LAPORAN TUGAS AKHIR
BAB IV ANALISA DATA DAN PERHITUNGAN
4.1 Pengambilan Data Pengambilan data dilakukan pada tanggal 11 Desember 2012 Januari 2013 di Laboratorium Proses Produksi dengan data sebagai berikut : 1. Kecepatan angin (v)
= 3 m/s sampai 5 m/s
2. Temperatur ruangan (T)
= 30 C
3. Diameter kincir (Dk)
= 94 cm = 0.94 m
4. Jari-jari pulley (r)
= 3 cm = 0.03 m
5. Beban pada ujung kontruksi
= 1 kg
6. Jumlah blade
= 10 blade
7. Diameter rotor
= 3.6 cm = 0.036 m
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MERCU BUANA
32
LAPORAN TUGAS AKHIR
4.2 Kerapatan Udara Dalam pengujian yang dilakukan diketahui bahwa suhu lingkungan adalah 30 C. Berdasarkan table kerapatan dan kekentalan udara pada 1 atm (lampiran 9) maka kerapatan udara (ρ) adalah 1,151 kg/m3.
4.3 Energi Kincir Angin Energi yang dimiliki oleh angin dapat diperoleh dari persamaan : E = Fa × u (sesuai persamaan 1) Contoh perhitungan untuk kecepatan 4 m/s dengan pembebanan 0.5 kg pada putaran 18.4 rpm: Fa = ρAv (v – u) Fa = 1.151× 3.14 × 0.472 × 4 (4 – 0.905) Fa = 9.880 N Maka : E = Fa × u E = 9.880 × 0.905 E = 8.946 W 4.3.1 Torsi Torsi dapat diperoleh dengan menggunakan system pengeremam dengan menggantungkan beban pada pulley yang berputar. Disini saya menguji 2 tipe kontruksi pada tulang kincir. 1. Kincir tanpa beban di ujung kontruksi 2. Kincir dengan beban di ujung kontruksi kincir yaitu pada velg dengan beben 1 kg.
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MERCU BUANA
33
LAPORAN TUGAS AKHIR
Persamaan Torsi:
T = F* r ( sesuai persamaan 7) Contoh perhitungan torsi pada kecepatan angin 4 m/s, dan pembebanan 0.5 kg. Tanpa beban dan dengan beban. T = 0.5 *9.8* 0.03 T = 0.147 Nm
4.3.2 Daya Kincir Daya kincir merupakan output dari daya angin, daya kincir dapat diperoleh dengan persamaan;
P = T * ω (sesuai persamaan 6) Contoh perhitungan pada kecepatan 4 m/s, putaran 18.4 rpm dan pembebanan pengereman 0.5 kg. ( tanpa pembebanan ujung).
P = T * 2πn/60 P = 0.147 * (2*3,14*18.4/60) P = 0.283 W Contoh perhitungan pada kecepatan 4 m/s putaran 15.2 rpm dan pembebanan pengereman 0.5 kg ( dengan pembebanan ujung 1 kg).
P=T*ω P = T * 2πn/60 P = 0.147 * (2*3.14*15.2/60) P = 0.233 W
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MERCU BUANA
34
LAPORAN TUGAS AKHIR
4.4 Kinerja Kincir Kinerja kincir merupakan perbandingan antara daya output dan input dari kincir angin, dapat di tulis dengan persamaan ; 1. Kinerja kincir tanpa pembebanan.
* 100% (sesuai perasamaan 5)
η= Sehingga; .
η=
* 100%
8.946
η =3.16% 2. Kinerja kincir dengan pembebanan 1 kg pada ujung kincir.
* 100%
η= Sehingga; .
η=
7,765
* 100%
η =3.00% 4.5 Ratio Kecepatan Ujung Jika didefinisikan bahwa tip speed ratio (λ) adalah perbandingan antara kecepatan linier rotor dengan kecepatan angin sebelum sudu atau ditulis secara matematik:
λ=
.
(sesuai persamaan 4)
Sehingga ratio kecepatan ujung pada kecepatan angin 4 m/s dan beban pengereman 0.5 kg .
λ=
. /
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MERCU BUANA
35
LAPORAN TUGAS AKHIR
∗ ,
∗
λ=
.
∗ .
λ = 0.017 Untuk data yang lebih lengkap dapat dilihat pada table hasil perhitungan (Lampiran 1)
4.6. Pembahasan Dengan selesainya melakukan pengujian dan pengolahan data pada kincir angin tipe Us Farm Windmill maka diperoleh data-data daya ideal angin, torsi, daya kincir, ratio kecepatan ujung serta efisiensi dari kincir. Daya ideal angin yang diperoleh berbeda - beda, hal ini disebabkan kecepatan angin yang berbeda - beda pula. Di mulai dari kecepatan angin 3 m/s sampai 5 m/s, semakin cepat kecepatan angin, maka daya ideal angin semakin besar. Ketika kincir berputar dan apabila di gantungkan beban maka akan terjadi pengereman berupa gesekan antara pully dan tali nylon sehingga terjadi momen puntir pada poros yang biasa di kenal dengan Torsi, sehingga torsi dapat disimpulkan sebagai;
T = F * r ( sesuai persamaan 7)
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MERCU BUANA
36
LAPORAN TUGAS AKHIR
m
Gambar 4.1. Mekanisme pembebanan kincir
Hubungan antara torsi dan pembebanan yaitu berbanding lurus artinya semakin besar beban yang di berikan (di gantung) pada poros maka torsi yang terjadi juga semakin besar dan sebalinya semakin kecil pembebanan yang di berikan pada kincir maka torsinya juga semakin kecil. Torsi untuk beban awal kincir bergerak dari diam berbeda saat kincir kalau sudah bergerak.. Seperti yang di perlihatkan tabel dan gambar berikut.:
Tabel 4.1 Torsi pada kecepatan angin 4 m/s ( Tanpa pembebanan ujung).
Kecepatan Angin (m/s)
4
VariasiPembebanan (kg) 0
PutaranKincir (Rpm) 32.2
0.3
24.5
0,088
0.5
18.4
0,147
0.7
12.0
0,205
0.9
6.7
0,264
0.8
0
0,235
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MERCU BUANA
Torsi (Nm) 0
37
LAPORAN TUGAS AKHIR
Tabel 4.2. Torsi pada kecepatan angin 4 m/s ( Dengan pembebanan 1 kg pada ujung).
KecepatanAngin (m/s)
VariasiPembebana n (kg)
PutaranKincir (Rpm)
Torsi (Nm)
0
27.6
0
0.3
20.3
0,088
0.5
15.2
0,147
0.7
9.3
0,205
0.8
4.7
0,235
0.75
0
0,220
4
Dari perbandingan tabel di atas maka dapat di lihat bahwa penambahan beban pada ujung kontruksi kincir sebesar 1 kg mempengaruhi pada rpm dan torsi yang dihasilkan pada kincir dengan kecepatan angin dan pembebanan pada pengereman yang sama.
Torsi
Torsi vs Rpm 0.3 0.25 0.2 0.15 0.1 0.05 0 0
5
10
15
20
25
30 Rpm 35
Grafik 4.1. Torsi dihasilkan kincir sebagai fungsi putaran pada kecepatan angina 4 m/s ( tanpa pembebanan ujung).
FAKULTAS TEKNIK
38
LAPORAN TUGAS AKHIR
Torsi vs Rpm Torsi
0.25 0.2
0.15 0.1 0.05 0 0
5
10
15
20
25 Rpm
30
Gambar 4.2. Torsi dihasilkan kincir sebagai fungsi putaran pada kecepatan angin 4 m/s (dengan pembebanan 1 kg pada ujung ).
Torsi tanpa beban ujung Vs Torsi dengan beban ujung
Torsi
0.3 0.25
Torsi tanpa beban ujung Torsi dengan beban ujung
0.2 0.15 0.1 0.05 0 0
5
10
15
20
25
30 Rpm 35
Grafik 4.3. Perbandingan torsi tanpa beban ujung dan dengan beban ujung pada kecepatan 4 m/s.
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MERCU BUANA
39
LAPORAN TUGAS AKHIR
Pembebanan pada ujung yang di berikan pada kincir angin tipe Us farm windmill 10 blade akan mengurangi putaran poros kincir, hal ini terjadi disebabkan adanya penambahan beban ujung kontruksi yang menyebabkan gaya dorong angin ke blade semakin berat sehimgga mempengaruhi keceptan dan percepatan sudut kincir tersebut. Momen inersia yang dihasilkan kincir tanpa beban ujung lebih kecil daripada beban ujung. Jika di tulis persamaan, misal pada angin 4 m/s seperti grafik diatas dapat di tulis perhitungan :
Q = I . α ( sesuai persamaan 8)
Inersia untuk tanpa beban ujung
< Inersia dengan beban
ujung
Percepatan sudut ujung
>
Percepatan
dengan tambah =
Keterangan:
tanpa
beban sudut
beban
I = momen inersia (m4)
=
d = diameter kincir (m)
=
α = percepatan sudut (rad/s2) ω = kecepatan sudut (m/s) t = waktu (s) n = putaran (Rpm)
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MERCU BUANA
40
LAPORAN TUGAS AKHIR
Pada beban misal 1,1 kg pada kincir tanpa beban ujung dan dengan beban ujung torsi yang dihasilkan sama tapi rpm dengan beban ujung lebih kecil. Pada saat torsi maksimum, torsi yang dihasilkan kincir angin tanpa beban ujung lebih besar daripada dengan beban ujung. Hal ini dikarenakan rpm yang dihasilkan tanpa beban ujung lebih besar daripada dengan beban ujung, meski nilai inersia kincir tanpa beban ujung lebih kecil daripada dengan beban ujung. Nilai rpm inilah yang berpengaruh terhadap percepatan sudut. Setiap kenaikan kecepatan angin ( 3 m/s sampai 5 m/s) maka torsi maksimum yang terjadi semakin besar. Hal ini dapat kita lihat pada gambar grafik berikut. Tabel. 4.3. Torsi maksimum pada beberapa kecepatan angin (tanpa beban ujung)
KecepatanAngin VariasiPembebanan (m/s) (Kg) 3 4 5
PutaranKincir (Rpm) 4.7 6.7 5.9
0.8 0.9 1.3
Torsi maksimum (Nm) 0.235 0.264 0.382
Torsi vs Rpm
0.45 0.4
Torsi
0.35 0.3 0.25
3 m/s
0.2
4 m/s
0.15
5 m/s
0.1 0.05 0 0
10
20
30
Rpm
40
Grafik 4.4. Torsi sebagai fungsi putaran pada berbagai kecepatan angin (tanpa beban ujung)
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MERCU BUANA
41
LAPORAN TUGAS AKHIR
Dari tabel dan gambar di atas dapat di jelaskan bahwa, kecepatan angin berbanding lurus dengan Torsi maksimum yang terjadi terhadap putaran poros, semakin cepat kecepatan angin maka torsi maksimum yang terjadi juga semakin besar dan terjadi di atas putaran poros kecepatan angin sebelumnya, demikian pula sebaliknya. Suatu kincir dapat menghasilkan daya karena kincir tersebut dapat menurunkan kecepatan angin. Kincir yang diam tidak menghasilkan daya sama sekali demikian pula bila kincir tersebut berputar sangat cepat, udara di blok secara sempurna. Diantara kedua harga tersebut terdapat putaran maksimum dimana terjadi daya maksimum dari sebuah kincir, sehingga apabila di buat dalam bentuk grafik maka akan membentuk garis setengah para bola.
Daya
Daya Vs Rpm 0.3
0.25 0.2 0.15 4 m/s 0.1
0.05 0 0
10
20
30
Rpm 40
Grafik 4.5. Daya dihasilkan kincir sebagai fungsi putaran pada kecepatan angin 4 m/s (tanpa pembebanan ujung).
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MERCU BUANA
42
LAPORAN TUGAS AKHIR
Tabel. 4.4. Daya maksimum pada beberapa kecepatan angin (tanpa beban ujung) KecepatanAngin (m/s)
Variasi Pembebanan (kg)
Daya
3 4 5
Putaran Kincir (Rpm)
Daya masimum (w)
20.3 18.4 21.2
0.3 0.5 0.7
0.187 0.283 0.456
Daya Vs Rpm
0.5
0.45 0.4 0.35 0.3 0.25
3 m/s
0.2
4 m/s
0.15
5 m/s
0.1 0.05 0 0
10
20
30
Rpm 40
Grafik 4.6. Daya sebagai fungsi putaran pada berbagai kecepatan angin ( tanpa pembebanan ujung).
Untuk setiap kenaikan kecepatan angin (3 m/s sampai 5 m/s),daya, putaran dan kecepatan angin berbanding lurus, semakin cepat kecepatan angin maka daya maksimum semakin besar dan terjai diatas putaran daya maksimum sebelumnya. Hubungan daya maksimum, torsi maksimum dan putaran adalah Torsi maksimum terjadi dibawah putaran daya maksimum.
Untuk lebih lengkap perbandingan daya kincir tanpa pembebanan ujung kontruksi dan dengan pembebanan ujung kontruksi ada pada (Lampiran).
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MERCU BUANA
43
LAPORAN TUGAS AKHIR
4.7 Penerapan Pada rangkaian pengujian saya yang diatas maka saya menerapkan kincir angin tipe Us Farm Windmill 10 blade pada suatu alat yaitu prototipe kincir pompa air tenaga angin. Saya membuat prototipe tersebut bersama dua teman saya Rio dan Bandrio. Spesifikasi Prototiope pompa air tenaga angin. 1.
Tinggi Tiang Penyangga
= 2.2 m
2.
Diameter kincir
= 0.94 m
3.
Mata Gear atas dan bawah
= 22 mata
4.
Pipa wadah air
= 0.5 inch
5.
Panjang pipa wadah air
= 0.15 m
6.
Jumlah pipa wadah air
= 15 buah
7. Kapasitas pipa wadah air
= 125 ml
Kapaitas air yang di keluarkan dari prototipe pompa air tenaga angin tipe Us Farm Windmill 10 blade menghasilkan 700 ml per menit dengan kecepatan angin alam rata-rata 3-5 m/s.
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MERCU BUANA
44
LAPORAN TUGAS AKHIR
Gambar 4.2. Pengujian akhir kapasitas keluaran air pada prototipe pompa air tenaga angin Sumber : Foto scan
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MERCU BUANA
45
LAPORAN TUGAS AKHIR
4.8 Analisis perbandingan kincir angin 10 blade dengan kincir angin 20 blade
Tabel. 4.5. Tabel perbandingan torsi 10 blade dengan 20 blade pada berbagai kecepatan angin. Torsi KecepatanAngin VariasiPembebanan PutaranKincir maksimum (m/s) (Kg) (Rpm) (Nm) 0.8 3 4.7 0.235 4 0.9 6.7 0.264 5 5.9 0.382 1.3 KecepatanAngin
Variasi
Putaran Kincir
(m/s)
Pembebanan (kg)
(Rpm)
Daya maksimum (w)
3
0.9
16.5
0.457
4
0.9
21.8
0.604
5
1.1
22.5
0.762
Torsi
Grafik perbandingan torsi kincir 10 blade dengan 20 blade pada kecepatan angin 5 m/s 0.6 0.5
Kincir 10 blade
0.4
Kincir 20 blade
0.3 0.2 0.1 0
Rpm 0
20
40
60
Grafik 4.7. Perbandingan torsi 10 blade dan 20 blade pada kecepatan angin 5 m/s.
Dari tabel dan grafik diatas dapat disimpulkan bahwa semakin banyak jumlah blade maka torsi yang dihasilkan semakin besar pula.
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MERCU BUANA
46
LAPORAN TUGAS AKHIR
Tabel. 4.6. Tabel perbandingan daya 10 blade dengan 20 blade pada berbagai kecepatan angin. KecepatanAngin (m/s)
Variasi Pembebanan (kg)
3 4 5
Putaran Kincir (Rpm)
0.3 0.5 0.7
Daya masimum (w)
20.3 18.4 21.2
KecepatanAngin
Variasi
Putaran Kincir
(m/s)
Pembebanan (kg)
(Rpm)
0.187 0.283 0.456 Daya maksimum (w)
3
0.9
16.5
0.457
4
0.9
21.8
0.604
5
1.1
22.5
0.762
Daya
Perbandingan Torsi 10 blade denagn 20 blade pada kecepatan 5 m/s 0.9 0.8 0.7 0.6 0.5 0.4 0.3 0.2 0.1 0
Kincir 10 blade Kincir 20 blade
0
10
20
30
40
50
60 Rpm
Grafik 4.8. Perbandingan daya 10 blade dan 20 blade pada kecepatan angin 5 m/s.
Dari tabel dan grafik diatas maka deproleh bahwa semakin banyak jumlah blade semakin besar daya yang dihasilkan.
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MERCU BUANA
47