BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Penetapan Biaya Produksi Standar Biaya standar merupakan biaya yang dianggarkan terlebih dahulu sebelum perusahaan memulai produksi. Biaya Standar yang ditetapkan mempunyai suatu pedoman, dimana penetapan standar ini memberikan informasi terhadap biaya yang akan dikeluarkan untuk memproduksi suatu barang dan juga untuk mengukur tingkat efisiensi biaya produksi. Biaya-biaya yang distandarkan oleh perusahaan antara lain biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik. Penetapan biaya produksi harus dilakukan dengan teliti dan hati-hati oleh perusahaan. Tujuannya adalah agar perusahaan tidak mengalami kerugian karena kesalahan dalam penetapannya. Standar bahan baku langsung yang dikembangkan oleh perusahaan adalah standar kuantitas bahan baku dan standar harga bahan baku. Standar kuantitas bahan baku ditetapkan berdasarkan jumlah bahan yang dibutuhkan untuk memproduksi suatu jenis barang. Sedangkan standar harga bahan baku berdasarkan pengalaman yang lalu. Standar tenaga kerja langsung yang ditetapkan oleh perusahaan adalah standar tarif upah dan standar efisiensi tenaga kerja langsung. PT XYZ menetapkan standar tarif berdasarkan atas tarif upah yang ditetapkan oleh pemerintah dan lamanya pekerja bekerja. Sedangkan standar efisiensi tenaga
58
59
kerja langsung didasarkan atas pelaksanaan kerja yang sesungguhnya oleh para pekerja yang mempunyai kemampuan sama rata ketika bekerja dengan mesin pada kondisi normal. Standar tarif overhead yang ditetapkan oleh perusahaan terdiri dari tarif biaya overhead tetap dan tarif overhead variabel. Standar overhead pabrik dengan jumlah jam kerja yang diperkirakan akan dibutuhkan untuk menghasilkan produk tertentu yang telah ditetapkan berdasarkan anggaran produksi. 1. Penetapan Biaya Standar Bahan Baku Dalam membuat Wood Stain, perusahaan menggunakan 6 jenis bahan baku yaitu SL006, AD7022, PRT, AD70410, RM40023, dan PGM1413. Perusahaan melakukan pembelian bahan baku berdasarkan satuan berat yaitu kg. Berikut ini akan disajikan data yang memperlihatkan standar kuantitas tiap-tiap jenis bahan baku yang diperlukan. Tabel 4.1 Standar Bahan Baku untuk 1 Drum (114,305 kg) Wood Stain
Campuran Komposisi Harga Standar Biaya Standar (kg) (%) SL006 110,410 94,660 Rp 1.100,00 Rp 121.451,00 AD7022 3,680 3,155 Rp 8.827,50 Rp 32.485,20 PRT 0,018 0,015 Rp 7.500,00 Rp 135,00 AD70410 1,840 1,578 Rp 3.100,00 Rp 5.704,00 RM40023 0,230 0,197 Rp 20.000,00 Rp 4.600,00 PGM-1413 0,460 0,394 Rp 12.870,00 Rp 5.920,20 Total 116,638 Rp 170.295,40 Hasil 114,305 Sumber : PT. XYZ Bahan Baku
Rasio Hasil = 114,305 = 0,98
60
116,638 Biaya Standar Hasil (Spy) = Rp 170.295/drum
Jumlah Produksi Perusahaan selama Tahun 2006 adalah sebagai berikut :
Tabel 4.2 Produksi Wood Stain Tahun 2006
Periode
Produksi Wood Stain (Drum)
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Total Sumber : PT. XYZ
1.913 1.919 1.935 1.985 1.979 1.975 1.968 1.935 1.947 1.896 1.913 1.912 23.277
61
Standar bahan baku yang ditetapkan oleh perusahaan pada tahun 2006 adalah sebagai berikut : Tabel 4.3 Standar Kuantitas Bahan Baku (dalam satuan kg)
Bahan Baku Periode SL006
AD7022
PRT
Januari
211.284,35
7.042,07
35,71
3.522,15
439,71
879,42
223.203,41
Februari
211.891,48
7.062,30
35,82
3.532,27
440,97
881,95
223.844,79
Maret
213.595,98
7.119,05
36,10
3.560,65
444,52
889,03
225.645,33
April
219.133,34
7.303,67
37,04
3.652,99
456,05
912,09
231.495,18
Mei
218.476,12
7.281,77
36,93
3.642,04
454,68
909,35
230.800,89
Juni
217.962,88
7.264,66
36,84
3.633,48
453,61
907,22
230.258,69
Juli
217.255,59
7.214,09
36,72
3.621,69
452,14
904,27
229.484,50
Agustus
213.655,00
7.121,08
36,11
3.561,67
444,64
889,30
225.707,80
September
214.927,18
7.163,48
36,33
3.582,88
447,29
894,58
227.051,74
Oktober
209.394,08
7.006,07
33,39
3.490,64
435,78
871,55
221.231,51
November
211.152,90
7.037,69
35,69
3.519,96
439,44
878,87
223.064,55
Desember
211.198,15
7.039,19
35,70
3.520,71
439,53
879,07
223.112,35
42.841,13 5.348,36
10.696,70
2.714.900,74
Total 2.569.927,05 Sumber : PT. XYZ
85.655,12 432,38
AD70410 RM40023 PGM-1413
Total
62
Sedangkan standar campuran bahan baku adalah sebagai berikut : Rumus untuk menghitung standar mix bahan baku adalah : Standar Mix = (standar campuran x total kuantitas input aktual perper bulan) Standar Mix = standarproposi proporsi campuran x total kuantitas input aktual bulan Tabel 4.4 Standar Campuran Bahan Baku (dalam satuan kg)
Bahan Baku
Periode SL006
AD7022
PRT
AD70410
RM40023 PGM-1413
Total
Januari
213.462,09
7.114,65
36,08
3.558,45
444,24
888,48
225.504,00
Februari
214.075,49
7.135,09
36,19
3.568,68
445,52
891,04
226.152,00
Maret
214.688,99
7.155,48
36,28
3.578,87
446,79
893,58
226.800,00
April
220.822,85
7.359,98
37,33
3.681,15
459,57
919,12
233.280,00
Mei
219.596,05
7.319,10
37,12
3.660,71
457,01
914,01
231.984,00
Juni
220.209,46
7.339,54
37,22
3.670,93
458,29
916,57
232.632,00
Juli
218.394,96
7.251,92
36,91
3.640,68
454,51
909,01
230.688,00
Agustus
215.302,27
7.175,98
36,39
3.589,13
448,07
896,16
227.448,00
September
217.142,47
7.237,32
36,70
3.619,81
451,90
903,80
229.392,00
Oktober
210.984,65
7.059,29
33,64
3.517,16
439,09
878,17
222.912,00
November
212.235,29
7.073,77
35,87
3.538,00
441,69
883,38
224.208,00
Desember
213.375,00
7.111,74
36,07
3.557,00
444,06
888,13
225.412,00
Total 2.590.289,56 86.333,86 Sumber : Data primer diolah tahun 2008
435,81
43.180,58
5.390,74
10.781,45
2.736.412,00
63
Berikut ini akan disajikan data mengenai hasil standar berdasarkan standar campuran bahan baku : Rumus untuk menghitung hasil standar adalah : Hasil Standar = rasio input x total input aktual
Tabel 4.5 Hasil Standar
Periode
Produksi Wood Stain (Drum)
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Total
1.933 1.939 1.945 2.000 1.989 1.995 1.978 1.950 1.967 1.911 1.923 1.932 23.462
Sumber : Data primer diolah tahun 2008
64
Tabel 4.6 Standar Biaya Bahan Baku Tahun 2006
Biaya Bahan Baku (Rp) 1 SL006 2.826.919.755,00 2 AD7022 756.120.571,80 3 PRT 3.242.850,00 4 AD70410 132.807.503,00 5 RM40023 106.967.200,00 6 PGM-1413 137.666.529,00 Sumber : Data primer diolah tahun 2008 No. Bahan Baku
Rumus : Standar Biaya Bahan Baku = (harga standar x total keseluruhan standar bahan baku) 2. Penetapan Biaya Standar Tenaga Kerja Langsung Kegiatan proses produksi pada PT. XYZ untuk setiap harinya terdiri dari 2 (dua) shift yaitu shift pertama dari pukul 8.00 sampai dengan 16.00 dan shift kedua dari pukul 20.00 sampai dengan 04.00. Pekerja bekerja selama 8 jam setiap harinya. Dalam seminggu pekerja bekerja dari hari senin sampai dengan hari jumat selama 5 hari atau 40 jam. Pekerja lembur dapat dilakukan antara pukul 16.00 dan pukul 20.00 untuk pekerja shift pertama dan antara pukul 04.00 dan 08.00 untuk pekerja shift kedua. Jam kerja standar yang dibutuhkan untuk membuat wood stain dibutuhkan 0,3 jam atau 18 menit. Dalam kegiatan proses produksi perusahaan membutuhkan 32 orang, yang meliputi 5 jenis pekerjaan sebagai berikut :
65
a. Unit Bumbary (6 orang), yang mempunyai tugas menimbang bahan baku sesuai dengan komposisi yang ada dan memasukkannya kedalam mesin bumbary secara kontinu untuk pengadukan lebih lanjut. b. Unit Mixing 1 (4 orang), yang mempunyai tugas mencampur bahanbahan dan proses pengadukan /mixer sampai rata. c. Unit Mixing 2 (4 orang), yang mempunyai tugas proses penyaringan dan mengontrol hasil dari proses pengadukan serta membersihkan adukan dari material/bahan cat yang tidak hancur pada proses tersebut. d. Unit Laboran (10 orang), yang mempunyai tugas pengetesan hasil pembuatan cat yaitu pemeriksaan kualitas cat oleh bagian teknik dan laboratorium apakah sudah memenuhi criteria dan standarisasi cat yaitu : Tes kehalusan, tes PH meter, tes warna, tes kekuatan atau daya rekat. e. Unit Packaging (8 orang), yang mempunyai tugas memproses lebih lanjut atas hasil produksi cat kedalam kaleng, gallon, pail atau drum sehingga siap untuk dipasarkan. Standar tarif upah untuk masing-masing pekerja ini ditentukan oleh bagian produksi dengan berpedoman terhadap pemerintah mengenai tarif upah minimum (UMR), sekaligus mempertimbangkan lamanya para pekerja bekerja. Sedangkan uang lembur dibayar berdasarkan banyak jam lembur dikalikan dengan upah lembur per jam. Satu orang tenaga kerja dibayar dengan upah pokok + upah makan, pembayaran dilakukan setiap bulan.
66
Besarnya upah per jam yang diterima masing-masing pekerja adalah sebesar :
Unit Bumbary =
Rp 29.500 + Rp 2.500 8 jam kerja
=
Rp32.000 = Rp 4.000/jam 8 jam kerja
Unit Mixing 1 =
Rp 25.500 + Rp 2.500 8 jam kerja
=
Rp28.000 = Rp 3.500/jam 8 jam kerja
Unit Mixing 2 =
Rp 23.500 + Rp 2.500 8 jam kerja
=
Rp26.000 = Rp 3.250/jam 8 jam kerja
Unit Laboran =
Rp 24.700 + Rp 2.500 8 jam kerja
=
Rp27.200 = Rp 3.400/jam 8 jam kerja
Unit Packaging
Rp 27.900 + Rp 2.500 8 jam kerja
=
Rp30.400 = Rp 3.800/jam 8 jam kerja
=
Tabel 4.7 Standar Jam Kerja Langsung untuk 1 Drum (114.305 kg) Wood Stain
Jenis Proporsi Standar Jam Pekerjaan Campuran (%) Bumbary 0,050 16,67 Mixing 1 0,167 55,67 Mixing 2 0,050 16,67 Laboran 0,008 2,67 Packaging 0,025 8,33 Total 0,300 jam Sumber : PT. XYZ
Harga Standar Biaya Standar Rp Rp Rp Rp Rp
Rasio Hasil = 114,305 = 381 0,3 jam Biaya Standar Hasil (Spy) = Rp 1.069,20 / drum
4.000,00 3.500,00 3.250,00 3.400,00 3.800,00
Rp 200,00 Rp 584,50 Rp 162,50 Rp 27,20 Rp 95,00 Rp 1.069,20
67
Berikut ini akan disajikan data tentang standar jam kerja langsung pada masing-masing jenis pekerjaan, standar campuran jam kerja, dan biaya standar tenaga kerja langsung.
Tabel 4.8 Standar Jam Kerja Langsung
Periode
Bumbary Mixing 1 Januari 95,70 319,50 Februari 96,00 320,60 Maret 96,90 323,30 April 99,20 331,20 Mei 98,90 330,10 Juni 98,70 329,60 Juli 98,40 328,50 Agustus 96,90 323,30 September 97,50 325,70 Oktober 94,90 316,80 November 95,50 319,10 Desember 95,70 319,50 Total 1.164,30 3.887,20 Sumber : PT. XYZ
Jenis Pekerjaan Mixing 2 Laboran 95,70 15,30 96,00 15,40 96,90 15,50 99,20 15,80 98,90 15,70 98,70 15,70 98,40 15,60 96,90 15,50 97,50 15,60 94,90 15,10 95,50 15,20 95,70 15,30 1.164,30 185,70
Packaging 47,80 48,00 48,40 49,60 49,40 49,30 49,10 48,40 48,70 47,30 47,70 47,80 581,50
Total 574,00 576,00 581,00 595,00 593,00 592,00 590,00 581,00 585,00 569,00 573,00 574,00 6.983,00
Rumus standar campuran tenaga kerja langsung adalah : Standar Mix = standar proporsi campuran x total kuantitas input aktual per bulan
68
Tabel 4.9 Standar Campuran Jam Kerja Langsung
Jenis Pekerjaan Periode
Bumbary
Mixing 1
Mixing 2
Januari 96,70 322,84 Februari 97,00 323,94 Maret 97,40 324,97 April 100,03 333,98 Mei 99,57 332,33 Juni 98,87 330,16 Juli 99,90 333,51 Agustus 97,57 325,53 September 98,33 328,48 Oktober 95,57 319,03 November 96,17 321,33 Desember 96,53 322,28 Total 1.173,64 3.918,37 Sumber : Data primer diolah tahun 2008
96,70 97,00 97,40 100,03 99,57 98,87 99,90 97,57 98,33 95,57 96,17 96,53 1.173,64
Laboran 15,46 15,56 15,58 15,93 15,81 15,73 15,84 15,61 15,73 15,21 15,31 15,43 187,19
Packaging 48,30 48,50 48,65 50,02 49,73 49,38 49,85 48,73 49,12 47,63 48,03 48,22 586,16
Total 580,00 582,00 584,00 600,00 597,00 593,00 599,00 585,00 590,00 573,00 577,00 579,00 7.039,00
Rumus : Standar biaya tenaga kerja = upah standar x total keseluruhan standar tenaga kerja
Tabel 4.10 Standar Biaya Tenaga Kerja Langsung Tahun 2006
Jenis Pekerjaan Bumbary Mixing 1 Mixing 2 Laboran Packaging
Biaya Tenaga Kerja (Rp) 4.657.200,00 13.605.200,00 3.783.975,00 631.380,00 2.209.700,00
69
3. Biaya Overhead Pabrik PT. XYZ telah mengelompokkan biaya overhead pabrik dalam 2 bagian, yaitu biaya overhead pabrik tetap dan biaya overhead pabrik variabel, berdasarkan kapasitas normal 2.000 Unit.
Tabel 4.11 PT. XYZ Anggaran Biaya Overhead Pabrik
JENIS BIAYA OVERHEAD PABRIK V/T BIAYA TETAP : Biaya Gaji dan Upah harian T Biaya Listrik T Biaya air T Biaya perbaikan mesin dan peralatan T Biaya perbaikan gedung T Biaya perbaikan kendaraan T Biaya penyusutan gedung T Biaya penyusutan mesin dan peralatan T Biaya penyusutan inventaris T Biaya penyusutan kendaraan T JUMLAH BIAYA TETAP BIAYA VARIABEL : Biaya bahan baku tidak langsung V Biaya bahan bakar dan pelumas V Biaya upah lembur V JUMLAH BIAYA VARIABEL TOTAL Sumber : PT. XYZ
JUMLAH 50.478.000 110.862.720 83.633.280 4.700.000 207.270 1.911.000 2.783.499 264.637.034 2.060.421 3.639.111 524.912.335 113.176.040 69.365.960 53.398.000 235.940.000 760.852.335
70
Diketahui bahwa pada kapasitas normal, jam mesin = 7.200 jam, maka tarif BOP standar dapat dihitung sebagai berikut :
Tarif Biaya Tetap Jam Mesin
= =
Rp524.912.335 7.200 jam mesin Rp 72.905 tarif BOP tetap
Tarif Biaya Variabel Rp235.940.000 = Jam Mesin 7.200 jam mesin Rp 32.769 tarif BOP variabel = Total BOP pada kapasitas normal : Tarif BOP Tetap + Tarif BOP Variabel = Rp 72.905 + 32.769 = Rp 105.674 per jam mesin
B. Biaya Produksi Aktual 1. Biaya Bahan Baku Berikut ini akan disajikan data-data mengenai kuantitas bahan baku aktual, hasil aktual, dan harga aktual bahan baku :
71
Tabel 4.12 Kuantitas Bahan Baku Aktual (dalam satuan kg)
Bahan Baku Periode
SL006
Januari 213.227,56 Februari 213.858,38 Maret 214.303,32 April 220.605,89 Mei 219.355,04 Juni 219.907,31 Juli 218.150,13 Agustus 214.959,43 September 216.945,97 Oktober 210.718,98 November 212.160,09 Desember 213.230,58 Total 2.587.422,68 Sumber : PT. XYZ
AD7022
PRT
7.033,47 7.040,11 7.144,20 7.313,33 7.235,97 7.309,63 7.235,28 7.169,15 7.209,95 7.004,21 7.016,29 7.083,59 85.795,18
38,34 38,14 38,73 39,06 38,94 39,23 38,91 37,78 38,63 37,59 38,09 38,56 462,00
AD70410 RM40023 PGM-1413 3.770,43 3.835,54 3.898,69 3.937,77 3.880,40 3.947,20 3.864,17 3.915,63 3.818,46 3.782,27 3.667,04 3.708,61 46.026,21
471,30 438,73 455,87 445,56 486,75 455,74 455,93 444,95 446,84 436,69 434,11 445,45 5.417,92
962,90 941,10 959,19 938,39 986,90 972,89 943,58 921,06 932,15 932,26 892,38 905,21 11.288,01
Total Mendatar 225.504 226.152 226.800 233.280 231.984 232.632 230.688 227.448 229.392 222.912 224.208 225.412 2.736.412
72
Tabel 4.13 Hasil Aktual
Periode
Produksi Wood Stain (Drum)
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Total Sumber : PT. XYZ
1.913 1.919 1.935 1.985 1.979 1.975 1.968 1.935 1.947 1.896 1.913 1.912 23.277
Tabel 4.14 Harga Aktual Bahan Baku / kg
No. Nama Bahan Harga (Rp) 1 SL006 1.150 2 AD7022 8.800 3 PRT 7.400 4 AD70410 3.080 5 RM40023 20.025 6 PGM-1413 12.900 Sumber : PT. XYZ
73
Sedangkan biaya bahan baku aktual selama tahun 2006 adalah sebagai berikut: Rumus : Biaya bahan baku aktual = harga aktual x total keseluruhan bahan baku aktual
Tabel 4.15 Biaya Bahan Baku Aktual Tahun 2006
No. 1 2 3 4 5 6
Nama Bahan SL006 AD7022 PRT AD70410 RM40023 PGM-1413
Harga (Rp) 2.975.536.082 754.997.584 3.418.800 141.760.727 108.493.848 145.615.329
2. Biaya Tenaga Kerja Langsung Jumlah tenaga kerja langsung, tarif upah aktual, dan biaya aktual yang dibayar oleh perusahaan selama tahun 2006 adalah sebagai berikut :
74
Tabel 4.16 Jam Kerja Langsung Aktual
Jenis Pekerjaan Periode
Bumbary
Januari 100,20 Februari 102,00 Maret 109,10 April 112,60 Mei 106,50 Juni 98,90 Juli 103,30 Agustus 102,30 September 110,20 Oktober 91,50 November 105,90 Desember 104,70 Total 1.247,20 Sumber : PT. XYZ
Mixing 1
Mixing 2
Laboran
Packaging
328,20 337,90 330,30 321,30 324,50 335,30 338,90 330,70 333,50 322,30 310,20 310,10 3.923,20
97,10 87,30 89,80 105,20 96,00 96,80 100,30 92,00 91,10 98,40 98,20 100,60 1.152,80
14,00 14,60 14,40 16,40 16,50 16,80 14,40 18,50 14,50 18,20 17,10 14,30 189,70
40,50 40,20 40,40 44,50 53,50 45,20 42,10 41,50 40,70 42,60 45,60 49,30 526,10
Total 580,00 582,00 584,00 600,00 597,00 593,00 599,00 585,00 590,00 573,00 577,00 579,00 7.039,00
Tabel 4.17 Tarif Upah Tenaga Kerja Langsung Aktual
Jenis Pekerjaan Tarif Upah / jam (Rp) Bumbary 3.800 Mixing 1 3.200 Mixing 2 3.400 Laboran 3.250 Packaging 3.700 Sumber : PT. XYZ Berikut akan disajikan biaya tenaga kerja langsung aktual adalah sebagai berikut : Rumus : Biaya tenaga kerja langsung aktual Tarif upah aktual x total keseluruhan jam Tabel=4.18 kerja aktual
75
Tabel 4.18 Biaya Tenaga Kerja Langsung Aktual Tahun 2006
Jenis Pekerjaan Biaya Tenaga Kerja (Rp) Bumbary 4.739.360 Mixing 1 12.554.240 Mixing 2 3.919.520 Laboran 616.525 Packaging 1.946.570
3. Biaya Overhead Pabrik Tabel 4.19 Biaya Overhead Pabrik Aktual
.
JENIS BIAYA OVERHEAD PABRIK V/T BIAYA TETAP : Biaya Gaji dan Upah harian T Biaya Listrik T Biaya air T Biaya perbaikan mesin dan peralatan T Biaya perbaikan gedung T Biaya perbaikan kendaraan T Biaya penyusutan gedung T Biaya penyusutan mesin dan peralatan T Biaya penyusutan inventaris T Biaya penyusutan kendaraan T JUMLAH BIAYA TETAP BIAYA VARIABEL : Biaya bahan baku tidak langsung V Biaya bahan bakar dan pelumas V Biaya upah lembur V JUMLAH BIAYA VARIABEL TOTAL Sumber : PT. XYZ
JUMLAH 50.478.000 110.862.720 83.633.280 4.794.000 261.572 1.911.000 3.479.374 264.637.304 2.060.420 3.639.111 525.756.781 114.307.800 70.059.620 52.864.020 237.231.440 762.988.221
76
C. Perhitungan dan Analisis Varian PT. XYZ telah menetapkan standar biaya produksi untuk setiap produk yang dihasilkan. Dengan adanya standar yang telah ditetapkan, perusahaan dapat mengetahui tingkat efisiensi biaya produksi dengan membandingkan antara biaya aktual yang terjadi dalam kegiatan produksi dengan biaya standar yang telah ditetapkan. Selisih antara biaya aktual dengan biaya standar disebut varian. Perbandingan antara biaya aktual yang terjadi dengan biaya standar yang telah ditetapkan kemungkinan dapat menimbulkan selisih yang menguntungkan (favourable) dan selisih biaya yang tidak menguntungkan (unfavourable). Kedua selisih ini sebaiknya dianalisa untuk dapat melakukan tindakan perbaikan. Analisa varian biaya produksi dibagi menjadi 3 bagian analisa yaitu analisa varian bahan baku langsung, analisa varian tenaga kerja langsung, dan analisa varian biaya overhead pabrik. 1. Analisa Varian Bahan Baku Langsung Untuk mempermudah melakukan analisa, penulis mencoba membuat suatu rekapitulasi biaya bahan baku standar dan rekapitulasi biaya bahan baku aktual yang merupakan data olahan dari tabel-tabel yang berkaitan dengan bahan baku, sebagai berikut :
77
Rekapitulasi Biaya Bahan Baku Standar Tabel 4.20 Rekapitulasi Biaya Bahan Baku Standar
No. Nama Bahan
Standar Keseluruhan Standar Harga Biaya Bahan Baku Bahan Baku (kg) Bahan Baku (Rp) Standar (Rp)
1 SL006 2.569.927,05 2 AD7022 85.655,12 3 PRT 432,38 4 AD70410 42.841,13 5 RM40023 5.348,36 6 PGM-1413 10.696,70 Total Sumber : Data primer diolah tahun 2008
1.100,00 8.827,50 7.500,00 3.100,00 20.000,00 12.870,00
2.826.919.755,00 756.120.571,80 3.242.850,00 132.807.503,00 106.967.200,00 137.666.529,00 3.963.724.408,80
Rekapitulasi Biaya Bahan Baku Aktual Tabel 4.21 Rekapitulasi Biaya Bahan Baku Keseluruhan Bahan Harga Aktual Biaya Bahan Baku Baku Aktual (kg) Bahan Baku (Rp) Aktual (Rp) 1 SL006 2.587.422,68 1.150,00 2.975.536.082,00 2 AD7022 85.795,18 8.800,00 754.997.584,00 3 PRT 462,00 7.400,00 3.418.800,00 4 AD70410 46.026,21 3.080,00 141.760.726,80 5 RM40023 5.417,92 20.025,00 108.493.848,00 6 PGM-1413 11.288,01 12.900,00 145.615.329,00 Total 4.129.822.369,80 Sumber : Data primer diolah tahun 2008 No. Nama Bahan
78
a) Varian Harga Pembelian Bahan Baku MPV = (AP SP) x AQ
SL006 AD7022 PRT AD70410 RM40023 PGM-1413
: : : : : :
( 1.150 - 1.100 ) 2.587.422,68 ( 8.800 - 8.828 ) 85.795,18 ( 7.400 - 7.500 ) 462,00 ( 3.080 - 3.100 ) 46.026,21 (20.025 -20.000 ) 5.417,92 (12.900 -12.870 ) 11.288,01
= = = = = =
129.371.134,00 2.402.265,04 46.200,00 920.524,20 135.448,00 338.640,30 126,476,233,06
UF F F F UF UF UF
Berdasarkan perhitungan diatas diketahui bahwa jumah varian harga bahan baku keseluruhan adalah sebesar Rp 126.476.233,06 yang sifatnya tidak menguntungkan (unfavourable). Ini dikarenakan harga pembelian bahan baku untuk SL006, RM40023 dan PGM-1413 mengalami kenaikan harga. Sedangkan varian menguntungkan terdapat pada AD7022, PRT, dan AD70410. Untuk memperkecil penyimpangan haga bahan baku, sebaiknya perusahaan mencari supplier yang baru sehingga mendapatkan harga yang lebih murah dibandingkan dengan supplier yang lama. b) Varian Kuantitas Bahan Baku Dalam menghitung varian kuantitas, penulis menggunakan varian mix dan yield. Penulis menggunakan varian mix dan yield karena bahan baku dalam pembuatan cat merupakan bahan baku campuran. Perhitungan varian sebagai berikut :
Varian Mix (AQ SM)SP
79
SL006 : ( 2.587.422,68 - 2.590.289,56 ) 1.100,00 = AD7022 : ( 85.795,18 - 86.333,86 ) 8.827,50 = PRT :( 462,00 435,81 ) 7.500,00 = AD70410 : ( 46.026,21 - 43.180,58 ) 3.100,00 = RM40023 : ( 5.417,92 5.390,74 ) 20.000,00 = PGM-1413 : ( 11.288,01 - 10.781,45 ) 12.870,00 =
(3.153.568,00) F (4.755.197,70) F 196.425,00 UF 8.821.453,00 UF 543.600,00 UF 6.519.427,20 UF 8.172.139,50 UF
Varian Yield (Hasil Standar Hasil Aktual)SPy
(23.462 - 23.277 ) Rp 170.295 Total Varian Kuantitas Total Varian Bahan Baku
=
31.504.575,00 UF 39.676.714,50 UF 166.152.947,56 UF
Jumlah varian kuantitas bahan baku secara keseluruhan adalah Rp 39.676.714,50
dan sifatnya tidak menguntungkan (unfavourable).
Secara rinci penyimpangan tersebut yaitu Rp 8.172.139,50 (UF) untuk varian mix dan Rp 31.504.575 (UF) untuk varian yield. Informasi yang diperoleh dari manajemen menunjukan bahwa kualitas produk tahun 2006 adalah setara dengan kualitas produk pada tahun sebelumnya, sehingga selisih kuantitas tersebut diperkirakan terjadi akibat banyaknya kuantitas pemakaian bahan baku yang terbuang percuma yang disebabkan kecerobohan para pekerja, ketidakdisiplinan kerja, koordinasi yang kurang memadai, dan kurang memahami prosedur. Hal tersebut dapat diatasi dengan memberikan training atau latihan khusus kepada para pekerja sehingga mereka akan lebih terlatih dan disiplin. 2. Analisa Varian Biaya Tenaga Kerja Langsung
80
Untuk mempermudah melakukan analisa, penulis mencoba membuat suatu rekapitulasi standar biaya tenaga kerja langsung dan rekapitulasi biaya tenaga kerja langsung aktual yang merupakan data olahan dari tabel-tabel yang berkaitan dengan upah langsung, sebagai berikut : Rekapitulasi Standar Biaya Tenaga Kerja Langsung Tabel 4.22 Rekapitulasi Standar Biaya Tenaga Kerja Langsung Jenis Pekerjaan Bumbary Mixing 1 Mixing 2 Laboran Packaging Total
Standar Keseluruhan (jam) 1.164,30 3.887,20 1.164,30 185,70 581,50
Tarif Upah Standar Biaya Tenaga (Rp) Kerja Langsung (Rp) 4.000,00 3.500,00 3.250,00 3.400,00 3.800,00
4.657.200,00 13.605.200,00 3.783.975,00 631.380,00 2.209.700,00 24.887.455,00
Rekapitulasi Biaya Tenaga Kerja Langsung Aktual Tabel 4.23 Rekapitulasi Biaya Tenaga Kerja Aktual Jenis Pekerjaan Bumbary Mixing 1 Mixing 2 Laboran Packaging Total
Keseluruhan aktual (jam) 1.247,20 3.923,20 1.152,80 189,70 526,10
Tarif Upah Biaya Tenaga Kerja (Rp) Langsung Aktual (Rp) 3.800,00 3.200,00 3.400,00 3.250,00 3.700,00
4.739.360,00 12.554.240,00 3.919.520,00 616.525,00 1.946.570,00 23.776.215,00
81
a. Varian Tarif Upah Tenaga Kerja Langsung LRV = (AR SR) x AH Bumbary Mixing 1 Mixing 2 Laboran Packaging
: : : : :
( 3.800 - 4.000 ) 1.247,20 ( 3.200 - 3.500 ) 3.923,20 ( 3.400 - 3.250 ) 1.152,80 ( 3.250 - 3.400 ) 189,70 ( 3.700 - 3.800 ) 526,10
= = = = =
249.440,00 F 1.176.960,00 F 172.920,00 UF 28.455,00 F 52.610,00 F 1.334.545,00 F Jumlah penyimpangan tarif upah langsung secara keseluruhan
adalah sebesar Rp 1.334.545 yang sifatnya menguntungkan (favourable). Ini disebabkan karena tarif standar yang ditetapkan oleh perusahaan lebih besar dibandingkan dengan tarif aktual. b. Varian Efisiensi Tenaga Kerja Langsung Sama seperti halnya dengan varian kuantitas bahan baku, varian efisiensi tenaga kerja juga menggunakan varian mix dan yield. Varian ini digunakan karena terdapat berbagai macam jenis pekerjaan dan tingkat upah yang berbeda pada produksi Wood Stain. Varian Mix (AH SM)SR Bumbary Mixing 1 Mixing 2 Laboran Packaging
: : : : :
( 1.247,20 - 1.173,50 ) 4.000 ( 3.923,20 - 3.918,70 ) 3.500 ( 1.152,80 - 1.173,50 ) 3.250 ( 189,70 - 187,00 ) 3.400 ( 526,10 - 586,30 ) 3.800
= = = = =
294.800,00 15.750,00 67.275,00 9.180,00 228.760,00 23.695,00
UF UF F UF F UF
82
Varian Yield (Hasil Standar Hasil Aktual)SPy (23.462 - 23.277 ) Rp 1.069,20 Total Varian Efisiensi Tenaga Kerja Langsung Total Varian Tenaga Kerja Langsung
=
197.802,00 UF 221.497,00 UF 1.113.048,00 F
Jumlah penyimpangan efisiensi tenaga kerja langsung secara keseluruhan adalah sebesar Rp 221.497 yang sifatnya tidak menguntungkan (unfavourable). Rincian penyimpangan tersebut, yaitu Rp 23.695 (UF) untuk varian mix dan Rp 197.802 (UF) untuk varian yield. Penyimpangan ini terjadi karena kerusakan dan perbaikan pada mesin, sehingga menyebabkan proses kegiatan produksi menjadi lebih lambat dan lama. Tingkat keterampilan karyawan yang tidak merata, oleh karena sebagian merupakan karyawan baru sehingga perlu pelatihan. Kurang disiplin karyawan dalam bekerja sehingga banyak karyawan yang mengulur
ulurkan pekerjaannya, ini menyebabkan
pemborosan jam kerja. 3. Analisa Varian Biaya Overhead Pabrik Sedikit berbeda dengan komponen biaya produksi sebelumnya, analisa varian untuk biaya overhead pabrik diatas tidak dapat diterapkan langsung. Untuk mempermudah melakukan analisa, penulis mencoba membuat suatu rekapitulasi standar biaya overhead aktual dan anggaran biaya overhead pabrik yang merupakan data olahan dari tabel-tabel yang berkaitan dengan biaya overhead pabrik, sebagai berikut : Tabel 4.24
83
Rekapitulasi Anggaran Biaya Overhead Pabrik Standar / jam Standar Keseluruhan Standar tarif overhead Variabel Rp 32.769 Tetap Rp 72.905 Biaya Overhead Pabrik Rp 105.674
Rp Rp Rp
235.940.000 524.912.335 760.852.335
Tabel 4.25 Rekapitulasi Biaya Overhead Pabrik Aktual Aktual / jam Aktual tarif overhead Variabel Rp Tetap Rp Biaya Overhead Pabrik Rp
Aktual Keseluruhan
33.890 Rp 73.022 Rp 106.912 Rp
237.231.440 525.756.781 762.988.221
Penulis melakukan analisa varian biaya overhead pabrik dengan metode tiga varian. a. Varian Pengeluaran Overhead pabrik aktual
Rp 762.988.221
Anggaran berdasarkan jam kerja aktual : Overhead Variabel (7.000 jam x Rp 32.769) Rp 229.383.000 Overhead tetap yang dianggarkan Varian Pengeluaran
Rp 524.912.335
Rp 754.295.335 Rp
8.692.886 UF
84
b. Varian Kapasitas Menganggur Anggaran berdasarkan jam kerja aktual
Rp
754.295.335
Jam kerja aktual x tarif Overhead (7.000 jam x Rp 105.674)
Rp
739.718.000
Varian Kapasitas Menganggur
Rp
14.577.335 UF
c. Varian Efisiensi Jam kerja aktual x tarif overhead standar (7.000 jam x Rp 105.674)
Rp
739.718.000
(7.200 jam x Rp 105.674)
Rp
760.852.800
Varian Efisiensi
Rp
Total Varian Biaya Overhead Pabrik
Rp
Overhead standar yang dibebankan ke produksi
21.134.800 F 2.135.421 UF
Jumlah keseluruhan penyimpangan biaya overhead pabrik adalah sebesar Rp 2.135.421 yang sifatnya tidak menguntungkan (unfavorble) merupakan kombinasi dari varian pengeluaran sebesar Rp 8.692.886 (UF), jumlah varian kapasitas menganggur Rp 14.577.335 (UF), dan jumlah dari varian efisiensi Rp 21.134.800 (F). Varian yang tidak menguntungkan disebabkan karena adanya perbedaan antara tarif overhead variabel dan tarif tetap yang aktual. Selain itu terdapatnya kapasitas menganggur yaitu sebesar 200 jam. Hal ini disebabkan oleh faktor interen seperti tenaga kerja yang lambat dan tingkat absensi yang tinggi.
85
D. Pengukuran Efisiensi Biaya Produksi Bab II telah menjelaskan bahwa efisiensi merupakan perbandingan antara keluaran dengan masukan atau keluaran yang dihasilkan dari satu unit input yang dipergunakan. Artinya, efisiensi adalah kemampuan untuk melakukan pekerjaan dengan benar. Efisiensi penting sebab jika pekerjaan telah dilakukan benar maka penyimpangan yang merugikan (unfavourable) dapat ditekan seminimal mungkin, bahkan dieliminasi. Pengukuran efisiensi dalam penyimpangan dalam biaya produksi merupakan perbandingan antara biaya produksi aktual yang terjadi dengan biaya produksi standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Penyimpangan biaya produksi pada PT. XYZ dapat diukur efisiensinya dalam penjelasan sebagai berikut. 1. Analisa Pengukuran Efisiensi Biaya Bahan Baku Perhitungan analisa penyimpangan biaya bahan baku secara kuantitatif menunjukan adanya penyimpangan sebesar Rp 166.152.947,56 yang sifatnya tidak menguntungkan (unfavourable). Analisa yang lebih mendalam juga menunjukan bahwa penyimpangan ini disebabkan oleh aspek harga bahan baku sebesar Rp 126.476.233,06 (UF) dan kuantitas bahan baku sebesar Rp 39.676.714,50 (UF). Penyimpangan tersebut tidak mencerminkan efisiensi.
86
2. Analisa Pengukuran Efisiensi Biaya Tenaga Kerja Langsung Secara kuantitatif, penyimpangan biaya upah langsung adalah sebesar Rp 1.113.048 (favourable). Penyimpangan yang terjadi disebabkan oleh berbagai aspek, seperti aspek tarif upah tenaga kerja langsung, dan efisiensi tenaga kerja langsung.Aspek tarif tenaga kerja langsung menimbulkan penyimpangan yang sifatnya tidak menguntungkan yaitu sebesar Rp 1.334.545 (F), sedangkan efisiensi tenaga kerja langsung menimbulkan penyimpangan yang tidak menguntungkan yaitu sebesar Rp 221.497 (UF). Penyimpangan yang mencerminkan efisiensi terdapat varian tarif upah tenaga kerja langsung. Berikut ini akan disajikan persentase penyimpangan upah tenaga kerja langsung terhadap keseluruhan biaya aktual upah tenaga kerja langsung. Tabel 4.26 Persentase Penyimpangan Biaya Tenaga Kerja Langsung Persentase Berdasarkan Biaya Upah Langsung Aktual Keseluruhan 5,61% Varian Tarif Upah
3. Analisa Pengukuran Efisiensi Biaya Overhead Pabrik Secara kuantitatif, penyimpangan biaya overhead pabrik adalah sebesar Rp 2.135.421 yang sifatnya tidak menguntungkan (unfavourable). Penyimpangan tersebut disebabkan oleh berbagai aspek, seperti aspek pengeluaran, aspek kapasitas menganggur maupun aspek efisiensi. Aspek pengeluaran dan kapasitas menganggur menimbulkan penyimpangan yang
87
sifatnya tidak menguntungkan (unfavourable) masing-masing sebesar Rp 8.692.886 (UF) dan Rp 14.577.335 (UF), sedangkan aspek efisiensi menunjukan penyimpangan yang sifatnya menguntungkan (favourable) yaitu sebesar Rp 21.134.800 (F). Yang mencerminkan efisiensi hanya terletak pada varian efisiensi. Berikut ini akan disajikan persentase penyimpangan biaya overhead pabrik. Tabel 4.27 Persentase Penyimpangan Biaya Overhead Pabrik Persentase Berdasarkan Biaya Overhead Pabrik Aktual Keseluruhan 2,77% Varian Tarif Upah Umumnya penyimpangan biaya produksi yang terjadi pada PT. XYZ merupakan penyimpangan yang bersifat merugikan. Bila dikaitkan dengan pernyataan bab II dimana penyimpangan biaya produksi tersebut menimbulkan selisih yang tidak menguntungkan maka proses produksi secara umum dikategorikan belum efisiensi. Sehingga dapat dikatakan bahwa manajemen terhadap komponen biaya bahan baku kurang efisiensi dibandingkan dengan manajemen pada produksi lainnya, dan manajemen yang terbaik adalah terhadap biaya kerja langsung.
88
Rekap Hasil Perhitungan Perbandingan Standar dan Aktual Elemen Biaya Bahan Baku : 1. Varians Harga Bahan Baku 2. Varians Quantitas Bahan Baku - Varian Mix - Varian Yield Biaya Tenaga Kerja : 1. Varians Tarif Upah TKL 2. Varians Efisiensi TKL - Varian Mix - Varian Yield Biaya Overhead Pabrik : 1. Varians Pengeluaran 2. Varians Kapasitas Menganggur 3. Varians Efisiensi Sumber : Data primer diolah tahun 2008
Standar
Aktual
V Tota
4.003.346.136,74
4.129.822.369,80
(126.476
3.995.131.099,65 34954391,46
4.003.303.239,15 34678772,91 8.167.804.381,86
(8.172 (275 (134.923
25.110.760,00
23.776.215,00
1.334
25.087.065,00 25.085.570,40
25.110.760,00 24.887.768,40 73.774.743,40
(23 (197 1.113
754.295.335,00 739.718.000,00 760.852.800,00
762.988.221,00 754.295.335,00 739.718.000,00
(8.692 (14.577 21.134 (2.135