BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Obyek Penelitian Penelitian ini akan membahas secara ringkas tentang gambaran umum responden, dan analisis indeks jawaban responden per variabel independen dan dependen.
4.1.1. Gambaran Umum Responden Responden dalam penelitian ini adalah konsumen jelly cup Wong Coco. Hal ini sesuai dengan metode pengambilan sampel yang dipakai dalam penelitian ini, Dalam penelitian ini peneliti akan menggunakan metode aksidental sampling. Sampling aksidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.
. Berdasarkan data dari 100 responden yang menggunakan produk Jelly Cup Wong Coco, melalui daftar pertanyaan di dapat kondisi responden tentang umur dan jenis kelamin. Penggolongan yang dilakukan terhadap responden dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara jelas mengenai gambaran responden sebagai objek penelitian. Gambaran umum dari responden sebagai objek penelitian tersebut satu per satu dapat diuraikan seperti pada bagian berikut :
65
4.1.1.1. Gambaran Umum Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh gambaran tentang jenis kelamin dari responden yang dapat dilihat pada Tabel 4.1 sebagai berikut: Tabel 4.1 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Persentase (%)
Laki-laki
20
Perempuan
80
Jumlah
100
Sumber : Data primer yang diolah, 2015
Tabel 4.1. menunjukkan bahwa responden dengan jenis kelamin wanita lebih banyak daripada responden dengan jenis kelamin laki-laki. Responden dengan jenis kelamin lakilaki sebanyak 20 persen dan responden dengan jenis kelamin perempuan sebanyak 80 persen. Hal ini berarti bahwa perempuan menunjukkan perilaku menggunakan produk Jelly Cup Wong Coco lebih banyak dibanding laki-laki.
66
4.1.1.2. Gambaran Umum Responden Berdasarkan Umur Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh penggolongan umur responden. Umur responden mempengaruhi perilaku konsumen dalam menjawab kuesioner yang diberikan sesuai dengan pengalaman responden. Tabel 4.2 Responden Berdasarkan Umur Umur
Persentase (%)
≤ 20 tahun
14
20 tahun – 30 tahun
56
≥30 tahun
32
Jumlah
100
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa hasil responden didominasi oleh responden dengan umur 20 tahun hingga 30 tahun dengan persentase 56 %, diikuti responden dengan umur lebih dari 30 tahun sebesar 32 %, disusul dengan responden dibawah umur 20 tahun sebanyak 14%. Gambaran
responden
tersebut dapat
menimbulkan
persepsi positif bahwa usia
mempengaruhi keputusan pembelian.
67
4.2. Deskripsi Variabel Penelitian 4.2.1 Analisis Indeks Jawaban Analisis indeks jawaban per variabel ini bertujuan mengetahui gambaran deskriptif mengenai responden dalam penelitian ini. Terutama mengenai variabel-variabel penelitian yang digunakan. Dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis indeks yang menggambarkan responden atas item-item pertanyaan yang diajukan. Teknik skoring yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan skor maksimal 5 dan minimal 1, maka perhitungan indeks jawaban responden dengan rumus berikut : Nilai Indeks = {(%F1 x 1) + (%F2 x 2) + (%F3 x 3) + (%F4 x 4) + (%F5 x 5)} / 5 Dimana : F1 : adalah frekuensi responden yang menjawab 1 dari skor yang digunakan dalam daftar pertanyaan kuesioner. F2 : adalah frekuensi responden yang menjawab 2 dari skor yang digunakan dalam daftar pertanyaan kuesioner. F3 : adalah frekuensi responden yang menjawab 3 dari skor yang digunakan dalam daftar pertanyaan kuesioner. F4 : adalah frekuensi responden yang menjawab 4 dari skor yang digunakan dalam daftar pertanyaan kuesioner. F5 : adalah frekuensi responden yang menjawab 5 dari skor yang digunakan dalam daftar pertanyaan kuesioner.
68
Oleh karena itu, angka jawaban responden tidak dimulai dari nol tetapi mulai dari angka 1 untuk minimal dan maksimal adalah 5. Jumlah pertanyaan dalam penelitian ini pada variabel independen masing – masing pada variabel harga terdiri dari 7 pertanyaan, pada variabel kualitas produk terdiri dari 17 pertanyaan dan dari variabel dependen yaitu keputusan pembelian terdiri dari 10 pertanyaan. Total nilai indeks adalah 100 dengan menggunakan kriteria 3 kotak ( Three-box Method ), maka rentang 100 (10-100) akan menghasilkan rentang sebesar 30 yang akan digunakan sebagai dasar interpretasi nilai indeks. Penggunaan 3 kotak ( Three-box Method ) terbagi sebagai berikut ( Ferdinand, 2006): 10,00 - 40,00 = Rendah 40,01 - 70,00 = Sedang 70,01 - 100 = Tinggi Peneliti menentukan indeks persepsi responden terhadap variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini.
69
4.2.1.1 Analisis Indeks Jawaban Responden Terhadap Variabel Harga (X1) Penelitian ini mengukur variabel harga berdasarkan penilaian dari responden mengenai harga produk Jelly Cup Wong Coco. Variabel harga pada penelitian ini diukur melalui 7 buah item pertanyaan. Hasil jawaban dan analisis indeks skor jawaban terhadap variabel harga dapat dijelaskan sebagai berikut : Tabel 4.3 Hasil Tanggapan Responden Terhadap Variabel Harga (X1) Skor No
1
Jumlah
Indeks
14
392
78.4
64
11
375
75
18
8
3
239
47.8
4
4
81
11
399
79.8
0
17
64
19
402
80.5
Indikator STS
TS
N
S
SS
0
0
22
64
0
11
14
4
67
0
0
Harga jelly cup wong coco dapat dijangkau oleh kondisi keuangan/pendapatan saya
2
Harga jelly cup wong coco bersaing dengan merek produk jelly lain
3
Harga jelly cup wong coco lebih murah dibandingkan dengan produk lain yang sejenis
4
Harga jelly cup wong coco sesuai dengan kualitas sehingga saya tertarik memilih jelly cup wong coco
5
Harga setiap jenis produk bervariasi sesuai dengan ukuran
70
6
Harga jelly cup wong coco sesuai 0
0
46
50
4
358
71.6
3
35
32
26
4
293
58.6
351
72.3
dengan manfaat yang saya rasakan 7
Jelly cup wong coco sering memberikan diskon promosi/potongan harga Rata – rata Sumber : Data primer yang diolah, 2015
Tanggapan responden sebagaimana pada tabel 4.3 menunjukkan bahwa sebagian besar responden memberikan tanggapan Setuju (skor 4) terhadap tujuh indikator variabel Harga. Rata-rata indeks skor jawaban diperoleh sebesar 72.3. Berdasarkan kategori rentang skor indeks, maka rata-rata tersebut berada pada tingkatan skor Tinggi. 3 pertanyaan dengan skor indeks teringgi akan dijelaskan sebagai berikut :
Pertanyaan pertama yang memperoleh skor indeks tertinggi adalah pertanyaan mengenai harga setiap jenis produk bervariasi sesuai dengan ukuran, ditanggapi responden sebanyak 64 persen setuju dan 19 persen sangat setuju, dengan skor indeks sebesar 80.5 persen. Hal ini menun jukan adanya kesesuaian antara harga produk dengan ukuran-ukuran produk yang bervariasi.
71
Pertanyaan berikutnya adalah pertanyaan mengenai harga Jelly Cup Wong Coco sesuai dengan kualitas sehingga responden tertarik untuk memilih produk Jelly Cup Wong Coco, sebanyak 81 persen menjawab setuju dan 11 persen menjawab sangat setuju, dengan skor indeks sebesar 79.8 persen. Hal ini menunjukan adanya kesesuaian antara harga dengan kualitas produk karena sebagian besar responden merespon positif atas pertanyaan tersebut.
Pertanyaan selanjutnya yang memperoleh skor indeks tertinggi adalah pertanyaan mengenai harga Jelly Cup Wong Coco dapat dijangkau sesuai dengan kondisi keuangan/pendapatan responden, ditanggapi responden sebanyak 64 persen setuju dan 14 persen sangat setuju dengan skor indes sebesar 78 persen. Hal ini menunjukan bahawa ada kesesuaian antara harga Jelly Cup Wong Coco dengan kondisi keuangan responden.
Ketiga item pertanyaan ini memperoleh skor indeks tertinggi dari semua pertanyaan dari variabel harga yang diberikan kepada responden. Hal ini menunjukan bahwa ketiga pertanyaan tersebut telah sesuai dengan karakteristik yang diinginkan oleh responden, kondisi ini dapat dilihat dari respon positif yang diberikan responden terhadap pertanyaanpertanyaan tersebut.
72
4.2.1.2 Analisis Indeks Jawaban Responden Terhadap Variabel Kualitas Produk (X2) Tanggapan reponden mengenai kualitas produk berbeda-beda. Variabel kualitas produk pada penelitian ini diukur melalui 17 buah item pertanyaan. Hasil jawaban dan analisis indeks skor jawaban terhadap variabel kualitas produk dapat dijelaskan sebagai berikut :
Tabel 4.4 Hasil Tanggapan Responden Terhadap Variabel Kualitas Produk (X2) Skor No
1
Indikator
Jumlah
Indeks
STS
TS
N
S
SS
0
0
11
82
7
396
79.2
0
0
15
78
7
392
78.4
0
0
30
63
7
347
69.4
0
31
55
11
3
317
63.4
0
4
16
76
4
380
76
Jelly Cup Wong Coco berfungsi baik untuk pencernaan
2
Jelly Cup Wong Coco kaya akan serat yang dibutuhkan oleh tubuh
3
Mengkonsumsi Jely Cup Wong Coco secara teratur membantu pembuangan secara baik
4
Mengkonsumsi Jelly Cup Wong Coco dapat menurunkan berat badan
5
Jelly Cup Wong Coco terbuat dari sari buah ali sehingga rasanya lebih enak
73
6
Kemasan Jelly Cup Wong Coco sangat menarik dan ukuran yang
0
0
36
64
0
367
72.8
0
0
3
83
14
411
88.2
0
2
41
45
3
322
64.4
0
0
7
79
14
407
81.4
0
8
33
59
0
351
70.2
0
13
18
65
4
360
72
0
4
15
78
3
380
76
0
4
27
65
4
369
73.8
0
0
26
57
17
391
78.2
0
3
14
75
8
388
77.6
0
0
42
39
19
377
75.4
bermacam-macam 7
Jelly Cup Wong Coco mudah dikonsumsi karena kemasan siap saji
8
Kemasan tidak mudah rusak dan dapat diperbaiki
9
Tanggal produksi dan expired tercantum pada kemasan
10
Jelly Cup Wong Coco tetap awet walau sudah disimpan lama
11
Terdapat berbagai macam pilihan bentuk produk
12
Terdapat berbagai macam pilihan warna produk
13
Jelly Cup Wong Coco memiliki desain yang unik
14
Kualitas Jelly Cup Wong Coco memuaskan
15
Jelly Cup Wong Coco merupakan merek terkenal
16
Karyawan/SPG Wong Coco di Mall Gajah Mada ramah, hormat, empati
74
17
Karyawan/SPG Wong Coco selalu memberikan informasi mengenai
0
0
39
42
19
380
76
372.8
74.8
produk Rata – rata Sumber : Data primer yang diolah, 2015
Tanggapan responden sebagaimana pada tabel 4.4 menunjukkan bahwa sebagian besar responden memberikan tanggapan Setuju (Skor 4) pada 17 pertanyaan variabel Kualitas Produk. Rata-rata indeks skor jawaban variabel Kualitas Produk diperoleh sebesar 74.8. Berdasarkan kategori indeks skore berdasarkan three box method , maka rata-rata tersebut berada pada tingkatan skor Tinggi. Kondisi ini memberikan kesan bahwa kualitas produk Jelly Cup Wong Coco dipersepsikan secara positif oleh responden. 3 pertanyaan dengan skor indeks tertinggi akan dijelaskan sebagai berikut :
Pada pertanyaan pertama yang memperoleh skor indeks tertinggi adalah pertanyaan mengenai Jelly Cup Wong Coco mudah dikonsumsi karena siap saji, sebanyak 83 persen responden menjawab setuju dan 14 persen responden menjawab sangat setuju, dengan skor indeks sebesar 88.2 persen. Hal ini menunjukan bahwa adanya kemudahan konsumen dalam mengkonsumsi Jelly Cup Wong Coco.
75
Pertanyaan kedua yang memperoleh skor indeks tertinggi adalah pertanyaan mengenai tanggal produksi dan expired yang tercantum dalam kemasan, sebanyak 79 persen menyatakan setuju dan 14 persen menjawab sangat setuju, dengan skor indeks sebesar 81.4 persen. Penelitian tersebut menunjukan adanya kesesuaian antara tanggal produksi dan tanggaal expired terhadap kualitas produk.
Peranyaan selanjutnya yang memperoleh skor indeks tertinggi adalah pertanyaan mengenai Jelly Cup Wong Coco berfungsi baik untuk pencernaan. Sebanyak 82 persen responden menjawab setuju dan 7 persen responden menjawab sangat setuju, dengan skor indeks sebesar 79.2 persen. Hal ini menunjukan bahwa Jelly Cup Wong Coco berfungsi baik untuk pencernaan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Jelly Cup Wong Coco merupakan produk yang dibutuhkan konsumen karena baik untuk pencernaan.
Ketiga item pertanyaan ini memperoleh skor indeks tertinggi dari semua pertanyaan dari variabel kualitas produk yang diberikan kepada konsumen. Hal ini menunjukan bahwa ketiga pertanyaan tersebut terdapat kesesuaian antara kualitas produk dan indikatorindikatornya. Kondisi ini dapat dilihat ddari respon positif yang diberikan responden terhadap pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan skor indeks yang berada pada tingkatan skor tinggi.
76
4.2.1.2.1 Analisis Indeks Jawaban Responden Terhadap Variabel Keputusan Pembelian (Y)
Keputusan pembelian merupakan suatu proses dimana konsumen mengenali kebutuhannya, mencari informasi mengenai produk yang sesuai dan mengambil keputusan tentang produk mana yang akan dibeli dan digunakan. Produk yang diteliti dalam penelitian ini adalah Jelly Cup Wong Coco. Berikut ini merupakan pernyataan mengenai keputusan pembelian yang terdiri dari 10 item.
Tabel 4.5 Hasil Tanggapan Responden Terhadap Variabel Keputusan Pembelian (Y) Skor No
1
Indikator
Jumlah
Indeks
5
299
59
50
3
340
68
62
3
352
70
STS
TS
N
S
SS
3
23
55
15
0
16
31
0
16
19
Produk Jelly Cup Wong Coco merupakan kebutuhan saya
2
Saya telah mencari informasi mwngenai produk Jelly Cup Wong Coco lebih dulu sebelum membeli
3
Saya mencari informasi lain mengenai produk sejenis dengan merek yang berbeda sebelum membeli sebagai pembanding
77
4
Saya mengumpulkan informasi mengenai produk dari orang lain 0
20
28
48
4
336
67
0
3
19
74
4
379
75
0
12
57
28
3
322
64
0
7
46
47
0
340
68
0
0
35
58
7
372
74
4
16
30
50
0
326
65
(kerabat/teman yang telah mengkonsumsi) 5
Informasi mengenai produk mudah didapat
6
Saya berusaha mengevaluasi produk lain yang ada di pasaran sebelum membeli
7
Jika produk sesuai dengan kebutuhan, saya mengevaluasi promosi penjualan produk Jelly Cup Wong Coco dengan membandingkan dengan produk lain
8
Saya membeli Jelly Cup Wong Coco setelah membandingkan harga dan kualitas produk lain
9
Saya memutuskan untuk membeli produk Jelly Cup Wong Coco berdasrakan proses keputusan pembelian secara bertahap sesuai dengan pernyataan-pernyataan di atas
78
10
Saya melakukan pembelian ulang karena merasa puas dengan kualitas
0
0
15
71
14
399
79
produk Jelly Cup Wong Coco Rata – rata
346
68.9
Sumber : Data primer yang diolah, 2015
Tanggapan responden sebagaimana pada tabel 4.5 menunjukkan bahwa sebagian besar responden memberikan tanggapan Setuju (skor 4) terhadap pertanyaan-pertanyaan variabel Keputusan Pembelian yaitu dengan rata-rata indeks skor sebesar 68.9. Berdasarkan kategori rentang skor, maka rata-rata tersebut berada pada tingkatan skor sedang. 3 pertanyaan yang memperoleh skor indeks tertinggi akna dijelaskan sebagai berikut :
Pada pertanyaan yang memperoleh skor indeks tertinggi adalah pertanyaan mengenai konsumen melakukan pembelian ulang karena merasa puas dengan kualitas produk. Sebanyak 71 persen responden menjawab setuju dan 14 persen responden menjawab sangat setuju, dengan skor indeks 79 persen. Hal ini menunjukan kesesuaian antara kualitas produk dengan keputusan pembelian karena sebagian besar responden merespon positif pertanyaan tersebut.
79
Pertanyaan kedua yang memperoleh skor indeks tertinggi adalah pertanyaan mengenai informasi produk yang mudah didapat, ditanggapi sebanyak 74 persen resdponden menjawab setuju dan 4 persen responden menjawab sangat setuju, dengan skor indeks sebesar 75 persen. Hal ini menunjukan kesesuaian antara keputusan pembelian dengan informasi yang mudah didapat mengenai produk.
Pertanyaan selanjutnya yang memperoleh skor indeks tertinggi adalah pertanyaan mengenai apakah konsumen memutuskan untuk membeli setelah membandingkan harga dan kualitas produk lain. Sebanyak 47 persen responden menjawab setuju, dengan skor indeks 74 persen. Hal ini menunjukan sebagian konsumen melakukan perbandingan harga dan kualitas produk lain sebelum melakukan pembelian.
Ketiga item pertanyaan ini memperoleh skor indeks tertinggi dari semua pertanyaan pada variabel keputusan pembelian. Hal ini menunjukan bahwa ketiga pertanyaan tersebut terdapat kesesuaian antara keputusan pembelian dengan indikator-indikatornya. Kondisi ini dapat dilihat dari respon positif yang diberikan responden terhadap pertanyaan-pertanyaan tersebut.
80
4.3.
Analisis Data dan Pembahasan
4.3.1. Uji Validitas Uji validitas akan menguji masing-masing variabel yang digunakan dalam penelitian ini, dimana keseluruhan variabel penelitian memuat 34 pernyataan yang harus dijawab oleh responden. Adapun kriteria yang digunakan dalam menentukan valid tidaknya pernyataan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : tingkat kepercayaan = 95 persen ( α= 5 persen), derajat kebebasan (df) = n –2 = 100 – 2 = 98, didapat r tabel = 0,196. Jika r hitung (untuk tiap butir dapat dilihat pada kolom Corrected Item –Total Correlation ) lebih besar dari r tabel dan nilai r positif, maka butir pernyataan dikatakan valid (Ghozali, 2005). Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, maka hasil pengujian validitas dapat ditunjukkan pada Tabel 4.6 sebagai berikut :
Tabel 4.6 Hasil Pengujian Validitas
No 1
Indikator
r hitung
r tabel
keterangan
Harga ˉ Indikator 1
0.032
0.196
Tidak valid
ˉ Indikator 2
0.366
0.196
Valid
ˉ Indikator 3
0.473
0.196
Valid
ˉ Indikator 4
0.323
0.196
Valid
ˉ Indikator 5
0.509
0.196
Valid
ˉ Indikator 6
0.543
0.196
Valid
ˉ Indikator 7
0.514
0.196
valid
81
2
Kualitas Produk ˉ Indikator 1
0.327
0.196
Valid
ˉ Indikator 2
0.393
0.196
Valid
ˉ Indikator 3
0.525
0.196
Valid
ˉ Indikator 4
0.317
0.196
Valid
ˉ Indikator 5
0.570
0.196
Valid
ˉ Indikator 6
0.411
0.196
Valid
ˉ Indikator 7
0.592
0.196
Valid
ˉ Indikator 8
0.394
0.196
Valid
ˉ Indikator 9
0.270
0.196
Valid
ˉ Indikator 10
0.537
0.196
Valid
ˉ Indikator 11
0.134
0.196
Tidak Valid
ˉ Indikator 12
-0.20
0.196
Tidak Valid
ˉ Indikator 13
0.401
0.196
Valid
ˉ Indikator 14
-0.284
0.196
Tidak Valid
0.169
0.196
Valid
0.749
0.196
Valid
0.650
0.196
Valid
0.310
0.196
Valid
ˉ Indikator 2
0.733
0.196
Valid
ˉ Indikator 3
0.654
0.196
Valid
ˉ Indikator 4
0.600
0.196
Valid
ˉ Indikator 5
0.475
0.196
Valid
ˉ Indikator 6
0.869
0.196
Valid
ˉ Indikator 7
0.773
0.196
Valid
ˉ Indikator 8
0.806
0.196
Valid
ˉ Indikator 9
0.468
0.196
Valid
ˉ Indikator 10
0478
0.196
Valid
ˉ Indikator 15 ˉ Indikator 16 ˉ Indikator 17 3
Keputusan Pembelian ˉ Indikator 1
Sumber : Data Primer yang diolah, 2015 82
Tabel 4.3 diperoleh bahwa sebagian besar indikator yang digunakan untuk mengukur variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini mempunyai koefisien korelasi yang lebih besar dari r table = 0,196 (nilai r tabel untuk n=100), sehingga semua indikator tersebut adalah valid kecuali pada pertanyaan nomor 1 pada variabel harga, dan pertanyaan nomor 11,12 dan 15 pada variabel kualitas produk. Sehingga pertanyaan yang tidak valid tersebut dikeluarkan dari perhitungan.
4.3.2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan alat pengukuran konstruk atau variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2001). Uji reliabilitas adalah tingkat kestabilan suatu alat pengukur dalam mengukur suatu gejala/kejadian. Semakin tinggi reliabilitas suatu alat pengukur, semakin stabil pula alat pengukur tersebut.
Menurut Nunnaly (1967) dalam Ghozali (2001), suatu konstruk dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,6. Adapun hasil uji reliabilitas dalam penelitian ini dapat dilihat dalam tabel dibawah ini.
83
Tabel 4.7 Hasil Uji Reliabilitas
Variabel
Cronbach’s Alpha
Status
Harga
0.300
Reliable
Kualitas Produk
0.732
Reliable
Keputusan Pembelian
0.818
Reliable
Sumber : Data Primer yang diolah
Nilai Cronbach’s dikatakan reliable apabila nilainya > 0,196. Hasil uji reliabilitas tersebut menunjukkan bahwa semua variabel mempunyai Cronbach Alpha yang cukup besar yaitu di atas 0,196 sehingga dapat dikatakan semua konsep pengukur masing-masing variabel dari kuesioner adalah reliabel sehingga untuk selanjutnya item-item pada masing-masing konsep variabel tersebut layak digunakan sebagai alat ukur.
84
4.3.3. Uji Asumsi Klasik 4.3.3.1. Uji Normalitas Pengujian normalitas dilakukan dengan menggunakan pengujian grafik P-P Plot untuk pengujian residual model regresi yang tampak pada gambar berikut:
Gambar 4.1
Sumber : Data Primer yang diolah, 2015
85
Gambar 4.2
Sumber : Data Primer yang diolah, 2015
Grafik normal probability plot menunjukkan bahwa data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
86
4.3.3.2. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel (Ghozali, 2001). Untuk dapat menentukan apakah terdapat multikolinearitas dalam model regresi pada penelitian ini adalah dengan melihat nilai VIF (Variance Inflation Factor) dan tolerance serta menganalisis matrix korelasi variabel-variabel bebas. Adapun nilai VIF dapat dilihat pada tabel 4.8 dibawah ini.
Tabel 4.8 Pengujian Multikolinearitas
Coefficientsa Collinearity Statistics Model 1
Tolerance
VIF
(Constant) Harga
1.000
1.000
KuaProduk
1.000
1.000
a. Dependent Variable: KepPembelian
Sumber : Data Primer yang diolah, 2015
87
Tabel 4.9 Matrix Korelasi Variabel Independen
Coefficient Correlations Model 1
a
KuaProduk Correlations
Covariances
KuaProduk
Harga
1,000 ,021
Harga
,021
1,000
KuaProduk
,010
,000
Harga
,000
,023
a. Dependent Variable: KepPembelian
Sumber : Data Primer yang diolah, 2015
Untuk mendeteksi apakah model regresi linier mengalami multikolinearitas dapat diperiksa menggunakan Variance Inflation Factor (VIF) untuk masing-masing Variabel Independen, yaitu jika suatu Variabel Independen mempunyai nilai VIF > 10 berarti telah terjadi multikolinearitas. Pada bagian Coefficients, terlihat pada tabel 4.8 diketahui bahwa nilai VIF dari masing-masing variabel independen lebih kecil dari pada 10. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa di antara variabel independen tersebut tidak ada korelasi atau tidak terjadi Multikolinearitas pada model regresi linier.
Sedangkan dari matrix korelasi variabel independen, terlihat dari tabel 4.9, bahwa variabel bebas yang memiliki korelasi yang sama antara harga (X1) dan Kualitas Produk (X2), dengan nilai korelasi 21%. Nilai korelasi tersebut masih dapat ditolerir karena dibawah 95%. Sehingga dari hal-hal tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat multikolinearitas antar variabel bebas dalam model regresi.
88
4.3.3.3. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain (Ghozali,2001). Cara mendeteksinya adalah dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik Scatterplot antara SRESID dan ZPRED, dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya) yang telah di-standardiized (Ghozali,2001). Uji heteroskedastisitas menghasilkan grafik pola penyebaran titik (scatterplot) seperti tampak pada Gambar 4.3 berikut. Gambar 4.3
Sumber : Data Primer yang diolah, 2015
89
Dari Grafik Scatter, jelas bahwa tidak ada pola tertentu karena titik menyebar tidak beraturan di atas dan di bawah sumbu 0 pada sumbu Y. Maka dapat disimpulkan tidak terdapat heteroskedastisitas. Dengan demikian, asumsi-asumsi normalitas, multikolinearitas dan heteroskedastisitas dalam model regresi dapat dipenuhi dari model ini.
4.3.4. Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis regresi linear berganda digunakan dalam penelitian ini dengan tujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Perhitungan statistik dalam analisis regresi linear berganda yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan bantuan program komputer SPSS for Windows versi 21 Ringkasan hasil pengolahan data dengan menggunakan program SPSS tersebut adalah sebagai berikut :
Tabel 4.10 Ringkasan hasil regresi Coefficientsa Standardized Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant)
KuaProduk
Std. Error
19,862
Harga
Coefficients Beta
t
6,242
,102
Sig.
Tolerance
VIF
3,182 ,002
-,131 ,153 ,334
Collinearity Statistics
-,082 ,316
-,858 ,393
1,000
1,000
3,290 ,001
1,000
1,000
a. Dependent Variable: KepPembelian
Sumber : Data Primer yang diolah, 2015
90
Dari hasil tersebut apabila ditulis dalam bentuk standardized dari persamaan regresinya adalah sebagai berikut : Y = α + b1X1 + b2X2 = 19.862 + (-0.131 X1) + 0.334 X2 Keterangan : Y = Keputusan Pembelian α = Konstanta X1 = Variabel Harga X2 = Variabel kualitas Produk
4.3.5. Uji Goodness of Fit Ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual dapat dinilai dengan Goodness of Fit-nya. Secara statistik setidaknya ini dapat diukur dari nilai koefisien determinasi, nilai statistik F dan nilai statistik t. Perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah kritis (daerah dimana H0 ditolak), sebaliknya disebut tidak signifikan bila nilai uji statistiknya berada dalam daerah dimana H0 diterima (Ghozali, 2001).
91
4.3.5.1. Uji t
Uji t dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh satu variabel independen (harga dan kualitas produk) secara individual dalam menerangkan variabel dependen (keputusan pembelian). Hasil uji t pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.10.
a. Variabel Harga H0 : b1 = 0 : Harga tidak berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan pembelian. H1 : b1 ≠ 0
: Harga berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan pembelian.
Hasil pengujian dengan SPSS diperoleh untuk variabel X1 (harga) diperoleh nilai t hitung = -0.082 dengan tingkat signifikansi 0.393. Dengan menggunakan batas signifikansi 0.05, nilai signifikansi tersebut berada di atas taraf 5%, yang artinya harga secara partial tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Berarti H0 diterima dan H1 ditolak. Dengan demikian, maka Hipotesis pertama ditolak.
92
b. Variabel Kualitas Produk H0 : b2 = 0 :
kualitas produk tidak berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan pembelian
H2 : b2 ≠ 0 :
kualitas produk berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan pembelian
Hasil pengujian dengan SPSS diperoleh untuk variabel X2 (Kualitas produk) diperoleh nilai t hitung = 3.290 dengan tingkat signifikansi 0.001. Dengan menggunakan batas signifikansi 0.05, nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari taraf 5%, yang artinya kualitas produk secara partial berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Berarti H0 ditolak dan H1 diterima. Dengan demikian, maka Hipotesis kedua diterima.
Dari hasil regresi linear berganda dan uji t pada tabel 4.14 menunjukkan bahwa kelima koefisien regresi tersebut bertanda positif dan signifikan. Dari model regresi tersebut dapat dijelaskan lebih lanjut yakni sebagai berikut: 1. Variabel Harga (X1) secara partial tidak berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian (Y) dengan nilai regresi -0.082 dan nilai t hitung = -0.858 dengan tingkat signifikansi 0.393. 2. Variabel Kualitas Produk (X1) memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian (Y) dengan nilai regresi 0.316 dan nilai t hitung = 3.290 dengan tingkat signifikansi 0.001.
93
4.3.5.2. Uji F Hasil perhitungan parameter model regresi secara bersama-sama sebagai berikut : Tabel 4.11 Hasil Analisis Regresi Secara Bersama-sama ( Uji F) ANOVA b Model 1
Sum of Squares Regression
df
Mean Square
124.261
2
62.131
Residual
1031.739
97
10.636
Total
1156.000
99
F 5.841
Sig. .004
a
a. Predictors: (Constant), KuaProduk, Harga b. Dependent Variable: KepPembelian
Sumber : Data Primer yang diolah, 2015
Uji F digunakan untuk menguji ada tidaknya pengaruh variabel-variabel independen terhadap variabel dependen secara simultan (bersama-sama). Hasil uji F dapat dilihat pada Lampiran F. Dikaitkan dengan hipotesis yang diajukan, yaitu: a. H0 : b 1, b 2 = 0 berarti tidak ada pengaruh yang signifikan dari harga dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian. b. Ha : b1, b2 ≠ 0 berarti ada pengaruh yang signifikan dari harga dan kualitas produk, terhadap keputusan pembelian. c. Pengujian pengaruh variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikatnya dilakukan dengan menggunakan uji F. Hasil perhitungan statistik menunjukkan nilai F hitung = 5.841 dengan signifikansi sebesar 0,004 < 0,05. Hal ini berarti bahwa semua variabel independen (harga dan kualitas produk) secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan produk Jelly Cup Wong Coco.
94
4.3.5.3. Koefisien Determinasi (R2) Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu (Ghozali, 2001). Nilai koefisien determinasi dapat dilihat pada tabel 4.12 dibawah ini:
Tabel 4.12 Koefisien Determinasi (R2) Model Summary
Model 1
R .328
R Square a
b
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
.107
.089
3.26136
a. Predictors: (Constant), KuaProduk, Harga b. Dependent Variable: KepPembelian Sumber : Data Primer yang diolah,2015
Hasil perhitungan dengan menggunakan program SPSS versi 21 dapat diketahui bahwa koefisien determinasi (adjusted R Square) yang diperoleh sebesar 0,089. Hal ini berarti bahwa variabel indepanden (harga dan kualitas produk) yang diteliti memiliki pengaruh kontribusi sebesar 89% terhadap variabel keputusan pembelian, sedangkan 11% lainnya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar variabel yang diteliti.
95
4.4. Pembahasan Pengaruh masing-masing variabel independen (harga dan kualitas produk) dan variabel dependen (keputusan pembelian) dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian Hasil penelitian ini mendapatkan bahwa harga tidak memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Hal ini bertolak belakang dengan teori dan hasil penilitian yang mengemukakan bahwa variabel harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Seperti teori dan hasil penelitian yang dikemukan oleh : 1. Menurut Kotler dan Amstrong (2001) harga adalah sejumlah nilai yang dibebankan atas suatu produk, atau jumlah dari niali yang ditukar konsumen atas manfaat – manfaat karena memiliki atau menggunakan produk tersebut. Dalam penelitian ini harga adalah kemampuan seseorang dalam menilai suatu barang dengan satuan alat ukur rupiah untuk dapat membeli produk yang ditawarkan. 2. Aditya Pradana (2010) dengan judul penelitian “Analisi Pengaruh Harga, Kualitas Produk, Desain Produk dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Mobil Toyota (Study Pada Pembeli – Pengguna Mobil Toyota Avanza di Semarang). Hasil analisis dari penelitian ini mengemukakan bahwaa variabel harga berpengaruhh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian Mobil Toyota.
96
3. Septhani Rebeka Larosa (2011) dengan judul penelitian “Analisis Pengaruh Haraga, Kualitas Produk dan Lokasi Terhadap Keputusan Pembelian (Study kasus pada warung-warung makan di sekitar simpang lima). Hasil analisis dari penelitian ini mengemukakan bahwa variabel harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian pada warung-warung makan di sekitar simpang lima. 4. Dheany Arumsari (2012) dengan judul penelitian “Anaalisis Pengaruh Kualitas Produk, Harga dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) Merek AQUA (Study kasus pada konsumen Toko Bhakti Mart KPRI Bhakti Praja Provinsi Jawa Tengah). Hasil dari penelitian tersebut adalah variabel harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian AMDK Merek AQUA. 5. May Margiyanto (2013) dengan judul penelitian “Analisis Pengaruh Citra Merek, Persepsi Harga dan Promosi GTerhadap Keputusan Pembelian Blackberry di Kota Semarang. Hasil analisis dari penelitian ini adalah seluruh variabel independen (citra merek, persepsi harga, kualitas produk, dan promosi) berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian Blacberry di Kota Semarang.
97
Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa harga secara signifikan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian Jelly Cup Wong Coco. Dalam penelitian ini mendapatkan bahwa banyak hal mengenai karakteristik harga Jelly Cup Wong Coco belum sesuai dengan kriteria yang diharapkan oleh konsumen, dimana dalam hal ini konsumen mengharapkan harga produk yang murah dan terjangkau dibandingkan produk lain sedangkan pada produk Jelly Cup Wong Coco harga yang ditawarkan lebih mahal dibandingkan dengan produk lain yang sejenis. Harga yang murah seharusnya permintaan akan barang tersebut tinggi, sebaliknya harga yang mahal cenderung permintaan akan produk tersebut randah, namun tidak demikian persepsi harga terhadap suatu produk tidak harus suatu barang yang harganya murah cenderung permintaannya tinggi dan sebaliknya harga produk yang mahal cenderung permintaan sedikit. Karena tinggi atau rendahnya permintaan konsumen terhadap suatu produk dipengaruhi oleh persepsi harga produk tersebut. Harga yang wajar dan sesuai dengan kualitas akan menjadi keputusan bagi konsumen untuk membeli produk tersebut. Dapat disimpulkan bahwa persepsi harga yang berbeda-beda mempengaruhi keputusan konsumen dalam membeli suatu produk.
98
1. Pengaruh Kualitas Produk terhadap Keputusan Pembelian Hasil pengujian terhadap variabel kualitas produk menjelaskan bahwa variabel kualitas produk memiliki pengaruh yang positif signifikan terhadap keputusan pembelian. Hal ini berarti bahwa konsumen akan memilih produk dengan kualitas produk yang baik. Dalam penelitian ini konsumen yang menilai bahwa produk Jelly Cup Wong Coco memiliki kualitas produk yang baik dan sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh kualitas produk yang positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Hasil penelitian ini relevan dengan teori dan hasil penelitian yang dikemukakan oleh : 1. Menurut Kotler dan Armtrong (2004) arti dari kualitas produk adalah kemampuan. Suatu perusahaan yang mengetahui hal tersebut, tentu tidak hanya menjual produk itu sendiri, tetapi juga manfaat dari produk tersebut dimana pada akhirnya hal tersebut membantu perusahaan untuk meningkatkan penjualan karena akan berpengaruh pada keputusan pembelian yang dilakukan oleh konsumen sebuah produk dalam memperagakan fungsinya. 2. Mohd Rizaimy Shaharudin, Suhardi Wan Mansor, Anita Abu 3 Hassan, Maznah Wan Omarand Etty Harniza Harun (2011) dengan judul “The relationship between product quality and purchase intention: The case of Malaysia’s national motorcycle/ scooter manufacturer“. Hasil analisis dari penelitian tersebut yaitu, kualitas produk memang berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian, akan tetapi tidak hanya faktor kualitas produk saja yang dilihat oleh konsumen dalam melakukan keputusan pembelian, seperti harga dan juga status social konsumen.
99
3. Krisnasakti Anggar PP (2012) dengan judul “analisis Pengaruh Harga, Kualitas Produk Dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda (Studi Kasus Pada Konsumen di Kota Semarang)”. Hasil penelitian ini mengemukakan bahwa kualitas produk memang berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda di Kota Semarang. 4. Triastuti (2011)dengan judul “Pengaruh Kualitas Produk Dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Yamaha Mio (Studi Kasus pada Harpindo Jaya Rembang)” menyatakan bahwa variabel kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. 5. Arifin (2009) dengan judul “pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian konsumen (study pada warga Perumnas Sawojajar pelanggan Koran Jawa Pos Radar Malang). Hasil penelitian menyatakan bahwa kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian Koran Jawa Pos Radar Malang.
Hasil ini menunjukan bahwa kualitas produk yang menjadi bahan pertimbangan dalam keputusan pembelian suatu produk. Konsumen akan membandingkan kualitas produk dengan produk lain sehinnga konsumen produk mana yang akan dipilih. Hasil penelitian ini mendapatkan bahwa dalam banyak hal karakteristik kualitas produk Jelly Cup Wong Coco sudah sesuai dengan kriteria sebagaimana yang diharapkan oleh responden, dimana dalam hal ini responden atau calon konsumen menginginkan produk yang mudah untuk dikonsumsi, dan kualitas produk baik sesuai dengan kebutuhan konsumen.
100