BAB IV ANALISIS PERENCANAAN MINILINK ERICSSON
4.1. Analisis Unjuk Kerja Sistem Analisis
perencanaan
minilink
Ericsson
ini
didapat
dari
perbandingan antara perhitungan link menggunakan rumus yang ada dengan pengukuran berdasarkan data yang diperoleh dari lapangan pada masingmasing hop yang dapat dilihat hasil perolehannya pada lampiran tugas akhir ini. Dari hasil perhitungan link budget kelima minilink Ericsson pada bab tiga menunjkkan bahwa setiap link hasil perencanaan mempunyai performansiyang bervariasi. Hal tersebut dapat dilihat dari besarnya nilai RSL yan berhubungan dengan nilai Availability propagasi setiap link yang diperoleh dari perhitungan. Faktor utama yang mempengaruhi variasi performansi tersebut adalah jarak hop yang berbeda-beda. Tabel 4.1 Unjuk kerja Tx NO
Receiver LOSS
POWER HOP
Availability Gtx (dB)
Grx (dB)
RSL (dBm)
Threshold
total (dB)
(%)
(dBm)
(dBm)
1
24
128,405
34,08
34,08
-36,25
-50
99.99
2
24
127,808
34,08
34,08
-35,65
-50
99.99
3
24
132,093
34,08
34,08
-39,93
-50
99.98
4
24
130,430
34,08
34,08
-38,27
-50
99.99
5
24
125,953
34,08
34,08
-33,80
-50
99.99
4.1.1. MIC_RS_POLRI - KEBON_PALA Dari hasil perhitungan dengan menggunakan rumus ( perhitungan ), maka didapat hasil akhir data performansi hop MIC_RS_POLRI dan KEBON_PALA sebagai berikut : Tabel 4.2 Data performansi hop MIC_RS_POLRI dan KEBON_PALA Parameter
Nilai
Satuan
Jarak
0,64
Km
Frekuensi
23
GHz
Diameter Antena
0,3
m
Daya di Penerima (RSL)
-36,25
dBm
Fading Margin
13,75
dB
Curah Hujan
145
mm/h
Redaman Total
128,405
dB
Gain Total
68,16
dB
Daya Pancar
24
dBm
Daya Threshold di Penerima
-50
dBm
Customized Availability
99.99
%
Dari
hasil
perhitungan
link
MIC_RS_POLRI
dan
KEBON_PALA dengan jarak link 0,64 Km didapat RSL sebesar -
36,25 dBm dan dari pengukuran di lapangan didapatkan hasil sebesar -35 dBm.
Gambar 4.1. Capture Performansi hop MIC_RS_POLRI dan KEBON_PALA KEBON_PAL Perbedaan nilai RSL ni masih dapat diterima karena perbedaan nilai RSL antara perhitungan dengan pengukuran memiliki nilai toleransi sebesar ± 3 dB. Ini menunjukkan bahwa hasil perencanaan link yang didapat dari perhitungan sudah sesuai. Sehingga dapat di ketahui untuk nilai RSL -36,25 dBm pada link MIC_RS_POLRI dan KEBON_PALA KEBON_PAL mendapatkan nilai availability sebesar 99,99%. Nilai tersebut sudah memenuhi syarat nilai Availability sistem yang sudah sesuai dengan nilai standar yang diinginkan PT. Indosat Tbk, yaitu ± 99,96 % sehingga dapat disimpulkan bahwa perencanaan
pada HOP ini sudah memiliki performansi yang lumayan tinggi sehingga tidak perlu untuk direkonfigurasi atau melakukan perubahan apapun. Tabel 4. 3 Data perbandingan performansi hop MIC_RS_POLRI dan KEBON_PALA Parameter
Perencanaan
Aktual
Jarak
0,64 Km
0,64 Km
Frekuensi
23 GHz
23 GHz
Diameter Antena
0,3 m
0,3 m
Daya di Penerima (RSL)
-36,25 dBm
-35,0 dBm
Fading Margin
13,75 dB
15 dB
Daya Pancar
24 dBm
24 dBm
Daya Threshold di Penerima
-50 dBm
-50 dBm
Customized Availability
99.99 %
99.99 %
4.1.2. MIC_BDRCWG100 - _GDG_LOKAWIRA Dari hasil perhitungan dengan menggunakan rumus ( perhitungan ), maka didapat hasil akhir data performansi hop MIC_BDRCWG100 dan _GDG_LOKAWIRA sebagai berikut :
Tabel 4.4 Data performansi hop MIC_BDRCWG100 dan _GDG_LOKAWIRA Parameter
Nilai
Satuan
Jarak
0,62
Km
Frekuensi
23
GHz
Diameter Antena
0,3
m
Daya di Penerima (RSL)
-35,65
dBm
Fading Margin
14,35
dB
Curah Hujan
145
mm/h
Redaman Total
127,808
dB
Gain Total
68,16
dB
Daya Pancar
24
dBm
Daya Threshold di Penerima
-50
dBm
Customized Availability
99.99
%
Dari
hasil
perhitungan
link
MIC_BDRCWG100
dan
_GDG_LOKAWIRA dengan jarak link 0,62 Km didapat RSL sebesar -35,65 dBm dan hasil dari pengukuran sebesar -49 dBm.
Gambar 4.2.. Capture Performansi hop MIC_BDRCWG100 dan _GDG_ LOKAWIRA sebelum diperbaiki Perbedaan nilai RSL ini tidak dapat ditoleransi karena perbedaan nilai RSL antara perhitungan dengan pengukuran dilapangan memiliki nilai yang melebihi dari nilai toleransi sebesar ± 3 dB. Hal ini menunjukkan bahwa hasil perencanaan link yang didapat dari perhitungan sudah sesuai namun dari hasil pengukuran nilai RSL pada link tersebut belum sesuai. Sehingga untuk link MIC_BDRCWG100 dan _GDG_LOKAWIRA belum memenuhi syarat nilai Availability sistem yang sudah sesuai dengan nilai standar yang diinginkan PT. Indosat Tbk, yaitu ± 99,96 %.
Tabel 4.5 Data perbandingan performansi hop MIC_BDRCWG100 dan _GDG_ LOKAWIRA sebelum diperbaiki Parameter
Perencanaan
Aktual
Jarak
0,62 Km
0,62 Km
Frekuensi
23 GHz
23 GHz
Diameter Antena
0,3 m
0,3 m
Daya di Penerima (RSL)
-35,65 dBm
-49 dBm
Fading Margin
14,35 dB
1 dB
Daya Pancar
24 dBm
24 dBm
Daya Threshold di Penerima
-50 dBm
-50 dBm
Customized Availability
99.99 %
99.94 %
Oleh sebab itu planner harus berkoordinasi dengan Field engineer untuk menyelesaikan hal – hal seperti ini. Faktor yang bisa menyebabkan perbedaaan antara perhitungan rumus dengan pengukuran dilapangan, bisa disebabkan oleh : 1. Kondisi cuaca di lingkungan sekitar, seperti hujan lebat, kabut ataupun angin besar yang sangat mempengaruhi performansi dari link Ericsson tersebut. 2. Posisi bearing antara kedua antenna yang belum tepat, untuk hal ini maka field engineer perlu melakukan pointing ulang dengan tujuan agar hasil link budget sesuai dengan yang di harapkan planner.
Setelah dilakukan koordinasi dengan field engineer ternyata hal ini disebabkan oleh hujan dan angin besar pada area sekitar, yang menyebabkan posisi antenna microwave bergeser. Dan setelah dilakukan pointing ulang, maka pada hasil pengukuran dilapangan mendapatkan nilai RSL sebesar -35 dBm.
Gambar 4. 3.. Capture Performansi hop MIC_BDRCWG100 dan _GDG_ LOKAWIRA setelah diperbaiki Dari hasil pengukuran tersebut dapat dipastikan, dipastikan nilai tersebut sudah memenuhi syarat Availability sistem yang sudah sesuai dengan nilai standar yang diinginkan PT. Indosat Tbk, yaitu ± 99,96 %
sehingga dapat disimpulkan bahwa ahwa perencanaan pada
HOP-2 MIC_BDRCWG100 dan _GDG_LOKAWIRA, _GDG_LOKAWIRA sudah
memiliki performansi yang lumayan tinggi sehingga tidak perlu untuk direkonfigurasi atau melakukan perubahan apapun. Tabel 4.6 Data perbandingan performansi hop MIC_BDRCWG100 dan _GDG_ LOKAWIRA sesudah diperbaiki Parameter
Perencanaan
Aktual
Jarak
0,62 Km
0,62 Km
Frekuensi
23 GHz
23 GHz
Diameter Antena
0,3 m
0,3 m
Daya di Penerima (RSL)
-35,65 dBm
-35 dBm
Fading Margin
14,35 dB
15 dB
Daya Pancar
24 dBm
24 dBm
Daya Threshold di Penerima
-50 dBm
-50 dBm
Customized Availability
99.99 %
99.99 %
4.1.3. MIC_PNJRNHAN1 - BANKMEGA_DKH Dari hasil perhitungan dengan menggunakan rumus ( perhitungan ), maka didapat hasil akhir data performansi hop MIC_PNJRNHAN1 dan BANKMEGA_DKH sebagai berikut :
Tabel 4.7 Data performansi hop MIC_PNJRNHAN1 dan BANKMEGA_DKH Parameter
Nilai
Satuan
Jarak
0,77
Km
Frekuensi
23
GHz
Diameter Antena
0,3
m
Daya di Penerima (RSL)
-39,93
dBm
Fading Margin
10,07
dB
Curah Hujan
145
mm/h
Redaman Total
132,093
dB
Gain Total
68,16
dB
Daya Pancar
24
dBm
Daya Threshold di Penerima
-50
dBm
Customized Availability
99.98
%
Dari
hasil
perhitungan
link
MIC_PNJRNHAN1
dan
BANKMEGA_DKH dengan jarak link 0,77 Km didapat RSL sebesar -39,93 dBm dan dari pengukuran di lapangan didapatkan hasil sebesar -39 dBm.
Gambar 4.4.. Capture Performansi hop MIC_PNJRNHAN1 dan BANKMEGA_DKH Perbedaan nilai RSL ini masih dapat diterima karena perbedaan nilai RSL antara perhitungan dengan pengukuran memiliki nilai toleransi sebesar ± 3 dB. Ini menunjukkan bahwa hasil perencanaan link yang didapat dari perhitungan sudah sesuai. Sehingga dapat di ketahui untuk nilai RSL -39,93 dBm pada link MIC_PNJRNHAN1 dan
BANKMEGA_DKH mendapatkan nilai
availability sebesar 99,98%. Nilai tersebut sudah memenuhi syarat nilai Availability sistem yang sudah sesuai dengan nilai standar yang diinginkan PT. Indosat Tbk, yaitu ± 99,96 %
sehingga dapat
disimpulkan bahwa perencanaan pada HOP ini sudah memiliki
performansi yang lumayan tinggi sehingga tidak perlu untuk direkonfigurasi atau melakukan perubahan apapun. Tabel 4.8 Data perbandingan performansi hop MIC_PNJRNHAN1 dan BANKMEGA_DKH Parameter
Perencanaan
Aktual
Jarak
0,77 Km
0,62 Km
Frekuensi
23 GHz
23 GHz
Diameter Antena
0,3 m
0,3 m
Daya di Penerima (RSL)
-39,93 dBm
-39 dBm
Fading Margin
10,07 dB
11 dB
Daya Pancar
24 dBm
24 dBm
Daya Threshold di Penerima
-50 dBm
-50 dBm
Customized Availability
99.98 %
99.98 %
4.1.4. MIC_TOLBKSTMR – MERGAHAYU Dari hasil perhitungan dengan menggunakan rumus ( perhitungan ), maka didapat hasil akhir data performansi hop MIC_TOLBKSTMR dan MERGAHAYU sebagai berikut :
Tabel 4.9 Data performansi hop MIC_TOLBKSTMR dan MERGAHAYU Parameter
Nilai
Satuan
Jarak
0,71
Km
Frekuensi
23
GHz
Diameter Antena
0,3
m
Daya di Penerima (RSL)
-38,27
dBm
Fading Margin
11,73
dB
Curah Hujan
145
mm/h
Redaman Total
130,430
dB
Gain Total
68,16
dB
Daya Pancar
24
dBm
Daya Threshold di Penerima
-50
dBm
Customized Availability
99.99
%
Dari hasil perhitungan link MIC_TOLBKSTMR dan MERGAHAYU dengan jarak link 0,71 Km didapat RSL sebesar 38,27 dBm dan dari pengukuran di lapangan didapatkan hasil sebesar -39 dBm.
Gambar 4.5.. Capture Performansi hop MIC_TOLBKSTMR dan MERGAHAYU Perbedaan nilai RSL ini masih dapat diterima karena perbedaan nilai RSL antara perhitungan dengan pengukuran memiliki nilai toleransi sebesar ± 3 dB. Ini menunjukkan bahwa hasil perencanaan link yang didapat dari perhitungan sudah sesuai. Sehingga dapat di ketahui untuk nilai RSL -38,27 dBm pada link MIC_TOLBKSTMR dan MERGAHAYU mendapatkan nilai availability sebesar 99,99%. Nilai tersebut sudah memenuhi syarat nilai Availability sistem yang sudah sesuai dengan nilai standar yang diinginkan PT. Indosat Tbk, yaitu ± 99,96 % sehingga dapat disimpulkan bahwa perencanaan pada HOP ini sudah memiliki performansi yang lumayan tinggi
sehingga tidak perlu untuk direkonfigurasi atau melakukan perubahan apapun. Tabel 4.10 Data perbandingan performansi hop MIC_TOLBKSTMR dan MERGAHAYU Parameter
Perencanaan
Aktual
Jarak
0,71 Km
0,71 Km
Frekuensi
23 GHz
23 GHz
Diameter Antena
0,3 m
0,3 m
Daya di Penerima (RSL)
-38,27
-39 dBm
Fading Margin
11,73 dB
11 dB
Daya Pancar
24 dBm
24 dBm
Daya Threshold di Penerima
-50 dBm
-50 dBm
Customized Availability
99.99 %
99.99 %
4.1.5. MIC_RUKO_PECENONGAN1 - TMN_SARI_RAYA Dari hasil perhitungan dengan menggunakan rumus ( perhitungan ), maka didapat hasil akhir data performansi hop MIC_RUKO_PECENONGAN1 dan TMN_SARI_RAYA sebagai berikut :
Tabel 4.11 Data performansi hop MIC_RUKO_PECENONGAN1 dan TMN_SARI_RAYA Parameter
Nilai
Satuan
Jarak
0,56
Km
Frekuensi
23
GHz
Diameter Antena
0,3
m
Daya di Penerima (RSL)
-33,80
dBm
Fading Margin
16,20
dB
Curah Hujan
145
mm/h
Redaman Total
125,953
dB
Gain Total
68,16
dB
Daya Pancar
24
dBm
Daya Threshold di Penerima
-50
dBm
Customized Availability
99.99
%
Dari hasil perhitungan link MIC_RUKO_PECENONGAN1 dan TMN_SARI_RAYA dengan jarak link 0,56 Km didapat RSL sebesar -33,80 dBm dan dari pengukuran di lapangan didapatkan hasil sebesar -35 dBm.
Gambar 4.6.. Capture Performansi hop MIC_RUKO_PECENONGAN1 dan TMN_SARI_RAYA Perbedaan nilai RSL ini masih dapat diterima karena perbedaan nilai RSL antara perhitungan dengan pengukuran memiliki nilai toleransi sebesar ± 3 dB. Ini menunjukkan bahwa hasil perencanaan link yang didapat dari perhitungan sudah sesuai. Sehingga dapat di ketahui untuk nilai RSL -33,80 3,80 dBm pada link MIC_RUKO_PECENONGAN1
dan
TMN_SARI_RAYA
mendapatkan nilai availability sebesar 99,99%. Nilai tersebut sudah memenuhi syarat nilai Availability sistem yang sudah sesuai dengan nilai standar yang diinginkan PT. Indosat Tbk, yaitu ± 99,96 % sehingga dapat disimpulkan bahwa perencanaan pada HOP ini sudah
memiliki performansi yang lumayan tinggi sehingga tidak perlu untuk direkonfigurasi atau melakukan perubahan apapun. Tabel 4.12 Data perbandingan performansi hop MIC_RUKO_PECENONGAN1 dan TMN_SARI_RAYA
4.2.
Parameter
Perencanaan
Aktual
Jarak
0,56 Km
0,56 Km
Frekuensi
23 GHz
23 GHz
Diameter Antena
0,3 m
0,3 m
Daya di Penerima (RSL)
-33,80
-35 dBm
Fading Margin
11,73 dB
15 dB
Daya Pancar
24 dBm
24 dBm
Daya Threshold di Penerima
-50 dBm
-50 dBm
Customized Availability
99.99 %
99.99 %
Analisis Keseluruhan 4.2.1. Analisis Loss Total Dari hasil perhitungan loss total untuk seluruh hop di dapatkan hasil yang bervariasi. Pada perancangan diatas diperoleh loss terbesar yaitu pada Hop-3 sebesar 132,093 dB dan terkecil pada Hop-5 sebesar 125,953 dB. Perbedaan nilai loss total ini disebabkan oleh frekuensi kerja, daya pancar, diameter antena dan jarak yang berbeda. Hal itu bisa mempengaruhi nilai redaman
ruang bebas dan redaman atmosfer. Nilai loss saluran transmisi Tx dan Rx sebesar 1 dB juga harus ditambahkan dalam perhitungan. Besar nilai redaman atmosfer diantaranya redaman hujan, O2 dan H2O hanya dipengaruhi oleh penggunaan frekuensi kerja. Semakin besar frekuensi yang digunakan maka semakin besar pula redaman O2 dan H2O. Nilai ini dapat dilihat pada grafik atenuasi O2 dan H2O pada lampiran. 4.2.2. Analisis Level Daya Penerima (RSL) Hasil perhitungan level daya dipenerima untuk seluruh hop, yang terbesar yaitu pada Hop-5 yaitu sebesar -33,80 dBm dan nilai terkecil pada Hop-3 yaitu sebesar -39,93 dBm. Hal ini disebabkan pada penggunaan frekuensi kerja yang digunakan, nilai total loss dan diameter antena yang dipakai pada Tx dan Rx pada masingmasing hop. Dalam tugas akhir ini yang dilakukan analisa Minilink Ericsson untuk BTS micro cell yang cenderung frekuensi kerja dan diameter antenna relatif sama maka yang sangat mempengaruhi adalah nilai total loss. Bisa kita lihat
antara diameter antena,
frekuensi kerja, total loss dan daya dipenerima pada Tabel dibawah:
Tabel 4.13 Gain Total Diameter antena (D) NO
Gain Gain (dB)
Frekuensi (meter)
µ
HOP
Total
(Ghz) SITE A
SITE B
(dB)
0.7
34,08
34,08
68,16
23
0.7
34,08
34,08
68,16
0,3
23
0.7
34,08
34,08
68,16
0,3
0,3
23
0.7
34,08
34,08
68,16
0,3
0,3
23
0.7
34,08
34,08
68,16
SITE A
SITE B
1
0,3
0,3
23
2
0,3
0,3
3
0,3
4 5
Tabel 4.14 RSL
NO
Tx POWER
LOSS total
HOP
(dBm)
(dB)
1
24
2
Gtx (dB)
Grx (dB)
RSL (dBm)
128,405
34,08
34,08
-36,25
24
127,808
34,08
34,08
-35,65
3
24
132,093
34,08
34,08
-39,93
4
24
130,430
34,08
34,08
-38,27
5
24
125,953
34,08
34,08
-33,80
4.2.3. Analisis Fading Margin Dari perhitungan ke lima Hop diatas, nilai fading margin terbesar ada pada Hop-5 sebesar 16,20 dB dan terkecil ada pada Hop-3 sebesar 10,07 dB. Faktor yang sangat mempengaruhi besar atau kecilnya nilai fading margin yaitu penggunaan frekuensi kerja sistem, jarak hop dan penggunaan diameter antena.
Tabel 4.15 Fading Margin
Tx NO
Receiver
Fading
Threshold
Margin
(dBm)
(dB)
LOSS POWER
HOP
Gtx (dB)
Grx (dB)
RSL (dBm)
total (dB) (dBm)
1
24
128,405
34,08
34,08
-36,25
-50
13,75
2
24
127,808
34,08
34,08
-35,65
-50
14,35
3
24
132,093
34,08
34,08
-39,93
-50
10,07
4
24
130,430
34,08
34,08
-38,27
-50
11,73
5
24
125,953
34,08
34,08
-33,80
-50
16,20
4.2.4. ANALISIS AVAILABILITY Dari Tabel perhitungan hasil perancangan ke lima minilink Ericsson di atas didapat nilai availability rata - rata sebesar 99,98%. Dan PT. Indosat Tbk, mempunyai standart availability sebesar 99,96%. Jadi untuk minilink Ericsson sudah sesuai standar yang di inginkan oleh PT. Indosat Tbk,.