BAB III TEORI PENUNJANG Untuk menunjang laporan Kerja Praktik ini dibutuhkan beberapa teori-teori penunjang sebagai referensi praktikan untuk membuat sebuah perancangan
dari
proyek
yang
diberikan
perusahaan.
Teori-teori
penunjang yang digunakan yaitu: A. Pengertian Desain Grafis Definisi Desain Grafis adalah salah satu bentuk seni lukis (gambar) terapan yang memberikan kebebasan kepada sang desainer (perancang) untuk memilih, menciptakan, atau mengatur elemen rupa seperti ilustrasi, foto, tulisan, dan garis di atas suatu permukaan dengan tujuan untuk diproduksi dan dikomunikasikan sebagai sebuah pesan. Gambar maupun tanda yang digunakan bisa berupa tipografi atau media lainnya seperti gambar atau fotografi.Desain grafis umumnya diterapkan dalam dunia periklanan, packaging, perfilman, dan lain-lain. (www.sosmiadi.com) Desain grafis dapat diartikan sebagai proses pemikiran yang diwujudkan dalam gambar. Desain grafis pada awalnya diterapkan untuk media-media statis, seperti buku, majalah, dan brosur. Sebagai tambahan, desain grafis juga diterapkan dalam media promosi cetak, yang sering kali disebut sebagai desain komunikasi visual. (www.sosmiadi.com) Batas dimensi pun telah berubah seiring perkembangan pemikiran tentang desain. Desain grafis bisa diterapkan menjadi sebuah desain lingkungan yang mencakup pengolahan ruang. Ada beberapa tokoh menyatakan pendapatnya tentang desain grafis antara lain : Menurut Suyanto desain grafis didefinisikan sebagai ” aplikasi dari keterampilan seni dan komunikasi untuk kebutuhan bisnis dan industri“. Aplikasi-aplikasi ini dapat meliputi periklanan dan penjualan produk, menciptakan identitas visual untuk institusi, produk dan perusahaan, dan
9
lingkungan grafis, desain informasi, dan secara visual menyempurnakan pesan dalam publikasi. Sedangkan Jessica Helfand mendefinisikan desain grafis sebagai kombinasi kompleks katakata dan gambar, angka-angka dan grafik, fotofoto dan ilustrasi yang membutuhkan pemikiran khusus dari seorang individu yang bisa menggabungkan elemen-eleman ini, sehingga mereka dapat menghasilkan sesuatu yang khusus, sangat berguna, mengejutkan atau subversif atau sesuatu yang mudah diingat. Menurut Danton Sihombing desain grafis mempekerjakan berbagai elemen seperti marka, simbol, uraian verbal yang divisualisasikan lewat tipografi dan gambar baik dengan teknik fotografi ataupun ilustrasi. Elemen-elemen tersebut diterapkan dalam dua fungsi, sebagai perangkat visual dan perangkat komunikasi. Menurut Michael Kroeger visual communication (komunikasi visual) adalah latihan teori dan konsep-konsep melalui terma-terma visual dengan menggunakan warna, bentuk, garis dan penjajaran (juxtaposition). Sedangkan Blanchard mendefinisikan desain grafis sebagai suatu seni komunikatif yang berhubungan dengan industri, seni dan proses dalam menghasilkan gambaran visual pada segala permukaan. B. Elemen Grafis dan Media Promosi 1. Elemen Grafis a. Garis Garis dalam desain grafis dibagi menjadi 4, yaitu: vertikal, horisontal,
diagonal, dan kurva. Dalam pekerjaan desain grafis, garis
digunakan untuk memisahkan posisi antara elemen grafis lainnya di dalam halaman. Selain itu bisa digunakan sebagai penunjuk bagian-bagian tertentu dengan tujuan sebagai penjelas kepada pembaca. Garis juga digunakan sebagai pemisah antara dua bagian publikasi yang berbeda atau memberikan penekanan. Seperti yang terlihat di bawah ini garis horisontal diterapkan memisahkan informasi dalam iklan sebuah buku. Di bagian atas garis adalah informasi buku. Sedangkan di
10
bawahnya
adalah
informasi
mengenai
penulis.
(coretangtangan.blogspot.com)
b. Huruf Jenis huruf, tentu saja ada di sekitar kita. Dalam desain grafis, tujuannya adalah untuk tidak hanya menempatkan teks saja pada artwork, tetapi lebih untuk memahami dan menggunakannya secara efektif untuk komunikasi. Pilihan font (tipografi), ukuran, alignment, warna, dan jarak semua ikut bermain. Jenis huruf dapat diambil lebih lanjut dengan menggunakannya
untuk
menciptakan
bentuk
dan
gambar.
(coretangtangan.blogspot.com)
c. Bentuk Bentuk adalah suatu bidang yang terjadi karena dibatasi oleh sebuah kontur (garis) dan atau dibatasi oleh adanya warna yang berbeda atau oleh gelap terang pada arsiran atau karenanya adanya tekstur. Bentuk bisa berupa wujud alam (figur), yang tidak sama sekali menyerupai wujud alam (non figur). Bentuk memiliki perubahan wujud berupa stilisasi, distorsi, dan transformasi. Makna ini dikonstruksi dalam grafis dua dimensi. Lazim juga disebut area. Sedangkan dalam grafis 3 dimensi bentuk disamaartikan dengan massa. (coretangtangan.blogspot.com) d. Ruang Ruang terjadi karena adanya persepsi mengenai kedalaman sehingga terasa jauh dan dekat, tinggi dan rendah, tampak melalui indra penglihatan. Elemen ini dalam praktik desain grafis koran misalnya digunakan sebagai elemen ruang bernafas bagi mata pembaca. Hal ini dimaksudkan agar tidak terlalu lelah membaca teks yang terlalu panjang. Ruang kosong memberikan penegasan pemisah antar kolom teks koran. Selain itu memberikan kesan desain yang lapang dan rapi. Hal ini diistilahkan dengan white space (ruang kosong). Ruang kosong berarti ketidakberadaan teks ataupun gambar. Benarbenar kosong, dan bukan berarti tempat yang terbuang dan sia-sia, bukan sama sekali. Ruang kosong itu adalah bahasa tersendiri dari desain yang anda buat. (coretangtangan.blogspot.com)
11
e. Tekstur Tekstur adalah unsur rupa yang menunjukkan rasa permukaan bahan (material), yang sengaja dibuat dan dihadirkan dalam susunan untuk mencapai bentuk rupa, baik dalam bentuk nyata ataupun semu. Misalnya kesan tekstur kayu, bulu atau gelas. Sedangkan
menurut
Kusmiati
dalam
“Teori
Dasar
Desain
Komunikasi Visual”, tekstur adalah sifat dan kualitas fisik dari permukaan suatu bahan (material), seperti kasar, mengkilap, pudar, kusam, yang dapat diterapkan secara kontras, dan serasi. (coretangtangan.blogspot.com) f. Warna Warna
ditimbulkan
oleh
perbedaan
kualitas
cahaya
yang
direfleksikan atau dipancarkan oleh obyek. Pada saat kita melihat warna, sebenarnya kita melihat gelombang cahaya yang dipantulkan atau dipancarkan oleh obyek yang kita lihat. (Wartmann, 2004). 2. Media Promosi Media promosi adalah alat penghantar pesan promosi tersebut. Media promosi yang paling tua dan sangat efektif adalah media dari mulut ke mulut. Menggunakan media ini memang sangat efektif, tetapi kurang efisien karena kecepatan penyampaianya kurang bisa diukur dan diperkirakan. (musliadipnl.wordpress.com) Media promosi yang klasik mungkin saja berupa brosur, poster, booklet, leaflet, spanduk, baligho, billboard, neon box, standing banner, kartu nama, kop surat, seragam pegawai, jam dinding, poster di mobil/truk, piring/gelas, iklan di tv, radio, spanduk terbang (ditarik pesawat), balon udara, iklan di media cetak, daftar menu, daftar harga dan sebagainya. (musliadipnl.wordpress.com)
Beberapa contoh media promosi cetak yaitu: a. Poster Poster adalah gambar pada selembar kertas berukuran besar yang digantung atau ditempel di dinding atau permukaan lain. Poster merupakan alat untuk mengiklannkan sesuatu, sebagai alat propaganda,
12
dan protes, serta maksud-maksud lain untuk menyampaikan berbagai pesan. Selain itu, poster juga dipergunakan secara perorangan sebagai sarana dekorasi yang murah meriah terutama bagi anak muda. (Ensiklopedia Wikipedia)
Dari kedua definisi tersebut diatas, jelaslah bahwa poster adalah salah sau bagian seni grafis yang memiliki gaya, aliran, maupun trend tersendiri yang tidak lepas dari suatu zaman. Oleh karena itu poster dibuat untuk menyampaikan pesan atau informasi, maka poster akan menjadi elemen dalam Desain Komunikasi Visual. b. Leaflet Selebaran atau leaflet adalah lembaran kertas berukuran kecil mengandung pesan tercetak untuk disebarkan kepada umum sebagai informasi mengenai suatu hal atau peristiwa. Leaflet juga diartikan sebagai salah satu media yang menggunakan selembar kertas yang berisi tulisan cetak tentang suatu masalah khusus untuk sasaran yang dapat membaca
dan
biasanya
disajikan
dalam
bentuk
lipatan
yang
dipergunakan untuk penyampaian informasi atau penguat pesan yang disampaikan. c. Id card Id card adalah kartu identitas yang tertulis dalam sebuah kartu dengan bahan plastik/pvc atau juga kertas, yang berisi beberapa informasi data pribadi dan instansi/organisasi yang mengeluarkan kartu tersebut. Kartu identitas atau ID memiliki fungsi tidak hanya sebagai kartu identitas karyawan perusahaan atau instansi/organisasi, akan tetapi memberi arti tersendiri dalam mendukung formalitas dan image perusahaan. d. Spanduk Spanduk adalah media informasi yang berupa kain berukuran panjang 5 meter sampai 8 meter,biasanya dipasang di tepi-tepi jalan dengan cara dibentangkan. Spanduk berisi huruf/kalimat informasi dan gambar.teknik pembuatanya dapat dikerjakan dengan tangan secara langsung (menggunakan cat), teknik sablon (screen printing) dan offset (cetak mesin) dan warna hitam atau putih atau berwarna.
13
Spanduk
merupakan
media
promosi
yang
cukup
populer
belakangan ini karena harganya yang murah dan proses pengerjaannya yang cepat. Jaman sekarang ini sudah banyak perusahaan yang bergerak di bidang periklanan memiliki mesin digital print sendiri. e. Backdrop atau background Background atau bisa juga disebut “latar belakang”, adalah bidang gambar yang terletak pada posisi yang paling jauh dari orang yang melihat objek. Namun memiliki kualitas gambar yang jelas dan besar sehingga dapat terlihat dengan jelas. Background ini dapat berfungsi sebagai media promosi untuk acara tersebut, perusahaan terkait dan sponsor. C. Warna dan Karakter Huruf (Tipografi) 1. Warna Warna adalah suatu mutu cahaya yang dipantulkan dari suatu objek ke mata manusia. Hal ini menyebabkan kerucut-kerucut mata pada retina bereaksi, yang memungkinkan timbulnya gejala pada objek-objek yang
dilihat
sehingga
dapat
mengubah
persepsi
manusia.
(www.ilmugrafis.com)
Warna mempunyai fungsi sebagai berikut : a. Untuk identifikasi b. Untuk menarik perhatian c. Untuk menarik pengaruh psikologi d. Untuk menghias produk e. Menciptakan suatu citra f. Untuk mendorong tindakan g. Untuk memastikan keterbacaan maksimum h. Untuk memproteksi dari cahaya i. Untuk mengendalikan temperatur j.
Untuk membangkitkan minat pada mode Pada tahap psikologi nilai asosiasi dengan beberapa warna dapat
menyebabkan dampak yang besar dalam pandangan dan perasaan pada
14
sebuah objek. Arti dan simbolis warna dibedakan oleh kebudayaan, tetapi nilai berkut sering diasosiasikan dengan warna yang spesifik : 1. Merah Gairah, kekuatan, kekuasaan, dan bahaya. 2. Kuning Mudah bergaul, optimis, pecemburu. 3. Orange Kreatif, kehangatan dan petualang. 4. Hijau Penyembuhan, kemakmuran hidup, generasi dan kesedihan. 5. Biru Setia, integritas, remaja, kepercayaan, dan kesedihan. 6. Ungu Pemberi, mistik, imajinasi. 7. Cokelat Bumi, alami, stabil, dan seimbang. 8. Putih Kesucian dan kebajikan. 9. Hitam Misteri, kematian, kelahiran, dan penghancuran. 2. Karakter Huruf (Tipografi) Tipografi adalah seni memilih jenis huruf, dari ratusan jumlah rancangan desain jenis huruf yang tersedia, menggabungkan dengan jenis huruf yang berbeda, menggabungkan sejumlah kata yang sesuai dengan ruang yang tersedia dan menandai naskah untuk proses typesetting, menggunakan ketebalan dan ukuran huruf yang berbeda. Tipografi yang baik mengarah pada keterbacaan dan kemenarikan dan desain huruf tertentu yang dapat menciptakan gaya dan karakter atau menjadi karakteristik subjek yang diiklankan. (helliumworks.blogspot.com) Perkembangan tipografi saat ini mengalami perkembangan dari fase penciptaan dengan tangan (hand drawn) hingga mengalami
15
komputerisasi. Fase komputerisasi membuat penggunaan tipografi menjadi lebih mudah dan dalam waktu yang lebih cepat dengan jenis pililhan yang ratusan jumlahnya. (helliumworks.blogspot.com) Berikut ini beberapa jenis huruf berdasarkan klasifikasi yang dilakukan James craig, antara lain sebagai berikut: 1. Roman Ciri dari huruf ini adalah memiliki sirip atau kaki yang berbentuk lancip pada ujungnya. Huruf Roman memiliki ketebalan dan ditimbulkan adalah klasik, anggun, lemah gemulai, dan feminin.
Gambar 2. Huruf Serif Sumber: Tri Angga Cahyo Gumelar (2012)
2. Egyptian Adalah jenis huruf yang memiliki ciri kaki atau sirip yang berbentuk persegi papan dengan ketebalan yang sama atau hampir sama. Kesan yang ditimbulkan adalah kokoh, kuat, kekar dan stabil.
Gambar 3. Huruf Egyptian Sumber: Tri Angga Cahyo Gumelar (2012)
3. Sans Serif Pengertian sans serif adalah tanda sirip/serif, jadi huruf jenis ini tidak memiliki sirip pada ujung hurufnya dan memiliki ketebalan huruf yang sama. Kesan yang ditimbulkan oleh huruf jenis ini adalah modern kontemporer dan efisien.
Gambar 4. Huruf Sans Serif Sumber: Tri Angga Cahyo Gumelar (2012)
16
4. Script Huruf script menyerupai goresan tangan yang dikerjakan dengan pena, kuas atau pensil tajam biasanya miring ke kanan. Kesan yang ditimbulkan adalah sifat pribadi dan akrab.
Gambar 5. Huruf Script Sumber: Tri Angga Cahyo Gumelar (2012)
5. Miscellaneous Huruf jenis ini merupakan pengembangan dari bentuk-bentuk yang sudah ada. Ditambah hiasan dan ornamen atau garis-garis dekoratif. Kesan yang dimiliki adalah dekoratif dan ornamental.
Gambar 6. Huruf Miscellaneous Sumber: Tri Angga Cahyo Gumelar (2012)
D. Layout Media Promosi Poster Layout adalah usaha untuk menyusun, menata unsur-unsur grafis (teks dan gambar) menjadi media komunikasi yang efektif. (dreamer-layout.blogspot.com) Jika data/unsur grafis dan warna yang akan dipakai telah dipastikan sebelumnya maka selanjutnya kita dapat melakukan proses tata letak / layout,
namun
pekerjaan
layout
ini
memiliki
pertimbangan
bagi
pengembangan tata letak adalah : 1. Keseimbangan (balance) Penataan
unsur-unsur
untuk
mencapai
suatu
kesan
yang
menyenangkan untuk dilihat.
17
2. Lawanan (contrast) Penggunaan ukuran, kepekatan dan warna yang sangat berbedabeda dalam rangka menarik perhatian. 3. Perbandingan (proportion) Pertalian di antara obyek dan latar belakang keduanya tampak saling berinteraksi. 4. Alunan pirsa (gaze-motion) Penataan judul, illustrasi, naskah dan tanda-tanda identifikasi yang sedemikian rupa dalam rangka pengurutan yang paling egois. 5. Kesatuan (unity) Berbagai unsur iklan cetak di satukan dalam tata letak (layout). Dalam penyusunan layout terdiri dari beberapa pola kategorikategori layout antara lain : 1. Mondrian Element layout disusun dan diatur dengan mengisi setiap ruangnya dengan element copywriting dan visual dibuat seimbang. 2. Picture Window Menggunakan komposisi gambar yang mendominasi layout iklan, yang memiliki ruang sekitar 2/3 dengan headline beberapa kalimat dan body copy yang terbatas. 3. Copy Heavy Pola ini memberikan penekanan kepada headline dan body copy yang panjang serta illustrasi yang kecil atau tanpa illustrasi dan subheadline dipakai untuk menghilangkan kebosanan karena banyaknya copy iklan. 4. Frame Pengaturan copy iklan ini dengan illustrasi yang mengelilingi atau mendekap headline dan body copy yang berada di tengah-tengah. 5. Circus Bentuk layout ini tak tersusun dengan rapi sehingga bentuknya menarik dan menghibur, elemen-elemen yang terdapat di dalamnya.
18
E. Teori Layout Layout menurut Gavin Amborse & Paul Harris, (London 2005) adalah penyusunan dari elemen-elemen desain yang berhubungan kedalam sebuah bidang sehingga membentuk susunan artistik. Hal ini bisa juga disebut manajemen bentuk dan bidang. Tujuan utama layout adalah menampilkan elemen gambar dan teks agar menjadi komunikatif dalam sebuah cara yang dapat memudahkan pembaca menerima informasi yang disajikan. (thesis.binus.ac.id) Menurut Frank F Jefkin, untuk mendapatkan layout yang baik diperlukan adanya: 1. Kesatuan komposisi yang baik dan enak untuk dilihat. 2. Variasi, agar tidak monoton / membosankan. 3. Keseimbangan dalam layout sehingga terlihat sepadan, serasi dan selaras. 4. Irama, yang berupa pengulangan bentuk atau unsur-unsur layout dan warna. 5. Harmoni adalah keselarasan atau keserasian hubungan antara unsurunsur yang memberikan kesan kenyaman dan keindahan. 6. Proporsi, yang merupakan suatu perbandingan. 7. Kontras, yang merupakan perpaduan antara warna gelap dan terang.
F. Prinsip Layout Prinsip dasar layout adalah juga prinsip dasar desain grafis, antara lain : sequence (urutan), emphasis (penekanan), balance (keseimbangan), unity (kesatuan). Tugas desian grafis adalah menyampaikan pesan-pesan kepada
target
audience
melalui
suatu
karya
grafis.
(sinaudesain.blogspot.com)
1. Sequence (urutan) : membuat bagian2 prioritas dan mengurutkan dari yg harus dibaca pertama sampai ke ayang boleh dibaca belakangan. mengapa perlu sequence? karena jika informasi ditampilkan sama kuatnya, pembaca akan kesulitan menangkap pesannya. arah sequence, Z, 3, L, C, I.
19
2. Emphasis (penekanan), menekankan suatu urutan tertentu sesuai dengan sequence yg diinginkan. mengatur elemen-elemen layout. Beberapa caranya : a. Ukuran lebih besar. b. Warna yg kontras dengan background dan elemen lainnya meletakkan diposisi strategis yg menarik perhatian atas-bawah dan kiri-kanan. c. Gunakan bentuk dan style yg berbeda. 3. Balance (Keseimbangan),pembagian berat yg merata pada suatu bidang layout. 4. Unity (kesatuan), kesatuan atau keserasian bentuk, warna dll di suatu bidang layout.
20