BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata – rata (Mean), standar deviasi, maksimum, minimum, dan sum. Deskripsi data yang disajikan adalah deskripsi data variabel penelitian yang terdiri dari variabel terikat (dependen) yaitu tingkat pertimbangan materialitas dan variabel bebas (independen) yaitu dimensi profesionalisme, pengetahuan auditor dan etika profesi auditor yang disajikan sebagai berikut: Tabel 4.a.1 Deskripsi Data Penelitian
Dimensi Profesionalisme Pengetahuan Auditor Etika Profesi Auditor Tingkat Materialitas Sumber : Data Diolah (2011)
N
Minimum
Maksimum
Mean
Std. Deviation
90 90 90 90
72 7 63 54
115 19 97 87
95,78 18,26 79.55 71,26
9,60 1,84 8,29 7,36
Berdasarkan tabel N, Min, Max, Mean dan Standart Deviation di atas maka dapat diketahui bahwa: 1. Selama periode penelitian, variabel bebas dimensi profesionalisme mempunyai nilai minimum sebesar 72, maksimum sebesar 115, mean 95,78 dan standar deviasi sebesar 9,60.
63 http://digilib.mercubuana.ac.id/
2. Selama periode penelitian, variabel bebas pengetahuan auditor mempunyai nilai minimum sebesar 7, maksimum sebesar 19, mean sebesar 18,26 dan standar deviasi sebesar 1,84. 3. Selama periode penelitian, variabel bebas etika profesi auditor mempunyai nilai minimum sebesar 63, maksimum sebesar 97, mean sebesar 79,55 dan standar deviasi sebesar 8,29. 4. Selama periode penelitian, variabel terikat tingkat materialitas mempunyai nilai minimum sebesar 54, maksimum sebesar 87, mean sebesar 71,26 dan standar deviasi sebesar 7,36.
B. Pengembalian Kuisioner dan Demografi Responden Kuisioner dititipkan kepada karyawan Kantor Akuntan Publik yang dituju untuk kemudian diisi oleh para professional yang bekerja di Kantor Akuntan Publik tersebut. Dengan tingkat pengisian sebagai berikut : Tabel 4.b.1 Gambaran Tingkat Penyebaran dan Pengisian Kuesioner
No 1 2 3 4 5 6 7
Tempat Penelitian KAP Hadori & Rekan KAP Riza, Wahono & Rekan KAP Joachim Sulistyo & Rekan KAP Bismar, Munthalib & Rekan KAP Wirawan & Rekan KAP Anwar & Rekan KAP Hertanto, Sidik & Rekan Jumlah
Kuesioner yang Disebarkan Kuesioner yang Diisi Tingkat Pengembalian 25 20 80% 25 0 0% 25 10 40% 25 15 60% 25 10 40% 25 10 40% 25 25 100% 175
Sumber : Data Diolah 2011 64 http://digilib.mercubuana.ac.id/
90
51%
Beberapa Kantor Akuntan Publik tidak mengembalikan kuisioner dikarenakan sebagai besar karyawan yang bekerja dikantor tersebut sedang bekerja diluar kota, dan karena banyaknya karyawan yang sedang lembur sehingga tidak menerima kuisioner. Tabel.4.b.2 Gambaran Responden Penelitian KAP HADORI & REKAN
KAP BISMAR & REKAN
Jenis Kelamin Pria 12 Wanita 8 Usia 20-25 Tahun 3 26-30 Tahun 8 31-35 Tahun 7 36-40 Tahun 2 41-45 Tahun 0 46-50 Tahun 0 Lama Bekerja < 3 tahun 8 3-5 tahun 8 > 5 tahun 4 Jabatan Magang 3 Auditor Junior 5 Auditor 5 Auditor Senior 4 Supervisor 2 Manager 1 Partner 0 Pendidikan D3 2 S1 15 S2 3 S3 0 Jumlah 100 Sumber : Data Diolah (2011)
KAP KAP KAP KAP JSA & HERTANTO & ANWAR & WIRAWAN & REKAN REKAN REKAN REKAN
Total
8 7
7 3
18 7
8 2
7 3
60 30
3 7 4 1 0 0
2 5 2 1 0 0
7 8 5 5 0 0
3 4 2 1 0 0
4 3 2 1 0 0
22 35 22 11 0 0
3 8 4
4 4 2
10 10 5
3 7 0
4 6 0
32 43 15
2 4 3 4 1 1 0
0 3 2 3 1 1 0
4 5 5 6 2 3 0
1 2 3 2 1 1 0
1 2 2 3 1 1 0
11 21 20 22 8 8 0
2 10 3 0 75
1 8 1 0 50
5 17 3 0 125
2 7 1 0 50
1 8 1 0 50
13 65 12 0
65 http://digilib.mercubuana.ac.id/
C. Pengujian Validitas Pengujian validitas dilakukan untuk menguji apakah instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel yang digunakan dalam penelitian benar-benar dapat mengukur variabel tersebut secara tepat. Teknik yang digunakan untuk mengukur validitas instrumen adalah menggunakan Pearson Correlation dengan cara menghitung korelasi antara nilai masing-masing butir pernyataan tersebut valid. Hasil pengujian tersebut dapat menentukan item-item pernyataan mana saja dalam suatu variabel yang tidak akan digunakan atau yang akan digunakan. Berdasarkan tabel validitas (tabel r) dengan cara mempertemukan antara probabilitas (5%) dengan jumlah responden ( N – 2), maka dapat diketahui bahwa nilai Koefisien korelasi adalah 0,207, dengan demikian, apabila pernyataan memiliki nilai koefisien korelasi kurang dari 0,207 maka pernyataan tersebut dinyatakan tidak valid dan dilkeluarkan dari instrumen. Semakin tinggi koefisien korelasi sehingga mendekati 1, maka semakin baik pula konsistensinya.
66 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Tabel 4.c.1 Analisis Validitas Instrumnet ( Variabel Independent “Profesionalisme Auditor”) No Pertanyaan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Koefisien Korelasi 0.567 0.592 0.592 0.567 0.432 0.531 0.502 0.563 0.549 0.432 0.502 0.563 0.45 0.502 0.611 0.318 0.611 0.528 0.647 0.647 0.332 0.502 0.647 0.647
Kesimpulan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Sumber : Data diolah (2011)
67 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Tabel 4.c.2 Analisis Validitas Instrument ( Variabel Independent “ Pengetahuan Akuntan”) No Koefisien Kesimpulan Pertanyaan Korelasi 1 0.43 Valid 2 0.578 Valid 3 0.294 Valid 4 0.294 Valid 5 0.399 Valid 6 0.246 Valid 7 0.337 Valid 8 0.247 Valid 9 0.368 Valid 10 0.432 Valid 11 0.72 Valid 12 0.572 Valid 13 0.561 Valid 14 0.72 Valid 15 0.348 Valid 16 0.43 Valid 17 0.729 Valid 18 0.639 Valid 19 0.685 Valid
Sumber : Data Diolah (2011
68 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Tabel 4.c.3 Analisis Validitas Instrument ( Variabel Independen “ Etika Profesi”) No Koefisien Kesimpulan Pertanyaan Korelasi 1 0.757 Valid 2 0.717 Valid 3 0.645 Valid 4 0.757 Valid 5 0.645 Valid 6 0.634 Valid 7 0.761 Valid 8 0.761 Valid 9 0.715 Valid 10 0.321 Valid 11 0.39 Valid 12 0.49 Valid 13 0.321 Valid 14 0.359 Valid 15 0.49 Valid 16 0.49 Valid 17 0.757 Valid 18 0.715 Valid 19 0.39 Valid 20 0.634 Valid
Sumber : Data Diolah (2011)
69 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Tabel 4.c.4 Analisis Validitas Instrumen ( Variabel Dependen “ Tingkat Materialitas”) No Pertanyaan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Koefisien Kesimpulan Korelasi 0.43 Valid 0.578 Valid 0.294 Valid 0.294 Valid 0.399 Valid 0.246 Valid 0.337 Valid 0.247 Valid 0.368 Valid 0.432 Valid 0.72 Valid 0.577 Valid 0.561 Valid 0.72 Valid 0.348 Valid 0.43 Valid 0.729 Valid 0.639 Valid 0.685 Valid
Sumber : Data Diolah (2011) D. Pengujian Realibilitas Realibilitas berarti tingkat konsistensi dari suatu pengukuran. Hasil dari pengukuran dianggap konsisten apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap subjek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama ( Masri S dan Sofian E, 1989 : 140 ). Untuk menguji internal consistency, pengujian dilakukan dengan salah satu teknik statistik, yaitu uji Cronboch’s Alpha. Nilai Cronboch’s Alpha kurang dari 0,6 maka diindikasikan tidak reliabel, nilai diantara 0,6 – 0,7 diindikasikan 70 http://digilib.mercubuana.ac.id/
acceptable, nilai 0,7 – 0,8 diindikasikan baik, dan nilai diatas 0,8 diindikasikan sangat baik .
Tabel 4.d.1 Hasil Uji Reabilitas Cronboach’s Alpha (Variabel Independen – Profesionalisme Auditor) Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items ,891
24
Sumber : Data Diolah (2011) Berdasarkan hasil uji reabilitas cronboach’s alpha terhadap variabel independen – Profesionalisme Auditor mengenai item pertayaan yang diajukan kepada responden sebanyak 24 item pertanyaan didapat cronbach’s alpha dengan nilai 0,891 sehingga dapat diindikasikan baik. Tabel 4.d.2 Hasil Uji Reabilitas Cronboach’s Alpha (Variabel Independen – Pengetahuan Akuntan) Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items ,893
19
Sumber : Data Diolah (2011) Berdasarkan hasil uji reabilitas cronboach’s alpha terhadap variabel independen – Pengetahuan Akuntan mengenai item pertayaan yang diajukan kepada responden sebanyak 19 item pertanyaan didapat cronbach’s alpha dengan nilai 0,893 sehingga dapat diindikasikan baik.
71 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Tabel 4.d.3. Hasil Uji Reabilitas Cronboach’s Alpha (Variabel Independen – Etika Profesi) Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items ,888
20
Sumber : Data Diolah (2011) Berdasarkan hasil uji reabilitas cronboach’s alpha terhadap variabel independen – Etika Profesi mengenai item pertayaan yang diajukan kepada responden sebanyak 20 item pertanyaan didapat cronbach’s alpha dengan nilai 0,893 sehingga dapat diindikasikan baik. Tabel 4.d.4. Hasil Uji Reabilitas Cronboach’s Alpha (Variabel Dependen – Tingkat Materialitas) Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items ,876
18
Sumber : Data Diolah (2011) Berdasarkan hasil uji reabilitas cronboach’s alpha terhadap variabel Dependen – Tingkat Materialitas mengenai item pertayaan yang diajukan kepada responden sebanyak 18 item pertanyaan didapat cronbach’s alpha dengan nilai 0,876 sehingga dapat diindikasikan baik. Dari pernyataan untuk mengukur variabel Independen : Profesionalisme Auditor (24 Penyataan), Pengetahuan akuntan (19 Pernyataan) dan
Etika
Profesi (20 Pernyataan) tidak terdapat pernyataan yang gugur, demikian pula
72 http://digilib.mercubuana.ac.id/
dengan variabel Dependen : Pertimbangan Tingkat Materialitas sebanyak 18 pernyataan semuanya dinyatakan reliabel. E. Uji Normalitas Regresi Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah variabel residual berdistribusi normal atau tidak. Uji statistik yang dapat digunakan untuk menguji apakah residual berdistribusi normal adalah uji statistik non parametik Kolmogorov-Smirnov (K-S) dengan membuat hipotesis: Ho : data residual berdistribusi normal Ha : data residual tidak berdistribusi normal. Apabila nilai signifikansi (Asymp.Sig) > 0,05, maka Ho diterima dan sebaliknya jika nilai signifikansi (Asymp.Sig) < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Tabel 4.e.1 Uji Kolmogorov-Smirnov
Sumber : data diolah (2011)
73 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Berdasarkan
tabel
4.e.1
diatas
menunjukkan
bahwa nilai
Kolmogorov-Smirnov yang diperoleh adalah 0,605 dan signifikansi pada 0,857 yang lebih besar dari tingkat signifikansi 0,05. Dengan demikian Ho diterima yang berarti data residual berdistribusi normal. Data yang berdistribusi normal tersebut juga dapat dilihat melalui grafik histogram dan grafik normal plot data. Gambar 4.e.2 Histogram
Sumber : Data diolah (2011)
Grafik histogram pada gambar 4.1 menunjukkan pola distribusi normal dan berbentuk simetris, tidak menceng (skewness) ke kanan atau kekiri. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model regresi telah memenuhi asumsi normalitas. Demikian pula hasil uji normalitas dengan menggunakan grafik normal p-plot.
74 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Tabel 4.e.3 Normal Probability Plot
Sumber : Data diolah (2011)
Pada grafik normal p-plot menunjukkan bahwa titik-titik (yang menggambarkan data) menyebar dan membentuk pola tertentu searah dengan garis diagonal., hal ini juga menunjukkan bahwa data berdistribusi normal. Sehingga grafik ini menunjukkan bahwa model regresi layak dipakai karena memenuhi asumsi normalitas. F. Uji Asumsi Klasik 1) Uji Multikolonieritas Menurut Duwi Priyatno (2009), uji multikolinearitas adalah keadaan dimana antara dua variabel independen atau lebih pada model regresi terjadi hubungan linear yang sempurna atau mendekati sempurna. Model regresi yang baik mensyaratkan tidak adanya masalah multikolinearitas.
75 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas dengan melihat nilai Tolerance dan
Variance inflation Factor (VIF). Semakin kecil nilai
Tolerance dan semakin besar VIF maka semakin mendekati terjadinya masalah multikolinearitas. Jika Tolerance lebih dari 0,1 dan VIF kurang dari 10 maka tidak terjadi multikolinearitas. Tabel 4.f.1 Hasil pengujian Multikolinearitas Coefficientsa Standardize d Coefficients
Unstandardized Coefficients B
Model 1
(Constant)
Std. Error
57.119
2.905
X1
.117
.023
X2
.825
.037
X3
.038
.018
Collinearity Statistics
Beta
t
Sig.
Tolerance
.000
.152
5.157
.000
.148
6.741
.819
22.149
.000
.094
10.611
.042
2.112
.038
.321
3.117
Sumber : Data Diolah (2011)
Dari hasil pengujian diatas dapat disimpulkan bahwa untuk variabel X1 dan X3 tidak terjadi gejala multikolinearitas antara variabel independen yang diindikasikan dari nilai tolerance setiap variabel independen lebih besar dari 0,1 yakni untuk X1 sebesar 0,148, X3 sebesar 0,321 dan nilai VIF lebih kecil dari 10 yakni untuk X1 sebesar 6,741 dan untuk
X3
sebesar
3,117.
VIF
19.665
Sedangkan
untuk
X2
terjadi
gejala
multikolenearitas antara variabel independen yang diindikasikan dari nilai tolerance variabel independen lebih kecil dari 0,1 yakni sebesar 0,094 dan nilai VIF lebih besar dari 10 yakni sebesar 10,611. Maka dapat disimpulkan bahwa analisis lebih lanjut dapat dilakukan dengan menggunakan model regresi linear berganda.
76 http://digilib.mercubuana.ac.id/
2) Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas menunjukan bahwa varians dari setiap error bersifat
heterogen
yang
berarti
melanggar
asumsi
klasik
yang
mensyaratkan bahwa varians dari error harus bersifat homogen. Salah satu cara mendeteksi Heteroskedastisitas adalah dengan melihat grafik
scatterplots
of
residuals
tidak
membentuk
pola
tertentu
(bergelombang, melebar kemudian menyempit, pola linear atau kuadratis), maka dalam regresi asumsi tidak terjadi heteroskedastisitas dipenuhi. Uji ini disajikan dalam scatterplots chart sebagai berikut: Tabel 4.f.2 Grafik Scatterplots Heteroskedastisitas
Sumber : Data Diolah (2011)
Berdasarkan gambar dengan grafik heteroskedastisitas dapat diketahui bahwa tidak adanya pola yang jelas pada grafik, serta titik – titik menyebar di atas
dan
dibawah
angka
o
pada sumbu 77
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Y,
maka
tidak
terjadi
heteroskedastisitas. Hasil uji heteroskedastisitas menunjukkan bahwa model regresi ini layak untuk digunakan dalam penelitian. G. Uji Koefisien Determinasi (R²) Untuk menguji hipotesis, peneliti menggunakan analisis regresi berganda. Data diolah dengan menggunakan program SPSS Versi 17. Berdasarkan hasil pengolahan data dengan program SPSS Versi 17, maka diperoleh hasil sebagai berikut. Tabel 4.g.1 Hasil Perhitungan Koefisien Determinasi
Sumber : Data diolah (2011)
Pada model summary di atas, dapat dilihat hasil analisis regresi secara keseluruhan menunjukkan nilai R2 sebesar 0,926 menunjukkan bahwa persentase sumbangan pengaruh variabel independen (Etika Profesi, Pengetahuan Akuntan, dan Profesionalisme) terhadap variabel dependen (Materialitas) sebesar 92,6%. Atau variasi dari variabel independen yang digunakan dalam model (Etika Profesi, Pengetahuan Akuntan
dan
Profesionalisme) mampu menjelaskan 92,6% variasi dari variabel dependen (Materialitas). Sedangkan sisanya sebesar 7,4% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini.
78 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Tingkat hubungan yang sedang ini dapat dilihat dari tabel pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi. Nilai Adjusted R Square atau koefisien determinasi adalah sebesar 0,923. Kemudian standard error of the estimate adalah sebesar 2,038 dimana semakin kecil angka ini akan membuat model regresi semakin tepat dalam memprediksi tingkat materialtas.
H. Pengujian Hipotesis Model regresi untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji F (simultan) dan uji t (parsial). 1. Uji Simultan (Uji F) Uji-F dilakukan untuk menilai pengaruh dimensi profesionalisme, pengetahuan auditor dan etika profesi auditor berpengaruh secara simultan terhadap pertimbangan tingkat materialitas. Dalam uji-F digunakan hipotesis sebagai berikut. H0 : b 1 =
b2 =
b3 =
0, artinya variabel dimensi profesionalisme,
pengetahuan auditor dan etika profesi auditor secara bersama-sama tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pertimbangan tingkat materialitas. Ha : b 1 ≠ b 2 ≠ b 3 ≠ 0, artinya variabel dimensi profesionalisme, pengetahuan auditor dan etika profesi auditor secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pertimbangan tingkat materialitas.
79 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Uji ini dilakukan dengan membandingkan signifikansi F-hitung dengan F-tabel dengan ketentuan: a. jika F-hitung < F-tabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak untuk α = 5%, b. jika F-hitung > F-tabel, maka Ha diterima dan H0 ditolak untuk α = 5%. Berdasarkan hasil pengolahan data dengan program SPSS Versi 17, maka diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 4.h.1. Hasil Uji F (ANOVA) b
ANOVA Model 1
Sum of Squares Regression
Mean Square
4768.128
3
1589.376
53.472
86
.622
4821.600
89
Residual Total
Df
F 2556.207
Sig.
a. Predictors: (Constant), X3, X2, X1, b. Dependent Variable: Y
Sumber : Data Diolah (2011) Dari uji ANOVA (Analysis of Variance) didapat F-hitung sebesar 2556,20 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000. Sedangkan F-tabel diketahui sebesar 2,71 Berdasarkan hasil tersebut dapat diketahui bahwa F-hitung > F-tabel (2556,20 > 2,71 ) maka H0 ditolak dan Ha diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa variabel dimensi profesionalisme, pengetahuan auditor dan etika profesi auditor secara simultan berpengaruh signifikan terhadap pertimbangan tingkat materialitas. 80 http://digilib.mercubuana.ac.id/
a
.000
2. Uji Parsial (Uji t) Uji-t dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh satu variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial. Dalam uji-t digunakan hipotesis sebagai berikut. H0 : b 1 , b 2 , b 3 =
0, artinya variabel dimensi profesionalisme,
pengetahuan auditor dan etika profesi auditor secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap pertimbangan tingkat materialitas. Ha : b 1 , b 2 , b 3 ≠ 0, artinya variabel dimensi profesionalisme, pengetahuan auditor dan etika profesi auditor secara parsial berpengaruh signifikan terhadap pertimbangan tingkat materialitas. Uji ini dilakukan dengan membandingkan signifikansi t-hitung dengan ttabel dengan ketentuan: a. jika t-hitung < t-tabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak untuk α = 5% atau signifikansi > 0,05 b. jika t-hitung > t-tabel, maka Ha diterima dan H0 ditolak untuk α = 5% atau signifikansi < 0,05. Tabel 4.h.2. Hasil Uji-t (t-test) Coefficientsa Standardize d Coefficients
Unstandardized Coefficients B
Model 1
(Constant)
Std. Error
57.119
2.905
X1
.117
.023
X2
.825
.037
X3
.038
.018
Beta
t
Sig.
19.665
.000
.152
5.157
.000
.819
22.149
.000
.042
2.112
.038
Sumber : Data Diolah (2011)
81 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Hasil pengujian statistik t pada tabel 4.h.2 dapat dijelaskan sebagai berikut : 1) Pengaruh dimensi profesionalisme terhadap pertimbangan tingkat materialitas Nilai t-hitung untuk variabel dimensi profesionalisme adalah sebesar 5,157 dan t-tabel untuk df = n-k-1 (90-3-1) dan α = 5% diketahui sebesar 1,9879 Dengan demikian nilai t-hitung lebih kecil dari nilai t-tabel (5,157 > 1,9879) dan nilai signifikansi sebesar 0,000 (lebih kecil dari 0,05) artinya Ha diterima dan H0 ditolak,
bahwa
berpengaruh
dimensi
signifikan
profesionalisme terhadap
secara
pertimbangan
parsial tingkat
materialitas. 2) Pengaruh pengetahuan auditor terhadap pertimbangan tingkat materialitas Nilai t-hitung untuk variabel pengetahuan auditor adalah sebesar 22,149 dan t-tabel untuk df = n-k-1 (90-3-1) dan α = 5% diketahui sebesar 1,9879 Dengan demikian nilai t-hitung lebih kecil dari nilai t-tabel (22,149 > 1,9879) dan nilai signifikansi sebesar 0,000 (lebih kecil dari 0,05) artinya Ha diterima dan H0 ditolak, bahwa pengetahuan auditor secara parsial berpengaruh signifikan terhadap pertimbangan tingkat materialitas. 3) Pengaruh etika profesi auditor terhadap pertimbangan tingkat materialitas
82 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Nilai t-hitung untuk variabel etika profesi auditor adalah sebesar 2,112 dan t-tabel untuk df = n-k-1 (90-3-1) dan α = 5% diketahui sebesar 1,9879 Dengan demikian nilai t-hitung lebih kecil dari nilai t-tabel (2,112 > 1,9879) dan nilai signifikansi sebesar 0,000 (lebih kecil dari 0,05) artinya Ha diterima dan H0 ditolak, bahwa etika profesi auditor secara parsial berpengaruh signifikan terhadap pertimbangan tingkat materialitas.
83 http://digilib.mercubuana.ac.id/