BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1
Gambaran Umum Perusahaan PT.Asuransi Staco Mandiri adalah suatu perusahaan yang bergerak dibidang asuransi kerugian didukung dengan permodalan yang jumlahnya meningkat secara bertahap sejalan dengan perkembangan usaha. Adapun beberapa jenis asuransi kerugian seperti asuransi tenaga kerja, asuransi kecelakaan diri, asuransi kebakaran dan perluasan jaminan, asuransi kerusakan properti dan sebagainya. PT.Asuransi Staco Mandiri saat ini sudah memiliki 14 kantor cabang yang tersebar diJakarta, Tangerang, Bandung, Semarang, Surabaya, Medan, Pekanbaru, Makasar, Palembang dan Balikpapan. Serta 4 kantor pemasaran di Bekasi, Bandar Lampung, Bali dan Cirebon. Untuk meningkatkan pelayanan, pengembangan jaringan usaha akan dilakukan secara bertahap. PT.Asuransi Staco Mandiri merupakan perusahaan asuransi dengan rate menengah sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan pemerintah. Karena mempunyai tujuan menjamin kepentingan perusahaan atau stakeholder dan tujuan bisnis, antara kemampuan dan sasaran perusahaan. PT.Asuransi Staco Mandiri menciptakan, mengolah, dan memasarkan jasa asuransi umum yang bermutu dengan kondisi yang kompetitif serta memberikan pelayanan secara profesional dengan berorientasi pada kepuasan stakeholder.
40
41
4.1.2 Visi Dan Misi Perusahaan Visi Perusahaan Menjadi perusahaan asuransi umum yang professional, inovatif, efisien dan tumbuh seiring dengan kesempatan yang terbuka serta diperhitungkan dalam industry sesuai dengan kelasnya. Misi Perusahaan a. Menciptakan, mengolah, dan memasarkan jasa asuransi umum yang bermutu dengan kondisi yang kompetitif. b. Memberikan pelayanan secara profesional dengan berorientasi pada kepuasan stakeholder. 4.2
Deskripsi Responden Berdasarkan data yang telah disebar kepada karyawan divisi marketing PT.Asuransi Staco Mandiri yang berada di Jakarta Pusat dengan total 60 kuesioner yang diantarkan langsung kepada karyawan divisi marketing PT.Asuransi Staco Mandiri. Sebelum melakukan pengujian statistik terlebih dahulu melihat Karakteritik profil karyawan divisi marketing PT.Asuransi Staco Mandiri selaku responden. Karakteristik ini didapat dari jawaban yang tercantrum dalam kuesioner.
42
4.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Berdasarkan jenis kelamin dibagi menjadi 2 (dua) kategori yaitu Laki-laki dan Perempuan. Dengan melihat Tabel 4.1 dibawah ini dapat kita lihat presentase responden laki-laki dan perempuan. Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Laki-Laki 36 Perempuan 24 60 Total Sumber : Hasil Olah Data (tahun 2014)
Persentase (%) 60% 40% 100%
Hasil penelitian berdasarkan jenis kelamin (Tabel 4.1) menunjukan bahwa jenis kelamin responden PT.Asuransi Staco Mandiri divisi pemasaran yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 36 responden yaitu 60% dan yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 24 responden yaitu 40%. 4.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Dari hasil kuesioner yang dibagikan kepada responden, gambaran umum responden, gambaran umum responden berdasarkan usia bisa dilihat pada tabel 4.2
43
Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Usia Jumlah (Orang) 20-30 Tahun 18 19 31-40 Tahun 21 41-50 Tahun >50 Tahun 2 60 Jumlah Sumber : Hasil Olah Data (2014)
Persentase (%) 30% 31,66% 35% 3,33% 100%
Pada tabel 4.2 dapat dilihat bahwa usia responden PT.Asuransi Staco Mandiri divisi marketing, yang usia 20-30 sebanyak 18 responden yaitu 30%, berusia 31-40 sebanyak 19 responden yaitu 31,66%, berusia 41-50 sebanyak 21 responden yaitu 35%, berusia >50 sebanyak 2 responden yaitu 3,33%. 4.2.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Dari hasil kuesioner yang dibagikan kepada responden, gambaran umum responden berdasarkan pendidikan dapat dilihat pada Tabel 4.3 Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Pendidikan Jumlah (Orang) SMA 2 Diploma 3 18 Sarjana/ S1 38 Sarjana S2 2 Jumlah 60 Sumber : Hasil Olah Data (2014)
Persentase (%) 3,33% 30% 63,34% 3,33% 100%
Pada tabel 4.3 dapat dilihat bahwa jenis pendidikan responden PT,Asuransi Staco Mandiri, yang berpendidikan SMA sebanyak 2
44
responden yaitu 3,33%, pendidikan Diploma 3 sebanyak 18 responden yaitu 30%, pendidikan Sarjana S1 sebanyak 38 responden yaitu 63,33%, pendidikan Sarjana S2 sebanyak 2 responden yaitu 3,33%. 4.2.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Bekerja Dari hasil kuesioner yang dibagikan kepada responden, gambaran umum responden berdasarkan tingkat masa bekerja dapat dilihat pada Tabel 4.4
Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Bekerja Lama Bekerja Jumlah (Orang) 6 < 1 tahun 4 1-3 tahun 4-6 tahun 25 20 7-9 tahun > 9 tahun 5 Jumlah 60 Sumber : Hasil Olah Data (2014)
Persentase (%) 10 6,67 41,66 33,33 8,33 100
Pada tabel 4.4 dapat dilihat bahwa karakteristik responden berdasarkan masa bekerja responden <1 tahun sebanyak 6 responden yaitu 10%, 1-3 tahun sebanyak 4 responden yaitu 6,67%, 4-6 tahun sebanyak 25 responden yaitu 41,66%, 7-9 tahun sebanyak 20 responden yaitu 33,33%, >9tahun sebanyak 5 responden yaitu 8,33%.
45
4.3
Uji Validitas Uji Validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidak valid suatu hasil kuesioner
yang
disebar
kepada responden.
Pengukuran
validitas
menggunakan SPSS 22. 4.3.1 Uji Validitas Lingkungan Kerja Tabel 4.5 Hasil Validitas Variabel Lingkungan Kerja (X1) Indikator Nilai validitas Kriteria LK1 0,836 >0,5 0,745 >0,5 LK2 LK3 0,480 <0,5 LK4 0,435 <0,5 0,653 >0,5 LK5 LK6 0,762 >0,5 LK7 0,828 >0,5 0,784 >0,5 LK8 LK9 0,681 >0,5 Sumber : Hasil pengolahan data primer (spss)
Keterangan Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Hasil pengujian validitas terhadap pernyataan lingkungan kerja pada tabel 4.5 dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa pernyataan dalam kuesioner variabel lingkungan kerja yang telah diuji pada anti image correlation terlihat nilai MSA LK3dan LK4 <0,5 Sehingga pernyataan tersebut dikeluarkan dari analisis dan akan dilakukan pengujian ulang. Tabel 4.6 Hasil Validitas Variabel Lingkungan Kerja (X1) Indikator LK1 LK2 LK5 LK6
Nilai validitas 0,815 0,763 0,728 0,779
Kriteria >0,5 >0,5 >0,5 >0,5
Keterangan Valid Valid Valid Valid
46
LK7 LK8 LK9
0,865 0,786 0,714
>0,5 >0,5 >0,5
Valid Valid Valid
4.3.2 Uji Validitas Karakteristik Individu Tabel 4.7 Hasil Validitas Variabel Karakteristik Individu (X2) Indikator KI1 KI2 KI3 KI4 KI5
Nilai validitas 0,514 0,562 0,669 0,637 0,877
Criteria >0,5 >0,5 >0,5 >0,5 >0,5
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid
4.3.4 Uji Validitas Kinerja Tabel 4.8 Hasil Validitas terhadap validitas Kinerja Karyawan (y) Indikator
Nilai validitas Kriteria K1 0,767 >0,5 K2 0,725 >0,5 0,829 >0,5 K3 K4 0,699 >0,5 K5 0,349 <0,5 K6 0,710 >0,5 Sumber : Hasil pengolahan data primer (spss)
Keterangan Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid
Hasil pengujian validitas terhadap pernyataan lingkungan kerja pada tabel 4.8 dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa pernyataan dalam kuesioner variable kinerja yang telah diuji pada anti image correlation terlihat nilai MSA K5 <0,5 Sehingga pernyataan tersebut dikeluarkan dari analisis dan akan dilakukan pengujian ulang.
47
Tabel 4.9 Hasil Validitas terhadap validitas Kinerja Karyawan (y) Indikator
Nilai validitas 0,778 0,753 0,828 0,703 0,739
K1 K2 K3 K4 K6 4.4
Kriteria >0,5 >0,5 >0,5 >0,5 >0,5
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid
Uji Reabilitas Reabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur kusioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Oleh karena itu, menjamin pengukuran yang konsisten lintas waktu dan lintas beragam item dalam intsrumen yang perlu dilakukan. Suatu kusioner dikatakan reliable jika nilai croanbeach’s alpha > 0,60. Tabel 4.10 Uji reabilitas variabel Variabel
Nilai cronbach’s Alpha
Kriteria
Lingkungan kerja 0,814 >0,60 Karakteristik Individu 0,770 >0,60 Kinerja karyawan 0,726 >0,60 Sumber : Data primer yang telah diolah SPSS, 2014
kesimpulan
Reliable Reliable Reliable
Berdasarkan tabel bahwa nilai cronbach’s alpha masing-masing variabel adalah >0,60 dengan demikian hasil penelitian tersebut dapat dikatakan realiable. Suatu kuisioner dikatakan realiable (handal) apabila jawaban responden terhadap pertanyaan dalam kuisioner adalah konsisten atau stabil.
48
4.5
Uji Asumsi klasik Tahap berikutnya yang penulis lakukan untuk melakukan pengujian data adalah dengan melakukan Uji Asumsi Klasik pada penelitian data yang multiple regression, ada 3 variabel independent dependen, uji asumsi yang yang dilakukan adalah: normalitas, Multikolinieritas dan heteroskedastisitas secara bersama-sama dengan uji hipotesis mengenai pengaruh Lingkungan kerja dan Karakteristik Individu terhadap kinerja karyawan. Bila hasil uji asumsi klasik menunjukan terjadi normalitas, multikolinieritas dan heteroskedastisitas, maka multiple regression yang telah dilakukan dinilai tidak layak. Bila uji asumsi klasik terpenuhi dalam arti
tidak
ditemukan
terjadinya
normalitas,
multikolinieritas
dan
heteroskedastisitas maka analisis berganda yang telah dilakukan tetap digunakan sebagai hasil uji hipotesis penelitian mengenai pengaruh lingkungan kerja dan karakteristik individu terhadap kinerja karyawan. 4.5.1 Uji Normalitas Uji mormalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel
terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai
distribusi normal ataukah tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal.
49
Gambar 4.1 uji normalitas data – Histogram dan Normal P-P Plot
Sumber: data primer yang telah diolah spss 2014
Sumber: data primer yang telah diolah spss 2014 Berdasarkan gambar diatas, data dilihat menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal dan grafik histogramnya yang berarti menunjukan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
50
4.5.2 Uji multikolinieritas Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Tabel 4.11 Uji multikolonieritas Coefficientsa Model Unstandardized Standardized T Coefficients Coefficients B Std. Beta Error -1.206E.111 .000 (Constant) 18 Lingkungankerja .088 .172 .088 .512 Karakteristikindividu .468 .172 .468 2,714 a. Dependent Variable: kinerja Sumber : Data primer yang telah diolah SPSS, 2014
Sig.
Collinearity Statistics Tolerance VIF
1.000 .611 .009
.420 2.381 .420 2.381
Berdasarkan hasil tabel hasil perhitungan tolerance 0,420 > 0,10 serta nilai VIF 2.381 < 10,00. Hasil perhitungan VIF juga menunjukan hal yang sama tidak ada satu independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikoloneritas antar variabel independen dalam model regresi.
4.5.3 Uji heteroskedastisitas Pengujian heterokedastisitas dalam penelitian ini dilakukan dengan melihat metode dengan melihat hasil dari scatterplot antara data residu
51
yang telah distandarkan (Sresid) dengan hasil prediksi variabel dependen yang telah distandarkan (Zpred)
Gambar 4.2 Hasil Uji Heterokedastisitas
Gambar 4.2 Uji Heteroskedastisitas - Scatterplot Sumber : Data primer yang telah diolah SPSS, 2014 Dari grafik, terlihat titik-titik yang menyebar secara acak, tidak membentuk suatu pola tertentu yang jelas, serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 (nol) pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak digunakan untuk memprediksi Y.
52
4.6
Uji Regresi linear berganda Model yang digunakan untuk menganalisis pengaruh lingkungan kerja (X1) dan karakteristik individu (X2) terhadap kinerja karyawan (Y) adalah analisis regresi linier berganda. Dalam model analisis regresi linier berganda yang dipergunakan sebagai variabel gantung (Y) adalah kinerja karyawan, dan sebagai variabel bebas (X1) adalah lingkungan kerja (X1), karakteristik individu (X2). Pada proses pengolahan data, perhitungan menggunakan komputer dalam SPSS versi 22. Untuk mengetahui pengaruh variabel lingkungan kerja dan karakteristik individu terhadap kinerja karyawan digunakan model analisis regresi linear berganda. Ho : lingkungan kerja dan karakteristik individu tidak berpengaruh kepada kinerja karyawan. Ha : lingkungan kerja dan karakteristik individu berpengaruh kepada kinerja karyawan. Skema analisis 1. Jika signifikansi > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak. 2. Jika signifikansi < 0,05 maka Ho ditolah dan Ha diterima. Hasil Analisis Regresi Linear Berganda disajikan dalam tabel 4.12
53
Tabel 4.12 Hasil perhitungan Regresi Linear Berganda
Model
(Constant) Lingkungankerja Karakteristikindividu
Unstandardized Coefficients B Std. Error -1.206E.111 18 .088 .172 .468 .172
Coefficients Standardized Coefficients Beta
T
Sig.
.000
1.000
.088 .512 .468 2,714
.611 .009
Collinearity Statistics Tolerance VIF
.420 2.381 .420 2.381
Sumber : Data primer yang telah diolah SPSS, 2014 Dari tabel 4.12 didapat persamaan regresi linear berganda dengan 2 variabel independen sebagai berikut : Y = a + b1X1 + b2X2 + e Y = -1.206E-18. + 0,088 . X1 +0,468 . X2 + e Keterangan Y
: Nilai prediksi variabel independen (kinerja karyawan)
A
: Konstanta, yaitu Y jika X1,X2 = 0
b1
: Koefisien Regresi variabel X1
b2
: Koefisien Regresi X2
X1
: Lingkungan kerja
X2
: Karakteristik individu
e
: Residual eror
Dari hasil analisis dapat diketahui bahwa variable bebas yang paling berpengaruh adalah variabel Lingkungan kerja dengan koefisien 0,088 kemudian diikuti oleh variabel Karakteristik individu dengan koefisien
54
0,468. Persamaan regresi linier berganda mempunyai konstanta sebesar 1.206 besaran konstanta tersebut menunjukan bahwa jika variabel-variabel independen diasumsikan dalam keadaan tetap, maka variabel kinerja akan turun sebesar 1.206%. dari persamaan tersebut dapat terlihat bahwa variabel bebas (Lingkungan kerja dan Karakteristik individu) berpengaruh positif terhadap kinerja.
4.7 Pengujian Hipotesis 4.7.1 Uji Hipotesis Simultan (Uji F) Tabel 4.13 Uji F ANOVAa Model Sum of Squares Df Mean Square Regression 17.065 2 8.533 1 Residual 41.935 57 736 Total 59.000 59 a. Dependent Variable: kinerja b.Predictors: (Constant), lingkungankerja, karakteristikindividu Sumber : Data primer yang telah diolah SPSS, 2014
F 11.598
Sig. ,000b
Hipotesis : Ho :
secara simultan tidak ada pengaruh signifikan antara lingkungan kerja dan karakteristik individu.
Ha:
secara simultan ada pengaruh signifikan antara lingkungan kerja dan karakteristik individu terhadap kinerja karyawan.
55
Dari uji ANOVA atau F test menunjukan didapat F hitung sebesar 11.598, variabel independen bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen jika nilai probabilitas (pada kolom sig.) lebih kecil dari level signifikan yang ditentukan yaitu 0,05 dan hasil output SPSS diatas, nilai probabilitas 0,000 < 0,05 maka memiliki arti bahwa ada pengaruh yang signifikan, jadi Lingkungan kerja dan Karakteristik individu secara simultan berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT.Asuransi Staco Mandiri Divisi Marketing
4.7.2 Uji Hipotesis Parsial (Uji t) Tabel 4.14 Uji Hipotesis Parsial (Uji t) Model
Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B Std. Beta Error (Constant) -1.206E-18 .111 Lingkungankerja .088 .172 .088 Karakteristikindividu .468 .172 .468 Sumber : Data primer yang telah diolah SPSS, 2014
Sig.
1.000 .611 .009
Dari tabel diatas diketahui nilai t-test, yang bertujuan untuk mengetahui besarnya masing-masing variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen, nilai t-test dapat dilihat dari nilai probabilitas pada masing-masing variabel independen. Pengaruh dari masing-masing variabel Lingkungan kerja dan karakteristik individu terhadap Kinerja dapat dilihat dari arah tanda dan tingkat signifikan (probabilitas). Variabel
56
Lingkungan kerja dan Karakteristik individu mempunyai arah yang positif yang berarti berpengaruh signifikan terhadap Kinerja, karena nilai signifikan < 0,05. Dari tabel diatas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : a. Variabel
Lingkungan kerja (X1)
memiliki
tingkat
signifikansi
probabilitas sebesar 0,611 > 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Lingkungan kerja secara parsial tidak memiliki pengaruh terhadap kinerja. Sehingga dapat diketahui hipotesisnya adalah Ho1 diterima dan Ha1 ditolak. b. Variabel Karakteristik individu (X2) memiliki tingkat signifikansi probabilitas sebesar 0,009 < 0,05. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa Karakteristik individu secara parsial memiliki pengaruh terhadap kinerja. Sehingga dapat diketahui hipotesisnya adalah Ho2 ditolak dan Ha2 diterima.
4.8
Pembahasan Hasil Penelitian 1. Pengaruh Lingkungan Kerja terhadap Kinerja . Dari hasil penelitian hipotesis menunjukan bahwa Lingkungan Kerja dengan hasil pengujian simultan berpengaruh terhadap kinerja, sedangkan dengan hasil pengujian parsial tidak memiliki pengaruh secara signifikan terhadap kinerja, Hal ini terjadi karena lingkungan kerja di PT.Asuransi Staco Mandiri sudah baik dan dapat membuat kinerja karyawan nyaman dalam bekerja sehingga dapat meningkatkan kualitas
57
kinerjanya. Penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Erick Dwi Adhi Kurniawan (2013) yang menyatakan lingkungan kerja tidak berpengaruh terhadap kinerja. 2. Pengaruh Karakteristik Individu terhadap Kinerja Dari hasil pengujian hipotesis menunjukan bahwa Karakteristik Individu berpengaruh secara positif terhadap kinerja. Karakteristik individu karyawan mempengaruhi terhadap peningkatan kinerja. Hal ini terjadi karena karakteristik individu yang berbeda-beda dimana dalam divisi marketing dibagi menjadi beberapa kelompok, setiap kelompok team terdapat karakteristik individu yang berbeda-beda sehingga memungkinkan terjadi pengaruh karakteristik individu terhadap kinerja karyawan. Penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Parjono (2006) yang menyatakan karakteristik individu berpengaruh terhadap kinerja. 3. Pengaruh Lingkungan kerja dan Karakteristik individu terhadap Kinerja. Dari hasil penelitian uji simultan (Uji F) dapat dilihat pada tabel 4.13 bahwa Lingkungan kerja dan Karakteristik individu berpengaruh secara
Simultan
terhadap
kinerjakaryawan.