68
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Obyek Penelitian 4.1.1. Profil Pulau Umang resort hotel Trend global „back to nature‟ merupakan gaya hidup yang paling banyak diminati oleh masyarakat kota besar saat ini sebagai sarana rekreasi yang menyehatkan dan bermanfaat untuk meningkatkan kualitas hidup baik untuk jiwa dan raga. Rekreasi „back to nature‟ mempunyai kelebihan tersendiri karena selain menyehatkan juga menyadarkan manusia bahwa kelestarian lingkungan harus terus selalu dijaga agar ada keseimbangan didalam kehidupan manusia. Dengan konsep „The Beauty of Nature…Beyond Your Imagination’, Pulau Umang resort hotel menghadirkan sebuah resort hotel bernuansa alam yang dirancang sedemikian rupa sehingga sentuhan bangunan dan keindahan alam sekitarnya
memberikan
kemewahan
dan
kenyamanan
tersendiri
bagi
pengunjungnya. Mereka yang datang akan merasakan seperti berada disuatu tempat tersembunyi yang jauh dari hingar-bingar bisingnya perkotaan. Pulau Umang resort hotel merupakan tempat yang sangat ideal untuk beristirahat dan memberi refreshing bagi masyarakat yang jenuh dengan segala rutinitas kehidupan kota metropolitan. Pulau Umang resort hotel terletak didesa Sumur, kabupaten Pandeglang, provinsi Banten, berjarak 183 km dari Jakarta dan ditempuh selama kurang lebih 4 jam dengan kendaraan mobil dari jalan Tol Jakarta - Merak, keluar di Serang
69
Timur menuju Pandeglang, Labuhan, dan Sumur , dilanjutkan menyeberang dengan kapal dengan waktu hanya 10 menit, atau menempuh 4 – 4,5 jam dari jalan Tol Jakarta – Merak, keluar Cilegon, melalui Carita, Anyer, Labuhan. Sekitar 2 jam dari Carita, 3 jam dari Anyer, sekitar 45 menit dari Tanjung Lesung. Bila melalui jalan laut dari Ancol menempuh waktu sekitar 5 jam, dari Carita atau Labuhan 2,5 jam, dari Panimbang 1,5 jam dan dari Tanjung Lesung sekitar 1 jam. Pulau Umang resort hotel menghadirkan suasana panorama alam yang asri dan mempesona dengan pemandangan pegunungan Honje sepanjang 70 kilo meter dan pesisir hutan Ujungkulon di Pulau Jawa, Pulau Umang resort hotel dengan target wisatawan domestik maupun mancanegara, saat ini memiliki 60 kamar bernuansa natural yang berdominasi kayu berbentuk rumah panggung namun tetap dengan sentuhan interior modern dan terbuka, yang semuanya terletak di tepi pantai sehingga para pengunjung dapat melihat keindahan laut dari kamar tanpa batas karena posisi kamar terletak diatas dengan dinding kaca. Fasilitas Pulau Umang resort hotel yang tersedia antara lain adalah sebagai berikut : 1. Shuttle Boat Setiap pengunjung yang akan menggunakan boat harus mengikuti peraturan yang berlaku seperti menggunakan pelampung, menjaga kebersihan dan tidak merokok. Tersedia mulai pukul 08.00 pagi sampai dengan pukul 06.00 sore namun apabila ada pengunjung yang akan menggunakan boat diluar jam operasional diharuskan untuk melakukan reservasi terlebih dahulu.
70
2. Area Parkir Kapasitas yang dapat ditampung pada lokasi parkir area adalah sebanyak 120 kendaraan roda empat atau mobil. Selain itu, lahan untuk parkir motor juga tersedia di pulau Jawa. 3. Hotel Room Di desain modern dengan sentuhan „nature touch‟, „outdoor feeling’ karena sebagian bangunan menggunakan kaca yang membuat tamu merasa menyatu dengan alam, terdiri dari 30 Villa atau 60 kamar dimana setiap Villa terdiri dari 2 room dengan luas bangunan 128 SQM berbentuk Studio yang terdiri dari mezzanine diatas yang merupakan kamar tidur, dibagian bawah terdapat living room dan toilet. Furniture yang tersedia berupa sofa “L” dan sofa bed sehingga lantai bawah dapat juga berfungsi menjadi tempat tidur pada malam hari. Selain itu tersedia juga Beach front dimana semua villa menghadap ke laut dengan pemandangan indah panorama laut, namun tidak tersedia dapur atau pantry. Adapun fasilitas yang terdapat dalam satu kamar adalah spring bed, dua buah AC dengan kapasitas1PK dan 2PK, kulkas ukuran family, mini bar dengan harga yang terjangkau, TV 21 inch, toilet atau kamar mandi, shower dengan air panas, teko pemanas air, kimono dan sandal, mineral water, tea dan coffee, complimentary berupa toiletriest. Publish rate satu room untuk dua hari satu malam adalah Rp.2.887.500,- belum termasuk fasilitas lainnya. 4. Lobby Lounge Café yang beroperasi khusus melayani pengunjung dalam 24 jam, yang menyajikan aneka pilihan makanan dan minuman dengan variasi menu Eropa,
71
Indonesia dan Oriental dengan ciri khas cita rasa makanan tersendiri. Kapasitas yang dilengkapi dengan kursi sofa yang nyaman sebanyak 150 buah membuat para tamu dapat menikmati hidangan dengan santai dan rileks. 5. Beach Club Operasional buka sampai dengan pukul 24.00, dengan kapasitas sampai dengan 150 seats, setiap weekend selalu menampilkan live music dengan penyanyi yang selalu mengajak para tamu untuk ikut bersenandung serta menari bersama. 6. Umang Shop & Drug store Di Umang Shop para pengunjung dapat membeli beraneka ragam tanda mata dengan ciri khas unik yang berlogo Pulau Umang dengan harga yang cukup terjangkau, serta dilengkapi drug store yang menyediakan perlengkapan obat – obatan ringan untuk keperluan pengunjung yang membutuhkan, jam operasional mulai pukul 09.00 pagi sampai dengan pukul 10.00 malam. 7. Banquet Hall Untuk mengadakan kegiatan yang melibatkan banyak orang sampai dengan 200 orang, Pulau Umang resort hotel menyediakan ruangan yang cukup besar dengan konsep pendopo semi outdoor yang dapat memandang ke laut lepas dan pemandangan pesisir hutan Ujungkulon dipinggiran pulau Jawa. 8. Gazebo Terdapat beberapa gazebo di tepian pantai yang dapat digunakan oleh para pengunjung untuk bersantai dan bercengkrama sambil menikmati suasana pantai yang teduh dan dilengkapi dengan sofa dan bantal di setiap gazebo.
72
9. Open Deck Acara hiburan seringkali dilakukan di open deck pada saat makan malam sambil menikmati barbeque party di tepi pantai sambil berkaraoke ria ataupun setiap pagi selalu digunakan untuk senam pagi bersama instruktur yang terlatih. 10. Meeting Room Meeting room tersedia dengan berbagai ukuran kapasitas yaitu 2 room ukuran 4 x 6 meter untuk kapasitas 8 sampai dengan 12 orang, 2 room ukuran 6 x 6 meter dengan kapasitas sampai dengan 20 orang dan 1 room ukuran 6 x 12 meter untuk kapasitas sampai dengan 30 orang. Adapun meeting room tersebut dilengkapi dengan fasilitas big screen, LCD, sound system serta white board. 11. Dome Function room dengan kubah yang berciri khas seperti bentuk Umang atau binatang klomang, yang menjadi simbol dari Pulau Umang. Berfungsi untuk tempat breakfast ataupun dinner, dan sering juga digunakan sebagai tempat penyelenggaraan event atau pun wedding party. Sport and Leisure Activity yang tersedia di Pulau Umang resort hotel antara lain adalah sebagai berikut : 1. Kolam Renang Bentuk kolam renang yang tersedia sangatlah unik, bentuknya Over flow yang maksudnya adalah kolam renang tersebut seakan –akan seperti menyatu dengan lautan lepas, berukuran 20 x 24 meter dan disampinya terdapat kolam renang anak yang juga menghadap laut.
73
2. Jacuzzy Jacuzzy merupakan kolam air panas dengan buih air yang segar sangat nikmat bila dinikmati pada malam atau pagi hari sambil memandang ke alam terbuka dan menikmati pemandangan pegunungan Honje di pesisir pantai dengan alam yang segar menghadap kelaut lepas. 3. Floating Spa Pada fasilitas Floating Spa para pengunjung akan dimanjakan dengan menikmati pijatan lembut serta aroma therapy dengan sambil menikmati pemandangan sunset atau matahari terbenam. 4. Kids Facilities Untuk pengunjung yang membawa serta putra – putri mereka, Pulau Umang resort hotel juga tak lupa menyediakan berbagai fasilitas menarik untuk menjadikan anak – anak ceria dengan fasilitas seperti Childreen play ground yang dilengkapi dengan berbagai macama alat – alat bermain seperti trampoline, papan luncur, ayunan, dan jungkat – jungkit, serta terdapat Kids Club yang lengkap dengan berbagai macam mainan untuk mengasah kreatifitas anak dan berbagai macam kegiatan membuat kerajinan tangan yang bermanfaat bagi anak – anak. 5. Karaoke Room Terdapat 4 karaoke room yang tersedia untuk digunakan sebagai salah satu sarana hiburan dengan berkaraoke ria bersama teman atau keluarga. 6. Pool / Billiard Salah satu fasilitas olah raga yang ada di Pulau Umang resort hotel adalah dua buah meja billiard 9 feet yang berada di sunrise café dengan nuansa terbuka.
74
7. Table Tennis Para pengunjung yang akan melakukan kegiatan olah raga tennis meja juga dapat dilakukan di Pulau Umang resort hotel, dan fasilitas ini tidak dipungut biaya apapun. 8. Movie Bagi pengunjung yang gemar menonton film dan tidak suka melakukan aktivitas diluar ruangan, dapat menyewa DVD player dengan koleksi film yang lengkap dapat dinikmati di setiap kamar. 9. Water Sport Wisata pantai tak lengkap bila tidak melakukan kegiatan water sport, aneka ragam kegiatan yang dapat dilakukan adalah night fishing, Jet ski, banana boat, snorkeling dan tradisional jukung. 10. Special Trip Tidak jauh dari situ terdapat beberapa pulau kecil dan juga tempat menarik lainnya yang juga dapat dikunjungi untuk berwisata, diantaranya adalah pulau Oar, pulau Peucang, pulau Handeleum dan hutan Ujung Kulon dimana para pengunjung harus melakukan reservasi terlebih dahulu. Pulau Umang resort hotel juga menawarkan berbagai program – program menarik yang dapat menjadi pilihan bagi pengunjung untuk menentukan kegiatan apa yang akan dilaksanakan di sana, program tersebut antara lain adalah : 1. Fun Games Aneka games yang dapat membangkitkan semangat pengunjung dengan berbagai peralatan yang menarik yang dilakukan bersama tim atau kelompok
75
untuk mempererat hubungan antara satu sama lain dan menciptakan kebersamaan dengan melakukan kegiatan bersama – sama untuk memenangkan pertandingan tersebut. Kegiatan ini dilakukan di Pulau Umang di pinggir pantai ketika pagi dan sore hari. 2. Fun Outbound Kegiatan ini dapat dilakukan di bukit Legoon yang terletak di pulau Jawa dengan jarak yang dapat ditempuh selama 10 menit menggunakan boat kemudian berjalan kaki menuju bukit selama 15 menit, atau dapat juga dilakukan di Pulau Umang. Aktifitas perlengkapan permainan dan pengamanan yang lengkap, terdapat 20 permainan diantaranya adalah flying fox, jump fox, high rope dan sebagainya, dengan pengawasan professional trainer yang berpengalaman lebih dari 15 tahun dibidangnya. Pada bukit Legoon tersebut tersedia berbagai fasilitas seperti pondokan untuk bermalam dengan kapasitas sampai dengan 100 orang, pondok Aula, toilet atau kamar mandi, area api unggun dan perlengkapan area permainan. 3. The Amazing Adventure Camp Berada diatas bukit dengan pemandangan laut bebas yang spektakuler. Merupakan area outbound yang lengkap untuk penyelenggarakan aktivitas „back to nature‟, dengan kombinasi tracking ke bukit, rakit di sungai dan saung tradisional. Didukung oleh sekelompok pecinta alam yang kreatif dan professional dibidang pengembangan sumber daya manusia dengan petualangan di alam bebas dirancang khusus untuk anak-anak dalam rangka mengenal potensi dan kelebihan dirinya sekaligus mengenal lingkungan dan alam sekitarnya. Area outbound untuk
76
anak – anak usia 7 – 12 tahun, berupa bukit yang menghadap ke laut dan Pulau Umang, dengan dilengkapi fasilitas pondokan, pondok Aula, permainan ; Jump fox, Flying fox, Burma bridge, High rope, Fun Games, area api unggun dan perlengkapan, wisata Alam ; river adventure, melihat kerbau mandi, makan ditengah sungai, demo pembuatan sapu lidi, memberi makan ternak bebek, kambing dan sebagainya. 4. Corporate Outing Kegiatan yang ditargetkan untuk perusahaan ataupun organisasi maupun kelompok dengan mengikuti berbagai kegiatan seperti games, outbound, training, api unggun, dan menikmati fasilitas yang tersedia di Pulau Umang. Tujuannya adalah untuk menciptakan kekompakan antara sesama anggota dan membangun kerja sama yang lebih erat lagi dalam melakukan pekerjaan atau tugas di lingkungan perusahaan atau organisasi. 5. Family Gathering Acara
keluarga
dalam
mempererat
silaturahmi
dan
meningkatkan
kekompakan dalam keluarga besar, Pulau Umang resort hotel juga menyediakan berbagai kegiatan yang menarik untuk memuaskan pengunjungnya seperti mengadakan berbagai permainan, menyuguhkan aneka hiburan tradisional serta mengajak pengunjung untuk melakukan aktifitas melakukan kerajinan tangan seperti mengukir batik pada patung badak dan membuat anyaman yang langsung dibimbing oleh masyarakat sekitar.
77
6. Prewedding Photo Sebelum menuju ke jenjang pernikahan atau melakukan pesta pernikahan, terdapat budaya baru yang timbul di lingkungan sosial masyarakat tertentu akhir – akhir ini yaitu melakukan kegiatan preweding foto, biasanya foto – foto hasil kegiatan ini akan dipamerkan pada acara resepsi pesta pernikahan. Lokasi yang dicari adalah lokasi yang indah dan unik agar dapat mendukung keindahan foto. Pulau Umang resort hotel menawarkan program yang sangat menarik bagi para calon pengantin untuk melakukan kegiatan prewedding di Pulau Umang resort hotel, selain keindahan panorama laut yang terhampar luas, calon pengantin pun dapat mengambil gambar di bukit legoon dengan panorama sawah, perbukitan, sungai, dan juga pedesaan dengan susana nyaman dan tentram, diharapkan dengan melakukan prewedding di Pulau Umang resort hotel, para calon pengantin tersebut akan dapat kembali lagi untuk menikmati indahnya honeymoon di Pulau Umang resort hotel. 7. Weddings Pemandangan Pulau Umang yang sangat indah dan tak terlukiskan dengan kata
–
kata,
menginspirasi
para
pengunjung
untuk
melakukan
acara
pernikahannya, saat yang sangat sakral dan merupakan suatu acara khidmat yang dilakukan oleh seluruh manusia sekali seumur hidup ini, sangatlah tepat untuk dilakukan di tempat yang suasananya mendukung untuk melakukan acara yang akan dikenang abadi bagi setiap insan manusia itu. Pulau Umang menyajikan suasana pernikahan yang sangat romantis dan tidak akan terlupakan seumur hidup bagi pasangan pengantin yang melakukan perjanjian seumur sehidup semati
78
dengan pemandangan sunset ataupun sunrise dipinggir pantai yang bertaburkan kilaunya pasir putih serta aroma udara laut yang segar membuat suasana semakin khidmat dan sangat tak terlupakan. 8. Honeymoon Program yang tidak kalah larisnya dari program lainnya ini menawarkan para pengunjung untuk menikmati suasana romantis yang tak terlupakan paska pernikahan. Berbagai sajian istimewa disuguhkan bagi para honeymooners mulai dari kamar yang didekor khusus dengan rangkaian bunga serta aroma therapy yang tercium semerbak di kamar, fasilitas couple massage sambil menikmati sunset, dan romantic candle light dinner di pinggir pantai yang ditemani aneka hidangan lezat dibawah sinar rembulan yang memperhangat suasana romantis pasangan pengantin baru. Pulau Umang memberikan manfaat dan merupakan tempat yang tepat untuk refreshment karena keindahan alam yang luar biasa ditambah dengan snorkeling spot yang sangat indah, menciptakan rasa nyaman dan bahagia, sehingga kita merasa betul-betul fresh dan menyatu dengan alam. Program ’training by heart’, mengelola ‟ruang pikir‟ dengan memanfaatkan kekuatan ‟ruang hati‟ yang sering lupa digunakan orang, akan memberi hasil berlipat ganda, dipandu oleh Christian PB Halim, Insight Consulting Pulau Umang mempunyai beberapa faktor yang dapat memberikan kenyamanan para wisatawannya dalam berlibur, yaitu : 1. Lokasi Pulau Umang terletak di teluk yang terlindung aman dari gelombang yang berasal dari laut lepas, karena terbendung :
79
-
Sebelah utara oleh Tanjung Lesung
-
Sebelah selatan oleh Ujung Kulon
-
Sebelah barat oleh Pulau Panaitan Sehingga gelombang disekitar Pulau Umang tidak terlalu besar (hampir seperti danau)
-
Lokasi bukit Tangkil Sari berada di ketinggian 75 meter diatas permukaan laut, 750 meter dari pantai
-
Lokasi bukit Ciparahu berada di ketinggian 40 meter diatas permukaan laut, 350 meter dari pantai
-
Lokasi bukit Legon berada di ketinggian 35 meter diatas permukaan laut, 350 meter dari pantai
2. Jarak Pulau Umang dengan Pulau Jawa (Main Land) hanya sekitar 1 mil (dapat ditempuh dengan shuttle boat dalam waktu 5 – 10 menit) 3. Seluruh bangunan resort & room dibangun dengan desain anti gempa (berupa rumah panggung dengan struktur tiang-tiang beton dan atap ringan) 4. Sampai dengan saat ini kami bersyukur bahwa Pulau Umang aman dari gempa, termasuk ketika terjadi gempa di Lampung & tsunami di Pangandaran beberapa waktu yang lalu, sama sekali tidak berdampak ataupun terasa di Pulau Umang 5. Pulau Umang telah menjalin komunikasi intens dengan BMG setiap saat dan kami juga memiliki prosedur “Safety Regulation” termasuk “System Emergency Evakuasi” yang dikuasai oleh seluruh staff & karyawan kami
80
Budaya Perusahaan yang berkembang di Pulau Umang resort hotel sangat mengutamakan pelayanan maksimal terhadap pengunjung, dengan penjabaran sebagai berikut : 1. All the best Bersikap professional, melakukan tugas dengan hasil terbaik, selalu melakukan apa yang terbaik yang dapat kita lakukan pada saat itu, dengan patokan yang terbaik untuk kepuasan tamu. 2. Respect for People Selalu bersikap respect, mengenali dan menyapa orang dengan namanya, baik itu rekan kerja, tamu atau siapapun yang berada disekitar kita. Beri sapaan selamat pagi atau siang atau malam dengan senyuman, menghargai bantuan dan kerja sama orang lain dengan ucapan terima kasih kepada rekan kerja. 3. Allert Cepat tanggap dalam menghadapi dan menyikapi masalah. Jangan menunda – nunda penyelesaian masalah baik keluhan tamu maupun masalah dalam pekerjaan. Dalam menanggapi keluhan tamu, lakukan dengan penuh perhatian, tanggap, berikan solusi terbaik yang dapat dilakukan saat itu. 4. Integrity Ketulusan dan kesesuaian antara perkataan dan perbuatan. Bersikap tulus dalam berbicara, tingkah laku disertai keramah tamahan sebagai tuan rumah yang tidak dibuat –buat; karena merupakan kebahagiaan bagi kita bila orang bersedia meluangkan waktunya berkunjung ketempat kita serta berkomunikasi dan bersosialisasi dengan kita.
81
Untuk mewujudkan Corporate Social Responsibility (CSR), Pulau Umang merealisasikannya sebagai fasilitator dalam Ujungkulon Conservation Society (UCS).
UCS
merupakan
NGO
(Non
Government
Organization)
yang
memberdayakan masyarakat dalam konsep pertanian, perikanan, pendidikan, pariwisata dan konservasi Inti Rakyat, dimana keberadaannya sebagai entry barrier Taman nasional Ujung Kulon dari perusakan yang dilakukan oleh masyarakat sekitar. Diresmikan pada tanggal 27 Juli 2005 oleh Menteri Kehutanan Bapak Ms. Kaban dan Menteri Pariwisata Bapak Jero Wacik. Sebagai presiden UCS adalah Bapak Marzuki Usman yang merupakan mantan menteri BKPM, Pariwisata dan Kehutanan. Dalam organisasi ini, President Director Pulau Umang, Bapak Christian PB. Halim
adalah sebagai Vice President community development. Dimana
keterlibatannya secara langsung merupakan wujud nyata Pulau Umang terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar.
4.1.2. Visi dan Misi Pulau Umang resort hotel a. Visi Pulau Umang resort hotel mempunyai visi untuk menjadikan Pulau Umang resort hotel sebagai resort hotel terbaik kebanggaan propinsi Banten pada khususnya dan Indonesia pada umumnya. 4.2. Misi 1. Menjadikan Pulau Umang sebagai ajang berprestasi seluruh karyawan
82
2. Menciptakan iklim dan lapangan kerja yang kondusif dan professional 3. Menciptakan profitability yang baik 4. Meningkatkan kesejahteraan yang baik bagi seluruh karyawan 5. Mendorong pengembangan usaha 6. Memberdayakan masyarakat disekitar lingkungan dan kawasan usaha
4.1.3. Struktur Organisasi Public Relations berada dibawah Marketing Communications Departemen, dimana Public Relations Manager Pulau Umang melakukan koordinasi langsung dibawah Direktur Marketing Komunikasi, namun dalam melakukan perencanaan program atas kegiatan atau aktifitasnya, akan berhubungan langsung dengan Presiden Direktur Pulau Umang. Departemen Public Relations terdiri dari satu orang manajer, satu orang staff Public Relations, satu orang staff Event & Promotions, satu orang Customer Service dan satu orang Graphic Designer. Dalam melaksanakan tugasnya, departemen Public Relations melakukan koordinasi dengan departemen lainnya dengan mengadakan meeting koordinasi setiap akan dilakukan suatu program dan juga diadakan general briefing setiap sebulan sekali yang langsung di pimpin oleh Presiden Direktur Pulau Umang yang bertujuan selain untuk melakukan briefing secara general tetapi dalam kesempatan ini para karyawan juga mendapatkan motivasi dan strategi untuk pengembangan diri dengan tujuan agar dapat mendorong karyawannya untuk selalu berfikir positif, optimis, mempunyai inisiatif dan kreatif untuk memajukan perusahaan.
83
4.1.4. Tugas Public Relations Pulau Umang resort hotel Tugas Public Relations Pulau Umang resort hotel, tidak hanya fokus terhadap sekedar kegiatan yang menyangkut citra perusahaan saja melainkan meliputi kegiatan marketing communications dan juga customer relations yang bertujuan untuk meningkatkan profit perusahaan. Tugas – tugas pokok tersebut diantaranya adalah : 1. Bertanggung jawab atas departemen Marketing Communication yang meliputi Public Relations, Customer Service, Design Grafis, Event & Promotion. 2. Menyusun program Public Relations menyangkut kegiatan marketing communication dan Event & promotions untuk meningkatkan branding image, brand awareness dan membuat paket – paket kerjasama yang menarik dan menghasilkan dan menguntungkan bagi perusahaan. 3. Membuat dan melaksanakan Calender of Event 4. Membuat dan melaksanakan Promotion & Marketing Plan 5. Membuat dan melaksanakan Media Plan 6. Membuat dan melaksanakan Cyber Public Relations Plan 7. Membuat dan melaksanakan Customer Loyalty Program 8. Melakukan kegiatan media relations dengan media cetak, media elektronik dan media internet. 9. Melakukan kegiatan Customer relations dengan membuat strategi, kontroling dan evaluasinya.
84
10. Merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi atas kegiatan promosi yang dilakukan termasuk bertanggung jawab atas barang – barang atau kebutuhan promosi. 11. Membuat dan menyampaikan ide atau gagasan untuk desain promosi dan bekerja sama dengan desain grafis untuk merealisasikan ide – ide tersebut dan mendapat persetujuan dari atasan. 12. Bekerja sama dengan PPIC dan finanace departemen dalam pengadaan material promosi. 13. Mendistribusikan material promosi kepada pihak – pihak terkait atau yang berkepentingan bekerja sama dengan sekretariat dan administrasi. 14. Bekerja sama dengan Business Development Manager dan Marketing Manager dalam mengembangkan aktivitas promosi di counter Umang, serta memberikan masukan atau informasi tentang adanya counter Umang. 15. Mengadakan kerja sama dengan pihak lain seperti media, komuniti, travel, hotel, lifestyle, bridal, dan segala bentuk usaha yang dapat bersinergi dengan Pulau Umang resort hotel. 16. Menyaring proposal kerja sama yang diterima dan menilai serta mengeksekusi apakah kerja sama tersebut dapat dilaksanakan atau tidak. 17. Membuat surat perjanjian kerja sama dengan klien 18. Melakukan maintanance selama dan sesudah kerja sama 19. Administrasi : membuat laporan mingguan dan bulanan yang dilaporkan kepada atasan atas kegiatan yang sudah sedang dan akan dilakukan, membuat data base klien, Filling dokumentasi kerjasama.
85
20. Pengembangan dengan melakukan penyampaian usulan dalam upaya melakukan pengembangan program atau ketentuan yang ada baik untuk operasional maupun administrasi serta menyampaikan target kerja yang lebih spesifik atas kerja sama yang dilakukan. 21. Menangani kegiatan Public Relations grup Pulau Umang yang lainnya apabila diperlukan seperti Ujungkulon Conservation Society (UCS) dan Tunas Mandiri.
4.2. Hasil Penelitian 4.2.1. Deskripsi Penemuan Untuk mendalami penelitian ini, peneliti mendapatkan data – data serta informasi yang lengkap dari sumber yang sangat terpercaya dan dapat dipertanggung jawabkan, untuk mendukung, memudahkan serta melengkapi penelitian ini sehingga pada akhirnya peneliti dapat mengamati dengan seksama secara sistematis dan memantau proses yang dijalankan oleh Public Relations Pulau Umang resort hotel dalam melakukan strateginya untuk menghadapi krisis atau masalah di perusahaannya tersebut yang melibatkan turunnya atau bahkan hilangnya kepercayaan publik terhadap Pulau Umang resort hotel dengan seketika saja yang hanya karena pengaruh pemberitaan media yang sangat merugikan bagi sektor pariwisata pantai khususnya Pulau Umang resort hotel dan tanpa disadari pemberitaan tersebut juga menyebabkan atau mempengaruhi perekonomian di daerah bencana dalam hal ini yaitu kawasan pantai Carita sampai dengan Labuan kabupaten Pandeglang – Banten, dimana mayoritas masyarakat yang tinggal di
86
daerah pesisir pantai pada umumnya mempunyai mata pencaharian selain melaut adalah menjadi pegawai di tempat - tempat wisata sepanjang kawasan wisata tersebut. Dengan adanya bencana alam ini dan didukung oleh pemberitaan media massa yang terus - menerus memberikan peringatan akan bahaya dan alangkah menakutkannya berwisata di daerah pantai, maka secara otomatis membuat sektor pariwisata mengalami penurunan tingkat hunian yang sangat drastis dan mengakibatkan tidak adanya pemasukan sama sekali, hal ini berlangsung hampir lebih dari satu bulan lamanya sehingga banyak pengelola tempat wisata yang „gulung tikar‟ akibat dampak dari bencana tersebut, banyak kepala keluarga yang kehilangan pekerjaannya dan para pemuda yang kembali menjadi pengangguran akibat terjadinya pemutusan hubungan kerja secara besar – besaran akibat peristiwa ini, sehingga sedikit demi sedikit munculah kejahatan –kejahatan yang terjadi di daerah ini akibat dari banyaknya masyarakat yang sudah kehilangan akal untuk mencari makan selain dengan melakukan kejahatan, anak – anak banyak yang kelaparan dan sakit akibat lingkungan yang semakin buruk baik dari faktor kebersihan maupun faktor hubungan sosial antara satu sama lain. Sedangkan keadaan yang terjadi di Pulau Umang resort hotel tidak kalah tragisnya dengan perubahan kehidupan yang juga tengah terjadi diluar sana. “Pulau Umang mulai beroperasional disaat waktu yang sangat tidak tepat, pada waktu itu bulan Desember tahun 2004, Pulau Umang baru saja mengadakan pre-launching di negara Brunai lalu Pulau Umang baru memulai kegiatan operasionalnya dengan banyak mengundang tamu baik dari dalam maupun luar
87
negeri, mulai dari family, komuniti, pengantin baru sampai dengan perusahaan – perusahaan besar untuk melakukan kegiatan outing. Namun, pada tanggal 26 Desember 2004 Pulau Umang dikejutkan dengan terjadinya tsunami di Aceh yang memakan banyak korban sehingga orang – orang pada saat itu sangat takut untuk pergi mendekati pantai apalagi untuk berlibur. Pulau Umang sangat berusaha keras untuk bisa menarik pengunjung ke Pulau Umang mulai dari memberikan diskon super spesial sampai dengan voucher gratis untuk berlibur, tidak ada satupun orang yang mau mengambil kesempatan istimewa tersebut, orang – orang merasa ngeri dan masih trauma pasca bencana alam terbesar sepanjang tahun di Indonesia itu. Namun manajemen tetap berusaha terus untuk melakukan kegiatan promosi, sepertinya hanya orang – orang yang pasrah dan berserah diri dan percaya kepada Tuhan saja yang mau mengambil kesempatan berlibur gratis ke Pulau Umang, bahkan diantara mereka ada yang berpendapat apabila yang ditakutkan adalah kematian, kan tidak harus di laut, di saat kita tertidur lelap dengan nyaman dirumah pun nyawa kita bisa melayang apabila memang sudah waktunya dipanggil oleh yang Maha Kuasa.... jadi pernyataan tamu itu yang selalu menjadi pegangan team atau manajemen Pulau Umang yang menjadi senjata pemungkas apa bila ada orang yang ragu untuk berkunjung dengan alasan faktor keamanan ataupun cuaca yang tidak mendukung.” Ujar Olivia Pingkang sebagai staff Public Relations Pulau Umang. Konsep Pulau Umang adalah ”back to nature”, diharapkan orang yang berkunjung ke Pulau Umang akan merasakan berada di suatu tempat yang tersembunyi dan jauh dari kebisingan dan hingar bingar perkotaan serta dapat me-
88
refresh mind, body and soul kita setelah lelah dengan kegiatan rutinitas kita sehari – hari, belum lagi dengan segala macam beban pekerjaan dikantor sehari – hari yang membuat kita selalu dalam keadaan terjaga, di sinilah (Pulau Umang) waktunya untuk melepas segala kepenatan itu dengan menikmati keindahan alam dan menghirup aroma segarnya udara laut dan juga hawa pegunungan, diharapkan setelah berlibur di Pulau Umang, kita akan mendapatkan kekuatan jiwa dan raganya kembali seperti manusia yang baru dilahirkan ke bumi dan siap kembali menjalankan rutinitas dengan jiwa dan raga yang baru. Pulau Umang mengusung konsep kembali ke alam, menikmati alam dan lebih dekat dengan alam. Target pengunjung Pulau Umang adalah mereka yang mempunyai budget berlibur setiap tahunnya, Pulau Umang memang tidak mematokan level ekonomi seseorang, karena seringkali pada perayaan tahun baru di Pulau Umang, kadang terdapat beberapa tamu yang bukan orang ”High” tetapi dia bisa berlibur ke Pulau Umang dengan biaya yang tidak murah, ternyata mereka memang sengaja menabung dalam satu tahun untuk berlibur ke Pulau Umang, dan banyak dari mereka yang berasal dari luar kota, mereka mendapatkan informasi dari beberapa rekannya bahwa sungguh luar biasa berlibur ke Pulau Umang. Namun diluar daripada itu, segmen market Pulau Umang adalah level B+ to Up. Dengan target utama adalah keluarga, lalu para calon pengantin karena mereka dapat melakukan tiga kegiatan sekaligus yaitu mulai dari melakukan prewedding foto, pesta pernikahan sampai dengan bulan madu di Pulau Umang, dan selain itu adalah perusahaan, organisasi dan komuniti juga merupakan target market Pulau Umang
89
karena mereka dapat melakukan kegiatan outing, meeting, gathering ataupun launching di Pulau Umang. Jumlah pengunjung rata – rata dalam satu tahun adalah sekitar 12.000 orang, Hospitlity industry khususnya resort ataupun hotel, normalnya untuk dapat mencapai target adalah sekitar setelah 5 (lima) tahun beroperasional, untuk Pulau Umang yang sudah mencapai tahun ke-6, jumlah tersebut belum dirasa maksimal. Pulau Umang selalu terisi 100% pada saat musim liburan seperti liburan lebaran, liburan sekolah di bulan Juni dan Juli, dan liburan tahun baru di bulan Desember. Pada bulan – bulan tersebut disebut dengan High season dimana pada saat itu kondisi resort sudah dalam keadaan “fully booked” dari jauh – jauh hari. Sedangkan kondisi „sepi‟ atau „Low Season‟ biasanya setelah Desember, mulai dari Januari sampai dengan Maret agak sepi dari pengunjung keluarga, namun cukup diramaikan oleh para pasangan pengantin baru yang ingin menikmati bulan madu dan juga perusahaan – perusahaan yang mengadakan kegiatan outing dan meeting, mereka memanfaatkan harga promosi yang diberikan oleh Pulau Umang di bulan – bulan tersebut.
4.2.2 Strategi Pulau Umang Untuk Dikenal Oleh Publik Agar masyarakat mengetahui bahwa terdapat resort hotel baru didaerah Banten, Pulau Umang melakukan beberapa strategi seperti melakukan kegiatan event & promotion serta marketing communication dengan giatnya. “Awalnya memang tidak mudah untuk bisa melakukan kerja sama dengan pihak manapun untuk kegiatan promosi ini, karena mereka belum mengenal bahkan mengetahui
90
adanya resort baru di daerah Ujung kulon. Namun Pulau Umang tetap berusaha untuk meyakinkan mereka dengan mempersiapkan media – media promosi yang lengkap dengan membuat video profile, website, brosur, foto – foto, banner, poster, dan lain – lain untuk mendukung kegiatan promosi Pulau Umang.” Ujar Desy Herawati sebagai direktur marketing komunikasi Pulau Umang. Media promosi tersebut di buat dengan design konsep elegan dan minimalis untuk mewakili citra Pulau Umang di masyarakat, misalnya dengan pemilihan warna warna yang lembut atau tidak mencolok, lalu tata bahasa yang modern dan elegan, semua itu di kemas untuk mewakili citra Pulau Umang yang berada dikelas menengah ke atas. Direktur marketing komunikasi Pulau Umang mengungkapkan “Strategi promosi yang dilakukan ada dua macam, yang pertama melalui kegiatan Media relation dan yang kedua melalui supporting event. Untuk media relation dilakukan kerja sama dengan media cetak maupun media elektronik dalam bentuk full barter iklan, atau dalam bentuk liputan untuk media elektronik, lalu diadakan juga acara media gathering dengan mengundang media – media untuk berkunjung ke Pulau Umang dan mereka dapat menikmati seluruh fasilitas yang ada di Pulau Umang, namun tidak dengan semua media Pulau Umang bekerja sama, tetap memilih media – media pilihan yang sesuai dengan target pengunjung Pulau Umang yang dapat bekerja sama. Misalnya untuk koran nasional, bekerja sama dengan Kompas, Bisnis Indonesia, Rakyat Merdeka, Suara Pembaruan, Sinar Harapan, Republika, Media Indonesia, Seputar Indonesia, Tempo dan Jakarta Post. Lalu untuk majalah dipilih majalah yang pembacanya sesuai dengan target
91
market Pulau Umang, misalnya majalah lifestyle seperti Cosmopolitan, Femina, Bazaar, Dewi, Female, dan lain - lain. Sedangkan untuk majalah wisata seperti Destinasian, Travel Club, Jakarta Kini, dan lain - lain. Untuk media televisi, juga dilakukan penilaian terhadap program yang akan melakukan peliputan di Pulau Umang, program news misalnya jelang siang, Seputar Indonesia, jalan – jalan, jejak petualang, dan lain - lain. Pulau Umang juga melakukan kerja sama liputan dengan infotainment seperti Cek dan Ricek, Kiss, Insert, Halo Celebrities, dan lain - lain. Pulau Umang selalu memanfaatkan kesempatan, dimanapun dengan mempromosikan Pulau Umang secara tidak langsung dengan memanfaatkan hubungan dengan media.” Sedangkan dalam supporting event, Pulau Umang memberikan dukungan atau menjadi sponsor dalam acara – acara yang partisipannya sesuai dengan target khalayak Pulau Umang yaitu khalayak yang berada pada kelas menengah keatas, seperti menjadi sponsor pada acara Golf turnamen ataupun acara gathering di kedutaan negara – negara, dan lain – lain. Selain mendukung acara tersebut dengan bentuk sponsorship, Pulau Umang juga memanfaatkan kesempatan tersebut untuk mempromosikan Pulau Umang dengan membuka counter pada acara tersebut sehingga dapat bertemu langsung dengan calon pengunjung. Kegiatan marketing communication banyak dilakukan, seperti program „Umang Tour De Café‟, „Umang Tour De Mall‟, dan kegiatan Co Branding bersama perusahaan – perusahaan besar untuk menciptakan branding awareness dan tentunya untuk meningkatkan sales pada akhirnya.
92
“Untuk mengukur efektifitas kegiatan promosi ataupun kegiatan marketing communication yang sudah dilaksankan, departemen Public Relations akan selalu berkoordinasi dengan departemen marketing” ujar direktur marketing komunikasi Pulau Umang. Misalnya untuk mengukur sejauh mana efektifitas promosi yang sudah dilakukan melalui iklan di media yaitu dengan cara koordinasi dengan marketing dengan cara tim marketing berkewajiban untuk melakukan pendataan terhadap customernya dalam hal sumber informasi dari mana mereka mendapatkan informasi tentang Pulau Umang, jadi setiap sales atau tim marketing memegang satu bentuk form yang harus mereka isi saat mereka berhubungan dengan customer dan setiap bulannya akan dilakukan review dari rekap data yang telah terkumpul lalu dari situlah dapat dinilai seberapa banyak masyarakat mengetahui Pulau Umang dari media tertentu. Namun tidak sepenuhnya itu merupakan barometer efektifitas dari setiap media karena bisa jadi promosi iklan yang dipasang di suatu media menjadi promosi word of mouth. Sejauh media tersebut mempunyai nilai oplah yang tinggi dan tingkat penjualan yang tinggi di lingkungan masyarakat maka Pulau Umang akan mempercayai media tersebut dapat menjadi media komunikasi Pulau Umang terhadap masyarakat luas. Sedangkan untuk mengukur efektifitas kegiatan marketing communication yang di laksanakan justru akan lebih mudah dibandingkan mengukur kerja sama promosi dengan media, karena kegiatan marketing communication selain untuk lebih memperkenalkan Pulau Umang kepada masyarakat, disitu terdapat target sales juga, jadi langsung dapat menilai dari seberapa banyak penjualan room pada
93
kegiatan marketing communication yang dilakukan di suatu tempat atau dengan siapa bekerja sama.
4.2.3 Strategi Public Relations Pasca Gempa Tahun 2006 Pada tanggal 19 Juli 2006, telah terjadi gempa dengan kekuatan 6,2 skala richter di Selat Sunda. Lokasi pusat gempa berada pada titik 6,54 Lintang Selatan, dan 105,2 Bujur Timur, dengan episentrum berada di selatan Ujung Kulon atau Pulau Panaitan di Selat Sunda. Menurut bapak Chirstian PB. Halim selaku Presiden Direktur Pulau Umang yang ketika itu sedang berada disana, “getaran gempa cukup terasa beberapa saat namun tidak besar dan tidak lama, sekitar kurang dari satu menit saja, jadi bisa dibilang tidak terlalu berasa gempa yang dirasakan di Pulau Umang.” Ketika terjadi gempa, beberapa tamu mengalami kepanikan, mereka berlari kearah pantai menjauhi bangunan – bangunan vila maupun restoran dan public area lainnya.Tetapi banyak tamu juga yang tidak panik, mereka tetap berada didalam kamarnya, mungkin karena getaran yang dirasakan tidak terlalu besar. Bangunan dan fasilitas yang berada di Pulau Umang tidak ada satupun yang mengalami kerusakan karena ketika dibangun memang sudah dipikirkan atau direncanakan untuk membangun bangunan yang tahan gempa, seperti bentuk rumah panggung dengan dominan bahan terbuat dari kayu serta atap jerami yang ringan dan juga fondasi beton yang memang sudah dikondisikan untuk tahan gempa karena memang di daerah tersebut sering terjadi gempa – gempa kecil sedari dulu dikarenakan posisinya yang berjarak 80 kilo meter dari gunung Anak
94
Krakatau yang statusnya memang merupakan salah satu gunung api aktif yang ada di Indonesia. Air laut masih dalam keadaan normal tidak ada perubahan kenaikan atau surut yang berarti, dan ombak pun relatif tenang.
Keadaan cuaca pada saat
terjadinya gempa dalam keadaan bersahabat untuk melakukan segala aktifitas di pantai, tidak hujan dan tidak terlalu terik mataharinya. Reaksi para pengunjung yang pada saat itu berada di Pulau Umang, setelah getaran gempa berhenti, sebagian dari mereka sempat ada yang panik, tetapi tidak sampai minta untuk pulang atau check out, mereka hanya berkerumun di beberapa titik dipinggir pantai dan menunggu disitu sampai mereka percaya bahwa gempa tidak terjadi lagi. Setelah gempa berakhir, manajemen memberikan pengumuman kepada para tamu untuk tidak panik dan tetap waspada serta mengingatkan kepada mereka untuk melakukan atau mengikuti prosedur yang diterapkan oleh Pulau Umang seperti memakai pelampung apabila melakukan aktifitas di laut. “Pada saat itu, posisi Public Relations Pulau Umang berada di Jakarta, dan tim yang berada di Pulau langsung melakukan komunikasi dan koordinasi melaui telepon, lalu Public Relations Pulau Umang langsung membuat press release mengenai kondisi Pulau Umang pasca terjadinya gempa dan mendistribusikannya kepada media cetak dan elektronik melalui email.” Ujar presiden direktur Pulau Umang. Setelah terjadi gempa otomatis mengalami penurunan yang sangat drastis, tingkat hunian diposisi kosong tidak ada tamu sama sekali dalam kurun waktu cukup lama sekitar 1 sampai 2 bulan lamanya. “Respon media terhadap press
95
release yang dikirimkan oleh Public Relations Pulau Umang memang tidak semua meresponnya, namun ada beberapa media yang mempublikasikan informasi dari press release yang dikirmkan tersebut, seperti Buletin Siang - RCTI, live phone interview oleh beberapa radio seperti radio El Shinta, radio Pass FM, dan radio Tri jaya FM.” Ujar presiden direktur Pulau Umang. Sepertinya media – media kebanyakan masih focus dan lebih tertarik kepada berita data korban gempa atau berita tentang kekhawatiran masyarakat akan gempa susulan jadi berita tentang kondisi kawasan di sekitar Pandeglang kurang diperhatikan saat itu. Press release yang ditayangkan tersebut tidak berpengaruh secara langsung, namun beberapa hari selanjutnya, muncul respons dari beberapa calon customer melalui telepon untuk menanyakan keadaan Pulau Umang. Selain mengirimkan Press Release ke media, untuk menjaga citra dimata publik bahwa Pulau Umang masih dalam keadaan aman, Pulau Umang melakukan kegiatan marketing communications yaitu bekerja sama dengan beberapa perusahaan yang bergerak di bidang lifestyle dan exclusive residential area dengan cara memberikan free voucher room dengan syarat tertentu dalam program „Umang Tour De Café’. Kerja sama promosi yang dilakukan dalam program ini yaitu mengajak cafe atau restaurant dengan target market yang sama dengan Pulau Umang untuk mengikuti lucky draw, caranya adalah para pengunjung café atau restaurant tersebut dapat mengisi questioner Pulau Umang setelah melakukan transaksi dalam jumlah tertentu dan kemudian akan diundi setiap seminggu sekali untuk mendapatkan voucher menginap gratis di Pulau Umang, selain itu seluruh pengunjung café atau restaurant yang berbelanja dengan
96
harga yang sudah ditentukan, bisa mendapatkan menginap gratis satu malam apabila membeli paket menginap tiga hari dua malam. “Diharapkan dengan dilakukan program marketing communications, dapat meningkatkan penjualan room juga dapat dimanfaatkan untuk branding awareness terhadap publik yang mengunjungi café atau restaurant yang bekerja sama dengan Pulau Umang” ujar bapak Christian PB. Halim, Kegiatan marketing communications yang dilakukan tersebut mendapatkan tanggapan positif dari masyarakat dengan lebih banyak lagi masyarakat yang mengetahui keberadaan Pulau Umang walau saat itu Pulau Umang sudah berjalan 2 tahun. Dan untuk tingkat hunian hotel, terdapat kenaikan dari jumlah yang sangat minim yaitu kosong, kini mendapat respons hasil dari kegiatan yang telah dilaksanakan tetapi tidak berpengaruh sama sekali karena kenaikannya hanya sekitar 10 persen saja dan itupun tidak berpengaruh terhadap penjualan karena Pulau Umang memberikan free voucher room dan mereka hanya membayar makan saja senilai Rp.250.000,- per orangnya dan itu sudah untuk 3 kali makan di Pulau Umang, jadi masih kurang maksimal. Setelah melakukan hubungan dengan media dengan mengirmkan press release dan melakukan kegiatan marketing communication tidak mendapatkan respons yang lebih baik juga, lalu Pulau Umang melakukan strategi lainnya. Kebetulan disaat yang bersamaan presiden direktur Pulau Umang sedang melakukan pendekatan dengan para investor Malaysia untuk melakukan pengembangan kawasan wisata didaerah Pandeglang Banten dan sekitarnya, saat itu beliau juga aktif di PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restauran Indonesia) dan menjabat menjadi ketua bidang pemasaran PHRI propinsi Banten serta menjadi
97
Chairman Development Board UTDC (Ujungkulon Tourism Development Centre). Dengan adanya kejadian ini pastinya sangat berpengaruh terhadap program yang akan dilaksanakan bersama para investor dari Malaysia tersebut. Untuk itu Public Relations Pulau Umang mencoba mengajak teman – teman hotel yang berada di sekitar Banten khususnya yang berada di pesisir pantai sepanjang Carita, Labuan sampai dengan Pandeglang untuk bersama – sama melakukan kegiatan untuk membangkitkan kembali gairah wisata pantai khususnya wisata pantai di daerah Banten. Pulau Umang mengajak hotel – hotel mulai dari Carita, Anyer sampai dengan Pandeglang Banten untuk mengadakan kegiatan media relations. Kegiatan media relations yang dilakukan saat itu adalah mengadakan konferensi pers dengan tema “Bagaimana Dampak Pemberitaan Bencana Alam Yang Berpotensi Menghancurkan Industri Pariwisata Indonesia Menjadi Positif?” acara tersebut dilaksanakan sebulan lebih setelah kejadian gempa tersebut yaitu pada tanggal 3 Agustus 2006 bertempat di Musicafe Mall Taman Anggrek. Sekitar 11 hotel di daerah Anyer yang berpartisipasi dalam penyelenggaraan acara tersebut seperti Pulau Umang, The Bay Villas Tanjung Lesung, Carita Resort, Mutiara Carita, Mambruk Hotel, Nuansa Bali, Sol Elite Marbela, Sanghyang Indah Spa Resort, Jayakarta Anyer, The Banten, dan Pondok Layung. Semua hotel yang berpartisipasi tersebut adalah hotel – hotel yang selama ini aktif berperan serta terhadap kegiatan PHRI Banten. Selain itu terdapat juga undangan tamu – tamu VIP atau pejabat negara untuk memberikan sedikit wacana ataupun himbauan khususnya kepada media agar turut mendukung menggairahkan
98
kembali pariwisata pantai di daerah Banten, mereka – mereka adalah yang berkepentingan dalam hal ini seperti Gubernur Banten – Hj.Atut Chosiyah, Bupati Pandeglang – Dimyati Natakusumah, Kapolda Banten – Timur Pradopo dan Ketua PHRI Pandeglang – Purnomo. Acara konferensi pers ini dihadiri oleh cukup banyak media, sekitar hampir 40 media baik cetak maupun elektronik yang menghadiri konferensi pers ini. Namun tidak semua media pada akhirnya memberitakan. Setelah acara konferensi pers digelar, Pulau Umang beserta hotel – hotel yang bekerja sama mengadakan acara Media Gathering dimana pada acara tersebut, hotel – hotel yang bergabung menjamu para wartawan untuk menikmati indahnya berwisata di daerah Anyer, mereka melakukan kunjungan ke hotel – hotel yang berpartisipasi dalam penyelenggaraan acara ini dan juga menginap di Pulau Umang untuk merasakan kenyamanan berlibur di Pulau Umang dengan menikmati seluruh fasilitas yang ada di sana. “Ada sekitar 17 media baik cetak maupun elektronik yang mengikuti Media Gathering ini” ucap bapak Christian. Hasil dari Media Gathering ini cukup memuaskan karena media membuat berita yang sangat sesuai dengan pengalaman yang mereka rasakan selama mengunjungi tempat – tempat wisata di Anyer khususnya Pulau Umang. Hampir semua media yang mengikuti acara Media Gathering tersebut menayangkan atau memuat pemberitaan yang positif dengan berdasarkan pengalaman yang langsung mereka rasakan selama berlibur ke Anyer dan Pulau Umang.
99
Kegiatan media relations yang dilakukan oleh Pulau Umang selama ini tidak hanya sekedar beriklan display atau liputan saja dengan media, namun membuat event kalender untuk mengadakan media gathering setiap tahunnya, dan apabila Pulau Umang menciptakan paket liburan baru ataupun ada kegiatan wisata baru, pasti selalu mengundang rekan – rekan media untuk dapat menjadi yang pertama dalam menikmati fasilitas tersebut, diharapkan dengan membina hubungan yang baik secara berkesinambungan, akan mendapatkan perhatian yang lebih dari media. Dengan mendapatkan perhatian khusus dari media, maka media akan mempublikasikan citra positif secara tidak langsung kepada publik melaui tulisan – tulisan serta liputan yang disampaikan kepada publik, dengan begitu maka publik akan lebih mengenal Pulau Umang secara positif.
4.2.4 Strategi Membangun Citra Positif Pulau Umang Pasca terjadinya bencana gempa pada tahun 2006, membuat citra Pulau Umang menurun dimata publik akibat dari pemberitaan media massa yang lebih menyoroti efek negatif serta ancaman kejadian serupa yang memungkinkan untuk terjadi kembali. Lokasi Pulau Umang yang berada di dekat Ujungkulon, sering kali merasakan terjadinya gempa yang diakibatkan adanya aktifitas gunung Anak Krakatau yang berjarak 80 kilo meter dari Pulau Umang. Mulai pada tahun 1927 atau kurang lebih 40 tahun setelah meletusnya Gunung Krakatau, muncul gunung api yang dikenal sebagai Anak Krakatau yang masih aktif dan tetap bertambah tinggi. Kecepatan pertumbuhan tingginya sekitar
100
20 inci per bulan. Setiap tahun ia menjadi lebih tinggi sekitar 20 kaki dan lebih lebar 40 kaki. Catatan lain menyebutkan penambahan tinggi sekitar 4 cm per tahun dan jika dihitung, maka dalam waktu 25 tahun penambahan tinggi mencapai 7.500 inci atau 500 kaki lebih tinggi dari 25 tahun sebelumnya. Penyebab tingginya gunung itu disebabkan oleh material yang keluar dari perut gunung baru itu. Saat ini ketinggian gunung Anak Krakatau mencapai sekitar 230 meter di atas permukaan laut yang sebelumnya memiliki tinggi 813 meter dari permukaan laut. Menurut Simon Winchester seorang ahli geologi, sekalipun apa yang terjadi dalam kehidupan Krakatau yang dulu sangat menakutkan, realita-realita geologi, seismik serta tektonik di Jawa dan Sumatera yang aneh akan memastikan bahwa apa yang dulu terjadi pada suatu ketika akan terjadi kembali. Tak ada yang tahu pasti kapan gunung Anak Krakatau akan meletus. Beberapa ahli geologi memprediksi letusan ini akan terjadi antara tahun 2015-2083. Namun pengaruh dari gempa di dasar Samudera Hindia pada 26 Desember 2004 juga tidak bisa diabaikan. Menurut Profesor Ueda Nakayama salah seorang ahli gunung api berkebangsaan Jepang, Anak Krakatau masih relatif aman meski aktif dan sering ada letusan kecil, hanya ada saat-saat tertentu para turis dilarang mendekati kawasan ini karena bahaya lava pijar yang dimuntahkan gunung api ini. Para pakar lain menyatakan tidak ada teori yang masuk akal tentang Anak Krakatau yang akan kembali meletus. Kalaupun ada minimal 3 abad lagi atau sesudah 2325 M. Namun yang jelas, angka korban yang ditimbulkan lebih dahsyat dari letusan sebelumnya. Anak Krakatau saat ini secara umum oleh masyarakat lebih dikenal
101
dengan sebutan "Gunung Krakatau" juga, meskipun sesungguhnya adalah gunung baru yang tumbuh pasca letusan sebelumnya. Akibat masih aktifnya gunung Anak Krakatau ini, maka sering kali terjadi getaran – getaran gempa yang terasa hingga Ujung Kulon sampai dengan saat ini. Setiap kali terjadinya gempa yang dilaporkan dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), media massa pun langsung dengan cepat melansir berita tersebut, baik melalui siaran berita secara langsung maupun melalui running teks. Terlebih lagi saat ini teknologi komunikasi semakin berkembang dengan adanya jejaring sosial yang semakin marak dan juga fasilitas messenger secara langsung melalui smart phone seperti Balckberry, membuat segala informasi yang diungkap atau diberitakan oleh media menjadi mudah terpublikasi melalui sarana media – media dengan kecanggihan teknologi yang ada. Akibatnya dengan cepat pula reaksi yang diambil oleh masyarakat dalam menanggapi pemberitaan mengenai gempa tersebut. Tidak hanya gempa saja yang diberitakan melalui media massa yang mempengaruhi kepercayaan publik terhadap Pulau Umang, berita mengenai ketinggian ombak, gelombang pasang dan kondisi perairan laut di Selat Sunda juga menjadi fokus tersendiri bagi Public Relations Pulau Umang dikarenakan berita tersebut menimbulkan efek negatif tersendiri bagi citra Pulau Umang. Citra yang terbentuk terhadap Pulau Umang akan menurun diakibatkan hilangnya kepercayaan publik terhadap Pulau Umang. Masyarakat akan ragu untuk pergi berlibur ke Pulau Umang dikarenakan faktor keamanan dan kenyamanan selama berada disana. Apalagi setelah terjadinya gempa yang cukup
102
besar sehingga menimbulkan tsunami yang terjadi di Aceh dan juga tsunami di Pangandaran, membuat masyarakat menjadi takut dan tidak mau untuk berlibur ke pesisir laut, sedangkan lokasi atau letak Pulau Umang berada di tengah – tengah laut yang sudah pasti masyarakat akan berfikir lebih mengerikan dengan berada di pulau kecil apabila seandainya terjadi gempa dan kemudian menimbulkan tsunami. Untuk mengantisipasi munculnya pemberitaan mengenai kondisi – kondisi alam yang terjadi sehubungan dengan gempa,gelombang tinggi, ketinggian ombak, dan cuaca buruk yang melanda daerah Ujungkulon, Selat Sunda atau daerah Banten, Public Relations Pulau Umang menjalin hubungan dengan kepala BMKG Serang yaitu Bapak Edi Kelana untuk memantau apabila terjadi gempa ataupun cuaca buruk. Sedangkan untuk memantau kondisi gunung anak Krakatau, Pulau Umang melakukan komunikasi setiap minggu dengan kepala pos pemantau gunung Anak Krakatau yaitu Bapak Anton. Data yang didapatkan dari pihak BMKG Serang dan Pos pemantau gunung Anak Krakatau selalu dipublikasikan di media promosi atau publlikasi Pulau Umang seperti website (www.pulau-umang.com), Facebook Pulau Umang (
[email protected]),Twitter (@umangisland), dan blog Pulau Umang (Amazing Pulau Umang). Hal ini dilakukan untuk menginformasikan kepada publik bahwa kondisi yang berdasarkan fakta dari sumber terpercaya adalah menjadi acuan untuk dilihat oleh masyarakat agar menghindari berkembangnya isu negatif terkait pemberitaan tersebut. Seperti misalnya seringkali apabila media massa menginformasikan terjadinya gempa di Ujungkulon diatas 5 skala richter
103
maka seringkali timbul isu bahwa akan terjadinya tsunami, sedangkan gempa yang dapat menimbulkan tsunami adalah gempa diatas 7 skala richter. Tidak berbeda dengan pemberitaan status gunung Anak Krakatau di media massa, seringkali diberitakan bahwa gunung Anak Krakatau mengeluarkan suara keras, ataupun mengeluarkan debu dan kalimat – kalimat lain yang sebetulnya kondisi seperti demikian merupakan kondisi yang sangat lumrah dan memang gunung tersebut berkondisi seperti itu selama ini. Oleh sebab pemberitaan yang „menakutkan‟ tersebut, masyarakat banyak yang beranggapan bahwa anak Gunung Krakatau akan segera meletus dan mereka pun banyak yang menghindari untuk berwisata ke daerah pantai yang dekat dengan gunung Anak Krakatau. Terlebih lagi belakangan ini setelah terjadinya letusan gunung Merapi pada bulan November 2010 lalu, membuat media massa semakin aktif untuk memantau kondisi gunung – gunung berapi yang ada di Indonesia dan segala aktifitasnya pun walau sebenarnya masih dalam kondisi normal, dengan cepat selalu diberitakan yang mengakibatkan kerugian tersendiri bagi Pulau Umang. Selain melakukan publikasi atas data kondisi sebenarnya mengenai pemberitaan kondisi alam, Public Relations Pulau Umang juga melakukan kegiatan media relations seperti membuat press release pasca pemberitaan gempa atau mengenai ombak dan laut di Selat Sunda, press release tersebut selain dikirimkan kepada media juga dipublikasikan melalui media promosi Pulau Umang agar publik dapat mengetahui informasi dari Pulau Umang. Selain itu Pulau Umang juga mengadakan media gathering minimal setiap setahun sekali dengan tujuan untuk menjalin hubungan yang baik serta melakukan pendekatan
104
dengan rekan – rekan media massa yang pastinya sangat mempengaruhi citra Pulau Umang dalam setiap pemberitaan yang dimuat oleh media -media tersebut. Sejauh ini citra Pulau Umang sudah cukup baik di mata publik hal ini dapat diketahui dari banyaknya masyarakat yang menulis atau memuat tentang keindahan serta pelayanan yang ramah dari Pulau Umang, respons positif mengenai citra Pulau Umang juga dapat dilihat dari banyaknya media yang bekerja sama dengan sistem full barter dengan Pulau Umang, di tahun 2010 terdapat lebih dari 50 media telah bekerja sama dengan Pulau Umang. Fungsi departemen Public Relations di Pulau Umang memang lebih fokus terhadap pencitraan Pulau Umang, mulai dari media relations, event, promotion, sponsorship,
Corporate
Social
Responsibility
dan
kegiatan
marketing
communications. Sejauh ini sejak Pulau Umang didirikan, dirasakan ada peningkatan kepercayaan publik terhadap Pulau Umang, hal ini dapat dilihat dari semakin meningkatnya permintaan customer setiap high seasons di Pulau Umang, sejak dua tahun belakangan ini tingkat hunian hotel selalu dalam keadaan fully booked dari 30 hari sebelum high season dan incoming calls masih terus mengalir sampai dengan saat high season untuk permintaan kamar atau booking kamar, namun kondisi Pulau Umang yang hanya memiliki 60 room saja, tidak dapat menampung semua permintaan public yang akan berlibur ke Pulau Umang, oleh karenanyanya manajemen mempunyai rencana di awal tahun 2013 akan ada penambahan room di Pulau Umang dan bukit legoon yang berlokasi di Pulau Jawa, diharapkan dengan bertambahnya kapasitas room, maka Pulau Umang dapat menampung keinginan banyaknya public yang ingin berlibur menikmati
105
keindahan Pulau Umang. Tentunya semua ini tidak lepas dari hasil kerja keras diantaranya departemen Public Relations bersama departemen lainnya untuk mencapai visi misi perusahaan.
4.3 Hasil Analisis Data Berdasarkan hasil analisa data yang didapatkan dalam penelitian ini, dikaitkan dengan focus penelitian dari strategi Public Relations, berikut adalah strategi yang dilakukan Public Relations Pulau Umang : 1) Publications Public Relations Pulau Umang melakukan publikasi melalui kegiatan media relations yaitu dengan memasang iklan display dan advertorial pada media cetak nasional maupun lokal, sedangkan kegiatan publikasi yang dilakukan dengan media elektronik TV yaitu mengadakan kerjasama dalam penyediaan tempat untuk melakukan syuting suatu program acara yang berkaitan dengan lifestyle atau wisata, dan juga melakukan kegiatan liputan pada program news TV serta talkshow. Sedangkan untuk publikasi pada radio, biasanya Pulau Umang mengadakan kerjasama dengan radio untuk pemasangan iklan Adlibs dan spot, serta live phone interview yaitu dimana presenter radio melakukan tanya jawab dengan Public Relations Pulau Umang untuk membahas tentang Pulau Umang, selain itu juga Pulau Umang mengadakan talk show dengan radio dengan memberikan kuis interaktif untuk para pendengar radio tersebut. Untuk menghadapi pemberitaan media pasca gempa di tahun 2006, Public Relations Pulau Umang melakukan hubungan secara intensif dengan pihak media guna
106
mempublikasikan press release yang didistribusikan ke seluruh media cetak maupun elektronik untuk dapat dipublikasikan kepada publik. 2) Event a) Calendar Event Pulau Umang membuat Calender Event setiap tahunnya, pada Calender Event tersebut disusun event – event yang akan dilaksanakan pada tahun tersebut, mulai dari special event, media event, marketing communication event dan promotions event. b) Special Event Special event yang dilakukan oleh Pulau Umang adalah pada saat musim liburan sekolah yang biasanya dilakukan pada bulan Juni sampai dengan bulan Juli, liburan lebaran, dan liburan akhir tahun sekaligus perayaan tahun baru. pada special event tersebut, Public Relations membuat description of event dengan tema yang berganti – ganti setiap tahunnya. Public Relations melakukan kegiatan mulai dari perencanaan event seperti membuat konsep event akan seperti apa dan bernuansa apa, lalu melakukan atau melaksanakan event tersebut bekerja sama dengan departemen lainnya sampai dengan eveluasi setelah penyelenggaraan event tersebut.
c) Moment Event
107
Moment event yang dimaksud disini adalah event – event yang diselenggarkan oleh Public Relations Pulau Umang diluar dari Special event yaitu media event, promotion event dan marketing communiations event. Media Event selalu direncanakan setiap tahunnya untuk diadakan, biasanya Pulau Umang membuat media gathering sebanyak tiga kali setiap tahunnya untuk membina hubungan dengan media. Namun, apabila terdapat paket liburan baru dengan aneka permainan ataupun wahana wisata baru yang diciptakan Pulau Umang, maka Public Relations Pulau Umang juga mengadakan media gathering untuk memperkenalkan kepada para media. Sedangkan
Promotion
Event,
biasanya
Pulau
Umang
melakukan
sponsorship suatu event baik itu yang diadakan oleh media maupun organisasi ataupun perusahaan yang mempunyai khalayak publik yang sama dengan Pulau Umang. Pada promotion event biasanya Pulau Umang memanfaatkan kesempatan tersebut untuk public awareness dan juga image building dengan melakukan kegiatan promosi pada event tersebut seperti pemasangan material promosi Pulau Umang baik didalam dan diluar ruangan, pencantuman logo Pulau Umang pada atribut promosi event tersebut, penyebutan Pulau Umang pada event tersebut dan juga apabila memungkinkan Pulau Umang membuka booth atau promotion counter pada saat event tersebut berlangsung. Seluruh kegiatan ini akan membawa dampak positif bagi promosi dan publikasi Pulau Umang.
3) News (Menciptakan Berita)
108
Untuk memberikan informasi kepada publik, selain menulis press release secara rutin yang didistribusikan kepada media setiap special maupun moment event, Pulau Umang juga memanfaatkan fasilitas internet guna menginformasikan berita terbaru yang ada di Pulau Umang. Seperti website Pulau Umang, mailing list, blog, twitter dan facebook. Public Relations Pulau Umang melakukan penulisan press release yang didistribusikan kepada seluruh media cetak maupun elektronik untuk menginformasikan kepada publik pasca terjadinya pemberitaan mengenai gempa di daerah sekitar Ujung Kulon Banten, ketinggian ombak diatas normal ataupun cuaca buruk yang terjadi di perairan Selat Sunda.
4.
Community Involvement (kepedulian pada komunitas), Dalam membina hubungannya dengan komunitas, Pulau Umang melibatkan
masyarakat sekitar dalam beberapa kegiatan atau aktifitas yang dilakukan di Pulau Umang. Seperti dalam kegiatan kesenian yang ditampilkan di Pulau Umang untuk menghibur para pengunjung adalah kesenian dari Banten seperti rampak bedug, debus, dan juga tari – tarian, dimana seluruh kesenian tersebut ditampilkan oleh masyarakat sekitar desa Sumur yang tergabung dalam suatu komunitas kesenian. Selain itu, terdapat kegiatan membatik badak kayu untuk para pengunjung, dan juga membuat kameti atau tas anyaman yang terbuat dari daun kelapa. Semua kegiatan tersebut melibatkan warga sekitar yang memang terampil dalam melakukan kegiatan kesenian atau keterampilan tersebut. Hal ini dilakukan guna membina hubungan yang lebih baik dengan masyarakat sekitar dengan melibatkan mereka ke dalam kegiatan Pulau Umang yang sangat diminati pngunjung.
109
5.
Inform or Image (memberitahukan atau meraih citra), Setiap kegiatan publikasi atau penyampaian informasi kepada publik, Public
Relations Pulau Umang selalu merangkai informasi tersebut sesuai dengan kriteria Pulau Umang mulai dari penataan bahasa, design yang di tampilkan sampai dengan pemilihan media publikasi dalam penyempaian informasi tersebut harus sesuai dengan citra Pulau Umang, agar masyarakat mengenali dan memahami citra yang ingin ditampilkan oleh Pulau Umang di mata publik.
6.
Lobbying and negotiation, Dalam melakukan seluruh kegiatannya, Public Relations Pulau Umang
selalu melakukan kegiatan loby dan negosiasi. Seperti dalam melakukan kegiatan media relations dalam hal pemasangan iklan di media massa, Pulau Umang menggunakan sistem full barter dengan voucher room. Hal ini tentu saja tidak mudah, karena media lebih mengharapkan kepada setiap pemasang iklan untuk membayar dengan uang cash, namun dikarenakan Pulau Umang yang memiliki citra yang cukup baik dan hubungan yang baik dengan media, maka media tersebut bersedia untuk melakukan kerja sama promosi dengan sistem full barter, tentunya kerja sama ini dapat terlaksana karena terdapat usaha atau tindakan loby dan negosiasi sebelumnya. Begitu pula dengan kegiatan Public Relations lainnya, juga dengan melakukan kegiatan loby dan negosiasi sehingga akhirnya dapat menjalin suatu kerja sama dengan pihak lain dengan baik.
110
7) Social Responsibillity (tanggung jawab sosial) Sebagai wujud nyata kepedulian Pulau Umang terhadap lingkungan baik itu lingkungan sosial maupun lingkungan alam sekitar, Pulau Umang bekerja sama dengan suatu NGO (Non Government Organization) bernama UCS (Ujungkulon Conservation Society) yang bertujuan untuk memberdayakan masyarakat sekitar dengan program – program yang dijalankan dengan nama program Inti Rakyat, program ini menyangkut kepada bidang pertanian, perikanan, pendidikan dan konservasi. Salah satu programnya adalah program “Ayo Tanam Sejuta Pohon”, program ini merupakan salah satu program inti rakyat yang sampai dengan saat ini berjalan dengan baik. Dengan sistem adopsi pohon, siapa saja dapat melakukan adopsi pohon dengan cara melakukan penanaman pohon yang bermanfaat seperti pohon buah di area atau kawasan bukit Legoon dimana lahan tersebut juga masih merupakan lahan Pulau Umang, lalu pohon tersebut akan diberi nama dan pengadopsi melakukan pembayaran iuran adopsi setiap tahunnya Rp.75.000,yang akan digunakan untuk pemeliharaan pohon tersebut. Dengan melakukan adopsi pohon, publik tidak hanya turut serta dalam pelestarian alam, namun ikut memberdayakan masyarakat sekitar dengan melakukan perawatan pohon – pohon tersebut yang nantinya akan berguna untuk kelangsungan hidup masyarakat yang tinggal di kawasan tersebut. Para pengunjung Pulau Umang selalu mendapatkan tawaran untuk melakukan adopsi pohon di Pulau Umang. Sampai dengan saat ini banyak publik figure dan perusahaan – perusahaan yang melakukan adopsi pohon di Pulau Umang,
dengan adanya
program
ini, banyak
perusahaan besar
yang
111
memanfaatkan moment tersebut sebagai wujud nyata dari kegiatan CSR (Corporate Social Responsibility) yang dilakukan oleh perusahaan tersebut, dan Public
Relations
Pulau
Umang
akan
membuat
press
release
untuk
menginformasikan kepada publik melalui media mengenai kegiatan sosial tersebut. Dalam strategi Public Relations untuk mendapatan citra positif serta memberikan informasi kepada publik, Public Relations Pulau Umang melakukan kegiatan – kegitan promosi yang bertujuan untuk memberikan informasi yang positif kepada publik mengenai keberadaan Pulau Umang yang bukan hanya sekedar tempat wisata saja melainkan juga tempat wisata yang peduli terhadap lingkungan, contohnya di Pulau Umang tidak terdapat fasilitas olah raga air yang sangat digemari oleh publik yaitu jet ski, awalnya Pulau umang memfasilitasi olah raga air tersebut, namun sejak melakukan transplantasi terumbu karang, dihimbau oleh departemen kelautan dan perikanan untuk tidak menggunakan jet ski disekitar Pulau Umang karena untuk menjaga keberadaan terumbu karang yang saat ini kelangsungan hidupnya makin tipis dikarenakan banyaknya perusakan lingkungan di sekitar pantai yang mengakibatkan rusak serta matinya terumbu karang yang berada di sekitar pantai. Untuk itu, Pulau Umang selalu menginformasikan kepada publik serta memberikan edukasi mengenai pentingnya untuk menjaga kelestarian alam serta kelangsungan hidup biota laut agar tercipta ekosistem yang seimbang. Semua ini dikakukan juga untuk meningkatkan citra positif Pulau Umang di mata khalayak.
112
4.4. Pembahasan Public Relations Pulau Umang melakukan beberapa strategi dalam menghadapi pemberitaan media pasca terjadinya gempa di tahun 2006 yang berakibat hilangnya kepercayaan publik terhadap pariwisata pantai didaerah Banten khususnya Pulau Umang. Mulai dari Publication dengan menerbitkan press release yang didistribusikan ke semua media baik cetak maupun elektronik guna menginformasikan kepada publik tentang kondisi atau keadaaan Pulau Umang dan kawasan sekitarnya yang sebenarnya masih dalam keadaan baik – baik saja tidak seperti yang tengah diberitakan oleh kebanyakan media cetak maupun elektronik yang terlalu membuat berita pasca gempa menjadi berlebihan yang mengakibatkan terbentuknya opini publik yang negatif atau tidak adanya kepercayaan publik untuk melakukan kegiatan wisata ke daerah Anyer khususnya Pulau Umang. Public Relations Pulau Umang membuat press release itu tidak lama setelah media massa mengabarkan tentang informasi terjadinya gempa tersebut, dan menginformasikan berita tersebut kepada media melalui email dan fax yang kemudian melakukan follow up melalui telepon langsung menghubungi koordinator liputan atau redaksi untuk memastikan bahwa press release yang dikirimkan tersebut sudah sampai dimeja masing – masing media, selanjutnya Public Relations juga memasang press release tersebut pada bagian Info Umang di website Pulau Umang, Facebook dan twitter Pulau Umang. Lalu Public Relations Pulau Umang melakukan media monitoring untuk melihat apakah press release yang dikirimkan ke media ada yang dipublikasikan, dan juga melakukan
113
hubungan melalui telepon kembali kepada media – media yang telah didistribusikan press release tersebut untuk menanyakan apakah press release tersebut dipublikasikan atau tidak. Dan kemudian Public Relations Pulau Umang menyimpan bukti beberapa media yang menayangkan atau mempublikasikan sebagai dokumentasi, dan tidak lupa mengirimkan thanks letter kepada media tersebut atas publikasi yang dilakukan atas press release yang telah dikirmkan. Menurut Public Relations Pulau Umang, press release tersebut tidak banyak dipublikasikan oleh media dikarenakan suasana pada saat itu masih dalam keadaan dimana publik masih sangat mebutuhkan berita mengenai hal – hal yang berhubungan dengan dampak setelah terjadinya gempa, misalnya seperti jumlah korban meninggal, jumlah korban luka berat dan ringan, jumlah rumah atau bangunan yang hancur, bagaimana kebutuhan sembako didaerah bencana tersebut apakah tercukupi atau tidak, bagaimana nasib korban gempa yang masih mengungsi akibat rumah yang rusak, serta kisah – kisah tragis maupun menarik selama terjadinya gempa langsung dari korban gempa. Jadi, press release yang dikirimkan oleh Pulau Umang yang berisi cenderung sekedar menginformasikan kondisi Pulau Umang serta wilayah sekitarnya yang berada dalam kondisi baik – baik saja atau tidak berbahaya, tidak menjadi berita yang dianggap penting oleh media. Namun menurut Public Relations Pulau Umang, hal itu tidak menyurutkan semangatnya untuk berhenti sampai dengan disitu saja untuk meyakinkan publik bahwa kondisi Pulau Umang dalam keadaan aman untuk dikunjungi oleh para wisatawan, Public Relations Pulau Umang juga melakukan publikasi dalam kegiatan media relations yaitu press conference dan Media Gathering. Hal ini
114
sesuai dengan tugas Public Relations yaitu “menciptakan berita untuk mencari publisitas melaui kerja sama dengan media dengan tujuan menguntungkan citra lembaga atau organisasi yang diwakilinya.”66 Setelah melakukan publikasi dengan mendistribusikan press release pertamanya tidak direspon baik oleh media, Public Relations Pulau Umang akhirnya mengajak pengelola tempat wisata di daerah Anyer untuk membuat event konferensi pers dan juga media gathering. Dikarenakan Pulau Umang aktif dalam kegiatan PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restaurant Indonesia) Banten, maka Public Relations Pulau Umang berinisiatif untuk menjadi penyelenggara event tersebut yang melibatkan hotel – hotel di daerah Anyer yang aktif dalam kegiatan PHRI. Dikarenakan mempunyai tujuan yang sama yaitu untuk meningkatkan pariwisata di daerah Banten, maka press conference dan media gathering dapat dilaksanakan dengan baik. Usai dilaksanakannya konferensi pers, Public Relations Pulau Umang sebagai penyelenggara event langsung melakukan koordinasi dengan media – media yang akan mengikuti event media gathering. Event media gathering dilaksanakan untuk menunjukan secara langsung kepada media mengenai kondisi wisata panatai di Anyer khususnya Pulau umang yang dalam keadaan baik –baik saja. Bahkan dalam acara tersebut, diinformasikan kepada media mengenai banyaknya masyarakat yang tinggal di daerah wisata pantai tersebut yang mempunyai mata pencaharian di hotel – hotel tersebut. Seperti Pulau Umang, sekitar 80% karyawan yang bekerja di Pulau Umang adalah masyarakat yang
66
Firsan Nova,Crisis Public Relation, PT.Grasindo,Jakarta 2009 hal.41
115
tinggal di desa Sumur, kabupaten Pandeglang, Banten. Oleh karenanya apabila minat pengunjung pariwisata pantai menurun maka akan sangat mempengaruhi perekonomian masyarakat sekitar daerah wisata tersebut. Setelah pelaksanaan event tersebut, akhirnya media menyadari betapa besar pengaruh pemberitaan media belakangan ini mengenai gempa yang terjadi khususnya pada tahun 2006 lalu terhadap roda kehidupan serta perekonomian masyarakat sekitar, bahkan tidak sedikit kepala keluarga yang kehilangan pekerjaannya dengan adanya pemutusan hubungan kerja besar – besaran dihotel – hotel sepanjang Anyer dikarenakan tingkat hunian yang menurun drastis sehingga perusahaan tidak sanggup untuk memberi gaji karyawannya dan tidak dapat bertahan untuk melanjutkan bisnis atau usaha tempat wisatanya. Dampak penulisan media setelah event ini berlangsung nampaknya cukup membuat publik membuka kembali minatnya untuk melakukan wisata kedaerah pantai khususnya Pulau Umang. Public Relations Pulau Umang telah menjalankan salah satu strateginya yaitu dengan “membuat suatu event yang bertujuan untuk memperkenalkan produk dan layanan perusahaan, mendekatkan diri ke publik dan lebih jauh lagi dapat mempengaruhi opini publik.”67 Selain kedua event yang telah dijalankan dalam rangka untuk menciptakan kembali kepercayaan public setelah pemberitaan media yang cenderung negarif terhadap wisata pantai, sampai dengan saat ini Public Relations Pulau Umang juga banyak melakukan kegiatan event yang lain seperti supporting event dan juga marketing communication event guna menciptakan branding awareness.
67
Firsan Nova,Crisis Public Relation, PT.Grasindo,Jakarta 2009 hal.41
116
Untuk menciptakan publisitas dimata publik, Public Relations Pulau Umang juga secara rutin membuat press release setiap terjadi suatu hal yang mempunyai nilai informasi. Seperti bila terdapat informasi dari pihak BMG (Badan Meteorologi dan Geofisika) mengenai gempa didaerah Ujungkulon dan sekitarnya ataupun kondisi air laut diperairan selat Sunda, special event yang dilaksanakan seperti perayaan tahun baru, kegiatan penawaran kegiatan wisata menarik untuk liburan sekolah, dan juga kegiatan sosial yang telah dilaksanakan di Pulau Umang. Kegiatan media relation terus menerus dilakukan oleh Public Relations Pulau Umang untuk tetap menjaga citra positif yang sudah berdiri dan terus membentuk opini publik yang favorable. Strategi Public Relations Pulau Umang mengenai tanggung jawab sosial diwujudkan dalam menciptakan suatu NGO (Non Government Organization) dengan nama UCS (Ujungkulon Conservation Society) merupakan suatu hal yang sangat baik untuk meningkatkan citra positif Pulau Umang dimata public dengan memperlihatkan kepada masyarakat luas bahwa Pulau Umang sangat peduli terhadap lingkungan hidup dan juga lingkungan sosial. Melalui program inti rakyat yang ditujukan untuk memberdayakan masyarakat sekitar dengan melibatkan pengunjung Pulau Umang untuk berpartisipasi dalam kegiatan sosial ini, adalah merupakan suatu hal yang dapat mencitrakan Pulau Umang yang ramah terhadap lingkungan sosial maupun lingkungan alam. Seluruh kegiatan yang melibatkan pengunjung khususnya perusahaan besar, Public Relations Pulau Umang membuat press release akan kegiatan sosial yang dilakukan perusahaan tersebut, seperti penanaman pohon yang dilakukan oleh PT.Bakrie Telecom,
117
BCA, Adira, Sharp, Citibank, Philips, CNOOC, Medco Energy, dan lain – lain, membuat kepuasan tersendiri bagi perusahaan tersebut dalam melakukan kegiatan CSR bersama Pulau Umang, karena selain mereka dapat menikmati kegiatan outing atau gathering di Pulau Umang, mereka juga sekaligus dapat melakukan kegiatan CSR dan dipublikasikan ke media yang nantinya akan menciptakan citra positif juga untuk perusahaan tersebut di mata masyarakat.