BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Responden Berdasarkan kuesioner yang telah disebar kepada konsumen Warteg yang berada di meruya selatan. dengan total 100 kuesioner yang diantarkan langsung kepada para konsumen Warteg. Berikut ini diringkas pengiriman dan penerimaan kuesioner : Tabel 4.1 Rincian Pengiriman Pengembalian Kuisioner Keterangan Kuesioner yang dikirim Kuesioner yang tidak kembali Kuesioner yang kembali
Jumlah
Persentase
100
100%
0
0%
100
100%
(Sumber: data diolah penulis) Sebelum melakukan pengujian statistik terlebih dahulu melihat profil konsumen Warteg sebagai responden. Profil ini didapat dari jawaban yang tercantum dalam kuesioner.
72
73
4.1.1 Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Berdasarkan jenis kelamin dibagi menjadi 2 (dua) kategori yaitu Laki-laki dan Perempuan. Dengan melihat tabel 4.2 dibawah ini dapat kita lihat prosentase responden laki-laki dan responden perempuan. Tabel 4.2 Deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin Jenis Kelamin
Frekuensi
Prosentase
Laki – Laki
71
71 %
Perempuan
29
29 %
Jumlah
100
100%
(Sumber : Hasil Penelitian tahun 2013 data diolah penulis)
Hasil penelitian berdasarkan jenis kelamin (Tabel 4.2) menunjukkan bahwa jumlah konsumen Warteg yang paling banyak adalah konsumen lakilaki sebanyak 71 orang atau (71%), dan jumlah konsumen perempuan sebanyak 29 orang atau (29%). 4.1.2 Profil Responden Berdasarkan Pekerjaan Berdasarkan pekerjaan dibagi menjadi 4 (empat) kategori, yaitu : Karyawan Swasta, Mahasiswa/Mahasiswi, Wirausaha, PNS, Ibu Rumah Tangga, pengagguran dan kuli (tukang bangunan). Dengan melihat tabel dibawah ini dapat kita lihat prosentase responden berdasarkan pendidikan terakhir.
74
Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir Pekerjaan
Frekuensi
Prosentase
Karyawan Swasta
47
47%
Mahasiswa/Mahasiswi
23
23%
Wirausaha
11
11%
PNS
8
8%
Ibu Rumah Tangga
4
4%
Pengagguran
4
4%
Kuli
3
3%
100
100%
Jumlah (Sumber : Data yang diolah penulis)
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa konsumen warteg, mayoritas pelanggannya adalah Karyawan Swasta sebanyak 47 orang dengan presentase 47%, 4.2 Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Gambaran tersebut dapat dilihat dari hasil yang dikelola pada tabel dibawah ini :
75
Tabel 4.5 Hasil uji analisis deskriptif
Descriptive Statistics N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
PRODUK
100
27
49
36,69
4,089
HARGA
100
6
10
7,50
1,040
KUALITAS_PELAYANAN
100
24
40
29,33
2,854
KEPUASAN_KONSUMEN
100
16
30
22,36
2,460
Valid N (listwise)
100
( Sumber: Hasil pengolahan data SPSS Versi 20)
Dari tabel 4.5 di atas menunjukan bahwa jumlah data yang dianalisa adalah sebanyak 100 responden. 1. Kualitas Produk (X1) Nilai minimum dan maksimum dari total skor variabel independensi terhadap 100 responden yang dianalisa adalah minimum 27 dan maximum 49, sedangkan rata- rata dan standar deviasi secara berturut-turut adalah 36,69 dan 4.089. 2. Harga (X2) Nilai minimum dan maksimum dari total skor variabel kompetensi terhadap 100 responden yang dianalisa adalah minimum 6 dan maximum 10, sedangkan rata-rata dan standar deviasi secara berturut-turut adalah 7,50 dan 1,040. 3. Kualitas Pelayanan (X3) Nilai minimum dan maksimum dari total skor variabel kompetensi terhadap 100 responden yang dianalisa adalah minimum 24 dan maximum
76
40, sedangkan rata-rata dan standar deviasi secara berturut-turut adalah 29,33 dan 2,854. 4. Kepuasan Konsumen (Y) Nilai minimum dan maksimum dari total skor variabel kompetensi terhadap 100 responden yang dianalisa adalah minimum 16 dan maximum 30, sedangkan rata-rata dan standar deviasi secara berturut-turut adalah 22,36 dan 2,640. Hal ini menunjukkan bahwa Kualitas Produk, Harga dan Kualitas Pelayanan sudah cukup baik dan begitu juga dengan Kepuasan Konsumen yang dilaksanakannya. 4.3 Analisis Pengujian Data Setelah data dikumpulkan, maka tahap selanjutnya adalah pengujian terhadap data tersebut. Pengujian data yang akan penulis lakukan adalah pengujian validitas dan reliabilitas. Uji validitas digunakan untuk mengetahui sejauh mana konsistensi alat ukur yang digunakan dalam item kuesioner. Sedangkan reliabilitas digunakan untuk mengetahui sejauh mana pengukuran dapat diandalkan. Dalam penelitian ini penulis menggunakan bantuan SPSS 20 untuk mengolah data. 4.3.1 Uji Validitas Uji validitas diukur dengan cara membandingkan nilai pearson correlation dengan r-tabel. Jika r hitung > dari r tabel, maka item pertanyaan dinyatakan valid
77
dan jika r
hitung
< dari r
tabel,
maka item pertanyaan dinyatakan tidak valid.
Nilai r-tabel di dapat dari degree of freedom (df=n-2), dimana n adalah jumlah responden dengan α= 0,05. Dalam penelitian ini nilai r-tabelyang didapat adalah
0,271, nilai tersebut didapat dari (df=53-2=51) dengan tingkat
signifikan 0,05. Hasil uji validitas dapat dilihat dari tabel di bawah ini : Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas Variabel Produk (X1) (dengan r tabel = 0,197) No.
Indikator
Nilai Korelasi
Probabilitas Korelasi
(Pearson Corellation)
Sig. (2 tailed)
Keterangan
1.
Produk 1
0,417
0,000
VALID
2.
Produk 2
0,494
0,000
VALID
3.
Produk 3
0,569
0,000
VALID
4.
Produk 4
0,433
0,000
VALID
5.
Produk 5
0,426
0,000
VALID
6.
Produk 6
0,516
0,000
VALID
7.
Produk 7
0,385
0,000
VALID
8.
Produk 8
0,498
0,000
VALID
9.
Produk 9
0,437
0,000
VALID
10.
Produk 10
0,350
0,000
VALID
( Sumber: Hasil pengolahan data SPSS Versi 20)
78
Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas Variabel Harga (X2) (dengan r tabel = 0,197) No.
Indikator
Nilai Korelasi
Probabilitas Korelasi
(Pearson Corellation)
Sig. (2 tailed)
Keterangan
1.
Harga 1
0,676
0,000
VALID
2.
Harga 2
0,755
0,000
VALID
( Sumber: Hasil pengolahan data SPSS Versi 20)
Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Kualitas Pelayanan (X3) (dengan r tabel = 0,197) No.
Indikator
Nilai Korelasi
Probabilitas Korelasi
(Pearson Corellation)
Sig. (2 tailed)
Keterangan
1.
Kualitas Pelayanan 1
0,418
0,000
VALID
2.
Kualitas Pelayanan 2
0,509
0,000
VALID
3.
Kualitas Pelayanan 3
0,536
0,000
VALID
4.
Kualitas Pelayanan 4
0,521
0,000
VALID
5.
Kualitas Pelayanan 5
0,565
0,000
VALID
6.
Kualitas Pelayanan 6
0,424
0,000
VALID
7.
Kualitas Pelayanan 7
0,495
0,000
VALID
8.
Kualitas Pelayanan 8
0,218
0,029
VALID
( Sumber: Hasil pengolahan data SPSS Versi 20)
79
Tabel 4.9 Hasil uji validitas Kepuasan Konsumen (X4) (r tabel = 0,197) No.
Indikator
Nilai Korelasi
Probabilitas Korelasi
(Pearson Corellation)
Sig. (2 tailed)
Keterangan
1.
Kepuasan Konsumen 1
0,510
0,000
VALID
2.
Kepuasan Konsumen 2
0,529
0,000
VALID
3.
Kepuasan Konsumen 3
0,483
0,000
VALID
4.
Kepuasan Konsumen 4
0,497
0,000
VALID
5.
Kepuasan Konsumen 5
0,532
0,000
VALID
6.
Kepuasan Konsumen 6
0,533
0,001
VALID
( Sumber: Hasil pengolahan data SPSS Versi 20)
Berdasarkan hasil olah data pada tabel diatas terlihat bahwa semua item pertanyaan memiliki nilai r hitung> dari r tabel yaitu 0,197, maka dapat disimpulkan bahwa item pertanyaan yang digunakan untuk mengukur Kualitas Produk, Harga, Kualitas Pelayanan, dan Kepuasan Konsumen dinyatakan valid. 4.3.2 Uji Reliabilitas Uji reliabilitas digunakan untuk menguji konsistensi jawaban responden atas seluruh bukti pertanyaan. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2011:47). Suatu variabel dapat dikatakan reliabel
80
apabila nilai cronbach’s alpha dari variabel tersebut > 0,60. Hasil pengujian reliabilitas ditampilkan dalam tabel berikut ini :
Variabel
Tabel 4.11 Hasil uji reliabilitas Jumlah Cronbach Butir
Keterangan
alpha
Pertanyaan Kualitas Produk (X1)
10
0,691
Reliabel
Harga (X2)
5
0,760
Reliabel
Kualitas Pelayanan (X3)
5
0,678
Reliabel
Kepuasan Konsumen (Y)
7
0,691
Reliabel
( Sumber: Hasil pengolahan data SPSS Versi 20)
Berdasarkan tabel 4.11 menunjukan bahwa pada variabel Kualitas Produk nilai cronbach alpha 0.691, nilai cronbach alpha variabel Harga 0,760, nilai cronbach alpha variabel Kualitas Pelayanan 0,678, nilai cronbach alpha variabel Kepuasan Konsumen 0,691. Sehingga dapat disimpulkan bahwa instrument untuk setiap variabel penelitain adalah reliabel, karena nilai cronbach’s alpha dari semua variabel yang di uji memiliki nilai > 0,60. 4.4 Uji Asumsi Klasik 4.4.1 Uji Normalitas Sebelum melakukan pengujian hipotesis, dilakukan pengujian asumsi klasik. Pengujian ini dilakukan untuk mendeteksi terpenuhinya asumsi-asumsi dalam model regresi berganda dan untuk menginterprestasikan data agar lebih relevan dalam menganalisis. Dalam penelitian ini uji autokorelasi tidak
81
digunakan karena dalam data primer dalam bentuk kuesioner dan tidak berhubungan dengan data time series atau rentang waktu. Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan uji one sample kolmogorov smirnov yang dapat dilihat pada signifikasi, apabila nilai sig > 0,05 maka data dikatakan terdistribusi dengan normal dan normal probability plot yang dapat dilihat pada penyebaran data yang berupa titik-titik pada sumbu diagonal dari grafik, jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka model regresi tersebut memenuhi asumsi normalitas dan sebaliknya, jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal maka model regresi tersebut tidak berdistribusi secara normal. Tabel 4.12 Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N Normal Parameters
100 a,b
Most Extreme Differences
Mean Std. Deviation
0E-7 2,34312902
Absolute
,050
Positive
,050
Negative
-,043
Kolmogorov-Smirnov Z
,504
Asymp. Sig. (2-tailed)
,961
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
82
( Sumber: Hasil pengolahan data SPSS Versi 20)
Dari tabel diatas diketahui nilai kolmogorov smirnov 0,504 dan signifikan pada 0,838 sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa data yang digunakan dalam penelitian ini terdistribusi secara normal. Gambar 4.1 Hasil uji normalitas
( Sumber: Hasil pengolahan data SPSS Versi 20)
83
Dari gambar grafik diatas dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Sehingga dapat disimpulkan bahwa data dalam penelitian ini terdistribusi secara normal. 4.4.2 Uji Multikolinieritas Uji multikolonieritas ini digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi ditemukan adanya kolerasi antar variabel independen, yaitu: Produk, Harga, Kualitas Pelayanan. Uji multikolinieritas dilakukan dengan cara melihat (1) nilai tolerance dan (2) variance inflation factor (VIF). Dibawah ini merupakan hasil pengiujian multikolinieritas : Tabel 4.13 Hasil Uji Multikolonieritas Coefficients Model
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B (Constant) PRODUK
Std. Error
13,809
3,348
,152
,059
-,158 ,142
t
Sig.
a
Collinearity Statistics
Beta
Tolerance
VIF
4,124
,000
,252
2,577
,011
,989
1,011
,236
-,067
-,668
,506
,948
1,055
,086
,165
1,658
,101
,953
1,050
1 HARGA KUALITAS_PELAYANAN
a. Dependent Variable: KEPUASAN_KONSUMEN
( Sumber: Hasil pengolahan data SPSS Versi 20)
Tabel diatas menunjukan bahwa nilai tolerance dari masing-masing variabel independen, yaitu Kualitas Produk (X1) sebesar 0,989, Harga (X2) sebesar 0.948, Kualitas Pelayanan (X3) sebesar 0.953. Dari output diatas juga diketahui nilai variance inflation factor (VIF) masing-masing variabel independen, yaitu Kualitas Produk (X1) sebesar 1.011, Harga (X2) sebesar 1.055, Kualitas Pelayanan (X3) sebesar 1.050. Ketiga variabel independen tersebut
84
memiliki nilai tolerance diatas 0,1 dan nilai VIF dibawah 10, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas antar variabel independen. 4.4.3 Uji Heteroskedasitisitas Uji Heteroskedasitas dilakukan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varian dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas. Jika varian berbeda disebut Heteroskedasitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi Heteroskedastisitas. Adapun grafik hasil uji heteroskedastisitas adalah sebagai berikut: Gambar 4.2 Uji Heteroskedasitisitas
85
( Sumber: Hasil pengolahan data SPSS Versi 20)
Pada Gambar 4.2 diatas terlihat titik-titik yang menyebar secara acak, tidak membentuk suatu pola tertentu yang jelas, serta tersebar baik diatas maupun di bawah angka 0 (nol) pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak digunakan untuk memprediksi Y. 4.5 Analisis Regresi Berganda Uji regresi linear berganda yaitu untuk mengetahui gambaran mengenai pengaruh antara dua atau lebih variabel X sebagai variabel independen (bebas) dengan variabel Y sebagai variabel dependen (terikat). Dalam penelitian ini, analisis regresi linear berganda dilakukan agar mengetahui koefisien regresi atau besarnya pengaruh variabel dependennya yaitu Kepuasan Konsumen (Y), sedangkan variabel independennya Produk (X1), Harga (X2), Kualitas Pelayanan (X3). Penelitian ini menggunakan analisis regresi linear berganda karena memiliki variabel independen lebih dari satu. 1. Koefisien Determinasi Tabel 4.14 Hasil uji koefisien determinasi b
Model Summary Model
1
R
,304
a
R
Adjusted
Std. Error of the
Square
R Square
Estimate
,093
,064
2,379
a. Predictors: (Constant), KUALITAS_PELAYANAN, PRODUK, HARGA b. Dependent Variable: KEPUASAN_KONSUMEN
( Sumber: Hasil pengolahan data SPSS Versi 20)
86
Dari tabel diatas dapat dilihat Adjusted square pada penelitian ini adalah nilai koefisien determinasi (R square) sebesar 0,064 (64%). Koefisien determinasi ini menunjukkan bahwa 64%. Kepuasan Konsumen dapat dijelaskan atau dipengaruhi oleh Produk, Harga, Kualitas Pelayana. Sedangkan sisa (100% - 64% = 36%) Kepuasan Konsumen dipengaruhi oleh variabel lain diluar model. Standar Error of the Estimate (SEE) sebesar 2,379. Dimana semakin kecil nilai SEE maka akan membuat model regresi semakin tepat dalam memprediksi variabel dependen. 2. Hasil Perhitungan Analisis Regresi Berganda Tabel 4.15 Hasil Uji regresi linier berganda Coefficients
a
Model
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B (Constant) PRODUK
Std. Error
13,809
3,348
,152
,059
-,158 ,142
t
Sig.
Collinearity Statistics
Beta
Tolerance
VIF
4,124
,000
,252
2,577
,011
,989
1,011
,236
-,067
-,668
,506
,948
1,055
,086
,165
1,658
,101
,953
1,050
1 HARGA KUALITAS_PELAYANAN
a. Dependent Variable: KEPUASAN_KONSUMEN
( Sumber: Hasil pengolahan data SPSS Versi 20)
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui persamaan regresinya, yaitu :
Y= a+β1x1+β2x2+β3x3+e
Y = 13,809 + 0.152 X1 – 0,158 X2 + 0,142 X3 +
87
Keterangan :
: Kepuasan Konsumen : Nilai Konstanta : Koefisien Determinasi : Kualitas Produk : Harga : Kualitas Pelayanan
Dari hasil pengujian regresi di atas, maka dapat diketahui bahwa:
Konstanta sebesar 13,809 artinya jika nilai Kualitas Produk, Harga, Kualitas Pelayanan nilainya adalah 0, maka Kepuasan Pembelian nilainya adalah 13,809. 4.6 Uji Hipotesis Untuk menguji hipotesis independensi, kompetensi, dan integritas auditor berpengaruh terhadap kualitas audit secara bersama-sama dengan uji F dan secara parsial dengan uji t.
1. Uji t (regresi secara parsial) Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat, yaitu antara kualitas Produk, Harga, dan kualitas pelayanan terhadap Kepuasan Konsumen.Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh dari masing-masing variabel dapat dilihat dengan membandingkan nilai probabilitas (p-value) dengan tingkat signifikasi yang digunakan sebesar 0,05,
88
jika p-value lebih kecil dari 0,05 maka dapat dikatakan bahwa variabel-variabel independen secara parsial mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Hasil uji regresi secara parsial (uji t) dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.17 Hasil uji t statistik Coefficients
a
Model
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B (Constant) PRODUK
Std. Error
13,809
3,348
,152
,059
-,158 ,142
t
Sig.
Beta 4,124
,000
,252
2,577
,011
,236
-,067
-,668
,506
,086
,165
1,658
,101
1 HARGA KUALITAS_PELAYANAN
a. Dependent Variable: KEPUASAN_KONSUMEN
( Sumber: Hasil pengolahan data SPSS Versi 20)
Dari tabel diatas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : a. Variabel Produk memiliki nilai probabilitas signifikasi sebesar 0,011 jauh lebih kecil dari 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Kualitas Produk memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Kepuasan Konsumen. Sehingga dapat diketahui hasil hipotesisnya adalah H01 diterima dan Ha1 ditolak. b. Variabel Harga memiliki nilai probabilitas signifikasi sebesar 0,506 jauh lebih besar dari 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Harga tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Kepuasan
89
Konsumen. Sehingga dapat diketahui hasil hipotesisnya adalah H02 ditolak dan Ha2 diterima. c. Variabel Kualitas Pelayanan memiliki nilai probabilitas signifikasi sebesar 0,101 jauh lebih besar dari 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Kualitas Pelayanan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Kepuasan Konsumen. Sehingga dapat diketahui hasil hipotesisnya adalah H03 ditolak dan Ha3 diterima.
2.
Uji F ( uji regresi secara bersama-sama) Uji F (uji Bersama-sama) digunakan untuk mengetahui apakah variabel
independen secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap variabel depeneden. Pengujiannya dilakukan dengan membandingkan FHitung dengan Ftabel dengan tingkat kepercayaan 0,05 atau 5 %. Tabel 4.16 Hasil uji F statistik a
ANOVA Model
Sum of Squares Regression
1
df
Mean Square
55,505
3
18,502
Residual
543,535
96
5,662
Total
599,040
99
F 3,268
Sig. ,025
b
a. Dependent Variable: KEPUASAN_KONSUMEN b. Predictors: (Constant), KUALITAS_PELAYANAN, PRODUK, HARGA
( Sumber: Hasil pengolahan data SPSS Versi 20)
Dari tabel diatas diketahui nilai F hitung sebesar 3,268 dengan probabilitas 0,000. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Produk, Harga, Kualitas Pelayanan secara bersama-sama berpengaruh terhadap Kepuasan Konsumen, karena
90
probabilitas p value 0,000 yang artinya < 0,05, dan Fhitung (3,268) > Ftabel (2,46) maka H04 ditolak dan Ha4 diterima.
4.7 Pembahasan Penelitian ini menguji pengaruh independensi Kualitas Produk, Harga, Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Konsumen pada Warteg di Meruya Selatan Dari hasil penelitian yang dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut : 4.7.1 Pengaruh kualitas Produk terhadap Kepuasan Konsumen Hipotesis pertama menyatakan bahwa kualitas Produk tidak berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan Konsumen. Produk memiliki tingkat signifikan sebesar 0,011 dimana nilai lebih kecil dari tingkat signifikan 0,05. Hal ini menandakan bahwa koefisien variabel (X1) kualitas Produk memiliki pengaruh signifikan positif terhadap Kepuasan Konsumen (Y) dengan tingkat signifikan sebesar 0,011. Artinya semakin tinggi kualitas Produk maka dapat menghasilkan Kepuasan Konsumen yang tinggi. Penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan Ita Permata Sari (2013) yang menyatakan Terdapat pengaruh yang signifikan antara kualitas produk terhadap kepuasan konsumen .Sehingga dapat diketahui hasil hipotesisnya adalah H02 diterima dan Ha2 ditolak.
91
4.7.2 Pengaruh Harga terhadap Kepuasan Konsumen Hipotesis pertama menyatakan bahwa Harga tidak berpengruh signifikan terhadap Kepuasan Konsumen. Harga memiliki tingkat signifikan sebesar 0,506 dimana nilai lebih besar dari tingkat signifikan 0,05. Hal ini menandakan bahwa koefisien variabel (X2) Harga tidak memiliki pengaruh signifikan positif terhadap Kepuasan Konsumen (Y) dengan tingkat signifikan sebesar 0,506. Artinya semakin rendah Harga maka dapat menghasilkan kepuasan konsumen yang rendah. Penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan Koesidarti (2005), yang menunjukan bahwa pengaruh harga terhadap kepuasan pelanggan lebih rendah di bandingkan kualitas pelayanan Sehingga dapat diketahui hasil hipotesisnya adalah H02 diterima dan Ha2 ditolak. 4.7.3 Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Keputusan Konsumen Hipotesis pertama menyatakan bahwa Kualitas Pelayanan tidak berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan Konsumen. Kualitas Pelayanan memiliki tingkat signifikan sebesar 0,101 dimana nilai lebih besar dari tingkat signifikan 0,05. Hal ini menandakan bahwa koefisien variabel (X3) Kualitas Pelayanan tidak memiliki pengaruh signifikan positif terhadap Kepuasan Konsumen (Y) dengan tingkat signifikan sebesar 0,101. Artinya semakin rendah Kualitas Pelayanan maka dapat menghasilkan Kepuasan Konsumen yang rendah. Hal ini tidak sesuai dengan penelitian Ita Permata Sari (2013), Raden Putri Marisa dewi (2010),Assegaff (2009), Koesidarti (2005), yang menyatakan kualiatas pelayanan berpengaruh signifikan
92
terhadap kepuasanan konsumen. Sehingga dapat diketahui hasil hipotesisnya adalah H02 diterima dan Ha2 ditolak.
4.7.4 Pengaruh Kualitas Produk, Harga, Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen Dari tabel diketahui nilai F hitung sebesar 3,268 dengan probabilitas 0,025. Hal ini berarti bahwa Kepuasan Konsumen dapat dicapai jika Warteg di area Meruya Selatan memiliki Produk, Harga dan Kualitas Pelayanan yang baik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Produk, Harga, Kualitas Pelayanan secara bersama-sama berpengaruh terhadap Kepuasan Konsumen, karena probabilitas p value 0,025 yang artinya < 0,05, dan Fhitung (3,268) > Ftabel (2,46) maka H04 ditolak dan Ha4 diterima.