BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian Berdasarkan hasil survey lapangan mengenai desain praktikum pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan yang telah dan biasa digunakan di 27 SMA Negeri kota Bandung (SMA Negeri 1 sampai SMA Negeri 27) menunjukkan bahwa terdapat kesamaan buku paket maupun LKS yang digunakan antara satu sekolah dengan sekolah yang lainnya. Jumlah desain praktikum yang diperoleh yaitu sembilan, terdiri dari tiga desain praktikum yang terdapat dalam buku paket, satu desain praktikum yang terdapat dalam LKS, dan lima desain praktikum yang dibuat oleh guru biologi di kawasan internal sekolahnya masingmasing. Desain praktikum yang terdapat dalam buku paket diberi kode B1, B2, B3, desain praktikum yang terdapat dalam LKS diberi kode L1, dan desain praktikum dari internal sekolah yang dibuat oleh guru biologi diberi kode G1, G2, G3, G4, dan G5 (lampiran A). Semua desain praktikum tersebut dianalisis keberadaan komponen-komponen diagram Vee-nya, mengenai pertanyaan fokus (focus question), objek/peristiwa (object/events), konsep/prinsip/teori
(concept/principle/theory),
pencatatan
(records),
transformasi
(transformations), perolehan pengetahuan (knowledge claim) serta dilakukan analisis kriteria komponen diagram Vee untuk mengetahui penerapan metakognitif pada desain praktikum. Berikut ini merupakan tabel hasil analisis mengenai keberadaan komponen-komponen diagram Vee pada desain praktikum pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
28
29
Tabel 4.1 Keberadaan Komponen-Komponen Diagram Vee dalam Desain Praktikum NO
Komponen-Komponen Diagram Vee
Kode Desain Praktikum B 1
B 2
B 3
L 1
G 1
G 2
G 3
G 4
G 5
1 Pertanyaan fokus √ 2 Objek/Peristiwa √ 3 Konsep √ 4 Prinsip √ 5 Teori √ 6 Pencatatan √ 7 Transformasi √ 8 Perolehan Pengetahuan √ Keterangan : B = desain praktikum yang diambil dari buku paket L = desain praktikum yang diambil dari LKS G = desain praktikum yang dibuat oleh guru
√ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √
Berdasarkan Tabel 4.1 terlihat bahwa pada umumnya desain praktikum yang dianalisis sudah mengandung komponen pertanyaan fokus, objek/peristiwa, konsep, pencatatan dan perolehan pengetahuan. Komponen yang masih jarang terdapat pada desain praktikum yaitu komponen prinsip, teori, dan transformasi. Adapun penjabaran keberadaan komponen-komponen diagram Vee pada setiap desain praktikum pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan adalah sebagai berikut:
30
1. Komponen Pertanyaan fokus pada Desain Praktikum Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan Tabel 4.2 Komponen Pertanyaan fokus pada Desain Praktikum Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan Kode Desain Praktikum B1 B2
Pertanyaan fokus Bagaimanakah pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kecambah kacang hijau di tempat gelap dan terang? Bagaimanakah pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kecambah kacang hijau di tempat gelap dan terang?
B3
Bagaimanakah pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kecambah kacang merah dan jagung di tempat gelap dan terang?
L1
Bagaimanakah pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kecambah kacang hijau di tempat gelap dan terang?
G1
Apa saja kondisi-kondisi yang diperlukan untuk perkecambahan biji kacang hijau?
G2
Bagaimanakah perbedaan pertumbuhan kecambah kacang merah di tempat gelap dan terang?
G3
Bagaimanakah perbedaan pertumbuhan kecambah kacang hijau di tempat gelap dan terang?
G4
Bagaimanakah perbedaan pertumbuhan kecambah kacang hijau di tempat gelap dan terang?
G5
Bagaimanakah pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kecambah kacang hijau di tempat gelap dan terang?
2. Komponen Objek/Peristiwa pada Desain Praktikum Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan Tabel 4.3 Komponen Objek/Peristiwa pada Desain Praktikum Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan Kode Desain Praktikum B1
Objek/Peristiwa Adanya perubahan biji kacang hijau menjadi kecambah, adanya perbedaan panjang kecambah kacang hijau di tempat terang dan gelap, serta adanya perbedaan warna daun kecambah kacang hijau di tempat terang dan gelap
31
Kode Desain Praktikum
Objek/Peristiwa
B2
Adanya perubahan biji kacang hijau menjadi kecambah, adanya perbedaan panjang kecambah kacang hijau di tempat terang dan gelap, serta adanya perbedaan warna daun kecambah kacang hijau di tempat terang dan gelap Adanya perubahan biji kacang merah dan jagung menjadi kecambah, adanya perbedaan panjang kecambah kacang merah dan jagung di tempat terang dan gelap, serta adanya perbedaan warna daun kecambah kacang merah dan jagung di tempat terang dan gelap
B3
L1
Adanya perubahan biji kacang hijau menjadi kecambah, adanya perbedaan panjang kecambah kacang hijau di tempat terang dan gelap, serta adanya perbedaan warna daun kecambah kacang hijau di tempat terang dan gelap.
G1
Pada tabung A biji kacang hijau berhasil berkecambah dengan warna daun hijau, pada tabung B biji kacang hijau tidak berhasil berkecambah, pada tabung C kacang hijau berhasil berkecambah dengan warna daunnya kuning, dan pada tabung D biji kacang hijau tidak berhasil berkecambah
G2
Adanya perubahan biji kacang merah menjadi kecambah, adanya perbedaan panjang kecambah kacang merah di tempat terang dan gelap, serta adanya perbedaan warna daun kecambah kacang merah di tempat terang dan gelap
G3
Adanya perubahan biji kacang hijau menjadi kecambah, adanya perbedaan panjang kecambah kacang hijau di tempat terang dan gelap, serta adanya perbedaan warna daun kecambah kacang hijau di tempat terang dan gelap
G4
Adanya perubahan biji kacang hijau menjadi kecambah, adanya perbedaan panjang kecambah kacang hijau di tempat terang dan gelap, serta adanya perbedaan warna daun kecambah kacang hijau di tempat terang dan gelap
G5
Adanya perubahan biji kacang hijau menjadi kecambah, adanya perbedaan panjang kecambah kacang hijau serta adanya perbedaan warna daun kecambah
32
3. Komponen Konsep, Prinsip, dan Teori pada Desain Praktikum Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan Tabel 4.4 Komponen Konsep, Prinsip, dan Teori pada Desain Praktikum Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan Kode Desain Praktikum B1
Konsep
Prinsip
Teori
Perkecambahan, air, cahaya, tanah, kacang hijau
Pertumbuhan kecambah dipengaruhi oleh cahaya
-Cahaya mempengaruhi hormon auksin -Cahaya mempengaruhi pembentukan klorofil -Cahaya mempengaruhi proses etiolasi
B2
Perkecambahan, Pertumbuhan sinar matahari, kecambah kacang hijau dipengaruhi oleh cahaya
-Cahaya mempengaruhi hormon auksin -Cahaya mempengaruhi pembentukan klorofil -Cahaya mempengaruhi proses etiolasi
B3
Perkecambahan, cahaya, air, kacang merah, jagung
Pertumbuhan kecambah dipengaruhi oleh cahaya
-
L1
Perkecambahan, cahaya, tanah, air, kacang hijau
Pertumbuhan kecambah dipengaruhi oleh cahaya
-Cahaya mempengaruhi hormon auksin -Cahaya mempengaruhi pembentukan klorofil -Cahaya mempengaruhi proses etiolasi
G1
Perkecambahan, air, cahaya, oksigen, temperatur, kacang hijau, kapas
Pertumbuhan kecambah dipengaruhi oleh cahaya dan temperatur
-Cahaya mempengaruhi hormon auksin, etiolasi, dan pembentukan klorofil Temperatur mempengaruhi metabolisme kecambah
G2
Perkecambahan, cahaya, kacang hijau, air, tanah
-
-
G3
Perkecambahan, cahaya, tanah kacang merah
-
-
33
Kode Desain Praktikum G4
G5
Konsep
Prinsip
Teori
Perkecambahan, cahaya, kacang hijau, air, tanah
-
-
Perkecambahan, cahaya, kacang hijau, kapas, air
4. Komponen Pencatatan/Transformasi pada Desain Praktikum Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan Tabel 4.5 Komponen Pencatatan/Transformasi pada Desain Praktikum Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan Kode Desain Praktikum B1
B2
B3
Pencatatan
Transformasi
Mencatat tinggi kecambah kacang hijau Mentransformasikan data dari tabel mulai hari pertama sampai hari ketujuh hasil pengamatan ke dalam bentuk grafik Mencatat tinggi kecambah kacang hijau Mentransformasikan data dari tabel mulai hari pertama sampai hari ke lima hasil pengamatan ke dalam bentuk grafik Mencatat tinggi kecambah kacang merah dan jagung setelah tiga hari
L1
Mencatat tinggi kecambah kacang hijau mulai hari pertama sampai hari ketujuh
-
G1
Mencatat kondisi biji kacang hijau (berkecambah tidaknya) selama beberapa hari
-
G2
Mencatat tinggi kecambah kacang merah Mentransformasikan data dari tabel mulai hari pertama sampai hari ketujuh hasil pengamatan ke dalam bentuk grafik
G3
Mencatat tinggi kecambah kacang hijau Mentransformasikan data dari tabel mulai hari pertama sampai hari kesepuluh hasil pengamatan ke dalam bentuk grafik
34
Kode Desain Praktikum G4
G5
Pencatatan
Transformasi
Mencatat tinggi kecambah kacang hijau Mentransformasikan data dari tabel mulai hari pertama sampai hari ketujuh hasil pengamatan ke dalam bentuk grafik Mencatat tinggi kecambah kacang hijau Mentransformasikan data dari tabel mulai hari pertama sampai hari ketujuh hasil pengamatan ke dalam bentuk grafik
5. Komponen Perolehan Pengetahuan pada Desain Praktikum Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan Tabel 4.6 Komponen Perolehan Pengetahuan pada Desain Praktikum Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan Kode Desain Praktikum B1
Perolehan Pengetahuan Cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan kecambah kacang hijau sebab tinggi kecambah di tempat gelap lebih tinggi daripada di tempat terang
B2
Cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan kecambah kacang hijau sebab tinggi kecambah di tempat gelap lebih tinggi daripada di tempat terang
B3
Cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan kecambah kacang merah dan jagung sebab tinggi kecambah di tempat gelap lebih tinggi daripada di tempat terang
L1
Cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan kecambah kacang hijau sebab tinggi kecambah di tempat gelap lebih tinggi daripada di tempat terang
G1
Ketersediaan air, cahaya, dan temperatur mempengaruhi perkecambahan biji kacang hijau
G2
Pertumbuhan kecambah kacang merah di tempat gelap lebih tinggi daripada di tempat terang
G3
Pertumbuhan kecambah kacang hijau di tempat gelap lebih tinggi daripada di tempat terang
G4
Pertumbuhan kecambah kacang hijau di tempat gelap lebih tinggi daripada di tempat terang
G5
Pertumbuhan kecambah kacang hijau di tempat gelap lebih tinggi daripada di tempat terang
35
Semua komponen-komponen diagram Vee pada desain praktikum pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan (Tabel 4.2, Tabel 4.3, Tabel 4.4, Tabel 4.5, dan Tabel 4.6) dianalisis keberadaan kriterianya berdasarkan kriteria diagram Vee (Tabel 3.1, Tabel 3.2, Tabel 3.3, Tabel 3.4, dan Tabel 3.5). Berikut ini merupakan tabel hasil analisis keberadaan kriteria setiap komponen-komponen diagram Vee pada desain praktikum pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Tabel 4.7 Keberadaan Kriteria Komponen Diagram Vee pada Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan NO
1 2 3 4 5
Komponen-Komponen Diagram Vee
Pertanyaan fokus Objek/Peristiwa Konsep/Prinsip/Teori Pencatatan/Transformasi Perolehan Pengetahuan
Desain Praktikum
Keberadaan Kriteria Komponen-Komponen Diagram Vee pada Kode Desain Praktikum B 1
B 2
B 3
L 1
G 1
G 2
G 3
G 4
G 5
3 2 3 4 3
3 2 3 4 3
3 2 2 2 2
3 2 4 2 2
3 3 4 2 2
1 2 1 4 1
1 2 1 4 1
1 2 1 4 1
3 2 4 4 3
Tabel 4.7 menunjukkan bahwa pada umumnya komponen-komponen diagram Vee yang terdapat pada desain praktikum pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan belum memenuhi kriteria ideal yang telah dikemukakan oleh Novak & Gowin (1985). Pada Tabel 4.7 setiap komponen yang telah memenuhi kriteria ideal akan memiliki kriteria maksimal tiga untuk komponen pertanyaan fokus dan objek/peristiwa. Komponen diagram Vee yang terdiri dari komponen konsep, prinsip, dan teori, pencatatan/transformasi serta perolehan pengetahuan, akan memiliki kriteria maksimum empat jika memenuhi kriteria ideal yang telah ditentukan.
36
B. Pembahasan Analisis
Keberadaan
Komponen-Komponen
Diagram
Vee
pada
Desain
Praktikum Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan Berikut pemaparan hasil analisis keberadaan komponen-komponen diagram Vee pada Desain Praktikum Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan. 1. Analisis Keberadaan Komponen Pertanyaan Fokus Berdasarkan Tabel 4.1 komponen pertanyaan fokus sudah dapat diidentifikasi dari semua desain praktikum yang dinalisis. Hasil analisis persentase keberadaan kriteria pertanyaan fokus pada Tabel 4.7 ditunjukkan oleh gambar di bawah ini.
Kriteria 1 33% Kriteria 3 67%
Gambar 4.1 Hasil Persentase Keberadaan Kriteria Pertanyaan Fokus pada Desain Praktikum Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
Keterangan : Kriteria 1 = Pertanyaan fokus dapat diidentifikasi, tetapi tidak mengandung bagian konseptual terutama prinsip Kriteria 3 = Pertanyaan fokus dengan jelas dapat diidentifikasi, meliputi bagian konseptual yang dapat digunakan serta mendukung peristiwa utama dan memperkuat objek
37
Gambar 4.1 menunjukkan bahwa 67% keberadaan komponen pertanyaan fokus pada desain praktikum pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan berada pada kriteria 3 dan 33% berada pada kriteria 1. Komponen pertanyaan fokus pada desain praktikum dapat diketahui bahwa desain praktikum B1, B2, B3, L1, G1 dan G5 berada pada kriteria 3 (Tabel 4.7) yaitu pertanyaan fokus dengan jelas dapat diidentitifikasi, meliputi bagian konseptual terutama prinsip yang dapat digunakan serta mendukung peristiwa utama dan memperkuat objek. Contoh dari pertanyaan fokus yang termasuk kriteria 3, misalnya pada desain praktikum B1 yaitu “bagaimanakah pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kecambah kacang hijau di tempat gelap dan terang?”. Berdasarkan hasil pengamatan objek/peristiwa yang terjadi yaitu adanya perubahan biji kacang hijau menjadi kecambah, adanya perbedaan panjang kecambah kacang hijau di tempat terang dan gelap, serta adanya perbedaan warna daun kecambah kacang hijau di tempat terang dan gelap (Gambar B.1 dan Gambar B.2 pada Lampiran B). Dengan demikian, pertanyaan fokus tersebut mendukung peristiwa dan memperkuat objek. Berbeda halnya dengan desain praktikum G2, G3 dan G4 berada pada kriteria 1 (Tabel 4.7) yaitu pertanyaan fokus sudah memfokuskan pada objek yang harus diamati namun belum mengandung bagian konseptual terutama prinsip. Pertanyaan fokus pada hampir seluruh desain praktikum lebih memfokuskan pada pengaruh cahaya terhadap perkecambahan, kecuali pada desain praktikum G1 yang melibatkan banyak variabel yaitu pengaruh cahaya, temperatur, dan air (Lampiran A). Komponen pertanyaan fokus sangat penting dalam suatu desain kegiatan praktikum. Jika pertanyaan fokus dari suatu desain praktikum tersebut sulit teridentifikasi maka akan menyulitkan pada objek/peristiwa yang harus diobservasi oleh siswa. Hal ini dikarenakan
38
pertanyaan fokus
membimbing dan mengarahkan pada objek/peristiwa yang sedang
diobservasi (Novak & Gowin, 1985). Pertanyaan fokus dalam suatu desain praktikum dapat mengembangkan metakognitif siswa, karena pertanyaan fokus mengarahkan pada tujuan kegiatan praktikum yang harus dicapai oleh siswa, sehingga dapat meningkatkan kesadaran siswa (self awarnes) dalam menetapkan tujuan kegiatan praktikum yang akan dilaksanakan. Sebagaimana pendapat Sapa’at (2008), salah satu tahapan strategi metakognitif yang dapat dikembangkan untuk meraih kesuksesan belajar siswa, diantaranya yaitu tahap proses sadar belajar yang meliputi proses untuk menetapkan tujuan belajar. Dengan adanya kesadaran siswa pada pertanyaan fokus, bisa meningkatkan self monitoring dan self control pada pengetahuan awal yang siswa miliki. Jika siswa tidak memiliki pengetahuan awal yang mendukung terjawabnya pertanyaan fokus, siswa akan menyadari salah satu kekurangan dalam dirinya yaitu kurang mempersiapkan pengetahuan awal demi mencapai tujuan pembelajaran. Hal ini sesuai pendapat Perfect & Schwartz (2002) yang menyatakan bahwa metakognitif merupakan pengetahuan mengenai dirinya sendiri meliputi kelebihan serta kekurangannya yang meliputi monitoring dan kontrol. Dengan adanya kemampuan metakognitif tersebut selama proses pembelajarannya siswa akan mengetahui kemampuan dan modalitas belajar yang dimilikinya dan mengetahui strategi belajar terbaik untuk belajar efektif dalam mencapai tugas belajarnya. Selain itu, dengan adanya kesadaran siswa mengenai pertanyaan fokus yang harus dijawab setelah melaksanakan kegiatan praktikum, siswa akan mulai menyadari dan mencari tahu apa yang belum diketahui dan apa yang harus diketahuinya. Hal ini didukung oleh pendapat Blakey & Spence (1990) yang menyatakan
39
bahwa untuk memulai aktivitas belajar, siswa memerlukan suatu kesadaran tentang pengetahuannya yaitu mengenai apa yang telah diketahui serta apa yang ingin dipelajari dalam suatu topik, dan pengetahuan mengenai apa yang diketahui dan apa yang tidak diketahui tersebut adalah pengetahuan metakognitif. 2. Analisis Keberadaan Komponen Objek/Peristiwa Berdasarkan Tabel 4.1 komponen objek/peristiwa dari berbagai desain praktikum yang dianalisis pada umumnya sudah dapat teridentifikasi dan menghadirkan fakta-fakta mengenai perbedaan perkecambahan kacang hijau di tempat gelap dan terang, yaitu adanya perubahan biji kacang hijau menjadi kecambah, adanya perbedaan panjang kecambah kacang hijau, serta adanya perbedaan warna daun kecambah kacang hijau di tempat terang dan gelap (Tabel 4.3, Lampiran B). Adapun hasil analisis persentase keberadaan kriteria objek/peristiwa pada Tabel 4.7 ditunjukkan oleh gambar di bawah ini.
Kriteria 3 11%
Kriteria 2 89%
40
Gambar 4.2 Hasil Persentase Kriteria Objek/Peristiwa pada Desain Praktikum Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan Keterangan : Kriteria 2 = Peristiwa utama atau objek dapat diidentifikasi dan konsisten dengan pertanyaan fokus Kriteria 3 = Peristiwa utama atau objek dapat diidentifikasi dan konsisten dengan pertanyaan fokus, serta mendukung dengan apa yang akan ditulis
Gambar 4.2 menunjukkan bahwa 11% keberadaan komponen objek/peristiwa pada desain praktikum pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan berada pada kriteria 2 dan 89% berada pada kriteria 3. Berdasarkan Tabel 4.7, dapat diketahui bahwa komponen objek/peristiwa pada hampir seluruh desain praktikum berada pada kriteria 2 yaitu objek/peristiwa sudah dapat teridentifikasi dan konsisten dengan pertanyaan fokus, namun tidak semua objek/peristiwa yang teramati ada petunjuk atau perintah untuk melakukan pencatatan data (record). Pencatatan data yang teridentifikasi hanya perintah mencatat batang kecambah di tempat terang dan gelap, padahal fakta-fakta yang teramati ketika mengobservasi objek/peristiwa, dapat mendukung pada keterlibatan konseptual terutama teori, misalnya pada desain praktikum B1 dan L1 (Lampiran A). Pada desain praktikum B1 terdapat pertanyaan pengarah : “apa akibatnya jika kecambah disimpan di tempat gelap untuk waktu yang lama? jelaskan!” dan pertanyaan pengarah pada desain praktikum L1 yaitu “dapatkah kecambah tumbuh baik bila terus disimpan di tempat gelap? jelaskan!”. Pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat dijawab dengan melibatkan fakta dari objek/peristiwa yang teridentifikasi yaitu warna daun kecambah di tempat gelap warnanya kuning sehingga tidak dapat melakukan fotosintesis untuk kelangsungan pertumbuhannya. Hal ini dikarenakan biji yang tidak diterangi cahaya, helai daun tidak mampu berubah menjadi
41
warna hijau. Setelah biji kehabisan cadangan makanannya, biji yang berbentuk gelendong berhenti tumbuh dan kemudian mati (Campbell et al., 2003). Keberadaan objek/peristiwa pada desain praktikum G1 berada pada kriteria 3 (Tabel 4.7) yaitu objek/peristiwa yang teridentifikasi konsisten dengan pertanyaan fokus dan mendukung pada apa yang harus dicatat pada tabel pengamatan. Komponen objek/peristiwa sangat penting dalam kegiatan praktikum, sebab fakta-fakta selama kegiatan praktikum akan teramati ketika mengobservasi objek/peristiwa sehingga siswa dituntut untuk menyadari dan mengetahui apa yang harus diobservasinya selama kegiatan praktikum. Dengan demikian, keberadaan objek/peristiwa dapat memfasilitasi metakognitif siswa, karena jika objek/peristiwa dari suatu kegiatan praktikum tidak teramati maka tidak akan terbentuk perolehan pengetahuan, hal ini disebabkan bahwa objek/peristiwa merupakan dasar dari pembentukan pengetahuan (Novak & Gowin, 1985). Pernyataan tersebut juga didukung oleh Millar (2004) yang menyatakan bahwa tugas pertama siswa dalam kegiatan praktikum yaitu mampu mengidentifikasi objek dan peristiwa, karena objek dan peristiwa merupakan akar dari pembentukan perolehan pengetahuan. 3. Analisis Keberadaan Komponen Konsep, Prinsip, dan Teori Berdasarkan Tabel 4.1 keberadaan komponen konsep sudah terdapat pada seluruh desain praktikum. Namun, komponen prinsip dan teori belum sepenuhnya terdapat pada seluruh desain praktikum (Tabel 4.1). Hasil analisis persentase keberadaan kriteria pertanyaan fokus pada Tabel 4.7 ditunjukkan oleh gambar di bawah ini.
42
Kriteria 4 33%
Kriteria 3 22%
Kriteria 1 34%
Kriteria 2 11%
Gambar 4.3 Hasil Persentase Keberadaan Kriteria Konsep, Prinsip, dan Teori pada Desain Praktikum Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan Keterangan Kriteria 1 = Terdapat konsep, tetapi tanpa prinsip dan teori Kriteria 2 = Terdapat konsep dan prinsip, atau terdapat konsep dan teori Kriteria 3 =Terdapat konsep dan prinsip methodological dan prinsip konseptual, atau terdapat konsep, salah satu prinsip, dan teori Kriteria 4 = Terdapat konsep, dua bentuk prinsip (prinsip methodological dan konseptual)
Berdasarkan Gambar 4.3 dapat diketahui bahwa pada desain praktikum yang berada pada kriteria 4 yaitu 34%. Menurut Novak & Gowin kriteria 4 yaitu komponen konsep, prinsip, dan teori yang relevan dapat teridentifikasi. Desain praktikum yang berada pada kriteria 4 adalah desain praktikum L1, G1 dan G5 (Tabel 4.7). Misalnya, pada desain praktikum L1 (Lampiran A) yang sudah melibatkan komponen konseptual yang meliputi konsep, prinsip dan teori. Adapun konsep-konsep yang terdapat dalam desain praktikum tersebut yaitu konsep perkecambahan, cahaya, air, tanah dan kacang hijau. Prinsip yang terkandung dalam desain praktikum tersebut yaitu perkecambahan biji kacang hijau dipengaruhi oleh cahaya. Prinsip tersebut dapat teridentifikasi berdasarkan adanya pertanyaan pengarah yaitu “dari hasil pengamatan perbedaan apakah yang terjadi dari
43
kedua macam pot tersebut!”, dan “bagaimana pengaruh cahaya pada pertumbuhan!”. Pertanyaan tersebut mengarahkan siswa untuk menjawab bagaimana (how) objek dan peristiwa terjadi karena prinsip itu menjawab bagaimana (how) objek dan peristiwa terjadi (Novak & Gowin, 1985). Selain itu, desain praktikum L1 juga sudah melibatkan teori. Hal ini bisa terlihat dengan adanya pertanyaan pengarah yaitu “dapatkah kecambah tumbuh baik bila terus disimpan di tempat gelap? Jelaskan!”, dan “mana yang lebih cepat pertumbuhannya di tempat gelap atau di tempat terang?”. Pertanyaan tersebut mengarahkan siswa untuk menjawab mengapa (why) objek/peristiwa yang teramati bisa terjadi. Menurut Novak & Gowin (1985) teori adalah hubungan antara konsep dan prinsip dalam menggambarkan suatu peristiwa serta menjawab mengapa (why) objek dan peristiwa itu terjadi. Berbeda halnya, dengan keberadaan kriteria komponen konsep, prinsip, dan teori pada desain praktikum G1, G2, dan G3 berada pada kriteria 1 (Tabel 4.7). Hal ini dikarenakan belum teridentifikasinya prinsip dan teori. Pada desain praktikum G1, G2, dan G3 (Lampiran A), siswa dituntut untuk melakukan pengamatan, mengisi tabel pengamatan dan membuat grafik, kemudian siswa langsung diminta untuk menarik kesimpulan. Hal tersebut dapat merupakan salah satu faktor penyebab kegiatan praktikum menjadi kurang bermakna. Sebagaimana dikemukakan oleh Novak & Gowin (1985) pada umumnya kegiatan praktikum di sekolah mengharuskan para siswa untuk membuat catatan mengenai objek dan peristiwa yang telah diobservasinya, kemudian merubahnya ke dalam bentuk grafik, atau diagram, serta membuat perolehan pengetahuan berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukannya. Namun, kegiatan yang dilakukan siswa tersebut seringkali menjadi kurang bermakna. Hal ini dikarenakan selama kegiatan praktikum siswa kurang
44
melibatkan konsep, prinsip, dan teori yang relevan untuk memahami objek atau kejadian yang sedang diobservasi sehingga pada akhirnya siswa kurang menyadari mengapa harus membuat catatan hasil pengamatan, mengapa kesimpulan yang dibuatnya salah, atau tidak sesuai ketika dicocokan dengan teori dalam buku teks. Hal ini sesuai dengan pendapat Alvarez (2007) yang menyatakan bahwa aktivitas metodologikal selama kegiatan praktikum yang tidak dibimbing oleh komponen konseptual maka tidak ada hubungan yang aktif antara aktifitas berpikir dengan aktifitas yang dilakukan. Dengan demikian, keterlibatan konsep, prinsip, dan teori sangat penting dalam suatu desain praktikum karena dapat
memfasilitasi
metakognitif siswa dalam memahami objek/peristiwa
yang
diobservasinya. 4. Analisis Keberadaan Komponen Pencatatan/Transformasi Berdasarkan Tabel 4.1 komponen pencatatan pada umumnya sudah dapat teridentifikasi pada seluruh desain praktikum, sedangkan komponen transformasi belum sepenuhnya terdapat dalam desain praktikum. Berikut ini merupakan hasil analisis persentase keberadaan kriteria pencatatan/transformasi pada Tabel 4.7 yang ditunjukkan oleh gambar di bawah ini.
45
Kriteria 2 33% Kriteria 4 67%
Gambar 4.4 Hasil Persentase Keberadaan Kriteria Pencatatan/Transformasi pada Desain Praktikum Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan Keterangan : Kriteria 2 =Kegiatan pencatatan atau transformasi atau peristiwa dapat diidentifikasi Kriteria 4 = Kegiatan pencatatan dapat diidentifikasi pada kegiatan utama; transformasi konsisten dengan pertanyaan fokus dan tingkat kualitas serta kemampuan siswa
Gambar 4.4 menunjukkan bahwa 67% desain praktikum berada pada kriteria 4 yaitu kegiatan pencatatan dan transformasi sudah teridentifikasi dan sesuai dengan pertanyaan fokus. Adapun desain praktikum yang berada pada kriteria 4 adalah B1, B2, G2, G3, G4, dan G5 (Tabel 4.7). Berbeda halnya dengan desain praktikum B3, L1, dan G1 (Tabel 4.7) yang berada pada kriteria 2 (33%) yaitu kegiatan pencatatannya sudah teridentifikasi, namun kegiatan transformasi belum teridentifikasi. Jika komponen transformasi tersebut jarang dimiliki oleh desain praktikum maka kurang meningkatkan kesadaran diri (self awarnes) siswa karena transformasi dapat menyadarkan siswa mengenai hubungan antar konsep yang telah dicatat sehingga mempermudah para
46
siswa untuk membentuk perolehan pengetahuan (Novak & Gowin, 1985). Pernyataan tersebut didukung oleh
pendapat Thiessen (1993) yang menyatakan bahwa aktivitas
pencatatan dan transformasi merupakan kegiatan pencatatan fakta dari hasil observasi objek/peristiwa yang melibatkan reorganisasi dan penyusunan kembali hasil pencatatan fakta tersebut sehingga memungkinkan untuk terjadinya pembuatan tabel, charta, grafik, dan lain sebagainya sesuai kesimpulan yang diharapkan. Kegiatan pencatatan/transformasi ini sangat penting dalam kegiatan praktikum, karena dapat menyadarkan siswa pada pengetahuan awal dan tujuan praktikum yang harus dicapai. Hal ini dikarenakan, sebelum siswa mencatat data maupun peristiwa, siswa harus mempertimbangkan terlebih dahulu tujuan yang diharapkan dalam desain praktikum. Hal tersebut dapat tercapai jika siswa telah memiliki pengetahuan awal dan mampu menerapkannya dalam transformasi data yang tepat. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Swami & Shields (2003) bahwa penentuan bentuk transformasi yang paling tepat, baik ke dalam bentuk tabel, grafik, charta, maupun secara statistik dipengaruhi oleh pengetahuan awal siswa sehingga siswa dapat memonitor pengetahuannya sendiri serta dapat menunjang pembentukan pengetahuan baru secara mandiri. Dengan demikian, transformasi dapat memfasilitasi siswa dalam mengembangkan metakognitif karena dapat menyadarkan siswa pada apa yang harus dilakukan dan memonitor pengetahuannya dalam
pembentukan
perolehan pengetahuan. 5. Analisis Keberadaan Perolehan Pengetahuan Berdasarkan Tabel 4.7 komponen perolehan pengetahuan pada beberapa desain praktikum sudah dapat teridentifikasi. Berikut ini merupakan hasil analisis persentase
47
keberadaan kriteria perolehan pengetahuan pada Tabel 4.7 yang ditunjukkan oleh gambar di bawah ini.
Kriteria 3 33%
Kriteria 1 34%
Kriteria 2 33%
Gambar 4.5 Hasil Persentase Keberadaan Kriteria Perolehan Pengetahuan pada Desain Praktikum Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan Kriteria 1 = Tidak ada perolehan pengetahuan yang dapat diidentifikasi. Kriteria 2 = Perolehan pengetahuan tidak mengandung bagian konseptual terutama prinsip Kriteria 3 = Perolehan pengetahuan tidak konsisten dengan data dan atau peristiwa yang dicatat dan ditransformasikan atau perolehan pengetahuan sudah mengandung sisi konseptual
Gambar 4.5 menunjukkan 33% desain praktikum berada pada kriteria 3 yaitu perolehan pengetahuan mengandung konsep-konsep yang sesuai dengan pertanyaan fokus dan sesuai dengan hasil pencatatan dan transformasi. Desain praktikum yang berada pada kriteria 3 adalah B1, B2, dan G5 (Tabel 4.7). Desain praktikum yang berada pada kriteria 2 yaitu B3, L1, dan G1 (Tabel 4.7) yaitu desain praktikum yang belum teridentifikasi komponen transformasinya.
Berbeda halnya dengan desain praktikum G2, G3, G4 berada pada
kriteria 1 (Tabel 4.7) yaitu perolehan pengetahuan belum sepenuhnya melibatkan komponen konseptual terutama prinsip dan teori yang merupakan bagian dari sisi kiri
48
diagram Vee. Perolehan pengetahuan merupakan jawaban dari pertanyaan fokus. Perolehan pengetahuan dapat terbentuk berdasarkan hasil observasi siswa terhadap objek maupun peristiwa yang terjadi selama kegiatan praktikum. Pernyataan tersebut harus menciptakan interaksi antara bagian pengetahuan dengan bagian metodologikal. Menurut Novak & Gowin (1985) hal yang paling penting dalam perolehan pengetahuan yaitu terdapatnya konsep, prinsip, dan teori, yang membimbing pengumpulan data atau transformasi data (Novak & Gowin, 1985). Perolehan pengetahuan ini merupakan bagian yang penting karena terjadi konstruksi kognitif siswa, yaitu siswa mengaitkan pengetahuan lamanya dengan fakta yang diperolehnya sehingga terbentuk pengetahuan baru (Thiessen, 1993). Komponen diagram Vee tersebut juga dapat berperan sebagai perangkat untuk mengembangkan kemampuan metakognitif serta dapat membentuk keterkaitan antara pengetahuan sebelumnya dengan pengetahuan baru yang diperolehnya. Hal ini didukung oleh pendapat Novak (1990) yang menyatakan diagram Vee merupakan
metakognitif
untuk memfasilitasi pemahaman pembelajaran. Sebagaimana dikemukakan oleh Livingston (1997) yang menyatakan bahwa kemampuan metakognitif adalah kemampuan tingkat tinggi karena kemampuan ini meliputi pengontrolan aktif terhadap kognitifnya selama proses belajar hingga mencapai tujuan yang diharapkannya, seperti pengontrolan terhadap memori, pemahaman, analisis, aplikasi, dan kemampuan sintesisnya. Selain itu, dalam memperoleh pengetahuannya diagram Vee dapat membantu siswa untuk berpikir lebih baik dengan cara mengorganisir konsep secara lebih koheren (saling terpadu atau relevan) dan komprehensif (menyeluruh) sehingga dalam melaksanakan kegiatan praktikum menjadi
49
lebih efisien dan produktif, serta siswa juga merasa lebih baik mengenai dirinya karena mereka memahami apa yang mereka lakukan (Novak & Gowin, 1985). Selain itu, komponen diagram Vee membimbing siswa selama proses penemuan (inquiri) perolehan pengetahuan (Evren & Sulun, 2010).