This document was created by Unregistered Version of Word to PDF Converter
BAB III TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian 1.
Data Umum Tanggal pengkajian
: 27 Januari 2009
a.
Nama Kepala Keluarga
: Tn. M
b.
Alamat Kepala Keluarga
: Ngablak Muktiharjo Kidul Rt 10 / Rw 08
c.
Pekerjaan Kepala Keluarga
: Wiraswasta
d.
Pendidikan Kepala Keluarga
: SMP
e.
Komposisi Keluarga
:
No.
Nama
JK
Umur
Pendidikan
Status Kesehatan
1.
Ny. S
P
50 th
SD
Nyeri peradangan
2.
Tn. E
L
22 th
SMA
Sehat
3.
Ny. F
P
20 th
SMP
Hamil 7 bulan
4.
Nn. U
P
16 th
SMA
Sehat
Genogram Tn. M
Ny. F
Tn. E
Ny. S
Nn. U
This document was created by Unregistered Version of Word to PDF Converter
f.
Tipe Keluarga Keluarga Tn. M termasuk keluarga besar ( Extended Family) yang terdiri dari Kepala Keluarga, istri, 2 orang anak, dan 1 orang menantu.
g.
Suku Bangsa Seluruh anggota keluarga berasal dari suku Jawa, Indonesia.
h.
Agama Semua anggota keluarga menganut agama Islam dan mereka selalu taat beribadah dan menjalankan perintah Tuhan YME.
i.
Status Sosial Ekonomi Keluarga Sebagian besar anggota keluarga memiliki penghasilan, yaitu : 1)
Kepala Keluarga
2)
Istri ( Ny. S )
: Rp 350.000,- / bulan : Rp 200.000,- / hari, tidak
pasti 3)
Anak ke 1 ( Tn. E )
: Rp 350.000,- / bulan
Untuk penghasilan kepala keluarga dengan istri digabung atau dijadikan satu. Sedangkan untuk anak pertama gaji nya digunakan untuk pengeluaran sendiri, istri dan anak. Dilihat dari penghasilan masing-masing anggota keluarga yang sudah bekerja dan harta benda yang dimilki dalam keluarga, keluarga tersebut mempunyai status sosial ekonomi menengah. j.
Aktivitas Rekreasi Keluarga
This document was created by Unregistered Version of Word to PDF Converter Keluarga tidak pernah melakukan rekreasi bersama ke tempat hiburan. Setiap hari klien dan keluarga dalam memenuhi kebutuhan rekreasi dan hiburan biasanya menonton TV, berkumpul keluarga di rumah atau di warung tempat Ny. S berjualan. 2.
Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga a. Tahap perkembangan keluarga saat ini Keluaraga Tn. M mempunyai 3 orang anak, anak pertama laki-laki dengan umur 22 tahun, anak kedua perempuan 19 tahun, dan anak yang ketiga perempuan umur 16 tahun, maka keluarga Tn. M berada pada tahap perkembangan keluarga dengan anak dewasa. b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi Tn. M sampai saat ini telah memenuhi tugas perkembangan yaitu memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar dengan anak pertama dan anak kedua sudah menikah, Tn. M juga sudah memiliki cucu. Pembagian peran dan kegiatan rumah tanggapun telah terpenuhi. Namun hanya sebagian tugas kepala keluarga untuk membantu anak mandiri di masyarakat yang belum terpenuhi, sebab anak pertama yang telah menikah belum tinggal sendiri atau terlepas dari kepala keluarga yang dilatarbelakangi oleh keadaan materiil. c. Riwayat keluarga inti Dalam keluarga, tidak ada riwayat penyakit menular . Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga adalah sebagai berikut :
This document was created by Unregistered Version of Word to PDF Converter 1) Tn. M : Tidak ada riwayat sakit yang mengharuskan klien untuk berobat dan rawat inap di Rumah Sakit. 2) Ny. S : Klien pernah dirawat selama 5 hari di Rumah Sakit dengan sakit infeksi pada kulit. Namun sekarang ini klien mengeluh sering nyeri dan pegal-pegal pada kakinya terutama saat kecapekan dan pagi hari. Kalau kambuh kaki klien bengkak, nyeri dan kemerahan. Klien sudah merasakan sakit seperti ini ± 3 tahun. Sudah periksa ke dokter dan obat rutin diminum tapi tidak sembuh-sembuh. Biasanya kalau nyeri muncul klien mengompres kakinya dengan air hangat dan terkadang mengolesi dengan obat gosok. 3) Tn. E : Tidak ada riwayat sakit yang mengharuskan klien untuk berobat dan rawat inap di Rumah Sakit. 4) Ny. F : Klien sedang hamil dengan usia kehamilan 7 bulan. Klien mempunyai riwayat sakit asma sudah sejak kecil, karena sudah keturunan dari ibu kandung klien. Tetapi klien tidak pernah dirawat di Rumah Sakit dengan asma atau sakit lainnya. 5) Nn. U : Tidak ada riwayat sakit yang mengharuskan klien untuk berobat dan rawat inap di Rumah Sakit. d. Riwayat keluarga sebelumnya Dari keluarga Tn. M dan Ny. S tidak ada yang pernah sakit seperti Ny. S atau penyakit menular tetapi ada yang mengidap hipertensi. 3.
Pengkajian Lingkungan
This document was created by Unregistered Version of Word to PDF Converter a. Karakteristik rumah Tipe rumah : permanent dengan jumlah ruang 3 kamar tidur, 1 ruang tamu sekaligus keluarga, 1 tempat sholat, 1 dapur , kamar mandi dan WC jadi satu. Pencahayaan rumah cukup, lantai rumah keramik. Setiap ruangan
dimanfaatkan
sebagaimana
fungsinya
secara
optimal.
Peletakan perabot rumah tangga tertata rapi. Sumber air yang digunakan yaitu air titis dan air untuk minum adalah air isi ulang. Kebiasaan keluarga dalam memelihara rumah yaitu disapu dan dipel. Selain di rumah klien dan keluarga juga sering berkumpul di warung tempat Ny. S berjualan. Karena Ny. S hampir setiap hari dari pagi sampai malam berjualan di warung dan terkadang juga tidur di warung. Karakteristik penataan warung cukup rapi. Pencahayaan warung cukup dan lantai warung dari plester. Denah Rumah 1 8 2 Atas 5
3
4 6
7
This document was created by Unregistered Version of Word to PDF Converter
Bawah
Keterangan : 1
Ruang Tamu
7. Kamar Mandi
2
Kamar Tidur
3
Kamar Tidur
4
Kamar Tidur
5
Meja Makan
6
Dapur
8. Tempat Sholat
b. Karakteristik tetangga dan komunitas RW Tetangga klien yang ada di sekitar rumah ramah-ramah. Klien tinggal di wilayah perkotaan sehingga jarak rumah satu dengan yang lain cukup dekat. Warga memiliki kebiasaan dan tradisi mengadakan pengajian dan arisan. Pengajian dan arisan ini berlangsung di rumah masing-masing warga secara bergantian. Penduduk setempat juga mempunyai kesepakatan apabila ada warga baru dan ada tamu yang menginap harap lapor pada RT/RW. Setiap malam setelah jam 21.00 WIB. Diadakan kerja bakti setiap hari minggu oleh warga. c. Mobilitas geografis keluarga
This document was created by Unregistered Version of Word to PDF Converter Sejak Tn. M menikah dengan Ny. S, keluarga Tn. M tinggal di Ngablak Muktiharjo, Semarang tidak pernah pindah. d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat Setiap hari, baik itu siang, sore, malam klien dan keluarganya selalu meluangkan waktu untuk berkumpul. Keluarga klien juga berinteraksi baik dengan masyarakat di sekitar. e. Sistem pendukung keluarga Semua anggota keluarga dalam kondisi sehat. Antar anggota keluarga saling menyayangi satu sama lain. Keluarga klien memiliki fasilitas kesehatan meliputi : sarana MCK, tempat tidur yang nyaman, sumber air bersih, motor sebagai sarana transportasi. Sedangkan dukungan sosial, psikologi, dan spiritual keluarga terpenuhi dengan baik. 4.
Struktur Keluarga a. Pola komunikasi keluarga Bahasa komunikasi yang digunakan dalam keluarga dan dengan masyarakat adalah bahasa Jawa dan Indonesia. Komunikasi antar keluarga lebih sering pada malam hari karena hampir semua anggota keluarga yang bekerja sudah pulang. b. Struktur kekuatan keluarga Klien memberi nasehat kepada anak-anaknya bagaimana cara berperilaku yang baik, sopan santun, tatakrama, cara menjaga hubungan baik dengan orang lain, cara berumah tangga yang baik dan
This document was created by Unregistered Version of Word to PDF Converter mendidik anak. Untuk kekuatan keluarga masih tetap berada pada Tn. M. c. Struktur peran (formal dan informal) 1)
Tn. M : a) Peran formal : saat ini menjadi bendahara diarisan RT, dan tokoh masyarakat. b) Peran informal : menjadi kepala keluarga, suami, ayah, kakek dan mertua.
2)
Ny. S : a) Peran formal : masif aktif sebagai anggota masyarakat dan perkumpulan ibu-ibu di lingkungan tempat tinggal, dan berjualan di warung. b) Peran informal : sebagai ibu rumah tangga, istri, nenek dan mertua.
3)
Tn. E : a) Peran formal : wiraswasta, aktif sebagai anggota masyarakat di lingkungan tempat tinggal. b) Peran informal : menjadi kepala keluarga, anak, ayah, kakak dan suami.
4)
Ny. F : a) Peran formal : menjadi sekretaris di arisan ibu-ibu. b) Peran informal : ibu rumah tangga, istri, menantu, kakak ipar.
This document was created by Unregistered Version of Word to PDF Converter 5)
Nn. U : a) Peran formal : b) Peran informal : anak, adik, adik ipar.
d. Nilai dan norma keluarga Keluarga meyakini bahwa kesehatan sangat penting, sehingga mereka menjaga kebersihan dan memperhatikan kecukupan gizi dalam keluarga. 5.
Fungsi Keluarga a. Fungsi afektif Keluarga klien saling memberikan perhatian dan kasih sayang. Klien selalu mendukung apa yang dilakukannya selama dalam batas kewajaran dan tidak melanggar etika sopan santun. Diterapkannya demokrasi dalam mengatasi permasalahan keluarga. b. Fungsi sosial Interaksi antar anggota keluarga terjalin baik, masing-masing anggota keluarga masih memperhatikan dan menerapkan etika atau sopan santun dalam berperilaku. c. Fungsi perawatan kesehatan 1) Kemampuan keluarga dalam mengenal masalah kesehatan Saat pengkajian Ny. S mengatakan kaki, dan pinggangnya nyeri dan pegal-pegal terutama saat kecapekan dan pagi hari. Ny. S dan
This document was created by Unregistered Version of Word to PDF Converter keluarga tidak tahu tentang pengertian, penyebab, tanda dan gejala serta perawatan nyeri. 2) Kemampuan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan yang tepat Ny. S membeli obat di apotek seperti yang pernah dokter sarankan dan klien juga mengolesi kaki, tangan dan pinggang dengan balsem saat sakitnya kambuh. Ny. S pergi ke puskesmas atau dokter praktek. Setelah diperiksa dan mendapat obat dari dokter, sakit yang dirasakan berkurang sebentar dan muncul lagi. Sehingga Ny. S sudah jarang memeriksakan penyakitnya ke puskesmas jika selalu mendapat obat yang sama 3) Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit Keluarga berusaha merawat dan mengobati sakit Ny. S dengan membelikan obat ke apotek, mengurangi pegal dengan balsem dan membawa ke dokter tapi belum sembuh juga. Keluarga tidak tahu tentang pengobatan dan akibat lanjut dari nyeri peradangan. 4) Kemampuan keluarga dalam memelihara lingkungan rumah yang sehat Keluarga kurang tahu bagaimana cara memodifikasi lingkungan yang sehat dan bagaimana menjaga/memelihara agar nyeri yang dialami Ny. S tidak betambah buruk.
This document was created by Unregistered Version of Word to PDF Converter 5) Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas atau pelayanan kesehatan di masyarakat Keluarga sudah mengetahui fasilitas kesehatan yang ada seperti puskesmas,
dokter
praktek,
Rumah
Sakit
dan
keluarga
memanfaatkan fasilitas kesehatan tersebut. d.
Fungsi reproduksi Jumlah anak yang dimiliki Tn. M ada 3 oarng yaitu 1 laki-laki dan 2 perempuan. Keluarga merencanakan jumlah anggota keluarga dengan menjaga jarak kelahiran anak satu dengan anak yang lain.
e. Fungsi ekonomi Keluarga mampu memenuhi kebutuhan sandang, pangan, dan papan dari pendapatan yang diterima perbulan serta keluarga mampu menyisihkan pendapatannya untuk keperluan yang tidak terduga. Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada seperti puskesmas, dan lain-lain. 6.
Stres dan Koping Keluarga a. Stressor jangka pendek dan jangka panjang Yang menjadi pemikiran keluarga saat ini adalah bagaimana keluarga bisa meningkatkan kesehatan Ny. S supaya sakit yang dialami tidak kambuh-kambuh lagi dan tidak semakin memberat. Selain itu juga
This document was created by Unregistered Version of Word to PDF Converter pemikiran anak Tn. M yaitu Tn. E dan istrinya ingin memiliki tempat tinggal sendiri. Tidak ada stress lain lagi yang mengkhawatirkan. b. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi atau stressor Keluarga berupaya mengatasi masalah berdasarkan kemampuan yang ada dalam keluarga dengan mencoba memeriksakan Ny. S ke layanan kesehatan yang ada dan berusaha melakukan perawatan sendiri. Untuk anak Tn. M juga berupaya menabung untuk berusaha memiliki tempat tinggal sendiri dengan bantuan dan dukungan dari keluarga. c. Strategi koping yang digunakan Bila ada permasalahan dalam keluarga, sering diselesaikan dengan musyawarah tapi untuk permasalahan masing-masing anggota keluarga diselesaikan sendiri-sendiri selama bisa diatasi. d. Strategi adaptasi disfungsional Saat dilakukan pengkajian tidak ditemukan koping yang tidak adaptif. 7.
Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Fisik TD RR N Rambut Konjungtiva Sklera Hidung
Mulut
Nama Anggota Keluarga Tn. M
Ny. S
Tn. E
Ny. F
Nn. U
140/100 mmHg 24x/menit 80x/menit Bersih, hitam, agak ikal Tidak anemis Tidak ikhterik Simetris, tidak ada sekret, tidak ada polip Bersih, tidak ada stomatitis Bersih, simetris Tidak ada
1 3 0 / 9 0 mmHg 20x/menit 80x/menit Bersih, hitam, lurus Tidak anemis Tidak ikhterik Simetris, tidak ada sekret, tidak ada polip Bersih, tidak ada stomatitis
120/80 mmHg 24x/menit 84x/menit Bersih, hitam, agak ikal Tidak anemis Tidak ikhterik Simetris, tidak ada sekret, tidak ada polip Bersih, tidak ada stomatitis
110/60 mmHg 24x/menit 90x/menit Bersih, hitam, lurus Tidak anemis Tidak ikhterik Simetris, tidak ada sekret, tidak ada polip Bersih, tidak ada stomatitis
100/80 mmHg 20x/menit 76x/menit Bersih, hitam, agak ikal Tidak anemis Tidak ikhterik Simetris, tidak ada sekret, tidak ada polip Bersih, tidak ada stomatitis
This document was created by Unregistered Version of Word to PDF Converter Telinga Leher Dada
pembesaran kelenjar tiroid Simetris, tidak ada nyeri tekan, tidak ada wheezing Tidak ada nyeri tekan, tympani, tidak teraba massa
Abdomen
Ekstremitas
Atas : baik, tidak ada nyeri tekan, rentang gerak tangan baik. Bawah : baik, tidak ada nyeri tekan, rentang gerak kaki baik.
B e r s i h , simetris Tidak ada p e mb e s a r a n kelenjar tiroid Simetris, tidak ada nyeri tekan, tidak ada wheezing Tidak ada nyeri tekan, tympani, tidak teraba massa
B e r s i h , simetris Tidak ada p e mb e s a r a n kelenjar tiroid Simetris, tidak ada nyeri tekan, tidak ada wheezing Tidak ada nyeri tekan, tympani, tidak teraba massa
Atas : baik, tidak ada nyeri tekan, rentang gerak tangan baik. Bawah : Kaki kanan klien a g a k bengkak, kemerahan dan ada luka kecil pada pergelangan kaki kanan d e n g a n ukuran luka 3 cm tertutup b a l u t a n bersih, ada nyeri tekan. Skala nyeri 4. Bengkak pada kaki kanan tepat di bawah lutut d e n g a n u k u r a n lingkar yang bengkak 48 cm dan kaki kiri tidak bengkak d e n g a n ukuran 44 cm. Re nt ang gerak kaki kurang baik terutama kaki kanan.
Atas : baik, tidak ada nyeri tekan, rentang gerak tangan baik. Bawah : baik, tidak ada nyeri tekan, rentang gerak kaki baik.
B e r s i h , simetris Tidak ada p e mb e s a r a n kelenjar tiroid Simetris, tidak ada nyeri tekan, tidak ada wheezing P e mb es ara n perut (hamil), tidak ada nyeri tekan, ada suara gerakan janin. Atas : baik, tidak ada nyeri tekan, rentang gerak tangan baik. Bawah : baik, tidak ada nyeri tekan, rentang gerak kaki baik.
B e r s i h , simetris Tidak ada p e mb e s a r a n kelenjar tiroid Simetris, tidak ada nyeri tekan, tidak ada wheezing Tidak ada nyeri tekan, tympani, tidak teraba massa Atas : baik, tidak ada nyeri tekan, rentang gerak tangan baik. Bawah : baik, tidak ada nyeri tekan, rentang gerak kaki baik. .
This document was created by Unregistered Version of Word to PDF Converter
8.
Harapan Keluarga Keluarga berharap agar petugas kesehatan dapat berfungsi dengan baik, mampu memberikan pelayanan yang baik dan tepat kepada siapa saja yang membutuhkan dan juga bisa meningkatkan derajat kesehatan keluarga.
B. No/ Tgl 1. 2 7 Jan 09
Analisa Data Data DS :- Ny. S mengatakan kaki dan pinggangnya nyeri dan pegal-pegal. - Ny. S mengatakan nyeri muncul jika kecapekan, menimbulkan rasa gatal, pada kaki dan pinggang, nyeri sedang, lebih sering muncul pagi hari. - Keluarga mengatakan tidak tahu pengertian, penyebab, tanda dan gejala nyeri akibat peradangan. - Keluarga mengatakan tidak tahu akibat lanjut dari nyeri yang tidak segera diatasi. - Keluarga mengatakan jika sakit Ny. S kambuh kakinya bengkak, nyeri, kemerahan dan rasanya gatal. - Keluarga mengatakan Ny. S sudah merasakan sakit seperti ini ± 3 tahun. - Keluarga mengatakan jika nyeri Ny. S muncul cara merawatnya dengan diberi balsem dan dikompres dengan air hangat tiap pagi dan sore tetapi tidak tahu cara yang lainnya.
Masalah Kesehatan Peradangan sendi pada Ny.S di keluarga Tn.M
Etiologi Ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang mengalami peradangan pada sendi lutut.
This document was created by Unregistered Version of Word to PDF Converter - Keluarga mengatakan bahwa Ny. S setiap hari dari pagi sampai malam berjualan di warung. - Keluarga mengatakan tidak tahu cara memodifikasi lingkungan supaya nyeri berkurang. - Keluarga mengatakan sudah diperiksa ke dokter, obat rutin diminum tapi tidak sembuh-sembuh. DO : - Ny. S memijit-mijit daerah kakinya. Ny. S menunjuk ke skala nyeri 4. - Kaki kanan klien agak bengkak, kemerahan dan ada luka kecil pada pergelangan kaki kanan dengan ukuran luka 3 cm tertutup balutan bersih. - Bengkak pada kaki kanan tepat di bawah lutut dengan ukuran lingkar yang bengkak 48 cm dan kaki kiri tidak bengkak dengan ukuran 44 cm. - Ny. S masih tetap melakukan aktivitas berjualan meskipun susah untuk berjalan. - Ny. S berjalan dengan tertatih-tatih. - TD : 130/90 mmHg
C.
Diagnosa Keperawatan Gangguan rasa nyaman nyeri pada Ny. S di keluarga Tn. M berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang mengalami peradangan pada sendi lutut.
This document was created by Unregistered Version of Word to PDF Converter
D. Rencana Keperawatan Tgl
27 Jan 09
Tujuan
Masalah Keperawatan Gangguan rasa nyaman nyeri pada Ny. S di keluarga Tn. M berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang mengalami peradangan pada sendi lutut.
Rencana Keperawatan Kriteria Standar
Intervensi
TUM: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 7 hari keluarga mampu melakukan perawatan pada anggota keluarga yang mengalami nyeri peradangan. TUK : Setelah dilakukan pertemuan 3x30 menit, keluarga mampu mengenal masalah nyeri peradangan dengan mampu :
1. Mengenal nyeri peradangan dengan: 1
Menyebutkan pengertian nyeri peradangan
R e s p o n verbal
Nyeri peradangan adalah keadaan dimana individu mengalami dan melaporkan adanya rasa ketidaknyamanan yang hebat atau sensasi yang tidak menyenangkan akibat dari proses peradangan.
.6 .7 .8 .9 .10
Kaji pengetahuan keluarga tentang pengertian nyeri peradangan. Diskusikan dengan keluarga tentang pengertian nyeri peradangan. Beri kesempatan keluarga untuk bertanya tentang hal-hal yang belum jelas. Motivasi keluarga untuk mengulangi apa yang telah disampaikan. Berikan reinforcement positif atas jawaban yang benar.
This document was created by Unregistered Version of Word to PDF Converter
2
Menyebutkan penyebab nyeri peradangan
Respon verbal
Faktor penyebab nyeri: -P r o s e peradangan/inflamasi - Akumulasi cairan - Kerusakan sendi - Distensi jaringan
1 s 2 3 4 5
3
Menyebutkan tanda dan gejala nyeri peradangan
Respon verbal
Tanda dan gejala nyeri peradangan: Kemerahan Panas Nyeri Bengkak Kaku pada sendi Pegal pada persendian
1 2 3 4 5
Kaji pengetahuan keluarga tentang penyebab nyeri peradangan. Diskusikan dengan keluarga tentang penyebab nyeri peradangan. Beri kesempatan keluarga untuk bertanya. Motivasi keluarga untuk mengulangi apa yang telah disampaikan. Berikan reinforcement positif pada keluarga atas jawaban yang benar Kaji pengetahuan keluarga tentang tanda dan gejala nyeri peradangan. Diskusikan dengan keluarga tentang tanda dan gejala nyeri peradangan. Beri kesempatan keluarga untuk bertanya. Motivasi keluarga untuk mengulangi apa yang telah disampaikan. Berikan reinforcement positif pada keluarga atas jawaban yang benar
2. Mengambil keputusan dalam melakukan tindakan yang tepat dengan : 1
Menjelaskan akibat lanjut dari nyeri peradangan yang tidak segera diatasi
Respon verbal
.6 Apabila bagian yang nyeri tidak segera diatasi maka nyeri akan memberat, kaku, semakin membengkak, sulit
.7
Kaji pengetahuan keluarga tentang akibat lanjut dari nyeri yang tidak segera diatasi. Beri penjelasan kepada keluarga tentang akibat nyeri yang tidak
This document was created by Unregistered Version of Word to PDF Converter
untuk melakukan aktivitas .8 .9 .10
2
Keluarga mampu mengambil keputusan untuk mengatasi nyeri pada anggota keluarga
Respon afektif
1 Ungkapan keluarga untuk mengambil keputusan dalam mengatasi masalah nyeri.
2
segera diatasi. Beri kesempatan keluarga untuk bertanya. Motivasi keluarga untuk menjelaskan kembali akibat nyeri yang tidak segera diatasi. Berikan reinforcement positif pada keluarga atas jawaban yang benar Berikan motivasi kepada keluarga untuk mengambil keputusan yang tepat dalam mengatasi masalah nyeri pada anggota keluarga. Beri reinforcement positif atas keputusan keluarga untuk mengatasi masalah nyeri pada anggota keluarga.
3. Merawat anggota keluarga yang mengalami nyeri dengan : 1
Menjelaskan 3 dari 6 cara perawatan nyeri.
Respon verbal
.6 Perawatan nyeri peradangan : - Istirahat yang cukup - Tingkatkan relaksasi - Kompres dengan air hangat pada bagian yang sakit - Rendam panas atau dingin
.7 .8 .9
Kaji pengetahuan keluarga tentang cara perawatan nyeri akibat peradangan. Berikan penjelasan pada keluarga tentang cara perawatan nyeri. Beri kesempatan keluarga untuk bertanya. Motivasi keluarga untuk menjelaskan kembali cara perawatan nyeri.
This document was created by Unregistered Version of Word to PDF Converter
- Hindari aktivitas yang menambah nyeri - Berikan obat oles/gosok pada bagian yang nyeri dengan dengan minyak kayu putih yang dicampur dengan baby oil. 2
Mendemonstrasikan cara kompres hangat dan pembuatan obat oles/gosok.
Respon psikomotor
- Kompres dengan botol yang berisi air hangat, pastikan penutup sudah menutup rapat. Masukkan botol dalam kantong kain atau dibungkus dengan kain. Kemudian tempelkan pada area yang nyeri sampai klien merasa nyaman. - Membuat obat gosok dengan minyak kayu putih dicampur dengan baby oil kemudian dioles pada area yang nyeri, baik dilakukan rutin sebelum tidur.
.10
Beri reinforcement positif atas keputusan keluarga untuk mengatasi masalah nyeri pada anggota keluarga.
1
Ajarkan pada keluarga cara kompres hangat dengan baik dan cara pembuatan obat gosok. Motivasi keluarga untuk mendemonstrasikan kembali cara yang sudah diajarkan. Beri reinforcement positif atas usaha keluarga.
2 3
4. Memodifikasi lingkungan untuk mengurangi rasa nyeri dengan : 1
Menyebutkan cara modifikasi
- Respon
.7
Kaji pengetahuan keluarga tentang
This document was created by Unregistered Version of Word to PDF Converter
lingkungan untuk mengurangi nyeri
verbal - Respon psikomotor
Modifikasi lingkungan untuk mengurangi nyeri : - Ciptakan lingkungan yang aman dan nyaman. - Penataan perabot rumah tertata rapi, mengurangi resiko tersandung dan menambah nyeri. - Penerangan yang cukup. - Hindari mengangkat benda yang berat. - Jangan mandi malam dengan air dingin
.8 .9 .10
.11 .12
cara modifikasi lingkungan untuk mengurangi nyeri. Berikan penjelasan pada keluarga tentang cara modifikasi lingkungan untuk mengurangi nyeri. Beri kesempatan keluarga untuk bertanya. Motivasi keluarga untuk menjelaskan kembali cara modifikasi lingkungan untuk mengurangi nyeri. Motivasi keluarga untuk menerapkan cara yang telah diterapkan. Beri reinforcement positif atas keputusan keluarga untuk mengatasi masalah nyeri pada anggota keluarga.
5. Memanfaatkan fasilitas kesehatan seperti puskesmas, posyandu dengan: 1
Menggunakan fasilitas kesehatan untuk memperoleh pelayanan kesehatan pada anggota keluarga yang sakit.
Respon afektif
1 Ungkapan keluarga bersedia memanfaatkan puskesmas untuk memperoleh pelayanan kesehatan anggota keluarga yang sakit.
2 3
Diskusikan dengan keluarga untuk membawa anggota keluarganya yang sakit ke puskesmas. Motivasi keluarga untuk membawa anggota keluarga yang sakit ke puskesmas. Berikan reinforcement positif pada keluarga yang telah menggunakan fasilitas kesehatan.
This document was created by Unregistered Version of Word to PDF Converter
This document was created by Unregistered Version of Word to PDF Converter E. Implementasi Tgl 29 /1/0 9
No. Dx 1
1 30 /1/0 9
Implementasi
Evaluasi
1. Mengkaji pengetahuan keluarga tentang pengertian, penyebab, tanda dan gejala nyeri peradangan. 2. Memberikan penjelasan pada keluarga tentang pengertian, penyebab, tanda dan gejala nyeri peradangan. 3. Memotivasi keluarga untuk menyebutkan kembali pengertian, penyebab, tanda dan gejala nyeri peradangan. 4. Memberikan reinforcement positif atas usaha keluarga.
S : - Ny. S mengatakan kakinya masih agak bengkak dan nyeri. Keluarga mengatakan tidak tahu penyebab, tanda dan gejala nyeri peradangan Keluarga bertanya “ apa penyakit Ny. S sudah peradangan ?” Setelah mendapatkan penjelasan keluarga menyebutkan pengertian yaitu rasa tidak nyaman karena peradangan, penyebab yaitu proses radang, kerusakan sendi. Tanda dan gejalanya kemerahan, nyeri, pegal, bengkak, kaku sendi. O : - Keluarga memperhatikan dengan baik penjelasan perawat. Keluarga kooperatif Keluarga aktif bertanya Keluarga mampu menyebutkan pengertian, penyebab, tanda dan gejala nyeri peradangan dengan bahasa yang dipahami oleh keluarga. A : - Keluarga belum mengenal masalah nyeri peradangan. Keluarga mampu menyebutkan pengertian, penyebab, tanda dan gejala nyeri peradangan. Keluarga aktif bertanya P : Lanjutkan intervensi : Kaji pengetahuan keluarga mengenai akibat lanjut dari nyeri peradangan. Berikan penjelasan mengenai akibat lanjut dari nyeri peradangan. Motivasi keluarga untuk mengambil keputusan yang tepat dalam menangani nyeri.
1. Mengkaji pengetahuan keluarga mengenai akibat lanjut dari nyeri peradangan. 2. Memberikan penjelasan tentang akibat lanjut dari nyeri peradangan yang tidak segera diatasi. 3. Memotivasi keluarga untuk menyebutkan kembali akibat
S : - Keluarga mengatakan tidak tahu akibat lanjut dari nyeri. Keluarga mengatakan akibat lanjut nyeri yang tidak segera diatasi nyeri memberat, kaku dan tidak bisa aktivitas.
Paraf
This document was created by Unregistered Version of Word to PDF Converter lanjut dari nyeri peradangan. 4. Memotivasi keluarga untuk mengambil keputusan yang tepat dalam menangani nyeri. 5. Memberikan reinforcement positif atas usaha keluarga.
1 31 /1/0 9
1. Mengkaji pengetahuan keluarga tentang cara perawatan nyeri. 2. Memberikan panjelasan pada keluarga tentang cara perawatan nyeri 3. Memotivasi keluarga untuk menjelaskan kembali cara perawatan nyeri 4. Memberikan reinforcement positif atas usaha keluarga.
Keluarga mengatakan mampu dan bersedia untuk merawat anggota keluarga dalam menangani masalah nyeri. O : - Keluarga memperhatikan dengan baik penjelasan perawat. Keluarga menyebutkan kembali akibat lanjut dari nyeri yang tidak segera diatasi. Keluarga mengambil keputusan yang tepat dalam menangani nyeri. A : - Keluarga mampu menyebutkan kembali akibat lanjut dari nyeri yang tidak segera diatasi. Keluarga mampu mengambil keputusan yang tepat dalam menangani nyeri. P : Lanjutkan intervensi : Kaji pengetahuan keluarga tentang cara perawatan nyeri. Beri penjelasan kepada keluarga tentang cara perawatan nyeri. S : - Ny. S mengatakan kalau nyeri biasanya dikompres dengan air hangat dan terkadang mengolesi dengan obat gosok. Keluarga mengatakan tidak tahu cara perawatan yang lain. Setelah mendapat penjelasan keluarga menyebutkan cara perawatan nyeri yaitu istirahat, kompres air hangat, relaks, beri obat gosok. O : - Keluarga memperhatikan dengan baik penjelasan perawat. Keluarga kooperatif Keluarga menyebutkan kembali 4 dari 6 cara perawatan nyeri. A : - Keluarga mengetahui cara perawatan nyeri dengan dikompres dan mengolesi dengan obat gosok. Keluarga mampu menyebutkan kembali 4 dari 6 cara perawatan nyeri. P : Lanjutkan intervensi : Ajarkan pada keluarga cara perawatan nyeri dengan kompres hangat dan obat gosok.
This document was created by Unregistered Version of Word to PDF Converter
1 03 /2/0 9
1
05 /2/0 9
1. Mengkaji pengetahuan keluarga tentang cara memodifikasi lingkungan untuk mengurangi nyeri. 2. Memberikan panjelasan pada keluarga tentang cara memodifikasi lingkungan untuk mengurangi nyeri. 3. Memotivasi keluarga untuk menjelaskan kembali cara memodifikasi lingkungan untuk mengurangi nyeri. 4. Memotivasi keluarga untuk menerapkan cara memodifikasi lingkungan untuk mengurangi nyeri. 5. Memberikan reinforcement positif atas usaha keluarga.
1. Mengajarkan dan men-demonstrasikan pada keluarga cara kompres hangat dan membuat obat gosok sederhana. 2.Memotivasi keluarga untuk mendemonstrasikan kembali yang telah diajarkan. 3.Mendiskusikan dengan
Motivasi keluarga untuk mendemonstrasikan yang telah diajarkan. Beri penjelasan pada keluarga tentang cara memodifikasi lingkungan untuk mengurangi nyeri S : - Keluarga mengatakan tidak tahu cara memodifikasi lingkungan untuk mengurangi nyeri. Setelah diberi penjelasan keluarga menyebutkan cara memodifikasi lingkungan dengan : lingkungan yang aman dan nyaman, perabot rumah tertata rapi, terang, tidak mandi malam. Keluarga mengatakan bisa menerapkan cara memodifikasi lingkungan untuk mengurangi nyeri dalam kehidupan sehari-hari. O : - Keluarga kooperatif Keluarga memperhatikan dengan baik penjelasan dari perawat. Keluarga mampu menyebutkan kembali 4 dari 5 cara memodifikasi lingkungan untuk mengurangi nyeri. Keluarga mengambil keputusan yang tepat untuk mampu menerapkan cara memodifikasi lingkungan untuk mengurangi nyeri. A : - Keluarga mampu menyebutkan 4 dari 5 cara memodifikasi lingkungan untuk mengurangi nyeri. Keluarga mampu menerapkan cara memodifikasi lingkungan untuk mengurangi nyeri dalam kehidupan sehari-hari. P : Lanjutkan intervensi : Diskusikan dengan keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan yang terdekat. Motivasi keluarga untuk membawa anggota keluarga yang sakit ke fasilitas kesehatan yang ada. S : - Keluarga mengatakan bisa melakukan cara yang telah diajarkan.
This document was created by Unregistered Version of Word to PDF Converter keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada sepeti puskesmas dan posyandu. 4.Memberi reinforcement positif atas usaha keluarga.
1
1. 2.
14 /2/0 9
3.
4.
Menanyakan keadaan klien dan keluarga Menanyakan kepada keluarga tentang pendidikan kesehatan yang telah diberikan. Mengevaluasi keluarga mendemonstrasikan cara kompres hangat yang sudah diajarkan Memberikan reinforcement positif atas usaha keluarga
Keluarga mengatakan cara yang diajarkan cukup sederhana jadi mampu dilakukan mandiri. Keluarga mengatakan layanan kesehatan yang dekat itu seperti puskesmas dan dokter praktek. Keluarga mengatakan terkadang ke puskesmas untuk periksa kalau ada keluarga yang sakit. O : - Keluarga memperhatikan dengan baik. K e l u a r g a mendemonstrasikan kembali kompres hangat dan membuat obat gosok sederhana. Keluarga kooperatif Keluarga mengetahui dan memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada. A : Keluarga mampu mendemonstrasikan kembali cara kompres hangat dengan baik dan membuat obat gosok sederhana. Keluarga telah mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada. P : Evaluasi penkes yang telah diberikan. S : - Keluarga mengatakan keadaan Ny. S sudah lumayan membaik, bengkak di kaki kana Ny. S sudah sedikit berkurang. Keluarga mengatakan sudah sedikit paham mengenai nyeri peradangan tapi agak lupa Keluarga mengatakan Ny. S rutin melakukan kompres Keluarga mengatakan masih ingat cara kompres yang sudah diajarkan Keluarga mengatakan setiap malam akan tidur, kaki Ny. S, diolesi dengan obat gosok. O : - keluarga kooperatif K e l u a r g a mendemonstrasikan cara kompres hangat secara mandiri dengan baik Keluarga mampu melakukan kompres hangat pada
This document was created by Unregistered Version of Word to PDF Converter
1
13 /8/0 9
1
19 /8/0 9
1. Mengkaji kembali keluarga perawatan untuk mengatasi nyeri supaya penyakit tidak memberat. 2. Memberi penjelasan kembali pada keluarga parawatan mengurangi nyeri. 3. Memotivasi keluarga unutuk menjelaskan kembali perawatan mengurangiu nyeri. 4. Memotivasi keluarga untuk menerapkan perawatan mengurangi nyeri dalam kesehariaan. 5. Memberikan reinforcement positif atas usaha keluarga
1. Mengkaji keluarga cara perawatan mengurangi nyeri yang telah dijelaskan. 2. Mengajarkan atau mendemonstrasikan cara perawatan mengurangi nyeri kepada keluarga. 3. Memotivasi keluarga untuk mendemonstrasikan kembali cara perawatan mengurangi
Ny. S A : Keluarga mampu mendemonstrasikan cara kompres hangat secara mandiri dengan baik. P : Anjurkan keluarga agar selalu menerapkan perawatan untuk mengurangi bengkak pada Ny. S
S : - Ny. S mengatakan kalau nyeri biasanya dikompres, mengolesi dengan obat gosok, istirahat dan relaks. Keluarga mengatakan lupa cara perawatan yang lain. Setelah mendapat penjelasan keluarga menyebutkan cara perawatan nyeri yaitu istirahat, relaks, tidak melakukan aktivitas yang berat, tidak sering melipat kaki yang sakit, tidak mengangkat benda-banda berat. Keluarga mengatakan bisa menerapkan perawatan untuk mengurangi nyeri dalam kehidupan sehari-hari. O : - Keluarga memperhatikan dengan baik penjelasan perawat. Keluarga kooperatif Keluarga mampu menyebutkan kembali perawatan nyeri. A : - Keluarga mampu menyebutkan perawatan untuk mengurangi nyeri. Keluarga mampu mengambil keputusan untuk menerapkan perawatan mengurangi nyeri dalam kehidupan sehari-hari. P : Lanjutkan intervensi : Evaluasi kembali keluarga tentang perawatan untuk mengurangi nyeri Ajarkan kepada keluarga cara perawatan mengurangi nyeri Motivasi keluarga untuk selalu menerapkan perawatan pada Ny. S untuk mengatasi nyeri dan
This document was created by Unregistered Version of Word to PDF Converter nyeri sesuai yang telah diajarkan. 4. Memberikan reinforcement positif atas usaha keluarga
1
20 /8/0 9
1. Menanyakan keadaan klien dan keluarga. 2. Mengevaluasi keluarga tentang cara perawatan mengurangi nyeri yang telah diajarkan. 3. Memberikan reinforcement positif atas usaha keluarga.
bengkak. S : - Keluarga mengatakan cara perawatan nyeri yaitu istirahat, relaks, tidak melakukan aktivitas yang berat, tidak melipat kaki yang sakit, tidak mengangkat benda-banda berat, dikompres. Keluarga mengatakan bisa mendemonstrasikan kembali cara perawatan mengurangi nyeri dan menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. O : - Keluarga kooperatif K e l u a r g a mendemonstrasikan kembali perawatan mengurangi nyeri yaitu cara duduk dengan kaki lurus terutama tidak melipat kaki yang sakit, melakukan relaksasi dengan nafas dalam melalui hidung dan dikeluarkan melalui mulut, istirahat dengan tidur terlentang tidak menekuk kaki yang sakit, meminta bantuan pada anggota keluarga yang sehat untuk mengangkat benda-benda yang berat, berjalan dengan hati-hati dan tidak berdiri terlalu lama dengan tumpuan kaki yang sakit. A : Keluarga mampu mendemonstrasikan kembali cara perawatan untuk mengurangi nyeri. Keluarga mampu untuk menerapkan perawatan mengurangi nyeri dalam kehidupan sehari-hari. P : - Motivasi keluarga untuk selalu menerapkan perawatan pada Ny. S untuk mengatasi nyeri dalam kesehariaan. S : - Keluarga mengatakan keadaan Ny. S sudah membaik karena sekarang lebih banyak istirahat daripada sebelumnya, keluarga dalam keadaan sehat. Keluarga mengatakan cara perawatan nyeri yaitu istirahat, relaks, tidak melakukan aktivitas yang berat, tidak melipat kaki yang sakit, tidak mengangkat benda-banda berat, dikompres. Keluarga mengatakan
This document was created by Unregistered Version of Word to PDF Converter perawatan sudah diterapkan dalam keseharian, dan anak-anak Ny. S selalu mengingatkan saat Ny. S terlalu banyak kerja keras. O : - Keluarga kooperatif Keluarga mampu menyebutkan kembali perawatan nyeri untuk sakit Ny. S A : - Keluarga masih ingat parawatan nyeri yang telah diajarkan. Keluarga mampu menerapkan perawatan nyeri dalam kehidupan sehari-hari. P : Anjurkan keluarga untuk selalu menerapkan perawatan nyeri dan memanfaatkan fasilitas kesehatan di sekitar saat ada anggota keluarga yang sakit.