ANALISIS RASIO KEUANGAN PERUSAHAAN Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEJ
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi
Oleh: Lucki Karunia NIM : 002114026
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2008
ANALISIS RASIO KEUANGAN PERUSAHAAN Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEJ
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi
Oleh: Lucki Karunia NIM : 002114026
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2008
i
“Tidak ada kesuksesan”
kata
terlambat
untuk
menuju
“Semangat adalah energi yang mewujudkan ideide”
“Mengoreksi diri adalah modal sebuah tindakan”
Kupersembahkan untuk: - Papaku Panca Hariyanto - Mamaku Ismiyanti
-
iv
Adikku Vicki Riana Adikku Nino Satria
v
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma. Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: 1. Romo Rektor Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan mengembangkan kepribadian kepada penulis. 2. Bapak Drs. Alex Kahu Lantum, M.S., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas sanata Dharma Yogyakarta. 3. Bapak Ir. Drs. Hansiadi Yuli Hartanto, M.Si, Akt., selaku Ketua Jurusan Akuntansi Universitas sanata Dharma Yogyakarta. 4. Bapak Drs. G. Anto Listianto, MSA, Akt., selaku dosen pembimbing I, terima kasih banyak atas bantuan, bimbingan, masukan yang bapak berikan kepada penulis selama penulisan skripsi ini. 5. Bapak Eduardus Maryarsanto P. SE, Akt, selaku dosen pembimbing II, terima kasih banyak atas bantuan, bimbingan, masukan yang bapak berikan kepada penulis selama penulisan skripsi ini.
vii
6. Papa dan Mama, yang telah banyak mendukung dan mendoakan penulis hingga skripsi ini dapat selesai, yang telah membantu baik secara moril dan material. 7. Adik-adikku Vicki Riana dan Nino Satria yang selalu memberi semangat dan selalu kompak. 8. Keluarga Besar Soeradal dan Keluarga Besar Soeparjo, yang telah memberi semangat kepada penulis. 9. Dony Noor Gustiarsyah, yang telah mendukung, memberi semangat, dan memberi warna dalam hidupku. 10. Keluarga Besar “Pokenet” (Mas Ivan, Mas Bonar, Mba Yus, Kristin, Siska, Agung, Ronny, Ari, Gustaf, Dwi, Peter, John, Ike, Qika, Micend, Tyo) terima kasih atas semangat, kebersamaan, dan kejasamanya. 11. Keluarga Besar Marching Band UGM, terima kasih atas kebersamaan dan kekompakan kita. 12. Sahabat-sahabatku yang jauh disana (Edwin, Titis, Ella, Imelda, Mba Oktin, Rijal, Slamet, Awi, Yuni, Monic, Mba Ara, Vivin, Tuti, Ayu, Hesny, Evi, Tisa), teman-teman seperjuangan (Dani, Upik, Mba Lenny, Dendi, Nobert, Hugo, Mba Erin, Happy, Mba Dina, Vika, Mba Dian, Noel, Daisy, Dirham, Padhe, Indra, Beller) terima kasih atas semangatnya. 13. Keluarga Besar Asrama Syantikara, terima kasih atas kebersamaan kita selama 5 tahun. 14. Teman-teman Akuntansi angkatan 2000.
viii
DAFTAR ISI
JUDUL …………………………………………………………………….. i PERSETUJUAN PEMBIMBING …………………………………………. ii PENGESAHAN …………………………………………………………… iii PERSEMBAHAN …………………………………………………………. iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS …………………………… v LEMBAR PUBLIKASI KARYA ILMIAH ……………………………….. vi KATA PENGANTAR ……………………………………………………... vii DAFTAR ISI ………………………………………………………………. ix ABSTRAK …………………………………………………………………. x ABSTRACT ………………………………………………………………... xi BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………... 1 A. Latar Belakang Masalah …………………………………….. 1 B. Rumusan Masalah …………………………………………… 2 C. Batasan Masalah …………………………………………….. 2 D. Tujuan Penelitian ……………………………………………. 3 E. Manfaat Penelitian …………………………………………… 3 F. Sistematika Pembahasan ……………………………………... 4 BAB II LANDASAN TEORI …………………………………………… 5 BAB III METODOLOGI PENELITIAN………………………………… 37 BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ……………………….. 41 BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN …………………….. 81 A. Deskripsi Data ……………………………………………….. 81 B. Analisis Data ………………………………………………… 87 C. Pembahasan …………………………………………………. 90 BAB VI PENUTUP ……………………………………………………… 94 DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………. 96 LAMPIRAN ………………………………………………………………… 98
ix
ABSTRAK
ANALISIS RASIO KEUANGAN PERUSAHAAN Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEJ
Lucki Karunia NIM: 002114026 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2008
Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui keuangan perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta, dari tahun 2003 sampai tahun 2005 dengan menggunakan rasio aktivitas, rasio likuiditas, rasio solvabiltas, dan rasio rentabilitas. Jenis Penelitian berupa studi empiris pada perusahaan manfaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Teknik Analisa data yang digunakan adalah menghitung rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio rentabilitas, rasio aktivitas, kemudian menghitung rata-rata industri untuk tiap-tiap rasio. Hasil Penelitian yang diperoleh adalah: sebagian besar perusahaan manufaktur berada di bawah rata-rata industri, dan perlu diteliti lebih jauh lagi.
x
ABSTRACT
COMPANY’S FINANCIAL RATIO ANALYSIS MANUFACTURING An Empirical Study at Manufacturing Industry Listed at Jakarta Stock Exchange
Lucki Karunia NIM: 002114026 Sanata Dharma University Yogyakarta 2008
The Purpose of the research was to know the financial of corporation at manufacturing industry listed at Jakarta Stock Exchange, from the year of 2003 to 2005 using activity ratio, liquidity ratio, solvency ratio, and rentability ratio. The kind of research was an empirical study at manufacturing industry that listed at Jakarta Stock Exchange. Data the analysis technique used was by calculating liquidity ratio, solvency ratio, rentability ratio, activity ratio, and then calculating the average of industry for every ratio. The result of reseach obtained was : most of manufacturing industry was under the average of industry, and it needed to be checked further.
xi
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah Tujuan utama perusahaan didirikan adalah untuk mengoptimalkan laba. Dari laba tersebut perusahaan dapat mempertahankan kelangsungan usahanya. Sebelum dapat meningkatkan usahanya, maka perusahaan harus selalu mempertahankan kondisi dan kinerja keuangan perusahaan serta menjalankan perusahaan secara efektif dan efisien. Alat yang dipergunakan untuk mengetahui kondisi perusahaan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan yang bisa dianalisis adalah neraca, laporan perubahan modal, dan laporan laba rugi. Neraca menggambarkan nilai aktivitas, kewajiban dan modal yang dimiliki oleh perusahaan. Laporan laba rugi menggambarkan hasil operasi yang dicapai perusahaan selama satu periode biasanya selama satu tahun. Analisis
laporan
keuangan
perusahaan
dapat
dilakukan
dengan
membandingkan rasio-rasio laporan keuangan dari satu periode ke periode lainnya dalam satu perusahaan, atau dengan membandingkan rasio-rasio laporan keuangan satu perusahaan dengan perusahaan lain yang sejenis pada saat yang bersamaan. Analisis di atas sangat membantu manajemen dalam menilai keberhasilan kebijakan perusahaan selama periode yang dijalani serta membantu dalam pengambilan keputusan-keputusan untuk periode selanjutnya. Dengan
1
2
meningkatkan kinerja perusahaan, maka perusahaan dapat semakin kuat dalam menghadapi persaingan. Mengingat pentingnya mengetahui kondisi laporan laba rugi dan laporan neraca perusahaan yang dapat diperoleh melalui analisis terhadap laporan keuangan, maka penulis mengambil judul “Analisis Rasio Keuangan Perusahaan, Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEJ”.
A.
Rumusan Masalah Bagaimana keuangan perusahaan dilihat dari rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio rentabilitas, dan rasio aktivitas pada perusahaan manufaktur dari tahun 2003 sampai tahun 2005?
B.
Batasan Masalah Dalam penelitian, penulis hanya membahas analisa rasio likuiditas (yaitu: current ratio, quick ratio, cash ratio), rasio solvabilitas (yaitu: total debt to total assets ratio, debt to equity ratio), rasio rentabilitas (yaitu: profit margin, gross profit margin, net profit margin, return on investment, return on assets), dan rasio aktivitas (yaitu: perputaran piutang, perputaran persediaan, perputaran aktiva tetap, perputaran total aktiva) perusahaan manufaktur pada tahun 2003 sampai tahun 2005.
3
C.
Tujuan Penelitian Untuk mengetahui keuangan perusahaan manufaktur pada tahun 2003 sampai tahun 2005 dengan menggunakan rasio aktivitas, rasio likuiditas, rasio solvabilitas, dan rasio rentabilitas.
D.
Manfaat Penelitian 1. Bagi Perusahaan Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan untuk menentukan strategistrategi selanjutnya dan dapat dipakai sebagai pertimbangan dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan kelangsungan hidup perusahaan. 2. Bagi Universitas Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah kepustakaan dan dapat memberi masukan bagi pembaca terutama pengetahuan tentang bagaimana menganalisa dan mengolah sebuah laporan keuangan sehingga laporan keuangan tersebut dapat berguna berguna bagi pemakainya. 3. Bagi Penulis Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan penulisan serta untuk menerapkan teori-teori yang diperoleh selama kuliah.
4
E.
Sistematika Pembahasan Bab I.
Pendahuluan Di dalam bab ini diuraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika pembahasan.
Bab II. Landasan Teori Di dalam bab ini dijelaskan mengenai teori-teori atau kajian pustaka yang mendasari, memperkuat, dan membantu dalam penulisan ini, sehubungan dengan analisis rasio keuangan yang merupakan topik yang diteliti oleh penulis. Bab III. Metode Penelitian Di dalam bab ini dijelaskan mengenai jenis penelitian, subyek dan obyek penelitian, data yang dicari, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data. Bab IV. Gambaran Umum Perusahaan Di dalam bab ini di uraikan secara singkat gambaran umum Perusahaan Manufaktur. Bab V. Analisis Data dan Pembahasannya Di dalam bab ini di jabarkan tentang deskripsi data, analisis data, dan pembahasan. Bab VI. Penutup Bab ini berisi kesimpulan yang diperoleh dari penelitian yang dilakukan, keterbatasan, dan saran
BAB II LANDASAN TEORI
A . Laporan Keuangan Laporan keuangan yang disusun dan disajikan kepada semua pihak yang berkepentingan dengan eksistensi suatu perusahaan pada hakekatnya merupakan alat komunikasi (Harnanto, 1992:11). Laporan keuangan adalah suatu alat yang digunakan untuk mengkomunikasikan informasi keuangan perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan, baik pihak ekstern, maupun intern perusahaan. Beberapa pengertian laporan keuangan, diantaranya: Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi, yang meliputi (1) neraca, (2) perhitungan laba-rugi dan laba ditahan, (3) laporan perubahan posisi keuangan serta catatan atas laporan keuangan (exposure draft PAI-1983), (Harnanto, 1987:9). Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba-rugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara, misalnya, sebagai laporan arus kas atau laporan arus dana), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan (IAI, 1999:2). Laporan keuangan perusahaan merupakan salah satu sumber informasi yang penting disamping informasi lain seperti informasi industri, kondisi perekonomian, pangsa pasar perusahaan, kualitas manajemen dan lainnya (Hanafi dan Halim, 2000:49). Laporan keuangan disusun dengan maksud untuk menyediakan informasi keuangan suatu perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan sebagai bahan pertimbangan di dalam mengambil keputusan. Pihak-pihak yang berkepentingan tersebut antara lain manajemen, pemilik, kreditor, investor, dan pemerintah (Sutrisno, 2001:9).
5
6
Ada 3 (tiga) macam laporan keuangan yang pokok yang dihasilkan oleh suatu perusahaan (Hanafi dan Halim, 2001:12). 1.
Neraca Neraca adalah laporan yang sistematis tentang aktiva, hutang serta modal suatu perusahaan pada suatu saat tertentu (Munawir, 2001:10). Neraca ibarat sebuah foto, hanya menampilkan gambaran perusahaan pada saat tanggal neraca saja. Sebagai perbandingan laporan ini juga menampilkan ‘foto’ pada periode yang sama tahun lalu. Didalamnya terdapat ‘gambaran’ posisi keuangan (financial position) perusahaan. Neraca mempunyai dua sisi, sisi debet dan sisi kredit. Pada sisi dabet menunjukkan posisi kekayaan/sumber daya perusahaan (aktiva) sedangkan pada sisi kredit menunjukkan sumber kekayaan perusahaan yang terdiri dari dua sumber yaitu hutang dan modal. Aktiva (Assets) Aktiva adalah manfaat ekonomis yang akan diterima pada masa mendatang, atau akan dikuasai oleh perusahaan sebagai hasil dari transaksi atau kejadian. Aktiva merupakan sumber ekonomi yang akan dipakai perusahaan untuk menjalankan kegiatannya. Atribut pokok suatu aktiva adalah kemampuan memberikan jasa atau manfaat pada perusahaan (Hanafi dan Halim, 2000:51).
7
Pada dasarnya aktiva dapat dikualifikasikan atas dua bagian utama, yaitu aktiva lancar dan aktiva tidak lancar. Dalam Standar Akuntansi Keuangan yang dimaksud dengan aktiva lancar adalah aktiva yang diharapkan dapat direalisasikan dalam waktu satu tahun dalam siklus operasi normal perusahaan. Aktiva lancar antara lain meliputi, (Ikatan Akuntan Indonesia, 1999:9): a.
Kas dan Bank
b.
Surat-surat Berharga
c.
Deposito jangka pendek
d.
Wesel tagih yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun
e.
Piutang Usaha jangka pendek
f.
Piutang lain-lain yang diharapkan akan direalisasikan dalam waktu satu tahun
g.
Persediaan
h.
Pembayaran uang muka untuk pembelian aktiva lancar
i.
Pembayaran pajak dimuka
j.
Biaya bunga dibayar di muka yang akan menjadi beban dalam satu tahun sejak tanggal neraca Aktiva tidak lancar adalah suatu aktiva yang akan
mempunyai unsur kegunaan relatif permanen atau jangka panjang (mempunyai umur ekonomis lebih dari satu tahun atau tidak akan habis dalam satu kali perputaran operasi perusahaan).
8
Aktiva tidak lancar antara lain meliputi (Munawir, 2001:16): a.
Investasi jangka panjang
b.
Aktiva tetap
c.
Aktiva tetap tidak berwujud
d.
Beban yang ditangguhkan
e.
Aktiva lain-lain
Hutang / Kewajiban (Liabilities) Hutang bisa didefinisikan sebagai pengorbanan ekonomis yang mungkin timbul di masa mendatang dari kewajiban perusahaan sekarang untuk mentransfer asset atau memberikan jasa ke pihak lain di masa mendatang, sebagai akibat transaksi atau kejadian di masa lalu (Hanafi dan Halim, 2000:51). Hutang / kewajiban perusahaan dapat dibedakan atas dua bagian utama, yaitu hutang jangka pendek dan hutang jangka panjang. Hutang jangka pendek atau hutang lancar adalah kewajiban
keuangan
perusahaan
yang
pelunasannya
atau
pembayarannya akan dilakukan dalam jangka pendek (satu tahun sejak tanggal neraca) dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki oleh perusahaan. Hutang jangka pendek antara lain meliputi (Ikatan Akuntan Indonesia, 1999:9): a.
Bagian kewajiban jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun sejak tanggal neraca.
b.
Hutang usaha dan biaya yang masih harus dibayar.
9
c.
Uang muka penjualan.
d.
Hutang pembelian aktiva tetap, pinjaman bank, dan rupa-rupa hutang lainnya yang harus diselesaikan dalam waktu satu tahun.
e.
Penyisihan kewajiban pajak.
f.
Hutang dividen.
g.
Pendapatan yang ditangguhkan dan uang muka dari langganan.
Hutang jangka panjang adalah kewajiban keuangan perusahaan yang jangka waktu pembayarannya (jatuh temponya) masih jangka panjang (lebih dari satu tahun sejak tanggal neraca). Hutang jangka panjang antara lain meliputi: a. Wesel bayar jangka panjang. b. Hutang obligasi. c. Hutang hipotik (hutang yang dijamin dengan aktiva tetap tertentu). d. Kewajiban jangka panjang lainnya yang tidak memerlukan penggunaan aktiva lancar untuk pelunasannya. Modal (Equity) Modal atau ekuitas adalah hak residual atas aktiva perusahaan setelah
dikurangi
Indonesia,.1999:12).
semua
kewajiban
(Ikatan
Akuntan
10
Modal yang umum tampak dalam neraca adalah (Fraser dan Ormiston, 1998:67):
2.
a.
Modal Saham.
b.
Penambahan modal disetor.
c.
Laba yang ditahan.
d.
Perhitungan modal lainnya.
Laporan Laba-Rugi Laporan laba-rugi adalah laporan yang sistematis tentang penghasilan, biaya dan laba rugi yang diperoleh oleh suatu perusahaan selama periode tertentu (Munawir, 2001:26). Laporan laba-rugi adalah laporan yang menunjukkan hasil kegiatan perusahaan dalam jangka waktu tertentu. Laporan ini bisa digunakan sebagai indikator keberhasilan perusahaan dalam menjalankan usahanya selama satu periode tertentu. Laporan labarugi pada dasarnya menggambarkan dua macam arus yang membentuk laba atau rugi. Laba terjadi apabila penghasilan yang diperoleh dalam satu periode lebih besar dibandingkan dengan biaya-biaya yang dikeluarkan, sebaliknya rugi akan timbul bila pendapatan lebih rendah dibanding dengan biaya-biaya yang dikeluarkan. Laporan keuangan jenis ini memuat kinerja perusahaan dalam satu periode, misalnya satu tahun. Keuntungan dan kerugian perusahaan selama satu tahun itu berikut biaya-biaya yang harus
11
dikeluarkan juga dimuat di sini. Apabila kita mempergunakan analogi yang sama dengan neraca di atas, maka laporan laba rugi bisa diibaratkan seperti kamera film yang merekam perjalanan perusahaan dalam satu periode. Walaupun belum ada keseragaman tentang susunan laporan laba-rugi tiap-tiap perusahaan, namun prinsip-prinsip yang umumnya diterapkan adalah sebagai berikut (Munawir, 2001:26): a.
Bagian yang pertama menunjukkan penghasilan yang diperoleh dari usaha pokok perusahaan (penjualan barang dagangan atau memberikan service) diikuti dengan harga pokok dari barang/service yang dijual, sehingga diperoleh laba kotor.
b.
Bagian kedua menunjukkan biaya-biaya operasional yang terdiri dari biaya penjualan dan biaya umum/administrasi (operating expenses).
c.
Bagian ketiga menunjukkan hasil-hasil yang diperoleh diluar operasi pokok perusahaan, yang diikuti dengan biaya-biaya yang
terjadi
diluar
usaha
pokok
penjualan
(non
operating/financial income and expenses). d.
Bagian keempat menunjukkan laba atau rugi yang insidentil (ekstra ordinary gain or loss) sehingga akhirnya diperoleh laba bersih sebelum pajak pendapatan.
12
Bentuk-bentuk penyajian laporan laba rugi yang dapat digunakan yaitu (Harnanto, 1992:47):
a.
Bentuk Single Step Dalam bentuk ini penyajian unsur-unsur pembentuk laba/rugi periodik tidak dipisahkan antara elemen-elemen yang timbul dari kegiatan atau usaha pokok perusahaan dan kegiatankegiatan di luar usaha pokoknya.
b.
Bentuk Multiple Step Dalam
bentuk
ini
dilakukan
penggolongan
atau
pengelompokan lebih lanjut terhadap pendapatan dan biaya di dalam laporan perhitungan laba-rugi dalam kaitannya dengan kegiatan atau usaha pokok perusahaan. 3.
Laporan aliran Kas Laporan keuangan jenis ini akan memberikan informasi tentang arus kas masuk maupun keluar dari perusahaan. Laporan ini bisa memberikan gambaran tentang alokasi kas ke dalam berbagai kegiatan perusahaan. Tujuan pokok laporan aliran kas adalah untuk memberikan informasi mengenai penerimaan dan pembayaran kas selama suatu periode tertentu. Tujuan yang kedua adalah untuk memberikan informasi mengenai efek kas dari kegiatan investasi, pendanaan, dan operasi perusahaan selama periode tertentu.
13
Dalam penyusunan laporan arus kas, arus kas dibedakan menjadi tiga bagian utama, yaitu arus kas dari aktivitas operasi, arus kas dari aktivitas investasi dan arus kas dari aktivitas pendanaan (Fraser dan Ormiston, 1998:114). Untuk pelaporan arus kas aktivitas operasi, perusahaan harus melaporkan arus kas dari aktivitas operasi dengan menggunakan salah
satu
dari
metode
berikut
ini
(Ikatan
Akuntan
Indonesia,1999:2): a.
Metode langsung: dengan metode ini kelompok utama dari penerimaan
kas
bruto
dan
pengeluaran
kas
bruto
diungkapkan; atau b.
Metode tidak langsung: dengan metode ini laba atau rugi bersih disesuaikan dengan mengoreksi pengaruh dari transaksi bukan kas, penangguhan (deferral) atau accrual dari penerimaan atau pembayaran kas untuk operasi di masa lalu dan masa depan. Disamping ketiga laporan pokok tersebut, dihasilkan juga laporan pendukung seperti laba yang ditahan, Laporan Perubahan Modal, dan diskusi-diskusi oleh pihak manajemen (Hanafi dan Halim,2000:49).
B. Tujuan Laporan Keuangan
14
Tujuan Laporan Keuangan menurut Bernstein (1993) adalah sebagai berikut:
1.
Screening Analisa dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui situasi dan kondisi perusahaan dari laporan keuangan tanpa pergi langsung ke lapangan.
2.
Understanding Memahami perusahaan, kondisi keuangan, dan hasil usahanya.
3.
Forcasting Analisa digunakan untuk meramalkan kondisi keuangan perusahaan di masa yang akan datang.
4.
Diagnosis Analisa dimaksudkan untuk melihat kemungkinan adanya masalahmasalah yang terjadi baik dalam manajemen, operasi, keuangan atau masalah lain dalam perusahaan.
5.
Evaluation Analisa dilakukan untuk menilai prestasi manajemen dalam mengelola perusahaan. Disamping tujuan tersebut di atas analisa laporan keuangan juga dapat digunakan untuk menilai kewajaran laporan keuangan yang disajikan. Dengan melakukan analisa laporan keuangan maka informasi yang
dibaca dari laporan keuangan akan menjadi lebih luas dan lebih dalam. Hubungan satu pos dengan pos lain akan menjadi indikator tentang posisi dan
15
prestasi keuangan serta menunjukkan bukti kebenaran penyusunan laporan keuangan.
C. Analisis Laporan Keuangan Analisa Laporan Keuangan terdiri dari dua kata, Analisa dan Laporan Keuangan. Untuk menjelaskan pengertian kata ini maka kita dapat menjelaskan dari arti masing-masing kata. Kata analisa adalah memecahkan atau menguraikan sesuatu unit menjadi berbagai unit terkecil. Sedangkan laporan keuangan adalah Neraca, Laba/Rugi, dan Arus Kas (Dana). Kalau dua pengertian ini digabungkan maka analisa laporan keuangan berarti: Menguraikan pos-pos laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau yang mempunyai makna antara satu dengan yang lain, baik antara data kuantitatif maupun non kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan yang tepat (Harahap, 2002:190). Menurut Bernstein (1993:3): “Analisa laporan keuangan mencakup penerapan metode dan teknik analitis atas laporan keuangan dan data lainnya untuk melihat dari laporan itu ukuran-ukuran dan hubungan tertentu yang sangat berguna dalam proses pengambilan keputusan”. Analisis terhadap laporan keuangan suatu perusahaan pada dasarnya karena ingin mengetahui tingkat profitabilitas (keuntungan) dan tingkat risiko atau tingkat kesehatan suatu perusahaan. Hal yang paling mudah dalam analisis keuangan adalah menghitung rasio-rasio keuangan suatu perusahaan, dan yang menjadi tantangan bagi analis bukanlah perhitungannya melainkan
16
bagaimana melakukan analisisnya dan menginterpretasikan rasio-rasio keuangan yang muncul. Ada beberapa tujuan melakukan Analisis Laporan Keuangan (Hanafi dan Halim, 2000:6): 1.
Investasi pada Saham Bagi calon investor analisis tersebut penting untuk pengambilan keputusan investasi pada saham dan juga untuk menilai kemampuan perusahaan sekaligus memproyeksikan kemampuan perusahaan pada masa-masa mendatang. Investor atau calon investor akan tertarik pada tingkat keuntungan (return) yang tinggi dengan tingkat rasio yang rendah.
2.
Pemberian Kredit Dalam analisis ini yang menjadi tujuan pokok adalah menilai kemampuan perusahaan untuk mengembalikan pinjaman yang diberikan beserta bunga yang berkaitan dengan pinjaman tersebut. Pada kredit jangka pendek, analis akan memfokuskan pada kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban-kewajiban jangka pendeknya pada saat jatuh tempo. Sedangkan pada kredit jangka panjang, analis akan memfokuskan pada kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban-kewajiban jangka panjang pada saat jatuh tempo.
3.
Kesehatan Pemasok Perusahaan yang tergantung pada supply pemasok akan mempunyai kepentingan pada pemasok tersebut.perusahaan ingin memastikan bahwa
17
pemasok tersebut sehat dan bisa bertahan terus. Dengan kemungkinan kerja sama yang terus menerus, analis dari pihak perusahan akan berusaha menganalisis profitabilitas perusahaan pemasok, kondisi keuangannya, kemampuan untuk menghasilkan kas untuk memenuhi operasi sehari-harinya, dan kemampuan membayar kewajibannya pada saat jatuh tempo. 4.
Kesehatan Pelanggan Apabila perusahaan akan memberikan penjualan kredit kepada pelanggan maka perusahaan memerlukan informasi keuangan pelanggan, terutama informasi mengenai kemampuan pelanggan memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Analisis yang dilakukan akan tergantung pada besarnya kredit, jangka waktu kredit, jenis usaha pelanggan, besar kecilnya usaha pelanggan dan lain-lain.
5.
Kesehatan Perusahaan ditinjau dari Karyawan Karyawan atau calon karyawan barangkali akan tertarik menganalisis keuangan perusahaan untuk memastikan apakah perusahaan yang akan dimasukinya tersebut mempunyai prospek keuangan yang bagus. Beberapa faktor yang bisa dianalisis antara lain profitabilitas perusahaan, kondisi keuangan perusahaan, dan kemampuan menghasilkan kas dari perusahaan.
6.
Pemerintah Pemerintah menentukan
bisa
pajak
menganalisis yang
keuangan
dibayarkan,
atau
perusahaan menentukan
untuk tingkat
18
keuntungan yang wajar bagi suatu industri. Apabila perusahaan akan menjual sahamnya di pasar modal, maka pemerintah (dalam hal ini Bapepam) akan menganalisis keuangan perusahaan untuk menentukan layak tidaknya perusahaan tersebut untuk go public. 7.
Analisis Internal Pihak internal sendiri (seperti pihak manajemen) memerlukan informasi mengenai kondisi keuangan perusahaan untuk menentukan sejauh mana perkembangan perusahaan. Informasi semacam ini bisa digunakan sebagai basis evaluasi prestasi manajemen. Bagi pihak manajemen, informasi keuangan tertentu bisa digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan, untuk perencanaan atau untuk mengevaluasi perubahan strategi.
8.
Analisis Pesaing Kondisi keuangan bisa dianalisis oleh perusahaan untuk menentukan sejauh mana kekuatan keuangan pesaing. Informasi semacam ini bisa dipakai untuk penentuan strategi perusahaan seperti strategi harga, strategi merebut pangsa pasar, atau keputusan-keputusan lainnya.
9.
Penilaian Kerusakan Kadangkala analisis keuangan juga bisa dipakai untuk menentukan besarnya kerusakan yang dialami oleh perusahaan. Misalkan barang dagangan
perusahaan
mengalami
kebakaran
dan
perusahaan
mengasuransikan barang dagangan tersebut, analisis keuangan bisa dipakai oleh pihak asuransi untuk menentukan besarnya kerusakan yang
19
dialami oleh perusahaan. Informasi ini bisa dipakai untuk menentukan besarnya ganti rugi yang dibayarkan ke perusahaan. Biasanya analis setelah mengidentifikasi tujuan dari analisis keuangan, merumuskan arah dan lingkup analisisnya. Secara umum biasanya profitabilitas perusahaan menjadi perhatian pokok untuk setiap tujuan yang dihadapi oleh perusahaan. Analisis internal, analisis oleh investor, analisis pesaing merupakan tipe analisis yang sangat memerlukan informasi profitabilitas. Analisis risiko juga cukup penting karena risiko merupakan imbangan profitabilitas untuk menentukan prospek dan kesehatan perusahaan. Analisis risiko untuk jangka waktu yang pendek dilakukan dengan menganalisis likuiditas perusahaan. Analisis kredit banyak memerlukan jenis analisis semacam ini. Sedangkan untuk analisis risiko jangka panjang, diperlukan analisis solvabilitas. Analisis pinjaman jangka panjang seperti dalam obligasi akan banyak menggunakan jenis analisis ini. D. Analisis Laporan Keuangan Perusahaan Untuk menilai tingkat kesehatan keuangan suatu perusahaan dilakukan analisis terhadap laporan keuangannya. Analis yang biasanya digunakan adalah analisis rasio-rasio keuangan. Rasio adalah suatu rumusan secara matematis dari hubungan korelasi antar suatu jumlah dengan jumlah tertentu lainnya. Rasio antara 500 dan 100 misalnya dapat dinyatakan sebagai 5:1 atau 5. Walaupun rasio relatif mudah
20
dihitung, tetapi interpretasi terhadap rasio jauh lebih komplek. Suatu rasio dikatakan signifikan apabila menunjukkan hubungan yang mempunyai makna. Oleh karena itu, agar rasio yang dihitung mempunyai arti, maka rasio harus dihitung dari variabel-variabel yang saling berhubungan dan berarti pula (Harnanto, 1992:161). Rasio keuangan menjelaskan suatu hubungan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain dalam suatu laporan keuangan. Tujuan analisis rasio keuangan dimaksudkan agar perbandingan-perbandingan yang dilakukan terhadap pos-pos dalam laporan keuangan merupakan suatu perbandingan yang logis, bukan dilakukan dengan sembarangan dan dengan mempergunakan
ukuran-ukuran
tertentu
yang
memang
telah
diakui
mempunyai manfaat tertentu pula, sehingga hasil dari analisis tersebut pantas dipakai sebagai pedoman dalam pengambilan keputusan. Pada dasarnya macam-macam rasio keuangan itu banyak sekali, karena rasio dapat dibuat menurut kebutuhan penganalisis. Apabila dilihat dari sumbernya rasio itu dibuat, maka rasio keuangan dapat digolongkan dalam tiga, yaitu (Riyanto, 1995:254). 1.
Rasio-rasio neraca (Balance Sheet Ratio), ialah: rasio-rasio yang disusun dari data dalam neraca.
2.
Rasio-rasio laporan rugi-laba (Income Statement Ratio), ialah: rasio-rasio yang disusun dari data dalam laporan rugi laba.
21
3.
Rasio-rasio antar laporan (Intern Statement Ratio), ialah: rasio-rasio yang disusun dari data yang berasal dari neraca dan data lainnya yang berasal dari laporan rugi laba. Berdasarkan tujuan analisis angka-angka rasio digolongkan menjadi
rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio rentabilitas, dan rasio aktivitas. Penggolongan angka rasio berdasarkan atas tujuan analisis akan lebih berguna, karena yang lebih penting adalah bukan dari mana data tersebut berasal, tetapi apa arti atau gunanya atau kesimpulan apa yang dapat diperoleh dari angka rasio tersebut. Dalam analisis rasio, setelah semua angka-angka rasio keuangan yang dibutuhkan sudah tersedia (sudah dihitung), maka langkah berikutnya adalah menganalisa perkembangan atau kecenderungan posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan yang bersangkutan berdasarkan angka-angka rasio yang sudah dihitung tersebut, baik ditinjau dari segi likuiditas, solvabilitas, rentabilitas maupun aktivitasnya (Munawir,2001:106). Berikut ini adalah penjelasan rasio-rasio yang digolongkan berdasarkan tujuannya: 1.
Rasio Likuiditas Rasio likuiditas merupakan suatu rasio yang menggambarkan kemampuan suatu perusahaan untuk melunasi semua kewajibannya yang harus segera dipenuhi (hutang-hutang jangka pendeknya). Perusahaan yang mempunyai cukup kemampuan untuk membayar hutang jangka pendek disebut perusahaan yang likuid sedang bila tidak mempunyai cukup kemampuan untuk membayar hutang jangka pendek disebut
22
ilikuid. Kemampuan membayar hutang jangka pendek dari suatu perusahaan terletak pada atau diukur dari kemampuannya untuk mengkonversikan aktiva non kas menjadi kas (Harnanto, 1992:173). Rasio likuiditas yang umum dipergunakan untuk mengukur tingkat likuiditas suatu perusahaan antara lain: a. Current Ratio Rasio ini membandingkan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan dengan hutang lancar. Current Ratio memberikan informasi tentang kemampuan aktiva lancar untuk menutup hutang lancar. Aktiva lancar meliputi kas, piutang dagang, efek, persediaan, dan aktiva lainnya. Sedangkan hutang lancar meliputi hutang dagang, hutang wesel, hutang bank, hutang gaji, dan hutang lainnya yang segera harus dibayar (Sutrisno,2001:247). Rumus current ratio adalah: Current Ratio =
Aktiva Lancar x 100% Hutang Lancar
Semakin besar perbandingan aktiva lancar dengan hutang lancar, semakin tinggi kemampuan perusahaan menutupi kewajiban jangka pendeknya. Apabila rasio lancar ini 1:1 atau 100% berarti bahwa aktiva lancar dapat menutupi semua hutang lancar. Jadi dikatakan sehat kalau rasio lancarnya berada di atas 1 atau diatas 100%. Artinya aktiva lancar harus jauh di atas jumlah hutang lancar (Harahap, 2002:301) b. Quick Ratio
23
Alat ukur yang lebih akurat untuk mengukur tingkat likuiditas perusahaan adalah quick ratio (atau disebut juga acid test ratio). Rasio ini merupakan perimbangan antara jumlah aktiva lancar dikurangi persediaan, dengan jumlah hutang lancar. Persediaan tidak dimasukkan dalam perhitungan quick ratio atau rasio cepat, karena persediaan merupakan komponen atau unsur aktiva lancar yang paling kecil tingkat likuiditasnya. Quick ratio memfokuskan komponen-komponen aktiva lancar yang lebih likuid yaitu: kas, surat-surat berharga, dan piutang dihubungkan dengan hutang lancar atau hutang jangka pendek (Martono, 2003:56). Rumus perhitungannya: Quick Ratio =
Aktiva Lancar - Persediaaan x 100% Hutang Lancar
Apabila terjadi perbedaan yang sangat besar antara quick ratio dengan current ratio, dimana current ratio meningkat sedangkan quick ratio menurun, berarti bahwa terjadi investasi yang besar pada persediaan. Rasio ini menunjukkan kemampuan aktiva lancar yang paling likuid mampu menutupi hutang lancar. Semakin besar rasio ini semakin baik. Angka rasio ini tidak harus 100% atau 1:1. Walaupun rasionya tidak mencapai 100% tapi mendekati 100% juga sudah dikatakan sehat (Harahap, 2002:302). c. Cash Ratio
24
Rasio ini membandingkan antara kas dan aktiva lancar yang bisa segera menjadi uang kas dengan hutang lancar. Yang dimaksud dengan kas adalah uang perusahaan yang disimpan di kantor dan di bank dalam bentuk rekening Koran. Sedangkan harta setara kas (near cash) adalah harta lancar yang dengan mudah dan cepat dapat diuangkan kembali, dapat dipengaruhi oleh kondisi ekonomi Negara yang menjadi domisili perusahaan bersangkutan. Di Negara ekonomi maju seperti Amerika Serikat, Inggris, dan Jepang, banyak jenis surat berharga (seperti surat saham, obligasi, dsb) dengan mudah dapat dijual tanpa harus menurunkan harganya terlalu banyak (Siswanto, 2000:69). Dengan demikian rumus untuk menghitung cash ratio adalah sebagai berikut: Cash Ratio =
Kas + Setara kas x 100% Hutang Lancar
Rasio ini menunjukkan porsi jumlah kas + setara kas dibandingkan dengan total aktiva lancar. Semakin besar rasionya semakin baik. Sama seperti Quick Ratio, tidak harus mencapai 100% (Harahap, 2002:302). 2.
Rasio Solvabilitas Rasio solvabilitas merupakan suatu rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi segala kewajibannya baik jangka pendek maupun jangka panjang apabila perusahaan dilikuidasi. Perusahaan yang mempunyai aktiva / kekayaan yang cukup untuk
25
membayar semua hutang-hutangnya disebut perusahaan yang solvable, sedang yang tidak mempunyai aktiva / kekayaan yang cukup untuk membayar semua hutang-hutangnya disebut insolvable. Perusahaan yang solvabel belum tentu ilikuid, demikian juga sebaliknya yang insolvable belum tentu ilikuid. Ada empat kemungkinan dalam
hubungan
antara
likuiditas
dengan
solvabilitas,
yaitu
(Riyanto,1995:24): a. Perusahaan yang ilikuid dan solvabel b. Perusahaan yang likuid tetapi insolvable c. Perusahaan yang solvabel tetapi ilikuid d. Perusahaan yang insolvable dan ilikuid Ada berbagai rasio solvabilitas yang biasa digunakan, antara lain: a. Total Debt to Total Assets Ratio Rasio yang biasa disebut dengan rasio hutang (debt ratio) ini mengukur prosentase besarnya dana yang berasal dari hutang. Hutang yang dimaksud adalah semua hutang yang dimiliki oleh perusahaan baik yang berjangka pendek maupun yang berjangka panjang. Kreditor lebih menyukai debt ratio yang rendah sebab tingkat keamanan dananya menjadi semakin baik (Sutrisno, 2001:249). Untuk mengukur besarnya rasio hutang ini bisa dihitung dengan rumus sebagai berikut: Debt Ratio =
Total Hutang x 100% Total Aktiva
26
Rasio ini menunjukkan sejauh mana hutang dapat ditutupi oleh aktiva. Semakin kecil rasionya semakin aman (solvable). Porsi hutang terhadap aktiva harus lebih kecil (Harahap, 2002:304).
b. Debt to Equity Ratio Rasio hutang dengan modal sendiri (debt to equity ratio) merupakan imbangan antara hutang yang dimiliki perusahaan dengan modal sendiri. Semakin tinggi rasio ini berarti modal sendiri semakin sedikit dibanding dengan hutangnya. Bagi perusahaan sebaiknya, besarnya hutang tidak boleh melebihi modal sendiri agar beban tetapnya tidak terlalu tinggi. Rasio ini digunakan untuk mengukur setiap rupiah modal yang dijadikan jaminan untuk keseluruhan hutang (Sutrisno, 2001:249). Rasio ini dihitung dengan rumusan sebagai berikut: Debt to Equity Ratio =
Total Hutang x 100% Modal
Rasio ini menggambarkan sampai sejauh mana modal pemilik dapat menutupi hutang-hutangnya kepada pihak luar. Semakin kecil rasio ini semakin baik. Maksudnya, semakin kecil porsi hutang terhadap modal, semakin aman (Harahap, 2002:303). 3.
Rasio Rentabilitas Rasio rentabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan suatu perusahaan dalam mendapatkan laba. Perhatian
27
ditekankan pada rasio ini karena hal ini berkaitan erat dengan kelangsungan hidup suatu perusahaan. Ada beberapa rasio yang biasanya digunakan untuk mengukur tingkat rentabilitas, yaitu antara lain:
a. Profit Margin Rasio ini menghitung sejauh mana kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih pada tingkat penjualan tertentu. Rasio ini bisa dilihat secara langsung pada analisis common size untuk laporan rugi laba (baris paling akhir). Rasio ini bisa diintepretasikan juga sebagai kemampuan perusahaan menekan biaya-biaya (ukuran efisiensi) di perusahaan pada periode tertentu (Hanafi dan Halim, 2000:84). Rasio profit margin bisa dihitung sebagai berikut: Profit Margin =
Laba Bersih x 100% Penjualan
Rasio ini menunjukkan berapa besar persentase pendapatan bersih yang diperoleh dari setiap penjualan. Semakin besar rasionya semakin baik, karena dianggap kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba cukup tinggi (Harahap, 2002:304). b. Gross Profit Margin Gross Profit Margin merupakan perbandingan antara laba kotor yang diperoleh perusahaan dengan tingkat penjualan yang dicapai pada
periode
yang
sama.
Rasio
ini
mencerminkan
atau
menggambarkan laba kotor yang dapat dicapai setiap rupiah
28
penjualan. Semakin besar rasionya berarti semakin baik kondisi keuangan perusahaan (Munawir, 2001:89). Rasio ini dirumuskan sebagai berikut: Gross Profit Margin =
Laba Kotor x 100% Penjualan Bersih
Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan melahirkan laba yang akan menutupi biaya-biaya tetap atau biaya operasi lainnya. Dengan pengetahuan atas rasio ini dapat mengontrol pengeluaran untuk biaya tetap atau biaya operasi sehingga perusahaan dapat menikmati laba. Semakin besar rasionya semakin baik (Harahap, 2002:306). c. Net Profit Margin Net Profit Margin atau Margin Laba Bersih digunakan untuk mengukur rupiah laba bersih yang dihasilkan oleh setiap satu rupiah penjualan dan mengukur seluruh efisien, baik produksi, administrasi, pemasaran, pendanaan, penentuan harga maupun manajemen pajak. Semakin tinggi rasionya menunjukkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba yang tinggi pada tingkat penjualan tertentu. Tetapi jika rasionya rendah menunjukkan penjualan yang terlalu rendah untuk tingkat biaya tertentu, atau biaya yang terlalu tinggi untuk tingkat penjualan tertentu, atau kombinasi dari kedua hal tersebut (Prastowo dan Juliaty, 2003:91). Rasio ini dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
29
Net Profit Margin =
Laba Bersih setelah Pajak x 100% Penjualan Bersih
Rasio ini mengukur jumlah rupiah laba bersih yang dihasilkan oleh setiap satu rupiah penjualan. Semakin tinggi rasionya semakin baik, karena menunjukkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba yang tinggi pada tingkat penjualan tertentu. d. Return On Investment (ROI) Return On Investment merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan yang akan digunakan untuk menutup investasi yang dikeluarkan. Laba yang digunakan untuk mengukur rasio ini adalah laba bersih setelah pajak atau EAT (Sutrisno, 2001:255). Rasio ini dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: ROI =
EAT x 100% Investasi
Rasio ini mengukur jumlah rupiah laba bersih (setelah pajak) yang dihasilkan oleh setiap satu rupiah investasi yang dikeluarkan. Semakin besar rasionya semakin baik (Sutrisno, 2001:255). e. Return On Assets Rasio ini disebut juga rentabilitas ekonomis, merupakan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan semua aktiva yang dimiliki oleh perusahaan. Dalam hal ini laba yang dihasilkan adalah laba sebelum bunga dan pajak atau EBIT (Sutrisno, 2001:254).
30
Rasio ini dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Return On Assets =
EBIT x 100% Total Aktiva
Rasio ini mengukur tingkat keuntungan (EBIT) dari aktiva yang digunakan. Semakin besar rasionya semakin baik (Sutrisno, 2001:254). 4.
Rasio Aktivitas Rasio ini melihat pada beberapa asset kemudian menentukan berapa tingkat aktivitas aktiva-aktiva tersebut pada tingkat kegiatan tertentu. Aktivitas
yang
rendah
pada
tingkat
penjualan
tertentu
akan
mengakibatkan semakin besarnya dana kelebihan yang tertanam pada aktiva-aktiva tersebut. Dana kelebihan tersebut akan lebih baik bila ditanamkan pada aktiva lain yang lebih produktif. Beberapa rasio aktivitas yang digunakan adalah: a. Perputaran Piutang Rasio ini mengukur berapa kali, secara rata-rata piutang yang dikumpulkan dalam satu tahun. Rasio ini mengukur kualitas piutang dan efisiensi perusahaan dalam pengumpulan piutang dan kebijakan kreditnya. Rasio ini biasanya digunakan dalam hubungan dengan analisis terhadap modal kerja, karena memberi ukuran seberapa cepat piutang perusahaan berputar menjadi kas. Angka jumlah hari piutang, menggambarkan lamanya suatu piutang bisa ditagih (jangka waktu pelunasan). Semakin lama jangka waktu pelunasannya,
31
semakin besar pula resiko kemungkinan tidak tertagihnya piutang (Prastowo dan Juliaty, 2003:82). Rasio ini dapat dihitung dengan rumus: Perputaran Piutang =
Penjualan Bersih Rata - rata Piutang Dagang
Rasio ini mengukur efektivitas pengelolaan piutang. Semakin tinggi tingkat perputarannya semakin efektif pengelolaan piutangnya (Sutrisno, 2001:252). b. Perputaran Persediaan Seperti
halnya
perputaran
piutang,
rasio
ini
juga
menggambarkan likuiditas perusahaan, yaitu dengan cara mengukur efisiensi perusahaan dalam mengelola dan menjual persediaan yang dimiliki oleh perusahaan. Perputaran persediaan yang tinggi menandakan semakin tingginya persediaan berputar dalam satu tahun. Hal ini menandakan efektivitas manajemen persediaaan. Sebaliknya, jika perputaran persediaan rendah menunjukkan pengendalian atas persediaan kurang efektif (Hanafi dan Halim, 2000:80). Rumus perhitungannya adalah sebagai berikut: Perputaran Persediaan =
Harga Pokok Penjualan Rata - rata Persediaan
Rasio ini mengukur efektivitas pengelolaan persediaan. Semakin tinggi
tingkat
perputarannya
persediaanya (Sutrisno, 2001:251).
semakin
efektif
pengelolaan
32
c. Perputaran Aktiva Tetap Rasio ini mengukur sejauh mana kemampuan perusahaan menghasilkan penjualan berdasarkan aktiva tetap yang dimiliki perusahaan. Rasio ini memperlihatkan sejauh mana efektivitas perusahaan menggunakan aktiva tetapnya. Semakin tinggi rasio ini berarti semakin efektif proporsi aktiva tetap tersebut. Pada beberapa industri seperti industri yang mempunyai proporsi aktiva tetap yang tinggi, rasio ini cukup penting diperhatikan. Sedangkan pada beberapa industri yang lain seperti industri jasa yang mempunyai proporsi aktiva tetap yang kecil, rasio ini barangkali tidak begitu penting untuk diperhatikan (Hanafi dan Halim, 2000:81). Perputaran aktiva tetap dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: Perputaran Aktiva Tetap =
Penjualan Aktiva Tetap
Rasio ini mengukur efektivitas penggunaan aktiva tetap dalam mendapatkan penghasilan. Semakin tinggi tingkat perputarannya semakin efektif penggunaan aktiva tetapnya (Sutrisno, 2001:253). d. Perputaran Total Aktiva Rasio yang terakhir untuk komponen rasio aktivitas adalah rasio perputaran total aktiva. Sama seperti halnya rasio perputaran aktiva tetap, rasio ini menghitung efektivitas penggunaan total aktiva. Rasio yang tinggi biasanya menunjukkan manajemen yang baik, sebaliknya rasio yang rendah harus membuat manajemen
33
mengevaluasi strategi, pemasarannya, dan pengeluaran modalnya (investasi) (Hanafi dan Halim, 2000:81). Rasio ini menggunakan formula sebagai berikut: Perputaran Total Aktiva =
Penjualan Total Aktiva
Rasio ini merupakan ukuran efektivitas pemanfaatan aktiva dalam menghasilkan penjualan. Semakin tinggi tingkat perputarannya semakin efektif perusahaan memanfaatkan aktivanya (Sutrisno, 2001:253).
E. Keunggulan dan Keterbatasan Analisis Rasio 1.
Keunggulan Analisis Rasio (Harahap, 2002:298) a. Rasio merupakan angka-angka atau ikhtiar statistik yang lebih mudah dibaca dan ditafsirkan. b. Merupakan pengganti yang lebih sederhana dari informasi yang disajikan laporan keuangan yang sangat rinci dan rumit. c. Mengetahui posisi perusahaan di tengah industri lain. d. Sangat bermanfaat untuk bahan dalam mengisi model-model pengambilan keputusan dan model prediksi (Z-score). e. Menstandarisir size perusahaan. f. Lebih mudah memperbandingkan perusahaan dengan perusahaan lain atau melihat perkembangan perusahaan secara periodik atau “time series”.
34
g. Lebih mudah melihat trend perusahaan serta melakukan prediksi dimasa yang akan datang. 2.
Keterbatasan Analisis Rasio (Harahap, 2002:299) a. Kesulitan dalam memilih rasio yang tepat yang dapat digunakan untuk kepentingan pemakainya. b. Keterbatasan yang dimiliki akuntansi atau laporan keuangan juga menjadi keterbatasan teknik ini, seperti: 1.)
Bahan perhitungan rasio atau laporan keuangan itu banyak mengandung taksiran dan judgement yang dapat dinilai bisa atau subyektif.
2.)
Nilai yang terkandung dalam laporan keuangan dan rasio adalah nilai perolehan (cost) bukan harga pasar.
3.)
Klasifikasi dalam laporan keuangan bisa berdampak pada angka rasio.
4.)
Metode pencatatan yang tergambar dalam standar akuntansi bisa diterapkan berbeda oleh perusahaan yang berbeda.
c. Jika data untuk menghitung rasio tidak tersedia maka akan menimbulkan kesulitan menghitung rasio. d. Sulit jika data yang tersedia tidak sinkron. e. Jika dua perusahaan dibandingkan bisa saja teknik dan standar akuntansi yang dipakai tidak sama. Oleh karenanya jika dilakukan perbandingan bisa menimbulkan kesalahan. F. Penilaian Kinerja
35
1. Analisis Horizontal Analisis horizontal menitikberatkan pada perubahan-perubahan informasi yang terjadi dari periode-periode. Teknik analisis ini dapat menjelaskan apakah penjualan, laba kotor, biaya-biaya, dan laba bersih perusahaan mengalami kenaikan atau penurunan dalam kurun waktu tertentu. Analisis ini juga dapat menunjukkan apakah kas (dan juga pos-pos laporan keuangan lainnya) mengalami kenaikan atau penurunan selama kurun waktu yang sama. Perubahan dalam rupiah saja belum cukup menjelaskan sebuah perubahan. Perubahan dalam persentase akan menaikkan pemahaman para analis tentang signifikan dan sifat perubahan tersebut (Prastowo & Juliaty, 2005: 165). 1. Analisis Vertikal (Prastowo & Juliaty, 2005: 171). Analisis vertikal menitikberatkan pada hubungan finansial antar pos-pos laporan keuangan untuk satu periode. Sebagai pedoman umum, analisis vertikal untuk laporan laba-rugi menyajikan pos-pos laporan laba-rugi dalam satuan rupiah dan persentase. Setiap persentase tersebut dihitung dengan cara membagi saldo suatu pos dengan penjualan bersih pada suatu periode. Persentase tersebut menggambarkan peran masing-masing pos dalam penentuan laba bersih. Seringkali, pengguna laporan akan memeriksa
persentase
pos
biaya
terhadap
penjualan
untuk
membandingkan perusahaan dengan benchmark, seperti target yang telah ditetapkan manajemen atau rata-rata industri. Pembandingan ini berguna untuk melakukan penilaian terhadap kinerja perusahaan, relatif terhadap
36
pesaingnya. Analisis vertikal untuk neraca menyajikan setiap saldo pos neraca ke dalam persentase atas dasar total aktiva atau total kewajiban plus ekuitas. Sekali lagi, pengguna laporan juga akan memeriksa komponenkomponen relatif dari aktiva, kewajiban, dan ekuitas, dibandingkan dengan target atau rata-rata industri (untuk benchmark). Pada laporan arus kas, setiap pos disajikan dalam persentase atas dasar total arus masuk (inflow) kas dan setara kas yang berasal dari semua sumber, baik dari aktivitas operasi, investasi, maupun pendanaan 2. Rata-rata Industri Untuk menghitung rata-rata industri seorang analis mempunyai beberapa alternatif: (Hanafi & Halim, 2005: 123) 1. Menghitung nilai tunggal sebagai perbandingan. 2. Menghitung nilai tunggal dengan dispersinya (standar deviasinya). 3. Menghitung nilai untuk percentile tertentu (misal menghitung nilai untuk perusahaan-perusahaan yang mempunyai ukuran 25% paling kecil).
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
1. Jenis Penelitian Jenis penelitian berupa studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar pada Bursa Efek Jakarta. 2. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian dilaksanakan di Bursa Efek Jakarta. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Juli 2007. 3. Data yang diperlukan a.) Gambaran umum perusahaan. b.) Laporan neraca perusahaan manufaktur pada tahun 2003 sampai tahun 2005. c.) Laporan laba rugi perusahan manufaktur pada tahun 2003 sampai tahun 2005. 4. Teknik Pengumpulan Data Dengan menggunakan dokumentasi yaitu mengumpulkan, mempelajari dan menganalisis data yang ada dalam perusahaan, yang berhubungan dengan laporan keuangan perusahaan. 5. Populasi dan Sampel Populasi merupakan keseluruhan obyek yang akan diteliti dalam suatu penelitian. Dalam penelitian ini, sebagai populasinya adalah perusahaan manufaktur.
37
38
Sampel merupakan bagian dari populasi yang akan digunakan sebagai contoh atau wakil dari obyek penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi sampel adalah perusahaan – perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode Penarikan Sampel Cluster (Cluster Sampling) yaitu teknik memilih sampel dari kelompok unit-unit yang kecil (cluster) dari sebuah populasi yang relatif besar dan tersebar luas (Purwanto, 2004: 330). Menurut buku “Audit Sampling Dengan Statistik : Teori dan Aplikasi” halaman 61 terdapat tabel : Pengaruh Besarnya Populasi pada Besarnya Sampel Besarnya Populasi Besarnya Sampel 50 45 100 64 500 87 1000 90 2000 92 5000 93 100000 93 Sumber: AICPA Statistical Sampling Sub Committee (1983)
Penelitian ini terdapat 146 populasi, sehingga peneliti mengambil 64 sampel. 6. Teknik Analisis Data Untuk menjawab rumusan masalah, dilakukan analisis dengan langkahlangkah sebagai berikut : 1. Menghitung rasio likuiditas, yaitu: a. Current Ratio b. Quick Ratio c. Cash Ratio
39
2. Menghitung rasio solvabilitas, yaitu: a. Total Debt to Total Assets Ratio b. Debt to Equity Ratio 3. Menghitung rasio rentabilitas, yaitu: a. Profit Margin b. Gross Profit Margin c. Net Profit Margin d. Return On Investment (ROI) e. Return On Assets (ROA) 4. Menghitung rasio aktivitas, yaitu: a. Perputaran Piutang b. Perputaran Persediaan c. Perputaran Aktiva Tetap d. Perputaran Total Aktiva 5. Menghitung rata-rata industri untuk tiap-tiap rasio, yaitu dengan menjumlahkan masing-masing rasio pada semua perusahaan sampel, lalu hasilnya
dibagi
dengan
jumlah
perusahaan
sampel.
Kemudian
menganalisis apakah persentase berada di atas atau di bawah rata-rata industri. 6. Kemudian menarik kesimpulan yaitu, bila rata-rata industri lebih besar dari rasio maka perusahaan berada di bawah rata-rata industri.. Dan bila rata-rata industri lebih kecil dari rasio maka perusahaan berada di atas
40
rata-rata industri. Standart ratio bukanlah merupakan angka pembanding yang ideal atau bukanlah merupakan ukuran yang pasti, tetapi standard ratio dapat digunakan sebagai pedoman atau pegangan bagi penganalisa. Apabila dalam pembanding ini terdapat penyimpangan yang cukup besar (signifikan) maka perlu bagi penganalisa untuk mengadakan penelitian lebih jauh. Sebab penyimpangan tersebut mungkin sekali ditimbulkan oleh hal-hal yang luar biasa yang hanya terjadi dalam perusahaan yang sedang dianalisa (Munawir, 2001:67)
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
1.
PT Ades Waters Indonesia Tbk. Kantor Pusat:
Perkantoran Hijau Arkadia Tower C Lantai 15, Jalan. TB. Simatupang Kav. 88 Jakarta 12520. Phone (021) 2754-5000. Fax (021) 7884-5549.
Kantor Cabang:
1. Tapos Km 1, Desa Kranji, Bogor Jawa Barat. Phone (021) 875-3054, 875-3055. Fax (021) 875-2970. 2. Jl. Raya Pudak Payung No. 1 Semarang Selatan, Jawa Tengah. Phone (024) 475-062, 475-068, 475-054. Fax (024) 475-074. 3. Desa Namo Riam, Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara.
Bisnis:
Air Minum Mineral
Pemegang Saham: 1. Waters Partners Bottling S. A (68,26%) 2. UBS AG Singapore-UBS Equities 209114 (15,80%) 3. Publik (15,94%) 2.
PT Aqua Golden Mississippi Tbk. Kantor Pusat:
Jl. Pulo Lentut No. 3 Kawasan Industri Pulo Gadung Jakarta 13920. Phone (021) 460-3070, 471-2989. Fax (021) 460-9177.
Kantor Cabang: 1. Jalan Raya Jakarta – Bekasi Km.27 Bekasi, Podok
41
42
Ungu, Jawa Barat. Phone (021) 460-0841, 460-0842. Fax (021) 460-0842. 2. Citeureup. Phone (021) 8670847, 8670848. Fax (021) 8673545. 3. Desa Mekarsari, Kecamatan Cicurung Sukabumi, Jawa Barat. Phone (0266) 732-622. Fax (0266) 734433. Bisnis:
Minuman Botol Air Mineral, Lipton Ice tea.
Pemegang Saham: 1. PT. Tirta Investama (93,60 %) 2. Publik (6,40 %) 3.
PT Indofood Sukses Makmur Tbk. Kantor Pusat:
Gedung Aribimo Central, Lantai 12 Jl. H.R. Rasuna Said X-2 Kav. 5, Jakarta 12950. Phone (021) 522-8822. Fax (021)
522-6014,
522-5960,
522-5935.
www.indofood.co.id Kantor Cabang:
1. Jl. Ancol 1 No. 4-5, Ancol Barat Jakarta 14430. Phone (021) 690-7141-45, Fax (021) 690-5435. 2. Jl. Kampung Jarakosta, Desa Suka Danau Cibitung, Bekasi 17520, Jawa Barat. Phone (021) 890-4169, Fax (021) 890-1187, 890-4184. 3. Jl. Tambak Aji II No. 8 Ngalian, Semarang 50158,
43
Jawa Tengah. Phone (024) 866-3411, Fax (024) 8665020. 4. Jl. Raya Beji Km. 32, Desa Cangkring Malang Bangil, Pasuruan, Jawa Timur. Phone (0343) 656-177, 656-178. Fax (0343) 656-179. 5. Jl. Raya Medan, Tanjung Morawa Km. 18,5 Tj. Morawa, Deli Serdang. Phone (061) 794-1515. Fax (061) 794-1512. 6. Jl. Kaharudin Nasution Km. 12, Simpang Tiga Bukit Raya, Pekan Baru, 28284. Phone (0761) 71-883. Fax (0761) 71-338. 7. Jl. Desa Liang Anggang Km. 32 Bati-Bati, Tanah Laut, Banjarmasin 70852 Kalimantan Selatan. Phone (0511) 568-29-30, Fax (0511) 568-46. 8. Jl. Kima X Km. A-3, Biringkanaya Kawasan Industri Kima, Ujung Pandang Makassar, Sulawesi Selatan. Phone (0411) 510-206-07. Fax (0411) 510-027. Bisnis:
Perusahaan proses makanan
Pemegang Saham: 1. CAB Holdings Ltd (51,53 %) 2. Publik (48,47 %)
4.
PT Mayora Indah Tbk.
44
Kantor Pusat:
Gedung Mayora Jl. Tomang Raya 21-23 Jakarta Barat Phone (021) 565-5311, 565-5314. Fax (021) 565-5336, 565-5323.
Telex
45864
BISCO
IA.
E-mail:
[email protected] Kantor Cabang:
Jl. Merdeka Km. 7,8, Tangerang Jl. Daan Mogot Km. 18, Jakarta Barat.
Bisnis:
Pembuatan makanan
Pemegang Saham: 1. PT. Unitra Branindo (32,93 %) 2. Koperasi PT. Mayora Indah Group (0,11 %) 3. Publik (66,96 %) 5.
PT Sari Husada Tbk. Kantor Pusat:
Jl. Kusumanegara No. 173 PO Box, Yogyakarta 55002. Phone (0274) 512-990 (Hunting), 510-957, 514-396, 510-956.
Fax
(0274)
563-326,
563-328.
E-mail:
[email protected] [email protected] Kantor Cabang:
1. Jl. Kusumanegara No. 173 PO Box 37, Yogyakarta 55002 2. TIRA BUILDING Lantai 3 Jl. HR. Rasuna Said Kav. B-3 Jakarta 12920. Phone (021) 520-9333, 525-4208, 525-6388. Fax (021) 522-2423
Bisnis:
Makanan dan minuman
Pemegang Saham: 1. Nutricia International BV. (93,44 %) 2. PT. Sari Husada Tbk (5,15 %)
45
3. Publik (1,41 %) 6.
PT Siantar Top Tbk. Kantor Pusat:
Jl. Tambak Sawah No. 21-23 Waru, Sidoarjo 61256, Surabaya, Jawa Timur. Phone (031) 866-7382. Fax (031) 866-7380. E-mail:
[email protected]
Kantor Cabang:
Jl. Tambak Sawah No. 21-23 Waru, Sidoarjo 61256, Surabaya, Jawa Timur. Phone (031) 866-7382 (5lines hunting).
Fax
(031)
866-7380.
E-mail:
[email protected] Bisnis:
Makanan ringan
Pemegang Saham: 1. PT. Shindo Tiara Tunggal (60,39 %) 2. Shindo Sumidomo (6,28 %) 3. PT. Kim Eng Securities (5,75 %) 4. Publik (27,58 %) 7.
PT Smart Tbk. Kantor Pusat:
Plaza BII Menara II Lantai 30 Jl. MH. Thamrin Kav. 22 No. 51 Jakarta 10350. Phone (021) 318-1388 (Hunting), 392-5777. Fax (021) 318-1389, 392-5778-81. E-mail:
[email protected] http://www.smart-tbk.com
Kantor Cabang:
Jl. Rungut Industri Raya No. 19 Surabaya. Phone (031) 843-9861. Fax (031) 843-8476. Telex 33139, 33119 MURO IA.
Bisnis:
Margarine dan minyak goring
46
8.
PT Suba Indah Tbk. Kantor Pusat:
Mayapada Tower Lantai 20 Jl. Jend. Sudirman Kav. 28 Jakarta 12920. Phone (021) 521-2344 (Hunting). Fax (021) 521-0864. Website: www.subaindahtbk.com Email:
[email protected]
Kantor Cabang:
Jl. Raya Jakarta Bogor Km. 31 Cimanggis, Bogor, Jawa Barat. Phone (021) 871-1334, 871-1335. Fax (021) 8711391.
Bisnis:
Perusahaan industri dan distributor makanan, minuman, dan industry jagung.
Pemegang Saham: 1. PT. Kridajaya Upaya Perdana (14,79 %) 2. PT. Treasure Fund Indonesia (11,15 %) 3. PT. Surya Inti Kharisma (6,71 %) 4. Publik (67,35 %) 9.
PT Ultrajaya Milk Tbk. Kantor Pusat:
Jl. Raya Cimamere No. 131 Padalarang 40552 Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Phone (022) 665-4610, 665-4611. Fax (022) 665-4612.
Kantor Cabang:
Jl. Raya Cimamere No. 131 Padalarang 40552 Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Bisnis:
Minuman susu dan minuman jus
Pemegang Saham: 1. PT. Prawirawidjaja Prakarsa (21,40 %) 2. Publik (78,60 %)
47
10. PT Bentoel International Investama Tbk. Kantor Pusat:
Menara Rajawali Lantai 23 Jl. Mega Kuningan Lot 5.1, Jakarta 12950. Phone (021) 576-1456 (Hunting). Fax (021) 576-1388
Kantor Cabang:
Cikokol, Tangerang, Jawa Barat.
Bisnis:
Rokok (Cigarettes)
Pemegang Saham: 1. PT Rajawali Corporation (20,05%) 2. Public (79,95%) 11. PT Gudang Garam Tbk. Kantor Pusat:
Jl. Semampir II/1 Kediri 64121, Jawa Timur. Phone (0354) 682-090, 682-094. Fax (0354) 681- 555. Telex 31456 GGARAM KD
Kantor Cabang:
1. Jl. Jenderal A. Yani No. 79 Jakarta 10510. Phone (021) 420-2460, 420-0579. Fax (021) 421-2024. Telex 49475 GGARAM IA 2. Jl. Pengenal 7-15, Surabaya 60174. Phone (031) 5451701, 545-1721. Fax (031) 531-0592. 3. Jl. Semampir II/1, Kediri, Jawa Timur
Bisnis:
Rokok
Pemegang Saham: 1. PT. Suryaduta Investama (66,80 %) 2. PT. Suryamitra Kusuma (5,32 %) 3. Rachman Halim (0,94 %) 4. Juni Setiawan Wonowidjono (0,52 %)
48
5. Sumarto Wonowidjono (0,32 %) 6. Susilo Wonowidjono (0,28 %) 7. Publik (25,82 %) 12. PT Argo Pantes Tbk. Kantor Pusat:
Wisma Argo Manunggal Lantai 16 Jl. Gatot Subroto No. 95, Kav. 2 Jakarta Selatan 12930. Phone (021) 252-0065, 252-0068.
Fax
(021)
252-0108,
252-0029.
http://www.argo.co.id ,
[email protected] Kantor Cabang:
1. Jl. M.H Thamrin Kav.4, Cikokol, Tangerang 15117 Banten. Phone (021) 5575-0779, 5575-3838. Fax (021) 5575-3255. 2. Industrial Town Estate MM 2100 Desa Gandamekar – Cibitung Bekasi 17520. Phone (021) 898-0079/92. Fax (021) 898-0370.
Bisnis:
Textile
Pemegang Saham: 1. PT Dharma Manunggal (37,21%) 2. The Ning King (12,78%) 3. Lie Ang Sioe Nio (7,25%) 4. Publik (42,76%) 13. PT Eratex Djaja Tbk. Kantor Pusat:
Jl. Raya Margorejo Indah No. 4 Surabaya 60238 Jawa Timur. Phone (031) 843-9004. Fax (031) 843-8525. Email:
[email protected]
49
Kantor Cabang:
1. Gedung Irama, Suite 11D Jl. HR. Rasuna Said Kav. 1 & 2 Kuningan, Jakarta 12950. Phone (021) 526-1115. Fax
(021)
526-1189,
526-9877.
E-mail:
[email protected] 2. Jl. Soekarno Hattta No. 23 Probolinggo, Jawa Timur. Phone (0335) 421-866. Fax (0335) 421-865, 423-148. Email:
[email protected] Bisnis:
Textile
Pemegang Saham: 1. Eastern Cotton Mills Ltd. (25,00 %) 2. South Indonesia Holdings Ltd. (22,50 %) 3. PT. Rodamas (19,61 %) 4. Continuity Developments Ltd (2,50 %) 5. Publik (30,39 %) 14. PT Texmaco Jaya Tbk. Kantor Pusat:
Sentra Mulia, Lantai 10, Suite 1008 Jl. HR. Rasuna Said Kav. X-6 No. 8 Jakarta 12940. Phone (021) 522-9390, 252-0656, 522-9414. Fax (021) 522-9380, 522-9220, 522-9411. E-mail:
[email protected]
Kantor Cabang:
1. Desa Beji, Kecamatan Taman Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah. Phone (0284) 322-444. Fax (0284) 321151. 2. Desa Kiarapayung, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Phone (0267) 432-300, 432-306.
50
Fax (0267) 432-307. Bisnis:
Textile
Pemegang Saham: 1. PT. Polysindo Eka Perkasa Tbk (92,00 %) 2. Publik (8,00 %) 15. PT Tifico Tbk. Kantor Pusat:
Mid Plaza Lantai 6 Jl. Jend. Sudirman Kav. 10-11 Jakarta 10220. Phone (021) 570-6268. Fax (021) 5706214. Telex 62473 TIFICO IA
Kantor Cabang:
Jl. M.H. Thamrin, Kelurahan Panunggangan Tangerang 15001, Banten. Phone (021) 539-7563, 539-7565. Fax (021) 539-7560.
Bisnis:
Kain, serabut, benang, wol.
Pemegang Saham: 1. Teijin Limited, Japan (93,50 %) 2. Tomen Corporation, Japan (3,30 %) 3. Tatang Hermawan (2,20 %) 4. Publik (1,00 %) 16. PT Apac Citra Centertex Tbk. Kantor Pusat:
Graha BIP Lantai 6, 9, 10 Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 23 Jakarta 12930. Phone (021) 525-8180, 5225222, 522-8888. Fax (021) 525-8400. E-mail:
[email protected]
Kantor Cabang:
1. Kawasan Berikat Tanjung Emas. Tanjung-Emas Export Processing Zone (TEPZ) Whs A-06, B-04, Jl.
51
Coaster No. 8, Semarang 50174. Phone (024) 356-5217, 356-5125 (Hunting). Fax (024) 356-5218. 2. Jl. Raya Soekarno Hatta Kam-32 Desa HarjosariBawen 50661, Semarang. Phone (0298) 522-888. Fax (0298) 522-297 Bisnis:
Produksi Textile
Pemegang Saham: 1. Growth Solutions Ltd. (58,77%) 2. PT. Apac Century Corporation (18,76%) 3. PT. Inti Perkasa Wirasentosa (1,18%) 4. PT. Krida Bhumi Raya (1,01%) 5. Publik (20,28%) 17. PT Fortune Mate Indonesia Tbk. Kantor Pusat:
Gedung Bank Yudha Bhakti Lantai 5 Jl. Raya Dharmo No. 54-56 Surabaya, Jawa Timur. Phone (031) 561-2818 (Hunting).
Fax
(031)
562-0968.
E-mail:
[email protected] Kantor Cabang:
Jl. Raya Tambak No. 6 & 10 Sidoarjo, Jawa Timur
Bisnis:
Pusat industri dan komoditas.
Pemegang Saham: 1. Yuhfong Industrial Co. Ltd. (55,56 %) 2. PT. Surya Mega Investindo (23,81 %) 3. Publik (20,63 %)
18. PT Hanson International Tbk.
52
Kantor Pusat:
Jl. Tomang Raya No. 43 Jakarta 11440. Phone (021) 566-6261.
Fax
(021)
657-1736,
566-8271.
http://www.hanson.co.id Kantor Cabang:
Jl. Raya Diponegoro Km. 38 Tambun, Bekasi, Jawa Barat. Phone (021) 880-1676. Fax (021) 880-2183.
Bisnis:
Garment
Pemegang Saham: 1. le Mariana (0,70 %) 2. PT. Ciptawira Binamandiri (0,57 %) 3. Inggrid Suria (0,52 %) 4. Lianna Budidjaja (0,24 %) 5. Publik (97,97 %) 19. PT Indorama Synthetics Tbk. Kantor Pusat:
Graha Irama Lantai 17 Jl. HR. Rasuna Said Blok X-1 Kav .1-2 Kuningan, Jakarta 12950. Phone (021) 5261555
(Hunting).
Fax
(021)
526-1501,
526-1502.
www.indorama.com E-mail:
[email protected] Telex 60989 INRAMA IA Kantor Cabang:
Kembang Kuning, Ubrug, Jatiluhur Po. Box 7, Purwakarta 41101 Jawa Barat. Phone (0264) 202-311, 200-235.
Fax
(0264)
[email protected] Bisnis:
Kain, benang, wol
Pemegang Saham: 1. PT. Irama Unggul (37,82 %)
200-068.
E-mail:
53
2. Indorama International Finance Plc, United Kingdom (13,18 %) 3. IFC, Washington (7,34 %) 4. Publik: Foreign (31,78 %), Local (9,88 %) 20. PT Pan Brothers Tex Tbk. Kantor Pusat:
Gedung Graha Kencana Suite 9-A Jl. Raya Perjuangan No. 88 Jakarta Barat. Phone (021) 5366-0838, 53660755.
Fax
(021)
5366-0839.
[email protected],
E-mail:
[email protected],
http://www.panbrotherstbk.co.id Kantor Cabang:
Jl. Pasar Kemis No. 178 Tangerang, Gembor Jatiuwung, Banten.
Website:
http://www.pbrx.co.id
E-mail:
[email protected] Bisnis:
Textile dan Garmen
Pemegang Saham: 1. PT. Intiniaga Usahamakmur (21,00 %) 2. PT. Dwidana Sakti Sekurindo (11,72 %) 3. PT. Trisetijo Manunggal (7,51 %) 4. Hsu Ruei Hsing (6,74 %) 5. Yudiharto Salim (5,14 %) 6. Publik (47,89 %) 21. PT Sepatu Bata Tbk. Kantor Pusat:
Jl. Makam Taman Pahlawan Kalibata I Jakarta 12750. Po Box 1069 Jakarta 10010. Phone (021) 799-2008. Fax
54
(021) 799-5679. E-mail:
[email protected],
[email protected] Kantor Cabang:
1. Bata Surabaya Jl. Rungkut Industri III No. 18-83, Surabaya. Phone (031) 843-9168. Fax (031) 841-6499. 2. Bata Medan Jl. Letda Sujono No. 222, Medan. Phone (061) 736-3486. Fax (061) 736-3208. 3. Jl. Pahlawan Kalibata Po Box 1069 Jakarta 10010
Bisnis:
Alas kaki
Pemegang Saham: 1. Lagfin (Netherlands) B.V. (65,00 %) 2. Northern Inv. Co. Ltd. (7,60 %) 3. SSB-XCCG Aberdeen (6,20 %) 4. HSBC (5,30 %) 5. Publik (15,90 %) 22. PT Barito Pacifik Timber Tbk. Kantor Pusat:
Wisma Barito Pasific Tower B Lantai 9 Jl. Letjen S. Parman Kav. 62-63 Jakarta 11410. Phone (021) 5306711. Fax (021) 530-6680. http://www.ebarito.com Telex: 65706 BPTGROUP IA
Kantor Cabang:
1. Jelapat Banjarmasin Kalimantan Barat. Phone (0511) 68757, 68978, 68804, 56802. Fax (0511) 66879. 2. Parit Bugis, Kuala Dua Kumpai, Pontianak. Phone (0561) 741-086, 741-087.
Bisnis:
Perkayuan (Kayu Lapis)
55
Pemegang Saham: 1. Commersbank (SEA) Ltd. Singapura (21,00%) 2. Whistler Petrochemical Corp. (12,69%) 3. PT. Barito Pacific Lumber Co. (9,77%) 4. PT. Tunggal Setia Pratama (9,40%) 5. Prajogo Pangestu (0,77%) 6. PT. Muktilestari Kencana (0,62%) 7. Cooperative (0,17%) 8. PT. Taspen (Persero) (0,01%) 9. Publik (45,57%) 23. PT Surya Dumai Industri Tbk. Kantor Pusat:
Wisma 77 Lantai 7 Jl. Jend. S. Parman Kav. 77 Jakarta 11410. Phone (021) 5367-0888 (Hunting). Fax (021) 5367-1888, 5367-2888
Kantor Cabang:
1. Gedung Surya Dumai Group Jl. Jend. Sudirman No. 395 Pekanbaru. Phone (0761) 32888. Fax (0761) 39001/2. Homepage: www.sdg.co.id 2. Desa Perawang Kecamatan Siak, Bengkalis, Riau. Phone (0761) 91380-86
Bisnis:
Taman industri
Pemegang Saham: 1. PT. Fangiono Jayaperkasa (50,47 %) 2. PT. Fangiono Perkasa Sejati (12,63 %) 3. Prinsep Management Ltd (8,42 %) 4. Martias (4,67 %)
56
5. Publik (23,81 %) 24. PT Fajar Surya Wisesa Tbk. Kantor Pusat:
Jl. Abdul Muis No. 30, Jakarta 10160. Phone (021) 3441316, 358-0126, 381-0851, 385-0132, 350-7189. Fax (021) 345-7643.
Kantor Cabang:
Jl. Kampung Gardu Sawah Rt. 001/1-1, Desa Kalijaya Cibitung, Bekasi 17520. Phone (021) 890-0330, 8900331. Fax (021) 890-1126.
Bisnis:
Pulp dan Kertas
Pemegang Saham: 1. PT. Intercipta Sempama (52,40%) 2. PT. Intratata Usaha Mandiri (17,50%) 3. PT. Garama Dhananjaya (5,80%) 4. PT. Tatacita Swadaya Abadi (2,00%) 5. Publik (22,30%) 25. PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk. Kantor Pusat:
Jl. Raya Surabaya – Mojokerto Km. 44, Sidoarjo, Jawa Timur. Phone (0321) 21574, 21577. Fax (0321) 21615
Kantor Cabang:
1. Plaza Bank International Menara II Lantai 7 Jl. MH. Thamrin No. 51 Jakarta 10350. Phone (021) 392-9001 3 (Hunting). Fax (021) 392-7685. Telex 31094, 61154 TJIWI IA 2. Wisma Indah Kiat Gedung A pertama – Lantai 4 Jl. Raya Serpong Km. 8 Tangerang 15310. Phone (021)
57
538-0029 32. Fax (021) 538-0033 36 Bisnis:
Pulp, kertas, dan peralatan tulis lain.
Pemegang Saham: 1. PT. Purinusa Ekapersada (63,35 %) 2. Publik (36,65 %) 26. PT AKR Corporindo Tbk. Kantor Pusat:
Wisma AKR Lantai 7 dan 8 Jl. Panjang No. 5, Kebon Jeruk, Jakarta 11530. Phone (021) 531-1555, 531-1110, 531-1569. Fax (021) 531-1128, 531-1308, 531-1388.
Kantor Cabang:
Jl. Sumatra No. 51-53, Surabaya 60281 Jawa Timur. Phone (031) 512-536. Fax (031) 512-784.
Bisnis:
Distributor dari Produk Kimia
Pemegang Saham: 1. PT. Arthakencana Rayatama (58,64%) 2. Publik (41,36%) 27. PT Budi Acid Jaya Tbk. Kantor Pusat:
Wisma Budi Lantai 8 & 9 Jl. HR. Rasuna Said Kav. C-6 Jakarta 12940. Phone (021) 521-3383, 525-1223. Fax (021) 521-3282, 521-3392. Telex: 60674 SUBUDI IA. E-mail:
[email protected]
Kantor Cabang:
1. Jl. Ikan Kakap No. 9/12, Bandar Lampung. Phone (0721) 486-122. Fax (0721) 486-754, 482-683 2. Jl. Lintas Timur Km. 154 Kec. Menggala Kab. Lampung Utara. 3. Jl. Raya Kotabumi Ketapang Kec. Sungkai Selatan
58
Kab. Lampung Utara. 4. Jl. Jurusan Kotabumi Km. 75 Kec. Terbanggi Besar Kab. Lampung Tengah. 5. Jl. Jurusan Menggala Km. 73-74 Kec. Terbanggi Besar Kab. Lampung Tengah. Bisnis:
Kimia dan bahan makanan
Pemegang Saham: 1. PT. Budi Sulfat Jaya (19,74 %) 2. PT. Sungai Budi Perkasa (19,14 %) 3. PT. Budi Alam Kencana (11,73 %) 4. Government of Singapore Investment Corporation, Singapura (9,47 %) 5. PT. Sungai Budi (1,78 %) 6. Santoso Winata (0,47 %) 7. Widarto (0,47 %) 8. Publik (37,20 %) 28. PT Colorpak Indonesia Tbk. Kantor Pusat:
Jl. Cideng Barat No. 15 Jakarta 10140. Phone (021) 6344646/7. Fax (021) 633-6062
Kantor Cabang:
Jl. Industri II Blok F. No. 7 Pasir Jaya, Jatiuwung Tangerang 15135, Banten. Phone (021) 590-1961-62, 592-0986. Fax (021) 590-1963
Bisnis:
Produk tinta buat industri percetakan
Pemegang Saham: 1. PT. Bukit Jaya Semesta (59,00 %)
59
2. Crendwell Pte. Ltd. (25,00 %) 3. Publik (16,00 %) 29. PT Lautan Luas Tbk. Kantor Pusat:
Graha Indramas Jl. AIP II KS. Tubun Raya No. 77 Po Box 449/JKTF, Jakarta 11410. Phone (021) 5367-1120. Website: http://www.lautan-luas.com
Bisnis:
Distributor dari produk kimia
Pemegang Saham: 1. PT. Caturkarsa Megatunggal (63,03 %) 2. Joan Fudiana (1,89 %) 3. Adyansyah Masrin (1,02 %) 4. Indrawan Masrin (0,57 %) 5. Jimmy Masrin (0,16 %) 6. Publik (33,33 %) 30. PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk. Kantor Pusat:
Jl. Tanjung Pura No. 263D Pontianak, Kalimantan Barat 78122. Phone (0561) 736-406, 738-220. Fax (0561) 738136.
Kantor Cabang:
1. Jl. Adisucipto KM. 10,6 Pontianak, Kalimantan Barat. Phone (0561) 721-834, 721-138. Fax (0561) 724-134. 2. Sudirman Tower Lantai 12 Jl. Jendral Sudirman Kav. 60 Jakarta 12190. Phone (021) 522-6728-9, 522-6738-9. Fax (021) 522-6779. E-mail:
[email protected]
Bisnis:
Industri dari bahan perekat dan produk kayu
60
Pemegang Saham: 1. PT. Duta Permana Makmur (49,67%) 2. DBS Vickers Sec., Singapore (12,88%) 3. Publik (37,45%) 31. PT Ekadharma International Tbk. Kantor Pusat:
Kawasan Industri Pasar Kimia Blok C-1 Jl. Raya Pasar Kemis, Tangerang 15560, Banten. Phone (021) 5900160. Fax (021) 590-0165. E-mail:
[email protected]
Kantor Cabang:
1. Kedoya Elok Plaza Blok DD-71 Jl. Panjang, Jakarta 11520. Phone (021) 590-0160, 581-3058. Fax (021) 5900165, 581-3061. 2. Kawasan Industri Pasar Kemis Blok C-1 Jl. Raya Pasar Kemis, Tangerang15560, Banten
Bisnis:
Bahan perekat
Pemegang Saham: 1. PT. Ekadharma Inti Perkasa (74,37 %) 2. Philippe Debnicki (5,88 %) 3. Publik (19,75 %) 32. PT Aneka Kemasindo Utama Tbk. Kantor Pusat:
Daan Mogot, Km. 19 Jl. Yos Sudarso No. 143 Kebon Besar, Batu Ceper Jakarta Barat. Phone (021) 619-7191. Fax (021) 619-5847.
Bisnis:
Plastik dan Pengepakan
Pemegang Saham: 1. PT. Jeje Yutrindo Utama (64,57%) 2. Chu Chang Lie (0,65%)
61
3. Publik (34,78%) 33. PT Berlina Tbk. Kantor Pusat:
Jl. Raya Pandaan Km. 43, Tawangrejo, Pandaan 67156 Jawa Timur. Phone (0343) 631-901. Fax (0343) 631-902. E-mail:
[email protected]
Kantor Cabang:
1. Jl. Raya Mauk Km. 5 Kampung Pengasinan Kel. Periuk Jaya, Kec. Jati Uwung, Tangerang 15131 Banten. Phone (021) 553-5540-41. Fax (021) 553-5539 2. Jl. Jababeka Raya Blok E 12-17 Kawasan Industri Jababeka – Cikarang, Bekasi 17832. Phone (021) 89830160. Fax (021) 8983-0161
Bisnis:
Plastik dan sikat gigi.
Pemegang Saham: 1. PT. Dwi Satrya Utama (51,42 %) 2. Atmadja Tjiptobiantoro (12,83 %) 3. Lisjanto Tjiptobiantoro (10,51 %) 4. Publik (25,24 %) 34. PT Dynaplast Tbk. Kantor Pusat:
Dynaplast Tower Lantai 9 & 10 Jl. MH. Thamrin No. 1 Lippo Karawaci 1100, Tangerang Banten 15811. Phone (021) 546-3111, 546-1112-15. Fax (021) 546-1177/1125
Kantor Pemasaran: Wisma Slipi Lantai 10 Jl. Letjend. S. Parman Kav. 12, Jakarta 11480 Kantor Cabang:
1. Jl. Semanan No. 22, Daan Mogot Km 16, Jakarta
62
11850. Phone (021) 619-5334, 619-4736. Fax (021) 6195103 2. Jl. Industri Raya II Blok F No.9 Jatake, Tangerang, Banten. Phone (021) 590-0701. Fax (021) 590-1694 3. Kawasan Industri BIIE Blok C1 No. 17 Lippo Cikarang, Bekasi 17520. Phone (021)8990-6615. Fax (021) 897-2158 4. Jl. Inspeksi Saluran RT. 01/RW. 01 Kelurahan Sukadanau, Cibitung Bekasi 17520. Phone (021) 88320085. Fax (021) 8832-0347 5. Jl. Raya Naragong Km. 19 Cileungsi, Bogor 16820. Phone (021) 8249-6025. Fax (021) 8249-6027 6. Kawasan Industri BIIE, Komplek Hyundai 21 Raya Industri Blok C12-13A, Bekasi 17550. Phone (021) 8990-2232. Fax (021) 8990-2231 Bisnis:
Pengepakan Plastik
Pemegang Saham: 1. Hongkong Shanghai Bank Corporation Fund Services, Hongkong (39,90 %) 2. PT. Panca Graha Sentosa (21,04 %) 3. Banque De Luxembourg S.A (4,16 %) 4. PT. Ciptadana Sekuritas (6,46 %) 5. PT. Hambali Dinamika Corp (3,31 %) 6. Tirtadjaja Hambali (0,48 %)
63
7. Publik (27,64 %) 35. PT Siwani Makmur Tbk. Kantor Pusat:
Jl. Teluk Betung No. 38 Jakarta 10310. Phone (021) 2302257. Fax (021) 230-2257
Kantor Cabang:
Jl. Gedong Panjang Ujung No. 12B (Muara Baru) Jakarta 14440. Phone (021) 660-0976. Fax (021) 660-0011
Bisnis:
Pengepakan
Pemegang Saham: 1. PT. VDH Teguh Sakti (27,54 %) 2. L & M Group Investment Limited, Singapore (11,89%) 3. PT. Kapita Securindo (8,65 %) 4. PT. Surya Raya Guna Perkasa (8,42 %) 5. PT. Yulie Sekurindo Tbk (8,39 %) 6. Publik (35,11 %) 36. PT Summiplast Tbk. Kantor Pusat:
Kawasan Industri Delta Silicon Blok L8-5A Lemah Abang, Bekasi 17550. Phone (021) 8990-5855. Fax (021) 8990-5856, 8990-0636.
Kantor Cabang:
1. Jl. Raya Kelapa Dua Km. 5 Desa Cijantra, Legok, Tangerang 15820. Phone (021) 546-8422, 546-8424. Fax (021) 546-8426 2. EJIP Industrial Park Plot 5B-1 Lemahabang, Bekasi 17550
64
Bisnis:
Elektonik dan komponen komputer plastic
Pemegang Saham: 1. Sumitomo Shoji Chemicals Co, Ltd (89,98 %) 2. Sumitomo Corporation Pte, Ltd, Singapore (9,27 %) 3. Publik (0,75 %) 37. PT Trias Sentosa Tbk. Kantor Pusat:
Ds. Keboharan, Km. 26 Krian, Sidoarjo, Jawa Timur. Phone (031) 897-5825 (Hunting). Fax (031) 897-2998
Kantor Cabang:
1. Jl. Raya Waru 1B, Waru, Sidoarjo Jawa Timur. Phone (031) 853-3125, 853-1384 (hunting). Fax (031) 8534116, 853-4146. Telex 33205 TRIAS IA 2. Gedung Bimantara Lantai 2 Jl. Kebon Sirih No. 17-19 Jakarta 10340. Phone (021) 390-3835. Fax (021) 3903836. www.triassentosa.co.id
Bisnis:
Pengepakan kertas, bahan perekat, film
Pemegang Saham: 1. PT. Adilaksa Manunggal (17,94 %) 2. PT. Rejo Sari Bumi (13,27 %) 3. PT. Kopanca Linggabuana (10,99 %) 4. Publik (57,80 %) 38. PT Holcim Indonesia Tbk. Kantor Pusat:
Jamsostek Tower North Building Lantai 15 Jl. Jendral Gatot Subroto Kav. 38 Jakarta 12930, P.O. Box 1197/JKT. Phone (021) 5296-2011. Fax (021) 52962022, 5296-2030. Website: www.semen.cibinong.com E-
65
mail:
[email protected] Kantor Cabang:
1. Narogong, Cileungsi, Bogor 16820. Phone (021) 8231260. Fax (021) 823-1256. 2. Karang Talun, Cilacap 53201. Phone (0282) 41521, 41522. Fax (0282) 42928.
Bisnis:
Semen
Pemegang Saham: 1. Holderfin P. V. (77,33%) 2. Publik: Foreign (14,50%), Domestic (8,17%) 39. PT Citra Tubindo Tbk. Kantor Pusat:
Kawasan Industri Kabil Indonusa Estate Jl. Hang Kesturi Km. 4, Kabil, Pulau Batan, Indonesia. Phone (0778) 711142, 711-173. Fax (0778) 711-094, 711-164.
Kantor Cabang:
1. Wisma Metropolitan I, Lantai 11 Jl. Jenderal Sudirman Kav. 29 Jakarta 12920. Phone (021) 525-0609, 525-4170. Fax (021) 571-2317, 570-3742. Telex 62841 CTBINDO IA – 21-01. Chinatown Point. 133. 2. New Bridge Rd, Singapore 019413. Phone (65) 7327007. Fax (65) 538-4650. Telex RS 55560 CITRA 3. Kawasan Industri Kabil Indonusa Estate. Jl. Hang Kesturi Km. 4, Kabil Pulau Batan, Indonesia. Phone (62778) 711-121-23. Fax (62-778) 711-094-164.
Bisnis:
Pipa dan asesories
Pemegang Saham: 1. PT. Citra Agramasinti Nusantara (27,66 %)
66
2. Vallourec & Mannesmann Tubes (25,00 %) 3. Sumitomo Metal Industries Ltd (5,42 %) 4. Publik (41,92 %) 40. PT Jaya Pari Steel Tbk. Kantor Pusat:
Jl. Margomulyo No. 4, Tandes, Surabaya Po Box 109, Surabaya, Jawa Timur. Phone (031) 749-1288 (hunting), 749-0940. Fax (031) 749-1714. Telex 32245, 32253 JAFAR IA. Email:
[email protected]
Bisnis:
Bahan baja
Pemegang Saham: 1. Njoo Hari Sunyoto (19,94 %) 2. G.M Iron & Steel Ltd (17,22 %) 3. Jonathan Stevensons S (15,50 %) 4. Asean Ferro Trading Co Ltd (14,96 %) 5. Tetsuro Okano (13,33 %) 6. Gwie Gunawan (2,20 %) 7. Publik (16,85 %) 41. PT Lionmesh Prima Tbk. Kantor Pusat:
Jl. Raya Bekasi Km. 24,5, Cakung Jakarta 13910. Phone (021) 460-0784, 460-0779 (5 Lines), 460-2385. Fax (021) 460-0785. Telex 48938 LION IA
Bisnis:
Kabel, kawat.
Pemegang Saham: 1. Lion Holding PTC, Ltd Singapore (25,55 %) 2. Jusuf Sutrisno (14,09 %)
67
3. Lawer Soependi (11,49 %) 4. Trinidad Investment Pte, Ltd Singapura (6,67 %) 5. PT. Kuo Capital Raharja (5,40 %) 6. Warno (0,03 %) 7. Publik (36,77 %) 42. PT Lion Metal Works Tbk. Kantor Pusat:
Jl. Raya Bekasi Km. 24,5, Cakung Jakarta 13910. Phone (021) 460-0784, 460-0779 (5 Lines). Fax (021) 4600785. Telex 48938 LION IA
Bisnis:
Peralatan kantor berbahan metal
Pemegang Saham: 1. Lion Holdings Pte Ltd, Singapore (28,85 %) 2. Lion Holdings Sdn. Bhd. Kuala Lumpur (Capitalvent Industries Sdn. Bhd.) (28,85 %) 3. Cheng Yong Kim (0,08 %) 4. Lim Tai Pong (0,08 %) 5. Krisant Sophiaan (0,02 %) 6. Publik (42,12 %) 43. PT Tira Austenite Tbk. Kantor Pusat:
Pulo Gadung Industrial Estate Jl. Pulo Ayang R-1 Jakarta 13930. Phone (021) 460-2594 (Hunting). Fax (021) 4602593. Homepage: http://www.tiraaustenite.com Email:
[email protected]
Kantor Cabang:
Jl. Raya Gelam 11/5 Kav. 11 Kawasan Pulogadung,
68
Jakarta. Phone (021) 461-1314. Fax (021) 461-1309 Bisnis:
Manufaktur dan distributor dari mesin.
Pemegang Saham: 1. PT. Mulia Dharma Sarana (42,52 %) 2. PT. Martensite Unggul (25,15 %) 3. PT. Widjaja Tunggal Sejahtera (25,09 %) 4. PT. Penta Widjaja Investindo (3,67 %) 5. Publik (3,57 %) 44. PT Kedaung Indah Can Tbk. Kantor Pusat:
Jl. Raya Rungkut No. 15-17, Surabaya 60293 Po Box 1340 – Surabaya, Jawa Timur. Phone (031) 870-0088 (Hunting). Fax (031) 870-5212, 870-0544. Email:
[email protected], Website: www.kedaung.com
Kantor Cabang:
1. KP. Poglar Kedaung Kaliangke Jakarta Barat 10027. Phone (021) 540-2277. Fax (021) 540-2311. Telex 43444, 43446 KIG JKT IA 2. Jl. Raya Rungkut No. 15-17, Surabaya 60013 Po Box 1340 – Surabaya, Jawa Timur
Bisnis:
Peralatan dapur dan industri kaleng tinta.
Pemegang Saham: 1. PT. Kedawung Subur (43,62 %) 2. DK Lim & Sons Investment Pte, Ltd. (31,40 %) 3. Agus Nursalim (4,60 %) 4. Publik (20,38 %) 45. PT Arwana Citramulia Tbk.
69
Kantor Pusat:
Sentra Niaga Puri Indah Blok T2 No. 6-7 Kembangan Selatan Jakarta 11610. Phone (021) 5830-2363. Fax (021) 5830-2361. Email:
[email protected]
Kantor Cabang:
Jl. Raya Pasar Kemis Jatiuwung Pasar Doyong, Desa Gembor Tangerang, Banten. Phone (021) 590-3555. Fax (021) 590-3461.
[email protected]
Bisnis:
Industri keramik
Pemegang Saham: 1. PT. Agung Abadi Mandiri Sejati (27,52 %) 2. Coutts Bank Von Ernst Ltd. Singapore (17,99 %) 3. HSBC-Fund Services Clients A/C 500 (14,91 %) 4. PT. Suprakreasi Eradinamika (13,54 %) 5. Publik (26,04 %) 46. PT Mulia Industrindo Tbk. Kantor Pusat:
Plaza Kuningan, North Tower Lantai 10 Jl. HR. Rasuna Said Kav. C11-14 Jakarta 12940. Phone (021) 520-0959, 520-0777. Fax (021) 520-0763, 520-0946.
Kantor Cabang:
Jl. Raya Tegal Gede, Lemah Abang Kecamatan Cibitung, Bekasi Jawa Barat. Phone (021) 871-8817. Fax (021) 871-8811.
Bisnis:
Keramik dan Gelas
Pemegang Saham: 1. PT. Eka Gunatama Mandiri (41,45 %) 2. PT. Mulia Grahapermai (25,80 %) 3. Publik (32,75 %)
70
47. PT Sucaco Tbk. Kantor Pusat:
Jl. Kebon Sirih No. 71 Jakarta 10340. Phone (021) 3100525, 310-1525. Fax (021) 315-2840, 3193-1119. Email:
[email protected]
Kantor Cabang:
Jl. Daan Mogot Km. 16 Jakarta Barat. Phone (021) 6190044, 540-2066, 619-0068. Fax (021) 619-2628
Bisnis:
Kabel
Pemegang Saham: 1. PT. Moda Sukma (29,67 %) 2. PT. Tutulan Sukma (25,78 %) 3. The Furukawa Electric Singapore, Pte, Ltd (11,81 %) 4. Publik (32,74 %) 48. PT Sumi Indo Kabel Tbk. Kantor Pusat:
Jl. Jenderal Gatot Subroto Km 7,8 Desa Pasir Jaya, Kec. Jatiuwung, Tangerang 15130. Phone (021) 592-2404 (Hunting), 592-8066. Fax (021) 592-2576, 590-1812.
Bisnis:
Kabel-kabel
Pemegang Saham: 1. Sumitomo Electric Industries, Japan (88,06 %) 2. Sumitomo Corporation, Japan (5,00 %) 3. Sulim Herman Limbono (0,09 %) 4. Publik (6,85 %) 49. PT Voksel Electric Tbk. Kantor Pusat:
Jl. Gajah Mada No. 199 Jakarta 11120. Phone (021) 6332591,
633-3208.
Fax
(021)
634-6228.
Email:
71
[email protected],
[email protected],
http://voksel-
kabel.com Kantor Cabang:
1. Jl. Tipar Cakung Km. 3,3 Jakarta 14140. Phone (021) 440-1330.
Fax
(021)
440-3035.
Email:
[email protected] 2. Jl. Raya Narogong Km. 16, Desa Limusnunggal Cileungsi, Kab. Dati II Bogor, Jawa Barat. Phone (021) 823-0525, 823-0143, 823-0144. Fax (021) 823-0526. Email:
[email protected] Bisnis:
Kabel-kabel
Pemegang Saham: 1. Showa Electric Wire and Cable Co, Ltd, Japan (14,01%) 2. PT. Tunas Sugih Lestari (12,12 %) 3. Agus Gunawan (6,78 %) 4. Publik (67,09 %) 50. PT Astra-Graphia Tbk. Kantor Pusat:
Jl. Kramat Raya No. 43 Jakarta 10450. Phone (021) 3909190, 390-9444. Fax (021) 390-9181, 390-9388. Email:
[email protected]
Kantor Cabang:
Jl. Raya Serang Km. 24, Balaraja Tangerang, Banten. Phone (021) 595-1661, 595-1662. Fax (021) 595-1618
Bisnis:
Distributor peralatan elektronik
Pemegang Saham: 1. PT. Asrta International Tbk (76,87 %)
72
2. Publik (23,13 %) 51. PT Astra International Tbk. Kantor Pusat:
Gedung AMDI, Jl. Gaya Motor Raya N0. 8 Sunter II, Jakarta 14330. Phone (021) 625-2555, 6530-4956. Fax (021) 6530-4957
Bisnis:
Otomotif,
keuangan,
peralatan
berat,
agrobisnis,
informasi teknologi dan infrastrukutur. Pemegang Saham: 1. Jardine Cycle & Carriage Ltd (50,11 %) 2. Publik (49,89 %) 52. PT Astra Otoparts Tbk. Kantor Pusat:
Jl. Raya Pegangsaan Dua Km. 2,2 Kelapa Gading, Jakarta 14250. Phone (021) 460-3550, 460-7025. Fax (021)
460-3549,
460-7009.
Email:
[email protected] Kantor Cabang:
1. Jl. Raya Jakarta-Bogor Km 51,3 Ciluar-Bogor 16710. Phone (0251) 625-704. Fax (0251) 625-701 2. Jl. Raya Pegangsaan Dua Km 2,1 Kelapa Gading, Jakarta 14250. Phone (021) 460-3272. Fax (021) 4601766
Bisnis:
Suku cadang dan pelayanan.
Pemegang Saham: 1. PT. Astra International Tbk (86,72 %) 2. Leonard Lembong (0,03 %) 3. Budi Setiawan Pranoto (0,01 %)
73
4. Publik (13,24 %) 53. PT Gajah Tunggal Tbk. Kantor Pusat:
Wisma Hayam Wuruk Lantai 10, Jl. Hayam Wuruk No. 8 Jakarta 12120. Phone (021) 380-5916, 345-9431/8515. Fax (021) 380-4908
Bisnis:
Roda
Pemegang Saham: 1. Denham Pte, Limited (24,91 %) 2. Garibaldi Venture Fund Limited (18,68 %) 3. Global Union Fiber Investment Limited (11,00 %) 4. Compagnie Financiere Michelin (10,00 %) 5. Cooperative (0,15 %) 6. Publik (35,26 %) 54. PT Goodyear Indonesia Tbk. Kantor Pusat:
Jl. Pemuda No. 27 Bogor 16161, Jawa Barat. Phone (021)
322-071.
Fax
(021)
328-8088.
Email:
[email protected] Bisnis:
Industri ban roda
Pemegang Saham: 1. The Goodyear Tire & Rubber Company (85,00 %) 2. PT. Kali Besar Asri (6,63 %) 3. Publik (8,37 %) 55. PT Hexindo Adiperkasa Tbk. Kantor Pusat:
Kawasan Industri Pulo Gadung Jl. Pulo Kambing II Kav. I-II No. 33 Jakarta 13930. Phone (021) 461-1688, 461-
74
5108.
Fax
(021)
461-1686,
460-8956.
http://www.hexindo-tbk.co.id Kantor Cabang:
Jl. Raya Bekasi Km. 28,5 Rawapasung, Bekasi 17133. Phone (021) 884-2827. Fax (021) 884-3441
Bisnis:
Distribusi dari peralatan berat.
Pemegang Saham: 1. Hitachi Construction Machinery Co, Ltd, Japan (48,59%) 2. Itochu Corp, Japan (22,55 %) 3. Hitachi Construction Machinery Pte, Singapore (5,07%) 4. Drs. Rustam Efendi (5,07 %) 5. Tony Endroyoso (0,01 %) 6. Publik (18,71 %) 56. PT Indomobil Sukses International Tbk. Kantor Pusat:
Wisma Indomobil Lantai 6 Jl. Let. Jend. MT. Haryono Kav. 8 Jakarta 13330. Phone (021) 522-4035, 522-4034. Fax
(021)
522-4001.
Homepage:
http://www.indomobil.com Kantor Cabang:
1. Jl. Raya Kamurang, Citeureup, Bogor Jawa Barat. Phone (021) 875-3473, 875-3583 5. Fax (021) 875-3477 2. Kawasan Industri Bukit Indah City Sector AII-30 Desa Wanakerta, Cikampek. Phone (0264) 313-533 35. Fax (021) 311-868
75
3. Kawasan Berikat Cibinong Center Industrial Estate Blok A5-8 Citeureup, Bogor. Phone (021) 875-4348 54. Fax (021) 875-4115 4. Kawasan Berikat Cibinong Center Industrial Estate Blok A10 Citeureup, Bogor. Phone (021) 875-4125, 8754370/71/76 5. Jl. Raya Cakung-Cilincing, Jakarta. Phone (021) 4401358 6. Jl. A. Yani No. 806, Bandung. Phone (022) 702-705 7. Jl. Raya Narogong Km. 15 Desa Limusnunggal, Pangkalan VIII Kec. Cileungsi, Bogor, Jawa Barat Bisnis:
Sepatu olahraga, textile, pengepakan.
Pemegang Saham: 1. PT. Cipta Sarana Duta Perkasa (72,63 %) 2. PT. Tritunggal Inti Permata (20,47 %) 3. Sharif Cicip Sutardjo (1,20 %) 4. PT. Suantra Indah Suplai (1,00 %) 5. PT. IMG Sejahtera Langgeng (0,75 %) 6. Cooperative (0,03 %) 7. Publik (3,92 %) 57. PT Intraco Penta Tbk. Kantor Pusat:
Jl. Pangeran Jayakarta No. 115 C1-3 Jakarta 10730. Phone (021) 628-3333, 639-3538 (Hunting). Fax (021) 628-3390/1, 624-3415. http://www.intracopenta.com
76
Kantor Cabang:
Jl. Raya Cakung-Cilincing Km 3,5 Jakarta 14130. Phone (021) 440-1408, 441-0255. Fax (021) 441-0258. Email:
[email protected]
Bisnis:
Distributor dari peralatan berat.
Pemegang Saham: 1. PT. Pristine Resources International (32,67 %) 2. Westwood Finance Inc. (27,05 %) 3. PT. Shalumindo Investama (14,73 %) 4. PT. Spallindo Adilong (12,05 %) 5. Alamsyah (2,60 %) 6. Halex Halim (1,32 %) 7. Willy Rumondor (0,01 %) 8. Publik (9,57 %) 58. PT Nipress Tbk. Kantor Pusat:
Jl. Narogong Raya Km. 26 Cileungsi, Bogor 16820, Jawa Barat. Phone (021) 823-0968 (Hunting). Fax (021) 823-0935,
823-0936.
Email:
[email protected],
http://www.nipress.com Bisnis:
Batu batre
Pemegang Saham: 1. PT. Tritan Adhitama Nugraha (37,11 %) 2. Robertus Tandiono (5,95 %) 3. Ferry Joedianto Robertus Tandiono (5,45 %) 4. Joelistio Robertus Tandiono (3,95 %) 5. Ratnawati (1,50 %)
77
6. Feliawati Robertus Tandiono (1,50 %) 7. Publik (44,54 %) 59. PT Inter Delta Tbk. Kantor Pusat:
Jl. Gaya Motor Barat, Sunter II Jakarta Utara 14330. Phone (021) 651-1533, 652-3333. Fax (021) 651-0472, 651-0530 Telex 49560 DELTA IA
Kantor Cabang:
Jl. Gaya Motor, Sunter II Jakarta Utara
Bisnis:
Peralatan fotograpi dan pelayanan.
Pemegang Saham: 1. PT. GT Investama Sekuritas (53,38 %) 2. PT. Sarijaya Permana Sekuritas (6,32 %) 3. Karna Brata Lesmana (4,64 %) 4. Cooperative (1,00 %) 5. Publik (34,66 %) 60. PT Darya-Varia Laboratoria Tbk. Kantor Pusat:
Graha Darya-Varia Lantai 2 & 3 Jl. Melawai Raya No. 93 Jakarta 12130. Phone (021) 725-7973, 725-8010. Fax (021)
725-8011,
725-8001.
Email:
info@darya-
varia.com, Website: http://www.darya-varia.com Kantor Cabang:
Jl. Mercedes Benz No. 105, Desa Cicadas, Gunung Putri, Citeureup, Bogor, Jawa Barat. Phone (021) 867-0448, 867-1038. Fax (021) 867-2758
Bisnis:
Farmasi
Pemegang Saham: 1. DVL Investment Ltd (89,50 %)
78
2. Publik (10,50 %)
61. PT Indofarma Tbk. Kantor Pusat:
Jl. Tambak No. 2 Jakarta 10320. Phone (021) 851-7222. Fax
(021)
851-7223.
[email protected],
Email: website:
http://www.indofarmagroup.com Kantor Cabang:
1. Jl. Indofarma No. 1 Cibitung, Bekasi 17520. Phone (021) 8832-3975, 8832-3971. Fax (021) 8832-3932/73 2. Kawasan Industri Pabrik Village Blok H No. 25 Kawasan Industri Lippo Cikarang Bekasi 17550. Phone (021) 897-4243. Fax (021) 897-2041
Bisnis:
Farmasi
Pemegang Saham: 1. Government of Indonesia (80,66 %) 2. Publik (19,34 %)
62. PT Kalbe Farma Tbk. Kantor Pusat:
Kawasan Delta Silicon Jl. MH. Thamrin Blok A3-1 Lippo Cikarang, Bekasi 17550. Phone (021) 8990-7337, 8990-7333.
Fax
(021)
897-
2874.
Website:
www.kalbe.co.id Kantor Cabang :
Gedung Enseval Jl. Letjend. Suprapto Kav. 4 Jakarta 10510. Phone (021) 4287-3888. Fax (021) 4287-3680
79
Bisnis:
Farmasi
Pemegang Saham: 1. PT. Gira Sole Prima (9,41 %) 2. PT. Santa Seha Sanadi (8,92 %) 3. PT. Lucasta Murni Cemerlang ( 8,74 %) 4. PT. Diptanala Bahana (8.64 %) 5. PT. Bina Artha Charisma (8,58 %) 6. PT. Ladang Ira Panen (8,58 %) 7. Publik (47,13 %)
63. PT Merck Tbk. Kantor Pusat:
Jl. TB Simatupang No. 8 Pasar Rebo, Jakarta 13760. Phone (021) 840-0081, 8779-1415. Fax (021) 840-0492
Bisnis:
Farmasi
Pemegang Saham: 1. Merck Holding GmbH, Germany (74,00 %) 2. Publik (26,00 %)
64. PT Unilever Indonesia Tbk. Kantor Pusat:
Graha Unilever Jl. Gatot Subroto Kav. 15 Jakarta 12930. Phone (021) 526-2112, 526-1978. Fax (021) 526-4020, 526-2044
Kantor Cabang:
1. Jl. Rungkut Industri IV No. 5-11 Surabaya 60291 2. Jl. Kawasan Industri Jababeka IX Kav. D1-29, Cikarang, Jawa Barat
80
Bisnis:
Kebutuhan sehari-hari.
Pemegang Saham: 1.
Mavibel
(Maatschappij
Voor
Internationale
Bellenggingen) BV. Rotterdam, Netherlands (85,00 %) 2. Publik (15,00 %)
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Data yang dikumpulkan merupakan data sekunder yang diperoleh dari Capital Market Directory tahun 2006. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ ada 146 perusahaan. Perusahaan manufaktur di bagi menjadi 19 kelompok, yaitu: 1. Food and Beverage, ada 20 perusahaan. 2. Tobbacco Manufactures, ada 4 perusahaan. 3. Textile Mill Products, ada 9 perusahaan. 4. Apparel and Other Textile Products, ada 14 perusahaan. 5. Lumber and Wood Products, ada 5 perusahaan. 6. Paper and Allied Products, ada 5 perusahaan. 7. Chemical and Allied Products, ada 8 perusahaan. 8. Adhesive, ada 4 perusahaan. 9. Plastics and Glass Products, ada 13 perusahaan. 10. Cement, ada 3 perusahaan. 11. Metal and Allied Products, ada 11 perusahaan. 12. Fabricated Metal Products, ada 2 perusahaan 13. Stone, Clay, Glass and Concrete Products, ada 4 perusahaan. 14. Cable, ada 6 perusahaan. 15. Electronics and Office Equipment, ada 3 perusahaan. 16. Automotive and Allied Products, ada 20 perusahaan.
81
82
17. Photographic Equipment, ada 3 perusahaan. 18. Pharmaceutical, ada 9 perusahaan. 19. Consumer Goods, ada 3 perusahaan. Menurut buku “Audit Sampling Dengan Statistik : Teori dan Aplikasi” halaman 61 terdapat tabel : Pengaruh Besarnya Populasi pada Besarnya Sampel Besarnya Populasi Besarnya Sampel 50 45 100 64 500 87 1000 90 2000 92 5000 93 100000 93 Sumber: AICPA Statistical Sampling Sub Committee (1983)
Karena perusahaan manufaktur ada 146 perusahaan, maka peneliti mengambil 64 sampel perusahaan. Cara pengambilan sampel yaitu: 1. Food and Beverage, ada 20 perusahaan. 20 x 64 = 9 perusahaan 146
2. Tobbacco Manufactures, ada 4 perusahaan. 4 x 64 = 2 perusahaan 146
3. Textile Mill Products, ada 9 perusahaan. 9 x 64 = 4 perusahaan 146
4. Apparel and Other Textile Products, ada 14 perusahaan. 14 x 64 = 6 perusahaan 146
83
5. Lumber and Wood Products, ada 5 perusahaan. 5 x 64 = 2 perusahaan 146
6. Paper and Allied Products, ada 5 perusahaan. 5 x 64 = 2 perusahaan 146
7. Chemical and Allied Products, ada 8 perusahaan. 8 x 64 = 4 perusahaan 146
8. Adhesive, ada 4 perusahaan. 4 x 64 = 2 perusahaan 146
9. Plastics and Glass Products, ada 13 perusahaan. 13 x 64 = 6 perusahaan 146
10. Cement, ada 3 perusahaan. 3 x 64 = 1 perusahaan 146
11. Metal and Allied Products, ada 11 perusahaan. 11 x 64 = 5 perusahaan 146
12. Fabricated Metal Products, ada 2 perusahaan 2 x 64 = 1 perusahaan 146
13. Stone, Clay, Glass and Concrete Products, ada 4 perusahaan. 4 x 64 = 2 perusahaan 146
84
14. Cable, ada 6 perusahaan. 6 x 64 = 3 perusahaan 146
15. Electronics and Office Equipment, ada 3 perusahaan. 3 x 64 = 1 perusahaan 146
16. Automotive and Allied Products, ada 20 perusahaan. 20 x 64 = 9 perusahaan 146
17. Photographic Equipment, ada 3 perusahaan. 3 x 64 = 1 perusahaan 146
18. Pharmaceutical, ada 9 perusahaan. 9 x 64 = 4 perusahaan 146
19. Consumer Goods, ada 3 perusahaan. 3 x 64 = 1 perusahaan 146
Berikut adalah 64 perusahaan sampel, yaitu: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
PT. Ades Waters Indonesia Tbk PT. Aqua Golden Mississippi Tbk PT. Indofood Sukses Tbk PT. Mayora Indah Tbk PT. Sari Husada Tbk PT. Siantar Top Tbk PT. Smart Tbk PT. Suba Indah Tbk PT. Ultra Jaya Milk Tbk PT. Bentoel International Investama Tbk PT. Gudang Garam Tbk PT. Argo Pantes Tbk
85
13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44. 45. 46. 47. 48. 49. 50. 51. 52. 53. 54. 55. 56.
PT. Eratex Djaja Tbk PT. Texmaco Tbk PT. Tifico Tbk PT. Apac Citra Centertex Tbk PT. Fortune Mate Indonesia Tbk PT. Hanson Indonesia Tbk PT. Indorama Syntentics Tbk PT. Pan Brother Tex Tbk PT. Sepatu Bata Tbk PT. Barito Pasifik Timber Tbk PT. Surya Dumai Industri Tbk PT. Fajar Surya Wisesa Tbk PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk PT. AKR Corporindo Tbk PT. Budi Acid Jaya Tbk PT. Colorpak Indonesia Tbk PT. Lautan Luas Tbk PT. Duta Pertiwi Nusantara Tbk PT. Ekadharma International Tbk PT. Aneka Kemasindo Utama Tbk PT. Berlina Tbk PT. Dynaplast Tbk PT. Siwani Makmur Tbk PT. Summiplast Tbk PT. Trias Sentosa Tbk PT. Holcim Indonesia Tbk PT. Citra Tubindo Tbk PT. Jaya Pari Steel Tbk PT. Lionmesh Prima Tbk PT. Lion Metal Works Tbk PT. Tira Austenite Tbk PT. Kedaung Indah Can Tbk PT. Arwana Citramulia Tbk PT. Mulia Industrindo Tbk PT. Sucaco Tbk PT. Sumi Indo Kabel Tbk PT. Voksel Electric Tbk PT. Astra-Graphia Tbk PT. Astra International Tbk PT. Astra Otoparts Tbk PT. Gajah Tunggal Tbk PT. Goodyear Indonesia Tbk PT. Hexindo Adiperkasa Tbk PT. Indomobil Sukses International Tbk
86
57. 58. 59. 60. 61. 62. 63. 64.
PT. Intraco Penta Tbk PT. Nipress Tbk PT. Inter Delta Tbk PT. Darya Varia Laboratoria Tbk PT. Indofarma Tbk PT. Kalbe Farma Tbk PT. Merck Tbk PT. Unilever Indonesia Tbk
Peneliti melakukan revisi, yaitu ada beberapa perusahaan dikurangi karena negative atau tidak ada rasio. Dari 64 perusahaan, peneliti mengambil sampel menjadi 36 perusahaan, yaitu: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29.
PT. Aqua Golden Mississippi Tbk PT. Indofood Sukses Tbk PT. Mayora Indah Tbk PT. Sari Husada Tbk PT. Siantar Top Tbk PT. Ultra Jaya Milk Tbk PT. Gudang Garam Tbk PT. Indorama Syntentics Tbk PT. Pan Brother Tex Tbk PT. Sepatu Bata Tbk PT. Fajar Surya Wisesa Tbk PT. AKR Corporindo Tbk PT. Budi Acid Jaya Tbk PT. Colorpak Indonesia Tbk PT. Lautan Luas Tbk PT. Ekadharma International Tbk PT. Aneka Kemasindo Utama Tbk PT. Berlina Tbk PT. Dynaplast Tbk PT. Trias Sentosa Tbk PT. Citra Tubindo Tbk PT. Jaya Pari Steel Tbk PT. Lionmesh Prima Tbk PT. Lion Metal Works Tbk PT. Tira Austenite Tbk PT. Arwana Citramulia Tbk PT. Astra-Graphia Tbk PT. Astra International Tbk PT. Astra Otoparts Tbk
87
30. 31. 32. 33. 34. 35. 36.
PT. Gajah Tunggal Tbk PT. Hexindo Adiperkasa Tbk PT. Intraco Penta Tbk PT. Darya Varia Laboratoria Tbk PT. Kalbe Farma Tbk PT. Merck Tbk PT. Unilever Indonesia Tbk
B. Analisis Data 1. Penghitungan Rata-Rata Industri Perhitungan rasio-rasio keuangan untuk masing-masing perusahaan dapat dilihat di halaman lampiran yaitu halaman 22 sampai halaman 25. Berikut adalah tabel rata-rata industri. Tabel 1 Penghitungan Rata-rata Industri No. Rasio 1. Current Ratio 2. Quick Ratio 3. Cash Ratio 4. Total Debt to Total Assets Ratio 5. Debt to Equity Ratio 6. Profit Margin 7. Gross Profit Margin 8. Net Profit Margin 9. Return On Investment (ROI) 10. Return On Assets (ROA) 11. Perputaran Piutang 12. Perputaran Persediaan 13. Perputaran Aktiva Tetap 14. Perputaran Total Aktiva Sumber: Data Sekunder diolah, 2003-2005
2003 249% 177% 65% 47% 133% 10% 27% 8% 8% 8% 14,7 x 8.2 x 4x 1,1 x
2004 271% 174% 69% 44% 111% 11% 27% 7% 9% 9% 7,6 x 10 x 4,9 x 1,1 x
2005 254% 169% 53% 46% 111% 8% 25% 6% 8% 8% 7,6 x 6,6 x 5,6 x 1,3 x
2. Tabel Rasio Likuiditas Rasio Likuiditas digunakan untuk mengukur kemampuan suatu perusahaan untuk melunasi semua kewajibannya yang harus segera dipenuhi. Berikut ini
88
adalah tabel yang menyajikan rasio-rasio Likuiditas, yang berada di atas dan dibawah rata-rata industri. Tabel 2 Rasio Likuiditas No.
Rasio
Current Ratio Diatas rata-rata industri Dibawah rata-rata industri 2. Quick Ratio Diatas rata-rata industri Dibawah rata-rata industri 3. Cash Ratio Diatas rata-rata industri Dibawah rata-rata industri Sumber: Data Sekunder diolah, 2003-2005
Jumlah Perusahaan 2003 2004 2005
1.
11 25
13 23
12 24
11 25
14 22
12 24
10 26
9 27
11 25
3. Tabel Rasio Solvabilitas Rasio Solvabilitas merupakan suatu rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi segala kewajibannya baik jangka pendek maupun jangka panjang apabila perusahaan dilikuidasi. Berikut ini adalah tabel yang menyajikan rasio-rasio Solvabilitas, yang berada di atas dan di bawah rata-rata industri. Tabel 3 Rasio Solvabilitas No.
Rasio
Total Debt to Total Assets Ratio Diatas rata-rata industri Dibawah rata-rata industri 2. Debt to Equity Ratio Diatas rata-rata industri Dibawah rata-rata industri Sumber: Data Sekunder diolah, 2003-2005
Jumlah Perusahaan 2003 2004 2005
1.
4. Tabel Rasio Rentabilitas
18 18
18 18
17 19
11 25
12 24
13 23
89
Rasio Rentabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan suatu perusahaan dalam mendapatkan laba. Berikut ini adalah tabel yang menyajikan rasio-rasio Rentabilitas, yang berada di atas dan di bawah rata-rata industri. Tabel 4 Rasio Rentabilitas No.
Rasio
Profit Margin Diatas rata-rata industri Dibawah rata-rata industri 2. Gross Profit Margin Diatas rata-rata industri Dibawah rata-rata industri 3. Net Profit Margin Diatas rata-rata industri Dibawah rata-rata industri 4. ROI Diatas rata-rata industri Dibawah rata-rata industri 5. ROA Diatas rata-rata industri Dibawah rata-rata industri Sumber: Data Sekunder diolah, 2003-2005
Jumlah Perusahaan 2003 2004 2005
1.
17 19
18 18
14 22
13 23
10 26
11 25
17 19
16 20
17 17
13 23
14 22
15 21
13 23
14 22
15 21
5. Tabel Rasio Aktivitas Rasio Aktivitas merupakan suatu jenis rasio yang mengukur seberapa besar efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan sumber dananya. Berikut ini adalah tabel yang menyajikan rasio-rasio Aktivitas, yang berada di atas dan di bawah rata-rata industri. Tabel 5 Rasio Aktivitas No. 1.
Jumlah Perusahaan 2003 2004 2005
Rasio Perputaran Piutang Diatas rata-rata industri
3
12
15
90
Dibawah rata-rata industri Perputaran Persediaan Diatas rata-rata industri Dibawah rata-rata industri 3. Perputaran Aktiva Tetap Diatas rata-rata industri Dibawah rata-rata industri 4. Perputaran Total Aktiva Diatas rata-rata industri Dibawah rata-rata industri Sumber: Data Sekunder diolah, 2003-2005
33
24
21
2 34
2 34
10 26
17 19
13 23
14 22
16 20
19 17
17 19
2.
B. Pembahasan 1. Rasio Likuiditas a. Current Ratio Pada tahun 2003, sebagian besar perusahaan berada di bawah rata-rata industri. Tahun 2004, sebagian besar perusahaan berada di bawah rata-rata industri. Tahun 2005, sebagian besar perusahaan berada di bawah rata-rata industri. b. Quick Ratio Pada tahun 2003, sebagian besar perusahaan berada di bawah rata-rata industri. Tahun 2004, sebagian besar perusahaan berada di bawah rata-rata industri.Tahun 2005, sebagian besar perusahaan berada di bawah rata-rata industri. c. Cash Ratio Pada tahun 2003, sebagian besar perusahaan berada di bawah rata-rata industri. Tahun 2004, sebagian besar perusahaan berada di bawah rata-rata industri. Tahun 2005, sebagian besar perusahaan berada di bawah rata-rata industri.
91
2. Rasio Solvabilitas a. Total Debt to Total Assets Ratio Pada tahun 2003, jumlah perusahaan yang berada di bawah rata-rata industri sama dengan jumlah perusahaan yang berada di atas rata-rata industri. Tahun 2004,. jumlah perusahaan yang berada di bawah rata-rata industri sama dengan jumlah perusahaan yang berada di atas rata-rata industri. Tahun 2005, sebagian besar perusahaan berada di bawah rata-rata industri. b. Debt to Equity Ratio Pada tahun 2003, sebagian besar perusahaan berada di bawah rata-rata industri. Tahun 2004, sebagian besar perusahaan berada di bawah rata-rata industri. Tahun 2005, sebagian besar perusahaan berada di bawah rata-rata industri. 3. Rasio Rentabilitas a. Profit Margin Pada tahun 2003, sebagian besar perusahaan berada di bawah rata-rata industri. Tahun 2004, jumlah perusahaan yang berada di bawah rata-rata industri sama dengan jumlah perusahaan yang berada di atas rata-rata industri. Tahun 2005, sebagian besar perusahaan berada di bawah rata-rata industri. b. Gross Profit Margin Pada tahun 2003, sebagian besar perusahaan berada di bawah rata-rata industri. Tahun 2004, sebagian besar perusahaan berada di bawah rata-rata
92
industri. Tahun 2005, sebagian besar perusahaan berada di bawah rata- rata industri. c. Net Profit Margin Pada tahun 2003, sebagian besar perusahaan berada di bawah rata-rata industri. Tahun 2004, sebagian besar perusahaan berada di bawah rata-rata industri. Tahun 2005, perusahaan berada di atas dan di bawah rata-rata industri atau sama besar. d. ROI Pada tahun 2003, sebagian besar perusahaan berada di bawah rata-rata industri. Tahun 2004, sebagian besar perusahaan berada di bawah rata-rata industri. Tahun 2005, sebagian besar perusahaan berada di bawah rata-rata industri. e. ROA Pada tahun 2003, sebagian besar perusahaan berada di bawah rata-rata industri. Tahun 2004, sebagian besar perusahaan berada di bawah rata-rata industri. Tahun 2005, sebagian besar perusahaan berada di bawah rata-rata industri. 4. Rasio Aktivitas a. Perputaran Piutang Pada tahun 2003, sebagian besar perusahaan berada di bawah rata-rata industri. Tahun 2004, sebagian besar perusahaan berada di bawah rata-rata industri. Tahun 2005, sebagian besar perusahaan berada di bawah rata-rata industri.
93
b. Perputaran Persediaan Pada tahun 2003, sebagian besar perusahaan berada di bawah rata-rata industri. Tahun 2004, sebagian besar perusahaan berada di bawah rata-rata industri. Tahun 2005, sebagian besar perusahaan berada di bawah rata-rata industri. c. Perputaran Aktiva Tetap Pada tahun 2003, sebagian besar perusahaan berada di bawah rata-rata industri. Tahun 2004, sebagian besar perusahaan berada di bawah rata-rata industri. Tahun 2005, sebagian besar perusahaan berada di bawah rata-rata industri. d. Perputaran Total Aktiva Pada tahun 2003, sebagian besar perusahaan di bawah rata-rata industri. Tahun 2004, sebagian besar perusahaan berada di atas rata-rata industri. Tahun 2005, sebagian besar perusahaan berada di bawah rata-rata industri. 5. Pada penelitian terdahulu, sebagian besar penelitian menggunakan analisis trend untuk melihat perkembangan perusahaan dari waktu ke waktu, yang biasanya dilihat dari 5 tahun. Sedangkan penelitian yang dibuat oleh peneliti hanya melihat keuangan perusahaan, apakah perusahaan berada di atas atau di bawah rata-rata perusahaan dari tahun 2003 sampai tahun 2005.
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan pada perusahaan-perusahaan manufaktur dari tahun 2003 sampai dengan tahun 2005, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut: Perusahaan – perusahaan sampel yang diteliti oleh peneliti sebagian besar berada di bawah rata – rata industri, dan sebagian kecil berada di atas rata-rata industri. Perusahaan manufaktur yang berada di bawah rata – rata industri, perlu diteliti lebih jauh lagi.
B. Keterbatasan Penelitian Dalam penelitian ini, ada beberapa keterbatasan yang ditemukan oleh penulis diantaranya: 1.) Dalam melakukan penelitian ini, peneliti tidak melakukan evaluasi terhadap perusahaan – perusahaan manufaktur, karena standart ratio bukanlah merupakan angka pembanding yang ideal, tetapi standart ratio dapat digunakan sebagai pedoman atau pegangan bagi penganalisa. 2.) Peneliti hanya menggunakan analisis rasio untuk menilai kondisi keuangan perusahaan dan mungkin hasilnya akan berbeda jika menggunakan metode analisis lainnya, seperti analisis common size, analisis sumber dan
94
95
penggunaan modal kerja, analisis perubahan laba kotor, dan analisis break even. 2.) Angka pembanding “standar rasio” untuk Indonesia sampai saat ini belum dapat dilaksanakan karena belum ada lembaga atau badan yang menyusun standar rasio, sehingga untuk menganalisis data penulis hanya mengamati perubahan-perubahan dalam rasio selama perjalanan waktu.
C. Saran Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, peneliti ingin memberikan saran bagi perusahaan manufaktur: Perusahaan manufaktur yang berada di bawah rata-rata industri, perlu diteliti lebih jauh lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Alwi, Syafaruddin. (1994), Alat-alat Analisis Dalam Pembelanjaan. Edisi ke empat Yogyakarta Andi Offset. Basalamah, Anies S.M. (2003), Audit Sampling Dengan Statistik : Teori dan Aplikasi. Edisi kedua Depok Penerbit Usaha Kami. Erika, Rosie (2001).”Analisis Laporan Keuangan untuk Menilai Perkembangan Keuangan Perusahaan, Studi Kasus pada CV. Multi Industri Magelang”. Skripsi. Program Studi Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Fraser, Lyn M., and Aileen Ormiston (1998), Understanding Financial Statement, USA: Prentice Hall, Inc. Hanafi, Mamduh M., dan Abdul Halim (2005), Analisis Laporan Keuangan, Edisi Kedua, UPP AMP YKPN, Yogyakarta. Harahap, Sofyan Safri. (1993), Teori Akuntansi. Jakarta : PT. Grafindo. Hastuti, Widi (2001). “Analisis Perbandingan Laporan Keuangan Perusahaan Go Public, Studi Kasus pada PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. Dan PT. Indonesian Satellite Corporation (Persero) Tbk”. Skripsi. Program Studi Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Heriadi, Wiena (2002). “Analisa Laporan Keuangan untuk Menilai Perkembangan Perusahaan, Studi Kasus pada PT. Kereta Api (PERSERO) DAOP VI Yogyakarta tahun 1997-2000”. Skripsi. Program Studi Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Munawir, S. (2002), Analisis Laporan Keuangan. Edisi pertama Yogyakarta Liberty. Pasaribu, April Boyren (2004). “Evaluasi Kewajaran Harga dan Karakteristik Saham, Studi Empiris Pada Perusahaan Industri Makanan dan Minuman yang Listing di Bursa Efek Jakarta”. Skripsi. Program Studi Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Prasetyo, Vincentius Bayu (2004). “Analisis Laporan Keuangan untuk Menilai Tingkat Likuiditas, Solvabilitas, Rentabilitas, Aktivitas, dan Kecukupan Arus Kas (Studi Kasus pada PT. Fajar Surya Wisesa Tbk)”. Skripsi. Program Studi Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Prastowo, Dwi. (1998), Analisis Laporan Keuangan Konsep dan Aplikasi. Edisi ke satu Yogyakarta UPP AMP YKPN. Purwaningrum, Yosephine Shinta (2000). “Analisis Tingkat Likuiditas, Solvabilitas, Rentabilitas, dan Kecukupan Kas, Studi Kasus pada PT. Indofood Sukses Makmur Tbk”. Skripsi. Program Studi Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Purwanto S.K, Suharyadi (2004), Statistika untuk Ekonomi dan Keuangan Modern, Buku Kedua, Salemba Empat, Yogyakarta. Riyanto, Bambang. (1998), Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi ke empat Yogyakrta BPFE. Surya, Galuh (2003). “Analisis Perkembangan Kinerja Keuangan Perusahaan dengan Analisis Rasio dan Common Size”. Skripsi. Program Studi Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Tallaut, Carolina Corsina Lie (2005). “Analisis Rasio Keuangan Untuk Menilai Tingkat Kesehatan Keuangan Perusahaan, Studi Kasus pada PT.Mustika Ratu, Tbk”. Skripsi. Program Studi Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Tim Penyusun (2006). “Panduan Penulisan dan Ujian Skripsi. Program Studi Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. www.jsx.co.id
LAMPIRAN
1. Penghitungan Rasio Likuiditas a.) Current Ratio Tabel di bawah ini menyajikan perhitungan Current Ratio. Tabel 1 Current Ratio (CR) pada perusahaan manufaktur tahun 2003-2005: No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36.
Nama Perusahaan PT. Aqua Golden Mississippi Tbk PT. Indofood Sukses Tbk PT. Mayora Indah Tbk PT. Sari Husada Tbk PT. Siantar Top Tbk PT. Ultra Jaya Milk Tbk PT. Gudang Garam Tbk PT. Indorama Syntentics Tbk PT. Pan Brother Tex Tbk PT. Sepatu Bata Tbk PT. Fajar Surya Wisesa Tbk PT. AKR Corporindo Tbk PT. Budi Acid Jaya Tbk PT. Colorpak Indonesia Tbk PT. Lautan Luas Tbk PT. Ekadharma International Tbk PT. Aneka Kemasindo Utama Tbk PT. Berlina Tbk PT. Dynaplast Tbk PT. Trias Sentosa Tbk PT. Citra Tubindo Tbk PT. Jaya Pari Steel Tbk PT. Lionmesh Prima Tbk PT. Lion Metal Works Tbk PT. Tira Austenite Tbk PT. Arwana Citramulia Tbk PT. Astra-Graphia Tbk PT. Astra International Tbk PT. Astra Otoparts Tbk PT. Gajah Tunggal Tbk PT. Hexindo Adiperkasa Tbk PT. Intraco Penta Tbk PT. Darya Varia Laboratoria Tbk PT. Kalbe Farma Tbk PT. Merck Tbk PT. Unilever Indonesia Tbk Total Sumber: Data Sekunder diolah, 2003-2005
2003 508 % 191 % 982 % 666 % 143 % 103 % 197 % 112 % 259 % 240 % 155 % 139 % 314 % 377 % 248 % 418 % 201 % 114 % 80 % 102 % 275 % 174 % 161 % 686 % 117 % 97 % 212 % 119 % 165 % 156 % 121 % 161 % 302 % 157 % 346 % 178 %
2004 440 % 148 % 511 % 560 % 198 % 482 % 168 % 131 % 242 % 250 % 156 % 126 % 114 % 234 % 138 % 542 % 754 % 340 % 89 % 127 % 378 % 202 % 163 % 616 % 147 % 90 % 476 % 106 % 143 % 142 % 178 % 221 % 386 % 289 % 309 % 161 %
2005 758 % 147 % 354 % 700 % 215 % 158 % 173 % 143 % 122 % 193 % 183 % 129 % 111 % 193 % 122 % 320 % 281 % 316 % 84 % 120 % 180 % 526 % 176 % 624 % 183 % 77 % 333 % 111 % 171 % 231 % 132 % 199 % 350 % 405 % 472 % 135 %
8976%
9757%
9127%
1
b.) Quick Ratio Tabel di bawah ini menyajikan perhitungan Quick Ratio. Tabel 2 Quick Ratio (QR) pada perusahaan manufaktur tahun 2003-2005: No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36.
Nama Perusahaan PT. Aqua Golden Mississippi Tbk PT. Indofood Sukses Tbk PT. Mayora Indah Tbk PT. Sari Husada Tbk PT. Siantar Top Tbk PT. Ultra Jaya Milk Tbk PT. Gudang Garam Tbk PT. Indorama Syntentics Tbk PT. Pan Brother Tex Tbk PT. Sepatu Bata Tbk PT. Fajar Surya Wisesa Tbk PT. AKR Corporindo Tbk PT. Budi Acid Jaya Tbk PT. Colorpak Indonesia Tbk PT. Lautan Luas Tbk PT. Ekadharma International Tbk PT. Aneka Kemasindo Utama Tbk PT. Berlina Tbk PT. Dynaplast Tbk PT. Trias Sentosa Tbk PT. Citra Tubindo Tbk PT. Jaya Pari Steel Tbk PT. Lionmesh Prima Tbk PT. Lion Metal Works Tbk PT. Tira Austenite Tbk PT. Arwana Citramulia Tbk PT. Astra-Graphia Tbk PT. Astra International Tbk PT. Astra Otoparts Tbk PT. Gajah Tunggal Tbk PT. Hexindo Adiperkasa Tbk PT. Intraco Penta Tbk PT. Darya Varia Laboratoria Tbk PT. Kalbe Farma Tbk PT. Merck Tbk PT. Unilever Indonesia Tbk Total Sumber: Data Sekunder diolah, 2003-2005
2003 489 % 130 % 804 % 607 % 75 % 52 % 40 % 82 % 175 % 80 % 70 % 96 % 177 % 323 % 184 % 318 % 70 % 80 % 56 % 67 % 221 % 47 % 105 % 494 % 77 % 73 % 179 % 96 % 117 % 103 % 71 % 79 % 241 % 130 % 223 % 136 %
2004 413 % 95 % 363 % 483 % 112 % 314 % 33 % 91 % 159 % 104 % 83 % 87 % 74 % 175 % 93 % 362 % 646 % 294 % 56 % 61 % 292 % 87 % 109 % 359 % 91 % 70 % 386 % 80 % 90 % 90 % 93 % 133 % 304 % 209 % 191 % 110 %
2005 716 % 86 % 264 % 580 % 126 % 94 % 31 % 103 % 82 % 77 % 92 % 82 % 75 % 139 % 75 % 219 % 179 % 254 % 53 % 62 % 131 % 321 % 103 % 349 % 92 % 63 % 245 % 76 % 109 % 139 % 40 % 99 % 289 % 283 % 276 % 84 %
6367%
6792%
6088%
c.) Cash Ratio Tabel di bawah ini menyajikan perhitungan Cash Ratio.
2
Tabel 3 Cash Ratio (Cash R) pada perusahaan manufaktur tahun 2003-2005: No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36.
Nama Perusahaan PT. Aqua Golden Mississippi Tbk PT. Indofood Sukses Tbk PT. Mayora Indah Tbk PT. Sari Husada Tbk PT. Siantar Top Tbk PT. Ultra Jaya Milk Tbk PT. Gudang Garam Tbk PT. Indorama Syntentics Tbk PT. Pan Brother Tex Tbk PT. Sepatu Bata Tbk PT. Fajar Surya Wisesa Tbk PT. AKR Corporindo Tbk PT. Budi Acid Jaya Tbk PT. Colorpak Indonesia Tbk PT. Lautan Luas Tbk PT. Ekadharma International Tbk PT. Aneka Kemasindo Utama Tbk PT. Berlina Tbk PT. Dynaplast Tbk PT. Trias Sentosa Tbk PT. Citra Tubindo Tbk PT. Jaya Pari Steel Tbk PT. Lionmesh Prima Tbk PT. Lion Metal Works Tbk PT. Tira Austenite Tbk PT. Arwana Citramulia Tbk PT. Astra-Graphia Tbk PT. Astra International Tbk PT. Astra Otoparts Tbk PT. Gajah Tunggal Tbk PT. Hexindo Adiperkasa Tbk PT. Intraco Penta Tbk PT. Darya Varia Laboratoria Tbk PT. Kalbe Farma Tbk PT. Merck Tbk PT. Unilever Indonesia Tbk Total Sumber: Data Sekunder diolah, 2003-2005
2003 81 % 42 % 261 % 420 % 8% 8% 7% 3% 16 % 4% 18 % 34 % 48 % 90 % 32 % 197 % 10 % 43 % 4% 29 % 127 % 1% 20 % 293 % 15 % 12 % 56 % 59 % 38 % 14 % 27 % 9% 92 % 44 % 92 % 92 %
2004 55 % 32 % 49 % 338 % 17 % 180 % 7% 2% 11 % 5% 13 % 30 % 5% 15 % 15 % 162 % 409 % 91 % 6% 5% 180 % 6% 13 % 178 % 10 % 4% 249 % 41 % 17 % 8% 27 % 14 % 128 % 63 % 49 % 64 %
2005 101 % 22 % 59 % 351 % 14 % 18 % 5% 2% 5% 5% 15 % 9% 4% 16 % 14 % 63 % 73 % 71 % 2% 5% 44 % 191 % 21 % 186 % 15 % 0,6 % 137 % 27 % 25 % 25 % 7% 7% 149 % 102 % 75 % 47 %
2346%
2498%
1912%
2. Penghitungan Rasio Solvabilitas a.) Total Debt to Total Assets Ratio (Debt Ratio) Tabel di bawah ini menyajikan perhitungan Debt Ratio. Tabel 4 Debt Ratio (DR) pada perusahaan manufaktur tahun 2003-2005:
3
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36.
Nama Perusahaan PT. Aqua Golden Mississippi Tbk PT. Indofood Sukses Tbk PT. Mayora Indah Tbk PT. Sari Husada Tbk PT. Siantar Top Tbk PT. Ultra Jaya Milk Tbk PT. Gudang Garam Tbk PT. Indorama Syntentics Tbk PT. Pan Brother Tex Tbk PT. Sepatu Bata Tbk PT. Fajar Surya Wisesa Tbk PT. AKR Corporindo Tbk PT. Budi Acid Jaya Tbk PT. Colorpak Indonesia Tbk PT. Lautan Luas Tbk PT. Ekadharma International Tbk PT. Aneka Kemasindo Utama Tbk PT. Berlina Tbk PT. Dynaplast Tbk PT. Trias Sentosa Tbk PT. Citra Tubindo Tbk PT. Jaya Pari Steel Tbk PT. Lionmesh Prima Tbk PT. Lion Metal Works Tbk PT. Tira Austenite Tbk PT. Arwana Citramulia Tbk PT. Astra-Graphia Tbk PT. Astra International Tbk PT. Astra Otoparts Tbk PT. Gajah Tunggal Tbk PT. Hexindo Adiperkasa Tbk PT. Intraco Penta Tbk PT. Darya Varia Laboratoria Tbk PT. Kalbe Farma Tbk PT. Merck Tbk PT. Unilever Indonesia Tbk Total Sumber: Data Sekunder diolah, 2003-2005
2003 47 % 69 % 37 % 13 % 41 % 50 % 37 % 57 % 34 % 32 % 60 % 41 % 82 % 20 % 63 % 18 % 99 % 42 % 45 % 44 % 23 % 48 % 64 % 16 % 58 % 48 % 53 % 51 % 32 % 90 % 65 % 80 % 28 % 58 % 20 % 38 %
2004 46 % 68 % 31 % 16 % 32 % 38 % 41 % 56 % 38 % 35 % 59 % 40 % 75 % 36 % 63 % 18 % 10 % 60 % 53 % 50 % 16 % 47 % 59 % 18 % 58 % 50 % 42 % 50 % 36 % 73 % 55 % 83 % 26 % 54 % 23 % 38 %
2005 43 % 68 % 38 % 13 % 31 % 35 % 41 % 58 % 72 % 42 % 63 % 42 % 76 % 46 % 65 % 27 % 16 % 60 % 57 % 54 % 41 % 20 % 50 % 19 % 56 % 52 % 45 % 48 % 38 % 73 % 68 % 64 % 29 % 39 % 17 % 43 %
1703%
1593%
1649%
b.) Debt to Equity Ratio Tabel di bawah ini menyajikan perhitungan Debt to Equity Ratio. Tabel 5 Debt to Equity Ratio (DtER) pada perusahaan manufaktur tahun 2003-2005: No. 1. 2. 3.
Nama Perusahaan PT. Aqua Golden Mississippi Tbk PT. Indofood Sukses Tbk PT. Mayora Indah Tbk
2003 92 % 258 % 58 %
2004 87 % 256 % 46 %
2005 78 % 233 % 61 % 4
4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36.
PT. Sari Husada Tbk PT. Siantar Top Tbk PT. Ultra Jaya Milk Tbk PT. Gudang Garam Tbk PT. Indorama Syntentics Tbk PT. Pan Brother Tex Tbk PT. Sepatu Bata Tbk PT. Fajar Surya Wisesa Tbk PT. AKR Corporindo Tbk PT. Budi Acid Jaya Tbk PT. Colorpak Indonesia Tbk PT. Lautan Luas Tbk PT. Ekadharma International Tbk PT. Aneka Kemasindo Utama Tbk PT. Berlina Tbk PT. Dynaplast Tbk PT. Trias Sentosa Tbk PT. Citra Tubindo Tbk PT. Jaya Pari Steel Tbk PT. Lionmesh Prima Tbk PT. Lion Metal Works Tbk PT. Tira Austenite Tbk PT. Arwana Citramulia Tbk PT. Astra-Graphia Tbk PT. Astra International Tbk PT. Astra Otoparts Tbk PT. Gajah Tunggal Tbk PT. Hexindo Adiperkasa Tbk PT. Intraco Penta Tbk PT. Darya Varia Laboratoria Tbk PT. Kalbe Farma Tbk PT. Merck Tbk PT. Unilever Indonesia Tbk Total Sumber: Data Sekunder diolah, 2003-2005
15 % 68 % 100 % 58 % 133 % 52 % 47 % 147 % 118 % 530 % 25 % 194 % 22 % 7% 82 % 94 % 78 % 30 % 93 % 180 % 19 % 249 % 92 % 112 % 74 % 52 % 823 % 183 % 398 % 39 % 172 % 26 % 63 %
19 % 48 % 61 % 69 % 125 % 62 % 53 % 146 % 80 % 368 % 57 % 201 % 22 % 11 % 172 % 134 % 100 % 19 % 89 % 145 % 22 % 148 % 101 % 72 % 63 % 62 % 276 % 125 % 473 % 35 % 143 % 30 % 61 %
15 % 45 % 54 % 69 % 138 % 256 % 73 % 169 % 86 % 376 % 84 % 210 % 37 % 18 % 170 % 157 % 120 % 70 % 25 % 99 % 23 % 137 % 110 % 82 % 60 % 71 % 268 % 210 % 181 % 41 % 76 % 21 % 76 %
4783%
3981%
3999%
3. Penghitungan Rasio Rentabilitas a.) Profit Margin Tabel di bawah ini menyajikan perhitungan Profit Margin. Tabel 6 Profit Margin (PM) pada perusahaan manufaktur tahun 2003-2005: No. 1. 2. 3. 4. 5.
Nama Perusahaan PT. Aqua Golden Mississippi Tbk PT. Indofood Sukses Tbk PT. Mayora Indah Tbk PT. Sari Husada Tbk PT. Siantar Top Tbk
2003 9% 6% 11 % 28 % 7%
2004 10 % 5% 9% 24 % 6%
2005 6% 2% 4% 27 % 2% 5
6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36.
PT. Ultra Jaya Milk Tbk PT. Gudang Garam Tbk PT. Indorama Syntentics Tbk PT. Pan Brother Tex Tbk PT. Sepatu Bata Tbk PT. Fajar Surya Wisesa Tbk PT. AKR Corporindo Tbk PT. Budi Acid Jaya Tbk PT. Colorpak Indonesia Tbk PT. Lautan Luas Tbk PT. Ekadharma International Tbk PT. Aneka Kemasindo Utama Tbk PT. Berlina Tbk PT. Dynaplast Tbk PT. Trias Sentosa Tbk PT. Citra Tubindo Tbk PT. Jaya Pari Steel Tbk PT. Lionmesh Prima Tbk PT. Lion Metal Works Tbk PT. Tira Austenite Tbk PT. Arwana Citramulia Tbk PT. Astra-Graphia Tbk PT. Astra International Tbk PT. Astra Otoparts Tbk PT. Gajah Tunggal Tbk PT. Hexindo Adiperkasa Tbk PT. Intraco Penta Tbk PT. Darya Varia Laboratoria Tbk PT. Kalbe Farma Tbk PT. Merck Tbk PT. Unilever Indonesia Tbk Total Sumber: Data Sekunder diolah, 2003-2005
2% 11 % 2% 3% 13 % 7% 7% -0,3 % 11 % 2% 7% 16 % 8% 13 % 17 % 2% 7% 4% 20 % 4% 15 % 4% 22 % 14 % 11 % 9% 2% 19 % 18 % 24 % 22 %
0,2 % 11 % 2% 3% 12 % 0,9 % 8% -2 % 7% 5% 7% 14 % 12 % 11 % 4% 1% 24 % 9% 31 % 15 % 18 % 12 % 18 % 11 % 4% 13 % 1% 18 % 16 % 22 % 23 %
0,7 % 11 % 0,6 % 1% 9% 0,8 % 6% -0,2 % 5% 4% 6% 7% 1% 4% 2% 7% 13 % 6% 22 % 5% 17 % 10 % 13 % 11 % 4% 10 % 3% 20 % 18 % 22 % 21 %
377%
384%
299%
b.) Gross Profit Margin Tabel di bawah ini menyajikan perhitungan Gross Profit Margin. Tabel 7 Gross Profit Margin (GPM) pada perusahaan manufaktur tahun 2003-2005: No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Nama Perusahaan PT. Aqua Golden Mississippi Tbk PT. Indofood Sukses Tbk PT. Mayora Indah Tbk PT. Sari Husada Tbk PT. Siantar Top Tbk PT. Ultra Jaya Milk Tbk PT. Gudang Garam Tbk PT. Indorama Syntentics Tbk PT. Pan Brother Tex Tbk
2003 10 % 25 % 27 % 48 % 18 % 33 % 20 % 12 % 15 %
2004 11 % 26 % 25 % 46 % 17 % 32 % 20 % 10 % 14 %
2005 7% 24 % 22 % 42 % 14 % 30 % 21 % 9% 10 % 6
10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36.
PT. Sepatu Bata Tbk PT. Fajar Surya Wisesa Tbk PT. AKR Corporindo Tbk PT. Budi Acid Jaya Tbk PT. Colorpak Indonesia Tbk PT. Lautan Luas Tbk PT. Ekadharma International Tbk PT. Aneka Kemasindo Utama Tbk PT. Berlina Tbk PT. Dynaplast Tbk PT. Trias Sentosa Tbk PT. Citra Tubindo Tbk PT. Jaya Pari Steel Tbk PT. Lionmesh Prima Tbk PT. Lion Metal Works Tbk PT. Tira Austenite Tbk PT. Arwana Citramulia Tbk PT. Astra-Graphia Tbk PT. Astra International Tbk PT. Astra Otoparts Tbk PT. Gajah Tunggal Tbk PT. Hexindo Adiperkasa Tbk PT. Intraco Penta Tbk PT. Darya Varia Laboratoria Tbk PT. Kalbe Farma Tbk PT. Merck Tbk PT. Unilever Indonesia Tbk Total Sumber: Data Sekunder diolah, 2003-2005
44 % 14 % 13 % 13 % 20 % 19 % 22 % 11 % 26 % 27 % 22 % 11 % 14 % 9% 43 % 42 % 35 % 42 % 24 % 19 % 15 % 23 % 22 % 67 % 56 % 61 % 52 %
43 % 17 % 16 % 15 % 12 % 21 % 23 % 17 % 26 % 23 % 16 % 10 % 21 % 15 % 48 % 40 % 36 % 41 % 23 % 19 % 17 % 25 % 19 % 66 % 49 % 57 % 52 %
42 % 17 % 14 % 13 % 10 % 19 % 17 % 10 % 22 % 15 % 15 % 13 % 16 % 12 % 42 % 40 % 35 % 38 % 22 % 19 % 15 % 21 % 20 % 66 % 51 % 56 % 49 %
974%
968%
888%
c.) Net Profit Margin Tabel di bawah ini menyajikan perhitungan Net Profit Margin. Tabel 8 Net Profit Margin (NPM) pada perusahaan manufaktur tahun 2003-2005: No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13.
Nama Perusahaan PT. Aqua Golden Mississippi Tbk PT. Indofood Sukses Tbk PT. Mayora Indah Tbk PT. Sari Husada Tbk PT. Siantar Top Tbk PT. Ultra Jaya Milk Tbk PT. Gudang Garam Tbk PT. Indorama Syntentics Tbk PT. Pan Brother Tex Tbk PT. Sepatu Bata Tbk PT. Fajar Surya Wisesa Tbk PT. AKR Corporindo Tbk PT. Budi Acid Jaya Tbk
2003 6% 3% 8% 20 % 4% 2% 8% 4% 2% 9% 5% 3% 1%
2004 7% 2% 6% 15 % 4% 1% 7% 4% 3% 8% 0,3 % 4% 0,2 %
2005 4% 1% 3% 18 % 2% 1% 8% 4% 1% 6% 0,4 % 4% 0,2 % 7
14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36.
PT. Colorpak Indonesia Tbk PT. Lautan Luas Tbk PT. Ekadharma International Tbk PT. Aneka Kemasindo Utama Tbk PT. Berlina Tbk PT. Dynaplast Tbk PT. Trias Sentosa Tbk PT. Citra Tubindo Tbk PT. Jaya Pari Steel Tbk PT. Lionmesh Prima Tbk PT. Lion Metal Works Tbk PT. Tira Austenite Tbk PT. Arwana Citramulia Tbk PT. Astra-Graphia Tbk PT. Astra International Tbk PT. Astra Otoparts Tbk PT. Gajah Tunggal Tbk PT. Hexindo Adiperkasa Tbk PT. Intraco Penta Tbk PT. Darya Varia Laboratoria Tbk PT. Kalbe Farma Tbk PT. Merck Tbk PT. Unilever Indonesia Tbk Total Sumber: Data Sekunder diolah, 2003-2005
8% 1% 5% 11 % 4% 9% 21 % 2% 5% 2% 14 % 1% 11 % 5% 14 % 10 % 15 % 6% 1% 12 % 11 % 17 % 16 %
6% 3% 5% 11 % 6% 6% 3% 2% 16 % 6% 21 % 10 % 12 % 8% 12 % 8% 7% 9% 1% 12 % 9% 15 % 16 %
4% 2% 5% 6% 1% 2% 2% 6% 9% 4% 15 % 2% 11 % 7% 9% 7% 7% 7% 2% 13 % 11 % 15 % 14 %
276%
265%
213%
2004 14 % 2% 7% 15 % 6% 0,3 % 9% 2% 6% 14 % 0,2 % 4% 0,2 % 8% 4%
2005 9% 1% 3% 27 % 2% 0,3 % 9% 2% 3% 8% 0,2 % 6% 0,2 % 7% 3%
d.) Return On Investment (ROI) Tabel di bawah ini menyajikan perhitungan ROI. Tabel 9 ROI pada perusahaan manufaktur tahun 2003-2005: No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.
Nama Perusahaan PT. Aqua Golden Mississippi Tbk PT. Indofood Sukses Tbk PT. Mayora Indah Tbk PT. Sari Husada Tbk PT. Siantar Top Tbk PT. Ultra Jaya Milk Tbk PT. Gudang Garam Tbk PT. Indorama Syntentics Tbk PT. Pan Brother Tex Tbk PT. Sepatu Bata Tbk PT. Fajar Surya Wisesa Tbk PT. AKR Corporindo Tbk PT. Budi Acid Jaya Tbk PT. Colorpak Indonesia Tbk PT. Lautan Luas Tbk
2003 12 % 4% 7% 20 % 6% 1% 11 % 2% 5% 15 % 2% 3% 0,4 % 8% 1%
8
16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36.
PT. Ekadharma International Tbk PT. Aneka Kemasindo Utama Tbk PT. Berlina Tbk PT. Dynaplast Tbk PT. Trias Sentosa Tbk PT. Citra Tubindo Tbk PT. Jaya Pari Steel Tbk PT. Lionmesh Prima Tbk PT. Lion Metal Works Tbk PT. Tira Austenite Tbk PT. Arwana Citramulia Tbk PT. Astra-Graphia Tbk PT. Astra International Tbk PT. Astra Otoparts Tbk PT. Gajah Tunggal Tbk PT. Hexindo Adiperkasa Tbk PT. Intraco Penta Tbk PT. Darya Varia Laboratoria Tbk PT. Kalbe Farma Tbk PT. Merck Tbk PT. Unilever Indonesia Tbk Total Sumber: Data Sekunder diolah, 2003-2005
7% 5% 3% 7% 10 % 2% 9% 5% 10 % 1% 8% 3% 16 % 11 % 7% 7% 1% 13 % 13 % 25 % 38 %
7% 7% 4% 5% 2% 2% 25 % 13 % 16 % 6% 8% 7% 14 % 9% 8% 14 % 1% 12 % 11 % 29 % 40 %
7% 4% 1% 2% 1% 7% 17 % 10 % 12 % 2% 10 % 7% 12 % 9% 5% 9% 2% 13 % 14 % 26 % 37 %
298%
331%
287%
2004 14 % 2% 7% 15 % 6% 0,3 % 9% 0,9 % 6% 14 % 0,2 % 5% 0,2 % 8% 4% 7% 7% 4% 5%
2005 9% 0,8 % 3% 27 % 2% 0,4 % 9% 0,4 % 3% 8% 0,2 % 6% 0,2 % 7% 3% 7% 4% 0,8 % 2%
e.) Return On Assets (ROA) Tabel di bawah menyajikan perhitungan ROA. Tabel 10 ROA pada perusahaan manufaktur tahun 2003-2005: No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19.
Nama Perusahaan PT. Aqua Golden Mississippi Tbk PT. Indofood Sukses Tbk PT. Mayora Indah Tbk PT. Sari Husada Tbk PT. Siantar Top Tbk PT. Ultra Jaya Milk Tbk PT. Gudang Garam Tbk PT. Indorama Syntentics Tbk PT. Pan Brother Tex Tbk PT. Sepatu Bata Tbk PT. Fajar Surya Wisesa Tbk PT. AKR Corporindo Tbk PT. Budi Acid Jaya Tbk PT. Colorpak Indonesia Tbk PT. Lautan Luas Tbk PT. Ekadharma International Tbk PT. Aneka Kemasindo Utama Tbk PT. Berlina Tbk PT. Dynaplast Tbk
2003 12 % 4% 7% 20 % 6% 0,7 % 11 % 0,9 % 5% 15 % 2% 3% 0,4 % 8% 0,6 % 7% 5% 3% 7%
9
20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36.
PT. Trias Sentosa Tbk PT. Citra Tubindo Tbk PT. Jaya Pari Steel Tbk PT. Lionmesh Prima Tbk PT. Lion Metal Works Tbk PT. Tira Austenite Tbk PT. Arwana Citramulia Tbk PT. Astra-Graphia Tbk PT. Astra International Tbk PT. Astra Otoparts Tbk PT. Gajah Tunggal Tbk PT. Hexindo Adiperkasa Tbk PT. Intraco Penta Tbk PT. Darya Varia Laboratoria Tbk PT. Kalbe Farma Tbk PT. Merck Tbk PT. Unilever Indonesia Tbk Total Sumber: Data Sekunder diolah, 2003-2005
10 % 2% 9% 5% 10 % 0,9 % 8% 3% 16 % 11 % 7% 7% 0,7 % 13 % 13 % 25 % 38 %
2% 2% 25 % 13 % 16 % 6% 8% 7% 14 % 9% 8% 14 % 0,7 % 12 % 11 % 29 % 40 %
0,8 % 7% 17 % 10 % 12 % 2% 10 % 7% 12 % 9% 5% 9% 2% 13 % 14 % 26 % 37 %
292%
329%
282%
4. Penghitungan Rasio Aktivitas a.) Perputaran Piutang Tabel di bawah ini menyajikan perhitungan Perputaran Piutang. Tabel 11 Perputaran Piutang (PP) pada perusahaan manufaktur tahun 2003-2005: No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19.
Nama Perusahaan PT. Aqua Golden Mississippi Tbk PT. Indofood Sukses Tbk PT. Mayora Indah Tbk PT. Sari Husada Tbk PT. Siantar Top Tbk PT. Ultra Jaya Milk Tbk PT. Gudang Garam Tbk PT. Indorama Syntentics Tbk PT. Pan Brother Tex Tbk PT. Sepatu Bata Tbk PT. Fajar Surya Wisesa Tbk PT. AKR Corporindo Tbk PT. Budi Acid Jaya Tbk PT. Colorpak Indonesia Tbk PT. Lautan Luas Tbk PT. Ekadharma International Tbk PT. Aneka Kemasindo Utama Tbk PT. Berlina Tbk PT. Dynaplast Tbk
2003 7,2 x 12,8 x 4,1 x 9,5 x 7,1 x 6,6 x 13,7 x 11,6 x 6,7 x 34,4 x 10,5 x 6,7 x 5,6 x 3,5 x 5,1 x 9,6 x 6,2 x 9,5 x 5,9 x
2004 4,6 x 13,5 x 4,2 x 7,8 x 7,4 x 5,5 x 13,8 x 10,6 x 6,8 x 17,9 x 7,6 x 7,3 x 5,4 x 2,8 x 5,6 x 10,3 x 3,7 x 7,1 x 5,6 x
2005 2,1 x 12,3 x 5,1 x 7x 7,8 x 6x 12,7 x 13,2 x 7,7 x 17,7 x 7,2 x 6,6 x 5,2 x 3,6 x 5,4 x 8,6 x 4,7 x 7,2 x 5,8 x 10
20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36.
PT. Trias Sentosa Tbk PT. Citra Tubindo Tbk PT. Jaya Pari Steel Tbk PT. Lionmesh Prima Tbk PT. Lion Metal Works Tbk PT. Tira Austenite Tbk PT. Arwana Citramulia Tbk PT. Astra-Graphia Tbk PT. Astra International Tbk PT. Astra Otoparts Tbk PT. Gajah Tunggal Tbk PT. Hexindo Adiperkasa Tbk PT. Intraco Penta Tbk PT. Darya Varia Laboratoria Tbk PT. Kalbe Farma Tbk PT. Merck Tbk PT. Unilever Indonesia Tbk Total Sumber: Data Sekunder diolah, 2003-2005
4,7 x 5,2 x 237,7 x 8,6 x 5,3 x 5x 5,6 x 7,4 x 21,2 x 6x 6,2 x 4,2 x 2,5 x 4,2 x 5,6 x 6,3 x 17,4 x
4x 8x 4,4 x 8,8 x 4,5 x 3,6 x 4,7 x 6,8 x 13,8 x 5,8 x 12,7 x 5,9 x 3,4 x 3,9 x 9,7 x 6,2 x 18,1 x
3,4 x 4,1 x 9,1 x 9,5 x 5,4 x 4,3 x 4,5 x 6,7 x 13 x 7,7 x 7,6 x 8,2 x 3,9 x 3,9 x 10,1 x 6,2 x 21,8 x
529.4
271.8
275.3
b.) Perputaran Persediaan Tabel di bawah ini menyajikan perhitungan Perputaran Persediaan. Tabel 12 Perputaran Persediaan (P Pers) pada perusahaan manufaktur tahun 2003-2005: No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23.
Nama Perusahaan PT. Aqua Golden Mississippi Tbk PT. Indofood Sukses Tbk PT. Mayora Indah Tbk PT. Sari Husada Tbk PT. Siantar Top Tbk PT. Ultra Jaya Milk Tbk PT. Gudang Garam Tbk PT. Indorama Syntentics Tbk PT. Pan Brother Tex Tbk PT. Sepatu Bata Tbk PT. Fajar Surya Wisesa Tbk PT. AKR Corporindo Tbk PT. Budi Acid Jaya Tbk PT. Colorpak Indonesia Tbk PT. Lautan Luas Tbk PT. Ekadharma International Tbk PT. Aneka Kemasindo Utama Tbk PT. Berlina Tbk PT. Dynaplast Tbk PT. Trias Sentosa Tbk PT. Citra Tubindo Tbk PT. Jaya Pari Steel Tbk PT. Lionmesh Prima Tbk
2003 124 x 6x 6,6 x 7,6 x 5,1 x 2,3 x 2x 5,7 x 7,6 x 2,2 x 5,4 x 6,8 x 3,7 x 1x 5,6 x 6,2 x 2,1 x 6,3 x 7,8 x 3,3 x 7,7 x 6x 8,1 x
2004 50,8 x 5,8 x 5,6 x 5,1 x 6,2 x 2,5 x 1,8 x 5,8 x 7,4 x 2,4 x 6x 7,3 x 6,5 x 0,5 x 5x 3,9 x 6,4 x 6,9 x 5,6 x 2,7 x 8x 2,4 x 7,6 x
2005 59,9 x 5,3 x 7,7 x 6,5 x 5,8 x 2,9 x 1,6 x 7,2 x 9,2 x 2x 5x 6,7 x 7,4 x 0,4 x 4,8 x 5x 4,3 x 5,9 x 6,6 x 2,8 x 5,2 x 4,5 x 7,3 x 11
24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36.
PT. Lion Metal Works Tbk PT. Tira Austenite Tbk PT. Arwana Citramulia Tbk PT. Astra-Graphia Tbk PT. Astra International Tbk PT. Astra Otoparts Tbk PT. Gajah Tunggal Tbk PT. Hexindo Adiperkasa Tbk PT. Intraco Penta Tbk PT. Darya Varia Laboratoria Tbk PT. Kalbe Farma Tbk PT. Merck Tbk PT. Unilever Indonesia Tbk Total Sumber: Data Sekunder diolah, 2003-2005
1,9 x 3,8 x 2x 3,7 x 13,6 x 6,8 x 4,6 x 2,8 x 1,4 x 2,9 x 4,1 x 2,3 x 7,6 x
1,2 x 1,6 x 1,8 x 3,9 x 10,4 x 5,8 x 8,3 x 3,1 x 2,1 x 2,5 x 2,8 x 3,1 x 6,9 x
1,3 x 1,8 x 2,4 x 4,1 x 9,3 x 6,3 x 4,1 x 1,9 x 1,6 x 2,7 x 2,6 x 2,7 x 6,6 x
296.6
215.7
221.4
c.) Perputaran Aktiva Tetap Tabel di bawah ini menyajikan perhitungan Perputaran Aktiva Tetap. Tabel 13 Perputaran Aktiva Tetap (PAT) pada perusahaan manufaktur tahun 2003-2005: No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25.
Nama Perusahaan PT. Aqua Golden Mississippi Tbk PT. Indofood Sukses Tbk PT. Mayora Indah Tbk PT. Sari Husada Tbk PT. Siantar Top Tbk PT. Ultra Jaya Milk Tbk PT. Gudang Garam Tbk PT. Indorama Syntentics Tbk PT. Pan Brother Tex Tbk PT. Sepatu Bata Tbk PT. Fajar Surya Wisesa Tbk PT. AKR Corporindo Tbk PT. Budi Acid Jaya Tbk PT. Colorpak Indonesia Tbk PT. Lautan Luas Tbk PT. Ekadharma International Tbk PT. Aneka Kemasindo Utama Tbk PT. Berlina Tbk PT. Dynaplast Tbk PT. Trias Sentosa Tbk PT. Citra Tubindo Tbk PT. Jaya Pari Steel Tbk PT. Lionmesh Prima Tbk PT. Lion Metal Works Tbk PT. Tira Austenite Tbk
2003 3,5 x 3,1 x 1,8 x 4,4 x 2,6 x 0,6 x 4,7 x 1,2 x 14,6 x 7,6 x 0,5 x 2,7 x 1,2 x 4,5 x 3,3 x 6,4 x 0,7 x 1,3 x 1,1 x 0,8 x 3,2 x 8,6 x 5,1 x 5,7 x 1,4 x
2004 4,6 x 3x 2,3 x 5,1 x 2,8 x 0,7 x 3,5 x 1,5 x 15,8 x 7,7 x 0,6 x 2,9 x 1,7 x 10,4 x 3,9 x 6,8 x 1,6 x 1,5 x 1,2 x 0,7 x 3,7 x 14,8 x 7,6 x 6,1 x 2,2 x
2005 5,4 x 3,1 x 2,3 x 6,9 x 2,7 x 0,9 x 3,4 x 1,7 x 18 x 6,4 x 0,6 x 3,5 x 1,8 x 19,6 x 4,6 x 8,8 x 1x 1,5 x 1,3 x 0,8 x 6,2 x 15,7 x 9,7 x 7,4 x 3,4 x 12
26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36.
PT. Arwana Citramulia Tbk PT. Astra-Graphia Tbk PT. Astra International Tbk PT. Astra Otoparts Tbk PT. Gajah Tunggal Tbk PT. Hexindo Adiperkasa Tbk PT. Intraco Penta Tbk PT. Darya Varia Laboratoria Tbk PT. Kalbe Farma Tbk PT. Merck Tbk PT. Unilever Indonesia Tbk Total Sumber: Data Sekunder diolah, 2003-2005
1x 3,1 x 5,2 x 4,7 x 0,9 x 5,8 x 6,3 x 4,2 x 5,6 x 6,5 x 9,3 x
1x 3,5 x 5,3 x 4,4 x 2,1 x 9,5 x 11 x 4,3 x 7,3 x 7,6 x 6,7 x
1,2 x 3,9 x 5,3 x 4,8 x 1,5 x 7,1 x 13,6 x 5x 6,8 x 8,2 x 6,7 x
143.2
175.4
200.8
d.) Perputaran Total Aktiva Tabel di bawah ini menyajikan perhitungan Perputaran Total Aktiva. Tabel 14 Perputaran Total Aktiva (PTA) pada perusahaan manufaktur tahun 2003-2005: No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29.
Nama Perusahaan PT. Aqua Golden Mississippi Tbk PT. Indofood Sukses Tbk PT. Mayora Indah Tbk PT. Sari Husada Tbk PT. Siantar Top Tbk PT. Ultra Jaya Milk Tbk PT. Gudang Garam Tbk PT. Indorama Syntentics Tbk PT. Pan Brother Tex Tbk PT. Sepatu Bata Tbk PT. Fajar Surya Wisesa Tbk PT. AKR Corporindo Tbk PT. Budi Acid Jaya Tbk PT. Colorpak Indonesia Tbk PT. Lautan Luas Tbk PT. Ekadharma International Tbk PT. Aneka Kemasindo Utama Tbk PT. Berlina Tbk PT. Dynaplast Tbk PT. Trias Sentosa Tbk PT. Citra Tubindo Tbk PT. Jaya Pari Steel Tbk PT. Lionmesh Prima Tbk PT. Lion Metal Works Tbk PT. Tira Austenite Tbk PT. Arwana Citramulia Tbk PT. Astra-Graphia Tbk PT. Astra International Tbk PT. Astra Otoparts Tbk
2003 2,1 x 1,2 x 1x 1x 1,4 x 0,4 x 1,3 x 0,7 x 2,4 x 1,8 x 0,5 x 1,2 x 0,7 x 1x 1x 1,4 x 0,5 x 0,8 x 0,8 x 0,5 x 1x 1,9 x 1,9 x 0,7 x 0,8 x 0,8 x 0,6 x 1,2 x 1,1 x
2004 2x 1,1 x 1,1 x 1x 1,5 x 0,4 x 1,2 x 0,8 x 2,4 x 1,7 x 0,5 x 1,3 x 1x 1,4 x 1,2 x 1,3 x 0,6 x 0,7 x 0,7 x 0,5 x 1x 1,6 x 2,1 x 0,8 x 0,7 x 0,7 x 0,8 x 1,2 x 1,2 x
2005 2,1 x 1,3 x 1,2 x 1,5 x 1,3 x 0,6 x 1,1 x 0,8 x 2,8 x 1,4 x 0,5 x 1,4 x 1,1 x 2x 1,4 x 1,4 x 0,6 x 0,7 x 0,8 x 0,5 x 1,1 x 1,8 x 2,5 x 0,8 x 1x 0,9 x 1x 1,3 x 1,3 x 13
30. 31. 32. 33. 34. 35. 36.
PT. Gajah Tunggal Tbk PT. Hexindo Adiperkasa Tbk PT. Intraco Penta Tbk PT. Darya Varia Laboratoria Tbk PT. Kalbe Farma Tbk PT. Merck Tbk PT. Unilever Indonesia Tbk Total Sumber: Data Sekunder diolah, 2003-2005
0,5 x 1,1 x 0,7 x 1x 1,2 x 1,5 x 2,4 x
1,1 x 1,6 x 0,9 x 1x 1,2 x 1,9 x 2,5 x
0,7 x 1,3 x 0,9 x 1x 1,2 x 1,8 x 2,6 x
40.1
42.9
45.9
5. Penghitungan rata-rata perusahaan Rasio Likuiditas 1. Current Ratio a. Tahun 2003 8976% Jumlah Current Ratio th 2003 = = 249% 36 Jumlah perusahaan sampel b. Tahun 2004 Jumlah Current Ratio th 2004 9757% = = 271% Jumlah perusahaan sampel 36 c. Tahun 2005 Jumlah Current Ratio th 2005 9127% = = 254% Jumlah perusahaan sampel 36 2. Quick Ratio a. Tahun 2003 Jumlah Quick Ratio th 2003 6367% = = 177% Jumlah perusahaan sampel 36 b. Tahun 2004 Jumlah Quick Ratio th 2004 6792% = 174% = Jumlah perusahaan sampel 36 c. Tahun 2005 Jumlah Quick Ratio th 2005 6088% = = 169% Jumlah perusahaan sampel 36 3. Cash Ratio a. Tahun 2003 Jumlah Cash Ratio th 2003 2346% = = 65% Jumlah perusahaan sampel 36 b. Tahun 2004 Jumlah Cash Ratio th 2004 2498% = = 69% Jumlah perusahaan sampel 36 c. Tahun 2005 Jumlah Cash Ratio th 2005 1912% = = 53% Jumlah perusahaan sampel 36 Rasio Solvabilitas 14
1. Total Debt to Total Assets Ratio a. Tahun 2003 Jumlah Total Debt to Total Assets Ratio th 2003 1703% = = 47% Jumlah perusahaan sampel 36 b. Tahun 2004 Jumlah Total Debt to Total Assets Ratio th 2004 1593% = = 44% Jumlah perusahaan sampel 36 c. Tahun 2005 Jumlah Total Debt to Total Assets Ratio th 2005 1649% = = 46% Jumlah perusahaan sampel 36 2. Debt to Equity Ratio a. Tahun 2003 Jumlah Debt to Equity Ratio th 2003 4783% = = 133% Jumlah perusahaan sampel 36 b. Tahun 2004 Jumlah Debt to Equity Ratio th 2004 3981% = = 111% Jumlah perusahaan sampel 36 c. Tahun 2005 Jumlah Debt to Equity Ratio th 2005 3999% = = 111% Jumlah perusahaan sampel 36 Rasio Rentabilitas 1. Profit Margin a. Tahun 2003 Jumlah Profit Margin th 2003 377% = = 10% Jumlah perusahaan sampel 36 b. Tahun 2004 Jumlah Profit Margin th 2004 384% = = 11% Jumlah perusahaan sampel 36 c. Tahun 2005 Jumlah Profit Margin th 2005 299% = 8% = Jumlah perusahaan sampel 36 2. Gross Profit Margin a. Tahun 2003 Jumlah Gross Profit Margin th 2003 974% = = 27% Jumlah perusahaan sampel 36 b. Tahun 2004 Jumlah Gross Profit Margin th 2004 968% = = 27% Jumlah perusahaan sampel 36 c. Tahun 2005 Jumlah Gross Profit Margin th 2005 888% = = 25% Jumlah perusahaan sampel 36 3. Net Profit Margin a. Tahun 2003 Jumlah Net Profit Margin th 2003 276% = = 8% Jumlah perusahaan sampel 36 b. Tahun 2004 15
Jumlah Net Profit Margin th 2004 265% = = 7% Jumlah perusahaan sampel 36 c. Tahun 2005 Jumlah Net Profit Margin th 2005 213% = = 6% Jumlah perusahaan sampel 36 4. ROI a. Tahun 2003 Jumlah ROI th 2003 298% = = 8% Jumlah perusahaan sampel 36 b. Tahun 2004 Jumlah ROI th 2004 331% = = 9% Jumlah perusahaan sampel 36 c. Tahun 2005 Jumlah ROI th 2005 287% = = 8% Jumlah perusahaan sampel 36 5. ROA a. Tahun 2003 Jumlah ROA th 2003 292% = = 8% Jumlah perusahaan sampel 36 b. Tahun 2004 Jumlah ROA th 2004 329% = = 9% Jumlah perusahaan sampel 36 c. Tahun 2005 Jumlah ROA th 2005 282% = = 8% Jumlah perusahaan sampel 36 Rasio Aktivitas 1. Perputaran Piutang a. Tahun 2003 Jumlah Perputaran Piutang th 2003 529,4 = = 14,7x Jumlah perusahaan sampel 36 b. Tahun 2004 Jumlah Perputaran Piutang th 2004 271,8 = 7,6 x = Jumlah perusahaan sampel 36 c. Tahun 2005 Jumlah Perputaran Piutang th 2005 275,3 = = 7,6 x Jumlah perusahaan sampel 36 2. Perputaran Persediaan a. Tahun 2003 Jumlah Perputaran Persediaan th 2003 296,6 = = 8.2 x Jumlah perusahaan sampel 36 b. Tahun 2004 Jumlah Perputaran Persediaan th 2004 215,7 = = 10 x Jumlah perusahaan sampel 36 c. Tahun 2005
16
Jumlah Perputaran Persediaan th 2005 221,4 = = 6,6 x Jumlah perusahaan sampel 36 3. Perputaran Aktiva Tetap a. Tahun 2003 Jumlah Perputaran Aktiva Tetap th 2003 143,2 = =4x Jumlah perusahaan sampel 36 b. Tahun 2004 Jumlah Perputaran Aktiva Tetap th 2004 175,4 = = 4,9 x Jumlah perusahaan sampel 36 c. Tahun 2005 Jumlah Perputaran Aktiva Tetap th 2005 200,8 = = 5,6 x Jumlah perusahaan sampel 36 4. Perputaran Total Aktiva a. Tahun 2003 Jumlah Perputaran Total Aktiva th 2003 40,1 = = 1,1 x Jumlah perusahaan sampel 36 b. Tahun 2004 Jumlah Perputaran Total Aktiva th 2004 42,9 = = 1,1 x Jumlah perusahaan sampel 36 c. Tahun 2005 Jumlah Perputaran Total Aktiva th 2005 45,9 = = 1,3 x Jumlah perusahaan sampel 36
17
BIOGRAFI PENULIS
Identitas Diri Nama Lengkap
: Lucki Karunia
Tempat & Tanggal Lahir : Pangkalan Brandan, 12 Februari 1982 Jenis Kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Alamat
: Perum Pertamina H-10 Purwomartani Kalasan Yogyakarta 55571
Pendidikan Formal 1986-1988 : TK Kuncup Mekar, P.Bunyu (Kaltim) 1988-1994 : SD Patra Dharma, P. Bunyu (Kaltim) 1994-1997 : SLTP Patra Dharma, P. Bunyu (Kaltim) 1997-2000 : SMU Stella Duce 1, Yogyakarta 2000-2008 : Universitas Sanata Dharma, Fakultas Ekonomi Akuntansi (S1), Yogyakarta