BAB IV ANALISIS
Permasalahan dianalisis dengan berdasarkan pada metode G. Broadbent, sebagai pendekatan arsitektur yang berisi pembahasan mengenai aspek manusia, aspek bangunan dan aspek lingkungan.
IV. 1 Analisis Aspek Lingkungan
Akademi Sepak Bola yang akan dibangun pada daerah Duri Kosambi ini merupakan sebuah bangunan fungsi yang akan diisi oleh siswa-siswa bertalenta sepak bola. Kegiatan pelatihan dan pembelajaran ini manjadi sangat maksimal apabila didukung dengan lingkungan sekitar tapak bangunan itu pula, oleh sebab itu, analisis akan lingkungan sekitar tapak harus dilakukan. Pembahasan analisis Lingkungan akan dibagi menjadi beberapa poin, antara lain :
IV. 1. 1 Analisis Kondisi Tapak Beberapa poin-poin yang akan dibahas dalam analisis kondisi tapak antara lain : Peraturan pada tapak Lokasi Tapak
: Jl. Kresek Raya, Duri Kosambi Kembangan
JakartaBarat •
Luas Lahan
: 29.140,7 m2
•
KDB
: 60%
Luas lantai dasar yang boleh dibangun : 60% x 29.140,7= 17.484,42 m2 •
KLB
: 1,8
Luas total bangunan yang boleh dibangun : 1,8 x 17.484,42 = 31.471,956 m2 •
Ketinggian Maksimum
:4
•
Batas Area Lahan
: 1
•
Peruntukan Lahan
: Spd
Kegiatan Sekitar Tapak Utara
: Lahan Kosong - Jalan Kresek Raya
Timur
: Pemukiman Duri Kosambi
Barat
: Lahan Kosong
Selatan
: Lahan Kosong/Pemukiman Duri Kosambi
Gambar 4.1 Kegiatan sekitar tapak Pemukiman dan usaha
Pemukiman
Lahan Kosong Tapak
Lahan
Pemukiman
Kosong
Sumber : Google Earth
IV. 1. 2 Analisa Lingkungan Tapak
Tabel 4.1 Tabel Analisis Lingkungan
No Gambar Analisa
Keterangan
1.
Berdasarkan pengamatan dan lokasi,
Analisis Matahari
maka pergerakan matahari akan terjadi 2
seperti gambar analisa di samping. Hal ini akan mempengaruhi bagaimana orientasi massa bangunan berdasarkan arah
datang
cahaya
dan
panas
matahari. Barat
Timur
Berdasarkan Mahoney Theory, sebuah bangunan
dapat
me-reduce
panas
matahari dengan menempatkan axis bangunan ke arah timur dan barat tapak sehingga bagian yang terkena Barat
Timur
panas matahari sangatlah minim. Dengan mengacu pada teori itu, maka massa bangunan secara garis besar akan seperti pada gambar analisa di samping. Akademi
ini
dilengkapi
dengan
lapangan sepak bola, dan dengan merespon
arah
datangnya
sinar
matahari, maka orientasi lapangan yang paling baik adalah memanjang Barat
Timur
dari utara ke selatan.
(lapangan dan bangunan memiliki toleransi kemiringan orientasi kurang lebih hingga 15 derajat)
3
2
Analisis Pencapaian Tapak dan
Analisis pencapaian dilakukan dengan
Entrance
mangamati akses yang paling kuat atau merupakan jalan utama. Pada tapak ini, Jalan Kresek raya.
Jl. Kresek raya. Menuju Puri, Daan Mogot -› Menuju Tangerang ‹-
Menuju Tangerang
Dengen melihat pola sirkulasi jalan raya, maka pemilihan entrance pada Masuk
utara tapak yang berbatasan dengan jalan raya merupakan alternatif yang
Keluar
tepat.
Namun terdapat alternatif kedua yang Keluar
Masuk
dapat digunakan apabila memiliki konsep zoning private dibagian depan untuk kendaraan sehingga area “hijau” akan maksimal hanya dengan jalur pejalan kaki.
3
Analisis Kebisingan
Tapak berada pada Lahan Kosong yang dikelilingi Pemukiman warga, 4
namun lahan kosong existing sangat luas Jalan Raya
yang
mengakibatkan
sumber
kebisingan minim bagi tapak. Sumber
kebisingan
yang
pertama
tercipta dari jalan raya di depan tapak yang sebetulnya bukan jalan utama kawasan itu. Pemukiman
Sumber kebisingan yang ke dua adalah tercipta dari pemukiman di sebelah barat tapak. Analisis kebisingan ini berlaku tidak
Memberi jarak dari jalan
hanya dari lingkungan ke tapak, namun dari tapak ke lingkungan. Dari analisis kebisingan tersebut maka diambil sebuah solusi yaitu memberi jarak dari jalan sehingga kebisingan
Pohon sebagai Noise Buffer
dapat
di
minimalisir,
dan
yang
berikutnya adalah memberi vegetasi rapat di bagian barat tapak yang berperan sebagai Buffer dari bising baik dari pemukiman maupun yang menuju ke pemukiman.
4
Analisa View
Tapak berdiri di lahan kosong yang
a. Dari luar tapak ke dalam tapak
cukup
luas
dengan
perbatasan
pemukiman di seklilingnya dengan jarak yang cukup jauh. Dengan analisis view tapak dari luar, pak terlihat jelas dari arah Utara, Barat dan Barat daya tapak. Sedangkan arah timur kurang begitu terlihat jelas 5
View dari arah jalan kresek
dikarenakan jarak dengan pemukiman cukup dekat.
Arah dari tangerang
b. dari dalam tapak ke luar tapak
Untuk view dari dalam tapk keluar tapak, sebagian besar arah keluar cukup bagus. Pada bagian Utara hingga Barat Daya tapak memiliki potensi untuk view keluar karena berbatasan
dengan
lahan
kosong.
Kebalikan dari arah utara hingga barat daya, dari arah selatan hingga timur laut view tapak langsung terhalangi tembok
pembatas
pemukiman,
sehingga nilai view ke arah tersebut kurang.
6
5
Analisis angin secara menyeluruh menunjukkan bahwa angin bertiup dengan arah yang relatif berbeda. Namun dengan study banding tapak, angin dapat dirasakan dari arah timur laut ke arah barat daya pada tapak ini.
Hal ini menunjukkan bahwa bukaan guna menangkap angin ditekankan pada sisi Timur Laut dan Barat Daya.
IV.2.3 Analisa Tata ruang luar Tata ruang luar berfungsi sebagai transisi antara bangunan dengan lingkungan atau alam. Penataan ruang luar mempengaruhi kualitas citra lingkungan tapak maupun bangunan. Penataan tata ruang luar seharusnya memperhatikan kriteria berikut : Ruang luar harus menciptakan suasana segar, alami yang juga dapat membantu penghijauan kota. Ruang
luar
menunjang
penampilan
bangunan
dengan
pemakaian elemen – elemen yang tepat. Elemen pengisi ruang luar : Elemen lunak (soft materials) 7
Merupakan elemn hidup pada ruang luar seperti pohon, tanaman perdu, rumput hijau. Vegetasi dapat menghasilkan pengaruh yang berbeda terhadap iklim mikro, disamping efek psikologis oleh pemandangan yang hidup dan merupakan pelindung pandangan, vegetasi juga memberi perlindungan terhadap kesilauan, debu, erosi, panas, angin Elemen keras (hard materials) Merupaka elemen tidak hidup padaq ruang luar seperti street furniture (lampu, pagar, tempat duduk, tempat sampah, dll). Elemen keras juga berupa perkerasan jalur – jalur pejalan kaki, plaza, jogging track. Kualitas pedestrian dapat dilihat dari faktor keamanan, kenyamanan, elemen landscape, jarak bebas bangunan, dan estetika. Dapat diberi daya tarik berupa lampu – lampu taman dan elemen hiasan lainnya.
IV. 2 Analisis Bangunan IV. 2. 1 Analisis Jenis Massa Bentuk Massa bangunan dapat beraneka ragam, tetapi bentuk bangunan dapat dibagi menjadi 3 bentuk dasar yang dapat kita bandingkan dari berbagai segi, seperti Orientasi, Hemat Energi, Stabilitas Struktur, Estetika dan Efektivitas ruang. Analisis bentuk massa dapat dibuat seperti :
Tabel. 4.2 Tabel analisis Massa Kriteria
Alternatif 1
Alternatif 2
Alternatif 3
8
Orientasi
2
3
1
Hemat Listrik
3
2
1
Stabilitas
1
2
3
Estetika
1
2
3
Efektivitas
3
2
1
Dari tabel di atas, bentuk massa yang kira-kira sesuai adalah kubus atau kotak sebagai massa utama bangunan karena dilihat dari efektifitas ruang yang baik cocok sebagai bangunan dengan fungsi hunian dan edukasi serta Hemat Listrik. Hal lain yang kurang pada massa kubus akan dicari pemecahannya melalui tahap perancangan selanjutnya.
IV. 2. 2 Analisa Pola dan Peletakkan Massa
Selanjutnya
yang
perlu
dipertimbangkan
adalah
pola
massa
bangunannya, apakah dipilih massa tunggal atau massa banyak. Masingmasing pola massa banguna memiliki kelebihan dan kekurangannya seperti yang terlihat dibawah ini
Tabel 4.3 Tabel Analisis pola peletakan massa 9
Terpusat Sebuah ruang dominan terpusat dengan pengelompokkan sejumlah orang sekunder
Linier Suatu urutan dalam suatu garis dari ruang – ruang yang berulang
Radial Sebuah ruang pusat yang menjadi acuan organisasi ruang linier berkembang menurut jari - jari Cluster Kelompok
ruang
berdasarkan
kedekatan
hubungan atau bersama-sama menafaatkan suatu hubungan visual Grid Organisasi
ruang
–
ruang
dalam
daerah
struktural grid atau struktur tiga dimensi lainnya.
Berdasarkan analisis terhadap studi literatur dan juga studi banding maka pola perletakan massa menggunakan Cluster, pola ini menjadi pola peletakkan massa yang memungkinkan terbaik karena terdiri dari beberapa fungsi berbeda di Akademi Sepak Bola seperti area hunian edukasi dan lapangan latihan.
10
IV. 2. 3 Analisis Sirkulasi Dalam Bangunan Sistem sirkulasi dalam bangunan dapat dibedakan menjadi sirkulasi horizontal dan sirkulasi vertikal. Sirkulasi horizontal berguna untuk menghubungkan ruangan yang masih berada dalam satu level sedangkan sirkulasi vertikal untuk menghubungkan ruangan antar level. •
Sirkulasi Horizontal Tabel 4.4 tabel Sirkulasi dalam tapak
Jenis Sirkulasi Linier • Menerus
• Bertekuk
Kelebihan
Kekurangan
• sesuai dengan bangunan Asrama dan kelas dalam hal efisiensi ruang • cocok untuk bangunan yang mengutamakan perjalanan arsitektur
• cenderung statis, membosankan.
• Berpotongan
• cocok untuk bangunan dengan banyak klasifikasi ruang
• Bercabang
• sesuai dengan bangunan asrama dengan banyak unit hunian dan fasilitas
• Berbelok
• cocok untuk bangunan yang mengutamakan perjalanan arsitektur
• tidak efisien pada koridor ruang kelas dan kamar asrama.
• tidak cocok dengan bentuk asrama yang memanjang • perlunya penunjuk arah yang jelas
• membentuk suasana yang patah/terhenti 11
• cocok untuk bangunan pameran atau museum
• Melingkar
• Sulit memberi aksen pada jenis ruang tertentu.
Setelah melihat tabel sirkulasi horizontal dan melihat kelebihan dan kekurangan masing-masing pola sirkulasi, maka jenis sirkulasi Linier menerus dilihat cocok untuk jenis fungsi bangunan asrama di dalam akademi sepak bola ini. Jenis Becabang akan menjadi jenis sirkulasi keseluruhan di site yang sesuai dengan banyak unit hunian dan fasilitas. Pola Linier menerus dapat dipergunakan pada sirkulasi dengan fungsi kebutuhan berderet seperti pada ruang kelas untuk kebutuhan akademi dan bisa dipergunakan pada fungsi bangunan hunian Gambar 4.2 Skema Sirkulasi liner pada area kelas kelas
kelas
kelas
kelas
IV. 2. 4 Analisa Zoning Horizontal
Gambar 4. 3 Zoning Horizontal
12
Ketererangan : Hunian – Akademi Taman Hunian Lapangan
IV. 2 .5 Analisa Sirkulasi Vertikal Tabel 4.5 Tabel Analisis sirkulasi vertikal Jenis sirkulasi Tangga
Kelebihan Kekurangan tidak menggunakan • melelahkan listrik bagi pengguna fleksibel dan murah, sesuai dengan bangunan wisma atlet dapat dipakai setiap saat berguna di saat kebakaran
13
Eskalator
fleksibel diletakkan di mana saja • butuh listrik perjalanan arsitektur dan space lebih baik besar, tidak efisien bagi wisma atlet
Lift
efisien daya angkut yang • butuh listrik besar dan waktu tidak melelahkan tunggu cocok untuk sekolah sepak bola saat mengangkut perabotan besar ke lantai atas
Ramp
bernilai estetika efisien bagi trolley efisien bagi wisma atlet
• butuh space besar,
Berdasarkan tabel analisis di atas, dengan fungsi bangunan sebagai akademi dan hunian dengan maksimal lantai adalah 4, jenis sirkulasi yang tepat adalah dengan menggunakan Tangga dan Ramp. Tangga dan ramp akan digunakan sebagai jenis sirkulasi di Akademi Sepak Bola karena terdapat jalur service vertikal dan sebagai akses bagi pengunjung. Gambar 4.4 ramp Max 6 derajat
14
Menutur buku Data Arsitek jilid 1, ramp yang akan dibangun sebagai akses memiliki ketinggian maksimal 6 derajat sebagai batas ketinggian ramp. Ramp dapat digunakan sebagai lajur multifungsi pengguna seperti siswa atau jalur barang. IV. 2. 6 Analisa Sistem Struktur Bangunan Pada dasarnya, pembahasan struktur bangunan dibagi menjadi 2 kategori yaitu : Struktur Bagian Bawah ( Sub Structure) Struktur Bangian Atas (Upper Structure)
IV. 2. 6A. Struktur Bagian Bawah ( Sub Structure)
Sub structure adalah struktur dari bangunan yang menahan beban dari atas ke bawah, bisa juga disebut sebagai kaki dari bangunan tersebut. Perbandingan beberapa jenis sub structure : Tabel 4.6 Tabel analisis sub structure Jenis Pondasi Batu kali
Kelebihan
Kekurangan
Mudah
Kekuatan
dikerjakan
beban terbatas
Dapat
berupa
pondasi Lajur
dan
setempat Beton bertulang
Mudah
Kekuatan
dikerjakan
beban terbatas
Dapat
berupa
pondasi 15
Lajur
dan
setempat
Tiang Pancang
Menahan
beban
Biaya besar
besar
Menimbulkan
Pemasangan
bising
relatif cepat
Perlu arat berat
Kualitas
bahan
terjaga Bore pile
Menahan
beban
cukup besar
Biaya
relatif
besar Pelaksanaan rumit Waktu
nya
lama
Berdasarkan Tabel Sub structure di atas, Sistem Sub Structure yang digunakan Akademi Sepak Bola ini adalah Tiang Pancang. Pondasi Tiang Pancang digunakan berdasarkan efisiensi waktu yang digunakan dalam proses pembangunan dan pondasi tiang pancang dapat menerima beban yang relatif sangat besar, serta pondasi ini dapat berkombinasi dengan upper structure yang beranke ragam. Akademi Sepak Bola merupakan bangunan dengan multi fungsi, sehingga, struktur yang digunakan dapat lebih dari satu jenis struktur.
IV. 2 . 6 B. Struktur Bagian Atas (Upper Structure)
Upper-structure merupakan struktur utama yang bertugas untuk menerima seluruh beban hidup atau beban lateral yang diterimanya untuk 16
diterukan pada pondasi. Berikut tabel perbandingan beberapa jenis sistem upper structure : Tabel 4.7 Tabel Analisis upper structure Jenis Struktur
Kelebihan
Portal
kekakuan cukup
(kolom dan balok)
fleksibel dalam penataan interior unit wisma atlet
Kekurangan dimensi relatif besar untuk bentang lebar trafe kolom relatif kecil
struktur sederhana dan ringan
Dinding pemikul
kekakuan tinggi
material beton pada bidang datar dapat
Biaya yang cukup besar Harus terjadi
mereduksi suara
banyak penyesuaian
Memipih sesuai ruang
dengan barang dari
(efisiensi)
pabrik
Waktu pemasangan cepat
Struktur baja
penampilan masif
pemakaian bahan
bahan baja kuat
(balok, rangka, grid,
sedikit dan berupa
tarik relatif kurang
dan slab)
prefab
ekonomis bagi
waktu pengerjaan cepat
wisma atlet korosi
dapat digunakan untuk bentang lebar
17
Struktur bentang lebar
• Bentuk-bentuk yang
• Tidak cocok untuk
(baja, balon, hybrid,
impresif dan fleksibel
ruang-ruang yang
dll)
(struktur kabel,
sangat fungsional
membran, shell,dsb) • Cocok untuk ruangan
• Konstruksi pabrikasi • Cenderung mahal
berbentang lebar
Setelah melihat tabel Upper Structure di atas, maka sistem struktur atas yang cocok untuk diaplikasikan pada Akademi Sepak Bola adalah Bentang Lebar dan Portal. Sistem struktur bentang lebar merupakan sistem struktur yang digunakan bagi wadah kegiatan yang membutuhkan space luas tanpa adanya penghalang. Hal ini merupakan suatu bentuk kesesuaian dengan fungsi akademi yang memiliki lapangan latihan. Oleh karena itu sistem struktur bentang lebar cocok untuk digunakan pada akademi sepak bola. Sedangkan sistem portal adalah sistem yang yang sangat cocok digunakan pada bangunan dengan fungsi pasti, sehinggacocok dengan fungsi akademis bangunan. IV. 2. 7 Analisis Material Tabel 4.8 Tabel Analisis alternatif material
Aspek
Alternatif A
Atlernatif B
Alternatif C
Kesimpulan
Bata merah
Bata Hebel
Batako
Dalam Pengerjaan Cepat, kokoh, rapi, kedap air tahan api, kedap suara, namun
kedap suara, murah, pemasangan cepat, kokoh, namun mudah dilubangi, rembes
Material yang dibutuhkan dalam pembangunan sekolah tinggi music dan asrama mahasiswa ini adalah Kedap suara, Kedap air, Cepat dalam pengerjaan, dan Kokoh, sehingga 18
Kedap suara, lebih kedap air, lebih kuat, / namun Dalam Tembok pengerjaan lama, dan Dinding
boros adukan
harga mahal.
air.
yang cocok adalah
Bata Hebel
Pelapis Dinding
Lantai
Plafond
Cat
Keramik
Pengerjaan mudah, cepat, murah, namun tidak tahan air, mudah terkelupas
Mudah dibersihkan, tahan air, lebih kedap suara, namun harga lebih mahal, dan terdapat nat/pola keramik pada dinding.
Keramik
Marmer
Tahan lama, perawatan murah, mudah didapat, namun nat cepat kotor, dan mudah pecah.
Motif beragam, terkesan mewah, tahan lama, membantu menyejukan ruangan, namun harganya mahal, pemasangannya lama.
Gypsum
Triplek
Mudah dipasang, mudah dibentuk, sambungan tidak terlihat, namun tidak tahan air, dan perlu dipelitur
Mudah dipasang, ringan, mudah dibentuk, sambungan tidak terlihat, namun tidak tahan air, tidak tahan lama, mudah keropos.
Panel & Wallpaper Pengerjaan cepat, mudah, dan memiliki banyak motif, namun tidak tahan air, mudah terkelupas,
Untuk Hunian menggunakan cat tembok, Panel / Ruang-ruang lainnya dapat menggunakan Cat, sedangkan Toilet menggunakan Keramik agar tahan air dan mudah dibersihkan
Untuk hunian, yang cocok Memberi kesan adalah Keramik, alami dan hangat, sedangkan warnanya tidak ruangan lain mudah pudar, bisa seperti koridor, di-finishing/ dapur, dll coating, namun menggunakan harga relatif Keramik, untuk mahal, ruang besar lebih pengerjaannya cocok lama, dan tidak mengunakan tahan air Keramik yang terkesan mewah, Material yang GRC Board cocok digunakan Ringan, tahan air, sebagai plafond tidak mudah adalah gypsum, lapuk, tahan api, karena mudah namun perlu dibentuk (drop diberi rangka ceiling,dsb), dan permodul dan juga tidak ada nat, terlihat adanya nat tahan lama. Parket
19
Genteng Keramik
Atap
Kusen & Daun
Dak Beton
Genteng Metal
Tahan lama & kuat, warna tidak mudah luntur, namun kemiringan atap minumun 30o, dan dalam pemasangan perlu ketelitian
Praktis, tidak perlu rangka, dapat dimanfaatkan untuk kegiatan, kokoh, namun rawan bocor, dan juga ruang dibawahnya menjadi panas.
Pemasangan mudah dan cepat, hemat material, dilapisi anti karat, kuat (anti pecah), tahan panas, anti lumut, rapi, namun pemasangan perlu ketelitian tinggi.
Kayu
Alumunium
PVC
Kuat, Kokoh, warna alami, terkesan mewah, namun mahal, tidak tahan air, dan dapat dimakan rayap
Ringan, pembuatan dan pemasangan cepat, terkesan modern, namun kurang kokoh.
Murah, ringan, tahan air, namun tidak kokoh, mudah retak/patah.
Material yang cocok digunakan adalah Genteng Metal karena memiliki keunggulan yang baik, namun di beberapa tempat juga tetap menggunakan
Dak Beton. Material Kayu digunakan pada beberapa ruangan tertentu, Pada kusen jendela adalah kusen Alumunium karena modern, namun untuk Toilet dapat menggunakan pintu PVC.
IV. 2. 8 Analisis Utilitas Bangunan Analisa utilitas dilakukan untuk melihat kebutuhan bangunan akan lsitrik, air, pencahayaan, penghawaan, dan kebutuhan sarana pembuangan sampah. A. Analisa Kebutuhan Air Bersih Sistem distribusi air bersih dengan reservoir diatas gedung dilakukan
dengan
pertimbangan
kelancaran
distribusi
air
keseluruhan bangunan.
B. Analisa Air Kotor Sistem pengolahan air kotor padat disalurkan ke STP lalu ke septiktank dan akhirnya ke riol kota.
20
Sistem pengolahan air kotor cair disalurkan ke STP dan nantinya ke riol kota. C. Analisa Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran Sistem penanggulangan kebakaran berfungsi sebagai daerah atau tempat perlindungan yang di manfaatkan oleh penghuni gedung apabila terjadi kebakaran atau situasi darurat. Jarak radius untuk mencapai tangga darurat adalah 30 meter dan 12 meter dari dead corridor (koridor buntu). Menurut standar konstruksi bangunan indonesia (SKBI) : 3.4.53.1987 yang disahkan dengan keputusan Menteri pekerjaan umum nomor 278/KPTS/1987 bahwa bangunan diatas 8 lantai harus
menyediakan
sprinkler
sebagai
proteksi
kebakaran.
Dipasang dengan jarak tertentu dan dihubungkan dengan jaringan pipa air bertekanan tinggi (minimum 0,5 kg/cm2). Umumnya sprinkler dirancang untuk suhu 68oC dan air akan memancar pada radius sekitar 3,50 meter. Namun walaupun bangunan akademi sepak bola ini tidak sampai 8 lantai tingginya, mengingat kompleksnya kegiatan maka dipergunakan sprinkler sebagai alat perlindungan terhadap kebakaran. Gambar 4.5Sprinkler
Pencegahan
: Detector asap, detector panas.
Penanggulangan : Water sprinkler, fire extingiusher, pilar hidrant. Proteksi
: Tangga kebakaran, ventilasi asap. 21
Hidrant
: Luas bangunan 18635 m2. Kebutuhan 18635 m2 / 800 = 23.3 unit = 24
unit Kebutuhan air
: 24 unit x 400 ltr/menit = 96 m3.
IV. 3 Aspek Manusia IV. 3. 1 Pelaku Kegiatan Pelaku kegiatan Akademi Sepak Bola ini adalah : Murid/Siswa Pelatih/Guru Pengelola (karyawan) Pengunjung (orangtua, tamu)
IV. 3. 2 Jadwal Kegiatan 05.00 – 07.00 = Olahraga pagi/pemanasan 07.00 – 08.00 = Sarapan 09.00 – 12.00 = Pendidikan formal 12.00 – 13.00 = Makan siang dan persiapan sebelum latihan 13.00 – 13.15 = Teori sepak bola 13.15 – 13.30 = Pemanasan fisik (dalam ruangan), chek up 13.30 – 18.00 = Latihan 18.00 – 19.30 = Istirahat, makan malam, dsb 19.30 – 21.00 = Mengerjakan tugas-tugas sekolah 21.00 – 05.00 = Tidur
IV. 3. 3 Analisis Pelaku, Kegiatan, Lokasi dan Kebutuhan 22
Tabel 4.9 Tabel Kegiatan Pelaku Pelaku
Kegiatan
Lokasi
Kebutuhan
Sifat Ruang
Siswa/Murid
Tidur
Kamar
Nyaman,
Istirahat
cukup
Belajar
bersih
Mandi
Kamar Mandi
tenang, Private kapasitas,
Bersih,
tidak Private
Buang air besar
pengap, mudah di
/ kecil
capai
Mencuci Sikat gigi Makan
R. Makan/kantin Kapasitas
Minum
Cukup, Public
Bersih,
Mengobrol Berkumpul
R. Rekreasi
Bersih,
Bersantai
cukup,
Rekreasi
dicapai
Latihan
R. Fitness/Gym
Kapasitas
Kapasitas Semi mudah Public
cukup, Semi
Ringan
fasilitas
Olahraga
mudah di capai
Belajar Teori
R. Kelas
Kapasitas
lengkap, Public
cukup, Private
bersih, akses mudah, tenang
dari
kebisingan Jogging
R. Luar
Bersantai
Tidak bising, bersih Semi dari udara kotor
Public
Berkumpul Konseling
R. Konseling
Tenang,
bersih
, Private 23
Berdiskusi
mudah dicapai
Konsultasi Medikasi
R. Poliklinik
Membeli Obat
Bersih, mudah
tenang, Private di
capai,
lengkap Pelatih / Guru
Tidur
Kamar
Nyaman,
Istirahat
cukup
Belajar
bersih
Mandi
Kamar Mandi
tenang, Private kapasitas,
Bersih,
tidak Private
Buang air besar
pengap, mudah di
/ kecil
capai
Mencuci Sikat gigi Bekerja
R. Pelatih
Kapasitas
cukup, Private
bersih, tenang Makan
R. Makan
Minum
Kapasitas
Cukup, Semi
Bersih,
Public
Mengobrol Berkumpul
Pengelola
R. Rekreasi
Bersih,
Bersantai
cukup,
Rekreasi
dicapai
Kapasitas Semi mudah Public
Administrasi
Management office
Mudah dicapai, kapasitas cukup, aman, fasilitas memadai.
Perawatan
Gudang
Bersih,
R. Kontrol
Private
mudah Private
dicapai, aman
Genset
24
R. ME Loundry Kamar Mandi
Mandi
Bersih,
tidak Private
Buang air besar
pengap, mudah di
/ kecil
capai
Mencuci
Pengunjung
Keamanan
Pos jaga
Mudah dicapai, mudah terlihat, kapasitas cukup
Mengunjungi
Lobby
Kapasitas
cukup, Public
akses
mudah,
siswa
Private
faslitas memadai Administrasi
Management
Kapasitas
Office
Bersih,
Cukup, Semi aman, Public
fasilitas mencukupi Atribune
Menonton Latihan
Bersih,
ternaungi, Public
/
akses mudah
/ R. Audiotorium
Kapasitas
Pertandingan Wawancara
cukup, Private
jumpa pers
mudah akses, bersih,
(wartawan)
tenang
Mandi
Kamar Mandi
Bersih,
tidak Private
Buang air besar
pengap, mudah di
/ kecil
capai
Mencuci
IV. 3. 4 Analisis Jumlah Pengguna
25
-
Murid/Siswa Sasaran dari sekolah sepak bola ini adalah anak usia 7 – 18 tahun. Pada
awalnya pembagian usia dibagi menjadi U-8, U-10, U-12, U-14, U-16, U-18 namun ntuk mempermudah dalam penjadwalan dan pelatihan, murid dikategorikan menjadi 3 kategori, yaitu U10, U14, U18. Diasumsikan tiap kategori menampung 3 tim berskala internasional.
Tabel 4.10 Pelaku Kegiatan Murid Jumlah 1 Klub
Banyak Tim
Total Murid
U10
26 murid
3 Tim
78 murid
U14
26 murid
3 Tim
78 murid
U18
26 murid
3 Tim
78 murid
Total Murid Keseluruhan
234 murid
- Pengajar Pengajar dibagi menjadi 4 kategori, yaitu pelatih utama, pelatih , asisten pelatih, dan guru akademi pelajaran formal. Pada tiap klub diberi pelatih dan asisten 2 hingga 3 orang, yaitu untuk menangani pelatihan kiper, penyerang, gelandang, dan back. Guru akademi disesuaikan dengan kategori umur dan jenis pelajaran.
Tabel 4.11 Pelaku Kegiatan Pengajar
Pelatih Utama
Pengajar
Jumlah Kebutuhan
Total
1 orang
1 orang
1 orang
1 orang
3 orang
3 orang
Pelatih Kiper Pelatih Fisik Pelatih Teknik
26
Asisten Pelatih Kiper
1 orang
2 orang
3 orang
Fisik
1 orang
3 orang
4 orang
Teknik
1 orang
3 orang
4 orang
Guru Bahasa Indonesia dan Inggris
1 orang
3 orang
3 orang
Matematika dan IPA
1 orang
3 orang
3 orang
IPS
1 orang
3 orang
3 orang
Agama
1 orang
3 orang
3 orang
Total
27 orang
- Pengelola / Karyawan Pengelola dan Karyawan memiliki tugas-tugas yang berbedabeda, dan sesuai dengan tugas mereka, pengelola dibagi menjadi 3 kategori yaitu Administrasi, ME, dan Security.
Tabell 4. 12 Tabel Pelaku Karyawan
Karyawan
Jumlah
Total
Kebutuhan Administrasi Dokumen
1 orang
3 orang
6 orang
Finance
1 orang
3 orang
ME
1 orang
3 orang
3 orang
Security
1 orang
4 orang
4 orang
Service
1 orang
3 orang
3 orang 27
16 orang
Total
IV. 3. 5 Skema Organisasi Ruang Setelah mengetahui asumsi kegiatan yang dilakukan oleh setiap pengguna pada poin sebelumnya, maka dibuatlah pola organisasi ruang yang kira-kira akan dirancang sebagai ruang-ruang yang akan mewadahi kegiata para pengguna. Masing-masing ruang berbeda peruntukkannya kecuali fasilitas pendukung ruangan tersebut seperti WC atau R. Ganti. Dapat dilihat pada skema organisasi ruang yang dibuat, menunjukkan ruang lingkup ataupun akses akses yang berhubungan antar ruang.
a. Organisasi Ruang Makro
Gambar 4.6 Skema Organisasi ruang makro
Asrama R. Fitness
Lounge R. Konseling
Audiotorium Lobby
R. Kelas 28
Poliklinik Office
Lapangan
Parkir
R.Makan
Keterangan : Sangat Erat Erat Cukup Erat
Dari Gambar di atas, dapat dilihat bahawa, dai Lobby, kita dapat mengakses ke beberapa fungski bangunan inti seperti Asrama, Office , Parkir dan Lapangan Latihan. Asrama memiki akses yang mudah dalam menuju fasilitas-fasilitas pendukung seperti R. Audiotorium. Longue, R. Fitness, R. Kelas, Pliklinik, R. Makan dan Lobby.
b. Organisasi ruang fitness / Gym
Gambar 4.7 Skema Organisasi ruang fitness
R.Ganti
R.Fitness
R.Ganti
29
Hall Masuk
WC
Shower
Shower
WC
Kolam Renang
Keterangan : Sangat Erat Erat Cukup Erat
Untuk organisasi ruang dari ruang fitness sendiri terdiri dari hall masuk, lalu area fitness dan juga terdapat ruang ganti untuk para siswa yang dilengkapi oleh shower serta WC. Dari Hall juga dapat kita lihat bagaimana terdapat akses menuju kolam renang sebagai bagian dari fasilitas kebugaran yang dimiliki oleh akademi sepak bola ini. dari kolam renang tersebut terdapat akses menuju ruang ganti
c. Organisasi Lounge
Gambar 4.8 Skema Organisasi ruang Longue 30
R. Komputer
Perpustakaan
Toilet
Area Lounge
Area Games
Pantry
Hall Masuk
Keterangan : Sangat Erat Erat Cukup Erat
Ruang lounge terdiri dari area duduk santai yang juga terdapat area games dan area perpustakaan di mana para siswa dapat membaca atau mendapatkan materi atau teori yang berhubungan dengan sekolah atau sepak bola. Area Perpustakaan juga memiliki fasilitas khusus tambahan yaitu ruang komputer di mana siswa dapat mengakses internet dengan bebas. Di lounge ini disediakan area pantry untuk menyediakan sedikit makanan atau minuman kepada atlet. Mereka dapat menikmati makanan dan minuman sambil duduk dan mengobrol atau juga sambil membaca buku. Longue ini juga dilengkapi dengan WC sehingga pengguna tidak perlu repot keluar Longue untuk ke WC.
d. Organisasi ruang makan
31
Gambar 4.9 Skema organisasi ruang makan
Toilet Pantry Ruang makan
Area cuci
Dapur
tangan
Hall Masuk
Keterangan : Sangat Erat Erat Cukup Erat
Ruang makan di wisma atlet ini adalah ruang makan bersama. Atlet yang ingin makan pada jam – jam tertentu akan mengunjungi ruang makan. Hal ini dikarenakan atlet tidak diperbolehkan makan sembarangan oleh pelatih makan tidak diberikan area makan di dalam kamar. Ruang makan ini bersifat prasmanan. e. Organisasi ruang poliklinik
32
Gambar 4.10 Skema Organisasi poliklinik
R.Periksa Toilet/WC
R.Tunggu
R.Obat Hall Masuk
Keterangan : Sangat Erat Erat Cukup Erat
Ruang poliklinik berfungsi untuk memeriksa dan mengadakan konsultasi dengan dokter ahli seputar tentang diri atlet. Di ruang ini disediakan juga ruang tunggu apabila ruang periksa sedang penuh. Poliklinik dilengkapi pula dengan R. Obat yang berhubungan Erat dengan R. Periksa dan R. Tunggu untuk mempermudah pelaksanaan medis.
f. Organisasi Ruang Kelas 33
Gambar 4.11 Skema Organisasi ruang kelas
L. Indoor
R. Kelas
Loker
Hall Masuk WC
Keterangan : Sangat Erat Erat Cukup Erat
R. Kelas pada Akademi sepak bola ini merupakan fasilitas edukasi yang mencakup R. Kelas itu sendiri dan Lapangan Indoor. L. Indoor merupakan Lapangan Sepak Bola dengan dimensi kecil dan merupakan Lapangan yang peruntukkannya spesial, seperti khusus ke tendangan penalti, atau tendangan bebas dan sudut. Dari L. Inddor terdapat R. Loker serta Toilet yang dapat diakses dati Lapangan Indoor. Dari Hall Masuk pun terdapat akses lagsung ke Toilet
34
g.Organisasi Lapangan
Gambar 4. 12 Skema Organisasi Lapangan
Toilet Lapangan R. Ganti / Loker
Latihan / Pertandingan
Atribune
Hall Masuk
Keterangan : Sangat Erat Erat Cukup Erat
Dapat dilihat pada organisasi ruang pada lapangan, dari Hall masuk, lapangan dapat langsung di akses begitu pula dengan Atribune, sehingga para pengunjung dan pemain dapat dipisahkan sirkulasinya. Untuk menghemat tempat, R. Ganti dan Toilet akan di posisikan pada bawah Atribune. Namun Pengunjung tidak dapat mengakses R. Ganti tersebut
35
h. Organisasi Hunian
Gambar 4.13 Skema organisasi area hunian
Hunian Pelatih
Toilet
R. Bersama
Hunian Siswa R. Service R. Pengelola Pantry
Laundry
Gym / Kebugaran
Keterangan : Sangat Erat Erat Cukup Erat
Area hunian merupakan salah satu fungsi utama dalam Akademi Sepak Bola ini,.Hunian Siswa memiliki akses dan dilengkapi dengan R. Bersama yang diperuntukkan untuk para siswa yang ingin bersantai atau ngobrol di luar kamar, lalu Pantry yang dipergunakan sebagai dapur kering asrama dan tentu saja Toilet. Toilet didesain agar berada pada setiap kamar hunian hal ini ditujukan agar tercipta kebersihan di lingkungan asrama ini. Hunian Siswa berhubungan dengan hunian Pelatih sehingga dapat terjalin koordinasi yang cukup baik. Ruang Pengelola/Karyawan yang menginap 36
didesain memiliki akses dengan hunian walaupun tidak erat untuk mempermudah pelayanan untuk siswa seperti Laundry.
i. Organisasi Area Edukasi
Gambar 4.14 Skema Organisasi area Edukasi
Loker - Toilet
R. Ganti
Toilet
R. Kelas
Lapangan Indoor
R. Konseling Entrance Gudang Perlengkapan
Keterangan : Sangat Erat Erat Cukup Erat
Akademi Sepak Bola tentunya memiliki fungsi utama berupa edukasi dengan fasilitas penunjangnya. Area Edukasi dibagi menjadi 2 Area Besar 37
yaitu R. Kelas dan Lapangan Indoor. R. Kelas dipergunakan kepada para siswa untuk menjalani pendidikan formal akademis dan juga teori sepak bola. Fasilitas pendukung area ini seperti sekolah pada umumnya yaitu Toilet dan memiliki akses untuk R. Konseling. Di Area lainnya yaitu Lapangan Latihan Indoor, terdiri dari 1-2 lapangan yang berguna untuk latihan sepakbola yang tidak membutuhkan ruang besar atau teknik. Lapangan ini juga dilengkap dengan Gudang Perlengkapan yang berguna untuk menyimpan peralatan latihan seperti Bola, alat bantu ketangkasan sepak bola dan lain lain. Lapangan Latihan Indoor ini juga di lengkapi dengan R. Ganti pakaian dan Loker serta Toilet.
IV. 3. 6 Analisis Besaran Ruang
Tabel 4.13 Tabel Analisis Besaran ruang Aktifitas Utama
Ruang
Persyaratan Ruang
Sifat Ruang
Istirahat
Hunian
Bersih, kering, pencahayaan baik, penghawaan baik, proteksi suara baik.
Private
Makan
•
Bersih, pencahayaan baik, penghawaan baik, sirkulasi gerak baik.
Public
Test fisik dan kesehatan
Cafetaria
• Ruang makan • Dapur • Ruang cuci • Gudang Bahan • Gudang Alat • Ruang pengelola Klinik • Ruang dokter • Kamar rawat • Ruang Physio • R. Pengobatan R. Paramedis
Bersih, kering, tidak bau, pencahayaan baik, penghawaan baik, tenang, sirkulasi gerak baik.
Private
Private
Public
38
R. Uji Fisik
Private
Santai, kumpul, dsb
Ruang Bersama
Bersih, pencahayaan baik, penghawaan baik, sirkulasi gerak baik.
Private
Pemberian Teori
R. Kelas
Bersih, pencahayaan baik, penghawaan baik, sirkulasi gerak baik, proteksi suara baik
Private
Bersih, kering, pencahayaan baik, penghawaan baik, proteksi suara baik.
Private
Bersih, kering, pencahayaan baik, penghawaan baik, sirkulasi gerak baik.
Public
Bersih, pencahayaan baik, penghawaan baik, sirkulasi gerak baik.
Public
Bersih, pencahayaan baik, penghawaan baik, sirkulasi gerak baik.
Semi Private
Bersih, pencahayaan baik, penghawaan baik, sirkulasi gerak baik.
Semi Public
Kerja Pengelola dan Pengajar
• Ruang Guru • Toilet Kantor pengelola (office) dan Pengajar
Pameran
Hall of fame
Melayani
• Ruang pamer • Ruang pengelola • Gudang • Toilet Lobby • • • • • • • •
Cuci
Entrance Hall Receptionist Ruang tunggu Ruang pengelola Toilet R. Keamanan R. Kepala Gedung Lapangan Outdoor • Tribune • Lapangan Indoor • Fitness center • R. Senam • R. Massage • R. Ganti • R. Gudang Laundry
Kontrol ME
Ruang utilitas
Bersih, kering, proteksi baik, sirkulasi baik.
Private
Rekreasi
Fasilitas Penunjang
Bersih, pencahayaan baik, penghawaan baik
Semi Private
Latihan dan Olahraga
•
Kolam
39
Renang • • Area Parkir
Parkir
R. Permainan Perpustakaan Sirkulasi baik, ada pohon penueduh
Public
IV.3.7. Analisis Luasan Ruang Berdasarkan peruntukannya, kebutuhan ruang indoor dikategorikan sebagai berikut: Asrama, Fasilitas Latihan, Lobby, Hall of Fame, Area Tribune, Area Kelas, Fasilitas Pengelola, Klinik, Fasilitas Penunjang, Area Parkir, dan Area Servis. • Luasan Ruang Indoor
Tabel 4.14. Luasan Ruang Ruangf
Sumber
Standar Ruang (m²)
Kapasitas (orang)
Luasan (m²)
Jmlh Ruang
--------
--------
--------
----
2344 m2
NEU
5,83 m2/org
6 orang
35 m2
43
1505 m2
Single
NEU
5,83/org
6 orang
35 m2
5
175 m2
- R. Tamu
SB
Asumsi 20 m2
--------
20 m2
1
20 m2
- R. Makan
NEU
250 orang
300 m2
1
300 m2
50 orang
150 m2
1
150 m2
1 orang
12 m2
1
12 m2
--------
100 m2
1
100 m2
--------
15 m2
1
15 m2
Asrama - Hunian Murid
Luas Total
- HunianPelatih & Pengelola
1,2 m2/org - R. Bersama
SB 2
3 m /org - R.Kpl Akademi
NEU
2
12 m - Dapur Gudang Bahan NEU
30%R. makan
40
Gudang Alat
15% Dapur
--------
10 m2
1
10 m2
Tempat Cuci
10% Dapur
--------
10 m2
1
10 m2
10%R. Makan
--------
20 m2
1
20 m2
--------
15 m2
1
15 m2
--------
12 m2
1
12 m2
- Laundry
SB
Gudang
SB Asumsi 20 m2
R. Setrika
12-20 m2 Asumsi 12 m2 2344 m2 --------
--------
--------
----
3500 m2
NEU
70m x 50m
--------
3500 m2
1
300 m2
- R. Fitness
SB
30 x 10
25 orang
300 m2
1
26 m2
- R. Massage
SB
26 m2
10 orang
26 m2
1
40 m2
- R. Uji Fisik
SB
Asumsi 40 m2
25 orang
40 m2
1
7,5 m2
6 orang
7,5 m2
1
4,5 m2
3 orang
4,5 m2
1
Area Latihan - Lap. Indoor
- R. Ganti
NEU
R. Bilas
NEU
1,25 m2/org 2
1,5 m /org 3877,5 m2 Lobby
--------
--------
--------
----
- Entrance Hall
SB
1 m2/orang
50 orang
50 m2
1
50 m2
- Receptionist
SB
2 m2/org
3 orang
6 m2
1
6 m2
- Security
SB
2 m2/ org
2 orang
4 m2
1
4 m2
NEU
1,2 m2/orang
15 orang
18 m2
1
18 m2
1 orang
15 m2
1
15 m2
1 orang
12 m2
1
12 m2
1 orang
1,6 m2
5
8 m2
1 orang
0,6 m2
4
2,4 m2
- R. Tunggu - R. Kpla Keamananan
SB
- R. Kepala Gedung
SB
15 m2/org 2
- Toilet
12 m NEU
2
WC: 1,6 m
Washbasin:
41
0,6 m2
0,9 m2
1 orang
2
1,8 m2 3,66 m2
Urinal: 0,9 m2 120,86 m2 Hall of fame - R. Pamer
NEU
- R. Pengelola
NEU
--------
--------
--------
----
172 m2
2,5 m2/orang
60 orang
150 m2
1
150 m2
1 orang
9 m2
1
9 m2
1 orang
4 m2
1
4 m2
3 orang
4,5 m2
2
9 m2
--------
--------
--------
----
3229 m2
0,45 m2/org
500 org
2250 m2
1
225 m2
9 m2/orang - Gudang
SB 2
4 m /orang - Toilet
NEU 1,5 m /orang 2
Area Tribune - Tribune
NEU
675 m2
3229 m2 SB
7-9 m2
--------
9 m2
1
9 m2
NEU
1,25 m2/org
15 orang
18,75 m2
2
37,5 m2
R. Sauna
SB
9 m2
--------
9 m2
2
18 m2
R. Bilas
NEU
1,5 m2/org
5 orang
7,5 m2
2
15 m2
R. Loker
NEU
0,125
50 orang
6,25 m2
2
12,5 m2
--------
20 m2
1
20 m2
3 orang
36 m2
1
36 m2
3 orang
36 m2
1
36 m2
- R. Paramedis - R. Ganti Pemain
- Gudang Alat
SB
m2/org 2
12-20 m - R. Pelatih Kepala
NEU
R. Pelatih Kiper
NEU
R. Pelatih Teknik
NEU
12 m2
5 orang
60 m2
1
60 m2
R. Pelatih Fisik
NEU
12 m2
5 orang
60 m2
1
60 m2
--------
--------
--------
----
488,4 m2
12 m2
12 m2 Area Kelas - R. Kelas
NEU
2,35 m2/org
24 orang
56,4 m2
6
338,4 m2
- R. Guru
NEU
12 m2
12 orang
144 m2
1
144 m2
42
- Toilet
NEU
1,5 m /orang
1 orang
1,5 m2
4
--------
--------
--------
----
6 m2
2
Area Pengelola
560,87 m2
- R. Pimpinan
NEU
25 m2/org
1 orang
25 m2
1
25 m2
- R. Manajer Tim
NEU
25 m2/org
1 orang
25 m2
1
25 m2
- R. Ketua Umum
NEU
25 m2/org
1 orang
25 m2
1
25 m2
- R. Pengurus Harian
NEU
25 m2/org
5 orang
125 m2
1
125 m2
- R. Sekretaris
NEU
25 m2/org
2 orang
50 m2
1
50 m2
- R. Bendahara
NEU
15 m2/org
1 orang
15 m2
1
15 m2
- R. Administrasi
NEU
--------
5 orang
--------
1
125 m2
- R. Arsip
SB
--------
12 m2
1
12 m2
- R. Rapat
Asumsi 12 m2
NEU
55 orang
110 m2
1
110 m2
5 orang
10 m2
1
10 m2
--------
5%x549m2
1
24,75 m2
--------
10 m2
1
10 m2
1 orang
1,6 m2
1
6,4 m2
1 orang
0,6 m2
1
2,4 m2
1 orang
0,9 m2
1
3,6 m2
2
- R. Tamu
2 m /org NEU 2 m2/org
- R. Istirahat/makan
SB
- R. Piala
SB
- R. Toilet
NEU
5%dari kantor Asumsi 10 m2 WC: 1,6 m2 Washbasin: 0,6 m2
3,72 m2
Urinal: 0,9 m2 560,87 m2 Klinik
--------
--------
--------
----
94 m2
- R. Periksa
NEU
10 m2/org
5 orang
50 m2
1
50 m2
- R. Dokter
NEU
12 m2
1 orang
12 m2
1
12 m2
- R. Physio
NEU
12 m2
1 orang
12 m2
1
12 m2
SB
12-20 m2
--------
20 m2
1
20 m2
- Gudang Pengobatan
43
Fas. Penunjang - Cafetaria
SB
366,75 m2
--------
--------
--------
----
Asumsi 30 m2
25 orang
30 m2
1
30 m2
50 orang
40 m2
1
40 m2
--------
10 m2
1
10 m2
- Musholla 0,8 m2/org R. Shalat
SB 10 m2
Tempat Wudhu - R. Computer
SB
Asumsi50 m2
--------
50 m2
1
50 m2
- Perpustakaan
NEU
100 m2
--------
100 m2
1
100 m2
- R. Ganti
NEU
1,25 m2/org
5 orang
6,25 m2
1
6,25 m2
R. Bilas
NEU
1,5 m2/org
3 orang
4,5 m2
1
4,5m2
NEU
WC: 1,6 m2
1 orang
1,6 m2
5
8 m2
Washbasin: 0,6 m2
1 orang
0,6 m2
5
3 m2
1 orang
0,9 m2
10
9 m2
- Toilet
Urinal: 0,9 m2
6 m2 366,75 m2
Area Parkir
--------
--------
--------
----
1851,5 m2
- Parkir Motor
SB
1m x 2m
100 motor
200 m2
1
200 m2
- Parkir Mobil
NEU
2,5m x 5m
119 mobil
1487,5 m2
1
1487,5 m2
- Parkir Bus
NEU
4m x 8m
2 bus
64 m2
1
164 m2
--------
--------
--------
----
539,97 m2
NEU
1,25 m2/org
25 orang
31,25 m2
1
31,25 m2
SB
Asumsi 30 m2
25 orang
30 m2
1
30 m2
25 orang
3,125 m2
1
3,125 m2
Area Service - R. Karyawan R. Ganti Karyawan
R. Istirahat Loker - R. Operator Telp - R. Mesin AC
NEU SB
0,125 m2/org
--------
15 m2
1
15 m2
NEU
Asumsi 15
--------
48 m2
1
100 m2
44
- R. Genset
NEU
m2
--------
200 m2
1
48 m2
- R. Trafo
SB
48 m2
--------
20 m2
1
200 m2
- R. Panel
SB
200 m2
--------
12 m2
1
20 m2
- R. Pompa
SB
20 m2
--------
24 m2
1
12 m2
- Workshop
SB
12 m2
--------
25 m2
1
24 m2
- Pantri
SB
24 m2
--------
10 m2
1
25 m2
- Gudang
SB
Asumsi:25 m2
--------
15 m2
1
10 m2
1 orang
1,6 m2
3
15 m2
1 orang
0,6 m2
3
4,8 m2
- Toilet
NEU Asumsi: 10m2
1,8 m2
12-20 m2 WC: 1,6 m2 Washbasin: 0,6 m2
539,97 m2
Tabel 4.15 rekapitulasi luas lantai bangunan
Rekapitulasi Luas Lantai Bangunan Asrama Area latihan Lobby
2344 m2 3877,5 m2 120,6 m2
Hall of fame
172
m2
Area tribune
3229
m2
Area Kelas
488,4 m2
Area Pengelola
560,87 m2
Klinik Fasilitas Penunjang
94
m2
366,75 m2
45
Area Parkir
1481,5 m2
Area Service
539,97 m2
Total
14270,85 m2
Sirkulasi 30%
3682,377 m2
Total Luas Lantai
17953,227m2
• Luasan Ruang Outdoor Tabel 4.16 Luasan ruang outdoor
Ruang
Standar Ruang (m²)
Kapasitas (orang)
Luasan (m²)
Jumlah Ruang
110m x 80m
--------
8800 m2
1 unit
Luas Total
Lapangan Outdoor Internasional
8800 m2
46
IV. 3. 8 Analisa Skematik Organisasi Makro Gambar 4.15 Skematik organiasi makro
ASRAMA
LONGUE
LAPANGAN INDOOR R.GANTI
TOILET
R. MAKAN TOILET LAP. SEPAK BOLA KELAS TRIBUN TOILET
ADMINISTRASI/OFFICE
LOBBY
HALL OF FAME
PLAZA
ENTRANCE
47