BAB IV DESAIN DAN METODE PENELITIAN
A. JENIS PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian kausal (sebab akibat) dan statistik deskriptif dengan metode penelitian Kuantitatif (Quantitative Research). Penelitian ini membahas tentang masalah-masalah berupa fakta-fakta saat ini dari suatu populasi yang menggunakan analisis perhitungan tertentu dan bertujuan untuk menguji hipotesis atau menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan current status dari subyek yang diteliti.
B. DEFINISI DAN OPERASIONALISASI VARIABEL Penelitian ini menggunakan tiga variable independen (X) dan satu variable dependen yaitu : 1. Variabel independen (X) Variabel
independen,
yaitu
variable
yang
menjadi
sebab
terjadinya/terpengaruhnya variable dependen. Variabel independen dalam penelitian ini adalah pemahaman akuntansi, sistem pengendalian intern pemerintah, peran internal audit. 2. Variabel dependen (Y) Variabel dependen, yaitu variable yang nilainya dipengaruhi oleh variable independen. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kualitas laporan keuangan.
67
http://digilib.mercubuana.ac.id/
68
Definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu variable atau konstrak dengan cara memberikan arti, atau menspesifikasikan kegiatan, ataupun memberikan suatu operasional yang diberikan untuk mengukur konstrak atau vaiabel tersebut. (Moh Nazir , 2006 : 126) Gambaran mengenai operasionalisasi variable dapat dilihat pada table berikut
Tabel. 4.1Operasionalisasi Variabel Variabel Pemahaman Akuntansi
Dimensi
Indikator
1. Penyajian Laporan Keuangan
Skala
1. Basis akuntansi
Ordinal
Peraturan
2. Komponen Laporan
Ordinal
Pemerintah
Keuangan 2. Laporan Realisasi
Nomor. 71
1. Komponen LRA
Ordinal
Anggaran 1. Penyajian
Laporan
Ordinal
Arus Kas Atas
Laporan Keuangan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
1. Lingkungan Pengendalian
tahun 2010 tentang Standar
3. Laporan Arus Kas
4. Catatan
Referensi
Akuntansi Peerintahan
1. CaLK disusun secara
Ordinal
( SAP )
Ordinal
Peraturan
sistematis 1. Penegakan integritas dan nilai
Pemerintah
etika
Nomor. 60
2. Kepemimpinan yang
Ordinal
kondusif
tentang Sistem
3. Pendelegasian
Ordinal
wewenang
dan
peran
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Pengendalian Intern
tanggung jawab 4. Perwujudan
Tahun 2008
Pemerintah Ordinal
( SPIP )
69
aparat
pengawasan
intern
pemerintah
yang efektif 2. Penilaian resiko
1. Penetapan
tujuan
instansi
secara
Ordinal
keseluruhan
3. Kegiatan pengendalian
2. Identifikasi risiko
Ordinal
3. Analisis Resiko
Ordinal
1. Reviu atas kinerja
Ordinal
instansi
yang
bersangkutan 2. Pengendalian
fisik
Ordinal
atas asset
4. Informasi
dan
komunikasi
3. Pemisahan fungsi
Ordinal
1. Informasi
Ordinal
2. Komunikasi
Ordinal
3. Bentuk dan sarana
Ordinal
komunikasi 5. Pemantauan
1. Pemantauan
Ordinal
berkelanjutan 2. Evaluasi terpisah
Ordinal
3. Penyelesaian audit
Ordinal
Peran internal 1. Pelaksanaan audit
1. Pengumpulan bukti
Ordinal
Peraturan
audit
2. Pengujian bukti
Ordinal
Menteri Negara
3. Pengembanngan
Ordinal
Pendayagunaan
kinerja
temuan.
Aparatur Negara Nomor:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
70
2. Pelaporan
audit
kinerja
1. Kewajiban membuat
Ordinal
laporan
PAN/03/2008
2. Tanggapan auditi 3. Penerbitan
dan
Ordinal
Standar Audit
Ordinal
aparat
distribusi laporan. 3. Tindak
lanjut
audit kinerja
PER/05/M.
1. Komunikasi dengan
Pengawasan Ordinal
auditi
Intern Pemerintah
2. Prosedur
Ordinal
pemantauan 3. Status temuan
Ordinal
4. Ketidakpatuhan
Ordinal
terhadap
peraturan
perundang-undangan dan kecurangan Kualitas
1. Relevan
1. Feedback value
Ordinal
Peraturan
Laporan
2. Predictive value
Ordinal
Pemerintah
Keuangan
3. Tepat waktu
Ordinal
Nomor. 71
4. Lengkap
Ordinal
Tahun 2010
1. Jujur
Ordinal
tentang Standar
2. Dapat diverifikasi
Ordinal
Akuntansi
3. Netralitas
Ordinal
Pemerintahan
1. Dapat dibandingkan
Ordinal
( SAP )
2. Andal
3. Dapat dibandingkan
dengan
periode
sebelumnya 4. Dapat dipahami
1. Pemahaman pengguna
http://digilib.mercubuana.ac.id/
para
Ordinal
71
C.
PENGUKURAN VARIABEL Jenis skala pengukuran yang dipakai dalam penelitian ini adalah skala ordinal. Untuk memperoleh data tersebut dibuat daftar pertanyaan kuesioner dengan menggunakan skala numerical ( numericale scale ). Skala numerical (numerical scale) mirif diferensial sematik, dengan perbedaan dalam hal nomor pada skala titik % atau titik 7 disediakan dengan kata sifat berkutub dua pada ujung keduanya (Uma Sekaran,2006 : 33)
Tabel 4.2 Skor Jawaban Responden No 1 2 3 4 5
D.
Pilihan Jawaban Sangat memahami Sangat setuju Memahami Setuju Cukup memahami Netral Kurang memahami Tidak Setuju Tidak memahami Sangat Tidak Setuju
Skor 5 4 3 2 1
POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012). Populasi dalam penelitian ini adalah bagian akuntansi/penatausahaan keuangan pada SKPD di lingkungan pemerintah Kota Cilegon yang berjumlah 36 SKPD dengan kriteria telah menyusun laporan keuangan tahun 2012. Sampel dipilih menggunakan teknik stratified random sampling. Stratified random sampling adalah cara pengambilan sampel populasi
http://digilib.mercubuana.ac.id/
72
yang mempunyai anggota / unsur yang tidak homogeny dan berstrata secara proporsional dari setiap elemen populasi yang dijadikan sampel dan pengambilan sampel dilakukan secara random. (Sugiyono: 2006) Teknik pengambilan sampel dilaksanakan dengan tiga langkah yaitu : 1. Identifikasi dan pengelompokan sampel berdasarkan kelas / strata Terdapat 3 (tiga) strata sampel yang akan dijadikan objek penelitian yaitu PPK, Bendahara dan Pembantu PPK. 2. Menentukan jumlah populasi. Jumlah populasi dalam penelitian ini sebanyak 108 orang 3. Menetukan objek yang dijadikan sampel di masing-masing strata. Pada tabel 4.3 adalah tabel perhitungan sampel dengan metode stratified random sampling. Tabel 4.3 Pemilihan Sampel dengan Metode Stratified Random Sampling Strata / Jabatan (1)
Anggota Populasi (2)
Persentase (3) (%)
PPK Bendahara Pembantu PPK Jumlah
36 36 36 108
33,3 33,3 33,3 100
Sampel (4) = 3*50% (Pembulatan) 17 17 17 51
Berdasarkan perhitungan dengan stratified random sampling pada tabel 4.3 maka diperoleh jumlah sampel sebanyak 51 orang dengan PPK sebanyak 17 (tujuh belas) orang, bendahara sebanyak 17 (tujuh belas) orang, pembantu PPK sebanyak 17 (tujuh belas) orang.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
73
E.
TEKNIK PENGUMPULAN DATA Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara penyebaran kusioner kepada 51 orang tersebut. Kuesioner dibagikan kepada PPK, bendahara dan pembantu PPK. Kuisoner yang digunakan adalah model pertanyaan tertutup yang mengharapkan jawaban singkat atau mengharapkan responden untuk memilih salah satu alternative jawaban dari setiap pertanyaan yang telah tersedia ( Sugiyono, 2012). Kuisoner diukur dengan skala Likert yang digunakan untuk mengukur variable penelitian dan dijabarkan menjadi indikator variable yang menjadi titik tolak dalam menyusun item-item instrument yang berupa pertanyaan. Jawaban dari setiap item instrument mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif.
F.
METODE ANALISIS Penelitian ini menggunakan analisa SEM-PLS untuk pengujian validitas, reliabilitas dan analisa model. Menurut Sholihin dan Ratmono (2013) analisa SEM
(Structural Equation Modeling) mempunyai
keunggulan mampu menguji model penelitian yang kompleks secara simultan dan menganalisis variabel yang tidak dapat diukur secara langsung dan memperhitungkan kesalahan pengukuran. Sedangkan PLS menurut Wold dalam Ghozali (2005) merupakan metode analisis yang powerful oleh karena tidak didasarkan banyak asumsi. Adapun keunggulan PLS adalah :
http://digilib.mercubuana.ac.id/
74
1)
Data tidak harus berdistribusi normal multivariate.
2)
Dapat digunakan sampel kecil (<30)
3)
Dapat digunakan untuk menganalisis konstruk yang dibentuk dari indikator reflektif maupun indikator formatif.
4)
Mampu mengestimasi model yang besar dan kompleks dengan ratusan variabel laten dan ribuan indikator. Software PLS ada banyak jenisnya antara lain adalah SmartPLS,
PLS Graph, Visual PLS dan Warp PLS. Dalam penelitian ini penulis menggunakan Warp PLS. Warp PLS adalah software yang menganalisa SEM nonlinier. Menurut Kock yang dikutip oleh Sholihin dan Ratmono (2013), beberapa teori dalam ilmu sosial dan keperilakuan tidak hanya mengasumsikan hubungan linier antarvariabel, namun juga nonlinier. Beberapa hubungan digambarkan dalam kurva U, U terbalik, J dan S. Bentuk kurva ini dapat diperoleh dengan menggambarkan dalam scatter plot. Disesuaikan dengan model penelitian, maka analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah SEM-PLS dengan Second-Order Construct dimana terdapat dimensi diantara variabel dengan indikator. Sedangkan untuk metode pengukurannya dibagi menjadi 3( tiga ) bagian yaitu :
http://digilib.mercubuana.ac.id/
75
1)
Pengukuran Reflektif a)
Reliabilitas konsistensi internal : Composite reliability dan cronbach alpha lebih besar dari 0.70 (dalam penelitian eksploratis, 0.60 – 0.70 masih dapat diterima)
b)
Validitas Konvergen : loading indikator lebih besar dari 0.70
c)
Validitas Diskriminan : 1) akar kuadrat Average Variance Extracted
(AVE)
lebih
besar
daripada
korelasi
antarkonstruk. 2) Loading indikator ke konstruk yang diukur lebih besar daripada loading ke konstruk lain (crossloadings rendah) 2)
Pengukuran Formatif a)
Bobot indikator (indicator weight) harus signifikan secara statistik (p < 0,05)
b)
Multikolinearitas : Variance Inflation Factor ( VIF ) lebih kecil dari 3,3
3)
Model Struktural a)
Nilai koefisien determinasi (R-squared) 0.75; 0.50 dan 0.25 untuk setiap variabel laten endogen dalam model struktural dapat diinterpretasikan sebagai substansial, moderat dan lemah
b)
Relevansi prediktif (predictive relevance) : nilai Q-Squared lebih besar dari nol mengindikasikan bahwa variabel laten
http://digilib.mercubuana.ac.id/
76
eksogen mempunyai relevansi prediktif pada variabel laten endogen yang dipengaruhi. c)
Ukuran efek (f-squared effect size dari Cohen, 1998). Effect size dihitung sebagai nilai absolut kontribusi individual setiap variabel laten prediktor pada nilai R-Squared variable kriterion. Effect size dapat dikelompokkan menjadi 3 ( tiga ) kategori yaitu lemah ( 0.02 ), medium ( 0.15 ) dan besar ( 0.35 )
Variabel endogen dalam penelitian ini adalah Kualitas Laporan Keuangan. Sedangkan untuk variabel eksogen adalah pemahaman akuntansi, sistem pengendalian internal pemerintah, dan peran internal audit. Variabel laten prediktor dan variabel laten kriterion digunakan dalam hipotesi lajur misal pemahaman akuntansi ke kualitas laporan keuangan dimana pemahaman akuntansi adalah variabel laten prediktor dan kualitas laporan keuangan adalah variabel laten kriterion. Kriteria pengukuran lainnya adalah model fit indices and P values yang menampilkan tiga indikator fit yaitu average path coefficient (APC ), Average R-Squared ( ARS ) dan Average Variance Inflation Factor ( AVIF ) yang gunanya mengevaluasi apakah model fit sesuai atau didukung oleh data. Adapun persyaratannya adalah APC dan ARS < 0.05 atau berarti signifikan. AVIF sebagai indikator multikolinearitas < 5. Pengujian Hipotesa dapat dilakukan dengan melihat nilai path coefficient dengan nilai p-valuenya. Dari path coefficient dapat diketahui
http://digilib.mercubuana.ac.id/
77
pengaruh variabel eksogen terhadap variabel endogen apakah berpengaruh positif atau negatif dan dari p-value dapat diketahui apakah nilainya signifikan atau tidak. Jika bernilai signifikan ( < 0.05 ) maka hipotesis diterima. Jika sebaliknya maka hipotesis ditolak.
http://digilib.mercubuana.ac.id/