BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1
Gambaran Umum Objek Penelitian
4.1.1 Sejarah Singkat Hard Rock FM Hard Rock FM merupakan salah satu radio yang ada dibeberapa kota seperti Jakarta, Bandung, Surabaya Bali. Pada mulanya Hard Rock FM hanya ada di Jakarta yang berdiri pada 20 April 1996. Hard Rock FM coba untuk merengkuh pendengar yang smart, dinamis, urbanis, dan visioner. Jika dilihat dari tagline-nya “Lifestyle and Entertainment Station”, Hard Rock FM merupakan radio yang mampu mengikuti perkembangan zaman. Ketika berdiri pada tahun 1996, dimulai dari Jakarta kemudian saat ini sudah melakukan sindikasi ke beberapa kota yaitu Bandung, Surabaya, dan Bali. Dengan adanya sindikasi ini menunjukkan sebagai kotribusi bagi kemajuan stasiun radio tanah air.
4.1.2
Profile Hard Rock FM 87,6 Hard Rock FM Jakarta ini adalah salah satu radio lifestyle and
entertainment yang selalu memberikan trend-trend terbaru untuk pendengarnya. Berbagai informasi terbaru selalu diberikan, mulai dari berita olah raga, film terbaru, fashion, musik, dan sebagainya untuk semakin memperluas pengetahuan pendengar.
64
65
Panggilan untuk pendengar Hard Rock FM adalah “Hardrockers”, di mana pendengarnya adalah para eksekutif muda yang tidak akan ketinggalan trend untuk segala hal. Di tengah kesibukannya sebagai pekerja keras, tapi mereka selalu menyempatkan diri untuk kumpul dengan lingkungannya. Namun, mereka berkarakter kuat, berwawasan luas serta kritis. Hard Rock FM Menyajikan music sebagai menu utama sepanjang hari selama 24 jam. Musik yang disajikan oleh Hard Rock FM adalah Indie, Rock n’ Roll, Alternative, R&B, Acid Jazz, Techno, Electronic, pop.
4.1.3
Visi Hard Rock FM Untuk selalu menjadi pedoman para generasi muda dalam lifestyle and
entertainment. Memberikan ide-ide baru serta informasi terbaru untuk membangkitkan semangat bagi para generasi muda agar terus berkarya untuk bangsa dan Negara.
4.1.4
Misi Hard Rock FM Hard Rock FM selalu berusaha menjadi yang terbaik dalam apa yang kami
lakukan, memberikan nilai kepada pendengar serta client kami. Serta selalu bertanggung jawab dengan apa yang kami lakukan.
4.1.5
Profile Penyiar Penyiar merupakan ujung tombak bagi radionya, di mana seorang penyiar
tidak hanya memiliki wawasan yang luas saja tetapi secara tidak langsung
66
menjalankan fungsinya sebagai public relations dari radio tersebut. Selain itu, juga harus dapat menjaga hubungan baik dengan para pendengarnya. Oleh karena itu, penting memperhatikan profile penyiar agar sesuai dengan target pasar dari radio tersebut. Dalam hal ini, profile penyiar radio Hard Rock FM Jakarta adalah seorang pekerja keras namun juga tetap update dengan segala perkembangan yang terjadi di masyarakat. Seperti slogan yang dimiliki Hard Rock FM sebagai radio lifestyle and entertainment di Jakarta, maka sebagai penyiar Hard Rock FM juga harus work hard, play hard, and party hard.
4.1.6
Struktur Organisasi
Gambar 3 Struktur Organisasi (Sumber: HRD Department)
67
4.2
Hasil Penelitian Hasil penelitian ini menggunakan tehnik observasi secara langsung serta
wawancara mendalam. Pada bab ini penulis akan memaparkan hasil penelitian mengenai strategi komunikasi yang dilakukan oleh penyiar radio Hard Rock FM Jakarta dalam menarik minat pendengar. Strategi komunikasi merupakan faktor penting yang harus dilakukan oleh seorang penyiar terhadap program siarannya di sebuah radio. Hal ini diperlukan untuk kesuksesan
program siaran tersebut. Karena sebuah program dapat
dinyatakan sukses apabila pendengarnya tidak hanya mengetahui tapi juga mendengarkan program siaran tersebut. Banyak faktor yang mempengaruhi kesuksesan sebuah program radio, salah satunya adalah bagaimana komunikasi yang dilakukan oleh penyiar dalam menyampaikan program siarannya sehingga dapat menarik minat pendengarnya. Jika diperhatikan dunia radio saat ini yang semakin berkembang pesat, juga memicu persaingan yang tentunya semakin besar. Strategi komunikasi yang diperlukan adalah untuk menyampaikan isi dari setiap program siaran. Namun, program siaran juga perlu dipikirkan secara matang terlebih dahulu dalam pembuatannya. Dalam hal ini, yang seharusnya dilakukan setiap radio adalah mengetahui target pendengarnya lebih dulu dengan meneliti pasar, yang kemudian mencari tahu bagaimana keinginan pendengar, dengan begitu program yang akan dibuat sesuai dengan keinginan dan kebutuhan pendengarnya.
68
Hard Rock FM Jakarta menerapkan 4 (empat) strategi komunikasi untuk menarik minat pendengar seperti : 1. Langkah Pertama Yaitu Meneliti pasar Dalam meneliti pasar dapat melakukan survey terhadap pendengar agar dapat disesuaikan dengan profil radionya. Berdasarkan hasil pengamatan penulis, setiap tahunnya Hard Rock FM Jakarta melakukan regular survey sebanyak 3 (tiga) kali setiap tahunnya. Di mana regular survey tersebut dilakukan setiap 4 (empat) bulan sekali. Hal ini ketika dikonfirmasi oleh penulis melakukan wawancara mendalam terhadap staff R&D (Research and Development) Hard Rock FM Jakarta yaitu Fitria Tiur mengenai regular survey yang dilakukan Hard Rock FM Jakarta setiap tahunnya, menyatakan bahwa: “ Untuk mengetahui seperti apa pasar dari Hard Rock FM Jakarta, team R&D ditugaskan selalu melakukan monitor terhadap perkembangan pasar yang terjadi. Di mana team R&D harus melakukan survey yang biasanya dilakukan setiap 4 bulan sekali atau 3 kali dalam setahun. Survey ini disebut sebagai regular survey”.
Survey yang dilakukan ini untuk mengetahui segmentasi pendengar Hard Rock FM Jakarta, dengan mengetahui segmentasi pendengar maka akan membantu dalam pembuatan program-program menarik yang akan ditayangkan. Berdasarkan hasil pengamatan penulis, segmentasi pendengar Hard Rock FM Jakarta adalah A dan B yang berumur antara 23-28 tahun dan berstatus single. Hal ini didukung dengan hasil wawancara penulis terhadap penyiar Hard Rock FM Jakarta, Andira Pramanta yang menyatakan bahwa: “ Jika dilihat dari hasil survey yang telah dilakukan setiap tahunnya, pendengar Hard Rock FM Jakarta adalah A dan B serta berumur 23-28 tahun dan masih berstatus single. “
69
Gambar 4 Profile Pendengar (Sumber: Regular Survey Wave 2, tahun 2012)
Segmentasi ini berkaitan pula dengan target atau sasaran, setelah diketahui segmentasinya, maka target atau sasaran yang kemudian ditentukan. Target pendengar Hard Rock FM Jakarta menurut hasil pengamatan penulis adalah mereka yang berstatus single, rela bekerja keras untuk kepentingan gaya hidupnya dan tetap mengikuti perkembangan pergaulan yang terjadi. Hal ini didukung dengan wawancara penulis terhadap staff R&D (Research and Development) Hard Rock FM Jakarta, Fitria Tiur yang menyatakan bahwa: “ Target pendengar Hard Rock FM Jakarta berdasarkan hasil survey yang telah dilakukan oleh team R&D setiap 4 (empat) bulan sekali telah sesuai dengan segmentasinya. Di mana profile dari pendengar Hard Rock FM Jakarta yang memiliki sebutan sebagai Hard Rockers ini memiliki profile yang begitu identik dengan hedonism. Hard Rockers adalah mereka yang berumur 23-28 tahun dan berstatus single namun merupakan pekerja keras yang tetap bergaul dengan teman-temannya dan update dengan lifestyle yang terjadi di masyarakat. “
Pemilihian audience untuk digunakan dalam regular survey yang dilakukan oleh team R&D tentunya diambil dari beberapa database yang sesuai.
70
Database tersebut didapatkan dari hasil interaksi siaran misalnya, selain itu juga saat ini dipantau secara online. Online di sini contohnya seperti data yang dimasukkan oleh pendengar saat mengunjungi website Hard Rock FM Jakarta yaitu www.hardrockfm.com. Fitria Tiur sebagai staff R&D menyatakan bahwa: “ Pemilihan audience yang akan digunakan untuk regular survey didapatkan dari database dari setiap interaksi saat siaran (data SMS) yang masuk dari pendengar. Selain itu juga dapat menggunakan minoritas data yang didapat dari online. Semua data ini tentunya pendengar berdomisili di Jakarta. “
Target pendengar setiap radio tentunya berbeda-beda, di mana target tersebut menentukan apa yang akan diberikan oleh radio tersebut kepada pendengarnya. Data pendengar dapat digali lebih dalam oleh penyiar, melalui beberapa hal. Seperti yang dikatakan oleh Andira Pramanta: “ Dalam meneliti pasar untuk mendapatkan informasi yang akurat, dapat dilakukan dengan beberapa cara, seperti: 1. Survey melalui telepon, hal ini merupakan standarisasi yang memang ditentukan oleh perusahaan. 2. Bekerjasama dengan team Department Marketing Communications di setiap event yang diadakan, di mana saat di venue staff R&D dapat membagikan kuesioner kepada pengunjung yang datang ke event tersebut. 3. Bekerjasama dengan team program dan juga digital untuk menyebarkan link kepada pendengar, agar pendengar masuk ke link tersebut dan kemudian mengisi kuesioner. 4. Kerjasama dengan tim digital tentunya banyak yang bisa dilakukan, salah satunya dengan membuat syarat untuk pengunjung website Hard Rock FM (www.hardrockfm.com) wajib mengisi kuesioner terlebih dulu sebelum pengunjung benar-benar masuk ke dalam halaman website Hard Rock FM tersebut. “
Hal-hal ini perlu dilakukan oleh team R&D dalam melakukan regular survey setiap 4 (empat) bulan sekali. Melakukan penelitian pasar ini penting karena berhubungan dengan program siaran yang akan dibuat oleh divisi program agar dapat disesuaikan dengan kebutuhan pasar dalam hal ini pendengar. Hal ini
71
juga didukung oleh Fitria Tiur sebagai staff R&D Hard Rock FM Jakarta, menyatakan bahwa: “ Survey terhadap pendengar penting dilakukan, karena hal survey ini berkaitan dengan program siaran yang akan dibuat oleh divisi program. Diharapkan dengan adanya hasil survey yang telah dilakukan oleh team R&D, maka semua program yang dibuat oleh perusahaan memang dibutuhkan oleh pendengar dan memastikan bahwa semua program yang dibuat memiliki nilai komersil (jual) yang baik pula. “
Ketika penulis melakukan wawancara kepada Marco Anjasmoro selaku Program Director Hard Rock FM Jakarta, mengenai keterkaitan hasil data survey yang diberikan oleh team R&D terhadap pembuatan program, menyatakan bahwa: “ Hasil data regular survey tersebut sangat dibutuhkan divisi program untuk dijadikan dasar perencanaan dan perhitungan tim program yang dikepalai oleh Program Director dalam membuat sebuah program acara, baik on air maupun off air. “ Sementara itu sebagai seorang Program Director dituntut untuk selalu mengetahui perkembangan apa yang terjadi di pasar atau masyarakat. Maka tidak hanya penyiar saja yang mendapatkan training atau workshop yang diadakan oleh perusahaan dalam rangka menghadapi perkembangan pasar yang terjadi. Hal ini dibenarkan oleh Marco Anjasmoro selaku Program Director Hard Rock FM saat diwawancara mengenai langkah apa saja yang dilakukan dalam rangka menghadapi perkembangan pasar terutama di dunia radio yang terjadi saat ini. Marco Anjasmoro membenarkan bahwa: “Setiap Program Director mendapatkan kesempatan mengikuti training atau workshop mengenai perkembangan industri radio. Training atau workshop tersebut biasanya didatangkan dari Ibu Kota Negara berkembang, sehingga sifat dan jenis pendengarnya kurang lebih banyak kesamaan. Training atau workshop tersebut dapat menjadi masukan dan perbandingan untuk Program Director dalam membuat program ataupun strategi siaran Hard Rock FM. Setelah training atau workshop dilakukan, kemudian dapat dilakukan uji coba terhadap strategi yang
72
direncanakan yang tentunya telah disesuaikan dengan hasil penelitian pasar yang didapatkan dari hasil survey team R&D untuk mengetahui apakah berhasil dilakukan pada Hard Rock FM atau tidak.” Media yang dapat digunakan untuk meneliti pasar di era globalisasi saat ini semakin mempermudah dan cepat untuk mengetahui apa yang diinginkan oleh pasar. Seperti yang dikatakan oleh Fitri selaku staff R&D bahwa meneliti pasar juga dapat dilakukan secara online. Media online atau yang dikenal dengan digital ini selain melalui website dapat juga melalui media sosial salah satunya yaitu Twitter. Saat penulis melakukan wawancara terhadap Bayu Oktara selaku penyiar mengenai pemanfaatan media sosial Hard Rock FM dalam rangka mendapatkan interaksi pendengar yang sekaligus juga digunakan untuk meneliti pasar, beliau menyatakan bahwa: “Saat ini, media sosial menjadi salah satu sumber data yang dapat dijadikan acuan dalam menilai pasar. Interaksi yang cepat dapat mempermudah penilaian Program Director dan juga penyiar terhadap suatu topik siaran ataupun program.Strategi media sosial Hard Rock FM juga dibuat oleh penyiar dan Program Director.Termasuk rangkaian kata dan kalimat-kalimat yang dipakai didalamnya. Hingga saat ini, media sosial Hard Rock FM dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan, salah satunya untuk interaksi dengan pendengar yang berujung pada penilaian pasar atau pendengar.” Dengan mengetahui segala kebutuhan dan keinginan pasar, maka akan memudahkan divisi program untuk membuat kreatif yang diperlukan. Kemudian setelah mengetahui target pendengar yang tepat, tentunya harus mencari tahu siapa saja pesaing dari radio Hard Rock FM Jakarta yang memiliki target pendengar serupa atau bahkan mungkin sama.
73
2. Langkah Kedua Yaitu Memeriksa Pesaing Dalam hal ini, Hard Rock FM Jakarta juga sudah mengetahui siapa saja pesaing-pesaingnya. Di mana data pesaing ini juga diperoleh dari regular survey yang rutin dilakukan setiap 4 (empat) bulan sekali. Terdapat 3 (tiga) stasiun radio yang menjadi pesaing Hard Rock FM Jakarta, yaitu Jak FM, Indika FM, dan Motion FM. Hal ini pula dinyatakan oleh penyiar Hard Rock FM Jakarta, Bayu Oktara mengenai pesaing dari Hard Rock FM Jakarta saat ini. “ Berdasarkan hasil regular survey yang dilakukan oleh team R&D, terdapat 3 (tiga) yaitu Jak FM, Indika FM, dan Motion FM yang saat ini menjadi pesaing utama Hard Rock FM Jakarta. " Ketiga radio pesaing utama Hard Rock FM Jakarta ini diketahui bahwa kurang lebih memiliki target audience yang sama dengan Hard Rock FM Jakarta. Ketika penulis melakukan wawancara mendalam terhadap penyiar Hard Rock FM Jakarta mengenai apa yang membuat ketiga radio tersebut menjadi pesaing utama Hard Rock FM Jakarta, Bayu Oktara menyatakan bahwa: “ Ketiga radio (Jak FM, Indika FM, dan Motion FM) saat ini merupakan pesaing utama Hard Rock FM Jakarta karena memiliki target audience yang kurang lebih sama dengan target audience Hard Rock FM Jakarta, baik dari segi demografik yaitu: a. SES (Sosial Ekonomi Strata) b. Gender c. Usia d. Pekerjaan e. Lokasi (wilayah tinggal)” Dengan mengetahui data siapa saja yang menjadi pesaing, maka Hard Rock FM Jakarta dapat mengetahui strategi apa yang ditawarkan oleh pesaingnya, sehingga mendapatkan animo pendengar lebih banyak. Dengan menganalisa
74
strategi para pesaing tersebut, divisi Research and Development dapat mencapai kesimpulan yang berguna untuk divisi program dalam membuat strateginya. Penetapan strategi yang diterapkan sebuah radio juga dipengaruhi di mana radio tersebut mengudara. Hal ini didukung oleh pernyataan Pandji Pragiwaksono mengenai target wilayah pesaing: “ Strategi yang cocok diterapkan sebuah wilayah akan berbeda dengan strategi yang cocok diterapkan di wilayah lainnya. Dalam hal ini, ketiga pesaing Hard Rock FM Jakarta yaitu Jak FM, Indika FM, dan Motion FM tersebut merupakan radio-radio yang juga berlokasi di Jakarta, oleh karena itu target audience ketiga radio tersebut juga berada di wilayah yang sama. “
Perkembangan pesaing saat ini semakin besar, maka setiap radio jika ingin tetap bertahan maka harus berlomba-lomba untuk selalu dapat mengikuti perkembangan trend yang sedang terjadi dan juga selalu mengetahui apa yang diinginkan dan dibutuhkan pendengar. Seperti yang dikatakan oleh Andira Pramanta mengenai perkembangan pesaing saat ini: “ Perkembangan pesaing yang terjadi saat ini adalah berlomba-lomba untuk mengikuti keinginan pasar (pendengar) yaitu keinginan untuk mendengarkan lagu-lagu enak, penyiar yang lucu dan tidak banyak iklan. “
Begitu juga ketika penulis melakukan wawancara terhadap Marco Anjasmoro selaku Program Director Hard Rock FM Jakarta mengenai perkembangan dengan 3 (tiga) radio pesaing Hard Rock FM Jakarta: “ Sejak tahum 1996 Hard Rock FM Jakarta menjadi satu-satunya radio lifestyle yang memiliki target audience dengan usia 23 – 28 tahun dan berdomisil di Jakarta, sudah memiliki pekerjaan dan mengikuti perkembangan yang selalu terjadi di masyarakat. Seiring dengan berkembangnya industry media elektronik dan terbukanya banyak kesempatan bisnis radio, maka memudahkan stasiun-stasiun radio lain yang serupa dengan radio Hard Rock FM Jakarta
75
untuk berkembang. Hal ini membuat pendengar dengan segmentasi tersebut memiliki pilihan lain selain Hard Rock FM Jakarta untuk didengarkan. “
Mengetahui perkembangan pesaing merupakan hal penting yang perlu dipantau secara konsisten, gunanya untuk mengetahui strategi apa saja yang dilakukan oleh para pesaing untuk menarik minat pendengarnya. Team R&D (Research and Development) yang ditugaskan oleh perusahaan untuk melakukan riset terhadap perkembangan baik dari pendengar maupun para pesaing. Dalam hal ini, Fitria Tiur selaku staff R&D (Research and Development) menyatakan beberapa hal yang dilakukan untuk dapat mengetahui strategi pesaing, yaitu: “ Untuk mengetahui strategi para pesaing, team R&D (Research and Development) memiliki tim monitoring yang di mana tugasnya adalah memantau log siar selama 24 jam, 7 hari penuh. Data-data siaran radio pesaing tersebut yang akan menjadi patokan team R&D (Research and Development) untuk menganalisa strategi pesaing. ”
Namun, dengan adanya persaingan yang semakin kuat saat ini justru semakin membuat Hard Rock FM Jakarta untuk selalu membuat programprogram yang menarik, program yang tidak bisa pendengar dapatkan di radio lainnya, kecuali di Hard Rock FM Jakarta. Program-program yang dibutuhkan pendengar, sehingga selalu ditunggu untuk mendengarkan program tersebut. Ketika penulis melakukan wawancara terhadap Andira Pramanta, menyatakan bahwa: “ Program yang dibuat harus sesuatu yang disukai oleh orang dan ditunggutunggu. Melihat apa yang sedang diminati oleh pasar, misalnya dengan mengundang komunitas atau seseorang yang memiliki pengaruh besar atau perbincangan di masyarakat, Dengan begitu bisa menjadi program yang ditunggu-tunggu oleh orang dan tentunya menarik pendengar untuk mendengarkannya. “
76
Pembuatan program-program agar dapat sesuai dengan keinginan dan kebutuhan pendengar ini dapat dipantau melalui hasil regular survey yang dilakukan oleh team Reasearch and Development. Hal ini didukung oleh pernyataan Fitria Tiur, staff R&D(Research and Development) Hard Rock FM Jakarta menyatakan bahwa: “ Rekapitulasi hasil monitoring atau regular survey yang dilakukan setiap caturwulan (4 bulan sekali) setelah melalui proses tersebut, data yang dihasilkan digunakan sebagai salah satu pertimbangan dalam menentukan perencanaan program yang dilakukan per semester (6 bulan sekali) oleh divisi program yang dikepalai oleh Program Director. ”
Setelah mengetahui para pesaing, maka selanjutnya perlu melakukan analisa terhadap kecenderungan. Dalam hal ini, yang dimaksud kecenderungan adalah mengenai trend-trend yang sedang berkembang saat ini serta mencari tahu apa yang sedang dibutuhkan dan diinginkan oleh pendengar. 3. Langkah Ketiga Yaitu Menganalisa kecenderungan Mengenai persoalan ini, Hard Rock FM Jakarta selalu mengikuti perkembangan yang terjadi di masyarakat. Perkembangan yang dipantau dari berbagai hal, seperti fashion, otomotif, sport, musik, film, dan sebagainya. Oleh karenanya, program siaran radio yang ditawarkan Hard Rock FM Jakarta menyesuaikan dengan masing-masing minat pendengarnya. Hal ini diperkuat oleh pernyataan Bayu Oktara, penyiar program prime time pagisaat penulis melakukan wawancara yang menyatakan: “ Pembuatan program siaran yang dapat menarik pendengar itu kembali lagi berkaitan dengan hasil survey yang dilakukan oleh R&D, dengan begitu kita dapat menyesuaikan dengan keinginan dan kebutuhan pendengar. Misalnya, untuk yang suka film kita punya program Soundtraxx, lalu untuk yang suka
77
party kita punya Paranoia, pendengar yang suka politik kita punya Provocative Proactive, dan program Prime Time Good Morning Hard Rockers dan Drive n’ Jive yang berisi berbagai informasi mulai dari info jalan, current issue, fashion, dan sebagainya dapat dinikmati oleh Hard Rockers saat akan memulai aktivitas sampai menuju pulang ke rumah setelah beraktivitas. ”
Setelah program-program siaran radio tersebut dibuat, selanjutnya menjadi tugas semua pihak untuk membuat kreatif dalam setiap program-program tersebut. Berdasarkan hasil pengamatan penulis, pihak yang bertanggung jawab terhadap kreatif sebuah program adalah tim program dan juga penyiar. Namun,hal ini juga didukung oleh pernyataan Marco Anjasmoro, selaku Program Director Hard Rock FM Jakarta saat penulis melakukan wawancara, yang menyatakan bahwa: “ Semua yang terlibat ikut bertanggung jawab dalam kreatif sebuah program. Oleh karena itu, selalu melakukan brainstorming terlebih dahulu antara penyiar, produser dan Program Director apa saja yang akan dibahas setiap minggunya. “
Kreatif sebuah program siaran radio merupakan faktor penting yang perlu diperhatikan. Maka persiapan materi siaran perlu dilakukan oleh semua pihak yang terkait agar program dapat berjalan dengan baik. Ketika penulis melakukan wawancara terhadap Andira Pramanta, penyiar Drive n’ Jive mengenai persiapan materi yang dilakukan sebelum on air menyatakan bahwa: “ Mencari topik yang “gue banget” (dekat dengan diri kita), tema yang berbeda tapi diberikan angel yang tetap dapat mendekati diri dan diberikan content yang diselipkan dengan “colekan” serta punch line. Persiapan ini dilakukan seminggu sebelumnya dengan mendiskusikan kepada tim program. “
Selain itu, penulis juga melakukan wawancara terhadap Pandji Pragiwaksono, penyiar Provocative Proactive mengenai persiapan materi yang dilakukan sebelum on air, menyatakan bahwa:
78
“ Khusus untuk program Provocative Proactive, kami (saya dan tim produser) selalu menentukan topik apa saja yang akan dibahas dalam sebulan. Nanti tim tersebut mengirimkan 2 hal kepada saya: Skrip dan juga hasil riset berkaitan dengan topik tersebut. Selain bahan riset dari produser, kadang saya melakukan riset sendiri di social media terkait topik. “
Menganalisa kecenderungan yang disukai oleh pendengar terhadap radio itu sendiri dapat diketahui saat survey dilakukan oleh tim R&D (Research and Development) di wilayah Jakarta, di mana pendengar dapat diwawancarai secara mendalam mengenai apa yang mereka cari dari sebuah radio. Dalam hal ini, Fitri Tiur selaku staff R&D (Research and Development) Hard Rock FM Jakarta menyatakan bahwa: “ Pendengar menyatakan Hard Rock FM Jakarta menjadi salah satu radio yang paling didengarkan. Faktor utamanya karena musik dan penyiar. Musik yang disajikan oleh Music Director Hard Rock FM Jakarta adalah musik yang tentunya mengikuti trend saat ini namun tidak mainstream. Musik di Hard Rock FM Jakarta tidak dapat ditemukan di radio lain, ini yang membuat pendengar tetap menjadikan pilihan utama untuk didengarkan. Selain itu juga didukung dengan penyiar yang berwawasan luas, lucu dan seru. Sehingga pendengar selalu mendapatkan informasi terkini dan terhibur ketika sedang berada di jalanan. “ Berdasarkan hasil survey dari pendengar di Jakarta, ketika diwawancara mengenai apa yang mereka cari ketika mendengarkan sebuah radio, dalam penelitian ini yaitu Hard Rock FM Jakarta adalah musik dan penyiar. Musik tentunya merupakan sebuah ketentuan yang disesuaikan dengan profil dari Hard Rock FM Jakarta itu sendiri sebagai radio Lifestyle and Entertainment, maka musik yang disajikan harus selalu mengikuti perkembangan jaman dan memfasilitasi keinginan pendengar di wilayah Jakarta, bahkan harus menjadi yang pertama memutar lagu tersebut. Sedangkan penyiar merupakan faktor utama yang
79
menjadi pengaruh dalam sebuah radio. Saat ini yang diinginkan oleh pendengar adalah penyiar yang tidak hanya berwawasan luas, tapi juga lucu dan menghibur. Dalam hal ini, keinginan pendengar menjadi hal yang penting dalam menganalisa kecenderungan. Saat penulis melakukan wawancara kepada Marco Anjasmoro selaku Program Director Hard Rock FM Jakarta, mengenai mengapa keinginan
pendengar
merupakan
faktor
penting
dalam
menganalisa
kecenderungan. “ Keinginan pendengar sangat diperlukan dalam menganalisa kecenderungan, di mana dengan mengeahui keinganan pendengar maka sebuah radio dapat memfasilitasi baik dari segi program, musik atau penyiar yang sesuai dengan keinginan pendengar. “
Penulis juga melakukan wawancara terhadap loyal listener, Andika Yunarti sebagai Pegawai Swasta mengenai alasannya mendengarkan Hard Rock FM Jakarta yang menyatakan bahwa: “ Penyiarnya lucu, tidak bikin ngantuk dan semangat, dan bisa menghibur di tengah kemacetan. Musik dan info-infonya juga selalu mengikuti perkembangan. “
Begitu juga ketika penulis melakukan wawancara terhadap Febrian, sebagai penyanyi yang juga loyal listener Hard Rock FM Jakarta, menyatakan bahwa: “ Musiknya enak-enak selalu update dengan perkembangan musik yang semakin luas saat ini. Selain itu, penyiarnya kocak, jadi sangat menghibur di tengah jalanan yang macet, info yang diberikan juga banyak dan menarik. “
Selain loyal listener, penulis juga melakukan wawancara terhadap salah satu pendengar yang juga merupakan pendengar radio lainnya mengenai apa yang
80
dicari atau diinginkan saat mendengarkan Hard Rock FM Dytta Faradilla menyatakan bahwa: “Saya mendengarkan Hard Rock FM karena lagu-lagunya yang seringkali tidak ada di radio lain, selain itu juga penyiarnya seru saat membawakan programnya. Tapi kadang suka terlalu panjang bicaranya, jadi kalau sudah terlalu panjang bicaranya saya suka ganti ke channel lain.”
Banyak cara yang dapat dilakukan untuk membuat sebuah program menjadi menarik. Salah satunya adalah kreatif dalam membuat gimmick. Hal ini penting untuk dilakukan agar program siaran dapat menarik perhatian pendengar. Gimmick dapat dilakukan secara spontan atau pun direncanakan sebelumnya jika memang memerlukan persiapan untuk membuat lebih maksimal. Saat penulis melakukan wawancara mengenai keperluan menggunakan gimmick pada saat siaran kepada penyiar untuk konfirmasi, Andira Pramanta penyiar program Prime Time Drive n’ Jive menyatakan bahwa: “ Perlu. Misalnya: karakter meniru seorang public figure, games atau kuis, musik akustik. Gimmick ini bisa dilakukan secara spontan atau dikoordinasikan lebih dulu dengan tim. “
Begitu juga dengan Bayu Oktara, penyiar program Prime Time Good Morning Hard Rockers yang menyatakan bahwa gimmick perlu dilakukan dalam membawakan sebuah program siaran. “ Perlu. Misalnya: karakter kakek-kakek, surprise caller, kuis/permainan on air dan hal-hal lain yang memberikan element of surprises kepada pendengar. “
Sedangkan ketika penulis melakukan wawancara kepada mengenai gimmick dalam sebuah program siaran Pandji Pragiwaksono, penyiar Provocative
81
Proactive memiliki jawaban yang sedikit berbeda dengan dua penyiar program Prime Time yaitu Andira Pramanta dan Bayu Oktara. “ Saya punya gimmick yang sebenarnya sih bukan gimmick juga, hanya saja dia berupa sesuatu yang kecil, tidak dimiliki program lain, dan inilah yang jadi daya tarik Provocative Proactive radio. Kejujuran. “
Perkembangan yang terjadi saat ini di dunia radio semakin fokus terhadap musik dan penyiar, karena dengan musik yang enak di dengar dan penyiar yang dapat menyampaikan programnya dengan menarik maka sudah pasti akan dapat menarik minat pendengarnya. Namun, ada hal yang juga perlu diperhatikan adalah banyaknya iklan yang ada di radio tersebut. Dulu, iklan tidak menjadi masalah besar bagi pendengar, namun dengan semakin berkembangnya dunia radio dan persaingan yang juga semakin besar setiap radio berlomba-lomba untuk membuat porsi iklannya tidak lagi sebanyak biasanya karena kemudian digantikan dengan memutarkan lagu-lagu tanpa terpotong oleh jeda iklan. Hal ini didukung oleh pernyataan baik dari loyal listener maupun pendengar radio lainnya yang penulis wawancara. Menurut Andika Yunarti sebagai salah satu loyal listener mengenai alasannya mengganti channel ke radio lain yaitu: “Saya suka musik-musik yang diputarkan oleh Hard Rock FM tidak pernah ketinggalan jaman. Penyiarnya juga seru, tapi seringkali bicaranya terlalu panjang ditambah karena harus membacakan iklan yang panjang. Jadi agak membuat bosan, akhirnya saya suka ganti channel sementara menunggu lagu yang akan diputar.” Begitu juga dengan loyal listener lainnya, yaitu Febrian yang menyatakan alasannya mengganti channel ke radio lain bahwa: “Saya kadang sedikit terganggu dengan banyak dan panjangnya iklan yang harus dibacakan oleh penyiar saat di tengah program berlangsung. Meskipun penyiar seringkali sangat pandai membuat punchline sehingga kadang iklan tersebut tidak
82
membosankan saat dibacakan. Namun, tidak jarang saat iklan terlalu panjang saya suka mengganti channel ke radio lain.” Begitu juga saat penulis menanyakan alasannya mengganti channel kepada Dytta Farradilla yang menyatakan bahwa: “Saya suka ganti channel karena cari lagu yang enak dan tidak terpotong karena ada iklan, sedangkan seringkali di Hard Rock FM lagu-lagu yang enak dipotong karena banyak iklan.”
Keberadaan iklan dalam sebuah radio tentunya diperlukan dalam rangka menghidupkan perusahaan untuk terus dapat memutarkan penghasilannya, namun tidak ada salahnya perlu dipertimbangkan masukkan yang didapat dari para pendengar baik itu loyal listener maupun tidak. Secara musik, program dan strategi komunikasi yang dilakukan oleh penyiar sudah cukup baik untuk dapat menarik minat pendengar, maka ada baiknya untuk terus menganalisa apa keinginan pendengar seperti misalnya meminta porsi iklan yang dikurangi. Dalam hal ini, semua tim yang terlibat baik program Hard Rock FM, Marketing Department dan juga Marcomm Department harus bekerjasama untuk membahas persoalan ini. Untuk menganalisa kecenderungan tersebut setiap radio memiliki waktu yang berbeda-beda berdasarkan ketetapan dari masing-masing perusahaan. Hard Rock FM Jakarta menganlisa kecenderungan biasanya telah dilakukan oleh tim R&D (Research and Development) setiap 3 (tiga) bulan sekali dan meeting yang dilakukan setiap 6 (enam) bulan. Hal ini didukung pernyataan Marco Anjasmoro, selaku Program Director Hard Rock FM Jakarta mengenai kapan biasanya Hard Rock FM Jakarta menganalisa kecenderungan.
83
“ Hard Rock FM Jakarta biasanya menganalisa kecenderungan berdasarkan hasil survey yang telah dilakukan oleh tim R&D (Research and Development) setiap 3 (tiga) bulan sekali dan juga meeting program 6 (enam) bulanan. Namun, analisa kecenderungan juga dapat dilakukan real time setiap hari, berdasarkan respon, interaksi serta impact yang terjadi sesaat setelah sebuah program mengudara.” Dengan adanya waktu yang sudah ditetapkan oleh perusahaan untuk melakukan survey rutin dalam rangka menganalisa perkembangan terhadap kecenderungan atau keinginan pasar yang selalu terjadi perubahan. Survey rutin ini sangat bermanfaat, sehingga dapat segera melakukan review baik terhadap program yang sedang berjalan, penyiar, ataupun strategi yang sedang dijalankan jika kurang sesuai maka dapat segera disesuaikan. 4. Langkah Keempat Yaitu Menetapkan tujuan 87,6 Hard Rock FM Jakarta ini adalah salah satu radio lifestyle and entertainment yang selalu memberikan trend-trend terbaru untuk pendengarnya. Sesuai dengan hasil wawancara mendalam dengan salah satu loyal listener, Andika Yunarti seorang Pegawai Swasta mengenai pemahamannya terhadap Hard Rock FM Jakarta menyatakan: “ Hard Rock FM adalah radio lifestyle and entertainment tentunya sesuai dengan tagline yang sudah dibuatnya. Dimana radio ini selalu memberikan informasi terbaru mengenai berbagai hal, baik itu musik, fashion, news, dan sebagainya”.
Menurut penulis, Hard Rock FM Jakarta sudah berhasil menyampaikan maksud dan tujuannya sebagai salah satu radio lifestyle and entertainment yang selalu terdepan dari radio lainnya. Hal ini diperkuat oleh pernyataan loyal listener lainnya, Febrian seorang penyanyi yang menyatakan bahwa: “Setiap pagi saat mulai beraktivitas dan malam di perjalanan menuju pulang ke rumah saya selalu mendengarkan radio Hard Rock FM Jakarta. Karena banyak
84
informasi yang saya dapat di sana, tidak hanya soal musik tapi juga current issue yang sedang diperbincangkan semua orang”.
Sementara itu, penulis juga melakukan wawancara terhadap pendengar lainnya yang tidak merupakan pendengar setia Hard Rock FM tapi juga merupakan pendengar radio lainnya. Penulis mengajukan pertanyaan kepada Dytta Faradilla mengenai pemahamannya terhadap Hard Rock FM yang menyatakan bahwa: “Hard Rock FM itu yang saya tahu adalah salah satu radio di Jakarta yang membahas semua yang berkaitan dengan lifestyle, seperti fashion, music, automotive dan sebagainya.” Jika dilihat dari pernyataan Dytta Faradilla sebagai pendengar radio selain Hard Rock FM, namun pemahamannya mengenai profile radio Hard Rock FM itu sendiri sesuai dengan tujuan yang diharapkan oleh Hard Rock FM sebagai radio lisfestyle and entertainment. Dalam mencapai tujuan setiap radio, penyiar merupakan faktor utama yang seringkali dikatakan sebagai “ujung tombak”. Karena penyiar merupakan pihak yang paling memiliki peran dalam sebuah program radio, maka untuk menjadi seorang penyiar diperlukan beberapa syarat. Hal ini didukung oleh pernyataan Bayu Oktara selaku penyiar program Prime Time Good Morning Hard Rockers yang menyatakan: “ Kreativitas, karakter/ air personality, star quality & communication skill yang tidak cacat vokal”.
Selain itu, penulis juga melakukan wawancara terhadap Andira Pramanta, penyiar program Prime Time Drive n’ Jive yang menyatakan:
85
“ Keberanian, tidak cacat vocal, memiliki karakter yang berbeda agar dapat diingat dengan mudah, pengetahuan yang cukup tapi tidak merasa paling tahu”.
Berdasarkan hasil wawancara dengan Bayu Oktara dan Andira Pramanta, salah satu syarat yang diperlukan untuk menjadi seorang penyiar adalah karakter. Maksud dari karakter di sini adalah, seorang penyiar harus memiliki karakter yang berbeda dengan penyiar lainnya. Karena dengan begitu akan membuat penyiar dapat mudah diingat oleh pendengarnya. Hal ini juga didukung oleh Pandji Pragiwaksono, penyiar program Provocative Proactive yang menyatakan bahwa: “ Setiap orang tentu akan memberikan jawaban yang berbeda seperti wawasan, suara, tidak boleh cacat vokal, dan lain-lain. Tapi menurut saya yang paling utama adalah karakter. Penyiar yang baik adalah yang bisa bersikap bagai seorang teman. Dalam kehidupan, alasan kita mau berteman dengan seseorang adalah setelah mengenali karakternya dan menyukai karakter tersebut”.
Banyak orang yang berpikir menjadi penyiar itu yang terpenting pintar berbicara saja, tapi pada kenyataannya tidak semudah itu. Peran penyiar sangat penting bagi setiap stasiun radionya, karena selain bertugas membawakan sebuah program, penyiar merupakan wakil dari radionya tersebut. Jika ingin menjadi seorang penyiar, maka harus siap untuk menjalankan fungsi dan tanggung jawabnya. Selain melakukan 4 langkah strategi tersebut, penyiar Hard Rock FM Jakarta juga secara tidak langsung penyiar juga menjalankan fungsi sebagai Public Relations terhadap radionya, karena ketika penyiar sedang berada di luar lingkungan radionya itu harus tetap menjaga nama baik perusahaan serta selalu menjaga hubungan baik dengan pendengarnya. Dalam memilih penyiar tentunya
86
harus disesuaikan dengan profile dari radio tersebut. Seperti yang dinyatakan oleh Marco Anjasmoro selaku Program Director Hard Rock FM Jakarta mengenai fungsi dan tanggung jawab seorang penyiar: ” Seorang penyiar secara tidak langsung akan membawa nama besar radionya, sehingga mereka juga harus memiliki personality yang juga sesuai dengan profile dari radio tersebut agar dapat sepaham saat mereka bekerja sebagai penyiar. Karena penyiar bukan hanya seseorang yang membawakan sebuah program radio, tapi seringkali penyiar juga berfungsi seperti seorang Public Relations. Mereka harus dapat mewakili radionya di mana pun berada, serta membawa nama baik radionya untuk menciptakan citra yang positif bagi radio tersebut”.
Selain itu, penulis juga melakukan wawancara terhadap penyiar, Pandji Pragiwaksono mengenai fungsi seorang penyiar sebagai Public Relations sebuah radio yang menyatakan: “ Bisa banget! Bahkan bisa dibilang, sebagai ujung tombaknya radio. Seorang penyiar adalah teman bagi pendengar, PR bagi radio, salesperson bagi pengiklan. Karena itu menurut saya, adalah menyedihkan jika tahu gaji penyiar. Penyiar adalah nyawa dari radio, sukses radio adalah sukses penyiarnya. Jangan dikasih bonus tp dibiarkan punya gaji jam-jaman yang kecil. Naikkan gajinya karena penyiar adalah ujung tombak radio!”
Begitu juga dengan penyiar lainnya, Andira Pramanta menyatakan bahwa: “ Benar, karena penyiar sebagai ujung tombak sebuah radio dengan menjaga hubungan baik dengan pendengar. Sehingga merasa lebih dekat dengan penyiarnya dengan adanya kedekatan yang lebih intim maka dapat lebih mudah mengenal karakter pendengar setiap radio”.
Pada kenyataannya fungsi dan tanggung jawab penyiar radio tidak semudah yang dibayangkan. Seperti apa yang telah dilakukan oleh Bayu Oktara, Andira Pramanta, dan Pandji Pragiwaksono yang sudah menjalankan profesinya sebagai penyiar selama bertahun-tahun. Fungsi mereka sebagai penyiar di Hard Rock FM
87
Jakarta tidak hanya sekedar sebagai penyiar yang membawakan sebuah program acara radio, namun secara tidak langsung menjadi Public Relations untuk radionya yaitu Hard Rock FM Jakarta. Di mana pun dan kapan pun, mereka harus dapat mempresentasikan dirinya sebagai penyiar Hard Rock FM Jakarta yang sesuai dengan tagline radio tersebut “Lifestyle and Entertainment Station”. Dalam hal ini, Hard Rock FM Jakarta menjalankan semua strategi komunikasi yang ada dengan didukung peran dari seluruh tim terutama peran penyiar dalam menjalankan fungsinya untuk dapat menarik minat pendengar.
4.2.1 Hasil Observasi Observasi dilakukan peneliti diperoleh melalui observasi langsung, yang mana peneliti bekerja di Hard Rock FM Jakarta. Tabel 4.1 Hasil Observasi Penelitian
No. 1
Kegiatan
2
Memanfaatkan e-flyer program untuk disebarluaskan melalui media Mengadakan program kuis
3
4 5
6
Hasil Observasi Mengundang publik figure sebagai narasumber
Strategi Komunikasi Penyiar
Live Streaming di website Hard Rock FM Sosial twitter menjadi media penyampaian komunikasi pada pendengar
Mobile Apps radio Hard Rock FM dapat dengan mudah di handphone
Dokumentasi Foto saat siaran mengundang Dian Sastrowardoyo Foto e-flyer
Ket. Lampiran
Foto e-flyer program kuis Hard Rock Cars Website Hard Rock FM Membuka topik siaran melalui twitter utk mendapatkan respon dari pendengar Mobile Apps Hard Rock FM
Lampiran
Lampiran
Lampiran Lampiran
Lampiran
88
4.2.1.1 Hasil Pengamatan Observasi pertama kali dilakukan oleh peneliti pada November 2012 di Hard Rock FM Jakarta. Di mana mengobservasi kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh penyiar saat siaran untuk menyampaikan pesannya pada pendengar. Dari hasil observasi, peneliti mendapatkan beberapa
cara
komunikasi
yang
dilakukan
oleh
penyiar
dalam
menyampaikan program siarannya agar dapat menari hati pendengarnya. Dengan tujuan jika pendengar tertarik untuk mendengarkan, artinya sekaligus dapat membangun citra yang baik terhadap radio tersebut karena dapat mempertahankan atau justru menambah jumlah pendengar setianya. Komunikasi yang dilakukan oleh penyiar, secara tidak langsung merupakan kegiatan public relations, yang di mana public relations sebagai metode komunikasi (method of communications. Beberapa strategi komunikasi saat siaran yang dilakukan oleh penyiar untuk menghidupkan program radionya sehingga dapat menarik perhatian pendengarnya, seperti mengundang public figure sebagai narasumber. Gambar 5 (Sumber: Instgram @hardrockfm)
89
Saat akan mengadakan sebuah event, menyebarkan e-flyer di social media agar gaung yang muncul di masyarakat besar, sehingga membuat event tersebut diketahui. Gambar 6 (Sumber: Instagram @hardrockfm)
Gambar 7 (Sumber: Instagram @hardrockfm)
90
Beberapa strategi komunikasi yang dilakukan oleh penyiar, seperti aktif menyebarkan pesannya menggunakan social media misalnya sehingga pesan yang ingin disampaikan tidak hanya dapat didengar saja melalui radio yang kemudian terlewat. Namun, dengan penyiar melakukan komunikasinya juga menggunakan media perantara lainnya, sehingga pendengar mendapatkan informasinya secara terus menerus. Komunikasi yang dilakukan oleh penyiar ini, secara tidak langsung dapat memberikan citra yang positif terhadap radionya. Karena pesan yang ingin disampaikan dapat diterima dengan baik oleh pendengar.
4.3
Pembahasan Hard Rock FM Jakarta merupakan salah satu radio lifestyle and
entertainment yang telah berdiri sejak tahun 1996, tentunya selama 17 tahun ini Hard Rock FM Jakarta telah memiliki strategi komunikasi yang baik dalam menarik minat pendengarnya, sehingga dapat terus bersaing dengan semakin bermunculan radio lainnya di Jakarta. Dengan persaingan yang terus berkembang saat ini, maka harus terus memantau strategi yang telah dimiliki apakah sudah cukup atau mungkin diperlukan perubahan terhadap strategi yang telah ada. Setelah penulis mendapatkan jawaban dari semua narasumber, selanjutnya penulis akan melakukan pembahasan dengan cara menganalisa dan membandingkan, apakah telah sesuai dengan teori yang ada. Hard Rock FM Jakarta memiliki 4 langkah strategi untuk terus dapat memantau minat pendengar dan telah dilakukan dengan cukup baik. Hal ini
91
tentunya didukung peran penyiar yang juga menjalankan fungsinya tidak hanya sebagai penyiar radio saja tapi juga sebagai public relations untuk radionya Hard Rock FM Jakarta sebagai sarana untuk melaksanakan strategi komunikasi yang telah dimiliki oleh Hard Rock FM Jakarta untuk membangun hubungan yang lebih dekat dengan pendengarnya. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa peran seorang Public Relations sangat dibutuhkan oleh sebuah perusahaan atau organisasi untuk mensosialisasikan perusahaan atau organisasinya kepada masyarakat. Dengan tujuan agar masyarakan dapat mengenal lebih jauh dan lebih dalam terhadap apa yang dimiliki oleh perusahaan atau organisasi tersebut. Dalam hal ini adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang broadcast atau media penyiaran yaitu Hard Rock FM. Radio Hard Rock FM yang telah berdiri hampir kurang lebih 17 tahun ini tentunya tidak dapat berjalan dengan baik tanpa adanya sosialisasi terhadap masyarakat, terlebih lagi saat ini Hard Rock FM telah memiliki beberapa cabang di daerah lainnya seperti di Bandung (87.8 Hard Rock FM), Surabaya (89.7 Hard Rock FM), dan Bali (87.8 Hard Rock Radio). Tugas seorang Public Relations sangat dibutuhkan agar radio Hard Rock FM ini dapat diterima dengan baik oleh masyarakat, dalam hal ini disebut sebagai pendengar. Dalam hal ini tugas dan tanggung jawab penyiar yang menjalankan strategi komunikasinya tersebut dalam rangka membangun citra radio dengan cara menyampaikan pesan-pesannya kepada pendengar melalui program siaran radionya. Di mana tugas seorang Public Relations di sini harus selalu berkordinasi dengan seluruh tim baik program maupun manajemen mengenai apa saja program-program yang sedang dan akan berjalan. Kemudian seorang Public
92
Relations harus memikirkan strategi-strategi apa saja yang harus dilakukan untuk mendukung program-program tersebut agar dapat diterima dan mendapatkan minat pendengar. Hal ini sependapat dengan teori yang dikemukakan oleh Jefkins, dalam bukunya yang menyatakan bahwa Public Relation adalah semua bentuk komunikasi yang terencana, baik itu kedalam maupun keluar, antara satu organisasi dengan semua khalayak dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian.76 Dalam penelitian ini, kerjasama antara seorang Public Relations dan semua tim yang terlibat diperlukan agar komunikasi berjalan dengan baik, tujuan spesifik yang akan dicapai adalah agar program yang ingin disampaikan dapat diterima dan menarik minat pendengarnya. Namun, peran seorang Public Relations saja tidak cukup untuk mensosialisasikan radio Hard Rock FM, di mana dalam hal ini tentunya diperlukan kerjasama. Maka peran seorang penyiar radio inilah dibutuhkan untuk membantu dalam mensosialisasikan radionya kepada pendengar. Penyiar menjalankan fungsinya sebagai seorang public relations dengan melakukan sistem kegiatan melalui kegiatan komunikasi yang khas, di mana public realtions sebagai metode komunikasi (method of communication). Dengan menjaga hubungan yang baik pada para pendengar sehingga selalu memiliki pendengar yang setia dengan radionya merupakan nilai lebih yang dimiliki oleh Hard Rock FM Jakarta dan penyiarnya dalam menarik minat pendengar, sehingga secara langsung juga dapat
76
Jefkins, Frank. Public Relations Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga, 2004, 10
93
membangun citra radio tersebut. Karena semakin banyak pendengar yang mendengarkan, artinya citra suatu perusahaan semakin baik. Namun, seiring dengan perkembangan industri radio di Jakarta, Hard Rock FM Jakarta sampai saat ini belum melakukan perkembangan terhadap strategi komunikasi untuk menarik minat pendengarnya yang berujung dengan tujuannya membangun citra radio tersebut. Di mana perubahan terhadap strategi sebuah radio ini sebenarnya diperlukan sesuai dengan perkembangan industri radio yang terjadi saat ini. Sebagai seorang Public Relations harus selalu mengamati perkembangan yang terjadi baik itu di masyarakat maupun perkembangan terhadap persaingan industri radio itu sendiri. Dengan mengetahui segala perkembangan yang terjadi, maka seorang Public Relations dapat mengantisipasi langkah-langkah yang harus dilakukan untuk dapat bertahan di dalam persaingan tersebut. Dalam hal ini, peran seorang Public Relations tersebut tidak hanya dilakukan oleh seorang Public Relations paerusahaan saja, tapi dalam sebuah radio seorang penyiar juga merupakan Public Relations untuk radionya. Peran penyiar diperlukan karena penyiar tidak hanya sebagai pembawa acara sebuah program radio saja, tapi harus dapat membawa nama baik radionya dan yang terpenting menjaga hubungan baik dengan pendengarnya sehingga pendengar dapat mengenal dan merasa lebih dekat dengan penyiarnya. Dengan komunikasi yang baik dilakukan oleh penyiar, bertujuan untuk dapat membangun citra radio di mana tempatnya bekerja. Dalam hal ini pula dibutuhkan kompetensi penyiar yang baik, karena jika penyiar secara kualitas kurang baik maka bisa jadi pesan yang disampaikan tidak dapat diterima
94
dengan baik oleh pendengarnya. Kompetensi seorang penyiar begitu penting karena merupakan penentu dari citra sebuah radio. Menurut Helena dalam bukunya yang menyatakan bahwa strategi komunikasi adalah suatu rencana yang disusun sedemikian rupa agar pesan-pesan yang disampaikan dapat diterima, dimengerti, dan diikuti oleh komunikan.77 Hal ini senada dengan pandangan Helena, dengan strategi komunikasi yang telah dijalankan selama hampir 17 tahun ini, akan lebih baik jika sebaiknya dilakukan review kembali agar strategi yang direncakan tetap sesuai dengan tujuan yang dicapai. Mungkin memang tidak perlu mengganti secara keseluruhan strategi yang sudah ada, namun dapat dikembangkan menyesuaikan dengan perkembangan persaingan industri radio saat ini. Sehingga Hard Rock FM Jakarta dapat terus bertahan menjadi radio lifestyle and enterainment di Jakarta yang diminati banyak pendengar.
77
Olii, Helena. Reportase Radio. Jakarta: PT Indeks, 2006, 22