BAB IV ANALISIS PENGARUH PENGGUNAAN BACAAN FIKSI TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI KELAS V SDN 02 PEGADEN TENGAH WONOPRINGGO
A. Analisis Penggunaan Bacaan Fiksi dalam Pembelajaran PAI Kelas V di SDN 02 Pegaden Tengah Wonopringgo Berikut ini adalah data yang diperoleh dari hasil penyebaran angket kepada 20 responden yang disajikan dalam bentuk tabel hasil angket tentang penggunaan Bacaan Fiksi dalam Pembelajaran PAI Kelas V SDN 02 Pegaden Tengah Wonopringgo. Adapun data yang diperoleh dari angket penggunaan bacaan fiksi sebagai variabel X dari terkecil hingga terbesar adalah sebagai berikut: 23
24
26
26
26
26
27
27
27
29
29
30
30
30
30
32
32
34
34
36
Dari data di atas dapat diketahui : Σx = 578 Dari data di atas, selanjutnya dicari rata-rata dan interval dari tingkat kualifikasi yaitu: a. Mencari rata-rata dari variabel X Dari hasil tabel X dapat ditentukan nilai rata-rata sebagai berikut: Mx =
x N
52
53
Mx
= Mean (rata-rata hitung)
Σx
= jumlah nilai X
N
= jumlah responden1
Mx =
x 578 28,9 N
dibulatkan menjadi 29
20
b. Menentukan interval nilai Untuk menentukan interval nilai, digunakan rumus sebagai berikut: LK
=
LK = Lebar interval St
= Skor tertinggi
Sr
= Skor terendah
Ki
= Kelas interval2
Dari data di atas diketahui: St = 36 Sr = 23 Maka LK =
Ki = 4
St Sr 1 Ki
=
36 23 1 4
=
14 3,5 dibulatkan menjadi 4 4
Dengan hasil interval nilai di atas diperoleh data dengan kualifikasi sebagai berikut.
1
Salafudin, Statistika Terapan untuk Penelitian Sosial, (Pekalongan; STAIN Press, 2005) h.
2
Sutrisno Hadi, Statistik I, (Yogyakarta: Andi Offset, 1989), h. 12
56
54
Tabel 7 Kualifikasi Interval Nilai Penggunaan Bacaan Fiksi Interval
Kualitas
35 – 38
Sangat Tinggi
31 – 34
Tinggi
27 – 30
Sedang
23 – 26
Rendah
Untuk mengetahui penggunaan bacaan fiksi dalam pembelajaran PAI kelas V di SDN 02 Pegaden Tengah Wonopringgo Pekalongan, maka di bawah ini akan disajikan tabel distribusi frekuensi.
Tabel 8 Distribusi Frekuensi Data Tentang Penggunaan Bacaan Fiksi dalam Pembelajaran PAI Kelas V di SDN 02 Pegaden Tengah Wonopringgo No
Interval Nilai
f Absolut
F Relatif
Kategori
1
35 – 38
1
5%
Sangat Tinggi
2
31 – 34
4
20 %
Tinggi
3
27 – 30
9
45 %
Sedang
4
23 – 26
6
30 %
Rendah
20
100 %
Jumlah
Berdasarkan tabel di atas, diketahui frekuensi terbanyak pada interval 27–30 dengan prosentase 45 % sedangkan frekuensi terendah pada interval 35–38 dengan prosentase 5 %.
55
Dengan melihat tabel di atas, maka dapat dikatakan bahwa tingkat penggunaan bacaan fiksi dalam pembelajaran PAI kelas V di SDN 02 Pegaden Tengah dengan nilai rata-rata 29 termasuk dalam ketegori sedang. B. Analisis tentang Motivasi Belajar PAI Siswa Kelas V di SDN 02 Pegaden Tengah Wonopringgo Pekalongan Berikut ini adalah data yang diperoleh dari hasil penyebaran angket kepada 20 responden yang disajikan dalam bentuk tabel hasil angket tentang Motivasi Belajar PAI Siswa Kelas V di SDN 02 Pegaden Tengah Wonopringgo Pekalongan. Adapun data yang diperoleh dari angket motivasi belajar PAI siswa kelas V sebagai variabel Y dari terkecil hingga terbesar adalah sebagai berikut: 27
27
27
28
28
28
29
29
30
30
32
32
33
33
34
34
35
35
36
38
Dari data di atas dapat diketahui : Σy = 625 Dari data di atas, selanjutnya dicari rata-rata dan interval dari tingkat kualifikasi yaitu: a. Mencari rata-rata dari variabel Y Dari data di atas dapat ditentukan nilai rata-rata sebagai berikut: My =
y N
My = Mean (rata-rata hitung)
Σy = jumlah nilai Y
56
N = jumlah responden3
y 625 31,25
My =
N
dibulatkan menjadi 31
20
c. Menentukan interval nilai Untuk menentukan interval nilai, digunakan rumus sebagai berikut: LK =
St Sr 1 Ki
Lk = Lebar interval St = Skor tertinggi Sr = Skor terendah Ki = Kelas interval4 Dari data di atas diketahui: St = 38 Maka LK =
Sr = 27
Ki = 4
St Sr 1 Ki
=
38 27 1 4
=
12 3 4
Dengan hasil interval nilai di atas diperoleh data dengan kualifikasi sebagai berikut:
3 4
Salafudin, Op.Cit., h. 56 Sutrisno Hadi, Op.Cit., h. 12
57
Tabel 9 Kualifikasi Interval Nilai Motivasi Belajar PAI Siswa Interval
Kualitas
36 – 38
Sangat Tinggi
33 – 35
Tinggi
30 – 32
Sedang
27 – 29
Rendah
Untuk mengetahui kualifikasi tingkat motivasi belajar PAI siswa kelas V SDN 02 Pegaden Tengah Wonopringgo, maka di bawah ini akan disajikan tabel distribusi frekuensi. Tabel 10 Distribusi Frekuensi Data tentang Motivasi Belajar PAI Siswa Kelas V SDN 02 Pegaden Tengah Wonopringgo Pekalongan No
Interval Nilai
f Absolut
F Relatif
Kategori
1
36 – 38
2
10 %
Sangat Tinggi
2
33 – 35
6
30 %
Tinggi
3
30 – 32
4
20 %
Sedang
4
27 – 29
8
40 %
Rendah
20
100 %
Jumlah
Berdasarkan tabel di atas, diketahui frekuensi terbanyak pada interval 27–29 dengan prosentase 40 % sedangkan frekuensi terendah pada interval 36-38 dengan prosentase 10 %.
58
Dengan melihat tabel di atas, maka dapat dikatakan bahwa tingkat motivasi belajar PAI siswa kelas V SDN 02 Pegaden Tengah Wonopringgo Pekalongan dengan nilai rata-rata 31 termasuk dalam ketegori sedang. C. Analisis Pengaruh Penggunaan Bacaan Fiksi Terhadap Motivasi Belajar PAI Siswa Kelas V SDN 02 Pegaden Tengah Wonopringgo Pekalongan Untuk membuktikan diterima atau tidak diterimanya hipotesis, akan dibuktikan melalui perhitungan secara statistik dengan menggunakan rumus korelasi product moment. Adapun tabel kerja variabel menghitung koefisien korelasi adalah sebagai berikut: Tabel 11 Koefisien Korelasi antara Variabel X (Penggunaan Bacaan Fiksi) dengan Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa) No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. Jumlah
X 23 26 27 26 26 24 26 27 27 30 29 30 29 30 32 34 36 30 34 32 578
Y 27 29 27 33 28 27 30 29 28 33 34 32 28 34 30 32 35 36 38 35 625
X2 529 676 729 676 676 576 676 729 729 900 841 900 841 900 1024 1156 1296 900 1156 1024 16934
Y2 729 841 729 1089 784 729 900 841 784 1089 1156 1024 784 1156 900 1024 1225 1296 1444 1225 19749
XY 621 754 729 858 728 648 780 783 756 990 986 960 812 1020 960 1088 1260 1080 1292 1120 18225
59
Dari tabel kerja korelasi diatas dapat diketahui :
ΣX
= 578
ΣX2
= 16934
ΣXY = 18225
ΣY
= 625
ΣY2
= 19749
N
= 20
Tahap berikutnya adalah memasukkan data-data tersebut ke dalam rumus product moment.
xy x y
rxy
2
2
Namun sebelum mencari rxy harus mencari nilai x 2 , y 2 dan xy dengan rumus sebagai berikut:
X x X N
2
2
2
Y y Y N X Y xy XY 2
2
2
N
Hasil dari masing-masing nilai di atas adalah sebagai berikut:
X x X N
2
2
2
16934
(578) 2 20
16934
334084 20
16934 16704,2
= 229,8
Y y Y N
2
2
2
60
19749
(625) 2 20
19749
390625 20
19749 19531,25
= 217,75
xy XY
X Y N
18225
(578)(625) 20
18225
361250 20
18225 18062,5
= 162,5 Sehingga: rxy
xy x y 2
2
162,5
229,8217,75 162,5 50038,95
162,5 223,6938756
= 0,728 Untuk langkah-langkah selanjutnya adalah menginterpretasikan dengan cara sebagai berikut: 1. Interpretasi secara kasar (sederhana) Interpretasi terhadap “r” secara sederhana dilakukan dengan berpedoman pada patokan yang telah ditentukan sebagai berikut :
61
Tabel 12 Interpretasi “r” product moment5 Nilai “r”
Interpretasi
0,00-0,20
Antara variabel x dan y terdapat korelasi yang sangat lemah (dianggap tidak ada korelasi)
0,21-0,40
Antara variabel x dan y terdapat korelasi yang lemah
0,41-0,70
Antara variabel x dan y terdapat korelasi yang cukup kuat
0,71-0,90
Antara variabel x dan y terdapat korelasi yang kuat
0,91-1,00
Antara variabel x dan y terdapat korelasi yang sangat kuat Dengan berpatokan pada tabel di atas bahwa nilai rxy = 0,728 Maka
terdapat korelasi yang kuat antara variabel X (Penggunaan Bacaan Fiksi) dengan variabel Y (Motivasi Belajar), karena nilai rxy terletak pada interval 0,71 – 0,90. 2.
Interpretasi dengan menggunakan tabel “r” product moment. Untuk mengetahui hubungan antara dua variabel secara lebih cermat dan teliti, dapat dilakukan dengan cara membandingkan nilai r h dengan nilai “r” product moment dalam tabel, pada taraf signifikan 5% dan 1% dengan ketentuan sebagai berikut : Jika | rh | > rt, maka menolak Ho atau menerima Ha Jika | rh | < rt, maka menerima Ho atau menolak Ha Berikut ini adalah rumusan hipotesis yang penulis ajukan :
5
Salafudin, Op.Cit., h. 84
62
Ha
: Terdapat korelasi positif yang signifikan antara Penggunaan Bacaan Fiksi dengan Motivasi Belajar PAI Kelas V SDN 02 Pegaden Tengah Wonopringgo.
Ho
: Tidak terdapat korelasi positif yang signifikan antara Penggunaan Bacaan Fiksi dengan Motivasi Belajar PAI Kelas V SDN 02 Pegaden Tengah Wonopringgo. Kemudian menentukan nilai rt (db) dengan rumus N-2, maka nilai rt
adalah : db = 20 – 2 = 18 Dengan demikian nilai rt dapat dilihat pada tabel nilai “r” product moment dibawah ini: Tabel 13 Nilai “r” Product Moment6 N 16 17 18 19 20
Taraf Signifikan 5% 0,497 0,482 0,468 0,456 0,444
Melihat tabel di atas dapat diketahui Nilai r pada ts 5 % = 0,468 Nilai r pada ts 1 % = 0,590 Dengan membandingkan rh dengan rt rh = 0,728
6
Ibid, h. 182
1% 0,623 0,606 0,590 0,575 0,561
63
-
Pada taraf signifikan 1%, rt = 0,590 sedangkan rh = 0,728, maka |rh=0,728|>rt=0,590, menolak Ho dan menerima Ha. Jadi pada taraf signifikan 1% dapat disimpulkan bahwa terdapat korelasi positif yang signifikan antara Penggunaan Bacaan Fiksi dengan Motivasi Belajar PAI Kelas V SDN 02 Pegaden Tengah Wonopringgo.
-
Pada taraf signifikan 5%, rt = 0,468 sedangkan rh = 0,728, maka |rh=0,728|>rt=0,468, menolak Ho dan menerima Ha. Jadi pada taraf signifikan 5% dapat disimpulkan bahwa terdapat korelasi positif yang signifikan antara Penggunaan Bacaan Fiksi dengan Motivasi Belajar PAI Kelas V SDN 02 Pegaden Tengah Wonopringgo karena nilai rh lebih besar, baik pada taraf signifikan 1% maupun pada taraf signifikan 5%. Oleh karena itu penulis dapat menyimpulkan bahwa terdapat korelasi positif yang signifikan antara Penggunaan Bacaan Fiksi dengan Motivasi Belajar PAI Kelas V SDN 02 Pegaden Tengah Wonopringgo.