BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1
Hasil Perhitungan Rasio Keuangan Perusahaan Dalam bab ini akan dibahas mengenai data yang diperoleh dan penyajian hasil
perhitungan sejumlah rasio dan kemudian dianalisis. Analisis data merupakan suatu proses dalam memecahkan masalah agar suatu penelitian dapat tercapai. Unit dalam penelitian ini adalah PT. Bumi Serpong Damai Tbk. yang dibandingkan dengan perusahaan property and real estate (industri sejenis) yang berada diwilayah kabupaten Tangerang. Diantaranya adalah PT. Alam Sutera Realty tbk, PT. Modernland Realty Tbk, PT. Summarecon Agung Tbk. Alasan penulis memilih ketiga perusahaan tersebut sebagai pembanding selain berada di wilayah kabupaten tangerang, juga data dari perusahaan yang mudah di dapatkan melalui internet di banding dengan perusahaan-perusahaan property yang lain yang berada di wilayah yang sama, serta keterbatasan waktu dan membutuhkan waktu yang cukup lama jika meneliti keseluruhan perusahaan property yang ada diwilayah tersebut, sehingga dibatasi hanya memilih tiga perusahaan sebagai pembanding. Juga karena keberadaan perusahaan ini yang letaknya berdekatan dan merupakan kompetitor utama dari perusahaan yang diteliti. Sedangkan penulis memilih PT. Bumi Serpong Damai Tbk sebagai perusahaan yang diteliti karena peneliti sendiri bertempat tinggal didalam
62
wilayah pengembangan perusahaan tersebut, serta melihat perkembangan sebuah wilayah yang dikelola oleh perusahaan yang diteliti mengalami kemajuan yang sangat pesat, serta berkembang menjadi salah satu tempat hunian yang sangat baik dilihat dari kemajuan tersebut. Setelah data terkumpul, maka dihitunglah rasio-rasio keuangan dengan menggunakan rasio keuangan diantaranya, rasio likuiditas, solvabilitas, aktivitas, dan profitabilitas yang kemudian dilakukan uji hipotesis menggunakan Uji Beda Rata-rata atau yang biasa dikenal dengan Uji t. hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah kinerja keuangan perusahaan yang diteliti memiliki kinerja keuangan yang tidak berbeda signifikan atau bahkan lebih baik bila dibandingkan dengan rata-rata industri sejenis. Setelah seluruh rasio-rasio keuangan telah diketahui, selanjutnya variabel yang telah lengkap dianalisis dengan teori yang telah diperoleh, dan kemudian membuat suatu kesimpulan dari hasil pengujian hipotesis, apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak. 4.2
Hasil Perhitungan Rasio Likuiditas serta Pengujian Hipotesis
4.2.1
Rasio Lancar (current ratio)
Current ratio =
=
= 3.165
63
Tabel 4.1 Rata-rata Current Ratio Perusahaan PT. BSD PT. Alam Sutera PT. Modernland PT. Summarecon
CURRENT RATIO 2008 2009 2010 3.165 3.376 5.845 2.352 2.832 4.025 1.253 1.108 0.975 0.821 1.305 2.751 RATA-RATA INDUSTRI SEJENIS
RATA-RATA CURRENT RATIO 4.129 3.070 1.112 1.626 1.936
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa rata-rata jumlah rasio lancar BSD sebanyak 4.129 (4.2) artinya jumlah aktiva lancar sebanyak 4.2 kali utang lancar, atau setiap 1 rupiah utang lancar dijamin oleh 4.2 rupiah harta lancar. Sedangkan rata-rata dari Industri sejenis sebanyak 1.936 (2.0) artinya jumlah rasio lancar sebanyak 2.0 kali utang lancar, atau setiap 1 rupiah utang lancar dijamin oleh 2.0 rupiah aktiva lancar. Dari perbandingan ini dapat dikatakan bahwa kinerja keuangan PT. Bumi Serpong Damai tbk. Periode 2008-2010 dari sisi current ratio (aktiva lancar) lebih baik, karena masih berada diatas rata-rata industri sejenis. Pengujian Hipotesis :
t=
= 64
= a. Menentukan nilai standar deviasi
= =
= 2.220
= –
=
–
–
–
–
–
–
–
–
= 1.215
b. Menentukan nilai
t=
t=
= 2.765
c. Menghitung Dengan taraf signifikansi α = 0.05 / 2 = 0.025 (dua sisi) kemudian dicari nilai pada table distribusi – t dengan ketentuan : df = n - 2, df = 12 – 2 = 10
65
Sehingga
=
d. Membandingkan
Dengan
= 2.228 dan
= 2.228 dan
Ternyata
= 2.765
= 2.228
2.765 maka Ho Ditolak
Gambar 4.1
daerah penolakan Ho
Daerah penerimaan Ho
-2.228
Oleh karena nilai
daerah penolakan Ho
2.228
(2.228
2.765
2.765) maka Ho Ditolak,
artinya kinerja keuangan PT. Bumi Serpong Damai Tbk. periode tahun 20082010 lebih baik dibanding dengan perusahaan property and real estate sejenis dilihat dari rasio likuiditas dari sisi aktiva lancarnya masih diatas dari rata-rata industri. 4.2.2
Rasio Cepat (quick ratio)
66
Tabel 4.2 Rata-rata Quick Ratio Perusahaan PT. BSD PT. Alam Sutera PT. Modernland PT. Summarecon
QUICK RATIO 2008 2009 2010 1.310 1.410 3.607 0.475 0.688 1.245 0.752 0.603 0.637 0.446 0.762 1.647 RATA-RATA INDUSTRI SEJENIS
RATA-RATA QUICK RATIO 2.109 0.803 0.664 0.952 0.806
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa rata-rata rasio cepat BSD adalah 2.109 (dibulatkan 2.1 kali) artinya keadaan perusahaan lebih baik dari perusahaan lain. Hal ini menyebabkan perusahaan tidak harus menjual persediaannya untuk melunasi pembayaran utang lancar. Dari hal ini dapat dikatakan bahwa kinerja keuangan PT. Bumi Serpong Damai tbk. Periode 2008-2010 dari sisi quick ratio (rasio cepat) lebih baik, karena masih berada diatas rata-rata industri sejenis. Pengujian hipotesis : a. menentukan nilai standar deviasi
=
= 1.685
=
= 0.153
67
b. Menentukan nilai
t=
t=
= 2.889
c. Menghitung Dengan taraf signifikansi α = 0.05 / 2 = 0.025 (dua sisi) kemudian dicari nilai pada table distribusi – t dengan ketentuan : df = n - 2, df = 12 – 2 = 10 Sehingga
=
d. Membandingkan
Dengan
= 2.228 dan
= 2.228 dan
Ternyata
= 2.889
= 2.228
2.889 maka Ho Ditolak
Gambar 4.2
daerah penolakan Ho
-2.228
Daerah penerimaan Ho
daerah penolakan Ho
2.228
2.889
68
Dilihat dari gambar nilai
(2.228
2.889) maka Ho Ditolak,
artinya dapat dikatakan bahwa Kinerja keuangan PT. Bumi Serpong Damai Tbk. periode tahun 2008-2010 lebih baik dibanding dengan perusahaan property and real estate sejenis dilihat dari rasio likuiditas dari sisi rasio cepatnya masih diatas dari rata-rata industri. 4.3
Hasil Perhitungan Rasio Solvabilitas serta Pengujian Hipotesis
4.3.1
Debt to Asset Ratio
Tabel 4.3 Rata-rata Debt to Asset Ratio Perusahaan PT. BSD PT. Alam Sutera PT. Modernland PT. Summarecon
DEBT to ASSET RATIO 2008 2009 2010 0.526 0.490 0.366 0.423 0.456 0.517 0.436 0.411 0.452 0.566 0.613 0.649 RATA-RATA INDUSTRI SEJENIS
RATA-RATA DEBT to ASSET RATIO 0.461 0.466 0.433 0.609 0.503
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa Debt to asset ratio sebanyak (0.461 dibulatkan 47 %) artinya aktiva perusahaan didanai utang (modal pinjaman) sebesar
69
47 % dan ini juga berarti sebanyak 43 % dibiayai dengan modal dari pemegang saham. Jadi setiap Rp. 100,00 pendanaan perusahaan, Rp. 47,00 dibiayai dengan hutang dan Rp. 43,00 disediakan oleh pemegang saham. Jika dibandingkan dengan rata-rata industri sebesar (0.503 dibulatkan 50 %) menunjukkan kondisi BSD dilihat dari sisi debt to asset ratio lebih baik. Artinya perusahaan dibiayai dengan hutang dibawah rata-rata industri. Pengujian hipotesis : a. menentukan nilai standar deviasi
=
= 7.045
=
= 7.718
b. Menentukan nilai
t=
t=
= - 0.072
c. Menghitung Dengan taraf signifikansi α = 0.05 / 2 = 0.025 (dua sisi) kemudian dicari nilai pada table distribusi – t dengan ketentuan : df = n - 2, df = 12 – 2 = 10
70
Sehingga
=
d. Membandingkan
Dengan
= 2.228 dan
= 2.228 dan
Ternyata
= - 0.072
= 2.228
- 0.072 maka Ho Diterima
Gambar 4.3
daerah penolakan Ho
-2.228
Daerah penerimaan Ho
- 0.072
Oleh karena nilai
daerah penolakan Ho
2.228
(2.228
- 0.072) maka Ho Diterima,
artinya dapat dikatakan bahwa Kinerja keuangan PT. Bumi Serpong Damai Tbk. periode tahun 2008-2010 tidak berbeda signifikan dibanding dengan perusahaan property and real estate sejenis dilihat dari rasio solvabilitas dari sisi rasio hutang terhadap aktivanya.
71
4.3.2
Debt to Equity Ratio
1.111 Tabel 4.4 Rata-rata Debt to Equity Ratio Perusahaan PT. BSD PT. Alam Sutera PT. Modernland PT. Summarecon
DEBT to EQUITY RATIO 2008 2009 2010 1.111 0.963 0.698 0.737 0.843 1.074 0.773 0.697 0.826 1.309 1.592 1.861 RATA-RATA INDUSTRI SEJENIS
RATA-RATA DEBT to EQUITY RATIO 0.924 0.885 0.765 1.587 1.079
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa Debt to equity ratio sebanyak (0.924 dibulatkan 9 %) artinya kreditor menyediakan setiap Rp. 100,00 pendanaan perusahaan, Rp. 93,00 dibiayai dengan hutang dan Rp. 7,00 disediakan oleh pemegang saham. Jika dibandingkan dengan rata-rata industri sebesar (1.079 dibulatkan 10 %) menunjukkan kondisi BSD dilihat dari sisi debt to equity ratio lebih baik baik. Artinya kreditur (peminjam) harus menyediakan dana yang tidak terlalu besar untuk pendanaan perusahaan.
72
Pengujian Hipotesis : a. menentukan nilai standar deviasi
=
= 0.043
=
= 0.175
b. Menentukan nilai
t=
–
t=
= - 0.605
c. Menghitung Dengan taraf signifikansi α = 0.05 / 2 = 0.025 (dua sisi) kemudian dicari nilai pada table distribusi – t dengan ketentuan : df = n - 2, df = 12 – 2 = 10 Sehingga d. Membandingkan
Dengan
Ternyata
=
= 2.228 dan
= 2.228 dan
= - 0.605
= 2.228
- 0.605 maka Ho Diterima
73
Gambar 4.4
daerah penolakan Ho
-2.228
Daerah penerimaan Ho
- 0.605
Sedangkan karena nilai
daerah penolakan Ho
2.228
(2.228
- 0.605) maka Ho Diterima,
artinya dapat dikatakan bahwa Kinerja keuangan PT. Bumi Serpong Damai Tbk. periode tahun 2008-2010 tidak berbeda signifikan dibanding dengan perusahaan property and real estate sejenis dilihat dari rasio solvabilitas dari sisi rasio hutang terhadap ekuitas masih dibawah dari rata-rata industri. 4.4
Hasil Perhitungan Rasio Aktivitas serta Pengujian Hipotesis
4.4.1
Receveible Turn Over
74
Tabel 4.5 Rata-rata Receveible Turn Over Perusahaan
PT. BSD PT. Alam Sutera PT. Modernland PT. Summarecon
RECEIVABLE TURN OVER 2008 2009 2010 79.509 115.301 24.137 26.440 15.821 52.081 0.741 1.330 0.902 7.876 8.796 7.814 RATA-RATA INDUSTRI SEJENIS
RATA-RATA RECEIVABLE TURN OVER 72.982 31.447 0.991 8.162 13.533
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa rata-rata perputaran piutang pada BSD adalah sebesar (72.982 dibulatkan 73 kali) dianggap berhasil karena melebihi angka rata-rata industri yaitu sebesar (13.533 dibulatkan 14 kali). Artinya semakin tinggi rasio menunjukan bahwa modal kerja yang ditanamkan dalam piutang semakin rendah, dan tentunya kondisi ini bagi perusahaan semakin baik. Sebaliknya jika rasio semakin rendah ada over investment dalam piutang. Hal yang jelas adalah rasio perputaran piutang memberikan pemahaman tentang kualitas piutang dan kesuksesan penagihan piutang. Pengujian Hipotesis : a. menentukan nilai standar deviasi
=
= 2,109.666
=
= 277.126
75
b. Menentukan nilai
t=
–
t=
= 3.514
c. Menghitung Dengan taraf signifikansi α = 0.05 / 2 = 0.025 (dua sisi) kemudian dicari nilai pada table distribusi – t dengan ketentuan : df = n - 2, df = 12 – 2 = 10 Sehingga
=
d. Membandingkan
Dengan
= 2.228 dan
= 2.228 dan
Ternyata
= 3.514
= 2.228
3.514 maka Ho Ditolak
Gambar 4.5
daerah penolakan Ho
-2.228
Daerah penerimaan Ho
daerah penolakan Ho
2.228
3.514
76
Karena nilai
(2.228
3.514) maka Ho Ditolak, artinya
Kinerja keuangan PT. Bumi Serpong Damai Tbk. periode tahun 2008-2010 lebih baik dibanding dengan perusahaan property and real estate sejenis. 4.4.2
Inventory Turn Over
0.820 Tabel 4.6 Rata-rata Inventory Turn Over Perusahaan
PT. BSD PT. Alam Sutera PT. Modernland PT. Summarecon
INVENTORY TURN OVER 2008 2009 2010 0.820 0.733 0.859 0.284 0.219 0.350 0.970 1.359 1.171 2.475 1.680 1.296 RATA-RATA INDUSTRI SEJENIS
RATA-RATA INVENTORY TURN OVER 0.804 0.284 1.167 1.817 1.089
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa rata-rata perputaran persediaan pada BSD adalah sebesar (0.804 dibulatkan 8 kali) dianggap kurang berhasil karena dibawah angka rata-rata industri yaitu sebesar (1.089 dibulatkan 10 kali). Artinya semakin tinggi rasio menunjukan bahwa perusahaan bekerja secara efisien dan liquid persediaan semakin baik. Dan tentunya kondisi ini bagi perusahaan semakin baik 77
pula. Sebaliknya jika rasio semakin rendah berarti perusahaan bekerja secara tidak efisien atau tidak produktif sehingga banyak barang persediaan yang menumpuk. Hal ini mengakibatkan investasi dengan tingkat pengembalian yang rendah. Pengujian Hipotesis : a. menentukan nilai standar deviasi
=
= 4.161
=
= 0.544
b. Menentukan nilai
t=
–
t=
= - 0.380
c. Menghitung Dengan taraf signifikansi α = 0.05 / 2 = 0.025 (dua sisi) kemudian dicari nilai pada table distribusi – t dengan ketentuan : df = n - 2, df = 12 – 2 = 10 Sehingga
=
= 2.228
78
d. Membandingkan
Dengan
dan
= 2.228 dan
Ternyata
= - 0.380
= 2.228
- 0.380 maka Ho Diterima
Gambar 4.6
daerah penolakan Ho
-2.228
Daerah penerimaan Ho
- 0.380
Sedangkan karena nilai
daerah penolakan Ho
2.228
(2.228
- 0.380) maka Ho Diterima,
artinya dilihat dari Inventory Turn Over (perputaran sediaan), maka Kinerja keuangan PT. Bumi Serpong Damai Tbk. periode tahun 2008-2010 tidak berbeda signifikan dibanding dengan perusahaan property and real estate sejenis.
79
4.5
Hasil Perhitungan Rasio Profitabilitas serta Pengujian Hipotesis
4.5.1
Gross Profit Margin
0.463 Tabel 4.7 Rata-rata Gross Profit Margin Perusahaan
PT. BSD PT. Alam Sutera PT. Modernland PT. Summarecon
GROSS PROFIT MARGIN 2008 2009 2010 0.463 0.498 0.620 0.255 0.401 0.544 0.467 0.520 0.540 0.403 0.505 0.441 RATA-RATA INDUSTRI SEJENIS
RATA-RATA GROSS PROFIT MARGIN 0.527 0.400 0.509 0.450 0.453
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa rata-rata profit margin BSD sebesar (0.527 dibulatkan 53 %) dan industri sejenis (0.453 dibulatkan 45 %) artinya margin laba perusahaan berada di atas rata-rata industri sehingga dapat dikatakan kondisi perusahaan lebih baik dari pada industri sejenis.
80
Pengujian Hipotesis : a. menentukan nilai standar deviasi
=
= 0.013
=
= 8.473
b. Menentukan nilai
t=
t=
= 0.042
c. Menghitung Dengan taraf signifikansi α = 0.05 / 2 = 0.025 (dua sisi) kemudian dicari nilai pada table distribusi – t dengan ketentuan : df = n - 2, df = 12 – 2 = 10 Sehingga d. Membandingkan
Dengan
Ternyata
=
= 2.228 dan
= 2.228 dan
= 0.042
= 2.228
0.042 maka Ho Diterima
81
Gambar 4.7
daerah penolakan Ho
Daerah penerimaan Ho
-2.228
Oleh karena nilai
daerah penolakan Ho
0.042
(2.228
2.228
0.042) maka Ho Diterima, artinya
dilihat dari segi Gross Profit Margin (margin laba kotor), maka Kinerja keuangan PT. Bumi Serpong Damai Tbk. periode tahun 2008-2010 tidak berbeda signifikan dibanding dengan perusahaan property and real estate sejenis. 4.5.2
Net Profit Margin
82
Tabel 4.8 Rata-rata Net Profit Margin Perusahaan
NET PROFIT MARGIN 2008 2009 2010
PT. BSD PT. Alam Sutera PT. Modernland PT. Summarecon
0.161 0.243 0.159 0.135 0.233 0.380 0.010 0.008 0.148 0.074 0.140 0.138 RATA-RATA INDUSTRI SEJENIS
RATA-RATA NET PROFIT MARGIN 0.188 0.249 0.055 0.117 0.141
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa rata-rata net profit margin BSD sebesar (0.188 dibulatkan 19 %) dan industri sejenis (0.141 dibulatkan 14 %) artinya margin laba bersih perusahaan berada di atas rata-rata industri sehingga dapat dikatakan kondisi perusahaan lebih baik dari pada industri sejenis. Pengujian Hipotesis : a. menentukan nilai standar deviasi
=
= 4.595
=
= 0.013
b. Menentukan nilai
t=
83
–
t=
= 0.073
c. Menghitung Dengan taraf signifikansi α = 0.05 / 2 = 0.025 (dua sisi) kemudian dicari nilai pada table distribusi – t dengan ketentuan : df = n - 2, df = 12 – 2 = 10 Sehingga
=
d. Membandingkan
Dengan
= 2.228 dan
= 2.228 dan
Ternyata
= 0.073
= 2.228
0.073 maka Ho Diterima
Gambar 4.8
daerah penolakan Ho
Daerah penerimaan Ho
-2.228
Sedangkan karena nilai
daerah penolakan Ho
0.073
(2.228
2.228
0.073) maka Ho Diterima,
artinya dilihat dari segi Net Profit Margin (margin laba bersih ), maka Kinerja keuangan PT. Bumi Serpong Damai Tbk. periode tahun 2008-2010 tidak berbeda signifikan dibanding dengan perusahaan property and real estate sejenis
84
4.5.3
Return on Investment
0.051 Tabel 4.9 Rata-rata Return on Investment Perusahaan
PT. BSD PT. Alam Sutera PT. Modernland PT. Summarecon
RETURN ON INVESTMENT 2008 2009 2010 0.051 0.067 0.034 0.019 0.026 0.063 0.001 0.001 0.019 0.026 0.038 0.038 RATA-RATA INDUSTRI SEJENIS
RATA-RATA RETURN ON INVESTMENT 0.051 0.036 0.007 0.034 0.026
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa rata-rata R0I BSD sebesar (0.051 dibulatkan 6 %) lebih baik dari pada rata-rata industri sejenis yaitu sebesar (0.026 dibulatkan 3 %). Hasil pengembalian investasi menunjukkan produktifitas dari seluruh dana perusahaan , baik modal pinjaman maupun modal sendiri. Semakin kecil rasio ini semakin kurang baik, demikian pula sebaliknya.
85
Pengujian Hipotesis : a. menentukan nilai standar deviasi
=
= 5.450
=
= 3.005
b. Menentukan nilai
t=
t=
= 0.020
c. Menghitung Dengan taraf signifikansi α = 0.05 / 2 = 0.025 (dua sisi) kemudian dicari nilai pada table distribusi – t dengan ketentuan : df = n - 2, df = 12 – 2 = 10 Sehingga d. Membandingkan
Dengan
Ternyata
=
= 2.228 dan
= 2.228 dan
= 0.020
= 2.228
0.020 maka Ho Diterima
86
Gambar 4.9
daerah penolakan Ho
Daerah penerimaan Ho
-2.228
Karena nilai
daerah penolakan Ho
0.020
(2.228
2.228
0.020) maka Ho Diterima, artinya
dilihat dari segi Return on Investment (hasil pengembalian investasi), maka Kinerja keuangan PT. Bumi Serpong Damai Tbk. periode tahun 2008-2010 tidak berbeda signifikan dibanding dengan perusahaan property and real estate sejenis. 4.5.4
Return on Equity
87
Tabel 4.10 Rata-rata Return on Equity Perusahaan PT. BSD PT. Alam Sutera PT. Modernland PT. Summarecon
RETURN ON EQUITY 2008 2009 2010 0.108 0.132 0.064 0.034 0.049 0.132 0.002 0.002 0.035 0.060 0.097 0.109 RATA-RATA INDUSTRI SEJENIS
RATA-RATA RETURN ON EQUITY 0.101 0.071 0.013 0.089 0.058
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa rata-rata ROE perusahaan BSD sebesar (0.101 dibulatkan 10 %) artinya hasil pengembalian investasi BSD tidak sama dibanding dengan rata-rata industri yang menunjukkan kondisi perusahaan cukup baik karena masih berada diatas rata-rata industri. Semakin tinggi rasio ini menunjukkan efisiensi penggunaan modal sendiri semakin baik. Pengujian Hipotesis : a. menentukan nilai standar deviasi
=
= 1.189
=
= 2.132
88
b. Menentukan nilai
t=
–
t=
= 0.046
c. Menghitung Dengan taraf signifikansi α = 0.05 / 2 = 0.025 (dua sisi) kemudian dicari nilai pada table distribusi – t dengan ketentuan : df = n - 2, df = 12 – 2 = 10 Sehingga
=
d. Membandingkan
Dengan
= 2.228 dan
= 2.228 dan
Ternyata
= 0.046
= 2.228
0.046 maka Ho Diterima
Gambar 4.10
daerah penolakan Ho
-2.228
Daerah penerimaan Ho
daerah penolakan Ho
0.046
2.228
89
Oleh karena nilai
(2.228
0.046) maka Ho Diterima, artinya
dilihat dari segi Return on Equity (hasil pengembalian ekuitas), maka Kinerja keuangan PT. Bumi Serpong Damai Tbk. periode tahun 2008-2010 tidak berbeda signifikan dibanding dengan perusahaan property and real estate sejenis. 4.6
Rangkuman Hasil Perhitungan Rasio Dari hasil perhitungan pada penelitian ini dapat kita lihat kondisi dan posisi
perusahaan setelah melakukan perhitungan beberapa rasio serta pengujian hipotesis sehingga dapat dirangkum seperti yang terlihat dalam tabel berikut ini : Tabel 4.11 Hasil Perhitungan JENIS RASIO CURRENT RATIO QUICK RATIO DEBT to ASSET RATIO
RATA-RATA BSD INDUSTRI SEJENIS 4.129 1.936 2.109 0.806 0.461 0.503
t 2.765 2.889 -0.072
DEBT to EQUITY RATIO
0.924
1.079
-0.605
RECEVEIBLE TURN OVER INVENTORY TURN OVER
72.982 0.804
13.533 1.089
3.514 -0.38
GROSS PROFIT MARGIN
0.527
0.453
0.042
NET PROFIT MARGIN
0.188
0.141
0.073
RETURN on INVESTMENT
0.051
0.026
0.02
RETURN on EQUITY
0.101
0.058
0.046
hipotesis KESIMPULAN lebih baik lebih baik Tidak berbeda signifikan Tidak berbeda signifikan lebih baik Tidak berbeda signifikan Tidak berbeda signifikan Tidak berbeda signifikan Tidak berbeda signifikan Tidak berbeda signifikan
90
Rasio lancar (current ratio), dapat dilihat dari tabel diatas bahwa rata-rata rasio lancar BSD terjadi peningkatan. Hal ini dapat dikatakan memuaskan karena berada di atas rata-rata industri. Hasil rasio cepat (quick ratio) dari tahun ke tahun mengalami perubahan atau penurunan. Akan tetapi masih berada di atas standar rata-rata industri, jadi kondisi perusahaan dapat dikatakan cukup memuaskan dari tahun ke tahun walaupun mengalami perubahan. Rata-rata Debt to Asset Ratio (debt ratio) dilihat dari perbandingan tabel rata-rata di atas menunjukkan bahwa kondisi BSD lebih baik dari kondisi rata-rata industri sejenis, namun setelah melakukan pengujian hipotesis ternya membuktikan bahwa kondisi ini dinilai tidak jauh berbeda dengan kondisi industri sejenis atau tidak berbeda secara signifikan, sehingga tidak dapat dikatakan bahwa kondisi BSD lebih baik dari perusahaan pembandingnya. Debt to Equity Ratio menunjukan bahwa kondisi perusahaan yang diteliti sama sengan rata-rata industri sejenis dilihat dari tabel di atas begitupun setelah dilakukan pengujian hipotesis. Receveible Turn Over atau perputaran piutang dari tahun ke tahun meningkat sangat jauh melebihi dibandingkan dengan perusahaan sejenis sehingga kondisi tersebut sangat memuaskan dan cukup baik bagi perusahaan.
91
Untuk Inventory Turn Over dari tahun ke tahun terjadi penurunan, hal ini kurang baik bagi perusahaan karena masih berada di bawah dari rata-rata industri, sehingga kinerja perusahaan masih perlu ditingkatan lagi. Dari hasil pengukuran pada ke empat rasio profitabilitas dapat kita lihat pada tabel di atas bahwa kondisi perusahaan masih cukup baik di banding dengan perusahaan sejenis, akan tetapi setelah melakukan pengujian hipotesis ternya kondisi tersebut dapat diinyatakan tidak jauh berbeda atau hampir sama dengan kondisi perusahaan sejenis, akan tetapi perusahaan tidak perlu khawatir akan kondisi tersebut karena masih sejajar dengan industri tersebut dan kinerja perusahaan masih harus terus ditingkatkan.
92