BAB IV DESAIN DAN METODE PENELITIAN
A.
Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian kausal (causal) dengan teknik
survey. Umar (2008) menyebutkan desain kausal berguna untuk menganalisis bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lain, dan juga berguna pada penelitian yang bersifat eksperimen, dimana variabel independennya diperlakukan secara terkendali oleh peneliti untuk melihat dampaknya pada variabel dependennya secara langsung. Erlina (2011) Teknik survey merupakan teknik dari penelitian dimana informasi/data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner. Survei adalah metode pengumpulan data primer dengan memberikan pertanyaan pertanyaan kepada responden individu.
B.
Defenisi dan Operasional Variabel Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai defenisi operasional variabel
yang dipergunakan dalam penelitian ini.Variabel terikat (dependent variable) dalam penelitian ini adalah Kualitas Audit Internal, sedangkan variabel bebas (independent variable) adalah Pengalaman, Etika, Komitmen Organisasi dan Independensi Auditor sebagai variabel moderator. 1.
Kualitas Audit Internal (Y) Audit yang dilakukan auditor dikatakan berkualitas, jika memenuhi
standar audit dan pengendalian mutu. Menurut Pusdiklatwas BPKP, kualitas audit adalah probabilitas seorang auditor atau pemeriksa dapat menemukan dan melaporkan suatu penyelewengan yang terjadi pada suatu instansi atau 65 http://digilib.mercubuana.ac.id/
66 pemerintah (baik pusat maupun daerah). Kualitas audit internal merupakan variabel dependen dalam penelitian ini.. Ada lima indikator untuk mengukur variabel kualitas audit internal yaitu: Keakuratan Temuan Audit, Nilai Rekomendasi, Kejelasan Laporan, Manfaat Audit, Tindak Lanjut Hasil Audit. 2.
Pengalaman Auditor (X1) Pengalaman Auditor adalah proses pembentukan pengetahuan atau
keterampilan tentang metode suatu pekerjaan karena keterlibatan karyawan tersebut dalam pelaksanaan tugas pekerjaan. Ada dua indikator untuk mengukur variabel pengalaman audit yaitu: indikator jangka waktu menekuni bidang audit dan indikator banyaknya penugasan audit/temuan kasus yang pernah ditangani serta banyaknya pelatihan yang pernah diikuti 3.
Etika Auditor (X2) Penerapan Etika Auditor adalah aturan atau norma atau pedoman yang
mengatur perilaku manusia, baik yang harus dilakukan maupun yang harus ditinggalkan yang dianut oleh kalangan profesi Auditor. Ada dua indikator untuk mengukur variabel penerapan etika Auditor yaitu: indikator kesadaran etis dan indikator kepedulian pada etika profesi. 4.
Komitmen Organisasi (X3) Komitmen merupakan salah satu konsistensi dari wujud keterkaitan
seseorang terhadap suatu hal. Komitmen merupakan salah satu pendukung suatu kinerja yang profesional. Memiliki komitmen akan menjadikan suatu dorongan bagi sesorang untuk berkerja lebih baik atau sebaliknya dapat menyebabkan seseorang justru meninggalkan pekerjaannya, akibat terdapat suatu komitmen lain. Komitmen merupakan sikap yang merefleksikan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
67 loyalitas karyawan atau pegawai pada organisasi dan proses berkelanjutan di mana anggota organisasi mengekspresikan perhatiannya terhadap organisasi dan keberhasilan serta kemajuan yang berkelanjutan. Menurut Luthans (2006), Meyer, J.P., Natalie J. Allen, dan Catherine A. Smith (1993; dalam Fuad Mas’ud, 2004) beberapa indikator untuk mengukur kekuatan komitmen organisasional yaitu Rasa bangga, Ikatan kuat terhadap organisasi, Menghabiskan sisa karir, Kebutuhan akan pekerjaan, Rasa berkorban, Peluang kerja sedikit, turnover, loyalitas, kesetiaan. 5.
Independensi Auditor (X4) Independensi Auditor adalah sikap yang diharapkan dari diri seorang
Auditor untuk tidak mempunyai kepentingan pribadi dalam pelaksanaan tugasnya, yang bertentangan dengan prinsip integritas dan obyektivitas. Ada tiga indikator untuk mengukur variabel independensi auditor yaitu: independensi dalam program audit, independensi dalam verifikasi, dan independensi dalam pelaporan. Defenisi operasional variabel dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.1 Defenisi Operasional Variabel VARIABEL Pengalaman Auditor (X1) (Ida, 2003)
Etika Auditor (X2) (Nugraha, 2012)
DIMENSI Jangka waktu audit Frekuensi pekerjaan Frekuensi Pelatihan Tanggung Jawab Profesi Auditor Integritas Objektivitas
INDIKATOR
Lamanya Bekerja Jumlah penugasan Jumlah Pelatihan Sikap Sesuai Aturan Bisa dipertanggungjawabkan Tidak ada intimidasi Penuh pertimbangan Percaya diri Tidak memihak objektif
http://digilib.mercubuana.ac.id/
SKALA
Likert
Likert
Likert
68
Identifikasi Komitmen Organisasi Keterlibatan (X3) (Fuad, 2004) Loyalitas independensi dalam program audit Independensi Auditor (X4) independensi (Mautz & dalam verifikasi Sharaf, 1993) independensi dalam pelaporan
Kualitas Audit Internal (Y) (Sembiring, 2014)
C.
Keakuratan temuan Audit Nilai rekomendasi Kejelasan laporan Manfaat Audit Tindak lanjut hasil audit
Nilai-nilai organisasi Aturan Tujuan organisasi Tanggung jawab Kesediaan menerima tugas Partisipasi Kerjasama
Likert
Kesetiaan Rasa kebanggaan Rasa memiliki Bebas dari intervensi
manajerial Bebas dari intervensi prosedur Bebas persyaratan Bebas mengakses data Bebas bekerja sama Bebas dari pengaruh manajerial Bebas dari kepentingan pribadi Bebas dari keinginan pribadi Bebas dari tekanan Menghindari kata menyesatkan Bebas menggunakan judgement Tidak ada kesalahan Tidak ada manipulasi Rekomendasi yang diberikan
Laporan mudah dipahami Laporan tidak membingungkan
Likert
Likert
Kegunaan Laporan Audit Tindak lanjut hasil audit Control hasil tindak lanjut
Pengukuran Variabel Skala pengukuran merupakan
alat
ukur
yang digunakan untuk
mengkuantifikasi informasi yang diberikan oleh konsumen jika mereka diharuskan menjawab pertanyaan yang telah dirumuskan dalam suatu kuesioner. Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala interval. Sedangkan teknik penskalaan variabel dalam penelitian ini adalah skala likert summated rating yaitu merupakan teknik mengukur sikap di mana subjek diminta untuk
http://digilib.mercubuana.ac.id/
69 mengindikasi tingkat kesetujuan mereka terhadap masing-masing pertanyaan (Juliansyah, 2012:128). Kriteria penilaian untuk masing-masing indikator yang dinyatakan melalui pertanyaan atau pernyataan dalam kuesioner adalah sebagai berikut: Skor 1 untuk Pilihan Jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) Skor 2 untuk Pilihan Jawaban Tidak Setuju (TS) Skor 3 untuk Pilihan Jawaban Cukup Setuju (CS) Skor 4 untuk Pilihan Jawaban Setuju (S) Skor 5 untuk Pilihan Jawaban Sangat Setuju (SS) Alasan peneliti tidak menggunakan pilihan ragu-ragu karena menurut Kriyantono (2010:139) skala likert dapat digunakan dengan meniadakan pilihan jawaban ragu-ragu, alasannya karena kategori ragu-ragu memiliki makna ganda, yaitu bisa diartikan belum bisa memberikan jawaban, netral, dan ragu-ragu (tidak menjelaskan jawaban responden yang sebenarnya secara pasti). Sebelum daftar pertanyaan dibagikan kepada responden dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas daftar pertanyaan (Uji kuesioner) dengan cara memberikan free-test terhadap 30 responden yang terdapat di Inspektorat Pemprov DKI Jakarta. Tujuan pengujian daftar pertanyaan yang reliabel dan valid sehingga dapat secara tepat digunakan untuk menyimpulkan hipotesis. Pengukuran menghasilkan data interval untuk masing-masing variabel yang menunjukkan hubungan simultan dan parsial pada tiap variabel dengan pengolahan data deskriptif dengan menggunakan program SPSS 20. Suatu angket dikatakan reliabel jika mempunyai nilai Cronbach Alpha diatas 0,6. Sementara itu uji validitas angket dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kesahihan angket. Angket dikatakan valid akan mempunyai arti bahwa angket mampu mengukur apa yang seharusnya di ukur. Syarat minimum yang harus dipenuhi agar angket dikatakan valid/sahih adalah nilai signifikan di bawah 0,05.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
70
D.
Populasi dan Sampel Populasi adalah sekelompok entitas yang lengkap yang dapat berupa
orang, kejadian atau benda yang mempunyai karakteristik tertentu, yang berada dalam suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu yang berkaitan dengan masalah penelitian, Erlina (2011). Populasi dalam penelitian ini adalah Auditor Inspektorat Wilayah Provinsi DKI Jakarta berjumlah 84 orang. Berikut adalah daftar jumlah seluruh auditor pada Inspektorat Wilayah Provinsi DKI Jakarta
Tabel 4.2 Auditor pada Inspektorat Wilayah Provinsi DKI Jakarta NO
KETERANGAN
JUMLAH
1
Sekretariat
4
2
Irban Bid. Pemerintahan dan Khusus
8
3
Irban Bid. Perekonomian
11
4 5
Irban Bid. Keuangan dan Aset Irban Bid. Pembangunan
1 8
6
Irban Bid. Kesejahteraan Masyarakat
9
7
Itbanko Jakarta Barat
3
8 9
Itbanko Jakarta Pusat Itbanko Jakarta Selatan
11 5
10
Itbanko Jakarta Timur
10
11 12
Itbanko Jakarta Utara Itban Kab. Kepulauan Seribu
10 4
JUMLAH
84
Sumber: Subbagian Umum Inspektorat Provinsi DKI Jakarta
http://digilib.mercubuana.ac.id/
71 Jumlah keseluruhan pegawai yang berjumlah 84 orang tersebut tidak dijadikan responden dalam penelitian ini karena hal ini dikarenakan adanya pegawai yang cuti dan dinas keluar kota. Untuk menentukan ukuran sampel digunakan rumus Slovin, Riduwan (2009) yaitu sebagai berikut: n=
.............................................................. (1) 1+
2
Keterangan: n
= Sampel
N
= Populasi
e
= Persentase kesalahan Jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah sebanyak 69,421
dibulatkan menjadi 69 Auditor. Pengambilan sampel dilakukan dengan Metode Non Probabilty Sampling dengan penarikan Insidential sampling. Insidential Sampling adalah teknik sampling atau teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang kepada siapa saja yang dianggap cocok untuk dijadikan objek penelitian.
E.
Teknik Pengumpulan Data Penelitian merupakan aktivitas ilmiah yang sistematis, terarah dan
bertujuan. Oleh karena itu data atau informasi yang dikumpulkan haruslah relevan dengan permasalahan yang akan diteliti. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a.
Kuesioner Menurut Riduan (2009:37) angket atau kuesioner adalah “daftar pernyataan atau pertanyaan yang dikirimkan kepada responden baik secara
http://digilib.mercubuana.ac.id/
72 langsung atau tidak langsung (melalui pos atau perantara). Pemberian kuisioner dilakukan secara langsung oleh peneliti melalui pengumpulan data dengan mengajukan daftar pertanyaan atau pernyataan kepada Auditor Inspektorat Pemprov DKI Jakarta. Kesungguhan responden dalam menjawab pertanyaan atau pernyataan merupakan hal yang penting, mengingat pengumpulan data ini dilakukan dengan kuisioner dan diharapkan data yang diperoleh dapat dianalisis dan diinterprestasikan untuk diambil kesimpulan. b.
Dokumentasi Teknik ini dilakukan dengan mengadakan pencatatan secara langsung
terhadap dokumen – dokumen mengenai sejarah singkat Inspektorat Pemprov DKI Jakarta, struktur organisasi, visi dan misi, produk dan hal – hal yang menunjang penelitian.
F.
Uji Instrumen Penelitian
1.
Uji Validitas Menurut Juliansyah (2010:132) Validitas atau keabsahan adalah suatu
indeks yang menunjukkan alat ukur tersebut benar-benar mengukur apa yang diukur. Validitas ini menyangkut akurasi instrumen. Uji Validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Adapun teknik korelasi yang biasanya dipakai adalah teknik korelasi product moment dan untuk mengetahui apakah nilai korelasi tiap-tiap pertanyaan itu signifikan, maka dapat dilihat nilai product moment untuk mengujinya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
73
Untuk dapat menghitung nilai product moment dapat menggunakan rumus sebagai berikut (Juliansyah, 2012:169): rxy =
n( xy)( x y) n x 2 x 2
n y 2 y 2
Di mana: r = Koefisien korelasi
x = variabel bebas
n = Jumlah responden
y = variabel terikat
Tingkat validitas diperoleh dengan membandingkan probabilitas nilai r hitung dengan r tabel dan Bila tingkat signifikansi atau kesalahan ≤ 0,05 maka alat ukur tersebut dikatakan valid. Perhitungan validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan SPSS, yaitu untuk menguji koresponden yang mengisi kuesioner. Kemudian menghitung r hitung dari hasil kuesioner yang kemudian dibandingkan dengan r tabel. 2.
Uji Reliabilitas Reliabilitas
menurut
Juliansyah
(2012:130)
adalah
indeks
yang
menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya atau diandalkan. Hal ini berarti menunjukkan sejauh mana alat pengukur dikatakan konsisten, jika dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama. Penghitungan reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan statistik Cronbach’s Alpha yaitu jika nilai r alpha atau alpha Cronbach harus lebih besar dari 0,6 (baru dianggap reliabel) Reliabilitas ditentukan dengan kriteria sebagai berikut: a. Antara 0,800 sampai dengan 1,000 = sangat tinggi b. Antara 0,600 sampai dengan 0,800 = tinggi
http://digilib.mercubuana.ac.id/
74 c. Antara 0,400 sampai dengan 0,600 = cukup tinggi d. Antara 0,200 sampai dengan 0,400 = rendah e. Antara 0,000 sampai dengan 0,200 = sangat rendah G.
Metode Analisis data
1.
Analisis Regresi Linear Berganda Analisis data digunakan untuk menyederhanakan data supaya data lebih
mudah di interpretasikan. Analisis ini dilakukan dengan menggunakan teknik analisis regresi berganda dengan tingkat signifikansi 0,05. Analisis ini digunakan untuk mengetahui atau memperoleh gambaran mengenai pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Model regresi linear berganda ada 2, yaitu: a.
Analisis Regresi linear berganda tanpa moderating Model ini dapat dirumuskan sebagai berikut: Y= a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e
b.
Analisis Regresi Linear berganda dengan moderating Model ini dapat dirumuskan sebagai berikut: Y= a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X1*X4 + b6X2*X4 +b7X3*X4 + e Keterangan : Y
= Kualitas Hasil Audit
a
= Konstanta
b
= Koefisien regresi
X1
= Pengalaman Auditor
X2
= Etika Auditor
X3
= Komitmen Organisasi
X4
= Independensi Auditor
e
= Error Term
http://digilib.mercubuana.ac.id/
75 2.
Pengujian Hipotesis a.
Uji Hipotesis (uji F) Uji hipotesis secara serantak menggunakan uji F (F test), dimana nilai
Fhitung dibandingkan dengan nilai Ftabel pada tingkat keyakinan tertentu. Dari uji F ini selanjutnya diputuskan untuk menerima atau menolak hipotesis yang diajukan. Uji F dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas Pengalaman Auditor (X1), Etika Auditor (X2), Komitmen Organisasi dan Independensi Auditor terhadap variabel Kualitas Audit (Y). Kaidah pengujian Signifikasi: jika nilai probabilitas < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima (signifikan). b. Uji Parsial Uji (t) Uji parsial ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh Pengalaman Auditor terhadap Kualitas Audit, pengaruh Etika Auditor terhadap Kualitas Audit dan Pengaruh Komitmen Organisasi terhadap variabel Kualitas Audit serta pengaruh Independensi Auditor terhadap variabel kualitas audit. Menurut Riduwan (2009) rumusnya adalah:
x 0 Thitung = s / n Keterangan: thitung
= Nilai yang dihitung dan menunjukkan nilai standar deviasi dari distribusi t (tabel t)
x = Rata-rata nilai yang diperoleh dari hasil pengumpulan data
0
= Nilai yang dihipotesiskan
s
= Standar deviasi sampel yang dihitung
n = Jumlah sampel penelitian
http://digilib.mercubuana.ac.id/
76 Regresi berganda dalam hal ini diuji dengan taraf signifikansi ( ) sebesar 0.05. Jika : ttabel thitung + ttabel maka H0 diterima dan H1 ditolak (nonsignifikan) dan sebaliknya jika ttabel thitung + ttabel maka H0 ditolak dan H1 diterima (signifikan). 3.
Uji Asumsi Klasik
a.
Uji Multikolinearitas Multikolinearitas berarti antara variabel bebas yang satu dengan
variabel bebas yang lain dalam model regresi saling berkorelasi linear. Biasanya, korelasinya mendekati sempurna atau sempurna (koefisien korelasinya tinggi atau bahkan satu” (Iqbal Hasan, 2008). Metode yang digunakan untuk mendeteksi adanya multikolinearitas dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan Tolerance and Variance Inflation Factor (Singgih Santoso, 2005;206). Pedoman suatu model regresi yang bebas dari multikolinearitas yaitu mempunyai nilai VIF < 10 dan angka tolerance <1. b.
Uji Heteroskedastisitas. Uji asumsi penting dari model regresi linier klasik adalah bahwa
gangguan yang muncul adalah homokedastisitas, yaitu semua gangguan tadi mempunyai
varians
yang
sama.
Tujuan
asumsi
regresi
berganda
heterokedastisitas adalah untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terdapat ketidaksamaan varians dari satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka
disebut
homokedastisitas.
Jika
varians
berbeda
disebut
heterokedastisitas. Dan dalam model regresi yang baik adalah tidak terdapat
http://digilib.mercubuana.ac.id/
77 atau tidak terjadi heterokedastisitas (Singgih Santoso, 2005). Dasar untuk pengambilan keputusan ini adalah bahwa apabila pada tampilan grafik titiktitik menyebar di atas dan di bawah angka 0 ada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas. c.
Uji Normalitas Bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal apakah tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik), pada sumbu diagonal pada grafik atau dengan melihat histogram dari residualnya. Dasar pengambilan keputusan menurut Singgih Santoso (2005:214) yaitu: 1) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau garis histogramnya, maka model regresi memenuhi asumsi Normalitas 2) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti garis diagonal atau grafik histogramnya, maka model regresi tidak memenuhi asumsi Normalitas
http://digilib.mercubuana.ac.id/