51
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian 4.1.1. Sekilas PT Timah (persero) Tbk
PT Timah (Persero) Tbk adalah perusahaan milik negara (BUMN) yang bergerak dibidang pertambangan timah. Sekitar 35% dari kepemilikannya dimiliki oleh publik yang menjadikan perseroan ini go public. Hal ini sejalan dengan tujuan pemerintah untuk membuat perusahaan ini mandiri dan transparan dalam pengoperasiannya. Sebagai perusahaan penambangan timah terbesar di Indonesia dan juga sekaligus eksportir timah terbesar dunia, PT Timah (Persero) Tbk menguasai hak penambangan timah seluas 522.460 hektar dengan 114 kuasa pertambangan (KP) baik di darat (Onshore) maupun di laut (Offshore) dengan wilayah operasi yang meliputi provinsi Bangka Belitung dan Provinsi Kepulauan Riau yang dikenal sebagai Indonesian Tin Belt.
PT Timah (Persero) Tbk pun melakukan reorganisasi dengan membentuk lima anak perusahaan, yang secara praktis menempatkan PT Timah (Persero) Tbk sebagai perusahaan induk (holding company) dan memperluas cakupan usahanya di bidang pertambangan, industri, teknik, dan perdagangan. Hal ini menciptakan keunikan tersendiri yaitu pelayanan satu atap, namun dengan tetap menawarkan produk dan layanan berkualitas tinggi.
Selain itu, PT Timah (Persero) Tbk
bertindak sebagai lembaga perumusan dan pengendalian korporat, menentukan
52
strategi pemasaran, membuat anggaran dan pengadaan modal, mengelola keuangan korporat dan anak perusahaan, merumuskan nilai, norma, dan sikap dasar korporat, menentukan pengembangan usaha, baik akuisisi maupun aliansi oleh anak perusahaan.
Sejarah
PT Timah (Persero) Tbk mewarisi sejarah panjang usaha pertambangan timah di Indonesia sejak Zaman colonial Belanda. Pada abad ke 18, pemerintah Belanda membentuk tiga perusahaan yaitu Bangka Tin Winning Bedriif (BTW), GEmeenschappelijke Mijnbouw Maatschappij Billiton (GMB) dan NV Singkep Tin Exploitatie Maatschappij (SITEM). Pada 1976 ketiga perusahaan ini dilebur menjadi perusahaan terbatas dengan nama PT Tambang Timah (persero) yang seluruh sahamnya dimiliki oleh pemerintah Republik Indonesia. Pada 19 Oktober 1995, PT Timah menjadi Perusahaan terbuka yang tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan kode emiten TINS. Sebesar 65% saham PT Timah dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia dan sisanya dimiliki oleh masyarakat local maupun asing.
Sebagai perusahaan penghasil timah terbesar kedua di dunia, PT Timah mengoperasikan kegiatan penambangan timah terintegrasi mulai dari eksplorasi, penambangan, peleburan hingga pemasaran. Operasional sepanjang kurang lebih 800 km berada disekitar pulau Bangka, Belitung, Kundur, di sepanjang pesisir timur Sumatra yang dikenal sebagai Indonesian Tin Belt.
53
Sebagai upaya menunjang strategi pertumbuhan usaha, PT Timah melakukan reorganisasi dengan membentuk beberapa anak perusahaan dengan lingkup usaha meliputi bidang pertambangan, perindustrian, perdagangan, pengangkutan dan jasa. Kegiatan utama PT Timah adalah sebagai perusahaan induk yang melakukan kegiatan operasi penambangan timah dan melakukan jasa pemasaran kepada kelompok usaha.
4.1.2. Visi, Misi, Strategi
VISI “Menjadi perusahaan pertambangan kelas dunia dan pemimpin pasar timah global”
MISI
Mengoptimalkan nilai Perusahaan, kontribusi kepada pemegang saham, dan tanggung jawab sosial.
Membangun SDM yang berkompeten dan memiliki integritas, kreatifitas, nilai - nilai positif.
Mewujudkan hubungan yang harmonis dengan pihak - pihak yang berkepentingan (stakeholder)
Strategi Perseroan
Optimalisasi Produksi Optimalisasi Pemasaran Diversifikasi Usaha
54
JOB DESCRIPTION KEPALA BIDANG HUBUNGAN MASYARAKAT PT TIMAH (PERSERO) TBK Kegunaan
: Penempatan Posisi jabatan, rekruitment, training, evaluasi unjuk kerja, kategorisasi kualitas SDM.
IDENTITAS JABATAN 1.1. Nama Jabatan
:
Ka. Bidang Hubungan Masyarakat
1.2. Unit Kerja
:
Administrasi Perusahaan
a. Atasan Langsung
:
Ka. Administrasi Perusahaan
b. Bawahan Langsung
:
1. Pengawas Pemberitaan
1.3. Kedudukan dalam organisasi
2. Kepala Seksi Buletin/Media 3. Kepala Seksi Museum
Fungsi utama jabatan Merencanakan
&
mengendalikan
kegiatan
kehumasan
yang
meliputi
penyampaian dan pengumpulan informasi secara langsung maupun tidak langsung dalam berbagai bentuk baik tertulis maupun tidak tertulis kepada public eksternal maupun public internal dalam rangka membantuk dan menjaga citra/opini positif perusahaan.
Tanggung jawab jabatan 3.1. Mengkoordinasikan
pelaksanaan
penyampaian/penyebaran
informasi
mengenai perusahaan kepada public secara langsung melalui kegiatan pameran, penyebaran leaflet/brosur, company profile, presentasi, tayangan
55
video dan bentuk penyampaian informasi lainnya untuk membantuk dan memeliharaopini/citra positif perusahaan. 3.2. Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan jumpa pers, wawancara, talk show, penyebaran press release, media visit, dan coffee morning dalam rangka membina hubungan baik dan memberikan informasi yang berimbang kepada media massa/wartawan. 3.3. Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan monitoring dan analisa berita perusahaan di media massa cetak maupun elektronik secara rutin untuk meberikan masukan kepada manajemen dalam rangka memberikan respon yang sesuai terhadap setiap pemberitaan perusahaan yang dianggap perlu ditanggapi. 3.4. Mengkoordinasikan pelaksanaan penerbitan majalah internal perusahaan secara rutin setiap bulan. 3.5. Mengkoodinasikan pelaksanaan kegiatan dokumentasi kegiatan resmi perusahaan dalam bentuk tertulis, video, dan audio. 3.6. Mengkoordinasikan pelaksanaan pemeliharaan dan pengoperasian Museum Timah
Tugas Tugas pokok 4.1. Terselenggaranya program kerja satuan Bidang Hubungan Masyarakat secara terencana dan efisien : 1. Membantu ka. Adm. Perusahaan dalam menyiapkan RK dan RAT sesuai dengan rencana jangka panjang perusahaan.
2. Mengkoordinasikan dan mengendalikan pelaksanaan RK dan AB bidang
56
Humas.
3. Mengkoordinasikan dan mengendalikan peliputan dan pendokuemtasian kejadian/kegiatan perusahaan. 4. Mengkoordinasikan pendokumentasian
dan siaran
mengendalikan pers
yang
pembuatan,
berisi
tentang
peliputan
dan
berita/kejadian
dilingkungan perusahaan. 5. Mengkoordinasikan dan mengendalikan kliping pemberitaan pers yang menyangkutberita/kejadian/kegiatan penting maupun penelitian/opinion research tentang ekstern. 6. Mengkoordinasikan
dan
mengendalikan
penelitian
terhadap
setiap
pemberitaan mengenai perusahaan oleh pihak ekstern. 7. Mengkoordinasikan dan mengendalikan informasi mengenai perusahaan kepada pihak intern perusahaan melalui majalah intern (Stannia) ataupun bentuk lainnya. 8. Mengkoordinasikan dan mengendalikan penyampaian informasi mengenai perusahaan kepada perusahaan kepada pihak ekstern perusahaan melalui Media Massa cetak/elektronik, surat menyurat, siaran pers atau bentuk lainnya. 9. Mengendalikan, menggalang, menumbuhkan opini citra positif perusahaan 10. Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan perencanaan, persiapan
57
dan pelaksanaan pameran. 11. Mengevaluasi kegiatan bidang Humas yang meliputi segala kegiatan kehumasan 12. Menyusun laporan kegiatan bidang Humas yang sifatnya berkala maupun Ad-Hoc sesuai kebutuhan. 13. Melakukan koordinasi dengan pihak-pihak lain yang terkait untuk saling mendukung dalam usaha kelancaran tugas. 14. Melaksanakan kegiatan-kegiatan lain sesuai penugasan pimpinan sepanjang tidak bertentangan dengan fungsi jabatan dan kepentingan perusahaan
Wewenang 5.1. Keuangan -
Penggunaan dana dalam batasan anggaran yang telah ditetapkan.
5.2. Sumber Daya Manusia -
Mengusulkan perubahan, perbaikan dan penyempurnaan kebijakankebijakan Sumber Daya Manusia.
-
Mengusulkan penerimaan karyawan baru; pemutusan hubungan kerja; promosi; mutasi; kenaikan gaji karyawan untuk peringkat jabatan dibawahnya.
-
Mengusulkan pengiriman karyawan mengikuti program pelatihan intern/ekstern.
58
-
Merekomendasikan persetujuan permohonan cuti karyawan untuk peringkat-peringkat jabatan dibawahnya.
5.3. Khusus. -
Mengusulkan perubahan, perbaikan, penyempurnaan organisasi yang lebih efektif dan efisien.
-
Merekomendasikan penggantian, perbaikan, penyempurnaan peralatan kerja dalam rangka menunjang kelangsungan operasional secara efektif dan efesien.
HUBUNGAN KERJA
Jenis Hubungan A. Internal
Dengan 1. Pengawas Pemberitaan/Kasi. Buletin/Kasi Museum
Tujuan 1. Laporan kegiatan kerja & penggunaan anggaran 2. Pemberiataan ttg perusahaan (dari media massa cetak/elektronik) 3. Konsep majalah Pers 4. Konsep Desain Iklan 5. Konsep proposal pameran 6. Permohonan persetujuan pembuatan 1. Pengumuman Penyelenggaraan kegiatan dilingkungan perusahaan
2. Public Internal 1. Konsep Berita 3. Analis Berita/Jurnalis
2. Analis Berita
1. Hasil dokumentasi 2. Hasil editing dan distribusi Mass Media
59
3. Dokumentasi 4. Editor
B. Eksternal
1. Ka. Adm. Perusahaan
1. Naskah usulan Rencana Kerja dan Rencana Anggaran Belanja 2. Laporan Kegiatan Kerja dan penggunaan Anggaran 3. Hasil peliputan/pengumpulan informasi (foto, rekaman video dan kliping) 4. Laporan pengamatan Isu yang berkembang 5. Permohonan persetujuan konsep proposal pameran 6. Permohonan persetujuan permintaan Anggaran 7. Konsep Siaran Pers 8. Permohonan persetujuan konsep Majalah Intern 9. Permohonan persetujuan Desain Iklan 10. Permohonan Persetujuan Distribusi Mass Media.
60
TOLAK UKUR KEBERHASILAN 7.1. Pelaksanaan kegiatan Kehumasan dibandingkan dengan Rencana Kerja Tahunan yang telah ditetapkan. 7.2. Besarnya pemakaian dana dan biaya dibandingkan dengan Anggaran bidang Humas yang tersedia. 7.3. Kelengkapan dokumentasi, pemberitaan tentang Perusahaan. 7.4. Ketepatan dan keteraturan jadwal penerbitan majalah intern (Stannia) 7.5. Kelengkapan dan keakuratan informasi PT. Timah yang diterima oleh pihak ekstern perusahaan 7.6. Umpan balik positif atas hasil pelayanan yang diberikan SPESIFIKASI PEMEGANG JABATAN Pendidikan Formal
: Minimal Sarjana (S1) Kominikasi/Ilmu Sosial/Setingkat
Pengalaman Jabatan : Minimal 4 tahun dalam jabatan yang berhubungan dengan administrasi dan operasi kehumasan Kualitas Pribadi
:
Kemampuan Nalar
Berfikir lateral & kreatif
Analitis & sistimatis dalam menelaah suatu masalah
Efektifitas Kepribadian
Integritas Pribadi
Menekan efisiensi
Menginisiasi tindakan
61
Bertanggung jawab atas resiko tindakan yang diambil
Mampu bekerja dibawah tekanan keadaan
Cepat & teliti dalam bekerja
Kerjasama & Bekerjasama dalam Tim
Menjaga atmosfir kerja yang kondusif
Kesediaan mendengarkan & menerima pendapat orang lain
Kesediaan & upaya untuk memahami perilaku & perasaan orang lain.
Orientasi terhadap hasil
Fokus pada pengendalian kegiatan kehumasan terpadu
okus kualitas & produktifitas
Fokus pada penyelesaian tugas tepat waktu
62
JOB DESCRIPTION KA. CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY Kegunaan : Penempatan Posisi jabatan, rekruitment, training, evaluasi unjuk kerja, kategorisasi kualitas SDM. IDENTITAS JABATAN Nama Jabatan
:
Ka. CSR
Unit Kerja
:
CSR
:
Direktur Operasi PT. Timah
:
1. Ka. Bidang Kemitraan
Kedudukan dalam organisasi a. Atasan Langsung (Persero) Tbk b. Bawahan Langsung
2. Ka. Bidang BL dan Sosial 3. Ka. Bagian Laporan CSR 4. Ka. Tata Usaha Fungsi utama jabatan Merencanakan, mengorganisasikan, mengevaluasikan dan mengendalikan program program CSR yang terdiri Program Kemitraan, Program Sosial dan Program Bina Lingkungan. Menjamin terselenggaranya Administrasi Keuangan, secara ekstra komptabel, dan perencanaan sistem dan prosedur yang efektif dan efisien guna peningkatan kinerja dan tercapainya tujuan program CSR serta program perusahaan pada umumnya.
63
Tanggung jawab jabatan 1. Terselenggaranya Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) Unit Kerja Corporate Social Responsibility (CSR). 2. Terselenggaranya perencana, evaluasi Program Pembinaan Usaha Mikro Kecil dan Koperasi, Bina Lingkungan dan social termasuk administrasi keuangan untuk dilaporkan secara berkala kepada Direksi dan Kantor Menteri Negara Pendayagunaan Badan Usaha Milik Negara. 3. Terselenggaranya koordinasi internal dan eksternal dengan pihak terkait guna kelancaran kegiatan-kegiatan tersebut di atas secara efektif, efisien dan ekonomis. 4. Terselenggaranya pemantauan rutin dari kegiatan-kegiatan di atas dengan membuat evaluasi dan laporan baik secara berkala maupun insidentil kepada atasan langsung atas hasil pemantauan tersebut. 5. Terselenggaranya Laporan CSR dan Sustainability Report (Laporan Berkelanjutan) tepat waktu untuk kepentingan Direksi, komisaris dan para stakeholder serta pihak pihak yang berkepentingan. Tugas Tugas pokok
Terselenggaranya Rencana Anggaran Perusahaan (RKAP) Unit Kerja CSR secara efektif dan efisien. 1. Menerima masukan dari bawahannya dalam menyiapkan Rencana Kerja Anggaran Perusahaan Unit Kerja CSR, meliputi kegiatan Pembinaan Usaha Mikro, Kecil dan Koperasi (PUMKK), commuty Development (CD), Bantuan bantuan Bina Lingkungan dan Social di wilayah operasi
64
perusahaan dan sekitarnya, sesuai dengan rencana kerja jangka pendek dan jangka panjang perusahaan. 2. Pengendalian RKAP sesuai dengan rencana yang telah disetujui dengan cara yang efisien dan efektif. 3. Evaluasi terhadap pelaksanaan RKAP bulanan baik langsung melalui SAP atau laporan lainnya.
Terselenggaranya perencanaan, evaluasi Program Pembinaan Usaha Mikro Kecil dan Koperasi termasuk administrasi keuangan untuk dilaporkan secara berkala kepada Kantor Menteri Negara Pendayagunaan Badan Usaha Milik Negara. 1. Kerjasama dengan bawahannya dalam menyiapkan program PUMKK untuk disetujui oleh Direksi dan kemudian diusulkan ke kantor Menteri Negara Pendayagunaan Badan Usaha Milik Negara (Kantor Meneg P-BUMN) untuk pengesahannya. 2. Menerima proposal dari calon mitra binaan, kemudian secara bersama-sama dengan bawahan dan instansi terkait untuk mengkaji dan membuat kesimpulan serta saran kepada Direksi untuk keputusannya. 3. Menerima informasi sebagai bahan penyusunan rencana bantuan peningkatan manajemen, Sumber Daya Manusia dan bantuan promosi/pemasaran kepada mitra binaan dan mengusulkan kepada Direksi untuk persetujuannya.
65
4. Menjamin terlaksananya administrasi kontrak dengan mitra binaan dan pihak lainnya secara benar dan obyektif 5. Melakukan pembinaan, pemantuan dan evaluasi terhadap kemajuan usaha mitra binaan secara rutin dan terhadap piutang yang diragukan atau macet untuk diusulkan rescheduling, reconditioning atau write-off sesuai ketentuan yang berlaku. 6. Menjamin terlaksananya administrasi keuangan secara extrakompatable dengan akurat, tepat waktu dan melaporkan secara periodik kepada Kantor Meneg P-BUMN sebagai bagian dari penilaian terhadap kinerja perusahaan.
Terselenggaranya perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi kegiatan Program Bina Lingkungan dan Sosial 1. Kerjasama dengan bawaahnya dalam menyiapkan program bina lingkungan dan social untuk disetujui oleh Direksi dan ditetapkan dalam RKAP Perusahaan 2. Menerima proposal dari calon penerima bantuan baik bina lingkungan maupun social, kemudian secara bersama sama dengan bawahan dan instansi terkait untuk dikaji dan diajukan ke Direksi untuk mendapat persetujuan. 3. Menjamin terlaksananya program bina lingkungan dan social secara benar dan obyektif..
66
4. Melakukan evaluasi terhadap bantuan bina lingkungan dan social yang telah disalurkan untuk mengetahui efektifitas dana bantuan tersebut kepada penerimanya. 5. Menjamin terlaksananya Administrasi Bina Lingkungan dan social secara benar untuk kepentingan Direksi dan stokeholder lainnya,
Terselenggaranya koordinasi internal dan eksternal dengan pihak terkait dalam upaya melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut diatas secara efektif, efisien dan ekonomis. 1. Koordinasi internal dengan staf CSR, Tim CSR dan unit kerja terkait lainnya dalam upaya perencanaan, program-program kerja, maupun pemantauan atau evaluasi dan pelaporan dari kegiatan mitra binaan dan Bina Lingkungan dan Sosial 2. Koordinasi eksternal dalam rangka pengumpulan informasi, rekomendasi
atas
pengajuan
kelayakan
proposal,
rencana
pengembangan SDM, promosi pemasaran dan lainnya serta pemantauan dan evaluasi serta pelaporan dari hasil kerjasama tersebut. 3. Melaporkan secara berkala hasil dari koordinasi tersebut baik pencapaiannya maupun hambatan-hambatannya kepada atasan langsung agar dapat diupayakan pemecahannya pada tingkat yang lebih tinggi.
67
Terselenggaranya pemantauan rutin dari kegiatan-kegiatan di atas dengan membuat evaluasi dan laporan baik secara berkala maupun insidentil kepada atasan langsung atas hasil pemantauan tersebut. 1. Pemantauan atas kegiatan Unit Kerjanya berdasarkan capaian RKAP
dan
melaporkan
penyimpangan-penyimpangan
yang
signifikan untuk keperluan pengendaliannya. 2. Pemantauan baik secara rutin maupun insidentil dari semua kegiatan-kegiatan CSR sambil melakukan pembinaan terhadap mitra binaan. 3. Pemantauan secara bersama-sama dengan unit kerja terkait dari semua kegiatan CSR, dan memberikan laporan baik secara insidentil
maupun periodik terhadap mitra binaan, maupun
terhadap penerima bantuan lainnya kepada Direksi dan unit kerja terkait. Terselenggaranya Laporan CSR dan Sustainability Report (Laporan Berkelanjutan) tepat waktu untuk kepentingan para stakeholder dan pihak pihak yang berkepentingan. 1. Kerjasama dengan bawahan untuk menyiapkan data data pembuatan laporan CSR dan Sustainability Report 2. Berkoordinasi dengan unit kerja lainnya dan pihak external agar laporan dapat selesai tepat waktu
68
3. Melaporkan hasil hasil pembuatan laporan CSR dan Sustainability report ke Direksi dan unit kerja yang terkait baik intern perusahaan maupun pihak luar. Wewenang 1. Penggunaan dana rutin dalam batas anggaran yang telah disetujui. 2. Mengusulkan sistem dan prosedur yang berlaku dan secara berkala melakukan revisi atas sistem dan prosedur tersebut sesuai kebutuhannya. 3. Mengusulkan pelatihan, rekruitmen, mutasi dari bawahannya. 4. Mengusulkan penggantian/perubahan/penyempurnaan peralatan kerja dalam rangka menunjang kelangsungan operasional secara efektif dan efisien. Tolak ukur keberhasilan 1. Terselenggaranya program Kemitraan, Bina Lingkungan/Sosial, CSR umumnya sesuai dengan tujuan pemerintah dan perusahaan. 2. Terselenggaranya kegiatan pemeliharaan informasi untuk internal maupun external. 3. Terselenggaranya pembinaan yang efektif dan efisien. 4. Penggunaan anggaran yang efektif dan efisien.
69
Spesifikasi jabatan a. Kemampuan menganalisa/evaluasi permasalahan. b. Pengetahuan yang mendalam di dalam masalah operasional dan keuangan perusahaan. c. Pengetahuan mengenali kebijakan perusahaan/pemerintah, meliputi bidang operasional, keuangan/akuntansi, serta dapat mengikuti perubahan-perubahan dari aturan/kebijakan tersebut. d. Penguasaan software yang bersipat umum untuk keperluan pekerjaan secara umum serta mengetahui prosedur review dari software yang bersipat khusus. e. Mampu berkomunikasi dengan Bahasa Indonesia baik secara lisan maupun tulisan dan Bahasa Inggeris minimal secara tertulis f. Pengetahuan mengenai struktur organisasi perusahaan, uraian jabatan masing-masing unit kerja yang terkait dengan pemeriksaan dan aturan-aturan yang telah dibuat oleh perusahaan. Pelatihan yang diperlukan : 1. Pelatihan Umum : a. Pelatihan Manajemen Umum b. Minaout Indonesia c. Pelatihan Bahasa Inggris
70
2. Pelatihan Khusus : a. Penyusunan Studi Kelayakan, CSR b. Akunting c. Teknik negoisasi Spesifikasi pemegang jabatan 1. Kemampuan menganalisa/evaluasi permasalahan. 2. Pengetahuan yang mendalam di dalam masalah operasional dan keuangan perusahaan. 3. Pengetahuan mengenali kebijakan perusahaan/pemerintah, meliputi bidang operasional, keuangan/akuntansi, serta dapat mengikuti perubahan-perubahan dari aturan/kebijakan tersebut. 4. Penguasaan software yang bersipat umum untuk keperluan pekerjaan secara umum serta mengetahui prosedur review dari software yang bersipat khusus. 5. Mampu berkomunikasi dengan Bahasa Indonesia baik secara lisan maupun tulisan dan Bahasa Inggeris minimal secara tertulis 6. Pengetahuan mengenai struktur organisasi perusahaan, uraian jabatan masing-masing unit kerja yang terkait dengan pemeriksaan dan aturan-aturan yang telah dibuat oleh perusahaan.
71
4.2. Hasil Penelitian Menjaga hubungan baik dengan stakeholder merupakan hal yang sangat penting untuk eksistensi sebuah perusahaan pertambangan seperti PT. Timah (persero) Tbk. Program yang digunakan salah satunya adalah dengan corporate social responsibility atau tanggung jawab social perusahaan. Salah satu pihak yang menjadi stakeholder PT. Timah (persero) Tbk
adalah komuniti atau
Masyarakat yang berada disekitar operasional perusahaan. Hal ini tentunya dikuatkan dengan hasil penelitian yang dilakukan penulis dengan melakukan wawancara dengan kepala Hubungan Masyarakat yaitu Bapak Wirtsa Firdaus di kantor PT. Timah (persero) Tbk pusat yang mengatakan bahwa “Silaturahmi, silaturahmi itu penting, saling bertemu dengan masyarakat saling ngobrol kan CSR itu kan menjadi alat kita, alat kita untuk menjaga hubungan baik dengan masyarakat. Karena pada dasarnya perusahaan itu bertanggung jawab terhadap keadaan social yang terjadi di masyarakat. Jadi kepedulian itu diwujudkan dalam bentuk CSR”.49 Dalam membina hubungan baik dengan stakeholder tentunya harus dapat dilakukan semaksimal mungkin agar terjalin hubungan yang harmonis. Program Corporate social responsibility (CSR) merupakan salah satu cara yang dilakukan perusahaan. Penerapan CSR yang dilakukan pun harus dilaksanakan dengan semaksimal mungkin. Ada tiga penerapan program CSR sesuai pandangan dan
49
Hasil wawancara dengan Bapak wirtsa Firdaus, kepala humas PT Timah (persero) Tbk, 20 April
2011, di kantor pusat PT Timah
72
perspektif pihak pemilik perusahaan, yaitu social obligations, social reactions, dan social response. Pada penelitan kali ini penulis ingin mengetahui model penerapan seperti apa yang diterapkan oleh kepala Corporate social responsibility (CSR) pusat ini, apakah menerapkan tiga penerapan ini secara keseluruhan maupun tidak mutlak dilakukan semua atau tidak menggunakannya sama sekali yang dapat dilihat pada pembahasan sub bab berikutnya. 4.2.1. Penerapan Social obligation Adapun salah satu penerapan Corporate social responsibility (CSR) dalam perspektif pihak pemilik perusahaan adalah social obligation dimana pandangan penerapan dan tahapan program CSR dalam hal ini, yang dilaksanakan perusahaan sebagai bentuk kewajiban semata-mata yang pada umumnya hanya mengikuti persyaratan minimal apa yang telah ditetapkan oleh peraturan pemerintah. Dari hasil penelitian ini masih terdapat pihak pihak yang menyatakan pro bahwa masih terdapat penerapan CSR yang merupakan bentuk kewajiban semata mata dengan mengikuti persayratan minimum dari pemeritah. Ada pun sejumlah pihak yang memerikan pernyataan bahwa terdapat penerapan ini yang dilakukan oleh PT. Timah (persero) yakni berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan penulis kepada kepala CSR PT. Timah (persero) yaitu Andy Fikri di kantor pusat PT. Timah (persero) yang menyatakan bahwa
73
“CSR Ini ada undang-undangnya untuk perseroan terbatas karena UU nya itu mewajibkan kita untuk memberikan bantuan ke masyarakat, itu ada di UU No 40 tahun 2007”50 Dari hasil wawancara ini dapat dilihat bahwa PT. Timah (persero) melakukan penerapan ini dalam melaksanakan program program CSR nya. Hal ini dikarenakan untuk perusahaan tambang yang merupakan perusahaan perseroan terbatas memang wajib untuk mengikuti aturan dari pemerintah yang tercantum dalam UU No 40 tahun 2007. Bapak A.Rachman, kepala social kemasayakatan dan Bina Lingkungan CSR PT Timah (Persero) Tbk juga mengatakan hal yang senada bahwa PT. Timah (persero) masih melakukan penerapan CSR dengan mengikuti kewajiban dari pemerintah, seperti yang diungkapkan nya pada hasil wawancara dengan penulis yang mengatakan bahwa “CSR ini ada sejak UU No 40 tahun 2007 ada, itu merupakan biaya dari perusahaan yang merupakan anggaran perusahaan, kalau CSR kita tunduknya pada UU No 40 tahun 2007, kalau Bina Lingkungan dan Dana Kemitraan itu berdasarkan peraturan mentri No 5”51 Beliau juga menambahkan yakni Ya karena perusahaan PT Timah ini tunduk terhadap UU No 40 tahun 2007 dan UU no 4 tahun 2009 kalau ga salah dan itu merupakan tanggung jawab perusahaan untuk masyarakat disekitar operasional perusahaan.52 50
Hasil wawancara dengan Bapak Andy Fikri, kepala CSR PT TIMAH 2 mei 2011 di kantor pusat PT TIMAH (persero) Tbk 51
Hasil wawancara dengan Bapak A.Rachman, kepala social kemasayakatan dan Bina Lingkungan CSR PT Timah (Persero) Tbk 2 mei 2011 di kantor pusat PT TIMAH (persero) Tbk
52
Ibid
74
Penerapan ini ternyata juga masih dinilai sama oleh nya, bahwa penerapan CSR Timah (Persero) Tbk yang berdasarkan kewajiban dari pemerintah dalam menjalankan program CSR “kalau CSR berkaitan dengan pemerintah program-programnya. Tapi untuk BL dan dana kemitraan ruang lingkup pedomannya PM No 5 itu kan, peraturan mentri No 5 tapi kalau CSR kan tunduk pada UU No 40”. 53
Hal ini diperkuat dengan adanya press release dari PT. Timah (persero) disurat kabar Bangka Pos pada tanggal 25 November 2010 yang berjudul “PT Timah Bayar Royalti Ke Negara” Bapak Wirtsa Firdaus selaku Kepala Humas Timah (Persero) Tbk yang menyatakan dalam release nya yakni “PT Timah telah mempunyai kewajiban yang diamanatkan oleh Undang Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Corporate Social Responsibility (CSR). Kegiatan CSR PT Timah diantaranya bantuan terhadap masyarakat dan lingkungan disektor pendidikan, lingkungan, kesehatan, keagaman, dan lain lain.”54 Dari hasil wawancara yang dilakukan penulis kepada kepala CSR Timah (Persero) Tbk dan kepala social kemasayakatan dan Bina Lingkungan CSR Timah (Persero) Tbk yang menyatakan bahwa memang membenarkan masih melakukan penerapan yang mengikuti kewajiban dari pemerintah. Namun, sejauh ini Timah (Persero) Tbk tidak semuanya mengikuti kewajiban semata mata dari pemerintah dan bukan sebagai bentuk kewajiban semata-mata yang pada umumnya hanya mengikuti persyaratan minimal apa yang telah ditetapkan oleh peraturan pemerintah saja. Begitu pula dengan rilis yang disampaikan kepala Humas PT. 53
54
Ibid.
Kliping PT Timah (persero) Tbk, “PT Timah Bayar Royalti Ke Negara”, 25 November 2010, Surat Kabar Bangka Pos hal. 123
75
Timah (persero) semakin menguatkan bahwa Timah (Persero) Tbk memang melakukan program CSR untuk mengikuti persyaratan dari pemerintah yang sesuai dengan UU No 40/2007 pasal 74 tentang perusahaan terbatas. Timah (Persero) Tbk tidak hanya mengikuti persyaratan dari pemerintah saja akan tetapi perusahaan menerapkan memang telah menerapkan program CSR bahkan sebelum ada Undang Undangnya. Seperti yang di katakan bapak Andy Fikri kepada penulis yakni ”CSR ini ada ketika perusahaan ini ada, hanya saja namanya beda dulu namanya lebih ke pengembangan komuniti atau community development lah atau CD. tapi sekarang ini dengan adanya UU tentunya programprogram menjadi lebih bagus lagi. Mutlak untuk kita lakukan. Dari dulu juga sudah ada Cuma namanya berbeda tanpa UU.”55 Selain beliau kepala social kemasayakatan dan Bina Lingkungan CSR PT Timah (Persero) Tbk yaitu Bapak A.Rachman, juga mengatakan hal yang sama kepada penulis yakni “CSR itu ada saat perusahaan PT Timah itu ada, Cuma namanya beda, kalau dulu kan belum ada namanya CSR tapi Cuma bantuan bantuan aja, bantuan social aja, karena jalan, penerangan, jembatan itu kan dari CSR PT Timah, sekolah itu semua kan dari PT Timah itu termasuk CSR itu sebenarnya udah lama tapi namanya aja yang berbeda, nama CSR baru booming tahun-tahun 2005 lah, dulu kan ada kita namanya community development (CD), berubah lagi PKBL atau sekarang program kemitraan dan bina lingkungan dan sekarang CSR. CSR ini ada di UU no 40 yang dianggarkan dari laba perusahaan”.56 Dari hasil wawancara ini dapat diketahui PT. Timah (persero) tidak hanya mengikuti persyaratan dari pemerintah saja, akan tetapi merupakan tanggung
55
Ibid.
56
Ibid.
76
jawab perusahaan yang dilakukan sejak Timah (Persero) Tbk ini dibangun dengan nama yang berbeda beda. 4.2.2. Penerapan Social Reaction Penerapan kedua ini adalah penerapan Social Reaction. Dimana penerapan untuk pelaksanaan program CSR sudah lebih maju dan perusahaan mulai tumbuh kesadarannya, namun perlu dorongan eksternal. Misalnya, suatu korporasi memiliki masalah eksternalitas yang negatif atau minim dan secara teoritis sebetulnya dapat diabaikan. Tetapi, jika terlalu lama diabaikan maka akhirnya menimbulkan reaksi masyarakat dan pada saat itulah korporasi melakukan social reaction. Karakteristik yang dapat dicirikan pada penerapan ini adalah dengan adanya suatu korporasi memiliki masalah eksternalitas yang negatif atau minim dan secara teoritis sebetulnya dapat diabaikan. Tetapi, jika terlalu lama diabaikan maka akhirnya menimbulkan reaksi masyarakat dan pada saat itulah korporasi melakukan social reaction. Pihak perusahaan pun menyetujui bahwa perusahaan menerapkan program atas dasar saran atau reaksi dari masyarakat. Seperti yang disampaikan bapak A.Rachman, selaku kepala social kemasayakatan dan Bina Lingkungan CSR PT Timah (Persero) Tbk, yang menyatakan bahwa “Ooh ada, seperti apa pak? Ya seperti tadi seperti nelayan tadi. Misalnya pak tolong bikin terumbu karang sekarang terumbu karang uda pada abis, nah itu kita anggap penting, terus pak kami perlu dibikin tempat berlabuh nelayan, nah itu kita bikin. Pak tolong bikin eee tempat pangkal nelayan mangkal nah kita bikin pelabuhan kecil”.57 57
Loc.cit
77
Pernyataan diatas diperkuat dengan adanya kliping dari PT Timah (Persero) Tbk pada surat kabar Radar Bangka pada tanggal 15 Desember 2010 yang berjudul “PT Timah Bangun Jembatan Tambat Perahu” Bapak Wirtsa Firdaus selaku Kepala Humas PT Timah (Persero) Tbk yang menyatakan “jembatan tambat perahu atau streiger dibuat dengan biaya kurang lebih 35 juta, selain itu pada akhir November 2010, telah diberikan bantuan untuk 175 nelayan kabupaten Bangka Tengah dalam program CSR smester I/2010 berupa 294 pukat udang untuk 98 nelayan, 33 pukat rendam untuk 11 nelayan, 30 pukat bubu untuk 30 nelaan, dan 36 pukat ketam untuk 36 nelayan. Total anggaran untuk bantuan ini sebesar Rp. 103.890.000.58 Bapak H. Syaipul Zohri juga menuturkan hal yang sama sehubungan dengan ini Saya udah berapa kali di undang oleh PT timah, dengan humasnya pak? Bukan dengan CSR nya itu, kami diundang membicarakan apa yang dikehendaki oleh MUI. Dan MUI akan melakukan kerja sama dengan PT TIMAH khususnya CSR ini. Ehhmm sekarang lagi dalam pembahasan, tentang pelatihan khususnya para khotib. Sekabupaten Bangka, dan juga rencananya ceramah keliling nanti kerja sama dengan mereka. Ini masih dalam pembahasan ini ada PT TIMAH juga datang ke kantor MUI. Juga nanya masalah kerjasama. Cuma sekarang masih dalam pembahasan. Mudah mudahan nanti kerjasamanya itu bagus nanti. Aaamin, saya di undang kesana, pak kami ingin kenalan. Beliau juga menambahkan yakni, “Ya salah satunya tadi, dengan pengadaan pelatihan para khotib tadi. Pembianaan untuk pengurus pengurus masjid, sekolah sekolah juga perlu pembinaan moral siswa. Mudah mudahan berjalan lancar”.59
58
Kliping PT Timah (persero) Tbk, PT Timah Bangun Jembatan Tambat Perahu, tanggal 15 Desember 2010, Surat Kabar Radar Bangka. 59
Ibid.
78
Dari hasil wawancara yang dilakukan penulis kepada Bapak Andy Fikri selaku Kepala CSR PT Timah (Persero) Tbk juga membenarkan hal ini, seperti penuturan beliau kepada penulis “Sebenarnya banyak sih, ada banyak misalnya di di daerah itu kan mereka minta program CSR yang ada di masyarakat pesisir misalnya minta alat tangkap nelayan, mereka minta, itu kita berikan. Mereka minta untuk pelestarian lingkungan misalnya dengan penghijauan mungkin kita diberi masukan itu kita lakukan itu programnya ada. Misalnya perbaikan untuk rumah yang tidak layak huni itu ada”.60 Bapak Andy Fikri menambahkan pendapatnya diatas, beliau menuturkan tentang reaksi yang diberikan masyarakat tentang bantuan dari perusahaan yakni “Jadi seperti yang saya bilang tadi kita kan tidak bisa menganak emaskan satu daerah, kita sama ratakan semuanya. Jadi satu wilayah itu kita berikan. Semuanya dapet. Jadi ga ada anak emas. Ooh daerah ini dapet uang lebih besar, daerah yang itu ga.itu kita tidak lakukan jadi semua rata”.61 Dari hasil wawancara ini juga dapat diketahui bahwa memang terdapat penerapan yang dilakukan oleh CSR PT Timah (Persero) Tbk dalam melaksanakan program CSR nya yaitu membuat suatu program dengan hasil dialog atau saran saran yang diberikan oleh masyarakat.dengan adanya dialog dan disertai dengan pengajuan proposal tentunya akan mempermudah masyarakat untuk mendapatkan bantuan. Bantuan yang diberikan perusahaan pun diharapkan tidak sia sia. Dari hasil wawancara yang dilakukan penulis ke sejumlah pihak masyarakat yang mendapatkan bantuan mengatakan bahwa CSR PT Timah 60
Ibid
61
Ibid
79
(Persero) Tbk melakukan model penerapan social reaction dengan karakteristik karakteristik diatas akan tetapi untuk setiap bantuan yang akan diberikan PT Timah (Persero) Tbk mewajibkan kepada setiap masyarakat untuk mengajukan proposal terlebih dahulu, hal tersebut dapat dilihat dari hasil wawancara dengan Kepala CSR PT Timah (Persero) Tbk yaitu Andy Fikri yang menyatakan “kita tidak menentukan, umumnya mereka mengajukan proposal kepada perusahaan. Jadi kita tidak bisa kucuk-kucuk langsung memerikan bantuan. Untuk masyarakat ini tanpa ada permintaan dari masyarakatnya. Karena itu tadi jika kita langsung kucuk-kucuk memberikan duit, nanti kita diaudit. Harus ada proposal dulu baru Kita lihat yang dibutuhkan mereka itu apa, baru kita masukan. Jadi kita ga masuk dulu sebelum tahu yang mereka butuhkan dan yang di inginkan itu apa”.62 Dari pernyataan ini terlihat bahwa PT Timah (Persero) Tbk memang melaksanakan program CSR akan tetapi harus ada dorongan dari pihak eksternal terlebih dahulu yaitu masyarakat yang ingin mendapatkan bantuan itu sendiri, dengan cara mengirimkan proposal terlebih dahulu. Pernyataan yang diucapkan oleh Bapak H. syaipul Zohri selaku ketua Masjid Agung yang mendapatkan bantuan dari PT Timah (Persero) Tbk dan merupakan ketua MUI Bangka pada saat penulis mewawancarai beliau di kantor depertement kementrian agama Bangka memang menguatkan bahwa CSR PT Timah (Persero) Tbk melakukan penerapan ini dengan pernyataan yakni “Heeehmm.. iya iya dari pihak masjid mengajukan proposal terlebih dahulu. Baru diproses oleh PT TIMAH”.63 62
63
Ibid.
Hasil wawancara dengan Bapak H. syaipul Zohri selaku ketua Masjid Agung yang mendapatkan bantuan dari PT TIMAH, 4 mei 2011 di kantor department kementrian agama Bangka
80
Bapak H. Abdul Razak selaku bendahara Masjid yang mendapatkan bantuan dari PT Timah (Persero) Tbk juga menambahkan “Ooh kalau PT TIMAH kebetulan kami pernah mengajuakn proposal. Proposal nya ini. Tapi ini keperluannya hanya untuk proyek pengusulan, sekolah alam islam terpadu. Jadi kami ngasih proposal ke PT TIMAH ini”.64 Dari pendapat dua pihak eksternal PT Timah (Persero) Tbk ini jelas menggambarkan bahwa PT Timah (Persero) Tbk memang memberikan bantuan kepada masyarakat dengan syarat yaitu harus mengajukan proposal terlebih dahulu. Tanpa adanya proposal masyarakat tidak bisa mendapatkan bantuan dari PT Timah (Persero) Tbk. Pihak PT Timah (Persero) Tbk kontra dengan pendapat pihak luar, hal ini dilakukan karena PT Timah (Persero) Tbk tidak ingin program yang diberikan sia sia atau tidak digunakan oleh masyarakat dengan maksimal. Seperti yang di tuturkan oleh Kepala CSR PT Timah (Persero) Tbk yaitu Andy Fikri
yang
menyatakan “Kita lihat yang dibutuhkan mereka itu apa, baru kita masukan. Jadi kita ga masuk dulu sebelum tahu yang mereka butuhkan dan yang di inginkan itu apa agar apa yang kita berikan itu ga mubazir lah”.65
64
Hasil wawancara dengan Bapak H. Abdul Razak selaku Bendahara Masjid Agung yang mendapatkan bantuan dari PT TIMAH, 5 mei 2011 di kantor Yayasan Masjid Agung, Sungailiat. 65
Ibid.
81
4.2.3. Penerapan Social Response Model
penerapan
terakhir
dalam
penerapan
Corporate
Social
Responsibility yang berpandangan pada prespektif pemilik perusahaan adalah social response. Pada penerapan ini, perusahaan dan masyarakat mampu bekerja secara bersama-sama untuk melaksanakan kegiatan CSR sebagai program kemitraan untuk pengembangan, pemberdayaan dan pembangunan berupa infrastruktur, tempat sarana ibadah, pelayanan pendidikan, fasilitas kesehatan sosial, dan umum, hingga bantuan atau perlindungan konsumen dan sebagainya. Ada pun sejumlah pihak yang memerikan pernyataan bahwa terdapat penerapan ini yang dilakukan oleh PT Timah (Persero) Tbk yakni berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan penulis kepada masyarakat yang mendapatkan bantuan dari PT Timah (Persero) Tbk yakni Bapak Marpian yang merupakan seorang penjahit yang mendapatkan bantuan dari PT Timah yang mengatakan “Ga, ga tahu yang saya tahu dana kemitraan (mitra binaan). Setahu bapak dana kemitraan dan dana bergulir. Kalau dana bergulir kan ga dapet lagi kalau dana bergulir harus bagi bagi orang. Sekarang kita mitra binaan, kalau bergulir itu biasanya kalau kita lah dapet ga dapet lagi. Cuma kalau dana bergulir itu tidak dikembalikan pun ga apa apa. Jadi kaya ngasih Cuma Cuma gitu kan. Ibaratnya dana nya lepas aja gitu ya pak, iya kalo dari pihak gitu kan, ibarat e dana nya lepas gitu aja, tapi kan ga boleh ngomonh gitu kan, pasti orang ga mau bayar lah. Kasar e kaya tuh. Tapi kalo yang dana bergulir kita harus ada jaminan. Kalau dana bergulir jaminan surat tanah, BPKB motor, mobil yang bisa dicairkan.”66 Bapak marpian juga menambahkan kepada penulis yakni
66
Hasil wawancara dengan Bapak Marpian, penjahit yang mendapatkan bantuan dari PT TIMAH, 3 mei 2011 di rumahnya di Kampung jawa, Sungailiat.
82
“Ada tuh kaya rumah sakit ada tapi ga tahu. Misalnya bantuan rehab rumah setahun sekali pasti ada itu. PT TIMAH banyak tuh.”67 Bapak H.Syaipul Zohri selaku kepala MUI dan Kepala Masjid Agung juga menuturkan hal yang sama bahwa PT Timah (Persero) Tbk memberikan bantuanbantuan kepada masyarakat “kalau masjid agung itu untuk beberapa perbaikan masjid agung sendiri. Fasilitas-fasilitas masjid seperti yang kemarin itu, cat pengecatan, soalnya masjid itu agak kusam. Cuma beberapa perbaikan sudut-sudut masjid. Belum abis itu masih ada pengumpulan-pengumpulan lain nya itu. Sementara untuk masyarakat sini saya juga belum tahu yah, ada atau tidak. Tapi banyak itu yang dibantunya Cuma saya tidak tahu persisnya apa.di tempet-tempet lain. Karena PT TIMAH ini banyak juga untuk bantu daerah-daerah lain itu. Kabarnya itu untuk perbaikan masjid masjid, pengadaan alat alat lain yah, untuk sekolah sekolah”.68 Bapak H.Abdul Razak yang merupakan bendahara Masjid Agung juga menambahkan sehubungan dengan bantuan yang diberikan PT Timah (Persero) Tbk “Kalau dari PT TIMAH setahu saya untuk masyarakat disini tidak ada. Tapi untuk bantuan usaha lain bantuan kepada masyarakat kecil untuk usaha itu ada. Untuk masyarakat disini kita tidak tahu juga. Karena tempo hari pernah juga dari dari eee untuk ngasih cek 100 juta ini pernah kerumah kami katanya diantara sekian banyak bantuan yang dikeluarkan PT TIMAH itu salah satu nya untuk masjid agung. Jadi mereka memantau,”69 Dari hasil wawancara penulis dengan masyarakat ini dapat dilihat bahwa PT Timah (Persero) Tbk melakukan penerapan ini. Semua itu tentunya dapat dilihat dari hasil wawancara penulis dengan masyarakat yang mendapat bantuan dari PT Timah (Persero) Tbk. PT Timah (Persero) Tbk memang sangat konsen 67
ibid
68
Loc.cit.
69
Op.cit
83
terhadap kegiatan CSR nya. Hal ini terbukti dengan program program yang diberikan untuk masyarakat. Senada dengan yang dikatakan oleh masyarakat dari pihak PT Timah (Persero) Tbk pun mengungkapkan hal yang sama bahwa PT Timah (Persero) Tbk memang peduli akan kesejahteraan masyarakat di Provinsi Bangka Belitung khususnya di setiap wilayah operasional pertambangan. Seperti yang di ungkapkan oleh kepala CSR PT Timah (Persero) Tbk Bapak Andy Fikri kepada penulis yang menuturkan “Jadi gini program pokok CSR di PT TIMAH itu ada tiga, yang pertama itu program kemitraan, yang kedua program bina lingkungan, dan yang ketiga adalah pengembangan masyarakat. Kalau dulu dikenalnya community development. Seperti yang saya bilang tadi”.70 Bapak A.Rachman selaku kepala social kemasayakatan dan Bina Lingkungan CSR PT Timah (Persero) Tbk juga menambahkan bahwa programprogram CSR PT Timah (Persero) Tbk itu dikelompokan menjadi tiga bagian yang memiliki programnya masing-masing. Beliau menjelaskan kepada penulis yakni Kalau untuk bina lingkungan sendiri programnya ada 6, yaitu bantuan program bencana alam, pendidikan dan pelatihan, peningkatan kesehatan, pengembangan sarana dan prasarana umum atau (pasum) lah, bantuan pelestarian lingkungan, tapi kalau CSR kami ada program tersendiri Kalau bicara mengenai CSR kita punya program yang sama dengan bina lingkungan. CSR ada program tersendiri , yang pertama ada sarana dan prasarana umum disini programnya ada rumah layak huni, taman kota, rumah singgah pembangunan gazebo, bantuan keterampilan, ada bantuan solar cell perbaikan rumah tidak layak huni. pembangunan masjid, nah itu dikelompokkan dalam sarana dan prasarana umum. Kemudian pelatiahan 70
Hasil wawancara dengan Bapak Andy Fikri, kepala CSR PT TIMAH 2 mei 2011 di kantor pusat PT TIMAH (persero) Tbk
84
keagamaan, Jadi sarana prasarana umum, Terus yang kedua ada pendidikan, pelatihan dan keagamaan, kelompok yang ketiga pariwisata, budaya dan olahraga, kelompok keempat kesehatan lingkungan, social, kemudian dan lain-lain yang lain-lain disini yang tidak tercover, nah ini di anggarkan dari biaya perusahaan..71 Bapak A.Rachman juga menambahkan yakni Kamu bilang apa aja program CSR PT.Timah, jadi seperti yang saya bilang tadi program pelatihan, social kemasyarakatan, yang ketiga tadi pendidikan, budaya dan pariwisata,dll.ya ga.72 Karakteristik lain untuk penerapan ini adalah dengan adanya program kemitraan untuk pengembangan, pemberdayaan masyarakat. PT Timah (Persero) Tbk tidak hanya memberikan bantuan yang sifatnya hanya bantuan lepas akan tetapi bantuan yang sifatnya untuk jangka yang lebih panjang seperti dana kemitraan serta keterampilan masyarakatnya untuk mewujudkan masyarakat yang mandiri. Hal tersebutkan diungkapkan oleh Kepala Humas PT Timah (Persero) Tbk kepada penulis yang mengungkapkan “Iya jadi “kail” itu maksudnya, jangan beri ikan tapi beri pancing, kalau beri ikan itu kan beri duit, selesaaaaai. Tapi kalau pinjaman oooh orangorang akan timbul kemandirian, akan menumbuhkan perekonomian, nah itu lah yang dilakukan CSR. Bantuan pendidikan, bantuan lepas kemasyarakat nah itu kalau CSR”.73 Bapak marpian yang merupakan salah satu masyarakat yang mendapatkan bantuan dari PT Timah (Persero) Tbk juga menambahkan kepada penulis yakni
71
Hasil wawancara dengan Bapak A.Rachman, kepala social kemasayakatan dan Bina Lingkungan CSR PT Timah (Persero) Tbk 2 mei 2011 di kantor pusat PT TIMAH (persero) Tbk 72
Ibid.
73
Hasil wawancara dengan Bapak wirtsa Firdaus, kepala humas PT Timah (persero) Tbk, 20 April
2011, di kantor pusat PT Timah
85
“Untuk modal kerja, bantuannya sesuai kebutuhan lah, jadi memang duit itu memang untuk modal usaha. Jadi biar ga putus. Untuk yang lain memang khusus untuk modal, gaji mingguan karyawan itu kan jalan, ga pernah macet”.74 Dari hasil wawancara yang dilakukan penulis kepada pihak PT Timah (Persero) Tbk dan masyarakat yangmendapat bantuan dapat diketahui bahwa memang terdapat penerapan yang dilakukan oleh CSR PT Timah (Persero) Tbk dalam melaksanakan program CSR nya yaitu membuat suatu program tidak hanya melaksanakan untuk bantuan yang sifatnya hanya jangka pendek saja tetapi juga dengan memikirkan manfaat yang sifatnya jangka panjang bagi masyarakat yang mendapatkan bantuan. Hal itu dapat dilihat dari program program bantuan untuk meningkatkan kemandirian masyarakat. Aktivitas aktivitas PR yang dilakukan PT Timah (persero) Tbk dalam membangun hubungan baiknya dengan komuniti adalah dengan melaksanakan CSR. Menurut kepala humas PT Timah (persero) Tbk CSR merupakan alat untuk membangun hubungan baik perusahaan dengan komuniti, seperti yang diungkapkan Bapak Wirtsa Firdaus selaku kepala Humas PT Timah (persero) Tbk yakni “Ooooh program lain ga ada,,ya CSR itu yang ke masyarakat semuanya ke CSR kita, pendidikan disitu, kesehatan disitu, ekonomi kerakyakatan disitu, eeeee apalagi olahraga disitu, lingkungan disitu, itu lah, jadi itu lah semuanya ada di CSR, gitu mba. Jadi CSR sebagai alat vital untuk perusahaan”.75
74
Ibid.
75
Ibid.
86
Dari penjelasan kepala humas PT Timah (persero) Tbk ini dapat dilihat bahwa cara humas PT Timah (persero) Tbk dalam membangun hubungan baik dengan komuniti diwilayah operasional perusahaan adalah dengan kegitaan CSR ini, beliau menganggap bahwa CSR merupakan “alat vital” untuk perusahaan dalam menjaga hubungan baiknya dengan masyarakat. Selain itu CSR sendiri dapat digunakan untuk pencitraan yang positif bagi PT Timah (persero) Tbk. Seperti yang diungkapkan kepala Corporate social Responsibility PT Timah (persero) Tbk, yakni Bapak Andy Fikri yang mengatakan “Ya pencitraan itu tadi, jadi program CSR ini kan tujuannya untuk pencitraan perusahaan”.76 Tidak hanya untuk membangun hubungan baik dengan masyarakat,penerapan CSR pun dapat bermanfaat untuk pencitraan PT Timah (persero) Tbk. Dengan menjalankan model penerapan CSR PT Timah (persero) Tbk dapat menjaga hubungan baiknya dengan masyarakat serta memiliki citra positif dimata stakeholdernya terutama masyarakat atau komuniti. 4.3. Pembahasan Pada sub bab berikut ini penulis masuk pada tahap berikutnya yakni analisa data. Pada penelitian yang dilakukan oleh penulis mengacu pada tiga penerapan program corporate social responsibility dalam membina hubungan baik dengan stakeholder perusahaan khususnya dalam community relations. Model penerapan ini memiliki tiga karakteristik masing masing dari ketiga model 76
Hasil wawancara dengan Bapak Andy Fikri, kepala CSR PT TIMAH 2 mei 2011 di kantor pusat PT TIMAH (persero) Tbk
87
penerapan tersebut walaupun masih ada persamaan diantara ketiga model penerapan tersebut. Dari hasil wawancara penelitian yang dilakukan oleh penulis kepada sejumlah nara sumber baik dari pihak didalam PT Timah (Persero) Tbk sendiri yaitu Bapak Wirtsa Firdaus selaku kepala Humas PT Timah (Persero) Tbk, Bapak Andy Fikri selaku Kepala CSR PT Timah (Persero) Tbk, dan Bapak A.Rachman selaku kepala social kemasayakatan dan Bina Lingkungan CSR PT Timah (Persero) Tbk serta beberap pihak luar PT Timah (Persero) Tbk yang mempunyai hubungan kemitraan dalam hal ini masyarakat yang mendapat bantuan dari PT Timah (Persero) Tbk yakni Bapak H.Syaipul Zohri selaku kepala Masjid Agung yang mendapat bantuan dari PT Timah (Persero) Tbk serta merupakan Kepala MUI Bangka, Bapak Marpian selaku penjahit yang mendapatkan bantuan dana kemitraan dari PT Timah (Persero) Tbk serta Bapak H.Abdul Razak selaku bendahara Masjid Agung yang mendapatkan bantuan dari PT Timah (Persero) Tbk. Nara sumber diatas berperan sebagai key informan untuk data primer maka penulis ingin mengetahui Model Penerapan Corporate Social Responsibility (CSR) seperti apa yang diterapkan PT Timah (Persero) Tbk dalam membangun hubungan
baik dengan komuniti sesuai dengan tiga penerapan CSR yang
berpandangan atau perspektif pihak pemilik atau perusahaan yakni Social Obligation, Social Reaction, dan Social Response. Apakah diterapkan secara total atau sebagian saja atau memang tidak pernah diterapkan diantara ketiga penerapan tersebut pada periodesasi riset penulis 2010-2011.
88
Selain itu juga untuk memperkuat argument dalam riset ini maka penulis melibatkan data sekunder seperti media monitoring PT Timah (Persero) Tbk yakni beberapa kliping media massa cetak dan adanya dokumentasi-dokumentasi perusahaan untuk mendukung model penerapan CSR apa yang diterapkan PT Timah (Persero) Tbk ini yang ada di lampiran. Adapun analisa data penulis dari model-model penerapan CSR yang diterapkan oleh PT Timah (Persero) Tbk adalah sebagai berikut : 1. Penerapan Social Obligation Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis mengacu pada data primer yang berupa hasil wawancara dari sejumlah narasumber. Penerapan social obligation ini masih diterapkan pada program CSR PT Timah (Persero) Tbk dimana pada penerapan ini perusahaan melaksanakan CSR sebagai bentuk kewajiban semata-mata yang pada umumnya hanya mengikuti persyaratan minimal apa yang telah ditetapkan oleh peraturan pemerintah. Hal ini dapat dilihat dari beberapa pernyataan narasumber yang mengatakan bahwa masih adanya penerapan yang dilakukan oleh pihak PT Timah (Persero) Tbk dengan mengikuti persyaratan minimal yang telah ditetapkan oleh peraturan pemerintah yang tercantum dalam UU No 40 tahun 2007
serta
Peraturan Mentri BUMN No 5 tahun 2007. Namun penerapan ini tidak dilakukan hanya karena ada UU tapi penerapan CSR ini merupakan wujud tanggung jawab dari PT Timah (Persero) Tbk untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah sekitar operasional pertambangan. PT Timah (Persero) Tbk telah
89
menerapkan program CSR ini sebelum ada UU yang ditetapkan dari pemerintah, bahkan CSR itu ada saat PT Timah (Persero) Tbk ini baru didirikan, hanya saja memiliki nama yang berbeda yaitu pemberdayaan masyarakat community devolepment. Ciri dari model penerapan social obligation ini adalah CSR perusahaan hanya mengikuti persyaratan minimal dari apa yang telah ditetapkan oleh peraturan pemerintah, perusahaan melaksanakan CSR merupakan kewajiban dari pemerintah yaitu undang undang No.40 tahun 2007 tentang perseroan terbatas serta keputusan mentri BUMN Nomor KEP_04/MBU/2007 tentang program kemitraan Badan Usaha Milik Negara dengan usaha kecil dan program Bina lingkungan. Hasil content analysis praktik tanggungjawab social sebagaimana diungkapkan dalam annual report yang tergolong dalam bina lingkungan, seperti bantuan bencana alam ,bantuan kesehatan, khitanan masal, bantuan sarana umum dan tempat ibadah, beasiswa pendidikan masyarakat sekitar, seni dan budaya, donor darah, operasi bibir sumbing. Sementara bantuan kemitraan dimaksudkan sebagai bantuan dana bergulir dan kemitraan dalam rangka pengembangan usaha. Bentuk kemitraan yang dilakukan perusahaan sebagaimana diungkapkan dalam annual report, seperti bantuan kredit lunak (dana bergulir) untuk koperasi dan UKMK, bantuan pemasaran, bantuan menejemen, pelatihan perbengkelan, bantuan teknis, bantuan jaringan pengembangan usaha dan sejenisnya.
90
Pada penerapannya PT Timah (persero) Tbk melaksanakan CSR memang karena undang undang No.40 tahun 2007 tentang perseroan terbatas serta keputusan mentri BUMN Nomor KEP_04/MBU/2007 tentang program kemitraan Badan Usaha Milik Negara dengan usaha kecil dan program Bina lingkungan. Dimana program yang diterapkan oleh PT Timah (persero) Tbk antara lain seperti bantuan bencana alam di Sumatra, Jawa Barat dan Yogyakarta, seperti menjadi relawan pada daerah Istimewa Yogyakartapada tanggal 15 November 2010 lalu. Ada 25 orang dalam tim relawan PT Timah (persero) Tbk yang dibagi menjadi tiga tim yakni tim untuk penelusuran lokasi (tim survey), tim pendistribusian bantuan (logistic) dan tim pengobatan (medis)77, bantuan kesehatan seperti rumah sakit, pos yandu, bantuan mobil kesehatan keliling, khitanan masal, penerangan jalan disekitar lingkungan perusahaan, bantuan sarana umum dan tempat ibadah perbaikan tempat ibadah seperti solar cell untuk masjid masjid di Bangka Belitung, beasiswa pendidikan masyarakat sekitar seperti bantuan untuk Unversitas Bangka Belitung, Kelas Unggulan, Sekolah berstandar Internasional untuk SD, SMP, SLTA, dan SMK kelautan, PAUD, memberikan computer untuk sekolah sekolah yang berada disekitar wilayah operasional pertambangan perusahaan, serta bantuan magang untuk anak putus sekolah, beasiswa untuk anak kurang mampu yang berprestasi,
77
Kliping PT Timah (persero) Tbk, Diantu ISBA dan PPT Relawan PT Timah Sinergi Bantuan Korban Merapi, tanggal 15 November 2010, Surat Kabar Radar Bangka
91
Selain itu program yang dilakukan adalah seni dan budaya PT Timah membangun rumah adat Suku Sekak Bangka serta pembelian alat kesenian dan sound system Sanggar Melati di Kabupaten Bangka Induk untuk kemajuan perkembangan kesenian daerah Bangka Belitung di kecamatan Tan Na-Mang, kabupaten Bangka Tengah, pada hari minggu tanggal 13 maret 2011 lalu, selain itu PT Timah (persero) Tbk melakukan, donor darah, operasi bibir sumbing yang dilakukan pada tanggal 25 maret 2011 lalu di RSBT Pangkal Pinang Bangka. Sebanyak 52 orang penderita bibir sumbing dari seluruh kabupaten/kota di Provinsi Bangka Belitung. Kegiatan operasi bibir sumbing ini merupakan kerjasama PT Timah (persero) Tbk dengan pemprov Babel dan Kowani Jakarta.78
78
Kliping PT Timah (persero) Tbk, PT Timah Gelar Operasi Bibir Sumbing, tanggal 28 Maret 2011, Surat Kabar Bangka Pos
92
Setiap akan memberikan program bantuan kepada suatu daerah di sekitar wilayah operasional pertambangan CSR PT Timah (Persero) Tbk melakukan perencanaan terlebih dahulu seperti penjelasan tentang program apa saja yang akan dibuat oleh perusahaan, hal itu terlebih dahulu disampaikan kepada pemerintah terutama kepada kepala daerah setempat untuk setiap program apa yang akan di buat oleh perusahaan. Hal itu dilakukan oleh PT Timah (Persero) Tbk agar tidak terjadi tumpang tindih antara program-program yang akan diberikan oleh PT Timah (Persero) Tbk dengan program dari pemerintah sendiri. Penjelasan ini pun dilakukan agar program CSR yang diberikan oleh perusahaan tidak sia sia atau mubazir. Dalam hal ini CSR PT Timah (Persero) Tbk juga cukup terbuka atas masukan masukan yang diberikan oleh pemerintah. Hal itu dilakukan untuk menjaga hubungan baiknya dengan pemerintah serta bantuan yang diberikan tidak sia sia.
93
2. Penerapan Social Reaction Penerapan kedua dalam penerapan CSR ini adalah penerapan Social Reaction. Dimana penerapan untuk pelaksanaan program CSR sudah lebih maju dan perusahaan mulai tumbuh kesadarannya, namun perlu dorongan eksternal. Misalnya, suatu korporasi memiliki masalah eksternalitas yang negatif atau minim dan secara teoritis sebetulnya dapat diabaikan. Tetapi, jika terlalu lama diabaikan maka akhirnya menimbulkan reaksi masyarakat dan pada saat itulah korporasi melakukan social reaction. Ciri dari penerapan social reaction ini adalah perusahaan melaksanakan CSR merupakan bentuk dari dorongan pihak luar seperti saran atau kritik yang diberikan masyarakat untuk perusahaan untuk membangun image positif, dari karakteristik dari penerapan ini dapat dilihat bahwa implementasi di Corporate Social Responsibility PT Timah (Persero) Tbk menerapkan penerapan ini, seperti membangun steiger atau jembatan tambat perahu bagi kelompok nelayan kerikil di Pangkal Balam. Steiger yang dibangun memiliki panjang 60 meter dengan biaya sekitar 35 juta. Selain itu pada November 2010 PT Timah juga memberikan bantuan alat tangkap untuk 175 nelayan dikabupaten Bangka Tengah dalam program CSR smester I/2010 berupa 294 pukat udang untuk 98 nelayan, 33 pukat rendam untuk 11 nelayan, 30 pukat bubu untuk 30 nelaan, dan 36 pukat ketam untuk 36 nelayan. Total anggaran untuk bantuan ini sebesar Rp. 103.890.000.79 Perusahaan memiliki kesadaran untuk membantu masyarakat yang berada di 79
Kliping PT Timah (persero) Tbk, PT Timah Bangun Jembatan Tambat Perahu, tanggal 15 Desember 2010, Surat Kabar Radar Bangka
94
wilayah operasional pertambangan yang berasal dari saran atau masukan yang diberikan nelayan yang berada diwilayah operasional perusahaan. Setiap akan memberikan bantuan ke suatu daerah pihak perusahaan akan selalu melakukan penjelasan kepada masyarakat setempat dengan di wakil kan oleh kepala daerah masing masing. Selain itu PT Timah juga melakukan penghijauan seperti penanaman terumbu karang, penanaman tumbuhan bakau dibibir pantai, seperti seperti yang dilakukan di Kundur dengan melakukan penanaman Bakau di Pantai Teluk Dalam Kundur pada hari minggu 31 januari 2011 lalu. Lebih dari 500 orang terdiri dari masyarat dan karyawan berbaur untuk menghijaukan dan membersihkan kembali pantai yang sudah hamper kotor dan gersang. Kegiatan yang bertajuk “Kundur Go Green” ini merupakan salah satu kegiatan Bina lingkungan CSR PT Timah (persero) Tbk. 80
80
“Kundur Go Green, Tanam Bakau Di Pantai Teluk Dalam.” STANIA, Februari 2011, 21
95
Pada penerapan ini perusahaan banyak mengimplementasikan program penerapan dengan mendapatkan masukan masukan dari masyarakat seperti halnya nelayan, petani, tokoh masyarakat atau perpanjangan tangan dari perusahaan yang dalam hal ini adalah karyawan yang bekerja atau tinggal di daerah tertentu. Hal tersebut dilakukan karena dengan adanya masukan dari masyarakat perusahaan tahu apa keinginan dari masyarakat. Implementasi itu akan dilaksanakan oleh PT Timah (Persero) Tbk apabila masyarakat mengajukan proposal terlebih dahulu. PT Timah (Persero) Tbk melakukan hal itu karena ingin mengetahui kebenaran dari apa yang diinginkan dari masyarakat tersebut. Setelah mengajukan proposal divisi CSR PT Timah (Persero) Tbk akan melakukan survey kepada masyarakat yang mengajukan proposal tersebut. Jal itu dilakukan agar bantuan yang diberikan dapat manfaatkan oleh masyarakat sekitar dan agar bantuan tersebut tidak dikeluarkan sia sia. Masukan atau saran yang diberikan oleh masyarakat belum tentu di terima semua oleh PT Timah (Persero) Tbk, karena pihak perusahaan ingin memberikan keadilan untuk semua daerah operasional pertambangan, tanpa menganak emaskan suatu daerah tertentu. Walaupun banyak masukan yang diberikan oleh masyarakt pada daerah tertentu seperti saran atau kritik perusahaan tidak selalu mengimplementasikannya dalam program CSRnya. 3. Penerapan Social Response Model penerapan social response adalah model penerapan terakhir yang akan diteliti oleh penulis untuk melihat seberapa besar model penerapan
96
Corporate Social Responsibility ini diimplementasikan oleh CSR PT Timah (Persero) Tbk dalam membina hubungan baiknya dengan masyarakat yang berada di daerah operasional pertambangan PT Timah (Persero) Tbk. Ciri dari penerapan social response adalah perusahaan melakukan CSR merupakan bentuk tanggung jawab perusahaan secara keseluruhan dimana perusahaan mematuhi perundang undangan, serta melakukan CSR memang merupakan tanggungjawab kepada masyarakat dan lingkungan Pada penerapan terakhir ini memiliki karakteristik yakni perusahaan dan masyarakat mampu bekerja secara bersama-sama untuk melaksanakan kegiatan CSR sebagai program kemitraan untuk pengembangan, pemberdayaan dan pembangunan berupa infrastruktur, tempat sarana ibadah, pelayanan pendidikan, fasilitas kesehatan sosial, dan umum, hingga bantuan atau perlindungan konsumen dan sebagainya. Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh penulis kepada beberapa masyarakat yang mendapat bantuan CSR dari PT Timah (Persero) Tbk yang berperan sebagai narasuber (key informan) yang merupakan data primer penulis maka, model penerapan CSR ini menduduki porsi terbesar yang diterapkan oleh divisi CSR PT Timah (Persero) Tbk dalam melaksanakan program corporate social responsibility untuk menjaga hubungan baik dengan masyarakat di wilayah operasional pertambangan perusahaan. Penulis mendapatkan begitu banyak pihak yang pro bahwa divisi CSR PT Timah (Persero) Tbk melakukan penerapan ini dalam program program CSR nya.
97
PT Timah (Persero) Tbk dalam hal ini mampu bekerjasama dengan masyarakat dalam melaksanakan program bantuan kemitraan dimana pada program yang diberikan salah satunya adalah program kemitraan kemitraan. Program kemitraan adalah salah satu program dalam dana kemitraan dimana PT Timah (Persero) Tbk memberikan dana pinjaman yang diberikan untuk modal usaha masyarakat yang akan melakukan usaha mandiri. Program kemitraan adalah program untuk meningkatkan kemampuan usaha kecil agar menjadi tangguh dan mandiri, melalui pemanfaatan dana bergulir dari Perseroan. Dalam program kemitraan, PT Timah (persero) Tbk berperan aktif menciptakan peluang kerja, pelatihan dan memberikan bantuan modal usaha dengan bunga rendah. Mereka yang menerima bantuan modal usaha adalah para pengusaha kecil yang memiliki lokasi usaha di sekitar lokasi Perseroan berada, dan selanjutnya disebut sebagai mitra binaan. Strategi dan kebijakan pembinaan berdasarkan "3S", yaitu sukses penyaluran, sukses pembinaan, sukses pengembalian. Sukses penyaluran berarti bertepatan dalam memberikan bantuan modal usaha kepada pemilik usaha kecil maupun koperasi, melalui tahap evaluasi dan dinyatakan layak dibantu. Setelah mendapat bantuan, PT Timah (persero) Tbk memastikan adanya kegiatan pendidikan dan pelatihan sehingga terwujud "sukses pembinaan". Tahapan selanjutnya adalah "sukses pengembalian" yang dicapai melalui pengawasan perkembangan mitra binaan hingga mereka mampu mengembalikan modal pinjaman dengan tepat waktu. Usaha kecil yang menjadi target pelaksanaan program kemitraan adalah kegiatan yang berbentuk usaha perserorangan, badan usaha yang tidak berbadan
98
hukum atau badan usaha yang berbadan hukum termasuk koperasi, mempunyai potensi dan prospek usaha untuk dikembangkan, telah melakukan kegiatan usaha minimal satu tahun, dan belum memenuhi persyaratan atau non-bankable seperti acara penyerahan pinjaman yang dilaksanakan PT Timah (persero) Tbk pada tanggal 31 agustus 2010 lalu di Gedung Serba Guna PT Timah dimana ada sekitar 133 mitra binaan yang diberikan pinjaman dengan total pinjaman sebesar Rp. 3.280.500.000 dan berkisar Rp.5juta-50 juta perorang sesuai kemampuan peminjam.81 Seperti foto yang ada dibawah ini adalah salah satu mitra binaan dari program kemitraan CSR PT Timah (persero) Tbk yang memiliki usaha furnitur yang berada di Pangkal Pinang Bangka.
Selain itu mitra binaan dari program kemitraan CSR PT Timah (persero) Tbk adalah Budidaya Bebek Pecking yang berada di Belinyu Bangka
81
Kliping PT Timah (persero) Tbk, “Wujudkan Ekonomi Kerakyatan Mandiri PT Timah Berikan
Pinjaman Rp. 198 juta dari jamsostek”, tanggal 1 september 2010, Surat Kabar Bangka Pos
99
Bibit Reklamasi juga merupakan salah satu bentuk usaha mandiri yang merupakan program kemitraan CSR PT Timah (persero) Tbk. Dimana masyarakat yang mendapatkan bantuan adalah masyarakat yang berada di wilayah operasional pertambangan PT Timah (persero) Tbk, yang salah satunya adalah foto dibawah ini yang berada di Kampung Matras di Sungailiat Bangka.
Program Bina lingkungan merupakan program CSR PT Timah (Persero) Tbk selain program kemitraan. Program Bina Lingkungan CSR PT Timah (Persero) Tbk melakukan program penyediaan biaya/sarana untuk sekolah seperti
100
kliping pada tanggal 19 Agustus 2010 yang berjudul “ PT Timah Berkomitmen Terhadap Pendidikan dan Pelatihan Babel” ini memuat tentang komitmen PT Timah (persero) Tbk dalam melakukan kegiatan CSR terutama dalam bidang pendidikan dan latihan seperti bantuan untuk Unversitas Bangka Belitung, Kelas Unggulan, Sekolah berstandar Internasional untuk SD, SMP, SLTA, dan SMK kelautan, bantuan magang untuk anak putus sekolah, beasiswa untuk anak kurang mampu yang berprestasi, PAUD, pelatihan keterampilan usaha, dan lain lain. Di surat kabar ini juga memuat bahwa salah satu program CSR PT Timah yaitu bidang pendidikan dan latihan merupakan program unggulan.82 Pelatihan magang untuk masyarakat juga merupakan program unggulan CSR PT Timah (persero) Tbk seperti yang program pelatihan pengelasan yang dilakukan oleh PT Timah (persero) Tbk pada tanggal 20-22 januari 2010 di Pangkal Pinang. Pelatihan pengelasan ini diikuti oleh 19 orang pemuda lulusan SMK yang berada di wilayah Prov.Bangka Belitung. Pelatihan ini bertujuan untuk menjadi landasan bagi pemuda pemuda untuk memasuki dunia kerja atau bahkan membuka usaha sendiri.
83
selain Penerapan penerapan untuk program ini
tentunya sangat membantu untuk masyarakat sehingga mewujudkan masyarakat yang mandiri dan dengan kehidupan layak. Karakteristik lain untuk model penerapan ini adalah pengembangan, pemberdayaan dan pembangunan berupa infrastruktur, tempat sarana ibadah, 82
Kliping PT Timah (persero) Tbk, “PT Timah berkomitmen terhadap pendidikan dan pelatihan Babel “tanggal 21 september 2010, Surat Kabar Rakyat Pos 83
“Pelatihan Pengelasan Angkatan IV.” STANIA, April 2010, 15
101
pelayanan pendidikan, fasilitas kesehatan sosial, dan umum. Dalam penerapannya PT Timah (Persero) Tbk menerapkan penerapan ini dimana termasuk kedalam program bina lingkungan dan program bantuan social. Program yang dilaksanakan berupa pembangunan gazebo dalam mendukung Visit Babel Archipilago 2010 2010 dan mendukung kabupaten Belitung sebagai daerah kunjungan wisata. PT Timah (persero) Tbk menyerahkan bantuan 10 unit Gazebo pada tanggal 8 November 2010 yang dipasang 5 unit di Pantai Nyiur Melambai,Desa Lalang, dan 5 unit di Pantai Burung Mandi, Desa Burung Mandi84 Program untuk bina lingkungan dan bantuan social lainnya yaitu perbaikan rumah tidak layak huni yang bekerjasama dengan pemerintah Kabupaten Bangka dengan membangun 100 unit rumah layak huni untuk membantu warga miskin di derah Bangka. Pembangunan rumah layak huni adalah merupakan program berkelanjutan yang dilakukan setiap tahunnya dana yang disiapkan sebesar Rp. 2 Miliar. Selain itu PT Timah (persero) Tbk juga melakukan perbaikan sekolah, perbaikan tempat ibadah seperti solar cell untuk masjid masjid di Bangka Belitung, rumah sakit, pos yandu, bantuan mobil kesehatan keliling, operasi bibir sumbing serta banyak program lain nya yang akan dilampirkan penulis pada lampiran.
84
Kliping PT Timah (persero) Tbk, “Serahkan Gazebo PT Timah Dukung Pariwisata Belitung Timur “ tanggal 21 september 2010, Surat Kabar Rakyat Pos
102
Dua foto diatas merupakan salah satu bentuk program bina lingkungan CSR PT Timah (persero) Tbk dalam membantu masyarakat diwilayah operasional pertambangan perusahaan, yaitu memperbaiki rumah layak huni dan merenovasi rumah ibadah yang salah satunya adalah masjid Agung Sungailiat Bangka.
103
Adapun tiga model penerapan CSR yang berpandangan dengan perspektif pihak pemilik atau perusahaanyakni penerapan social obligation, social reaction, dan social response yang diimplementasikan oleh PT Timah (Persero) Tbk melalui aktivitas aktivas CSR berdasarkan hasil wawancara dengan sejumlah narasumber yang merupakann data primer bagi penulis dan data sekunder yang ada dilampiran dapat dilihat pada table dibawah ini yakni:
104
Tabel IV.3 Implementasi Model Penerapan Corporate Social Responsibility Di PT Timah (Persero) Tbk dalam Community Relations
Model Penerapan
Karakter
Social Obligation - bentuk kewajiban
Implementasi -Perusahaan melaksanakan
semata-mata yang
program CSR karena
ditetapkan pemerintah
merupakan kewajiban bagi
- hanya mengikuti persyaratan minimal yang telah ditetapkan oleh peraturan pemerintah.
perusahaan terbatas dimana perusahaan tunduk pada UU No 40/2007 pasal 74 tentang perusahaan terbatas serta peraturan Mentri BUMN nomor : Per 05/MBU/2007. -Adanya pelaksanaan yang mengikuti syarat minimal dari pemerintah dimana perusahaan memberikan 1-2% dari laba perusahaan -setiap perncanaan program CSR perusahaan yang diwakili
105
divisi CSR melakukan penjelasan kepada pemerintah di wilayah operasional pertambangan perusahaan agartidak terjadi tumpag tindih antara pemerintah dengan PT Timah serta agar bantuan yang diberikan di manfaatkan masyarakat semaksimal mungkin.
Social Reaction
-program CSR sudah
-Perusahaan melaksanaan
lebih maju dan
program CSR atau memberikan
perusahaan mulai
bantuan kepada masyarakat
tumbuh kesadarannya,
apabila pihak masyarakat
namun perlu dorongan
mengajukan proposal.
eksternal
-Perusahaan sering
-korporasi memiliki
mengimplementasikan saran
masalah eksternalitas
dan masukan yang diberikan
yang negatif atau minim
oleh masyarakat dalam bentuk
106
dan secara teoritis
bantuan atau dalam penerapan
sebetulnya dapat
CSR nya seperti masukan dari
diabaikan. Tetapi, jika
nelayan yakni pembuatan
terlalu lama diabaikan
jembatan tambat perahu,
maka akhirnya
penanaman terumu karang,
menimbulkan reaksi
bantuan alat tangkap nelayan.
masyarakat dan pada saat itulah korporasi melakukan social reaction
Social Response
-perusahaan dan
-adanya pelaksanaan pada
masyarakat mampu
penerapan ini dimana
bekerja secara bersama-
perusahaan bekerjasama dalam
sama untuk
menjalankan program
melaksanakan kegiatan
kemitraan dengan program
CSR sebagai program
dana kemitraan seperti
kemitraan
penyaluran dana pinjaman,
-adanya program kemitraan untuk
pelatihan kewirausahaan, promosi produk, pemantauan untuk evaluasi perkembangan
107
pengembangan,
usaha mitra binaan, bantuan
pemberdayaan
pelatihan dan sarana
masyarakat
-perusahaan juga memberikan
-pembangunan berupa
penyediaan biaya/sarana untuk
infrastruktur, tempat
sekolah seperti komputer,
sarana ibadah,
pelatihan magang untuk
pelayanan pendidikan,
masyaraktnya seperti
fasilitas kesehatan
mahasiswa, guru, serta tryout
sosial, dan umum
untuk SD,SMP,SMA. Bantuan keterampilan berupa peralatan dan pelatihan bagi masyarakat di daerah tertinggal. Pembinaan masyarakat seperti ceramah agama, peringatan hari besar keagamaan, pelatihan ESQ -adanya pembangunan berupa infrastruktur seperti perbaikan rumah layak huni,gedung serbaguna, memberikan bantuan untuk tempat sarana ibadah seperti pembangunan dan renovasi rumah ibadah serta
108
dengan memberikan bantuan solar cell untuk masjid masjid di Bangka Belitung. -adanya penyediaan fasilitas kesehatan social seperti pembangunan rumah sakit, pos yandu, bantuan mobil kesehatan keliling, sarana umum seperti pembuatan MCK, perbaikan jalan, penyedian air bersih. - PT Timah (Persero) Tbk juga melaksanakan penghijauan bekerjasama dengan yayasan Green Babel melakukan reklamasi lahan bekas tambang dan rehabilitasi lahan kritis, percobaan penanaman sayur mayor, pohon buah dan tanaman produktif pada lahan bekas tambang.
109
Dari hasil analisa data yang dilakukan oleh penulis maka penulis dapat menyimpulkan bahwa semua model penerapan CSR dengan pandangan dan perspektif pihak pemilik perusahaan pernah dilakukan oleh divisi CSR dengan melibatkan humas dalam setiap pemberitaanya yang dilakukan untuk membangun dan menjaga hubungan baik dengan masyarakat serta memberikan citra positif bagi perusahaan. Ketiga model penerapan ini pernah dilakukan oleh perusahaan terutama pada divisi CSR hanya saja ada perbedaan porsi dalam pengimplementasiannya. Untuk model penerapan social reactions menduduki posisi terakhir, social obligations menduduki posisi kedua, dan untuk model penerapan CSR yang pertama ditempati oleh penerapan social response dalam penerapan CSR dalam menjalankan hubungan baik dengan komuniti atau masyarakat disekitar wilayah operasional pertambangan. Hal ini penulis dapatkan dari hasil wawancara dengan sejumlah narasumber dari pihak PT Timah (Persero) Tbk sendiri yaitu Bapak Wirtsa Firdaus selaku kepala Humas PT Timah (Persero) Tbk, Bapak Andy Fikri selaku Kepala CSR PT Timah (Persero) Tbk, dan Bapak A.Rachman selaku kepala social kemasayakatan dan Bina Lingkungan CSR PT Timah (Persero) Tbk serta beberap pihak luar PT Timah (Persero) Tbk yang mempunyai hubungan kemitraan dalam hal ini masyarakat yang mendapat bantuan dari PT Timah (Persero) Tbk yakni Bapak H.Syaipul Zohri selaku kepala Masjid Agung yang mendapat bantuan dari PT Timah (Persero) Tbk serta merupakan Kepala MUI Bangka, Bapak Marpian selaku penjahit yang mendapatkan bantuan dana kemitraan dari PT Timah
110
(Persero) Tbk serta Bapak H.Abdul Razak selaku bendahara Masjid Agung yang mendapatkan bantuan dari PT Timah (Persero) Tbk. Adanya pelaksanaan pada model penerapan social obligations dan social response yang menduduki posisi dua besar menunjukan bahwa memang PT Timah (Persero) Tbk berusaha untuk menjalankan program CSR dengan baik untuk menjaga hubungan baiknya dengan masyarakat. Dengan adanya pengimplementasian melalui program program CSR PT Timah (Persero) Tbk dapat mencapai tujuan dari program CSR PT TIMAH (persero) Tbk itu sendiri. Model penerapan ini memang sepatutnya diterapkan oleh CSR PT Timah (Persero) Tbk mengingat bahwa pentingnya menjaga hubungan baiknya dengan masyarakat
terutama
masyarakat
yang
berada
di
wilayah
operasional
pertambangan serta merupakan bentuk tanggung jawab sebuah perusahaan pertambangan timah seperti PT Timah (Persero) Tbk. pelaksanaan CSR yang bertujuan meningkatkan citra perusahaan serta hubungan dengan masyarakat tidak hanya harus dijaga oleh divisi CSR saja akan tetapi perlu adanya kerjasama antara humas dengan CSR mengingat bahwa seorang PR harus dapat menjaga hubungan baiknya dengan stakeholder termasuk masyarakat yang dalam hal ini sangat penting dijaga hubungan baiknya. Menjaga hubungan baik dengan masyarakat dapat menciptakan serta menjaga citra perusahaan. Dapat dibayangkan apabila sebuah perusahaan pertambangan terbesar di Indonesia tidak dapat menjaga hubungan baiknya dengan masyarakat, hal ini akan mengakibatkan image perusahaan serta PR/humas sendiri akan berakibat negative juga mengingat seorang PR adalah merupakan wakil atau cermin dari sebuah organisasi.
111
Dari hasil penelitian ini ada keganjilan yang dirasakan penulis. Keganjilan yang penulis maksud adalah program CSR merupakan salah satu program PR, akan tetapi dalam penelitian ini penulis menemukan bahwa pada program CSR PT Timah (Persero) Tbk dalam menjalankan program programnya dirasakan sedikit melibatkan PR yakni dalam perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan evaluasi untuk program CSR. Pada program Corporate Social Responsibility PT Timah (Persero) Tbk, PR hanya dilibatkan untuk pemberitaan, dan mengemas program CSR untuk disampaikan kepada masyarakat, hal ini dapat dilihat dari hasil wawancara penulis dengan beberapa narasumber pihak internal PT Timah (Persero) Tbk yaitu Bapak Andy Fikri selaku kepala CSR PT Timah yang mengatakan bahwa “Oooh humas itu untuk pemberitaan saja, iya hanya pemberitaan saja. Untuk dialog atau perncanaan CSR humas ga di ajak, jadi mereka hanya untuk pemberitaan saja”.85 Akan tetapi hal diatas agak sedikit kontra dengan yang disampaikan oleh Bapak A.Rachman, selaku kepala social kemasayakatan dan Bina Lingkungan CSR PT Timah (Persero) Tbk yang mengatakan “Humas sering melakukan karena humas merupakan corong perusahaan, jadi humas itu adalah spoke person bagi perusahaan, nah itu humas yang melakukan”. Berbeda dengan yang disampaikan oleh kepala Humas PT Timah (persero) Tbk yaitu Bapak Wirtsa Firdaus yang mengatakan
85
Hasil wawancara dengan Bapak Andy Fikri, kepala CSR PT TIMAH 2 mei 2011 di kantor pusat PT TIMAH (persero) Tbk
112
Nah ini yang kita lakukan di PT Timah itu dia berusaha mengemas kegiatan CSR itu menjadi lebih baik kepada masyarakat, dan masyarakat tahu bahwa PT Timah punya CSR dan PT Timah pada akhirnya memiliki tanggung jawab kepada masyarakat. Nah itu humas yang mengemas.86 Beliau juga menambahkan “Jadi maksudnya awalnya humas mengatur soal pemberitaannya ya kan, apakah pemberitaanya dalam bentuk misalnya advertorial, atau berita biasa, melakukan pendekatan-pendekatan ke masyarakat sekitar, tokohtokoh masyarakat. Itu dengan tokoh-tokoh masyarakat itu diundang keperusahaan”.87 “itu yang saya bilang tadi humas dengan CSR itu berdampingan,,berdampingan dalam hal ini. Kita sama-sama apa namanya ,kalau kerja fisik nya itu di CSR, nah kalo humas di publikasinya”.88 Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa dalam hal ini PR dalam program CSR PT Timah (Persero) Tbk hanya dilibatkan untuk pemberitaan, agar masyarakat dapat mengetahui program program CSR yang ada di PT Timah dengan mengemasnya dengan lebih baik untuk disampaikan kepada masyarakat, akan tapi secara tidak langsung PR PT Timah juga membantu dalam perencanaannya yaitu melakukan dialog dialog dengan pemerintah dan masayarakat untuk program CSR akan tetapi tidak disampaikan langsung kepada divisi CSR tetapi kepada Direksi, hal tersebut dilakukan karena anatra divisi Humas PT Timah dengan divisi CSR memiliki divisi yang berbeda. Untuk mendapatkan program CSR yang lebih baik lagi alangkah baiknya jika divisi CSR
86
Hasil wawancara dengan Bapak wirtsa Firdaus, kepala humas PT Timah (persero) Tbk, 20 April 2011, di kantor pusat PT Timah 87
Ibid.
88
Ibid.
113
PT Timah (persero) Tbk bekerjasama dalam menjalan program CSR ini karena menjaga hubungan baik dengan masyarakat terutama yang berada disekitar wilayah operasional pertambangan mengingat menjaga hubungan baik dengan masyarakat ini memang tugas dari PR. Inti dari aktivitas aktivitas dari model penerapan social obligations dan social response sendiri bertujuan untuk dapat menciptakan suatu hubungan yang harmonis dimana terdapat rasa kesepahaman dan rasa saling pengertian antara pihak PT TIMAH (persero) Tbk
yang diwakili oleh seorang PR dengan
masyarakat terutama masyarakat di wilayah operasional pertambangan. Adapun aktivitas aktivitas penerapan program CSR yang dilakukan oleh divisi CSR yang bekerjasama dengan humas dalam pembertiaan dimedia massa dengan menggunakan release dan kliping berita dari surat kabar, majalah, serta media online. Adapun release dan media monitoring yang dalam hal ini kliping yang penulis ambil sebagai data sekunder dapat dilihat dibawah ini dengan data sekunder asli ada di bagian lampiran. 1. Kliping Bangka Pos dan Press Release Humas PT Timah (persero) Tbk Kliping dan release yang dianalisis oleh penulis secara umum ini yang berfungsi sebagai data sekunder didapatkann dari dua sumer yakni pihak humas PT Timah (persero) Tbk yang membuat press release yang salah satunya ditulis dalam Surat Kabar Bangka Pos.
114
Release yang dikeluarkan oleh Humas PT Timah (persero) Tbk ini berisikan informasi dari humas PT Timah (persero) Tbk mengenai tanggung jawab perusahaan terhadap masyarakat dann lingkungan merupakan kewajiban perusahaan kepada pemerintah sesuai UU No 40 tahun 2007 tentang CSR untuk periode 25 November 2010, yang dikeluarkan oleh pihak humas PT Timah (persero) Tbk dengan judul “PT Timah Bayar Royalti Ke Negara”. Dari press release yang dikeluarkan oleh humas PT Timah (persero) Tbk ini ternyata pemberitaannya dimuat oleh Bangka Pos pada edisi 26 November 2010 dengan judul “Permintaan kompensasi Kapal Isap PT Timah Bayar Royalti Ke Negara”. Dari press release yang dikeluarkan oleh humas PT Timah (persero) Tbk mempunyai kandungan informasi yang menjelaskan bahwa PT Timah (persero) Tbk tidak pernah memberikan kompensasi berupa uang atau fee kepada nelayan di daerah manapun dari penambangan kapal isap. Hal ini dilakukan karena perusahaan telah memberikan pemasukan kepada Negara berupa royalty yang disalurkan kembali sebagian kepada daerah penghasil. Kepala humas PT Timah (persero) Tbk yaitu Bapak Wirtsa Firdaus dalam release nya mengatakan untuk tanggung jawab perusahaan terhadap masyarakat dan lingkungan PT Timah telah mempunyai kewajiban yang diamanatkan oleh Undang Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Corporate Social Responsibility (CSR). Kegiatan CSR PT Timah diantaranya bantuan terhadap masyarakat dan lingkungan disektor pendidikan, lingkungan, kesehatan, keagaman, dan lain lain. Dari isi pemberitaan yang disampaikan humas PT Timah (persero) Tbk ini dapat disimpulkan bahwa perusahaan memang menerapkan model penerapan
115
social obligation dalam kegiatan CSRnya dimana perusahaan melaksanakan program CSR yang berdasarkan kewajiban dari pemerintah yang tercantum dalam Undang Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Corporate Social Responsibility (CSR). 2. Kliping dan Press Release Humas PT Timah (persero) Tbk Adapun press release yang dikeluarkan oleh humas PT Timah (persero) Tbk pada periode 19 Agustus 2010 yang berjudul “ PT Timah Berkomitmen Terhadap Pendidikan dan Pelatihan Babel” ini memuat tentang komitmen PT Timah (persero) Tbk dalam melakukan kegiatan CSR terutama dalam bidang pendidikan dan latihan seperti bantuan untuk Unversitas Bangka Belitung, Kelas Unggulan, Sekolah berstandar Internasional untuk SD, SMP, SLTA, dan SMK kelautan, bantuan magang untuk anak putus sekolah, beasiswa untuk anak kurang mampu yang berprestasi, PAUD, pelatihan keterampilan usaha, dan lain lain. Di surat kabar ini juga memuat bahwa salah satu program CSR PT Timah yaitu bidang pendidikan dan latihan merupakan program unggulan. Dari isi berita yang dimuat oleh Rakyat Pos dapat dilihat bahwa PT Timah memiliki program program untuk pengemangan masyarakat. Hal itu dilakukan untuk menghasilkan sumber daya manusia yang unggul dan seimbang dalam kepandaian, kepribadian serta keagamaan dan bantuan yang berupa keilmuan tidak akan habis bahkan berguna untuk masa depan yang mendapatkan bantuan tersebut. Program program diatas merupakan salah satu bentuk dari model penerapan social response dimana perusahaan dan masyarakat mampu bekerja
116
secara bersama-sama untuk melaksanakan kegiatan CSR sebagai program kemitraan untuk pengembangan, pemberdayaan dan pembangunan berupa infrastruktur, tempat sarana ibadah, pelayanan pendidikan, fasilitas kesehatan sosial, dan umum, hingga bantuan atau perlindungan konsumen dan sebagainya. Kriteria kriteria diatas dapat dilihat dari media monitoring yaitu kliping dengan judul kliping yang dibuat oleh humas PT Timah dari berbagai surat kabar yang dapat dilihat dibawah ini dengan data sekunder asli ada di bagian lampiran yakni a. Kliping dari surat kabar Bangka Pos tanggal 1 September 2010 dengan judul “ Wujudkan Ekonomi Kerakyatan Mandiri PT Timah Berikan Pinjaman Rp. 198 juta dari jamsostek” b. Kliping dari surat kabar Bangka Pos tanggal 6 Desember 2010 dengan judul “PT Timah Serahkan 10 Gazebo” c. Kliping dari surat kabar Bangka Belitung Pos tanggal 24 Agustus 2010 dengan judul “ Timah santuni 1000 Anak Yatim piatu” d. Kliping dari surat Rakyat Pos tanggal 26 Agustus 2010 dengan judul “CSR PT Timah (persero) Tbk 2010 Programkan Listrik Desa Solar Cell dan Rumah Layak huni” e. Kliping dari surat kabar Bangka Pos tanggal 4 Maret 2011 dengan judul “PT Timah Dorong pertumbuhan UMKM” f. Kliping dari surat kabar Bangka Pos tanggal 14 Maret 2011 dengan judul
117
“CSR PT Timah Peduli Kesenian Daerah dan Pendidikan Bangun Rumah Adat Suku Sekak dan MCK SMPN 8 Pangkalpinang” g. Kliping dari surat kabar Bangka Pos tanggal 28 Maret 2011 dengan judul “PT Timah Gelar Operasi Bibir Sumbing” Dari judul kliping surat kabar diatas dapat terlihat bahwa PT Timah (persero) Tbk memang peduli terhadap masyarakat yang berada di Bangka Belitung terutama untuk masyarakat yang berada di wilayah operasional pertambangan. Bentuk kepedulian itu di wujudkan dengan bantuan dana kemitraan untuk UMKM, pembangunan infrastruktur seperti rumah layak huni, pembuatan gazebo, tempat sarana ibadah seperti bantuan Solar Cell untuk masjid dan rumah ibadah, pelayanan pendidikan, fasilitas kesehatan sosial, dan umum seperti pembuat MKCK serta bantuan untuk bibir sumbing.