BAB IV DESAIN DAN METODE PENELITIAN Di bab ini akan diuraikan mengenai desain penelitian yang mencakup pemilihan sampel dan proses pengumpulan data serta instrumen-instrumen yang digunakan untuk menguji hipotesis yang telah diturunkan pada bab sebelumnya. A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kausal komperatif yang merupakan penelitian dengan karakteristik masalah berupa hubungan sebab akibat antara dua variabel atau lebih, (Indiantoro, 2009). B. Definisi dan Operasionalisasi Variabel Variabel dalam penelitian ini meliputi variabel bebas (indenpenden variable) dan variabel terikat (dependen variable). Variabel bebas dalam penelitian
ini
adalah
kepemilikan
institusional,
kepemilikan
manajerial,
komite audit, keahlian anggota komite audit, jumlah pertemuan anggota komite
audit.
Sedangkan
variabel terikat dalam penelitian ini adalah
manajemen laba. Adapun defenisi operasional dan pengukuran untuk masing-masing variabel dalam penelitian ini adalah: 1.
Manajemen Laba (Y) Manajemen Laba merupakan suatu intervensi dengan maksud tertentu terhadap proses pelaporan keuangan eksternal dengan sengaja
59 http://digilib.mercubuana.ac.id/
60 untuk memperoleh beberapa keuntungan pribadi. Variable manajemen laba pada penelitian ini diproksikan dengan Conditional Revenue Model dari Stubben (2010). Conditional Revenue Model menekankan pada banyak aspek yang mempengaruhi pendapatan diskresioner. Aspek tersebut meliputi ukuran perusahaan (Size), umur perusahaan (Age), laba kotor (Gross Revenue Margin). Dan berikut adalah formula Conditional Revenue Model, Stubben (2010): ARit = α + β1 ΔRit + β2 ΔRit x SIZEit + β3 ΔRit x AGEit + β4 ΔRit x AGE_SQit + β5 ΔRit x GRR_Pit + β6 ΔRit x GRR_Nit + β7 ΔRit x GRMit + β8 ΔRit x GRM_SQit + εit Keterangan : AR R SIZE AGE GRR_P GRR_N GRM SQ Δ
= = = = = = = = =
piutang akrual annual revenue natural log dari total aset saat akhir tahun natural log umur perusahaan industry median adjusted revenue growth (= 0 if negative) industry median adjusted revenue growth (= 0 if positif) industry median adjusted gross margin at end of fiscal year square of variable annual change
Nilai residual tersebut adalah nilai error dengan interval yang kurang dari –0.075 dan melebihi 0.075 (ε < –0.075 atau ε > 0.075) mengindikasikan terjadinya praktik manajemen laba. 2.
Kepemilikan Institusional (X1 ) Kepemilikan
Institusional diukur dari prosentase kepemilikan
saham oleh institusi (Lastanti, 2004). Skala pengukuran yang digunakan adalah skala rasio, dapat di rumuskan sebagai berikut :
http://digilib.mercubuana.ac.id/
61
3.
Kepemilikan Manajerial (X2 ) Kepemilikan Manajerial merupakan jumlah kepemilikan saham yang dimiliki manager perusahaan. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala rasio, dapat di rumuskan sebagai berikut :
4.
Komite Audit (X3 ) Komite Audit merupakan suatu komite yang beranggotakan dari tiga atau lebih anggota dan yang bukan merupakan bagian dari manajemen perusahaan yang bertugas untuk melakukan pengujian dan penilaian atas kewajaran laporan yang dibuat oleh perusahaan. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala rasio, dapat di rumuskan sebagai berikut :
5.
Keahlian Anggota Komite Audit (X4 ) Keahlian Anggota Komite Audit merupakan Jumlah dari anggota komite audit yang memiliki latar belakang pendidikan di bidang akuntansi atau keuangan ataupun perrnah menduduki posisi penting di bidang akuntansi atau keuangan dalam suatu organisasi atau perusahaan. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala rasio, dapat di rumuskan sebagai berikut : Keahlian Anggota Komite Audit = Jumlah Anggota Komite berlatarbelakang Akuntansi
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Audit
62 6.
Jumlah Pertemuan Anggota Komite Audit (X5 ) Jumlah Pertemuan Anggota Komite Audit merupakan Jumlah pertemuan dari anggota komite audit dengan auditor eksternal yang dilakukan minimal empat bulan sekali dan yang berdiskusi masalah laporan keuangan perusahaan. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala rasio, dapat dirumuskan sebagai berikut: Jumlah Pertemuan Anggota Komite Audit
7.
= Jumlah pertemuan dalam setahun
Dewan Pengawas Syariah (X6 ) Dewan
Pengawas
Syariah
(DPS)
bertugas
mengawasi
operasionalisasi bank dan produk-produk agar sesuai dengan ketentuan syariah yang telah dibuat oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI). Dengan tugas tersebut, manajer kemungkinan tidak akan dapat memanipulasi laba. AAOIFI menyatakan bahwa diperlukan setidaknya tiga anggota DPS. Ini merupakan persyaratan umum di banyak bank syariah. Semakin besar jumlah anggota DPS maka semakin besar pemantauan terhadap manipulasi laba
yang
dilakukan manajer.
Skala pengukuran yang
digunakan adalah skala rasio, dapat dirumuskan sebagai berikut:
8.
Ukuran Perusahaan (Z) Ukuran Perusahaan merupakan suatu indikator yang menentukan kemampuan perusahaan berdasarkan besarnya assets dan besar kecilnya penjualan. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala rasio, dapat di rumuskan sebagai berikut :
http://digilib.mercubuana.ac.id/
63 Ukuran Perusahaan = Jumlah Total Assets Operasional variabel penelitian tentang Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Manajemen Laba dapat diringkas dalam tabel 4.1 berikut ini: Tabel 4.1 Operasionalisasi Variabel Jenis Variabel
Dependent
Independent
Variabel
Definisi
Suatu intervensi dengan maksud tertentu terhadap proses pelaporan keuangan eksternal dengan sengaja untuk memperoleh beberapa keuntungan pribadi. Kepemilikan Jumlah persentase hak Institusional suara yang dimiliki oleh institusi/perusahaan. (X1 ) Manajemen Laba (Y)
Kepemilikan Kepemilikan manajerial adalah manajer yang Manajerial memiliki saham di (X2 ) perusahaan Suatu komite yang terdiri Komite dari tiga atau lebih Audit anggota yang bukan (X3 ) merupakan bagian dari manajemen perusahaan untuk melakukan pengujian dan penilaian atas kewajaran laporan yang dibuat perusahaan Jumlah anggot komite Keahlian audit yang memiliki latar Anggota belakang pendidikan di Komite bidang akuntansi atau Audit (X4 ) keuangan atau pernah menduduki posisi penting di bidang keuangan dalam suatu organisasi Pertemuan dalam komite Jumlah audit minimal dilakukan Pertemuan empat bulan sekali dan Anggota berdiskusi tentang Komite laporan keuangan dengan Audit (X5 ) auditor ekstemal. Suatu Dewan Pengawas Dewan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Parameter
Skala
Dasar rasio akrual modal kerja dengan penjualan
Rasio
Jumlah hak Suara/ Total Jumlah Hak Suara Jumlah kepentingan manajer
Rasio
Jumlah anggota komite audit dari suatu emiten
Rasio
Persentase nggota komite audit ber-latar belakang bidang keuangan
Rasio
Jumlah pertemuan dalam setahun
Rasio
Jumlah
Rasio
Rasio
64 Jenis Variabel
Variabel
Definisi
Pengawas Syariah (X6 )
Syariah yang terdiri dari tiga atau lebih anggota
Ukuran Perusahaan (X7 )
Suatu indikator menentukan kemampuan perusahaan berdasarkan besarnya assets dan besar kecilnya penjualan
Parameter anggota Dewan Pengawas Syariah Jumlah total Assets
Skala
Rasio
C. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan di dalam melakukan penelitian ini adalah data sekunder, yakni data yang diperoleh melalui perantara dari pihak kedua maupun media tertentu yang mendukung penelitian ini. Data penelitan bersumber dari data Statistik Perbankan Indonesia dan Perbankan Syariah Indonesia, berupa data laporan keuangan tahunan Bank Umum Syariah (BUS) periode 2010-2013 yang dikeluarkan secara resmi oleh Bank Indonesia melalui situsnya (www.bi.co.id) serta dari situs terkait pada Bank Umum Syariah di Indonesia. D. Populasi dan Teknik Penentuan Sampel 1.
Populasi Populasi adalah jumlah dari keseluruhan obyek (satuan-satuan atau individu-individu) yang karakteristiknya hendak diduga (Djarwanto, 2008). Populasi mengacu pada keseluruhan orang, kejadian, atau hal minat yang ingin peneliti investigasi (Sanusi, 2011). Populasi dari penelitian ini adalah seluruh bank syariah dan unit usaha syariah yang ada di Indonesia, yang terdiri dari 11 Bank Umum Syariah (BUS), 24 Unit Usaha Syariah (UUS) dan 31 Layanan Syariah (Office Channeling)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
65 2.
Sampel Sampel adalah sebagian dari populasi yang karakteristiknya hendak diteliti atau diselidiki dan dianggap bisa mewakili keseluruhan populasi,
jumlahnya lebih sedikit dari jumlah populasi (Djarwanto,
2008). Pedoman jumlah sampel tidak mengikat, karena dalam praktek pengumpulan sampel kadang mengalami hambatan dalam tenaga, dana, waktu dan ciri-ciri populasi yang tidak memungkinkan (Santoso, 2011). Hair, et al. (1998 dalam Ghozali dan Fuad, 2008) mengemukakan bahwa ukuran sampel yang disarankan untuk penggunaan estimasi Maximum Likelihood sebesar 100-200. Jogiyanto (2010), memberikan penjelasan mengenai sampel yang baik yaitu sampel harus akurat (tidak bias) dan nilai presisinya tinggi. Penelitian ini mengambil sebanyak 11 Bank Umum Syariah (BUS) sebagai sampel, yaitu: a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. k.
PT. PT. PT. PT. PT. PT. PT. PT. PT. PT. PT.
Bank Bank Bank Bank Bank Bank Bank Bank Bank Bank Bank
Central Asia Syariah Negara Indonesia Syariah Rakyat Indonesia Syariah Jabar Banten Syariah Maybank Syariah Indonesia Muamalat Indonesia Panin Syariah Syariah Bukopin Syariah Mandiri Syariah Mega Indonesia Syariah Victoria
E. Teknik Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode studi pustaka dan metode dokumentasi. Metode studi pustaka dengan melakukan telaah pustaka dan mengkaji berbagai literatur pustaka seperti berbagai jurnal,
http://digilib.mercubuana.ac.id/
66 artikel dan buku literatur lainnya yang mendukung proses penelitian ini. Sedangkan metode dokumentasi yaitu proses pengumpulan data dengan mencatat dokumen yang berhubungan dengan penelitian ini. F. Metode Analisis 1.
Statistik Deskriptif Statistik
deskriptif
memberikan
informasi
Kepemilikan
Institusional,
dalam
mengenai
penelitian
ini
variabel-variabel
Kepemilikan
digunakan
untuk
penelitian
seperti:
Komite
Audit,
Manajerial,
Keahlian Anggota Komite Audit, Jumlah Pertemuan Anggota Komite Audit, Dewan Pengawas Syariah, Ukuran Perusahaan dan Manajemen Laba. Sedangkan untuk memberikan deskripsi tentang karakter variabel penelitian digunakan tabel distribusi frekuensi yang menunjukan angka modus, kisaran skor dan standar devisi. 2.
Uji Prasyarat Analisis Pengujian
prasyarat
analisis
mencakup
uji
normalitas,
homogenitas, dan signifikansi dan linearitas. a. Uji Normalitas Pengujian
normalitas
dengan
menggunakan
uji
Lilliefors
(Sudjana, 2010). Ketentuan dalam uji normalitas adalah bila statistik L hitung
< L
apabila L
tabel
(α = 0.05), maka data berdistribusi normal. Tetapi
hitung >
L
tabel
(α = 0.05), maka data tidak berdistribusi
normal. Adapun langkah-langkah yang dilakukan untuk uji normalitas sebagai berikut:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
67
1) Hitung rata-rata (Mean) dengan rumus : (
deviasi (s) dengan rumus :
, dan standar )
untuk masing-masing
kelompok data sampel 2) Pengamatan X1 , X2 ,…..¸Xn dijadikan bilangan baku Z1 , Z2 ,…., Zn dengan menggunakan rumus :
,
3) Untuk tiap angka baku, dengan menggunakan daftar distribusi normal baku dihitung peluang : F (zi ) = P(Zskor <= zi ) 4) Dihitung proporsi Z1 , Z2 , Z3 , …., Zn yang lebih atau sama dengan Zi. Jika proporsi dinyatakan dengan S (Zi), maka :
5) Dihitung |F(zi) – S(zi)| dan ambil nilai |F(zi) – S(zi)| yang terbesar disebut Lo (Lhitung), lalu dibandingkan dengan harga kritis Ltabel Liliefors pada alpha tertentu. b. Uji Homogenitas Pengujian
homogenitas
varians
dengan
menggunakan
uji
Barlett. Suatu varians homogen apabila dihasilkan X2 hitung <X2 tabel . Adapun
langkah-langkah
yang
dilakukan
untuk
uji
homogenitas sebagai berikut: a) Mengelompokkan data variabel endogen berdasarkan variabel eksogen b) Menentukan derajat kebebasan (dk) masing-masing kelompok, dan menghitung nilai 1/dk. c) Menentukan
varians
(
)
masing-masing
menghitung logaritma setiap varians tersebut (log
http://digilib.mercubuana.ac.id/
kelompok ),
dan
68 d) Menghitung hasil kali derajat kebebasan dengan masing-masing varians (
) dan menjumlahkannya.
e) Menghitung hasil kali derajat kebebasan dengan logaritma setiap varians (dk.log
) dan menjumlahkannya.
f) Menghitung varians gabungan dengan rumus: S 2 = g) Menghitung logaritma varians gabungan (log S 2 ), h) Menghitung harga satuan atau nila statistik Barlett. B = (log (
)
)
i) Menghitung statistik uji Chi Square. χ2 hitung = (ln 10)(B-(Ʃ dk.log )) j) Membandingkan nilai χ2 hitung dengan χ2 tabel. Jika χ2 hitung < χ2 tabel maka data berasal dari populasi yang memiliki varians yang homogen. c. Uji Signifikansi dan Linieritas Uji Signifikansi dimaksud untuk menguji keberartian arah regresi Y = α + biXi + Ɛ, uji ini menggunakan uji Fisher. Adapun langkah-langkah
yang
dilakukan
untuk
uji
signifikansi
berikut: 1) Mencari jumlah kuadrat regresi (JK reg(a)) dengan rumus : (
)
( )
2) Mencari jumlah kuadrat regresi (JK (
)
{
((
)(
reg(b/a) )
)) }
http://digilib.mercubuana.ac.id/
dengan rumus :
sebagai
69 3) Mencari jumlah kuadrat residu (JK Res) dengan rumus : JK Res = ΣY2 – JK Res (b|a) – JK Reg (a) 4) Mencari rata-rata jumlah kuadrat regresi (RJK
Reg(a) )
dengan rumus:
RJK Reg(a) = JK Reg (a) 5) Mencari rata-rata jumlah kuadrat regresi (RJK
Reg(b|a) )
dengan
rumus : RJK Reg(b|a) = JK Reg (b|a) 6) Mencari rata-rata jumlah kuadrat residu (RJK
Res)
dengan rumus :
RJK Res 7) Mencari nilai Fhitung dengan rumus : Fhitung
(
)
8) Membuat kesimpulan, jika Fhitung > Ftabel, artinya signifikan. Uji Linieritas dimaksudkan untuk melihat hubungan antara variabel X dan variabel Y apakah benar-benar linear maupun berarti. Adapun langkah-langkah yang dilakukan untuk uji Linieritas sebagai berikut: 1) Mencari Jumlah Kuadrat Error (JK E) dengan rumus : JKE
{
(
)
}
2) Mencari Jumlah Kuadrat Tuna Cocok (JK T C) dengan rumus : JKT C = JK Res - JKE 3) Mencari rata-rata jumlah kuadrat tuna cocok (RJK T C) dengan rumus : RJK T C 4) Mencari rata-rata Jumlah Kuadrat error (RJK E) dengan rumus:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
70
RJKE 5) Mencari Fhitung dengan rumus : Fhitung 6) Menentukan keputusan pengujian. Jika F hitung Ftabel, artinya data berpola linier dan jika Fhitung Ftabel, artinya data berpola tidak linier. 3.
Uji Hipotesis Pada
penelitian
ini
penulis
menggunakan
tujuh
variabel
independen dan satu variabel dependen. Metode analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah metode regresi berganda, yaitu regresi yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen, dengan pendekatan interaksi yang bertujuan untuk memenuhi ekspektasi peneliti mengenai Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Manajemen Laba. Persamaan regresinya adalah sebagai berikut: Y = α + β1 X1 +β2 X2 + β3 X3 + β4 X4 + β5 X5 + β6 X6 + β7 X7 + Ԑ Keterangan : X1 = Kepemilikan Institusional X2 = Kepemilikan Manajerial X3 = Komite Audit X4 = Keahlian Anggota Komite Audit X5 = Jumlah Pertemuan Anggota Komite Audit X6 = Dewan Pengawas Syariah X7 = Ukuran Perusahaan Β = Konstanta Y = Manajemen Laba Dalam penelitian ini digunakan tingkat signifikansi (α) 0,05 atau 5%. Untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak, maka dilakukan pengujian terhadap variabel-variabel penelitian dengan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
71 cara menguji secara simultan melalui uji signifikansi simultan (uji statisitk F),
yang
bermaksud
independen
terhadap
untuk
dapat
menjelaskan
variabel dependen.
pengaruh
Sedangkan
untuk
variabel menguji
masing-masing variabel secara parsial, dilakukan dengan uji signifikansi parameter individual (uji t statistik) yang bertujuan untuk mengetahui apakah variabel independen berpengaruh atau tidak terhadap variabel dependen, serta variabel mana yang dominan mempengaruhi variabel dependen. Perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah kritis (daerah dimana Ho ditolak). Sebaliknya tidak disebut tidak signifikan bila nilai uji statistik berada dalam daerah dimana Ho diterima. a. Koefisien Determinasi. Koefisien determinasi (R2 ) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determasi adalah antara non dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas, sedang nilai yang mendekati satu berarti nilai variabel-variabel independen memberikan hampir semua
informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel
dependen. b. Uji Signifikasi Simultan (Uji Statistik F). Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimaksukkan dalam model
http://digilib.mercubuana.ac.id/
72 mempunyai
pengaruh
secara
bersama-sama
terhadap
variabel
dependen/terikat. Hipotesis nol (Ho) yang hendak diuji adalah apakah semua perameter dalam model sama dengan nol, atau : Ho : b1 = b2 = …..= bk = 0 Artinya apakah semua variabel independen bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Hipótesis alternatif (Ha) tidak semua parameter secara simultan sama dengan nol, atau : Ha : b1 ≠ b2 ≠ …….. ≠ bk ≠ 0 Artinya semua variabel independen secara simultan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Untuk
menguji hipotesis ini digunakan statistik F dengan
kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut : 1) Quick look : bila nilai F lebih besar dari 4 maka Ho dapat ditolak pada derajat kepercayaan 5%, dengan kata lain kita menerima hipotesis alternatif (Ha), yang menyatakan bahwa semua variabel independen secara serentak dan signifikan mempengaruhi variabel independen. 2) Membandingkan nilai F hasil perhitungan dengan nilai F menurut tabel, bila nilai Fhitung lebih besar daripada nilai Ftabel, maka Ho ditolak dan menerima Ha. c. Uji Signifikasi Parameter Individual (Uji Staistik t). Uji-t digunakan untuk menguji apakah pertanyaan hipotesis benar (Setiaji, 2004). Uji statistik t pada dasarnya menunjukan seberapa
http://digilib.mercubuana.ac.id/
73 jauh
pengaruh
suatu
variabel
penjelas
secara
individual dalam
menerangkan variabel terikat. Adapun prosedurnya sebagai berikut : 1) Menentukan Ho dan Ha (hipotesis nihil dan hipotesis alternatif) 2) Dengan melihat hasil print out computer melalui program SPSS for windows, diketahui nilai t-hitung dengan nilai signifikansi nilai t. 3) Jika signifikansi nilai t < 0,05 maka ada pengaruh yang signifikan antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Artinya Ho ditolak dan menerima Ha, pada tingkat signifikansi α= 5%. 4) Jika signifikansi nilai t > 0,05 maka tidak ada pengaruh yang signifikan antara variable bebas terhadap variabel terikat. Artinya Ho diterima dan menolak Ha, pada tingkat signifikansi α= 5%.
http://digilib.mercubuana.ac.id/