BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian ini penulis laksanakan pada SMA AL-YUSRA kota Gorontalo tepatnya pada kelas X B yang jumlahnya 34 siswa yang terdiri dari 15 siswa laki-laki dan 19 siswi perempuan dan guru mitra 1 orang. Penelitian ini saya laksanakan dalam 2 siklus pembelajaran yang diawali dengan observasi awal terhadap subjek penelitian sebagai data awal yang menjadi dasar dipilihnya masalah dalam penelitian ini. Setiap tindakan dilaksanakan berdasarkan sistematika yang berlaku dengan mengharapkan adanya proses perubahan hingga mencapai kriteria yang telah ditetapkan, permasalahannya difokuskan pada peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS Ekonomi dengan menggunakan model pembeajaran Kooperatif Tipe Number Heads Together (NHT). Setelah peneliti melaksanakan penelitian tindakan kelas melalui penggunaan model pembelajaran Kooperatif Tipe Number Heads Together(NHT),
maka
diperoleh hal-hal sebagai berikut: 4.1.1 Kegiatan Siklus 1 Pengambilan data untuk siklus 1 dilakukan bersama – sama oleh peneliti dan guru pengamat. Kegiatan guru dan siswa – siswi selama proses pembelajaran berlangsung dipantau melalui lembar observasi dan evaluasi / Tes tersebut dapat dideskripsikan sebagai data hasil observasi kegiatan guru dan kegiatan siswa serta hasil belajar siswa pada siklus 1, sebagai berikut : 1 Hasil Pengamatan Kegiatan Guru Siklus 1
Pengamatan kegiatan guru dalam proses pembelajaran dilakukan oleh guru mitra yang bertindak sebagai pengamat dalam penelitian ini. Lembar pengamatan kegiatan guru ini terdiri dari 17 aspek pembelajaran yang telah direncanakan dan setiap aspeknya diamati oleh guru pengamat. Untuk siklus 1 kriteria penilaian disajikan dalam tabel 4 berikut ini : Tabel 4. Hasil Pengamatan Kegiatan Guru Siklus 1 NO
Kriteria Penilaian
Jumlah
Presentase (%)
1
Sangat Baik
4
23,52
2
Baik
8
47,05
3
Cukup
3
17,65
4
Kurang
2
11,78
17
100
Jumlah
Dari tabel hasil pengamatan kegiatan guru diatas yang memperoleh kriteria sangat baik berjumlah 4aspek yaitu lembar evaluasi, kesesuaian materi dengan belajar kelompok, tekhnik bertanya dan penguasaan bahan ajar, kemudian yang memperoleh kriteria baik berjumlah 8 aspek yaitu: RPP, lembar observasi, apresepsi, Motivasi,tugas kelompok, penguasaan alat bantu, peran guru dalam menyelesaikan masalah, dan evaluasi hasil proses. sedangkan yang memperoleh kriteria cukup berjumlah 3 aspek yaitu: buku penunjang, pembentukan kelompok, dan penggunaan materi dengan tugas. serta yang memperoleh kriteria kurang ada berjumlah 3 aspek yaitu: motivasi, membuat kesimpulan materi dan memberikan tes protes belajar.
2.Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa Siklus 1 Pengamatan yang dilakukan oleh peneliti dalam proses pembelajaran olehsiswa dilakukan dalam penilaian 7 aspek. Adapun hasil pengamatan yang peneliti lakukan pada siklus 1 terhadap kegiatan yang dilakukan oleh siswa pada saat pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe Number Heads Together ( NHT ) dapat dilihat pada tabel 5 berikut ini :
Tabel 5. Hasil Pengamatan Kegiatan siswa Siklus 1 NO
Kriteria Penilaian
Jumlah
Presentase (%)
1
Sangat Baik
1
14,28
2
Baik
4
57,16
3
Cukup
1
14,28
4
Kurang
1
14,28
7
100
Jumlah
Berdasarkan tabel diatas maka menunjukan data kegiatan siswa dalam pembelajaran tersebut belum optimal dimana dari ke 7 aspek yang diamati pada kegiatan siswa ada 1 aspek yang masuk ke kriteria sangat baik yaitu : kemampuan berinteraksi sesama guru dan teman,ada 4 aspek yang masuk kriteria baik yaitu kemampuan merespon kegiatan, kemampuan dalam
menerima materi, kemampuan mengajukan pertanyaan sesuai dengan materi yang dibahas, dan partisipasi kelompok dan masih ada 1 aspek yang masuk di kriteria cukup yaitu dapat menjawab pertanyaan guru serta 1 aspek masuk di kriteria kurang yaitu : menarik kesimpulan. 3.Hasil Belajar Siswa Pada tahap selanjutnya penilaian dilakukan pada hasil belajar siswa berupa tes hasil belajar dalam melihat kemampuan siswa itu sendiri. penilaian tes hasil belajar dilakukan untuk mengukur sejauh mana perkembangan kognitif siswa dalam menerima materi setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe number heads together . Adapun hasil belajar yang diperoleh siswa pada siklus 1 terdapat 34 siswa dimana siswa yang memperoleh nilai diatas 75 berjumlah 23siswa atau 67, 64% dan siswa yang memperoleh nilai 75 kebawah sebanyak 11 siswa atau 32,36% lebih jelasnya dapat dilahat di tabel 6 di bawah ini. Tabel 6. Hasil belajar Siswa Siklus 1 Nilai
Jumlah Siswa
Presentase (%)
Keterangan
≥ 75
23
67,64
_
< 75
11
32,36
_
Jumlah
34
100
Berdasarkan hasil belajar siswa pada siklus 1 secara klasikal belum mencapai ketuntasan belajar, dimana pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dan hasil belajar siswa belum mencapai kriteria yang diharapkan. Oleh sebab itu perlu adanya perbaikan, perhatian, motivasi belajar bagi
siswa tersebut dalam upaya meningkatkan hasil belajar yang maksimal. Oleh karena itu perlu dilanjutkan ke siklus berikutnya yaitu siklus II 4.Refleksi Hasil Tindakan Berdasarkan hasil pengamatan pada siklus 1 diatas menunjukan bahwa hasil belajar siswa belum mencapai hasil yang diharapkan dan juga hasil maksimal, dimana dari total siswa yang berjumlah 34 siswa yang mendapatkan nilai diatas 75 adalah 23 orang atau 67,64% dan siswa yang memperoleh nilai 75 ke bawah sebanyak 11 orang atau 32,36%, artinya hasil belajar siswa belum mencapai target pada indikator yang diharapkan, dimana secara klasikal siswa dikatakan tuntas belajar dengan capaian minimal 80% dari jumlah siswa yang telah memperoleh nilai 75 ke atas. Dalam tindakan selanjutnya secara refleksi, peneliti dan guru mitra mengadakan kembali diskusi tentang hasil pelaksanaan tindakan kelas dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe Number Heads Together. Hal ini diperlukan untuk menindak lanjuti hasil yang telah dicapai pada siklus 1. Hasil refleksi yang dilakukan yaitu 1) pendekatan guru kepada siswa. 2) penggunan waktu harus efektif sesuai dengan yang direncanakan, 3) penerapan dan pelaksanaan model pembelajaran dalam proses pembelajaran harus teralisasi sesuai dengan yang direncanakan, 4) partisipasi siswa harus ditingkatkan dan hasil belajar siswapun harus meningkat dengan memenuhi kriteria hasil belajar yang sudah ditentukan, dimana hasil belajar minimal mencapai 80% dari jumlah siswa yang mendapatkan nilai di atas 75 dan dapat tercapai secara optimal. 4.1.2 Kegiatan Siklus II
Pelaksanaan tindakan kelas pada siklus II lebih ditekankan pada perbaikan siklus 1 yaitu indikator-indikator proses belajar yang diarahkan pada perhatian terarah dan pemberian motivasi secara bertahap dengan pembimbingan masing – masing kelompok yang mengalami kendala dan kesulitan dalam upaya memahami materi IPS Ekonomi , sehingga dengan sendirinya siswa tersebut lebih menguasai materi yang diberikan dengan strategi pembelajaran yang diterapkan dengan tepat. 1.Hasil Pengamatan Kegiatan Guru Siklus II Kegiatan guru pada siklus II merupakan kelanjutan dalam penilaian pada siklus , pengamatan kegiatan guru dalam siklus II dalam proses pembelajaran ada 17 aspek kegiatan guru yang diamati. Setiap aspek yang dinilai menggunakan kategori sangat baik (SB), baik (B), cukup (C), dan kurang (K). Adapun hasil pengamatan siklus II terhadap kegiatan yang dilakukan oleh guru dapat dilihat pada tabel 7 beriut ini :
Tabel 7. Hasil Pengamatan Kegiatan Guru Siklus II NO
Kriteria Penilaian
Jumlah
Presentase (%)
1
Sangat Baik
8
47,06
2
Baik
8
47,06
3
Cukup
1
5,88
4
Kurang Jumlah
_ 17
100
Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru telah menunjukan hasil yang maksimal, perolehan hasil pemantauan dalam kegiatan belajar mengajar oleh guru terdapat 8 aspek yang masuk kategori sangat baik dengan capaian 47,06% dan 8 aspek yang masuk kategori baik dengan capaian 47,06% serta 1 aspek masuk kategori cukup dengan capaian 5,88%. 2.Hasil pengamatan Kegiatan Siswa Siklus II Pengamatan yang dilakukan oleh peneliti dalam proses pembalajaran oleh siswa pada siklus II tidak berbeda dengan penilaian siklus 1 yang dilakukan dalam penelitian terdapat 7 aspek . adapun hasil pengamatan siklus II terhadap kegiatan yang dilakukan oleh siswa dapat dilihat pada tabel 8 berikut ini :
Tabel 8. Hasil Pengamatan Kegiatan siswa Siklus 2 NO
Kriteria Penilaian
Jumlah
Presentase (%)
1
Sangat Baik
3
42,86
2
Baik
3
42,86
3
Cukup
1
14, 28
4
Kurang
_
_
7
100
Jumlah
Berdasarkan tabel diatas menunjukan kegiatan siswa tersebut adalah memperlihatkan kemajuan dalam proses pembelajaran, dimana aspek yang diamati telah mencapai target yang diharapkan yaitu tidak ada lagi yang masuk pada kategori kurang. 3.Hasil Belajar Siswa Pada tahap selanjutnya, penilaian dilakukan pada hasil belajar siswa berupa tes hasil belajar siswa untuk melihat sejauh mana kemampuan kognitif siswa itu sendiri. Adapun hasil belajar yang diperoleh siswa pada siklus II yaitu dapat dilihat di tabel 9 dibawah ini :
Tabel 9. Hasil belajar Siswa Siklus 2 Nilai
Jumlah Siswa
Presentase (%)
Keterangan
≥ 75
29
85,29
_
< 75
5
14,71
_
Jumlah
34
100
Berdasarkan tabel diatas menunjukan bahwa hasil belajar siswa telah mencapai hasil yang maksimal dimana dari total siswa yang berjumlah 34 orang yang mendapatkan nilai diatas 75 adalah 29 orang atau 85,29% sedangkan siswa yang mendapatkan nilai 75 ke bawah berjumlah 5 orang atau 14,71% . artinya hasil belajar siswa sudah mencapai target seperti pada indikator yang diharapkan yaitu secara klasikal siswa dikatakan tuntas belajar dengan capaian minimal 80% dari jumlah siswa yang memperoleh nilai 75 ke atas. 4.Refleksi Hasil Tindakan Berdasarkan hasil pengamatan pada siklus II di atas menunjukan bahwa hasil belajar siswa telah mencapai hasil yang maksimal. Hasil penilaian tersebut dimaksudkan untuk mengetahui keberhasilan guru dan siswa dalam proses pembelajaran sesuai hasil tindakan yang dilakukan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Tipe Number Heads Together baik pada siklus 1 dan siklus II
4.2 Pembahasan Pelaksanaan penelitian tindakan kelas pada mata pelajaran IPS Ekonomi dikelas XB SMA Al Yusra Gorontalo, dengan menggunakan indikator yang telah ditentukan pada petunjuk
teknis kurikulum yaitu mencapai nilai minimal 75 untuk indikator dan secara klasikal minimal 80%. Dari hasil penelitian tindakan kelas pada siklus 1 menunjukan bahwa pengamatan terhadap kegiatan guru dari 17 aspek yang diamati, kualifikasinya kriteria sangat baik berjumlah 4 aspek yaitu lembar evaluasi, kesesuaian materi dengan belajar kelompok, tekhnik bertanya dan penguasaan bahan ajar, kemudian yang memperoleh kriteria baik berjumlah 8 aspek yaitu: RPP, lembar observasi, apresepsi, Motivasi, tugas kelompok, penguasaan alat bantu, peran guru dalam menyelesaikan masalah, dan evaluasi hasil proses. sedangkan yang memperoleh kriteria cukup berjumlah 3 aspek yaitu: buku penunjang, pembentukan kelompok, dan penggunaan materi dengan tugas. serta yang memperoleh kriteria kurang ada berjumlah 3 aspek yaitu: motivasi, membuat kesimpulan materi dan memberikan tes protes belajar. Selanjutnya pengamatan terhadap kegiatan siswa dari 7 aspek yang diamati, kualifikasinya sebagai berikut : kriteria sangat baik yaitu : kemampuan berinteraksi sesama guru dan teman, ada 4 aspek yang masuk kriteria baik yaitu kemampuan merespon kegiatan, kemampuan dalam menerima materi, kemampuan mengajukan pertanyaan sesuai dengan materi yang dibahas, dan partisipasi kelompok dan masih ada 1 aspek yang masuk di kriteria cukup yaitu dapat menjawab pertanyaan guru serta 1 aspek masuk di kriteria kurang yaitu : menarik kesimpulan. Pada tahap selanjutnya untuk hasil belajar siswa diperoleh hasil sebagai berikut, dari jumlah siswa yang memperoleh nilai 75 ke atas adalah sebanyak 23 orang atau 67,64% dan siswa yang memperoleh nilai dibawah 75 adalah sebanyak 11 orang atau 32,36% sserta daya serap siswa pada siklus 1 ini yaitu 73, 67% sebagaiman dapat dilihat pada lampiran 5.
Dari data siklus 1 yang telah diuraikan diatas menggambarkan secara klasikal belum mencapai ketuntasan belajar, dimana pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dan hasil belajar siswa belum mencapai kriteria yang diharapkan. Oleh sebab itu perlu adanya perbaikan, dan perhatian dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa seperti yang kita inginkan. Menindaklanjuti hal tersebut maka perlu adanya perbaikan dan perhatian maka oleh sebab itu dilakukan siklus II dengan cara memperbaiki dan meningkatkan kualiatas proses belajar mengajar untuk dapat meningkatkan hasil yang telah dicapai pada siklus 1, setelah dilakukan siklus II ternyata terjadi peningkatan dari berbagai apek yaitu terjadi perubahan dan kemajuan pada kegiatan guru,siswa dan hasil belajar siswa tersebut. pada hasil pengamatan kegiatan guru yang terdiri dari 17 aspek yang diamati diperoleh kualifikasi sebagai berikut: 8 aspek yang masuk kategori sangat baik dengan capaian 47,06% dan 8 aspek yang masuk kategori baik dengan capaian 47,06% serta 1 aspek masuk kategori cukup dengan capaian 5,88%. Dan untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran 7. Selanjutnya dari hasil pengamatan kegiatan siswa juga mengalami peningkatan sebagai berikut: dengan kualifikasi 3 aspek masuk kategori sangat baik, 3 aspek masuk kategori baik dan 1 aspek masuk pada kriteria cukup. Dari data diatas ini menunjukkan bahwa pada kegiatan proses kegiatan belajar mengajar guru dan siswa yang dilakukan oleh guru dan siswa telah mencapai hasil yang maksimal sesuai yang peneliti harapkan. Hal ini disesbabkan kegiatan guru dan siswa yang memiliki kriteria kurang sudah tidak ada . sedangkan untuk hasil belajar siswayang telah memperoleh nilai 75 ke atas sebanyak 29 orang atau 85,29% dan yang memperoleh nilai dibawah 75 adalah 5 orang atau 14,71 % dan untuk daya serap pada siklus II ini mencapai 80,58%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran 10.
Dari hasil penelitian tindakan kelas yang peneliti lakukan dengan menggunakan model pemlajaran kooperatif tipe number heads together dalam kegiatan belajar mengajar ternyata dapat benar benar meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS ekonomi. Adaun perubahan peningkatan hasil belajar dalam kualifikasi pembelajarn tersebut yaitu pada awal observasi hasil belajar siswa hanya 58% setelah dilakukan penerapat model pembelajaran NHT pada siklus 1 itu ternyata hasil belajar meningkat menjadi 67,64 % dan setelah dilakukan perubahan serta perbaikan pada siklus II tentang proses pembelajaran maka ditemukan hasil belajar siswa itu meningkat dari 67,64% pada siklus 1 menjadi 85,29% pada siklus II Menyikapi berbagai uraian di atas, ternyata model pembelajaran kooperatif tipe Number Heads Together (NHT) merupakan model pembelajaran yang memilki manfaat yang sangat besar bagi peningkatan hasil belajar siswa khususnya pada mata pelajaran IPS Ekonomi. Hal ini dapat dilihat pada dampak siswa tersebut yaitu :1. Siswa menjadi lebih berpartisipasi pada proses belajar mengajar, 2. Komunikasi 2 arah itu tercipta, 3. Siswa menjadi aktif dalam bertanya dan memberikan jawaban, 4. Daya serap siswa dalam menerima materi meningkat, 5. Siswa jadi lebih berani tampil dimuka umum, 6.rasa kerjasama semakin meningkat, dan yang terakhir hasil belajar siswa meningkat. Berdasarkan gambaran yang telah peneliti uraikan ternyata model pembelajaran kooperatif tipe Number Heads Together (NHT) memiliki dampat yang begitu besar terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS Ekonomi. Oleh karena itu berdasarkan hipotesis tindakan yang telah peneliti rumuskan sebagai berikut “jika guru menggunakan model ]pembelajaran Kooperatif tipe Number Head Together pada kelas X di SMA AL YUSRA Gorontalo maka hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS Ekonomi akan meningkat’’. Hal ini telah teruji kebenarannya berdasarkan penelitian yang peneliti lakukan.