BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. DESKRIPSI UMUM LOKASI DAN SUBJEK PENELITIAN 1.
DESKRIPSI UMUM LOKASI PENELITIAN a. LOKASI SEKOLAH Sekolah yang dijadikan lokasi Penelitian adalah SMP Negeri 1 Ciamis dengan no
statistik sekolah 201021401001 yang beralamat dijalan jendral sudirman no 6 kecamatan Ciamis,kabupaten Ciamis.provinsi jawa barat.sekolah ini berstatus Negeri dengan nilai akreditasi sekolah A dan juga merupakan sekolah standar nasional Pada tahun ajaran 2008/2009 SMP Negeri 1 Ciamis dikepalai oleh dan Drs.Uhen sebagai wakil kepala sekolah. Siswa yang bersekolah di SMP Negeri 1 Ciamis kebanyakan berasal dari lingkungan keluarga yang beragam .umumnya mereka yang tinggal di daerah kecamatan Ciamis.akan tetapi banyak juga siswa yang berasal dari luar kecamatan Ciamis.adapun jumlah dari siswa SMP Negeri 1 Ciamis pada tahun pelajaran 2008/2009 adalah 1052 orang yang terdiri dari kelas VII yang berjumlah 200 siswa kelas tujuh pada tahun ajaran ini merupakan kelas yang sudah bertaraf internasional.kelas VIII terdiri dari 10 rombel yang berjumlah 422 orang sedangkan kelas IX terdiri dari 9 rombongan belajar yang berjumlah 430 orang. Fasilitas belajar di SMP Negeri 1 Ciamis diantaranya :terdapat sebanyak
27
ruangan yang dijadikan ruangan kelas yang terdiri dari 17 ruangan kelas ukuran 7x9 m2 yang berkondisi baik 10 ruangan lainnya yang berkondsi baik yang dijadikan ruang kelas. jumlah kursi yang yang terdapat di seluruh ruangan kelas sebanyak 1186 buah,jumkah
meja sebanyak 1186,27 almari + rak buku ,dan 27 papan tulis White Board.fasilitas lainnya yaitu 1 ruangan perpustakaan .dua rungan laboratorium IPA,1 ruangan ketermpilan ,1 ruangan multimedia namun dalam kondisi rusak berat,2 buah laboratorium bahasa,2 buah laboratorium computer namun dalam keadaan rusak total. Untuk memenuhi kebutuhan proses belajar mengajar di SMP Negeri 12 Bandung memiliki 60 orang guru tetap yang berstatus PNS dan 6 orang guru tidak tetap.Hampir 95 % guru tersebut mengajar sesuai dengan latar Belakang pendidikannya.sedangkan tenaga sekolah diluar kegiatan belajar mengajar diantaranya pegawai Tata Usaha berjumlah 7 orang ,tenaga perpustakaan 1 orang,dan penjaga sekolah 5 orang. 2. DESKRIPSI SUBJEK PENELITIAN a. PROFIL GURU MITRA Guru yang akan dijadikan guru mitra dalam Penelitian ini adalah ibu Ai Desiani S.Pd.beliau dilahirkan 40 tahun silam dikota Tasikmalaya.riwayat pendidikan beliau dimulai di SDN Dadaha 2 Tasikmalaya kemudian melanjutkan ke SMPN 4 tasikmalaya .kemudian meneruskan ke SMAN 1 Tasikmalaya dan dilanjutkan ke IKIP bandung mengambil jurusan PKn jenjang D2.kemudian ditempatkan di SMP Negeri 1 Ciamis dan melanjutkan ke jenjang D3 dan S1 di Universitas terbuka.Sekarang beliau beralamat di gang sikuraja 9 RT04/09.kampung Tegal Panjang.kecamatan Ciamis kabupaten Ciamis propinsi jawa Barat. Pada tahun ajaran 2008/2009 beliau dipercayai mengajar sebanyak 10 rombongan belajar kelas IX.selain beliau terdapat dua guru PKn lain yaitu ibu Rita S.Pd mengajar rombongan belajar kelas VII .Ibu Ani S,Pd mengajar rombongan belajar kelas VIII. b. PROFIL SISWA
Siswa yang akan dijadikan subjek Penelitian Tindakan kelas oleh peneliti .jumlah seluruh siswanya adalah 48 orang
adalah siswa kelas IX B SMP Negeri 1 Ciamis
dengan jumlah siswa laki-laki sebanyak 22 orang dan siswa perempuan sebanyak 26 orang. Kelas IX B ini melaksanakan kegiatan belajar mengajar mata pelajaran PKn pada jam terakhir yakni dari jam 9.15-10.00 WIB Kemudian dilanjutkan lagi setelah istirahat jam 10.20-11.00 WIBdi hari sabtu . Penentuan kelas IX B sebagai kelas yang akan diberikan Tindakan perbaikan ,didasarkan atas informasi guru mitra ,dan juga hsil observasi pada sat pra Penelitian.berdasarkan kedua data tersebut diperoleh gambaran bahwa kelas IX B mengalami masalah dalam motivasi belajar.akan tetapi kelas ini cukup bervariasi apabila dilihat dari kemampuan akademik dan kegiatan mereka disekolah. Adapun karakteristik yang menandakan bahwa kelas IX B memiliki masalah dalam motivasi belajar adalah: a. Menurut informasi dari guru mitra kelas IXB mempunyai banyak siswa yang kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran PKN karena banyaknya siswa yang mengobrol diluar materi pelajaran
pada saat
pembelajaran PKn sedang berlangsung . b. Berdasarkan hasil observasi pada saat pra Penelitian ,diperoleh gambaran memang benar apa yang diutarakan guru mitra banyak diantra siswanya yang tidak mengikuti pembelajaran PKn dengan sungguh-sungguh.terlihat hampir sebagian besar siswa terlihat asik mengobrol dengan temannya ,atau malah asik membagi tugas untuk pelajaran lain pada saat pelajaran PKn sedang berlangsung .
c. Pembelajaran dilaksanakan pada jam terakhir di hari sabtu pada 9.15-10.00 WIB Kemudian dilanjutkan lagi setelah istirahat jam 10.20-11.00 WIB.keadaan tersebut menyeabkan antusiasme guru maupun siswa dalam kegitan belajar mengajar menurun disebabkan terpotongnya oleh waktu istirahat biasanya guru maupun siswa konsentrasinya terpecah,dan juga waktunya sudah siang dengan cuaca panas yang mengundang rasa kantuk, Dengan mengacu pada karakteristik tersebut ,maka disepakati bersama guru PKN kelas IX B ditetapkan Penelitian Tindakan kelas berupa penerapan metode inquiri dalam pembelajaran PKn . B. DESKRIPSI AWAL PEMBELAJARAN Pada tanggal 18 juli 2008 peneliti
berkunjung ke SMP negeri 1 Ciamis untuk
meminta izin kepada kepala sekolah mengadakan wawancara lanjutan dan mengadakan observasi lapangan setelah sebelumnya mengadakan wawancara dengan guru kelas melalui telepon.pada saat mengadakan observasi peneliti melihat kondisi awal pembelajaran yang kurang menggairahkan terlihat dari banyaknya siswa yang asik dengan kegiatannya sendiri dan tidak terlibat aktif dalam pembelajaran , hanya beberapa orang saja yang terlibat aktif dalam pembelajaran.pada saat itu guru menggunakan metode ceramah . Setelah selesai mengadakan observasi awal pembelajaran peneliti menanyakan alasan guru menggunakan metode ceramah dan dari pertanyaan tersebut diperoleh jawaban karena materi bisa cepat tersampaikan dan juga tidak memerlukan persiapan yang rumit. Selain itu juga peneliti bertanya mengenai metode dan media yang pernah dipakai dalam kegiatan pembelajaran .dari jawaban beliau didapat bahwa metode yang pernah beliau gunakan adalah ceramah,diskusi dan penugasan namun yang paling sering dipakai adalah ceramah dan penugasan . kemudian peneliti menayakan apakah guru mitra pernah menggunakan
metode inquiri.dan guru mitra menjawab bahwa mengetahui metode inquiri sejak dibangku kuliah .namun dalam pembelajaran beliau jarang menggunakan langkah langkah proses inquiri secara lengkap karena kurang memahami langkah-langkah inquiry secara lengkap.biasanya beliau hanya menggunakan inquiry sederhana baik dalam ceramah bervariasi maupun dalam diskusi.sedangkan media yang pernah beliau gunakan untuk kelas regular biasanya hanya buku teks dan kadang-kadang artikel dari Koran .dari hasil wawancara dan observasi dengan guru disepakati akan diadakan Penelitian Tindakan kelas pada kelas IXB berupa penerapan metode inquiry dalam pembelajaran PKn C. DESKRIPSI HASIL PENELITIAN 1. SIKLUS 1 a. Perencanaan Tindakan 1 Setelah diperoleh data dari hasil observasi awal dan informasi dari guru mitra bahwa kelas IXB merupkan salah satu kelas yang bermasalah dengan motivasi belajar siswanya .selanjutnya ditetapkan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) akan ditetapkan di kelas tersebut. Sebelum diadakan Penelitian ,berdasarkan hasil diskusi dengan guru mitra diperoleh beberapa kesepakatan bahwa peneliti akan bertindak sebagai guru Peneliti . sementara guru kelas yang kelasnya dijadikan kelas Penelitian bertindak sebagai guru mitra yang akan membantu pengamatan terhadap penerapan metode inquiry dalam pembelajaran PKn .selain itu rencana dan target pembelajaran yang akan dibuat oleh guru kelas disesuaikan dengan rencana pembelajaran yang dibuat oleh peneliti. Dengan mengacu pada kesepakatan-kesepakatan tersebut,selanjutnya peneliti dan guru mitra menentukan jadwal Penelitian,mempersiapkan silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran dan menentukan materi pembelajaran. selain itu untuk
mendukung lancarnya Penelitian ini,peneliti melakukan pengumpulan data dibantu oleh beberapa alat Penelitian seperti pedoman observasi ,kamera, dan catatan lapangan ,alat perekam. Guru mitra pada Tindakan 1 membahas materi pokok “Partisipasi Dalam Pembelaan Negara “.berkaitan dengan materi tersebut standar kompetensinya yaitu “menampilkan partisipasi dalam usaha pembelaan Negara”.sedangkan kompetensi dasar pada
Tindakan
kesatu
adalah
menjelaskan
pentingnya
usaha
pembelaan
Negara.sedangkan guru peneliti bertugas mengamati kegiatan pembelajaran dalam kelas yaitu: 1) Mengamati motivasi belajar siswa selama pembelajaran PKn menggunakan metode inquiri 2) Kemampuan siswa dalam mengikuti pembelajaran PKn menggunakan 3) Mengamati kegiatan guru dalam memotivasi belajar siswa dan menerapkan menerapkan lankah-langkah metode inquiri pada pembelajaran PKn . Secara lebih rinci rencana pelaksanaan pembelajaran pada tindakan 1 adalah sebagai berikut: 1. guru merancang pembelajaran PKn sesuai dengan langkah-langkah inquiry mulai dari tahapan orientasi sampai pada tahap penerapan kesimpulan. Pada tahapan orientasi guru menjelaskan
topik pembelajaran,pentingnya pembelajaran dan langkah-langkah
pembelajaran yang akan diikuti . 2. Guru mitra membagi siswa kedalam 12 kelompok kecil untuk memudahkan siswa dalam mendiskusikan berbagai ide dan gagasan atas permasalahan yang akan dibahas.
3. Pada tahap perumusan masalah Guru mitra Menyiapkan media pembelajaran berupa artikel dari internet yang berkenaan dengan kasus “askar wataniah”.kasus itu dipilih sebagai stimulus dalam memotivasi siswa untuk menguasai materi pelajaran dengan kompetensi dasar menjelaskan pentingnya usaha pembelaan negara.kemudian meminta siswa untuk mencari dan menentukan masalah . 4. Pada tahap perumusan hipotesis guru sebagai fasilitator bersama siswa mencari dan mengumpulkan
data
dan
fakta
yang
cocok,menyusun-menafsirkan
dan
mengelompokannya. 5. Pada tahap pengujian hipotesa guru dan siswa menguji berbagai data dan fakta yang diutarakan hipotesis dengan data-faktanya konsep teori 6. Pada tahap menetapkan kesimpulan guru dan siswa mengaitkan sebab akibat masalah dalam pembuktian hipotesa kemudian mencoba merumuskan sejumlah kesimpulan 7. Pada tahap Menerapkan kesimpulan
siswa dan guru menguji kehandalan setiap
alternatif dan menetapkan yang terbaik kemudian guru mengarahkan kembali ke pokok uraian pelajaran 8. Peneliti menyiapkan format observasi untuk mengamati aktivitas guru dan motivasi siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan metode inquiry 9. Peneliti menyiapkan format wawancara untuk mengetahui persepsi siswa dan guru terhadap motivasi belajar
siswa sesudah
diterapkannya metode inquiry dalam
pembelajaran PKn b. Pelaksanaan Tindakan 1 1) Tahapan Pelaksanaan Tindakan 1 Pelaksanaan Tindakan pembelajaran pertama dilaksanakan sesuai jadwal yang telah disepakati bersama yakni membahas materi pokok “Partisipasi Dalam Pembelaan Negara “.standar kompetensinya yaitu “menampilkan partisipasi dalam usaha pembelaan
Negara”.sedangkan kompetensi dasar pada Tindakan kesatu adalah menjelaskan pentingnya usaha pembelaan Negara.Tindakan pertama dilaksanakan di kelas IXB SMPN I Ciamis pada hari sabtu tanggal 26 juli 2008 tepatnya dari jam 09.15-10.00 WIB Kemudian dilanjutkan lagi setelah istirahat jam 10.20-11.00 WIB.jumlah siswa yang terlibat dalam Penelitian Tindakan pertama ini sejumlah 46 orang ,2orang siswa perempuan tidak hdir karena sakit. Pada kegiatan awal Guru mitra memulai pelajaran dengan mengucapkan salam,mengabsensi siswa dan menjelaskan fungsi kehadiran peneliti dikelas. sebelum masuk pada materi inti guru memberikan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan “Apakah yang kalian ketahui mengenai bela Negara “ kemudian guru menampung aspirasi dari para siswa dan memberikan klarifikasi mengenai pengertian bela Negara . setelah itu kemudian guru mitra menginformasikan tujuan pembelajaran dan kompetensi yang ingin dicapai setelah selesai pembelajaran ini. Setelah guru menginformasikan tujuan pembelajaran dan kompetensi yang ingin dicapai ,guru melanjutkan pembelajaran menggunakan metode inquiri dengan tehnik diskusi terbimbing (controlled or guided discussion ) diskusi terbimbing merupakan proses pembelajaran melalui dialog dengan mengajukan serangkaian pertanyaan yang harus dijawab peserta didik.langkah yang harus dilakukannya adalah (menyajikan informasi kepada siswa dari topic ,film atau serangkaian gambar)dan mendorong siswa untuk mengajukan generalisasi dan prinsip materi yang telah disajikan melalui serangkaian pertanyaan . Pada pelaksanaan Tindakan I ini guru mitra membagi siswa dikelas menjadi 12 kelompok kecil dengan masing masing kelompok beranggotakan 4 orang.untuk mempersingkat waktu dan mempermudah pembentukan kelompok maka anggota kelompok diambil dari dua bangku yang saling berdekatan.adapun kelompok siswa tersebut adalah sebagai berikut
Tabel 4.1 Nama-Nama Anggota Kelompok pada pelaksanaan Tindakan 1 Kelompok 1 1. Arif Nugraha 2. Dara puspita nurani 3. Fajar arif Rhman 4. Putri Aprilita Kelompok 7 1. Sophia SAS 2. Elin N 3. Iman S 4. Segen G
Kelompok 2 1. Deasy 2. Nurdiansya h 3. Reni Tjahyadi 4. Topan Nurpriyam a
1. 2. 3. 4.
Kelompok 8 Susan S Asep E Hafid M R.Dewi A
Kelompok 3 1. Desi Zelvia 2. Derry Drajat 3. Nizar
Kelompok 4 1. Asep Andri 2. Fiki 3. Imas Fuji 4. Yandi A
Kelompok 9 1. Dina W 2. Kiki R 3. Kris W 4. Larasati
Kelompok 10 1. Rizki H 2. Dadan Ramdani 3. Silvia 4. Dita
Kelompok 5 1. Devi agus 2. Meaty puspita 3. Yansen Yonatan
1. 2. 3. 4.
Kelompok 11 Kurniawati Rahma CP Ria D Salas R
Kelompok 6 1. Devi lisdiani 2. Fuad ijul H 3. Geni dwi K 4. Ilham dermawan
1. 2. 3. 4.
Kelompok 12 Heriawan Jeri Rita f Tami mirata
Guru memberikan masing–masing satu buah lembar kerja yang harus didiskusikan secara berkelompok dimana didalamnya terdapat contoh kasus berupa artikel dari internet yang berjudul “ada apa dengan Askar Wataniah” yang dilengkapi oleh pertanyaan yang merupakan tahapan dari metode inquiry kepada setiap kelompok .adapun pertanyaan yang terlampir dalam lembar kerja siswa itu adalah sebagai berikut: •
Apakah permasalahan dalam kasus tersebut?
•
Apa penyebab banyak WNI diwilayah perbatasan masuk menjadi anggota askar wataniah (tentara sukarelawan Malaysia)?
•
Kemukakan beberapa akibat yang timbul dengan adanya WNI dan TKI yang menjadi askar wataniah?
•
Ungkapkan contoh atau bukti lain yang mencerminkan adanya pelanggaran terhadap hak dan kewajiban warga Negara dalam membela Negara selain kasus askar wataniah. ?
•
Bagaimanakah kesimpulan yang dapat kalian ambil dari kasus diatas. ?
•
Bagaiamana sikap yang kalian ambil seandainya ayah kalian yang menjadi salah satu anggota askar wataniah. ?
•
Bagaiamanakah cara kalian sebagai siswa dalam
menunjukan Tindakan yang
menunaikan hak dan kewajiban dalam membela Negara. ? Sebagian besar dari mereka mengerti apa yang harus dilakukan karena guru memantau dan memonitoring jalannya diskusi kelompok sehingga membantu membimbing dan memberikan penjelasan terhadap kasus dari pertanyaan dalam tahapan inquiri yang tidak dimengerti yaitu tahapan perumusan masalah,perumusan hioptesis,pengujian hipotesis dan pengumpulan data,pembuatan kesimpulan dan penerapan kesimpulan . jawaban diskusi dari setiap kelompok dilaporkan dalam kertas selembar .pengadaan artikel dari internet mengenai kasus warga negara Indonesia yang menjadi warga Negara indonesia sebagai focus masalah mengarahkan siswa untuk ikut terlibat dalam penerapan metode inquiry sehingga menimbulkan semangat dan motivasi belajar siswa sebagai perwujudan bela negara seorang pelajar. Setelah selesai melakukan diskusi kelompok .siswa dibimbing oleh guru melakukan diskusi kelas menggunakan tahapan inquiry lengkap .untuk memudahkan siswa memahami setiap tahapan dari inquiry maka guru menuliskan setiap tahapan inquiry dipapan tulis . Guru mengawali diskusi kelas dengan menggunakan tahapan inquiry kesatu yaitu tahapan perumusan masalah . Pada tahapan ini guru meminta tanggapan dari setiap kelompok atas kasus yang diberikan .pada tahap ini diperoleh beberapa permasalahn yang berhasil dirumuskan siswa diantaranya pertama masuknya sebagian WNI kedalam askar wataniah milik Malaysia,kedua bergesernya patok perbatasan,ketiga luruhnya nasionalisme,keempat dicaploknya kekayaan Indonesia.setelah itu kemudian guru meminta siswa untuk menyepakati satu permasalahan yang diinquiry lebih lanjut.pada tahap ini guru mitra hanya
mempertimbangkan mayoritas suara siswa yang memilih masalah yang telah dikemukakan dipapan tulis tanpa mempertimbangkan atau mengungkap alasan siswa memilih masalah tersebut.adapun permasalahan yang disepakat kelas pada tindakan pertama adalah luruhnya nasionalisme. Setelah menyepakati masalah luruhnya masionalisme sebagai masalah yang akan diinquiry maka guru membimbing siswa untuk merumuskan hipotesis atas permasalahan tersebut.dan didapat beberapa hipotesis diantaranya pertama para WNI tersebut diimingimingi oleh imbalan yang besar oleh malaysia ,kedua kurangya pengawasan dari pemerintah akan nasib TKW dan TNI,ketiga sempitnya lapangan kerja diindonesia.keempat kurangya rasa nasionalisme para TKI danWNI kelima kurangnya kualitas pendidikan .dari kelima hipotesis yang dikemukakan kelompok disepakati tiga buah hipotesis yang akan diuji diantaranya sempitnya lapangan kerja,kurangya kualitas pendidikan ,dan lemahnya perekonomian Indonesia.setelah disepakati tiga hipotesis kemudian guru membimbing siswa untuk menguji hipotesis ,siswa membuktikannya dengan mencontohkan kasus lain yaitu adanya pemukiman warga Malaysia di daerah Indonesia,kasus gerakan aceh merdeka dan organisasi papua merdeka
. Diskusi kemudian dilanjutkan pada tahap
pembuatan
kesimpulan adapun kesimpulan yang diperoleh siswa sudah sesuai dengan materi yang sedang dibahas diantaranya kurangnya rasa nasionalisme WNI sehingga mudah dipengaruhi,pemerintah harus memperhatikan kesejateraan rakyatnya agar tidak mudah dipengaruhi dan dilunturkan rasa cinta tanah airnya, namun untuk kesimpulan yang ketiga yaitu pemerintah Malaysia sangat merugikan Indonesia karena mereka merebut kekayaan indonesia agak melenceng dari topic permasalahan namun guru tidak memberikan pelurusan sehingga membuat para siswa merasa kebingungan.tahap terakhir yaitu penilaian penerapan kesimpulan tidak sempat terbahas dalam diskusi kelas karena waktunya sudah habis.sebelum
pulang guru menginstruksikan kepada siswa untuk mencari contoh kasus mengenai sipadan dan ligitan untuk didiskusikan pada tindakan berikutnya. Meskipun tahap penilaian kesimpulan dan refleksi tidak terbahas dalam diskusi kelas namun dari laporan kerja mereka dikertas selembar didapat kesimpulan bahwa mereka akan tetap menyuruh ayah mereka untuk keluar dari askar wataniah meskipun diimingi gaji yang tinggi karena mereka tahu bahwa masuk menjadi askar wataniah akan merugikan sekaligus menghianati NKRI.dan refleksi dari Tindakan satu bagi para siswa mereka merasa termotivasi untuk belajar dan berprestasi supaya tidak mudah dipengaruhi oleh bangsa asing,terus berusaha memperbaiki sikap dan moral menuju yang lebih baik sebagai perwujudan kewajiban warga Negara. 2) . Monitoring/ pengamatan pelaksanaan tindakan 1 Monitoring atau pengamatan dilaksanakan pada saat proses pembelajaran yaitu meliputi kegiatan guru dan siswa. Adapun hasil dari observasi terhadap kegiatan guru dan siswa yaitu sebagai berikut : TABEL 4.2 AKTIVITAS SISWA DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN 1 ASPEK YANG DIAMATI
DESKRIPSI HASIL OBSERVASI
A.METODE INQUIRY 1. a. b. c.
Perumusan masalah Siswa mengkaji focus permasalahan Siswa mengklasifikasikan dan menentukan focus masalah Siswa bertanya hal yang tidak dimengerti
Dalam diskusi kelompok perumusan masalah dilaksanakan secara bersama-sama.untuk mempermudah perumusan masalah seorang siswa bertugas membacakan kasus dan tiga orang siswa menyimaknya kemudian ketiganya menuliskan permasalahan yang telah mereka simak dari temannya .sehingga dirumuskan sebuah permasalahan.namun karena kasus dalam Tindakan 1 ini mengandung beberapa permasalaham sehingga menyebabkan kebingungan dalam menentukan focus permasalahan .siswa bertanya hal yang tidak mengerti pertama kepada temannya kemudian kepada guru. Dalam diskusi kelas perumusan masalah dibimbing oleh guru sebanyak lima kelompok merumuskan permasalahan yang beragam diantarnya pertama masuknya sebagian WNI kedalam askar wataniah milik Malaysia,kedua bergesernya patok perbatasan,ketiga luruhnya nasionalisme,keempat dicaploknya kekayaannamun pengajuan hipotesis pun masih dilakukan secara serentak tidak tertib sehingga kurang jelas.
2.
a. b.
Merumuskan hipotesa
merumuskan jawaban sementara dari permasalahan yang diajukan Merumuskan nya sebagai hipotesa
Dalam diskusi kelompok setiap siswa merumuskan satu hipotesis sehingga setiap kelompok mengumpulkan tiga hipotesis.namun hal itu hanya dilakukan oleh beberapa kelompok saja sedangkan kelompok yang lain didominasi oleh anak yang aktif saja. Dalam diskusi kelas terdapat lima hipotesis dari lima kelompok yang mengajukan hipotesis diantaranya yaitu pertama para WNI tersebut diiming-imingi oleh imbalan yang besar oleh malaysia ,kedua kurangya pengawasan dari pemerintah akan nasib TKW dan TNI,ketiga sempitnya lapangan kerja diindonesia.keempat kurangya rasa nasionalisme para TKI danWNI kelima kurangnya kualitas pendidikan .dari kelima hipotesis yang dikemukakan kelompok disepakati tiga buah hipotesis yang akan diuji diantaranya sempitnya lapangan kerja,kurangya kualitas pendidikan ,dan lemahnya perekonomian Indonesianamun mereka menyampaikannya secara serentak sehingga suasana gaduh dan tidak Tertib
3.
a. b. c.
4.
a.
b. c. d.
Pengumpulan data
siswa mencari dan menentukan data dari berbagi sember Memberikan pendapat tentang data yang sesuai dengan pokok msalah memanfaatkan sumber belajar yang tersedia
Menguji kebenaran hipotesa
mengemukakan data sesuai dengan hasil temuan baik secara individu maupun kelompok bertanya dan mengeluarkan pendapatnya dalam diskusi Menjawab Pertanyaan-pertanyaan kearah pengujian hipotesa memilih,menilai,dan menentukan alternative pemecaha
Pada saat pengumpulan data Tindakan kesatu sangat terbatas karena kasusnya disediakan oleh guru dan siswa baru mengetahuinya .sehingga dalam mengumpulkan data siswa hanya memanfaatkan artikel yang disediakan oleh guru.dan juga wawasan siswa pribadi tentang topic permasalahan.
Pada tahap pengujian hipotesa kebanyakan siswa mencontohkan atau mencari kasus lain dari artikel yang sama sehingga Hanya dua kelompok saja yang mengemukakan data yang sesuai dengan hipotesis yang telah disetujui.adapun contoh atau bukti lain yang sesuai dengan topic permasalahan adalah adanya pemukiman warga Malaysia di daerah Indonesia,kasus gerakan aceh merdeka dan organisasi papua merdeka.dalam bertanya dan mengeluarkan pendapatnya dalam diskusi siswa masih melakukannya secara serempak sehingga membingungkan dan membuat gaduh,dalam memilih alternative pemecahan sudah cukup bagus dan sesuai hipotesa yang mereka ajukan
5.
6. a. b. c.
Pengambilan keputusan/kesimpulan a. Menelaah seluruh jawaban yang ada b. Mengajukan kesimpulan
Menerapkan kesimpulan alternative pilihan Mengkaji dan menguji data baru Merespon pertanyaan dan pernaytaan guru/siswa lainnya Menentukan posisi argumental
ASPEK YANG DIAMATI
Dalam diskusi kelompok siswa secara bersama-sama mengambil kesimpulan dalam diskusi kelas terdapat tiga buah kesimpulan yaitu kesimpulan yang diperoleh siswa sudah sesuai dengan materi yang sedang dibahas diantaranya kurangnya rasa nasionalisme WNI sehingga mudah dipengaruhi,pemerintah harus memperhatikan kesejateraan rakyatnya agar tidak mudah dipengaruhi dan dilunturkan rasa cinta tanah airnya, namun untuk kesimpulan yang ketiga yaitu pemerintah Malaysia sangat merugikan Indonesia karena mereka merebut kekayaan indonesia agak melenceng dari topic permasalahan Untuk penerapan kesimpulan dalam diskusi kelompok sudah baik hal itu terlihat dari hasil mereka dikertas selembar yang menunjukan posisi argument mereka yaitu sebagai berikut mereka akan tetap menyuruh ayah mereka untuk keluar dari askar wataniah meskipun diimingi gaji yang tinggi karena mereka tahu bahwa masuk menjadi askar wataniah akan merugikan sekaligus menghianati NKRI
DESKRIPSI HASIL OBSERVASI
4.
Kemampuan untuk memilih cara menyelesaikan tugas a. Mencari sumber atau alat yang dapat membantu penyelesaian tugas b. Bekerjasama dalam kelompok untuk B.MOTIVASI BELAJAR SISWA tugas menyelesaikan 1.
perhatian, dan semangat dalam belajar a. sungguh-sungguh dan penuh perhatian Mengikuti pelajaran b. semangat untuk mengikuti pelajaran PKn yang disampaikan guru 5. Melakukan kegiatan sebaik-baiknya dengan penuh tanggung jawab a. Tidak main-main pada saat 2. Keinginanguruuntuk menyampaiakan secara tuntas menguasai materi pelajaran pembelajaran a. Secara aktif terlibat jalannya dalam diskusi proses b. Mengkuti pembelajaran dengan cara memberikan b. menyimak danpendapat memperhatikan yang penjelasan relevan guru dalam proses pembelajaran dengan dengan topic yang sedang seksama didiskusikan c. Keberaniannya c. Mengerjakan latihan dalam yang bertanya,berpendapat,dan ada di LKS baikmenjawab secara pertanyaan dengan baik dari guru kelompok maupun dari individu maupun siswa laind.dengan bertanggung dan Berusaha secara jawab optimal tidak menyimpang darimengerjakan topic diskusitugas dalam d. Motivasi dan kegairahan dalam mengikuti pembelajaran ( meyelesaikan tugas mandiri e. Motivasi dan kegairahan dalam mengikuti pembelajaran ( meyelesaikan tugas kelompok ) 6. Mengadakan refleksi a. Menyimak penjelasan dan f. Motivasi dan kegairahan dalam mengikuti pelurusan jalannya dari guru setelah pembelajaran(Mengikuti diskusi dengan sungguhberakhirnya sungguh) diskusi b. Keterlibatan siswa ,LKS Bersama g. Membaca dan menelaah buku atau guru dalam tugasmembuat sumber lain untuk mengerjakan dan atau kesimpulan mendapatkan informasi pendukung c. Motivasi siswa untuk membela negara setelah mengikuti proses pembelajaran d. Motivasi siswa untuk 3. Berusahamencintai mencapaitanh cita-cita air Indonesia a. Mengerjakan tugas dengan baik b. Tidak cepat putus asa ketika menghadapi kesulitan belajar c. Berusaha memecahkan permasalahan yang dilontarkan guru d. Mengerjakan test dengan baik
ASPEK YANG DIAMATI A.METODE INQUIRY 1.
Perumusan masalah a. Pertanyaan yang diajukan untuk mengarahkan siswa merumuskan masalah b. Membimbing siswa agar merumuskan masalah c. Memancing siswa bertanya dan menjawab
Kemampuan siswa dalm memilih cara untuk menyelesikan tugas bisa dibilang cukup karena mereka mengoptimalkan setiap anggota kelompok untuk menyelesaikan tugas sedangkan sumber atau alat yang dapat membantu penyelesaian tugas masih sangat terbatas TINDAKAN 1 Pada Tindakan pertama sebagian siswa masih bermain main pada sat awal pembelajaran ada yang saling lempar bolpoin .dan mereka Nampak kurang bersemangat ketika diskusi kelas Masih banyak siswa yang bermain-main pada saat Keinginan untuk secara tuntas menguasai materi pelajaran pembelajaran sedanmg berlangsung dan dalam mengikuti sudah bisa dibilang cukup dimana hampir setiap kelompok diskusi terkesan asal ceplos dan tidak tertib.secara kelompok bergairah dalam menyelesaikan tugas kelompok sedangkan sudah baik dalam mengerjakan tugas namun secara individu hampir 4 kelompok terlibat dalam diskusi kelas menyimak banyak siswa yang belum terlibat penuh baik dalam diskusi dan memperhatikan penjelasan guru dengan seksama ,selain kelas maupun dalam diskusi kelompok. itu juga dapat dilihat dari Keberaniannya dalam bertanya,berpendapat,dan menjawab pertanyaan dengan baik dari guru maupun dari siswa lain dengan bertanggung jawab dan tidak menyimpang dari topic diskusi
Pada Tindakan pertama ini peneliti tidak melihat aktivitas siswa dalam tahap refleksi maupun pelurusan diskusi karena waktu sudah habis namun dari dokumentasi hasil kerja kelompok mereka didapat bahwa motivasi siswa untuk belajar sebagai perwujudan untuk membela Negara meningkat seperti dalam ungkapan berikut ini siswa mereka merasa termotivasi untuk belajar dan berprestasi supaya tidak mudah dipengaruhi oleh bangsa asing,terus berusaha memperbaiki sikap dan moral menuju yang lebih baik sebagai perwujudan kewajiban warga Negara.
Sebagian siswa berusaha untuk memecahkan permasalahan yang dilontarkan guru dan berusaha mengerjakan lembar kerja siswa dengan baik
DESKRIPSI HASIL OBSERVASI TINDAKAN 1 Pada saat diskusi kelas guru mengajukan pertanyaan untuk mengarahkan siswa dalam merumuskan pertanyaan .dalam membimbing siswa merumuskan permaslahan guru hanya mempertimbangkan mayoritas suara yang memilih permasalahan tanpa didahului oleh Tanya jawab atau adu argumen untuk mendapat penguatan atas permasalahan yang akan disepakati .
TA BE L 4.3 HAS IL OBS ERV ASI KEG IAT AN GU RU PAD A SIK LUS KE-I
Merumuskan hipotesa a. Pemberian kesempatan kepada siswa merumuskan jawaban sementara b. mempertimbangkan masukan dari siswa dalam merumuskan hipotesis c. Pengajuan pertanyaan kearah perumusan hipotesis
Pada saat perumusan hipotesa guru memberikan kesemapatan kepada siswa untuk merumuskan jawaban sementara dan mempertimbangkan masukan dari siswa dalam merumuskan hipotesis.untuk memudahkan perumusan hipotesis guru menuliskan bebedrapa hipotesis dipapan tulis dan menyepakati tiga hipotesis yang akan digunakan untuk tahap selanjutnya
Pengumpulan data a. Pemberian kesempatan kepada siswa mencari dan menentukan data b. Meminta pendapat siswa tentang data yang sesuai dengan pokok msalah c. Membimbing siswa untuk memanfaatkan sumber belajar 4.Menguji kebenaran hipotesa
Siswa diberikan kesempatan untuk mencari dan menentukan data dan membimbing siswa untuk memanfaatkan sumber belajar yng ada diantaranya buku paket dan LKS
2.
3.
a.
b. c. d.
e. 1.
2.
Pemberian kesempatan kepada siswa mengemukakan data sesuai dengan hasil temuannya Mendorong siswa bertanya dan mengeluarkan pendapatnya Pertanyaan-pertanyaan kepada siswa kearah pengujian hipotesa Pemberian kesempatan memilih,menilai,dan menentukan alternative pemecahan membuat keputusan Pengambilan keputusan/kesimpulan a. Menuntun siswa kearah menemukan pola hubungan/pertautan antar jawaban yang diperkirakan baik /benar b. Bersama siswa mengambil beberapa kesimpulan
Menerapkan kesimpulan alternative pilihan a. Menyimpulkan dan mempertegas keputusan dengan mengungkap dampak positif dan negative pilihan terbaik b. Mempertanyakan kembali posisi pilihan siswa
ASPEK YANG DIAMATI B. KEMAMPUAN MEMOTIVASI BELAJAR SISWA 1.
Mendorong siswa memiliki Kemampuan untuk memilih cara menyelesaikan tugas b. Menyediakan sumber atau alat yang dapat membantu penyelesaian tugas c. Membimbing siswa bekerja dalam kelompok untuk
Pada ssaat pengujian hipotesa guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan hasil temuannya Namun dalam mendorong siswa untuk memilih dan menilai pemecahan msalah dinilai masih kurang karena lagi-lagi hanya mempertimbangkan mayoritas suar tanpa terlebih dahulu didahului oleh adu argumen
Dalam menuntun siswa kearah menemukan pola hubungan jawaban yang baik dan benar msih kurang jelas dn terlalu umum bukan kesimpulan dari topic kasus yang sedang dibahas.namun pengambilan kesimpulan telah dilasanakan secara demokratis Karena telah melibatkan siswa dalam pembuatan kesimpulan
Peneliti belum melihat kemampuan guru dalam membimbing siswa menerapkan kesimpulan pada diskusi kelas karena waktu tidak memungkinkan karena bel keburu berbunyi.
DESKRIPSI HASIL OBSERVASI TINDAKAN 1 Guru membantu memberikan informasi kepada siswa untuk membantu penyelesaian tugas dengan memfasilitasi berupa buku paket dan LKs.dan juga memonitor siswa ketika berdiskusi kelompok
menyelesaikan tugas
2.
a.
b. c.
d.
e. f. g. h.
i.
3.
Mendorong siswa memiliki Kemauan untuk Berusaha bekerja kreatif
a.
b.
c.
d. e.
4.
Mendorong siswa memiliki Keinginan untuk secara tuntas menguasai materi pelajaran Menjelaskan materi dengan menggunakan bahasa dan katakata efektif yang dapat dimengerti oleh siswa Dapat menciptakan Susana santai tapi serius dalam pembelajaran Dapat menggiring siswa untuk terlibat dalam menerapkan metode inquiri nilai dengan cara melontarkan stimulus yang mengundang pemecahan masalah Memberikan kesempatan yang banyak kepada siswa untuk bertanya Memberikan pengetahuan bermakna dan relevan bagi siswa membagi perhatian yang sama kepada seluruh siswa Memonitoring pelaksanaan pembelajaran secara menyeluruh Memberikan reward kepada siswa yang cakap dalam bertanya dan berpendapat Mengklarifikasi dan memberikan penjelasan terhadap jawaban yang kurang tepat
Guru dapat memberikan pertanyaanpertanyaan yang memancing siswa berpendapat untuk merumuskan masalah Memberikan kesempatan kepada siswa berpendapat untuk merumuskan masalah Dapat memberikan pernyataanpernyataan yang memancing siswa untuk berpendapat Dapat mendorong siswa menggunakan kemampuan berfikir kreatif Kemampuan membantu siswa mengembangkan permasalahan dalam stimulus
Mendorong siswa Berusaha mencapai cita-cita a. Membimbing siswa untuk mengerjakan tugas dengan baik b. Mengungkap dan membantu kesulitan belajar siswa c. Memberikan test sesuai dengan yang
Guru menjelaskan materi dengan kata-kata efektif yang dimengerti siswa,memonitoring pembelajaran secara menyeluruh,namun dalam pembelajarannya terlalu santai karena tidak pernah menegur siswa yang berbuat gaduh,kurang memberikan penjelasan kepada siswa tentang apa itu metode inquiry,belum membagi perhatian yang sama kepada seluruh siswa dimana beliau hanya memperhatikan yang aktif saja ketika diadakan diskusi kelas ,dan tidak memberikan reward kepada siswa yang cakap dalam bertanya maupun berpendapat.dan tidak memmberikan klarifikasi terhadap jawaban yang kurang tepat.
Guru memberikan pertanyaan yang memacing siswa untuk merumuskan masalah dan mendorong siswa untuk berfikir kreatif hal itu terlihat dari cara guru menampung aspirasi siswa dimana beliau selalu berkata ibu meminta jawaban yang berbeda dari setiap kelompok dalam setiap tahapan inquiry.
Guru sudah membimbing siswa untuk mengerjakan tugas dengan baik dan juga membantu mengungkap kesulitan belajar siswa dengan cara berkeliling keseluruh kelas dan memantau jalannya diskusi kelompok
telah diajarkan
5.
Mendorong siswa Melakukan kegiatan sebaik-baiknya dengan penuh tanggung jawab a. Mendorong siswa untuk tertib dalam mengikuti proses pembelajaran b. Membimbing siswa untuk mengikuti diskusi dengan tertib c. Tidak menyalahkan orang lain
Guru belum mengkondisikan siswa untuk tertib dalm mengikuti pembelajaran,dan juga dalam berdiskusi tidak diterapkan tata cara berdiskusi sehingga kelas gaduh lalu lintas pembicaraan kacau dan materi kurang tersampaikan
atas kegagalan yang diterima dalam mengerjakan tugas 6.
Mengadakan refleksi a. Mengadakan klarifikasi setelah diadakannya diskusi b. Bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran c. Memotivasi siswa untuk terus bersemangat dalam belajar sebagai salah satu bentuk perwujudan bela Negara d. Memotivasi siswa untuk meningkatkan rasa kecintaan terhadap tanah air
Guru berhasil menyimpulkan materi pembelajaran bersama siswa namun belum mengadakan klarifikasi atas jalannya diskusi karena waktunya sudah habis ,guru memotivasi siswa untuk terus bersemangat belajar hanya pada awal pelajaran sedangkan pada akhir pelajaran tidak karena waktunya habis
3) .persepsi terhadap pelaksanaan tindakan 1 a) persepsi guru •
guru merasa senang dan tertarik ketika ditawari untuk menerapkan metode inquiry karena berkesempatan mengamalkan ilmu yang telah dipelajari dahulu dibangku universitas
•
dalam mengikuti pembelajaran PKn dengan metodde inquiry guru memilki persepsi bahwa siswa masih sedikit bingung
untuk mengikuti segala
aktivitas dalam pembelajaran dalam pelaksanaan tindakan 1
•
pada tindakan satu ini guru melihat siswa merasa kesulitan dalam merumuskan masalah dan membuat kesimpulan melalui metode inquiry
•
pada tindakan 1 ini guru melihat adanya motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran yang diwujudkan dalam rasa keingintahuan siswa terhadap kasus yang akan dibahas
•
sedangkan dari pihak guru sendiri merasa kewalahan ketika menerapkan metode inquiry karena belum bisa mengefektipkan waktu
b) persepsi siswa •
siswa merasa senang dan semangat untuk belajar dengan menggunakan metode inquiry karena siswa termotivasi untuk memecahkan masalah yang sedang terjadi karena kasus yang disajikan merupakan kasus yang aktual
•
dengan menggunakan metode inquiry dapat memotivasi siswa lebih bisa mengemukakan pendaapat
•
siswa merasa kebingungan pada tahap merumuskan masalah karena metode inquiry baru saja diterapkan dikelas selain itu juga kebingungan siswa diakibatkan oleh kasus nya yang kompleks .
c. Analisis dan refleksi Tahapan ini adalah tahapan
pengkajian ,pertimbangan dan analisis atas hasil
penerapan metode inquiri dalam pembelajaran PKn yang dilaksanakan pada Tindakan 1. Tahapan ini penting untuk dilakukan sebagai titik tolak dalam melaksanakan kegiatan perbaikan dan perencanaan untuk Tindakan selanjutnya ,dimana pada Tindakan berikutnya diharapkan proses pembelajaran akan lebih baik terutama dalam hal motivasi belajar siswa.
Dari hasil pengamatan dalam Tindakan 1 ini ,peneliti menemukan beberapa hal yang perlu dikaji ulang berkaitan dengan penerapan metode inquiry dalam pembelajaran PKn baik itu berupa kekurangan maupun kelebihan dari penerapan metode inquiry dalam pembelajaran PKn antara lain adalah sebagai berikut: 1. Kelebihan hasil pelaksanaan Tindakan 1 Ada beberapa gambaran yang menunjukan kelebihan dari hasil penerapan Tindakan pertama yaitu: a. Penerapan metode inquiry sedikit
menggugah motivasi belajar siswa
diantaranya sudah terdapat beberapa kelompok yang antusias dalam mengikuti pembelajaran PKn dengan sungguh-sungguh khususnya ketika diskusi kelas dan diskusi kelompok. b. Penerapan metode inquiry dapat menggugah kreativitas siswa dalam mengeluarkan pendapat sehingga menambah motivasi siswa dalam belajar c. Guru membimbing siswa dengan baik melewati tahapan inquiry dalam diskusi kelompok namun sebaliknya dalam diskusi kelas guru masih menemukan sedikit kesulitan dalam membimbing siswa khususnya dalam membimbing siswa merumuskan masalah dan membuat kesimpulan. d. Guru sudah cukup baik dalam memonitoring pembelajaran dan membagi perhatian kepada seluruh siswa dikelas hal itu terlihat dari cara guru memantau kelas saat diskusi kelas. Dengan mengacu pada kelebihan penerapan Tindakan I tersebut untuk tahap pelaksanaan Tindakan 2 kecenderungan positif tersebut akan dipertahankan dan diusahakan akan lebih ditingkatkan lagi
2. Kekurangan hasil pelaksanaan Tindakan 1 Adapun beberapa gambaran yang menunjukan kekurangan dari penerapan metode inquiry dalam pembelajaran PKn pada Tindakan 1 adalah a) Menurut pengamatan peneliti Perubahan dan peningkatan dalam hal motivasi belajar siswa belum Nampak pada semua siswa.hal itu terlihat dari masih ada anak yang mengobrol dan bermain-main dengan temannya ketika diskusi berlangsung hal itu disebabkan kurangnya teguran dari guru. b) Siswa belum paham seluruhnya dengan metode inquiry lengkap . Dari hasil pengamatan peneliti dan wawancara peneliti dengan siswa terjadinya hal seperti
itu karena metode inquiry dengan tahapan yang lengkap
diterapkan dikelas. dan peneliti dan guru mitra
baru
kurang jelas dalam
menjelaskan setiap tahapan dalam tahapan metode inquiry. c) Siswa masih merasa kesulitan dalam merumuskan permasalahan dan membuat kesimpulan dalam diskusi kelompok.dari hasil pengamatan dan wawancara peneliti kepada siswa hal tersebut disebabkan oleh beberapa factor diantaranya pertama kasus yang disajikan merupakan kasus yang baru mereka temui sehingga mereka agak kesulitan dalam merumuskan permasalahan , mengumpulkan data dan menguji hipotesis.sedangkan menurut hasil wawancara peneliti dengan guru bahwa memang benar siswa masih terlihat sulit dalam merumuskan masalah hal itu terlihat dari jawaban siswa yang cenderung menuliskan judul artikel pada saat merumuskan permasalahan ,padahal tidak semua judul dalam artikel merupakan inti permasalahan dari kasus.
d) Siswa masih merasa kesulitan memahami perumusan masalah dalam diskusi kelas . dari hasil observasi dan wawancara dengan siswa hal itu disebabkan karena kurangnya argument penguatan dari guru dalam penetapan pemilihan masalah.sehingga permasalahan yang akan diinquiry terkesan kabur dan menyulitkan dalam memahami tahapan selanjutnya e) masih banyak siswa yang pasif dan kurang termotivasi dalam mengikuti diskusi kelas.dari hasil observasi dan wawancara kepada siswa
hal itu
disebabkan oleh beberapa hal pertama tidak adanya harapan pemberian reward dari guru bagi mereka yang aktif terlibat dalam diskusi kelompok maupun dalam diskusi kelas.kedua tidak diterapkannya tata tertib berdiskusi ketika akan memulai diskusi kelas. f) banyak siswa yang mengajukan argumen secara serentak dan asal ceplos sehingga diskusi kelas terkesan tidak tertib dan gaduh serta lalu lintas pembicaraan dikelas pun kacau. Dari hasil observasi dan hasil wawancara dengan siswa hal tersbut diatas disebabkan karena tidak diterapkannya tata tertib berdiskusi ketika akan memulai diskusi kelas.
d.Diskusi balikan Berdasarkan analisis dan refleksi terhadap pelaksananan Tindakan 1. Maka peneliti dan guru mitra melakukan diskusi balikan guna memperbaiki kekurangan yang ada pada tindakan 1 . Hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut: 1) peneliti dan guru mitra harus menjelaskan tahapan inquiry secara lebih jelas
2) kasus yang diberikan kepada siswa harus lebih spesifik supaya tidak membingungkan siswa pada saat perumusan masalah 3) memperluas wawasan siswa dengan lebih meningkatkan peran guru mitra sebagai pasilitator dan mediator dalam proses pembelajaran
untuk
menfasilitasi siswa dalam menyediakan media dan sumber informasi yang lain yang dibutuhkan dalam pembelajaran 4) guru mitra diharapkan lebih tegas dalam menghadapi anak-anak yang ceplasceplos dan bermain-main pada saat pembelajaran 5) guru mitra diharapkan dapat menghimbau siswa untuk menggunakan tata tertib berdiskusi pada saat berlangsungnya diskusi kelas sehingga diskusi kelas dapat berjalan tertib dan dapat menciptakan suasana kelas yang demokratis. 6)
guru
mitra
dapat
memberikan
kesimpulan
dn
klarifikasi
setelah
berlangsungnya diskusi kelas sehingga siswa dapat lebih mudah mencerna tujuan pembelajaran yang telah dicapai. 2.SIKLUS 2 a. Perencanaan Tindakan 2 Setelah diperoleh data dari hasil observasi dan diskusi balikan baik dengan guru maupun dengan siswa diperoleh beberapa kekurangan dalam penerapan metode inquiry dalam pembelajaran PKn pada tindakan pertama .dan untuk memperbaikinya peneliti menuangkannya kedalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP terlampir ).dari segi perencanaan, yang berbeda dari Tindakan satu adalah penyedian stimulus . pada Tindakan dua ini stimulus berasal dari siswa hal ini bertitik tolak dari hasil diskusi dengan siswa dan guru dimana siswa masih merasa asing dengan kasus yang disodorkan oleh guru karena kurang informasi mengenai kasus tersebut .hal ini dilakukan dengan harapan
wawasan siswa akan lebih luas apabila siswa mencari sendiri kasusnya namun temanya ditentukan oleh guru. Sedangkan untuk pembentukan kelompok dan teknis penerapan metode inquiry masih sama seperti pada Tindakan yang pertama Sebelum dilaksanakan Penelitian ,berdasarkan hasil diskusi dengan guru mitra diperoleh beberapa kesepakatan bahwa untuk Tindakan kedua ini peneliti akan bertindak sebagai guru Peneliti . sementara guru kelas yang kelasnya dijadikan kelas Penelitian bertindak sebagai guru mitra yang akan membantu pengamatan terhadap penerapan metode inquiry dalam pembelajaran PKn .selain itu rencana dan target pembelajaran yang akan dibuat oleh guru kelas disesuaikan dengan rencana pembelajaran yang dibuat oleh peneliti disesuaikan untuk memperbaiki kekurangan pada Tindakan pertama . Dengan mengacu pada kesepakatan-kesepakatan tersebut,selanjutnya peneliti dan guru mitra menentukan jadwal Penelitian Tindakan kedua ,mempersiapkan silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran dan menentukan materi pembelajaran. selain itu untuk mendukung lancarnya Penelitian ini,peneliti melakukan pengumpulan data dibantu oleh beberapa alat Penelitian seperti pedoman observasi ,kamera, dan catatan lapangan ,alat perekam. Guru mitra pada Tindakan 2 membahas materi pokok “Partisipasi Dalam Pembelaan Negara “.berkaitan dengan materi tersebut standar kompetensinya yaitu “menampilkan partisipasi dalam usaha pembelaan Negara”.sedangkan kompetensi dasar pada Tindakan kedua adalah mengidentifikasi bentuk-bentuk usaha pembelaan Negara . secara lebih rinci perencanaan tindakan 2 adalah sebagai berikut: •
peneliti bersama guru mitra merancang pembelajaran PKn sesuai dengan langkahlangkah
inquiry mulai dari tahapan
orientasi sampai pada tahap penerapan
kesimpulan. Pada tahapan orientasi guru menjelaskan topik pembelajaran,pentingnya pembelajaran dan langkah-langkah pembelajaran yang akan diikuti . •
guru mitra membagi siswa kedalam 12 kelompok kecil untuk memudahkan siswa dalam mendiskusikan berbagai ide dan gagasan atas permasalahan yang akan dibahas
•
paada tahap perumusan masalah Guru mitra Menyiapkan media pembelajaran berupa artikel dari internet yang berkenaan dengan kasus “lepasnya pulau sipadan dan ligitan ”.kasus itu dipilih sebagai stimulus dalam memotivasi siswa untuk menguasai materi pelajaran dengan kompetensi dasar menjelaskan pentingnya usaha pembelaan negara.kemudian meminta siswa untuk mencari dan menentukan masalah .
•
pada tahap perumusan hipotesis guru sebagai fasilitator bersama siswa mencari dan mengumpulkan
data
dan
fakta
yang
cocok,menyusun-menafsirkan
dan
mengelompokannya. •
pada tahap pengujian hipotesa guru dan siswa menguji berbagai data dan fakta yang diutarakan hipotesis dengan data-faktanya konsep teori
•
pada tahap menetapkan kesimpulan guru dan siswa mengaitkan sebab akibat masalah dalam pembuktian hipotesa kemudian mencoba merumuskan sejumlah kesimpulan
•
Pada tahap Menerapkan kesimpulan
siswa dan guru menguji kehandalan setiap
alternatif dan menetapkan yang terbaik kemudian guru mengarahkan kembali ke pokok uraian pelajaran. •
Peneliti menyiapkan format observasi untuk mengamati aktivitas guru dan motivasi siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan metode inquiry
•
Peneliti menyiapkan format wawancara untuk mengetahui persepsi siswa dan guru terhadap motivasi belajar pembelajaran pkn. b. Pelaksanaan Tindakan 2
siswa sesudah
diterapkannya metode inquiry dalam
1). Tahapan Pelaksanaan Tindakan 2 Pelaksanaan Tindakan pembelajaran pertama dilaksanakan sesuai jadwal yang telah disepakati bersama yakni membahas materi pokok “Partisipasi Dalam Pembelaan Negara “.standar kompetensinya yaitu “menampilkan partisipasi dalam usaha pembelaan Negara”.sedangkan kompetensi dasar pada Tindakan kedua adalah mengidentifikasi bentukbentuk usaha pembelaan Negara.Tindakan kedua dilaksanakan di kelas IXB SMPN I Ciamis pada hari sabtu tanggal 2 agustus 2008 tepatnya dari jam 09.15-10.00 WIB Kemudian dilanjutkan lagi setelah istirahat jam 10.20-11.00 WIB.jumlah siswa yang terlibat dalam Penelitian Tindakan kedua ini sejumlah 48 orang ,artinya semua siswa kelas IX B hadir semua Pada kegiatan awal Guru mitra memulai pelajaran dengan mengucapkan salam,mengabsensi siswa dan menjelaskan fungsi kehadiran peneliti dikelas. sebelum masuk pada materi inti guru memberikan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan materi yang telah disampaikan pada tindakan sebelumnya “Apakah yang kalian ketahui mengenai bela Negara “ kemudian guru menampung aspirasi dari para siswa dan memberikan klarifikasi mengenai pengertian bela Negara setelah itu kemudian guru mitra menginformasikan tujuan pembelajaran dan kompetensi yang ingin dicapai setelah selesai pembelajaran ini. Setelah guru menginformasikan tujuan pembelajaran dan kompetensi yang ingin dicapai ,guru melanjutkan pembelajaran menggunakan metode inquiri dengan tehnik diskusi terbimbing (controlled or guided discussion ) diskusi terbimbing merupakan proses pembelajaran melalui dialog dengan mengajukan serangkaian pertanyaan yang harus dijawab peserta didik.Langkah yang harus dilakukannya adalah (menyajikan informasi kepada siswa dari topic ,film atau serangkaian gambar)dan mendorong siswa untuk mengajukan generalisasi dan prinsip materi yang telah disajikan melalui serangkaian pertanyaan .Namun
pada Tindakan kedua penyajian stimulus berbeda karena stimulus yang akan didiskusikan berasal dari siswa sendiri. Pada pelaksanaan Tindakan II ini guru mitra masih membagi siswa dikelas menjadi 12 kelompok kecil dengan masing masing kelompok beranggotakan 4 orang.untuk mempersingkat waktu dan mempermudah pembentukan kelompok maka anggota kelompok diambil dari dua bangku yang saling berdekatan.adapun kelompok siswa tersebut adalah sebagai berikut Tabel 4.4 Nama dan anggota kelompok pada pelaksanaan Tindakan 2
Kelompok 1 1. Arif Nugrah a 2. Dara puspita nurani 3. Fajar arif Rhman 4. Putri Aprilita Kelompok 7 1. Sophia SAS 2. Elin N 3. Iman S 4. Segen G
Kelompok 2 1. Deasy 2. Nurdian syah 3. Reni Tjahyad i 4. Topan Nurpriy ama
Kelompok 3 1. Desi Agesa ris 2. Desi Zelvia 3. Derry Drajat 4. Nizar
Kelompok 4 1. Asep Andri 2. Fiki 3. Imas Fuji 4. Yandi A
Kelompok 5 1. Devi agus 2. Meaty puspita 3. Yansen Yonatan 4. Nida dianah
Kelompok 6 1. Devi lisdia ni 2. Fuad ijul H 3. Geni dwi K 4. Ilham dermawa n Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok 8 9 10 11 12 1. Susan S 1. Dina 1. Rizki H 1. Kurniawat 1. Heriaw 2. Asep E W 2. Dadan i an 3. Hafid 2. Kiki R Ramdani 2. Rahma 2. Jeri M 3. Kris W 3. Silvia CP 3. Rita f 4. R.Dewi 4. Larasati 4. Dita 3. Ria D 4. Tami A 4. Salas R mirata
Guru memberikan masing–masing satu buah lembar kerja yang harus didiskusikan secara berkelompok sebagai pertanyaan pembimbing dalam menganalisis kasus sipadan ligitan yang ditugaskan dimana didalamnya dilengkapi oleh pertanyaan yang merupakan tahapan dari metode inquiry kepada setiap kelompok .adapun pertanyaan yang terlampir dalam lembar kerja siswa itu adalah sebagai berikut:
• Apakah permasalahan dalam kasus tersebut ? • Apa sajakah yang menjadi factor penyebab lepasnya pulau sipadan ligitan? • Apakah akibat bagi bangsa Indonesia dengan lepasnya pulau sipadan dan ligitan dari tangan Indonesia ? • Ungkapkan contoh atau bukti lain selain kasus sipadan dan ligitan yang merupakan ancaman terhadap keutuhan wilayah Indonesia yang disebabkan oleh factor yang sama dengan factor penyebab lepasnya pulau sipadan dan ligitan ? • Bagaimana kesimpulan dari permasalahan lepasnya pulau sipadan dan ligitan diatas ? • bagaimanakah sikap yang akan kalian ambil seandainya kalian berada di posisi warga kepulauan sipadan dan ligitan pada saat proses penyelesaian ? kasus sipadan dan ligitan Apakah akan tetap bertahan menjadi warga Negara Indonesia yang serba kekurangan dan tidak terperhatikan karena letak pulaunya yang jauh dari pusat pemerintahan ataukah memilih berganti kewarganegaraan menjadi warga Negara Malaysia.? • Bagaimana bentuk partisipasi Tindakan bela negara kalian sebagai siswa dalam upaya mempertahankan keutuhan wilayah Indonesia supaya kejadian lepasnya pualau sipadan dan ligitan tidak terulang lagi pada pulau lain dindonesia? Sebagian besar dari mereka mengerti apa yang harus dilakukan karena guru memantau dan memonitoring jalannya diskusi kelompok sehingga membantu membimbing dan memberikan penjelasan terhadap kasus dari pertanyaan dalam tahapan inquiri yang tidak dimengerti yaitu tahapan perumusan masalah,perumusan hipotesis,pengujian hipotesis dan pengumpulan data,pembuatan kesimpulan dan penerapan kesimpulan. jawaban diskusi dari setiap kelompok dilaporkan dalam kertas selembar .pengadaan artikel dari internet mengenai kasus sipadan dan ligitan ini sebagai focus masalah mengarahkan siswa untuk ikut terlibat dalam penerapan metode inquiry sehingga menimbulkan semangat dan motivasi belajar siswa sebagai perwujudan bela negara seorang pelajar. Setelah selesai melakukan diskusi kelompok .siswa dibimbing oleh guru melakukan diskusi kelas menggunakan tahapan inquiry lengkap .untuk memudahkan siswa memahami setiap tahapan dari inquiry maka guru menuliskan setiap tahapan inquiry dipapan tulis . Guru mengawali diskusi kelas dengan menggunakan tahapan inquiry kesatu yaitu tahapan perumusan masalah . pada tahapan ini guru meminta tanggapan dari setiap kelompok atas kasus yang diberikan .pada tahap ini diperoleh beberapa permasalahan yang berhasil
dirumuskan siswa diantaranya pertama pelanggaran kedaulatan terhadap garis batas antara RI dan Malaysia,kedua lepasnya pulau sipadan dan ligitan,ketiga lepasnya batas laut indonesia ,keempat berkurangnya wilayah perairan indonesia.pada tahap ini guru mitra tidak hanya mempertimbangkan mayoritas suara siswa yang memilih masalah yang telah dikemukakan dipapan tulis akan tetapi terlebih dahulu mengungkap alasan siswa memilih masalah tersebut.adapun permasalahan yang disepakat kelas pada tindakan kedua adalah lepasnya pulau sipadan dan ligitan dari tangan Indonesia Setelah menyepakati masalah lepasnya pulau sipadan dan ligitan dari tangan Indonesia sebagai masalah yang akan diinquiry maka guru membimbing siswa untuk merumuskan hipotesis atas permasalahan tersebut.dan didapat beberapa hipotesis diantaranya pertama karena Indonesia tidak mencantumkan kedua pulau itu sebagai bagian wilayah RI pada perpu No 4 /1960,kedua kurangya pengawasan dari pemerintah akan pulau pualu terpencil seperti pulau sipadan dan ligitan ,ketiga kurang jelasnya batas antar kedua Negara tersebut .keempat masih banyaknya pulau pulau yang tidak berpenghuni kelima kurangya bukti-bukti dokumen dari pihak Indonesia
.dari kelima hipotesis yang dikemukakan
kelompok disepakati tiga buah hipotesis yang akan diuji diantaranya kurangya bukti-bukti dokumen dari pihak Indonesia,. kurangya pengawasan dari pemerintah akan pulau pulau terpencil seperti pulau sipadan dan ligitan , masih banyaknya pulau pulau yang tidak berpenghuni .setelah disepakati tiga hipotesis kemudian guru membimbing siswa untuk menguji hipotesis ,siswa membuktikannya dengan mencontohkan kasus lain yaitu adanya kasus pulau ambalat kasus papua nugini dan kasus lepasnya timor timur . Diskusi kemudian dilanjutkan pada tahap pembuatan kesimpulan adapun kesimpulan yang diperoleh siswa sudah sesuai dengan materi yang sedang dibahas diantaranya Indonesia harus lebih tanggap dan lebih memperhatikan pulau-pulau kecil yang berbatasan dengan Negara lain kedua pemerintah harus lebih tanggap dalam memperhatikan pualu-pulau kosong dengan membuat
atau memiliki dokumen asli kepemilikan pulau .tahap terakhir yaitu penilaian penerapan kesimpulan tidak sempat terbahas dalam diskusi kelas karena waktunya sudah habis.sebelum pulang guru menginstruksikan kepada siswa untuk mencari contoh kasus mengenai pencaplokan kebudyaan Indonesia oleh Negara lain Meskipun tahap penilaian kesimpulan dan refleksi tidak terbahas dalam diskusi kelas namun dari laporan kerja mereka dikertas selembar didapat kesimpulan bahwa mereka akan tetap bertahan sebagai warga Negara Indonesia ,namun akan mengusulkan kepada pemerintah agar lebih memperhatikan dan melindungi kesejahteraan penduduk pulau sipadan dan ligitan.dan refleksi dari Tindakan dua bagi para siswa mereka merasa termotivasi untuk belajar dan berprestasi supaya tidak mudah diperbudak oleh bangsa lain , dan terus belajar dengan giat supaya setelah kita dewasa dan menjadi pemerintah akan memperhatikan strategi dalam mempertahankan dan melindungi kepulauan . 2.Monitoring/ pengamatan pelaksanaan tindakan II Monitoring atau pengamatan dilaksanakan pada saat proses pembelajaran yaitu meliputi kegiatan guru dan siswa. Adapun hasil dari observasi terhadap kegiatan guru dan siswa yaitu sebagai berikut : Tabel 4.5 AKTIVITAS SISWA DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN 2 ASPEK YANG DIAMATI
DESKRIPSI HASIL OBSERVASI
A.METODE INQUIRY 1.
Perumusan masalah a. Siswa mengkaji focus permasalahan b. Siswa mengklasifikasikan dan menentukan focus masalah c. Siswa bertanya hal yang tidak dimengerti
Dalam diskusi kelompok perumusan masalah dilaksanakan secara bersama-sama.untuk mempermudah perumusan masalah seorang siswa bertugas membacakan kasus dan tiga orang siswa menyimaknya kemudian ketiganya menuliskan permasalahan yang telah mereka simak dari temannya .sehingga dirumuskan sebuah permasalahan.namun karena kasus dalam Tindakan 2 ini berasal dari siswa sehingga menyebabkan kebingungan dalam menentukan focus permasalahan yang akan diinquiry oleh seluruh kelas .siswa bertanya hal yang tidak mengerti pertama kepada temannya kemudian kepada guru. Dalam diskusi
kelas perumusan masalah dibimbing oleh guru sebanyak empat kelompok merumuskan permasalahan yang beragam diantarnya pertama pelanggaran kedaulatan terhadap garis batas antara RI dan Malaysia,kedua lepasnya pulau sipadan dan ligitan,ketiga lepasnya batas laut indonesia ,keempat berkurangnya wilayah perairan indonesia.pada tahap ini guru mitra tidak hanya mempertimbangkan mayoritas suara siswa yang memilih masalah yang telah dikemukakan dipapan tulis akan tetapi terlebih dahulu mengungkap alasan siswa memilih masalah tersebut.adapun permasalahan yang disepakat kelas pada tindakan kedua adalah lepasnya pulau sipadan dan ligitan dari tangan Indonesia namun pengajuan hipotesis pun masih dilakukan secara serentak tidak tertib sehingga kurang jelas ASPEK YANG DIAMATI 2.
Merumuskan hipotesa
a.
merumuskan jawaban sementara permasalahan yang diajukan Merumuskan nya sebagai hipotesa
b.
DESKRIPSI HASIL OBSERVASI
dari
Dalam diskusi kelompok setiap siswa merumuskan satu hipotesis sehingga setiap kelompok mengumpulkan tiga hipotesis.namun hal itu hanya dilakukan oleh beberapa kelompok saja sedangkan kelompok yang lain didominasi oleh anak yang aktif saja. Dalam diskusi kelas terdapat lima hipotesis dari lima kelompok yang mengajukan hipotesis diantaranya untuk merumuskan hipotesis atas permasalahan tersebut.dan didapat beberapa hipotesis diantaranya pertama karena Indonesia tidak mencantumkan kedua pulau itu sebagai bagian wilayah RI pada perpu No 4 /1960,kedua kurangya pengawasan dari pemerintah akan pulau pualu terpencil seperti pulau sipadan dan ligitan ,ketiga kurang jelasnya batas antar kedua Negara tersebut .keempat masih banyaknya pulau pulau yang tidak berpenghuni kelima kurangya bukti-bukti dokumen dari pihak Indonesia .dari kelima hipotesis yang dikemukakan kelompok disepakati tiga buah hipotesis yang akan diuji diantaranya kurangya bukti-bukti dokumen dari pihak Indonesia,. kurangya pengawasan dari pemerintah akan pulau pulau terpencil seperti pulau sipadan dan ligitan , masih banyaknya pulau pulau yang tidak berpenghuni .setelah disepakati tiga hipotesis kemudian guru membimbing siswa untuk menguji hipotesis ,siswa membuktikannya dengan mencontohkan kasus lain yaitu adanya kasus pulau ambalat kasus papua nugini dan kasus lepasnya timor timur.dari kelima hipotesis yang dikemukakan kelompok disepakati tiga buah hipotesis yang akan diuji diantaranya sempitnya lapangan kerja,kurangya kualitas pendidikan ,dan lemahnya perekonomian Indonesianamun mereka menyampaikannya secara serentak sehingga suasana gaduh dan tidak Tertib Pada saat pengumpulan data Tindakan kedua lebih bebas dan variatif karena kasusnya dicari sendiri
siswa sehingga siswa memiliki persiapan yang matanng dan memilliki wawasan dan sumber informasi yang beragam
3.
Pengumpulan data
a.
siswa mencari dan menentukan data dari berbagi sember Memberikan pendapat tentang data yang sesuai dengan pokok msalah memanfaatkan sumber belajar yang tersedia
b. c.
4.
Menguji kebenaran hipotesa
a.
mengemukakan data sesuai dengan hasil temuan baik secara individu maupun kelompok bertanya dan mengeluarkan pendapatnya dalam diskusi Menjawab Pertanyaan-pertanyaan kearah pengujian hipotesa memilih,menilai,dan menentukan alternative pemecahan
b. c. d.
5.Pengambilan keputusan/kesimpulan a. b.
Dalam diskusi kelompok siswa secara bersama-sama mengambil kesimpulan dalam diskusi kelas terdapat tiga buah kesimpulan yaitu kesimpulan yang diperoleh siswa sudah sesuai dengan materi yang sedang dibahas diantaranya
Menelaah seluruh jawaban yang ada Mengajukan kesimpulan
6.Menerapkan kesimpulan alternative pilihan a. b. c.
Mengkaji dan menguji data baru Merespon pertanyaan dan guru/siswa lainnya Menentukan posisi argumental
Pada tahap pengujian hipotesa kebanyakan siswa mencontohkan atau mencari kasus lain dari artikel yang sama sehingga Hanya dua kelompok saja yang mengemukakan data yang sesuai dengan hipotesis yang telah disetujui.adapun contoh atau bukti lain yang sesuai dengan topic permasalahan adalah adanya kasus pulau ambalat kasus papua nugini dan kasus lepasnya timor timur.dalam bertanya dan mengeluarkan pendapatnya dalam diskusi siswa masih melakukannya secara serempak sehingga membingungkan dan membuat gaduh,dalam memilih alternative pemecahan sudah cukup bagus dan sesuai hipotesa yang mereka ajukan
pernaytaan
Untuk penerapan kesimpulan dalam diskusi kelompok sudah baik hal itu terlihat dari hasil mereka dikertas selembar yang menunjukan posisi argument mereka yaitu sebagai berikut mereka akan tetap menyuruh ayah mereka untuk keluar dari askar wataniah meskipun diimingi gaji yang tinggi karena mereka tahu bahwa masuk menjadi askar wataniah akan merugikan sekaligus menghianati NKRI
ASPEK YANG DIAMATI
DESKRIPSI HASIL OBSERVASI
B. MOTIVASI BELAJAR SISWA
TINDAKAN 2
1.
perhatian, dan semangat dalam belajar b. c.
sungguh-sungguh dan penuh perhatian Mengikuti pelajaran semangat untuk mengikuti pelajaran PKn yang disampaikan guru
Pada Tindakan kedua sebagian siswa sudah mulai agak tertin tidak lagi bermain main dan Nampak bersemangat mengikuti jalannya diskusi
2,Kemauan untuk Berusaha bekerja kreatif a. Menggunakan kemampuan berfikir kreatif b. Mampu membuat hipotesis yang berbeda dari temannya yang lain.
ASPEK YANG DIAMATI
Motivasi siswa dalam berfikir kreatif sudah cukup baik hal itu terlihat dari keragaman hipotesis yang diutarakan oleh setiap kelompok hanya saja dalam pengujian hipotesis masih agak kurang baik dalam diskusi kelompok maupun dalam diskusi kelas hal itu terlihat dari contoh yang dikemukakan dalam tahap pengujian hipotesis . DESKRIPSI HASIL OBSERVASI
3.
Keinginan untuk secara tuntas menguasai materi pelajaran a. Secara aktif terlibat dalam proses pembelajaran b. menyimak dan memperhatikan penjelasan guru dalam proses pembelajaran dengan seksama c. Keberaniannya dalam bertanya,berpendapat,dan menjawab pertanyaan dengan baik dari guru maupun dari siswa lain dengan bertanggung jawab dan tidak menyimpang dari topic diskusi d. Motivasi dan kegairahan dalam mengikuti pembelajaran ( meyelesaikan tugas mandiri e. Motivasi dan kegairahan dalam mengikuti pembelajaran ( meyelesaikan tugas kelompok ) f. Motivasi dan kegairahan dalam mengikuti pembelajaran(Mengikuti jalannya diskusi dengan sungguh sungguh) g. Membaca dan menelaah buku ,LKS atau sumber lain untuk mengerjakan tugas dan atau mendapatkan informasi pendukun
Keinginan untuk secara tuntas menguasai materi pelajaran sudah bisa dibilang cukup dimana hampir setiap kelompok bergairah dalam menyelesaikan tugas kelompok sedangkan hampir 5 kelompok terlibat dalam diskusi kelas menyimak dan memperhatikan penjelasan guru dengan seksama ,selain itu juga dapat dilihat dari Keberaniannya dalam bertanya,berpendapat,dan menjawab pertanyaan dengan baik dari guru maupun dari siswa lain dengan bertanggung jawab dan tidak menyimpang dari topic diskusi
4.
Berusaha mencapai cita-cita a. Mengerjakan tugas dengan baik b. Tidak cepat putus asa ketika menghadapi kesulitan belajar c. Berusaha memecahkan permasalahan yang dilontarkan guru d. Mengerjakan test dengan baik
Sebagian siswa berusaha untuk memecahkan permasalahan yang dilontarkan guru dan berusaha mengerjakan lembar kerja siswa dengan baik
ASPEK YANG DIAMATI
DESKRIPSI HASIL OBSERVASI
5.
6.
7.
Kemampuan untuk memilih cara menyelesaikan tugas a. Mencari sumber atau alat yang dapat membantu penyelesaian tugas b. Bekerjasama dalam kelompok untuk menyelesaikan tugas Melakukan kegiatan sebaik-baiknya dengan penuh tanggung jawab a. Tidak main-main pada saat guru menyampaiakan pembelajaran b. Mengkuti jalannya diskusi dengan cara memberikan pendapat yang relevan dengan topic yang sedang didiskusikan c. Mengerjakan latihan yang ada di LKS baik secara individu maupun kelompok d. Berusaha secara optimal dalam mengerjakan tugas
Mengadakan refleksi e. Menyimak penjelasan dan pelurusan dari guru setelah berakhirnya diskusi f. Keterlibatan siswa Bersama guru dalam membuat kesimpulan g. Motivasi siswa untuk membela negara setelah mengikuti proses pembelajaran h. Motivasi siswa untuk mencintai tanh air Indonesia
ASPEK YANG DIAMATI A. 1.
METODE INQUIRY
Perumusan masalah a. Pertanyaan yang diajukan untuk mengarahkan siswa merumuskan masalah b. Membimbing siswa agar merumuskan masalah c. Memancing siswa bertanya dan menjawab
Kemampuan siswa dalm memilih cara untuk menyelesikan tugas bisa dibilang cukup karena mereka mengoptimalkan setiap anggota kelompok untuk menyelesaikan tugas sedangkan sumber atau alat yang dapat membantu penyelesaian tugas masih sangat terbatas Masih ada siswa yang bermain-main pada saat pembelajaran sedanmg berlangsung dan dalam mengikuti diskusi terkesan asal ceplos dan tidak tertib.secara kelompok sudah baik dalam mengerjakan tugas namun secara individu banyak siswa yang belum terlibat penuh baik dalam diskusi kelas maupun dalam diskusi kelompok
Pada Tindakan pertama ini peneliti mulai melihat aktivitas siswa dalam tahap refleksi dan pelurusan diskusi yang didukung dengan dokumentasi hasil kerja kelompok mereka didapat bahwa motivasi siswa untuk belajar sebagai perwujudan untuk membela Negara meningkat seperti dalam ungkapan para siswa mereka merasa termotivasi untuk belajar dan berprestasi supaya tidak mudah diperbudak oleh bangsa lain , dan terus belajar dengan giat supaya setelah kita dewasa dan menjadi pemerintah akan memperhatikan strategi dalam mempertahankan dan melindungi kepulauan .
DESKRIPSI HASIL OBSERVASI TINDAKAN 2 Pada saat diskusi kelas guru mengajukan pertanyaan untuk mengarahkan siswa dalam merumuskan pertanyaan .dalam membimbing siswa merumuskan permaslahan guru hanya mempertimbangkan mayoritas suara yang memilih permasalahan tanpa didahului oleh Tanya jawab atau adu argumen untuk mendapat penguatan atas permasalahan yang akan disepakati .
TAB EL 4.6 HASI L OBS ERV ASI TER HAD AP AKTI VITA S GUR U
2.
3.
Merumuskan hipotesa a. Pemberian kesempatan kepada siswa merumuskan jawaban sementara b. mempertimbangkan masukan dari siswa dalam merumuskan hipotesis c. Pengajuan pertanyaan kearah perumusan hipotesis
Pengumpulan data
a. b. c.
b.
5. a.
b.
a. b.
DESKRIPSI HASIL OBSERVASI
Pengambilan keputusan/kesimpulan Menuntun siswa kearah menemukan pola hubungan/pertautan antar jawaban yang diperkirakan baik /benar Bersama siswa mengambil beberapa kesimpulan
Dalam menuntun siswa kearah menemukan pola hubungan jawaban yang baik dan benar masih kurang jelas dan terlalu umum bukan kesimpulan dari topic kasus yang sedang dibahas.namun pengambilan kesimpulan telah dilasanakan secara demokratis Karena telah melibatkan siswa dalam pembuatan kesimpulan
Menerapkan kesimpulan alternative pilihan Menyimpulkan dan mempertegas keputusan dengan mengungkap dampak positif dan negative pilihan terbaik Mempertanyakan kembali posisi pilihan siswa
Peneliti melihat kemampuan guru dalam membimbing siswa menerapkan kesimpulan pada diskusi kelas masih agk kurang karena guru belum mendoromg siswa untuk membuat kesimpulan yang disertai dengan data yang akurat.
ASPEK YANG DIAMATI
DESKRIPSI HASIL OBSERVASI
B.KEMAMPUAN MEMOTIVASI BELAJAR SISWA
1.
Siswa diberikan kesempatan untuk mencari dan menentukan data dan membimbing siswa untuk memanfaatkan sumber belajar yng ada diantaranya buku paket dan LKS
Pemberian kesempatan kepada siswa mencari dan menentukan data Meminta pendapat siswa tentang data yang sesuai dengan pokok msalah Membimbing siswa untuk memanfaatkan sumber belajar
ASPEK YANG DIAMATI 4. a.
Pada saat perumusan hipotesa guru memberikan kesemapatan kepada siswa untuk merumuskan jawaban sementara dan mempertimbangkan masukan dari siswa dalam merumuskan hipotesis.untuk memudahkan perumusan hipotesis guru menuliskan bebedrapa hipotesis dipapan tulis dan menyepakati tiga hipotesis yang akan digunakan untuk tahap selanjutnya .
Mendorong siswa Mempunyai perhatian, dan semangat dalam belajar Menyampaikan tujuan pembelajaran dan kompetensi yang akan dicapai Memberikan pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang lalu
TINDAKAN 2 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan kompetensi yang akan dicapai kemudian memberikan apersepsi mengenai materi sebelumnya yaitu pengertian bela Negara.apersepsi itu dilakukan untuk menggugah ingatan siswa sekaligus sebagai sarana pemusat
c.
2. a. b.
3. a.
b. c.
d. e. f. g. h. i.
Menggunakan media alat pemusat perhatian
Mendorong siswa memiliki Kemampuan untuk memilih cara menyelesaikan tugas Menyediakan sumber atau alat yang dapat membantu penyelesaian tugas Membimbing siswa bekerja dalam kelompok untuk menyelesaikan tugas
Mendorong siswa memiliki Keinginan untuk secara tuntas menguasai materi pelajaran Menjelaskan materi dengan menggunakan bahasa dan kata-kata efektif yang dapat dimengerti oleh siswa Dapat menciptakan Susana santai tapi serius dalam pembelajaran Dapat menggiring siswa untuk terlibat dalam menerapkan metode inquiri nilai dengan cara melontarkan stimulus yang mengundang pemecahan masalah Memberikan kesempatan yang banyak kepada siswa untuk bertanya Memberikan pengetahuan bermakna dan relevan bagi siswa membagi perhatian yang sama kepada seluruh siswa Memonitoring pelaksanaan pembelajaran secara menyeluruh Memberikan reward kepada siswa yang cakap dalam bertanya dan berpendapat Mengklarifikasi dan memberikan penjelasan terhadap jawaban yang kurang tepat
perhatian yang menambah motivasi siswa untuk belajar.
Guru membantu memberikan informasi kepada siswa untuk membantu penyelesaian tugas dengan memfasilitasi berupa buku paket dan LKs.dan juga memonitor siswa ketika berdiskusi kelompok
Guru menjelaskan materi dengan kata-kata efektif yang dimengerti siswa,memonitoring pembelajaran secara menyeluruh,namun dalam pembelajarannya terlalu santai karena tidak pernah menegur siswa yang berbuat gaduh,pada tindakankedua ini guru sudah agak memberikan penjelasan kepada siswa tentang apa itu metode inquiry, namun belum membagi perhatian yang sama kepada seluruh siswa dimana beliau hanya memperhatikan yang aktif saja ketika diadakan diskusi kelas ,dan tidak memberikan harapan reward dengan ketentuan yang jelas kepada siswa yang cakap dalam bertanya maupun berpendapat selain itu guru juga tidak memmberikan klarifikasi terhadap jawaban yang kurang tepat.
4.
Mendorong siswa memiliki Kemauan untuk Berusaha bekerja kreatif
a.
Guru dapat memberikan pertanyaan-pertanyaan yang memancing siswa berpendapat untuk merumuskan masalah Memberikan kesempatan kepada siswa berpendapat untuk merumuskan masalah Dapat memberikan pernyataan-pernyataan yang memancing siswa untuk berpendapat Dapat mendorong siswa menggunakan kemampuan berfikir kreatif Kemampuan membantu siswa mengembangkan permasalahan dalam stimulus
b. c. d. e.
5. a. b. c.
6.
7.
Mendorong siswa Berusaha mencapai citacita Membimbing siswa untuk mengerjakan tugas dengan baik Mengungkap dan membantu kesulitan belajar siswa Memberikan test sesuai dengan yang telah diajarkan
Mendorong siswa Melakukan kegiatan sebaik-baiknya dengan penuh tanggung jawab a. Mendorong siswa untuk tertib dalam mengikuti proses pembelajaran b. Membimbing siswa untuk mengikuti diskusi dengan tertib c. Tidak menyalahkan orang lain atas kegagalan yang diterima dalam mengerjakan tugas
Mengadakan refleksi a. Mengadakan klarifikasi setelah diadakannya diskusi b. Bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran c. Memotivasi siswa untuk terus bersemangat dalam belajar sebagai salah satu bentuk perwujudan bela Negara d. Memotivasi siswa untuk meningkatkan rasa kecintaan terhadap tanah air
Guru memberikan pertanyaan yang memacing siswa untuk merumuskan masalah dan mendorong siswa untuk berfikir kreatif hal itu terlihat dari cara guru menampung aspirasi siswa dimana beliau selalu berkata ibu meminta jawaban yang berbeda dari setiap kelompok dalam setiap tahapan inquiry.selain itu guru juga telah mendorong siswa untuk berfikir kreatif ketika guru membimbing siswa untuk mendefinisikan masalah mencari solusi yang baru dan kemudian membandingkannya dengan solusi yang lama.
Guru sudah membimbing siswa untuk mengerjakan tugas dengan baik dan juga membantu mengungkap kesulitan belajar siswa dengan cara berkeliling keseluruh kelas dan memantau jalannya diskusi kelompok
Guru sudah agak dapat mengkondisikan siswa untuk tertib dalm mengikuti pembelajaran,dan juga dalam berdiskusi sudah mulai tertib karena tata tertin berdiskusi sudah disebutkan sebelum memulai diskusi kelas
Guru berhasil menyimpulkan materi pembelajaran bersama siswa namun belum mengadakan klarifikasi atas jalannya diskusi karena waktunya sudah habis ,guru memotivasi siswa untuk terus bersemangat belajar pada awal pelajaran sampai pada akhir pelajaran
3).Persepsi terhadap pelaksanaan tindakan 2 a). persepsi guru •
pelaksanaan tindakan 2 sudah mulai meningkatkan motivasi belajar siswa dimana siswa tidak lagi kebingungan dan terlihat antusias dalam mengikuti pembelajaran
•
guru melihat siswa merasa kesulitan dalam merumuskan masalah dan merumuskan kesimpulan .namun apabila dilihat dari tingkat kesulitan siswa merasa kesulitan dalam merumuskan masalah
b). persepsi siswa •
siswa merasa kebingungan dalam merumuskan masalah dan membuat kesimpulan hal itu dikarenakan kasus yang dibahas meskipun temanya sama tapi isinya berbeda beda membuat mereka tidak terfokus pada satu permasalahan
•
siswa berpendapat bahwa pelaksanaan penerapan metode inquiry pada tindakan kedua masih belum cukup efektif untuk meningkatkan motivasi belajar karena suasana kelas masih belum kondisif karena kekurang tegasan sang guru
baik dalam memberikan reward maupun dalam
memberikan hukuman. c. Analisis dan refleksi Tahapan ini adalah tahapan
pengkajian ,pertimbangan dan analisis atas hasil
penerapan metode inquiri dalam pembelajaran PKn yang dilaksanakan pada Tindakan III. Tahapan ini penting untuk dilakukan sebagai titik tolak dalam melaksanakan kegiatan perbaikan dan perencanaan untuk Tindakan selanjutnya ,dimana pada Tindakan berikutnya diharapkan proses pembelajaran akan lebih baik terutama dalam hal motivasi belajar siswa.
Dari hasil pengamatan dalam TindakanII ini ,peneliti menemukan beberapa hal yang perlu dikaji ulang berkaitan dengan penerapan metode inquiry dalam pembelajaran PKn baik itu berupa kekurangan maupun kelebihan dari penerapan metode inquiry dalam pembelajaran PKn antara lain adalah sebagai berikut: 3. Kelebihan hasil pelaksanaan Tindakan II Ada beberapa gambaran yang menunjukan kelebihan dari hasil penerapan Tindakan pertama yaitu: a. Penerapan metode inquiry lebih
menggugah motivasi belajar siswa
dibandingkan dengan pelaksanaan tindakan pertama diantaranya hamper dari dua pertiga kelompok yang ada dikelas terlihat antusias dalam mengikuti pembelajaran PKn dengan sungguh-sungguh khususnya ketika diskusi kelas dan diskusi kelompok. b. Penerapan metode inquiry dapat menggugah kreativitas siswa dalam mengeluarkan pendapat baik dalam diskusi kelompok maupun dalam diskusi kelas dimana mereka secara bersama-sama memecahkan permasalahan yang diajukan oleh guru dengan menggunakan sumber informasi yang tidak hanya terbatas pada buku paket dan LKS saja melainkan dari sumber informasi yang lain seperti artikel dari media massa cetak maupun elektronik.sehingga kadar keingintahuan sisswa bertambah c. Guru membimbing siswa dengan baik melewati tahapan inquiry dalam diskusi kelompok namun seperti pada pelaksanaan tindakan pertama dalam diskusi kelas guru masih menemukan sedikit kesulitan dalam membimbing siswa khususnya dalam membimbing siswa merumuskan masalah dan membuat
kesimpulan,akan tetapi terdapat kelebihan pada pelaksanaan tindakan kedua ini dibandingkan dengan pelaksanaan tindakan d. Guru sudah cukup baik dalam memonitoring pembelajaran dan membagi perhatian kepada seluruh siswa dikelas hal itu terlihat dari cara guru memantau kelas saat diskusi kelas. e. Guru sudah cukup baik dalam memonitoring pembelajaran dan membagi perhatian kepada seluruh siswa dikelas hal itu terlihat dari cara guru memantau kelas saat diskusi kelas. f.
Sebagaian Siswa sudah agak terbiasa dengan penggunaan metode inquiry dengan tahapan lengkap sehingga hal itu dapat menambah motivasi belajar mereka karena mereka sudah lebih tahu apa yang harus mereka lakukuan dibandingkan dengan Tindakan satu mereka masih bingung dengan langkahlangkah yang harus dilewati,
Dengan mengacu pada kelebihan penerapan Tindakan II tersebut untuk tahap pelaksanaan Tindakan III kecenderungan positif tersebut akan dipertahankan dan diusahakan akan lebih ditingkatkan lagi 4. Kekurangan hasil pelaksanaan Tindakan II Adapun beberapa gambaran yang menunjukan kekurangan dari penerapan metode inquiry dalam pembelajaran PKn pada Tindakan II adalah a)
Menurut pengamatan peneliti Perubahan dan peningkatan dalam hal motivasi belajar siswa meskipun sudah ada peningkatan dibandingkan dengan pelaksanaan tindakan pertama namun pada pelaksanaan tindakan kedua ini motivasi belajar siswa belum Nampak pada seluruh siswa dikelas .
b) Siswa belum paham seluruhnya dengan metode inquiry lengkap . Dari hasil pengamatan peneliti dan wawancara peneliti dengan siswa terjadinya hal seperti
itu karena metode inquiry dengan tahapan yang lengkap
baru
diterapkan dikelas .berdasarkan hasil wawancara dengan siswa hal itu terjadi karena peneliti dan guru mitra kurang jelas dalam menjelaskan setiap langkah yang harus dilalui dalam tahapan metode inquiry. c)
Siswa masih merasa kesulitan dalam merumuskan permasalahan dan membuat kesimpulan dalam diskusi kelompok.dari hasil pengamatan dan wawancara peneliti kepada siswa hal tersebut disebabkan oleh beberapa factor diantaranya pertama beragamnya permasalahan dalam artikel kedua kasus yang disajikan merupakan kasus yang baru mereka temui sehingga mereka agak kesulitan dalam mengumpulkan data dan menguji hipotesis ketiga karena pencarian artikel yang ditentukan hanya temanya saja bukan judul artikel yang lebih spesifik sehingga meninbulkan kebingungan untuk menentukan focus permasalahan .
d) Siswa masih merasa kesulitan memahami perumusan masalah dalam diskusi kelas . dari hasil observasi dan wawancara dengan siswa hal itu disebabkan karena kurangnya argument penguatan dari guru dalam penetapan pemilihan masalah.sehingga permasalahan yang akan diinquiry terkesan kabur dan menyulitkan dalam memahami tahapan selanjutnya. e)
masih ada siswa yang pasif dan kurang termotivasi dalam mengikuti diskusi kelas.dari hasil observasi dan wawancara kepada siswa hal itu disebabkan oleh beberapa hal pertama adanya ketidak jelasan harapan pemberian reward dari guru bagi mereka yang aktif terlibat dalam diskusi kelompok maupun
dalam diskusi kelas.kedua tidak diterapkannya tata tertib berdiskusi ketika akan memulai diskusi kelas f)
banyak siswa yang mengajukan argumen secara serentak dan asal ceplos sehingga diskusi kelas terkesan tidak tertib dan gaduh serta lalu lintas pembicaraan dikelas pun kacau. Dari hasil observasi dan hasil wawancara dengan siswa hal tersbut diatas disebabkan karena tidak diterapkannya tata tertib berdiskusi ketika akan memulai diskusi kelas.
d.Diskusi balikan
Berdasarkan analisis dan refleksi terhadap pelaksananan Tindakan 1. Maka peneliti dan guru mitra melakukan diskusi balikan guna memperbaiki kekurangan yang ada pada tindakan 1 . Hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut: 1) peneliti dan guru mitra harus menjelaskan tahapan inquiry secara lebih jelas 2) kasus yang diberikan kepada siswa harus lebih spesifik supaya tidak membingungkan siswa pada saat perumusan masalah 3) memperluas wawasan siswa dengan lebih meningkatkan peran guru mitra sebagai pasilitator dan mediator dan motivator dalam proses pembelajaran untuk menfasilitasi siswa dalam menyediakan media dan sumber informasi yang lain yang dibutuhkan dalam pembelajaran 4) guru mitra diharapkan lebih tegas dalam menghadapi anak-anak yang ceplasceplos dan bermain-main pada saat pembelajaran
5) guru mitra diharapkan dapat menghimbau siswa untuk menggunakan tata tertib berdiskusi pada saat berlangsungnya diskusi kelas sehingga diskusi kelas dapat berjalan tertib dan dapat menciptakan suasana kelas yang demokratis. 6) guru
mitra
dapat
memberikan
kesimpulan
dan
klarifikasi
setelah
berlangsungnya diskusi kelas sehingga siswa dapat lebih mudah mencerna tujuan pembelajaran yang telah dicapai 5. SIKLUS 3 a. Perencanaan Tindakan III Setelah diperoleh data dari hasil observasi dan diskusi balikan baik dengan guru maupun dengan siswa diperoleh beberapa kekurangan dalam penerapan metode inquiry dalam pembelajaran PKn pada tinndakan pertama .dan untuk memperbaikinya peneliti menuangkannya kedalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP terlampir ).dari segi perencanaan, yang berbeda dari Tindakan dua adalah penyedian stimulus . pada Tindakan tiga ini stimulus berasal dari siswa hal ini bertitik tolak dari hasil diskusi dengan siswa dan guru dimana siswa merasa kebingungan ketika mereka diberi kebebasan untuk mencari informasi dengan tema yang telah ditentukan tanpa sepesifikasi judul yang jelas sehingga pada saat diskusi kelas terdapat sedikit kebingungan masih merasa asing dengan kasus yang disodorkan oleh guru karena kurang informasi mengenai kasus tersebut .hal ini dilakukan dengan harapan wawasan siswa akan lebih luas apabila siswa mencari sendiri kasusnya namun temanya ditentukan oleh guru. Sedangkan untuk pembentukan kelompok dan teknis penerapan metode inquiry masih sama seperti pada Tindakan yang pertama . Sebelum dilaksanakan Penelitian ,berdasarkan hasil diskusi dengan guru mitra diperoleh beberapa kesepakatan bahwa untuk Tindakan ketiga ini peneliti akan bertindak sebagai guru Peneliti . sementara guru kelas yang kelasnya dijadikan kelas Penelitian
bertindak sebagai guru mitra yang akan membantu pengamatan terhadap penerapan metode inquiry dalam pembelajaran PKn .selain itu rencana dan target pembelajaran yang akan dibuat oleh guru kelas disesuaikan dengan rencana pembelajaran yang dibuat oleh peneliti disesuaikan untuk memperbaiki kekurangan pada Tindakan pertama . Dengan mengacu pada kesepakatan-kesepakatan tersebut,selanjutnya peneliti dan guru mitra menentukan jadwal Penelitian Tindakan ketiga ,mempersiapkan silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran dan menentukan materi pembelajaran. selain itu untuk mendukung lancarnya Penelitian ini,peneliti melakukan pengumpulan data dibantu oleh beberapa alat Penelitian seperti pedoman observasi ,kamera, dan catatan lapangan ,alat perekam. Guru mitra pada Tindakan 3 membahas materi pokok “Partisipasi Dalam Pembelaan Negara “.berkaitan dengan materi tersebut standar kompetensinya yaitu “menampilkan partisipasi dalam usaha pembelaan Negara”.sedangkan kompetensi dasar pada Tindakan ketiga adalah menampilkan peran serta dalam usaha pembelaan Negara . adapun rencana yang akan dilakukan adalah 1) peneliti bersama guru mitra merancang pembelajaran PKn sesuai dengan langkahlangkah
inquiry mulai dari tahapan
kesimpulan.
Pada
tahapan
orientasi sampai pada tahap penerapan
orientasi
guru
menjelaskan
topik
pembelajaran,pentingnya pembelajaran dan langkah-langkah pembelajaran yang akan diikuti . 2) guru mitra membagi siswa kedalam 12 kelompok kecil untuk memudahkan siswa dalam mendiskusikan berbagai ide dan gagasan atas permasalahan yang akan dibahas
3) pada tahap perumusan masalah Guru mitra Menyiapkan media pembelajaran berupa artikel dari internet yang berkenaan dengan kasus “askar wataniah”.kasus itu dipilih sebagai stimulus dalam memotivasi siswa untuk menguasai materi pelajaran dengan kompetensi dasar menjelaskan pentingnya usaha pembelaan negara.kemudian meminta siswa untuk mencari dan menentukan masalah . 4) pada tahap perumusan hipotesis guru sebagai fasilitator bersama siswa mencari dan mengumpulkan data dan fakta yang cocok,menyusun-menafsirkan dan mengelompokannya. 5) pada tahap pengujian hipotesa guru dan siswa menguji berbagai data dan fakta yang diutarakan hipotesis dengan data-faktanya konsep teori 6) pada tahap menetapkan kesimpulan
guru dan siswa mengaitkan sebab akibat
masalah dalam pembuktian hipotesa kemudian mencoba merumuskan sejumlah kesimpulan 7) Pada tahap Menerapkan kesimpulan siswa dan guru menguji kehandalan setiap alternatif dan menetapkan yang terbaik kemudian guru mengarahkan kembali ke pokok uraian pelajaran 8) peneliti menyiapkan
format observasi untuk mengamati aktivitas guru dan
motivasi siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan metode inquiry 9) peneliti menyiapkan format wawancara untuk mengetahui persepsi siswa dan guru terhadap motivasi belajar
siswa sesudah diterapkannya metode inquiry
dalam pembelajaran PKn b.Pelaksanaan Tindakan 3 1) Tahapan pelaksanaan tindakan 3 Pelaksanaan Tindakan pembelajaran pertama dilaksanakan sesuai jadwal yang telah disepakati bersama yakni membahas materi pokok “Partisipasi Dalam Pembelaan
Negara “.standar kompetensinya yaitu “menampilkan partisipasi dalam usaha pembelaan Negara”.sedangkan kompetensi dasar pada Tindakan ketiga adalah menampilkan peran serta dalam usaha pembelaan Negara.Tindakan kedua dilaksanakan di kelas IXB SMPN I Ciamis pada hari sabtu tanggal 9 agustus 2008 tepatnya dari jam 09.15-10.00 WIB Kemudian dilanjutkan lagi setelah istirahat jam 10.20-11.00 WIB.jumlah siswa yang terlibat dalam Penelitian Tindakan ketiga ini sejumlah 48 orang ,artinya semua siswa kelas IX B hadir semua Pada kegiatan awal Guru mitra memulai pelajaran dengan mengucapkan salam,mengabsensi siswa dan menjelaskan fungsi kehadiran peneliti dikelas. sebelum masuk pada materi inti guru memberikan apersepsi dengan mengambil sebuah gambar yang akhir akhir ini ramai dibicarakan yaitu gambar reog ponorogo kemudian guru melakukan Tanya jawab seputar gambar tersebut. setelah itu kemudian guru mitra menginformasikan tujuan pembelajaran dan kompetensi yang ingin dicapai setelah selesai pembelajaran ini. Setelah guru menginformasikan tujuan pembelajaran dan kompetensi yang ingin dicapai ,guru melanjutkan pembelajaran menggunakan metode inquiri dengan tehnik diskusi terbimbing (controlled or guided discussion ) diskusi terbimbing merupakan proses pembelajaran melalui dialog dengan mengajukan serangkaian pertanyaan yang harus dijawab peserta didik.langkah yang harus dilakukannya adalah (menyajikan informasi kepada siswa dari topic ,film atau serangkaian gambar)dan mendorong siswa untuk mengajukan generalisasi dan prinsip materi yang telah disajikan melalui serangkaian pertanyaan .namun pada Tindakan ketiga ini penyajian stimulus berbeda karena stimulus yang akan didiskusikan berasal dari siswa sendiri namun artikel yang harus dimiliki oleh siswa tema dan judulnya ditentukan oleh guru .
Pada pelaksanaan Tindakan III ini guru mitra masih membagi siswa dikelas menjadi 12 kelompok kecil dengan masing masing kelompok beranggotakan 4 orang.untuk mempersingkat waktu dan mempermudah pembentukan kelompok maka anggota kelompok diambil dari dua bangku yang saling berdekatan.adapun kelompok siswa tersebut adalah sebagai berikut TABEL 4.7 Nama dan anggota kelompok pada pelaksanaan Tindakan 3 Kelompok 1 1. Arif Nugraha 2. Dara puspita nurani 3. Fajar arif Rhman 4. Putri Aprilita
Kelompok 2 1. Deasy 2. Nurdian syah 3. Reni Tjahyad i 4. Topan Nurpriy ama
Kelompok 3 1. Desi Agesaris 2. Desi Zelvia 3. Derry Drajat 4. Nizar
Kelompok 4 1.Asep Andri 2.Fiki 3.Imas Fuji 4.Yandi A
Kelompok 5 1. Devi agus 2. Meaty puspita 3. Yansen Yonatan 4. Nida dianah
Kelompok 6 1. Devi lisdiani 2. Fuad ijul H 3. Geni dwi K 4. Ilham dermaw an
Kelompok 7 1.Sophia SAS 2.Elin N 3.Iman S 4.Segen G
Kelompok 8 1.Susan S 2.Asep E 3.Hafid M 4.R.Dewi A
Kelompok Kelompok 9 10 1. Dina W 1.Rizki H 2. Kiki R 2.Dadan 3. Kris W Ramdani 4. Larasati 3.Silvia 4.Dita
Kelompok 11 1.Kurniawati 2.Rahma CP 3.Ria D 4.Salas R
Kelompok 12 1.Heriawan 2.Jeri 3.Rita f 4.Tami mirata
Guru memberikan masing–masing satu buah lembar kerja yang harus didiskusikan secara berkelompok sebagai pertanyaan pembimbing dalam menganalisis kasus reog ponorogo
yang ditugaskan dimana didalamnya dilengkapi oleh pertanyaan yang
merupakan tahapan dari metode inquiry kepada setiap kelompok .adapun pertanyaan yang terlampir dalam lembar kerja siswa itu adalah sebagai berikut: • •
Apakah permasalahan dalam kasus tersebut ? Apa sajakah yang menjadi factor penyebab kesenian reog ponorogo diklaim oleh malaysia ?
• • • • •
Apakah akibat bagi bangsa Indonesia dengan diklaimnya kesenian reog ponorogo oleh pemerintah Malaysia Ungkapkan contoh atau bukti lain selain kasus reog ponorogo yang mencerminkan peran serta masyarakat dalam usaha pembelaan Negara ? Bagaimana kesimpulan dari permasalahan lepasnya diklaimnya kesenian reog ponorogo oleh pemerintah malaysia ? bagaimanakah sikap yang akan kalian ambil seandainya kesenian daerah kalian yang diklaim oleh pemerintah asing ? Bagaimana bentuk partisipasi Tindakan bela negara kalian sebagai siswa dalam upaya pembelaan Negara?
Sebagian besar dari mereka mengerti apa yang harus dilakukan karena guru memantau dan memonitoring jalannya diskusi kelompok sehingga membantu membimbing dan memberikan penjelasan terhadap kasus dari pertanyaan dalam tahapan inquiri yang tidak dimengerti yaitu tahapan perumusan masalah,perumusan hioptesis,pengujian hipotesis dan pengumpulan data,pembuatan kesimpulan dan penerapan kesimpulan . jawaban diskusi dari setiap kelompok dilaporkan dalam kertas selembar .pengadaan artikel dan gambar dari internet mengenai kasus reog ponorogo ini sebagai focus masalah mengarahkan siswa untuk ikut terlibat dalam penerapan metode inquiry sehingga menimbulkan semangat dan motivasi belajar siswa sebagai perwujudan bela negara seorang pelajar. Setelah selesai melakukan diskusi kelompok .siswa dibimbing oleh guru melakukan diskusi kelas menggunakan tahapan inquiry lengkap .untuk memudahkan siswa memahami setiap tahapan dari inquiry maka guru menuliskan setiap tahapan inquiry dipapan tulis . Guru mengawali diskusi kelas dengan menggunakan tahapan inquiry kesatu yaitu tahapan perumusan masalah . pada tahapan ini guru meminta tanggapan dari setiap kelompok atas kasus yang diberikan .pada tahap ini diperoleh beberapa permasalahan yang berhasil dirumuskan siswa diantaranya pertama reaksi warga ponorogo atas pengklaiman kesenian reog ponorogo oleh Negara malaysia,kedua penjiplakan budaya Indonesia khususnya reog ponorogo yang dilakukan oleh Malaysia ,ketiga diklaimnya beberapa produk seni dan budaya Indonesia oleh Malaysia .Pada tahap ini guru mitra tidak
hanya mempertimbangkan
mayoritas suara siswa yang memilih masalah yang telah dikemukakan dipapan tulis akan tetapi terlebih dahulu mengungkap alasan siswa memilih masalah tersebut.adapun permasalahan yang disepakat kelas pada tindakan kedua adalah reaksi warga ponorogo atas pengklaiman kesenian reog ponorogo oleh Negara malaysia Setelah menyepakati masalah reaksi warga ponorogo atas pengklaiman kesenian reog ponorogo oleh Negara malaysia sebagai masalah yang akan diinquiry maka guru membimbing siswa untuk merumuskan hipotesis atas permasalahan tersebut.dan didapat beberapa hipotesis diantaranya pertama kurangnya perhatian pemerintah terhadap kesenian daerah,kedua Malaysia beralasan bahwa kesenian reog ponorogo telah dibawa oleh orang indonesia 150 tahun yang lalu dan dipraktekan disana ,ketiga lunturnya rasa nasionalisme terhadap kesenian tradisional indonesia .keempat kurangnya kesadaran warga bangsa Indonesia untuk menjaga dan melestarikan kebudayaan indonesia kelima adanya pengakuan dari warga dan pemerintah Malaysia yang mengaku bahwa seni budaya reog ponorogo adalah asli budaya mereka .dari kelima hipotesis yang dikemukakan kelompok disepakati tiga buah hipotesis yang akan diuji diantaranya kurangnya perhatian pemerintah terhadap kesenian daerah, lunturnya rasa nasionalisme terhadap kesenian tradisional Indonesia kurangnya kesadaran warga bangsa Indonesia untuk menjaga dan melestarikan kebudayaan indonesia, .setelah disepakati tiga hipotesis kemudian guru membimbing siswa untuk menguji hipotesis ,siswa membuktikannya dengan mencontohkan kasus lain yaitu adanya kasus reaksi masyarakat indonesia
terhadap pengklaiman lagu rasa sayange . Diskusi kemudian
dilanjutkan pada tahap pembuatan kesimpulan adapun kesimpulan yang diperoleh siswa sudah sesuai dengan materi yang sedang dibahas diantaranya Indonesia harus meningkatkan kewaspadaan menjaga dan melestarikan kebudayaan daerah Indonesia dengan cara mematenkan hak cipta atas suatu hasil karya seni.kedua pemerintah Indonesia tetap harus lebih memperhatikan kekayaan budaya Indonesia jangan sampai memancing amarah masa
sampai bertindak anarkis menyebabkan kerugian orang banyak ketiga salah satu contoh peran serta masyarakat dalam usaha pembelaan Negara dibuktikan oleh warga ponorogo dengan cara melalkukan arak arakan reog ponorogo didepan kedutaan besar Malaysia sebagai bentuk protes damai terhadap pemerintah malaysia.tahap terakhir yaitu penilaian penerapan kesimpulan dalam diskusi kelas dan dari dari laporan kerja kelompok mereka dikertas selembar didapat kesimpulan bahwa jika mereka diimingi uang sogokan dengan syarat kebudayaan daerahnya dipatenkan sebagai kebudayaan Negara lain mereka beksimpulan akan menolak mentah mentah tawaran tersebut karena akan merugikan kita sendiri oleh karena itu kita perlu meraih pendidikan yang tinggi sehingga kita bisa mempelajari kebudayaan daerah di indonesia dan pada akhirnya dapat mempertahankan keutuhan Negara , 2.Monitoring/ pengamatan pelaksanaan tindakan III Observasi atau pengamatan dilaksanakan pada saat proses pembelajaran yaitu meliputi kegiatan guru dan siswa. Adapun hasil dari observasi terhadap kegiatan guru dan siswa yaitu sebagai berikut TABEL 4.8 AKTIVITAS SISWA DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN 3 ASPEK YANG DIAMATI
DESKRIPSI HASIL OBSERVASI
A.METODE INQUIRY
TINDAKAN 3
1.Perumusan masalah
Dalam diskusi kelompok perumusan masalah dilaksanakan secara bersama-sama.untuk mempermudah perumusan masalah seorang siswa bertugas membacakan kasus dan tiga orang siswa menyimaknya kemudian ketiganya menuliskan permasalahan yang telah mereka simak dari temannya .sehingga dirumuskan sebuah permasalahan.namun pada Tindakan ketiga ini penyajian stimulus berbeda karena stimulus yang akan didiskusikan berasal dari siswa sendiri namun artikel yang harus dimiliki oleh siswa tema dan judulnya ditentukan oleh guru hal itu dilakukan untuk mencegah kesimpangsiuran pokok permasalahan..siswa bertanya hal yang tidak mengerti pertama kepada temannya kemudian kepada guru. Dalam diskusi kelas perumusan masalah dibimbing oleh guru sebanyak empat kelompok merumuskan permasalahan yang beragam diantarnya pertama reaksi warga ponorogo atas pengklaiman kesenian reog ponorogo oleh Negara malaysia,kedua penjiplakan
a. b. c.
Siswa mengkaji focus permasalahan Siswa mengklasifikasikan dan menentukan focus masalah Siswa bertanya hal yang tidak dimengerti
budaya Indonesia khususnya reog ponorogo yang dilakukan oleh Malaysia ,ketiga diklaimnya beberapa produk seni dan budaya Indonesia oleh Malaysia pada tahap ini guru mitra tidak hanya mempertimbangkan mayoritas suara siswa yang memilih masalah yang telah dikemukakan dipapan tulis akan tetapi terlebih dahulu mengungkap alasan siswa memilih masalah tersebut. 2.
Merumuskan hipotesa
a.
merumuskan jawaban sementara permasalahan yang diajukan Merumuskan nya sebagai hipotesa
b.
dari
3.Pengumpulan data
a.
siswa mencari dan menentukan data dari berbagi sember b. Memberikan pendapat tentang data yang sesuai dengan pokok msalah c. memanfaatkan sumber belajar yang tersedia 4.Menguji kebenaran hipotesa
a.
b. c. d.
mengemukakan data sesuai dengan hasil temuan baik secara individu maupun kelompok bertanya dan mengeluarkan pendapatnya dalam diskusi Menjawab Pertanyaan-pertanyaan kearah pengujian hipotesa memilih,menilai,dan menentukan alternative pemecahan
Dalam diskusi kelompok setiap siswa merumuskan satu hipotesis sehingga setiap kelompok mengumpulkan tiga hipotesis.namun hal itu dilakukan oleh setiap kelompok .Dalam diskusi kelas terdapat lima hipotesis dari lima kelompok yang mengajukan hipotesis diantaranya untuk merumuskan hipotesis atas permasalahan tersebut.dan didapat beberapa hipotesis diantaranya pertama kurangnya perhatian pemerintah terhadap kesenian daerah,kedua Malaysia beralasan bahwa kesenian reog ponorogo telah dibawa oleh orang indonesia 150 tahun yang lalu dan dipraktekan disana ,ketiga lunturnya rasa nasionalisme terhadap kesenian tradisional indonesia .keempat kurangnya kesadaran warga bangsa Indonesia untuk menjaga dan melestarikan kebudayaan indonesia kelima adanya pengakuan dari warga dan pemerintah Malaysia yang mengaku bahwa seni budaya reog ponorogo adalah asli budaya mereka.dari kelima hipotesis yang dikemukakan kelompok disepakati tiga buah hipotesis yang akan diuji diantaranya kurangnya perhatian pemerintah terhadap kesenian daerah, lunturnya rasa nasionalisme terhadap kesenian tradisional Indonesia kurangnya kesadaran warga bangsa Indonesia untuk menjaga dan melestarikan kebudayaan indonesia,.setelah disepakati tiga hipotesis kemudian guru membimbing siswa untuk menguji hipotesis ,siswa membuktikannya dengan mencontohkan kasus lain yaitu adanya kasus lagu rasa sayange Pada saat pengumpulan data Tindakan ketiga lebih bebas dan variatif karena kasusnya dicari sendiri siswa sehingga siswa memiliki persiapan yang matang dan memilliki wawasan dan sumber informasi yang beragam
Pada tahap pengujian hipotesa kebanyakan siswa mencontohkan atau mencari kasus lain dari artikel yang berbeda diantaranya kasus rasa sasyange,kasus pengkalaiman angklung dalam bertanya dan mengeluarkan pendapatnya dalam diskusi siswa sudah melakukannya dengan tertib ,dalam memilih alternative pemecahan sudah cukup bagus dan sesuai hipotesa yang mereka ajukan .
5.Pengambilan keputusan/kesimpulan a. b.
Menelaah seluruh jawaban yang ada Mengajukan kesimpulan
6.
Menerapkan kesimpulan alternative pilihan a. Mengkaji dan menguji data baru b. Merespon pertanyaan dan pernaytaan guru/siswa lainnya c. Menentukan posisi argumental
ASPEK YANG DIAMATI B.KEMAMPUAN MEMOTIVASI BELAJAR SISWA 7.
8. a. b.
perhatian, dan semangat dalam belajar a. sungguh-sungguh dan penuh perhatian Mengikuti pelajaran b. semangat untuk mengikuti pelajaran PKn yang disampaikan guru
Kemauan untuk Berusaha bekerja kreatif Menggunakan kemampuan berfikir kreatif Mampu membuat hipotesis yang berbeda dari temannya yang lain.
Dalam diskusi kelompok siswa secara bersama-sama mengambil kesimpulan dalam diskusi kelas terdapat tiga buah kesimpulan yaitu kesimpulan yang diperoleh siswa sudah sesuai dengan materi yang sedang dibahas
Untuk penerapan kesimpulan dalam diskusi kelompok sudah baik hal itu terlihat dari hasil mereka dikertas selembar yang menunjukan posisi argument mereka yaitu diantaranya jika mereka diimingi uang sogokan dengan syarat kebudayaan daerahnya dipatenkan sebagai kebudayaan Negara lain mereka beksimpulan akan menolak mentah mentah tawaran tersebut karena akan merugikan kita sendiri oleh karena itu kita perlu meraih pendidikan yang tinggi sehingga kita bisa mempelajari kebudayaan daerah di indonesia dan pada akhirnya dapat mempertahankan keutuhan Negara
DESKRIPSI HASIL OBSERVASI TINDAKAN 3 Pada Tindakan ketiga siswa sudah mulai tertin tidak lagi bermain main dan Nampak bersemangat mengikuti jalannya diskusi hal itu karena giru dapat mengelola kelas dengan baik dimana beliau melakukan gerak mendekat terhadap siswa yang berprilaku mengganggu dan memberikan reward dengan ketentuan yang jelas sehingga para siswa termotivasi untuk aktif dalam pembelajaran Motivasi siswa dalam berfikir kreatif sudah cukup baik hal itu terlihat dari keragaman hipotesis yang diutarakan oleh setiap kelompok .sikap kreatif juga Nampak ketika para siswa mampu mendefinisikan masalah kemudian menemukan solusi dan membandingkannya dengan kasus yang lain
9.
Keinginan untuk secara tuntas menguasai materi pelajaran a. Secara aktif terlibat dalam proses pembelajaran b. menyimak dan memperhatikan penjelasan guru dalam proses pembelajaran dengan seksama c. Keberaniannya dalam bertanya,berpendapat,dan menjawab pertanyaan dengan baik dari guru maupun dari siswa lain dengan bertanggung jawab dan tidak menyimpang dari topic diskusi d. Motivasi dan kegairahan dalam mengikuti pembelajaran ( meyelesaikan tugas mandiri e. Motivasi dan kegairahan dalam mengikuti pembelajaran ( meyelesaikan tugas kelompok ) f. Motivasi dan kegairahan dalam mengikuti pembelajaran(Mengikuti jalannya diskusi dengan sungguh sungguh) g. Membaca dan menelaah buku ,LKS atau sumber lain untuk mengerjakan tugas dan atau mendapatkan informasi pendukung
10. Berusaha mencapai cita-cita a. Mengerjakan tugas dengan baik b. Tidak cepat putus asa ketika menghadapi kesulitan belajar c. Berusaha memecahkan permasalahan yang dilontarkan guru d. Mengerjakan test dengan baik
11. Kemampuan untuk memilih cara menyelesaikan tugas a. Mencari sumber atau alat yang dapat membantu penyelesaian tugas b. Bekerjasama dalam kelompok untuk menyelesaikan tugas
Keinginan untuk secara tuntas menguasai materi pelajaran sudah bisa dibilang cukup baik dimana hampir setiap kelompok bergairah dalam menyelesaikan tugas kelompok sedangkan hampir 5 kelompok terlibat dalam diskusi kelas menyimak dan memperhatikan penjelasan guru dengan seksama ,selain itu juga dapat dilihat dari Keberaniannya dalam bertanya,berpendapat,dan menjawab pertanyaan dengan baik dari guru maupun dari siswa lain dengan bertanggung jawab dan tidak menyimpang dari topic diskusi
Sebagian siswa berusaha untuk memecahkan permasalahan yang dilontarkan guru dan berusaha mengerjakan lembar kerja siswa dengan baik
Kemampuan siswa dalm memilih cara untuk menyelesikan tugas bisa dibilang cukup karena mereka mengoptimalkan setiap anggota kelompok untuk menyelesaikan tugas sedangkan sumber atau alat yang dapat membantu penyelesaian tugas masih sangat terbatas walaupun diantara mereka tealah ada yang mempunyai laptop sehingga mempermudah akses informasi karena diarea kelas tersebut telah
dipasang hot spot yang memungkinkan siswa mengakses informasi dari internet didalam kelas
TAB EL 4.9
12. Melakukan kegiatan sebaik-baiknya dengan penuh tanggung jawab a. Tidak main-main pada saat guru menyampaiakan pembelajaran b. Mengkuti jalannya diskusi dengan cara memberikan pendapat yang relevan dengan topic yang sedang didiskusikan c. Mengerjakan latihan yang ada di LKS baik secara individu maupun kelompok d. Berusaha secara optimal dalam mengerjakan tugas
13. Mengadakan refleksi a. Menyimak penjelasan dan pelurusan dari guru setelah berakhirnya diskusi b. Keterlibatan siswa Bersama guru dalam membuat kesimpulan c. Motivasi siswa untuk membela negara setelah mengikuti proses pembelajaran d. Motivasi siswa untuk mencintai tanh air Indonesia
ASPEK YANG DIAMATI A.METODE INQUIRY 1. Perumusan masalah a. Pertanyaan yang diajukan untuk mengarahkan siswa merumuskan masalah b. Membimbing siswa agar merumuskan masalah c. Memancing siswa bertanya dan menjawab
Siswa mulai mengikuti pembelajaran dengan tertib .hal itu terlihat dari kesungguhan mereka mengikuti diskusi kelas dan diskusi kelompok .tidak ada lagi siswa yang bermain-main melainkan mereka semangat dalam mengajukan argument ketika berjalannya diskusi
Pada Tindakan kedua ini peneliti mulai melihat aktivitas siswa dalam tahap refleksi dan pelurusan diskusi yang didukung dengan dokumentasi hasil kerja kelompok mereka didapat bahwa motivasi siswa untuk belajar sebagai perwujudan untuk membela Negara meningkat seperti dalam ungkapan para siswa mereka merasa termotivasi untuk belajar dan berprestasi supaya tidak mudah diperbudak oleh bangsa lain , dan terus belajar dengan giat supaya setelah kita dewasa dan menjadi pemerintah akan memperhatikan strategi dalam mempertahankan dan melindungi kepulauan .
DESKRIPSI HASIL OBSERVASI TINDAKAN 3 Pada saat diskusi kelas guru mengajukan pertanyaan untuk mengarahkan siswa dalam merumuskan pertanyaan .dalam membimbing siswa merumuskan permaslahan guru tidak hanya mempertimbangkan mayoritas suara yang memilih permasalahan tetapi didahului oleh Tanya jawab atau adu argumen untuk mendapat penguatan atas permasalahan yang akan disepakati .
HASI L OBS ERV ASI TER HAD AP AKTI VITA S GUR U
2.Merumuskan hipotesa a. b. c.
Pemberian kesempatan kepada siswa merumuskan jawaban sementara mempertimbangkan masukan dari siswa dalam merumuskan hipotesis Pengajuan pertanyaan kearah perumusan hipotesis
3.
a. b. c.
Pengumpulan data
Pemberian kesempatan kepada siswa mencari dan menentukan data Meminta pendapat siswa tentang data yang sesuai dengan pokok msalah Membimbing siswa untuk memanfaatkan sumber belajar
4. Pengambilan keputusan/kesimpulan a. Menuntun siswa kearah menemukan pola hubungan/pertautan antar jawaban yang diperkirakan baik /benar b. Bersama siswa mengambil beberapa kesimpulan
5. a.
b.
Siswa diberikan kesempatan untuk mencari dan menentukan data dan membimbing siswa untuk memanfaatkan sumber belajar yng ada diantaranya buku paket dan LKS
Dalam menuntun siswa kearah menemukan pola hubungan jawaban yang baik dan benar masih sudah jelas jelas yaitu dari kasus yang dibahas dengan dissertai data akurat yang mendukung pembuatan kesimpulan dan pengambilan kesimpulan telah dilasanakan secara demokratis Karena telah melibatkan siswa dalam pembuatan kesimpulan
Menerapkan kesimpulan alternative pilihan Menyimpulkan dan mempertegas keputusan dengan mengungkap dampak positif dan negative pilihan terbaik Mempertanyakan kembali posisi pilihan siswa
Peneliti melihat kemampuan guru dalam membimbing siswa menerapkan kesimpulan pada diskusi kelas sudah cukup baik karena membimbing siswa membuat kesimpulan disertai dengan data akurat yang mendukung.
ASPEK YANG DIAMATI
DESKRIPSI HASIL OBSERVASI
B.KEMAMPUAN MEMOTIVASI BELAJAR SISWA 1.
Pada saat perumusan hipotesa guru memberikan kesemapatan kepada siswa untuk merumuskan jawaban sementara dan mempertimbangkan masukan dari siswa dalam merumuskan hipotesis.untuk memudahkan perumusan hipotesis guru menuliskan bebedrapa hipotesis dipapan tulis dan menyepakati tiga hipotesis yang akan digunakan untuk tahap selanjutnya
Mendorong siswa Mempunyai perhatian, dan semangat dalam belajar b. Menyampaikan tujuan pembelajaran dan kompetensi yang akan dicapai c. Memberikan pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang lalu d. Menggunakan media alat pemusat perhatian
TINDAKAN 3 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan kompetensi yang akan dicapai kemudian memberikan apersepsi mengenai materi sebelumnya yaitu pengertian dan bentuk bela Negara kemudian guru memperlihatkan stimulus lain berupa gambar reog ponorogo .apersepsi itu dilakukan untuk menggugah ingatan siswa sekaligus sebagai sarana pemusat perhatian yang menambah motivasi siswa untuk belajar.
2. Mendorong siswa memiliki Keinginan untuk secara tuntas menguasai materi pelajaran a. Menjelaskan materi dengan menggunakan bahasa dan kata-kata efektif yang dapat dimengerti oleh siswa b. Dapat menciptakan Susana santai tapi serius dalam pembelajaran c. Dapat menggiring siswa untuk terlibat dalam menerapkan metode inquiri nilai dengan cara melontarkan stimulus yang mengundang pemecahan masalah d. Memberikan kesempatan yang banyak kepada siswa untuk bertanya e. Memberikan pengetahuan bermakna dan relevan bagi siswa f. membagi perhatian yang sama kepada seluruh siswa g. Memonitoring pelaksanaan pembelajaran secara menyeluruh h. Memberikan reward kepada siswa yang cakap dalam bertanya dan berpendapat i. Mengklarifikasi dan memberikan penjelasan terhadap jawaban yang kurang tepat 3. a. b. c.
4.
a. b. c.
5. a. b. c.
d.
Mendorong siswa Berusaha mencapai citacita Membimbing siswa untuk mengerjakan tugas dengan baik Mengungkap dan membantu kesulitan belajar siswa Memberikan test sesuai dengan yang telah diajarkan
Mendorong siswa Melakukan kegiatan sebaik-baiknya dengan penuh tanggung jawab Mendorong siswa untuk tertib dalam mengikuti proses pembelajaran Membimbing siswa untuk mengikuti diskusi dengan tertib Tidak menyalahkan orang lain atas kegagalan yang diterima dalam mengerjakan tugas
Mengadakan refleksi Mengadakan klarifikasi setelah diadakannya diskusi Bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran Memotivasi siswa untuk terus bersemangat dalam belajar sebagai salah satu bentuk perwujudan bela Negara Memotivasi siswa untuk meningkatkan rasa kecintaan terhadap tanah air
Guru menjelaskan materi dengan kata-kata efektif yang dimengerti siswa,memonitoring pembelajaran secara menyeluruh,namun dalam pembelajarannya terlalu santai karena tidak pernah menegur siswa yang berbuat gaduh,pada tindakankedua ini guru sudah agak memberikan penjelasan kepada siswa tentang apa itu metode inquiry, bisa membagi perhatian yang sama kepada seluruh siswa dimana beliau membero kesempatan pertama kepada siswa yang belum berargumen dibandingkan kepada siswa yang aktif. ketika diadakan diskusi kelas ,dan memberikan harapan reward dengan ketentuan yang jelas kepada siswa yang cakap dalam bertanya maupun berpendapat selain itu guru juga memmberikan klarifikasi terhadap jawaban yang kurang tepat.
Guru sudah membimbing siswa untuk mengerjakan tugas dengan baik dan juga membantu mengungkap kesulitan belajar siswa dengan cara berkeliling keseluruh kelas dan memantau jalannya diskusi kelompok
Guru sudah agak dapat mengkondisikan siswa untuk tertib dalm mengikuti pembelajaran,dan juga dalam berdiskusi sudah mulai tertib karena tata tertin berdiskusi sudah disebutkan sebelum memulai diskusi kelas
Guru berhasil menyimpulkan materi pembelajaran bersama siswa namun belum mengadakan klarifikasi atas jalannya diskusi karena waktunya sudah habis ,guru memotivasi siswa untuk terus bersemangat belajar pada awal pelajaran sampai pada akhir pelajaran
3). Persepsi Terhadap pelaksanaan Tindakan III
a).Persepsi Guru •
guru berpendapat bahwa metode inquiry dapat meningkatkan motivasi belajar siswa karena dengan metode ini merangsang siswa untuk mengeluarkan ide dan gagasan untuk disharing dalam diskusi bersama temannya yang lain .
•
guru berpendapat bahwa metode inquiry dapat meningkatkan motivasi belajar siswa karena mendorong
kreativitas siswa pada aspek
kognitif,afektif dan psikomotor.sehingga ketika diterapkannya metode ini siswa tidak hanya mempunyai pengetahuan kewarganegaraan seputar pembelaan Negara .Akan tetapi juga siswa siswa dibimbing untuk memiliki
keterampilan
dan
karakter
kewarganegaraan
berkaitan
denganusaha pembelaan Negara. b). Persepsi siswa •
pada tindakan ketiga ini siswa merasa lebih termotivasi untuk belajar karena siswa sudah terbiasa dengan metode inquiry.
•
siswa merasa lebih termotivasi belajar karena suasana kelas lebih kondusif karena guru dapat mengelola kelas dengan baik dimana
siswa yang
berargumen dengan benar diberikan reward point nilai dan bagi yang gaduh terkena teguran . •
pada tindakan ketiga ini siswa merasa penerapan metode inquiry sudah berjalan lebih baik dari sebelumnya dimana dalam merumuskan masalah siswa tidak mengajukan secara serempak melainkan secara bergiliran dengan tertib begitu pula guru dalam membibmbing siswa merumuskan masalah cenderung lebih baik dari sebelumnya karena siswa yang akan mengajukan permasalahan diserrtai argument.
c. Analisis dan refleksi Tahapan ini adalah tahapan
pengkajian ,pertimbangan dan analisis atas hasil
penerapan metode inquiri dalam pembelajaran PKn yang dilaksanakan pada Tindakan III. Tahapan ini penting untuk dilakukan sebagai titik tolak dalam melaksanakan kegiatan perbaikan dan perencanaan untuk Tindakan selanjutnya ,dimana pada Tindakan berikutnya diharapkan proses pembelajaran akan lebih baik terutama dalam hal motivasi belajar siswa. Dari hasil pengamatan dalam Tindakan III ini ,peneliti menemukan beberapa hal yang perlu dikaji ulang berkaitan dengan penerapan metode inquiry dalam pembelajaran PKn baik itu berupa kekurangan maupun kelebihan dari penerapan metode inquiry dalam pembelajaran PKn antara lain adalah sebagai berikut: 1. Kelebihan hasil pelaksanaan Tindakan III Ada beberapa gambaran yang menunjukan kelebihan dari hasil penerapan Tindakan ketiga yaitu: a. Menurut pengamatan peneliti Perubahan dan peningkatan dalam hal motivasi belajar siswa sudah
Nampak pada
siswa
dikelas .hal itu terlihat dari
antusiasme mereka dalam diskusi ,semangat dan tanggung jawab mereka dalam mengerjakan tugas ,keterlibatan aktif siswa dalam pembelajaran dengan cara mengajukan pertanyaan,mengemukakanpendapat,berfikir kreatif untuk mencari informasi pada tahap pengunpulan data dengan menggunakan berbagai sumber belajar, b. Penerapan metode inquiry dapat lebih menggugah motivasi belajar siswa diantaranya terlihat dari semua kelompok yang antusias dalam mengikuti pembelajaran PKn dengan sungguh-sungguh khususnya ketika diskusi kelas.
c. Penerapan metode inquiry dapat menggugah kreativitas siswa dalam mengeluarkan pendapat sehingga menambah motivasi siswa dalam belajar d. Guru membimbing siswa dengan baik melewati tahapan inquiry dalam diskusi kelompok namun sebaliknya dalam diskusi kelas guru masih menemukan sedikit kesulitan dalam membimbing siswa khususnya dalam membimbing siswa merumuskan masalah dan membuat kesimpulan. e. Guru sudah cukup baik dalam memonitoring pembelajaran dan membagi perhatian kepada seluruh siswa dikelas hal itu terlihat dari cara guru memantau kelas saat diskusi kelas. f.
Siswa sudah agak terbiasa dengan penggunaan metode inquiry dengan tahapan lengkap sehingga hal itu dapat menambah motivasi belajar mereka karena mereka sudah lebih tahu apa yang harus mereka lakukuan dibandingkan dengan Tindakan satu dan dua mereka masih bingung dengan langkah-langkah yang harus dilewati,
pada tindakan ketiga ini Rata-rata
semua kelompok sudah bisa merumuskan permasalahan dan membuat kesimpulan 2. Kekurangan hasil pelaksanaan Tindakan III Adapun beberapa gambaran yang menunjukan kekurangan dari penerapan metode inquiry dalam pembelajaran PKn pada Tindakan II adalah a) Beberapa Siswa masih merasa kesulitan dalam merumuskan permasalahan dan membuat kesimpulan dalam diskusi.dari hasil pengamatan dan wawancara peneliti kepada siswa hal tersebut disebabkan oleh beragamnya permasalahan dalam artikel.dan kurang tersedianya sumber data yang akurat yang dapat
memudahkan siswa untuk membuat kesimpulan yang singkat,padat,jelas dan relevan. Dengan mengacu pada kelebihan penerapan Tindakan III tersebut serta Berdasarkan analisis dan refleksi pada siklus ke-III, maka peneliti menganggap bahwa pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) telah mencapai hasil sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Hal ini terlihat dari laporan kerja siswa,data hasil observasi dan wawamcara peneliti terhadap guru dan siswa menunjukan bahwa semua aspek pengamatan kemampuan dan indikator siswa lebih baik dari kedua siklus sebelumnya, sehingga peneliti menganggap tidak perlu lagi diadakan siklus berikutnya, karena hasil pembelajaran pada akhir siklus ke-III sudah memenuhi harapan, yakni adanya peningkatan hasil aktivitas siswa dari seluruh aspek, baik aspek kemampuan mengikuti tahapan dalam inquiry maupun aspek motivasi siswa dalam belajar D. Analisis hasil Penelitian 1. Perencanaan yang dilakukan guru untuk mempersiapkan penerapan metode inquiry dalam pembelajaran PKn Analisis yang peneliti lakukan ini didasarkan pada hasil temuan selama Penelitian dilapangan ,berupa data yang terkumpul baik dari hasil wawancara , observasi atau pengamatan serta dokumentasi .kemudian dilakukan pembahasan merujuk pada kajian teori yang relevan . Untuk menciptakan pembelajaran yang efektif tidak terlepas dari peran serta guru dan siswa sebagai komponen pembelajaran, karena dalam proses belajar mengajar yang efektif mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu,seperti yang dikemukakan oleh Djahiri (2003:1) tentang hakikat pembelajaran yaitu sebagai berikut:
Pembelajaran memuat makna dua proses kegiatan yaitu kegiatan belajar siswa (KBS) dan kegiatan perencanaan serta pelaksanaan / mengajar guru(KMG). Berbeda dengan faham lama yang menetapkan KMG sebagai kiblat pembelajaran .maka dalam pembaharuan pendidikan kini ,KBS adalah hal yang paling utama dan menjadi penjuru dari seluruh perancangan pengajaran maupun prose's dan perolehan hasilnya.
Hal ini menggambarkan bahwa interaksi guru sebagai pendidik dengan siswa sebagai peserta didik merupakan inti prose's dalam terciptanya pembelajaran yang efektif. Selain perlu adanya interaksi antara guru dan siswa dalam prose's pembelajaran pun menuntut direncanakan secara sistematis masing-masing komponen agar terjadi suatu prose's pembelajaran yang optimal,efektif, dan efisien bagi terwujudnya tujuan yang hendak dicapai.hal tersebut sesuai dengan yang diungkapkan syaiful sagala (2007: 64) bahwa: Pembelajaran adalah setiap kegiatan yang dirancang oleh guru untuk membantu seseorang mempelajari suatu kemampuan atau nilai yang baru dalam suatu prose's yang sistematis melalui tahap rancangan pelaksanaan,dan evaluasi dalam konteks KBM.
Dari uraian diatas dapat terlihat bahwa dalam setiap kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan terlebih dahulu dipersiapkan suatu bentuk perencanaan pengajaran .persiapan pengajaran ini sebagai kegiatan integral dari prose's pembelajaran sekolah. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi
yang dilakukan peneliti kepada guru
diperoleh informasi bahwa sebelum diterapkannya metode inquiry dalam pembelajaran pkn guru tidak melakukan perencanaan khusus ketika akan memulai pembelajaran .guru hanya mempersiapkan materi yang akan dibelajarkan kepada siswa ,sedangkan silabus dan RPP dibuat sekaligus untuk satu tahun ,jadi tidak dibuat setiap tindakan .adapun metode yang digunakan yaitu ceramah dan diskusi.media yang pernah beliau gunakan buku teks dan artikel dari Koran..namun sekali pernah menggunakan media elektronik sebagai media untuk belajar.
Dalam menerapkan metode inquiry tentu saja guru dituntut untuk melakukan perencanaan sebelum melaksanakan pembelajaran.yang dilakukan peneliti dan guru diharukan membuat silabus dan RPP yang didalamnya terdapat tujuan pembelajaran,materi pembelajaran metode yang akan digunakan ,media yang akan digunakan dalam menerapkan metode inquiry,sumber pembelajaran yang digunakan serta evaluasi yang digunakan . Selain itu peneliti dan guru diharuskan membuat scenario pembelajaran dan alokasi waktu ,sehingga langkah-langkah dalam pembelajaran dapat lebih sistematis dan terarah .dengan perencanaan yang dilakukan peneliti dan guru dalam mempersiapkan penerapan metode inquiry ,maka pelaksanaan pembelajaran dapat berjalan lancar dan optimal serta dapat meningkatkan motivasi belajar siswa..Dalam proses pembelajaran guru dituntut untuk memiliki kemampuan dalam segala hal yang berkaitan dengan pelaksanaan pengajaran salah satunya yaitu guru harus mampu membuat perencanaan pengajaran .dalam membuat perencanaan pengajaran guru harus mempertimbangkan beberapa hal yang mempengaruhi belajar siswa .diantaranya keadaan sekolah dimana pembelajaran itu berlangsung seperti ketersediaan sarana dan prasrana ,kelengkapan alat bantu pelajaran yang tersedia disekolah .selain itu komponen siswa pun berpengaruh dalam dalam pembuatan perencanaan sehingga perlu mendapat perhatian yakni dengan memperhatikan kedalaman bahan ajar yang disesuaikan dengan kemampuan dan perkembangan siswa sehingga siswa tidak kesulitan dalam menerima dan memahami materi yang diajarkan. hal senada diungkapkan oleh Nu’man Somantri (2001:313) mengemukakan bahwa selain harus mempersiapkan silabus dan RPP, guru juga harus memahami hal-hal berikut : a. Berbagai macam teknik mengajar. b. Hubungan bahan pelajaran PKn dengan ilmu-ilmu sosial lainnya. c. Lingkungan masyarakat, agama, sains, dan teknologi. d. Mengenal karakter kata-kata ilmu sosial.. Selain memberikan manfaat bagi siswa perencanaan pengajaran pun memberikan manfaat kepada guru diantaranya guru dapat memahami hakekat materi pelajaran sebagai suatu
pelajaran yang dapat meningkatkan motivasi belajar siswa serta guru dapat lebih introspeksi diri untuk memperbaiki cara pembelajarannya menjadi lebih baik lagi.hal tersebut sesuai dengan yang dikemukakan oleh soetopo dan soemanto dalam suryosubroto (2002:30) bahwa selain berguna sebagai alat control .persiapan pengajaran juga berguna sebagai pegangan bagi guru itu sendiri untuk merancang situasi belajar agar menjadi lebih mudah dan menarik.selain itu melalui system perencanaan yang matang guru akan terhindar dari keberhasilan yang untung-untungan ,dapat menggambar berbagai hambatan yang mungki dihadapi,menentukan langkah untuk memanfaatkan berbagai fasilitas Berdasarkan hasil Penelitian adanya perencanaan pengajaran sebelum di laksanakannya penerapan metode inquiry dalam pembelajaran PKn sangatlah membantu guru dan peneliti dalam melaksanakan pembelajaran secara efektif dan optimal dari awal sampai akhir serta memudahkan peneliti dalam menilai kekurangan dan kelebihan proses pembelajaran sebagai tindak lanjut perbaikan pada pembelajaran berikutnya,sehingga diharapakan pada pembelajaran berikutnya dapat dilaksanakan lebih optimal ,lebih jelas ,terarah dan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa untuk berpartisipasi aktif dan berpikir kreatif dalam pembelajaran. 2. Pelaksanaan penerapan metode inquiry dalam pembelajaran PKn Analisis ini didasarkan pada siklus I sampai dengan III pada pembelajaran PKn dengan menggunakan metode inquiry.peneliti melihat bahwa selama pembelajaran berlangsung dengan menerapkan metode inquiry sebanyak tiga siklus telah dapat meningkatkan motivasi belajar siswa . secara lebih jelas akan diulas satu persatu dibawah ini
TABEL 4.10 Perbandingan hasil aktivitas guru ASPEK YANG DIAMATI
SIKLUS 1 B
C
SIKLUS 2 K
B
C
SIKLUS 3 K
B
C K
A.METODE INQUIRY 1.Perumusan masalah a. Pertanyaan yang diajukan untuk mengarahkan siswa merumuskan masalah b. Membimbing siswa agar merumuskan masalah c. Memancing siswa bertanya dan menjawab 2.Merumuskan hipotesa
V
V
V
a. Pemberian kesempatan kepada siswa merumuskan jawaban sementara b. mempertimbangkan masukan dari siswa dalam merumuskan hipotesis c. Pengajuan pertanyaan kearah perumusan hipotesis 3. P engumpulan data
a. Pemberian kesempatan kepada siswa mencari dan menentukan data b. Meminta pendapat siswa tentang data yang sesuai dengan pokok msalah c. Membimbing siswa untuk memanfaatkan sumber belajar 4. Pengambilan keputusan/kesimpul an a. Menuntun siswa kearah menemukan pola hubungan/pertaut
V
V
V
V
V
V
V
V V
an antar jawaban yang diperkirakan baik /benar b. Bersama siswa mengambil beberapa kesimpula 5. Menerapkan kesimpulan alternative pilihan a. Menyimpulkan dan mempertegas keputusan dengan mengungkap dampak positif dan negative pilihan terbaik b. Mempertanyakan kembali posisi pilihan siswa
V
V
V
B. KEMAMPUAN GURU DALAM MEMOTIVASI BELAJAR SISWA 1.
Mendorong siswa Mempunyai perhatian, dan semangat dalam belajar a. Menyampaikan tujuan pembelajaran dan kompetensi yang akan dicapai b. Memberikan pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang lalu c. Menggunakan media alat pemusat perhatian
V
V
V
2.
Mendorong siswa memiliki Keinginan untuk secara tuntas menguasai materi pelajaran a. Menjelaskan materi dengan menggunakan bahasa dan kata-kata efektif yang dapat dimengerti oleh siswa b. Dapat menciptakan Susana santai tapi serius dalam pembelajaran c. Dapat menggiring siswa untuk terlibat dalam menerapkan metode inquiri nilai dengan cara melontarkan stimulus yang mengundang pemecahan masalah d. Memberikan kesempatan yang banyak kepada siswa untuk bertanya e. Memberikan pengetahuan bermakna dan relevan bagi siswa f. membagi perhatian yang sama kepada seluruh siswa g. Memonitoring pelaksanaan pembelajaran secara menyeluruh h. Memberikan reward kepada siswa yang cakap dalam bertanya dan berpendapat i. Mengklarifikasi dan memberikan penjelasan terhadap jawaban yang kurang tepat 3. Mendorong siswa Berusaha mencapai cita-cita a. Membimbing siswa untuk mengerjakan tugas dengan baik b. Mengungkap dan membantu kesulitan belajar siswa c. Memberikan test sesuai dengan yang telah diajarkan
V
V
V
V
V
V
4.
Mendorong siswa Melakukan kegiatan sebaik-baiknya dengan penuh tanggung jawab a. Mendorong siswa untuk tertib dalam mengikuti proses pembelajaran b. Membimbing siswa untuk mengikuti diskusi dengan tertib c. Tidak menyalahkan orang lain atas kegagalan yang diterima dalam mengerjakan tugas 5. Mengadakan refleksi a. Mengadakan klarifikasi setelah diadakannya diskusi b. Bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran c. Memotivasi siswa untuk terus bersemangat dalam belajar sebagai salah satu bentuk perwujudan bela Negara d. Memotivasi siswa untuk meningkatkan rasa kecintaan terhadap tanah air
V
V
V
V
V
V
TABEL 4.11 PERBANDINGAN AKTIVITAS SISWA ASPEK YANG DIAMATI
SIKLUS 1
A.METODE INQUIRY
B
C
1.Perumusan masalah Siswa mengkaji focus permasalahan Siswa mengklasifikasikan dan menentukan focus masalah c. Siswa bertanya hal yang tidak dimengerti 2.Merumuskan hipotesa a. merumuskan jawaban sementara dari permasalahan yang diajukan b. Merumuskan nya sebagai hipotesa
SIKLUS 2 K
V
B
C
SIKLUS 3 K
B
V
V
V
V
a. b.
V
C
K
3.Pengumpulan data a. b. c.
V
V
V
siswa mencari dan menentukan data dari berbagi sember Memberikan pendapat tentang data yang sesuai dengan pokok msalah memanfaatkan sumber belajar yang tersedia
4.Menguji kebenaran hipotesa mengemukakan data sesuai dengan hasil temuan baik secara individu maupun kelompok b. bertanya dan mengeluarkan pendapatnya dalam diskusi c. Menjawab Pertanyaan-pertanyaan kearah pengujian hipotesa d. memilih,menilai,dan menentukan alternative pemecahan 5.Pengambilan keputusan/kesimpulan
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
a.
a.
Menelaah seluruh jawaban yang ada b. Mengajukan kesimpulan 6.Menerapkan kesimpulan alternative pilihan a. Mengkaji dan menguji data baru b. Merespon pertanyaan dan pernaytaan guru/siswa lainny c. Menentukan posisi argumental B. MOTIVASI BELAJAR SISWA
1. perhatian, dan semangat dalam belajar a. sungguh-sungguh dan penuh perhatian Mengikuti pelajaran b. semangat untuk mengikuti pelajaran PKn yang disampaikan 2.Kemauan untuk Berusaha bekerja kreatif a. Menggunakan kemampuan berfikir kreatif b. Mampu membuat hipotesis yang berbeda dari temannya yang lain 3. Keinginan untuk secara tuntas menguasai materi pelajaran a. Secara aktif terlibat dalam proses pembelajaran b. menyimak dan memperhatikan penjelasan guru dalam proses pembelajaran dengan seksama c. Keberaniannya dalam bertanya,berpendapat,dan menjawab pertanyaan dengan baik dari guru maupun dari siswa lain dengan bertanggung jawab dan tidak menyimpang dari topic diskusi d. Motivasi dan kegairahan dalam mengikuti pembelajaran ( meyelesaikan tugas mandiri e. Motivasi dan kegairahan dalam
mengikuti pembelajaran ( meyelesaikan tugas kelompok ) f. Motivasi dan kegairahan dalam mengikuti pembelajaran(Mengikuti jalannya diskusi dengan sungguh sungguh) g. Membaca dan menelaah buku ,LKS atau sumber lain untuk mengerjakan tugas dan atau mendapatkan informasi pendukung 4.Berusaha mencapai cita-cita a. Mengerjakan tugas dengan baik b. Tidak cepat putus asa ketika menghadapi kesulitan belajar c. Berusaha memecahkan permasalahan yang dilontarkan guru d. Mengerjakan test dengan baik 5.Kemampuan untuk memilih cara menyelesaikan tugas a. Mencari sumber atau alat yang dapat membantu penyelesaian tugas b. Bekerjasama dalam kelompok untuk menyelesaikan tugas 6.Melakukan kegiatan sebaik-baiknya dengan penuh tanggung jawab a. Tidak main-main pada saat guru menyampaiakan pembelajaran b. Mengkuti jalannya diskusi dengan cara memberikan pendapat yang relevan dengan topic yang sedang didiskusikan c. Mengerjakan latihan yang ada di LKS baik secara individu maupun kelompok d. Berusaha secara optimal dalam mengerjakan tugas 7. Mengadakan refleksi a. Menyimak penjelasan dan pelurusan dari guru setelah berakhirnya diskusi b. Keterlibatan siswa Bersama guru dalam membuat kesimpulan c. Motivasi siswa untuk membela negara setelah mengikuti proses pembelajaran d. Motivasi siswa untuk mencintai tanh air Indonesia
a
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
Siklus I,pada Tindakan siklus satu ini yang dilakukan adalah mensosialisasikan metode inquiry pembelajaran PKn kepada guru dan siswa.dalam menerapkan metode ini kelas dibagi kedalam 12 kelompok kecil.tiap kelompok diberi satu kasus yang sama mengenai kasus askar wataniah. pemilihan tema ini bertujuan untuk mengenalkan siswa tentang masalah bela Negara dan seberapa pentingnya usaha pembelaan Negara bagi bangsa Indonesia sehingga pada awal
mengikuti pembelajaran PKN dengan materi partisipasi dalam pembelaan Negara, telah menumbuhkan motivasi awal bagi para siswa untuk membela Negara hal itu terlihat dari refleksi diakhir pembelajaran dimana siswa diajak untuk mengemukakan pendapatnya dan hasilnya mereka merasa termotivasi untuk belajar dan berprestasi supaya tidak mudah dipengaruhi oleh bangsa asing,terus berusaha memperbaiki sikap dan moral menuju yang lebih baik sebagai perwujudan kewajiban warga Negara dalam membela negara. Hasil pelaksanaan tindakan I dalam penelitian ini agaknya cukup relevan dengan dengan tujuan pendidikan kewarganegaraan yang dikemukakan oleh Somantri (2001:154), yaitu : PKn merupakan usaha untuk membekali peserta didik dengan pengetahuan dan kemampuan dasar yang berkenaan dengan hubungan antar warga negara dengan negara serta pendidikan pendahuluan bela negara agar menjadi warga negara yang dapat diandalkan oleh bangsa dan negara. kelima komponen umum dalam metode inquiry
yaitu Question, Student
Engangement, Cooperative Interaction, Performance Evaluation, dan Variety of Resources ,sudah nanpak dimana untuk komponen question Pembelajaran biasanya dimulai terlihat dari guru yang mengajukan pertanyaan pembuka yang memancing rasa ingin tahu siswa dan atau kekaguman siswa akan suatu fenomena dengan cara mengajukan pertanyan mengenai apa itu bela Negara dan juga guru menanykan masalah –masalah yang akir akhir ini terjadi yang merongrong bangsa Indonesia baik dari dalam maupun dari luar negeri. Siswa kemudian diberi kesempatan untuk bertanya, yang dimaksudkan sebagai pengarah ke pertanyaan inti yang akan dipecahkan oleh siswa.akan tetapi siswa masih belum termotivasi untuk mengajukan pertanyaan hal tersebut karena siswa menganggap penjelasan dari guru sudah cukup.
hal tersebut
mengisyaratkan Student Engangement atau keterlibatan aktif siswa belum Nampak dengan baik,dimana pembelajaran pada tindakan pertama ini masih didominasi oleh guru.sedangkan komponen
Cooperative Interaction pada
tindakan 1 telah Nampak ketika siswa berkomunikasi, bekerja berpasangan atau dalam kelompok, dan mendiskusikan berbagai gagasan dalam diskusi kelompok .sedangkan Performance Evaluation. Nampak ketika diskusi kelas mereka berargumen berdasarkan produk diskusi kelompok. guru memberikan penilaian individu dan kelompok.terhadap penampilan dalam diskusi kelas guru memberikan penilaian individu .Dalam membuat produk kelompok Nampak guru memanfaatkan komponen Variety of Resources dimana guru memberikan kebebasan kepada siswa dalam memilih sumber belajar mereka tidak harus terpaku pada buku teks .namun dari pihak siswanya belum begitu memanfaatkan komponen variety of resources dimana siswa hanya memanfaatkan buku teks dan artikel yang disediakan oleh guru b. Siklus II ,pada Tindakan siklus II masih tetap membagi kelompok menjadi 12 kelompok kecil akan tetapi kasus yang akan dibahas sebelumnya telah ditugaskan sehingga masing masing kelompok membawa kasus yang berbeda dengan tema yang sama.adapun tema yang
dibahas dalam pelaksanaan tindakan 2 yaitu
mengenai lepasnya pulau sipadan dan ligitan dari tangan Indonesia .pemilihan tema ini ternyata cukup ampuh untuk mendorong siswa lebih meningkatkan motivasi belajarnya hal itu terlihat pada refleksi hasil pembelajaran tindakan kedua yang tertuang dalam laporan diskusi kelompok mereka dimana mereka merasa termotivasi untuk belajar dan berprestasi supaya tidak mudah diperbudak oleh bangsa lain , dan terus belajar dengan giat supaya setelah kita dewasa dan menjadi pemerintah akan memperhatikan strategi dalam mempertahankan dan
melindungi kepulauan . Pada tindakan kedua ini ,motivasi mulai nampak pada kelima komponen umum dalam metode inquiry
yaitu Question, Student
Engangement, Cooperative Interaction, Performance Evaluation, dan Variety of Resources , untuk komponen question Pembelajaran terlihat dari
guru yang
mengajukan pertanyaan pembuka yang memancing rasa ingin tahu siswa dan atau kekaguman siswa akan suatu fenomena dengan cara menanykan masalah – masalah yang akhir akhir ini terjadi yang merongrong bangsa Indonesia baik dari dalam maupun dari luar negeri khususnya yang mengancam keutuhan wilayah indonesia. Siswa kemudian diberi kesempatan untuk bertanya, yang dimaksudkan sebagai pengarah ke pertanyaan inti yang akan dipecahkan oleh siswa.sebagian siswa termotivasi untuk menjawab pertanyaan dari guru .hal tersebut mengisyaratkan Student Engangement atau
keterlibatan aktif siswa
sudah
Nampak,dimana pembelajaran pada tindakan kedua ini siswa lebih aktif dan guru hanya bertindak sebagai fasilitataor saja..sedangkan komponen
Cooperative
Interaction pada tindakan 2 telah Nampak ketika siswa berkomunikasi, bekerja berpasangan atau dalam kelompok, dan mendiskusikan berbagai gagasan dalam diskusi kelompok dimana mereka membagi tugas untuk menyelesaiakan permasalahan yang diberikan guru supaya bisa selesai tepat pada waktunya. .sedangkan
Performance Evaluation. Nampak ketika diskusi kelas mereka
berargumen berdasarkan produk diskusi kelompok. guru memberikan penilaian individu dan kelompok.terhadap penampilan dalam diskusi kelas guru memberikan penilaian individu .Dalam membuat produk kelompok Nampak guru memanfaatkan komponen Variety of Resources
dimana guru memberikan
kebebasan kepada siswa dalam memilih sumber belajar mereka tidak harus terpaku pada buku teks .begitu pula dari dari pihak siswanya pada tindakan kedua
ini sudah mulai memanfaatkan komponen variety of resources dimana siswa memanfaatkan buku teks dan artikel yang dicari oleh masing-masing aggota kelompok.selain dari kelima komponen umum diatas pada tindakan kedua ini ,motivasi belajar siswa juga meningkat dibandingkan tindakan sebelumnya khususnya ketika merumuskan permasalahan dan membuktikan hipotesis pada tindakan kedua ini guru juga memiliki andil yang besar dalam meningkatkan motivasi belajar siswa.karena pada tindakan kedua ini guru mulai memberikan reward terhadap siswa yang ikut berpartisipasi
dalam proses pembelajaran
khususnya ketika diskusi berlangsung . c. Siklus III ,pada Tindakan siklus III masih tetap membagi kelompok menjadi 12 kelompok kecil akan tetapi kasus yang akan dibahas sebelumnya telah ditugaskan sehingga masing masing kelompok membawa kasus yang berbeda dengan tema yang sama.pada tindakan ketiga ini dipilih kasus pengklaiman reog ponorogo oleh pemerintah Malaysia
.Pada tindakan ketiga
,motivasi siswa Nampak dalam
mengikuti beberapa tahapan inquiry pada tahapan perumusan masalah siswa siswa lebih termotivasi untuk mengajukan argument hal itu mengindikasikan komponen question dan student engangement sudah terlaksana dengan baik karena pada perumusan masalah
dilaksanakan terlebih dahulu dalam kelompok kecil
kemudian dibawa kedalam forum diskusi kelas dan siswa yang menjawab dengan argument yang sesuai akan diberi reward point tambahan dengan kata lain cooperative interaction dan performance evaluation pun sudah Nampak pada tindakan ketiga ini ,selain itu pada saat pembuktian hipotesis mereka tmapak antusias memanafaatkan sumber yang ada tidak hanya buku paket tapi juga artikel.sehingga konponen variety of resource pun sudah terlihat pada tahap pembuktian hipotesis , dan pada tahap kesimpulan dan refleksi mereka merasa
termotivasi untuk meraih pendidikan yang tinggi sehingga kita bisa mempelajari kebudayaan daerah di indonesia dan pada akhirnya dapat mempertahankan keutuhan Negara , Berdasarkan data yang diperoleh peneliti saat dan setelah tindakan dilaksanakan menunjukan bahwa pembelajaran PKn dengan metode inquiry dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. di SMPN 1 Ciamis.dalam pelaksanaan ketiga siklus pembelajaran tersebut .kasus-kasus yang dianalisis oleh siswa diambil dari artikel dari internet .kasus yang dibahas cukup bervariasi diambil dari kejadian yang terjadi dimasyarakat.hal itu sesuai dengan salah satu karakteristik pendekatan inquiry .selain sesuai dengan karakteristik pendekatan inquiry ternyata kejadian yang terjadi dimasyarakat pun merupakan salah satu komponen penting dalam materi pelajaran PKn sebagaiamana yang dikemukakan oleh Seperti yang dikemukakan oleh Hanna dalam Somantri (2001:307), bahwa untuk program di sekolah harus memperhatikan motivasi, tugas perkembangan (developmental tasks) siswa, dan “basic human activities”. Dengan demikian, bahan untuk PKn disamping demokrasi politik, maka penyusunannya harus memperhatikan pula: (a) formal content (bahan pelajaran yang diambil dari disiplin ilmu sosial), (b) informal content (bahan pelajaran yang diambil dari lingkungan masyarakat), (c) respon siswa terhadap formal dan informal content. dari ketiga Tindakan yang dilakukan dapat dilihat bahwa langkah-langkah dalam metode inquiry sudah dapat diterapkan dengan baik meskipun pada awal Tindakan siswa merasa kesulitan dengan menggunakan metode tersebut,karena mereka belum memahami secara jelas langkah langkah metode inquiry.untuk dapat mengikuti pembelajaran dengan baik dengan mengguanakan metode inquiry ada beberapa prasyarat yang harus dipenuhi oleh siswa diantaranya sebagaiamana yang dikemukakan,(Ahmad Kosasih Djahiri.1999:61) yaitu siswa harus memiliki kemampuan analisis ,sintesis dan evaluative,analisis nilai,mahir menangkap pendapat,suka menerima kritik dan pendapat,terbuka dan demokratis.Pendapat Ahmad
Kosasih Djahiri pun diperkuat oleh pendapat garton (2005) dalam salah satu komponen umum pembelajaran inquiry salah satu diantaranya yaitu
komponen question yaitu .
Pembelajaran biasanya dimulai dengan sebuah pertanyaan pembuka yang memancing rasa ingin tahu siswa dan. kemudian Siswa diberi kesempatan untuk bertanya, yang dimaksudkan sebagai pengarah ke pertanyaan inti yang akan dipecahkan oleh siswa. Selanjutnya, guru menyampaikan pertanyaan inti atau masalah inti yang harus dipecahkan oleh siswa. Untuk menjawab pertanyaan ini - sesuai dengan Taxonomy Bloom - siswa dituntut untuk melakukan beberapa langkah seperti evaluasi, sintesis, dan analisis karena Jawaban dari pertanyaan inti tidak dapat ditemukan misalnya di dalam buku teks, melainkan harus dibuat atau dikonstruksi. Hasil penelitian menunjukan keuntungan dari penggunaan pembelajaran inquiry dalam mata pelajaran PKn diantaranya
meningkatkan keterampilan dalam proses ilmiah ,
meningkatkan semangat kreativitas pada siswa ,memberikan kebebasan belajar kepada siswa,memungkinkan kerjasama dua arah (guru-siswa dan siswa-siswa).Dalam suatu pelaksanaan pembelajaran peran guru sebagai motivator sangat besar dalam menentukan dan menerapkan metode pembelajaran sehingga proses pembelajaran berjalam efektif dan optimal untuk mencapai tujuan yang diharapkan sehingga siswa dapat termotivasi untuk berperan aktif dalam pembelajaran yang dilakukan .guru tidak hanya dituntut untuk menentukan metode yang tepat dalam pembelajaran tetapi juga harus memahami serta menguasai metode mengajar yang digunakan agar dalam pelaksanaannya dapat berjalan lancar.berkaitan dengan peran guru ini Azis Wahab (2007:36) mengemukakan bahwa : Seorang guru mempunyai metode dan seorang guru yang baik akan memahami dengan baik metode yang digunakannya sebab sudah sering didengar bahwa tidak ada satu metode pun yang baik untuk semua mata pelajaran . Pendapat tersebut senada dengan yang dikemukakan Djahiri (1985:28),bahwa:
Guru harus memiliki strategi yang menerapkan sejumlah metode atau cara atau pola dalam mencapai /melaksanakan sesuatu atau dalam mengajar serta dapat menggunakan pendekatan-pendekatan yang baik. Begitu pula dalam penerapan metode inquiry guru harus memahami perannya disana sebagai motivator dan fasilitator bagi siswa sebagaiamana yang dikemukakan oleh (soetjipto,1997:108): peran guru dalam menerapkan metode inquiry adalah 1. Memfasilitasi sejumlah besar aktivitas yang berorintasi pada siswa 2. Membantu siswa menentukan jawaban oleh mereka sendiri dengan menjadi narasumber,tetapi tidak memberikan jawaban secara langsung . 3. Memberikan referensi yang dibutuhkan dalam kelas. 4. Bertindak sebagai motivator bagi siswa,yang meliputi. Selain peran guru yang telah disebutkan diatas untuk dapat menggunakan metode inquiry dengan baik,maka guru harus memiliki beberapa prasyarat sebagai berikut: kejelian membaca dunia nyata,kemahiran membaca kemampuan siswa,kemahiran mengguanakan teknik bertanya ,menangkap dan memanipulasdi reaksi ,keterbukaan dan kemampuan menahan diri,penampilan humanistic-demokratis,(Ahmad Kosasih Djahiri.1999:61) Selama proses pembelajaran dengan menggunakan metode inquiry berlangsung guru senantiasa meningkatkan motivasi belajar siswa .sehingga siswa dapat menunjukan sikap partisipatif dan berperan aktif dalam pembelajaran . upaya yang dilakukan oleh guru untuk meningkatkan motivasi belajar siswa yaitu dengan menciptakan suasana kompetitif serta memberikan dorongan kepada siswa untuk mengemukakan pendapatnya baik dalam diskusi kelompok maupun dalam diskusi kelas . Penerapan metode inquiry dikelas IX SMP Negeri I ciamis pada materi paertsipasi dalam usaha pembelaan negara
selain dapat meningkatkan motivasi belajar siswa juga
mampu mengembangkan ketiga aspek kompetensi dalam mata pelajaran PKn adapun ketiga aspek tersebut yaitu pertama civic knowledge (pengetahuan kewarganegaran pengetahuan yang berkaitan deangan hak dan kewajiban warga negara ) kedua civic skill (meliputi keterampilan intelektual (intelectual skills) dan keterampilan berpartisipasi (participatory skills)
dalam
kehidupan
berbangsa
dan
bernegara)
ketiga
Civic
Disposition(
Watak-watak
kewarganegaraan),
Civic knowledge yang terbentuk pada tindakan I yaitu siswa mengetahui pentingnya usaha pembelaan Negara pada tindakan II yaitu siswa mengetahui bentuk-bentuk pembelaan negara bentuk-bentuk usaha pembelaan Negara ,pada tindakan ketiga mengetahui cara berperan serta dalam usaha pembelaan Negara. civic skill yang terbentuk pada tindakan I yaitu siswa memiliki keterampilan intelektual untuk mengusulkan kepada pemerintah agar lebih memperhatikan kesejahteraan rakyatnya,dan untuk keterampilan berpartisipasinya mereka akan mencoba menyadarkan anggota keluarga mereka untuk tetap setia kepada NKRI apabila ada dari salah satu anggota keluarganya yang masuk menjadi askar wataniah .pada tindakan II siswa memilki keterampilan intelektual berupa
harus lebih tanggap dalam
memperhatikan pualu-pulau kosong dengan mengusulkan untuk membuat atau memiliki dokumen asli kepemilikan pulau. sedangkan untuk keterampilan berpartisisipasi terlihat dari penerapan ksimpulan dimana apabila posisis menjadi warga Negara sipadan dan ligitan mereka akan tetap bertahan sebagai warga Negara Indonesia ,namun akan mengusulkan kepada pemerintah agar lebih memperhatikan dan melindungi kesejahteraan penduduk pulau sipadan dan ligitan pada tindakan III siswa memiliki keterampilan intelektual untuk Indonesia harus meningkatkan kewaspadaan menjaga dan melestarikan kebudayaan daerah Indonesia dengan cara mematenkan hak cipta atas suatu hasil karya senisedangkan keterampilan berpartisisipasi siswa terlihat dari kesungguhan mereka untuk mempelajari kesenian daerahsebagai wujud usaha pembelaaan Negara.sedangkan civic Disposition dari tindakan I,II,dan III adalah membentuk warganegara yang yang memiliki rasa nasionalisme dan berkarakter setia terhadap bangsa dan Negara . 3.Implikasi penerapan metode inquiry dalam pembelajaran PKn dalam menumbuhkan motivasi belajar siswa
Guru memiliki peranan yang sangat besar dalam menciptakan suasana pembelajaran yang menarik ,menyenangkan serta akrab bagi siswa .dengan suasana kelas yang menyenangkan tentu saja akan meningkatkan motivasi belajar siswa untuk lebih kreatif ,inovatif,serta inisiatif dalam proses pembelajaran. Ada berbagai factor yang dapat mempengaruhi motivasi belajar siswa factor-faktor tersebut dapat digolongkan menjadi dua factor yaitu factor intern dan factor ekstern .yang merupakan factor intern yaitu factor jasmani ,psikologis ,dan factor kelelahan sedangkan factor ekstern yang dapat mempengaruhi motivasi belajar siswa adalah metode mengajar,kurikulum,relasi guru dengan siswa ,relasi siswa dengan siswa ,media mengajar,dll. Salah satu diantara factor ekstern yang dapat meningkatkan motivasi belajar siswa adalah metode mengajar .metode yang digunakan guru dalam mengajar sangat mempengaruhi motivasi belajar siswa.penggunaan metode yang tepat akan menentukan evektivitas dan efisiensi pembelajaran sehingga akan membuat materi pelajaran yang sulit menjadi lebih menarik dan mudah dipahami oleh siswa ,selain itu dapat meningkatkan motivasi belajar siswa ,sehingga siswa dapat berperan aktif dalam pembelajaran . Penggunaan metode inquiry dalam proses pembelajaran meupakan satu upaya yang ditempuh guru untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Motivasi merupakan suatu yang disadari untuk menggerakan dan mengarahkan seseorang sehingga ia terdorong untuk bertindak melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan tertentu .hal ini sejalan dengan pendapat abin syamsudin makmun (2002:37) bahwa : Motivasi adalah sebuah kekuatan (power)atau tenaga (force) atau daya (energy) atau suatu keadaan yang kompleks (a compleks state ) dan kesiapsediaan (prepatory set) dalam diri individu (organisme) untuk bergerak (to move,motion,motive) kearah tujuan tertentu ,baik disadari maupun tidak disadari.
Berhubungan dengan motivasi tersebut ada tiga fungsi motivasi dalam pembelajaran yaitu:
1) Mendorong timbulnya tingkah laku perbuatan .tanpa motivasi tidak akan timbul suatu perbuatan misalnya belajar 2) Motivasi berfungsi sebagai pengarah ,artinya mengarahkan perbuatan untuk mencapai tujuan yang diinginkan 3) Motivasi berfungsi sebagai penggerak,artinya menggerakan tingkah laku seseorang .besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan (oemar Hamalik,2001:108) Motivasi memiliki peran yang sangat penting dalam proses belajar siswa,karena tanpa adanya motivasi maka proses belajar siswa akan sukar berjalan dengan lancar . sebagaimana yang dikemukakan Dimyati dan Mujiono (2002) pentingnya motivasi belajar bagi siswa adalah sebagai berikut: a. Menyadarkan kedudukan pada awal belajar,proses,dan hasil akhir b. Menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar ,proses dan hasil akhir c. Mengarahkan kegiatan belajar d. Membesarkan semangat belajar e. Menyadarkan tentang adanya perjalanan belajar kemudian bekerja Bagi siswa motivasi belajar penting ,begitu juga bagi seorang guru yaitu untuk memacu para siwanya agar timbul keinginan dan kemampuannya untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran, serta dapat meningkatkan prestasi belajarnya sehingga tujuan pendidikan yang ditetapkan dalam kurikulum sekolah dapat tercapai dengan optimal . Motivasi belajar dapat dikelompokan menjadi dua macam motivasi yaitu motivasi intrinsic dan motivasi ekstrinsik.dalam kegiatan belajar mengajar guru sebagai pengajar memilki tanggung jawab untuk merangsang tumbuhnya motivasi ekstrinsik pada siswa .dengan
diberikannya
motivasi
ekstrinsik
diharapkan
dapat
berpengaruh
dalam
menumbuhkan motivasi intrinsic(self motivation) pada diri siswa itu sendiri .kebanyakan guru menginginkan kelas yang penuh dengan siwa-siswa yang memiliki motivasi intrinsic.tapi kenyataannya seringkali tidak demikian ,kebanyakan siswa menjadi aktiv dalam pembelajaran dikarenakan adanya motivasi ekstrinsik dari guru,sehingga siswa melakukan
sesuatu karena mengharapkan imbalan dibalik kegiatan belajarnya itu sendiri bukan bersumber dari kebutuhan dan tujuan siswa itu sendiri
hal itu juga terlihat ketika
diterrapkannya metode inquiry pada pembelajaran PKn dikelas IX B SMPN I Ciamis dimana siswa Nampak bergairah ketika guru menyampaikan reward bagi siswa yang aktif dalam proses pembelajaran. Guru menghadapi tantangan untuk membangkitkan motivasi siswa ,membangkitkan motivasi siswa,membangkitkan minatnya ,membangkitkan keinginannya untuk bekerja kreatif,mempertahankan perhatiannya ,mengusahakan agar siswa mau mempelajari materimateri yang diharapkan untuk dipelajari ,serta mengarahkan perilaku siswa pada hal-hal yang benar.hal tersebut sesuai dengan fungsi pengajar dalam membangkitkan motivasi belajar siswa menurut de cecco dan gramford dalam slameto (2003:175) yaitu : 1) Menggairahkan siswa dengan menghindarkan hal-hal yang monoton dan membosankan, 2) Memberikan harapan realistis 3) Memberikan insentif berupa pujian angka yang baik.Mengarahkan tingkah laku siswa Secara khusus (soetjipto,1997:108) mengemukakan bahwa
tugas seorang guru sebagai
motivator dalam membangkitkan motivasi belajar siswa ketika menerapkan metode inquiry adalah sebagai berikut: 1) 2) 3) 4) 5) 6)
Membangkitkan rasa keingintahuan Memberikan pertanyaan terbuka(opended question) Mendorong partisipasi individu dalam diskusi Mendorong siswa untuk lebih kreatif dan spekulatif dalam berfikir Mempromosikan beberapa sumber informasi Mendukung pemikiran yang divergen
Berdasarkan pendapat gramford dan soetjipto mengenai tugas seorang guru dalam membangkitkan motivasi belajar siswa ketika menerapkan metode inquiry penulis menganalisis aktivitas guru ketika menerapkan metode inquiry dikelas IXB pada siklus I
sampai III sudah cukup baik dimana guru sudah dapat menggairahkan siswa dengan cara membangkitkan rasa keingintahuan dengan cara pelemparan stimulus berupa pertanyaan yang merujuk pada permasalahan yang akan dibahas pada siklus I dan II .sedangkan pada siklus III guru membangkitkan kegairahan siswa dalam belajar dan rasa keingintahuan siswa dengan cara pemberian stimulus berupa media gambar reog ponorogo.selain itu guru cukup baik ketika mendorong partisipasi individu dalam diskusi dengan cara memberikan reward berupa pujian dan point bagi siswa yang aktif mengemukakan pendapat maupun bertanya dalam proses diskusi kelas yang berlangsung .Guru pun memberikan dorongan kepada siswa untuk lebih kreatif dalam berfikir ketika berdiskusi dengan cara guru hanya menampung jawaban yang berbeda dari permasalahan yang sama. Selain itu guru juga telah mempromosikan beberapa sumber belajar tidak hanya buku paket saja melainkan juga berupa artikel dari Koran dan artikel dari internet. dorongan yang diberikan oleh guru untuk menggunakan berbagai sumber merupakan sarana yang diberikan guru untuk menjawab rasa ingin tahu siswa karena untuk menjawab rasa ingin tahu siswa diperlukan banyak pengetahuan yang dapat diperoleh dari berbagai macam sumber belajar. Selain mengamati aktivitas guru, peneliti juga mengamati dan melakukan wawancara untuk mengetahui sejauhmana motivasi siswa dalam belajar dengan menggunakan metode inquiry dalam pembelajaran PKn pada materi partisipasi dalam usaha pembelaan negara,adapun yang menjadi pijakan peneliti dalam mengamati motivasi belajar siswa adalah pendapat yang dikemukakan oleh Cleland dalam (Mustadji : 2007: 60-63) bahwa siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi dapat dilihat dari beberapa hal berikut di bawah ini: 1. mempunyai semangat,perhatian,dan tanggung jawab 2. memiliki keinginan untuk menguasai pelajaran secara tuntas 3. berusaha bekerja kreatif 4. berusaha mencapai cita-cita
5. Kemampuan untuk memilih cara menyelesaikan tugas 6. Melakukan kegiatan sebaik-baiknya Berdasarkan hasil pengamatan dan hasil wawancara dengan guru dan siswa diketahui pada awalnya implikasi penerapan metode inquiry terhadap peningkatan motivasi belajar siswa terlihat dari mulai munculnya rasa ketertarikan siswa dan rasa ingin tahu siswa ketika metode tersebut diterapkan dan terhadap kasus yang dibahas . Dengan keingintahuannya tersebut siswa terlihat bersemangat dan
berusaha menyimak dan menerapkan langkah-
langkah metode inquiry melalui penyajian kasus oleh guru. Pada tindakan dua hasil pekerjaan siswa belum sempurna
akan tetapi rasa ingin
tahu siswa terhadap metode inquiry yang akan diterapkan merupakan langkah awal yang baik karena dengan adanya rasa ingin tahu dapat menumbuhkan semangat untuk mengetahui lebih dalam mengenai metode inquiry .untuk membangkitkan rasa ingin tahu siswa yang dapat dilakukan guru yaitu dengan melontarkan stimulus berupa pertanyaan atau permasalahan yang akan dibahas . pada tindakan dua ini motivasi belajar siswa tumbuh karena peletakan urutan masalah
yang menantang hal itu sesuai dengan pendapat dimyati dan
mudjiono(1994:89) bahwa salah satu cara untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa adalah dengan mengoptimalisasikan prinsip belajar.salah satu diantaranya belajar menjadi bermakna bila siswa dihadapkan pada pemecahan masalah yang menantangnya, oleh karena itu peletakan urutan masalah yang menantang harus disusun guru dengan baik Penggunaan metode inquiry dalam proses pembelajaran
mampu meningkatkan
motivasi belajar siswa dalam diskusi kelompok .hal tersebut terlihat ketika menganalisis kasus dengan menggunakan langkah-langkah metode inquiry siswa sudah dapat bekerja sama dengan anggota kelompoknya ,serta mau mendengarkan pendapat temannya .siswa tidak lagi merasa bahwa pendapatnya yang paling benar.wujud perbuatan tersebut muncul karena metode inquiry yang diterapkan menuntut siswa untuk dapat bekerjasama dan sharing dalam
menyatukan pendapat serta mencari alternative solusi atas permasalahan dalam kasus yang dibahas oleh kelompoknya .dengan adanya interaksi kerjasama antar anggota kelompok menimbulkan motivasi belajar siswa untuk secara tuntas menguasai pelajaran karena siswa tidak mau dicap oleh temannya sebagai orang yang malas. Motivasi belajar siswa ketika diterapkannya metode inquiry dalam pembelajaran PKn pun tampak pada saat diskusi kelas . Dalam diskusi kelas siswa sudah terlihat antusias walaupun pada tindakan pertama para siswa menjawab pertanyaan dari guru secara serempak namun pada tindakan berikutnya siswa sudah dapat mengikuti diskusi kelas dengan tertib .Hal itu terjadi karena guru menggunakan performance evaluation dalam pembelajarannya dengan cara lebih tegas dalam memberikan reward bagi siswa yang aktif dalam diskusi dan punishment bagi siswa yang tidak tertib dalam diskusi Dengan adanya perbedaan pendapat baik dalam menganalisis kasus maupun dari keragaman sumber belajar telah menumbuhkan motivasi belajar siswa untuk dapat lebih akttif dan berfikir kreatif dalam mengemukakan komentar ,pertanyaan maupun sanggahan .hal tersebut dbuktikan dari banyaknya siswa yang mengacungkan tangan untuk memberikan pendapat pada saat diskusi kelas berlangsung .oleh karena itu ketika proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan metode inquiry tingkat kreativitas dan aktivitas serta interaksi yang baik dapat terjadi diantara siswa dengan siswa maupun antara guru dan siswa . Selain dengan metode inquiry yang diterapkan dalam pembelajaran PKN sebanyak tiga tindakan dapat membantu siswa untuk sharing ,berbagi pengalaman serta berbagi informasi mengenai masalah atau peristiwa yang terjadi didalam masyarakat sehingga dapat menumbuhkan sikap kreatif pada siswa .hal ini sesuai dengan yang diutarakan siswa dalam wawancara bahwa dengan adanya penerapan metode pembelajaran inquiry mereka bisa lebih bersikap kreatif dalam mengemukakan pendapat dan mendapatkan informasi yang lain dari
teman-temanya kemudian mengkombinasikannya dan membandingkannya pendapat dirinya dengan pendapat siswa lainnya sehingga didapatkan pemecahan atau alternative solusi yang terbaik. Melalui metode inquiry siswa secara tidak langsung telah melewati tiga tahapan kreativitas sebagaimana yang diungkapkan oleh Robert Sternberg yang dikutip oleh[Collin Rose Dan Malcom J Nicoll: 2002:278] terdapat tiga tahapan kreatifitas yaitu pertama tahap pendefinisian suatu masalah kedua mengkombinasikan ide ide yang lama kedalam cara yang baru ketiga membandingkan gagasan yang lama dengan gagasan yang baru. 4.Kendala yang dihadapi dalam penerapan metode inquiry pada pembelajaran PKn untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa. Dalam penerapan metode inquiry peneliti menemukan beberapa kendala baik itu dari pihak guru maupun dari pihak siswa.menurut hasil wawancara peneliti dengan guru terdapat kesulitan dalam menerapkan metode inquiry pada pembelajaran PKn diantaranya pertama guru kesulitan dalam menggunakan dan menyesuaikan alokasi waktu yang telah dirancang dalam RPP dengan pelaksaanaannya dilapangan dikarenakan penggunaan metode inquiry menyita banyak waktu.kedua guru kesulitan dalam mengelola kelas khususnya ketika dilaksanakannya diskusi kelas suasana kelas sering gaduh dan tidak terkendali.kurang ada perhatian .setelah mengadakan observasi dan wawancara terhadap beberapa siswa keadaan tersebut dikarenakan beberapa hal diantaranya mereka yang kurang perhatian karena guru kurang menguasai bahan pelajaran yang sedang disajikan dan juga kondisi psikologis beberapa orang siswa yang cebderung ingin diperhatikan sehingga kelas tersebut telah dikenal sebagai kelas yang ribut dan cerewet keadaan seperti ini dapat mengganggu iklim belajar apabila guru tidak dapat mengelola kelas dengan baik sebagaimana yang diungkapkan oleh [Wina Sanjaya:2007:44]
Pengelolaan kelas adalah keterampilan guru dalam memelihara kondisi belajar yang optimal ,terdapat beberapa prilaku yang dapat mengganggu iklim belajar yaitu tidak adanya perhatian
dan prilaku menggangu yang berlebihan yang disebabkan oleh
beberapa faktor diantaranya yaitu:1)siswa menganggap tidak penting terhadap materi pelajaran yang sedang dibahas 2)siswa merasa telah memiliki kemampuan dan pemahaman akan materi pelajaran yang sedang dibahas.3)siswa merasa bosan atau tidak sesuai dengan pola mengajar yang diterapkan guru .4) guru kurang menguasai bahan pelajaran yang sedang disajikan ketiga guru kesulitan dalam menerapkan langkah –langkah metode inquiry secara tepat sehingga kurang menambah motivasi siswa .keempat kurangnya sarana prasarana seperti computer padahal akses internet sudah dapat digunakan di kelas tersebut Kendala dalam mengikuti pembelajaran PKn dengan metode inquiry juga dialami oleh para siswa.menurut hasil wawancara dengan beberapa oaring siswa dari ketiga tindakan yang telah diikuti mereka merasa kesulitan pada saat melewati tahap merumuskan masalah dan membuat kesimpulan. 5. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala dalam penerapan metode inquiry pada pembelajaran PKn Upaya untuk mengatasi kendala dalam penerapan metode inquiry dilakukan dengan beberapa cara baik dari pihak siswa maupun dari pihak guru . Dari pihak guru mencoba lebih mengefektifkan waktu dengan mengelola kelas dengan baik dengan beberapa teknik berikut 1)pencoptaan kondisi belajar yang optimal .2) menunjukan sikap tanggap dengan cara memberikan komentar terhadap materi pelajaran yang sedang dipelajari ataupun terhadap prilaku siswa ,menjaga kontak mata ,gerak mendekat pada siswa yang berprilaku
mengganggu 3)memberikan petunjuk dan tujuan yang jelas 4) memberi teguran dan penguatan . Upaya lain yang dapat dilakukan guru dalam mengatasi kendala yang dihadapi siswa dalam mengikuti pembelajaran PKn menggunakan metode inquiry adalah dengan bertindak sebagai fasilitator dan motivator bagi siswanya serta memberikan penjelasan dan bimbingan kepada siswa dalam mengatasi kendala yang dihadapi siswa ketika melewati tahapan inquiry dimulai dari tahapan yang pertama yaitu tahapan orientasi . untuk mengantisipasi kendala yang akan terjadi pada tahap orientasi sebaiknya guru melakukan beberapa hal berikut ini: 1) menjelaskan topic,tujuan dan hasil belajar yang diharapkan dapat dicapai oleh siswa .2) menjelaskan pokok-pokok kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa untuk mencapai tujuan.3) menjelaskan pentingnya topic dan kegiatan belajar . [Wina sanjaya:2008:202] hal ini dilakukan dalam rangka memberikan motivasi belajar siswa. Untuk mengatasi kendala yang dihadapi siswa pada tahapan inquiry yang kedua yaitu tahapan merumuskan masalah hendaknya guru memperhatikan
beberapa hal diantaranya:1) masalah hendaknya
dirumuskan sendiri oleh siswa .siswa akan memiliki motivasi belajar yang tinggi manakala dilibatkan dalam merumuskan masalah yang hendak dikaji.dengan demikian guru sebaiknya tidak merumuskan sendiri masalah pembelajaran ,guru hanya memberikan topic yang akan dipelajari .sedangkan bagaimana rumusan masalah yang sesuai dengan topic yang telah ditentukan sebaiknya diserahkan kepada siswa 2)masalah yang dikaji adalah masalah yang mengandung teka-teki yang jawabannya pasti .artinya guru perlu mendorong agar siswa dapat merumuskan masalah yang menurut guru sebenarnya jawabannya sudah ada tinggal siswa mencari dan mendapatkan jawabannya secara pasti 3) konsep-konsep dalam masalah adalah konsep-konsep sudah diketahui terlebih dahulu oleh siswa .artinya ,sebelum masalah itu dikaji lebih jauh melalui proses inquiry ,guru perlu yakin terlebih dahulu bahwa siswa sudah memiliki pemahaman tentang konsep konsep yang ada dalam rumusan masalah .hal ini
dilakukan untuk mencegah ketidak pahaman siswa pada tahapan inquiry berikutnya.tahapan inquiry yang ketiga adalah tahapan merumuskan hipotesis.salah satu cara yang dapat dilakukan guru untuk mengatasi kendala yang dihadapi siswa dalam merumuskan hioptesis adalah dengan mengajukan berbagai pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk dapat merumuskan jawaban sementara atau dapat merumuskan berbagai perkiraan kemungkinan jawaban dari permasalahan yang akan dikaji .Tahapan yang keempat yang harus dilalui dalam proses inquiry adalah tahapan mengumpulkan data tahapan ini merupakan proses mental yang sangat penting dalam pengembangan intelektual sehingga diperlukan motivasi yang kuat dalam belajar salah satu peran guru dalam memfasilitasi siswa dalam mengumpulkan data adalah dengan mengajukan pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk berfikir mencari informasi yang dibutuhkan apabila terdapat kendala misalnya siswa kurang apresiatif terhadap pokok permasalahan yang diajukan sebaiknya guru secara terus menerus memberikan dorongan kepada siswa untuk belajar melalui penyuguhan berbagai jenis pertanyaan secara merata kepada seluruh siswa sehingga mereka terangsang untuk berpikir .tahapan kelima yaitu tahapan menguji hipotesis untuk mencegah kekeliruan dalam menguji hipotesis adalah dengan cara mencari tingkat keyakinan siswa atas jawaban yang diberikan bukan hanya berdasarkan argumentasi akan tetapi harus didukung oleh data yang ditemukan dan dapat dipertanggung jawabkan .tahapan keenam yaitu tahapan merumuskan kesimpulan merumuskan kesimpulan merupakan gongnya dalam proses pembelajaran sering terjadi karena banyaknya data yang diperoleh menyebabkan kesimpulan yang dirumuskan tidak focus terhadap masalah yang hendak dipecahkan .karena itu untuk mencapai kesimpulan yang akurat sebaiknya guru mampu menunjukan pada siswa data mana yang relevan . Sedangkan dari pihak siswa mereka mencoba mengatasi kesulitan
yang mereka
hadapi,mula-mula dengan menanyakan hal yang tidak mereka ketahui kepada temannya jika
disekolah,selain itu menurut hasil wawancaran dengan beberapa siswa salah satu cara mereka mengatasi kendala yang mereka hadapi dalam mengikuti pelajaran pkn dengan metode inquiry adalah dengan rajin membaca atau mengakses informasi lewat media masa namun itu kadang-kadang dilakukam karena tidak semua orang memiliki laptop sehingga harus mengakses diluar Upaya yang dilakukan untuk mengatasi kesulitan dalam penerapan metode inquiry juga dilakukan oleh pihak sekolah dimana sekolah telah menyediakan akses internet berupa hotspot di setiap kelas sehingga bagi mereka yang memiliki laptop dapat mengakses informasi setiap saat dikelas tanpa mengalami kendala tapi di sisi lain masih terdapat kekurangan dimana computer sekolah tidak dapat digunakan sehimgga siswa yang tidak memiliki laptop kesulitan untuk mengakses informasi dengan murah dan cepat.