BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN KKN PPM 3.1 Bidang Peningkatan Produksi Program Pokok Tema Kegiatan Interdisipliner a. Pembuatan Plang Petunjuk Arah dan Plang Dilarang Berburu Waktu Pelaksanaan
: Sabtu, 6 Agustus 2016
Lokasi
: Posko KKN
Kelompok sasaran
: Wisatawan dan masyarakat sekitar yang ada di Desa Sulangai
Pihak Terlibat
: Mahasiswa KKN-PPM Universitas Udayana
Pelaksanaan
: Pembuatan plang petunjuk arah menuju objek wisata air terjun bertujuan agar wisatawan dan masyarakat sekitar mengetahui keberadaan air terjun yang terdapat di Desa Sulangai dan tujuan dibuatnya plang dilarang berburu adalah agar masyarakat sekitar tidak melakukan pemburuan liar di sekitaran Desa Sulangai. Proses pembuatan plang petunjuk arah dan plang dilarang berburu dilakukan selama 1 hari yaitu pada tanggal 6 Agustus 2016. Pembuatan plang petunjuk arah dan plang dilarang berburu dilakukan oleh mahasiswa KKN-PPM Universitas Udayana dengan menggunakan plat seng.
Permasalahan
: Keterbatasan dana karena mahalnya harga plat seng .
Solusi
: Karena keterbatasan dana dan mahalnya harga plat seng maka untuk pembuatan plang petunjuk arah dan plang dilarang berburu maka kami hanya bisa membuatkan 2 plang tanda petunjuk arah menuju lokasi objek wisata, 1 plang Wonderful Sulangai dan 1 plang dilarang berburu.
Dampak
:Wisatawan dan masyarakat sekitar desa sudah mengetahui adanya
objek wisata air terjun di Desa Sulangai dan ini juga dapat dijadikan sebagai Destinasi Wisata yang sangat indah
Program Pokok Tambahan Kegiatan Monodisipliner a. Bidang Prasarana Fisik (PF) 1) Pemberian Tempat Sampah Kepada Pihak Desa Waktu Pelaksanaan : Minggu, 31 Juli 2016 Lokasi
: Lapangan jaba Pura Puseh Desa Sulangai
Kelompok Sasaran : Masyarakat sekitar Desa Sulangai Pihak Terlibat
: Mahasiswa KKN-PPM Universitas Udayana XIII dan perangkat Desa Sulangai
Pelaksanaan
: Kegiatan ini dimulai pada hari Sabtu 23 Juli 2016 yaitu mensurvei harga tempat sampah dan memesan tempat sampah yang ada di Jalan Raya Kapal kemudian pada hari Sabtu, 30 Juli 2016 yaitu pengambilan tempat sampah yang sudah dipesan di Jalan Raya Kapal. Selanjutnya pada hari Minggu 31 Juli 2016 yang bertepatan dengan adanya penutupan PORDES (Porseni Desa) di Desa Sulangai, penyerahan tempat sampah dilakukan di Lapangan jaba Pura Puseh Desa Sulangai. Penyerahan dilakukan oleh Koordinator Bidang Prasarana Fisik yang diterima langsung oleh Kepala Desa Sulangai.
Permasalahan
: Kegiatan ini terkendala pada pencarian tempat sampah yang cukup jauh dari lingkungan Desa Sulangai dan terkendala biaya, dimana biaya yang dikeluarkan untuk membeli 2 unit tempat sampah yaitu sebesar Rp. 260.000,- dan semua biaya ditanggung oleh mahasiswa KKN-PPM Universitas Udayana XIII.
Solusi
: Setiap mahasiswa memberikan iuran yang dikumpulkan menjadi kas kelompok dan digunakan untuk pembelian tempat sampah.
Dampak
: Lingkungan Desa Sulangai menjadi lebih bersih dan lebih menarik dipandang bagi masyarakat sekitar Desa Sulangai.
2) Pengecekan Kualitas Air Layak Konsumsi Waktu Pelaksanaan
: Kamis, 4 Agustus 2016 – Rabu, 10 Agustus 2016
Lokasi
: Banjar Wanasari, Lab. Kesehatan Masyarakat Bina Medika, Kantor Kepala Desa.
Kelompok Sasaran
: Masyarakat sekitar Desa Sulangai
Pihak Terlibat
: Mahasiswa KKN-PPM Universitas Udayana XIII, perangkat Desa Sulangai dan pihak Lab. Kesehatan Masyarrakat Bina Medika.
Pelaksanaan
: Kegiatan ini dimulai pada hari Kamis 4 Agustus 2016 yaitu pengambilan sampel air yang akan diuji yang ada di Banjar Wanasari kemudian membawa sample air dan menguji sample air tersebut di Laboratorium Kesehatan Masyarakat Bina Medika yang teletak di Denpasar. Pengecekan kualitas air di laboratorium memerlukan waktu 5 – 7 hari untuk mendapatkan hasil pengecekan.
Pada
hari
Selasa,
9
Agustus
2016
setelah
mendapatkan info bahwa hasil pengecekan air sudah siap, maka hasil pengecekan air sudah dapat diambil di Laboratorium Kesehatan Masyarakat Bina Medika Denpasar. Selanjutnya pada hari Rabu 10 Agustus 2016 dilakukan penyerahan hasil pengecekan air dari Laboratorium Kesehatan Masyarakat Bina Medika Denpasar ke Kantor Kepala Desa Desa Sulangai. Penyerahan dilakukan oleh Koordinator Bidang Prasarana Fisik yang diterima langsung oleh Kepala Desa Sulangai. Permasalahan
: Kegiatan ini secara garis besar tidak memberikan endala yang berarti, karena semua pihak instansi terkait yang diajak bekerja sama dapat memberikan hasil yang baik dalam memperlancar kegiatan ini. Satu hal yang terkendala adalah jarak yang ditempuh untuk mencapai Laboratorium Kesehatan Masyarakat Bina Medika Denpasar untuk melakukan pengecekan.
Solusi
: Mencapai Laboratorium Kesehatan Masyarakat Bina Medika Denpasar bersama teman untuk mengalahkan waktu yang lama
Dampak
: Lingkungan Desa Sulangai mendapatkan sumber air yang pasti akan kebersihan dan kesehatannya untuk masyarakat se-desa Sulangai yang mencari air minum sehari-harinya.
1.2
Kegiatan Bidang Peningkatan Produksi Program Pokok Tema Kegiatan Interdisipliner 1). Penyuluhan Teknik Budidaya dan Hama Penyakit pada Tanaman Kakao
Waktu Pelaksanaan
: Minggu, 14 Agustus 2016
Lokasi
: Ruang Pertemuan Kantor Kepala Desa Sulangai
Kelompok Sasaran
: Kelompok Simantri di Desa Sulangai
Pihak terlibat
:Mahasiswa KKN UNUD, Kelompok Simantri di Desa
Sulangai Pelaksanaan : Pelaksanaan penyuluhan Teknik Budidaya dan Hama Penyakit pada Tanaman Kakao di desa Sulangai yang dilaksanakan untuk memberikan pemahaman pada petani kakao di desa Sulangai tentang teknik budidaya yang baik untuk tanaman kakao dan mengetahui hama penyakit kakao serta cara mengatasinya. Kendala dalam pelaksanaan :
Saat dilaksanakan penyuluhan Teknik Budidaya dan Hama Penyakit pada Tanaman Kakao adalah sedikitnya peserta yang dapat hadir.
Kterlambatan beberapa peserta dari jam yang telah disediakan.
Solusi : 1. Lebih berkoordinasi dengan pihak subak sebagai peserta penyuluhan agar lebih banyak lagi mengajak anggotanya untuk hadir pada program penyuluhan 2. Mengundang para peserta penyuluhan agar lebih awal hadir Dampak : Setelah mendapatkan penyuluhan mengenai penyuluhan Teknik Budidaya dan Hama Penyakit pada Tanaman Kakao diharapkan para petani kakao memiliki bekal atau
tambahan ilmu mengenai teknik budidaya dan mengetahui hama penyakit serta cara mengatasinya untuk nantinya dapat meningkatkan produksi kakao di desa sulangai agar penghasilan para petani kakao nantinya dapat meningkat seiring dengan meningkatnya produktivitas kakao di desa Sulangai. Program Pokok Tambahan Kegiatan Monodisipliner 2). Pengendalian Penyakit Ternak Sapi pada SIMANTRI 171 Puncak Tedung Sari Di Desa Sulangai Waktu Pelaksanaan
: Jumat, 5 Agustus 2015
Lokasi
: Banjar Sandakan, SIMANTRI 171 Puncak Tedung Sari di Desa Sulangai
Kelompok Sasaran
: Kelompok SIMANTRI 171 Puncak Tedung
Pihak Terlibat
: Mahasiswa KKN-PPM XI Unud, Kelompok SIMANTRI 171 Puncak Tedung.
Pengendalian Penyakit Ternak Sapi pada SIMANTRI 171 Puncak Tedung dilakukan mulai dari pukul 09.00 wita hingga selesai, bertempat di SIMANTRI 171 Puncak Tedung, Banjar Sandakan, Desa Sulangai. Adapun sasaran dari kegiatan ini yaitu kelompok SIMANTRI 171 Puncak Tedung. Kegiatan pengendalian penyakit ternak sapi ini dilaksanakan dengan memberikan obat cacaing dan vitamin B complex pada SIMANTRI 171 Puncak Tedung. Kegiatan ini dilakukan terhadap seluruh ternak sapi yang berjumlah sebanyak 28 ekor, diantaranya sapi dewasa berjumlah 24 ekor dan sapi muda berjumlah 4 ekor. Kelompok SIMANTRI 171 Puncak Tedung merasa sangat bersyukur bahwa ternaknya mendapatkan obat cacing dan vitamin B complex, sehingga sapi-sapi mereka menjadi sehat. Kendala pelaksanaan: Pelaksanaan program penyuluhan kesehatan ternak yang dilaksanakan pada Simantri 171, yang berlokasi di Banjar Sandakan tidak mengalami kendala yang cukup berarti, koordinasi dengan kelian banjar saat persiapan pelaksanaan cukup baik sehingga tidak sulit untuk beraktivitas di lokasi Simantri 171. Kendala yang dihadapi pada saat
kegiatan pelaksanaan adalah jarak antara posko tempat tinggal kami, dengan lokasi Simantri 171 yang cukup jauh, namun tetap dapat diakses dengan menggunakan kendaraan pribadi. Solusi
: Kendala jarak yang dihadapi pada saat pelaksanaan kegiatan kami atasi dengan
cara bersiap lebih awal, agar program dapat tetap terlaksana dan tidak terkendala oleh jarak, hingga selesai pada waktu yang tepat. Dampak
:
Dari pelaksanaan kegiatan pemberian bantuan kesehatan yang telah kami lakukan, diharapkan dapat meningkatkan kesehatan ternak yang ada di Simantri 171, yang berlokasi di Banjar Sandakan, sehingga nantinya dapat meningatkan produktivitas sapi serta meningkatkan perekononian peternak. Peternak anggota Simantri 171 merasa kegiatan ini bermanfaat dan berterima kasih atas pelaksanaannya. 3.3 Bidang Sosial Budaya Program Pokok Kegiatan Interdisipliner 1) Penataan Jalur tracking sekitaran dan menuju air terjun Batulantang di desa Sulangai Waktu Pelaksanaan
: Jumat 29 Juli 2016, Kamis 18 Agustus 2016
Lokasi
: Kawasan banjar Batulatang desa Sulangai
Kelompok sasaran
: Para Pelaku usaha pariwisata dan para wisatawan
Pihak terlibat
: Kelian banjar dinas Batulantang dan mahasiswa KKN
Pelaksanaan
: Kegiatan penataan jalur tracking air terjun ini mengambil lokasi di sisi
jalan raya Petang- Bedugul sampai dengan kawasan banjar Batulantang. Penataan jalur ini merupakan sebuah rangkaian kegiatan karena pada pelaksanaanya jalur yang ditata lumayan cukup panjang. Beberapa aktifitas yang dilakukan dalam penataan jalur ini yakni menanam tanaman hias yakni pohon jepun dan mensurvei jarak dari jalan besar menuju ke destinasi air
terjun yang tepatnya berada di banjar Batulantang desa Sulangai. Pelaksanaan penataan jalur tracking ini dilakukan pada tanggal 29 Juli 2016 dan 18 Agustus 2016 dengan keterlibatan kelian banjar dinas Batulantang. Alat- alat yang digunakan berupa alat tanam- menanam seperti cangkul, linggis dan cetok karena pohon- pohon yang akan ditanam merupakan pohon yang memiliki massa lumayan berat maka pada pengerjaannya hanya dilakukan oleh mahasiswa KKN yang laki- laki saja dengan pertimbangan mahasiswa KKN yang perempuan menyiapkan konsumsi di sore harinya. Permasalahan
: - Kurangnya alat- alat kerja seperti cangkul dan linggis
Solusi
: - Meminjam pada perangkat desa yang memiliki alat- alat kerja cangkul
dan linggis Dampak
: Dengan adanya kegiatan penataan ini dapat memberikan dampak positif
terutama pada sekor wisata milik desa Sulangai yang nantinya dapat mendatang para wisatawan menuju ke destinasi wisata air terjun di desa sulangai banjar Batulantang Program Pokok Tambahan Kegiatan Monodisipliner 2) Pemasangan papan nama air terjun dan plang dilarang berburu untuk mencegah perburuan liar Waktu Pelaksanaan
: 8 dan 10Agustus 2016
Lokasi
: Banjar Batulantang
Kelompok sasaran
: Para pelaku usaha pariwisata dan wisatawan
Pihak terlibat
: Kelihan Br. Batulantang
Pelaksanaan
: Terdapat 3 jenis plang yang dipasang di wilayah Br. Batulantang, antara lain : Plang penunjuk arah menuju air terjun Batulantang, plang #WonderfullSulangai, dan plang dilarang berburu. Karena keberadaan potensi wisata alam berupa air terjun yang letaknya tidak banyak diketahui
oleh penduduk sekitar dan luar desa , oleh karena itu dibuatkan plang yang dapat memudahkan wisatawan yang datang ke Desa Sulangai untuk mencari lokasi air terjun di Br. Batulantang. Pembuatan plang #Wonderfull Sulangai dimaksudkan untuk memperkenalkan potensi wisata yang ada di Desa Sulangai,
dan
Pemasangan
Plang
“Dilarang
Berburu”
merupakan
permintaan dari pihak desa karena banyak terjadi perburuan liar yang menyebabkan berkurangnya spesies hewan tertentu. Pemasangan plang dilakukan selama 2 hari, 8 dan 10 Agustus 2016. Hari pertama dilakukan pemasangan plang penunjuk arah 2 Km yang berlokasi di depan jalan masuk Desa Sulangai, dan plang arah 500 m di depan lokasi masuk ke air terjun. Hari kedua dilakukan pemsasngan plang #Wonderfullsulangai dan plang Dilarang Berburu yang berlokasi di depan jalan masuk Desa Sulangai. Penempatan lokasi pemasangan plang tersebut atas rekomendasi dari pihak desa. Permasalahan
: permasalahan yang ada dalam proses pemasangan plang antara lain :
kurangnya alat-alat kerja untuk membuat bahan adonan pasir dan semen sehingga harus menunggu alat dari tukang-tukang yang bekerja di sekitar kantor desa, oleh karena itu pemasangan plang dilakukan pada sore hari setelah tukang selesai bekerja. Solusi
: dalam pelakasanaan pemasangan plang di Desa Sulangai kami meminta
bantuan berupa alat dan bahan material dari pihak desa atas bantuan dari kelihan Br. Batulantang, serta beberapa alat kami peroleh dengan meminjam dari warga sekitar posko KKN. Dampak
: dengan adanya plang yang kami pasang berupa plang penunjuk arah
dapat memudahkan wisatawan yang ada untuk menuju air terjun, pemasangan plang #Wondefullsulangai dapat memberi kesan bahwa keberadaan pariwisata Desa Sulangai telah diberi nama, dan plang Dilarang Berburu merupakan wujud nyata aturan yang telah ditetapkan oleh desa.
3) Focus Group Discussion (FGD) serta sambung rasa dengan Kelompok Sadar Wisata membahas pemantapan pengembangan destinasi wisata desa Sulangai
Waktu Pelaksanaan
: Senin, 22 Agustus 2016
Lokasi
: Balai Pertemuan Kantor Kepala Desa Sulangai
Kelompok sasaran
: Kelompok Sadar Wisata, Desa Sulangai
Pihak terlibat
: Kelompok Sadar Wisata Desa Sulangai, Kelian Dinas di Desa Sulangai, dan Stakeholter yang terlibat dalam kegiatan pengembangan pariwisata di Desa Sulangai.
Pelaksanaan
: Kegiatan FGD ini dilakukan pada hari Senin, tanggal 22 Agustus 2016 tepatnya pukul 18.00 WITA dengan sasarannya yaitu kelompok sadar wisata di Desa Sulangai. Dalam FGD ini kita mengundang narasumber dari salah satu staff Pengajar di Fakultas Pariwisata Universitas Udayana yakni Bapak Yohanes Kristianto, S.Pd., M.Hum. Secara umum kegiatan ini membahas mengenai apa saja potensi-potensi yang dimiliki oleh Desa Sulangai serta narasumber memberikan informasi terkait strategi pemantapan pengembangan Pariwisata menuju Desa Wisata. Adapun Potensi yang dimiliki oleh Desa Sulangai adalah potensi sumber daya alam berupa air terjun, pemandangan yang indah karena letak geografis Desa Sulangai berada di dataran tinggi sehingga di titik-titik tertentu di Desa ini dapat melihat pemandangan yang indah. Selain itu, banyaknya masyarakat yang menanam pohon kakao dan bunga gemitir, dapat dimanfaatkan untuk menarik minat wisatawan. Dalam kesempatan ini narasumber juga menyampaikan bahwa pengembangan pariwisisata tidaklah bisa berjalan secara instan, melainkan butuh proses perencanaan yang matang, penataan, pengembangan dan yang tidak kalah penting adalah promosi. Kegiatan FGD ini berlangsung kurang lebih selama 2,5 jam.
Permasalahan
: Para peserta yang datang dalam kegiatan ini hanya sedikit. Tidak sesuai dengan ekspektasi dan surat undangan yang sudah di sebar.
Solusi
: Acara tetap berjalan walaupun peserta yang datang hanya sedikit. Selain itu mahasiswa KKN juga ikut begabung menjadi peserta dan memberikan pemikirannya terkait pengembangan pariwisata di Desa Sulangai.
Dampak
: Dengan adanya kegiatan ini dapat menumbuhkan kembali gairah masyarakat
Desa Sulangai untuk mempersiapkan strategi pengembangan pariwisata dan diharapkan kepedulian seluruh elemen masyarakat untuk mendukung pengembangan pariwisata. selain itu perangkat desa juga menjadi lebih peduli dengan pengembangan wisata di Desa Sulangai, mengingat desa ini memiliki potensi yang layak untuk mendatangkan wisatawan.
3.4 Kegiatan Bidang Kesehatan Masyarakat Program Pokok Tema Kegiatan Interdisipliner 1). Penyuluhan Perilaku Hidup Sehat dan Bersih mengenai cuci tangan yang benar di SD N 3 Sulangai Waktu Pelaksanaan
: Sabtu, 30 Juli 2016
Lokasi
: SD N 3 Sulangai
Kelompok sasaran
: Siswa-siswi SD N 3 Sulangai kelas 3, 4, 5 dan 6
Pihak Terlibat
: Mahasiswa KKN-PPM Universitas Udayana dan siswa-siswi SD N 3 Sulangai
Pelaksanaan
: Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) mengenai cuci tangan yang benar di SD N 3 Sulangai bertujuan agar anakanak sekolah dasar mengetahui pentingnya untuk menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) terutama cara mencuci tangan dengan benar karena dengan menerapkan mencuci tangan yang benar dapat terhindar dari kuman-kuman penyebab penyakit. Kegiatan penyuluhan dilakukan pada tanggal 30 Juli 2016. Kegiatan penyuluhan PHBS mengenai cuci tangan yang benar dilakukan oleh mahasiswa KKN-PPM Universitas Udayana dengan
mengajarkan
anak-anak
sekolah
dasar
sambil
menyanyikan 7 langkah untuk cuci tangan. Permasalahan
: - Keterbatasan keran air yang ada di SD N 3 Sulangai. - Ada beberapa anak yang tidak fokus mengikuti penyuluhan
Solusi
: Karena keterbatasan keran air di SD N 3 Sulangai maka anakanak secara bergantian mencuci tangan mereka di keran air setelah melakukan 7 langkah cuci tangan yang benar. Untuk mengatasi anak-anak agar tetap fokus saat penyuluhan maka diadakan permainan tanya jawab seputar materi penyuluhan dan yang bisa menjawab mendapatkan hadiah.
Dampak
: Anak-anak SD N 3 Sulangai dapat mengetahui pentingnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat terutama mengenai cuci tangan yang benar agar terhindar dari kuman-kuman penyebab penyakit.
2). Penyuluhan Perilaku Hidup Sehat dan Bersih mengenai cuci tangan yang benar di SD N 1 Sulangai Waktu Pelaksanaan
: Rabu, 3 Agustus 2016
Lokasi
: SD N 1 Sulangai
Kelompok sasaran
: Siswa-siswi SD N 1 Sulangai kelas 4, 5 dan 6
Pihak Terlibat
: Mahasiswa KKN-PPM Universitas Udayana dan siswa-siswi SD N 1 Sulangai
Pelaksanaan
: Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) mengenai cuci tangan yang benar di SD N 1 Sulangai bertujuan agar anakanak sekolah dasar mengetahui pentingnya untuk menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) terutama cara mencuci tangan dengan benar karena dengan menerapkan mencuci tangan yang benar dapat terhindar dari kuman-kuman penyebab penyakit. Kegiatan penyuluhan dilakukan pada tanggal 3 Agustus 2016. Kegiatan penyuluhan PHBS mengenai cuci tangan yang benar dilakukan oleh mahasiswa KKN-PPM Universitas Udayana dengan
mengajarkan
anak-anak
sekolah
dasar
sambil
menyanyikan 7 langkah untuk cuci tangan. Permasalahan
: - Keterbatasan keran air yang ada di SD N 1 Sulangai. - Ada beberapa anak yang tidak fokus mengikuti penyuluhan
Solusi
: Karena keterbatasan keran air di SD N 3 Sulangai maka anakanak secara bergantian mencuci tangan mereka di keran air setelah melakukan 7 langkah cuci tangan yang benar. Untuk mengatasi anak-anak agar tetap fokus saat penyuluhan maka diadakan permainan tanya jawab seputar materi penyuluhan dan yang bisa menjawab mendapatkan hadiah.
Dampak
: Anak-anak SD N 1 Sulangai dapat mengetahui pentingnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat terutama mengenai cuci tangan yang benar agar terhindar dari kuman-kuman penyebab penyakit.
Program Pokok Tambahan Kegiatan Monodisipliner 3). Penyuluhan posisi ergonomi sejak dini di SD N 2 Sulangai Waktu Pelaksanaan : Jumat, 29 Juli 2016 Lokasi
: SD Negeri 2 Sulangai
Kelompok Sasaran : Siswa-siswi SD N 2 Sulangai kelas 3, kelas 5 dan kelas 6 Pihak Terlibat
: Mahasiswa KKN-PPM Universitas Udayana XIII dan siswa-siswi SD Negeri 2 Sulangai
Pelaksanaan
: Pelaksanaan penyuluhan Posisi Ergonomi Sejak Dini yang dilakukan di SD Negeri 2 Sulangai mendapat respon yang baik dan antusias yang tinggi dari pihak sekolah beserta siswa-siswi yang ada di SD Negeri 2 Sulangai. Pelaksanaan penyuluhan posisi ergonomi sejak dini bagi siswa-siswi yang kami lakukan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan pencegahan kepada para siswa-siswa mengenai pentingnya posisi ergonomi sejak dini dari segi kesehatan untuk menjaga kesehatan yang dapat menunjang produktifitas dalam melakukan kegiatan seharihari. Selain pemberian materi, diberikan juga poster sebagai sarana penunjang dalam pelaksanaan penyuluhan serta para siswa-siswi
diberikan
kesempatan
untuk
mempraktekan
bagaimana posisi duduk yang benar, cara menggendong tas yang benar dan cara mengangkat beban yang benar. Permasalahan
: - Saat dilaksanakan penyuluhan ergonomi, masih ada peserta yang kurang memperhatikan -
Tidak semua siswa dapat mempraktekan karena kurangnya bangku yang disediakan pihak sekolah
-
Tidak adanya microphone untuk membantu menyampaikan materi penyuluhan ergonomi
Solusi
: Memberikan arahan agar peserta lebih memperhatikan kegiatan penyuluhan dan
sebaikanya sebelum melakukan kegiatan
menyesuaikan jumlah kursi dan jumlah meja yang ada di ruangan dengan siswa-siswi yang menjadi sasaran penyuluhan. Dampak
: Setelah mendapatkan penyuluhan mengenai penyuluhan posisi ergonomi sejak dini yang terdiri atas pemberian penyuluhan mengenai cara duduk yang benar, cara menggendong tas yang benar, dan cara mengangkat beban yang benar para siswa-siswi dapat mengetahui dampak posisi tubuh yang salah yang dapat mengganggu kesehatan. Posisi ergonomi sejak dini juga dapat mengurangi keluhan nyeri punggung akibat duduk yang salah, cara membawa tas yang salah dan cara mengangkat beban yang salah. Posisi ergonomi ini juga dapat memberikan kebiasaan yang baik untuk mengurangi angka kejadian penyakit yang disebabkan karena kurangnya pemahaman siswa-siswi mengenai pentingnya posisi ergonomi tersebut.
4). Penyuluhan posisi ergonomi sejak dini di SD N 4 Sulangai Waktu Pelaksanaan
: Selasa, 2 Agustus 2016
Lokasi
: SD Negeri 4 Sulangai
Kelompok Sasaran
: Masyarakat sekitar Desa Sulangai
Pihak Terlibat
: Siswa dan siswi Sekolah Dasar kelas 3, kelas 5 dan kelas 6
Pelaksanaan
: Pelaksanaan penyuluhan Posisi Ergonomi Sejak Dini yang dilakukan di SD Negeri 4 Sulangai mendapat respon yang baik dan antusias yang tinggi dari pihak sekolah beserta siswa-siswi yang ada di SD Negeri 4 Sulangai. . Pelaksanaan penyuluhan posisi ergonomi sejak dini bagi siswa-siswi yang kami lakukan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan pencegahan kepada para siswa-siswa mengenai pentingnya posisi ergonomi sejak dini dari segi kesehatan untuk menjaga kesehatan yang dapat menunjang produktifitas dalam melakukan kegiatan seharihari. Selain pemberian materi, diberikan juga poster sebagai
sarana penunjang dalam pelaksanaan penyuluhan serta para siswa-siswi
diberikan
kesempatan
untuk
mempraktekan
bagaimana posisi duduk yang benar, cara menggendong tas yang benar dan cara mengangkat beban yang benar. Permasalahan
: - Saat dilaksanakan penyuluhan ergonomi, masih ada peserta yang kurang memperhatikan - Tidak semua siswa dapat mempraktekan karena kurangnya bangku yang disediakan pihak sekolah - Tidak adanya microphone untuk membantu menyampaikan materi penyuluhan ergonomi
Solusi
: - Memberikan arahan agar peserta lebih memperhatikan kegiatan penyuluhan. - Sebaikanya sebelum melakukan kegiatan menyesuaikan jumlah kursi dan jumlah meja yang ada di ruangan dengan siswa-siswi yang menjadi sasaran penyuluhan. - Mengalihkan fokus peserta didik dengan memberikan permainan terlebih dahulu agar pada saat pemberian materi semua siswasiswi dapat memperhatikan penyuluhan yang disampaikan.
Dampak
: Setelah mendapatkan penyuluhan mengenai penyuluhan posisi ergonomi sejak dini yang terdiri atas pemberian penyuluhan mengenai cara duduk yang benar, cara menggendong tas yang benar, dan cara mengangkat beban yang benar para siswa-siswi dapat mengetahui dampak posisi tubuh yang salah yang dapat mengganggu kesehatan. Posisi ergonomi sejak dini juga dapat mengurangi keluhan nyeri punggung akibat duduk yang salah, cara membawa tas yang salah dan cara mengangkat beban yang salah. Posisi ergonomi ini juga dapat memberikan kebiasaan yang baik untuk mengurangi angka kejadian penyakit yang disebabkan karena kurangnya pemahaman siswa-siswi mengenai pentingnya posisi ergonomic sejak dini tersebut.
5). Pengecekan Tekanan Darah Bagi Lansia Waktu Pelaksanaan
: Senin, 1 Agustus 2015 dan Minggu, 14 Agustus 2016
Lokasi
: Balai Banjar Abing Desa Sulangai
Kelompok Sasaran
: Kelompok Lansia yang masih aktif di Dusun Banjar Abing Desa Sulangai
Pihak Terlibat
: Mahasiswa KKN-PPM UNUD, lansia dusun Banjar Abing dan Puskesmas Pembantu 1 Sulangai
Pelaksanaan
: Pelaksanaan pertama pengecekan tekanan darah di dusun banjar abing dilaksanakan pada hari Senin, 1 Agustus 2016 pada pukul 18.00- 20.00 wita yang dilakukan di Balai Banjar Abing Desa Sulangai. Jumlah lansia yang hadir pada saat itu yaitu 36 orang yang berasal dari kelompok lansia B yang ada di dusun banjar abing. Pengecekan tekanan darah gratis pada lansia ini mendapatkan respon yang positif dari pihak desa beseta para lansia. Para lansia mendapatkan pengetahuan dan informasi mengenai bahaya dari hipertensi maupun hipotensi, sehingga para lansia dapat mengontrol makanan maupun kegiatan-kegiatan yang dapat memicu terjadinya perubahan tekanan darah yang tidak terkontrol.
Pengecekan tekanan darah bagi lansia ini bertujuan
untuk menunjang pemahaman kepada lansia dan sebagai program tambahan agar para lansia dapat mengetahuai bagaimana cara menjaga kesehatan agar terhindar dari bahaya tekanan darah yang abnormal. Pelaksanaan kedua pengecekan tekanan darah di dusun banjar abing dilaksanakan pada hari Minggu, 14 Agustus 2016 pada pukul 18.00-20.00 wita yang dilakukan di balai banjar abing desa Sulangai. Jumlah lansia yang hadir pada saat itu yaitu 33 orang yang berasal dari kelompok lansia A yang ada di dusun banjar abing. Pengecekan tekanan darah gratis pada lansia ini mendapatkan respon yang positif dari pihak desa beseta para lansia yang menjadi sasaran dalam program ini.. Permasalahan
: - Kurangnya alat bantu cek tensi dari puskesmas
-
Tidak semua para lansia bisa ikut berpartisipasi akibat kesibukan masing – masing.
Solusi
: Pada saat memberikan surat permohonan bantuan kepada puskesmas sebaiknya dilampirkan berapa jumlah alat pengukur tensi yang dibutuhkan dan koordinasi waktu lebih baik lagi dengan ketua lansia dan pihak desa.
Dampak
: Secara biologis bertambahnya usia menjadikan manusia rentan terhadap berbagai penyakit, sehingga kesehatan terutama tekanan darah haruslah selalu dikontrol secara rutin, , mengingat banyaknya para lansia yang tidak mengetahui mengenai bahaya dari hipertensi. Kebanyakan para lansia yang ada di dusun banjar abing tidak pernah mengecek tekanan darahnya masing-masing. Para lansia juga mampu memperhatikan kesehatannya serta dapat memberikan
informasi
dan
mengajak
teman-teman
dan
keluarganya untuk mampu menerapkan perilaku hidup sehat dengan rajin berolahraga, menghindari makanan yang dapat memicu penyakit yang disebabkan karena tekanan darah yang tidak terkontrol.
Program Bantu 1) Penyuluhan Anti NAPZA bekerja sama dengan Karang Taruna Desa Sulangai dengan pembicara BNN Provinsi Bali dan Polda Bali Waktu Pelaksanaan
: Selasa, 16 Agustus 2016
Lokasi
: Banjar Wanakeling, Desa Sulangai, Petang-Badung
Kelompok sasaran
: Para pemuda pemudi di Desa Sulangai
Pihak terlibat
: Kelihan Banjar Desa Sulangai, Karang taruna, sekaa teruna teruni Sedesa Sulangai, Mahasiswa KKN-PPM
Pelaksanaan
: Penyuluhan anti NAPZA merupakan program permintaan dari desa yang bekerja sama dengan Karang Taruna Desa Sulangai dilakukan di Br. Wanakeling dengan menghadirkan narasumber dari BNN Provinsi Bali dan Polda Bali. Penyuluhan ini dilaksanakan guna meningkatkan kesadaran para pemuda pemudi di Desa Sulangai akan bahaya NAPZA. Penyuluhan ini dilakukan dengan memberikan pemaparan materi tentang narkoba secara umum dan akibat hukum dari NAPZA yang didalam materi tersebut terdapat video dari orang-orang yang pernah terlibat dengan NAPZA dan orang-orang yang berdara disekitar pengguna NAPZA. Penyuluhan ini menggunakan metode diskusi dengan memberikan kesempatan kepada peserta untuk bertanya kepada narasumber.
Permasalahan
: Peserta yang hadir tidak tepat waktu Beberapa peserta dari sekaa teruna teruni kurang memahami materi yang diberikan tentang dampak hukum yang ditimbulkan karena
pemaparan materi hukum yang terlalu luas sehingga susah untuk dipahami. Solusi
: Pemaparan materi tentang hukum dijelaskan secara umum dan mudah dimengerti sehingga para peserta tidak kebingungan dengan materi yang disampaikan.
Dampak
:
Peningkatan pengetahuan para peserta penyuluhan tentang apa itu narkoba
dan dampak hukum yang ditimbulkan dari narkoba itu sendiri sehingga para peserta bisa memberikan informasi kepada orang-orang disekitarnya tentang bahaya narkoba
2). Pengajaran les di Kantor kepala desa Sulangai Waktu Pelaksanaan
: 8 Agustus 2016, 9 Agustus 2016, 10 Agustus 2016, 11 Agustus 2016, 12 Agustus 2016 Pukul 14.00 wita
Lokasi
: Kantor Kepala Desa Sulangai
Kelompok Sasaran
: anak-anak SD di Desa Sulangai
Pihak terlibat
: Mahasiswa KKN UNUD, Karang Taruna Desa Sulangai
Pelaksanaan : Les dilaksanakan di kantor kepala desa yang merupakan program dari desa. Mata pelajaran yang diajarkan yaitu mata pelajaran Matematika, IPA, IPS, PKN, Bahasa Bali, Bahasa Indonesia dan Agama. Dalam pelaksaan pihak dari KKN Unud membantu dalam menyampaikan materi, membantu mengajar anak-anak yang tidak bisa calistung Permasalahan : Kurangnya pengetahuan anak-anak Desa Sulangai dalam membaca, menulis dan berhitung yang merupakan penghambat bagi kemampuan akademik mereka. Terlebih lagi Desa Sulangai merupakan jalur pariwisata sering dilewati turis sehingga dapat menjadi potensi pekerjaan di masa depan. Jika tidak memiliki kemampuan berkomunikasi dengan bahasa internasional tentu saja peluang yang ada akan berlalu. Solusi : Dilakukan pengajaran semua mata pelajaran, serta lebih giat memberikan pendidikan kepada anak-anak yang tidak bisa membaca, menulis dan berhitung. Dampak :
Dampak dari pengajaran yaitu kepercayaan diri, pengetahuan dan keterampilan berkomunikasi anak-anak SD. 3). Pengajaran les di Posko Waktu Pelaksanaan : Pukul 14.00 wita Lokasi
: Di posko KKN
Kelompok Sasaran
: anak-anak SD yang ada disekitar posko
Pihak terlibat
: Mahasiswa KKN UNUD
Pelaksanaan : Les dilaksanakan di posko desa. Mata pelajaran yang diajarkan yaitu mata pelajaran Matematika, IPA, IPS, PKN, Bahasa Bali, Bahasa Indonesia dan Agama. Dalam pelaksaan pihak dari KKN Unud membantu dalam menyampaikan materi, membantu mengajar anak-anak yang tidak bisa calistung Permasalahan : Kurangnya pengetahuan anak-anak Desa Sulangai dalam membaca, menulis dan berhitung yang merupakan penghambat bagi kemampuan akademik mereka. Terlebih lagi Desa Sulangai merupakan jalur pariwisata sering dilewati turis sehingga dapat menjadi potensi pekerjaan di masa depan. Jika tidak memiliki kemampuan berkomunikasi dengan bahasa internasional tentu saja peluang yang ada akan berlalu. Solusi : Dilakukan pengajaran semua mata pelajaran, serta lebih giat memberikan pendidikan kepada anak-anak yang tidak bisa membaca, menulis dan berhitung. Dampak : Dampak dari pengajaran yaitu kepercayaan diri, pengetahuan dan keterampilan berkomunikasi anak-anak SD. 4). Program Posyandu dan Pemberian obat cacing di banjar Abing Desa Sulangai Waktu Pelaksanaan
: Sabtu, 6 Agustus 2016 pukul 09.00 wita
Lokasi
: Balai Banjar Abing Desa Sulangai
Kelompok Sasaran
: Anak-anak Balita yang ada di Dusun Abing
Pihak terlibat
: Mahasiswa KKN UNUD, Puskesma Pembantu 1 Sulangai
Pelaksanaan :
Posyandu dan pemberian obat cacing dilaksanakan di dusun Abing, program yang diadakan oleh Puskesmas Pembantu 1 Sulangai. Mahasiswa KKN Unud membantu dalam memberikan obat cacing, menimbang bayi dan memberikan bubur kacang hijau kepada anak-anak balita yang melakukan posyandu. Permasalahan : Hanya ada satu timbangan sehingga banyak anak yang mengantre Solusi : Jumlah timbangan perlu ditambah 5). Ngayah Di pura Baler Bale Agung Waktu Pelaksanaan
: Senin, 1 Agustus 2016, pukul 15.00 wita
Lokasi
: Di Pura Baler Bale Agung Desa Sulangai
Kelompok Sasaran
: -
Pihak terlibat
: Mahasiswa KKN UNUD dan warga desa Sulangai
Pelaksanaan
:
Mahasiswa KKN UNUD membantu mengayah di pura dalam rangka mempersiapkan piodalan