BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Karakteristik Responden Dalam bab IV disajikan analisis terhadap data yang diperoleh selama penelitian. Data yang terkumpul merupakan data primer, yaitu data yang berasal dari jawaban responden terhadap daftar pernyataan yang dituangkan dalam kuesioner. Instrument yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah kuesioner, dimana kuesioner tersebut telah diuji validitas dan reliabilitasnya oleh peneliti terdahulu sehingga tidak perlu diadakan pretest. Responden
dalam
penelitian
ini
adalah
mahasiswa-mahasiswi
akuntansi program studi S1 dan D3 Universitas Mercu Buana, yakni kelas reguler. Penyebaran kuesioner dilaksanakan kurang lebih selama dua minggu yaitu tanggal 17 – 29 April 2011 sebanyak 150 lembar kuesioner. Penyebaran kuesioner dilakukan dengan dua cara yaitu melalui email dan penyebaran secara langsung ke responden. Adapun distribusi kuesioner dapat dilihat dalam tabel di bawah ini.
57
58
Tabel 4.1 Distribusi Kuesioner No
Responden
Kuesioner
Kuesioner
Data tidak
Data yang
yang disebar
yang kembali
diolah
diolah
1
Diploma 3
41
40
8
32
2
Sarjana S1
109
90
7
83
3
Jumlah
150
130
15
115
Sumber : Hasil data yang diolah
Dari 150 kuesioner yang disebar, peneliti berhasil menerima pengembalian sebanyak 130 atau sebesar 86,7%. Berdasarkan rumus Slovin, kuesioner yang dapat memenuhi syarat untuk proses analisis sebanyak 100 lembar atau sebesar 76,92% dari 130 lembar kuesioner. Dalam penelitian ini, jumlah kuesioner yang gugur yaitu sebanyak 15 lembar atau sebesar 11,53%. Hal ini dikarenakan kuesioner tidak diisi tidak lengkap oleh responden. Jadi, kuesioner yang memenuhi syarat untuk proses analisis yaitu sebanyak 115, sedangkan batas minimal sample yang dapat digunakan untuk dianalisis adalah sebanyak 100 kuesioner. Oleh karena itu, jumlah 115 kuesioner dianggap telah mencukupi untuk dianalisis dan diolah karena jumlah tersebut lebih besar dari batas minimal sampel. Beberapa karakteristik responden yang digunakan dalam penelitian ini dibahas sebagai berikut :
59
Tabel 4.2 Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Program
Jenis
Jumlah
Prosentase
Laki-laki
15 orang
46,8%
perempuan
17 orang
53,2%
Total D3
32 orang
100
Laki-laki
30 orang
36%
Perempuan
53 orang
64%
83 orang
100%
studi D3
S1
Total S1
Sumber : Hasil data yang diolah
Berdasarkan jenis kelamin, jumlah responden laki-laki program studi D3 sebanyak 15 orang (46,8%) dan responden perempuan program studi D3 sebanyak 17 orang (53,2%). Sedangkan jumlah responden laki-laki program studi S1 sebanyak 30 orang (36%) dan responden perempuan program studi S1 sebanyak 53 orang (64%).
B. Analisis data 1. Uji Validitas Analisis validitas digunakan untuk mengetahui seberapa cermat suatu uji melakukan fungsi ukurnya. Semakin tinggi validitas suatu fungsi ukur, maka semakin tinggi pengukuran mengenai sasarannya. Pengujian
60
terhadap validitas dalam penelitian ini dilakukan terhadap tiap-tiap item yang menyusun variabel persepsi terhadap profesi akuntan dengan menggunakan teknik Pearson’s Correlation Product Moment dengan bantuan program SPSS 17.0 for windows. Pengambilan kesimpulan dilakukan dengan membandingkan probabilitas/signifikansi angka korelasi dengan tingkat ketelitian 0,05. Apabila signifikansi lebih besar dari 0,05 maka disimpulkan bahwa item tersebut valid. Data yang digunakan untuk pengujian selanjutnya hanya data yang valid saja. Hasil uji validitas terhadap masing-masing pernyataan disajikan dalam tabel 4.3. Tabel 4.3 Hasil Uji Validitas Pernyataan
Sig (2-tailed)
R table
Signifikansi
Status
1
0,663
0,2393
0,005
Valid
2
0,515
0,2393
0,005
Valid
3
0,573
0,2393
0,005
Valid
4
0,676
0,2393
0,005
Valid
5
0,543
0,2393
0,005
Valid
6
0,262
0,2393
0,005
Valid
7
0,501
0,2393
0,005
Valid
61
8
0,514
0,2393
0,005
Valid
9
0,424
0,2393
0,005
Valid
10
0,367
0,2393
0,005
Valid
11
0,412
0,2393
0,005
Valid
12
0,405
0,2393
0,005
Valid
13
0,508
0,2393
0,005
Valid
14
0,513
0,2393
0,005
Valid
15
0,542
0,2393
0,005
Valid
Sumber : Data yang diolah
Berdasarkan tabel 4.3 uji validitas terhadap masing-masing pernyataan dari persepsi responden terhadap profesi akuntan dinyatakan bahwa semua pernyataan valid. Karena, nilai r hitung ≥ r tabel (uji 2 sisi dengan sig 0,005). Sehingga dapat digunakan dalam penelitian-penelitian selanjutnya.
2. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif konstan apabila pengukuran diulangi dua kali atau lebih. Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan teknik Cronbach’s
62
Alpha. Suatu instrumen dapat dikatakan reliabel apabila memiliki koefisien Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,60. Hasil uji reliabilitas untuk pernyataan responden mengenai profesi akuntan disajikan dalam tabel 4. 4 berikut ini. Tabel 4.4 Hasil Uji Reliabilitas
Reliability Statistics Cronbach's Alpha .724
N of Items 16
Sumber : data yang diolah
Dari hasil uji reliabilitas pernyataan responden terhadap profesi akuntan diperoleh koefisien Cronbach’s Alpha sebesar 0,724. Artinya, penelitian ini memenuhi uji reliabilitas karena koefisien Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,60. Berdasarkan indeks yang dikemukakan oleh Sekaran (2000), maka koefisien Cronbach’s Alpha tersebut memiliki reliabilitas instrumen sedang.
3. Uji Hipotesis Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Ha1 : Apakah terdapat perbedaan persepsi mahasiswa akuntansi mengenai profesi akuntan antar program studi yang berbeda (S1 Reguler dan Diploma 3)?
63
Ha2 : Apakah terdapat perbedaan persepsi antara mahasiswa dan mahasiswi pada program studi S1 reguler mengenai profesi akuntan? Ha3 : Apakah terdapat perbedaan persepsi antara mahasiswa dan mahasiswi pada program studi D3 mengenai profesi akuntan? Alat uji statistik yang digunakan untuk menguji responden terhadap profesi akuntan adalah uji statistik Independent Samples T-Test. Uji statistik Independent Samples T-Test merupakan alat uji statistik yang digunakan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan persepsi yang signifikan antara dua kelompok sampel, dimana masing-masing kelompok sampel yang diuji adalah saling independen. Perhitungan menggunakan rumus (Sugiyono, 2007) sebagai berikut :
t = X1 X2 1+1 n1 + n2 – 2
n1
n2
Pada tabel 4.5 berikut ini adalah rata-rata penilaian pada seluruh program adalah 6.63 dari total nilai 10. Skor mahasiswa program studi S1 lebih tinggi dibandingkan dengan mahasiswa program D3. Pernyataan yang diberi tanda (*) artinya pernyataan tersebut telah di-reverse.
64
Tabel 4.5 Rata-rata penilaian No 10 9 11
5 14 2
7
4 12 1 8 6
15 13 3
Pernyataan AKUNTAN SEBAGAI KARIR Saya akan senang menjadi seorang akuntan Akuntan hanya memperoleh sedikit kepuasan pribadi dalam pekerjaannya* Akuntan adalah orang-orang yang sangat membosankan* Rata-rata AKUNTANSI SEBAGAI DISIPLIN ILMU Akuntansi menarik Saya suka akuntansi Akuntansi hanyalah aktivitas mengingat aturan-aturan* Dalam akuntansi banyak aturan yang bersifat tetap/kaku. Tidak memerlukan conceptual skills atau judgement (penyesuaian)* Rata-rata AKUNTAN SEBAGAI PROFESI Rekan saya berpendapat bahwa saya membuat keputusan karir yang baik jika saya menjadi akuntan Keluarga saya senang jika saya menjadi akuntan Profesi Akuntan sangat dihormati Akuntan adalah sebuah profesi, setara dengan dokter dan ahli hukum Menjadi akuntan sangat bergengsi (prestise) Rata-rata AKUNTANSI SEBAGAI AKTIVITAS KELOMPOK Akuntan yang profesional, berinteraksi dengan banyak orang Para akuntan sibuk dengan angka-angka, mereka jarang bekerja dengan orang lain* Akuntan lebih banyak bekerja sendiri daripada bekerja dengan orang lain* Rata-rata Rata-rata keseluruhan Sumber : Hasil data yang diolah
S1
D3
All
7.52
7.44
7.48
7.23 7.11 7.29
7.06 7.00 7.17
7.15 7.05 7.23
7.35 5.88 5.26
6.13 5.44 5.75
6.74 5.66 5.51
5.20 5.92
5.31 5.66
5.26 5.79
7.23 7.04 7.30
6.50 7.31 7.06
6.87 7.17 7.18
6.60 6.27 6.89
6.25 5.59 6.54
6.43 5.93 6.72
5.93
5.75
5.84
7.95
8.38
8.16
6.75 6.88 6.74
5.88 6.67 6.51
6.31 6.77 6.63
Pengujian dilakukan dua kali yaitu ketika ke-15 pernyataan tersebut dikelompokkan menjadi 4 kelompok besar dan kemudian ketika ke-15 pernyataan tersebut tidak dikelompokkan menjadi 4 kelompok
65
besar. Untuk melihat perbedaan persepsi antara mahasiswa akuntansi S1 dan Diploma 3, dilakukan pengujian secara terpisah antara mahasiswa S1 dan Diploma 3. Berikut hasil pengujiannya. a. Beda Program Studi S1 dan D3 Jika ke 15 pernyataan dikelompokan menjadi 4 kelompok besar, hasil pengujiannya adalah sebagai berikut : Tabel 4.6 Rata-rata penilaian mahasiswa dan mahasiswi beda program studi ( data dikelompokan)
Akuntan sebagai
Mahasiswa Mahasiswa
Asymp. Sig.
D3
S1 reguler
(2-tailed)
18,69
19,66
0.416
23,53
26,05
0,477
35,05
35,49
0,783
19,56
19,76
0,857
karir Akuntansi sebagai disiplin ilmu Akuntan sebagai profesi Akuntansi sebagai aktifitas kelompok Sumber : Hasil data yang diolah Dari pengujian diatas, terlihat bahwa probabilitas lebih besar dari 0,05, maka Ha1 ditolak, yang berarti bahwa tidak terdapat
66
perbedaan persepsi yang signifikan antara mahasiswa akuntansi S1 Reguler dengan Diploma 3 Akuntansi mengenai profesi akuntan. Jika dilakukan pengujian pada setiap pernyataan, dimana ke-15 pernyataan tersebut tidak dikelompokan, pernyataan yang signifikan berbeda antara mahasiswa antar program studi D3 dan S1 reguler adalah : Tabel 4.7 Rata-rata penilaian mahasiswa program studi D3 dan S1 Pernyataan
Program studi D3
Program studi S1
Mean
Std Dev Mean
Std Dev
p-value
1. Profesi Akuntan sangat dihormati
7,06
2,590
7,30
2,059
0.606
2. Akuntansi hanyalah aktivitas mengingat aturan-aturan*
5,75
2,907
5,61
2,622
0.810
3. Akuntan lebih banyak bekerja sendiri daripada bekerja dengan orang lain*
5,88
5,88
6,75
2,540
0.153
4. Rekan saya berpendapat bahwa saya membuat keputusan karir yang baik jika saya menjadi akuntan
6,50
2,540
7,23
1,996
0.107
5. Akuntansi menarik
6,13
2,780
7,35
1,953
0.009
6. Menjadi akuntan sangat bergengsi (prestise)
5,59
2,917
6,27
2,374
0.206
7. Dalam akuntansi banyak aturan yang bersifat tetap/kaku. Tidak memerlukan conceptual
5,31
3,115
5,20
2,896
0.861
67
skills atau judgement (penyesuaian)* 8. Akuntan adalah sebuah profesi, setara dengan dokter dan ahli hukum
6,25
2,724
6,60
2,203
0.474
9. Akuntan hanya memperoleh sedikit kepuasan pribadi dalam pekerjaannya*
7,06
2,590
7,23
2,160
0.727
10. Saya akan senang menjadi seorang akuntan
7,44
2,884
7,52
1,549
0.847
11. Akuntan adalah orangorang yang sangat membosankan*
7,00
2,590
7,11
2,192
0.822
12. Keluarga saya senang jika 7,31 saya menjadi akuntan
2,132
7,04
2,080
0.527
13. Para akuntan sibuk dengan angka-angka, mereka jarang bekerja dengan orang lain*
8,38
2,181
7,95
1,592
0.254
14. Saya suka akuntansi
5,44
3,528
5,88
2,693
0.472
15. Akuntan yang profesional, berinteraksi dengan banyak orang
5,75
2,907
5,93
2,468
0.743
Sumber : Hasil data yang diolah Berdasarkan tabel di atas tampak bahwa perbedaan yang signifikan antara mahasiswa program studi D3 dengan S1 reguler adalah pada pernyataan no. 5 dengan p-value < 0,05. Untuk skor mahasiswa D3 lebih rendah dibandingkan skor S1 reguler. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa S1 memiliki persepsi lebih positif
68
dibandingkan mahasiswa diploma 3 untuk pernyataan akuntansi menarik. Hal ini dikarenakan mahasiswa S1 Akuntansi lebih lama dalam mempelajari akuntansi dibandingkan D3, sehingga dari perbedaan waktu tersebut dapat mempengaruhi kesukaan mereka terhadap akuntansi dan menganggap akuntansi menarik. Oleh karena itu, mahasiswa S1 akuntansi menganggap bahwa profesi akuntan lebih dihormati. b. Beda Mahasiswa dan Mahasiswi pada Program S1 Jika ke 15 pernyataan dikelompokan menjadi 4 kelompok besar, hasil pengujiannya adalah sebagai berikut : Tabel 4.8
Rata-rata penilaian mahasiswa dan mahasiswi beda program studi ( data dikelompokan) Mahasiswa Mahasiswi Asymp. Sig. S1 reguler
S1 reguler
(2-tailed)
Akuntan sebagai karir
17,73
20,75
0.010
Akuntansi sebagai disiplin
24.13
27,13
0.21
Akuntan sebagai profesi
34,27
36,19
0.216
Akuntansi sebagai aktifitas
18,93
20,23
0.233
ilmu
kelompok Sumber : Hasil data yang diolah
69
Hasil
penelitian
menunjukkan
bahwa
perbedaan
yang
signifikan antara mahasiswa dan mahasiswi S1 akuntansi hanya mengenai akuntan sebagai karir dengan p value < 5%. Mahasiswa lakilaki memiliki persepsi yang lebih rendah dibandingkan mahasiswi mengenai akuntan sebagai karir. Hal ini disebabkan karena persentase mahasiswi lebih banyak dibandingkan mahasiswa laki-laki dan mahasiswi lebih teliti serta tidak mudah putus asa dalam menjalankan profesi akuntan sebagai karir. Jika dilakukan pengujian pada setiap pernyataan, dimana ke-15 pernyataan tersebut tidak dikelompokan, pernyataan yang signifikan berbeda antara mahasiswa dan mahasiswi program S1 reguler adalah : Tabel 4.9 Rata-rata penilaian mahasiswa dan mahasiswi program studi S1 Akuntansi Pernyataan
Mahasiswa
Mahasiswi
program studi S1
Program studi S1
Mean
Std Dev
Mean
Std Dev
p-value
1. Profesi Akuntan sangat dihormati
7,07
2,273
7,43
1,937
0.438
2. Akuntansi hanyalah aktivitas mengingat aturanaturan*
4,80
3.134
6.08
2.183
0.032
3. Akuntan lebih banyak bekerja sendiri daripada bekerja dengan orang lain*
5,87
2.726
7.25
2.393
0.019
4. Rekan saya berpendapat bahwa saya membuat
6.47
2.013
7.66
1.870
0.008
70
keputusan karir yang baik jika saya menjadi akuntan 5. Akuntansi menarik
7.07
1.799
7.51
2.035
0.324
6. Menjadi akuntan sangat bergengsi (prestise)
5,80
2,592
6,53
2,224
0.181
7. Dalam akuntansi banyak aturan yang bersifat tetap/kaku. Tidak memerlukan conceptual skills atau judgement (penyesuaian)*
4.80
3.044
5.43
2.811
0.341
8. Akuntan adalah sebuah profesi, setara dengan dokter dan ahli hukum
6.00
2,519
6,94
1.943
0.060
9. Akuntan hanya memperoleh sedikit kepuasan pribadi dalam pekerjaannya*
7.13
1.943
7.28
2.290
0.764
10. Saya akan senang menjadi seorang akuntan
7.27
1.617
7.66
1,506
0.268
11. Akuntan adalah orang-orang yang sangat membosankan*
7,00
2,560
7,17
1.978
0.737
12. Keluarga saya senang jika saya 6.87 menjadi akuntan
2.145
7.13
2.057
0.580
13. Para akuntan sibuk dengan angka-angka, mereka jarang bekerja dengan orang lain*
7.53
2.013
8.19
1.257
0.071
14. Saya suka akuntansi
5.60
2.896
6.04
2.587
0.480
5.80
2.427
6.00
2.512
0.725
15. Akuntan yang profesional, berinteraksi dengan banyak orang Sumber : Hasil data yang diolah
71
Terlihat bahwa perbedaan yang signifikan antara mahasiswa dengan mahasiswi program studi S1 Akuntansi adalah pada pernyataan nomor 2, 3, dan 4 (dengan p-value < 0,05) dimana persepsi mahasiswa laki-laki lebih rendah dibandingkan dengan persepsi mahasiswi, untuk program studi Akuntansi S1. Mahasiswi program studi S1 Akuntansi lebih setuju dengan pernyataan bahwa akuntansi hanyalah aktivitas untuk mengingat aturan-aturan sehingga akuntan cenderung lebih banyak bekerja sendiri daripada bekerja dengan orang lain, dan hal ini yang mendukung keputusan mahasiswi untuk menjadi akuntan sebagai pilihan karir yang baik. Oleh karena itu, mahasiswi S1 akuntansi menganggap bahwa akan menjadi suatu keputusan karir yang baik jika mereka menjadi akuntan. c. Beda Mahasiswa dan Mahasiswi pada Program D3 Jika ke 15 pernyataan dikelompokan menjadi 4 kelompok besar, hasil pengujiannya adalah sebagai berikut : Tabel 4.10
Rata-rata penilaian mahasiswa dan mahasiswi beda program studi ( data dikelompokan) Mahasiswa
Mahasiswi
Asymp. Sig.
D3
D3
(2-tailed)
Akuntan sebagai karir
18,67
18,71
0.988
Akuntansi sebagai disiplin
22,80
24,18
0,579
72
ilmu
Akuntan sebagai profesi
34,13
35,88
0,599
Akuntansi sebagai aktifitas
19,47
19,65
0,938
kelompok Sumber : Hasil data yang diolah
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara mahasiswa dan mahasiswi program studi D3 Akuntansi dengan p value < 5%. Mahasiswa laki-laki memiliki persepsi yang sama dengan mahasiswi program studi D3 Akuntansi. Jadi, mereka mempunyai sudut pandang yang sama mengenai profesi akuntan. Jika dilakukan pengujian pada setiap pernyataan, dimana ke-15 pernyataan tersebut tidak dikelompokan, pernyataan yang signifikan berbeda antara mahasiswa dan mahasiswi program studi D3 Akuntansi adalah : Tabel 4.11 Rata-rata penilaian mahasiswa dan mahasiswi program studi D3 Akuntansi Pernyataan
Mahasiswa
Mahasiswi
program studi S1
Program studi S1
Mean
Std Dev Mean
Std Dev
p-value
73
1. Profesi Akuntan sangat dihormati
6.80
2.908
7.29
2.339
0.598
2. Akuntansi hanyalah aktivitas mengingat aturan-aturan*
5.60
3.043
5.88
2.8070
0.789
3. Akuntan lebih banyak bekerja sendiri daripada bekerja dengan orang lain*
6.27
3.615
5.53
3.710
0.574
4. Rekan saya berpendapat bahwa saya membuat keputusan karir yang baik jika saya menjadi akuntan
6.40
3.043
6.59
2.093
0.838
5. Akuntansi menarik
6.13
3.335
6.12
2.288
0.988
6. Menjadi akuntan sangat bergengsi (prestise)
5.07
3.105
6.06
2.749
0.345
7. Dalam akuntansi banyak aturan yang bersifat tetap/kaku. Tidak memerlukan conceptual skills atau judgement (penyesuaian)*
5.20
3.610
5.41
2.717
0.851
8. Akuntan adalah sebuah profesi, setara dengan dokter dan ahli hukum
6.00
3.024
6.47
2.503
0.634
9. Akuntan hanya memperoleh sedikit kepuasan pribadi dalam pekerjaannya*
6.93
3.105
7.18
2.128
0.796
7.47 10. Saya akan senang menjadi seorang akuntan
3.067
7.66
7.41
0.958
74
11. Akuntan adalah orangorang yang sangat membosankan*
6.53
3.248
7.41
1.839
0.347
12. Keluarga saya senang jika saya menjadi akuntan
7.20
2.366
7.41
1.970
0.784
13. Para akuntan sibuk dengan angka-angka, mereka jarang bekerja dengan orang lain*
8.67
2.582
8.12
1.799
0.486
14. Saya suka akuntansi
5.47
3.739
5.41
3.447
0.966
15. Akuntan yang profesional, berinteraksi dengan banyak orang
5.33
2.795
6.12
3.039
0.455
Sumber : Hasil data yang diolah Berdasarkan hasil di atas, tampak bahwa dari ke-15 pernyataan tersebut tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara mahasiswa laki-laki dengan mahasiswi pada program studi D3 Akuntansi.
Dari penjelasan uji hipotesis, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara persepsi mahasiswa dengan mahasiswi antar program studi S1 dan Diploma 3. Jika uji hipotesis dirinci lebih jelas yaitu dilakukan pengujian ulang pada ke-15 pernyataan, antara mahasiswa dan mahasiswi pada program studi S1 Akuntansi
terdapat beberapa perbedaaan
signifikan yaitu pada pernyataan nomor 3, 4, dan 5. Mahasiswi program studi S1 Akuntansi mendukung pernyataan bahwa akuntansi hanyalah aktivitas yang mengingat aturan-aturan sehingga akuntan cenderung bekerja sendiri. Hal ini yang
75
mendukung keputusan mahasiswi bahwa karir yang baik adalah dengan menjadi akuntan. Sedangkan, hasil pengujian ke-15 pernyataan untuk mahasiswa dan mahasisiwi program studi D3 tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Hal ini dikarenakan penelitian ini melibatkan koresponden wanita dan laki-laki pada jenjang semester yang sama, sehingga sudut pandang mereka relative sama pula. Hasil penelitian ini tidak seperti penelitian Fitriany dan Yulianti (2007), yang menemukan hasil bahwa semakin senior mereka (mahasiswa akuntansi) semakin tidak ingin berkarir dan berprofesi sebagai akuntan. Penelitian ini berbeda konteks dengan penelitian sebelumnya, jika pada penelitian sebelumnya membedakan dari sisi senior junior, pada penelitian ini menggunakan konteks gender dan didapatkan hasil yang tidak signifikan yaitu tidak terdapat perbedaan persepsi antara mahasiswa dan mahasiswi pada program studi akuntansi S1 dan Diploma 3.