BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Mengenai Obyek Penelitian Peneliti menggunakan data perusahaan go public yang listing di Bursa Efek Jakarta pada tahun 1999-2005. Data perusahaan tersebut diperoleh dari www.jsx.co.id dan www.e-bursa.com. Jumlah keseluruhan perusahaan yang listing di Bursa Efek Jakarta pada tahun 1999-2005 adalah 101. Dari jumlah tersebut, peneliti hanya akan mengambil jumlah perusahaan yang memiliki kelengkapan data yaitu berjumlah 92 perusahaan. Berikut ini adalah daftar perusahaan-perusahaan yang listing di Bursa Efek Jakarta pada tahun 1999-2005: Tabel 4.1 Rincian Obyek Penelitian No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Tgl Listing 15-Jan-99 19-May-99 30-Jun-99 8-Nov-99 13-Dec-99 29-Dec-99 18-Jan-00 31-Jan-00 14-Feb-00 24-Mar-00
Industri Properti dan real estate Properti dan real estate Perbankan Perikanan Kayu Properti dan real estate Perdagangan eceran Perusahaan efek Makanan dan minuman Perikanan
28-Mar-00 30-Mar-00 17-Apr-00 1-May-00 31-May-00 31-May-00 30-Jun-00 3-Jul-00 28-Jul-00 2-Aug-00 2-Nov-00 10-Nov-00 4-Dec-00
Plastik dan Kemasan Properti dan real estate Perbankan Plastik dan Kemasan Perbankan Perusahaan efek Properti dan real estate Plastik dan Kemasan Perbankan Properti dan real estate Perbankan Perdagangan eceran Otomotif dan komponennya Komputer dan jasa Properti dan real estate
26
Nama Perusahaan Ciputra Surya Tbk Ciptojaya Kontrindoreksa Tbk Bank Victoria International Tbk Bahtera Adimina Samudra Tbk Tirta Mahakam Plywood Tbk Bintang Mitra Semestaraya Tbk Alfa Retailindo Tbk Trimegah Securities Tbk Tunas Baru Lampung Tbk Dharma Samudera Fishing Industries Tbk Surya Intrindo Makmur Tbk Kridaperdana Indahgraha Tbk Bank Mega Tbk Asiaplast Industries Tbk Bank Central Asia Tbk Panin Sekuritas Tbk Fortune Mate Indonesia Tbk Summitplast Tbk Bank Buana Indonesia Tbk Jaka Artha Graha Tbk Bank Artha Niaga Kencana Tbk Rimo Catur Lestari Tbk Andhi Chandra Automotive Products Tbk Dyviacom Intrabumi Tbk Gowa Makassar Tourism Development Tbk Tempo Inti Media Tbk
27 28
Bank Nusantara Parahyangan Tbk Palm Asia Corpora Tbk/Plastpack
10-Jan-01 16-Mar-01
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
11-Dec-00 11-Dec-00 8-Jan-01
Iklan, Percetakan, dan Media Perbankan Plastik dan Kemasan
No
34
Nama Perusahaan Prima Indofarma Tbk Korpora Persada Investama Tbk /Kopitime Indoexchange Tbk Bhakti Capital Indonesia Tbk Delta Dunia Petroindo Tbk/Daeyu Orchid Wahana Phonix Mandiri Tbk
35 36 37 38 39
Kimia Farma Tbk Asia Kapitalindo Securities Tbk Bank Eksekutif International Tbk Lapindo International Tbk Arwana Citramulia Tbk
4-Jul-01 13-Jul-01 13-Jul-01 17-Jul-01 17-Jul-01
40 41 42 43
Betonjaya Manunggal Tbk Lamicitra Nusantara Tbk Metamedia Technologies Tbk Akbar Indo Makmur Stimec Tbk
18-Jul-01 18-Jul-01 18-Jul-01 20-Jul-01
44 45
Karka Yasa Profilia Tbk Panorama Sentrawisata Tbk
20-Jul-01 18-Sep-01
46 47 48 49 50
Pyridam Farma Tbk Roda Panggon Harapan Tbk Centrin Online Tbk Infoasi Teknologi Global Tbk Central Koporindo Internasional Tbk
16-Oct-01 22-Oct-01 1-Nov-01 15-Nov-01 21-Nov-01
51 52 53 54
Integrasi Teknologi Tbk Colorpack Indonesia Tbk Limas Centric Indonesia Tbk Fortune Indonesia Tbk
26-Nov-01 30-Nov-01 28-Dec-01 17-Jan-02
55
18-Jan-02
56 57 58 59
Anta Express Tour & Travel Service Tbk Fishindo Kusuma Sejahtera Tbk Cipta Panelutama Tbk Fatrapolindo Nusa Industri Tbk Abdi Bangsa Tbk
18-Jan-02 20-Mar-02 21-Mar-02 3-Apr-02
60
Jasuindo Tiga Perkasa Tbk
16-Apr-02
61 62 63 64 65
Anugrah Tambak Perkasindo Tbk United Capital Indonesia Tbk Bank Swadesi Tbk Kresna Graha Sekurindo Tbk Apexindo Pratama Duta Tbk
17-Apr-02 18-Apr-02 1-May-02 28-Jun-02 10-Jul-02
66 67
Bank Bumiputera Indonesia Tbk Surya Citra Media Tbk
15-Jul-02 16-Jul-02
68 69 70 71
Gema Grahasarana Tbk Arthavest Tbk Bank Kesawan Tbk Trust Finance Indonesia Tbk
12-Aug-02 5-Nov-02 21-Nov-02 28-Nov-02
29 30 31 32 33
Tgl Listing
Industri
17-Apr-01 23-Apr-01
Farmasi Teknologi dan jasa informasi Komputer dan jasa Pialang, penjamin emisi Tekstil, garmen
17-May-01 8-Jun-01 15-Jun-01 22-Jun-01
Perdagangan besar barang produksi Farmasi Perusahaan efek Perbankan Plastik dan Kemasan Keramik, kaca, dan porselen Logam dan sejenisnya Properti dan real estate Komputer dan jasa Perdagangan besar barang produksi Properti dan real estate Restoran, hotel, dan pariwisata Farmasi Properti dan real estate Komputer dan jasa Telekomunikasi Pertambangan batubatuan Komputer dan jasa Kimia Komputer dan jasa Iklan, Percetakan, dan Media Restoran, hotel, dan pariwisata Makanan hewan Lain-lain Plastik dan Kemasan Perdagangan, investasi, dan jasa lain Iklan, Percetakan, dan Media Perikanan Perusahaan efek Perbankan Perusahaan efek Produksi minyak mentah dan gas alam Perbankan Iklan, Percetakan, dan Media Lain-lain Perusahaan efek Perbankan Lembaga pembiayaan
No 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83
Nama Perusahaan Artha Pacific Securities Tbk Tambang Batubara Bukit Asam Tbk Arona Binasejati Tbk Pelayaran Tempuran Emas Tbk Bank Mandiri Tbk Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Perusahaan Gas Negara Tbk Asuransi Jasa Tania Tbk Adhi Karya Tbk Adira Dinamika Finance Tbk Hortus Danavest Tbk Bumi Teknokultura Unggul Tbk
Tgl Listing 18-Dec-02 23-Dec-02 30-Apr-03 9-Jul-03 14-Jul-03 10-Nov-03 15-Dec-03 29-Dec-03 18-Mar-04 31-Mar-04 12-Apr-04 14-May-04
84
Energi Mega Persada Tbk
7-Jun-04
85 86 87 88 89 90 91 92
Pembangunan Jaya Ancol Tbk PT. Aneka Kemasindo Utama Tbk Mitra Adiperkasa Tbk Yulie Sekurindo Tbk Wahana Ottomitra Multiartha Tbk Panca Global Securities Tbk Reliance Securities Tbk Mandala Multifinance Tbk
2-Jul-04 1-Nov-04 10-Nov-04 10-Dec-04 13-Dec-04 24-Jun-05 13-Jul-05 6-Sep-05
Industri Perusahaan efek Tambang batu bara Perabotan kayu Jasa transportasi maritim Perbankan Perbankan Gas alam Asuransi Jasa konstruksi Leasing Perusahaan efek Pengembangan bioteknologi Eksplorasi gas dan minyak alam Real estate dan properti Plastik dan Kemasan Distributor dan pedagang Pialang, penjamin emisi Leasing Perusahaan efek Perusahaan efek Lembaga pembiayaan
4.2. Analisis Hasil Penelitian 4.2.1.
Penentuan Nilai Variabel Beberapa tahapan-tahapan penelitian telah dilakukan dalam penentuan nilai
variabel dependen dan independen, yaitu : 1. Penentuan nilai variabel dependen sekaligus independen initial return 1 hari (IR1h) yang dihitung berdasarkan selisih harga saham penutupan pada hari pertama tercatat di Bursa Efek Jakarta (P1) dengan harga saham pada saat penawaran perdana (P0). 2. Penentuan nilai variabel dependen sekaligus independen return 1 bulan (R1b) yang dihitung berdasarkan selisih harga saham penutupan pertama setelah 1 bulan tercatat di Bursa Efek Jakarta (P30) dengan harga saham pada saat penawaran perdana (P0). 3. Penentuan nilai variabel dependen return 1 tahun (R1t) yang dihitung berdasarkan selisih harga saham penutupan pertama setelah 1 tahuntercatat di Bursa Efek Jakarta (P360) dengan harga saham pada saat penawaran perdana (P0). 4. Penentuan nilai variabel dummy reputasi underwriter (RUDW) berdasarkan peringkat underwriter Caster-Manaster dalam artikel Roy Sembel & Pahala. Dalam artikel tersebut, peringkat underwriter dikelompokkan dalam skala 0-9 dimana nilai 0 untuk underwriter yang memiliki reputasi paling rendah dan nilai 9 untuk underwriter
dengan reputasi paling tinggi. Adapun underwriter diluar peringkat tersebut akan diberikan nilai 0. 5. Penentuan nilai variabel dummy reputasi auditor (RAUD) berdasarkan klasifikasi KAP big four dan non-big four. Dimana untuk perusahaan yang menggunakan auditor dari KAP big four akan diberikan nilai 1 dan nilai 0 untuk kebalikannya. 6. Penentuan nilai variabel independen nilai penawaran saham (NPL) yang dihitung berdasarkan harga saham perdana dikalikan dengan jumlah lembar saham pada saat penawaran perdana. 7. Penentuan nilai prosentase penawaran saham (PPS) berdasarkan nilai penawaran saham dibagi total ekuitas 1 tahunsebelum listing. 8. Penentuan nilai variabel Earnings per Share/harga IPO (EPSP) yang dihitung berdasarkan laba bersih perusahaan 1 tahunsebelum listing dibagi dengan jumlah lembar saham beredar. Setelah itu EPS dibagi harga saham IPO.
4.2.2.
Descriptive Statistics Sebelum dilakukan pengujian regresi berganda, peneliti akan mendeskripsikan
hasil Descriptive Statistics berikut ini: Tabel 4.2 Descriptive Statistics
NPS PPS EPSP IR1h R1b R1t Valid N (listwise)
N 92 92 92 92 92 89 89
Minimum 9.8921 -1.0907 -2.1909 -.7500 -.7457 -.9524
Maximum 12.6200 9.6000 48.2332 3.4500 5.5000 6.1333
Mean 10.622575 .743496 1.166054 .435631 .594537 .201031
Std. Deviation .5471034 1.1048942 6.0196763 .6483139 1.1182872 1.1607433
Tabel 4.2 menunjukkan dengan nilai rata-rata untuk variabel NPS adalah 10.622575 dengan nilai tertinggi 12.6200 dan terendah 9.8921. Standar deviasi NPS adalah 0.5471034. Dengan range antara nilai tertinggi dan terendah yang mendekati nilai rata-rata, variabel NPS memiliki standar deviasi yang tinggi. Selanjutnya, variabel PPS memiliki nilai rata-rata 0.7435 dengan nilai tertinggi 9.6 dan terendah -1.0907. Sedangkan, standar deviasi variabel PPS cukup tinggi yaitu 1.1049. Variabel EPSP memilki nilai rata-rata 1.1661 dengan range cukup jauh dengan nilai tertinggi 48.2332
dan nilai terendah -2.1909. Kondisi tersebut juga tercerminkan oleh nilai standar deviasi yang tinggi yaitu 6.0197. Untuk variabel dependen R1h, diketahui nilai rata-rata adalah 0.4356 dengan nilai tertinggi 3.4500 dan nilai terendah -0.7500. Variabel R1h memiliki standar deviasi yang tinggi yaitu 0.6483. Selanjutnya, variabel R1b memiliki nilai rata-rata 0.5948 dengan standar deviasi hampir dua kali yaitu 1.1183. Demikian nilai tertinggi R1b pada 5.5000 dan nilai terendah pada -0.7457. Variabel R1t, yang hanya melibatkan penelitian pada tahun 1999 sampai 2004, memiliki nilai rata-rata 0.2010. Dengan standar deviasi 1.1607, nilai tertinggi variabel R1t adalah 6.1333 dan nilai terendah -0.9524. Tabel 4.3 Nilai Rata-Rata, Standar Deviasi NPS, PPS, EPS IR1h, R1b, R1t per Tahun VARIABEL Tahun 1999 Rata-rata Standard deviasi Tahun 2000 Rata-rata Standard deviasi Tahun 2001 Rata-rata Standard deviasi Tahun 2002 Rata-rata Standard deviasi Tahun 2003 Rata-rata Standard deviasi Tahun 2004 Rata-rata Standard deviasi Tahun 2005 Rata-rata Standard deviasi
NPS
PPS
EPSP
R1h
R1b
R1t
10.6826 0.3852
0.7401 0.2531
0.0286 0.0246
0.5190 0.4973
0.4319 0.4203
-0.4057 0.3049
10.7742 0.4408
0.7237 0.7694
0.3432 0.4873
0.3648 0.6962
0.2092 0.8716
-0.2641 0.5377
10.3480 0.3472
0.9677 1.7464
0.1746 0.6310
0.7521 0.8744
1.0023 1.5075
0.2367 0.9413
10.4811 0.4386
0.6129 0.4391
0.3059 0.4736
0.2962 0.3368
0.7680 1.1027
0.4197 1.2715
11.4413 1.0750
0.5783 0.4080
0.7077 0.6184
0.1159 0.1138
0.1910 0.2323
0.4676 0.5775
10.8658 0.5361
0.5573 1.1020
8.4271 17.2653
0.1908 0.2289
0.3584 0.6154
0.7516 2.2563
10.6003 0.2651
0.6046 0.1003
0.3539 0.2170
0.1483 0.2862
-0.0085 0.3462
Tabel 4.3 menunjukkan untuk nilai penawaran saham paling tinggi terjadi pada tahun 2003. Demikian halnya dengan standar deviasi NPS 2003 merupakan yang tertinggi. Namun PPS tertinggi terjadi pada tahun 2001. Hal ini bisa dikarenakan pada tahun 2003 hanya terdapat 6 perusahaan yang IPO dimana tiga diantaranya adalah BUMN (Bank Rakyat Indonesia, Bank Mandiri, dan Perusahaan Gas Negara). Ketiga BUMN memiliki nilai penawaran saham tertinggi diantara ke-92 sampel perusahaan. Namun, dikarenakan dua dari tiga BUMN tersebut adalah bank maka untuk rasio financial leverage memang lebih tinggi dari industri lain. Sehingga wajar saja jikalau
NPS tertinggi terjadi pada tahun 2003 dengan rasio PPS kedua terkecil. Selanjutnya variabel EPSP tertinggi terdapat pada data tahun 2004. IR1h dan R1b tertinggi terdapat pada tahun 2001 yaitu 0.7521 dan 1.0023. Akan tetapi rata-rata R1t tertinggi dialami oleh perusahaan-perusahaan yang IPO di tahun 2004. Hal ini dapat dikarenakan oleh membaiknya perekonomian nasional pada tahun 2005. Tabel 4.4 Variabel Reputasi Underwriter dan Reputasi Auditor TAHUN
Lead Underwriter Auditor Bereputasi 9-5 Bereputasi 4-0 Big Four Non-big Four 1999 6 0 4 2 2000 19 0 16 3 2001 25 3 14 14 2002 19 1 7 13 2003 6 0 4 2 2004 5 5 5 5 2005 3 0 0 3 83 9 50 42 Total 92 92 Melalui Tabel 4.4 diketahui bahwa terdapat 83 perusahaan menggunakan lead underwriter dengan reputasi antara 9-5 sedangkan hanya 9 perusahaan yang mengunakan lead underwriter dengan reputasi antara 4-0. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar sampel penelitian terdiri dari perusahaan yang menggunakan underwriter yang bereputasi baik. Sedangkan untuk reputasi auditor, terdapat 50 perusahaan menggunakan jasa auditor dari KAP big-four. Sisanya 42 perusahaan lainnya tidak menggunakan jasa auditor dari KAP big-four. Sehingga tidak terdapat perbedaan yang cukup signifikan antara proporsi perusahaan dengan auditor bereputasi dan tidak bereputasi. Pada tahap selanjutnya, akan dilakukan pengujian regresi berganda. Ada 3 model pengujian yang akan diuji.
4.2.3.
Model Regresi Iniitial Return 1 Hari IR1ht = 5.069 + 0.010RUDWt + 0.081RAUDt – 0.442NPSt – 0.058PPSt - 0.007EPSPt + εt
1.
Uji Keberartian Model (Uji F) Tabel 4.5 Hasil Uji F Model Regresi Initial Return 1 Hari
Model 1
Regression Residual
Sum of Squares 4.843 33.405
df 5 86
Mean Square
F .969 .388
Sig. 2.494
.037(a)
Total
38.248
91
a Predictors: (Constant), EPSP, NPS, PPS, RUDW, RAUD b Dependent Variable: IR1h
Melalui Tabel 4.5, diketahui bahwa nilai probabilitas F lebih kecil dari α=0.05 maka secara bersama-sama variabel independen mempunyai hubungan yang signifikan dengan variabel dependen. 2.
Uji Koefisien Regresi (Uji t) Tabel 4.6 Hasil Uji t Model Regresi Initial Return 1 Hari Unstandardized Coefficients
Model 1
(Constant) RUDW RAUD NPS PPS EPSP
B 5.069 .010 .081 -.442 -.058 -.007
Standardized Coefficients
Std. Error 1.442 .036 .154 .135 .060 .012
t
Sig.
3.514 .276 .525 -3.267 -.967 -.612
.001 .783 .601 .002 .336 .542
Beta .031 .063 -.373 -.099 -.066
a Dependent Variable: IR1h
Hasil uji t menunjukkan untuk variabel reputasi underwriter (RUDW) memiliki hubungan positif yang tidak signifikan dengan IR1h karena probabilitas RUDW lebih besar dari α. Demikian halnya dengan variabel reputasi auditor memiliki hubungan positif yang tidak signifikan dengan IR1h. Sedangkan untuk variabel NPS, EPSP, dan PPS memiliki hubungan negatif terhadap IR1h. Secara keseluruhan, semua variabel indepeden tidak memiliki hubungan yang signifikan terhadap variabel dependen IR1h kecuali variabel NPS yang memilki probabilitas 0.002 lebih kecil dari α = 0.05.
3.
Uji Koefisien Determinasi (R2) Tabel 4.7 menunjukkan bahwa nilai R2 adalah sebesar 0.127. Hal ini berarti
12.7% variasi variabel independen dapat menjelaskan variabel dependen IR1h, sedangkan sisanya 87.3% dijelaskan oleh variabel lain. Tabel 4.7 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) Model Regresi Initial Return 1 Hari Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .356(a) .127 .076 .6232400 a Predictors: (Constant), EPSP, NPS, PPS, RUDW, RAUD b Dependent Variable: IR1h
4.
Uji Asumsi Klasik
a.
Normalitas Pada grafik diatas diperlihatkan tingkat penyebaran titik-titik sekitar garis
diagonal mengikuti arah garis diagonal. Sehingga model regresi Initial Return 1 Hari telah memenuhi asumsi normalitas.
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variable: IR1h 1.0
Expected Cum Prob
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0 0.0
0.2
0.4
0.6
0.8
1.0
Observed Cum Prob
Gambar 4.1 Grafik Hasil Uji Normalitas Model Regresi Initial Return 1 Hari b.
Multikolinearitas Tabel 4.8 Hasil Uji Multikolinieritas Model Regresi Initial Return 1 Hari Model
Collinearity Statistics Tolerance
1
(Constant) RUDW RAUD NPS PPS EPSP
.819 .715 .778 .962 .861
VIF 1.221 1.398 1.286 1.040 1.161
a Dependent Variable: IR1h
Hasil uji multikolinieritas didapatkan bahwa untuk semua variabel independen (RUDW, RAUD, NPS, PPS, EPSP) memiliki nilai tolerance yang lebih besar dari 0.1 dan VIF lebih kecil dari 10. Dengan demikian, bisa disimpulkan bahwa model regresi Initial Return 1 Hari tidak memilki masalah dengan multikolinieritas antara variabel-variabel independennya. c.
Autokorelasi Tabel 4.9 Hasil Uji Autokorelasi Model Regresi Initial Return 1 Hari Model
Change Statistics R Square Change F Change df1 df2 Sig. F Change
Durbin-Watson
1
.127
2.494
5
86
.037
1.705
a Predictors: (Constant), EPSP, NPS, PPS, RUDW, RAUD b Dependent Variable: IR1h
Dengan n=92, k=5 model regresi IR1h memiliki dL=1.54 dan dU=1.78. Hasil uji autokorelasi diatas menunjukkan nilai DW=1.705. Nilai DW tersebut diantara dL dan dU sehingga tidak dapat diambil kesimpulan yang pasti mengenai model regresi IR1h.
4.2.4.
Model Regresi Return 1 Bulan R1bt = 6.158 - 0.001RUDWt – 0.038RAUDt – 0.515NPSt – 0.072PPSt – 0.015EPSPt + εt
1.
Uji Keberartian Model (Uji F) Tabel 4.10 Hasil Uji F Model Regresi Return 1 Bulan Model 1
Sum of Squares df Mean Square F Sig. Regression 8.020 5 1.604 1.304 .270(a) Residual 105.781 86 1.230 Total 113.802 91
a Predictors: (Constant), EPSP, NPS, PPS, RUDW, RAUD b Dependent Variable: R1b
Tabel 4.10 menunjukkan bahwa nilai probabilitas F 0.270 lebih besar dari α=0.05. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa secara bersama-sama variabel independen tidak mempunyai hubungan yang signifikan dengan variabel dependen. 2.
Uji Koefisien Regresi (Uji t) Tabel 4.11 Hasil Uji t Model Regresi Return 1 Bulan Unstandardized Coefficients
Model 1
(Constant) RUDW RAUD NPS PPS EPSP
B 6.158 -.001 -.038 -.515 -.072 -.015
Std. Error 2.567 .064 .274 .241 .107 .021
Standardized Coefficients
t
Sig.
Beta -.001 -.017 -.252 -.071 -.082
2.399 -.011 -.140 -2.135 -.668 -.732
.019 .991 .889 .036 .506 .466
a Dependent Variable: R1b
Tabel Hasil Uji t menunjukkan tidak ada pengaruh yang signifikan dari variabel independen RUDW, RAUD, PPS, dan EPSP terhadap variabel dependen R1b dikarenakan semua probabilitas variabel-variabel independen tersebut lebih besar dari α = 0.05. Semua varibel memiliki pengaruh negatif terhadap R1b. Dengan demikian hanya variabel NPS yang berpengaruh signfikan terhadap model regresi Return 1 Bulan. 3.
Uji Koefisien Determinasi (R2) Tabel 4.12 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) Model Regresi Return 1 Bulan
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .265(a) .070 .016 1.1090609 a Predictors: (Constant), EPSP, NPS, PPS, RUDW, RAUD b Dependent Variable: R1b
Pada Tabel Uji Koefisien Determinasi (R2) ditunjukkan bahwa R2 = 0.070 yang berarti hanya 7% variasi variabel independen dapat menjelaskan variabel dependen R1b, sedangkan sisanya 93% dijelaskan oleh variabel lain. 4.
Uji Asumsi Klasik
a.
Normalitas
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variable: R1b 1.0
Expected Cum Prob
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0 0.0
0.2
0.4
0.6
0.8
1.0
Observed Cum Prob
Gambar 4.2 Grafik Hasil Uji Normalitas Model Regresi Return 1 Bulan Grafik 4.2 memperlihatkan penyebaran titik-titik masih berada di sekitar garis diagonal. Sehingga, dapat disimpulkan model regresi R1b sudah memenuhi asumsi normalitas. b.
Multikolinearitas Penggunaan variabel-variabel independen pada model regresi R1b sama dengan
model regresi IR1h. Sehingga tidak ada masalah multikolinieritas dalam model regresi R1b. c.
Autokorelasi Tabel 4.13 Hasil Uji Autokorelasi Model Regresi Return 1 Bulan Model
1
Change Statistics R Square Change F Change df1 df2 Sig. F Change .070 1.304 5 86 .270
a Predictors: (Constant), EPSP, NPS, PPS, RUDW, RAUD b Dependent Variable: R1b
Durbin-Watson
2.063
Dengan n=92, k=5 model regresi R1b memiliki dL=1.54 dan dU=1.78. Hasil uji autokorelasi diatas menunjukkan nilai DW=2.063 > dU=1.78 sehingga dapat dinyatakan model regresi R1b tidak memilki autokorelasi yang positif. Dengan demikian model regresi ini telah memenuhi asumsi autokorelasi.
4.2.5.
Model Regresi Return 1 Tahun R1tt = 0.069 – 0.355IR1h t + 0.471R1b t + εt
1.
Uji Keberartian Model (Uji F) Tabel Hasil Uji F menunjukkan nilai probabilitas F 0.005 dimana lebih kecil dari
α=0.05. Ini berarti secara bersama-sama variabel independen mempunyai hubungan signifikan dengan variabel dependen. Tabel 4.14 Hasil Uji F Model Regresi Return 1 Tahun Model 1
2.
Regression Residual Total
Sum of Squares Df 13.768 2 104.816 86 118.565 88
Mean Square 6.882 1.219
F 5.640
Sig. .005(a)
Uji Koefisien Regresi (Uji t) Tabel 4.15 Hasil Uji t Model Regresi Return 1 Tahun Unstandardized Coefficients
Model 1
(Constant) IR1h R1b
B .069 -.355 .471
Std. Error .142 .264 .153
Standardized Coefficients
t
Sig.
Beta -.200 .459
.487 .628 -1.343 .183 3.077 .003
a Dependent Variable: R1t
Probabilitas IR1h 0.183 lebih besar dari α = 0.05. Hal ini berarti initial return 1 hari memiliki hubungan negatif yang tidak signifikan terhadap return satu tahun. Berbeda dengan return 1 bulan yang memiliki hubungan positif yang signifikan terhadap return 1 tahundimana probabilitas R1b 0.003 lebih kecil dari α = 0.05.
3.
Uji Koefisien Determinasi (R2) Berdasarkan Tabel 4.16 , dapat dijelaskan bahwa hanya 11.6% variasi variabel
independen, IR1h dan R1b, dapat menjelaskan variasi variabel dependen R1t. Sedangkan sisanya 88.4% dijelaskan oleh variabel lain. Tabel 4.16 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) Model Regresi Return 1 Tahun Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .341(a) .116 .095 1.1039096 a Predictors: (Constant), R1b, IR1h b Dependent Variable: R1t
4.
Uji Asumsi Klasik
a.
Normalitas
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variable: IR1t 1.0
Expected Cum Prob
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0 0.0
0.2
0.4
0.6
0.8
1.0
Observed Cum Prob
Gambar 4.3 Grafik Hasil Uji Normalitas Model Regresi Return 1 Tahun Grafik Hasil Uji Normalitas model regresi Return 1 Tahun memperlihatkan penyebaran titik-titik masih berkisar disekitar garis diagonal. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model regresi R1t telah memenuhi asumsi normalitas. b.
Multikolinieritas Dari hasil uji multikolinieritas didapatkan bahwa nilai tolerance variabel IR1h dan
R1b lebih besar dari 0.1 dan nilai VIF lebih kecil dari 10. sehingga dapat dikatakan tidak terdapat masalah multikolinieritas dalam model regresi R1t. Tabel 4.17 Hasil Uji Multikolinieritas Model Regresi Return 1 Tahun Model
Collinearity Statistics Tolerance
VIF
1
(Constant) IR1h R1b
.462 .462
2.164 2.164
a Dependent Variable: R1t
c.
Autokorelasi Tabel 4.18 Hasil Uji Autokorelasi Model Regresi Return 1 Tahun
Model R 1 .341(a)
R Square .116
Adjusted R Square .096
Std. Error of the Estimate 1.1039092
DurbinWatson 1.947
a Predictors: (Constant), R1b, IR1h b Dependent Variable: R1t
Berdasarkan Tabel Critical Values dL dan dU Durbin-Watson Statistic D didapatkan untuk n=89, k=2 memiliki dL = 1.61 dan dU = 1.70. Hasil uji autokorelasi didapatkan nilai DW=1.947 > dU = 1.70 menunjukkan tidak ada bukti autokorelasi yang positif antara nilai residu. Dengan demikian model regresi yang dipakai telah memenuhi asumsi autokorelasi.
4.3. Pembahasan Hasil Penelitian 4.3.1.
Model Regresi Initial Return 1 Hari Uji F sebesar 0.037 menunjukkan secara bersama-sama variabel independen
mempunyai hubungan yang signifikan terhadap variabel dependen. Hasil uji t menunjukkan untuk variabel RUDW dan RAUD memiliki hubungan positif yang tidak signifikan dengan IR1h. Sedangkan untuk variabel PPS dan EPSP memiliki hubungan negatif dan tidak signifikan terhadap IR1h. Hanya variabel NPS yang berpengaruh signifikan dan negatif terhadap initial return 1 hari. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) menunjukkan 12.7% variasi variabel independen dapat menjelaskan variasi variabel dependen dan sisanya 87.3% dijelaskan oleh variabel lain. Hasil uji asumsi klasik menyimpulkan tidak terdapat masalah normalitas, multikolinieritas, dan heterokedastisitas. Sedangkan dari pengujian autokorelasi didapatkan tidak dapat diambil kesimpulan yang pasti mengenai model regresi. Namun hal tersebut tidak menjadi masalah karena dengan tingkat α = 0.05 dan hasil Uji F 0.032, model regresi ini telah layak dipakai.
Berikut penjelasan pengaruh variabel-variabel independen terhadap variabel dependen: 1.
Reputasi underwriter (RUDW) Reputasi underwriter berpengaruh positif dan tidak signifikan dengan nilai
koefisien regresi 0.010 pada tingkat signifikansi 0.276. Pengaruh positif berarti semakin baik reputasi underwriter yang digunakan maka akan memperbesar initial return yang terjadi meskipun tidak signifikan. Seperti yang ditunjukkan Tabel 4.4, proporsi penggunaan reputasi underwriter antara 9-5 jauh lebih besar dibandingkan penggunaan reputasi underwriter antara 4-0. Kondisi ini memperbesar hasil uji statistik dimana penggunaan underwriter yang bereputasi atau tidak tidak akan mempengaruhi initial return 1 hari. Hasil penelitian ini bertolak belakang dengan hasil penelitian Daljono (2000) mengemukakan bahwa semakin tinggi reputasi underwriter akan berdampak pada semakin kecil underpricing atau positive initial return yang terjadi 1 hari sesudah IPO. 2.
Reputasi auditor (RAUD) Reputasi auditor berpengaruh positif dan tidak signifikan dengan nilai koefisien
regresi 0.081 pada tingkat signifikansi 0.525. Pengaruh positif reputasi auditor berarti pemakaian auditor big-four akan memperbesar initial return meskipun tidak signifikan. Hal ini bisa dikarenakan investor tidak begitu yakin akan hasil laporan audit karena dipercayai dapat dipermak sedemikian rupa sehingga laporan keuangan kelihatan bagus. Sebagai contoh kasus pailitnya Enron dan World.com yang merupakan perusahaan raksasa di industrinya. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Trisnawati (1998), Daljono (2000), Nasirwan (2000), maupun Misnen (2003). 3.
Nilai penawaran saham (NPS) Nilai penawaran saham berpengaruh negatif dan signifikan dengan nilai koefisien
regresi -0.442 pada tingkat signifikansi 0.002. Pengaruh negatif berarti semakin besar nilai penawaran saham akan memperkecil initial return 1 hari. Hal ini menunjukkan investor yang membeli saham di pasar perdana adalah investor jangka panjang. Hasil penelitian ini mendukung penelitian Nasirwan (2000) yang mengemukakan bahwa variabel OFFERSIZE menunjukkan berasosiasi secara signifikan dan negatif dengan return 15 hari sesudah IPO. 4.
Prosentase penawaran saham (PPS)
Prosentase penawaran saham tidak berpengaruh signifikan terhadap IR1h dengan koefisien regresi -0.058 pada tingkat signifikansi 0.336. Hubungan negatif menunjukkan semakin tinggi prosentase penawaran saham, semakin rendah initial return walaupun tidak signifikan. Para investor di Indonesia pada dasarnya tidak begitu memperhatikan faktor fundamental perusahaan karena seperti yang dijelaskan sebelumnya bagaimana penggunaan auditor yang bereputasi tidak akan berpengaruh terhadap keputusan investasi investor. 5.
Earnings per Share/ Harga IPO (EPSP) Earning per share terhadap harga IPO tidak berpengaruh signifikan terhadap
initial return 1 hari dengan koefisien regresi -0.007 pada tingkat signifikansi 0.542. Hasil penelitian ini tidak cukup berhasil mendukung penelitian Misnen (2003) yang menyatakan hanya variabel earnings per share yang berpengaruh signifikan terhadap initial return 15 hari sesudah IPO.
4.3.2.
Model Regresi Return 1 bulan Uji F menunjukkan secara bersama-sama variabel independen tidak mempunyai
hubungan yang signifikan terhadap variabel dependen. Akan tetapi, hasil Uji t menunjukkan tidak ada pengaruh yang signifikan dari variabel RUDW, RAUD, PPS, dan EPSP terhadap variabel dependen R1b kecuali variabel NPS. Demikian halnya pengaruh negatif semua varibel independen terhadap R1b. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) menunjukkan hanya 7% variasi variabel independen dapat menjelaskan variasi variabel dependen dan sisanya 93% dijelaskan oleh variabel lain. Hasil uji asumsi klasik menyimpulkan tidak terdapat masalah normalitas, multikolinieritas, dan autokorelasi. Berikut penjelasan pengaruh variabel-variabel independen terhadap variabel dependen:
1.
Reputasi underwriter (RUDW) Reputasi penjamin emisi atau underwriter berpengaruh negatif dan tidak
signifikan dengan nilai koefisien regresi -0.001 pada tingkat signifikansi 0.991. Pengaruh negatif berarti semakin baik reputasi underwriter yang digunakan maka akan memperkecil initial return yang terjadi meskipun tidak signifikan. Sama halnya dengan model regresi IR1h, hasil penelitian ini tidak berhasil mendukung penelitian Daljono (2000) yang menyatakan bahwa semakin tinggi reputasi underwriter akan berdampak pada semakin kecil underpricing atau positive initial return yang terjadi 1 hari sesudah IPO. 2.
Reputasi auditor (RAUD) Reputasi auditor berpengaruh negatif dan tidak signifikan dengan nilai koefisien
regresi -0.038 pada tingkat signifikansi 0.889. Pengaruh negatif reputasi auditor berarti pemakaian auditor big-four tidak berpengaruh terhadap positive intial return setelah 1 bulan meskipun tidak signifikan. Sama halnya dengan hasil model regresi Initial Return 1 Hari, hasil penelitian ini juga sesuai dengan penelitian Trisnawati (1998), Daljono (2000), Nasirwan (2000), maupun Misnen (2003). Tidak signifikannya variabel reputasi auditor bisa disebabkan karena rendahnya tingkat kepercayaan investor terhadap hasil laporan auditor. 3.
Nilai penawaran saham (NPS) Nilai penawaran saham berpengaruh negatif dan signifikan dengan nilai koefisien
regresi -0.515 pada tingkat signifikansi 0.036. Pengaruh negatif berarti semakin besar nilai penawaran saham akan semakin kecil return 1 bulan. Hasil peneltian ini menunjukkan NPS berpengaruh signifikan baik terhadap initial return 1 hari maupun return 1 bulan. 4.
Prosentase penawaran saham (PPS) Prosentase penawaran saham tidak berpengaruh signifikan dan negatif erhadap
return 1 bulan dengan koefisien regresi -0.072 pada tingkat signifikansi 0.506. Kondisi ini sama dengan hasil regresi model Initial Return 1 Hari. 5.
Earnings per Share/Harga IPO (EPSP) Earning per share/harga IPO tidak berpengaruh signifikan dan negatif terhadap
return 1 bulan dengan koefisien regresi -0.015 pada tingkat signifikansi 0.466. Seperti
halnya hasil regresi Initial Return 1 Hari, hasil penelitian ini juga tidak berhasil mendukung penelitian Misnen (2003) yang menyatakan hanya variabel earnings per share yang berpengaruh signifikan terhadap initial return 15 hari sesudah IPO. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh antara variabel earnings per share dengan baik initial return 1 hari maupun return 1 bulan sesudah IPO.
4.3.2.
Model Regresi Return 1 tahun Hasil Uji F menjelaskan bahwa secara bersama-sama variabel independen
memilki hubungan yang signifikan terhadap variabel dependen. Selanjutnya hasil Uji t menunjukkan initial return 1 hari memiliki hubungan negatif yang tidak signifikan terhadap return satu tahun. Sedangkan, return 1 bulan memiliki hubungan positif yang signifikan terhadap return satu tahun. Sehingga dapat disimpulkan kenaikan dari initial return 1 hari sesudah IPO belum tentu akan disertai kenaikan return satu tahun. Sebaliknya kenaikan return 1 bulan akan diikuti kenaikan return satu tahun. Uji R2 menghasilkan 11.6% variasi variabel independen, IR1h dan R1b, dapat menjelaskan variasi variabel dependen R1t. Sedangkan sisanya 88.4% dijelaskan oleh variabel lain. Demikian untuk hasil uji asumsi klasik tidak ditemukan masalah normalitas, multikolinieritas, heterokedastisitas, dan autokorelasi. Berikut penjelasan mengenai pengaruh variabel-variabel independen terhadap variabel dependen: 1.
Initial return 1 hari (IR1h) Variabel initial return 1 hari memiliki koefisien regresi -0.355 dengan tingkat
signifikan 0.183, lebih besar dari α = 0.05. Dengan demikian pengaruhnya terhadap variabel dependen R1t tidak signifikan. 2.
Return 1 bulan (R1b) Variabel return 1 bulan memiliki koefisien regresi 0.471 dengan tingkat
signifikan 0.003, lebih kecil dari α = 0.05. Dengan demikian pengaruhnya terhadap variabel dependen R1t sangat signifikan. Hubungan positif mengambarkan setiap kenaikan return 1 bulan akan diikuti kenaikan return 1 tahun sesudah IPO. Dengan demikian, return 1 bulan sesudah IPO dapat dijadikan pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi 1 tahun sesudah IPO.