BAB IV ANALISA DATA PERHITUNGAN BEBAN PENDINGIN
Dalam perhitungan beban pendingin gedung yang akan dikondisikan oleh mesin pendingin didapat data-data dari gedung tersebut, sebagai berikut : IV.1 Nama Gedung
1. Nama
: Gedung Nusantara II Sekretariat Jenderal DPR RI
2. Fungsi
: Ruang Rapat Paripurna lantai 3
3. Lokasi
: Jakarta Barat
4. Posisi
: Menghadap ke Barat
5. Letak Geografis
: 6˚ LS dan 107˚BT
IV.2 Data Gedung
1. Luas lantai
: 1632 m
2. Volume ruangan
: 8160 m
3. Nama bulan Perancangan : Juni 2010 IV.3 Kondisi Perancangan Waktu
Perbandingan
pukul
Perubahan Temperatur bola kering
temperatur harian
Temperatur
Kelembaban
bola basah
relatif
kelembaban rata-rata sepanjang hari
Di dalam ruangan Di luar ruangan
26˚C
-
-
55%
0,0116 kg/kg
32˚C
8˚C
-
-
0,020 kg/kg
50
IV.4 Temperatur Udara Luar dan Jumlah Radiasi Matahari Sepanjang Hari
Waktu\Pukul
9
10
11
Temperatur
12
13
14
15
16
17
18
31.5˚C
luar (˚C) Radiasi matahari
744
(Kcal/M h)
Temperatur udara luar sesaat28 : to = to , rancangan −
Δt Δt + cos 15(τ − γ ) 2 2
= 32 – 4 + 4 cos 15 (0-2) = 31,5 ˚C (untuk pukul 12.00 wib) dimana : to
= temperatur udara luar sesaat, (oC)
to rancangan
= temperatur udara luar untuk perancangan, (oC)
Δt
= perubahan temperatur harian, (oC)
15
3600 = perubahan waktu sudut ( ) 24 jam
τ
= waktu penyinaran matahari
γ
= saat terjadinya temperatur maksimum ( + 2 )
Untuk τ (waktu penyinaran matahari ), pukul 12.00 siang adalah 0, pagi hari (A.M) adalah negatif (-) dan siang hari (P.M) adalah positif, dengan besarnya
28
Yuriadi, Kusuma, Sistem Mekanikal Gedung, Jakarta, [s.n.], hal. 4.
51
dinyatakan sampai satu angka desimal, misalnya pukul setengah sepuluh pagi dinyatakan dengan -2.5. IV.5 Beban Kalor Sensibel Daerah Parimeter (Tepi) IV.5.1 Tambahan Kalor Oleh Transmisi Radiasi Matahari Melalui Jendela
Luas jendela (m²) x Jumlah Radiasi Matahasi (Kcal/m²Jam) x Faktor Transmisi Jendela x Faktor bayangan = Kcal/h29 = 23,14 m² x 744 Kcal/m²jam x 0,95 x 0,8 = 13.084,282 Kcal/h IV.5.2 Beban Transmisi Kalor Melalui Jendela
Dapat dirumuskan : Luas Jendela (m²) x Koefisien Transmisi Kalor Melalui Jendela, K (Kcal/m²Jam ˚C) x ∆t Ruangan (˚C) = Kcal/h30 = 23,14 m² x 5,5 Kcal/m²Jam ˚C x 5,5 ˚C = 699,985 Kcal/h IV.5.3 Infiltrasi Beban Kalor Sensibel
Dapat dirumuskan : {(Volume Ruangan (m³) x Jumlah Penggantian Ventilasi Alamiah, Nn + Jumlah Udara Luar x
, V
S
f
x ∆t Ruangan (
= Kcal/h31
29
Arismunandar, Wiranto dan Heizo Saito, Penyegaran Udara, Cet. 6, PT. Pradnya Paramitha, Jakarta, 2002, hal. 30
30
Arismunandar, Wiranto dan Heizo Saito, Penyegaran Udara, Cet. 6, PT. Pradnya Paramitha, Jakarta, 2002, hal. 30.
31
Arismunandar, Wiranto dan Heizo Saito, Penyegaran Udara, Cet. 6, PT. Pradnya Paramitha,
Jakarta, 2002, hal. 31.
52
= {(8160 m³ x 2 kal/h) + 298,5)} x
,
x 5,5
,
= 12.421,26 Kcal/h IV.6 Beban Transmisi Kalor Melalui Dinding dan Atap IV.6.1 Beban Kalor Transmisi Melalui Dinding
Untuk dinding menggunakan bahan : Marmer dalam dan luar R
= 0,741 m jam ˚C/kcal
R
Beton (biasa)
= 0,714 m jam ˚C/kcal x 0,2 = 0,143 m² jam˚C/kcal
R = 1,07 m jam ˚C/kcal x 0,02
Adukan semen
= 0,021 m jam ˚C/kcal Lapisan bagian luar
R
= 0,05l m jam ˚C/kcal
Lapisan bagian dalam
R
= 0,125 m jam ˚C/kcal
Sehingga tahanan perpindahan kalor total32 : R
=R
R
= 2,339 m jam ˚C/kcal
Maka :
+ R + R + R `+ R
K= =
R ,
= 0,4275 Kcal/m²Jam
Sehingga beban transmisi kalor melalui dinding : (Luas dinding, m³) x (Koefisien Mission Transmisi Kalor dari dinding K, Kcal/m²Jam
) x (ETD Matahari + ETD Udara,
= 160 m³ x 0,4275 Kcal/m²Jam
x (26,04 + 5,109)
Kcal/h33 = 2130,59 Kcal/
IV.6.2 Beban Kalor Transmisi Melalui Atap 32
America Society of Heating Refrigerant and Air Conditioning Engineers, ASHRAE Handbook Fundamental, Atlanta, 2001, hal. 23.8. 33
Arismunandar, Wiranto dan Heizo Saito, Penyegaran Udara, Cet. 6, PT. Pradnya Paramitha, Jakarta, 2002, hal. 31.
53
Mencari Nilai ETD matahari34 :
ETD matahari = = Beban Perpindahan kalor, Kcal/m²Jam
Dimana
K = Koefisien Perpindahan kalor, Kcal/m²Jam Mencari beban Perpindahan kalor =K(1–e
t)
Dimana : K = Koefisien Perpindahan kalor, Kcal/m²Jam C = Kapasitas Kalor atap, Kcal/m²Jam t = waktu K=
R
(Kcal/m²Jam
)
Rt = Rso +Rsi + R1 +R2+ R3 +R4 Terdiri dari dari 3 lapisan dan satu kerangka atap :
R
=R
•
Water Frooping
R
= 0,06 m jam ˚C/kcal
•
Beton ( biasa)
R
= 0,714 m jam ˚C/kcal
•
Langit-langit Udara
R
= 0,170 m jam ˚C/kcal
•
Tembaga
R
= 0,0030 m jam ˚C/kcal
•
Lapisan bagian luar
R
= 0,05l m jam ˚C/kcal
•
Lapisan bagian dalam R
= 0,125 m jam ˚C/kcal
+ R + R + R `+ R + R
35
34
Arismunandar, Wiranto dan Heizo Saito, Penyegaran Udara, Cet. 6, PT. Pradnya Paramitha,
Jakarta, 2002, hal. 57
54
R
= 1,123 m jam ˚C/kcal =
Harga K = =K(1–e
,
= 0,89 kcal/m jam
t) ,
= 26,04 x 0,89 ( 1 – e
,
x6)
= 23,21 kcal/m jam Maka : ETD matahari =
, ,
= 26,08
Mencari nilai ETD udara36 :
ETD udara = t rancangan -
∆
- tr rancangan + k
∆
cos 15 (
Dimana : to rancangan = temperatur luar untuk rancangan ∆
Perbedaaan temperatur harian
Tr rancangan = temperatur udara ruang untuk perancangan K = Faktor amplitudo = lama waktu matahari bersinar dinyatakan dalam jam ( saat Terjadinya kulminasi adalah 0;AM dinyatakan negatif dihitung Dalam berapa jam sebelum kulminasi dan PM dinyatakan dalam Tanda Positif = selisih waktu antara terjadinya kulminasi dan saat dimana terjadi
35
America Society of Heating Refrigerant and Air Conditioning Engineers, ASHRAE Handbook Fundamental, Atlanta, 2001, hal. 23.8 36
Arismunandar, Wiranto dan Heizo Saito, Penyegaran Udara, Cet. 6, PT. Pradnya Paramitha,
Jakarta, 2002, hal. 61.
55
Terjadi temperatur maksimum (-2) = waktu keterlambatan 15 = kecepatan sudut Maka ETD udara = 32 -
-26 + 0,98
cos 15 (0-2-0,5) = 5,109
Maka beban transmisi kalor melalui atap : (luas
atap,m²)
K,m²kcal/m²h
x(
koefisien
ETDmatahari
= 1632 m² x 0,666 x (26,08
mission ETDudara,
+ 5,109
transmisi )
kalor
dari
atap
37
)
=28.351,774 kcal/h IV.6.3 Sub Total : Beban Kalor Transmisi Melalui Dinding Ditambah Beban Kalor Transmisi Melalui Atap
= 2130,592 Kcal/h + 28.351,774 kcal/h = 30.482,366 kcal/h IV.7 Beban Kalor Tersimpan dari Ruangan dengan Penyegaran Udara (Pendinginan) Terputus-putus
Untuk keadaan dimana penyegaran udara dimulai 2 atau 3 jam waktu terjadi beban maksimum = sub total IV.2.1 + sub total IV.2.2 + IV.2.3 + sub total IV.3.3 x (faktor beban kalor tersimpan, 10 %) = 13.084,282 + 699,985 + 12.421,26 + 30482,366 x 10%
= 56.687,89 kcal/h Total jumlah kalor sensibel daerah parimeter (tepi) : 37
Arismunandar, Wiranto dan Heizo Saito, Penyegaran Udara, Cet. 6, PT. Pradnya Paramitha,
Jakarta, 2002, hal. 61.
56
= sub total IV.2.1 + sub total IV.2.2 + sub total IV.2.3 + sub total IV.3.3 + sub total IV.4 = 13.084,282 + 699,985 + 12.421,26 + 30.482,266 + 56.687,89 = 113.375,786 kcal/h IV.8 Beban Kalor Laten Daerah Parimeter (Tepi) IV.8.1. Beban kalor laten oleh infiltrasi
beban kalor laten oleh infiltrasi dapat dirumuskan38 : Vol ruang (m3) x jml ventilasi alamiah,Nn x
= 8160 m³ x 2 x
597,3 kcal / kg x Δw (kg/kg’) vol spesifik (m3 /kg' )
597,3 kcal / kg x (0,020 – 0.0116) 0.898 (m 3 /kg' )
= 91.179,84 kcal/h IV.9 Beban Kalor Sensibel Daerah Interior IV.9.1 Beban Kalor dari Partisi, Langit-Langit dan Lantai IV.9.1.a Beban kalor dari partisi Dapat dirumuskan39 :
Luas kompartemen (m2) x koefisien transmisi kalor dari kompartemen, K (kcal/ m2jam. oC) x selisih temperatur dalam dan luar ruangan,( oC)
Mencari tahanan perpindahan kalor dinding partisi : 38
Arismunandar, Wiranto dan Heizo Saito, Penyegaran Udara, Cet. 6, PT. Pradnya Paramitha, Jakarta, 2002 hal. 31.
39
Arismunandar, Wiranto dan Heizo Saito, Penyegaran Udara, Cet. 6, PT. Pradnya Paramitha,
Jakarta, 2002, hal. 31
57
Adukan semen
R = 1,07 x 0,02 = 0,021 m jam ˚C/kcal
Batu bata
R
= 0,4 m jam ˚C/kcal
Adukan semen
R
= 1,07 x 0,02 = 0,021 m jam ˚C/kcal
Lapisan bagian luar
R
= 0,05l m jam ˚C/kcal
Lapisan bagian dalam
R
= 0,125 m jam ˚C/kcal
Sehingga tahanan perpindahan kalor total40 : R
=R
+ R + R + R `+ R
R
= 0,618 m jam ˚C/kcal
Maka : K=
=
R
,
= 1,618 Kcal/m²Jam
Sehingga beban transmisi kalor melalui dinding41 : Luas kompartemen (m2) x koefisien transmisi kalor dari kompartemen, K (kcal/ m2jam. oC) x selisih temperatur dalam dan luar ruangan,( oC) = kcal/h = 23,14 m³ x 1,618 Kcal/m²Jam
x (32-26)
= 224,64 Kcal/h
40
America Society of Heating Refrigerant and Air Conditioning Engineers, ASHRAE Handbook Fundamental, Atlanta, 2001, hal. 23.8. 41
Arismunandar, Wiranto dan Heizo Saito, Penyegaran Udara, Cet. 6, PT. Pradnya Paramitha, Jakarta, 2002.
58
IV.9.1.b Beban kalor dari langit-langit Dapat dirumuskan42 :
Luas langit-langit (m2) x koefisien transmisi kalor dari langit-langit, K (kcal/ m2jam. oC) x selisih temperatur dalam dan luar ruangan,( oC) (Penyegaran udara, 31) Mencari tahanan perpindahan kalor dinding partisi : Adukan beton
R = 0,714 x 0,015 = 0,01 m jam ˚C/kcal
Lapisan bagian luar
R
= 0,05l m jam ˚C/kcal
Lapisan bagian dalam
R
= 0,125 m jam ˚C/kcal
Sehingga tahanan perpindahan kalor total43 : R
=R
+R +R
R
= 0,186 m jam ˚C/kcal
Maka : K= =
R
,
= 5,376 Kcal/m²Jam
Sehingga beban transmisi kalor melalui dinding44 : Luas langit-langit (m2) x koefisien transmisi kalor dari langit-langit, K (kcal/ m2jam. oC) x selisih temperatur dalam dan luar ruangan,( oC) = kcal/h = 326,4 m³ x 5,376 Kcal/m²Jam
x (32-26)
= 10.528,36 Kcal/h
42
Arismunandar, Wiranto dan Heizo Saito, Penyegaran Udara, Cet. 6, PT. Pradnya Paramitha, Jakarta, 2002, hal. 31
43
America Society of Heating Refrigerant and Air Conditioning Engineers, ASHRAE Handbook Fundamental, Atlanta, 2001, hal. 23.8. 44
Arismunandar, Wiranto dan Heizo Saito, Penyegaran Udara, Cet. 6, PT. Pradnya Paramitha, Jakarta, 2002.
59
IV.9.1.c Beban kalor dari lantai
Dapat dirumuskan45 : Luas lantai (m2) x koefisien transmisi kalor dari lantai, K (kcal/ m2jam. oC) x selisih temperatur dalam dan luar ruangan,( oC) Mencari tahanan perpindahan kalor dinding partisi : Adukan semen plester
R = 5,46 x 0,01 = 0,0546 m jam ˚C/kcal
Lapisan bagian luar
R
= 0,05l m jam ˚C/kcal
Lapisan bagian dalam
R
= 0,125 m jam ˚C/kcal
Sehingga tahanan perpindahan kalor total46 : R
=R
+R +R
R
= 0,23 m jam ˚C/kcal
Maka : K= =
R ,
= 4,336 Kcal/m²Jam
Sehingga beban transmisi kalor melalui dinding47 : Luas kompartemen (m2) x koefisien transmisi kalor dari kompartemen, K (kcal/ m2jam. oC) x selisih temperatur dalam dan luar ruangan,( oC) = kcal/h = 326,4 m³ x 4,336 Kcal/m²Jam
x (32-26)
= 8.491,62 Kcal/h
45
Arismunandar, Wiranto dan Heizo Saito, Penyegaran Udara, Cet. 6, PT. Pradnya Paramitha, Jakarta, 2002, hal. 31.
46
America Society of Heating Refrigerant and Air Conditioning Engineers, ASHRAE Handbook Fundamental, Atlanta, 2001, hal. 23.8 47
Arismunandar, Wiranto dan Heizo Saito, Penyegaran Udara, Cet. 6, PT. Pradnya Paramitha, Jakarta, 2002.
60
Sub total : = 224,64 Kcal/h + 10.528,358 Kcal/h + 8.491,623 Kcal/h = 19.244,62 kcal/h IV.9.2 Beban Kalor Sensibel Karena Adanya Sumber Kalor Interior IV.9.2.a Beban kalor sensibel dari penghuni Dapat dirumuskan48 :
Jml orang x kalor sensibel manusia (kcal/ jam.orang ) x faktor kelompok = kcal/h = 356 x 0,82 kcal/jam org x 0,947 = 276,45 kcal/h IV.9.2.b Beban kalor sensibel dari peralatan Dapat dirumuskan49 :
Peralatan,Kw x kalor sensibel peralatan, kcal / Kw x faktor penggunaan peralatan = (0,15 Kw x 8 unit ) x 0,86 kcal/Kw x 0,75
= 0,774 kcal/h
Jenis Peralatan
Jumlah (unit)
Qr (Kw)
Qs (kcal/h)
Komputer
8
0,150
0,774
Proyektor
2
0,560
0,7224
Kamera CCTV
6
0,070
0,2709
Microphone
561
0,015
5,427675
48
Arismunandar, Wiranto dan Heizo Saito, Penyegaran Udara, Cet. 6, PT. Pradnya Paramitha, Jakarta, 2002, hal. 31.
49
Arismunandar, Wiranto dan Heizo Saito, Penyegaran Udara, Cet. 6, PT. Pradnya Paramitha, Jakarta, 2002, hal. 31.
61
TV Lcd 46’
2
0,120
0,15
Escalator
2
8
10,32
Lift 1
1
6,4
4,128
Lift 2
1
18,5
11,9325
AC split 2 pk
3
0,98
1,8963
AC split 5 pk
1
2,1
1,3545
Jumlah kalor sensibel dari peralatan : 36,966775 kcal/h IV.9.2.c Beban kalor sensibel dari lampu Penerangan
Dapat dirumuskan50 : (Lampu, Kw/h x Unit ) x ( kalor sensibel peralatan,0,85 kcal/h) DAYA JENIS LAMPU
JUMLAH
TERPAKAI
CLTD
Q (KW)
(KW) TL
56
0,018
0,85
0,8568
TL
56
0,036
0,85
1,7136
Halogen
186
0,050
0,85
7,905
PLC 9
59
0,01
0,85
0,5015
PLC 7
60
0,01
0,85
0,51
Mercuri
167
0,125
0,85
17,74375
Jumlah kalor sensibel dari lampu penerangan = 29,23065 kcal/h 50
Arismunandar, Wiranto dan Heizo Saito, Penyegaran Udara, Cet. 6, PT. Pradnya Paramitha,
Jakarta, 2002, hal. 31.
62
Sub total : IV.9.2.a + IV.9.2.b + IV.9.2.c = 276,448 kcal/h + 36,966775 kcal/h + 29,23065 kcal/h
= 342,646 kcal/h IV.9.2.d Total beban kalor sensibel sumber kalor intrerior
= IV.9 + ( IV.9.2.a + IV.9.2.b + IV.9.2.c) = 19.224,62 + 342,645 kcal/h = 19.567,266 kcal/h IV.10 Beban Kalor Laten Daerah Interior IV.10.1 Beban kalor laten dari penghuni (Sumber Penguapan Interior)
Dapat dirumuskan51 : Jml orang x kalor laten manusia (kcal/ jam.orang ) x faktor kelompok = 356 x 51 x 0,947 = 12.64 Kcal/h IV.11 Beban Kalor Sensibel Mesin IV.11.1 Beban Kalor Sensibel Oleh Udara Luar Masuk
Dapat dirumuskan52: (Jml udara (m³/jam) : Volume spesifik udara luar (m³/kg) x 0,24 x (selisih temperatur didalam dan diluar interior ( oC)) = ( 30m³ x 356 orang ) x
,
K ,
/K ³/K
x 6 oC = 8259,86kcal/h
51
Arismunandar, Wiranto dan Heizo Saito, Penyegaran Udara, Cet. 6, PT. Pradnya Paramitha, Jakarta, 2002, hal. 32.
52
Arismunandar, Wiranto dan Heizo Saito, Penyegaran Udara, Cet. 6, PT. Pradnya Paramitha, Jakarta, 2002, hal. 31.
63
IV.11.2 Sub Total Beban Kalor Sensibel Ruangan
= sub total IV.7 + IV.9 = 56.687 kcal/h + 342,646 kcal/h = 57.029,646 kcal/h IV.11.3 Kenaikan Beban Oleh Kebocoran Saluran Udara
= IV.11.1 + IV.11.2 x ( faktor koreksi) 8.259 kcal/h + 57.029,646 kcal/h x 10 % = 13.962,83 kcal/h IV.11.4 Total kalor sensibel
= IV.11.1 + IV.1.2 + IV.11.3 = 8.259,86 kcal/h + 57.029,646 kcal/h + 13.962,825 kcal/h = 79.252,3 kcal/h IV.12 Beban Kalor Laten Mesin IV.12.1 Beban Kalor Laten udara Oleh Udara luar Masuk
Dapat dirumuskan53 : Jumlah Udara Luar Masuk, m³/h) : volume spesifik udara luar , m³/kg) x ( 24 kcal/kg) x ( Selisih faktor pencampuran uap di dalam dan di luar ruangan, kg/kg) = ( 30 m³ x 356 orang) : 0,898 x 24 x 0.0089
= 2540,37 kcal/h IV.12.2 Sub Total Beban Kalor Laten Ruangan = IV.8 + IV.10
= 91.179 kcal/h + 276,448 Kcal/h 53
Arismunandar, Wiranto dan Heizo Saito, Penyegaran Udara, Cet. 6, PT. Pradnya Paramitha,
Jakarta, 2002, hal. 32.
64
= 91.455,446 kcal/h IV.12.3 Kenaikan Beban Oleh Kebocoran Saluran Udara = IV.12 + IV.12.2
= 2540,37 kcal/h + 91.455,446 kcal/h x 10 % = 11.685,9 kcal/h IV.12.4 Total Kalor laten
= 2540,37 kcal/h + 91.455,446 kcal/h + 11.685,9 kcal/h = 105.681,73 kcal/h
65
Dari keseluruhan perhitungan beban kalor dapat ditabelkan sbb : Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Beban Perhitungan Beban Kalor Sensibel Daerah Parimeter
IV.5.1
Tambahan kalor oleh transmisi radiasi
13.084,282 kcal/jam
matahari melalui jendela IV.5.2
Beban transmisi kalor melalui jendela
699,985 kcal/jam
IV.5.3
Infiltrasi beban kalor sensibel
12.421,26 kcal/jam
IV.6.1
Beban transmisi kalor melalui dinding
2130,59 kcal/jam
IV.6.2
Beban transmisi kalor melalui atap
28.351,774 kcal/jam
IV.7
Beban kalor tersimpan dari ruangan dengan
56.687,89 kcal/jam
penyegaran udara (pendinginan) terputusputus SUB TOTAL
113.357,78 kcal/jam
Beban Kalor Laten Daerah Parimeter
IV.8.1
Beban kalor laten oleh infiltrasi
91.179,84 kcal/jam
Beban Kalor Sensibel Daerah Interior
IV.9.1a Beban kalor dari partisi
224,64 kcal/jam
IV.9.1b Beban kalor dari langit-langit
10.528,36 kcal/jam
IV.9.1c Beban kalor dari lantai
8.491,62 kcal/jam
SUB TOTAL
19.244,62 kcal/jam
Beban kalor sensibel karena adanya sumber kalor interior
IV.9.2a Beban kalor sensibel dari penghuni
276,45 kcal/jam
IV.9.2b Beban kalor sensibel dari peralatan
36,967 kcal/jam
IV.9.2c Beban kalor sensibel dari lampu
29,231 kcal/jam
penerangan SUB TOTAL
342,65 kcal/jam
Beban Kalor Laten Daerah Interior
IV.10.1 Beban kalor laten dari penghuni (sumber
12.364 kcal/jam
penguapan interior)
66
Beban Kalor Sensibel Mesin
IV.11.1 Tambahan kalor (heat gain) sensibel oleh
8.259,86 kcal/jam
udara luar masuk IV.11.3 Kenaikan beban oleh kebocoran saluran
13.962,83 kcal/jam
udara SUB TOTAL
22.222,69 kcal/jam
Beban Kalor Laten Mesin
IV.12.1 Beban Kalor Laten Mesin oleh Udara Luar
2540,37 kcal/jam
Masuk IV.12.3 Kenaikan Beban Oleh Kebocoran Saluran
11.685,9 kcal/jam
Udara SUB TOTAL
14.226,27 kcal/jam
TOTAL PERHITUNGAN BEBAN
272.937,85 kcal/jam
IV.13 Total Beban Pendinginan Pada Ruang Rapat Paripurna Lantai 3 Gedung Nusantara II yang didapat adalah
Kalor beban : 272.937,85 kcal/jam Safety factor : 272.937,85 kcal/jam x 5 % = 136.468,925 kcal/jam B
Perhitungan beban = 136.468,925 kcal/jam x
,
/
= 541.578,983 Btu/jam Kompresor yang dibutuhkan sebesar =
,
B B
/
/
= 60,175 PK Daya listrik yang dihasilkan = 60,17 x 746 = 44.890,88 Watt atau 44,89 kW
67
Beban pendinginan pada ruang rapat paripurna lantai 3 adalah 44.890,88 Watt atau 44,89 KW atau 0,04 MW atau 0,04 MW. IV.14 Perbandingan Total Kapasitas Pendingin Terhadap Kapasitas Beban Yang Terpasang
Beban pendinginan pada ruang rapat paripurna lantai 3 adalah 44.890,88 Watt atau 44,89 KW atau 0,04 MW sedangkan Kapasitas beban mesin terpasang pada gedung Nusantara II ruang rapat Paripurna lantai 3 yang terdiri dari tiga unit AHU (air handling unit) dengan beban 105.900 Watt. Sehingga dari perhitungan beban diatas dapat diketahui selisih kapasitas beban yang terpasang dengan beban pendingin seabagai berikut : = Kapasitas beban terpasang – Kapasitas beban pendinginan = 105.900 W - 44.890,88 W = 61.009,12 Watt atau 0,06 MW Kesimpulan dari hasil positif dari perhitungan beban pendingin diatas dengan kapasitas mesin AHU (air handling unit) yang terpasang sangat mencukupi kebutuhan yang ada.
68