BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A.
Data Penelitian
1.
Analisis Statistik Deskriptif Penelitian
(CPA/BVA),
ini
menguji
Keputusan
bagaimana
Pendanaan
pengaruh
(DER),
Keputusan
Kebijakan
Dividen
Investasi (DPR),
Profitabilitas (ROA) terhadap Nilai Perusahaan (PBV). Perusahaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode yang diambil 2010 – 2014. Selama periode ini terdapat 14 perusahaan. Berikut tabel deskriptif statistik secara umum dari seluruh data yang digunakan: Tabel 4.1 Deskriptif Statistik
Descriptive Statistics N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
CPA/BVA
56
2,60
114,91
30,4295
23,70453
DER
56
,07
2,27
,9782
,50117
DPR
56
2,56
106,35
28,2071
16,06892
ROA
56
,02
,25
,0752
,04187
Valid N (listwise)
56
Sumber: Data diolah dengan SPSS 21 tahun 2016
Dari tabel 4.1di atas dapat di ketahui jumlah N = 56 dengan data penelitian ini terdiri dari dari 56 sampel yang di ambil dari 14 perusahaan yang termasuk dalam sektor Property dengan variabel CPA/BVA atau Ratio Capital Expenditure 52
http://digilib.mercubuana.ac.id/
53
to Book Value of Asset, Debt to Equity Ratio (DER), Dividend Payout Ratio (DPR), Return On Assets (ROA), Nilai Perusahaan (PBV). Dengan melihat hasil deskriptif statistik bahwa variabel CPA/BVA minimumnya adalah 2,60 , nilai maksimumnya adalah 114,91, nilai meannya 30,4295 dan serta standar deviasi sebesar 23,70453, nilai minimum ini didapat dari perusahaan PT. Pembangunan Jaya Ancol Tbk pada laporan keuangan tahun 2010. Nilai maksimum didapat dari perusahaan PT. Intiland Development Tbk pada laporan keuangan tahun 2010.
Dengan tabel 4.1 di atas variabel Debt to Equity Ratio (DER) dengan deskriptif statistik mendapatkan nilai minimum 0,07, nilai maksimum 2,27, nilai mean 0,9782 dan standar deviasi 0,50117. Nilai minimum diperoleh dari perusahaan PT.Ciputra Property Tbk pada laporan keuaangan tahun 2010 sedangkan nilai maksimum didapat dari perusahaan PT. Summarecon Agung Tbk pada laporan keuangan tahun 2011.
Variabel Dividend Payout Ratio (DPR) dengan melihat hasil deskriptif statistik dengan jumlah sampel 56 menunjukkan hasil nilai minimum sebesar 2,56, nilai maksimum sebesar 106,35, nilai mean untuk variabel ini adalah 28,2071 dan standar deviasi sebesar 16,06892. Nilai minimum terdapat pada perusahaan PT. Modernland Realty Tbk yang didapat dari laporan keuangan tahun 2013. Nilai maksimum didapat dari perusahaan PT. Metropolitan Kentjana Tbk pada laporan keuangan tahun 2013.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
54
Sedangkan variabel Return On Assets (ROA) digambarkan dengan melihat hasil deskriptif statistiknya nilai minimal 0,02, nilai maksimum 0,25, nilai mean 0,0752 dan standar deviasi 0,04187. Nilai minimum terdapat pada perusahaan PT.Modernland Property Tbk pada laporan keuangan tahun 2010 sedangkan pada nilai maksimum didapat dari perusahaan PT. Modernland Realty Tbk pada laporan keuangan tahun 2013.
2.
Uji Asumsi Klasik a.
Uji Normalitas data Uji ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi variabel bebas
dan variabel terikat, apakah kedua variabel tersebut mempunyai distribusi normal atau tidak? Grafik histogram dan normal probability plots di bawah ini
Gambar 4.1 Uji Normalitas dengan P-Plot
http://digilib.mercubuana.ac.id/
55
Dari gambar 4.1 P-Plot Histogram, tampak residual terdistribusi secara normal dan berbentuk simetris mengikuti garis diagonal. Pada grafik normal probility plots titik-titik menyebar di sekitar diagonal dan hal ini menunjukkan bahwa nilai residual terdistribusi secara normal. Uji Kolmogorov-Smirmov dapat dilakukan untuk menguji apakah residual terdistribusi secara normal. Berikut hasil uji Kolmogorov-Smirmov pada tabel di bawah ini: Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas dengan Kolmogorov- Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual 56
N Normal Parameters
a,b
Mean Std. Deviation
Most Extreme Differences
,0000000 ,89331525
Absolute
,105
Positive
,105
Negative
-,049
Kolmogorov-Smirnov Z
,787
Asymp. Sig. (2-tailed)
,565
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Sumber: data diolah dengan SPSS 21 tahun 2016
Dengan menguji normalitas dengan menggunakan KolmogorovSmirmov, ketentuan bahwa data terdistribusi normal atau tidak dengan memperhatikan nilai signifikan (2-tailed) jika nilai tersebut di atas 0,05
http://digilib.mercubuana.ac.id/
56
maka dinyatakan data terdistribusi dengan normal dan jika sebaliknya maka data tidak terdistribusi secara normal. Nilai Kolmogorov-Smirnov sebesar 0,565 dan tidak signifikan pada 0,05, dikarenakan lebih besar dari 0,05 maka dinyatakan bahwa residual terdistribusi secara normal. Jadi keseluruhan dapat disimpulkan bahwa model regresi memenuhi syarat uji normalitas data.
b.
Uji Multikolineritas Uji multikolineritas menunjukkan bahwa antara variabel independen
mempunyai
hubungan
langsung
(korelasi)
yang
sangat
kuat.
Multikolineritas terjadi jika nilai Variance Inflation Factor (VIF) lebih besar dari 10 atau nilai Tolerance lebih kecil dari 0,10. Hipotesa Multikolineritas dinyatakan apabila VIF >10 atau TOL <0,10 maka terjadi Multikolineritas, sedangkan VIF <10 atau TOL >0,10 maka dikatakan tidak terjadi Multikolineritas. Dari hasil SPSS tabel pengujian sebagai berikut: Tabel 4.3 Hasil Uji Multikolineritas
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Collinearity Statistics
Coefficients B
1
Std. Error
Beta
Tolerance
VIF
(Constant)
-,158
,482
CPA/BVA
-,012
,006
-,254
,785
1,275
DER
,997
,261
,435
,912
1,097
DPR
,028
,009
,390
,833
1,200
ROA
8,807
3,177
,321
,884
1,131
Sumber : data diolah dengan SPSS 21 tahun 2016
http://digilib.mercubuana.ac.id/
57
Melihat perhitungan nilai Tolerance menunjukkan tidak ada variabel independen yang memiliki nilai Tolerance kurang dari 0,10 yang berarti tidak ada korelasi antar variabel independen yang nilainya lebih dari 95%. Hasil perhitungan nilai Variance Inflation Factor (VIF) juga menunjukkan hal yang sama, yaitu tidak ada satu variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolonieritas antar variabel independen dalam model regresi.
c.
Uji Autokorelasi Pada
penelitian
ini,
uji
autokorelasi
dilakukan
dengan
menggunakan Run Test, dimana Run Test ini dilakukan untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi antar variabel. Hasil dari Run Test ini dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut ini : Tabel 4.4 Hasil Uji Autokorelasi dengan Run Test Runs Test Unstandardized Residual a
Test Value
-,19738
Cases < Test Value
28
Cases >= Test Value
28
Total Cases
56
Number of Runs
23
Z Asymp. Sig. (2-tailed)
-1,618 ,106
a. Median
Sumber: data diolah dengan SPSS 21 tahun 2016
http://digilib.mercubuana.ac.id/
58
Berdasarkan tabel 4.4 diatas, hasil run test SPSS menunjukkan bahwa nilai Test Value -0,19738 dan nilai Asymp Sig (2-tailed) > 0,05 yaitu sebesar 0,106 yang berarti hipotesis nol ditolak, dengan demikian data yang digunakan cukup random sehingga tidak terdapat masalah autokorelasi.
d.
Uji Heteroskedasitas Untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedasitas dapat dilihat pada
gambar scatterplot pada gambar 4.2 berikut ini.
Gambar 4.2 Uji Heteroskedasitas dengan menggunakan Scatterplots
Dari grafik di atas terlihat titik-titik yang menyebar secara acak (random) baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedasitas pada regresi model ini.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
59
3.
Uji Hipotesis a. Metode Regresi Linear Berganda Metode regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh antara dua atau lebih variabel independen dengan satu variabel dependen. Analisis ini juga untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan, dan untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah masing-masing variabel independen berhubungan positif atau negatif. Tabel 4.5 Hasil Persamaan Regresi Berganda
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Collinearity Statistics
Coefficients B
1
Std. Error
Beta
Tolerance
VIF
(Constant)
-,158
,482
CPA/BVA
-,012
,006
-,254
,785
1,275
DER
,997
,261
,435
,912
1,097
DPR
,028
,009
,390
,833
1,200
ROA
8,807
3,177
,321
,884
1,131
Sumber: data diolah dengan menggunakan SPSS 21 tahun 2016
Dari tabel 4.5 dapat diperoleh regresi sebagai berikut : Nilai Perusahaan = -0,158 – 0,012 Ratio Capital Expenditure to Book Value of Asset + 0,997 Debt to Equity Ratio + 0,028 dividend payout ratio + 8,807 Return On Assets. Dari tabel di atas juga dapat dilihat bahwa konstan 0,050 artinya bila Ratio Capital Expenditure to Book Value of
http://digilib.mercubuana.ac.id/
60
Asset, Debt to Equity Ratio, Dividend Payout Ratio, dan Return On Asset konstan atau tetap maka Nilai Perusahaan sebesar 0,050.
b. Koefisien Determinasi (R2) Uji koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel independen terhadap dependen. Nilai koefisien determinasi yang menunjukkan dengan nilai Adjusted R2 dari model regresi digunakan untuk mengetahui besarnya variabilitas variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel – variabel bebasnya. Tabel 4.6 Koefisien Determinasi
Model
R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1
,629
a
,396
,348
,92769
Sumber: data diolah dengan SPSS 21 tahun 2016
Dari tampilan tabel 4.6 koefisien determinasi besarnya Adjusted R2 adalah 0,348, hal ini berarti 34,8% variasi nilai perusahaan dapat dijelaskan variasi dari ke empat variabel independen yaitu Ratio Capital Expenditure to Book Value of Asset, Debt to Equity Ratio, Dividend
http://digilib.mercubuana.ac.id/
61
Payout Ratio, dan Return On Asset. Sedangkan sisanya (100% - 34,8% = 65,2%) dijelaskan oleh sebab-sebab yang lain diluar model.
c.
Uji Signifikansi Simultan ( Uji F) Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel
bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara simultan terhadap variabel terikat atau dependen. Berikut tabel hasil Uji F :
Tabel 4.7 Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji F) a
ANOVA Model
1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
28,759
4
7,190
Residual
43,891
51
,861
Total
72,650
55
F 8,354
a. Dependent Variable: VAR00005 b. Predictors: (Constant), VAR00004, VAR00003, VAR00002, VAR00001
Sumber: data diolah dengan SPSS 21 tahun 2016
Berdasarkan
tabel 4.7 diatas output regresi menunjukkan nilai
signifikansi 0,000 atau dibawah tingkat signifikansi 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Ratio Capital Expenditure to Book Value of Asset, Debt to Equity Ratio, Dividend Payout Ratio, dan Return On Asset mempunyai pengaruh secara simultan terhadap variabel Nilai Perusahaan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Sig. ,000
b
62
d.
Uji Parsial (Uji Statistik t) Uji t yaitu pengujian yang digunakan untuk mengetahui apakah
variabel independen mempengaruhi variabel dependen secara parsial. Tabel 4.8 Hasil Uji Parsial ( Uji Statistik t )
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
t
Sig.
Coefficients
B -,158
,482
-,012
,006
DER
,997
DPR ROA
(Constant) CPA/BVA 1
Std. Error
Beta -,329
,744
-,254
-2,064
,044
,261
,435
3,814
,000
,028
,009
,390
3,270
,002
8,807
3,177
,321
2,772
,008
Sumber : data diolah dengan SPSS 21 tahun 2016
Berdasarkan tabel 4.8 di atas dapat disimpulkan mengenai uji hipotesis dari masing-masing variabel independen terhadap dependen sebagai berikut:
H1 : Adanya pengaruh signifikan Ratio Capital Expenditure to Book Value of Asset terhadap Nilai Perusahaan Pada output SPSS diatas dapat menunjukkan bahwa angka signifikansi untuk variabel Ratio Capital Expenditure to Book Value of Asset adalah sebesar 0,044. Nilai tersebut lebih kecil dari tingkat signifikansi 0,05
http://digilib.mercubuana.ac.id/
63
sehingga dapat disimpulkan bahwa Ratio Capital Expenditure to Book Value of Asset berpengaruh terhadap nilai perusahaan dan dapat disimpulkan hipotesis yang pertama diterima dan sesuai dengan peneliti harapkan. Ini dapat mengindikasikan bahwa dalam menilai kinerja prospek masa depan, investor dapat menggunakan informasi Ratio Capital Expenditure to Book Value of Asset.
H2 : Adanya pengaruh signifikan Debt to Equity Ratio terhadap Nilai Perusahaan. Pada hasil SPSS diatas menunjukkan bahwa angka signifikan untuk variabel Debt to Equity Ratio adalah sebesar 0,000. Nilai ini lebih kecil dari tingkat signifikansi 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Debt to Equity Ratio berpengaruh secara signifikan terhadap Nilai Perusahaan dan juga dapat disimpulkan hipotesis kedua diterima dan sesuai dengan yang peneliti harapkan. Ini dapat mengindikasikan bahwa dalam menilai kinerja prospek masa depan, investor dapat menggunakan informasi Debt to Equity Ratio.
H3: Adanya pengaruh signifikan Dividend Payout Ratio terhadap Nilai Perusahaan. Pada output SPSS diatas dapat ditunjukkan bahwa angka signifikasi untuk variabel Dividend Payout Ratio adalah sebesar 0,002. Nilai ini lebih kecil dari tingkat signifikansi 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa
http://digilib.mercubuana.ac.id/
64
Dividend Payout Ratio tidak dapat berpengaruh secara signifikan terhadap Nilai Perusahaan, dan hipotesis ke tiga diterima dan tidak sesuai dengan peneliti harapkan. Dalam temuan ini mengindikasikan bahwa investor dapat menggunakan data Dividend Payout Ratio untuk melihat nilai perusahaan dan mengetahui prospek di masa depan.
H4: Adanya pengaruh Return on Asset terhadap Nilai Perusahaan. Pada output SPSS diatas menunjukkan angka signifikansi untuk variabel Return on Asset adalah sebesar 0,008. Nilai ini lebih kecil dari tingkat signifikansi 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa Return on Asset berpengaruh secara signifikan terhadap Nilai Perusahaan dan dapat disimpulkan juga bahwa hipotesis ke empat diterima dan sesuai dengan yang diharapkan peneliti. Temuan ini mengindikasikan bahwa investor dapat menggunakan data Return on Asset untuk melihat nilai perusahaan dan prospek di masa depan.
B.
Pembahasan Dalam penelitian ini dilakukan pengujian pengaruh Ratio Capital
Expenditure to Book Value of Asset, Debt to Equity Ratio, Dividend Payout Ratio, dan Return On Asset pada perusahaan sektor properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Berikut hasil penelitian dengan menggunakan uji T:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
65
Tabel 4.9 Rangkuman Hasil Pengujian Hipotesis Variabel
Hasil
Keterangan
uji T Ha1
Capital 0,044
Ratio
Expenditure
to
Book
of
Value
Ha1 Diterima Terdapat pengaruh yang signifikan
Asset Ha2
Debt
to
Equity 0,000
signifikan
Ratio Ha3
Dividend
Payout 0,002
Ha3 Diterima Terdapat pengaruh yang signifikan
Ratio Ha4
Ha2 Diterima Terdapat pengaruh yang
Return on Assets
0,008
Ha4 Diterima Terdapat pengaruh yang signifikan
Sumber: data diolah dengan SPSS 21 tahun 2016
1.
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari pengujian terhadap regresi, didapatkan nilai koefisien regresi sebesar -2,064 dengan tingkat signifikansi 0,044. Hal ini menunjukkan bahwa keputusan investasi yang diproksikan dengan Ratio Capital Expenditure to Book Value of Asset (CPA/BVA) mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan yang diproksikan dengan Price Book Value (PBV). Dengan kata lain apabila nilai CPA/BVA menurun, maka PBV justru mengalami peningkatan. Penelitian ini tidak sesuai dengan yang
http://digilib.mercubuana.ac.id/
66
dilakukan oleh Rury Setiani (2012), dimana pada penelitian tersebut ditemukan adanya pengaruh negatif dan tidak signifikan antara Ratio Capital Expenditure to Book Value of Asset terhadap Nilai Perusahaan. 2.
Variabel
Debt
to
Equity
Ratio
terhadap
Nilai
Perusahaan
menunjukkan adanya pengaruh positif dan signifikan. Ini terlihat dari hasil uji SPSS dengan signifikansi 0,000 dibawah signifikasi 0,05, dimana Debt to Equity Ratio berpengaruh positif 3,814 terhadap Nilai Perusahaan sehingga apabila Debt to Equity Ratio meningkat, maka nilai perusahaan juga akan meningkat. Apabila pendanaan didanai melalui hutang, maka peningkatan nilai perusahaan terjadi akibat efek tax deductible, yaitu perusahaan yang memiliki hutang akan membayar bunga pinjaman yang dapat mengurangi penghasilan kena pajak, yang dapat memberikan manfaat bagi pemegang saham. Apabila peningkatan pendanaan perusahaan melalui laba ditahan atau penerbitan saham baru, maka risiko keuangan perusahaan semakin kecil. Fakta yang terjadi di Bursa Efek Indonesia selama periode penelitian tahun 2010 adalah bahwa pendanaan perusahaan meningkat dengan penambahan hutang (Hasnawati, 2005a) dalam (Wijaya dan Bandi, 2010). Sesuai dengan signalling theory, nilai perusahaan meningkat pada hari pengumuman dan sehari setelah pengumuman perusahaan – perusahaan yang meningkatkan proporsi penggunaan hutangnya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
67
Peningkatan hutang juga dapat diartikan pihak luar tentang kemampuan perusahaan untuk membayar kewajibannya di masa yang akan datang atau risiko bisnis yang rendah, sehingga penambahan hutang telah memberikan sinyal positif (Brigham dan
Houston,
2011). Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Wijaya dan Bandi (2010) yang menyatakan bahwa Debt to Equity Ratio berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan. 3.
Variabel
Dividend
Payout
Ratio
terhadap
Nilai
Perusahaan
menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan. Ini terlihat dari hasil SPSS dengan nilai signifikan 0,002 dibawah signifikan 0,05, dimana Dividend Payout Ratio berpengaruh positif
3,270 terhadap Nilai
Perusahaan sehingga apabila Dividend Payout Ratio meningkat, maka nilai perusahaan juga akan meningkat. Sesuai dengan hipotesis kebijakan dividen relevan, perusahaan akan membayar dividen yang besar kepada pemegang saham karena dapat mingkatkan nilai perusahaan. Teori ini didukung dengan penelitian pada perusahaan yang dinilai berdasarkan aliran kas yang diterima oleh pemegang saham. Menurut teori Bird in the hand pemegang saham lebih menyukai dividen tinggi dibandingkan dengan dividen yang akan dibagikan di masa yang akan datang dan capital gains Lintner, 1956; Bhattacharya, 1979 dalam Wijaya dan Bandi (2010). Sesuai dengan signalling theory, pembayaran dividen berisi informasi atau isyarat tentang prospek perusahaan di masa yang akan datang.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
68
Pengumuman meningkatnya dividen telah meningkatkan return saham dan dapat digunakan untuk menangkal isu yang tidak diharapkan perusahaan di masa yang akan datang. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Wijaya dan Bandi (2010) yang menyatakan bahwa adanya pengaruh Dividend Payout Ratio terhadap Nilai Perusahaan. 4.
Variabel Return on Asset terhadap Nilai Perusahaan menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan, ini terlihat dari hasil pengujian secara parsial (Uji T) dengan nilai signifikan sebesar 0,008 dan di bawah 0,05, dimana Return on Asset berpengaruh positif 2,772 terhadap Nilai Perusahaan sehingga Return on Asset mempunyai hubungan yang searah terhadap Nilai Perusahaan. Return on Asset menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari aktiva yang digunakan dan diinvestasikan dalam satu periode. Semakin tinggi rasio ini maka semakin baik produktivitas aset dalm memperoleh keuntungan bersih. Hal ini selanjutnya akan meningkatkan daya tarik perusahaan terhadap investor. Peningkatan daya tarik perusahaan menjadikan perusahaan tersebut semakin diminati investor, karena tingkat keuntungan akan semakin besar. Kinerja perusahaan yang meningkat akan turut meningkatkan nilai perusahaan. Penelitian ini mendukung Tri Kartika Petiwi dan Ferry Madi Ika Pratama (2012) yang menyatakan Return on Asset berpengaruh positif terhadap Nilai Perusahaan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
69
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa ketika tingkat keuntungan dalam kinerja keuangan yang dicapai perusahaan tersebut semakin baik maka akan berpengaruh positif dalam meningkatkan nilai perusahaan artinya semakin tinggi ROA maka semakin baik produktivitas asset dalam memperoleh keuntungan bersih.
Terbukti
bahwa
jika
penawaran
tinggi
maka
akan
meningkatkan permintaan. Hal ini selanjutnya akan meningkatkan daya tarik perusahaan kepada investor.
Peningkatan daya tarik
perusahaan menjadikan perusahaan tersebut semakin diminati investor, karena tingkat keuntungan akan semakin besar. Oleh karena itu, Return on Asset merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/