BAB III PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA KEGIATAN KKN PPM
LEMBAR REKAPITULAS I PROGRAM KKN PPM MAHAS IS WA (R1)
Pendanaan
No. No.
Bidang
Nama Program
Volume
Sektor
Waktu (Jam)
JOK
Nilai (Rp)
Sumber
1
03.1.1.06 PF-T
Pengujian kualitas air dan manajemen pengelolaan air
Unit
168
1.008
275.000
MHS
2
02.1.2.10 PP-T
Pemilahan sampah dan pembuatan kompos
Orang
19
494
17.000
MHS
3
08.1.1.01 SB-T
Pengembangan obyek wisata
Unit
15
140
200.000
MHS
4
02.2.2.03 PP-T
Penyuluhan dan pengendalian hama cengkeh
Unit
3
72
450.000
MHS
5
13.1.4.01 KM-T
Pemberantasan sarang nyamuk
Unit
8
951
20.000
MHS
6
13.1.1.55 KM-T
Penyuluhan HIV/AIDS dan kesehatan reproduksi pada remaja
Orang
3
63
168.000
MHS
7
13.1.1.55 KM-T
Penyuluhan PHBS
Orang
6
420
157.000
MHS
8
05.4.9.55 SB-T
Penyuluhan koperasi dan UMKM
Orang
2
22
112.000
MHS
9
08.1.1.01 SB-T
Pembuatan peta jalur interpretasi wisata
Unit
20
118
-
-
10
03.1.1.01 PF-T
Pembuatan IMAP
Unit
40
8.476
70.000
MHS
11
KK Dampingan
12
11.1.1.01 SB-T
Pengajaran Bahasa Siswa Inggris di SD 1, 2, dan 3 Ambengan
10
961
-
-
13
17.2.1.01 SB-T
Sosialisasi perilaku sehat dalam
3
63
-
-
Unit
menggunakan media sosial 14
05.4.9.55 SB-T
Pelatihan manajemen koperasi
Orang
2
Waktu (Jam)
JOK
22
75.000
LEMBAR REKAP PROGRAM KKN DESA (R3) Desa : Ambengan No.
PF
Nama Program
Jumlah Program
Volume
Pendanaan Nilai (Rp)
Sumber
1.
SPAMDES
1
Unit
168
1008
275.000
Mahasiswa
2.
Pembutan IMAP
3
Unit
40
8446
70.000
Mahasiswa
1.
Sosialisasi Pemilahan Sampah
2
Orang
19
494
17.000
Mahasiswa
2.
Sosialisasi Hama Cengkeh
2
Orang
3
72
450.000
Mahasiswa
1.
Pariwisata dan Sosial
8
Orang dan Unit
80
783
200.000
Mahasiswa
2.
Teknik Informatika
2
Orang dan Unit
5
71
-
3.
Ekonomi
2
Orang dan Unit
4
44
187.000
Mahasiswa
KM 1.
Sosialisasi Kesehatan
2
Orang
9
483
325.000
Mahasiswa
2.
Survei Kesehatan
1
Orang
8
951
20.000
Mahasiswa
PP
SB
MHS
a. Program Pokok -
Program Pokok Tema
1) A.
Sosialisasi Bank Sampah Gambaran Umum Sosialisasi Bank Sampah ini kami laksanakan untuk mendukung dan mempromos ika n
fasilitas yang telah tersedia di Desa Ambengan yakni Bank Sampah. Bank Sampah “Bersih Lestari” Desa Ambengan. Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng ini baru terbentuk pada 14 Juli 2016 yang di resmikan langsung oleh Bupati Buleleng. Namun hampir satu bulan berjalan, masih banyak yang belum mengetahui tentang keberadaan Bank Sampah dan apa manfaat dari Bank Sampah itu sendiri. Walaupun sebelumnya sudah ada sosialisa s i dari pihak Desa, namun sosialisasi itu hanya diperuntukkan bagi masyarakat yang berada di wilayah Dusun Ambengan. Hal itu berarti Bank Sampah “Bersih Lestari” yang terdapat di Desa Ambengan baru melayani masyarakat di Dusun Ambengan karena secara geografis Bank Sampah ini sendiri berlokasi di Dusun Ambengan yang merupakan pusat dari Desa Ambengan.
B. Sasaran Kegiatan Sasaran dari kegiatan sosialisasi ini utamanya adalah Rumah Tangga, karena penyumbang volume sampah terbesar memang dari Rumah Tangga (RT). Selain menyasar Rumah Tangga, kami juga menyasar pedagang-pedagang yang ada di wilayah Desa Ambengan untuk melakukan Sosialisasi Bank Sampah.
C. Tempat Pelaksanaan Tempat Pelaksanaan dari kegiatan sosialisasi ini kami ambil di masing- masing dusun yang ada di Desa Ambengan yang meliputi : 1) Dusun Ambengan 2) Dusun Bukit Balu 3) Dusun Jembong 4) Dusun Pebantenan
D. Waktu Pelaksanaan Kegiatan sosialisasi ini kami laksanakan pada Senin, 1 Agustus 2016 mulai pukul 09.00 WITA hingga 12.00 WITA.
E.
Pelaksanaan Kegiatan Dalam pelaksanaan kegiatan kami melibatkan empat belas (14) mahasiswa KKN PPM Unud periode XIII tahun 2016. Agar mengefisienkan waktu kami melakukan pembagian tugas menjadi empat (4) kelompok yang akan melakukan sosialisasi di masing-mas ing dusun. Pembagian Kelompok tersebut meliputi : 1) Dusun Ambengan :
Teddy Chrisprimanata Putra
I Putu Kurniawan
Putu Reisa Pratiwi
Ni Luh Putu Mita Dewi Diantasari
2) Dusun Bukit Balu :
Anak Agung Gede Satria Gita Wibawa
Kadek Ikapatria Sandre Putri
Nurul Hidayah
3) Dusun Jembong :
Ketut Yudi Werdika
Fika Amaliyah
Iin Valentine
4) Dusun Pebantenan :
Yudha Kurniawan
Ananda Rizki Nurani
Ni Made Meining Putri Swetari
I Gusti Putu Adi Diatmika
Materi yang kami sampaikan kepada masyarakat terkait dengan sosialisasi Bank Sampah adalah pentingnya melakukan pemilahan sampah organik dan non organik mulai dari tingkat rumah tangga, mengumpulkan botol-botol plastik untuk dijual kepada bank sampah, dan memotivasi masyarakat untuk memanfaatkan keberadaan bank sampah ini untuk meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat khususnya di Desa Ambengan.
F. Manfaat Kegiatan Adapun manfaat
dari dilaksanakannya
kegiatan
sosialisasi
Bank Sampah ini
diantaranya : 1) Menginformasikan kepada masyarakat Desa Ambengan terkait keberadaan Bank Sampah “Bersih Lestari”. 2) Menginformasikan kepada masyarakat Desa Ambengan terkait jenis sampah yang dapat dijual ke bank sampah. 3) Sebagai media memotivasi masyarakat untuk mencoba hal baru dalam rangka meningkatkan penghasilan. 4) Sebagai media usaha untuk menekan jumlah sampah plastik yang terbuang di lingkungan khususnya lingkungan Desa Ambengan, mengingat Desa Ambengan merupakan salah satu Desa wisata yang ada di Kabupaten Buleleng. 5) Sebagai salah satu cara untuk mendekatkan diri antara mahasiswa KKN dengan masyarakat atau penduduk setempat.
G. Keberhasilan Kegiatan Kegiatan ini telah berjalan dengan baik dan dapat dikatakan berhasil dilihat dari beberapa hal, yaitu : 1. Antusiasme masyarakat dalam menyimak sosialisasi yang dilakukan oleh mahasiswa KKN PPM Unud Periode XIII tahun 2016. 2. Respon yang cepat dari pihak desa dengan kembali dilakukannya sosialisa s i Bank Sampah pada kegiatan penutupan “Perbekel Cup III” yang bertempat di Balai Dusun Ambengan dengan yang membawakan sosialisasi adalah Direktur Bank Sampah Desa Panji. 3. Pembuatan poster sebagai media sosialiasi dan publikasi oleh mahasiswa KKN PPM Unud Periode XIII tahun 2016.
H. Kendala Kegiatan Adapun kendala yang kami alami pada pelaksanaan program sosialisasi ini antara lain 1. Adanya beberapa warga yang kurang bersahabat dengan mahasiswa KKN yang membawakan materi sosialisasi Bank Sampah. 2. Kurangnya perlengkapan sosialisasi yang dibawa oleh mahasiswa KKN pada saat pelaksanaan kegiatan seperti : poster, brosur, list harga, dll. 3. Minimnya informasi yang didapat oleh mahasiswa KKN terkait dengan Bank Sampah “Bersih Lestari” dari pihak Desa I. Saran Dari pelaksanaan kegiatan sosialisasi Bank Sampah kepada masyarakat Desa Ambengan terkait Bank Sampah, dapat kami berikan beberapa saran kepada pihak-pihak yang terkait diantaranya : 1)
Lebih menggencarkan kegiatan sosialisasi ke masing- masing dusun yang ada di Desa Ambengan dengan memanfaatkan pertemuan-pertemuan yang ada di wilayah Desa Ambengan.
2)
Memasang alat publikasi seperti : poster, brosur, dll pada papan informa s i yang tersebar di lingkungan Desa Ambengan guna meningkatkan keingina n masyarakat untuk berpartisipasi dalam kegiatan Bank Sampah.
3)
Selain melakukan sosialisasi, diharapkan pihak desa dapat memberika n motivasi kepada masyarakat untuk ikut dalam kegiatan Bank Sampah, mampu meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya melakukan pemila ha n sampah sejak awal, serta mampu memperjelas dan mensosialisas ika n sistematis dari Bank Sampah itu sendiri agar tidak terjadi kebingungan pada pihak masyarakat.
LAMPIRAN :
*Sosialisasi di Dusun Ambengan
2) Pelaksanaan Kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk A. Kelompok Sasaran Kelompok yang menjadi sasaran pada kegiatan pemberantasan sarang nyamuk ini adalah masyarakat dari 4 dusun yang terdapat dari Desa Ambengan dimana dalam mekanisme pelaksanaan diambil 20 rumah dalam setiap Dusun yang ada di Desa Ambengan. B. Tempat Pelaksanaan Adapun tempat pelaksanaan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk ini adalah Dusun Jembong, Dusun Ambengan, Dusun Bukitbalu, Dusun Pebantenan yang berada di Desa Ambengan. C. Waktu Pelaksanaan 24 Juli 2016 : Survei lokasi keempat Dusun yang terdapat di Desa Ambengan. 25 Juli 2016: Pengambilan data insiden kejadian penyakit demam berdarah di Puskesmas Sukasada II yang bertempat di Puncak Sari yang dilanjutkan dengan pengambilan kontribusi berupa abate yang bertepat di Puskesmas Pembantu yang berlokasi di Dusun Ambengan, Desa Ambengan. 27 Juli 2016 : Pelaksanaan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk yang berlokasi di Dusun Ambengan, Dusun Jembong, Dusun Bukitbalu, Dusun Pebantenan. 3 Agustus 2016 : Pelaksanaan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk yang berlokasi di Dusun Ambengan, Dusun Jembong, Dusun Bukitbalu, Dusun Pebantenan. D. Mekanisme Kegiatan Mekanisme kegiatan diawali dengan survey lokasi yang akan dilakukan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk. Dalam proses pelaksaan survey tersebut terliha t bagaimana keadaan geografis keadaan okasi yang akan dilakukan pemberantasan sarang nyamuk, bagaimana keadaan daerah sekitar yang terlihat masih kotor yang menjadi pemicu bagi vektor nyamuk untuk berkembang biak yang dapat menyebabkan terjadinya kejadian demam berdarah dengue. Berdasarkan factor geografis dan factor lingkungan yang menjadi poin utama dalam kejadian penyakit demam berdarah yang disertai dengan data kejadian penyakit demam berdarah yang diperoleh dari Puskesmas Sukasada II maka diambilah kegiatan pemberantasan sarang nyamuk yang berlokasi pada 4 Dusun di Desa Ambengan.
Proses selanjutnya adalah penentuan sampel yang akan dilakukan dengan menyasar warga yang bertempat tinggal di Dusun Ambengan,
Dusun Jembong, Dusun
Bukitbalu, Dusun Pebantenan, dalam pengambilan sampel diutamakan warga yang telah terkena penyakit demam berdarah agar dikontrol bagaimana keadaan kebersihan rumah yang dapat menjadi pemicu berkembang biaknya vektor nyamuk pada lingkungan.
Setelah melakukan
penentuan sampel sasaran dilanjutkan dengan
pelaksanaan program kegiatan pelaksanaan sarang nyamuk yang dilaksanakan setiap hari rabu, seminggu sekali yang berlangsung selama 2 minggu. Dalam pelaksanaan kegiatan dilakukan pengecekan selokan, sumur, got, serta areal lingkungan yang berpotensi menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk serta dilakukan penyuluha n bagaimana tindak lanjut dalam pencegahan penyakit demam berdarah dengue. E. Manfaat Kegiatan Adapun manfaat dalam pelaksaan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk yang telah dilaksanakan adalah sebagai berikut :
Masyarakat mengetahui bagaimana cara pencegahan terhadap penyakit demam berdarah dengue.
Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup bersih dan sehat.
Masyarakat tahu akan pentingnya untuk menjaga kebersihan lingkungan.
Masyarakat termotivasi untuk menjaga kesehatan.
F. Keberhasilan kegiatan Keberhasilan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk adalah terlihat dari hasil pelaksaan pertama yang didapatkan jentik di beberapa rumah warga pada minggu 1 dan mengalami penurunan jumlah jentik pada minggu ke 2. Serta terlihat antusias warga dalam proses pelaksaan pemberantasan sarang nyamuk sangat puas dengan pelaksanaan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk. G. Kendala Kendala yang dialam dalam pelaksaan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk adalah akses sarana jalan yang tidak begitu baik yang menyebabkan tidak bisa menggunak a n kendaraan menuju ke rumah warga, adanya keluarga yang rumahnya kosong saat dilakukan program pemberantasan sarang nyamuk, serta adanya warga yang tidak mau rumahnya tidak mau dilakukan kegiatan pengecekan jentik.
H. Saran Adapun Saran yang bisa diberikan adalah pentingnya peran serta masyarakat Desa terutama dari pihak desa untuk melakukan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk yang dilakukan secara berkala dan tidak menunggu terjadinya kejadian demam berdarah yang diikut sertakan dengan pelaksaan foging, serta turut serta aparat Desa sangat penting untuk memotivasi warga untuk melakukan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk serta menjaga lingkungan yang bersih dan sehat.
Lampiran dokumentasi pelaksanaan kegiatan
3) Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Cara 7 Langkah Cuci Tangan yang Benar SD N 1,2,3 Ambengan A. Kelompok Sasaran Kelompok yang menjadi sasaran kegiatan penyuluhan perilaku hidup bersih dan sehat cara 7 langkah cuci tangan yang benar adalah para siswa kelas 1, 2, dan 3 di SD Negeri 1, 2, 3 Ambengan.
B. Lokasi Kegiatan Kegiatan penyuluhan ini dilaksanakan di SD Negeri 1, 2, 3 Ambengan
C. Waktu Pelaksanaan Waktu pelaksanaan dibagi menjadi menjadi beberapa kegiatan seperti berikut: No
Waktu
Kegiatan
1
28 Juli 2016
Penyebaran surat ke SD Negeri 1, 2, 3 Ambengan
terkait
kegiatan
PHBS
7
Langkah cuci tangan 2
3 Agustus 2016
Melakukan
konfirmasi
terkait
kegiatan
PHBS 7 langkah cuci tangan di SD Negeri 1, 2, 3 Ambengan 3
4 Agustus 2016
Pelaksanaan kegiatan PHBS 7 langkah cuci tangan di SD Negeri 1 Ambengan
4
5 Agustus 2016
Pelaksanaan kegiatan PHBS 7 langkah cuci tangan di SD Negeri 2 Ambengan
5
6 Agustus 2016
Pelaksanaan kegiatan PHBS 7 langkah cuci tangan di SD Negeri 3 Ambengan
D. Pelaksanaan Kegiatan Kegiatan kesehatan masyarakat yang dilaksanakan dalam kegiatan KKN PPM Periode XIII Universitas Udayana tahun ini yaitu penyuluhan mengenai perilaku hidup bersih dan sehat yaitu 7 langkah cuci tangan yang benar. Kegiatan ini dipilih karena berdasarkan hasil wawancara dengan pihak puskesmas pembantu yang ada di Desa Ambengan bahwa masalah kesehatan yang menonjol pada anak- anak yaitu kurangnya
pengetahuan anak- anak mengenai perilaku hidup bersih dan sehat seperti salah satunya mencuci tangan. Kegiatan penyuluhan PHBS cuci tangan tersebut dilaksanakan di 3 sekolah yang berada di Desa Ambengan, diantaranya SD 1, 2, 3 Ambengan. Dalam kegiatan penyuluhan ini memiliki sistem yang berbeda antara SD 1, 2, 3 Ambengan, diantaranya : b.
SD N 1 Ambengan Sistem penyuluhan di SD N 1 Ambengan menggunakan dua kelas yaitu ruang
kelas 1 dan ruang kelas 3 sebagai sarana penyuluhan dalam penyampaian mater i mengenai PHBS 7 langkah cuci tangan yang benar dengan menggunakan media poster dan menyertakan lagu dalam media penyampaian informasi mengenai 7 langkah cuci tangan, masing- masing kelas menggunakan pembicara yang berbeda dari mahasiswa peserta KKN. c.
SD N 2 Ambengan Sistem penyuluhan yang dilakukan di SD N 2 Ambengan, dimana karena sudah
tersedianya fasilitas berupa LCD proyektor serta kelas yang luas dalam menampung seluruh siswa kelas 1, 2, dan 3, pembicara hanya satu orang dengan menggunaka n media video animasi mengenai 7 langkah cuci tangan yang benar dengan menyertakan lagu dalam penyampaian materi mengenai 7 langkah cuci tangan. d.
SD N 3 Ambengan Sistem penyuluhan di SD N 3 Ambengan menggunakan tiga kelas dalam
penyampaian materi, yaitu ruang kelas 1, 3, dan 4. Penyampaian materi 7 langkah cuci tangan dengan menggunakan media poster serta fasilitator yang mendamp ingi siswa dalam melakukan
demonstrasi cuci tangan.
Pembicara sebanyak 3
mahasiswa peserta KKN di masing- masing ruang kelas. Kegiatan penyuluhan dilakukan pada tanggal 4, 5, 6 Agustus secara berturut- turut di SD 1, 2, 3 Ambengan. Rangkaian acara penyuluhan PHBS cuci tangan sebelumnya dilakukan pre test dengan melakukan wawancara pada pihak sekolah mengenai apakah sebelumnya sudah pernah dilakukan kegiatan penyuluhan PHBS 7 langkah cuci tangan yang benar pada masing- masing sekolah, selain itu juga menggali pengetahuan siswa mengenai cara 7 langkah cuci tangan yang benar. Setelah itu pemberian materi mengenai 7 langkah cuci tangan yang benar disertai demonstrasi yang dilakukan oleh penyaji dan fasilitator selama 15 menit serta dilakukan praktik di lapangan selama 15 menit dengan menggunakan air mengalir, sabun, dan tisu. Setelah itu dilakukan post test dengan menilai pengetahuan serta kemampuan siswa dalam melakukan 7 langkah
cuci tangan yang benar. Adapun materi yang diberikan mengenai pengertian cuci tangan, tujuan dan manfaat cuci tangan, 5 momen cuci tangan, serta 7 langkah cuci tangan yang benar. Materi yang diberikan yaitu cuci tangan merupakan tindakan membersihkan telapak tangan dan jari- jari tangan dengan menggunakan air dan sabun. Adapun manfaat yang didapatkan dari mencuci tangan dengan 7 langkah cuci tangan yang benar adalah mencegah kuman, serta membersihkan tangan. 5 waktu penting cuci tangan dengan sabun adalah setelah dari jamban, setelah membersihkan anak yang buang air besar, sebelum menghidangkan makanan, sebelum makan, setelah memegang hewan atau benda kotor lainnya. Prosedur 7 langkah cuci tangan yang benar diantaranya 1) membersihkan telapak tangan, 2) mengusap punggung tangan secara bergantian, 3) menggosok sela- sela jari hingga bersih, 4) membersihkan ujung jari dengan mengatupkan tangan, 5) menggosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian, 6) meletakkan jari ke telapak tangan yang lain kemudian gosokkan, 7) membersihka n kedua pergelangan tangan dengan memutar.
E. Manfaat Kegiatan Manfaat yang didapatkan oleh siswa SD 1, 2, 3 Ambengan setelah diadakan penyuluha n adalah para siswa dapat memahami dan memiliki pengetahuan mengenai apa itu cuci tangan, manfaat cuci tangan, serta 5 momen cuci tangan. Siswa juga dapat mendemonstrasikan 7 langkah cuci tangan yang benar, sehingga siswa mengeta hui dampak bila tidak mencuci tangan dengan benar dalam kehidupan sehari- hari.
F. Keberhasilan Program Program ini berjalan dengan lancar di SD 1, 2, 3 Ambengan, sebanyak 40 siswa di SD Negeri 1 Ambengan mengikuti acara penyuluhan 7 langkah cuci tangan pada hari Kamis, 4 Agustus 2016 serta sebanyak 40 siswa sudah mampu mempraktekan cara 7 langkah cuci tangan dengan benar. Sebanyak 85 siswa di SD Negeri 2 Ambengan mengikuti acara penyuluahan PHBS 7 langkah cuci tangan pada hari Jumat, 5 Agustus 2016, serta 85 siswa sudah mampu mempraktekan 7 langkah cuci tangan dengan benar. Sebanyak 80 siswa di SD Negeri 3 Ambengan mengikuti kegiatan penyuluhan PHBS 7 langkah cuci tangan pada hari Sabtu, 6 Agustus 2016, serta sebanyak 80 siswa telah mampu mempraktekan 7 langkah cuci tangan dengan benar.
G. Kendala Adapun kendala yang dialami saat pelaksanaan kegiatan diantaranya tidak adanya air mengalir sebagai pendukung kegiatan PHBS 7 langkah cuci tangan dengan air mengalir dan sabun, sehingga panitia harus mempersiapkan air dengan menggunakan galon dan botol air mineral 1500 ml. Selain itu kendala dalam pemberian materi dikarenakan sulitnya mengatur siswa agar tetap tertib dalam mengikuti kegiatan penyuluhan.
H. Saran Diharapkan siswa dan guru mampu mensosialisasikan mengenai 7 langkah cuci tangan yang benar ke seluruh kelas terutama kelas yang tidak diikutsertakan dalam kegiatan penyuluhan (kelas 4, 5, 6). Adanya peran serta warga sekolah terutama guru dalam tindakan pemasangan alat pemandu ( poster, leaflet, brosur) di lingkungan sekolah. Serta tindakan dalam perbaikan fasilitas air di lingkungan sekolah.
LAMPIRAN Dalam kegiatan penyuluhan ini terdapat lampiran, berupa foto- foto selama kegiatan berlangsung diantaranya:
Pemberian materi PHBS 7 langkah cuci tangan di SD Negeri 1 Ambengan
Pemberian materi PHBS 7 langkah cuci tangan di SD Negeri 2 Ambengan (Kiri). Demonstras i cara 7 langkah cuci tangan di SD Negeri 2 Ambengan (Kanan).
Pemberian materi PHBS 7 langkah cuci tangan di SD Negeri 3 Ambengan (Kiri). Demonstras i cara 7 langkah cuci tangan di SD Negeri 3 Ambengan (Kanan)
4) Penyuluhan HIV/AIDS dan Reproduksi Remaja a. Kelompok Sasaran Kelompok yang menjadi sasaran kegiatan penyuluhan ini adalah muda- mudi Banjar Dinas Pebantenan, Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng. Selain itu kegiatan penyuluhan mengenai kenakalan remaja dan HIV AIDS melibatka n perwakilan muda- mudi dari Banjar Dinas Ambengan, muda-mudi dari Banjar Dinas Bukit Balu, serta muda-mudi dari Banjar Dinas Jembong.
b. Lokasi Kegiatan Kegiatan penyuluhan ini dilaksanakan di Balai Banjar Dusun Pebantenan, Desa Ambengan.
c. Waktu Pelaksanaan Waktu pelaksanaan dibagi menjadi beberapa kegiatan sebagai berikut: No 1
Waktu 16 Agustus 2016
Kegiatan Penyebaran penyuluhan
surat HIV/AIDS
terkait
kegiatan
kepada Kepala
Desa Ambengan, Kadus di masing- masing Dusun Desa Ambengan serta Seka Teruna
Teruni di masing- masing Dusun Desa Ambengan 2
18 Agustus 2016
Melakukan
konfirmasi
terkait
kegiatan
penyuluhan
HIV/AIDS
kepada Kepala
Dusun Pebantenan dan Seka Teruna Teruni Dusun Pebantenan 3
20 Agustus 2016
Melakukan kerja bhakti di Bale Banjar Dusun
Pebantenan
pelaksanaan
sebagai
persiapan
kegiatan
penyuluha n
kegiatan
penyuluha n
HIV/AIDS 4
21 Agustus 2016
Pelaksanaan
HIV/AIDS di Dusun Pebantenan d. Pelaksanaan Kegiatan Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah penyuluhan terkait kenakalan remaja khususnya bahaya penyakit HIV dan AIDS. Dalam penyuluhan ini terdapat dua orang pembicara, yaitu satu orang mahasiswa peserta KKN yang memberikan materi mengenai kesehatan reproduksi, serta pembicara dari puskesmas yang memberikan materi mengenai HIV AIDS. A. Materi Kesehatan Reproduksi Dalam kegiatan penyuluhan tersebut pembicara menyampaikan materi mengena i kesehatan reproduksi,
adapun pembahasan
tersebut diantaranya
menjelaska n
mengenai tujuan pendidikan kesehatan reproduksi, apa itu reproduksi, apa definis i kesehatan reproduksi, pengertian remaja, pengertian pubertas, mengapa remaja perlu mengetahui kesehatan reproduksi, perubahan fisik pada remaja baik wanita atau lakilaki, pengertian perilaku seksual dan macam- macam perilaku seksual, jenis- jenis Infeksi Menular Seksual, bagaimana tanda- tanda Infeksi Menular Seksual, perilaku bagaimana yang mempengaruhi penyebaran Infeksi Menular Seksual, serta siapa saja yang dapat tertular Infeksi Menular Seksual. Adapun tujuan
dari pendidikan
kesehatan reproduksi diantaranya
untuk
memahami perubahan fisik yang terjadi pada remaja, untuk memahami alat, system, dan proses reproduksi, untuk menyadari perlunya kesiapan diri untuk melakukan reproduksi, serta untuk memahami mengapa remaja perlu menerapkan perilaku
seksual yang bertanggung jawab. Selanjutnya reproduksi merupakan suatu proses kehidupan manusia dalam menghasilkan keturunan demi kelestarian hidupnya, sedangkan kesehatan reproduksi merupakan keadaan sehat baik secara fisik, mental, maupun sosial yang berkaitan dengan system reproduksi. Definisi remaja adalah baik laki- laki ataupun perempuan, berusia kurang lebih 10-24 tahun, belum menikah, peralihan anak- anak hingga dewasa, serta mengalami perubahan- perubahan baik fisik, psikis, sosial. Pubertas merupakan masa dimana tubuh mengalami perubahan struktur tubuh, ditandai dengan kematangan organ- organ reproduksi, termasuk pertumbuhan seks primer maupun sekunder. Adapun pentingnya remaja perlu mengetahui kesehatan reproduksi adalah agar remaja memiliki informasi yang benar mengenai proses reproduksi serta faktor lain yang mempengaruhinya. Memiliki sikap dan perilaku yang bertanggung jawab dalam proses reproduksi. Tumbuh kembang pada perempuan, dimana mengalami perubahan primer yaitu menstruasi serta mengalami perubahan sekunder yaitu tumbuh rambut di kemaluan dan ketiak, buah dada membesar, pinggul melebar, kulit menjadi lebih berminyak dan mudah berjerawat. Sedangkan tumbuh kembang pada laki- laki, dimana mengala mi perubahan primer yaitu mengalami mimpi basah dan perubahan sekunder yaitu otot sekitar dada dan bahu membesar, berat dan tinggi badan bertambah, tumbuh jakun, suara membesar, kulit lebih berminyak dan mudah berjerawat, tumbuh rambut di ketiak, kemaluan, tangan, kaki, dada, kumis, seta jenggot. Perilaku seksual merupaka perilaku yang muncul karena adanya dorongan seksual mulai dari bergandenga n tangan, berpelukan, bercumcu, petting sampai hubungan sex. Bentuk perilaku seksual diantaranya masturbasi yaitu menyentuh, menggosok, dan meraba bagian tubuh sendiri yang peka sehingga menimbulkan rasa menyenangkan untuk mendapatkan kepuasan seksual (orgasme) baik dengan alat maupun tanpa alat. Sedangkan onani mempunyai arti yang sama dengan masturbasi serta ada yang berpendapat bahwa onani hanya untuk wanita sedangkan masturbasi merupakan perilaku untuk laki- laki dan perempuan. Petting merupakan melakukan hubungan seksual dengan atau tana pakaian tetapi tanpa melakukan penetrasi penis ke dalam vagina. Hubungan seksual merupakan masuknya penis ke dalam vagina, bila terjadi ejakulasi pada saat penis masih di dalam vagina, maka akan menyebabkan kehamilan. Adapun jenis- jenis Infeksi Menular Seksual ada yang disebabkan oleh bakteri, virus, parasit, serta jamur. Salah satu infeksi menular seksual yang disebabkan oleh virus adalah HIV/ AIDS. Secara umum tanda- tanda infeksi menular seksual tersebut diantaranya keluarnya
cairan dari alat kelamin laki- laki atau perempuan dan anus yang berwujud cairan darah serta nanah, nyeri atau rasa panas saat kencing, adanya benjolan atau bintil dan luka pada penis, vagina, anus atau mulut, adanya pembengkakan di pangkal paha, perdarahan setelah hubungan kelamin, nyeri perut bawah pada wanita, serta nyeri pada buah pelir. Perilaku yang mempengaruhi penyebaran Infeksi menular seksual adalah sering berganti pasangan, mempunyai lebih dari satu pasangan seksual, mempunya i pasangan yang juga mempunyai pasangan lain, berhubungan seksual dengan pasangan tak dikenal (WTS, dan pelanggannya), masih terus berhubungan seksual meskipun menderita infeksi menular seksual, pengidap infeksi menular seksual tetapi tidak member tahu pasangannya untuk mendapatkan pengobatan infeksi menular seksual, serta tidak menggunakan kondom bila berhubungan seksual dengan pasangan berperilaku risiko tinggi. Infeksi menular seksual termasuk HIV sudah tersebar luas diseluruh dunia juga Indonesia. Infeksi menular seksual menyerang baik laki- laki maupun wanita yang telah aktif melakukan hubungan seksual. B. Materi HIV/ AIDS Dalam kegiatan penyuluhan tersebut pembicara menyampaikan materi mengena i HIV/AIDS, adapun pembahasan tersebut diantaranya menjelaskan mengenai apakah itu HIV, proses HIV menyerang kekebalan tubuh, berbagai gejala yang ditimbulka n, apakah itu AIDS, gejala AIDS, bagaimana mengetahui seseorang tertular HIV, bagaimana penularan HIV ke tubuh manusia, HIV/AIDS tidak menular melalui fasilitas umum seperti WC, tidak menular melalui telepon atau HP, berjabat tangan, memakai alat makan dan minum bersama, gigitan yamuk atau serangga, berpelukan, berciuman,
bekerjasama,
serta
dijelaskan
mengenai
pencegahan
penularan
HIV/AIDS. Adapun HIV merupakan kepanjangan dari Human Immuno-deficiency Virus yaitu virus yang menginfeksi dan membuat tubuh manusia mengalami penurunan system kekebalan tubuh sehingga tubuh gagal melawan infeksi. HIV menyerang kekebalan tubuh manusia dengan menyerang sel CD 4 yang merupakan salah satu sel darah putih dan merupakan teman- teman pelingdung tubuh. Adapun gejala yang ditimbulkan jika terinfeksi virus HIV adalah batuk, diare, dan tubuh menjadi lemas. Sedangkan AIDS adalah Acquired Immune Deficiency Syndrome yang merupakan kumpulan gejala akibat terinveksi HIV. Gejala yang ditimbulkan akibat AIDS tersebut adalah sebagai berikut : a. Fase 1 (window period)
Lama 1-3 bulan Belum ada gejala sama sekali Belum bisa terdeteksi melalui tes Sudah dapat menularkan HIV b. Fase II (asimptomatik) Terjadi 2 atau 5-10 tahun setelah terinfeksi HIV Demam Pembengkakan kelenjar getah bening Tes darah sudah positif HIV c. Fase III (simptomatik) Flu tidak sembuh- sembuh Nafsu makan berkurang dan lemah d. Fase IV/AIDS Infeksi kulit atau selaput lender Infeksi paru- paru (TB Paru) Infeksi usus yang menyebabkan diare parah selama berminggu- minggu Infeksi otak yang menyebabkan kekacauan mental dan kelumpuhan Kanker kulit (khas pada penderita AIDS) Cara mengetahui seseorang tertular HIV yaitu melalui tes darah untuk HIV, yang termasuk bagian dari konseling dan testing HIV secara sukarela atau yang disebut VCT (Voluntary Counseling & Test). Penularan HIV ke tubuh manusia melalui darah seperti penggunaan jarum suntik bergantian atau tidak steril, alat tato yang tidak steril, alat tindik yang tidak steril, penularan HIV dapat juga ditularkan melalui cairan sperma, serta cairan vagina. Adapun pencegahan HIV/AIDS dapat dengan prinsip ABCD, dijabarkan sebagai berikut: A. (Abstinesia)
: jauhi sex. Bagi yang belum menikah dianjurkan untuk
tidak melakukan hubungan seksual B (Be Faithful) C (Condom) yang berisiko
: Bersikap saling setia pada satu pasangan : gunakan condom setiap kali melakukan hubungan seks
D (Don’t Inject)
: dihindari penggunaan peralatan yang menembus kulit secara
bergantian (jarum suntik, tindik, tatto) dan jangan menggunakan narkoba E (Edukasi)
: cari informasi tentang HIV/AIDS dan ajari orang disekitar
kita C. Manfaat Kegiatan Manfaat yang didapatkan oleh STT (Sekaa Truna Truni) Banjar Dinas Pebantenan pada khsusnya serta STT (Sekaa Truna Truni) di Desa Ambengan, Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng yang hadir setelah diadakannya penyuluhan ini adalah: 1. Pengenalan terkait kesehatan reproduksi, fenomena remaja saat ini terkait sex bebas khususnya bahaya penyakit HIV dan AIDS. 2. Sosialisasi mengenai dampak negatif yang ditimbulkan dari kenakalan remaja mengenai sex bebas khususnya bahaya penyakit HIV dan AIDS serta bagaimana cara penanggulangannya. D. Keberhasilan Kegiatan Pelaksanaan sosialisasi ini berjalan dengan lancar. Dimana peserta yang hadir sebanyak 17 orang peserta. Peserta dalam sosialisasi ini termasuk dalam Banjar Dinas Pebantenan pada khususnya serta Banjar Dinas Ambengan, Banjar Dinas Bukit Balu, Banjar Dinas Jembong, serta Banjar Dinas Pebantenan pada umunya di Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng. Pelaksanaan program ini dapat menambah wawasan para peseta mengenai kesehatan reproduksi termasuk perkembangan remaja dan fungsi organ reproduksi serta dampak dari perilaku seksual yang negative khususnya bahaya sex bebas terutama bahaya penyakit HIV AIDS serta dapat meningkatkan kewaspadaan terhadap HIV AIDS. Penyuluhan ini juga diharapkan mampu mewujudkan generasi muda yang terbebas dari HIV AIDS.
E. Kendala Kendala yang dialami selama persiapan sosialisasi terkait kesehatan reproduksi dan HIV/AIDS adalah bagaimana menyatukan seluruh Seka Teruna Teruni di Banjar Dinas Desa Pebantenan pada khususnya. Hal ini dikarenakan oleh karena sebagian besar Teruna Teruni Desa Banjar Dinas Pebantenan telah merantau ke luar daerah asal mereka. Hal
tersebut menyebabkan kurangnya kesadaran Teruna Teruni untuk berpartisipasi dalam kegiatan. F. Saran untuk menanggulangi kendala diatas maka disarankan agar Seka Teruna Teruni membentuk suatu struktur kepengurusan secara tetap agar khususnyaseka terunateruni memiliki kesadaran untuk berpartisipasi dalam kegiatan yang ada nantinya.
LAMPIRAN Dalam kegiatan penyuluhan ini terdapat lampiran, berupa foto- foto selama kegiatan berlangsung diantaranya:
Registrasi peserta penyuluhan HIV/AIDS serta pembagian kartu ucapan “Salam Generasi Bebas HIV” (Kiri). Pengumpulan peserta penyuluhan HIV/AIDS disertai dengan pembagian konsumsi (kanan)
Pemberian materi pertama mengenai kesehatan reproduksi oleh salah satu mahasiswa peserta KKN (Kiri). Pemberian materi kedua mengenai HIV/AIDS oleh petugas puskesmas II Sukasada (Kanan)
Pemberian piagam pembicara oleh kadus pebantenan dan disertai oleh koordinator desa (kiri). Foto bersama pembicara, kadus, panitia, dan peserta penyuluhan HIV/AIDS (kanan).
5) Penyuluhan Tentang Pemilahan Sampah dan Praktik Pembuatan Pupuk Kompos a. Kelompok Sasaran Kelompok yang menjadi sasaran kegiatan penyuluhan tentang pemila ha n sampah ini adalah pedagang-pedagang yang terdapat di masing- masing dusun di desa Ambengan,sedangkan kelompok yang menjadi sasaran dalam kegiatan praktik pembuatan pupuk kompos adalah para petani yang terdapat di desa Ambengan, kecamatan Sukasada, kabupaten Buleleng.
b. Lokasi Kegiatan Kegiatan
penyuluhan
tentang
pemilahan
sampah dilakukan
di Dusun
Ambengan, Dusun Bukit Balu, Dusun Jembong serta Dusun Pebantenan, sedangkan untuk kegiatan dalam praktik pembuatan pupuk kompos dilakukan di Dusun Jembong khususnya di sekitar halaman posko KKN. c. Waktu Pelaksanaan Waktu pelaksanaan dalam kegiatan ini dibagi menjadi beberapa hari, yaitu : -
29 Juli 2016 : Koordinasi dengan kepala desa tentang penyuluhan pemila ha n sampah dan praktik pembuatan kompos. Rapat koordinasi mahasiswa KKN Udayana untuk mekanisme kegiatan penyuluhan pemilahan sampah dan praktik pembuatan pupuk kompos.
-
30 Juli 2016 : Pelaksanaan kegiatan penyuluhan pemilahan sampah dengan terjun ke pedagang di semua dusun sekaligus mengajak masyarakat untuk datang ke posko kkn udayana untuk melihan praktik pembuatan kompos.
-
1 Agustus 2016 : Pelaksanaan praktik pembuatan kompos di posko KKN Udayana di dusun Jembong.
d. Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan penyuluhan pemilahan sampah Metode yang dilakukan pada penyuluhan pemilahan sampah ini adalah dengan penyuluhan door to door ke pedagang-pedagang yang terdapat di desa Ambengan. Mekanisme kegiatan adalah dengan membagi mahasiswa KKN menjadi 4 kelompok sesuai dengan jumlah dusun yang terdapat di desa Ambengan yaitu dusun Ambengan, dusun Jembong, dusun Pebantenan dan dusun Bukit Balu. Dalam setiap dusun, terdapat 10 pedagang yang menjadi target penyuluhan. Total pedagang yang mendapat penyuluhan mengena i pemilahan sampah organik dan anorganik adalah 40 pedagang. Materi yang diberikan pada para pedagang adalah cara membedakan sampah
organik
dan
anorganik
beserta
contoh-contohnya,
bahaya
pembuangan sampah sembarangan serta pemanfaatan sampah organik dan anorganik. Sampah organik merupakan limbah yang berasal dari sisa-sisa makhluk hidup yang terdapat di alam, seperti tanaman dan hewan serta berbagai macam hasil olahannnya yang kemudian dibuang dan dapat terurai secara alami oleh bakteri tanpa adanya bahan kimia. Sampah organik adalah
jenis sampah yang ramah lingkungan dan dapat dimanfaatkan kembali menjadi pupuk kompos serta berbagai macam pakan ternak. Sampah anorganik merupakan limbah yang dihasilkan dari berbagai macam proses karena sampah ini tidak bisa terurai oleh bakteri secara alami dan membutuhkan waktu yang sangat lama dalam proses penguraiannya, contoh dari sampah anorganik seperti plastik, botol bekas, kaca, kaleng dan laiinya yang dapat dijual di bank sampah yang terdapat di dusun Ambenga n.
Kegiatan praktik pembuatan pupuk kompos Kegiatan praktik pembuatan pupuk kompos dilakukan di halaman posko KKN Udayana di dusun Jembong dengan peserta Kades Ambengan, Kadus Ambengan, Kadus Jembong serta beberapa petani yang ada di dusun Jembong. Pupuk kompos merupakan salah satu pupuk organik yang dibuat dengan cara menguraikan sisa-sisa tanaman dan hewan dengan bantuan organisme hidup. Dalam kegiatan praktik pembuatan kompos, bahan yang digunakan adalah sampah organik seperti dedaunan, bakteri EM4 serta air gula.
e. Manfaat Kegiatan Manfaat yang didapatkan dari penyuluhan ini adalah : 1) Masyarakat sudah mengerti cara memilah antara sampah organik dan anorganik 2) Masyarakat dapat mengetahui bahwa sampah organik dapat dimanfaa tka n kembali menjadi pupuk kompos. 3) Masyarakat terutama petani dapat mengurangi pengeluaran dengan membuat pupuk kompos sendiri. 4) Program bank sampah dapat berjalan lancar. 5) Lingkungan desa Ambengan menjadi lebih bersih. f.
Keberhasilan Kegiatan Kegiatan penyuluhan pemilahan sampah dan praktik pembuatan pupuk kompos berjalan cukup lancar. Untuk penyuluhan pemilihan sampah, para pedagang sudah cukup banyak mengetahui cara pemilahan sampah yang benar, sedangkan untuk praktik pembuatan kompos, peserta sangat antusias dalam melihat pembuatan pupuk kompos dari limbah sampah organik.
g. Kendala Kendala dari kegiatan penyuluhan pemilahan sampah yaitu terdapat beberapa pedagang yang tidak mau menerima mahasiswa saat akan melakukan penyuluha n
serta terdapat beberapa warga yang mengetahui tentang adanya bank sampah, namun beberapa dari mereka tidak membuang sampah plastik ke bank sampah dikarenakan jarak antara rumah warga ke lokasi bank sampah masih jauh, sehingga sampah-sampah yang dihasilkan di bakar atau dibuang ke sungai. Untuk kendala dalam kegiatan praktik pembuatan kompos yaitu kurang antusiasnya petani yang datang untuk melihat cara pembuatan pupuk kompos organik.
h. Saran Perlu adanya koordinasi antara pihak desa dan masyarakat mengenai kegiatan bank sampah serta perlu ditingkatkannya fasilitas dalam pengambilan sampah plastik ke desa-desa. Dalam kegiatan praktik pembuatan kompos, masyarakat diharapkan dapatmengaplikasikan pembuatan pupuk kompos di rumah tanpa harus membeli pupuk di toko.
Lampiran Kegiatan
Gambar 1. Penyuluhan pemilahan sampah
Gambar 2. Penyuluhan pemilahan sampah
Gambar 3. Penyuluhan pemilahan sampah
Gambar 5. Praktik pembuatan pupuk kompos
Gambar 4. Sampah anorganik yang dibuang pedagang
Gambar 6. Sampah anorganik yang dibuang pedagang
6) Penyuluhan dan Praktik Mengenai Pengendalian Hama dan Penyakit pada Tanaman Cengkeh a. Kelompok Sasaran Kelompok yang menjadi sasaran dalam kegiatan penyuluhan dan praktik mengena i pengendalian hama dan penyakit pada tanaman cengkeh adalah perwakilan dari kelompok tani yang berjumlah 10 orang pada setiap subak yang berada di Desa Ambengan, diantaranya adalah subak abian, subak lawas, subak anyar dan subak pebantenan. b. Lokasi Kegiatan
Lokasi kegiatan penyuluhan mengenai pengendalian hama dan penyakit pada tanaman cengkeh adalah di Balai Banjar Dusun Jembong Desa Ambengan, Sukasada Buleleng. c. Waktu Pelaksnaan Waktu pelaksanaan kegiatan dibagi beberapa waktu diantaranya adalah : 15 Juli 2016
: Pemberian surat mengenai permohonan sebagi pembicara
untuk program kerja penyuluhan pengendalian dan praktik hama dan penyakit pada tanaman cengkeh
21 Juli 2016
: Koordinasi dengan Kepala UPT Lab Dinas Perkebunan
Provinsi Bali mengenai program kerja penyuluhan dan praktik pengendalian hama dan penyakit pada tanaman cengkeh 29 Juli 2016
: Koordinasi dengan Kepala Desa mengenai program kerja
penyuluhan dan praktik pengendalian hama dan penyakit pada tanaman cengkeh 2 Agustus 2016 : Koordinasi dengan Kelian Subak Anyar di Dusun Ambengan mengenai program kerja penyuluhan dan praktik pengedalian hama dan penyakit pada tanaman cengkeh 3 Agustus 2016 : Mengikuti rapat bulanan sekaligus koordinasi dengan Kelian Subak Pebantenan di Balai Subak Pebantenan mengenai penyuluhan dan praktik pengendalian hama dan penyakit pada tanaman cengkeh 8 Agustus 2016 : Koordinasi dengan Kelian Subak Lawas di Dusun Bukit Balu mengenai penyuluhan dan praktik pengendalian hama dan penyakit pada tanaman cengkeh 10 Agustus 2016 : Koordinasi dengan Kelian Subak Abian mengenai penyuluha n dan praktik pengendalian hama dan penyakit pada tanaman cengkeh 16 Agustus 2016 : Membeli persiapan logistik
(konsumsi)
untuk
program
penyuluhan dan praktik pengendalian hama dan penyakit pada tanaman cengkeh 17 Agustus 2016 : Membeli persiapan logistik (pupuk organik) untuk program penyuluhan dan praktik pengendalian hama dan penyakit pada tanaman cengkeh
18. Agustus 2016 : Pelaksanaan kegiatan penyuluhan dan praktik pengendalia n hama dan penyakit pada tanaman cengkeh oleh Dinas Perkebunan Provinsi Bali d. Pelaksanaan Kegiatan Kegiatan penyuluhan dan praktik mengenai pengendalian hama dan penyakit pada tanaman cengkeh dilaksanakan di Balai Banjar Jembong dan di hadiri oleh perwakilan petani dari setiap subak yang ada di Desa Ambengan. Mekanisme kegiatan penyuluha n dilaksanakan dengan pemberian materi dan praktik oleh Dinas Perkebunan Provinsi Bali. Materi yang diberikan berupa pengetahuan mengenai jenis-jenis hama dan penyakit pada tanaman cengkeh dan cara mengendalikannya dengan memanfaatkan Trichoderma sp. sebagai agen pengendali hayati. Praktik pengendalian dilaksanakan di kebun sebelah Balai Banjar Jembong dengan memanfaatkan
pupuk organik dan dicampurkan dengan
Trichoderma sp. untuk memperbanyak Trichoderma sp. Hasil perbanyak Trichoderma sp. dengan pupuk ini dimanfaatkan sebagai pengendali hayati sehingga pengunaan pestisida untuk pengendalian dapat berkurang dan Trichoderma sp. ini bisa digunakan secara berkelanjutan. e. Manfaat Kegiatan Manfaat yang dapat diambil dari penyuluhan mengenai hama dan penyakit pada tanaman cengkeh, yaitu : 1. Masyarakat dapat memahami jenis-jenis hama dan penyakit pada tanaman cengkeh secara keseluruhan. 2. Masyarakat dapat mengetahui cara mengatasi hama dan penyakit yang terjadi pada tanaman cengkeh.
f.
Keberhasilan Kegiatan Pelaksanaan kegiatan tentang penyuluhan dan praktik mengenai pengendalia n hama dan penyakit pada tanaman cengkeh berjalan cukup lancar. Dimana kegiatan ini dapat menarik perhatian beberapa petani serta dinas sebanyak 24 orang serta antusiasnya peserta dalam memperhatikan materi yang disampaikan oleh dinas mengenai penyakit yang terdapat pada tanaman cengkeh dan cara penanggulangannya.
g. Kendala
Kendala yang terjadi selama berlangsungnya kegiatan adalah kurang antusias nya para petani untuk menghadiri penyuluhan ini, karena kebanyakan para petani di desa Ambengan
masih
sibuk
dengan
pekerjaan mereka
di ladang
ssehingga
tidak
memungkinkan untuk ditinggalkan. h. Saran Perlu ditingkatkannya kesadaran masyarakat khususnya para petani jika terdapat penyuluhan tentang penyakit cengkeh, karena ilmu yang diperoleh dari penyuluhan ini dapat diaplikasikan sendiri di rumah sehingga untuk mengatasi penyakit pada tana man cengkeh dapat membuat obatnya sendiri tanpa harus membeli di toko.
LAMPIRAN PENYULUHAN dan PRAKTIK MENGENAI PENGENDALIAN HAMA dan PENYAKIT pada TANAMAN CENGKEH
Gambar 1. Regristasi sebelum memasuki acara
Gambar 2. Pelaksanaan penyuluhan penyakit dan hama cengkeh
Gambar 3. Praktik pengendalian penyakit dan hama cengkeh
Gambar 4. Praktik pengendalian penyakit dan hama cengkeh
Gambar 5. Praktik pengendalian penyakit dan hama cengkeh
Gambar 6. Penyerahan piagam kepada pembicara
6) Pembuatan Peta Jalur Interpretasi Wisata Desa Ambengan a. Kelompok Sasaran
Sasaran dari pembuatan peta jalur interpretasi wisata ini adalah para wisatawan domestik maupun mancanegara yang memiliki rencana kunjungan ke Bali dan mempertimbangkan Desa Ambengan sebagai tempat tujuan wisatanya. b. Tempat Pelaksanaan Pembuatan peta jalur interpretasi wisata ini bertempat di Desa Ambenga n, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng, Bali. c. Waktu Pelaksanaan Adapun waktu pelaksanaan program pembuatan peta ini adalah sebagai berikut: 25 Juli 2016 Desa
: Pertemuan pertama dengan Kelompok Sadar Wisata
Ambengan untuk koordinasi mengenai kegiatan pembuatan peta jalur
interpretasi wisata di Desa Ambengan pada tanggal. 26 Juli 2016
: Melakukan kunjungan ke tempat-tempat yang menjadi
daya tarik wisata di Desa Ambengan. 7 Agustus 2016
: Melakukan kegiatan tracking jalur panjang dari Air
Terjun Jembong hingga ke Air Terjun Kroya. 14, 22 Agustus 2016 : Pembuatan
peta jalur
interpretasi
wisata
Desa
Ambengan. d. Pelaksanaan Kegiatan Pembuatan peta jalur interpretasi wisata diawali dengan pertemuan perdana dengan kelompok pengelola tempat wisata Desa Ambengan yang disebut dengan Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS) Desa Ambengan. Dalam pertemuan perdana tersebut dilakukan koordinasi terkait rencana pembuatan peta jalur interpretasi wisata dan brosur wisata Desa Ambengan. Koordinasi melibatka n empat orang mahasiswa KKN dari bidang Sosial Budaya dan seorang perwakilan dari Pokdarwis yang mengelola daerah tempat tujuan wisata di Dusun Jembong, Desa Ambengan Kemudian koordinasi ini ditindaklanjuti dengan tinjauan lapangan objek wisata empat air terjun yang menjadi daya tarik wisata Desa Ambengan serta pengidentifikasian jalur tracking dari Air Terjun Jembong menuju Air Terjun Kroya. Dalam tinjauan lapangan ini, mahasiswa KKN ditemani oleh Ketua Kelompok Sadar Wisata Desa Ambengan.
Selanjutnya dari materi yang telah didapat diidentifikasikan mengena i pemetaan jalur wisata yang dapat dilakukan saat berkunjung ke Desa Ambengan. Lalu ditindaklanjuti dengan pembuatan desain peta jalur interpretasi wisata yang dilakukan oleh satu orang mahasiswa KKN. Produk pemetaan jalur interpretas i wisata ini kemudian akan diunggah pada situs resmi Desa Ambengan yang diajukan oleh mahasiswa KKN periode XIII karena sasaran yang dituju adalah wisatawan dari luar Desa Ambengan. e. Manfaat Kegiatan Adapun manfaat yang didapat dari pembuatan peta jalur interpretasi wisata ini adalah sebagai berikut: a. Penginterpretasian potensi wisata di Desa Ambengan ke dalam satu jalur kunjungan wisata untuk memperkuat unsur atraksi yang dapat dinikmati pada daerah tujuan wisata. b. Memfasilitasi wisatawan yang berencana berkunjung ke Desa Ambengan. c. Meningkatkan promosi yang diharapkan dapat membawa peningkatan pada intensitas kunjungan wisatawan dan tentunya perekonomian masyarakat. f.
Keberhasilan Kegiatan Keberhasilan program pemetaan jalur interpretasi wisata ini dapat terliha t dari antusiasme dari Kelompok Sadar Wisata Desa Ambengan akan kehadiran mahasiswa KKN yang membantu mempromosikan tempat wisata Desa Ambengan. Sedangkan secara faktual, keberhasilan pembuatan peta ini baru akan terlihat setelah peta diunggah pada situs dan dalam jangka waktu yang panjang diamati intensitas kunjungan dari wisatawan yang masuk ke Desa Ambengan setelah melihat unggahan peta tersebut.
g. Kendala Kendala yang dialami selama pembuatan jalur interpretasi wisata ini adalah sulitnya
medan yang dilewati
Ambengan
dan pengidentifikasiannya
karena jalur yang dilalui merupakan
pada peta Desa
potongan-potongan
yang
merupakan bagian dari halaman rumah maupun kebun dan sawah-sawah milik warga.
h. Saran
Demi meningkatkan jumlah wisatawan yang dating berkunjung ke Desa Ambengan, diharapkan tidak hanya Kelompok Sadar Wisata Desa Ambengan yang berperan aktif dalam mempromosikan wisata Desa Ambengan,
tetapi juga
masyarakat dan pemerintah setempat turut ambil andil dalam memperkena lka n daya tarik Ambengan baik secara lisan maupun tulisan yang dapat diakses baik secara aktual maupun maya.
LAMPIRAN
1.1 Dokumentasi Kegiatan
Gambar 1.1 Air Terjun Jembong
Gambar 1.3 Pemandangan saat melakukan tracking
7)
Gambar 1.2 Perjalanan saat tracking
Gambar 1.4 Air Terjun Kembar
Penyuluhan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM)
a. Kelompok Sasaran Kelompok yang menjadi sasaran dalam penyuluhan koperasi dan UKM adalah kelompok ibu PKK Desa Ambengan, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng, Bali. b. Tempat Pelaksanaan Tempat pelaksanaan kegiatan penyuluhan koperasi dan UKM adalah di Balai Banjar Dusun Ambengan. c. Waktu Pelaksanaan Waktu pelaksanaan dibagi menjadi beberapa hari, sebagai berikut: a) 29 Juli 2016: Bertemu dengan kepala desa untuk kordinasi dan memohon izin ke Kepala Desa Ambengan mengenaikan program kerja Penyuluhan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah. b) 2 Agustus 2016 : Bertemu dengan Kepala Desa untuk kordinasi mengena i perubahan jadwal tanggal pelaksanaan Penyuluhan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah. c) 4 Agustus 2016 : Bertemu dengan kelompok ibu PKK desa Ambengan, untuk memberitahu akan diadakan kegiatan Penyuluhan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah dan berkoordinasi dalam penentuan waktu dan tanggal untuk dilakukan Penyuluhan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah. d) 16 Agustus 2016 :Konfirmasi tentang waktu dan tempat dilaksanaka n nya Penyuluhan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah dengan Kepala Desa dan Ketua Ibu PKK. e) 17 Agustus2016: Mempersiapkan bahan baku untuk membuat lapis talas kuning, kripik talas, dan bola-bola talas. f) 18 Agustus 2016 : Uji coba resep lapis talas kuning dan melakukan pembersiha n di Balai Banjar Dusun Ambengan untuk persiapan program kerja Penyuluha n Koperasi dan Usaha Kecil Menengah. g) 19 Agustus 2016: Melaksanakan program Penyuluhan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah pada sore hari pukul 17.00 wita di Balai Banjar Dusun Ambengan. d. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksanaan kegiatan diawali dengan pertemuan dengan Kepala Desa dan Kelompok Ibu PKK Desa Ambengan. Dalam pertemuantersebut dijelaskan bahwa kebanyakan masyarakat kurang mau berkerja sama membangun perekonomian desa melalui adanya koperasi dan kebanyakan masyarakat belum memilik i
pekerjaan sampingan selain sebagai petani atau buruh tani. Berdasarkan alasan tersebut, maka dua orang mahasiswa KKN dari bidang Sosial Budaya mengadakan kegiatan Penyuluhan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah demi meniadakan praktek rentenir melalui penyuluhan koperasi dan meningkatkan produktivitas masyarakat Desa Ambengan melalui penyuluhan usaha kecil menengah. Kegiatan selanjutnya adalah mempersiapakan bahan materi penyuluha n dan bahan baku untuk membuat olahan makanan dari talas kuning yang nantinya dapat memberikan pencerahan bagi masyarakat Desa Ambengan sehingga memiliki pekerjaan sampingan melalui usaha pembuatan makanan olahan dari talas kuning tersebut.Setelah mempersiapkan bahan baku makanan olahan talas, selanjutnya adalah melakukan uji coba resep. Metode yang digunakan dalam kegiatan penyuluhan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah adalah sosialisasi secara lisan dengan bantuanmedia Power Point. Dalam penyuluhan ini terdapat dua orang mahasiswa KKN dari bidang Sosial Budaya yang masing- masing menjelaskan materi mengenai koperasi dan Usaha Kecil Menengah. Materi yang diberikan pada Penyuluhan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah ini adalah : -
Pengertian Koperasi
-
Tujuan Koperasi
-
Fungsi dan Macam-macam Koperasi
-
Manfaat Koperasi bagi Masyarakat dan Anggota
-
Video Sosialisasi Koperasi dengan Meniadakan Praktek Renternir
-
Pengertian Industri Rumah Tangga
-
Resep Lapis Talas Kuning, Kripik Talas, dan Bola-bola Talas
-
Video Tahapan Pembuatan lapis Talas Kunig, Kripik Talas, dan Bola-bola Talas
e. Manfaat Kegiatan Manfaat yang diperoleh dari kegiatan Penyuluhan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah bagi masyarakat Desa Ambengan adalah sebagai berikut : -
Masyarakat Desa Ambengan menjadi lebih paham fungsi koperasi sebagai penggerak perekonomian desa.
-
Masyarakat Desa Ambengan mau bekerja sama dengan koperasi untuk memajukan perekonomian Desa Ambengan dengan menjadi anggota koperasi dan meniadakan praktek renternir.
-
Masyarakat
Desa Ambengan
memiliki
pekerjaan
sampingan
untuk
menambah pendapatan. -
Masyarakat Desa Ambengan memiliki makanan khas oleh-oleh yang bisa menjadi ciri khas Desa Ambengan mengingat potensi wisata di Desa Ambengan yang cukup tinggi. Melalui pemanfaatan Sumber Daya Alam di Desa Ambengan yaitu Talas Kuning yang melimpah dan kualitasnya yang bagus, dapat digunakan sebagai makanan ciri khas Desa Ambengan.
f.
Keberhasilan Kegiatan Keberhasilan kegiatan Penyuluhan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah dapat terlihat dari antusiasme masyarakat dan kelompok Ibu PKK akan kehadiran mahasiswa
KKN yang
membantu
memberikan
ide untuk
meningkatka n
produktivitas masyarakat Desa Ambengan melalui pengelolaan Talas Kuning sebagai makanan ciri khas oleh-oleh Desa Ambengan. g. Kendala Kendala yang dialami selama persiapan program kerja Penyuluha n Koperasi dan Usaha Kecil Menengah sebenarnya bisa dikatakan tidak ada kendala yang berat, hanya saja waktu yang minim dan banyaknya kegiatan lain membuat persiapan kegiatan penyuluhan koperasi dan usaha kecil menengah ini menjadi sedikit terganggu mengingat persiapan bahan baku masakan yang terbilang cukup rumit dan banyak. h. Saran Demi meningkatkan produktivias masyarakat Desa Ambengan, sebaiknya masyarakat mau kompak untuk melanjutkan ide pengelolaan Talas Kuning ini agar benar-benar terlaksana dan masyarakat diharap lebih aktif untuk mencari tahu jenis makanan olahan berbahan talas kuning lainnya
Lampiran : Dokumentasi Kegiatan
Lampiran: Dokumentasi Kegiatan
8)
Pembuatan dan penyebaran brosur di setiap tempat wisata di Desa Ambengan a. Kelompok Sasaran Kelompok yang menjadi sasaran dalam kegiatan pembuatan brosur Daya Tarik wisata di Desa Ambengan ini adalah kelompok Sadar Wisata Desa Ambengan, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng, Bali. b. Tempat Pelaksanaan Tempat pelaksanaan kegiatan pembuatan dan penyebaran brosur di tempat wisata di Desa Ambengan ini akan diberikan kepada petugas yang menjaga loket atau TIC (Tourist Information Center). Dimana kegiatan peneyebaran brosur akan dilakukan di Daya Tarik Wisata agar wisatawan yang datang bisa langsung mengetahui seluruh Obyek Wisata yang ada di Desa Ambengan. c. Waktu Pelaksanaan Tanggal 25 Agustus 2016 pertemuan pertama dengan Kelompok Sadar Wisata Desa Ambengan untuk memberitahukan mengenai kegiatan pembuatan dan penyebaran brosur di semua Tempat Wisata di Desa Ambengan.
24 Juli 2016 : berdiskusi mengenai pembuatan dan penyebaran brosur dengan Kelompok Sadar Wisata Desa Ambengan.
7 Agustus 2016 : pengambilan gambar untuk dokumentasi dan mengisi desain brosur di Air Terjun : pendesainan brosur Tempat Wisata Desa Ambengan : paruman Desa untuk membahas kelanjutan pendesainan brosur Tempat
Wisata Desa Ambengan. : pendesainan brosur untuk Daya Tarik Wisata di Desa Ambengan : pencetakan brosur Daya Tarik Wisata di Desa Ambengan : penyerahan dan penyebaran brosur Daya Tarik Wisata di Desa Ambengan d. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksanaan kelompok pengelola
kegiatan
diawali
dengan pertemuan
perdana dengan
tempat wisata Desa Ambengan yang disebut dengan
Kelompok Sadar Wisata Desa Ambengan. Dalam pertemuan perdana tersebut dijelaskan bahwa tempat wisata Desa Ambengan kekurangan media promosi yang berimbas pada minimnya wisatawan yang datang ke tempat wisata Desa Ambengan. Berdasarkan alasan tersebut, maka enam orang mahasiswa KKN dari
bidang Sosial Budaya mengadakan kegiatan pembuatan brosur demi meningkatka n promosi dengan harapan meningkatkan jumlah wisatawan yang datang ke tempat wisata Desa Ambengan. Kegiatan selanjutnya adalah pengambilan gambar untuk pendesainan brosur. Dalam kegiatan pengambilan gambar ini, mahasiswa KKN ditemani oleh Ketua Kelompok Sadar Wisata Desa Ambengan menuju ke lokasi wisata Desa Ambengan yang dilanjutkan dengan proses pendesainan brosur. Dalam paruman Desa, mahasiswa KKN mengajukan desain brosur kepada Kelompok Sadar Wisata Desa Ambengan. Pengajuan desain dilakukan dalam bentuk
softcopy dikarenakan
minimnya
waktu
untuk
pencetakan
sejak
pengambilan hingga pengajuan desain. Kegiatan selanjutnya adalah pencetakan brosur yang sudah disetujui oleh Kelompok Sadar Wisata Desa Ambengan. Pencetakan brosur tersebut dilakukan di Kota Singaraja, yang dilanjutkan dengan penyerahan serta penyebaran brosur kepada Kelompok Sadar Wisara Desa Ambengan. e. Manfaat Kegiatan Manfaat yang didapat dari pembuatan brosur bagi Kelompok Sadar Wisata Desa Ambengan adalah sebagai berikut: -memperkenalkan tempat wisata Desa Ambengan bagi wisatawan; -meningkatkan daya tarik tempat wisata Desa Ambengan; -memperluas promosi bagi tempat wisata Desa Ambengan; f. Keberhasilan Kegiatan Keberhasilan kegiatan pembuatan brosur dapat terlihat dari antusias me dari Kelompok Sadar Wisata Desa Ambengan akan kehadiran mahasiswa KKN yang membantu mempromosikan tempat wisata Desa Ambengan. Serta dalam paruman Desa saat mengajukan desain brosur, terlihat bahwa anggota Kelompok Sadar Wisata Desa Ambengan puas akan kegiatan yang telah dilakukan oleh mahasiswa KKN. g.Kendala Kendala yang dialami selama pengerjaan desain brosur
tersebut
sebenarnya bisa dikatakan tidak ada kendala yang berat, hanya saja waktu yang minim dan banyaknya kegiatan lain membuat kegiatan dari pertemuan perdana hingga pencetakan brosur terhitung memakan waktu yang tidak singkat. h.Saran
Hendaknya dipersiapkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas dalam bidang pariwisata melalui pendidikan dan pelatihan pariwisata serta membentuk struktur organisasi dalam pengelolaan Daya Tarik Wisata yang berada di Desa Ambengan. Demi meningkatkan jumlah wisatawan yang mengetahui dan datang ke tempat wisata di Desa Ambengan, diharapkan bukan hanya anggota Kelompok Sadar Wisata Desa Ambengan saja, tetapi juga masyarakat Desa Ambengan dan pemerintah setempat juga turut aktif untuk memperkenalkan serta menyebarkan informasi mengenai tempat wisata di Desa Ambengan. Kebersihan Daya Tarik Wisata di Desa Ambengan perlu ditingka tka n mengingat ini adalah objek wisata alam agar wisatawan nyaman dalam berkunjung, sebaiknya disediakan tempat pembuangan sampah, serta untuk menambah jumlah kunjungan wisatawan diharapkan strategi promosi dilakukan secra efektif dengn bekerjasama dengan pihak travel agent maupun perhotelan. Penataan fisik Objek Wisata di Desa Ambengan agar lebih terlihat terawat seperti membangun tempat berteduh pada tempat-tempat yang dianggap strategis disekitar objek namun dengan tetap memperhatikan kealamian objek serta menghindari kesan modernisasi.
Lampiran
Gambar:1.Pelatihan website bersama Pokdarwis Banten Sari Desa Ambengan
Gambar: 2. Air Terjun Pucuk
Gambar: 3. Air Terjun Kembar
Gambar: 4. Air Terjun Kroya
Gambar: 5. Air Terjun Aling-Aling
Gambar: 6. Kolam Alam Puncak Sari
Gambar: 7. Air Terjun Jembong 3.2 Program Pokok Tambahan 1) Penyuluhan Perilaku Sehat Menggunakan Media Sosial a. Kelompok Sasaran Kelompok yang menjadi sasaran dalam penyuluhan Perilaku Sehat Menggunakan Media Sosial adalah Sekeha Truna Truni (STT) Desa Ambengan, Kecamatan Sukasada, Buleleng yakni dari dusun Ambengan,
Pebantenan,
Jembong dan Bukit Balu.
b. Tempat Pelaksanaan Tempat pelaksanaan kegiatan penyuluhan Perilaku Sehat Menggunaka n Media Sosial adalah di Balai Dusun Pebantenan.
c. Waktu Pelaksanaan
16 Agustus 2016 : Penyebaran surat ke kepala Desa, kepala Dusun dan STT terkait program penyuluhan HIV Aids dan Penyuluhan perilaku sehat menggunakan media sosial.
18 Agustus
2016 konfirmasi
ke kepala Desa & kepala Dusun
Pebantenanterkait pelaksanaan program.
20 Agustus 2016 gladi bersih di balai Dusun Pebantenan.
21 Agustus 2016 Pelaksanaan kegiatan.
d. Pelaksanaan Kegiatan Kegiatan terkait teknologi dalam KKN periode XIII ini yaitu melakuka n penyuluhan “Perilaku Sehat Menggunakan Media Sosial”. Dalam kegiatan
penyuluhan
ini yang menjadi pembicara
adalah
mahasiswa dari Program Studi Teknik Informatika, Jurusan Ilmu Komputer Fakultas MIPA Universitas Udayana. Mekanisme penyampaian materi pada kegiatan ini yaitu menayangka n sebuah video tentangdampak positif dan negatif media sosial, kemudian bagaimana cara menggunakan media sosial dengan baik disertai undang-undang yang mengatur tentang teknologi (UU ITE).Materi yang disampaikan juga berhubunga n dengan penyuluhan tentang HIV Aids yakni media sosial sangat berpengaruh terhadap prilaku seks bebas karena media sosial adalah tempat berbagai macam informasi yang bersifat pornografi. Dengan mengakses situs pornografi, seseorang cenderung berperilaku seks bebas. Dengan seks bebas maka berpotensi penyebaran HIV Aids.
e. Manfaat Kegiatan Manfaat yang didapatkan oleh Sekeha Truna Truni (STT) tiap-tiap dusun di Desa Ambengan,
Kecamatan Sukasada, Buleleng
yang hadir
setelah
diadakannya penyuluhan ini adalah menjadi lebih tahu dampak positif dan negatif media sosial, paham tentang bagaimana beretika dan bagaimana aturan-aturan yang berlaku dalam dunia maya serta menjadi lebih mengerti cara menggunakan media sosial dengan baik sehingga menjadi tepat guna.
f.
Keberhasilan Kegiatan Pelaksanaan kegiatan penyuluhanPerilaku Sehat Menggunakan Media Sosial berjalan lancar. Peserta dalam kegiatan ini sudah termasuk dalam banjar dinas Ambengan, Kecamatan Sukasada, Buleleng. Pelaksanaan program ini mampu menambah wawasan peserta mengenai dampak positif dan negatif media sosial, paham tentang aturan-aturan yang berlaku dalam bidang teknologi serta
menjadi lebih mengerti cara menggunakan media sosial dengan baik sehingga menjadi tepat guna.
g. Kendala Kendala dari penyuluhan Perilaku Sehat Menggunakan Media Sosial yaitu pada saat mengundang peserta dari organisasi kepemudaan. Dikarenakan beberapa organisasi kepemudaan di Desa Ambenganbelum terstruktur sehingga koordinasi tentang kegiatan yang akan dilaksanakan menjadi sulit. Permasalahan lain saat kegiatan penyuluhan berlangsung yaitu tampilan video presentasi terlihat kurang jelas dikarenakan menggunakan LCD proyektor di ruang yang terang.
h. Saran Sebelum melakukan presentasi kegiatan menggunakan LCD proyektor, analisis terlebih dahulu apakah presentasi dilakukan ditempat dengan pencahayaan berlebih atau tidak. Dengan demikian dapat diketahui apakah diperlukan LCD proyektor atau tidak sehingga materi dan perlengkapan untuk presentasi kegia tan dapat dipersiapkan dengan baik.
Lampiran: Dokumentasi Kegiatan
Gambar 1. Presentasi Video Internet Sehat
Gambar 2. Foto Bersama
2) Pengajaran Bahasa Inggris di Tiga Sekolah Dasar di Desa Ambengan a. Kelompok Sasaran
Kelompok yang menjadi sasaran dalam kegiatan Pengajaran Bahasa Inggris di Sekolah Dasar Desa Ambengan ini adalah siswa-siswi Sekolah Dasar di Desa Ambengan, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng, Bali. b. Tempat Pelaksanaan Tempat pelaksanaan kegiatan Pengajaran Bahasa Inggris berada di tiga Sekolah Dasar yaitu SD Negeri 1 Ambengan, SD Negeri 2 Ambengan, SD Negeri 3 Ambengan. c. Waktu Pelaksanaan Tanggal 25 Juli 2016, pukul (11.00 wita) : pertemuan pertama dengan meminta izin Kepada Kepala Sekolah di masing-masing Sekolah Dasar di Desa Ambengan untuk memberitahukan mengenai kegiatan dan jadwal mengajar di Sekolah Dasar Desa Ambengan, serta berdiskusi mengenai materi yang selama ini telah diajarkan dengan guru-guru Sekolah Dasar di Desa Ambengan. d.
Pelaksanaan Kegiatan Pelaksanaan kegiatan diawali dengan pertemuan perdana dengan siswa siswi Sekolah Dasar di Desa Ambengan. Dalam pertemuan perdana tersebut dijelaskan bahwa pelajaran Bahasa Inggris itu sangat penting karena sebagai Bahasa International mengingat Desa Ambengan yang mempunyai potensi pariwisata yang sangat baik sehingga banyak wisatawan yang berkunjung ke tempat wisata Desa Ambengan. Berdasarkan alasan tersebut, maka mahasiswa KKN mengadakan kegiatan Pengajaran Bahasa Inggris demi meningkatkan taraf pengetahuan dengan harapan meningkatkan kualitas pendidikan yang bermutu di Sekolah Dasar Desa Ambengan.
e. Manfaat Kegiatan Manfaat yang didapat dari Pengajaran Bahasa Inggris bagi siswa-siswi Sekolah Dasar Desa ambengan adalah sebagai berikut: - memperkenalkan dasar- dasar Bahasa Inggris bagi siswa-siswi Sekolah Dasar di Desa Ambengan; - meningkatkan penegtahuan bagi siswa-siswi Sekolah Dasar di Desa Ambengan ; f. Keberhasilan Kegiatan Keberhasilan kegiatan pengajaran dapat terlihat dari antusiasme dari siswa-siswi Sekolah Dasar di Desa Ambengan akan kehadiran mahasiswa KKN yang membantu selama proses pengajaran di Sekolah Dasar Desa Ambengan. Serta
dalam proses pengajaran guru-guru di Sekolah Dasar terlihat puas akan kegiatan yang telah dilakukan oleh mahasiswa KKN. g.Kendala Kendala yang dialami selama pengajaran Bahasa Inggris tersebut sebenarnya bisa dikatakan tidak ada kendala yang berat, hanya saja waktu yang minim dan banyaknya kegiatan lain membuat kegiatan dari pengajaran tidak terlalu efektif. h.Saran Hendaknya dipersiapkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas dalam bidang Pengajaran Bahasa Inggris melalui pendidikan dan peraktik. Demi meningka tka n taraf pendidikan, seharusnya pengajaran Bahasa Inggris disesuaikan dengan silabus agar siswa-siswi dapat memahaminya.
Lampiran
Gambar: 1. Saaat mengajar di SD Negeri 2 Ambengan
Gambar: 2. Saat mengajar di SD Negeri 1 Ambengan
Gambar: 3. Saat mengajar di SD Negeri 3 Ambengan
3) Pelatihan Manajemen Koperasi a. Kelompok Sasaran Kelompok yang menjadi sasaran dalam Pelatihan Manajemen Koperasi adalah pengurus dari setiap koperasi yang ada di desa Ambengan, baik Koperasi Simpan Pinjam, Koperasi Tani, maupun Koperasi Serba Usaha. b. Tempat Pelaksanaan Tempat pelaksanaan kegiatan Pelatihan Manajemen Koperasi adalah di Balai Banjar Dusun Ambengan. c. Waktu Pelaksanaan Waktu pelaksanaan dibagi menjadi beberapa hari, sebagai berikut: 25 Juli 2016 : Berkunjung ke Koperasi Simpan Pinjam dan Koperasi Serba Usaha yang ada di desa Ambengan untuk mengetahui permasalahan apa saja yang dialami saat menjalankan koperasi. 2 Agustus 2016 : Bertemu dengan Wakil Ketua Koperasi Tani untuk membahas permasalahan apa saja yang dialami saat menjalankan koperasi tani. 8 Agustus 2016 : Berkordinasi dan meminta persetujuan kepada kepala desa mengenai program tambahan Pelatihan Manajemen Koperasi. 9 Agustus 2016 :Mengirim surat ke Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan Kabupaten Buleleng untuk mengajukan permohonan sebagai pembicara dalam kegiatan Pelatihan Manajemen Koperasi. 15 Agustus2016:Berkordinasi
ke Dinas Koperasi, Perindustrian,
dan
Perdagangan Kabupaten Buleleng terkait waktu pelaksanaan kegiatan Pelatihan Manajemen Koperasi dan membahas materi yang akan dibawakan. 18 Agustus 2016 :Menyebar surat undangan terkait pemberitahuan kegiatan Pelatihan Manajemen Koperasi kepada Kepala Desa, Kepala Dusun, dan seluruh koperasi yang ada di Desa Ambengan. 19 Agustus 2016: Melaksanaan program Pelatihan Manajemen Koperasi pada pagi hari pukul 09.00 wita di Balai Banjar Dusun Ambengan. d. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksanaan kegiatan diawali dengan pertemuan dengan Kepala Desa untuk mendiskusikan berbagai permasalahan yang dialami oleh setiap koperasi yang ada di desa Ambengan
dalam menjalankan
pengoperasiannya,
lalu
mengkordinasikan rencana kegiatan pelatihan manajemen koperasi. Berbagai masalah yang dihadapi oleh koperasi tani di Desa Ambengan adalah kurangnya pengetahuan pengurus koperasi tani mengenai bagaimana cara dan sistem dalam mengelola koperasi tani, sedikitnya jumlah anggota koperasi dan kurang aktifnya anggota koperasi sehingga modal tidak berkembang, bidang usaha koperasi tani hanya terbatas dalam penyediaan pupuk saja, pengelolaan SIMANTRI yang tidak terpusat, dan penggunaan hibah peralatan pembuatan pupuk dan biogas dari Dinas Pertanian yang tidak optimal bahkan tidak digunakan lagi. Sedangkan masalahmasalah yang dihadapi oleh koperasi Serba Usaha dan koperasi Simpan Pinjam di Desa Ambengan adalah masih sedikitnya jumlah anggota koperasi sehingga ketersediaan modal juga sedikit, bidang usaha koperasi Serba Usaha sudah tidak lagi menyediakan kebutuhan jasa bagi masyarakat melainkan pengoperasiannya saat ini hanya simpan pinjam, jumlah koperasi simpan pinjam cukup banyak di desa Ambengan namun jumlah anggota dari setiap koperasi sedikit, peran pengawas tidak terlihat, terjadinya persaingan diantara setiap koperasi simpan pinjam
yang
ada di desa Ambengan
karena acuan suku bunga tidak
sama.Berdasarkan alasan tersebut, maka dua orang mahasiswa KKN dari bidang Sosial Budaya mengadakan kegiatan Pelatihan
Manajemen Koperasi demi
meningkatkan pengetahuan pengurus koperasi sehingga diharapkan kendala yang dihadapi oleh setiap koperasi dapat teratasi. Kegiatan
selanjutnya
adalahmenghubungi
pihak
Dinas
Koperasi,
Perindustrian, dan Perdagangan untuk mengajukan permohonan kesediaan menjadi pembicara dalam kegiatan Pelatihan Manajemen Koperasi. Diharapkan dengan mendatangkan pembicara dari pihak Dinas Koperasi dapat memberikan jalan keluar dari setiap permasalahkan yang dihadapi koperasi dan nantinya dapat dipantau terus perkembangan koperasi yang ada di Desa Ambengan. Metode yang digunakan dalam kegiatan Pelatihan Manajemen Koperasi adalah pemberian materi secara lisan dan kekeluargaan dengan mendatanga n narasumber dari pihak Dinas Koperasi. Dalam penyuluhan ini terdapat satu orang narasumber perkembangan
dari
Dinas
Koperasi
koperasi saat ini
yang
memberikan
dan bagaimana
materi
mengena i
cara menjalankan
atau
memanajemen koperasi dengan baik, serta memberikan kesempatakan kepada setiap
perwakilan
pengurus
koperasi untuk
mengutarakan
permasalaha n-
permasalahan yang dihadapi oleh koperasi dan selanjutkan narasumber akan
memberikan jalan keluar dari setiap permasalahan yang dihadapi oleh setiap koperasi. Materi yang diberikan pada Penyuluhan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah ini adalah : -
Standarisasi Pejanjian dan Pelaporan
-
Pemberitahuan rencana penetapan bunga minimal oleh pemerintah
-
Fungsi dari setiap pengurus, anggota, dan pengawas koperasi
-
Peran pengurus, anggota, dan pengawas
-
Manajemen penetapan kewajiban setiap anggota
-
Pembuatan Anggaran Dasar
-
Standarisasi pembelian bunga pada setiap lembaga keuangan yang ada di Desa Ambengan
-
Penjelasan program pemerintah yang mencanangkan “Sedikit Koperasi, Banyak Anggota”
e. Manfaat Kegiatan Manfaat yang diperoleh dari kegiatan Pelatihan Manajemen Koperasi bagi setiap koperasi yang ada di Desa Ambengan adalah sebagai berikut : -
Pengurus - pengurus koperasi yang ada di Desa Ambengan menjadi lebih paham bagaimana cara menjalankan koperasi dengan baik dan semestinya.
-
Koperasi mendapatkan jalan keluar dari setiap permasalahan yang dihadapi
-
Koperasi memiliki relasi dengan Dinas Koperasi sehingga nantinya dapat melakukan pelatihan kembali dan pembinaan lebih lanjut.
-
Koperasi menjadi lebih aktif dalam menjalankan bidang usahanya masingmasing sehingga dapat membantu perekonomian Desa Ambengan.
f.
Keberhasilan Kegiatan Keberhasilan kegiatan Pelatihan Manajemen Koperasi dapat terlihat dari antusiasme pengurus dari setiap koperasi yang ada di Desa Ambengan akan kehadiran narasumber dari Dinas Koperasi yang membantu mencari jalan keluar dari permasalahan yang dihadapi oleh setiap koperasi dalam menjalankan usahanya sehingga dapat meningkatkan pengetahuan pengurusa akan cara manajemen koperasi dengan baik. Setelah dilaksanakannya kegiatan Pelatihan Manajemen
Koperasi ini munculnya harapan dan semangat yang besar dari setiap koperasi akan kemajuan koperasi yang ada di Desa Ambengan. g. Kendala Kendala yang dialami selama
persiapan program kerja Pelatiha n
Manajemen Koperasi sebenarnya lebih kepada Koperasi Tani, kendala yang dialami adalah susahnya berkoordinasi menemui pengurus dari Koperasi Tani karena pengurus Koperasi Tani banyak yang merangkap bekerja di tempat lain dan sangat sibuk, serta jadwal buka Koperasi Tani tidak jelas sehingga sangat sulit di temui.Bahkan pada saat mengundang perwakilan pengurus untuk hadir dalam kegiatan Pelatihan Manajemen Koperasi sangat sulit, karena pengurus tidak ada yang bisa mewakili untuk hadir sehingga dengan perjuangan mahasiswa untuk mencari perwakilan dari koperasi Tani akhirnya salah satu anggota Koperasi Tani bersedia untuk hadir menghadiri kegiatan Pelatihan Manajemen Koperasi. h. Saran Demi meningkatkan kemajuan koperasi yang ada di Desa Ambenga n, sebaiknya pengurus harus lebih kompak dengan anggota untuk menjalanka n koperasi agar lebih optimal. Khususnya bagi Koperasi Tani sebaiknya terus berkoordinasi lebih lanjut dengan Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan untuk mencari jalan keluar dari permasalahan yang di hadapi. Keputusan yang dapat di ambil oleh Koperasi Tani adalah keputusan apakah Koperasi Tani akan tetap berlanjut dengan perombakan manajemen koperasi yang dikoordinas ika n lebih dulu dengan anggota koperasi, atau Koperasi Tani akan bubar atau diambil alih pengoperasiannya dan diganti oleh masyarakat lainnya yang bersedia mengelola Koperasi Tani.