BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian SDN 10 Mananggu merupakan salah satu sekolah yang ada di wilayah
Kecamatan
Mananggu, SDN 10 Mananggu terletak di jalan Bendungan. Desa Tabulo Utara. Desa ini merupakan desa yang sangat terpencil. Yaitu desa Tabulo Utara Kecamatan Mananggu Kabupaten Boalemo, Provinsi Gorontalo. Penelitian yang dilakukan yaitu tentang Penerapan Media Gambar Dalam Menulis Karangan Siswa Di kelas IV SDN 10 Mananggu Kabupaten Boalemo. Selain letaknya sangat terpencil. Sekolah ini juga memiliki berbagai fasilitas yang menunjang pembelajaran. Mulai dari hal-hal yang paling kecil sampai pada penunjang pembelajaran yang termasuk kategori besar. Dari dalam kelas sampai luar kelas diyakinkan aman untuk siswa dalam belajar, dan siswa betah di sekolah. Penelitian ini dilakukan pada hari jumat tanggal 30 mei 2013. Peneliti mengamati siswa dalam proses pembelajaran. Guru menerapkan tentang materi Penerapan Media Gambar Dalam Menulis Karangan Siswa di Kelas IV SDN 10 Mananggu Kabupaten Boalemo. Nampak siswa memperhatikan apa yang di sampaikan oleh guru, dan mereka sangat senang mengikuti proses pembelajaran yang sedang berlangsung, ada juga siswa yang masih terlihat pasif. Pada dasarnya guru memberikan contoh bagaimana menerapkan media gambar pada siswa, selain itu juga guru memberikan motivasi pada siswa agar proses pembelajaran berjalan dengan lancar, setelah memberikan contoh pada siswa guru memberikan pertanyaan bagaimana penerapan media gambar tersebut. Pada saat proses pembelajaran terlihat siswa sangat antusias dengan pembelajaran penerapan media gambar dalam menulis karangan, selanjutnya guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya apa yang kurang dipahami oleh siswa tersebut, kemudian langkah selanjutnya yaitu melakukan interview atau wawancara kepada guru dan siswa kelas IV. Dan berdasarkan hasil penelitaan yang dilakukan untuk penerapan media gambar dalam menulis karangan sangatlah penting dalam kegiatan pembelajaran Bahasa Indonesia. Untuk melengkapi penelitian ini agar lebih jelas maka peneliti juga melakukan wawancara siswa dengan guru Kelas IV. Wawancara pertama dilakukan dengan siswa kelas IV, dari hasil
wawancara diperoleh hasil bahwa sebagian besar dari mereka menyukai pelajaran Bahasa Indonesia khususnya pada materi Penerapan Media Gambar Dalam Menulis Karangan, mereka juga senang dengan apa yang diajarkan oleh guru. Mereka mengatakan bahwa Menulis Karangan sangat menyenangkan apalagi dengan pembelajaran Bahasa Indonesia. Setelah di lakukan penerapan Media Gambar sebagian besar siswa semakin antusias untuk belajar Bahasa Indonesia. Adapun format pengamatan yang dilakukan oleh peneliti yaitu berupa angket mencakup beberapa aspek berhubungan langsung dengan kegiatan belajar siswa. Dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti terhadap kegiatan belajar siswa belum menunjukan hasil yang baik. Selanjutnya pada wawancara kedua peneliti melakukan wawancara dengan guru kelas IV yang bernama Rosliyanti Potutu. Beliau mengatakan bahwa siswa senang dengan pelajaran Bahasa Indonesia khususnya pada materi penerapan media gambar. Terlebih dengan adanya menulis karangan siswa sangat bersemangat untuk melakukan proses belajar. Dan setiap siswa satu sama lain saling membantu apabila mengalami kesulitan inilah yang diterapkan pada setiap pembelaran Bahasa Indonesia. Dengan adanya penelitian ini, peneliti dapat mengumpulkan data seakurat mungkin tentang penerapan media gambar dalam menulis karangan siswa kelas IV SDN 10 Mananggu Kabupaten Boalemo. Selain itu peneliti juga dapat mengetahui apa saja kendala dari penerapan media gambar tersebut. 4.1.1 Temuan Umum Berdasarkan hasil penelitin penerapan media gambar dalam menulis karangan siswa kelas IV SDN 10 Mananggu Kabupaten Boalemo, menunjukan bahwa dalam menulis karangan siswa dapat mengetahui bagaimana penerapan media gambar tersebut. Hal ini dapat membangkitkan minat belajar anak sehingga membantu proses pembelajaran. Selain itu juga pada penerapan ini dibutuhkan peran media yang menunjang hasil belajar siswa untuk mengetahui sampai dimana kemampuan anak tersebut, penyusunan media gambar yang terencana dan terstruktur dengan baik dapat membantu menyampaikan materi dengan kualitas dan kuantitas. 4.1.2
Temuan Khusus Penelitian ini peneliti bertindak sebagai pengamat yang meneliti bagaimana penerapan
media gambar dalam menulis karangan siswa Kelas IV SDN 10 Mananggu Kabupaten Boalemo. Yaitu dapat menyampaikan pesan dan ide, serta menarik perhatian orang yang melihat, berani dan dinamis dan bentuk gambarnya pun bagus, menarik dan disesuaikan dengan tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. A. Hasil wawancara Dan Angket Dalam menjalankan perannya sebagai pembimbing menurut Ibu R.P, “Saya mengajarkan pada siswa kelas IV bahwa pembelajaran Bahasa Indonesia mengenai penerapan media gambar sangat membantu para siswa dalam proses pembelajaran,”( Wawancara,30 Mei 2013). Sesuai dengan hasil angket yang diperoleh dari siswa bahwa pada saat proses pembelajaran berlangsung tidak setiap hari guru memberikan atau menjelaskan dengan menggunakan media gambar. Guru juga memberikan kepercayaan diri pada siswa untuk mempraktekan bagaimana media gambar dapat memudahkan siswa dalam menulis karangan. (Angket: 1,2,3, dan 4). Sementara peran sebagai guru kelas menurut Ibu R.P “saya sebagai wali kelas selalu memberikan motifasi serta dorongan pada setiap siswa agar dapat mengerti dalam setiap proses pembelajaran terutama pada penerapan media gambar” (Wawancara,30 Mei 2013). Sesuai dengan hasil angket bahwa pada saat proses belajar berlangsung banyak siswa senang belajar menulis karangan kembali dengan temannya dengan menggunakan media gambar. .(Angket: 5,dan 7). Peran sebagai wali kelas menurut Ibu R.P “ sebelum proses belajar dimulai saya selalu memberikan pemahaman dan apersebsi serta selalu menanyakan apakah siswa sudah mengetahui materi yang diajarkan sebelumnya” (wawancara 30 Mei 2013). Sesuai dengan hasil angket yang diperoleh bahwa sebelum masuk kelas atau memulai pelajaran guru selalu memberikan gambaran atau perkembangan hasil belajar apa yang diajarkan nantinya, serta memberikan kesempatan untuk siswa bertanya bagaimana menulis karangan dengan menggunakan media gambar. (Angket: 6, dan 8). Dalam perannya sebagai demonstran Ibu R.P “ siswa sangat bersemangat dan senang pada saat guru menerapkan penerapan media gambar dalam menulis karangan siswa kelas 1V, guru memberikan contoh bagaimana penerapan media gambar yang benar “(Wawancara, 30 Mei 2013). Pada akhirnya hasil angket menunjukan proses pembelajaran berlangsung dengan baik, dan siswa juga merasa sangat senang dengan adanya pembelajaran media gambar tersebut. Itu dikarenakan
pembelajaran ini selalu menyampaikan pesan dan ide mengenai karangan. (Angket: 8 dan 11). Sebagai inisiator menurut Ibu R.P “ saya membimbing para siswa yang sedang mengalami kesulitan belajar dengan memberikan arahan kepada siswa, dan mendekati serta memberikan motifasi terutama bagai siswa yang kurang mampu” (Wawancara 30 Mei 2013). Dengan masih penjelasan Ibu Rosliyanti “ setelah proses pembelajaran selesai saya memberikan jam tambahan untuk siswa yang mengalami kesulitan belajar dan memberikan pekerjaan rumah agar mereka bisa mempelajarinya. Hasil wawancara tentang guru sebagai inisiator sesuai dengan hasil angket yang menyatakan bahwa selesai memberikan materi guru memberikan evaluasi pada siswa, serta sesuai hasil angket yang ada bahwa guru selalu memberikan solusi tentang perkembangan dan pemahaman serta selalu memberikan gambaran yang bagus dan menarik untuk menulis karangan tersebut.(Angket: 10, dan 13). Peran sebagai fasilitator dalam hal ini model pembelajaran menurut Ibu R.P “ Pada saat proses pembelajaran sedang berlangsung saya tidak selalu menggunakan model pembelajaran ini tetapi disesuaikan dengan materi pelajaran yang ada,” (Wawancara , 30 Mei 2013). Pada hasil angket pada materi penerapan media gambar guru sering mengungkapkan pada siswa bahwa dalam menulis karangan harus berani dan dinamis dalam memilih gambar. (Angket: 14 ). Peneliti telah menemukan gambaran secara khusus bahwa guru telah berupaya semaksimal mungkin untuk menjalankan perannya sebagai guru dalam menerapkan media gambar sebagai model pembelajaran. Untuk itu dapat membantu siswa dalam memaksimalkan pemahaman tentang materi penerapan media gambar dalam menulis karangan siswa kelas IV SDN 10 Mananggu Kabupaten Boalemo. Selanjutnya pada kegiatan pembelajaran media gambar yang dilakukuan oleh guru peneliti menemukan bahwa pembelajaran ini dilakukun dengan baik, mulai dari membagikan hasil angket sampai dengan selesai, dan selanjutnya guru memberikan tugas pada setiap siswa bagaimana menulis karangan dengan menggunakan media gambar yang baik. Pada hasil observasi siswa mengungkapkan bahwa menulis karangan akan dibacakan satu persatu mengenai penerapan media gambar dalam menulis karangan siswa kelas IV SDN 10 Mananggu Kabupaten Boalemo, ( tabel kegiatan ada pada lampiran 1) yaitu sebagai berikut: B. Hasil observasi Kegiatan siswa
1. A.I Pada penelitan ini ia sudah bisa menggunakan penerapan media gambar dalam menulis karangan, peneliti mengamati bahwa gambar yang ia buat sudah sesuai, dia sudah bisa memahami isi karangan tersebut, namun pada saat mengemukakan isi karangan ia terlihat masih ragu-ragu, ekspresi wajahnya terlihar sangat gugup walaupun masih sedikit kurang tepat tapi sudah cukup baik, dari semua aspek yang diuraikan ia cukup mampu sehingga mendapatkan nilai 74, dan merupakan siswa yang bisa menggunakan media gambar dalam menulis karangan. 2. F.P Pada penelitian ini ia sudah bisa menggunakan penerapan media gambar dalam menulis karangan, peneliti mengamati bahwa yang ia buat sudah sesuai, tapi dalam menulis karangan ia belum begitu memahami apa yang ia buat, sehingga mengalami kesulitan dan penggunaan gambarnya pun belum begitu maksimal, Dari semua aspek yang diuraikan di atas ia tergolong siswa yang cukup mampu sehingga mendapatkan nilai 65, dan merupakan siswa yang sudah bisa menggunakan media gambar dalam menulis karangan. 3. N.A. Pada penelitian ini ia masih kurang begitu memahami tentang penerapan media gambar dalam menulis karangan, peneliti mengamati bahwa siswa tersebut tergolong siswa kurang mampu dalam melakukan penulisan media gambar tersebut, hal ini mendorong peneliti untuk melakukan motifasi serta dorongan agar siswa bisa melakukan penulisan karangan dengan baik. dari semua aspek yang diuraikan di atas ia tergolong kurang mampu sehingga mendapatkan nilai 50, dan merupakan siswa yang belum bisa menggunakan media gambar dalam menulis karangan. 4. K.D Pada penelian ini ai sudah bisa menggunakan media gambar dalam menulis karangan. Peneliti mengamati bahwa karangan yang ia buat bisa menghasilkan media gambar yang sangat baik. Pada saat ia tampil didepan kelas ia terlihat sangat percaya diri terlihat ekspresi wajahnya sudah agak sesuai sehingga penggunaan media sudah cukup tepat. Dari semua aspek yang sudah diuraikan diatas ia tergolong siswa yang baik sehingga mendapatkan nilai 75, dan merupakan siswa yang bisa menulis karangan dengan menggunakan media gambar. 5. D.M Pada penelitian ini ia cukup bisa menggunakan media gambar dalam menulis karangan, peneliti mengamati bahwa ia sudah bisa menyesuaikan media gambar dalam menulis karangan, tetapi pada saat tampil didepan kelas ia terlihat masih ragu-ragu, sedikit gugup dan tidak
berani, ekspresi wajahnya kelihatan ketakutan, dari semua aspek yang diuraikan diatas ia tergolong siswa yang cukup mampu, sehingga ia mendapatkan nilai 60, dan merupakan siswa yang cukup bisa menulis karangan dengan menggunakan media gambar. 6. L.A Pada penelitian ini ia sudah bisa menggunakan media gambar dalam menulis karangan, peneliti mangamati bahwa ia sudah bisa menulis karangan dengan baik, saat ia tampil didepan kelas terlihat sangat percaya diri,ekspresi wajahnya sudah sesuai, dari semua aspek yang sudah diuraikan diatas ia tergolong bisa mendapatkan nilai 84, dan merupakan siswa yang bisa menggunakan media gambar dalam menulis karangan. 7. G.B Pada penelitian ini ia sudah bisa menggunakan media gambar dalam menulis karangan, peneliti mengamati bahwa cara dia menggunakan media gambar sudah sangat bagus , dan pada saat ia tampil didepan kelas terlihat ekspresi wajahnya sangat percaya diri dan sudah sesuai, penggunaan media gambarnya pun sudah baik, dari semua aspek yang diuraikan di atas ia tergolong bisa sehingga mendapatkan nilai 84, dan merupakan siswa yang bisa menggunakan media gambar dalam menulis karangan. 8. S.P Pada penelitian ini ia belum bisa menggunakan media gambar dalam menulis karangan, peneliti mengamati pada saat ia menggunakan media gambar dalam menulis karangan belum sesuai, dan pada saat didepan kelas ia terlihat sangat gugup, ekspresi wajahnya sangat takut dan masih mengingat-ingat apa yang akan di ucapkan, dan hanya diam, terlihat gugup dan tidak berani, dari semua aspek yang sudah diuraikan di atas ia tergolong siswa belum mampu sehingga mendapatkan nilai 50, dan merupakan siswa yang belum bisa menggunakan media gambar dalam menulis karangan. 9. R.J Pada penelitian ini ia sudah bisa menggunakan media gambar dalam menulis karangan, peneliti mengamati bahwa dalam menulis karangan sudah sesuai, dia sudah bisa menggunakan media gambar dalam menulis karangan, terlihat pada saat ia tampil didepan kelas sangat percaya diri ekspresi wajahnya sangat berani, dan penggunaan media gambar sudah sangat tepat, dari semua aspek yang diuraikan di atas ia tergolong siswa yang dadah mampu sehingga mendapatkan nilai 84, dan merupakan siswa yang sudah bisa menggunakan media gambar dalam menulis karangan. 10. N.J Pada penelitian ini ia cukup bisa menggunakan media gambar dalam menulis karangan,
peneliti mengamati bahwa pada saat ia tampil didepan kelas telihat sedikit ragu-ragu sedikit gugup, tidak begitu percaya diri, sehingga membuat ia kurang maksimal dalam menggunakan media gambar dalam menulis karangan, dari semua aspek yang diuraikan di atas ia tergolong siswa yang cukup mampu sehingga mendapatkan nilai 60, dan merupakan siswa yang belum bisa menggunakan media gambar dalam menulis karangan. Jadi pada pembahasan tersebut, peneliti mendapatkan data yaitu siswa yang tergolong baik dalam menggunakan media gambar dalam menulis karangan berjumlah 6 siswa, yang cukup bisa 2 siswa, dan siswa yang tidak bisa menggunakan media gambar dalam menulis karangan ada 2 orang. 4.2 Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan di atas dapat disimpulkan bahwa guru sudah mampu menerapkan media gambar dalam menulis karangan dalam kegiatan pembelajaran Bahasa Indonesia, sebab dengan melalui media gambar siswa dapat memahami sekaligus dapat membuat karangan dengan baik, dan tujuan yang ingin di capai pada pembelajaran Bahasa Indonesia dapat diketahui dengan jelas. Selain itu dilihat dari hasil pengamatan peran media gambar sangatlah strategis dalam mengetahui mutu pendidikan. Pada pemanfaatan media gambar sebagai pembelajaran Bahasa Indonesia lebih memudahkan siswa dan guru dalam proses pembelajaran. Hal ini disebabkan karena penggunaan media gambar dalam penyajian materi ajar lebih standar karena materi dapat terlihat langsung oleh siswa Pada proses pembelajaran Bahasa Indonesia yang menggunakan media gambar banyak yang merasa lebih gampang memahaminya dan proses kegiatan pembelajaran lebih menarik baik oleh siswa maupun oleh guru, selain itu pula proses belajar akan lebih interaktif. Dan mempermudah siswa untuk melakukan proses pembelajaran yang sedang berlangsung. Pembelajaran Bahasa Indonesia denga menggunakan media gambar sebagai pembelajaran, materi pembelajaran dapat dirancang baik dari sisi pengorgannisasian materi maupun cara penyajiannya yang melibatkan siswa, sehingga siswa menjadi lebih aktif. Hal ini dapat membangkitkan minay belajar anak sehingga membantu proses pembelajaran. Media gambar dapat mempersingkat penyajian materi yang kompleks, karena siswa langsung melihat atau mengamati apa yang disampaikan oleh guru atau melaksanakan tugas yang diberikan oleh guru. Sehingga informasi dapat disampaikan secara menyeluruh dan sistematis kepada siswa
oleh guru. Sesuai dengan angket yang telah dibagikan kepada siswa kelas IV dapat dilihat bahwa siswa sudah mampu menulis karanga dengan baik, karena penerapan sudah sesuai dengan kemampuan siswa dan sudah bias dimengerti oleh siswa. Oleh karena itu, dalam hal ini guru hendaknya mampu memberikan motivasi atau kreasi-kreasi baru dalam suatu pembelajaran, agar siswa tidak merasa jenuh dalam melaksanakan pembelajaran Bahasa Indonesia. Penerapan media gambar dalam menulis karangan dapat membantu siswa untuk memahami ataupun memudahkan siswa dalam menulis karangan.