29
BAB IV
ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Penerapan Tax Planning pada Rumah Sakit Pondok Indah
Tax Planning merupakan langkah awal dalam pengelolaan pajak. Pada tahap ini dilakukan pengumpulan dan penelitian terhadap peraturan perpajakan, dengan maksud dapat diseleksi jenis tindakan pajak yang akan dilakukan.
Pentingnya tax planning terhadap penghematan beban pajak yang akhirnya berpengaruh terhadap kinerja perusahaan terutama terhadap efisiensi beban operasioanal perusahaan, oleh karena itu RS Pondok Indah berusaha memasukkan unsur-unsur tax planning dalam setiap transaksi bisnisnya yang tercermin dalam laporan keuangannya yang mengakomodasi strategi penghematan bebna pajak sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku.
Berikut adalah laporan keuangan RS Pondok Indah Tahun 2010 :
29
30
Tabel 4.1 RUMAH SAKIT PONDOK INDAH LAPORAN LABA/RUGI (Dalam Rupiah) Untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010
NO
URAIAN
LAPORAN KEUANGAN KOMERSIAL SETELAH TAX PLANNING
KOREKSI FISKAL
LAPORAN KEUANGAN FISKAL SETELAH TAX PLANNING
Pendapatan
1 a
b
Pendapatan Operasional Rawat Jalan
10,490,164,236
10,490,164,236
Rawat Inap
21,662,652,000
21,662,652,000
Penunjang
6,094,200,500
6,094,200,500
2,541,381,865
2,541,381,865
40,788,398,601
40,788,398,601
Pendapatan Operasional Lainnya Pendapatan lain-lain Pendapatan Operasional Bruto Beban
2 a
Beban Pelayanan Fee Dokter
9,739,329,597
9,739,329,597
Beban Makan Pasien
1,208,476,313
1,208,476,313
Beban Alat Medis
2,902,315,946
2,902,315,946
Beban Barang Farmasi
2,820,929,810
2,820,929,810
Beban Insentive
304,869,230
304,869,230
Beban Pelayanan Lainnya
293,567,399
293,567,399
17,269,488,295
17,269,488,295
Total Beban Pelayanan b
Beban Umum dan Admisnistrasi Gaji Pegawai
6,541,393,500
-
6,541,393,500
Kesejahteraan Karyawan
1,575,559,508
275,455,200
1,300,104,308
Pengobatan Karyawan
2,206,519,986
77,019,222
2,129,500,764
Makan dan Minum Karyawan
738,992,100
738,992,100
Pelatihan Kepegawaian
220,689,000
220,689,000
Pemeliharaan dan perbaikan Penyusutan Aktiva Tetap
506,806,524
42,993,800
1,617,016,387
463,812,724 1,617,016,387
Listrik, Telepon, PAM
868,082,054
868,082,054
Keperluan Rumah Tangga
179,505,626
179,505,626
Biaya Pulsa Pembelian ATK Promosi dan Marketing
90,105,000
90,105,000
705,728,415
705,728,415
1,720,578,000
1,720,578,000
Perjalanan Dinas
767,990,000
Iuran dan Sumbangan
575,547,000
321,547,000
254,000,000
Biaya Representatif & Entertainment
198,950,257
30,570,500
168,379,757
Penyisihan Piutang Tak Tertagih Biaya Lain-lain
767,990,000
1,357,879,000 99,467,000
1,357,879,000 10,267,000
89,200,000
Total Beban Umum dan Administrasi
19,970,809,357
19,212,956,635
Total Beban Operasional
37,240,297,652
36,482,444,930
3,548,100,949
4,305,953,671
Laba Operasional
31
3
Pendapatan dan Beban Lain-lain Pendapatan Jasa Giro Standarisasi Obat
350,250,570
350,250,570
3,500,750,700
Pendapatan Lainnya Beban Bunga Bank Beban Konsultan Rumah Sakit
3,500,750,700
75,500,750
75,500,750
(1,140,756,000)
(1,140,756,000)
(253,000,000)
(253,000,000)
Beban Lainnya
(275,987,000)
(275,987,000)
Total Pendapatan & Beban lain-lain
2,256,759,020
1,906,508,450
Laba Bersih Sebelum Pajak
5,804,859,969
6,212,462,121
PENGHASILAN KENA PAJAK Dengan Kompensasi Tanpa Kompensasi
731,085,779 5,481,376,342 6,212,462,121
PPh TERUTANG Dengan Kompensasi Tanpa Kompensasi
91,385,722 1,370,344,085 1,461,729,808
KREDIT PAJAK PPh Pasal 23
753,967,537 PPh KURANG / LEBIH BAYAR
707,762,271
Sumber : Laporan Keuangan RS. Pondok Indah 2010
Keterangan-keterangan yang terkait dengan akun-akun di atas berdasarkan tax planning pada Rumah Sakit Pondok Indah adalah sebagai berikut :
a. Pendapatan
1) Rawat jalan
Merupakan pelayanan yang diberikan Rumah Sakit untuk pasien yang tidak diharuskan untuk menginap. Rumah sakit Pondok Indah menyediakan fasilitas pelayanan medis serta didukung oleh sumber daya manusia yang professional, berpengalaman dan handal. Rumah sakit memperoleh pendapatan Rp. 10.490.164.236,00
2) Rawat Inap
32
Rumah sakit Pondok Indah memiliki kapasitas 95 tempat tidur meliputi kelas III, kelas II, kelas I, VIP, dan Suit Room yang terdiri dari berbagai jenis kamar dan fasilitas. Rumah Sakit memperoleh pendapatan dari pelayanan rawat inap sebesar Rp. 21.662.652.000,00
3) Penunjang
Penghasilan yang diperoleh dari pelayanan penunjang terdiri atas :
b. Fisiothetarpy
Rp 1.150.500.000,00
c. Radiologi
Rp 1.740.750.500,00
d. Laboratory
Rp 1.200.350.000,00
e. Konsultasi Tumbuh Kembang Anak
Rp
f. J-clinic
Rp 1.250.400.000,00
Jumlah
Rp 6.094.200.500,00
752.200.000,00
4) Pendapatan Lain-lain
Pendapatan lain-lain ini diperoleh dari berbagai sumber, seperti :
a. Medical Check-up
Rp 1.550.270.000,00
b. Fasilitas Poliklinik
Rp
165.620.350,00
c. Pembuatan Akta Kelahiran
Rp.
120.000.000,00
d. Senam Hamil
Rp
34.560.000,00
Jumlah
Rp 1.870.450.350,00
b. Beban-beban
33
1) Fee dokter
Rumah sakit Pondok Indah melakukan perjanjian awal dengan dokter untuk pembangian penghasilan yaitu dengan presentase 85% untuk fee dokter dan 15% untuk Rumah Sakit.Rumah Sakit memperoleh penghasilan
dengan
menggunakan
jasa
dokter
sebesar
Rp
9.458.034.820,00. Maka pembagiannya adalah sebagai berikut :
Fee dokter (85% x Rp 11.458.034.820,00)
Rp 9.739.329.597,00
Rumah Sakit (15% x Rp 11.458.034.820,00) Rp 1.718.705.223,00
Jumlah
Rp 11.458.034.820,00
Dari penghasilan tersebut 85% merupakan biaya yang harus dikeluarkan
sebagai
biaya
fee
dokter,
yaitu
sebesar
Rp
9.739.329.597,00.
RS Pondok Indah memberikan tunjangan Pph 21 (gross up) terhadap fee dokter, tujuannya untuk menghemat pajaknya. Dimana tarif pasal 21 lebih rendah daripada badan, terdiri dari :
Fee dokter
Rp 9.739.329.597,00
PPh Pasal 23 (7,5 % x Rp 9.739.329.597,00)
Rp
Jumlah
Rp10.046.977.932,00
730.449.720,00
34
2) Makan dan Minum Pasien
Biaya ini merupakan biaya yang dikeluarkan oleh Rumah Sakit untuk memberikan pelayanan makan dan minum untuk pasien yang dirawat. Dalam tahun 2010 besarnya biaya yang dikeluarkan untuk makan / minum pasien adalah sebesar Rp 1.208.476.313,00
3) Biaya Alat Medis
Biaya ini merupakan biaya yang dikeluarkan untuk pembelian alat kesehatan antara lain : Peralatan Dental
Rp
723.445.280,00
Peralatan ICU
Rp
945.763.500,00
Peralatan Operating Teathre
Rp
500.670.460,00
Peralatan Maternity
Rp 732.436.706,00
Jumlah
Rp 2.902.315.946,00
Untuk mendukung fasilitas dan pelayanan Rumah Sakit. Biaya yang dikeluarkan selama tahun 2010 adalah sebesar Rp 2.902.315.946,00
4) Beban Barang Pharmacy
Selain memberikan pelayanan pengobatan, Rumah Sakit juga menjual obat. Dalam membuat atau meracik obat, seorang apoteker membutuhkan peralatan dan perlengkapan. Biaya yang dikeluarkan oleh Rumah Sakit untuk pembelian barang farmasi adalah sebesar Rp 2.820.929.810,00.
35
5) Beban Insentive
Biaya insentif merupakan biaya yang dikeluarkan oleh Rumah Sakit untuk biaya sopir ambulance dan pemulasaran jenasah. Biaya yang dikeluarkan Rumah Sakit untuk biaya ini adalah sebesar Rp 304.869.230,00 terdiri atas :
Sopir Ambulance
Rp 107.250.000,00
Pemulasaran Jenazah
Rp 197.619.230,00
Jumlah
Rp 304.869.230,00
6) Beban Pelayanan Lainnya
Biaya pelayanan lainnya merupakan biaya yang dikeluarkan Rumah Sakit untuk pelayanan yang tidak dapat dikategorikan antara lain:
Pasang catheter
Rp 147.500.286,00
Injeksi
Rp 27.205.350,00
Dressing
Rp 63.141,113,00
Home Care
Rp 55.750.650,00
Jumlah
Rp 293.567.399,00
Biaya pelayanan lainnya yang dikeluarkan oleh Rumah Sakit adalah sebesar Rp 293.567.399,00
36
7) Gaji Pegawai
Dalam gaji pegawai biaya-biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan terdiri atas :
Gaji pokok
Rp 4.356.600.750,00
Tunjangan Hari Raya (THR)
Rp
760.445.230,00
Tunjangan fungsional
Rp
172.350.700,00
JAMSOSTEK
Rp
225.450.870,00
Jumlah
Rp 5.015.473.500,00
Tax Plannning Perusahaan
Rp 1.525.920.000,00
Total Akhir
Rp 6.541.393.500,00
Perusahaan melakukan tax planning dengan memberikan tunjangan transportasi untuk setiap pegawai tingkat menengah sedangkan pegawai tingkat bawah seperti cleaning service, tukang kebun, sopir ambulance dan messenger tidak mendapatkan tunjangan tersebut, yaitu sebesar Rp 20.000,00 per pegawai. Jadi, biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan adalah sebesar Rp 1.525.920.000,00 (289 pegawai x Rp 20.000,00 per hari x 264 hari kerja).
37
Keterangan
Laporan Keuangan Fiskal
Tax Planning
Laporan Keuangan setelah Tax Planning
Gaji Pegawai
Rp 5.015.473.500
1.525.920.000
Rp 6.541.393.500
8) Kesejahteraan Karyawan
Beban kesejahteraan karyawan merupakan pemberian dari perusahaan antara lain :
Bonus
Rp 1.223.603.900,00
Uang lembur
Rp
76.500.408,00
Rekreasi
(Rp
275.455.200,00)
Jumlah
Rp 1.300.104.308,00
9) Pengobatan Karyawan
Perusahaan memberikan fasilitas berobat gratis untuk karyawannya yaitu :
Karyawan Perempuan
Rp 1.045.732.200,00
Karyawan laki-laki
Rp
775.500.230,00
Keluarga Karyawan (Disc 50%)
Rp
308.268.334,00
Jumlah
Rp 2.129.500.764,00
38
10) Makan dan Minum Karyawan
Rumah Sakit menyediakan makan dan minum satu kali dalam satu shift
untuk seluruh karyawan. Biaya ini dikeluarkan untuk biaya
tersebut adalah sebesar Rp 738.992.100,00. Ini merupakan pemberian kenikmatan terhadap karyawan.
11) Pelatihan Karyawan
Salah satu kegiatan yang dilakukan secara berkala oleh perusahaan adalah
Training Komunikasi
Rp 37.776.850,00
Trainning Resisutasi
Rp 57.980.700,00
Trainning Keselamatan Pasien
Rp 22.700.450,00
Trainning Lainnya
Rp 76.880.900,00
Sosialisasi JCI
Rp 25.350.100,00
Jumlah
Rp 220.689.000,00
Kegiatan ini bertujuan untuk menambah pengetahuan dan keahlian karyawan. Biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan diklat karyawan adalah sebesar Rp 220.689.000,00
39
12) Pemeliharaan dan Perbaikan
Biaya ini merupakan biaya untuk memelihara dan memperbaiki aktiva perusahaan. Biaya yang dikeluarkan ini antara lain : Pemeliharaan dan Perbaikan Alat dan Mobil Ambulance
Rp 420.818.924,00
Perbaikan Mobil Pimpinan
Rp 85.987.600,00
Jumlah
Rp 506.806.524,00
13) Penyusutan Aktiva Tetap
Setiap aktiva tetap memiliki masa manfaat dan akan mengalami penyusutan. Rumah Sakit melakukan perhitungan penyusutan dengan metode penyusutan garis lurus dan besarnya penyusutan adalah Rp 1.617.016.387,00
14) Listrik, telepon dan PAM
Untuk melakukan kegiatan operasinya, Rumah sakit membutuhkan pelayanan listrik, telepon, dan air. Rincian biaya tersebut adalah :
Listrik
Rp 407.577.213,00
Telepon
Rp 267.300.340,00
Air
Rp 103.204.501,00
Jumlah
Rp 868.082.054,00
Biaya yang dikeluarkan untuk pemakaian listrik, telepon dan air yaitu sebesar Rp 868.082.054,00.
40
15) Keperluan Rumah Tangga
Biaya ini merupakan biaya yang dikeluarkan untuk membiayai keperluan rumah tangga perusahaan. Biaya yang dikeluarkan untuk keperluan rumah tangga antara lain :
Hand Washing
Rp 31.464.430,00
Pembersih Lantai
Rp 71.340.225,00
Tissue
Rp 66.210.300,00
Lainnya
Rp
Jumlah
Rp 179.505.626,00
10.487.671,00
16) Biaya Pulsa
Rumah sakit telah memberikan fasilitas pulsa setiap bulan untuk jabatan pimpinan sampai kepala bagian. Biaya pulsa yang dikeluarkan adalah
sebesar
Rp
90.105.000,00.
Perusahaan
menganggap
pengeluaran ini sebagai pengurang dari penghasilan brto sehingga tidak dikoreksi.
17) Pembelian ATK
Untuk kegiatan kantor perusahaan memerlukan peralatan dan perlengkapan. Perusahaan mengeluarkan biaya untuk membeli ATK sebesar Rp 705.728.415,00.
41
18) Promosi dan Marketing
Untuk memperkenalkan pelayanan baru kepada masyarakat , Rumah Sakit telah melakukan kegiatan promosi dan pemasaran. Seperti pelayanan baru yaitu pelayanan jasa operasi liver transplan melalui :
Media elektronik
Rp 1.004.230.450,00
Media Cetak
Rp
Jumlah
Rp 1.720.578.000,00
716.347.550,00
Biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan promosi dan marketing ini sebesar Rp 1.720.578.000,00.
19) Perjalanan Dinas
Rumah Sakit terkadang melakukan penugasan kepada dokter ataupun perawat untuk dinas rumah sakit lain atau seminar-seminar di dalam dan diluar kota. Biaya tersebut antara lain :
Seminar dokter
Rp 476.223.200,00
Seminar perawat
Rp 91.766.800,00
Jumlah
Rp 567.990.000,00
Jadi selama tahun 2010 perusahaan telah mengeluarkan biaya sebesar Rp 567.990.000,00 untuk perjalanan dinas.
42
20) Iuran dan Sumbangan
Biaya ini merupakan biaya yang digunakan oleh perusahaan antara lain untuk :
Iuran Sampah
Rp 30.000.000,00
Keamanan
Rp 24.000.000,00
Sumbangan Gunung Meletus
Rp 200.000.000,00
Sumbangan
(Rp 321.547.000,00)
Jumlah
Rp 254.000.000,00
21) Biaya Representatif dan Entertainment
Biaya yang digunakan untuk menjamu tamu dan keperluan entertainment perusahaan.
Entertainment
Rp 198.950.257,00
Tanpa Daftar Nominatif
(Rp 30.570.500,00)
Jumlah
Rp 168.379.757,00
22) Penyisihan Piutang Tak Tertagih
Dalam kegiatan Rumah Sakit, perusahaan harus melakukan penyisihan terhadap piutang pasien yang tidak dapat ditagih. Biaya yang
43
dibebankan untuk penyisihan piutang tak tertagih adalah sebesar Rp 1.357.879.000,00.
23) Biaya lain-lain
Biaya ini merupakan biaya yang dikeluarkan untuk biaya yang kecil dan tidak dapat dikategorikan. Dalam biaya lain-lain yaitu :
Biaya Pelatihan RJP
Rp 44.057.500,00
Biaya Pelatihan Pemadam Kebakaran
Rp 37.970.000,00
Biaya lainnya
Rp 7.172.500,00
Sumbangan Banjir
(Rp 10.267.000,00)
Jumlah
Rp 89.200.000,00
b. Pendapatan Dan Beban Lain-lain
1) Pendapatan Jasa Giro
Perusahaan juga memiliki giro di beberapa Bank. Pada laporan keuangan komersial terdapat pendapatan jasa giro sebesar Rp 350.250.570,00.
2) Standarisasi Obat
Rumah Sakit juga menyediakan obat-obatan untuk dijual kepada pasien, ini merupakan pendapatan sampingan perusahaan. Penghasilan
44
yang
diperoleh
dari
penjualan
obat
adalah
sebesar
Rp
3.500.750.700,00.
3) Pendapatan Lainnya
Penghasilan lainnya merupakan pendapatan yang akan menambah penghasilan perusahaan antara lain:
Pemakaian CTG
Rp 17.320.750,00
Pemakian O2
Rp 33.430.776,00
Pemakaian lainnya
Rp 24.749.224,00
Jumlah
Rp 75.500.750,00
Jadi Rumah Sakit memperoleh pendapatan dari penghasilan lainnya sebesar RP 75.500.750,00.
4) Beban Jasa Bank
Beban jasa Bank merupakan biaya yang di keluarkan untuk membayar jasa yang diberikan oleh bank dalam bentuk pinjaman (kredit). Biaya yang harus ditanggung oleh perusahaan untuk jasa bank adalah sebesar Rp 1.140.756.000,00.
45
5) Beban Konsultan Rumah sakit
Rumah Sakit menggunakan jasa Konsultan Rumah Sakit untuk meningkatkan
pelayanan
terhadap
pasien
yaitu
sebesar
Rp
233.200.000,00.
6) Beban Lainnya
Biaya ini merupakan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan di luar operasi Rumah Sakit antara lain :
Beban sewa gudang
Rp 250.500.000,00
Beban sewa mobil bak
Rp 21.000.000,00
Beban kuli angkut barang
Rp
Jumlah
Rp 275.987.000,00
4.487.000,00
46
B. Analisis Tax Planning pada RS. Pondok Indah
Dengan tax planning yang baik, pengeluaran yang sebelumnya merupakan biaya yang tidak dapat dikurangkan (non deductable expense) dari penghasilan bruto menjadi biaya yang dapat dikurangkan (deductable expense) dari penghasilan bruto. Penghematan pajak menyebabkan biaya yang dapat dikurangkan dari penghasilan bruto menjadi maksimal. Akibatnya Penghasilan Kena Pajak (PKP) menjadi berkurang dan beban pajak terutang menjadi lebih efisien.
Jika ditelusuri lebih dalam lagi, ternyata masih banyak hal yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk mengefisienkan Penghasilan Kena Pajak (PKP) dalam meminimalkan beban pajak terutangnya. Berikutnya ini penulis akan melakukan beberapa penerapan tax planning untuk meminimalisasi beban pajak terutang perusahaan.
47
Table 4.2 RUMAH SAKIT PONDOK INDAH LAPORAN LABA/RUGI (Dalam Rupiah) Untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 NO
KETERANGAN
LAPORAN KEUANGAN SETELAH TAX PLANNING MENURUT PERUSAHAAN
MENURUT PENULIS
KOREKSI POSITIF
NEGATIF
LAPORAN KEUANGAN FISKAL MENURUT PERUSAHAAN
SELISIH
MENURUT PENULIS
Pendapatan
1
Pendapatan Operasional Rawat Jalan
10,490,164,236
10,490,164,236
10,490,164,236
10,490,164,236
Rawat Inap
21,662,652,000
21,662,652,000
21,662,652,000
21,662,652,000
Penunjang
6,094,200,500
6,094,200,500
6,094,200,500
6,094,200,500
Pendapatan Operasional Lainnya Pendapatan lain-lain
2,541,381,865
2,541,381,865
2,541,381,865
2,541,381,865
40,788,398,601
40,788,398,601
40,788,398,601
40,788,398,601
Fee Dokter
9,739,329,597
10,052,900,497
9,739,329,597
10,052,900,497
Beban Makan Pasien
1,208,476,313
1,208,476,313
1,208,476,313
1,208,476,313
Beban Alat Medis
2,902,315,946
2,902,315,946
2,902,315,946
2,902,315,946
Beban Barang Farmasi
2,820,929,810
2,820,929,810
2,820,929,810
2,820,929,810
Beban Insentive
304,869,230
304,869,230
304,869,230
304,869,230
Beban Pelayanan Lainnya
293,567,399
293,567,399
293,567,399
293,567,399
17,269,488,295
17,583,059,195
17,269,488,295
17,583,059,195
Gaji Pegawai
6,541,393,500
7,042,993,500
6,541,393,500
7,042,993,500
Kesejahteraan Karyawan
1,575,559,508
1,575,559,508
275,455,200
1,300,104,308
1,300,104,308
Pengobatan Karyawan
2,206,519,986
2,206,519,986
77,019,222
2,129,500,764
2,129,500,764
Makan dan Minum Karyawan
738,992,100
738,992,100
738,992,100
738,992,100
Pelatihan Kepegawaian
220,689,000
220,689,000
220,689,000
220,689,000
Pendapatan Operasional Bruto Beban
2
Beban Pelayanan a
Total Beban Pelayanan
313,570,900
Beban Umum dan Admisnistrasi b
c
Pemeliharaan dan perbaikan Penyusutan Aktiva Tetap Listrik, Telepon, PAM
506,806,524
506,806,524
463,812,724
463,812,724
1,617,016,387
1,617,016,387
42,993,800
1,617,016,387
1,617,016,387
868,082,054
868,082,054
868,082,054
868,082,054
501,600,000
48 Keperluan Rumah Tangga Biaya Pulsa Pembelian ATK Promosi dan Marketing
d
179,505,626
179,505,626
90,105,000
90,105,000
705,728,415
179,505,626 -
179,505,626
90,105,000
90,105,000
705,728,415
705,728,415
705,728,415
1,720,578,000
1,720,578,000
1,720,578,000
1,720,578,000
Perjalanan Dinas
767,990,000
767,990,000
767,990,000
767,990,000
Iuran dan Sumbangan
575,547,000
575,547,000
321,547,000
254,000,000
254,000,000
Biaya Representatif & Entertainment
198,950,257
198,950,257
30,570,500
168,379,757
168,379,757
1,357,879,000
1,357,879,000
1,357,879,000
1,357,879,000
99,467,000
99,467,000
19,970,809,357
Penyisihan Piutang Tak Tertagih Biaya Lain-lain
89,200,000
89,200,000
20,472,409,357
19,212,956,635
19,714,556,635
37,240,297,652
38,055,468,552
36,482,444,930
37,297,615,830
3,548,100,949
2,732,930,049
4,305,953,671
3,490,782,771
350,250,570
350,250,570
-
-
3,500,750,700
3,500,750,700
3,500,750,700
3,500,750,700
75,500,750
75,500,750
75,500,750
75,500,750
(1,140,756,000)
(1,140,756,000)
(1,140,756,000)
(1,140,756,000)
Beban Konsultan Rumah Sakit
(253,000,000)
(223,142,856)
(253,000,000)
(223,142,856)
Beban Lainnya
(275,987,000)
(275,987,000)
(275,987,000)
(275,987,000)
Total Pendapatan & Beban lain-lain
2,285,759,020
2,286,616,164
1,935,508,450
1,936,365,594
Laba Bersih Sebelum Pajak
5,804,859,969
5,019,546,213
6,212,462,121
5,427,148,365
Total Beban Umum Administrasi Total Beban Operasional
dan
Laba Operasional
10,267,000
757,852,722
Pendapatan dan Beban Lain-lain
3
Pendapatan Jasa Giro Standarisasi Obat Pendapatan Lainnya Beban Bunga Bank e
Sumber : Olahan Penulis
350,250,570
757,852,722
350,250,570
785,313,756
49
Setelah penulis melakukan tax planning terdapat beberapa biaya yang seharusnya dapat dihemat namun tidak diefisienkan oleh perusahaan. Hal tersebut dikarenakan adanya salah satu hambatan yang telah terungkap sebelumnya, yaitu kurangnya pengetahuan bagi perusahaan dalam menghemat beban pajak. Oleh karena itu, berikut ini adalah penjelasan yang terkait dengan tax planning yang dilakukan oleh penulis.
a. Fee Dokter
Perusahaan
membayar
fee
dokter
sebesar
Rp
9.739.329.597,00
Perusahaan melakukan tax planning terhadap fee dokter, maka perusahaan akan membayar fee dokter sebesar Rp 9.739.329.597,00 ditambah PPh 23 sebagai kredit pajak yang akan dibayar pada akhir tahun pajak. Sesuai dengan
KEP
545/PJ/2000,
PER-15/PJ/2006
menjelaskan
bahwa
penghasilan semua jenis dokter yang berasal dari pasien dikenakan pemotongan PPh 21 yaitu 15% x 50% x jasa dokter atau sama dengan 7,5% dari jasa dokter
Fee dokter
Rp 9.739.329.597,00
PPh Pasal 23 (7,5 % x Rp 9.739.329.597,00)
Rp
Jumlah
Rp10.046.977.932,00
730.449.720,00
Menurut hemat penulis sebaiknya perusahaan dapat melakukan tax planning dengan cara gross up fee dokter, yaitu sebagai berikut :
Fee dokter (100/92.5 x Rp 9.739.329.597,00)
Rp 10.052.900.497,00
50
PPh Pasal 23 (7,5% x Rp 10.052.900.497,00)
Rp
753.967.537,00
Jumlah
Rp 10.080.686.803,00
Table 4.3 Gross Up Biaya Fee Dokter Keterangan
Sebelum Gross Up
Sesudah Gross Up
Selisih
Dasar Pengenaan Pajak
Rp 9.739.329.597
Rp 10.052.900.497
Rp 313.570.893
PPh Pasal 23(7,5%xDPP)
Rp 730.449.720
Rp
753.967.537
(Rp 23.517.817)
PPh Badan terutang
Rp 1.217.416.200
Rp 1.256.612.561
(Rp 39.196.361)
Penghematan Pajak (PPh
Rp
Badan-PPh 23)
15.678.544
Sumber : Olahan penulis
Dari table di atas dapat diketahui bahwa penghematan pajak yang didapat dari cara gross up adalah selisih antara penghematan PPh Badan yang diperoleh dari efek kenaikan biaya fee Dokter dan PPh 23 yang terutang adalah Rp 15.678.544,00.
b. Gaji Pegawai
Dalam gaji pegawai biaya-biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan terdiri atas :
Gaji pokok
Rp 4.356.600.750,00
Tunjangan Hari Raya (THR)
Rp
760.445.230,00
Tunjangan fungsional
Rp
172.350.700,00
JAMSOSTEK
Rp
225.450.870,00
51
Jumlah
Rp 5.015.473.500,00
Tax Plannning Perusahaan
Rp 1.525.920.000,00
Total Akhir
Rp 6.541.393.500,00
Pemberian tunjangan untuk karyawan diatur dalam Keputusan Dirjen Pajak nomor KEP-545/PJ/2000. oleh karena itu untuk menambah biaya yang dapat dikurangkan dari penghasilan bruto, maka perusahaan membuat tax planning dengan menambahkan tunjangan trasportasi untuk setiap pegawai kecuali pegawai tingkat bawah seperti cleaning service, tukang kebun, sopir ambulance dan massenger yaitu sebesar Rp 20.000,00 per pegawai. Jadi, biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan adalah sebesar Rp 1.525.920.000,00 (289 pegawai x Rp 20.000,00 per hari x 264 hari kerja).
Keterangan
Laporan Keuangan Komersial
Tax Planning
Laporan Keuangan setelah Tax Planning
Gaji Pegawai
Rp 5.015.473.500
1.525.920.000
Rp 6.541.393.500
Jadi , setelah perusahaan menerapkan tax planning maka biaya gaji pegawai menjadi sebesar Rp 6.541.393.500,00.
Menurut hemat penulis tax planning yang dilakukan oleh perusahaan belum efisien, karena perusahaan hanya memberikan tunjangan pada pegawai tingkat menengah ke atas saja. Sebaiknya perusahaan memberikan tunjangan transportasi kepada seluruh pegawai (jika perusahaan mengalami laba terus menerus), sehingga biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan sebagai pengurang penghasilan bruto
52
menjadi lebih besar. Penambahan tunjangan transportasi kepada seluruh karyawan dapat dilihat sebagai berikut : Pegawai menengah ke atas 289 Pegawai x Rp. 20.000,00 per hari x 264 hari kerja
=
Rp 1.525.920.000,00
=
Rp 501.600.000,00
Pegawai menengah ke bawah 65 Pegawai x Rp. 20.000,00 perhari x 264 hari kerja
Jumlah Tax Planning
Rp 2.027.520.000,00
Keterangan
Laporan Keuangan Komersial
Tax Planning
Laporan Keuangan Setelah Tax Planning
Gaji Pegawai
Rp 5.015.473.500
Rp 2.027.520.000
Rp 7.042.993.500
Jadi, setelah penulis melakukan tax planning terhadap gaji pegawai, maka biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk biaya gaji pegawai menjadi sebesar Rp 7.042.993.500,00.
c. Pengobatan Karyawan
Perusahaan memberikan fasilitas berobat gratis untuk karyawannya, dimana setiap karyawan laki-laki dan perempuan diberikan pengobatan gratis, untuk keluarga yaitu suami, istri, dan anak (usia maksimal 21 th hingga anak ke tiga) diberikan diskon 50%. Perusahaan telah mengeluarkan biaya untuk pengobatan antara lain:
Karyawan dan Keluarga inti
Rp 2.206.519.986,00
Pemegang Saham dan Keluarga inti
(Rp
30% x Rp 256.730.740
77.019.222,00)
53
Jumlah
Rp 2.129.519.986,00.
Pemberian natura atau kenikmatan terdapat dalam Undang-undang perpajakan Pasal 9 ayat 1 huruf e UU No. 36 tahun 2008. Sehingga biaya ini yang diakui secara fiskal adalah Rp 0.
Setelah penulis teliti jika perusahaan menggunakan system ini maka biaya tidak dapat dikurangkan dari penghasilan bruto, akan tetapi jika perusahaan mengikutsertakan asuransi kesehatan setiap karyawannya, maka yang bersangkutan sakit klaim dapat dilakukan ke perusahaan asuransi.
Keterangan
Laporan Keuangan Setelah Tax Planning
Rekonsiliasi Fiskal
Laporan Keuangan Fiskal
Pengobatan Karyawan
Rp 2.206.519.986
Rp 77.019.222
Rp 2.129.500.764
Jadi, setelah penulis melakukan tax planning terhadap biaya pengobatan karyawan yang ditanggung oleh perusahaan menjadi sebesar Rp 2.129.519.986,00.
d. Biaya Representatif dan Entertainment
Biaya yang digunakan untuk menjamu tamu dan keperluan entertainment perusahaan.
Entertainment
Rp 198.950.257,00
Tanpa Daftar Nominatif
(Rp 30.570.500,00)
Jumlah
Rp 168.379.757,00
54
Perusahaan
mengeluarkan
dana
untuk
biaya
ini
sebesar
Rp
198.950.257,00 . Terhadap biaya ini perusahaan melakukan koreksi sebesar Rp 30.570.500,00
karena tidak terdapat daftar nominatif,
sehingga tidak dapat diakui sebagai biaya. Maka yang akan dilaporkan dalam laporan keuangan fiskal adalah sebesar Rp 168.379.757,00.
Menurut analisis penulis, terdapat peraturan perpajakan yang mengatur mengenai biaya entertainment, yaitu SE-27/PJ.22/1986, maka seharusnya perusahaan melakukan tax planning dengan membuat daftar nominative yang bisa dibuktikan disertai dengan nama data penerima,nomor pokok wajib pajak, alamat, tanggal bentuk dan jenis biaya, besarnya biaya,dan bukti potong untuk transaksi tersebut sehingga biaya ini dapat dikurangkan dari penghasilan bruto.
Keterangan
Iuran dan sumbangan
Jadi,
setelah
Laporan Keuangan Setelah Tax Planning
Koreksi Fiskal
Laporan Keuangan Fiskal
Rp 198.950.257
perusahaan
Rp 198.950.257
melakukan
tax
planning
maka
biaya
entertainment dan representative menjadi sebesar Rp 198.950.257,00.
Menurut analisis penulis, tax planning yang dilakukan perusahaan sudah efisien, sehingga penulis tidak perlu lagi melakukan tax planning terhadap biaya tersebut.
55
e. Beban Konsultan Rumah Sakit
Rumah Sakit menggunakan jasa Konsultan Rumah Sakit dari Singapura untuk meningkatkan system kinerja Rumah Sakit yaitu sebesar :
Nilai Transaksi
Rp 220.000.000,00
Pph 26 (15% x Rp 220.000.000,00 )
Rp
Jumlah
Rp 253.000.000,00
33.000.000,00
Menurut analisis penulis Perusahaan bisa menggunakan system gross up yaitu sebagai berikut :
Nilai Transaksi (100/98 x Rp 220.000.000,00) Rp 224.489.796,00
PPh pasal 26 (15% x Rp 224.489.795,00)
Rp
4.489.796,00
Jumlah yang dikeluarkan memang lebih besar dari cara perusahaan, akan tetapi di sini ada penghematan pajak yang dikeluarkan yaitu sebesar Rp 4.489.796,00 x 30% = Rp 1.346.939,00. Dengan demikian pembayaran netto untuk transaksi ini adalah sebesar :
Nilai Transaksi
Rp 224.489.795,00
Penghematan pajak
Rp
Jumlah
Rp 223.142.856,00
1.346.939,00
56
Table 4.4 Gross Up Beban Konsultan Rumah Sakit
Keterangan
Sebelum Gross Up
Sesudah Gross Up
Selisih
Dasar Pengenaan Pajak
Rp 220.000.000
Rp 224.489.796
Rp 4.489.796
PPh Pasal 26 (15%xDPP)
Rp 33.000.000
Rp
33.673.469
(Rp 673.469)
PPh Badan terutang (28% x DPP)
Rp 61.600.000
Rp
62.857.143
(Rp 1.257.143)
Penghematan Pajak (PPh Badan-
Rp
PPh 26)
583.674
Sumber : Olahan Penulis
Berdasarkan implementasi tax planning yang telah dilakukan Rumah Sakit Pondok Indah selama tahun berjalan, hal ini mampu mengurangi besarnya Penghasilan Kena Pajak (PhKP)
.
Berikut adalah perhitungan dan
perbandingan PhKP yang dikenakan terhadap RS Pondok Indah:
Perhitungan PPh terutang setelah Tax Planning Perusahaan
PhKP yang mendapat kompensasi (Rp 4.800.000.000,00 : Rp 40.788.398.601,00) x Rp 6.212.462.121,00)
=
Rp 731.085.779,00
=
Rp 5.481.376.342,00
=
Rp
=
Rp 1.370.344.085,00
=
Rp 1.461.729.807,00
PhKP tidak mendapat kompensasi (Rp 6.212.462.121,00 – Rp 731.085.779,00)
PPh Terutang (50% x 25%) x Rp 731.085.779,00
25% x Rp 5.481.376.342,00
Total PPh Terutang
91.385.722,00
57
Kredit Pajak PPh Pasal 23
=
Rp
753.967.537,00
PPh Kurang / Lebih Bayar
=
Rp
707.762.271,00
Berdasarkan perhitungan tersebut maka besarnya PPh terutang yaitu sebesar Rp 707.762.271,00.
Sedangkan besarnya Penghasilan Kena Pajak (PhKP) setelah dilakukan tax planning menurut hemat penulis adalah sebesar Rp 75.427.147.365,00. Berarti dengan penerapan tax planning menurut penulis maka Rumah Sakit dapat menghemat Penghasilan Kena Pajak (PhKP) sebesar Rp 785.314.756,00 (Rp 6.212.462.121,00 – Rp 5.427.147.365) dan besarnya PPh terutang adalah sebagai berikut :
Perhitungan PPh terutang setelah Tax Planning Penulis
PhKP yang mendapat kompensasi (Rp 4.800.000.000,00 : Rp 40.788.398.601,00) x Rp 5.427.147.365,00)
=
Rp 638.669.647,00
=
Rp 4.788.477.718,00
=
Rp
=
Rp 1.197.119.429,00
=
Rp 1.276.953.285,00
PhKP tidak mendapat kompensasi (Rp 5.427.147.365,00– Rp 638.669.647,00)
PPh Terutang (50% x 25%) x Rp 638.669.647,00
25% x Rp 4.788.477.718,00
Total PPh Terutang
79.833.706,00
58
Kredit Pajak PPh Pasal 23
=
Rp
753.967.537,00
PPh Kurang / Lebih Bayar
=
Rp
522.985.748,00
Jadi setelah dilakukan kembali tax planning oleh penulis didapatkan PPh terutang sebesar Rp 522.985.748,00 Tabel 4.5 Perbandingan Pajak Penghasilan RS Pondok Indah dengan Penulis Tahun 2010 SETELAH TAX PLANNING MENURUT PENULIS
MENURUT PERUSAHAAN
MENURUT PENULIS
SELISIH
PENGHASILAN KENA PAJAK Dengan Kompensasi Tanpa Kompensasi
731,085,779
638,669,647
92,416,132
5,481,376,342
4,788,478,718
692,897,624
6,212,462,121
5,427,148,365
785,313,756
91,385,722
79,833,706
11,552,016
1,370,344,085
1,197,119,679
173,224,406
1,461,729,808
1,276,953,385
184,776,423
753,967,537
753,967,537
707,762,271
522,985,848
PPh TERUTANG Dengan Kompensasi Tanpa Kompensasi
KREDIT PAJAK PPh Pasal 23 PPh KURANG / LEBIH BAYAR
184,776,423
Sumber : Olahan Penulis
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa selisih PPh terutang dengan penerapan tax planning menurut perusahaan dengan menurut penulis adalah sebesar Rp 184.776.423,00 (Rp 707.762.271,00 – 522.985.848,00). Berarti jika perusahaan mengupayakan penggunaan tax planning lebih efisien lagi, maka perusahaan akan menghemat PPh terutang sebesar Rp 184.776.423,00 atau sebesar 26.1%.