BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Perusahaan Bank Indonesia berasal dari De Javasche Bank N.V yang merupakan salah satu bank milik pemerintah Belanda. De Javasche Bank N.V didirikan pada zaman penjajahan Belanda, tepatnya pada tanggal 10 Oktober 1827. Kemudian De Javasche Bank N.V dinasionalisir pemerintah Republik Indonesia tanggal 6 Desember 1951 dengan UU No. 24 tahun 1951 menjadi bank milik pemerintah Republik Indonesia. Selanjutnya berdasarkan Penetapan Presiden No. 17 Tahun 1965, Bank Indonesia bersama bank – bank lainnya dilebur ke dalam bank tunggal dengan nama Bank Negara Indonesia (BNI). Bank Negara Indonesia ini terdiri dari BNI Unit I, BNI Unit II, BNI Unit III, BNI Unit IV dan BNI Unit V. Bank Negara Indonesia Unit 1 kemudian berfungsi sebagai Bank Sirkulasi, Bank Sentral dan Bank Umum dijadikan Bank Sentral di Indonesia dengan UU No. 13 tahun 1968 status Bank Indonesia sebagai Bank Sentral dikukuhkan lagi dalam UU RI No. 23 tahun 1999. Kantor pusat Bank Sentral terletak di Ibu kota negara. Di Indonesia bank sentral berkantor pusat di Jakarta dan mempunyai kantor di seluruh wilayah Indonesia serta perwakilan – perwakilan di luar negeri. Tugas-tugas Bank Indonesia sebagai bank to bank adalah mengatur, mengkoordinir, mengawasi serta memberikan tindakan kepada dunia perbankan. 62
63
Bank Indonesia juga mengurus dana yang dihimpun dari masyarakat agar disalurkan kembali ke masyarakat benar-benar efektif penggunaannya sesuai dengan tujuan pembangunan. Peranan lain Bank Indonesia adalah menyalurkan uang terutama uang kartal dimana Bank Indonesia mempunyai hak tunggal untuk menyalurkan uang kartal. Disamping itu hubungan Bank Indonesia dengan Pemerintah adalah sebagai pemegang kas pemerintah. Begitu pula hubungan keuangan dengan dunia Internasional juga ditangani oleh Bank Indonesia seperti menerima pinjaman luar negeri77.
4.1.2. Logo Bank Indonesia Berdasarkan Surat Edaran Intern No.11/40/INTERN tanggal 29 Juni 2009, logo ataupun lambang dari Bank Indonesia adalah seperti yang terdapat pada Gambar berikut :
Gambar 4.1.2. Logo Bank Indonesia Logo Bank Indonesia berakar pada logo De Javasche Bank, dan telah mengalami proses metamorfosa yang panjang serta berliku. Dari tahun 1953 sampai 2005, logo Bank Indonesia sudah mengalami tujuh kali perubahan. Diawali berdirinya, logo Bank Indonesia mengadaptasi logo De Javasche Bank
77
http://id.wikipedia.org/wiki/Bank_Indonesia, 14 April 2014, 23.21 WIB
64
dengan mengubah huruf “J” menjadi “I” tanpa mengubah unsur lainnya. Seiring dengan perkembangan zaman dan pertimbangan estetika serta citra bank sentral yang diembannya logo Bank Indonesia diubah menjadi solid, tegas dan berwibawa. Logo De Javasche Bank yang ditampilkan bukanlah logo resmi melainkan logo-logo yang muncul pada uang-uang terbitan De Javasche Bank. Logo Bank Indonesia sampai akhir tahun 1980-an juga merupakan logo yang tampil pada uang-uang terbitan Bank Indonesia dan bukan merupakan logo resmi. Baru tiga logo sejak 1990-an yang merupakan logo resmi yang digunakan sebagai logo korporat. Perkembangan Logo Bank Indonesia dari Tahun 80-an sampai 2000-an78.
http://ujpunj2012.blogspot.com/2012/12/metamorfosa-logo-bank-indonesia-uas.html, 14 April 2014, 23.21 WIB 78
65
Gambar 4.1.2. Perkembangan Logo Bank Indonesia
4.1.3. Status dan Kedudukan Bank Indonesia 1. Sebagai Lembaga Negara yang Independen Babak baru dalam sejarah Bank Indonesia sebagai Bank Sentral yang independen dimulai ketika sebuah undang-undang baru, yaitu UU No. 23/1999 tentang Bank Indonesia, dinyatakan berlaku pada tanggal 17 Mei 1999. Undang-undang ini memberikan status dan kedudukan sebagai suatu lembaga negara independen dan bebas dari campur tangan pemerintah ataupun pihak lainnya. Sebagai suatu lembaga negara yang independen, Bank Indonesia mempunyai otonomi penuh dalam merumuskan dan melaksanakan setiap tugas dan wewenangnya sebagaimana ditentukan dalam undang-undang tersebut. Pihak luar tidak dibenarkan mencampuri pelaksanaan tugas
66
Bank Indonesia, dan Bank Indonesia juga berkewajiban untuk menolak atau mengabaikan intervensi dalam bentuk apapun dari pihak manapun juga. Untuk lebih menjamin independensi tersebut, undang-undang ini telah memberikan kedudukan khusus kepada Bank Indonesia dalam struktur ketatanegaraan Republik Indonesia. Kedudukan Bank Indonesia tidak sejajar dengan Lembaga Tinggi Negara. Disamping itu, kedudukan Bank Indonesia juga tidak sama dengan Departemen, karena kedudukan Bank Indonesia berada diluar Pemerintah. Status dan kedudukan yang khusus tersebut diperlukan agar Bank Indonesia dapat melaksanakan peran dan fungsinya sebagai otoritas moneter secara lebih efektif dan efisien79.
2. Sebagai Badan Hukum Status Bank Indonesia baik sebagai badan hukum publik maupun badan hukum perdata ditetapkan dengan undang-undang. Sebagai badan hukum publik Bank Indonesia berwenang menetapkan peraturanperaturan hukum yang merupakan pelaksanaan dari undang-undang yang mengikat
seluruh
masyarakat
luas
sesuai
dengan
tugas
dan
wewenangnya. Sebagai badan hukum perdata, Bank Indonesia dapat bertindak untuk dan atas nama sendiri di dalam maupun di luar pengadilan.80
79
http://www.bi.go.id/id/tentang-bi/fungsi-bi/status/Contents/Default.aspx, 14 April 2014, 23.21 WIB 80 Ibid
67
4.1.4. Visi, Misi, Nilai dan Sasaran Strategis Bank Indonesia I.
Visi Menjadi lembaga bank sentral yang kredibel dan terbaik di regional melalui penguatan nilai-nilai strategis yang dimiliki serta pencapaian inflasi yang rendah dan nilai tukar yang stabil.81
II.
Misi a) Mencapai stabilitas nilai rupiah dan menjaga efektivitas transmisi kebijakan moneter untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas b) Mendorong sistem keuangan nasional bekerja secara efektif dan efisien serta mampu bertahan terhadap gejolak internal dan eksternal untuk mendukung alokasi sumber pendanaan atau pembiayaan dapat berkontribusi pada pertumbuhan dan stabilitas perekonomian nasional. c) Mewujudkan sistem pembayaran yang aman, efisien, dan lancar yang berkontribusi terhadap perekonomian, stabilitas moneter dan stabilitas sistem keuangan dengan memperhatikan aspek perluasan akses dan kepentingan nasional. d) Meningkatkan dan memelihara organisasi dan SDM Bank Indonesia yang menjunjung tinggi nilai-nilai strategis dan berbasis kinerja, serta melaksanakan tata kelola (governance) yang berkualitas dalam rangka melaksanakan tugas yang diamanatkan Undang-Undang.82
81
http://www.bi.go.id/id/tentang-bi/fungsi-bi/misi-visi/Contents/Default.aspx, 14 April 2014, 23.21 WIB 82 Ibid
68
III. Nilai-Nilai Strategis Trust and Integrity – Professionalism – Excellence – Public Interest – Coordination and Teamwork. Makna Nilai – nilai Strategis : 1. Trust and Integrity Membangun Kondisi saling menghormati dan mempercayai secara internal dan eksternal melalui keterbukaan, kehandalan dan konsistensi antara pikiran, ucapan, dan tindakan yang didasari oleh nilai-nilai moral dan etika. 2. Professionalism Bekerja dengan tuntas dan bertanggung jawab atas dasar kompetensi terbaik yang dilakukan secara independen, antisipatif, rasional dan obyektif. 3. Excellence Senantiasa melakukan yang terbaik dengan mengedepankan penciptaan nilai
tambah
yang
prima
untuk
mencapai
keunggulan
yang
berkelanjutan menuju kesempurnaan 4. Public Interest Senantiasa mengutamakan dan melindungi kepentingan bangsa dan Negara di atas kepentingan pribadi dan golongan dalam melaksanakan mandat dengan penuh dedikasi, adil, dan bertanggung jawab. 5. Coordination and Teamwork. Membangun sinergi yang berkesinambungan secara internal dan eksternal melalui kolaborasi komunikasi yang menghasilkan komitmen
69
83
yang memberikan nilai tambah dengan dasar saling percaya, saling
menghargai, dan semangat interdependensi.
IV. Sasaran Strategis Untuk mewujudkan Visi, Misi dan Nilai-nilai Strategis tersebut, Bank Indonesia menetapkan sasaran strategis jangka menengah panjang, yaitu : 1. Memperkuat pengendalian inflasi dari sisi permintaan dan penawaran 2. Menjaga stabilitas nilai tukar 3. Mendorong pasar keuangan yang dalam dan efisien 4. Menjaga SSK yang didukung dengan penguatan surveillance SP 5. Mewujudkan keuangan inklusif yang terarah, efisien, dan sinergis 6. Memelihara SP yang aman, efisien, dan lancar 7. Memperkuat pengelolaan keuangan Bank Indonesia yang akuntabel 8. Mewujudkan proses kerja efektif dan efisien dengan dukungan SI, kultur, dan governance 9. Mempercepat ketersediaan SDM yang kompeten 10. Memperkuat aliansi strategis dan meningkatkan persepsi positif Bank Indonesia 11. Memantapkan kelancaran transisi pengalihan fungsi pengawasan bank ke OJK ( Otoritas Jasa Keuangan ).84
83 84
Ibid Ibid
70
Strategi Utama Bank Indonesia, ada 5 yaitu : 1. Memastikan terlaksananya pengalihan fungsi perbankan, perijinan, pengaturan, dan pengawasan perbankan ke Otoritas Jasa Keuangan tepat waktu dan tepat kualitas. 2. Menetapkan arah dan mewujudkan strategi jangka menengah-panjang fungsi moneter, stabilitas keuangan, dan sistem pembayaran yang integratif dan berorientasi ke depan. 3. Menyusun dan melaksanakan anggaran tahunan sesuai mandat UU dan Arah Strategis Bank Indonesia serta penyelesaian pending matters 2012-2013. 4. Membangun dan memperkuat aliansi strategis internal dan eksternal baik secara ekstensif maupun intensif. 5. Membangun organisasi Bank Indonesia yang prima melalui penguatan governance, kultur, kompetensi dan kapabilitas
4.1.5. Tujuan dan Tugas Bank Indonesia I. Tujuan Tunggal Dalam kapasitasnya sebagai bank sentral, Menurut UU No. 23 tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan UU No. 3 tahun 2004 dan No. 6 tahun 2009, Bank Indonesia mempunyai satu tujuan tunggal, yaitu mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Untuk mencapai tujuan tersebut Bank Indonesia melaksanakan kebijakan moneter secara
71
berkelanjutan, konsisten, transparan dan harus mempertimbangkan kebijakan umum pemerintah dibidang perekonomian. Kestabilan nilai rupiah ini mengandung dua aspek, yaitu kestabilan nilai mata uang terhadap barang dan jasa, serta kestabilan terhadap mata uang negara lain. Aspek pertama tercermin pada perkembangan laju inflasi, sementara aspek kedua tercermin pada perkembangan nilai tukar rupiah terhadap mata uang negara lain. Perumusan tujuan tunggal ini dimaksudkan untuk memperjelas sasaran yang harus dicapai Bank Indonesia serta batas-batas tanggung jawabnya. Dengan demikian, tercapai atau tidaknya tujuan Bank Indonesia ini kelak akan dapat diukur dengan mudah.85
II.
Tiga Pilar Utama Untuk mencapai tujuan tersebut Bank Indonesia didukung oleh tiga
pilar yang merupakan tiga bidang tugasnya. Ketiga bidang tugas tersebut perlu diintegrasi agar tujuan mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah dapat dicapai secara efektif dan efisien. 1. Pilar 1 : Menetapkan dan Melaksanakan Kebijakan Moneter 2. Pilar 2 : Mengatur dan Menjaga Kelancaran Sistem Pembayaran 3. Pilar 3 : Mengatur dan Mengawasi Bank86
85
http://www.bi.go.id/id/tentang-bi/fungsi-bi/tujuan/Contents/Default.aspx, 14 April 2014, 23.23 WIB 86 Ibid
72
4.1.6. Struktur Organisasi I. Pengangkatan dan Pemberhentian Dewan Gubernur Dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya Bank Indonesia dipimpin oleh Dewan Gubernur. Dewan ini terdiri atas seorang Gubernur sebagai pemimpin, dibantu oleh seorang Deputi Gubernur Senior sebagai wakil, dan sekurang-kurangnya empat atau sebanyak-banyaknya tujuh Deputi Gubernur. Masa jabatan Gubernur dan Deputi Gubernur selama 5 tahun dan dapat diangkat kembali dalam jabatan yang sama untuk sebanyak-banyaknya 1 kali masa jabatan berikutnya. Gubernur, Deputi Gubernur Senior, dan Deputi Gubernur diusulkan dan diangkat oleh Presiden dengan persetujuan DPR. Calon Deputi Gubernur diusulkan oleh Presiden berdasarkan
rekomendasi dari Gubernur Bank
Indonesia. (vide Pasal 41 UU No.3 Tahun 2004 yang mengubah UU No.23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia). Anggota Dewan Gubernur Bank Indonesia tidak dapat diberhentikan oleh Presiden, kecuali bila mengundurkan diri, terbukti melakukan tindak pidana kejahatan, tidak dapat hadir secara fisik dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan berturut-turut tanpa alasan yang dapat dipertanggungjawabkan, dinyatakan pailit atau tidak mampu memenuhi kewajiban kepada kreditur, atau berhalangan tetap.
II. Pengambilan Keputusan Sebagai suatu forum pengambilan keputusan tertinggi, Rapat Dewan Gubernur diselenggarakan sekurang-kurangnya sekali dalam sebulan untuk menetapkan kebijakan umum di bidang moneter, serta sekurang-kurangnya
73
sekali dalam seminggu untuk melakukan evaluasi atas pelaksanaan kebijakan moneter atau menetapkan kebijakan lain yang bersifat prinsipil dan strategis. Pengambilan keputusan dilakukan dalam Rapat Dewan Gubernur, atas dasar prinsip musyawarah demi mufakat. Apabila mufakat tidak tercapai, Gubernur menetapkan keputusan akhir.
Gambar 4.1.6 Struktur Organisasi Bank Indonesia87
87
http://www.bi.go.id/id/tentang-bi/organisasi/Contents/Default.aspx 14 April 2014, 23.21
74
III. Profil Dewan Gubernur Berikut adalah para Dewan Gubernur yang menjabat saat ini periode 2013 s/d sekarang88 :
Gubernur : Agus D.W. Martowardojo
Deputi Gubernur Senior : Mirza Adityaswara
Deputi Gubernur : Halim Alamsyah
Deputi Gubernur : Ronald Waas
Deputi Gubernur : Perry Warjiyo
Deputi Gubernur : Hendar
88
http://www.bi.go.id/id/tentang-bi/organisasi/Contents/Default.aspx, 14 April 2014, 23.21
75
IV. Para Gubernur Bank Indonesia Sejak dibentuk, orang-orang yang terpilih sebagai Gubernur Bank Indonesia, sebagai berikut 89: 1.
2013- sekarang
: Agus Martowardojo
2.
2010-2013
: Darmin Nasution
3.
2009-2010
: Darmin Nasution (Pelaksana tugas)
4.
2009
: Miranda Gultom (Pelaksana tugas)
5.
2008-2009
: Boediono
6.
2003-2008
: Burhanuddin Abdullah
7.
1998-2003
: Syahril Sabirin
8.
1993-1998
: Sudrajad Djiwandono
9.
1988-1993
: Adrianus Mooy
10.
1983-1988
: Arifin Siregar
11.
1973-1983
: Rachmat Saleh
12.
1966-1973
: Radius Prawiro
13.
1963-1966
: T. Jusuf Muda Dalam
14.
1960-1963
: Mr. Soemarno
15.
1959-1960
: Mr. Soetikno Slamet
16.
1958-1959
: Mr. Loekman Hakim
17.
1953-1958
: Mr. Sjafruddin Prawiranegara
http://id.wikipedia.org/wiki/Bank_Indonesia, (Diakses pada tanggal 14 April 2014, pukul. 23.21) 89
76
V. Organisasi di Sektor Moneter Berikut adalah Strukutr Organisasi yang menangani di sektor Moneter90 : A. DKEM : Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter 1. Grup Asesmen Moneter 2.
Grup Kebijakan Moneter
3. Grup Riset Ekonomi B. DSta : Departemen Statistik 1.
Grup Statistik Domestik
2.
Grup Neraca Pembayaran dan Pengembangan Statistik
3.
Divisi Diseminasi Statistik dan Manajemen Intern
C. DPM : Departemen Pengelolaan Moneter 1. Grup Pengembangan dan Pengaturan Pengelolaan Moneter 2. Grup Operasi Moneter 3. Grup Manajemen Risiko, Pengelolaan Sistem dan Informasi D. DPD : Departemen Pengelolaan Devisa 1. Grup Manajemen Devisa 2. Grup Analisis Devisa dan Pengelolaan Devisa Eksternal 3. Grup Manajemen Risiko, Setelmen dan Sistem Tresuri E. DInt : Departemen Internasional 1. Grup Kebijakan dan Hubungan Internasional 2. Grup Studi Internasional
90
http://www.bi.go.id/id/tentang-bi/organisasi/Contents/Moneter.aspx (Diakses pada tanggal 21 Januari 2015, pukul. 10.00
77
F. PRES : Pusat Riset dan Edukasi Bank Sentral 1. Grup Riset Kebanksentralan 2. Grup Edukasi Kebanksentralan 3. Divisi Perpustakaan dan Manajemen Intern G. DPKL : Departemen Pengelolaan dan Kepatuhan Laporan 1. Grup Pengelolaan dan Pengawasan Laporan 1 2. Grup Pengelolaan dan Pengawasan Laporan 2 3. Grup Pengelolaan Informasi dan Perkreditan Nasional
VI. Organisasi di Stabilitas Sistem Keuangan Berikut Struktur Organisasi yang berada di sektor Stabilitas Sistem Keuangan91 : A. DKMP : Departemen Kebijakan Makroprudensial 1. Grup Asesmen dan Rekomendasi Kebijakan Makroprudensial 2. Grup Riset dan Pengaturan Makroprudensial B. DSSK : Departemen Surveillance Sistem Keuangan 1. Grup Sektor Keuangan 1 2. Grup Sektor Keuangan 2 3. Grup Sektor Keuangan 3 C. DPAU : Departemen Pengembangan Akses Keuangan dan UMKM 1. Grup Pengembangan Keuangan Inklusif 2. Grup Pengembangan UMKM 91
hhttp://www.bi.go.id/id/tentang-bi/organisasi/Contents/Perbankan.aspx (Diakses pada tanggal 21 Januari 2015, pukul. 10.00
78
VII. Organisasi di Stabilitas Sistem Pembayaran & Pengelolaan Uang Rupiah Berikut Struktur Organisasi yang menangani Stabilitas Sistem Pembayaran & Pengelolaan Uang Rupiah, yaitu92 : A. DKSP
:
Departemen
Kebijakan
dan
Pengawasan
Sistem
Pembayaran 1. Grup Kebijakan dan Perizinan Sistem Pembayaran 2. Grup Pengawasan Sistem Pembayaran dan Pedagang Valuta Asing B. DPSP : Departemen Penyelenggaraan Sistem Pembayaran 1. Grup Pengembangan dan Pemeliharaan Sistem Pembayaran BI 2. Grup Penyelenggaraan Sistem Pembayaran BI C. DPU : Departemen Pengelolaan Uang 1. Grup Kebijakan Pengelolaan Uang 2. Grup Operasional Pengelolaan Uang D. DPTP : Departemen Pengelolaan Pinjaman dan Transaksi Pemerintah 1. Grup Pengelolaan Transaksi Pemerintah dan BI 2. Divisi Pengelolaan Pinjaman dan Hibah 3. Divisi Review Ketentuan dan Persyaratan Pinjaman dan Transaksi Pemerintah dan BI 92
http://www.bi.go.id/id/tentang-bi/organisasi/Contents/Sistempembayaran.aspx (Diakses pada tanggal 21 Januari 2015, pukul. 10.00
79
VIII. Organisasi di Sektor Manajemen Intern Berikut Struktur Organisasi yang berada di Sektor Manajemen Intern, yaitu93 : A. DLP : Departemen Logistik dan Pengamanan 1. Grup Perencanaan Logistik 2. Grup Pelaksanaan Logistik 3. Grup Pengamanan dan Arsip B. DPSI : Departemen Pengelolaan Sistem Informasi 1. Grup Strategi dan Kebijakan Sistem Informasi 2. Grup Pengembangan dan Pemeliharaan Sistem Informasi 3. Grup
Pengelolaan
Operasional,
Layanan,
Sarana
Aset Sistem Informasi C. DSDM : Departemen Sumber Daya Manusia 1. Grup Kebijakan Organisasi dan Sumber Daya Manusia 2. Grup Pengembangan Sumber Daya Manusia 3. Grup Mitra Startegis dan Operasional D. DKI : Departemen Keuangan Intern 1. Grup Pengaturan, Perencanaan, dan Pelaporan Keuangan 2. Grup Operasional Pajak dan Transaksi Keuangan E. DHk : Departemen Hukum 1.
Grup Penasehat Hukum
2. Grup Penasehat Hukum, Peradilan dan Legislasi 93
http://www.bi.go.id/id/tentang-bi/organisasi/Contents/Manajemenintern.aspx (Diakses pada tanggal 21 Januari 2015, pukul. 10.00
dan
80
3. Divisi Informasi Hukum dan Manajemen Intern F. DAI : Departemen Audit Intern 1. Grup Audit 2. Divisi Konsultansi Audit Intern 3. Divisi Quality Assurance Audit Intern 4. Divisi Pengembangan Audit Intern 5. Divisi Informasi Audit Intern G. DKom : Departemen Komunikasi 1. Grup Perencanaan Komunikasi 2. Grup Pengelolaan Relasi H. DMST : Departemen Manajemen Strategis dan Tata Kelola 1. Grup Manajemen Strategis 2. Grup Manajemen Risiko dan Tata Kelola Dewan Gubernur I. DPA : Departemen Pengelolaan Aset 1. Grup Perencanaan dan Penyelesaian Aset 2. Grup Optimalisasi Aset dan Pengelolaan Museum
IX. Jaringan Kantor (Dalam Negeri dan Luar Negeri) Jaringan Kantor Bank Indonesia memilik 2 Kantor Perwakilan yaitu Kantor Perwakilan Dalam Negeri (KPwDN) & Kantor Perwakilan Luar Negeri (KPwLN), yaitu94 : 94
http://www.bi.go.id/id/tentang-bi/organisasi/Contents/kbi.aspx (Diakses pada tanggal 21 Januari 2015, pukul. 10.00
81
1. Kantor Perwakilan Dalam Negeri Bank Indonesia (KPwDN) A. Departemen Regional (Kantor Pusat) B. Wilayah I 1.
Provinsi Sulawesi Utara
2.
Provinsi Sulawesi Tengah
3.
Provinsi Sulawesi Tenggara
4.
Provinsi Maluku
5.
Provinsi Papua
6.
Provinsi Papua Barat
7.
Provinsi Gorontalo
8.
Provinsi Maluku Utara
C. Wilayah II 1. Provinsi Kalimantan Timur 2. Provinsi Kalimantan Tengah 3. Provinsi Kalimantan Barat 4. Balikpapan D. Wilayah III 1. Provinsi Nusa Tenggara Barat 2. Provinsi Nusa Tenggara Timur E. Wilayah IV 1. Malang 2. Kediri 3. Jember
82
F. Wilayah V 1. D.I. Yogyakarta 2. Solo 3. Purwokerto 4. Tegal G. Wilayah VI 1. Banten 2. Cirebon 3. Tasikmalaya H. Wilayah VII 1. Provinsi Bengkulu 2. Lampung 3. Provinsi Kepulauan Bangka Belitung I. Wilayah VIII 1. Provinsi Riau 2. Provinsi Jambi 3. Provinsi Kepulauan Riau J. Wilayah IX 1. Provinsi Aceh 2. Lhokseumawe 3. Pematang Siantar 4. Sibolga
83
X. Kantor Perwakilan Luar Negeri Bank Indonesia (KPwLN) 1. London 2. New York 3. Singapore 4. Tokyo
4.2. Hasil Penelitian Awal mula peneliti melakukan penelitian ini adalah ketika peneliti ingin mengetahui apakah Bank Indonesia hanya melaksanakan tugas pokoknya di bidang moneter, sistem pembayaran dan perbankan, ternyata selain itu, Bank Indonesia melihat dimensi lain untuk turut memajukan negeri ini. Dimensi yang lebih menyentuh kehidupan masyarakat di tengah kedudukannya sebagai bagian dari komunitas sosial selain sebagai sebuah lembaga Negara. Pemikiran untuk turut berbagi memajukan negeri dalam konteks sosial ini tidak lain didasari oleh kepekaan, kepedulian, dan tanggung jawab sosial Bank Indonesia kepada masyarakat melalui Program Sosial Bank Indonesia (PSBI). Dengan konsep yang sama, Bank Indonesia berusaha menangkap aspek mendasar yang diperlukan untuk dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat terutama yang membutuhkan bantuan, melalui kegiatan Sosial Bank Indonesia. Program Soial Bank Indonesia meramu kegiatan-kegiatan yang bukan hanya memberi manfaat satu arah, tetapi juga diharapkan dapat membangun kedekatan emosi dengan masyarakat secara menyeluruh dari aspek pendidikan, ekonomi, kesehatan, lingkungan hidup, sosial budaya,
84
olahraga, dan keagamaan. Salah satu yang menjadi fokus penelitian ini adalah pada aspek pendidikan. Dimana banyak program yang terkait dengan pendidikan, namun peneliti mengambil salah satu nya yaitu kegiatan Komunitas Generasi Baru Indonesia (GenBI) Bank Indonesia, Komunitas penerima beasiswa Bank Indonesia. Aspek pendidikan diangkat dengan latarbelakang pemikiran bahwa pentingnya membangun dunia pendidikan secara berkelanjutan (sustain) dan masih
banyaknya
permasalahan
di
seputar
pendidikan
yang
masih
membutuhkan perhatian. Masalah pendidikan bukan hanya sebatas mengenai bangunan sekolah atau sarana dan prasarana saja, tetapi juga kesempatan untuk menimba, mengasah, menerapkan, dan membagi ilmu kepada sesama. Dalam pengumpulan data penelitian ini, peneliti melakukan observasi dan wawancara dengan 5 orang narasumber untuk memfokuskan masalah tentang aktivitas community relations dalam membangun komunitas. Narasumber yang dipilih adalah berdasarkan keterlibatannya langsung dengan Program sosial ini, maka dipilih 2 orang dari pengurus komunitas GenBI serta 3 orang mahasiswa yang tergabung dengan komunitas GenBI. Narasumber pertama yaitu Bapak Karsono yang menjabat sebagai Asisten Direktur di Divisi pemberdayaan Komunitas – Tim Kerjasama dan Pelaksana Pengelola Program Beasiswa Bank Indonesia, beliau yang menangani terkait program beasiswa ini melalui Program Sosial Bank Indonesia. Menurut beliau PSBI itu : “PSBI atau Program Sosial Bank Indonesia merupakan sebagai wujud kepedulian dan tanggung jawab sosial untuk memecahkan masalah yang
85
dihadapi masyarakat, serta meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap pelaksanaan tugas dan pencapaian tujuan Bank Indonesia. Pelaksana PSBI terdiri dari Satuan kerja yang melaksanakan kegiatan kehumasan dan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Dalam Negeri (KPw BI DN). Dimana Perencanaan Program Tahunan PSBI disusun oleh Forum Perumus”. (Wawancara dengan Pak Karsono, Asisten Direktur - Tim Kerjasama dan Pelaksana Pengelola Program Beasiswa Bank Indonesia, 23 Januari 2015 pukul 11.00 WIB) Narasumber kedua yaitu Bapak Abdul Rachman yang menjabat sebagai Asisten Manajer di Divisi pemberdayaan Komunitas – Tim Kerjasama dan Pelaksana Pengelola Program Beasiswa Bank Indonesia. Beliau tingkatan jabatannya dibawah Bapak Karsono, namun beliaulah yang bertanggung jawab terhadap program beasiswa ini, khususnya komunitas GenBI tersebut. Pemilihan Bapak Abdul Rachman karena beliau berhubungan langsung dengan mahasiswa dan Perguruan Tinggi Negeri yang masuk ke dalam komunitas GenBI. Selain itu, beliau sebagai narasumber juga adalah seorang yang memiliki pengetahuan dan pengalaman dalam bidang CSR sehingga pemilihan Bapak Abdul Rachman sebagai narasumber akan dapat banyak membantu dalam melengkapi data-data di lapangan. Melalui wawancara dengan Pak Abdul Rachman, Divisi Pemberdayaan Komunitas mengatakan bahwa : “Program Sosial Bank Indonesia yang terkait khusus dengan pendidikan itu ada terbagi dalam beberapa hal yaitu : a) Bantuan biaya pendidikan berupa beasiswa b) Perbaikan atau Rehabilitasi Sarana Pendidikan, contoh : Bank Indonesia Tahun 2012 merenovasi atau merahabilitasi lebih dari 30 sekolah di berbagai tingkatan dari mulai TK, PAUD, SD, SMP sampai dengan SMA
86
diberbagai wilayah di Jakarta itu direnovasi melalui PSBI, kemudian di Tahun 2014 Bank Indonesia membuat pojok baca dan PAUD dibeberapa wilayah di DKI Jakarta. Jadi, PSBI dibidang pendidikan terbagi dalam 2 hal tersebut tadi”. Narasumber ketiga adalah Mahasiswa dari Universitas Negeri Jakarta yaitu Bony Prawira seorang mahasiswa Ilmu Hukum yang dipilih dengan nilai IPK tertinggi 3.75 dari para mahasiswa yang tergabung di komunitas GenBI. Komentar tentang GenBI dari Bony yaitu : “GenBI merupakan wadah Komunitas Penerima Beasiswa Bank Indonesia yang terwujud dalam Generasi Baru Indonesia yang membantu saya untuk memahami arti penting jaringan pertemanan dan bekerja dalam tim melalui pengembangan sikap karakter kepemimpinan. Semoga Generasi Baru Indonesia dapat memberi warna baru dalam dinamika organisasi di Indonesia dan membawa kebermanfaatan bagi bangsa dan negara. Terima Kasih BI, Jayalah GenBI ! (Wawancara dengan Bony Prawira – Universitas Negeri Jakarta, Ilmu Hukum, 27 Januari 2015 pukul 13.00 WIB) Narasumber keempat yaitu Mahasiwa Universitas Indonesia yaitu Novita Dwi Maharani mahasiswa jurusan Akuntansi yang dipilih karena hampir sama dengan narasumber sebelumnya yang juga memiliki IPK tinggi di kampusnya, yang tidak jauh berbeda dengan Bony. Novita mendapatkan nilai IPK 3.65. maka peneliti melakukan wawancara terkait komunitas GenBI yang ia ikuti. Menurut Novita tentang GenBI : “GenBI sebagai wadah positif bagi para penerima beasiswa BI untuk saling bersinergi membangun negeri. Beasiswa Bank Indonesia merupakan bukti komitmen kepedulian Bank Indonesia dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan anak bangsa. Alhamdulillah, saya merasa bersyukur telah mendapat kesempatan untuk mendapatkan Beasiswa dari Bank Indonesia (BI). melalui program Beasiswa ini saya
87
bisa mendapatkan berbagai manfaat. selain dana bantuan pendidikan, saya bisa lebih mengenal BI secara jelas dan juga mendapat teman-teman baru yang tergabung dalam Generasi Baru Indonesia. Semoga kami bisa terus memberi kontribusi dan berbakti untuk negeri”.(Wawancara dengan Novita Dwi Maharani – Universitas Indonesia, Akuntansi, 28 Januari 2015 pukul 11.00 WIB) Narasumber kelima merupakan alumni dari komunitas GenBI, karena saat ini ia sudah lulus dari kuliahnya. Ia adalah lulusan dari Universitas Indonesia jurusan Ilmu Hukum yaitu Rifki Arif Budianto angkatan tahun 2010 dan lulus ditahun 2014, ia sudah mendapatkan beasiswa saat kuliah. Dengan terbentuknya komunitas GenBI ditahun 2011, ia pun turut bergabung dalam komunitas tersebut, dan juga sebagai pengurus komunitas di kampusnya sampai dengan ia lulus. Ia merupakan mahasiswa pertama yang mengikuti komunitas GenBI setelah terbentuknya tersebut. Ia sangat aktif sebagai pengurus komunitas, dan banyak juga kegiatan yang sering ia ikuti bersama komunitas Perguruan Tinggi Negeri lainnya. Menurut Rifki tentang Program Beasiswa ini bahwa : “GenBI merupakan bukti komitmen kepedulian BI dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan anak bangsa. Beasiswa Bank Indonesia (BI) sangat membantu pembiayaan studi hingga saya tidak lagi terbebani dengan uang kulixah dan bisa berkonsentrasi penuh meningkatkan prestasi akademik dan partisipasi organisasi khususnya berperan aktif di GenBI. Beasiswa Bank Indonesia (BI) jelas beasiswa masa kini ! BI tidak hanya memberi bantuan biaya pendidikan, tapi juga memberi kesempatan untuk berinovasi dan berkreasi serta mewadahi pematangan ilmu berorganisasi melalui Generasi Baru Indonesia.” (Wawancara dengan Rifki Arif Budianto, Universitas Indonesia – Ilmu Hukum , 28 Januari 2015 pukul 14.00 WIB)
88
4.2.1. Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) Dalam rangka mendukung efektivitas pelaksanaan tugas Bank Indonesia di bidang kestabilan moneter dan sistem keuangan,diperlukan komunikasi dan interaksi dengan pemangku kepentingan (stakeholder) yang dikelola secara baik. Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) diberikan kepada lembaga atau kelompok masyarakat yang memenuhi kriteria sebagai berikut : 1. Non partisan, bukan merupakan partai politik dan lembaga atau organisasi yang didirikan oleh partai politik 2. Bukan lembaga atau organisasi atau kelompok yang memiliki hubungan terafiliasi dengan Bank Indonesia seperti organisasi atau yayasan yang menaungi pegawai, pensiunan, putra-putri pegawai dan lain-lain95. Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) bertujuan untuk membantu upaya pemecahan permasalahan sosial termasuk upaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat yang berkaitan secara langsung atau tidak langsung dengan pencapaian tujuan Bank Indonesia dan mendukung upaya peningkatan pengetahuan dan pemahaman masyarakat terhadap pelaksanaan tugas dan pencapaian tujuan Bank Indonesia96
4.2.2. Program Beasiswa Bank Indonesia (BI) telah membuktikan komitmen kepedulian dan tanggung jawab sosial dalam peningkatan kualitas pendidikan anak bangsa 95 96
Surat Edaran Intern Bank Indonesia Peraturan Dewan Gubernur Bank Indonesia
89
dalam bentuk pemberian beasiswa kepada ribuan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi negeri. Beasiswa Bank Indonesia berupa pemberian bantuan tuition fee untuk meringankan beban biaya studi kepada mahasiswa yang secara ekonomi kurang mampu namun memiliki prestasi akademik dan aktivitas sosial kemasyarakatan yang baik. Potensi mahasiswa penerima beasiswa Bank Indonesia yang berasal dari beragam latar disiplin ilmu dan keterampilan (keahlian) diyakini akan menjadi energi yang mampu memberi kontribusi bagi pembangunan negeri. Nilai intelektualitas merupakan aktualisasi strategis mahasiswa sebagai pengampu peran akademis, peran moral dan peran sosial, maka berbagai potensi dan peran ini perlu di wadahi dalam bentuk komunitas organik yang aktif, dinamis dan progresif. Visi nya yaitu Menjadi program beasiswa unggulan yang progresif, kreatif dan inovatif dalam memfasilitasi pengembangan modal intelektual dan modal sosial sehingga mampu membuat perbedaan serta memberikan kontribusi positif dan signifikan dalam proses transformasi masyarakat ke arah yang lebih baik dan berkelanjutan. Misi nya yaitu Mengembangkan program kapasitas intelektual dalam berbagai bidang yang sejalan dengan perkembangan kepentingan publik, bangsa dan negara yang bersifat dinamis sehingga mampu menghasilkan lulusan
yang
memiliki
kompetensi
tinggi
agar
mampu
mengkontekstualisasikan serta mengaktualisasikan ilmu yang diperolehnya ke dalam lingkungan kerja dan masyarakat.
90
4.2.3. Generasi Baru Indonesia (GenBI) Bank Indonesia Bermula dari obrolan santai saat berbuka puasa bersama usai acara penandatanganan perjanjian kerjasama pemberian Beasiswa antara Bank Indonesia dengan Universitas Indonesia, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Institut Pertanian Bogor dan Universitas Negeri Jakarta pada 3 Agustus 2011, muncul wacana untuk membentuk wadah berhimpun (komunitas) untuk menjalin komunikasi dan interaksi, saling menginspirasi, memotivasi serta menjalin sinergi antar sesama mahasiswa penerima Beasiswa Bank Indonesia. Dalam kegiatan pemberian beasiswa ini juga dirangkaikan dengan pembentukan GenBI atau Generasi Baru Indoenesia, yakni komunitas mahasiswa yang berstatus sebagai penerima beasiswa dari Bank Indonesia. Untuk mahasiswa yang masih aktif dalam pemberian beasiswa akan ditetapkan sebagai pengurus, dan jika sudah tidak aktif maka hanya akan berstatus sebagai anggota dari GenBI tersebut. Di tanggal yang unik, 11-11-11, lahirlah Generasi Baru Indonesia (GenBI). Komunitas ini merupakan komunitas penerima beasiswa Bank Indonesia hadir di Bank Indonesia tepatnya di lantai 25 Menara Radius Prawiro Koperbi Jakarta. Pada saat itu muncul beberapa kesepakatan, diantaranya adalah nama dan lambang untuk Komunitas Penerima Beasiswa Bank Indonesia adalah Generasi Baru Indonesia (GenBI), membentuk tim perumus dan kelompok kerja yang bertugas untuk merencanakan pertemuan umum dan deklarasi
91
yang akan dilaksanakan pada 11 November 2011 (11-11-11) serta menyusun rancangan Konstitusi Organisasi (Statuta, AD dan ART). Berbagai cara dilakukan oleh kelompok kerja untuk menjalin komunikasi dan bersosialisasi ke seantero negeri, diantaranya dengan memanfaatkan jaringan media sosial (social media network) facebook dengan membuat
FanPage
Generasi
Baru
Indonesia
(GenBI)
yang
di launching tepat pada tanggal 17 Agustus 2011. Semangat pembentukan Komunitas Mahasiswa Penerima Beasiswa Bank Indonesia bergulir ke berbagai daerah melalui kegiatan pertemuan umum yang juga di isi dengan Learning Forum dalam bentuk Dialog dan Diskusi Terbuka yang membahas kondisi terkini di bidang makro dan mikro ekonomi serta sosial-politik dengan narasumber yang kompeten di bidangnya. Dengan target yang dituju adalah Mahasiswa yang sedang menjalani studi dikampusnya dimana mereka merupakan generasi muda untuk masa depan. Untuk itu, menurut Pak Abdul dalam mencapai targetnya dilakukan berbagai cara, ia mengatakan bahwa : “Untuk menjaring generasi muda agar tepat sasaran dan mendapatkan beasiswa dari Bank Indonesia melalui proses sosialisasi yang gencar melalui media informasi baik yang dikelola oleh Bank Indonesia ataupun yang dikelola oleh Perguruan Tinggi mitra kerjasama Program beasiswa. Setiap Perguruan Tinggi pastinya mempunyai media informasi berupa website, setiap Perguruan Tinggi pastinya juga punya media social facebook ataupun twitter dan salah satu medium untuk mendistribusikan informasi atau mensosialisasikan tentang Program Sosial Bank Indonesia melalui media-media yang memang sudah ada tersebut. Kedepan, Bank Indonesia akan membuka informasi tentang Mahasiswa Penerima Beasiswa dibeberapa media cetak baik nasional maupun lokal”. (Wawancara dengan Pak Abdul Rachman, Asisten
92
Manajer - Tim Kerjasama dan Pelaksana Pengelola Program Beasiswa Bank Indonesia, 23 Januari 2015, pukul 10.00 WIB) Komunitas Mahasiswa Penerima Beasiswa Bank Indonesia Generasi Baru Indonesia (GenBI) akan dibentuk di seluruh Perguruan Tinggi dimana ada Mahasiswa Penerima Beasiswa Bank Indonesia sebagai wahana serta sarana pengembangan kepemimpinan mahasiswa berbasis kampus yang diperuntukan dan dikelola oleh para Mahasiswa Penerima Beasiswa Bank Indonesia dalam rangka akselerasi dan optimalisasi potensi bibit – bibit unggul muda Indonesia yang memiliki beragam latar belakang bidang keahlian dan peminatan dengan harapan dapat melahirkan para pemimpin bangsa (future leader) yang memiliki kemampuan serta wawasan yang lebih luas dan komprehensif untuk menjawab berbagai tantangan kehidupan dunia dimasa depan. Generasi
Baru
Indonesia
(GenBI)
juga
bertujuan
untuk
meningkatkan kepekaan sosial serta menumbuhkan semangat dan jiwa pengabdian terhadap masyarakat sehingga para Mahasiswa Penerima Beasiswa Bank Indonesia dapat menjadi pemimpin yang menjulang keatas dan mampu mengakar ke bawah hingga terbangunnya mental pembelajaran yang bertitik pada proses perbaikan diri yang berkelanjutan. Komunitas GenBI ini melibatkan beberapa pihak yang didalamnya mendukung serta membantu berjalannya komunitas GenBI tersebut. Baik dari pihak mahasiswa Perguruan Tinggi, maupun dari pihak Bank Indonesia. “Kalau di Bank Indonesia yang melaksanakan ini hanya Departemen komunikasi dikantor pusat, sedangkan di kantor perwakilan wilayah
93
(KPw) yang melaksanakan program pengelolaan beasiswa dan komunitas GenBI adalah satuan kerja yg menangani komunikasi, kita menyebutnya disini UK3 (Unit Komunikasi, Koordinasi, Kebijakan). Di beberapa KPw UK3 itu ada yang masuk di bawah manajemen internal, ada yang masuk di Sistem Pembayaran. Gini, yang pasti kalau dikantor pusat jelas Departemen komunikasi, kalau di KPw tergantung model struktur organisasi nya di masing-masing KPw. Kan ada KPw provinsi, KPw Kabupaten kota di Bank Indonesia jadi jelas posisi nya mereka dibawah departemen apa itu berbeda-beda setiap KPw. Kerjasama dengan pihak eksternal saya tidak juga bisa katakan kerjasama dengan Perguruan Tinggi sebagai bentuk kerjasama, karena toh Perguruan Tinggi juga sebagai lembaga yang menerima manfaat dari program beasiswa. Tapi kita menyebut Perguruan Tinggi atau pihak Perguruan Tinggi sebagai mitra kerjasama pengelolaan program beasiswa. Jadi mungkin bisa masuk juga ke kategori pihak eksternal yang mengelola program beasiswa. Jadi ini lebih murni program antara Bank Indonesia dgn Perguruan Tinggi. (Wawancara dengan Pak Karsono, Asisten Direktur - Tim Kerjasama dan Pelaksana Pengelola Program Beasiswa Bank Indonesia, 23 Januari 2015, pukul 11.00 WIB) Komunitas GenBI setiap tahunnya memiliki jumlah target yang dituju dengan dialokasikan di masing-masing Perguruan Tinggi Negeri yang tergabung dalam komunitas GenBI. “Kalau ditanya berapa target di tahun 2012, dari 71 atau 72 Perguruan Tinggi Negeri jumlah penerima beasiswa nya ada sekitar 3112 orang, sedangkan targetnya yaitu 3280. Jadi memang hanya sedikit yg tidak tercover sesuai rencana. Tahun 2013 jumlah penerima beasiswa nya juga tidak mengalami perubahan yang signifikan dengan jumlah penerima beasiswa sekitar 3000 orang dari target penerima 3280 orang, kemudian tapi jumlah Perguruan Tinggi Negeri nya bertambah 2 Perguruan Tinggi. Tahun 2014, ada sekitar 75 Perguruan Tinggi Negeri mitra kerjasama Program beasiswa Bank Indonesia yg menerima itu sekitar 2795 – 2800 dari target 2880 orang”. (Lampiran 1 dan 2 terlampir) (Wawancara dengan Pak Abdul Rachman, Asisten Manajer - Tim Kerjasama dan Pelaksana Pengelola Program Beasiswa Bank Indonesia, 23 Januari 2015, pukul 10.00 WIB)
94
Dan target yang sudah dicapai oleh Bank Indonesia menurut pak Abdul yaitu : “Target jumlah penerima beasiswa kalau bicara target sebaran Perguruan Tinggi sudah terpenuhi. Saat ini saja per tahun 2015 rencananya akan ada 77 Perguruan Tinggi Negeri sedangkan jumlah penerima beasiswa memang tidak pernah 100% sesuai kuota atau rencana tapi tingkat pencapaian serapan mahasiswa yang menerima Beasiswa Bank Indonesia itu ada dikisaran angka 97-98%, jadi bisa dikatakan sudah cukup mencapai target. (Wawancara dengan Pak Abdul Rachman, Asisten Manajer - Tim Kerjasama dan Pelaksana Pengelola Program Beasiswa Bank Indonesia, 23 Januari 2015, pukul 10.00 WIB) Dengan terbentuknya komunitas GenBI ini, ada manfaat yang didapatkan baik bagi lembaga Bank Indonesia maupun bagi Mahasiswa nya. Harapan Bank Indonesia, bagi para lulusan yang tergabung dengan Komunitas GenBI yaitu : Memiliki kepakaran profesional (profesional expertise) Memiliki kemampuan berpikir analitis, sistemik, sintesis dan strategis (analytical, systemic, synthetical & strategic thinking skill) Memiliki kemampuan membangun hubungan kerjasama Memiliki kemampuan untuk menginisiasikan, melakukan dan mengelola perubahan (change management skill) Memiliki integritas, kesadaran sosial dan dimensi pemahaman atas kepentingan publik yang kuat. Melalui wawancara dengan Pak Abdul yang juga langsung menangani komunitas tersebut melihat banyak manfaat yang didapat baik bagi mahasiswa maupun Bank Indonesia, bahwa :
95
“Manfaat nya jelas bahwa : Bagi lembaga jelas meningkatkan dan mengangkat reputasi dan posisi lembaga Bank Indonesia dimata publik sebagai lembaga yang teridentifikasi peduli akan pendidikan khususunya Pendidikan tinggi. Bagi mahasiswa nya : tersedianya akses bantuan biaya pendidikan serta tersedianya wadah komunitas untuk mengembangkan kapasitas dan kompetensi para mahasiswa penerima beasiswa Bank Indonesia yang tidak bisa didapatkan dari pendidikan formal dibangku kuliah. Ada program pengembangan, program pelatihan kepemimpinan, program peningkatan kompetensi, katakan memang yang kita bekali adalah pelatihan-pelatihan yang sifatnya soft skill, Communication skill, interpersonal skill, kemudian juga ada beberapa pelatihan yang langsung menyasar kepada spesifikasi teknis khusus seperti Pelatihan menulis, bagaimana nanti mahasiswa diajari atau diberikan bekal untuk menjadi penulis dimedia cetak agar mereka bisa menuangkan ide, gagasan, persepsi, opini terkait banyak hal dan itu bisa dimuat di media cetak”. (Wawancara dengan Pak Abdul Rachman, Asisten Manajer - Tim Kerjasama dan Pelaksana Pengelola Program Beasiswa Bank Indonesia, 23 Januari 2015, pukul 10.00 WIB) Tujuan Strategis dari komunitas GenBI yaitu : 1. Memotivasi generasi muda untuk menjadi insan mandiri, kreatif dan inovatif serta memiliki nasionalisme serta tanggung jawab sosial terhadap keberlangsungan hidup berbangsa dan bernegara. 2. Menggalang kerjasama, sinergi dan kemitraan dengan berbagai institusi atau organisasi sosial, lembaga pendidikan, institusi pemerintah. 3. Melakukan kajian di bidang ekonomi, sosial dan budaya yang berkaitan
dengan
kehidupan
berbangsa,
penanggulangan resiko kesenjangan sosial.
keberagaman
dan
96
4. Menyebarluaskan informasi serta kesadaran hidup rukun dan damai dengan dasar toleransi universal. 5. Membantu mengentaskan kemiskinan (poverty reduction) dalam komunitas masyarakat marginal serta aksi-aksi sosial lainnya Menurut Pak Abdul juga mengatakan tujuan dari dibentuknya komunitas GenBI ini yaitu : “Tujuan dari dibentuknya komunitas GenBI antara lain : 1. Membentuk Forum komunikasi untuk menjalin interaksi, berbagi inspirasi dan motivasi. 2. Sebagai wadah pembinaan dan pengembangan kapasitas diri dalam menghadapi dinamika kehidupan masyarakat dan pergerakan arus globalisasi. 3. Untuk menjadi wahana pengembangan kepedulian, tanggung jawab dan gerakan sosial untuk melaksanakan berbagai aktivitas di bidang kewirausahaan (entrepreneurship), pendidikan, kesehatan masyarakat dan lingkungan hidup”. (Wawancara dengan Pak Karsono, Asisten Direktur – Tim Kerjasama dan Pelaksana Pengelola Program Beasiswa Bank Indonesia, 23 Januari 2015, pukul 11.00 WIB)
4.2.4. Skema Pembentukan Komunitas Mahasiswa
Gambar 4.2.4. Skema Pembentukan Komunitas Mahasiswa
97
Pengurus komunitas disusun berdasarkan standar organisasi mahasiswa secara umum dengan pembidangan sesuai dengan area of interest dan sebaran program kerja sosial kemasyarakatan, dengan uraian sebagai berikut : 1. 1 orang Ketua 2. 1 orang Sekretaris 3. 1 orang Bendahara 4. Bidang Pembinaan dan Pengembangan Anggota (hanya ada di struktur pengurus wilayah/propinsi) 5. Bidang Kerjasama dan Kemitraan (hanya ada di struktur pengurus wilayah/propinsi) 6. Bidang Kewirausahaan 7. Bidang Pendidikan 8. Bidang Kesehatan Masyarakat 9. Bidang Lingkungan Hidup Pengurus komunitas dipilih dan atau di tunjuk oleh mayoritas peserta yang hadir saat forum pertemuan umum mahasiswa penerima beasiswa Bank Indonesia. Penempatan pengurus dalam pembidangan didasari oleh potensi, minat ataupun bakat yang dimiliki oleh mahasiswa. Pengurus koordinator wilayah terdiri dari perwakilan dengan komposisi dan proporsi yang sama dari setiap komunitas mahasiswa penerima beasiswa yang ada di masing – masing Perguruan Tinggi Negeri.
98
4.2.5. Nama dan Lambang Komunitas Mahasiswa
4.2.5. Nama dan Lambang Komunitas Mahasiswa Di tanggal yang unik, 11-11-11, lahirlah Generasi Baru Indonesia (GenBI). Komunitas ini
merupakan komunitas penerima beasiswa Bank
Indonesia hadir di Bank Indonesia tepatnya di lantai 25 Menara Radius Prawiro Koperbi Jakarta.
4.3. Pembahasan Kegiatan community relations yang dijalankan Bank Indonesia terkait pendidikan salah satu nya dengan adanya komunitas GenBI, di dalam komunitas GenBI ini menjaring mahasiswa di setiap Perguruan Tinggi Negeri dengan tujuan tidak hanya memberikan beasiswa namun juga sebagai forum komunikasi untuk menjalin interaksi, berbagi inspirasi maupun motivasi dan juga sebagai wadah pembinaan dan pengembangan kapasitas diri serta wahana pengembangan kepedulian, tanggung jawab dan gerakan sosial. Untuk itu dalam setahun dibuat berbagai kegiatan secara continue untuk semakin terjalinnya interaksi sesama mahasiswa maupun dengan para pelaksana komunitas ini. Di tahun 2012 dalam setahun ada 55 kegiatan yang dilaksanakan di berbagai wilayah baik di DKI Jakarta maupun Kantor Perwakilan Bank Indonesia.
99
Kegiatan ini sudah termasuk dengan kegiatan untuk penyebaran Pembentukan GenBI di Kantor Perwakilan Provinsi maupun Kantor Perwakilan wilayah. Aktifitas nya berupa exhibition Seni budaya, kompetisi dibeberapa bidang, dialog & diskusi terbuka, sosialisasi, training, forum, festival budaya, seminar, pameran ilmiah dan kreatifitas mahasiswa, sharing informasi, dan juga banyak kegiatan sosial yang melibatkan pula para mahasiswa. Para Mahasiswa akan menerima pelatihan tentang bagaimana menjadi pemimpin Indonesia yang berkarakter dan penuh tanggung jawab. Ada Beberapa data yang peneliti dapat dilapangan mengenai aktifitas community relation untuk membangun komunitas GenBI di seluruh Indonesia pada tahun 2012. (Lampiran 2 terlampir) Salah satu aktifitas komunitas GenBI ditahun 2012 yaitu ASEAN Cultural Show & Exhibition 2012 di Piazza Gandaria City Mall pada tanggal 20 – 22 Januari 2012. Kegiatan ini adalah sebuah persembahan dari ASEAN Secretariat untuk lebih memperkenalkan dan mendekatkan masyarakat umum akan ASEAN dari perspektif sejarah, visi, misi dan tujuan pembentukannya. ASEAN Cultural Show & Exhibition 2012 merupakan kegiatan yang dikemas dalam sebuah konsep pertunjukan budaya yang dinamis dan menarik dari 10 negara anggota ASEAN melalui pameran dan pertunjukan seni, kerajinan tangan serta tujuan wisata.
100
Gambar 4.3. ASEAN Cultural Show & Exhibition ASEAN Cultural Show & Exhibition di langsungkan pada 20 – 22 Januari 2012 di Piazza area Gandaria City menjadi sebuah pagelaran seni kontemporer (traditional pop art) yang memadukan kekayaan khasanah budaya negara – negara ASEAN dengan teknologi terkini dan di hadiri oleh pejabat perwakilan dan duta besar dari negara sahabat. Beberapa rangkaian acara yang ikut menyemarakkan gelaran ASEAN Cultural Show & Exhibition 2012 ini diantaranya adalah : ASEAN Diva Tiga Diva dari negara anggota ASEAN berkolaborasi tampil membawakan gerak tari dan lagu tradisional popular dari berbagai negara ASEAN. Graffity Art & Sand Painting Artis Graffity dari 10 negara ASEAN menampilkan goresan artistiknya di kanvas luas yang di rangkai dengan pertunjukan keahlian melukis menggunakan media pasir dalam sebuah layar besar bertema “My Beautiful Country”.
101
Children Folk Games & Traditional Dance Kolaborasi unik nan apik 10 permainan anak dan tarian tradisional terbaik dari negara anggota ASEAN Multimedia & Lighting Show Kompilasi film pendek mengenai sejarah ASEAN yang dipadu dengan pertunjukan musik, multimedia dengan tata cahaya berteknologi tinggi
Gambar 4.3. ASEAN Cultural Show & Exhibition
ASEAN Speech & Anthem Deklarasi bersama 10 wakil pemimpin negara anggota ASEAN yang di akhiri dengan menyanyikan lagu kebangsaan Komunitas ASEAN.
102
Kedepan kerjasama dengan ASEAN Secretariat ini akan berlanjut dengan inisiasi pembentukan ASEAN Student Community sinergis dengan program ASEAN University Network berupa pertukaran mahasiswa (student exchange) serta kerjasama lainnya dalam rangka pengembangan Komunitas Mahasiswa Penerima Beasiswa Bank Indonesia (Generasi Baru Indonesia). Dibulan berikutnya juga Bank Indonesia melalui komunitas GenBI mengadakan aktifitas berupa Forum kompetisi di bidang Ekonomi terbesar untuk para siswa SMA/SMK dan mahasiswa di Indonesia. Kompetisi Ekonomi (KOMPeK) sebagai agenda rutin Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FEUI) telah memasuki tahun penyelenggaraan ke 14. Pelaksanaan KOMPek ke 14 akan dilangsungkan pada tanggal 13 – 16 Februari 2012 di Kampus Universitas Indonesia (UI) Depok, dengan mengangkat tema : “Improving National Strenghts on Investment, Goods Quality and Human Resources for Global Trading (INSIGHT)”
4.3. The Biggest Student Economics Competition in Indonesia
103
Beragam kegiatan akan menjadi bagian dari KOMPeK ke 14 tahun ini seperti ; Economic Debate Competion (EDC), Business Challenge (BC), Economic Research Paper (ERP), Talkshow, Field Study. Penyelenggaraan KOMPeK dari tahun ke tahun terus menunjukan trend positif dan perkembangan yang pesat baik dari sisi kuantitas dan kualitas, hal ini tercermin dari banyaknya inovasi lomba hingga tingginya minat partisipasi peserta. Tentunya semua hal tersebut semakin memantapkan posisi KOMPeK sebagai benchmark kompetisi – kompetisi sejenis.
4.3. The Biggest Student Economics Competition in Indonesia Sepanjang penyelenggaraan kegiatan ini para guru dan dosen pendamping juga dapat mengikuti pelatihan yang akan difasilitasi oleh para dosen Ekonomi dan Psikologi Universitas Indonesia yang akan mengusung tema
104
"Mempersiapkan Generasi Muda Menghadapi Perdagangan Global." Kegiatan ini makin seru dengan berbagai agenda pendukung lainnya seperti Gathering, KOMPeK Journey dan Company Visit ke Garuda Indonesia (GIA) Training Center. Dengan penyelenggaraan KOMPeK diharapkan akan muncul calon – calon pemikir dan pelaku ekonomi yang pintar, cerdas dan tangguh hingga bisa mewujudkan knowledge society yang berwawasan internasional dan peka terhadap kebutuhan bangsa yang selalu mengedepankan prinsip – prinsip good governance.
4.3.1. Pembentukan Komunitas GenBI Selain aktifitas yang dilakukan bersama Mahasiswa komunitas GenBI, Pembentukan Komunitas GenBI juga merupakan aktifitas yang juga menjadi program dari aktifitas komunitas GenBI. Pembentukan komunitas dilakukan di beberapa daerah di Indonesia. Saat ini ada sekitar 31 komunitas di Kantor Perwakilan Bank Indonesia baik provinsi maupun wilayah. Dan komunitas pusat berada di Jakarta. Komunitas GenBI awal terbentuknya di Jakarta tepatnya di Bank Indonesia kantor pusat, namun Bank Indonesia terus mengembangkan komunitas nya lebih luas lagi di seluruh Indonesia demi mencapai maksud dan tujuan pembentukan komunitas salah satunya sebagai wadah pembinaan kemampuan kapasitas diri dalam menghadapi dinamika kehidupan masyarakat dan menyongsong pergerakan arus globalisasi. Pembentukan komunitas dilakukan melalui forum pertemuan umum yang diselenggarakan oleh Kantor Perwakilan (KPw) dan dihadiri oleh seluruh
105
mahasiswa penerima beasiswa Bank Indonesia, perwakilan rektorat bidang kemahasiswaan perguruan tinggi negeri yang berada di wilayah kerja KPw. Adapun agenda pertemuan umum terdiri dari : (1) Edukasi dan Sharing Informasi Program Komunikasi Kebijakan Bank Indonesia di bidang Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran. (2) Penjelasan umum (preview) program pengembangan komunitas mahasiswa penerima beasiswa. (3) Pembentukan pengurus komisariat (tingkat universitas) dan pembentukan pengurus wilayah (tingkat propinsi) Pembentukan Komunitas GenBI mulai menyebar ke beberapa daerah di Indonesia. Target selanjutnya yang dituju setelah terbentuknya komunitas ini yaitu di daerah Jambi tepatnya di Kantor Perwakilan Provinsi Jambi. Beberapa pengurus komunitas di Bank Indonesia pusat, mendatangi Kantor Perwakilan Jambi pada tanggal 29 Maret 2012. Peserta dan Target yang dipilih sebanyak 800 Mahasiswa Penerima Beasiswa se-Jambi. Bentuk kegiatannya berupa Pre-View & Pembentukan Komunitas Mahasiswa Penerima Beasiswa dan juga akan ada learning Forum Series dengan Topik Pembahasan “Ciri-ciri Keaslian Rupiah” dalam bentuk Dialog dan Diskusi Terbuka. Selanjutnya tanggal 4 Mei 2012, GenBI membentuk komunitas di Maluku tepatnya di Universitas Pattimura. Bentuk kegiatannya berupa Pre-View & Pembentukan Komunitas Mahasiswa Penerima Beasiswa dan juga ada Kuliah Umum dari Deputi Gubernur Bank Indonesia. Peserta dan target yang disertakan yaitu 7 Mahasiswa Penerima Beasiswa Universitas Pattimura.
106
Pembentukan GenBI selanjutnya dilaksanakan di Sulawesi Selatan tepatnya Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Selatan pada tanggal 21 September 2012. Bentuk kegiatannya berupa Pre-View dan Pembentukan Komunitas Mahasiswa Penerima Beasiswa dan peserta serta target yang dituju yaitu 160 Mahasiswa Penerima Beasiswa Sulawesi Selatan.
4.3.1. Pembentukan GenBI di Sulawesi Selatan Pada tanggal 23 Oktober 2012, GenBI dibentuk di Yogyakarta tepatnya di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Yogyakarta. Bentuk kegiatannya berupa PreView dan Pembentukan Komunitas Mahasiswa Penerima Beasiswa dengan peserta dan target 160 Mahasiswa Penerima Beasiswa se-D.I.Yogyakarta. Setelah terbentuk nya GenBI diyogyakarta, seminggu kemudian GenBI dibentuk di Maluku Utara pada tanggal 30 Oktober 2012 tepatnya di Kantor Perwakilan Maluku Utara. Bentuk kegiatannya berupa Pre-View dan Pembentukan
107
Komunitas Mahasiswa Penerima Beasiswa dengan peserta dan target 80 Mahasiswa Penerima Beasiswa se-Maluku Utara. Di Nusa Tenggara Timur, Komunitas GenBI juga dibentuk tepatnya di Gedung Rektorat Universitas Nusa Cendana Kupang – Nusa Tenggara Timur pada tanggal 12 November 2012. Peserta dan target nya yaitu sebanyak 40 Mahasiswa Penerima Beasiswa Universitas Nusa Cendana. Bentuk kegiatannya berupa Pre-View dan Pembentukan Komunitas Mahasiswa Penerima Beasiswa. Komunitas GenBI ini juga dibentuk di Bali, Bengkulu, dan Kalimantan Timur. Dengan bentuk kegiatan yang sama yaitu Pre-View dan Pembentukan Komunitas Mahasiswa Penerima Beasiswa. Dimana masing-masing target dan pesertanya berbeda-beda. Di Bali peserta dan target yang dituju sebanyak 80 Mahasiswa Penerima Beasiswa se-Bali yang dilaksanakan tanggal 28 November 2012, sedangkan di Bengkulu dan di Kalimantan Timur peserta dan target yang dituju yaitu sebanyak 40 Mahasiswa Penerima Beasiswa. Di Bengkulu dilaksanakan pada tanggal 4 Desember 2012, dan di Kalimantan Timur dilaksanakan pada tanggal 11 Desember 2012. Pada tanggal 12 dan 14 Desember 2012, GenBI tersebar juga di Kalimantan Selatan tepatnya Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimatan Selatan dan Sulawesi Tenggara tepatnya di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Tenggara. Peserta dan target yang dituju di Kalimantan Selatan sebanyak 80 Mahasiswa dan di Sulawesi Tenggara peserta dan target yang dituju sebanyak 40 Mahasiswa. Bentuk kegiatannya sama dengan beberapa daerah
108
lainnya yaitu berupa Pre-View dan Pembentukan Komunitas Mahasiswa Penerima Beasiswa. Di akhir tahun, Pembentukan komunitas GenBI ini dilaksanakan di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Utara pada tanggal 18 Desember 2012. peserta dan target yang dituju sebanyak 120 Mahasiswa Penerima Beasiswa se-Sulawesi Utara. Dan di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Nusa Tenggara Barat dibentuk juga Komunitas GenBI pada tanggal 28 Desember 2012 dengan peserta dan target yang dituju sebanyak 80 Mahasiswa Penerima Beasiswa seNusa Tenggara Barat. Dan bentuk kegiatan dari 2 provinsi sebaran komunitas GenBI tersebut yaitu berupa Pre-View dan Pembentukan Komunitas Mahasiswa Penerima Beasiswa. Kriteria Umum bagi Perguruan Tinggi dan Mahasiswa yang ingin bergabung dalam komunitas GenBI – Komunitas Mahasiswa Penerima Beasiswa Bank Indonesia terbagi menjadi 2 yaitu : 1. Kriteria Umum bagi Perguruan Tinggi Negeri, antara lain : Usulan dari Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Grade/Akreditasi A/B dari DITJEN DIKTI KEMENDIKBUD ; Fakultas / Departemen : (Ekonomi, Akutansi, Perbankan, Statistik, Sosial ; Studi Pembangunan, Hukum, Kesehatan Masyarakat) Grade/Akreditasi
A/B
dari
KEMENAG
Fakultas/Departemen : Syariah & Ekonomi Islam Kuantitas + Kualitas Mahasiswa ( & lulusan) Kuota maksimal 40 org/PTN
;
DITJEN
PENDIS
109
2. Kriteria Umum bagi Mahasiswa, antara lain : Indeks Prestasi (IP) Akademik/semester (min 3.00) Mahasiswa dari keluarga Pra Sejahtera* Semangat Kepeloporan/Keteladanan/Kepemimpinan Community (+ Social) Engagement ; Social Service Provider Social Activism Social Entrepreneurship Program Beasiswa Bank Indonesia sudah ada sejak kurang lebih 10 tahun dilakukan di Bank Indonesia. Seperti yang terlihat pada gambar berikut bahwa adanya perbandingan pengelolaan Beasiswa Program Bank Indonesia dari 2013 kebelakang dengan 2014. Dimana pada bagan “existing” dari 71 Perguruan Tinggi Negeri yang terdaftar dibedakan dari jumlah pencapaian target mahasiswa pertahunnya dan juga tuition fee yang diberikan kepada Mahasiswa tersebut seperti terlihat pada gambar terlampir dibawah ini. Jadi, beberapa Perguruan Tinggi Negeri berbeda-beda tuition fee yang diterima nya. Dan belum dibentuk pula komunitas organiknya. Sedangkan saat ini pada bagan “Propose” ada sekitar 75 Perguruan Tinggi Negeri yang terdaftar dimana di masing-masing Perguruan Tinggi Negeri tersebut ditargetkan 1 PTN yaitu 40 orang/th dan juga tuition fee yang diberikan lebih besar dari sebelumnya yaitu Rp.500ribu/orang/bulan selama mahasiswa tersebut menyelesaikan kuliah dengan nilai Indeks Pretasi diatas 3.00.
110
4.3.1. Perbandingan Pengelolaan Program Beasiswa Selain diberikan dalam bentuk tuition fee, Mahasiswa juga akan diberikan berbagai macam aktifitas dalam pengembangan modal intelektual dan modal sosial. Maka, untuk mengumpulkan seluruh mahasiswa tersebut dibentuklah komunitas GenBI – Generasi Baru Indonesia Bank Indonesia. Penerapan community relations yang dilakukan di setiap perusahaan saat ini tetap berpegang teguh pada konsep dasar dari Wilbur J. (Bill) Peak tentang hubungan dengan komunitas sebagai fungsi hubungan masyarakat, merupakan partisipasi suatu lembaga yang terencana, aktif dan sinambung dengan dan didalam suatu komunitas untuk memelihara dan membina lingkungannya demi keuntungan kedua belah pihak, lembaga dan komunitas. Maka, hubungan Bank Indonesia dengan komunitas berorientasi pada kegiatan (action-oriented) yakni kegiatan yang dilakukan oleh lembaga.
111
Pandangan bahwa community relations sebagai kegiatan membagikan dana belaka atau sebagai kegiatan filantropi sudah tidak berlaku lagi, saat ini perusahaan akan fokus pada dampak strategis dan mengalihkan keterlibatannya secara aktif dalam program sosial dari perusahaan guna membantu terwujudnya hasil dan harus dipantau terus – menerus dinamika dari community relations, yang bagaimanapun akan selalu memerlukan pendekatan public relations. Untuk membangun komunitas Generasi Baru Indonesia Bank Indonesia dibutuhkan public relations yang dapat menghubungkan antara Bank Indonesia dengan komunitas mahasiswa tersebut dan juga untuk public relations dibutuhkan untuk membina relationship dengan para komunitas mahasiswa tersebut. Maka ilmu public relations sangat dibutuhkan dalam pengembangan program-program Bank Indonesia.