BAB III RESUME KASUS
A. Pengkajian 1. Data identitas Asuhan keperawatan keluarga dilakukan pada tanggal 25 januari 2009 sampai dengan06 febuari 2009 pada keluarga Tn. M yang tinggal di kelurahan Tlogosari kulon Semarang. Latar belakang pendidikanTn. M tidak tamat SD dan bekerja sebagai tukang becak. Keluarga Tn. M termasuk extended family yang tediri dari Tn. M yang berusia 53 tahun sebagai kepala keluarga, istri Tn. M, Ny. S berusia 52 tahun bekerja sebagai buruh cuci, Ny. B berusia 70 tahun sebagai ibu dari Tn. M dan ke empat anak mereka yaitu An. SPD ( 22 tahun ), An. SPT (20 tahun ), An. SPY ( 18 tahun ) dan An.L ( 5 tahun).
40
Genogram : Ny. B 70 th Sehat
Tn. M 53 th
Ny. S 52 th
Sakit TBC
Sehat
An. Spd 22 tahun Sehat
An. Spt 20 th Sehat
An. Spd 22 tahun
An. Spt 20 th
Sehat
Sehat
Keterangan : : Laki – laki : Perempuan : Tinggal satu rumah : Hub. Pernikahan : Hub. Darah : Anggota keluarga yang diidentifikasi
41
2. Data fokus Saat ini keluarga Tn. M sedang berada pada tahap perkembangan dewasa awal dimana anak pertama berusia 22 tahun. Keluarga Tn. M berusaha memberikan kebebasan dan tanggung jawab pada anak – anaknya. Keluaga selalu berusaha mempertahankan hubungan intim dengan anggota keluarganya. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi adalah memperbaiki rumah, An. Spd belum bekerja sehingga tidak bisa membantu perekonomian keluarga. Dari hasil pengkajian tanggal 25 januari 2009 ditemukan data subyektif Tn. M mengatakan batuk berdahak, batuk semakin terasa jika malam hari. Keluarga mengatakan tidak tahu tentang TBC, keluarga hanya tahu
TBC adalah penyakit yang menular melalui udara. Keluarga
mengatakan tidak tahu cara merawat Tn. M yang sedang menderita TBC. Keluarga mengatakan tidak tahu cara memodifikasi lingkungan rumah dengan anggota keluarga sakit TBC. Tn. M mengatakan jika meludah disembarang tempat. Sedangkan data obyektif yang di dapat adalah Pemeriksaan fisik Tn. M : TD: 120/70 mmhg RR: 28X/ menit. Keluarga tidak mampu menjawab pertanyaan tentang penyakit TBC. Lantai rumah dalam keadaan lembab. Pencahayaan kurang, tidak ada jendela, ventilasi ditutup dengan jaring – jaring dari kawat. Penataan perabot rumah tidak teratur. Tn. M dan keluarga berinteraksi dengan jarak yang dekat.Peralatan
42
makan Tn. M dan keluarga menjadi satu. Tn. M dan keluarga berinteraksi dengan jarak yang sangat dekat.
B. Diagnosa Keperawatan Dari data yang didapat pada waktu pengkajian, Diagnosa keperawatan yang muncul adalah : 1. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas pada Tn. M dikeluarga Tn. M berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan TB. Paru. 2. Resiko terjadi penularan pada anggota keluarga yang lain di keluarga Tn. M berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan.
C. Intervensi Diagnosa I : Ketidakefektifan bersihan jalan nafas pada Tn. M dikeluarga Tn. M berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan TB. Paru. Tujuan umum : Bersihan jalan nafas kembali efektif setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 hari. Tujuan khusus : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 X 45 meenit diharapkan keluarga mampu : a. Mengenal masalah kesehatan 1) Keluarga mampu menyebutkan pengertian TB. Paru
43
2) Keluarga mampu menyebutkan penyebab TB. Paru 3) Keluarga mampu menyebutkan tanda dan gejala TB. Paru Kriteria evaluasi : Respon verbal Standar evaluasi : a)
TB paru adalah penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh mycobacterium tuberkulosa yang masuk melalui saluran pernafasan, pencernaan dan luka terbuka pada kulit.
b)
Tanda gejala TB. Paru adalah batuk terus menerus dan berdahak lebih dari 3 minggu atau lebih. Gejala tambahan yang sering dijumpai adalah demam, batuk darah, nyeri dada dan berkeringat pada malam hari.
b. Mampu mengambil keputusan yang tepat untuk mengatasi masalah 1) Keluarga mampu menyebutkan komplikasi TB. Paru 2) Keluarga mampu mengambil keputusan yang tepat untuk mengatasi masalah penyakit TB. Paru. Kriteria evaluasi : Respo Verbal dan afektif Standar evaluasi : a) komplikasi TB. Paru adalah penyebaran ke organ lain seperti otak, jantung dan ginjal. b) keputusan yang tepat mengatasi penyakit TB. Paru adalah dengan periksa ke layanan kesehatan dan minum obat secara rutin dan tidak putus – putus.
44
c. Mampu merawat anggota keluarga yang sakit 1) Keluarga mampu menyebutkan cara merawat anggota yang sakit TB. Paru 2) Menjelasksn cara mencegah supaya tidak terjadi penyakit berulang Kriteria evaluasi : Respon verbal dan psikomotor Standar evaluasi : Perawatan pada anggota keluarga yang sakit TB. Paru dapat dengan memberikan makanan yang bergizi daan ikut serta mengawasi anggota keluarga yang sakit TB. Paru dalam minum obat, menutup mulut pada waktu batuk atau bersin, tidak meludah sembarang tempat. Intervensi : 1) Kaji pengetahuan keluarga tentang TB. Paru 2) Diskusikan dengan keluarga tentang pengertian, tanda gejala, cara merawat anggota keluarga yang sakit. 3) Kaji penhetahuan keluarga tentang akibat lanjut dari TB. Paru. 4) Diskusikan dengan keluarga tentang akibat lanjut TB. Paru. 5) Motivasi keluarga untuk mengambil keputusan yang tepat. 6) Diskusikan denag keluarga tentang perawatan pada penderita TB. Paru. 7) Ajarkan cara batuk efektif 8) Beri kesempatan kepada keluarga untuk bertanya.
45
9) Evaluasi pemahaman keluarga tentang materi yang disampaikan. 10) Beri reinforcement positif atas keaktifan keluarga. 11) Motivasi keluarga untuk mengawasi Tn. M minum obat.
Diagnosa II : Resiko terjadi penularan pada anggota keluarga yang lain di keluarga Tn. M berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan. Tujuan umum : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 hari diharapkan tidak terjadi penularan penyakit TB. Paru. Tujuan khusus : Menyebutkan cara Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 X 45 meenit diharapkan keluarga mampu : d. memodifikasi lingkungan. 1) Keluarga mampu menyebutkan kriteria lingkungan yang baik. 2) Keluarga mampu memodifikasi lingkungan rumah. Kriteria evaluasi : Respon verbal dan psikomotor. Standar evaluasi : a)
kriteria lingkungan yang baik adalah pencahayaan cukup, ada ventilasi sebagai jalan pergantian udara.
b)
Cara memodifikasi lingkungan rumah dengan anggota keluarga ada yang menderita TB. Paru adalah keadaan rumah tidak lembab, jika meludah tidak di sembarang
46
tempat khususnya Tn. M jika meludah harusnya di dalan wadah yang ada tutupnya. e. memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada 1) Keluarga
mampu
menyebutkan
tempat
pelayanan
kesehatan yang bisa dimanfaatkan. Kriteria evaluasi : respon verbal dan psikomotor Standar evaluasi : Fasilitas layanan kesehatan yang dapat dimanfaatkan adalah : Puskesmas, dokter praktek, rumah sakit. Intervensi : 1) Kaji pengetahuan keluarga dalam memodifikasi lngkungan yang dapat dilakukan untuk menunjang perawatan TB. Paru. 2) Diskusikan bersama keluarga cara memodifikasi lingkungan. 3) Motivasi keluarga untuk berperilaku hidup sehat. 4)
Motivasi Tn. M unutuk menutup mulut jika batu dan meludah pada tempat yang tertutup.
5)
Kaji pengetahuan keluarga mengenai fasilitas kesehatan yang dapat dimanfaatkan.
6)
Jelaskan pada keluarga fasilitas yang dapat dimanfaatkan.
7) Berikesempatan keluarga untuk bertanya. 8) Evaluasi pemahaman keluarga tentang materi yang disampaikan. 9) Beri reinforcement atas keaktifan keluarga.
47
D. Implememtasi Tidakan keperawatan yang yang dilakukan untuk mengatasi masalah keperawatan adalah : 1. tanggal 25 januari 2009 pukul 14.00 WIB a. Mengkaji pengetahuan keluarga tentang TBC. b. Memberi pendidikan kesehatan tentang penyakit TBC. c. Mendiskusikan dengan keluarga tentang penyabab, tanda gejala dan cara merawat anggota keluarga yang sakit TBC. d. Mendiskusikan cara memodifikasi lingkungan rumah. e. Memberi reinforcement atas usaha keluarga memahami materi yang disampaikan. Respon: S: 1)
Keluarga mengatakan penyakit TBC adalah penyakit paru – paru yang disebabkan oleh kuman yang masuk lewat saluran pernafasan.
2)
keluarga mengatakan tanda gejala TBC adalah batuk, nafsu makan menurun dan berkeringat pada malam hari.
3)
Keluarga mengatakan cara merawat anggota keluarga yang sakit TBC adalah dengan makan makanan yang bergizi, mengawasi minum obat, memotivasi untuk teratur perisa ke Puskesmas.
4)
Keluarga mengatakan lingkungan yang baik adalah lingkungan yang cukup cahaya, ada ventilasi, penataan perabot yang teratur dan tidak pengap.
48
O: 1) Keluarga aktif selama pemberian pendidikan kesehatan. 2) keluarga mampu memahami materi yang disampaikan. A : Masalah teratasi sebagian P : Lanjutkan intervensi : 1) Pantau pemahaman keluarga terhadap materi yang diberikan. 2) Jika perlu berikan pendidikan kesehatan ulang. 3) Ajarkan cara batuk efektif untuk mengeluarkan sputum.
2. Tanggal 27 januari 2009 pukul 15.00 WIB a. Mengingatkan kontrak yang sudah disepakati b. Mengkaji pemahaman keluarga tentang materi yang disampaikan sebelumnya. c. Mengajarkan cara batuk efektif. d. Memotivasi Tn. M untuk teratur minum obat e. Memotifasi keluarga untuk mengawasi Tn. M minum obat secara tertur dan tidak putus – putus. f. Memantau perubahan lingkungan dirumah keluarga. g. Mengingatkan keluarga jadwal pengambilan obat TB. paru Respon : S: 1) Keluarga mengatakan TBC adalah penyakit paru – paru yang disebabkan oleh kuman dan menular melalui udara.
49
2) Keluarga mengatakan cara memodifikasi lingkungan ada dengan mengatur perabot rumah dan menjaga kebersihan lingkungan. 3) Keluarga mengatakan jadwal pengambilan obat adalah hari jum’at pada minggu pertama setiap bulannya O: 1) Keluarga
mampu
menyebutkan
materi
yang
disampaikan
sebelumnya. 2) Tn. M mampu melakukan cara batuk efektif. 3) Tatanan perabot rumah lebih rapi. 4) Tampak keluarga menjemur kasur. A: Masalah gangguan bersihan jalan nafas teratasi sebagian P: Lanjutkan intervensi : Motivasi klien untuk memodifikasi lingkungan. 3. tanggal 6 februari pukul 19.00 WIB a. Mengingatkan kembali kontrak yang telah disepakati sebelumnya. b. Memotivasi keluarga untuk merawat dan memodifikasi lingkungan. c. Memotivasi keluarga untuk menutup mulut ketika batuk. d. Menganjurkan keluarga untuk membuka ventilasi supaya terjadi pertukaran udara. e. Memberi reinforcement atas respon keluarga. Respon : S:
50
1) Keluarga
mengatakan
bersedia
merawat
dan
memodifikasi
lingkungan 2) Keluarga mengatakan cara memodifikasi lingkungan antara lain dengan membuka ventilasi dan menjaga kelembapan denga pencahayaan yang cukup. O: 1) Keluarga aktif selama pendidikan kesehatan berlangsung 2) Keluarga mampu memahami materi yang disampaikan : cara memodifikasi lingkungan adalah pencahayaan yang cukup dan menjaga kelembapan lingkungan. A : Masalah teratasi sebagian P : Lanjutkan intervensi : Pantau perkembangan penyakit ( terjadi penularan atau tidak )
E. Evaluasi Diagnosa I : Ketidakefektifan bersihan jalan nafas pada Tn. M dikeluarga Tn. M berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan TB. Paru. S: 1) Keluarga mengatakan penyakit TBC adalah penyakit paru – paru. 2) keluarga mengatakan tanda dan gejala TBC adalah batuk lebih dari 3 minggu, nafsu makan berkurang, berkeringat pada malam hari.
51
3) Keluarga mengatakan penyebab TBC adalah kuman yang masuk kedalam saliran pernafasan dan menular melalui udara yang terhirup oleh individu rentan. O: 1) Keluarga kooperatif 2) Keluarga mampu menyebutkan materi yang disampaikan. 3) Tn. M mampu melakukan cara batuk efektif. A : Masalah teratasi sebagian 1) Keluarga sudah mampu mengenal masalah 2) Keluarga mampu mengambil keputusan yang tepat P : Lanjutkan intervensi : Anjurkan pihak puskesmas memantau kemampuan keluarga untuk merawat anggota yang sakit Rencana tindak lanjut : Puskesmas : Pantau kemampuan keluarga melaksanakan tugas keluarga merawat anggota keluarga yang sakit setelah diberikan asuhan keperawatan Keluarga : Bantu Tn. M agar teratur minum obat dengan menjadi pengawas minum obat ( PMO )
Diagnosa II : Resiko terjadi penularan pada anggota keluarga yang lain di keluarga Tn. M berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan.
52
S: 1)
Keluarga mengatakan cara memodifikasi lingkungan adalah menjaga kelembapan dengan pencahayaan yang cukup.
2)
Keluarga
mengatakan
bersedia
merawat
dan
memodifikasi
lingkungan. O: 1)
Klien mampu memahami materi yang disampaikan tentang cara memodifikasi lingkungan
2)
Tatanan perabot rumah keluarga Tn. M lebih rapi
A : Maslah teratasi sebagian. 1) Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas layanan kesehatan yang ada. P : Lanjutkan intervensi : Anjurkan pihak Puskesmas untuk memantau kemampuan keluarga memodifikasi lingkungan Rencana tindak lanjut : Puskesmas : Pantau perkembangan penyakit : terjadi penularan atau tidak pada anggota keluarga yang lain maupun tetangga sekitarnya. Keluarga : Lakukan upaya pencegahan terjadi penularan dengan menutup mulut jika batuk, tidak berinteraksi dengan penderita dengan jarak yang terlalu dekat
53