BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISA DATA
4.1. Menentukan Nilai Severity, Occurrence, Detection dan RPN 4.1.1 Oli dan Filter Hidrolik Kotor Kerusakan pada oli dan filter hidrolik dapat menyebabkan kenaikan temperature kerja dan mengurangi fungsi pelumasan sehingga akan mempercepat kerusakan komponen sistem hidrolik yang lain. Berdasarakan hal itu maka kerusakan oli dan filter hidrolik memiliki nilai severity : 2 Faktor yang dapat menyebabkan kerusakan oli dan filter hidrolik antara lain : 1. Usia pakai oli hidrolik. 2. Adanya material asing yang masuk kedalam sistem hidrolik. 3. Sistem hidrolik bekerja dalam waktu yang lama dan terus menerus. Kerusakan oli dan filter hidrolik dapat dideteksi dengan mudah dalam proses perawatan sehingga memiliki nilai detection : 1
45
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Menghitung nilai Ppk : x= 6
q = 1 β 0,05 = 0,95 π = 20 . 0,05 = 1 =n.p.q = 20 . 0,05 . 0,95 =β = 0,9746 Z = = = 5,130
Jadi kerusakan oli dan filter hidrolik memiliki nilai occurrence : 1 Menghitung nilai RPN : RPN = Severity x Occurrence x Detection =2x1x1 =2 Jadi nilai RPN dari kerusakan oli dan filter hidrolik adalah 2.
46
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Langkah β langkah pencegahan serta perbaikan pada kerusakan oli dan filter hidrolik : 1. Lakukan penggantian oli dan filter hidrolik secara berkala. 2. Lakukan pemeriksaan kondisi oli secara visual serta memastikan tidak adanya material asing yang masuk kedalam sistem hidrolik. 3. Pergunakan forklift sesuai dengan petunjuk pemakaian yang terdapat didalam workshop manual. 4.1.2 Hose Pecah Kerusakan pada hose hidrolik dapat menyebabkan gagalnya kerja sistem hidrolik, sehingga forklift kehilangan salah satu fungsi utama dari forklift. Berdasarakan hal itu maka kerusakan hose memiliki nilai severity : 8. Faktor yang dapat menyebabkan kerusakan pada hose antara lain : 1. Usia pakai hose telah terlewati. 2. Kondisi dan posisi pulley hose pada mast sudah tidak bagus. 3. Pemasangan hose yang tidak tepat. Kerusakan hose dapat dideteksi dengan mudah dalam proses perawatan sehingga memiliki nilai detection : 1
47
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Menghitung nilai Ppk : x= 8
q = 1 β 0,066 = 0,934 π = 15 . 0,066 = 0,99 =n.p.q = 15 . 0,066 . 0,934 =β = 0,962 Z = = = 7,286
Jadi kerusakan hose memiliki nilai occurrence : 1 Menghitung nilai RPN : RPN = Severity x Occurrence x Detection =8x1x1 =8 Jadi nilai RPN dari kerusakan hose adalah 8.
48
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Langkah β langkah pencegahan serta perbaikan pada kerusakan hose antara lain : 1. Lakukan penggantian hose ketika terlihat ada tandaβtanda kerusakan atau keretakan pada hose sebelum terjadinya kebocoran. 2. Lakukan pemeriksaan kondisi dan posisi pulley. Jika posisi pulley tidak tepat maka lakukan penyetelan dan lakukan penggantian pulley jika kondisi pulley sudah tidak bagus. 3. Pastikan pemasangan hose telah tepat. 4.1.3 Cylinder Bocor Kebocoran pada cylinder hidrolik dapat menyebabkan gagalnya kerja sistem hidrolik sehingga forklift kehilangan salah satu fungsi utamanya.. Berdasarakan hal itu maka kebocoran cylinder memiliki nilai severity : 8 Faktor penyebab terjadinya kerusakan atau kebocoran pada cylinder antara lain : 1. Kerusakan pada seal yang disebabkan oleh material asing. 2. Kerusakan pada seal yang disebabkan oleh kerusakan pada root cylinder. 3. Kerusakan pada root cylinder yang diakibatkan oleh benturan. Dalam proses
perawatan sangat
rendah kemungkinan
mendeteksi kebocoran cylinder sehingga memiliki nilai detection : 4
49
http://digilib.mercubuana.ac.id/
untuk
Menghitung nilai Ppk : x = 10
q = 1 β 0,083 = 0,917 π = 12 . 0,083 = 0,99 =n.p.q = 12 . 0,083 . 0,917 =β = 0,955 Z = = = 9,434
Jadi kerusakan cylinder memiliki nilai occurrence : 1 Menghitung nilai RPN : RPN = Severity x Occurrence x Detection =8x1x4 = 32 Jadi nilai RPN dari kerusakan cylinder adalah 32.
50
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Langkah β langkah perbaikan dan pencegahan kerusakan atau kebocoran pada cylinder antara lain : 1. Lakukan penggantian seal yang rusak dan pastikan tidak ada material asing yang masuk kedalam cylinder. 2. Lakukan pemeriksaan pada root cylinder dari adanya kerusakan yang dapat mengakibatkan kerusakan pada seal. 3. Hindarkan tube dan root cylinder dari benturan.
4.1.4 Tie Rod Rusak Kerusakan pada tie rod dapat menyebabkan terganggunya sistem steering akan tetapi sistem steering tetap dapat berjalan dengan baik. Berdasarakan hal itu maka kerusakan tie rod memiliki nilai severity : 3 Faktor yang dapat menyebabkan kerusakan pada tie rod antara lain : 1. Kurangnya pelumasan. 2. Kondisi jalan yang tidak rata atau berlubang. 3. Kondisi ruang kerja yang terlalu sempit. 4. Pemasangan atau penyetelan tie rod yang tidak tepat. Kerusakan tie rod dapat dideteksi dengan mudah dalam proses perawatan sehingga memiliki nilai detection : 1
51
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Menghitung nilai Ppk : x = 12
q = 1 β 0,10 = 0,90 π = 10 . 0,10 = 1 =n.p.q = 10 . 0,10 . 0,90 =β = 0,948 Z = = = 11,603
Jadi kerusakan tie rod memiliki nilai occurrence : 1 Menghitung nilai RPN : RPN = Severity x Occurrence x Detection =3x1x1 =3 Jadi nilai RPN dari kerusakan tie rod adalah 3.
52
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Langkah β langkah pencegahan dan perbaikan kerusakan pada tie rod antara lain : 1. Lakukan pelumasan pada tie rod ketika proses perawatan berkala. 2. Perbaiki kondisi jalan serta kondisi ruang kerja agar tidak terlalu sempit. 3. Periksa kondisi karet pada tie rod secara berkala dan lakukan penyetelan jika posisi pemasangan tie rod tidak tepat. 4.1.5 Bearing Motor Traction Rusak Kerusakan pada bearing motor traction dapat menyebabkan gagalnya kerja sistem traction sehingga forklift kehilangan fungsi utamanya. Berdasarakan hal itu maka kerusakan bearing motor traction memiliki nilai severity : 8 Faktor penyebab kerusakan pada bearing motor traction antara lain : 1. Usia pakai bearing telah terlewati. 2. Masuknya debu atau kotoran kedalam bearing yang dapat menyebabkan bearing macet. Kerusakan bearing motor traction tidak dapat dideteksi dengan mudah dalam proses perawatan sehingga memiliki nilai detection : 5 Menghitung nilai Ppk : x = 12
53
http://digilib.mercubuana.ac.id/
q = 1 β 0,10 = 0,90 π = 10 . 0,10 = 1 =n.p.q = 10 . 0,10 . 0,90 =β = 0,948 Z = = = 11,603
Jadi kerusakan bearing motor traction memiliki nilai occurrence : 1 Menghitung nilai RPN : RPN = Severity x Occurrence x Detection =8x1x5 = 40 Jadi nilai RPN dari kerusakan bearing motor traction adalah 40. Langkah β langkah pencegahan dan perbaikan kerusakan pada bearing motor traction antara lain : 1. Lakukan pemeriksaan bearing motor traction dengan cara mendengarkan suara putaran motor. 54
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2. Lakukan penggantian bearing motor traction apabila suara motor traction sudah menunjukan gejala kerusakan pada bearing motor. 3. Bersihkan motor traction dari debu atau kotoran secara berkala. 4.1.6 Bearing Sensor Rusak Kerusakan pada bearing sensor dapat menyebabkan gagalnya kerja sistem traction sehingga forklift kehilangan salah satu fungsi utamanya.. Berdasarakan hal itu maka kerusakan bearing sensor memiliki nilai severity : 8. Faktor yang dapat menyebabkan kerusakan pada bearing sensor antara lain : 1. Usia pakai telah terlewati. 2. Masuknya debu atau kotoran kedalam bearing sensor. Dalam proses perawatan sangat sulit untuk mendeteksi kerusakan bearing sensor sehingga memiliki nilai detection : 10 Menghitung nilai Ppk : x = 10
q = 1 β 0,083 = 0,917 π = 12 . 0,083 = 0,99 =n.p.q 55
http://digilib.mercubuana.ac.id/
= 12 . 0,083 . 0,917 =β = 0,955 Z = = = 9,434
Jadi kerusakan bearing sensor memiliki nilai occurrence : 1 Menghitung nilai RPN : RPN = Severity x Occurrence x Detection = 8 x 1 x 10 = 80 Jadi nilai RPN dari kerusakan bearing sensor adalah 80. Langkah β langkah pencegahan dan perbaikan kerusakan pada bearing sensor antara lain : 1. Lakukan pemeriksaan input voltage yang menuju bearing sensor yaitu sebesar 5 volt. 2. Lakukan pemeriksaan output voltage dari bearing sensor yaitu sebesar 0.8 volt β 5 volt ketika beroperasi. 3. Lakukan penggantian bearing sensor jika output yang dihasilkan tidak sesuai dengan spesifikasi diatas.
56
http://digilib.mercubuana.ac.id/
4. Bersihkan bearing sensor dari debu atau kotoran secara berkala. 4.1.7 Control Valve Bocor Kebocoran pada control valve dapat mengurangi performa kinerja sistem hidrolik. Berdasarakan hal itu maka kebocoran control valve memiliki nilai severity : 5 Faktor yang dapat menyebabkan kebocoran pada control valve antara lain : 1. Terjadi kerusakan pada O ring control valve akibat usia pakai yang telah terlewati. 2. Terjadi kerusakan pada O ring control valve akibat oli hidrolik yang sudah tidak layak dipakai. Kebocoran control valve dapat dideteksi dengan mudah dalam proses perawatan sehingga memiliki nilai detection : 2 Menghitung nilai Ppk : x = 16
q = 1 β 0,133 = 0,867 π = 7,5 . 0,133 = 0,99 =n.p.q = 7,5 . 0,133 . 0,867
57
http://digilib.mercubuana.ac.id/
=β = 0,929 Z = = = 16,157
Jadi kebocoran control valve memiliki nilai occurrence : 1 Menghitung nilai RPN : RPN = Severity x Occurrence x Detection =5x1x2 = 10 Jadi nilai RPN dari kebocoran control valve adalah 10. Langkah β langkah pencegahan dan perbaikan kebocoran pada control valve antar lain : 1. Lakukan penggantian oli hidrolik secara berkala. 2. Lakukan pemeriksaan kebocoran pada control valve secara visual dan lakukan penggantian O ring ketika terlihat ada kebocoran sebelum
kebocoran
tersebut
menjadi
lebih
parah
dan
mengakibatkan sistem hidrolik tidak dapat bekerja dengan maksimal.
58
http://digilib.mercubuana.ac.id/
4.1.8 Baterai Lemah/Rusak Kerusakan pada baterai dapat menyebabkan kegagalan operasi forklift secara keseluruhan. Berdasarakan hal itu maka kerusakan baterai memiliki nilai severity : 8 Faktor yang dapat menyebabkan kerusakan pada baterai antara lain : 1. Kurangnya perhatian terhadap level electrolyte. 2. Temperatur baterai terlalu tinggi akibat digunakan secara terus menerus. 3. Proses pengisian baterai yang tidak tepat seperti menghentikan proses pengisian sebelum baterai dalam kondisi penuh. Proses
perawatan
memiliki
kemungkinan
yang tinggi
untuk
mendeteksi kerusakan baterai sehingga kerusakan baterai memiliki nilai detection : 3 Menghitung nilai Ppk : x = 36
q = 1 β 0,30 = 0,70 π = 3,33 . 0,30 = 0,99 =n.p.q = 3,33 . 0,30 . 0,70
59
http://digilib.mercubuana.ac.id/
=β = 0,832 Z = = = 42,079
Jadi kerusakan baterai memiliki nilai occurrence : 1 Menghitung nilai RPN : RPN = Severity x Occurrence x Detection =8x1x3 = 24 Jadi nilai RPN dari kerusakan baterai adalah 40. Langkah β langkah pencegahan dan perbaikan kerusakan pada baterai antara lain : 1. Periksa level electrolyte setiap hari dan tambahkan electrolyte jika permukaan electrolye berada dibawah level yang diharuskan. 2. Tunggu suhu baterai setara dengan suhu ruangan sebelum melakukan pemakaian baterai dan proses pengisian. 3. Lakukan proses pengisian baterai sebelum tenaga baterai benar β benar habis dan lakukan pengisian baterai hingga tenaga baterai terisi penuh.
60
http://digilib.mercubuana.ac.id/
4.1.9 Micro Proccessor Unit Rusak Kerusakan pada micro processor unit dapat menyebabkan forklift kehilangan seluruh fungsi utamanya. Berdasarakan hal itu maka kerusakan micro processor unit memiliki nilai severity : 8 Faktor yang dapat menyebabkan kerusakan pada MPU antara lain : 1. Terjadi hubungan arus pendek pada wiring control unit. 2. Connector yang tidak tersambung dengan baik sehingga menyebabkan suhu berlebih. 3. Kerusakan pada komponen lain yang dapat menimbulkan kerusakan pada MPU. Kerusakan micro processor unit tidak dapat dideteksi dalam proses perawatan sehingga memiliki nilai detection : 10 Menghitung nilai Ppk : x = 24
q = 1 β 0,20 = 0,80 π = 5 . 0,20 = 1 =n.p.q = 5 . 0,20 . 0,80 =β
61
http://digilib.mercubuana.ac.id/
= 0,894 Z = = = 25,727
Jadi kerusakan micro processor unit memiliki nilai occurrence : 1 Menghitung nilai RPN : RPN = Severity x Occurrence x Detection = 8 x 1 x 10 = 80 Jadi nilai RPN dari kerusakan micro processor unit adalah 80. Langkah β langkah pencegahan dan perbaikan kerusakan pada MPU antara lain : 1. Periksa wiring control unit dari kemungkinan adanya hubungan arus pendek. 2. Periksa sambungan dari setiap connector yang ada pada MPU. 3. Periksa komponen β komponen elektronik yang berhubungan dengan MPU.
62
http://digilib.mercubuana.ac.id/
4.1.10 Condensor Rusak Kerusakan pada condensor dapat menyebabkan turunnya performa dari kinerja forklift. Berdasarakan hal itu maka kerusakan condenser memiliki nilai severity : 5 Faktor yang dapat menyebabkan kerusakan pada condenser antara lain yaitu : 1. Usia pakai dari condenser telah terlewati. 2. Adanya hubungan arus pendek antara kutub positif baterai dengan kutub negative baterai. 3. Adanya kerusakan komponen elektronik pada control unit. Kerusakan condensorn dapat dideteksi dengan mudah dalam proses perawatan sehingga memiliki nilai detection : 1 Menghitung nilai Ppk : x= 5
q = 1 β 0,042 = 0,958 π = 24 . 0,042 = 1 =n.p.q = 24 . 0,042 . 0,958 =β
63
http://digilib.mercubuana.ac.id/
= 0,978 Z = = = 4,089
Jadi kerusakan condensor memiliki nilai occurrence : 2 Menghitung nilai RPN : RPN = Severity x Occurrence x Detection =5x2x1 = 10 Jadi nilai RPN dari kerusakan condenser adalah 10 Langkah β langkah pencegahan dan perbaikan kerusakan pada condensor antara lain : 1. Ganti condensor secara berkala. 2. Periksa wiring control unit dari kemungkinan adanya hubungan arus pendek. 3. Ganti condensor saat terjadi kerusakan komponen elektronik pada control unit.
64
http://digilib.mercubuana.ac.id/
4.1.11 Contactor Aus Keausan pada contactor dapat menyebabkan kegagalan seluruh sistem operasional forklift sehingga forklift kehilangan seluruh fungsi utama. Berdasarakan hal itu maka kerusakan micro processor unit memiliki nilai severity : 8 Faktor yang dapat menyebabkan kerusakan pada contactor antara lain yaitu : 1. Contact tip pada contactor sudah tipis. 2. Permukaan contact tip yang tidak rata sehingga timbul percikan bunga api. 3. Permukaan contact tip meleleh sehingga kedua contact tip selalu menempel. Keausan contactor dapat dideteksi dengan mudah dalam proses perawatan sehingga memiliki nilai detection : 1 Menghitung nilai Ppk : x = 24
q = 1 β 0,20 = 0,80 π = 5 . 0,20 = 1 =n.p.q
65
http://digilib.mercubuana.ac.id/
= 5 . 0,20 . 0,80 =β = 0,894 Z = = = 25,727
Jadi keausan contactor memiliki nilai occurrence : 1 Menghitung nilai RPN : RPN = Severity x Occurrence x Detection =8x1x1 =8 Jadi nilai RPN dari keausan contactor adalah 8. Langkah- langkah pencegahan dan perbaikan kerusakan pada contactor antara lain : 1. Ganti contact tip ketika tebal contact tip mulai menipis. 2. Ratakan permukaan contact tip dengan amplas ketika permukaan contact tip tidak rata. 3. Ganti contact tip ketika muncul tanda β tanda meleleh pada permukaan contact tip.
66
http://digilib.mercubuana.ac.id/
4.1.12 Microswicth Rusak Kerusakan pada microswitch dapat menyebabkan gagalnya kerja beberapa sistem operasional forklift sehingga forklift bisa kehilangan salah satu fungsi utama. Berdasarakan hal itu maka kerusakan bearing motor traction memiliki nilai severity : 8 Faktor yang dapat menyebabkan kerusakan pada microswitch antara lain : 1. Adanya kerusakan pada contact tip. 2. Banyak debu yang masuk kedalam microswitch sehingga contact tip tidak dapat terhubung dengan baik. Kerusakan microswitch dapat dideteksi dengan mudah dalam proses perawatan sehingga memiliki nilai detection : 2 Menghitung nilai Ppk : x = 12
q = 1 β 0,10 = 0,90 π = 10 . 0,10 = 1 =n.p.q = 10 . 0,10 . 0,90 =β
67
http://digilib.mercubuana.ac.id/
= 0,948 Z = = = 11,603
Jadi kerusakan microswitch memiliki nilai occurrence : 1 Menghitung nilai RPN : RPN = Severity x Occurrence x Detection =8x1x2 = 16 Jadi nilai RPN dari kerusakan microswitch adalah 16. Langkah β langkah pencegahan dan perbaikan kerusakan pada microswitch antara lain : 1. Periksa kondisi contact tip secara berkala. 2. Bersihkan microswitch dari debu dan kotoran secara berkala sehingga kotoran tidak masuk kedalam microswitch. 4.1.13 Kipas Rusak Kerusakan pada kipas dapat menyebabkan suhu yang berlebih dalam control unit sehingga akan mempercepat kerusakan komponen yang lain. Akan tetapi kerusakan kipas tidak berpengaruh terhadap sistem kerja forklift
68
http://digilib.mercubuana.ac.id/
keseluruhan. Berdasarakan hal itu maka kerusakan kipas memiliki nilai severity : 4 Faktor yang dapat menyebabkan kerusakan pada kipas antara lain : 1. Tegangan input kipas yang tidak stabil. 2. Banyaknya debu yang masuk kedalam motor penggerak kipas. Kerusakan kipas tidak dapat dideteksi dengan mudah dalam proses perawatan sehingga memiliki nilai detection : 3 Menghitung nilai Ppk : x = 24
q = 1 β 0,20 = 0,80 π = 5 . 0,20 = 1 =n.p.q = 5 . 0,20 . 0,80 =β = 0,894 Z = = = 25,727
69
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Jadi kerusakan kipas memiliki nilai occurrence : 1 Menghitung nilai RPN : RPN = Severity x Occurrence x Detection =4x1x3 = 12 Jadi nilai RPN dari kerusakan kipas adalah 12. Langkah β langkah pencegahan dan perbaikan kerusakan pada kipas antara lain : 1. Periksa tegangan yang menuju kipas yaitu 48 Volt. 2. Bersihkan debu dan kotoran yang ada pada kipas secara berkala. 4.1.14 kanvas Rem Aus Keausan pada kanvas rem dapat menyebabkan berkurangnya kinerja sistem rem, akan tetapi bisa dilakukan penyetelan agar sistem rem dapat berjalan baik. Berdasarakan hal itu maka keausan kanvas rem memiliki nilai severity : 5 Faktor yang dapat menyebabkan kerusakan atau keausan pada kanvas rem antara lain : 1. Kondisi kanvas yang sudah tipis akibat pemakaian. 2. Kanvas terkena tetesan minyak rem yang mengakibatkan kanvas tidak dapat berfungsi dengan baik.
70
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Keausan kanvas rem dapat dideteksi dengan mudah dalam proses perawatan sehingga memiliki nilai detection : 2 Menghitung nilai Ppk : x = 12
q = 1 β 0,10 = 0,90 π = 10 . 0,10 = 1 =n.p.q = 10 . 0,10 . 0,90 =β = 0,948 Z = = = 11,603
Jadi keausan kanvas rem memiliki nilai occurrence : 1 Menghitung nilai RPN : RPN = Severity x Occurrence x Detection =5x1x2 = 10 71
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Jadi nilai RPN dari keausan kanvas rem adalah 10. Langkah β langkah pencegahan dan perbaikan kerusakan atau keausan pada kanvas rem antara lain : 1. Lakukan penyetelan posisi kanvas ketika tebal kanvas mulai berkurang. 2. Lakukan penggantian kanvas ketika kanvas sudah tipis. 3. Lakukan pemeriksaan secara berkala pada tromol rem untuk melihat adanya kebocoran minyak rem pada silinder rem. 4.1.15 Master Rem Bocor Kebocoran pada master rem sangat berbahaya karena forklift kehilangan daya pengereman. Berdasarakan hal itu maka kerusakan kipas memiliki nilai severity : 9. Faktor yang dapat menyebabkan kerusakan atau kebocoran pada master rem antara lain : 1. Usia seal kit pada master rem telah terlewati. 2. Kondisi minyak rem yang tidak bagus sehingga mempercepat kerusakan pada master rem. Kebocoran master rem dapat dideteksi dengan mudah dalam proses perawatan sehingga memiliki nilai detection : 2
72
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Menghitung nilai Ppk : x = 24
q = 1 β 0,20 = 0,80 π = 5 . 0,20 = 1 =n.p.q = 5 . 0,20 . 0,80 =β = 0,894 Z = = = 25,727
Jadi kebocoran master rem memiliki nilai occurrence : 1 Menghitung nilai RPN : RPN = Severity x Occurrence x Detection =9x1x2 = 18 Jadi nilai RPN dari kebocoran master rem adalah 18.
73
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Langkah β langkah pencegahan dan perbaikan kerusakan atau kebocoran pada master rem antara lain : 1. Lakukan penggantian seal kit pada master rem secara berkala. 2. Lakukan pemeriksaan kondisi minyak rem secara berkala. 3. Lakukan penggantian minyak rem jika kondisi minyak rem sudah tidak bagus. 4.1.16 Charger Rusak Kerusakan pada charger dapat menghentikan semua operasional forklift karena charger merupakan sumber pengisian baterai. Berdasarkan hal itu maka kerusakan charger nilai severity : 8 Faktor yang dapat menyebabkan kerusakan pada charger antara lain : 1. Tegangan listrik yang menuju charger tidak stabil dan tidak sesuai dengan tapping charger. 2. Proses penggunaan charger yang tidak sesuai prosedur seperti melepas charger tanpa terlebih dahulu menekan tombol stop pada charger. Proses perawatan sangat sulit untuk mendeteksi kerusakan charger sehingga kerusakan baterai memiliki nilai detection : 10 Menghitung nilai Ppk : x = 36
74
http://digilib.mercubuana.ac.id/
q = 1 β 0,30 = 0,70 π = 3,33 . 0,30 = 0,99 =n.p.q = 3,33 . 0,30 . 0,70 =β = 0,832 Z = = = 42,079
Jadi kerusakan charger memiliki nilai occurrence : 1 Menghitung nilai RPN : RPN = Severity x Occurrence x Detection = 8 x 1 x 10 = 80 Jadi nilai RPN dari kerusakan charger adalah 80.
75
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Langkah β langkah pencegahan dan perbaikan pada kerusakan charger antara lain : 1. Periksa sumber tegangan listrik yang menuju charger yaitu sebesar 380-400 volt dan sesuaikan dengan tapping charger. 2. Periksa output dari charger ketika proses pengisian yaitu sebesar 50-52 Volt dengan arus sebesar 10-100 Ampere. 3. Lakukan proses pengisian sesuai prosedur seperti menekan tombol stop sebelum melepas charger dari baterai.
4.1.17 Carbon Brush Motor Steering Aus Keausan carbon brush motor steering dapat menghentikan kerja sistem steering dari forklift. Berdasarakan hal itu maka keausan carbon brush motor steering memiliki nilai severity : 8 Faktor yang dapat menyebabkan kerusakan pada carbon brush motor steering antara lain : 1. Usia pakai carbon brush yang telah terlewati. 2. Permukaan armature yang tidak rata sehingga menimbulkan percikan bunga api. 3. Banyak debu dan kotoran yang masuk kedalam motor steering yang menyebabkan carbon brush tidak dapat menempel armature dengan baik.
76
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Keausan carbon brush motor steering dapat dideteksi dengan mudah pada saat proses perawatan, sehingga keausan carbon brush motor steering memiliki nilai detection : 1 Menghitung nilai Ppk : x = 36
q = 1 β 0,30 = 0,70 π = 3,33 . 0,30 = 0,99 =n.p.q = 3,33 . 0,30 . 0,70 =β = 0,832 Z = = = 42,079
Jadi keausan carbon brush motor steering memiliki nilai occurrence sebesar: 1 Menghitung nilai RPN : RPN = Severity x Occurrence x Detection
77
http://digilib.mercubuana.ac.id/
=8x1x1 =8 Jadi nilai RPN dari keausan carbon brush motor steering adalah 8. Langkah β langkah pencegahan dan perbaikan kerusakan atau keausan pada carbon brush motor steering antara lain : 1. Lakukan pemeriksaan kondisi carbon brush secara berkala dan lakukan penggantian ketika carbon brush hampir menyentuh batas ketebalan minimal. 2. Lakukan pemeriksaan permukaan armature secara berkala dan lakukan perbaikan ketika permukaan armature tidak rata. 3. Bersihkan debu dan kotoran yang ada pada motor steering secara berkala.
78
http://digilib.mercubuana.ac.id/
4.2. Pengolahan Data dalam Tabel FMEA Data yang telah diperoleh dan dihitung nilai severity, occurrence, detection serta RPN tersebut dimasukkan kedalam tabel FMEA beserta penyebab kerusakan dan langkah yang harus dilakukan untuk menangani kegagalan tersebut.
79
http://digilib.mercubuana.ac.id/
FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS :
Forklif Elektrik
Responsibility :
Number :
Product
:
Nichiyu FB20-75C
Prepared by
: Heri Suwandono
Created :
Key date
: September 2015
Modified :
Forklift Elektrik Nichiyu FB20-75C
Oli dan filter hidrolik kotor
Deteksi kontrol pencegahan (CurrentControl Detection)
Tindakan yang Tanggung jawab Target Tindakan direkomendasikan (Responsibility) Date yang diambil (Recommended (Action actions) Taken)
Severity Occurrence Detection RPN
Potensi penyebab kegagalan (Potential Failure Cause)
Occurrence
Deskrisi Potensi Potensi efek Produk kegagalan kegagalan (failure (failure Mode) Effect)
Severity
Core team :
Detection RPN
Process
Suhu kerja oli cepat Oli dan filter Pergantian oli Ganti oli dan filter naik 2 telah melewati 1 dan filter secara 1 2 hidrolik yang kotor Kemampua masa pakai berkala n filter (1000hours) untuk menyaring berkurang
Terjadi Lakukan Sistem gesekan pengecekan rutin Hose pecah hidrolik 8 1 terhadap kondisi 1 8 Hose telah tidak dapat hose secara melewati usia beroperasi berkala pakai
Ganti hose yang pecah
80
http://digilib.mercubuana.ac.id/
FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS :
Forklif Elektrik
Responsibility :
Number :
Product
:
Nichiyu FB20-75C
Prepared by
: Heri Suwandono
Created :
Key date
: September 2015
Modified :
Forklift Elektrik Nichiyu FB20-75C
Cylinder bocor
Tie rod rusak
Deteksi kontrol pencegahan (CurrentControl Detection)
Tindakan yang Tanggung jawab Target Tindakan direkomendasikan (Responsibility) Date yang diambil (Recommended (Action actions) Taken)
Sistem Lakukan hidrolik 8 Seal pada 1 pengecekan 4 32 Ganti seal cylinder tidak dapat cylinder rusak cylinder secara yang rusak beroperasi berkala
Terdapat gangguan minor dalam sistem steering
3
Kurangnya pelumasan Karet tie rod sobek atau rusak
Lakukan pengecekan rutin Ganti tie rod yang 1 dan pelumasan 1 3 rusak terhadap tie rod secara berkala
81
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Severity Occurrence Detection RPN
Potensi penyebab kegagalan (Potential Failure Cause)
Occurrence
Deskrisi Potensi Potensi efek Produk kegagalan kegagalan (failure (failure Mode) Effect)
Severity
Core team :
Detection RPN
Process
FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS :
Forklif Elektrik
Responsibility :
Number :
Product
:
Nichiyu FB20-75C
Prepared by
: Heri Suwandono
Created :
Key date
: September 2015
Modified :
Forklift Elektrik Nichiyu FB20-75C
Bearing motor traction rusak
Bearing sensor rusak
Deteksi kontrol pencegahan (CurrentControl Detection)
Tindakan yang Tanggung jawab Target Tindakan direkomendasikan (Responsibility) Date yang diambil (Recommended (Action actions) Taken)
Sistem Bearing telah Lakukan traction 8 melewati masa 1 pengecekan dan 5 40 Ganti bearing tidak dapat pakai pergantian motor yang rusak beroperasi bearing secara berkala Bearing telah melewati masa pakai
Lakukan Sistem pengecekan rutin Ganti bearing traction 8 1 terhadap kerja 10 80 sensor yang rusak Output MPU tidak dapat sensor bearing menuju bearing beroperasi secara berkala tidak sesuai 82
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Severity Occurrence Detection RPN
Potensi penyebab kegagalan (Potential Failure Cause)
Occurrence
Deskrisi Potensi Potensi efek Produk kegagalan kegagalan (failure (failure Mode) Effect)
Severity
Core team :
Detection RPN
Process
FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS :
Forklif Elektrik
Responsibility :
Number :
Product
:
Nichiyu FB20-75C
Prepared by
: Heri Suwandono
Created :
Key date
: September 2015
Modified :
Forklift Elektrik Nichiyu FB20-75C
Control Performa valve bocor sistem hidrolik menurun
Baterai rusak
5
Seal pada control valve rusak
Seluruh sistem kerja 8 tidak dapat beroperasi
Masa usia pakai telah terlewati Sering kekurangan electrolite
Deteksi kontrol pencegahan (CurrentControl Detection)
Lakukan 2 pengecekan rutin 1 10 control valve secara berkala
1
Periksa dan isi electrolyte baterai secara berkala
Tindakan yang Tanggung jawab Target Tindakan direkomendasikan (Responsibility) Date yang diambil (Recommended (Action actions) Taken)
Severity Occurrence Detection RPN
Potensi penyebab kegagalan (Potential Failure Cause)
Occurrence
Deskrisi Potensi Potensi efek Produk kegagalan kegagalan (failure (failure Mode) Effect)
Severity
Core team :
Detection RPN
Process
Ganti seal yang rusak
Ganti baterai secara 3 24 keseluruan atau ganti cell yang rusak
83
http://digilib.mercubuana.ac.id/
FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS Process
:
Forklif Elektrik
Responsibility :
Number :
Product
:
Nichiyu FB20-75C
Prepared by
: Heri Suwandono
Created :
Key date
: September 2015
Modified :
Core team :
Forklift Elektrik Nichiyu FB20-75C
Usia pakai Performa telah terlewati Lakukan sistem pengecekan rutin Condenser traction dan 5 Adanya short 2 terhadap kondisi 1 10 Ganti condenser rusak hidrolik condenser secara yang rusak pada menurun berkala komponen kelistrikan 84
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Severity Occurrence Detection RPN
Detection RPN
Occurrence
Potensi Deteksi kontrol Tindakan yang Tanggung jawab Target Tindakan penyebab pencegahan direkomendasikan (Responsibility) Date yang diambil kegagalan (CurrentControl (Recommended (Action (Potential Detection) actions) Taken) Failure Cause) Usia pakai Seluruh MPU telah Lakukan sistem terlewati pemeriksaan Ganti MPU dan MPU rusak operasional 8 Adanya short 1 wiring dan 10 80 periksa wiring serta tidak dapat komponen komponen pada beroperasi kelistrikan kelistrikan yang komponen secara berkala lain kelistrikan Severity
Deskrisi Potensi Potensi efek Produk kegagalan kegagalan (failure (failure Mode) Effect)
FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS :
Forklif Elektrik
Responsibility :
Number :
Product
:
Nichiyu FB20-75C
Prepared by
: Heri Suwandono
Created :
Key date
: September 2015
Modified :
Forklift Elektrik Nichiyu FB20-75C
Deteksi kontrol pencegahan (CurrentControl Detection)
Semua Contactor sistem Usia pakai Lakukan aus operasional 8 telah terlewati 1 pengecekan dan 1 8 tidak dapat pergantian part beroperasi secara berkala
Sistem Microswitch operasional 8 rusak tidak dapat beroperasi
Banyak kotoran debu Contact tip rusak
1
Lakukan perawatan berkala
Tindakan yang Tanggung jawab Target Tindakan direkomendasikan (Responsibility) Date yang diambil (Recommended (Action actions) Taken)
Severity Occurrence Detection RPN
Potensi penyebab kegagalan (Potential Failure Cause)
Occurrence
Deskrisi Potensi Potensi efek Produk kegagalan kegagalan (failure (failure Mode) Effect)
Severity
Core team :
Detection RPN
Process
Ganti contactor yang rusak
Bersihkan microswitch 2 16 dengan cairan pembersih atau ganti dengan part yang baru 85
http://digilib.mercubuana.ac.id/
FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS :
Forklif Elektrik
Responsibility :
Number :
Product
:
Nichiyu FB20-75C
Prepared by
: Heri Suwandono
Created :
Key date
: September 2015
Modified :
Forklift Elektrik Nichiyu FB20-75C
Suhu control unit Kipas rusak meningkat 4 ketika beroperasi
Kotoran memperberat kerja motor kipas
1
Kinerja Masa pakai Kanvas rem pengereman 5 komponen 1 aus menurun telah terlewati
Deteksi kontrol pencegahan (CurrentControl Detection)
Lakukan perawatan dan pembersihan secara berkala
Lakukan perawatan dan pengecekan seraca berkala
Tindakan yang Tanggung jawab Target Tindakan direkomendasikan (Responsibility) Date yang diambil (Recommended (Action actions) Taken)
3 12 Ganti kipas yang rusak
Ganti kanvas yang 2 10 rusak jika sudah tidak bisa disetel
86
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Severity Occurrence Detection RPN
Potensi penyebab kegagalan (Potential Failure Cause)
Occurrence
Deskrisi Potensi Potensi efek Produk kegagalan kegagalan (failure (failure Mode) Effect)
Severity
Core team :
Detection RPN
Process
FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS :
Forklif Elektrik
Responsibility :
Number :
Product
:
Nichiyu FB20-75C
Prepared by
: Heri Suwandono
Created :
Key date
: September 2015
Modified :
Forklift Elektrik Nichiyu FB20-75C
Sistem Master rem pengereman 9 bocor tidak dapat berfungsi
Charger rusak
Seal master rem rusak
1
Deteksi kontrol pencegahan (CurrentControl Detection)
Lakukan pemeriksaan secara berkala
2 18
Tindakan yang Tanggung jawab Target Tindakan direkomendasikan (Responsibility) Date yang diambil (Recommended (Action actions) Taken)
Severity Occurrence Detection RPN
Potensi penyebab kegagalan (Potential Failure Cause)
Occurrence
Deskrisi Potensi Potensi efek Produk kegagalan kegagalan (failure (failure Mode) Effect)
Severity
Core team :
Detection RPN
Process
Ganti seal master rem
Usia pakai Sistem komponen Pergunakan pengisian sudah lewat charger sesuai Ganti komponen baterai tidak 8 1 dengan petunjuk 10 80 charger yang rusak Ada short atau dapat pengoperasian cara pemakaian berfungsi dan lakukan pemeriksaan yang tidak berkala benar 87
http://digilib.mercubuana.ac.id/
FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS :
Forklif Elektrik
Responsibility :
Number :
Product
:
Nichiyu FB20-75C
Prepared by
: Heri Suwandono
Created :
Key date
: September 2015
Modified :
Forklift Elektrik Nichiyu FB20-75C
Carbon Sistem Masa pakai brush motor steering 8 carbon brush 1 steering aus tidak dapat telah terlewati berfungsi
Deteksi kontrol pencegahan (CurrentControl Detection)
Lakukan perawatan dan pengecekan secara berkala
Tindakan yang Tanggung jawab Target Tindakan direkomendasikan (Responsibility) Date yang diambil (Recommended (Action actions) Taken)
1 8 Ganti carbon brush yang aus
88
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Severity Occurrence Detection RPN
Potensi penyebab kegagalan (Potential Failure Cause)
Occurrence
Deskrisi Potensi Potensi efek Produk kegagalan kegagalan (failure (failure Mode) Effect)
Severity
Core team :
Detection RPN
Process
4.3 Analisa Data Kerusakan pada Grafik 4.3.1 Analisa Grafik Nilai Severity
Diagram Severity 10 9 8 7 6 5 4 3 2
Severity
1
Oli & filter hidrolik kotor Hose pecah Cylinder bocor Tie rod rusak Bearing motor traction rusak Bearing sensor rusak Control valve Baterai rusak MPU rusak Condensor rusak Contactor aus Microswitch rusak Kipas rusak Kanvas rem aus Master rem bocor Charger rusak Carbon brush motor steering aus
0
Gambar 4.1 Diagram nilai severity Berdasarkan diagram severity diatas, kerusakan yang memiliki nilai severity paling tinggi adalah kerusakan atau kebocoran pada master rem dengan nilai severity sebesar 9. Kebocoran pada master rem dapat mengakibatkan tidak berfungsinya sistem rem sehingga dapat membahayakan keselamatan operator, barang yang diangkut, serta orang dan fasilitas β fasilitas yang berada di ruang lingkup kerja forklift tersebut. 89
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Untuk menghindari kecelakaan kerja akibat kebocoran master rem maka perlu dilakukan tindakan perbaikan serta pencegahan sebagai berikut : 1. Lakukan penggantian seal kit pada master rem secara berkala. 2. Lakukan pemeriksaan kondisi minyak rem secara berkala. 3. Lakukan penggantian minyak rem jika kondisi minyak rem sudah tidak bagus. Sedangkan untuk kerusakan dengan nilai severity terendah adalah kerusakan pada oli dan filter hidrolik dengan nilai sebesar 2. Kerusakan pada oli dan filter hidrolik tidak mempengaruhi performa kerja dari forklift, akan tetapi jika kerusakan tersebut tidak segera diatasi maka dapat mempercepat kerusakan pada komponen hidrolik yang lain seperti pompa hidrolik, control valve dan cylinder. Untuk mencegah kerusakan β kerusakan lainnya akibat kerusakan pada oli dan filter hidrolik maka perlu dilakukan beberapa tindakan perbaikan dan pencegahan antara lain : 1. Lakukan penggantian oli dan filter hidrolik secara berkala. 2. Lakukan pemeriksaan kondisi oli secara visual serta memastikan tidak adanya material asing yang masuk kedalam sistem hidrolik. 3. Pergunakan forklift sesuai dengan petunjuk pemakaian yang terdapat didalam workshop manual.
90
http://digilib.mercubuana.ac.id/
4.3.2 Analisa Grafik Nilai Occurrence
Diagram Occurrence 2.5 2 1.5 1 0.5
Oli & filter hidrolik kotor Hose pecah Cylinder bocor Tie rod rusak Bearing motor traction rusak Bearing sensor rusak Control valve Baterai rusak MPU rusak Condensor rusak Contactor aus Microswitch rusak Kipas rusak Kanvas rem aus Master rem bocor Charger rusak Carbon brush motor steering aus
0
Occurrence
Gambar 4.2 Diagram nilai occurrence Berdasarkan diagram occurrence diatas, kerusakan yang memiliki nilai occurrence tertinggi adalah kerusakan pada condensor. Kerusakan pada condensor rata β rata terjadi setiap 5 bulan sekali. Kerusakan pada condensor dapat menyebabkan kerusakan pada komponen β komponen elektronik yang lain sehingga diperlukan tindakan pencegahan agar kerusakan pada condensor tidak merusak komponen yang lain. Langkah β langkah yang perlu dilakukan untuk mencegah atau memperbaiki kerusakan pada condensor antara lain : 91
http://digilib.mercubuana.ac.id/
1. Ganti condensor secara berkala tanpa menunggu adanya kerusakan. 2. Periksa wiring control unit dari kemungkinan adanya short. 3. Ganti condensor saat terjadi kerusakan komponen elektronik pada control unit karena kerusakan pada komponen elektronik sangat berpotensi untuk menimbulkan kerusakan pada condensor. 4.3.3 Analisa Grafik Nilai Detection
Diagram Detection 12 10 8 6 4 2
Detection Oli & filter hidrolik kotor Hose pecah Cylinder bocor Tie rod rusak Bearing motor traction rusak Bearing sensor rusak Control valve Baterai rusak MPU rusak Condensor rusak Contactor aus Microswitch rusak Kipas rusak Kanvas rem aus Master rem bocor Charger rusak Carbon brush motor steering aus
0
Gambar 4.3 Diagram nilai detection Berdasarkan diagram nilai detection, kerusakan pada bearing sensor, MPU dan charger memiliki nilai detection paling tinggi dibanding kerusakan yang lain
92
http://digilib.mercubuana.ac.id/
karena sangat sulit untuk mendeteksi gejala kerusakan pada bearing sensor, MPU, maupun charger. Sedangkan kerusakan pada oli dan filter hidrolik, hose, tie rod, condensor, contactor serta carbon brush steering motor steering memiliki nilai detection 1 yang merupakan nilai terkecil dibanding nilai detection kerusakan yang lain karena gejala kerusakan pada komponen tersebut dapat dideteksi dengan mudah. Cara mendeteksi kerusakan tersebut bisa dilakukan dengan cara : 1. Memeriksa kondisi oli dengan memperhatikan tingkat kekentalan oli, warna oli serta bau oli. Oli yang dalam keadaan tidak bagus memiliki kekentalan oli yang sangat encer, berwarna kehitaman serta bau terbakar. 2. Memeriksa kondisi filter dari kondisi saringan dan kotoran yang ada pada filter. 3. Memeriksa kondisi hose dengan cara memperhatikan kondisi lapisan luar hose. Kerusakan pada hose akan diawali dengan retakan pada beberapa bagian lapisan luar hose. 4. Memeriksa kondisi tie rod dengan cara memperhatikan karet pelindung pada tie rod. Kerusakan pada tie rod akan diawali dengan sobeknya karet pelindung pada tie rod. 5. Memeriksa
kondisi
contactor
dengan
cara
memeriksa
kondisi
permukaan contact tip. Permukaan contact tip yang tidak rata dan mulai menipis merupakan tanda awal kerusakan pada contactor. 6. Memeriksa kondisi carbon brush motor steering dengan cara memperhatikan batas ketebalan dari carbon brush.
93
http://digilib.mercubuana.ac.id/
4.3.4 Analisa Grafik Nilai RPN
Diagram RPN 90 80 70 60 50 40 30 20 10
RPN
Carbon brush motor steering aus
Charger rusak
Master rem bocor
Kanvas rem aus
Kipas rusak
Microswitch rusak
Contactor aus
Condensor rusak
MPU rusak
Baterai rusak
Control valve
Bearing sensor rusak
Bearing motor traction rusak
Tie rod rusak
Cylinder bocor
Hose pecah
Oli & filter hidrolik kotor
0
Gambar 4.4 Diagram nilai RPN Berdasarkan diagram nilai RPN kerusakan pada MPU, bearing sensor dan charger memiliki nilai RPN tertinggi dibanding kerusakan yang lain yaitu dengan nilai RPN masing β masing 80 atau sebesar 18.14% dari total keseluruhan nilai RPN.
94
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Oleh karena itu kerusakan pada MPU, bearing sensor serta charger harus mendapat prioritas utama dalam proses perawatan karena dapat menyebabkan forklift elektrik berhenti beroperasi. 4.3.5 Analisa Grafik Urutan Nilai RPN
Diagram urutan nilai RPN 90 80 70 60 50 40 30 20 10
RPN Oli dan filter hidrolik kotor
Tie rod rusak
Contactor aus
Carbon brush motor steering aus
Hose pecah
Control valve bocor
Condensor Rusak
Kanvas rem aus
Kipas rusak
Microswitch ruusak
Master rem bocor
Baterai Rusak
Cylinder bocor
Bearing motor traction rusak
Bearing sensor rusak
Charger rusak
MPU rusak
0
Gambar 4.5 Diagram urutan nilai RPN Diagram urutan nilai RPN menunjukan urutan prioritas dalam proses perawatan forklift elektrik. Kerusakan pada MPU, charger serta bearing sensor mendapat prioritas paling utama dalam proses perawatan, sedangkan kerusakan pada oli dan filter hidrolik mendapat prioritas terakhir.
95
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Meskipun masing β masing kerusakan memiliki prioritas yang berbeda bukan berarti kerusakan yang memiliki prioritas paling rendah harus dikesampingkan. Semua kerusakan harus dicegah dan segera diperbaiki jika kerusakan tersebut terjadi agar forklift dapat bekerja dengan performa yang bagus sehingga tidak mengurangi produktifitas dari forklift tersebut.
96
http://digilib.mercubuana.ac.id/