BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
Analisis Rasio Keuangan Laporan keuangan merupakan cerminan dari kinerja perusahaan pada satu
periode tertentu. Namun bila hanya melihat laporan keuangan, belum bisa mencerminkan kinerja yang sebenarnya. Informasi dan gambaran perkembangan keuangan perusahaan bisa diperoleh dengan analisis rasio terhadap laporan keuangan. Laporan keuangan PT bank BTPN sebagai dasar analisis dapat dilihat di dalam lampiran. Adapun hasil perhitungan untuk analisa laporan keuangan bank BTPN adalah sebagai berikut: Tabel 1. ROA bank BTPN dan rata – rata industri tahun 2007 dan 2008 4.1.1 No
Return On Asset (ROA) Keterangan
1 Bank BTPN 2 Rata - rata industri sumber: www.bi.go.id
ROA Tahun 2007 6.14 2.99
Tahun 2008 4.48 2.66
Dilihat pada tabel 1, ROA bank BTPN tahun 2007 dan tahun 2008 berada diatas rata – rata industri bank sejenis meskipun mengalami penurunan di tahun 2008
dari tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan peningkatan presentase laba lebih rendah dari pertumbuhan rata – rata aktiva. Artinya terjadi kenaikan aktiva yang belum diseimbangi dengan kemampuan bank BTPN untuk meningkatkan laba. Meskipun demikian bank BTPN masih diatas rata – rata industri. Semakin besar presentase diatas rata – rata maka semakin baik artinya. Tabel 2. ROE bank BTPN dan rata – rata industri tahun 2007 dan 2008 4.1.2 No
Return On Networth (ROE) Keterangan
1 Bank BTPN 2 Rata - rata industri sumber: www.bi.go.id
ROE Tahun 2007 36.27 15.23
Tahun 2008 28.44 9.54
Dilihat dari tabel 2, ROE bank BTPN tahun 2007 dan tahun 2008 berada diatas rata – rata industri bank sejenis meskipun mengalami penurunan di tahun 2008 dari tahun sebelumnya. Hal ini menunjukan bank BTPN telah melakukan perolehan laba dari modalnya sendiri. Semakin besar presentasi diatas rata – rata maka semakin baik artinya.
Tabel 3. NIM bank BTPN dan rata – rata industri tahun 2007 dan 2008 4.1.3 No 1 2
Net Interest Margin (NIM) Keterangan Bank BTPN Rata - rata industri
NIM Tahun 2007 13.84 7.98
Tahun 2008 11.40 6.87
sumber: www.bi.go.id Dilihat dari tabel 3, NIM bank BTPN tahun 2007 dan tahun 2008 berada diatas rata – rata industri bank sejenis meskipun mengalami penurunan di tahun 2008 dari tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh kenaikan rata – rata aktiva produktif dan tidak diseimbangi dengan kenaikan pendapatan laba operasional. Meskipun begitu angka diatas telah menunjukan bank BTPN berhasil mampu mendapatkan laba bersih yang tinggi dibandingkan dengan pendapatan operasional. Semakin besar presentasi diatas rata – rata semakin baik artinya.
Tabel 4. BOPO bank BTPN dan rata – rata industri tahun 2007 dan 2008 4.1.4
Biaya Operasional Dibandingkan Dengan Pendapatan Operasional
(BOPO) No
Keterangan
1 Bank BTPN 2 Rata - rata industri sumber: www.bi.go.id
BOPO Tahun 2007 73.44 82.74
Tahun 2008 77.53 83.58
Dilihat dari tabel 4, BOPO bank BTPN tahun 2007 dan tahun 2008 berada dibawah rata – rata industri bank sejenis meskipun mengalami kenaikan di tahun 2008 dari tahun sebelumnya. Hal ini menunjukan bahwa bank BTPN telah mampu melakukan efisiensi terhadap biaya operasional untuk mendapatkan pendapatan operasional. Semakin kecil persentase diatas rata – rata semakin baik artinya.
Tabel 5. CAR bank BTPN dan rata – rata industri tahun 2007 dan 2008 4.1.5 No
Capital Adequacy Ratio (CAR) Keterangan
1 Bank BTPN 2 Rata - rata industri sumber: www.bi.go.id
CAR Tahun 2007 24.00 23.14
Tahun 2008 23.67 24.00
Dilihat dari tabel 5, CAR bank BTPN tahun 2007 berada diatas rata – rata industri dan CAR tahun 2008 berada dibawah rata – rata industri bank sejenis. Dalam kategori bank baik, CAR harus menunjukan presentase diatas 8%. Meskipun dalam perhitungan CAR BTPN pada tahun 2008 dibawah rata – rata industri, bank BTPN masih dapat dikatakan bank baik karena mempunyai CAR diatas rata – rata sebesar 8% yang telah ditentukan oleh Bank Indonesia. Semakin besar presentase CAR diatas 8% semakin baik artinya.
Tabel 6. LDR bank BTPN dan rata – rata industri tahun 2007 dan 2008 4.1.6 Loan To Deposit Ratio (LDR) No
Keterangan
1 Bank BTPN 2 Rata - rata industri sumber: www.bi.go.id
LDR Tahun 2007 89.18 78.26
Tahun 2008 91.61 80.72
Dilihat dari tabel 6, LDR bank BTPN tahun 2007 dan tahun 2008 berada diatas rata – rata industri bank sejenis. Hal ini menunjukan bank BTPN mampu menarik kepercayaan pihak ketiga untuk sejumlah dana dan keberhasilan dalam penyaluran kembali dalam bentuk kredit. Semakin besar presentase diatas rata – rata semakin baik artinya.
4.2
Perbandingan rasio keuangan Bank BTPN dengan rata-rata industri
tahun 2007 - 2008 Rekapitulasi indikator rasio pada laporan keuangan Bank BTPN tahun 2007 dan 2008 yang dibandingkan dengan rasio dari rata-rata industri bank sejenis nondevisa, hasilnya sebagai berikut:
Tabel 7. Rekapitulasi perhitungan rasio keuangan bank BTPN dan rata – rata industri sejenis tahun 2007 dan 2008 RATA2 INDUSTRI
BANK BTPN
INDIKATOR
2008
2007
2008
2007
ROE (%)
9.54
15.23
28.44
36.27
CAR (%)
24.00
23.14
23.67
24.00
LDR (%)
80.72
78.26
91.61
89.18
BOPO (%)
82.74
83.58
77.53
73.44
NIM (%)
6.87
7.98
11.40
13.84
ROA (%)
2.66
2.99
4.48
6.14
sumber: hasil olah data Pembahasan yang dilakukan adalah menilai selisih angka rasio tersebut. Perbedaan angka rasio bank BTPN dan rata-rata industri menentukan kinerja bank BTPN pada dua tahun belakangan ini.
Dilihat dari tabel 7, dapat dilihat indikator rasio bank BTPN yang akan diperbandingkan dengan indikator rasio dari rata – rata industri sejenis. Untuk rasio ROE bank BTPN pada tahun 2007 dan 2008 berada diatas rata – rata industri sejenis, kemudian untuk CAR bank BTPN tahun 2007 berada diatas rata – rata industri sejenis tetapi pada tahun 2008 CAR bank BTPN berada dibawah rata – rata industri sejenis. Untuk rasio LDR bank BTPN pada tahun 2007 dan tahun 2008 berada diatas rata – rata industri sejenis, kemudian untuk rasio BOPO bank BTPN pada tahun 2007 dan tahun 2008 berada dibawah rata – rata industri sejenis yang berarti menunjukan hasil yang baik. Untuk rasio NIM bank BTPN pada tahun 2007 dan tahun 2008 berada diatas rata – rata industri sejenis, dan kemudian untuk rasio ROA bank BTPN pada tahun 2007 dan tahun 2008 berada diatas rata – rata industri sejenis. Rata – rata industri yang dighunakan diatas adalah rata – rata industri dari bank sejenis bank BTPN yaitu bank umum swasta nasional non-devisa yang daftar bank – banknya dapat dilihat di lampiran 2. Ketatnya pesaingan dalam industri perbankan sangat kuat, tetapi bank BTPN masih bisa bertahan dengan menunjukan secara garis besar indikator rasio yang berada diatas rata – rata industri.