BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1
Hasil Penelitian Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan langkah-langkah
sebagai berikut. (1) Mengajukan surat permohonan kepada Dekan I Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Gorontalo guna memperoleh surat tugas meneliti tentang “Karakteristik Aktivitas Belajar dan Pengaruhnya terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran di SMA Negeri 1 Gorontalo”. Permohonan peneliti
tersebut
memperoleh
surat
tugas
bernomor:
463/UN47.B2.3/KM/2012 tanggal 10 April 2012. (2) Menghubungi Dinas Pendidikan Kota Gorontalo guna memperoleh rekomendasi penelitian di SMA Negeri 1 Gorontalo. Permohonan tersebut ditanggapi dengan baik dan dibutikan dengan pemberian surat tugas meneliti nomor: 423.4/Disdik.Sekrt/1492 tanggal 24 April 2012. (3) Mengadakan uji coba instrumen kepada siswa di luar sampel penelitian di SMA Negeri 1 Gorontalo. (4) Melaksanakan pengumpulan data penelitian pada sampel penelitian yang telah ditetapkan. (5) Menghubungi Tata Usaha guna memperoleh surat keterangan telah meneliti dari kepala SMA Negeri 1 Gorontalo. Surat keterangan yang diberikan bernomor: 24 Juli 2012.
Berdasarkan langkah-langkah penelitian di atas, maka peneliti melakukan penelitian di SMA Negeri 1 Gorontalo. Data yang terkumpul dari penelitian tersebut diolah dan dianalisis guna melakukan pengujian hipotesis. Sebelum diadakan pengujian hipotesis terlebih dahulu dilihat tingkat validitas dan reliabilitas instrumen yang digunakan dalam penelitian ini. 1.1.1
Uji Validitas Instrumen Uji validitas setiap butir atau item instrumen dimaksudkan untuk menguji
kesejajaran atau korelasi skor instrumen dan skor total instrumen yang diperoleh responden. Rumus yang dipergunakan untuk menguji validitas setiap butir adalah korelasi product moment berikut ini. NΣXY – (ΣX)( ΣY) rxy =
(NΣX – (ΣX) (NΣY – (ΣY) ) 2
Di mana : rxy
2
2
(Arikunto, 2007: 327)
2
= koefisien korelasi
∑X = skor untuk setiap butir instrumen ∑Y = skor total yang diperoleh responden N = jumlah responden
1. Uji validitas angket Angket yang diujicobakan kepada responden yang berjumlah 28 (duapuluh delapan) orang memuat 25 (duapuluh lima) butir pertanyaan. Setiap butir pertanyaan dilengkapi dengan 4 (empat) jawaban yang terdistribusi pada pilihan A, B, C dan D. Penyekoran jawaban responden menggunakan skala Likert 1- 4.
Berdasarkan data pada lampiran 4, diperoleh koefisien validitas untuk setiap item angket seperti terlihat pada tabel berikut ini. Tabel 5. Koefisien Validitas dan Status Validitas Angket No. Pertanyaan 1
Koefisien Validitas
Status Validitas
0,4237
Valid
2
0,468
Valid
3
0,491
Valid
4
0,5256
Valid
5
0,5075
Valid
6
0,2008
Valid
7
0,5742
Valid
8
0,2517
Valid
9
0,0974
Valid
10
0,257
Valid
11
0,5666
Valid
12
0,3641
Valid
13
0,3567
Valid
14
0,3096
Valid
15
0,5846
Valid
16
0,2392
Valid
17
0,3777
Valid
18
0,2603
Valid
19
0,0583
Valid
20
0,0263
Valid
21
0,0194
Valid
22
0,1899
Valid
23
0,2824
Valid
24
0,3195
Valid
25
0,2344
Valid
Memperhatikan data pada tabel koefisien dan status validitas angket di atas dapat dikemukakan bahwa seluruh butir angket yang telah diujicobakan tersebut mempunyai tingkat kevalidan yang cukup dan baik digunakan untuk memperoleh informasi dari responden sehubungan dengan variabel yang dirumuskan. 2. Uji validitas tes Jumlah butir tes yang diujicobakan kepada 28 (duapuluh delapan) responden memuat 30 (tigapuluh) butir soal. Setiap jawaban benar diberi skor 1 dan jawaban salah diberi skor 0. Bentuk tes yang dibuat adalah pilihan ganda. Setiap butir soal diikuti oleh 5 (lima) pilihan jawaban. Keseluruhan materi tes dambil dari KD mata pelajaran sejarah pada semester genap. Ada 3 (tiga) materi yang digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa pada mata pelajaran sejarah, yaitu (1) teori-teori mengenai asal usul mengenai nenek moyang bangsa Indonesia, (2) kedatangan bangsa Proto Melayu dan Deutro Melayu ke Indonesia, dan (3) hubungan kebudayaan purbakala di Vietnam dan India dengan perkembangan masyarakat purbakala Indonesia. Berdasarkan data pada lampiran 5 dan hasil perhitungannya diperoleh koefisien validitas untuk setiap butir tes seperti terlihat pada tabel berikut. Tabel 6. Koefisien Validitas dan Status Validitas Tes No. Pertanyaan 1
Koefisien Validitas
Status Validitas
0,4241
Valid
2
0,0508
Valid
3
0,3377
Valid
4
0,4698
Valid
5
0,3264
Valid
6
0,5906
Valid
7
-0,0759
Tidak Valid
8
0,3124
Valid
9
0,2148
Valid
10
0,4734
Valid
11
0,1173
Valid
12
0,3314
Valid
13
0,5622
Valid
14
0,471
Valid
15
0,2029
Valid
16
0,4856
Valid
17
0,2422
Valid
18
0,1345
Valid
19
0,4303
Valid
20
0,2918
Valid
21
0,2929
Valid
22
0,3502
Valid
23
0,5218
Valid
24
0,4422
Valid
25
0,1782
Valid
26
0,1818
Valid
27
0,2943
Valid
28
0,0927
Valid
29
0,2319
Valid
30
-0,0465
Tidak Valid
Berdasarkan hasil perhitungan koefisien validitas seperti terlihat pada tabel di atas, terlihat bahwa instrumen tes yang telah diujicobakan memiliki 2 (dua) butir soal yang tidak valid. Butir soal yang tidak valid adalah nomor 7 dan nomor
30. Dengan demikian, jumlah butir tes yang memiliki status validitas yang baik berjumlah 28 (duapuluh delapan) butir soal. Setelah menetapkan jumlah tersebut, maka peneli memberikan penomoran kembali secara berurutan, yaitu dari nomor soal 1 sampai nomor soal 28 untuk tes yang digunakan dalam penelitian nanti. 1.1.2
Uji Reliabilitas Instrumen Tahapan berikutnya adalah menentukan tingkat reliabilitas instrumen
(angket dan tes). Berikut ini dipaparkan hasil uji reliabilitas kedua instrumen tersebut. 1. Uji reliabilitas angket Pengujian reliabilitas angket dimaksudkan untuk mengetahui apakah angket yang akan digunakan cukup dipercaya sebagai alat pengumpul data pada penelitian ini. Berdasarkan hasil perhitungan mengenai uji coba angket pada lampiran (4) diperoleh harga-harga sebagai berikut: ∑α2 (n) = 22,001 α2 (t)
= 58,5243
n
= 28
k
= 25
Jika harga-harga ini dimasukkan dalam rumus Alpha maka diperoleh harga reliabilitas angket (r11) sebesar 0,65. Apabila harga reliabilitas yang diperoleh tersebut dibandingkan dengan harga klasifikasi Gulifort, maka dapat dikatakan bahwa angket yang diujicobakan mempunyai reliabilitas sedang. Artinya, angket tersebut cukup dipercaya untuk digunakan sebagai pengumpul data pada penelitian ini.
2. Uji reliabilitas tes Pengujian reliabilitas tes yang dimaksud untuk melihat apakah tes yang digunakan cukup dapat dipercaya untuk mengukur hasil siswa pada mata pelajaran sejarah. Analisa statistik yang digunakan, yakni rumus KR-21. Berdasarkan data pada lampiran 5 data hasil uji coba tes dan hasil perhitungannya diperoleh harga-harga sebagai berikut: X
= 18,71
(ΣX)2 = 10306 (ΣX2) = 274576 Vt
= 17,85
n
= 28
k
= 30
Harga-harga yang diperoleh di atas, kemudian dimasukkan ke dalam rumus KR-21. Hasil yang diperoleh adalah harga reliabilitas untuk tes (r11) sebesar 0,63. Jika harga reliabilitas tersebut dibandingkan dengan harga klasifikasi Gulifort, maka dapat dikatakan bahwa tes yang diujicobakan mempunyai reliabilitas sedang. Artinya, tes tersebut cukup dipercaya untuk digunakan sebagai pengumpul data pada penelitian ini. 1.1.3
Pengujian Normalitas Data Pengujian normalitas data dimaksudkan untuk mengetahui apakah data hasil
penelitian berdistribusi normal atau tidak. Berikut penjelasan mengenai hasil pengujian normalitas data penelitian. 1. Uji normalitas data variabel X
Berdasarkan data hasil penelitian pada lampiran 9, pengujian normalitas datanya diperoleh harga X2hitung pada taraf nyata untuk data variable X adalah 9,29. Sedangkan harga X2daftar pada taraf nyata adalah α = 0,05 dan dk = 6 adalah 12,6. Jika kedua harga tersebut dibandingkan, ternyata r2hitung lebih kecil dari X2daftar atau 9,29 ≤ 12,6. Sehingga dapat disimpulkan bahwa data variable X berdistribusi normal. 2. Uji normalitas data variable Y Berdasarkan data hasil penelitian pada lampiran 11 dan pengujian normalitas datanya diperoleh harga X2hitung untuk variable Y adalah 10,6. Sementara itu, harga X2daftar pada taraf nyata α = 0,05 dan dk = 6 adalah 12,6. Jika dibandingkan kedua harga di atas ternyata X2hitung lebih kecil dari X2daftar atau 10,6 ≤ 12,6. Dengan demikian dapat disimpulkan data variable Y berdistribusi normal. 1.1.4 Hasil Analisis Statistik Deskriptif Hasil analisis statistik menyangkut skor yang diperoleh responden untuk masing-masing variable dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Skor pada variable X menyangkut karakteristik aktivitas belajar siswa. Distribusi skor untuk variabel tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 7. Analisis Statistik mengenai Karakteristik Aktivitas Belajar Siswa
Distribusi
Karakteristik
Ukuran sampel
52
Skor terendah
60
Skor tertinggi
98
Skor rata-rata
80,83
Skor rata-rata dalam %
80,83%
Standar deviasi
11,73
Berdasarkan tabel di atas, nampak bahwa skor rata-rata aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran sejarah adalah 80,83 dari skor total atau 80,83%, sehingga
dapat
disimpulkan
bahwa
aktivitas
belajar
siswa
dalam
pembelajaran sejarah dapat dikategorikan tinggi. 2. Skor pada variable Y menyangkut hasil belajar siswa pada mata pelajaran sejarah. Distribusi skor tersebut dapat dilihat dari tabel 7 di bawah ini. Tabel 8. Analisis Statistik mengenai Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Sejarah Distribusi
Karakteristik
Ukuran sampel
52
Skor terendah
50
Skor tertinggi
96
Skor rata-rata
73,24
Skor rata-rata dalam % Standar deviasi
73,24% 13,7
Data pada tabel di atas menunjukkan bahwa skor rata-rata yang diperoleh siswa adalah 73,24 dari skor total atau 73,24%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa mata pelajaran sejarah dikategorikan sedang.
1.1.5 Pengujian Hipotesis Rumusan hipotesis yang akan di uji dalam penelitian ini adalah “Karakteristik aktivitas belajar siswa berpengaruh terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran sejarah di SMA Negeri 1 Gorontalo”. Dengan hipotesis statistiknya: H0 : ρ = 0 : karakteristik aktivitas belajar berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. H0 : ρ ≠ 0 : karakteristik aktivitas belajar tidak berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Berdasarkan data pada lampiran 12 diperoleh harga-harga sebagai berikut. ∑X = 4148
∑Y = 3747
N = 52
∑X2 = 343646
∑Y2 = 278571
∑XY = 308565
Apabila harga-harga tersebut dimasukan pada rumus korelasi product moment, maka perhitungannya adalah sebagai berikut. NΣXY – (ΣX)( ΣY) rxy =
(NΣX2 – (ΣX)2 (NΣY2 – (ΣY)2) (52)( 308565) – (4148) (3747)
rxy =
(52)( 343646) – (4148)2 (52)( 278571) - (3747)2
rxy = 0,93 Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh harga r adalah 0,93, sehingga koefisien determinasi (r2) adalah 0,87.
Langkah berikutnya menghitung nilai statistik uji t dari koefisien korelasi (r), koefisien determinasi (r2) dan jumlah responden (N) dengn rumus: rn-2 t = 1-r2
0,9352-2 t = 1- (0,87)2
t = 18,24
Berdasarkan hasil perhitungan diatas di peroleh thitung = 18,24, sedangkan tdaftar dengan taraf nyata α = 0,05 dan dk = (52 - 2) = 50 diperoleh t(0,95)(50) = 1,68. Kriteria pengujian yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya dinyatakan bahwa H0 diterima jika thitung ≤ tdaftar dan H0 ditolak jika thitung ≥ tdaftar. Hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa thitung ≥ tdaftar atau 18,24 ≥ 1,68. Oleh karena itu dapat disimpulkan hipotesis H0 ditolak dan menerima H1. Hasil ini menunjukkan bahwa terdapat koefisien korelasi yang signifikan antara kedua data tersebut.
1.2
Pembahasan Ketika seorang guru melaksanakan proses belajar mengajar sejarah, ia harus
mampu mengelola kegiatan pembelajaran dengan baik sehingga memungkinkan siswa untuk dapat menerima materi ajar dengan baik yang pada intinya mengarah pada pencapaian prestasi belajar yang optimal. Pencapaian hasil belajar yang optimal, khususnya mata pelajaran sejarah melibatkan intelektual siswa secara
menyeluruh dan manajemen kelas yang dirancang guru guna meningkatkan aktivitas belajar siswa terhadap materi pada kompetensi dasar tertentu. Kelas merupakan komunitas sosial yang ada di sekolah yang memiliki berbagai karakteteristik yang hetorogen. Adanya perbedaan karakteristik tersebut perlu disikapi oleh seorang guru agar dalam pelaksanaan pembelajaran perlu memperhatikan aktivitas belajar yang akan dilaksanakan. Di satu sisi, guru perlu mendesain aktivitas yang dapat menjadikan siswa betah dan termotivasi untuk belajar. di sisi lain, siswa harus memperlihatkan sikap antusias dan motivasi dalam belajar. Aktivitas belajar siswa di dalam kelas pada umumnya terjadi apabila terjadi interaksi berlangsung. Ketiga guru menjelaskan materi ajar tertentu, para siswa melakukan aktivitas yang beragam, seperti menulis atau mengerjakan tugas, mencatat intisari materi yang dianggap penting, mendengarkan penjelasan guru, melakukan atau mendemonstrasikan perintah guru, melakukan diskusi, dan sebagainya. Semua rancangan aktivitas belajar tidak lain bertujuan agar kompetensi dasar dan indikator pembelajaran yang telah dirumuskan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) berhasil atau berdampak pada hasil belajar yang diharapkan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah karakteristik aktivitas belajar pengaruh terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran sejarah di SMA Negeri 1 Gorontalo serta mengetahui besar pengaruh karakteristik aktivitas belajar terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran sejarah di SMA Negeri 1 Gorontalo. Pencapaian kedua tujuan penelitian tersebut memerlukan tahapan-
tahapan penelitian yang sistematis seperti yang telah diuraikan sebelumnya. Penentuan tingkat validitas dan reliabilitas instrumen yang digunakan dalam penelitian ini, diawali dengan pelaksanaan uji coba (try-out) terhadap kedua instrumen penelitian, yaitu angket dan tes pada siswa yang bukan termasuk sampel penelitian. Pengujian tingkat validitas instrumen menggunakan rumus korelasi product moment. Hasil dari pengujian ini menunjukkan bahwa instrumen yang digunakan memiliki validitas yang cukup, meskipun ada dua butir soal tes hasil belajar yang harus dikeluarkan karena tidak valid. Selanjutnya, pengujian reliabilitas menggunakan rumus Alpha untuk angket dan rumus KR-21 untuk tes. Perbedaan penggunaan rumus dalam pengujian reliabilitas tersebut disebabkan oleh penyekoran yang digunakan pada kedua instrumen tersebut. Jika penyekoran pada angket menggunakan rentangan 1-4, maka penyekoran pada tes menggunakan skor 1 untuk jawaban yang benar dan 0 untuk jawaban yang salah. Hasil uji coba terhadap kedua instrumen tersebut menunjukkan bahwa untuk data variabel X dari instrumen angket sebesar 0,65 dan data variabel Y dari instrumen tes sebesar 0,63. Hal ini berarti bahwa reliabilitas untuk kedua tes yang akan digunakan berada dalam kategori cukup tinggi. Langkah selanjutnya adalah melakukan pengumpulan data terhadap responden yang telah ditetapkan sebagai sampel penelitian yang diambil secara random sebanyak 52 orang siswa. Peneliti memberikan angket pertama kali kepada para responden untuk mengetahui respon siswa terhadap indikator karakteristik aktivitas belajar yang mereka lakukan. Para siswa responden (sampel penelitian) diminta untuk
merespon setiap butir pertanyaan dengan jalan memberikan tanda silang (X) pada salah satu dari empat pilihan, yaitu SS (sangat setuju), S (setuju), TS (tidak setuju), STS (sangat tidak setuju). Pengujian data angket dan tes yang terkumpul dalam penelitian menggunakan diadakan pengujian normalitas data dengan rumus produk ChiKuadrat. Hasil perhitungan normalitas data tes diperoleh harga untuk X2hitung adalah 9,29. Sedangkan X2daftar pada taraf nyata α = 0,05 dari dk (derajat kebebasan) = 6 (n - 1) adalah 12,6. Jika dibandingkan kedua harga di atas ternyata X2hitung lebih kecil dari X2daftar atau 9,29 ≤ 12,6. Selanjutnya, perhitungan data tes menunjukkan harga untuk X2hitung adalah 10,6. Sedangkan X2daftar pada taraf nyata α = 0,05 dari dk (derajat kebebasan) = 6 (n - 1) adalah 12,6. Jika dibandingkan kedua harga di atas ternyata X2hitung lebih kecil dari X2daftar atau 10,6 ≤ 12,6. Dengan demikian, hasil pengujian normalitas data untuk data variabel X dan variabel Y menunjukkan bahwa kedua data berdistribusi normal. Pengujian normalitas data dalam rangka pengujian hipotesis yang telah dirumuskan dalam penelitian ini. Oleh karena penelitian ini adalah penelitian deskriptif-korelasional, maka dalam pengujian hipotesisnya melalui analisis korelasi product moment. Berdasarkan pengujian hipotesis, diperoleh koefisien korelasi r sebesar 0,93 dan harga koefisien determinasi (r2) sebesar 0,87. Tafsiran ini menunjukkan bahwa karakteristik aktivitas belajar berpengaruh signifikan pada tingginya hasil belajar siswa pada mata pelajaran sejarah di SMA Negeri 1
Gorontalo. Karakteristik akvititas belajar siswa menyangkut aktivitas visual, lisan, mendengarkan, menulis, dan membaca. Gambar yang diperoleh dari angket yang dibagikan kepada para siswa ternyata pada aktivitas visual pada umumnya mereka setuju jika dalam penyajian materi pelajaran sejarah menggunakan media komputer dengan menggunakan fasilitas program powerpoint. Penggunaan berbagai media visual lainnya seperti gambar, LKS, papan tulis dan sebagainya selama pembelajaran dapat merangsang aktivitas belajar, menarik minat dan motivasi siswa dalam belajar sejarah. Namun di antara media-media tersebut, gambar sangat membantu aktivitas belajar siswa. Para siswa lebih mudah mengingat kembali materi pada saat pemberian tes hasil belajar apabila dalam pembelajaran sejarah dibarengi dengan penggunaan mediamedia visual. Berhubungan dengan aktivitas lisan, para siswa cukup merespon baik apabila dalam pembelajaran sejarah dilakukan melalui diskusi kelompok. Terlebih jika pada akhir setiap pembelajaran, mereka cukup setuju apabila aktivitas belajar diakhiri melalui penarikan kesimpulan mengenai materi pelajaran yang diperoleh pada saat itu. Para siswa juga cukup merespon baik apabila guru memberikan kesempatan kepada mereka untuk berdiskusi jika ada sesuatu materi yang dianggap belum dimengerti serta memberikan bantuan kepada teman sekelas yang mengalami kesulitan dalam belajar. Akvitas belajar berikutnya, yaitu aktivitas mendengarkan. Menurut siswa, mereka cukup setuju jika dalam aktivtas belajar sejarah menggunakan bahanbahan audio (rekaman) karena pembelajaran melalui media tersebut dapat
merangsang aktivitas mendengar mereka dan dapat menarik perhatian mereka dalam belajar. Aktivitas mencatat hal-hal penting pada saat guru menjelaskan materi pokok atau ketika anggota kelompok lain sedang menjelaskan materi pembahasan kelompok cukup disenangi pula oleh para siswa dibandingkan dengan membaca informasi melalui buku paket. Para siswa sangat senang jika situasi pembelajaran sangat kondusif dan jauh dari segala keributan yang dapat mengganggu konsentrasi belajar. Karakteristik aktivitas belajar lainnya yang berpengaruh terhadap hasil belajar siswa adalah aktivitas menulis di mana mereka membuat catatan-catatan singkat setiap kali pertemuan pembelajaran tatap muka, membuat rangkuman, membuat laporan atau tulisan ilmiah, membuat klipping/mading. Selain itu, kebiasaan siswa mengerjakan soal-soal latihan secara mandiri, memberikan peluang kepada teman-temannya untuk berusaha belajar dengan giat dan mengikuti semua kegiatan belajar dengan baik. Karakterisk aktivitas membaca mempengaruhi juga hasil belajar siswa dalam pelajaran sejarah. Siswa yang suka membaca, baik dari buku cetak ataupun internet cukup membantu mereka dalam meningkatkan hasil belajar, terlebih informasi yang ada didukung oleh gambar atau foto yang berhubungan dengan informasi tersebut. Variasi cara dan teknik membaca yang dimiliki oleh masingmasing siswa cukup membantu mereka dalam belajar. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa karakteristik aktivitas belajar dapat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran sejarah di SMA Negeri 1 Gorontalo. Hal ini dapat dibuktikan melalui pengujian hipotesis.
Hasil pengujian taraf keberartian korelasi diperoleh harga thitung sebesar 18,24. Jika harga ini dibandingkan dengan harga tdaftar atau t(0,95)(50) = 1,68, ternyata thitung lebih besar dari tdaftar. Kesimpulannya H1 diterima dan HO ditolak. Hal ini berarti bahwa karakteristik aktivitas belajar signifikan pada penyebabnya cukup tingginya hasil belajar siswa pada mata pelajaran sejarah. Menganalisa hasil penelitian ini, maka guru perlu memperhatikan karakteristik aktivitas belajar yang dilaksanakan siswa di dalam kelas, terutama dalam rangka meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran sejarah.