BAB III TEORI PENUNJANG 3.1 TATA LETAK Tata letak atau disebut Layout (manajemen bentuk dan bidang) yaitu : penyusunan elemen-elemen desain yang berhubungan kedalam sebuah bidang sehingga membentuk susunan yang artistik dan berestetika. Menata letak berarti meramu seluruh aspek grafis, meliputi warna, bentuk, merek, ilustrasi, tipografi menjadi suatu kemasan baru yang disusun dan ditempatkan pada halaman kemasan secara utuh dan terpadu. layout adalah tentang bagaimana seorang desainer mengorganisasikan ruang, hal tersebut didahului dengan mempelajari semua tentang konten dalam ruang tersebut. Pendek kata, sebelum melayout sebaiknya desainer mempelajari apa yang akan di layout.1 Tujuan utama layout yaitu menampilkan elemen gambar dan teks agar menjadi komunikatif dalam sebuah cara yang dapat memudahkan pembaca menerima informasi yang disajikan. Adapun Prinsip-prinsip Layout adalah: 1. Urutan
: menunjuk pada aliran membaca.
2. Penekanan
: menunjuk pada objek-objek penting dalam urutan pembacaan.
3. Keseimbangan
: menunjuk pada pembagian berat ruang, ruang isi dan kosong
4. Kesatuan
: menunjuk pada usaha menciptakan kesatuan objek,
termasuk ruang secara keseluruhan. 5. Konsistensi
: menunjuk pada kontrol estetik tampilan keseluruhan.
Konsistensi kian terasa pada penerbitan berkala. Konsistensi selain sebagai kontrol estetik terutama berguna bagi koordinasi keseluruh material yang 1 Pengertian
layout, http://dgi-indonesia.com/layout/
dilayout. Disamping lima prinsip di atas, terdapat dua prinsip lagi yang penting terutama untuk layout penerbitan berkala. Dua prinsip tersebut yaitu konstanta dan variabel. Konstanta adalah elemen-elemen yang konstan, elemen yang selalu dipertahankan. Sedangkan variabel adalah elemen-elemen yang berubah. (Koskow, Merupa Buku, pp. 171-172) Konstanta dan variable memperjelas prinsip konsistensi. 3.2 GARIDA (GRID SYSTEM) Grid System dibangun dari garis-garis yang beraturan yang membentuk suatu kesatuan digunakan untuk memecahkan permasalahan penataan elemenelemen visual dalam sebuah ruang agar terlihat beraturan, harmoni, dan memiliki alur. Grid System digunakan Sebagai perangkat untuk mempermudah menciptakan sebuah komposisi visual. Untuk menjaga konsistensi dalam melakukan repetisi dari sebuah kompisisi yang sudah diciptakan. Adapun tujuan utama Grid System untuk menciptakan suatu rancangan yang komunikatif dan memuaskan secara estetik.2 3.3 PENGGUNAAN TIPOGRAFI, WARNA DAN ILUSTRASI Di dalam Desain Grafis, tipografi didefinisikan sebagai suatu proses seni untuk menyusun bahan publikasi menggunakan huruf cetak3. Oleh karena itu, “menyusun” meliputi merancang bentuk huruf cetak hingga merangkainya dalam sebuah komposisi yang tepat untuk memperoleh suatu efek tampilan yang dikehendaki. Dalam Desain Komunikasi Visual tidak bisa lepas dari tipografi sebagai unsur pendukungnya. Perkembangan tipografi banyak dipengaruhi oleh faktor budaya dan teknik 2 Mengenal Grid System,
http://www.satriamultimedia.com/artikel_teori_tentang_layout_desain.html Kusrianto, Tipografi Komputer Untuk Desainer Grafis, ( Yogyakarta, Penerbit Andi : 2004) Hal 1
3 Adi
pembuatan. Karakter tipografi yang ditimbulkan dari bentuk hurufnya bisa dipersepsikan berbeda. Rangkaian huruf dalam sebuah kata atau kalimat bukan hanya berarti sebuah makna yang mengacu pada sebuah objek atau gagasan, tetapi juga memiliki kemampuan untuk menyuarakan citra atau kesan secara visual, karena dalam suatu huruf terdapat nilai fungsional dan nilai estetika, pemilihan jenis huruf pun harus disesuaikan dengan citra yang ingin diungkapkan. Huruf-huruf dapat digolongkan menurut jenisnya yaitu: 1. Roman, pada awalnya adalah kumpulan huruf kapital seperti yang biasa ditemui di pilar dan prasasti Romawi, namun kemudian definisinya berkembang menjadi seluruh huruf yang mempunyai ciri tegak dan didominasi garis lurus kaku. 2. Serif, memiliki sirip, kaki, atau serif yang berbentuk lancip pada ujungnya, dan ketebalan dan ketipisan yang kontras pada garis-garis hurufnya. Kesan yang ditimbulkan adalah klasik, anggun, lemah gemulai dan feminin. 3. Egyptian, jenis huruf yang memiliki ciri kaki, sirip, atau serif yang berbentuk persegi seperti papan dengan ketebalan yang sama atau hampir sama. Kesan yang ditimbulkan adalah kokoh, kuat, kekar dan stabil. Egyptian populer dengan sebutan slab serif. 4. Sans Serif, jenis huruf yang tidak memiliki kaki, atau serif jadi huruf jenis ini tidak memiliki sirip pada ujung hurufnya dan memiliki ketebalan huruf yang sama atau hampir sama. Kesan yang ditimbulkan oleh huruf jenis ini adalah modern, kontemporer dan efisien. 5. Script, menyerupai goresan tangan yang dikerjakan dengan pena, kuas atau pensil tajam dan biasanya miring ke kanan. Kesan yang ditimbulkannya adalah sifat pribadi dan akrab. 6.
Miscellaneous,
merupakan
jenis
huruf
pengembangan
dari
bentukbentuk yang sudah ada. Ditambah hiasan dan ornamen, atau garis-garis dekoratif. Kesan
yang dimiliki adalah dekoratif dan ornamental. Tipografi dapat dikatakan alat komunikasi apabila tipografi tersebut dapat berkomunikasi dalam bentuknya yang paling kuat, jelas (clarity), dan terbaca (legibility). Eksekusi terhadap desain tipografi dalam rancang grafis pada aspek legibility akan mencapai keberhasilan bila melalui proses investigasi terhadap makna, alasan-alasan kenapa teks harus dibaca, dan siapa yang membacanya. Tipografi Merupakan unsur penting dalam layout. Tipografi sebaiknya tidak dipahami sebatas memilih jenis huruf tetapi juga soal mengorganisasikan huruf. Pengorganisasian tersebut tak sebatas memilih jenis huruf yang cocok untuk headline,subheadline, body text, caption, dll. Pengorganisasian di sini meliputi pengaturan jarak antar baris, antar huruf, antar kata, spasi, termasuk memastikan bentuk/anatomi huruf yang sebaiknya memiliki perbedaan dengan angka (misalkan huruf i capital sebaiknya tidak sama dengan angka 1). Pemilihan jenis huruf juga dengan memperhatikan kelengkapan seri huruf seperti regular, bold, bold italic, italic. Tipografi pun termasuk ke dalam prinsip konstanta dan variabel. Misalkan, body text surat kabar atau jurnal umumnya merupakan konstanta, baik jenis maupun ukuran. Sedangkan untuk headline selain memiliki konstanta pada jenis huruf biasanya memiliki variabel ukuran dengan alasan pertimbangan keseimbangan ruang. Disamping itu, body text yang konstan berkaitan dengan hitungan jumlah karakter yang telah disesuaikan dengan kebutuhan ruang/kolom. Warna juga merupakan unsur yang paling penting dan berpengaruh dalam desain layout. Warna, sebagai unsur visual yang berkaitan dengan bahan yang mendukung keberadaannya ditentukan oleh jenis pigmennya. Kesan yang diterima oleh mata lebih ditentukan oleh cahaya. Menurut Maran L. David dalam bukunya Visual Design in Dress (1987:119) yang dikutip Sulasmi Darmaprawira, menggolongkan warna menjadi dua, yaitu earna eksternal ddan internal. Warna eksternal adalah warna yang bersifak fisika atau faali,
sedangkan warna internal adalah warna sebagai persepsi manusia, secara manusia melihat warna kemudian pengolahanya diotak dan cara mengekspresikanya.4 Warna merupakan pelengkap gambar serta mewakili suasana kejiwaan pembuat gambar dalam berkomunikasi. Warna juga merupakan unsur yang sangat tajam untuk menyentuh kepekaan penglihatan sehingga mampu merangsang munculnya rasa haru, sedih, gembira, mood, semangat dan lainnya. Secara visual, warna memiliki kekuatan yang mampu mempengaruhi citra orang yang melihatnya. Masing-masing warna mampu memberikan respon secara psikologis. Molly E. Holzschlag (seperti dikutip Kusrianto, 2007), seorang pakar tentang warna, dalam tulisannya Creating Color Schem membuat daftar mengenai kemampuan masing-masing warna ketika memberikan respon secara psikologis, seperti warna merah mampu memberikan respon yang ditimbulkan kekuatan, bertenaga, kehangatan, nafsu, cinta, agresifitas, bahaya; warna biru menimbulkan kepercayaan, konservatif, keamanan, teknologi, kebersihan, perintah; warna hijau menimbulkan kesan alami, kesehatan, pandangan yang enak, kecemburuan, pembaruan; warna kuning menimbulkan rasa optimis, harapan, filosofi, ketidakjujuran/ kecurangan, pengecut, pengkhianatan; warna ungu menimbulkan spiritual, misteri, keagungan, perubahan, bentuk, galak, arogan; warna orange menimbulkan energi keseimbangan, kehangatan; warna coklat menimbulkan respon dapat dipercaya, nyaman, bertahan; warna abu-abu menimbulkan intelek, futuristik, modis, kesenduan, merusak; dan warna putih menimbulkan rasa bersih, kemurnian/ suci, kecermatan, innocent (tanpa dosa), steril, kematian Dalam sebuah layout, warna berpesan untuk menciptakan mood, menarik perhatian, menandai teks atau bagian yang penting, dan mengatur layout. Semua warna akan berkomunikasi dengan baik dan indah jika digunakan pada tempat yang tepat, dengan perpaduan yang tepat pula. Menurut Sigit Santoso, ilustrasi berasal dari kata Latin illustre yang artinya menerangkan. Ilustrasi dapat berupa gambar, simbol, relief, atau musik yang bertujuan untuk mengkomunikasikan atau menjelaskan sesuatu. Menurut 4 Sulasmi Darmaprawira W.A, Warna, Teori dan Kreatifitas Penggunaanya ( Bandung, Penerbt ITB :2002) Hal 30
Simmon Jennings dalam bukunya yang berjudul ”The Complete Guide to Advanced Illustration and Design”, ilustrasi memiliki tiga fungsi, yaitu ilustrasi sebagai informasi, ilustrasi sebagai dekorasi, dan ilustrasi sebagai komentar. 3.4 MEDIA PROMOSI DAN PENGERTIANNYA 1. Poster Poster adalah sebuah komposisi gambar dan tulisan yang dicetak di kertas berukuran besar. Ukuran tulisan di dalamnya bervariasi. Judul poster biasanya ditulis besar sehingga bisa terbaca dengan mudah oleh orang yang tidak sengaja melihatnya. Kemudian, informasi detailnya ditulis lebih kecil agar orang mau mendekat untuk bisa membacanya. Poster biasanya ditempel di tempat-tempat yang mudah banyak dilewati dan dilihat, misalnya papan pengumuman, di pohon, di dinding tepi jalan, atau di tiang rambu lalu lintas. Poster biasanya ditempel setinggi pandangan mata manusia supaya mudah ditangkap oleh mata. 2. Spanduk Pengertian spanduk adalah kain panjang yang dibentangkan dan berisi informasi singkat tentang suatu produk atau peringatan umum. Belakangan ini, spanduk menjadi pilihan media promosi paling favorit karena harganya yang murah namun ukurannya besar sehingga mudah tertangkap oleh target konsumen. Spanduk biasanya dipajang di tepi jalan atau melintang di tengah jalan sehingga banyak terbaca oleh pengguna jalan yang melewatinya. 3. Leaflet Leaflet adalah sebuah informasi yang dicetak di selembar kertas kecil agar mudah dibagikan dan dibawa orang. Terkadang, selembar leaflet dilipat menjadi dua atau tiga supaya terlihat lebih ringkas dan praktis. Tujuan dari leaflet adalah untuk menyebar luaskan suatu informasi. Leaflet biasanya dicetak dalam jumlah
banyak dan dibagikan ke masyarakat yang menjadi target penyampaian informasinya. 4. Flyer Pada dasarnya, flyer memiliki bentuk yang mirip dengan leaflet, yaitu lembaran kertas kecil. Bedanya, flyer biasanya menggunakan kertas jenis murah misalnya kertas tipis atau kertas buram. Tulisan atau gambar yang dicetak pun tidak banyak warnanya. Flyer memang sengaja dibuat seperti ini untuk meminimalkan anggaran. 5. Katalog Yang dimaksud dengan katalog adalah daftar informasi tentang produk – produk yang dijual oleh satu perusahaan atau agen pemasaran. Katalog biasanya digunakan jika mereka memiliki berbagai pilihan produk. Tujuannya adalah untuk memberi cukup informasi tentang produk – produk tersebut sehingga memudahkan konsumen untuk memilih produk yang diinginkannya. Katalog itu sendiri bisa berbentuk buku kecil, buku besar, atau bahkan sekedar lembaran ukuran sedang. Umumnya, katalog juga disertai dengan gambar produk.5
5
Pengertian Spanduk, Banner, Leaflet, dan Media Promosi Lainnya http://kelasbelajarku.blogspot.com/2013/10/pengertian-spanduk-banner-leaflet-dan.html