BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Analisis pada bab ini dilakukan dari hasil kuisioner yang telah dikumpulkan. Responden dalam penelitian ini adalah pelanggan yang memiliki hubungan kerja dalam pemanfaatan asset PT Pertamina (Persero). Kuisioner yang telah diisi dan dikembalikan oleh responden kemudian dianalisis dengan menggunakan program SPSS versi 17. 4.1 Analisis Data Responden Tabel 4.1 Data Responden (n = 30)
No
Variabel
Uraian 1. Anak Perusahaan 1. Perusahaan/Instansi 2. Instansi Pemerintahan 3. Mitra Swasta Jumlah Sumber : Data kuisioner, diolah
Jumlah 10 3 17 30
Presentase 33% 10% 57% 100%
Penjelasan tabel diatas : Data responden yang diambil yang memanfaatkan asset PT Pertamina (Persero) di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya adalah Anak Perusahaan sebanyak 10 responden
49
atau sebesar 33%, Instansi Pemerintahan sebanyak 3 responden atau sebesar 10% dan Perusahaan Swasta sebanyak 17 responden atau sebesaer 57%. 4.2 Analisis Persepsi Pelanggan Tabel 4.2 Persepsi Pelanggan No 1.
2.
3.
4.
5.
6.
Variabel Tingkat kepuasan secara umum terhadap pelayanan dari Asset Utilization Proses penawaran sampai tercapai perikatan sewa dari Asset Utilization Pelayanan Asset Utilization terhadap keluhan dari penyewa
Kecepatan proses penanganan keluhan yang disampaikan penyewa kepada Asset Utilization Kepuasan terhadap solusi pemecahan masalah yang dilakukan oleh Asset Utilization Kepuasan terhadap akses informasi mengenai aset Pertamina
Uraian 1. 2. 3. 4. 5. 1. 2. 3. 4. 5. 1. 2. 3. 4. 5. 1. 2. 3. 4. 5. 1. 2. 3. 4. 5. 1. 2. 3. 4. 5.
Sangat Tidak Penting Tidak Penting Biasa Saja Penting Sangat Penting Sangat Tidak Penting Tidak Penting Biasa Saja Penting Sangat Penting Sangat Tidak Penting Tidak Penting Biasa Saja Penting Sangat Penting Sangat Tidak Penting Tidak Penting Biasa Saja Penting Sangat Penting Sangat Tidak Penting Tidak Penting Biasa Saja Penting Sangat Penting Sangat Tidak Penting Tidak Penting Biasa Saja Penting Sangat Penting
Sumber : Data kuisioner, diolah
50
Jumlah Presentase 0 0 0 15 15 0 0 0 14 16 0 0 4 13 13 0 0 5 12 13 0 0 1 14 15 0 0 2 21 7
0 0 0 50% 50% 0 0 0 47% 53% 0 0 13% 43% 43% 0 0 17% 40% 43% 0 0 3% 47% 50% 0 0 7% 70% 23%
Penjelasan tabel diatas : 1. Tanggapan responden atas tingkat kepuasan secara umum terhadap pelayanan dari Asset Utilization sangat penting, menjawab sangat penting sebanyak 15 responden atau sebesar 50%, penting sebanyak 15 responden atau sebesar 50%. 2. Tanggapan responden atas proses penawaran sampai tercapai perikatan sewa dari Asset Utilization sangat penting, menjawab sangat penting sebanyak 16 responden atau sebesar 53%, penting sebanyak 14 responden atau sebesar 47%. 3. Tanggapan responden atas pelayanan Asset Utilization terhadap keluhan dari penyewa sangat penting, menjawab sangat penting sebanyak 13 responden atau sebesar 43%, penting sebanyak 13 responden atau sebesar 43%, biasa saja sebanyak 4 responden atau sebesar 13%. 4. Tanggapan responden atas kecepatan proses penanganan keluhan yang disampaikan penyewa kepada Asset Utilization sangat penting, menjawab sangat penting sebanyak 13 responden atau sebesar 43%, penting sebanyak 12 responden atau sebesar 40%, biasa saja sebanyak 5 responden atau sebesar 17%. 5. Tanggapan responden atas kepuasan terhadap solusi pemecahan masalah yang dilakukan oleh Asset Utilization sangat penting, menjawab sangat penting sebanyak 15 responden atau sebesar 50%, penting sebanyak 14 responden atau sebesar 47%, biasa saja sebanyak 1 responden atau sebesar 3%. 6. Tanggapan responden atas kepuasan terhadap akses informasi mengenai aset Pertamina penting, menjawab sangat penting sebanyak 7 responden atau sebesar
51
23%, penting sebanyak 21 responden atau sebesar 70%, biasa saja sebanyak 2 responden atau sebesar 7%.
4.3 Analisis Optimalisasi Aset Penunjang Usaha di PT Pertamina (Persero)
Tabel 4.3 Optimalisasi Aset Penunjang Usaha di PT Pertamina (Persero) No 1.
2.
3.
4.
5.
6.
Variabel Tingkat kepuasan secara umum terhadap pelayanan dari Asset Utilization Proses penawaran sampai tercapai perikatan sewa dari Asset Utilization Pelayanan Asset Utilization terhadap keluhan dari penyewa
Kecepatan proses penanganan keluhan yang disampaikan penyewa kepada Asset Utilization Kepuasan terhadap solusi pemecahan masalah yang dilakukan oleh Asset Utilization Kepuasan terhadap akses informasi mengenai aset Pertamina
Uraian 1. 2. 3. 4. 5. 1. 2. 3. 4. 5. 1. 2. 3. 4. 5. 1. 2. 3. 4. 5. 1. 2. 3. 4. 5. 1. 2. 3. 4. 5.
Sangat Tidak Penting Tidak Penting Biasa Saja Penting Sangat Penting Sangat Tidak Penting Tidak Penting Biasa Saja Penting Sangat Penting Sangat Tidak Penting Tidak Penting Biasa Saja Penting Sangat Penting Sangat Tidak Penting Tidak Penting Biasa Saja Penting Sangat Penting Sangat Tidak Penting Tidak Penting Biasa Saja Penting Sangat Penting Sangat Tidak Penting Tidak Penting Biasa Saja Penting Sangat Penting
Sumber : Data kuisioner, diolah
52
Jumlah Presentase 0 0 10 18 2 0 0 9 18 3 0 2 15 11 2 0 4 16 9 1 0 0 18 10 2 0 2 14 13 1
0 0 33% 60% 7% 0 0 30% 60% 10% 0 7% 50% 37% 7% 0 13% 53% 30% 3% 0 0 60% 33% 7% 0 7% 47% 43% 3%
Penjelasan tabel diatas : 1. Tanggapan responden atas tingkat kepuasan yang dirasakan secara umum terhadap pelayanan dari Asset Utilization penting, menjawab sangat penting sebanyak 2 responden atau sebesar 7%, penting sebanyak 18 responden atau sebesar 60%, biasa saja sebanyak 10 responden atau sebesar 33%. 2. Tanggapan responden atas proses penawaran sampai tercapai perikatan sewa yang dirasakan dari Asset Utilization penting, menjawab sangat penting sebanyak 3 responden atau sebesar 10%, penting sebanyak 18 responden atau sebesar 60%, biasa saja sebanyak 9 responden atau sebesar 30%. 3. Tanggapan responden atas pelayanan Asset Utilization yang dirasakan terhadap keluhan dari penyewa biasa saja, menjawab sangat penting sebanyak 2 responden atau sebesar 7%, penting sebanyak 11 responden atau sebesar 37%, biasa saja sebanyak 15 responden atau sebesar 50%, tidak penting sebanyak 2 responden atau sebesar 7%. 4. Tanggapan responden atas kecepatan proses penanganan keluhan yang disampaikan penyewa kepada Asset Utilization yang dirasakan biasa saja, menjawab sangat penting sebanyak 1 responden atau sebesar 3%, penting sebanyak 9 responden atau sebesar 30%, biasa saja sebanyak 16 responden atau sebesar 53%, tidak penting sebanyak 4 responden atau sebesar 13%. 5. Tanggapan responden atas kepuasan yang dirasakan terhadap solusi pemecahan masalah yang dilakukan oleh Asset Utilization biasa saja, menjawab sangat
53
penting sebanyak 2 responden atau sebesar 7%, penting sebanyak 10 responden atau sebesar 33%, biasa saja sebanyak 18 responden atau sebesar 60%. 6. Tanggapan responden yang dirasakan atas kepuasan terhadap akses informasi mengenai aset Pertamina biasa saja, menjawab sangat penting sebanyak 1 responden atau sebesar 3%, penting sebanyak 13 responden atau sebesar 43%, biasa saja sebanyak 14 responden atau sebesar 47%, tidak penting sebanyak 2 responden atau sebesar 7%.
4.4 Analisis Persepsi Pelanggan Terhadap Optimalisasi Aset Penunjang Usaha di PT Pertamina (Persero) a. Uji Validitas Pengujian Validitas dilakukan dengan metode analisis korelasi product moment.
Perhitungan dilakukan dengan bantuan program SPSS 17 nilai
signifikannya yang valid. Pengujian validitas selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:
54
Tabel 4.4 Uji Validitas Persepsi Pelanggan Correlations x.1 x.1
Pearson Correlation
x.2 1
x.2
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
x.3
.458
.000
.199
.011
.000
.001
.000
30
30
30
30
30
30
.310
.159
*
.420
*
.427
.635**
.096
.401
.021
.019
.000
.000
.712
**
.575
**
.797
30
30
30
30
Pearson Correlation
.241
.310
1
.704**
.327
.324
.717**
Sig. (2-tailed)
.199
.096
.000
.078
.081
.000
30
30
30
30
30
30
30
Pearson Correlation
.458*
.159
.704**
1
.348
.498**
.775**
Sig. (2-tailed)
.011
.401
.000
.059
.005
.000
30
30
30
30
30
30
30
.712**
.420*
.327
.348
1
.417*
.715**
.000
.021
.078
.059
.022
.000
30
30
30
30
30
30
30
.575**
.427*
.324
.498**
.417*
1
.722**
.001
.019
.081
.005
.022
30
30
30
30
30
30
30
**
**
**
**
**
**
1
Pearson Correlation
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Total
.241
1
**
Total
30
Sig. (2-tailed)
x.6
.668
*
x.6
30
N x.5
**
x.5
30
N x.4
30
x.4
**
.668
Sig. (2-tailed) N
x.3
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
.797
.635
.717
.775
.715
.000
.722
.000
.000
.000
.000
.000
.000
30
30
30
30
30
30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
55
30
Berdasarkan hasil uji diatas didapatkan hasil bahwa Variabel x.1, x.2, x.3, x.4, x.5, x.6 dengan item total.
Nilai kemudian dibandingkan dengan r table
product moment (pada signifikansi 0,05 dengan uji 2 sisi dan N = 30). Output yang diperoleh lebih besar dari nilai r table. Jadi dapat disimpulkan bahwa persepsi pelanggan memiliki instrument yang valid. Tabel 4.5 Uji Validitas Optimalisasi Aset Penunjang Usaha Correlations y.1 y.1
Pearson Correlation
y.2 1
Sig. (2-tailed) N y.2
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
y.3
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
y.4
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
y.5
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
y.6
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Total Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
y.3 **
.620
.000 30
30
**
1
.620
.000 30
30
**
**
.688
.000 30 **
.720
.512
y.4 **
.688
.000 30 **
.512
30 **
.720
.000 30 **
.574
30
1
**
**
**
.649
.000 30
30
**
1
.649
**
**
**
30 **
**
.000
**
.549
30 .734
30
30
**
**
.002
30
30
30 .549
30
.000
.650
**
.000
.003
30 .003
30 .521
.000
**
.860
30
.001
.000
.000
.650
.001
30
.521
.727
Total **
30
.000 .727
y.6 **
.004
.004 .574
y.5 **
.748
.000 30 **
.863
.658
.748
.000 30 **
.658
30 **
.000 30 **
.626
**
.885
.000 30 **
.837
.000
.000
.000
30
30
30
1
**
.000 .626
.863
.802
.000 30
30
**
1
.802
**
.876
.000 30 **
.888
.000
.002
.000
.000
.000
30
30
30
30
30
30
30
**
**
**
**
**
**
1
.860
.734
.885
.837
.876
.000 .888
.000
.000
.000
.000
.000
.000
30
30
30
30
30
30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
56
30
Berdasarkan hasil uji diatas didapatkan hasil bahwa Variabel y.1, y.2, y.3, y.4, y.5, y.6 dengan item total.
Nilai kemudian dibandingkan dengan r table
product moment, output yang diperoleh lebih besar dari nilai r table. Jadi dapat disimpulkan bahwa optimalisasi aset penunjang usaha memiliki instrument yang valid. b. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Uji reabilitas yang digunakan dengan software computer pada Alpha Cronbach’s. variabel dapat dikatakan andal (reliable) bila memiliki koefisien reabilitas 0.6 atau lebih dan sebaliknya. Pengujian Realibilitas dapa dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 4.6 Tingkat Reliabilitas Berdasarkan Nilai Alpha Alpha
Tingkat Reliabilitas
0,00 – 0,20
Kurang Reliabel
>0,20 – 0,40
Agak Reliabel
>0,40 – 0,60
Cukup Reliabel
>0,60 – 0,80
Reliabel
>0,80 – 1,00
Sangat Reliabel
57
Dari perhitungan hasil kuisioner menggunakan SPSS Versi 17, maka diperoleh data uji reliabilitas pengaruh persepsi pelanggan terhadap optimalisasi aset penunjang usaha pada tabel 4.7 berikut : Tabel 4.7 Uji Reliabilitas Persepsi Pelanggan Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's
Standardized
Alpha
Items .814
N of Items .825
6
Berdasarkan hasil uji reliability diatas dapat dilihat bahwa persepsi pelanggan pada penelitian ini adalah reliable, karena indeks koefisien reliabilitas lebih besar dari 0,6 dengan kriteria tinggi (0,814) Tabel 4.8 Uji Reliabilitas Optimalisasi Aset Penunjang Usaha Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's
Standardized
Alpha
Items .920
N of Items .921
58
6
Berdasarkan hasil uji reliability diatas dapat dilihat bahwa optimalisasi aset pada penelitian ini adalah sangat reliable, karena indeks koefisien reliabilitas lebih besar dari 0,6 dengan kriteria tinggi (0,920)
c. Uji Asumsi Klasik Sebelum melakukan analisis regresi untuk menguji hipotesis, perlu dilakukan uji asumsi klasik untuk menentukan apakah regresi yang dipakai sah atau tidak. Uji asumsi klasik yang diuji adalah sebagai berikut:
1. Uji Normalitas Pengujian normalitas dilakukan terhadap variabel dengan menggunakan One Sample Kolmogorov-Smirnov Test. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah variabel persepsi pelanggan dan optimalisasi asset penunjang usaha telah terdistribusi normal atau tidak. Hasil uji normalitas tersebut disajikan pada tabel 4.9
59
Tabel 4.9 Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
X7
N Normal
Y7
30
30
Mean
26.2333
21.1000
Std. Deviation
2.59553
3.35641
Absolute
.164
.128
Positive
.077
.128
Negative
-.164
-.114
Kolmogorov-Smirnov Z
.899
.704
Asymp. Sig. (2-tailed)
.394
.705
a,,b
Parameters
Most Extreme Differences
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Berdasarkan tabel 4.9, terlihat bahwa variabel presepsi pelanggan dengan signifikansi 0,394, optimalisasi asset dengan signifikansi 0,705 yang terdistribusi normal karena memiliki nilai signifikansi lebih dari 0,05. Pengujian normalitas dapat pula menggunakan grafik P-P Plot. Data normal adalah data yang membentuk titik-titik yang menyebar tidak jauh dari garis
60
diagonal. Hasil pengujian normalitas data dengan menggunakan Grafik P-P Plot disajikan pada gambar 4.1.
Gambar 4.1 Distribusi Normal
61
Gambar 4.2 Sebaran Data
Hasil analisis regresi dengan grafik P-P Plot terhadap residual regresi sudah menunjukkan adanya pola grafik yang normal, yaitu adanya sebaran titik yang berada tidak jauh dari garis diagonal. Hal ini berarti bahwa model regresi tersebut sudah berdistribusi normal.
62
2. Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Untuk mendeteksi adanya multikolinieritas dapat dilakukan dengan menganalisis korelasi antara variabel dan perhitungan nilai tolerance serta Variance Inflation Factor (VIF). Variabel bebas tidak mengalami multikolinieritas apabila nilai tolerance tidak kurang dari 0,10 atau nilai VIF tidak lebih dari 10. Hasil uji multikolinieritas disajikan pada tabel 4.10 Tabel 4.10 Uji Multikolonieritas Coefficients
a
Collinearity Statistics
Model
1
Tolerance
Optimalisasi asset
VIF
1.000
1.000
a. Dependent Variable: X7
Sumber : Hasil pengolahan data sekunder
Berdasarkan tabel 4.10, hasil perhitungan nilai tolerance dari variabel independen menunjukkan bahwa tidak ada yang memiliki nilai Tolerance kurang dari 0,10 yang berarti tidak ada kolerasi antar variabel independen yang nilainya lebih dari 95%. Serta dari hasil perhitungan nilai VIF juga menunjukkan hal yang sama, yaitu tidak ada variabel independen yang 63
memiliki nilai VIF lebih dari 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolonieritas antar variabel independen dalam model regresi ini. 3. Autokorelasi Autokorelasi bertujuan menguji apakah model regresi linear ada korelasi antara kesalahan penggangu pada periode t dengan kesalahan penggangu pada periode t-1 (sebelumnya). Untuk mendeteksi adanya autokorelasi penelitian ini tidak menggunakan Durbin Watson (D-W) karena antara jumlah sampel dan variabel independen yang diuji tidak sesuai, maka untuk mendeteksi autokorelasi penelitian ini menggunakkan uji statistics Q:Box-Pierce dan Ljung Box. Kriteria adanya autokorelasi adalah jika jumlah lag yang signifikan lebih dari dua, dan jika lag yang signifikan dua atau kurang dari dua, maka dikatakan tidak ada autokorelasi (Imam, 2006:107). Hasil uji autokorelasi disajikan pada tabel 4.11.
64
Tabel 4.11 Uji Autokorelasi
b
Model Summary
Model
R
1
.711
Adjusted R
Std. Error of
Durbin-
Square
the Estimate
Watson
R Square a
.506
.488
1.85668
1.864
a. Predictors: (Constant), Y7 b. Dependent Variable: X7
Dilihat
dari
data
bahwa
sudah
memenuhi
syarat
dengan
rumus
DU < DW < 4-DU.
4. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Cara untuk mendeteksi heteroskedastisitas dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi standar variabel dependen (ZPRED) dengan nilai residual yang distudentized (SRESID). Jika gambar tersebut tidak membentuk pola tertentu yang teratur maka disimpulkan bebas dari heteroskedastisitas. Deteksi heteroskedastisitas dapat dilihat pada gambar 4.3.
65
Gambar 4.3 Uji Heteroskedastisitas
Berdasarkan gambar 4.3, terlihat titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.
d. Analisis Regresi Linier Sedehana Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah variable bebas yaitu persepsi pelanggan dapat berpengaruh terhadap variable terikat yaitu optimalisasi aset penunjang usaha.
Variable tersebut diolah dengan menggunakan metode
regresi berganda pada program SPSS 17.
66
Sebelumnya akan dilakukan uji koefisien determinasi dan koefisien korelasi, dimana tingkat hubungan (nilai R) dan R square antara variable bebas dengan variable terikat. Untuk mengetahui seberapa besar variabel independen dapat menjelaskan variasi variabel dependen dapat dilihat pada tabel 4.12. Tabel 4.12 Koefisien Determinasi b
Model Summary
Std. Error of the Model
1
R
.711
R Square a
Adjusted R Square
.506
.488
Estimate
1.85668
a. Predictors: (Constant), Y7 b. Dependent Variable: X7
Besarnya koefisien determinasi adalah 48,8% yang bermakna bahwa variabel independen hanya mampu menjelaskan 48,8% variasi dari nilai variabel dependennya, yaitu Presepsi Pelanggan. Sedangkan sisanya 51,2% dijelaskan oleh faktor lain yang dapat mempengaruhi presepsi pelanggan yang tidak dikaji dalam penelitian ini.
Untuk mengetahui apakah variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependennya, dapat dilihat dari tabel 4.13.
67
Tabel 4.13 Uji F (Simultan) b
ANOVA
Model
1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
98.843
1
98.843
Residual
96.523
28
3.447
195.367
29
Total
F
28.673
Sig. a
.000
a. Predictors: (Constant), Y7 b. Dependent Variable: X7
Berdasarkan hasil uji ANOVA atau F test didapat nilai F hitung sebesar 28,673 dengan probabilitas 0,000 atau sebesar 0%. Karena probabilitas jauh lebih kecil dari 0,05 dan termasuk dalam kategori signifikan, maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi presepsi pelanggan terhadap optimalisasi asset.
Untuk mengetahui variabel independen mana yang memberikan pengaruh secara parsial signifikan terhadap optimalisasi aset penunjang usaha maka dapat dilihat dari tabel 4.14.
68
Tabel 4.14 Uji T (Parsial) a
Coefficients
Standardized Unstandardized Coefficients
Model
1
B
(Constant)
Std. Error
37.839
2.194
-.550
.103
Optimalisasi
Coefficients
Beta
t
-.711
Sig.
17.248
.000
-5.355
.000
asset a. Dependent Variable: presepsi pelanggan
Berdasarkan hasil analisis data pada tabel 4.14, maka hasil persamaan regresinya dapat ditulis sebagai berikut: Y’ =
a + bX
Y’ =
37.839 – 0.550X
Keterangan : Y’
: nilai prediksi variabel dependen (optimalisasi aset penunjang usaha)
a
: konstanta; besarnya sama dengan Y’ jika X = 0
b
: koefisien regresi, yaitu nilai peningkatan atau penurunan
69
variabel Y’ yang didasarkan variabel X X
: persepsi pelanggan
Persamaan di atas berarti persepsi pelanggan = 37.839 – 0.550. Dimana persepsi pelanggan berpengaruh terbalik terhadap optimalisasi aset penunjang usaha. Berdasarkan tabel koefisien signifikan regresi (Sig) pada tabel menunjukkan angka 0.000 pada persepsi pelaggan. Angka tersebut lebih kecil dari pada angka signifikan (α) yang digunakan yaitu 5% atau 0.05. hal ini berarti Ho yang diuji dalam penelitian ini ditolak.
Dari hasil tersebut maka dapat
dikatakan bahwa persepsi pelanggan mempengaruhi optimalisasi aset penunjang usaha. a. Pengujian Hipotesis Ho : b = 0, Artinya tidak ada pengaruh signifikan antara persepsi pelanggan terhadap optimalisasi aset penunjang usaha. Ho : b ≠ 0, Artinya ada pengaruh signifikan antara persepsi pelanggan terhadap optimalisasi aset penunjang usaha.
Uji statistik t (uji t) digunakan untuk menganalisis pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
70
Dalam penelitian ini menganalisis
bagaimana pengaruh persepsi pelanggan dalam mempengaruhi optmalisasi aset penunjang usaha. Berdasarkan tabel 4.14 diatas menunjukan bahwa persepsi pelanggan mempengaruhi optimalisasi aset penunjang usaha di PT Pertamina (Persero).
71