumahan, perusahaan lepas pantai, area perkantoran dan rumah sakit. 2. Hotel Institusi perhotelan berbintang dan non-bintang di seluruh Indonesia yang menggunakan sistem SMATV untuk distribusi siaran ke kamar-kamar yang dimiliki untuk konsumsi para pengunjung hotel. Pelanggan kategori ini dapat memilih saluran yang diinginkan. 4.1.4 Segmentasi Produk Dalam menjual produknya Indovision dan Top tv dibagi ke dalam beberapa segmentasi konsumen. Berikut adalah tabel segmentasi produk:
63
Tabel. 4.1 Tabel Segmentasi Produk KATEGORI
INDOVISION
TOP TV
Kelas status sosial ekonomi Kelas
status
sosial
Status Sosial Ekonomi AB Tinggal di kota besar, ekonomi BC1 Tinggal di perkotaan. •
Indovision
kota kecil dan pelosok. merupakan • Top TV adalah produk
pilihan televisi berlangganan televisi paling
tepat/pilihan
berlangganan
pintar dengan harga yang paling
untuk keluarga.
terjangkau.
• Produk yang ditawarkan •
Top
TV
merupakan
lebih memprioritaskan pada pilihan Posisi Produk
saluran pendidikan. • Merupakan pilihan yang memberikan kualitas tayangan
televisi
berlangganan
untuk
seluruh lapisan keluarga Indonesia.
terbaik dantt terlengkap untuk • Pilihan lengkap untuk seluruh keluarga.
memenuhi dasar
kebutuhan
tayangan
televisi
64
berkualitas.
Menayangkan ragam kategori Menayangkan saluran televisi premium dan televisi
yang
unggulan
terlengkap
beberapa
saluran
Saluran yang
eksklusif
yang
ditayangkan
memenuhi kebutuhan seluruh menghibur, keluarga elevisi
akan yang
juga memenuhi televisi seluruh
dapat
kebutuhan keluarga
akan
televisi
yang
dapat tayangan
tayangan
saluran
memberikan informasi
menghibur,
memberikan
informasi
sekaligus mendidik.
sekaligus mendidik.
Harga dan paket
Menyediakan pilihan paket
Menyediakan satu paket
dasar yang fleksibel dan paket
dasar tanpa pilihan paket
tambahan yang lengkap.
tambahan.
65
4.1.5 Logo PT MNC Skyvision adalah perusahaan TV kabel berbayar yang memiliki Dua brand berbeda sesuai dengan segmentasi khalayak sasarannya. Kedua Brand tersebut adalah : Indovision, dan TopTV. Logo dari PT. MNC Skyvision adalah Indovision, yang dimana Indovision adalah brand yang pertama dan pelopor TV kabel berbayar lainnya, juga kaena Indovision menjadi produk unggulan PT. MNC Skyvision. A. Logo Indovision dengan Taglinenya “Bukan yang lain lain””
B. Logo TOP TV dengan Taglinenya “Bioskop masuk rumah rumah””
66
4.1.6 VISI DAN MISI INDOVISION A. VISI INDOVISION Menjadi stasiun televisi berlangganan unggulan yang memberikan kontribusi terhadap pembangunan dan pencerdasan bangsa. B. MISI INDOVISION Membangun Indovision sebagai televisi berlangganan terbesar dan terkemuka di Indonesia dengan : 1.
Menyediakan berbagai channel dan program yang kreatif, inovatif dan berkualitas yang membangun bangsa.
2.
Melaksanakan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate
govermance). 3.
Memberikan nilai tambah kepada stakeholder.
Departement Local Origination Operation (LOO)
merupakan
Departemen yang bertanggung jawab pada proses terjadinya On Air, dimana proses ini meliputi beberapa tahapan sehingga menghasilkan sebuah tayangan yang memiliki keindahan dan kualitas yang tinggi sesuai standard operasional siaran.
67
Adapun bagian-bagian yang mendukung proses siaran adalah : 1. Bagian Quality Control atau QC Merupakan bagian yang memproses pemotongan sebuah program yang akan ditayangkan, sehingga hasil yang akan diterima sudah melalui proses QC dan siap untuk ditayangkan. 2. Bagian Ingest Merupakan bagian yang mengatur proses segmentasi dan penyesuain durasi program, dan memastikan program tersebut sudah dapat diterima oleh team On Air / Master Control. 3. Master Control / Playout Adalah tempat penyeleksian terakhir dari semua yang telah dikerjakan oleh bagian lain, sehingga terminal akhir proses siaran yang dijadikan sebagai ujung tombak dari proses penyiaran, bertanggung jawab atas kelancaran siaran dengan kualitas output tertinggi dari standart broadcast, Master Control / Playout juga sangat berpengaruh kelancaran siaran dan meminimalisirkan gangguan dari semua source yang masuk ke
Master Control Room atau MCR.
68
4.2 HASIL PENELITIAN 4.2.1 Master Control Room (MCR) Indovision Master control room dalam sebuah stasiun televisi adalah tempat yang digunakan sebagai pengendali siaran, disebut master karena fungsinya sebagai pengendali utama siaran. Ada juga yang dinamakan dengan sub control, yaitu berfungsi sebagai ruang pengendali siaran pada saat produksi maupun pemberitaan. Output dari semua sub control diterima oleh master control room untuk kemudian disiarkan. Hal yang disampaikan oleh kepala bagian Playout
mengenai master
control room adalah;
“Master control merupakan terminal terakhir penyiaran, dimana proses siaran dengan melalui beberapa tahapan untuk memenuhi standard siaran dan kualitas terbaik, sehingga dapat diterima dengan baik oleh masyarakat atau pelanggan dirumah.”36 Isi dari Master Control Room adalah perangkat-perangkat keras yang digunakan untuk menunjang operasional siaran yang dioperasikan oleh crew
master control, yang terdiri dari on air director, tape operator, dan dipimpin oleh crew chief.
36
Wawancara dengan narasumber Dany Susanto (kepala bagian Playout MCR),dilakukan hari Jum’at 01 Feb 2013
69
4.2.2 PERANGKAT KERAS (MCR) Perangkat keras dalam master control room mempunyai peran penting atas teknik penyiaran seperti yang disampaikan oleh kabag playout berbagai alat yang ada di Master Control Room sebagai penunjang siaran, antara lain: 1. Dua buah Monitor plasma besar yang digunakan sebagai monitoring channel-channel ataupun sources sumber-sumber gambar yang tersedia. 2. Empat buah Monitor playlist operator digunakan untuk memonitoring, mentransfer data playlist dan traffic log yang digunakan untuk on air/siaran. 3. Dua buah Video Tape Recorder (VTR) digunakan untuk playback program yang akan ditayangkan / backup program apabila terjadi trouble shooting pada saat siaran. 4. ITX dan IMAGE SERVER Sebagai media penyimpan data clip-clip video commercial, promo, filler, program, semua data tersimpan dalam server dengan kapasitas besar sehingga semua kebutuhan MCR untuk melakukan siaran terpenuhi dengan materi yang sudah tersimpan dalam server. 5. CG (Character Generator), digunakan untuk menayangkan tulisan, running teks, super impose, pemberitahuan dll. 6. 2 buah speaker untuk memonitor audio on air dan off air. Dari penjelasan diatas alat-alat yang digunakan adalah alat untuk menunjang siaran yang harus dioperasikan oleh crew on air seperti yang diungkapkan oleh Bapak Dany susanto sebagai berikut:
“Dalam penayangannya semua system automation selalu dikontrol dan diawasi oleh broadcast support dan dijalankan crew on airyang
70
bertugas demi kelancaran siaran dengan procedure kualitas output tertinggi siaran “37
4.2.3 PROSES PENYIARAN Didalam proses penyiaran program acara di MCR ada berbagai kegiatan yang harus dipersiapkan sebelum dan sesudah siaran agar kelancaran dan keseragaman dalam menunjang hasil siaran yang baik dan meminimalisasikan trouble shooting pada saat siaran seperti yang telah diungkapkan oleh bapak Ahmad Sahri crew chift master control yaitu :
“ MCR menerima print out log siaran dari department traffic, log siaran memuat program-program yang akan disiarkan selama 24 jam beserta breaknya (komersial, promo, filler, dll)”38. Ditambahkan
pula
oleh
bapak
\Ahmad
Sahri
untuk menunjang
keseragaman proses siaran yang digunakan sebagai acuan siaran untuk program acara yang ditayangkan sebagai berikut :
“ Materi-materi program atau non program yang akan tayang berupa kaset betacamp yang diserahkan oleh team library dan diserah kan team ingest untuk dijadikan file lalu dikirim ke mcr berupa data atau file39. Dan melalui jaringan komputer yang ada di MCR, MCR mengambil data, atau file log traffic yang sudah dikirim oleh department traffic untuk di append 37
Ibid. Wawancara dengan narasumber Ahmad sahri (Crew Chief MCR), dilakukan hari Jum’at 01 Feb 2013 39 Ibid. 38
71
dan disiapkan pada playlist on air dan disesuaikan dengan actual time yang ada pada sistem on air di master control untuk kemudian disiarkan, seperti yang diungkapkan bapak Ahmad Sahri seperti dibawah ini :
“ Hasil loading file log siaran yang sudah di append pada monitor playout dan disesuaikan hari, tanggal, dan jam siaran, dengan print out traffic log untuk kemudian dirunning sesuai dengan actual timenya”40 Dari keterangan tahapan tersebut diatas semua file yang masuk ke system automation dikerjakan oleh crew on air yang bertugas untuk dapat dipastikan keakurasian program yang akan ditayangkan seperti yang diungkapkan oleh sdr Zaki Mubarok sebeagai staff on air berikut ini :
“Dan operator siaran kemudian mengoperasikan hasil loading file siaran apakah sudah sesuai dengan log siaran baik berupa materi, durasi, dan jadwal tayangannya sehingga berjalan dengan procedure siaran”41 Dan semua aktivitas siaran yang dilakukan oleh komputer terekam oleh kedalam system automation untuk dibuat reportnya dalam bentuk As Run Log, dan log siaran yang masa tayangnya telah habis diambil kembali untuk disesuaikan dengan As Run Log siaran yang akan dijadikan acuan proses selanjutnya dibagian traffic.
40 41
Ibid. Wawancara dengan narasumber Zaki Mubarok (CrewMCR)
72
4.2.4 On Air Director Ada beberapa kewajiban yang harus dilakukan oleh on air director dari proses siaran sebelum dan sesudah siaran seperti yang diungkapkan oleh crew chief Ahmad Sahri sebagai berikut : A. Bertanggung jawab terhadap kelancaran siaran (on air) dan dibantu oleh tape
operator. B. Mengecek kesiapan materi siaran, diantaranya : a. Program siaran (traffic log siaran) b. TVC (Tape Video Commercial) c. Promo dan filler program C. Menentukan jam siaran apabila terjadi durasi over dan durasi under dari schedule time atau durasi segment belum ada (durasi program estimasi). D. Chek posisi cue setiap next program yang akan siar. E. Menggunakan transisi MFC (medium feed cut) saat masuk break dan MCF (medium cut feed) untuk keluar segment. F. Memonitor kualitas program, level audio, black level, video level.
73
G.Memonitor kualitas audio / video commercial, apakah sudah sesuai dengan
traffic log, apabila terjadi kesalahan maka segera lakukan tayang ulang (make good). H. Melakukan komunikasi atau koordinasi pada saat siaran langsung. I. Gunakan bumper “gangguan” apabila terjadi trouble shooting, untuk antisipasi sementara. J. Update running teks pada inscriber dilakukan apabila ada order dari pihakpihak tertentu. Dalam hal ini untuk memastikan kelancaran siaran dapat dilakukan kerjasama dengan tape operator sebagai partner dalam menjalankan semua tayangan yang akan disiarkan.
4.2.5. Tape Operator (TO) Bertanggung jawab dalam melaksanakan operasional siaran, persiapan dan penayangan program dan iklan serta memastikan akurasi dan kualitas kesinambungan siaran dengan memelihara dan memenuhi standard tertinggi kualitas siaran, dan seperti yang diungkapkan oleh sdr Zaki Mubarok sebagai staff on air master control : Dalam hal ini tape operator memonitor secara kontinyu penayangan dan memelihara kualitas output tertinggi atau output on air dan mengusahakan gangguan pada tingkat minimal, : 1 Membantu On Air dalam siaran
74
2 Cek kesiapan materi siaran, antara lain : a.
Cek traffic log siaran, disuesuaikan dengan playlist yang ada di monitor server.
b.
Cek durasi program yang akan tayang, tvc yang akan tayang, promo dan filler yang akan tayang.
3. Melakukan cek audio dan video program , tvc, promo dan filler sebelum tayang. Dari keterangan diatas dapat dihasilkan siaran yang berkualitas dengan menjaga kelancararan siaran dan meningkatkan keindahan dalam menjalankan proses penyiaran yang dilakukan oleh crew on air.
4.2.6. Komunikasi dan Hubungan Master Control Room Dalam proses komunikasi penyiaran program-program acara di Indovision (MCR) dibantu dengan berbagai departemen dan divisi yang dapat menunjang siaran dengan menjaga berkesinambungan penayangan dan memastikan keakurasian dan ketepatan penayangan dan juga memelihara kualitas output tertinggi untuk memenuhi standard siaran, seperti yang dijelaskan oleh kabag playout Dany Susanto sebagai berikut :
“Dalam proses penyiaran di MCR dan demi kelancaran siaran yang berlangsung,Master Control dibantu oleh berbagai department yang membantu proses siaran baik langsung maupun tidak langsung, yaitu Department palnning dan scheduling membuat schedule siaran dan breaknya dan jam tayang program, sertamengakurasikan durasi
75
program-program yang akan ditayangkan untukketepatan siaran,suapaya tidak terjadi over time maupun under, baik pada saat live studio maupun pada saat program berjalan sesuai dengan schedule”42 Sedangkan department library membantu proses penyediaan materi yang akan tayang, sebelumnya di ingest dan team ingest melakukan segnmentasi dan mengirimkan materi siap tayang kepada MCR. Untuk menyeimbangkan siaran yang beraneka ragam demi terwujudnya kenyamanan penonton dalam menyaksikan tayangan yang diberikan kepada audien, dalam hal ini juga diterapkan pada departement produksi seperti yang diungkapkan oleh bapak Ahmad Sahri yaitu :
“berkoordinasi pada saat terjadi siaran berlangsung guna menentukan jam tayang produksi serta ketepatan durasi yang akan menjadi panduan selama siaran berlangsung. Dalam hal ini MCR selalu menjaga kualitas siaran dengan baik, dan berhak memberikan informasiyang penting untuk disampaikan, yang dominannya harus disampaikan, walaupun siaran sedang berlangsung.”43
Dengan
demikian
semua
dari
pelaksanaannya
diiringi
dengan
pengontrolan yang dilakukan oleh department teknik agar siaran berjalan dengan lancer, seperti yang dikemukakan oleh Bapak Yosep Heru Triatno berikut ini :
“Teknikal support bertangguang jawab dalam melaksanakan supervise dan pengawasan operasional siaran selama 24 jam.memonitor program baik secara langsung dan tidak langsung dan memelihara 42
Wawancara dengan narasumber Dany Susanto (kepala bagian Playout MCR), dilakukan hari Jum’at 01 Feb 2013 43 Wawancara dengan narasumber Ahmad sahri (Crew Chief MCR), dilakukan hari Jum’at 01 Feb 2013
76
secara kontinyu menghindari dari gangguan-gangguan siaran untuk memenuhi standard kualitas siaran yang baik.”44
4.3 Pembahasan
Master Control Room dalam sebuah stasiun televisi adalah tempat yang digunakan sebagai pengendali siaran. Disebut master karena fungsinya sebagai pengendali utama siaran. Ada juga yang dinamakan sub control, yaitu berfungsi sebagai ruang pengendali siaran distudio baik distudio produksi maupun studio pemberitaan. Output dari semua master control masuk ke Master Control Room untuk kemudian disiarkan. Dengan adanya sistem digital automation maka akan mempercepat proses penyiaran dan mengurangi bebagai hal gangguan yang akan terjadi pada setiap waktu yang tidak bisa ditentukan. Saat ini Master Control Room Indovision menggunakan sistem operasional berbasis IT dengan demikian semua proses yang dilakukan akan mempermudah secara operasional kepada crew yang bertugas, sekaligus mengedepankan teknologi yang saat ini semakin berkembang pesat khususnya pada dunia pertelevisian.
44
Wawancara dengan narasumber Yosep Heru Trianto (Crew BE), dilakukan hari Jum’at 01 Feb 2013
77
Penulis sendiri memiliki pandangan mengenai kelemahan yang ada pada
system automation itu sendiri yang digunakan oleh master control dalam menyiarkan program acara : 1.
Dengan system automation yang digunakan dan dikerjakan secara manual mempengaruhi perolehan rating dan share.
2.
Ketepatan waktu tayang program, sering terjadi over dan under pada saat program selanjutnya,
3.
Sering terjadi trouble shooting pada system itu sendiri, sedangkan masih banyaknya produk komersial yang harus ditayangkan.
4.
System automation harusnya lebih mempermudah kinerja, karena sebagian perangkat on air sudah terangkum didalam sistem tersebut.