45
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Desain Penelitian Desain penelitian merupakan kerangka kerja atau rencana untuk melakukan studi yang akan digunakan sebagai pedoman dalam mengumpulkan dan menganalisis data. Jenis desain penelitian ini adalah penelitian eksploratif yang dilaksanakan dengan cara mengumpulkan dan mengkaji data-data primer dan sekunder. Penulis menggunakan penelitian jenis eksploratif karena paling sesuai untuk situasi di mana tujuan masih bersifat umum. 4.2. Ruang Lingkup Ruang lingkup penelitian tesis ini adalah perumusan strategi perusahaan BUS berdasarkan pendekatan BOS. Sebelum merumukan strategi perusahaan, terlebih dulu dibuat Kerangka Analisis Perumusan Strategi dengan menggunakan Matriks EFE, CPM, Matriks IFE dan Grand Strategy Matrix. 4.3. Lokasi Penelitian Objek penelitian tesis ini adalah BUS yang berjumlah 11 bank, yakni 1) PT. Bank Muamalat Indonesia, 2) PT. Bank Victoria Syariah, 3) Bank BRI Syariah, 4) B.P.D. Jawa Barat Banten Syariah, 5) Bank BNI Syariah, 6) Bank Syariah Mandiri, 7) Bank Syariah Mega Indonesia, 8) Bank Panin Syariah, 9) PT. Bank Syariah Bukopin, 10) PT. BCA Syariah dan 11) PT. Maybank Syariah Indonesia, yang semuanya berkantor pusat di Jakarta.
45
http://digilib.mercubuana.ac.id/
46
4.4. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan penulis adalah perumusan strategi perusahaan berdasarkan pendekatan BOS. Jadi BOS pada studi tesis ini digunakan sebagai strategi perusahaan yang meliputi strategi bersaing dan strategi pertumbuhan. Skema penelitian yang akan dilaksanakan penulis terdapat dalam Gambar 4.1. 4.5. Variabel Penelitian 4.5.1. Definisi Konseptual Variabel Variabel-variabel penelitian tesis ini adalah sebagai berikut : 1) Variabel Posisi Bersaing Posisi bersaing adalah posisi yang telah ditempati atau yang sedang dicoba untuk ditempati suatu perusahaan dalam suatu pasar/industri dibanding para pesaing (BusinessDictionary.com, 2014). Dimensi variabel Posisi Strategis pada penelitian tesis ini adalah Keunggulan Bersaing dan Kinerja Perusahaan. 2) Variabel Analisis Perumusan Strategi Analisis Perumusan Strategi adalah analisa perumusan strategi yang dilaksanakan perumus
sebelum
strategi
merumuskan (strategist)
strategi
yang
mengumpulkan
dapat
membantu
informasi-informasi
penting yang dibutuhkan dalam merumuskan strategi. Dimensi-dimensi variabel
Analisis
Perumusan
Strategia
dalah
Matriks
Matriks IFE dan Grand Strategy Matrix.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
EFE,
CPM,
47
Industri Perbankan Nasional
Analisis posisi bersaing BUS dibanding para pesaingnya BUK yang diukur dari indikator kinerjanya yakni capaian pangsa pasar, total aset, laba bersih, CAR, ROA.
Posisi Bersaing
Kuat
Selesai
Lemah
Perumusan ulang strategi perusahaan BUS
BOS sebagai strategi perusahaan BUS
Tidak cocok
Cocok
Perumusan BOS dengan prinsip-prinsipnya :
Merekonstruksi batasan industri/pasar. Fokus pada gambaran besar, bukan angka. Melampaui permintaan yang ada. Menjalankan rangkaian strategis dengan benar.
Gambar 4.1. Skema Penelitian
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Selesai
48
3) Variabel BOS Menurut Kim dan Mauborgne (2005: 4-5) BOS adalah strategi perusahaan yang menekankan pada penciptaan pasar baru yang belum terjelajahi, penciptaan permintaan pasar, dan peluang pertumbuhan yang masih sangat besar. Sebagai strategi bisnis, BOS melampaui strategi bersaing dengan menciptakan ruang pasar baru dan membuat kompetisi menjadi tidak relevan. Perumusan BOS akan sukses secara komersil jika didasari pada rangkaian kriteria-kriteria utilitas, harga, biaya dan pengadopsian. Oleh karena itu, dimensi dari variabel ini terdiri atas utilitas, harga, biaya dan pengadopsian. 4.5.2. Definisi Operasional Variabel 1) Variabel Posisi Bersaing Variabel Posisi Bersaing adalah variabel-variabel yang terkait dengan posisi yang telah ditempati atau yang sedang dicoba untuk ditempati BUS dalam industri perbankan nasional dibanding pesaingnya BUK. Adapun rincian indikator dari variabel ini dan pengukurannya dapat dilihat di tabel 4.1. pada halaman 47. 2) Variabel Analisis Perumusan Strategi Variabel Analisis Perumusan Strategi adalah variabel-variabel yang terkait dengan analisis perumusan strategi yang dilaksanakan sebelum merumuskan strategi perusahaan BUS berdasarkan BOS untuk mengumpulkan informasiinformasi penting yang dibutuhkan dalam merumuskan strategi. Adapun rincian indikator dan pengukurannya dapat dilihat pada tabel 4.1.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
49
3) Variabel BOS Variabel BOS adalah variabel-variabel yang terkait dengan strategi perusahaan yang menekankan pada penciptaan pasar baru yang belum terjelajahi, penciptaan permintaan pasar, dan peluang pertumbuhan yang masih sangat besar. Sebagai strategi bisnis, BOS melampaui strategi bersaing dengan menciptakan ruang pasar baru dan membuat kompetisi menjadi tidak signifikan. Rincian indikator setiap dimensi variabel BOS diuraikan pada Tabel 4.1. Pengukuran indikator-indikator tersebut diukur melalui kuesioner yang rancangannya diuraikan dalam Tabel 4.2. pada halaman 48. 4.6. Jenis dan Sumber Data Ada dua jenis data yang digunakan dalam penelitian ini, yakni data primer dan sekunder. Data primer bersumber dari kegiatan survei yang akan dilaksanakan peneliti untuk mengetahui apakah strategi perusahaan yang telah diterapkan BUS sudah memilki ciri strategi perusahaan yang tepat atau belum, dan untuk mengetahui perumusan strategi BUS berdasarkan pendekatan BOS yang dirancang oleh penulis apakah sudah memenuhi kriteria-kriteria utilitas, harga, biaya dan pengadopsian. Sedangkan data sekunder yang digunakan penelitian tesis ini adalah data-data mengenai industri perbankan nasional yang diterbitkan oleh lembaga-lembaga yang terpercaya seperti BI, OJK dan yang lainnya melalui internet pada situs resminya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
50
Tabel 4.1. Elaborasi Variabel Variabel Posisi Bersaing
1) 2)
Analisis Perumusan Strategi
Blue Ocean Strategy
Dimensi Keunggulan Bersaing Kinerja Perusahaan
1)
Matriks EFE
2)
CPM
3)
Matriks IFE
4)
Grand Strategy Matrix
1)
Utilitas
2)
Harga
3)
Biaya
4)
Adopsi
Indikator a) Pangsa pasar b) Total aset a) Laba Bersih b) ROA c) CAR a) Tingkat kemampuan BUS memanfaatkan peluang b) Tingkat kemampuan BUS menghadapi ancaman a) Posisi strategis b) Kekuatan atau kelemahan utama dibanding pesaing a) Tingkat kemampuan BUS memanfaatkan kekuatannya b) Tingkat kemampuan BUS mengatasi kelemahannya a) Cepat atau lambatnya pertumbuhan industri b) Kuat atau lemahnya posisi bersaing a) Nilai tambah produk/jasa b) Alasan kuat membeli produk a) Keterjangkauan harga b) Posisi penentu harga a) Struktur biaya yang efisien b) Kesesuaian biaya dengan target laba a) Lingkungan yang kondusif bagi pengadopsian strategi b) Kemampuan mengatasi hambatan
Sumber : Data diolah (2014)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Instrumen Didapat dari data sekunder Didapat dari data sekunder Didapat dari hasil analisis
Didapat dari hasil analisis Didapat dari hasil analisis
Didapat dari hasil analisis
Kuesioner no. 1
Kuesioner no. 2-3 Kuesioner no. 4-5
Kuesioner no. 6-7
51
Tabel 4.2. Rancangan Kuesioner No
Pernyataan/Pertanyaan
1)
Strategi perusahaan Bank Umum Syariah (BUS) yang berdasarkan Blue Ocean Strategy (BOS) dapat menghasilkan produk/jasa yang menawarkan nilai tambah dan alasan kuat untuk dibeli.
2)
Strategi perusahaan BUS yang berdasarkan BOS mampu menciptakan harga yang lebih terjangkau/murah dengan kualitas pelayanan terbaik.
3)
Strategi perusahaan BUS yang berdasarkan BOS mampu menjadikan BUS sebagai penentu harga dalam industri.
4)
Strategi perusahaan BUS yang berdasarkan BOS mampu membentuk struktur biaya yang efisien.
5)
Strategi perusahaan BUS yang berdasarkan BOS mampu membentuk biaya yang sesuai dengan target laba pada harga strategis.
6)
BUS memilki lingkungan yang kondusif bagi pengadopsian BOS.
7)
BUS memilki kemampuan mengatasi hambatan dalam penerapan BOS.
SS
Sumber : Kim dan Mauborgne (2005: 118)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
S
TT
TS
STS
52
4.7. Metode Pengumpulan Data Data primer tesis ini dikumpulkan dengan menggunakan metode survei dengan mengajukan beberapa pertanyaan tertulis—yang lebih dikenal dengan kuesioner—kepada responden. Responden dalam penelitian tesis ini adalah para direksi/perumus strategi perusahaan dari semua bank syariah yang berjumlah 11 bank, dan para ahli/analis di bidang perbankan syariah nasional dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI). Tesis ini dalam menganalisis situasi internal, eksternal dan profil persaingan BUS menggunakan data sekunder dari Dr. Halim Alamsyah yang merupakan Deputi Gubernur BI sebagai pengganti kuesioner dari ahli/analis yang tidak dijawab. Adapun responden direksi/perumus strategi perusahaan BUS, hanya ada 4 dari 11 responden yang menjawab dan dapat digunakan datanya oleh tesis ini, yakni Bank BRI Syariah, Bank Panin Syariah, Bank Muamalat Indonesia dan Bank Syariah Mandiri. Data cross section adalah data yang dikumpulkan pada waktu tertentu saja, dan data time series adalah data yang dikumpulkan dari beberapa tahapan waktu (Supriyanto, 2009: 133). Data sekunder dalam penelitian tesis ini ada yang merupakan data time series dan ada juga yang cross section, tapi secara umum tesis ini menggunakan pooled data yakni data gabungan antara time series dan cross section. Data yang tergolong cross section seperti Company Profile dari masing-masing BUS, dan contoh data time series adalah Statistik Perbankan Syariah yang diterbitkan BI dari tahun 2010 sampai dengan 2014. Adapun contoh pooled data yang dipakai penelitian tesis ini adalah Annual Report BUS.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
53
Metode pengumpulan data sekunder yang penulis lakukan adalah kajian, dokumentasi, pengolahan dan penyalinan. Pengukuran data-data sekunder dilaksanakan dengan menggunakan rasio-rasio keuangan laba bersih, ROA dan CAR. 4.8. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian tesis ini adalah BUS yang berjumlah 11 perusahaan, yakni 1) PT. Bank Muamalat Indonesia, 2) PT. Bank Victoria Syariah, 3) Bank BRI Syariah, 4) B.P.D. Jawa Barat Banten Syariah, 5) Bank BNI Syariah, 6) Bank Syariah Mandiri, 7) Bank Syariah Mega Indonesia, 8) Bank Panin Syariah, 9) PT. Bank Syariah Bukopin, 10) PT. BCA Syariah dan 11) PT. Maybank Syariah Indonesia. Jumlah populasi telah diketahui jumlahnya, oleh karena itu dalam penelitian tesis ini tehnik pengambilan sampel tidak perlu ada. 4.9. Metode Analisis Data 4.9.1. Uji Instrumen Penelitian Metode pengukuran data-data primer nantinya akan menggunakan skala Likert persetujuan yang digunakan untuk mengukur tingkat persetujuan responden terhadap pernyataan kuesioner yang diberikan. Proses pengukuran data-data primer yang menggunakan skala Likert tersebut adalah sebagai berikut : 1) Agar menghasilkan data-data primer yang dapat diukur, maka terlebih dulu variabel penelitian yang akan diukur dijabarkan menjadi dimensi-dimensi. 2) Dimensi dijabarkan kedalam indikator-indikator agar masing-masing dimensi dapat diukur. 3) Indikator-indikator yang ada dijadikan titik tolak dalam penyusunan item-item
http://digilib.mercubuana.ac.id/
54
kuesioner. 4) Lalu, jawaban responden diukur atau dianalisis dengan metode mode (yang terbanyak). Jadi jika responden yang memberi jawaban Sangat Setuju (SS) atau Setuju (S) lebih banyak dibanding responden yang memberi jawaban Tidak Setuju (TS) atau Sangat Tidak Setuju (STS), maka perumusan strategi perusahaan BUS yang berdasarkan BOS dapat diterapkan dan sukses secara komersil. Adapun indikator-indikator dari dimensi variabel Analisis Perumusan Strategi diukur dengan metode pembobotan AHP dan alat-alat analisisnya masingmasing. Sebagai contoh, indikator ― tingkat kemampuan BUS memanfaatkan peluang‖ diukur dengan alat analisis matriks EFE, dan indikator ― posisi strategis‖ diukur dengan CPM.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
55
4.9.2 Model Matematis Sedangkan untuk data-data sekunder laba bersih, ROA dan CAR, metode analisanya menggunakan model matematis rasio keuangan sebagai berikut : Tabel 4.3. Model Matematis Rasio
Rumus
Laba bersih adalah laba perusahaan setelah dikurangi pajak (Ross, 2003: 60).
Pendapatan – biaya (termasuk pajak)
(1)
Return on Asset (ROA) adalah rasio laba sebelum pajak (disetahunkan) terhadap total aset rata-rata (David, 2011: 110).
Laba bersih sebelum pajak Total aset
(2)
Capital Adequacy Ratio Modal sendiri x 100% (CAR) adalah rasio Aset tertimbang menurut resiko permodalan yang menunjukkan kemampuan bank dalam menyediakan dana untuk keperluan pengembangan usaha serta menampung kemungkinan risiko kerugian yang diakibatkan dalam operasional bank. Semakin besar rasio tersebut akan semakin baik posisi modal (Purwana, 2009: 43).
Sumber : Data diolah (2015)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
(3)