BAB III REALISASI KEGIATAN MAHASISWA KKN A. Kegiatan Mandiri AZURA NOVITRI 1206103010065 Pendidikan Biologi 1.
Bidang yang Dipilih: Mengenalkan Sains untuk Anak-anak Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui
kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang. Pendidikan juga merupakan proses sepanjang hayat dan perwujudan pembentukan diri secara utuh dalam arti pengembangan segenap potensi dalam rangka pemenuhan dan cara komitmen manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial, serta sebagai makhluk Tuhan. Salah satu bidang pendidikan adalah bidang ilmu pengetahuan alam atau Sains merupakan ilmu yang mempelajari tentang alam. Sains itu adalah suatu cara atau metode untuk mengamati alam. Jadi penekanan dalam pembelajaran Sains adalah
pengembangan
kreativitas
anak
dalam
mengelola
pemikirannya
menghubungkan antara satu fenomena dengan fenomena lain yang ada dilingkungannya, sehingga memperoleh suatu gagasan (ide), pemahaman, serta pola baru dalam berfikir memahami suatu objek yang diamati. 2.
Maksud, Tujuan, dan Sasaran yang Ingin Dicapai Maksud dari kegiatan mengenalkan Sains untuk anak-anak bertujuan untuk
menumbuhkan wawasan dan pengetahuan mengenai hal-hal yang ada di sekitar mereka yang berkaitan dengan Sains. Sasaran kegiatan ini adalah anak-anak PAUD dan SD kelas 3-4 yang terletak di Meunasah Bak ‘U, Kecamatan Leupung, Kabupaten Aceh Besar. 3.
Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut Kegiatan mengenalkan Sains untuk anak-anak yang dilaksanakan oleh Azura
Novitri dibantu oleh Lizayana. Kegiatan ini telah dilaksanakan sebanyak 5 kali 13
pertemuan selama KKN yaitu pada tanggal 14, 17, 20, 21 dan 24 Agustus 2015 yang merupakan hari diadakannya sekolah Kreasi. Kegiatan belajar dilakukan di Balai Desa untuk anak-anak Paud dan di sekitar hutan untuk anak-anak SD kelas 34 yang terletak di Meunasah Bak ‘U, Kecamatan Leupung, Kabupaten Aceh Besar. Kegiatan belajar dilakukan pada peserta PAUD terdiri atas 9 orang dengan 6 lakilaki dan 3 perempuan. Sedangkan pada peserta SD sejumlah 8 orang dengan lakilaki 4 orang dan perempuan 4 orang. Peserta didik yang berasal dari PAUD awalnya digali pengetahuannya mengenai hewan yang hidup di laut dan namanya melalui media gambar. Lalu diperkenalkan mengenai nama dan ciri dari hewan-hewan tersebut. Sedangkan untuk anak-anak SD kelas 3-4, digali terlebih dahulu pengetahuan mereka mengenai ekosistem, lalu dijelaskan pengertiannya. Diberi kesempatan untuk mengambil komponen ekosistem yang biotik dan abiotik, agar mereka dapat membedakannya. Diberikan contoh dari ekosistem berupa hutan. Digali pengetahuan mereka mengenai hutan, dijelaskan hal-hal yang berkaitan dengan hutan. 4.
Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat Faktor pendukung keberhasilan pelaksanaan kegiatan ini adalah adanya
sekolah kreasi, hutan sebagai sarana tempat berlangsungnya proses belajar mengajar, dukungan dari warga, pak Keuchik serta dukungan dari teman-teman sekelompok. Sedangkan faktor penghambatnya adalah anak-anak terlalu suka bermain, sehingga terkadang mengabaikan apa yang disampaikan karena sibuk dengan apa yang sedang dimainkan.
14
Haris Munandar 1206103040055 FKIP/ Kimia 1. Bidang Kegiatan yang Dipilih : Mengadakan bimbingan belajar IPA berbasis pendekatan eksperiment (sains) kepada peserta didik SD. Bimbingan belajar merupakan salah upaya untuk meningkatkan kualitas belajar peserta didik. Melalui bimbingan belajar diharapkan peserta didik memperoleh pengajaran tambahan dalam upaya meningkatkan hasil belajar. Anak-anak di desa Meunasah Bak’ U belum terlalu mengenal pembelajaran yang berbasis eksperiment. Padahal dalam kurikulum 2013, pembelajaran di sekolah dilakukan dengan pendekatan saintifik. Berdasarkan permasalahan tersebut maka dilakukan program bimbingan belajar yang berbasis pendekatan saintifik kepada peserta didik yang ada di Gampong Meunasah Bak U. Bimbingan belajar dilakukan dalam bentuk pengajaran secara langsung dengan cara mendemonstrasikan percobaan-percobaan sederhana. Kemudian oleh peserta didik menyimpulkan maksud atau makna yang terkandung dalam percobaan tersebut. Bimbingan belajar juga dilakukan melalui penyelesaian soalsoal IPA yang berkaitan dengan hasil percobaan. Pada kegiatan ini evaluasi yang dilakukan dalam 2 bentuk, yaitu evaluasi melalui umpan balik setelah kegiatan berlangsung dan evaluai melalui penerapan konsep secara nyata dalam kehidupan sehari-hari.
2. Maksud, Tujuan dan Sasaran yang Ingin Dicapai a. Maksud Maksud dari kegiatan ini yaitu memperkenalkan peserta didik kepada pembelajaran dengan pendekatan saintifik serta membantu dalam pengerjaan soal-soal yang berkaitan dengan pelajaran IPA. b. Tujuan Tujuan dari kegiatan ini yaitu untuk memberikan pengetahuan dasar kepada peserta didik tentang pembelajaran dengan pendekatan saintifik.
15
c. Sasaran yang ingin dicapai Sasaran dari kegiatan ini yaitu anak-anak sekolah dasar (SD) kelas 4-6 di Gampong Meunasah Bak U, Kec. Leupung, Kab. Aceh Besar.
3. Waktu Pelaksanaan Hari
: Minggu
Tanggal
: 16 & 23 Agustus 2015
Pukul
: 16.45 -18.00 WIB
4. Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut Bimbingan Belajar dengan pendekatan saintifik untuk anak-anak Gampong Meunasah Bak U dilaksanakan oleh Haris Munandar dibantu oleh Malik Yakubi, Suci Hatru ramadhani, Husnul Yaqin dan Muzakiruddin. Kegiatan tersebut dilaksanakan sebanyak 2 kali selama pelaksanaan KKN yaitu pada Hari Minggu tanggal 16 dan 23 Agustus 2015. Waktu pelaksanaan kegiatan ini bersamaan dengan pelaksanaan program sekolah kreasi yang merupakan program kelompok. Kegiatan ini dilaksanakan di pelataran balai desa Gampong Meunasah Bak U selama lebih kurang satu setengah jam. Jumlah peserta pada hari pertama sebanyak 15 orang dan pada hari kedua sebanyak 13 orang. Peserta terdiri atas anak laki-laki dan perempuan yang duduk di bangku sekolah SD kelas 4, 5 dan 6. Para peserta diajarkan melalui demontrasi secara langsung percobaan-percobaan IPA sederhana oleh mahasiswa KKN. Hasil yang dicapai setelah kegiatan tersebut, umumnya 85% para peserta mengerti terhadap konsep yang diajarkan. Hal tersebut teramati ketika mereka berhasil menyimpulkan konsep yang terdapat dibalik eksperiment yang dilakukan. Para peserta juga terlibat secara aktif dalam proses belajar mengajar. Mereka juga berhasil menerapkan konsep yang telah diajarkan secara nyata. Contohnya, pada pertemuan kedua para peserta diajarkan tentang konsep 3R (Reduce, Reuse dan Recycle) melalui pengolahan barang bekas menjadi miniatur mobil-mobilan dan bunga plastik. Setelah kegiatan selesai mereka diminta untuk menerapkan konsep tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Hasil yang diperoleh adalah mereka berhasil menerapkan konsep tersebut pada penggunaan kardus bekas menjadi vas 16
bunga dan bingkai foto. Selanjutnya, diharapkan kepada orang tua peserta didik dan guru untuk memfasilitasi lebih lanjut kegiatan bimbingan belajar ini baik di rumah maupun di sekolah. Tindak lanjut sangat diperlukan karena pembelajaran seperti ini mampu mendorong anak-anak untuk berkreasi dan tentunya mendekatkan mereka kepada tuntutan kurikulum 2013.
5. Faktor Pendukung dan penghambat a. Faktor pendukung Keberhasilan pelaksanaan program Bimbingan Belajar dengan pendekatan saintifik untuk anak-anak Gampong Meunasah Bak U didukung oleh faktorfaktor, yaitu : 1) Fasilitas belajar tersedia, seperti : Ruangan dan papan tulis. 2) Dukungan dari rekan mahasiswa KKN yang membantu terlaksananya program. 3) Pembelajaran yang berbasis bermain dan berkreasi membuat anak-anak tidak cepat bosan. 4) Adanya dukungan dari masyarakat gampong dan orang tua peserta, sehingga kegiatan tersebut terlaksana aman dan nyaman. 5) Adanya keterlibatan secara langsung orang tua peserta. b. Faktor penghambat Beberapa faktor penghambat kegiatan tersebut, yaitu : 1) Sulitnya memperoleh bahan belajar. 2) Komunikasi yang kurang lancar karena materi yang disampaikan dalam bahasa Indonesia. Sehingga peserta tidak mengerti secara utuh apa yang disampaikan.
17
HUSNUL YAQIN 1206103040059 Pendidikan Kimia 1. Bidang kegiatan yang dipilih: Pengajaran dasar ilmu kimia dan menampilkan peranan ilmu kimia dalam kehidupan sehari-hari melalui mini eksperimen untuk siswa SD
Ilmu kimia merupakan salah salah satu cabang ilmu pengetahuan alam yang sangat kompleks. Pembahasannya meliputi seluruh aspek kehidupan manusia. Baik dari benda hidup maupun benda mati. Aplikasi ilmu kimia dalam kehidupan sangatlah banyak dan beragam. Mulai dari proses pembuatan, pemakaian, hingga cara kerja suatu hal. Namun, meskipun kompleks ilmu kimia dapat dipelajari dari hal-hal sederhana dalam kehidupan. Biasanya, ilmu kimia dapat dipelajari melalui mini eksperimen. Mini eksperimen berisi suatu kegiatan yang menampilkan suatu proses yang melibatkan mekanisme kimiawi. Pembuatan lampu lava sederhana adalah salah satu contoh aplikasi proses kimiawi dalam kehidupan. 2.
Maksud, tujuan, dan sasaran yang ingin dicapai Ilmu kimia adalah ilmu yang aplikasinya meliputi seluruh aspek kehidupan.
Pengajaran dasar ilmu kimia kepada anak-anak akan sangat membantu mereka dalam mendapatkan ilmu pengetahuan baru seputar kehidupan sehari-harinya. Pengetahuan tentang dasar ilmu kimia akan meningkatkan kreativitas siswa untuk menciptakan inovasi-inovasi baru yang melibatkan proses kimiawi. Kesederhanaan aplikasi dasar ilmu kimia akan sangat membantu anak-anak untuk memahami ilmu kimia. Sedangkan keunikan proses dan cara kerjanya dapat meningkatkan rasa ingin tahu dan semangat anak-anak untuk mempelajari ilmu kimia. Pada akhirnya, dengan kesederhanaan dan keunikan tersebut diharapkan dapat membuat anak-anak menyukai ilmu kimia, mempelajarinya, dan menjadikannya ilmu favorit mereka. 3.
Hasil yang dicapai dan tindak lanjut Program ini telah dilakukan pada hari ke-9 pelaksanaan KKN PPM bertepatan
pada Hari Senin, 10 Agustus 2015 di Balai Desa Meunasah Bak U. Kegiatan ini dimasukkan kedalam program sekolah kreasi. Kegiatan ini diikuti oleh hampir seluruh anak-anak SD kelas 4 s/d 6 yang bertempat tinggal di Desa Meunasah Bak 18
U. Anak-anak yang mengikuti kegiatan ini terlihat sangat antusias dan bersemangat menyimak setiap penjelasan yang dipaparkan. Kegiatan ini sukses terlaksana terlihat dari banyaknya anak-anak yang bisa menjelaskan proses kimiawi yang terjadi dalam mini eksperimen pembuatan lampu lava sederhana yang telah dilakukan. 4.
Faktor Pendukung dan Penghambat Yang menjadi faktor pendukung dari keberhasilan terlaksananya program ini
meliputi: a. Dukungan dalam pelaksanaan program dari masyarakat desa terutama orangtua yang memiliki anak usia SD b. Tingginya antusiasme dari peserta didik dalam mengikuti program c. Tersedianya alat dan bahan yang digunakan dalam mini eksperimen d. Dukungan dari rekan KKN dalam membantu terlaksananya program Meskipun terlaksana dengan sukses, pelaksanaan kegiatan ini juga mengalami hambatan. Faktor yang menghambat terlaksanannya program ini adalah alokasi waktu yang terlalu sedikit dan tempat yang pelaksanaan yang terlalu terbuka. Padahal mini eksperimen ini membutuhkan ruangan tertutup sehingga dapat diatur pencahayaannya.
19
ISNANDAR 1206103010026 Pendidikan Biologi 1.
Bidang kegiatan yang dipilih: Pembelajaran Keterampilan Biologi Di Sekolah Kreasi Pembelajaran keterampilan Biologi disekolah kreasi merupakan suatu kegiatan
yang sangat berguna bagi anak-anak yang berada di gampong Meunasah Bak’u. Kegiatan ini mengaitkan suatu keterampilan dengan ilmu Biologi. Pada pembelajaran ini bahan-bahan yang digunakan berasal dari alam yang ada di Kecamatan Leupung. 2.
Maksud, tujuan dan sasaran yang ingin dicapai Pada pembelajaran keterampilan ini tentunya anak-anak gampong Meunasah
Bak’u dapat membuat suatu hasil karya. Kemudian anak-anak juga dapat belajar tentang ilmu Biologi yang bahannya sendiri berasal dari laut seperti: Batu karang, pasir laut, dan kerang laut. 3.
Hasil yang dicapai dan tindak lanjut Program ini dilakukan pada hari minggu dan senin 16-17 Agustus 2015
dilakukan oleh mahasiswa KKN PPM. Kesimpulan bahwa program yang kami laksanakan mencapai hasil yang sangat memuaskan dan kedepannya anak-anak tetap belajar dari ilmu-ilmu yang telah diberikan disekolah kreasi ini. 4.
Faktor Pendukung dan Penghambat Yang menjadi faktor pendukung dari keberhasilan terlaksananya program ini
meliputi: a. Dukungan dari warga setempat b. Antusiasme yang tinggi dari anak-anak dalam mengikuti program c. Adanya media yang dapat membantu anak-anak dalam program d. Dukungan dari teman-teman KKN dalam membantu terlaksananya program Sedangkan faktor yang menghambat terlaksanannya program ini diantaranya adalah minimnya pengetahuan anak-anak tentang hal ini. 20
LIZAYANA 1206103010007 Pendidikan Biologi 1.
Bidang kegiatan yang dipilih: Bimbingan Belajar di bidang IPA Bimbingan belajar merupakan suatu kegiatan yang tidak dapat dipisahkan
dari diri seorang pelajar bahkan masyarakat yang ingin memperdalam ilmu pengetahuan. Terlebih melihat perkembangan zaman yang semakin menuntut anakanak bangsa untuk terus berbenah diri menjadi lebih baik dalam segala aspek. Dalam hal ini dibutuhkan belajar tambahan diluar sekolah yag diharapkan nantinya dapat membantu proses belajar siswa diluar sekolah. Melihat kondisi meunasah bak U yang belum pernah disentuh dengan yang namanya bimbingan belajar khususnya bidang IPA, maka kegiatan bimbingan belajar ini sangat perlu dilakukan. Kegiatan “bimbingan belajar untuk siswa SMP” dilakukan sesuai dengan bidang ilmu pengetahuan alam yang spesifiknya berhubungan dengan ilmu biologi 2.
Maksud, tujuan, dan sasaran yang ingin dicapai Maksud diadakannya kegiatan bimbingan belajar untuk siswa SMP adalah
untuk membagi ilmu dan semangat belajar siswa khususnya siswa SMP yang ada di desa Meunasah Bak U. Penyuluhan ini ditujukan untuk siswa SMP sederajat yang ada di gampoeng Meunasah Bak U, dengan tujuan agar mereka dapat mengisi waktu kosong sepulang sekolah dengan belajar. 3.
Hasil yang dicapai dan tindak lanjut Pengadaan Bimbingan belajar yang sasarannya merupakan siswa smp
sederajat ini dilakukan di balai desa pada tanggal 20, dan 24 agustus 2015 yang dilakukan mulai dari jam 16.30 sampai dengan jam 18.00. Hal ini dilakukan karena belum pernah adanya bimbingan belajar untuk anak-anak di meunasah Bak U. Hasil yang dicapai dari bimbingan belajar untuk siswa SMP adalah mereka bertambah wawasan dan semangat dalam belajar serta membantu mereka mengerjakan pekerjaan sekolah yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan alam yang berkaitan dengan biologi. Tindak lanjut yang perlu dilakukan adalah adanya lembaga bimbingan belajar ataupun pihak terkait ynag dapat memfasilitasi terbentuknya sebuah lembaga belajar di Meunasah Bak U 21
4.
Faktor pendukung dan penghambat Kegiatan penyuluhan ini sangat di dukung oleh perangkat desa mengingat
belum pernah ada kegiatan bimbingan belajar khusus untuk siswa smp di gampong ini. Ditambah lagi oleh semangat dan antusias siswa-siswa smp untuk belajar dan mengetahui ilmu biologi sangatlah tinggi. Tidak memerlukan banyak biaya dan dibantu oleh rekan-rekan KKN yang lain juga menjadi salah satu faktor pendukung terlaksananya program ini. Namun kegiatan ini sedikit terhambat karena kurangnya siswa yang duduk di bangku smp, hanya beberapa orang saja yang masih duduk di bangku smp, selebihnya kebanyakan masih mengecap bangku sekolah dasar.
22
LUTHFI AZMI 1206103010079 Pendidikan Biologi 1. Bidang kegiatan yang dipilih: Mengajarkan Teknik pembuatan herbarium sebagai media pembelajaran siswa Herbarium merupakan teknik pengawetan pada tumbuhan yang di bentuk sedemikian rupa sehingga terlihat seperti gambar. fungsi herbarium ada banyak salah satunya sebagai media pembelajaran, Untuk membuat herbarium membutuhkan waktu yang lama minimal 2 minggu untuk membuat tumbuhan tersebut kering cara pembuatanya tidak terlalu rumit namun harus sesusai ddengan prosedur agar tumbuhan yang di awetkan tersebut tidak berjamur. Biasanya herbarium ini dilakukan pada tumbuhan-tumbuhan yang langka karena bisa untuk inventarisasi laboratorium. 2.
Maksud, tujuan dan sasaran yang ingin dicapai Saat ini perkembangan zaman semakin tinggi, salah satunya dalam hal
pendidikan dan kreativitas siswa untuk menciptakan inovasi-inovasi baru. namun untuk menciptakan sebuah inovasi-inovasi baru biasanya membutuhkan biaya yang besar. tetapi hal tersebut bisa dapat kita ubah dengan daya kreatifitas. Salah satu kreatifitas yang bernilai pengetahuan untuk dapat dipelajari adalah herbarium yang sangat cocok untuk bahan pembelajaran mengenai morfologi tumbuhan dan juga bisa digunakan untuk hiasan di ruang kelas. herbarium ini sangat tahan lama dam cara pembuatanya sangat mudah. Teknik pembuatan herbarium biasanya hanya di perkenalkan pada bangku perkuliahan bidang biologi. namun karena pembuatanya tidak terlalu rumit dan tidak berbahaya maka dari itu pembuatan herbarium ini diperkenalkan pada siswa SMP (Sekolah Menengah Pertama). Dari tinjauan ketika kami mengajarkan siswasiswi ini mereka sangat antusias melihat langkah-langkah pembuatanya dan kami juga menyediakan video teknik cara pembuatanya yang mempermudah mereka untuk memahaminya. terbukti dengan waktu yang sangat singkat siswa-siswi yang dibantu beberapa mahasiwa kkn yang telah dibagi beberapa kelompok dalam waktu singkat dapat menyelesaikan beberapa tahapan awal 23
3.
Hasil yang dicapai dan tindak lanjut Program ini telah dilakukan pada hari ke-13 dan 14 pelaksanaan KKN PPM
bertepatan pada Jumat dan sabtu, 14-15 Agustus 2015 di SMP 1 Leupung. Siswasiswi yang menjadi objek pengayaan pengetahuan mengenai teknik pembuatan herbarium ini sangat antusias menyimak setiap penjelasan yang kami paparkan. setelah dijelaskan oleh Mahasiswa KKN, kami lansung memberi kesempatan kepada siswa-siswi untuk mengaplikasikan teori teknik pembuatan herbarium ini.. Kesimpulan bahwa program yang kami laksanakan mencapai hasil yang sangat memuaskan dan kedepannya siswa-siswi telah mampu mempraktekan pembuatan herbarium ini secara mandiri dirumah masing-masing atau pada jenjang pendidikan selanjutnya. 4.
Faktor Pendukung dan Penghambat Yang menjadi faktor pendukung dari keberhasilan terlaksananya program ini
meliputi: a. Dukungan dari pihak sekolah dalam pelaksanaan program b. Antusiasme yang tinggi dari siswa-siswi dalam mengikuti program c. Tersedianya tumbuhan yang cocok untuk diawetkan disekitar sekolah d. Dukungan dari rekan KKN dalam membantu terlaksananya program Sedangkan faktor yang menghambat terlaksanannya program ini adalah alokasi waktu yang tersedia untuk melakukan demo pembuatan ini sangatlah singkat sehingga membuat kami cukup kewalahan saat memberi pengayaan dan aplikasi dan ada beberapa siswa yang tidak mengerti secara jelas tekniknya.
24
MIFTAHUL JANNAH 1208104010023 FMIPA/Biologi 1.
Bidang kegiatan yang dipilih: Pelatihan Pembuatan Sabun Batang Sabun batang merupakan salah satu bentuk aplikasi dari ilmu kimia dan
biologi yang diantara keduanya memiliki keterkaitan bidang ilmu yang sangat erat. Cara kerja dari pembuatan sabun batang ini adalah dengan menggabungkan minyak yang direaksikan dengan alkali maka akan terjadi suatu proses yang dikenal dengan sebutan saponifikasi. Saponifikasi merupakan reaksi hidrolisis asam lemak karena adanya alkali yang berupa NaOH atau KOH sebagai basa kuat.
2.
Maksud, tujuan dan sasaran yang ingin dicapai Dewasa ini, adanya anggapan bahwa mata pelajaran biologi hanya teoritis dan
anggapan bahwa mata pelajaran biologi membosankan karena hanya menghafal menyebabkan siswa/i enggan untuk memperdalam ilmu biologi sehingga kurang diminati oleh sebahagian orang. Padahal, jika ditelaah lebih jauh ilmu biologi ini sangat berperan penting dan sebagian dari teori yang di pelajari dapat di aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Dari sisi lain, teknik pembelajaran yang teoritis cenderung dominan diajarkan di bangku sekolah, padahal ilmu biologi akan sangat mengasyikkan jika diimbangi dengan teknik, pembelajaran yang mengarah ke praktek langsung dan lebih baik lagi jika teori yang sudah ada di aplikasikan lebih lanjut. Berdasarkan ulasan tersebut maka saya berinisiatif perlu mengadakan suatu program seperti pelatihan khusus yang berlandaskan praktek guna meningkatkan pengetahuan dan keterampilan seseorang dari bidang ilmu yang telah dimilikinya dibangku sekolah. Salah satunya ialah program pelatihan pembuatan sabun batang kepada siswa/i SD/MIN kelas 5 dan 6 di Gampong Meunasah Bak U, Leupung, Aceh Besar. Dengan sasaran yang masih terhitung muda, diharapkan kedepannya siswa/i tersebut saat melangkah ke jenjang pendidikan SMP lebih tertarik dan mencari tahu lebih dalam mengenai bidang Ilmu Pengetahuan Alam.
25
3.
Hasil yang dicapai dan tindak lanjut Program pelatihan sabun batang ini telah dilakukan pada tanggal 24 Agustus
2015 hari Senin, di Sekolah Kreasi yang Mahasiswa/i KKN PPM bentuk. Saat program ini dilakukan, Siswa/i SD/MIN sangat memperhatikan apa yang saya praktekkan. Pertanyaan selalu beriringan setiap saya memperagakan langkah demi langkah cara membuat sabun. Dengan banyaknya pertanyaan ini membuktikan bahwa pelatihan pembuatan sabun ini sangat menarik perhatian mereka. Meskipun saya hanya mendemokan saja, mereka tetap mengerti bahwa bahan-bahan yang digunakan seperti NaOH tidak bisa disentuh sembarangan atau bahkan terhirup. Dengan demikian yang saya dapat simpulkan adalah siswa/i tersebut telah mengetahui proses pembuatan sabun batang yang biasa mereka temukan di rumah, mengetahui teoritis dari pembuatan sabun batang, dan kedepannya saya harapkan mereka belajar dengan sungguh-sungguh, menggali bidang Ilmu Pengetahuan Alam di jenjang pendidikan selanjutnya sehingga mampu mengaplikasikan ilmu teoritis yang mereka dapatkan di sekolahnya. 4.
Faktor Pendukung dan Penghambat Faktor pendukung keberhasilan pelatihan pembuatan sabun batang ini antara
lain: a. Dukungan dari pihak Gampong dalam pengadaan Sekolah Kreasi b. Dukungan dari rekan KKN dalam membantu terlaksananya program c. Ruangan terbuka yang membuat suasana belajar mengasyikkan d. Siswa/i yang antusias memperhatikan proses pembuatan sabun Adapun faktor yang menghambat terlaksananya program ini adalah kurangnya peralatan kompor untuk memanaskan minyak sehingga pemanasan dilakukan dengan bantuan rekan KKN yang pulang ke tempat persinggahan kami untuk memanaskan minyak tersebut. Selain itu, dibutuhkan waktu yang cukup lama agar proses saponifikasi berlangsung, sehingga seusai mendemokan sabun belum siap dalam bentuk batang.
26
MUHAMMAD KHALIL 1206103010038 Pendidikan Biologi 1.
Bidang kegiatan yang dipilih: Budidaya tanaman dengan mencangkok Mencangkok merupakan salah satu cara pembiakan vegetatif buatan untuk
memperbanyak tanaman yang memiliki sifat yang sama dengan induknya dan cepat menghasilkan. Selain itu, pohonnya juga tidak terlalu tinggi. Mencangkok dilakukan dengan cara menguliti hingga bersih dan menghilangkan kambium pada cabang atau ranting sepanjang 5-10 cm pada tanaman dikotil untuk kemudian dipindahkan ke dalam wadah lain saat akar telah tumbuh. Pada saat mencangkok, kambium pada cabang atau ranting harus dihilangkan agar kulit tidak terbentuk kembali. Bila kulit terbentuk kembali, maka akar tidak akan dapat terbentuk. Sebaliknya, jika lapisan kambium tersebut bersih, maka hasil fotosintesis akan terkumpul di tempat cambium yang telah dibersihkan dan pertumbuhan akar dapat terangsang dengan baik. 2.
Maksud, tujuan dan sasaran yang ingin dicapai Pada masa sekarang ini, manusia dituntut untuk menghasilkan produk-produk
yang bermanfaat yang dihasilkan dalam waktu singkat dan dengan modal yang tidak banyak. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menghasilkan produk tanaman yang dapat dimanfaatkan dalam jangka waktu yang lebih cepat, unggul, dan tidak memakan banyak biaya adalah dengan mencangkok. Teknik mencangkok dalam jenjang pendidikan telah diperkenalkan sejak tingkat SD (Sekolah Dasar) dan berlanjut ke arah bagaimana aplikasi dari mencangkok yang diajarkan pada mata pelajaran IPA di jenjang SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun dari tinjauan lapangan yang terlebih dahulu kami lakukan, kebanyakan siswa-siswi SMP yang bersekolah di SMP 1 Leupung hanya memahami konsep teoritis mengenai teknik mencangkok, namun dari segi aplikasi sangat kurang atau bahkan ada yang tidak pernah mempraktikkannya. Oleh karena itu saya berinisiatif untuk memprogramkan hal ini sehingga siswa-siswi mampu membudidayakan tanaman secara mandiri dengan memanfaatkan teknik mencangkok. 27
3.
Hasil yang dicapai dan tindak lanjut Program ini telah dilakukan pada hari ke-13 dan 14 pelaksanaan KKN PPM
bertepatan pada Jumat dan sabtu, 14-15 Agustus 2015 di SMP 1 Leupung. Siswasiswi yang menjadi objek pengayaan pengetahuan mengenai teknik mencangkok ini sangat serius menyimak setiap penjelasan yang kami paparkan. Pada saat kami mengajak siswa-siswi ke lapangan untuk mempraktikkan secara langsung teknik mencangkok yang benar, mereka sangat antusias. Kesimpulan bahwa program yang kami laksanakan mencapai hasil yang sangat memuaskan dan kedepannya siswasiswi secara mandiri telah mampu membudidayakan tanaman tertentu dengan memanfaatkan teknik mencangkok untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat baik dari segi pengetahuan maupun ekonomi. 4.
Faktor Pendukung dan Penghambat Yang menjadi faktor pendukung dari keberhasilan terlaksananya program ini
meliputi: a. Dukungan dari pihak sekolah dalam pelaksanaan program b. Antusiasme yang tinggi dari siswa-siswi dalam mengikuti program c. Tersedianya tumbuhan yang cocok untuk dicangkok disekitar sekolah d. Dukungan dari rekan KKN dalam membantu terlaksananya program Sedangkan faktor yang menghambat terlaksanannya program ini diantaranya adalah minimnya pengetahuan siswa-siswi mengenai teknik mencangkok untuk membudidayakan tanaman. Selain itu, alokasi waktu yang singkat membuat kami cukup kewalahan saat memberi pengayaan dan aplikasi cara mencangkok dalam pelaksaan program ini.
28
MUZAKIRUDDIN 1206103010048 Pendidikan Biologi 1.
Bidang kegiatan yang dipilih: Pelatihan pembuatan awetan serangga (Insektarium) sebagai alat peraga pembelajaran Insektarium adalah sebuah museum serangga yang memperlihatkan
bermacam-macam anthropoda seperti: laba-laba, kumbang, kecoa, semut, lebah, kaki seribu, kelabang, jangkrik, belalang, belalang sembah, kalajengking, dan serangga jenis lainnya . Insektarium dilakukan dengan beberapa tahapan, yang pertama mengangkap serangga yang akan di buat insektarium, selanjutnya bius serangga dengan cara memasukkan kedalam kantong plastik yang sudah di beri kloroform, atau pembiusan serangga bisa dilakukan dengan cara menekan bagian thorak pada serangga tersebuat. Selanjutnya serangga yang sudah mati di masukkan kedalam amplop atau toples dengan hati-hati agar sayapnya tidak rusak dan di masukkan kedalam oven, jika tidak memiliki oven, bisa diletakkan di bawah lampu selama 2 minggu dan jauhi dari serangga pengurai lainnya. Kemudian injek pada bagian belakang serangga dengan formalin 5%. Sebelum mengering tusuk pada bagian dada dengan pentul dan tancapkan di styrofoam atau busa. Setelah kering serangga di masukkan kedalam kotak insektarium dan di beri lebel. 2.
Maksud, tujuan dan sasaran yang ingin dicapai Pada masa sekarang ini, labilnya ekosistem hewan membuat keanekaragaman
hayatinya menurun, hal ini menyebabkan punahnya salah satu spesies sehingga generasi kita selanjutnya tidak dapat melihat spesies yang telah punah. Salah satu cara yang dapat dilakukan agar dapat di lihat di masa yang akan datang yaitu dengan cara mengawetkan salah satu spesies hewan tersebut. Teknik insektarium ini di perkenalkan di jenjang sekolah tingkat SMA (sekolah menengah akhir). Oleh karena itu saya berinisiatif untuk memprogramkan hal ini kepada siswa siswi SMP (sekolah menengah pertama) secara garis besar saja, dan praktik yang di awasi langsung oleh teman-teman yang menunjang program ini, sehingga siswa-siswi mampu mengawetkan secara mandiri teknik insektarium. 29
3.
Hasil yang dicapai dan tindak lanjut Program ini telah dilakukan pada hari ke-20 pelaksanaan KKN PPM bertepatan
pada Jumat, 21 Agustus 2015 di SMP 1 Leupung. Siswa-siswi yang menjadi objek pengayaan pengetahuan mengenai teknik insektarium ini sangat serius menyimak setiap penjelasan yang kami paparkan. Kesimpulan bahwa program yang kami laksanakan mencapai hasil yang sangat memuaskan dan kedepannya siswa-siswi secara mandiri telah mampu membuat insektarium untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat baik dari segi pengetahuan maupun ekonomi. 4.
Faktor Pendukung dan Penghambat Yang menjadi faktor pendukung dari keberhasilan terlaksananya program ini
meliputi: a. Dukungan dari pihak sekolah dalam pelaksanaan program b. Antusiasme yang tinggi dari siswa-siswi dalam mengikuti program c. Tersedianya serangga yang ada disekitar sekolah. d. Dukungan dari rekan KKN dalam membantu terlaksananya program Sedangkan faktor yang menghambat terlaksanannya program ini diantaranya adalah minimnya pengetahuan siswa-siswi mengenai insektarium. Selain itu, alokasi waktu yang singkat membuat kami cukup kewalahan saat memberi pengayaan dan aplikasi cara membuat insektarium dalam pelaksaan program ini.
30
NAMIRA HAMIM 1208104010024 MIPA/Biologi 1.
Bidang Kegiatan Yang Dipilih: Pengenalan Nama Tumbuhan Pengenalan nama tumbuhan adalah salah satu media penting untuk
mengajarkan anak-anak mengenai nama tumbuhan disekitar mereka. Media pembelajaran seperti ini digunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau keterampilan menghafal sejak dini sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar. Pengenalan ini sangat penting dilakukan tidak hanya pengenalan tumbuhan saja, media penting lain seperti nama hewan, benda-benda disekitar juga dibutuhkan. Proses pengenalan ini merupakan proses komunikasi dan berlangsungnya pembelajaran dalam suatu sistem, maka media pengenalan menempati posisi penting sebagai salah satu komponen sistem pembelajaran utama. Pengenalan yang dilakukan menggunakan media gambar yang dicetak warna sehingga mudah dipahami dan sekaligus dapat mengenalkan banyak komponen seperti warna dan bentuk hanya dengan beberapa gambar. Dapat disimpulkan bahwa pengenalan nama tumbuhan adalah salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengenalkan peserta didik mengenai nama-nama khususnya tumbuhan disekitar sesehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik. 2.
Maksud, Tujuan Dan Sasaran Yang Ingin Dicapai Maksud dari kegiatan ini yaitu membantu anak-anak mengenali nama-nama
tumbuhan disekitarnya. Dengan begitu anak-anak akan mudah menguasai penamaan yang dikenalkan secara langsung menggunakan media gambar. Tidak hanya itu, setiap gambar yang diperkenalkan akan dikenalkan kembali seperti bentuk dan warna tumbuhan tersebut. Tujuan dari kegiatan ini yaitu ingin memberikan pengetahuan dasar kepada anak-anak tentang pentingnya mengenal nama tumbuhan yang ada disekitar. Sasaran yang ingin dicapai yaitu anak-anak usia 3-5 tahun di Gampong Meunasah Bak U, Leupung, Aceh Besar.
31
3.
Hasil Yang Dicapai Dan Tindak Lanjut Kegiatan yang dilaksanakan pada Senin, 24 Agustus 2015, pada pukul 16.45-
18.00 WIB ini berjalan dengan lancar. Anak-anak dengan antusiasnya menyebutkan nama tumbuhan yang telah mereka ketahui, namun terkadang menyebutkannya menggunakan bahasa Aceh. Pemaparan materi dengan gambar yang telah dicetak warna dari pemateri membuat anak-anak belajar lebih mengenai materi-materi lain yang tidak hanya nama-nama tumbuhan. Partisipasi peserta ini sangat membantu proses kelancaran kegiatan ini. Selain itu, kegiatan ini juga didukung oleh temanteman sekelompok yang ikut membantu persiapan dan proses berlangsungnya kegiatan ini. Hasil yang mulai terlihat adalah anak-anak mulai mengerti saat pemateri mencoba mengulangi kembali nama-nama tumbuhan yang telah dikenali sebelumnya. Anak-anak terlihat antusias saat berinteraksi dalam sosialisasi ini. Tindak lanjut yang kami lakukan yaitu diharapkan anak-anak pendidikan usia dini memahami dengan jelas dan tertarik mengikuti pembelajaran dasar yang dilakukan sejak dini. Selain itu, pemateri mengharapkan agar peserta yang telah mengikuti pembelajaran dapat mengaplikasikannya di sekolah atau lingkungan sekitarnya tanpa menggunakan bahasa Aceh dalam penyebutannya. 4.
Faktor Pendukung dan Penghambat Faktor pendukung keberhasilan pelaksanaan program Pengenalan Nama-Nama
Tumbuhan di gampong Meunasah Bak U, yaitu: a. Alat dan bahan yang digunakan sangat ekonomis dan praktis b. Dukungan dari rekan mahasiswa/I KKN yang membantu terlaksananya program c. Ruangan Outdoor yang tidak membuat anak-anak cepat bosan Faktor penghambat proses pembelajaran ini yaitu pada saat pengenalan nama tumbuhan ini, anak-anak sulit menyebutkannya dalam bahasa Indonesia, kebiasaan yang dilakukan adalah menggunakan bahasa Aceh sehingga pengajar dan peserta didik sulit menyambungkan materi yang ingin diajarkan.
32
SAUSAN NAZHIRA 1206103010064 Pendidikan Biologi 1.
Bidang kegiatan yang dipilih: Pembuatan Media Pembelajaran Media pembelajaran secara umum adalah alat bantu proses belajar mengajar.
Segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau ketrampilan pebelajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar. Batasan ini cukup luas dan mendalam mencakup pengertian sumber, lingkungan, manusia dan metode yang dimanfaatkan untuk tujuan pembelajaran/pelatihan. Oleh karena proses pembelajaran merupakan proses komunikasi dan berlangsung dalam suatu sistem, maka media pembelajaran menempati posisi yang cukup penting sebagai salah satu komponen sistem pembelajaran. Tanpa media, komunikasi tidak akan terjadi dan proses pembelajaran sebagai proses komunikasi juga tidak akan bisa berlangsung secara optimal. Media pembelajaran adalah komponen integral dari sistem pembelajaran Dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang fikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik. 2.
Maksud, tujuan dan sasaran yang ingin dicapai Mengingat pentingnya media pembelajaran bagi kelangsungan proses belajar
mengajar, sudah tentu kahadiran media pembelajaran sangat krusial. Dalam pelaksanaan KKN PPM di Leupung, kami sempat mengunjungi Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Leupung. Dari pantauan yang kami lakukan selama melakukan kunjungan ke SMPN tersebut, sangat sedikit kami dapati media pembelajaran disini. Beberapa fasilitas penunjang berlangsungnya proses belajar mengajar memang ada, akan tetapi media pembelajaran yang tersedia sangat sedikit terutama untuk mata pelajaran IPA, termasuk Biologi. Sebagai Mahasiswa FKIP Biologi yang sedang mengabdi kepada masyarakat, saya berinisiatif untuk membuat media pembelajaran untuk mata pelajaran Biologi. Dalam pelajaran Biologi, biasanya terdapat berbagai media pembelajaran seperti 33
alat peraga, sketsa, gambar, video, dan lain-lain. Namun disini saya merencanakan untuk membuat media pembelajaran berupa media tiga dimensi yang terbuat dari koran bekas. Media ini nantinya dapat digunakan sebagai media pembelajaran dalam mengajar mata pelajaran Biologi. 3.
Hasil yang dicapai dan tindak lanjut Proses pelaksanaan program pembuatan media pembelajaran untuk Biologi
mulai dilakukan pada hari ke-20 pelaksanaan KKN PPM, tepatnya pada Rabu 19 Agustus 2015. Proses pembuatan dimulai dengan menyediakan koran bekas yang kemudian dihancurkan dan dijadikan sebagai bubur dengan cara direndam selama kuran lebih 2 hari serta diblender. Bubur ini nantinya dapat diolah sedemikian rupa hingga tahap berikutnya ditempel pada bingkai dengan bentuk media yang ingin dibuat, dalam hal ini saya membuat struktur sel saraf. Untuk lebih menarik, media yang telah dibuat diberi pewarnaan. Media yang telah siap, kami serahkan kepada pihak sekolah SMPN 1 Leupung pada Senin, 31 Agustus 2015. Pihak sekolah menyambut dengan sangat baik hasil kerja kami dan akan memajangkan media pembelajaran ini di kelas untuk menunjang terlaksananya proses belajar mengajar. 4.
Faktor Pendukung dan Penghambat Yang menjadi faktor pendukung dari keberhasilan terlaksananya program ini
meliputi: a. Alat dan bahan untuk membuat media sangat ekonomis b. Dukungan dari rekan KKN yang membantu terlaksananya program c. Minimnya media pembelajaran yang ada di sekolah Sedangkan faktor yang menghambat proses pembuatan media pembelajaran ini adalah pada saat pembuatan bingkai kami harus ke Banda Aceh terlebih dahulu, karena dilokasi kami melaksanakan KKN tidak tersedia bahan untuk pembuatan bingkai.
34
SITI RAHMA YUNIANDA NANZA 1208104010037 FMIPA Biologi 1.
Bidang Kegiatan yang Dipilih: Pengenalan Mikroskop dan Praktikum Sederhana Menggunakan Mikroskop. Mikroskop adalah alat bantu yang digunakan untuk melihat dan mengamati
benda-benda yang berukuran sangat kecil yang tidak mampu dilihat dengan mata telanjang. Kata Mikroskop berasal dari bahasa latin, yaitu “mikro” yang berarti kecil dan kata “scopein” yang berarti melihat. Benda kecil dilihat dengan cara memperbesar ukuran bayangan benda tersebut hinga berkali-kali lipat. Bayangan benda dapat dibesarkan 40 kali, 100 kali, 400 kali, bahkan 1000 kali, dan perbesaran yang mampu dijangkau semakin meningkat seiring dengan perkembangan teknologi . Ilmu yang mempelajari objek-objek berukuran sangat kecil dengan menggunakan mikroskop disebut Mikroskopi. Mikroskop ditemukan oleh Anthony Van Leewenhoek, penemuan ini sangat membantu peneliti dan ilmuan untuk mengamati objek mikroskopis. 2.
Maksud, Tujuan dan Sasaran yang Ingin Dicapai Pengenalan mikroskop merupakan salah satu materi pembelajaran siswa SMP
tepatnya materi IPA untuk siswa kelas VII. Berdasarkan hasil kunjungan yang telah dilakukan sebelum dilaksanakannya KKN, disekolah SMP N 1 leupung belum pernah dilakukannya pengenalan dan menggunakan mikroskop secara langsung. Para siswa hanya mengetahui gambar dan kegunaan mikroskop secara teoritis yang tertera di dalam buku panduan (buku paket). Oleh karena itu, saya berinisiatif untuk memperkenalkan mikroskop secara langsung serta melakukan pengamatan (praktikum sederhana) dengan menggunakan mikroskop, yaitu pengamatan struktur tumbuhan (sel hidup) Allium cepa (bawang merah).
35
3.
Hasil yang dicapai dan tindak lanjut Program ini telah dilaksanakan pada hari Jum’at, 21 Agustus 2015, bertepatan
hari ke 20 dilaksanakannya KKN, di kelas 1 SMPN 1 Leupung. Proses pembelajaran berjalan dengan lancar, meskipun sebelum dimulainya pembelajaran siswa- siswa sangat ribut dan saling berebutan ingin memegang dan meihat mikroskop. Salah satu bukti bahwa mereka sangat antusias ingin melakukan pengamatan dengan menggunakan mikroskop. Akan tetapi, ketika melakukan pengamatan, tidak semua siswa dapat mengamati mikroskop, terhalangi oleh jumlah mikoskop yang saya miliki hanya satu, serta jumlah siswa yang kurang lebih 30 orang, tidak memungkinkan untuk dapat diamati satu persatu oleh setiap siswa dalam waktu yang hanya 30 menit. 4.
Faktor pendukung dan penghambat Beberapa faktor yang mendukung terlaksanya program ini dengan baik antara
lain adalah izin, serta kerja sama dari pihak sekolah sebelum dan ketika pogram ini dilaksanakan, begitu juga dengan kerja sama yang diberikan oleh teman- teman KKN yang ikut membantu serta rasa ingin tahu dan keikutsertaan para siswa yang menjadikan pogram ini berjalan dengan baik. Adapun aktor penghalang terlaksananya pogram ini menjadi lebih baik adalah singkatnya waktu yang diberikan yaitu hanya dua jam untuk tiga materi pembelajaran (yang diajarkan oleh mahasiswa KKN), dan juga persiapan tempat oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan, yang sebelumnya pembelajaran akan dilakukan di laboratorium tetapi beralih ke ruang kelas dikarenakan laboratorium belum dibersihkan dan tidak adanya arus listrik. Sehingga waktu pembelajaran terbuang sia-sia.
36
SUCI HATRU RAMADHANI 1206103010033 Pendidikan Biologi 1.
Bidang kegiatan yang dipilih: Pelatihan Pembuatan Bioplastik Bioplastik merupakan salah satu cara pengawetan makhluk hidup di dalam
plastik. Adapun manfaat dari bioplastik ini diantaranya yaitu sebagai dokumentasi akan beranekaragamnya makhluk hidup disekitar. Dalam bidang pendidikan, bioplastik ini sendiri berguna sebagai media pembelajaran guna memperkenalkan jenis-jenis tumbuhan maupun hewan (biasanya serangga) dalam bentuk awetan dalam plastik kepada peserta didik. Selain itu dalam bidang ekonomi, bioplastik dapat dijadikan suatu inovasi dalam berwirausaha, salah satunya adalah souvenir. Dalam pembuatannya, bioplastik memerlukan bahan polimer plastik yang disebut dengan resin bening. Resin ini bersifat racun jika terhirup, sehingga dalam proses pembuatan bioplastik, sangat dianjurkan untuk menggunakan masker dan sarung tangan. Resin bening juga membutuhkan suatu katalis, yang berguna untuk mempercepat reaksi. Dalam hal ini katalis berguna agar cairan resin bening cepat mengeras. Resin bening dicampurkan katalis dengan takaran 1kg resin bening+1/4 sendok maka katalis agar cetakan tidak mudah retak. Larutan tersebut dituangkan ½ dari permukaan wadah, ketika telah mengering, diletakkan tumbuhan kecil atau serangga ke atas permukaan resin bening yang telah mengeras, dan dituangkan lagi cairan resin bening tadi sampai menutupi seluruh permukaan tumbuhan maupun hewan. Ditunggu sampai keras. Lalu di haluskan setiap sisi permukaan agar tampak mengkilap. 2.
Maksud, tujuan dan sasaran yang ingin dicapai Keanekaragaman hayati menjadi salah satu alasan kenapa program ini perlu
diperkenalkan. Selain herbarium, bioplastik berperan sebagai media dokumentasi akan keankeragaman hayati yang kita miliki. Dengan plastik, tumbuhan dan hewan yang akan disimpan, akan awet. Sehingga bioplastik ini sering sekali dijadikan souvenir dan oleh-oleh para wisatawan yang berkunjung ke daerah tertentu yang memiliki keanekaragaman hayati yang unik.
37
Tujuan dari pelatihan bioplastik ini adalah untuk memperluas pengetahuan mereka akan pemanfaatan makhluk hidup, yang nantinya bisa meningkatkan perekonomian diri, maupun masyarakat. Apalagi di Leupung sendiri memiliki tempat wisata yang sudah dikenal oleh khalayak ramai. Harapan saya, siswa-siswi Leupung suatu saat dapat memanfaatkan bioplastik ini untuk kemajuan wisata di daerah mereka tersebut. Seperti memproduksi souvenir yang dapat dijual untuk wisatawan sekalian memperkenalkan kenaekaragaman hayati yang terdapat di Lepung, seperti kerang. 3.
Hasil yang dicapai dan tindak lanjut Program ini telah dilakukan pada hari ke-24 pelaksanaan KKN PPM bertepatan
pada Selasa, 25 Agustus 2015 di SMP 1 Leupung. Siswa-siswa yang mengikuti pelatihan bioplastik ini adalah siswa-siswi kelas 2 dengan jumlah 40 orang. Siswasiswi yang berpartisipasi memiliki semangat yang tinggi, mereka sangat bersemangat untuk membuat bioplastik sesuai dengan kreatifitas mereka. Dalam pelatihan ini saya memberikan tontonan cara pembuatan bioplastik, sehingga siswasiswi mudah dalam pelaksaanaannya. Dan alhasil, mereka begitu cepat menangkap materi yang saya cantumkan dari video tersebut. Mereka langsung bekerja secara berkelompok membuat bioplastik. Praktikum berjalan tertib walau jumlah peserta adalah 40 orang. Dan mereka sangat berinisiatif untuk mencari tumbuhan dan hewan sesuai dengan keinginan mereka sendiri tanpa ada banyak pertanyaan dan menunggu perintah dari saya. Hasil karya bioplastik ini memiliki nilai jual yang sangat tinggi. Saya mengarahkan mereka untuk dapat membuat bioplastik ini yang nantinya bisa mereka jual sebagai souvenir di wisata Brayeung, Leupung. 4.
Faktor Pendukung dan Penghambat Berikut hal-hal yang menjadi faktor pendukung berjalannya kegiatan pelathian
bioplastik di SMPN 1 Leupung: a. Dukungan dari pihak sekolah SMPN 1 Leupung untuk menjalankan pelatihan ini. b. Partisipasi beberapa anggota KKN 17 dan 18 dalam membantu program pelatihan pembuatan bioplastik. 38
c. Tumbuhan dan hewan yang dibutuhkan untuk bioplastik tersedia di pekarangan sekolah. d. Antusias siswa-siswi SMPN 1 Leupung yang tinggi membantu berjalannya program dengan lancar. Peserta didik sangat aktif dan cukup pintar. Mereka cukup menonton video pembuatan bioplastik, dan langsung membuat tanpa banyak bertanya. Sedangkan berikut adalah hal-hal yang menjadi faktor penghambat berjalannya kegiatan pelathian bioplastik di SMPN 1 Leupung: a. Bahan resin bening beserta katalis susah didapatkan, sehingga saya harus memesan secara online. b. Siswa-siswi belum mengetahui apa itu bioplastik, tetapi mereka sudah sering melihat produk nya dan mereka tahu akan itu. c. Dalam praktik pembuatan bioplastik, siswa-siswi tidak semuanya dapat menggunakan masker dan sarung tangan. Jadi mereka menggunakan tangan mereka atau jilbab mereka sebagai penutup hidung agar terhidar dari bau resin. Ini disebabkan karena, keadaan ketika hari H tidak sesuai dengan yang telah disiapkan sebelumnya. Sebelumnya sasaran pelatihan ini adalah untuk anak kelas 3, dikarenakan jumlah peserta didik yang sedikit, yaitu 10 orang, alasannya adalah agar mudah dikoordinir, karena menimbang pada pelatihan ini menggunakan bahan kimia yang berbahaya. Tetapi ternyata akibat dari keterbasan waktu dan kesibukan peserta didik kelas 3, kami harus memakai peserta didik kelas 2 yang jumlah nya 40 orang. d. Rekan KKN yang membantu program ini hanya 3 orang, diakibatkan karena rekan yang lain memiliki program-program lain yang tidak bisa ditinggal, sehingga kami kualahan dalam memantau 40 anak untuk praktikum.
39
SYARIFAH ZAHRUWARNI 1206104040103 Pendidikan Guru Sekolah Dasar 1.
Bidang Kegiatan yang dipilih: Pemberian Bimbingan Belajar atau Les Tambahan Untuk Anak-anak Paud dan SD Bidang kegiatan yang saya pilih dalam program utama/kegiatan mandiri ini
adalah “Pemberian Bimbingan belajar atau les tambahan untuk anak siswa PAUD dan SD” kegiatan ini dilaksanakan di Balai Desa Gampong Meunasah Bak U dengan mengajarkan membaca, menulis dan berhitung. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Sekolah Kreasi yang merupakan salah satu program KKN PPM 17 dan 18. Sekolah kreasi adalah sebuah Kegiatan yang bertujuan untuk memberikan Penguatan dan Motivasi kepada anak- anak Desa Meunasah Bak U, agar mereka bisa menggapai cita- cita mereka. Di Sekolah Kreasi kami mengumpulkan anakanak dari dari Usia Dini (PAUD) hingga yang berkelanjutan (SD) Saat melakukan survey, saya menyempatkan diri untuk bertanya jawab dengan anak- anak gampong Meunasah Bak U, dari hasil Tanya jawab tersebut, saya memperoleh informasi bahwa anak- anak gampong Meunasah Bak U hanya memperoleh pendidikan Formal saja. Hampir tidak ada dari mereka yang mengikuti Les atau bimbingan belajar diluar jam Sekolah. Dari hal tersebut, saya merasa perlu diadakannya Pemberian Bimbingan belajar (Les) di luar jam sekolah. Tahapan perkembangan kemampuan membaca dan menulis bukanlah keterampilan yang dapat begitu saja dikuasai anak sejak usia dini. Anak harus melalui tahapan- tahapan dalam menguasai tiga keterampilan tersebut terutama dibawah bimbingan orang tua, guru dan tenaga pengajar. Terdapat keterampilanketerampilan pendahuluan yang harus dimiliki anak untuk akhirnya bisa membaca, menulis dan berhitung, seperti Pengenalan Abjad dan Angka. 2.
Maksud, Tujuan, dan Sasaran yang Ingin Dicapai Maksud dari kegiatan ini yaitu mengajarkan anak-anak membaca dan menulis
agar anak-anak Gampong Meunasah Bak U lebih mengetahui pentingnya pendidikan karena tanpa adanya pendidikan sejak dini mereka tidak bisa menggapai cita-cita mereka dimasa akan datang. Dengan adanya Bimbingan belajar, anak40
anak yang sebelumnya kurang lancar dalam membaca, akhirnya termotivasi untuk membaca dibawah bimbingan Mahasiswa KKN, sehingga Keinginan untuk Belajar mengalami peningkatan. Tujuan dari program membaca dan menulis ini adalah agar anak-anak Gampong Meunasah Bak U lebih memahami dan mengerti pentingnya pendidikan, terutama dalam bidang membaca dan menulis, tanpa membaca dan menulis semuanya akan terhambat, maka pendidikan dasar sangatlah penting khususya bagi anak-anak masyarakat Gampong Meunasah Bak U. Tujuan lainnya adalah supaya anak-anak Gampong Meunasah Bak U tetap lebih mantap dalam membaca dan menulis, karena dengan mereka bisa membaca dan menulis dengan tepat, semuanya akan berjalan dengan lancar juga. Sasaran yang ingin dicapai dari program saya ini adalah anak-anak gampong Meunasah Bak U khususnya anak-anak SD kelas 1 dan 2 serta banyak juga anakanak TK atau bahkan kelas rendah yang masih kurang bisa dalam membaca dan menulis serta diharapkan bisa lebih rajin lagi dalam belajar membaca dan menulis sejak dini. 3.
Hasil yang dicapai dan Tindak Lanjut Kegiatan yang pada senin, kamis, dan minggu bertepatan dengan tanggal 10,
20, dan 23 Agustus 2015 pukul 16.30 s/d 18.00 dilaksanakan dibalai desa berjalan dengan lancar. Hasil yang sudah dicapai yaitu banyak anak-anak yang sudah bisa membaca dan menulis setelah bimbingan selama beberapa kali pertemuan, namun tidak dapat saya pungkiri masih ada juga anak-anak yang masih lambat dalam membaca dan menulis.karena setiap sesuatu hal itu membutuhkan proses. Tindak lanjut yang saya harapkan dalam kegiatan saya ini adalah saya sangat berharap anak-anak Gampong Meunasah Bak U tetap belajar membaca dan menulis dari usia dini, karena banyak sekali anak zaman sekarang yang usia dininya hanya bermain apalagi daerah perkampungan yang orang tuanya juga kurang mampu sehingga pendidikan anak terlantar. 4.
Faktor Pendukung dan Penghambat Faktor pendukung keberhasilan pelaksanaan Program Pemberian Bimbingan
Belajar kepada anak- anak Gampong Meunasah Bak U, yaitu : 41
a. Alat dan bahan yang digunakan sangat ekonomis dan praktis b.
teman-teman KKN yang senantiasa membantu kegiatan program utama saya dan masyarakat Gampong yang sangat mendukung anak-anaknya untuk belajar membaca dan menulis yang kami adakan
c. Ruangan balai desa (outdoor) yang sangat nyaman dalam proses pembelajaran Hambatan yang saya dapatkan yaitu saat mengajarkan anak-anak membaca dan menulis kurangnya partisispasi dari mereka karena kejenuhan yang mereka rasakan saat proses belajar mengajar berlangsung.
42