BAB III PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA KEGIATAN KKN PPM A. Program Pokok 1. Program Pokok Tema a.
PELATIHAN
PENINGKATAN
PRODUKSI,
PENGAPLIKASIAN
DAN
PEMASARAN PUPUK KOMPOS Desa Duda Utara adalah salah satu desa di bagian utara Kabupaten Karangasem. Sebagai daerah yaang berada diatas permukaan laut, Duda Utara memiliki hawa yang dingin dengan kelembaban yang tinggi. Kondisi alam ini telah lama dimanfaatkan oleh 1331 rumah tangga di Duda Utara untuk bertani khususnya untuk bertani salak1. Namun, sejak tahun 2000an petani salak mulai mengalami permasalahan harga jual produk yang kian menurun yang disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya menurunnya kualitas buah salak2.Dari hasil hasil survey dan analisis yang telah dilakukan, salah satu yang menjadi akar permasalahan dari internal petani adalah kurangnya perawatan terhadap tanaman salak. Kelompok Tani Ternak Siwa Mukti merupakan salah satu kelompok wargadi Desa Duda Utara yang bergerak dibidang pengembangan pertanian dan perternakan. Pada awal berdirinya pada tahun 2012, Kelompok Tani Siwa Mukti merintis usaha untuk pengembangan pertanian salak dan ternak sapi dengan jumlah anggota sebanyak 42 orang. Pada tahun 2013, Kelompok Tani Ternak Siwa Muktiini mendapatkan bantuan dari pemeritah provinsi Bali untuk membentukSistem Pertanian Terintegrasi (Simantri) dengan nomorSimantri 391. Adapun bantuan alatyang telah diterima seperti mesin pencacah, mesin pengayak, mesin granulator dan bantuan bahan starter seperti EM4 telah mampu dimanfaatkan sebagai pengolahan kotoran sapi sebagai pupuk kompos. Namun, setelah beberapa waktu Simantri berjalan, produksi pupuk terhenti karena kendala pengelolaan, padahal disisi lain produksi pupuk kompos ini dapat digunakan sebagai perawatan tanaman salak selain menambah pemasukan ekonomi anggota. Melihat dari mayoritas penduduk Desa Duda Utara sebagai petani dan peternak, desa ini sesungguhnya memiliki potensi pengolahan dan pemanfaatan pupuk kompos yang sangat tinggi.Selain itu, dengan adanya Simantri 391 di Desa Duda Utara yang telah dilengkapi dengan fasilitas yang memadai seperti kandang sapi dan mesin pembuatan pupuk harusnya dapat dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat agar dapat berdaya dari sumber daya yang _________________ 1
Menurut data Gerbangsadu Bali Mandara
2
Hasil Wawancara Pra KKN PPM dengan Kepala Desa Duda Utara
ada.Melihat hal ini, kurangnya pengetahuan petani tentang cara pengolahan bahan baku kompos dan cara pendistribusian produk masih menjadi permasalahan yang sangat penting untuk diselesaikan,agar produksi pupuk kompos yang optimal dapat dilakukan di Simantri 391 dan dampaknya dapat dirasakan oleh anggota Simantri pada khususnya dan oleh petani Desa Duda Utara pada umumnya.Dengan demikian, dirasa sangat perlu dilaksanakan “Pelatihan Peningkatan Produksi, Pengaplikasian dan Pemasaran Pupuk Kompos” di Simantri 391, Desa Duda Utara,Kecamatan Selat,Kabupaten Karangasem, Bali. 1. Tujuan kegiatan Tujuan dari pelatihanpeningkatan produksi,pengaplikasiandan pemasaran pupuk kompos yaitu: 1. Pelatihan produksi ini dapat digunakan sebagai dasar dan langkah awal untuk membuka wawasan serta pengetahuan petani mengenai teknik pengolahan bahan bakupupuk kompos baik dan benar agar dapat meningkatkan hasil produksi. 2. Untuk mengetahui permasalahan atau kendala-kendala yang akan dihadapi oleh petani berkaitan dengan program bantuan Simantri 391 yang dilaksanakan. 3. Dengan adanya pelatihan ini anggota kelompok Simantri 391 menjadi matang, memiliki motivasi yang tinggi, meningkatkan keterampilan, berbagi pengalaman dengan penyuluh serta memiliki kesiapan dalam mencapai tujuan yang dicanangkan yaitu, peningkatan produksi pupuk kompos dari Simantri 391. 4. Dengan adanya pelatihan ini petani dan peternak mendapat wawasan baru mengenai cara pendistribusian produk pupuk kompos sehingga dapat meningkatkan produksi dan penjualan pupuk produksi Simantri 391.
2. Sasaran kegiatan Sasaran
kegiatan
pelatihan
peningkatan
produksi,pengaplikasian
dan
pemasaran pupuk kompos ini adalah kelompok tani ternak yang tergabung di Simantri391 di Desa Duda Utara, Kecamatan Selat, Karangasem.Kegiatan diharapkan dapat memberikan dampak berupa keahlian membuat pupuk bagi anggota Simantri, penambahan uang kas Simantri dan peningkatan perekonomian anggota Simantri 391 dan petani di Desa Duda Utara.
3. Langkah – langkah pelaksanaan kegiatan 1). Persiapan kegiatan a.
Koordinasi dengan perangkat desa dan ketua Simantri 391 mengenai waktu, tempat acara, dan undangan.
b.
Menghubungi pembicara mengenai waktu, tempat, dan materi pelatihan.
c.
Menyelesaikan dan menyebar undangan ke perangkat desa dan pegurus Simantri 391 Desa Duda Utara, Kecamatan Selat, Karangasem, dengan persiapan kegiatan sebagai berikut: Tempat
: Simantri Desa Duda Utara
Logistik
: Surat undangan, materi pelatihan, pengeras suara, LCDproyektor, konsumsi
SDM
: Pembicara yaitu I Ketut Darmawan
2). Pelaksanaan Kegiatan Pelaksanaan kegiatan “Pelatihan Peningkatan Produksi, Pengaplikasian dan Pemasaran Pupuk Kompos di Simantri 391”dibagi menjadi 3 sub bagian kegiatan yakni pelatihan, pengaplikasian dan pemasaran pupuk kompos. a. Pelatihan Peningkatan Produksi Pupuk Kompos Pada bagian pelatihan peningkatan produksi, kamimendatangkan pembicara yaitu Bapak I Ketut Darmawan yang merupakan salah satu pendamping Simantri di Kabupaten Klungkung sekaligus pemilik dari UD. Darma Puri, usaha dagang bidang pengembangan pertanian dan peternakan. Kegiatan ini berlangsung di Wantilan Kelompok Tani Ternak Siwa Mukti yang bersebelahan denganletak Simantri 391, Desa Duda Utara.Diharapkan setelah adanya pelatihan ini para petani dan pengurus Simantri 391 di Desa Duda Utara dapat meningkatkan pengetahuan dalam melakukan peningkatan produksi,pengaplikasian dan pemasaran pupuk kompos, memilikimotivasi yang tinggi dan meningkatkan
keterampilan
yang
dimiliki.
Sehingga
dapat
meningkatkan produksi dan penjualan pupuk kompos serta dapat ikut serta memenuhi kebutuhan pupuk kompos di Bali, khususnya kebutuhan pupuk di Kabupaten Karangasem. Waktu
: Minggu,31 Juli 2016. Pukul 17.00-21.00 WITA
Rincian Kegiatan :Pelatihan pablibagan
Peningkatan yang
Produksi
mendatangkan
lewat seorang
pembicara yang berkopeten di bidangnya. b. Pengaplikasian Pembuatan Pupuk Kompos Pada bagian pengaplikasian pembuatan pupuk kompos, kami memberikan pelatihan bagaimana cara membuat pupuk yang baik, berapa komposisi campuran pupuk kompos yang baik dan kandungan apa saja yang baiknya ada dalam pupuk kompos. Selain itu, kami memberikan strategi bagaimana agar target produksi dapat dicapai tepat waktu ditengah proses pengeringan kotoran sapi yang sulit di daerah Duda Utara, Selat, Karangasem yang dingin dan minim sinar matahari. Materi dibawakan oleh mahasiswa KKN PPM yang berasal dari Fakultas Pertanian yang di bantu oleh seluruh peserta KKN PPM Desa Duda Utara dengan di koordinir oleh Bidang Peningkatan Produksi (PP) KKN PPM Desa Duda Utara. Waktu
: Senin, 1 Agustus 2016. Pukul 10.00-12.00
WITA Kamis, 4 Agustus 2016. Pukul 16.00-18.00 WITA Selasa, 9 Agustus 2016. Pukul 12.00-13.00 WITA Rincian Kegiatan : Pemberian pengetahuan dasar pembuatan pupuk kompos yang baik, pendampingan dan evaluasi bila ada kekeliruan. c. Pemasaran Pupuk Kompos Pada bagian pemasaran pupuk kompos, kami membantu untuk memasarkan produk pupuk kompos Simatri 391 Desa Duda Utara dengan mengkerjasamakannya dengan Bapak Darmawan, selaku Owner UD. Darma Puri Farm, sebuah perusahaan pengembangan pertanian dan perternakan yang berlokasi di Kabupaten Klungkung. Bapak Darmawan oleh Dinas Pertanian Provinsi Bali ditunjuk sebagai salah satu penyalur pupuk kompos, dan Simantri 391 kita kerjasamakan agar dapat menjadi salah satu supplyer pupuk kompos di Kabupaten Karangasem.
Waktu
: Senin, 22 Agustus 2016. Pukul 12.00-14.00
WITA Rincian Kegiatan : Mencari dan mengkerjasamakan hasil produksi pupuk kompos Simantri 391, Desa Duda Utara, Karangasem 4. Isi Kegiatan Isi kegiatan “Pelatihan Peningkatan Produksi, Pengaplikasian dan Pemasaran Pupuk Kompos di Simantri 391”dibagi tiga bagian sebagai berikut: a. Pelatihan Peningkatan Produksi Pupuk Kompos Adapun Pelatihan Peningkatan Produksi yang telah di lakukan berupa kegiatan pablibagan dengan mendatangkan pembicara yang berkompeten dibidangnya, yaitu Pak Darmawan di tengah-tengah anggota Simantri 391. Materi yang dibawakan saat acara pablibagan ini adalah bagaimana membuat sistem Simantri menjadi optimal dengan menjaga kebersihan kandang sapi, bagaimana strategi pembibitan sapi bali yang baik, bagaimana cara memanfaatkan limbah kotoran sapi sebagai pupuk kompos dan biourine yang bagus dan berdaya guna. Selain itu, dalam acara pablibagan ini diberikan analisis laba rugi kasar membuat sistem Simantri yang utuh, terutama dalam pembuatan pupuk kompos. b. Pengaplikasian Pembuatan Pupuk Kompos Dalam pengaplikasian pembuatan pupuk kompos, mahasiswa KKN PPM Desa Duda Utara bergerak turun langsung ke Simantri 391. Adapun isi kegiatan adalah sosialisasi penerapan hasil acara pablibagan, menjelaskan kegunaan berbagai komponen kegunaan alat dan bahan pembuatan pupuk kompos, belajar membuat pupuk kompos yang baik dan teknik pengemasan yang baik. c. Pemasaran Pupuk Kompos Selain membantu memberikan pelatihan dan pendampingan, mahasiswa KKN PPM Desa Duda Utara juga memberikan bantuan untuk memasarkan pupuk kompos yang dihasilkan oleh Simantri 391. Selain akhirnya berhasil digunakan di sekitar Desa Duda Utara sebagai pupuk untuk tanaman salak, pupuk kompos produksi Simantri 391 juga telah
berhasil dikirim untuk memenuhi kebutuhan pupuk kompos di Kabupaten Karangasem. 5. Metode Kegiatan Pada bagian pelatihan pembuatan pupuk kompos dengan mendatangkan pembicara, metode kegiatan yang dipakai adalah pelatihan denganmetode diskusi interaktif menggunakan Bahasa Bali dan Bahasa Indonesia dengan media yang representatif sehingga mudah dimengerti oleh audiens. Diakhir pelatihan juga dilakukan sesi diskusi dan tanya jawab agar peserta memahami dan mendapatkan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi di Simantri 391. Selanjutnya pada pendampingan cara pengaplikasian ilmu-ilmu membuat pupuk kompos, dilakukan dengan metode gotong royong dengan melibatkan seluruh anggota Simantri 391 dan mahasiswa KKN PPM Unud Desa Duda Utara. Selain itu juga, saat pengaplikasian pembuatan produk, diciptakan suasana saling belajar antara anggota Simantri 391 dan mahasiswa agar penerapan pembuatan pupuk kompos yang optimal benar-benar dapat tercapai. Pada
bagian
terakhir,
yakni
pendistribusian
pupuk
kompos,
kami
mengkerjasamakan produk pupuk kompos ke beberapa petani salak di Desa Duda Utara sebagai sempel (demplot). Selain itu pupuk juga dimanfaatkan untuk program bidang PP yang lain yakni Rumah Pangan Lestari (RPL) yakni kebanyakan pada tanaman sayur. Dari beberapa uji coba penerapan tersebut, Simantri 391 mulai mendistribusikan pupuk komposnya ke petani di sekitar Desa Duda Utara. Selain itu, telah dilakukan ekspansi penyebaran pupuk kompos produksi Simantri 391 dengan metode kerjasama agar pupuk kompos produksi Simantri 391 tidak hanya dapat dimanfaatkan di Desa Duda Utara, namun juga di Kabupaten Karangasem. 6. Media Kegiatan Media kegiatan yang dipakai dalam pelatihan pembuatan pupuk kompos adalah materi berupa pengeras suara dan video yang ditampilkan dengan LCD projector.Sedangkan untuk pendampingan pengaplikasian pembuatan pupuk kompos menggunakan media berupa alat dan bahan pembuatan pupuk kompos seperti alat pencacah, alat pengayak, alat granulator, alat penjahit, timbangan, bahan molase, kapur, serbuk gergaji dan starter EM4. Pada kegiatan pendistribusian media yang digunakan adalah alat komunikasi seperti handpone dan laptop serta internet. 7. Materi yang dibawakan
Adapun materi inti yang diberikan dalam kegiatan pelatihan peningkatan produksi, pengaplikasian dan pemasaran pupuk kompos di Simantri 391 adalah bagaimana cara membuat pupuk kompos yang baik. Adapun tahapannya sebagai berikut: 1). Penyiapan Material Organik Semua bahan pembuatan pupuk kompos di siapkan seperti : kotoran sapi (bahan utama), serbuk gergaji, sisa makanan ternak/tumbuh-tumbuhan kering, dan starter (EM4) perlu di persiapkan terlebih dahulu sebelum lanjut ke tahap selanjutnya. 2). Pencacahan Selanjutnya bahan dasar seperti kotoran sapi kering dan sisa makanan ternak di cacah menggunakan mesin pencacah agar bahan menjadi berukuran lebih kecil untuk memudahkan peroses pengolahan. 3). Pencampuran Semua bahan yang telah disiapkan dan dihaluskan dengan mesin pencacah, selanjutnya dicampur menjadi satu kemudian campuran tersebut di tumpuk di tempat yang terlindungi dari sinar matahari dan hujan secara langsung. Pada beberapa lapis tumpukan bahan kompos kemudian disiram menggunakan larutan starter bakteri pengurai yakni produk EM4,hingga merata. Kemudian tumpukan campuran ditumpuk lagi dengan ketinggian ±80 cm. Selanjutnya tumpukan di tutupi menggunakan terpal. 4). Inkubasi. Proses pengendalian suhu dan kelembaban akan mempercepat proses fermentasi pembuatan pupuk kompos. Dimana pada fase inkubasi ini, tumpukan kompos di aduk 3 hari sekali untuk guna mengatur kelembaban suhu dan agar bahan terfermentasi dengan sempuna (menyeluruh). Jika tidak terjadi suatu permassalahan, 14 hari sejak awal produksi, campuran kotoran tersebut akan telah menjadi pupuk kompos, dicirikan dengan baunya seperti tanah. (lama waktu campuran tersebut menjadi pupuk kompos dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti bahan baku, cuaca, dll yang dabap menyebabkan campuran menjadi lama matang/jadi pupuk maupun lebih cepat). 5). Penyaringan
Tahap ini merupakan tahapan terakhir sebelum tahap pengemasan. Bahan baku yang sudah menjadi pupuk kompos di saring lagi untuk memperoleh hasil yang lebih halus. Setelah penyaringan kemudian pupuk siap di kemas. 6). Pengemasan Pengemasan dilakukan setelah adonan pupuk telah memenuhi seluruh persyaratan seperti ukuran kehalusan dedak, warna, bau, serta kelembaban. Setelah
persyaratan
dipenuhi
semua
pupuk
kemudian
dikemas
menggunakan karung dengan isi bersih 40kg dan di jarit. 7). Penyimpanan Penyimpanan produk dilakukan di tempat yang teduh agar kualitas pupuk dapat terjaga dan kemasan produk tidak rusak sambil menunggu proses distibusi pupuk. Adapun diagram alir pembuatan pupuk kompos ini adalah sebagai berikut: Diagram 1. Proses Pembuatan Pupuk Kompos dari kotoran sapi Penyiapan Bahan
Kotoran sapi, sisa makanan ternak/tumbuhan kering
Dedak kotoran sapi, serbuk gergaji, kapur, EM4
Pencacahan
Pencampuran
Inkubasi
Penyaringan
Pupuk Kompos
Penyimpanan
Benda yang tidak diinginkan dalam pupuk kompos
8. Analisis Laba Rugi Seperti penjelasan sebelumnya, Simantri 391 sudah pernah memprodusi dan mendistribusikan pupuk komposnya secara mandiri, tanpa kerjasama ke daerah Kintamani, namun akhirnya berhenti dikarenakan keuntungan yang diperoleh tidak sebanding dengan biaya produksi3. Berikut tabel analisa laba rugi sebelum program PP oleh KKN PPM Unud dan setelah adanya program Pelatihan Peningkatan Produksi, Pengaplikasian dan Pemasaran Pupuk Kompos di Simantri 391. NO
KETERANGAN
I 1.
PEMASUKAN Penjualan
II A. 1. 2. 3. 4.
PENGELUARAN Bahan Baku Kotoran Sapi EM4 Molase Zat Kapur
B. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Biaya Lain-lain Kemasan pupuk Upah pengangkutan Upah tenaga kerja Biaya Transportasi Biaya Listrik dan Air Biaya Operasional Biaya Lain-lain TOTAL BIAYA Laba/Rugi
JUMLAH
NILAI per SATUAN
TOTAL NILAI
10.000 kg
Rp.
600
∞ 2 botol bantuan
Rp. Rp.
40.000 -
Rp. Rp. 80.000 Rp. 80.000 Rp.-
Rp. 2.500 Rp. 200.000 20 HK(3 orang) Rp. 90.000 -
Rp. 625.000 Rp.2.000.000 Rp.1.800.000 Rp. 700.000 Rp. 200.000 Rp 100.000 Rp. 200.000
250 pcs 10 orang
Rp.
JUMLAH Rp.6.000.000
Rp.5.935.000 Rp. 215.000
Tabel 1. Analisis Laba Rugi sebelum kegiatan Pelatihan Peningkatan Produksi, Pengaplikasian dan Pemasaran Pupuk Kompos di Simantri 391.
NO
KETERANGAN
I 1.
PEMASUKAN Penjualan
II A. 1. 2. 3. 4. 5.
PENGELUARAN Bahan Baku Kotoran Sapi EM4 Molase Zat Kapur Serbuk Gergaji
B. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Biaya Lain-lain Kemasan pupuk Upah pengangkutan Upah tenaga kerja Biaya Transportasi Biaya Listrik dan Air Biaya Operasional Biaya Lain-lain TOTAL BIAYA Laba/Rugi
JUMLAH
NILAI per SATUAN
10.000 kg
Rp.
600
∞ 2 botol bantuan 1 truk
Rp. Rp.
40.000 -
TOTAL NILAI
Rp.6.000.000
Rp. 150.000
Rp. Rp. 80.000 Rp. 80.000 Rp. Rp. 150.000
20 HK(3 orang) Rp. 150.000 -
Rp.3.000.000 Rp. 200.000 Rp 100.000 Rp. 200.000
-
Rp.
JUMLAH
Rp.3.810.000 Rp.2.190.000
Tabel 2. Analisis Laba Rugi setelah kegiatan Pelatihan Peningkatan Produksi, Pengaplikasian dan Pemasaran Pupuk Kompos di Simantri 391.
Dalam sekali produksi Simantri 391 membuat pupuk kompos sebanyak 1000 kg atau 10 ton. Dari 2 tabel diatas dapat dilihat perbandingan laba/rugi tiap sekali produksi pupuk kompos yang dilaksanakan oleh Simantri 391 Desa Duda Utara. Pada Tabel 1, yang merupakan produksi sebelum ada kegiatan Pelatihan Peningkatan Produksi, Pengaplikasian dan Pemasaran Pupuk Kompos oleh mahasiswa KKN PPM Unud Desa Duda Utara, dapat dilihat bahwa pemasukan yang didapatkan dari menjual pupuk kompos hampir sama dengan jumlah pengeluaran yang dibutuhkan untuk operasional pembuatan pupuk kompos. Selain itu, tenaga kerjauntuk membuat pupuk kompos yang merupakan bagian atau anggota dari Simantri 391, baru dapat diberikan upah sebanyak 30rb per hari per orang dengan waktu kerja yang lebih panjang untuk pengeringan kotoran sapi.
Pada Tabel 2, yang merupakan produksi setelah ada kegiatan Pelatihan Peningkatan Produksi, Pengaplikasian dan Pemasaran Pupuk Kompos oleh mahasiswa KKN PPM Unud Desa Duda Utara, dapat dilihat bahwa terdapat peningkatan pendapatan yang dikarenakan sistem kerjasama dengan pihak UD. Darma Puri untuk penjualan pupuk dan menanggung biaya transportasi dan biaya angkut pupuk kompos yang telah diproduksi. Selain itu telah terjadi peningkatan kesejahteraan anggota Simantri 391 yang bekerja untuk membuat pupuk dengan peningkatan upah menjadi sebesar 50.000 per hari per orang. Selain itu, waktu kerja untuk membuat pupuk kompos menjadi lebih singkat karena waktu pengeringan sapi lebih singkat karena dipadukan dengan teknik pengeringan dengan menambahkan serbuk gergaji. Dari hasil analisis dapat dilihat bahwa dalam sekali produksi Simantri 391 saat ini dapat memperoleh keuntungan sebesar 2.190.000, dan juga peningkatan kesejahteraan anggota Simantri 391, Desa Duda Utara, Karangasem.
9. Evaluasi Indikator yang dipakai : Indikator keberhasilan program ini adalah jumlah peserta dan antusiasme pesertayang menghadiri kegiatan dan berjalannya kegiatan produksi pupuk kompos
secara
berkelanjutan,
keberhasilan
Simantri 391 dalam memproduksi pupuk kompos serta pendistribusian pupuk kompos tersebut. Waktu penilaian
: Selama pelatihandan pendampinganberlangsung
Cara penilaian
:Dari daftar hadir,interaksi pembicaradengan peserta serta
evaluasi
teknik
kompos,evaluasi
proses
pembuatan
pupuk
danhasil
serta
pendistribusian pembuatan pupuk kompos. Penilai
: Mahasiswa KKN PPM Unudperiode XIII tahun 2016
10. Pelaksanaan Kegiatan Kegiatan Tahap Persiapan a. Kordinasi dengan Perbekel mengenai waktu pelaksanaan dan proses
Metode
Diskusi
Waktu
2 jam
Tempat
pengumpulan peserta pelatihan b.
c.
d.
Kordinasi dengan Ketua Simantri 391/Ketua Kelompok Tani Ternak Siwa Mukti Kordinasi dengan pembicara terkait dengan kegiatanpelatihan peningkatan produksi, pengaplikasian dan pemasaran pupuk kompos Persiapan acara, personel, bahan & alat
Desa Duda Utara,Kecamatan Selat Diskusi
Diskusi
Persiapan acara
2 jam
5 jam
2 jam
Rumah KetuaSimantri 391/Ketua Kelompok Tani Ternak Siwa Mukti Rumah pembicara, Br. Tangkas, Klungkung Simantri 391 Desa Duda Utara
Simantri 391, Desa Duda Utara, Kecamatan Selat Tahap Pelatihan - Pelatihan peningkatan produksi,pengaplikasian dan pemasaran pupuk kompos
Pemberian materi oleh pembicara dan diskusi
Tahap Pengaplikasian - Mengecek perkembangan proses produksi pupuk dan keadaan ternak
Observasi, Lapangan, gotong royong
Tahap Pendistribusian Komunikasi -Membantu mendistribusikan langsung pupuk kompos yang telah dan tidak berhasil di produksi langsung
4 jam
Simantri 391 Desa Duda Utara
5 jam
Simantri 391 Desa Duda Utara
2 Jam
Simantri 391, Lahan Petani Desa Duda Utara, Berbagai Instansi
11. Indikator Keberhasilan Output : Anggota Simantri 391 Desa Duda Utaramengikuti dapat mengikuti kegiatanpelatihan peningkatan produksi, pengaplikasian dan pemasaran pupuk kompos yang dilaksanakan oleh mahasiswa KKN PPM Unud Desa Duda Utara. Setelah dilaksanakan kegiatan pelatihan ditargetkan Simantri 391 dapat memproduksi kembali pupuk kompos dan mendistribusikannya sehingga diperoleh dana kas dan meningkatkan anggota Simantri 391, Desa Duda Utara.
Outcome: Setelah pendampingan yang dilakukan mahasiswa selama mengikuti KKN PPM Unud di Desa Duda Utara, ditargetkan Simantri 391 dapat berproduksi dan mendistribusikan produk pupuk kompos secara berkelanjutan serta dapat mengembangkan potensi limbah sebagai produk yang lain, seperti biourine dan biogas.
12. Hasil Kegiatan Berdasarkan kegiatan yang telah dilaksanakan, maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan pelatihanini berjalan dengan baik. Peserta tampak selalu hadir, baik dalam pelatihan, pengaplikasian serta membantu dalam proses distibusi pupuk kompos yang telah dibuat Simantri 391. Pada saat pelatihan 20 anggota yang diundang telah hadir bersama aparat desa mendengarkan dengan antusias penyampaian dari pembicara yang diundang. Pada penerapan atau pengaplikasian pembuatan pupuk kompos, sebagian besar anggota Simantri 391 telah mengerti kegunaan bahan-bahan pembuatan kompos kompos untuk menjadi pupuk yang baik dan guna untuk tanaman. Selain itu sebagian besar anggota Simantri 391 juga telah paham bagaimana cara memproduksi pupuk kompos yang baik. Pada tahap pendistribusian, anggota Simantri 391 bersama mahasiswa KKN PPM Unud telah mampu memberikan contoh hasil tanaman dengan menggunakan pupuk hasil produksi Simantri 391 serta telah mampu mendistribusikan pupuk kompos sampai tersebar di wilayah Kabupaten Karangasem. Sejak awal kegiatan ini, Simantri telah mampu membuat pupuk kompos sendiri, hingga mencapai 10 ton lebih yang telah berasil didistribusikan. Anggota Simantri 391 juga telah mulai merasakan manfaat dari keberlangsungan produksi pupuk kompos ini, selain membantu dalam bertani salak di Desa Duda Utara juga menambah pendapatkan ekonomi anggota.
13. Laporan Dana No.
Rincian
Harga satuan
Jumlah
Total
1
Snack
Rp 3.000
60 bks
Rp. 180.000
2
Air mineral
Rp 15.000
1 dus
Rp. 15.000
3
Nasi Bungkus
Rp 5.000
25 bks
Rp. 125.000
4
Terpal
Rp 60.000
1 buah
Rp.
60.000
5
EM4
Rp 20.000
3 botol
Rp.
60.000
6
Cangkul
Rp 40.000
3 buah
Rp. 120.000
7
Pembicara
Rp 150.000
1 orang
Rp. 150.000
Total Pengeluaran
Rp.710.000
14. Hambatan dan Saran Hambatan yang ada dalam pelaksanaan pelatihan adalah karena sulitnya berkomunikasi dengan pembicara dikarenakan rutinitas pembicara yang sangat padat.Selain itu juga terdapat hambatan untuk mengatur jadwal pelaksanaan kegiatan dengan pembicara.Namun, hal ini dapat diatasi setelahberhasil bertemu dengan pembicara dan berdiskusi mengenai kegiatan yang akan dilaksanakan. Pada pelaksanaan pengaplikasian produksi pupuk kompos, hambatan yang dirasakan adalah anggota Simantri belum sepenuhnya memahami cara membuat pupuk kompos yang baik sehingga perlu beberapa kali pendampingan. Pada saat pendistribusian, kendala yang di hadapi adalah komukasi ke berbagai intansi untuk berkerjasama serta relasi pengurus dan anggota simantri yang kurang membuat distribuusi pupuk kompos yang telah berasil dibuat, belum distribusikan secara maksimal. Saranuntukpelaksanaan
pelatihandan
pelatihan
peningkatan
produksi,pengaplikasian dan pemasaran pupuk kompos adalah para anggota SIMANTRI 391 agar dapat menerapkan teknik produksi serta distribusi pupuk kompos yang telah jelaskansecara berkelanjutan sehingga dapat meningkatkan hasil produksi pupuk kompos di Simantri 391 di Desa Duda Utara, Kecamatan Selat, Karangasem.
b. PENYULUHAN KESEHATAN MASYARAKAT TENTANG PENYAKIT DBD DAN PENGADAAN BUBUK ABATE Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit menular yang berbahaya dan dapat menimbulkan kematian dalam waktu singkat dan sering menimbulkan wabah. Pada tahun ini terdata kasus DBD terbanyak terjadi di Desa Duda Utara. Berdasarkan data dari Puskesmas Pembantu Desa Duda Utara tercatat sebanyak 1.284 warga masyarakat Desa Duda Utara terjangkit penyakit DBD. Sebagian masyarakat menganggap hal ini terjadi karena kurangnya kesadaran akan kebersihan lingkungan. Maka dari itu mahasiswa KKN
melaksanakan program penyuluhan tentang DBD kepada masyarakat Desa Duda Utara dimana penyampaian informasi dilakukan secara langsung dengan mendatangi rumah-rumah warga di Banjar Geriana Kauh, Banjar Geriana Kangin, Banjar Tukad Sabuh, Banjar Perangsari Kelod, Banjar Perangsari Tengah, dan Perangsari Kaja untuk langsung memberikan informasi tentang DBD dan langsung melakukan pemberantasan sarang nyamuk. Dalam melaksanakan kegiatan mahasiswa menggunakan media poster dan pembagian stiker 3M sebagai sumber informasi. Sehingga diharapkan masyarakat dapat mengetahui apa itu DBD, tanda dan gejala, dan pencegahannya. Selain itu mahasiswa juga membagikan bubuk abate dan menjelaskan kegunaan dan cara pakai dari bubuk abate sehingga masyarakat dapat menghindari penyebaran nyamuk betina pada bejana yang berisi air jernih (bak mandi, kaleng bekas, dan tempat penampungan air lainnya). 1. Tujuan Kegiatan Adapun tujuan dari kegiatan program KKN-PPM ini adalah untuk memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang penyakit DBD serta cara pencegahan yang dapat dilakukan. 2. Sasaran Kegiatan Kelompok sasaran program penyuluhan kesehatan masyarakat tentang penyakit DBD dan pengadaan bubuk abate adalah seluruh warga masyarakat Desa Duda Utara. 3. Langkah-langkah Pelaksanaan Kegiatan 1. Persiapan kegiatan
Berdiskusi dengan Kepala Desa Duda Utara terkait permasalahan kesehatan yang terjadi di Desa Duda Utara
Berkoodinasi dengan pihak Pusat Kesehatan Desa, Puskesmas Pembantu dan Puskesmas terkait dengan kegiatan penyuluhan yang akan dilaksanakan
Menyebarkan surat kepada kepala dusun di Desa Duda Utara terkait dengan program penyuluhan
Menyiapkan sarana dan prasarana yang digunakan untuk penyuluhan
Rapat koordinasi dengan anggota KKN PPM terkait teknis pelaksanaan kegiatan penyuluhan yang akan dilaksanakan
2. Pelaksanaan Kegiatan Kegiatan ini dilakukan oleh mahasiswa KKN sendiri dan menyampaikan materi tentang DBD dan cara pencegahan yang dapat dilakukan. Pemberian materi ini diberikan kepada seluruh warga masyarakat Desa Duda Utara.
Waktu
: Rabu, 10 Agustus 2016 – Jumat, 12 Agustus 2016
Rincian Kegiatan : Penyuluhan mengenai apa itu DBD, bagaimana cara pencegahan, serta pemberantasan sarang nyamuk 4. Isi kegiatan Isi kegiatan adalah penyuluhan mengenai apa itu penyakit DBD, tanda dan gejala, dan pencegahannya. Selain itu mahasiswa juga membagikan bubuk abate dan menjelaskan kegunaan dan cara pakai dari bubuk abate sehingga masyarakat dapat menghindari penyebaran nyamuk betina pada bejana yang berisi air jernih (bak mandi, kaleng bekas, dan tempat penampungan air lainnya). 5. Metode penyuluhan Metode penyuluhan yang dipakai adalah penyuluhan langsung ke rumah-rumah atau door to door warga di Desa Duda Utara. 6. Media penyuluhan Media penyuluhan yang dipakai adalah penyuluhan langsung ke rumah-rumah (door to door) warga di Desa Duda Utara dengan menggunakan poster serta pembagian bubuk abate. 7. Evaluasi
Indikator yang dipakai
: Adanya interaksi antara pembicara
Waktu penilaian
: Selama penyuluhan berlangsung
Cara penilaian
: Interaksi pembicara dengan peserta
Penilai
: Mahasiswa KKN PPM Universitas Udayana Periode XIII Tahun 2016
8. Pelaksanaan kegiatan Kegiatan Tahap Persiapan
Metode
a. Kordinasi dengan Perbekel Desa Diskusi Duda Utara terkait dengan program penyuluhan demam berdarah b. Kordinasi dengan Kepala Puskesmas terkait program Diskusi penyuluhan demam berdarah serta mengajukan permohonan pengadaan bubuk abate Diskusi c. Menyebarkan surat pemberitahuan penyuluhan demam berdarah kepada masing-masing kepala dusun di Desa Duda Utara
Waktu
Tempat
1,5 jam
Rumah Kepala Desa Duda Utara
2 jam
Puskesmas Selat
4 jam
Br. Geriana Kauh, Br. Geriana Kangin, Br. Tukad Sabuh, Br. Prangsari Kelod, Br. Perangsari Tengah, Br. Perangsari Kaja
Tahap Pelaksanaan -
Penyuluhan tentang demam berdarah dan pemberantasan sarang nyamuk serta pemberian bubuk abate
-
Penyuluhan tentang demam berdarah dan pemberantasan sarang nyamuk serta pemberian bubuk abate
4 jam
Interaksi secara langsung
8 jam
5 jam -
Penyuluhan tentang demam berdarah dan pemberantasan sarang nyamuk serta pemberian bubuk abate
Br. Geriana Kangin dan Br. Geriana Kauh Br. Tukad Sabuh dan Br. Perangsari Kelod Br. Perangsari Kaja dan Br. Perangsari Tengah
Interaksi secara langsung
Tahap Evaluasi - Tanya jawab
30 menit Simantri 391 Desa Duda Utara
9. Indikator keberhasilan Output : Sebanyak 50 KK (Kepala Keluarga) di Banjar Geriana Kauh, 50 KK di Banjar Geriana Kangin, 55 KK di Banjar Tukad Sabuh, 47 KK di Banjar Perangsari Kelod, 61 KK di Banjar Perangsari Tengah, dan 57 KK di Perangsari Kaja mengikuti penyuluhan tentang DBD. Outcome : Evaluasi dilakukan dengan tanya jawab dan respon dari peserta, dimana : a. Peserta mampu menjelaskan kembali pengertian dari DHF b. Peserta mampu menyebutkan 3 tanda dan gejala DHF c. Peserta mampu menjelaskan penatalaksanaan DHF d. Peserta mampu menyebutkan cara pencegahan DHF 10. Hasil kegiatan Evaluasi Proses (Output) : Penyuluhan tentang DBD dan pengadaan bubuk abate serta pemberantasan sarang nyamuk dilakukan di Br. Geriana Kauh, Br. Geriana Kangin, Br. Tukad Sabuh, Br. Perangsari Kelod, Br. Perangsari Tengah, Br. Perangsari Kaja. Peserta yang mengikuti penyuluhan tentang penyakit DBD dan pengadaan bubuk abate serta PSN Sebanyak 50 KK di Banjar Geriana Kauh, 50 KK di Banjar Geriana Kangin, 55 KK di Tukad Sabuh, 47 KK di Perangsari Kelod, 61 KK di Perangsari Tengah, dan 57 KK di Perangsari Kaja mengikuti penyuluhan tentang DBD. Setelah dilakukan penyuluhan DBD, masyarakat lebih mengetahui tentang penyakit DBD, gejala, serta pecegahan yang dapat dilakukan. Evaluasi Hasil (Outcome) : Penilaian berasal dari jumlah peserta dan antusiame yang terlihat dari pertanyaan yang dilontarkan kepada pembicara.
Selain itu juga antusiasme murid – murid SD yang sangat semangat mengikuti kegiatan ini. 11. Laporan dana No.
Rincian
Harga Satuan
Jumlah
Total
1.
Cetak Stiker
Rp. 4000
19 lembar
Rp. 76.000
2.
Cetak Poster
Rp. 2.500
4 lembar
Rp. 10.000
Total Pengeluaran
Rp. 710.000
12. Hambatan dan Saran Hambatan yang ditemui dalam melaksanakan kegiatan ini, yakni kurangnya kesadaran masyarakat dalam membuang sampah dimana masih banyak terlihat adanya sampah plastik di sekitar area kebun salak yang dapat menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk demam berdarah. Adapun saran-saran yang dapat diberikan untuk kegiatan penyuluhan DBD dan pengadaan bubuk abate serta pemberantasan sarang nyamuk di Desa Duda Utara hendaknya rutin dilaksanakan agar wabah DBD dapat dicegah sebelum penyebarannya meluas di Desa Duda Utara. Solusi yang telah dilakukan yaitu bekerja sama dengan kelian banjar setempat dan bidan desa untuk menanyakan lokasi rumah warga dan apabila kelian banjar berkenan atau bidan desa dapat ikut bersama mahasiswa melakukan penyuluhan kerumah warga. Adapun saran-saran yang dapat diberikan untuk kegiatan penyuluhan DBD dan pengadaan bubuk abate serta pemberantasan sarang nyamuk di Desa Duda Utara hendaknya rutin dilaksanakan agar wabah DBD dapat dicegah sebelum penyebarannya meluas di Desa Duda Utara.
c. PENYULUHAN DAN PELATIHAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) merupakan perilaku yang dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai upaya agar dirinya sehat. PHBS sepertinya memang mudah untuk dikatakan tetapi penerapannya sangat sulit karena membutuhkan kesadaran dan kesungguhan akan pentingnya menjaga kesehatan. Kebersihan merupakan hal yang penting untuk di terapkan mulai dari hal-hal yang kecil, karena kebersihan sangat mempengaruhi kesehatan.
Pada siswa sekolah dasar (SD), masalah kesehatan yang dihadapi terkait dengan perilaku hidup bersih dan sehat yang belum diterapkan dengan baik, sehingga menimbulkan permasalahan kesehatan, seperti masalah cacingan, diare, dan saluran pernapasan akut (ISPA). Dalam hal ini kegiatan penyuluhan hidup bersih dan sehat yang dimaksud adalah kegiatan untuk mengajak masyarakat terutama anak-anak sekolah dasar untuk menyadari akan pentingnya kebiasaan hidup bersih agar diperoleh tubuh yang sehat yang menunjang pencapaian prestasi belajar yang baik. Kegiatan penyuluhan ini meliputi pengenalan tentang tata cara cuci tangan dengan sabun dan air mengalir dan mendemonstrasikan cara cuci tangan dengan sabun dan air dengan benar.. Dalam sosialisasi PHBS dan praktek cuci tangan yang benar dan bersih ini kami menyasar siswa dan siswi kelas 1 dan 6 di SDN 1 Duda Utara, SDN 2 Duda Utara, SDN 3 Duda Utara, SDN 4 Duda Utara 1. Tujuan kegiatan Adapun tujuan dari kegiatan program KKN PPM ini adalah untuk memberikan penyuluhan kepada masyarakat khususnya siswa sekolah dasar tentang pentingnya prilaku hidup bersih sehat khususnya mencuci tangan dalam kehidupan sehari-hari. 2. Sasaran kegiatan Kelompok sasaran program penyuluhan pentingnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yaitu siswa sekolah dasar yang ada di lingkungan Desa Duda Utara yaitu Sekolah Dasar SDN 1 Duda Utara, SDN 2 Duda Utara, SDN 3 Duda Utara, SDN 4 Duda Utara. Siswa yang di jadikan sasaran pada program ini adalah siswa kelas 4 sampai 6 untuk SD N 1 Duda Utara dan SD N 3 Duda Utara. Sedangkan, untuk SDN 2 Duda Utara dan SDN 4 Duda Utara siswa kelas 1 sampai 6. 3. Langkah-langkah pelaksanaan kegiatan 1. Persiapan kegiatan :
Menghubungi pihak sekolah terkait dengan penyuluhan yang akan dilakukan serta kontrak waktu terkait dengan penyuluhan
Menyebarkan surat kepada pihak sekolah terkait dengan program penyuluhan yang akan dilakukan
Menyiapkan sarana dan prasarana yang digunakan untuk penyuluhan
Rapat koordinasi dengan anggota KKN PPM terkait teknis pelaksanaan kegiatan penyuluhan yang akan dilaksanakan
2. Pelaksanaan kegiatan Kegiatan ini dilakukan oleh mahasiswa KKN PPM dan menyampaikan materi tentang perilaku hidup bersih dan sehat. Pemberian materi ini diberikan kepada siswa kelas 4 sampai kelas 6 untuk siswa di SDN 1 Duda Utara dan SDN 3 Duda Utara. Sedangkan untuk SDN 2 Duda Utara dan SDN 4 Duda Utara diberikan kepada siswa kelas 1 samapai dengan kelas 6. Waktu
: Selasa, 26 Juli 2016, Kamis, 28 Juli 2016 – Sabtu 30, Juli 2016, dan Selasa, 2 Agustus 2016
Rincian Kegiatan
: Pemberian materi PHBS untuk siswa-siswi sekolah dasar
4. Isi kegiatan Isi kegiatan adalah penyuluhan mengenai pentinganya menjaga kebersihan lingkungan dengan menerapkan perilaku hidup bersih sehat dengan cuci tangan dan gosok gigi. 5. Metode penyuluhan Metode kegiatan yang dipakai adalah metode diskusi Tanya jawab dan demonstrasi cara cuci tangan dan gosok gigi yang baik dan benar . 6. Media penyuluhan Media penyuluhan yang digunakan adalah dengan cara peragaan langsung atau praktek langsung dan juga mengunakan poster. 7. Evaluasi
Indikator yang dipakai
: Adanya interaksi antara pembicara
Waktu penilaian
: Selama penyuluhan berlangsung
Cara penilaian
: Interaksi pembicara dengan peserta
Penilai
: Mahasiswa KKN PPM Universitas Udayana Periode XIII Tahun 2016
8. Pelaksanaan kegiatan Kegiatan Tahap Persiapan
Metode
a. Kordinasi dengan pihak sekolah Diskusi yaitu SDN 1 Duda Utara, SDN 2 Duda Utara, SDN 3 Duda Utara, dan SDN 4 Duda Utara terkait program penyuluhan yang akan dilaksanakan
Waktu
Tempat
3,5 jam
SDN 1 Duda Utara, SDN 2 Duda Utara, SDN 3 Duda Utara dan SDN 4 Duda Utara
4 jam
SDN 2 Duda Utara
Tahap Pelaksanaan -
Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di SDN 2 Duda Utara untuk siswa kelas 4 sampai kelas 6
-
Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di SDN 2 Duda Utara untuk siswa kelas 1 samapai kelas 3
-
-
-
Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di SDN 3 Duda Utara untuk siswa kelas 1 sampai kelas 6 Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di SDN 1 Duda Utara untuk siswa kelas 4 sampai kelas 6
2 jam Praktek dan interaksi langsung antara pembicara dan peserta
2 jam
Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di SDN 4 Duda Utara untuk siswa kelas 1 sampai kelas 6
4 jam
Diskusi
Tahap Evaluasi - Tanya jawab
2 jam
SDN 2 Duda Utara
SDN 3 Duda Utara SDN 1 Duda Utara
SDN 4 Duda Utara
30 menit Simantri 391 Desa Duda Utara
9. Indikator keberhasilan Output
: Sebanyak 155 orang di SDN 2 Duda Utara, 40 orang di SDN 3 Duda Utara, 77 orang di SDN 1 Duda Utara serta sebanyak 43 orang orang di SDN 4 Duda Utara yang merupakan perserta dalam penyuluhan yang dilakukan.
Outcome
: Evaluasi dilakukan dengan tanya jawab, dimana : a.
Peserta mampu menjelaskan pengertian dari cuci tangan
b.
Peserta mampu menyebutkan manfaat dari cuci tangan
c.
Peserta mampu menjelaskan dan memperagakan teknik
handswash d.
Peserta mampu menyebutkan 5 momen cuci tangan untuk
masyarakat umum e.
Peserta mampu memperagakan 6 langkah cara mencuci tangan
10. Hasil kegiatan Evaluasi Proses (Output)
: Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Seha (PHBS) Cuci tangan dan Gosok gigi ini dilakukan di SD 1 Duda Utara, SD 2 Duda Utara, SDN 3 Duda Utara dan SD 4 Duda Utara. Kegiatan ini berjalan dengan baik dan lancer. Peserta yang hadir dalam penyuluhan ini sebanyak Sebanyak 155 orang di SD 2 Duda Utara, 40 orang di SD 3 Duda Utara, 77 orang di SD 1 Duda Utara serta sebanyak 43 orang peserta mengikuti penyuluhan di masing-masing sekolah. Para peserta terlihat sangat antusias dalam mengikuti kegiatan ini, mereka menyimak dengan baik apa yang sudah dijelaskan oleh penyaji dan saat diminta mempraktekkan di depan kelas mereka dapat mereka dapat mempraktekkannya dengan benar. Saat demonstrasi secara langsung di luar kelas siswa juga dapat mempraktekkan dengan benar apa yang sudah dijelaskan saat di ruangan. Saat di berikan pertanyaan tentang perilaku hidup bersih dan sehat cara mencuci tangan yang baik dan benar serta cara menggosok gigi yang benar siswa dapat menjawab dengan baik dan benar.
Evaluasi Hasil (Outcome)
: Penilaian berasal dari antusiame yang terlihat dari pertanyaan yang dilontarkan kepada pembicara. Selain itu juga antusiasme masyarakat yang sangat semangat mengikuti kegiatan ini.
11. Laporan Dana No.
Rincian
Harga Satuan
Jumlah
Total
1.
Sabun antiseptic
Rp. 10.000
4 buah
Rp. 40.000
2.
Cetak Poster
Rp. 2.500
8 lembar
Rp. 20.000
3.
Tisu
Rp. 15.000
2 pak
Rp. 30.000
Total Pengeluaran
Rp. 90.000
12. Hambatan dan Saran Hambatan yang ditemui dalam melaksanakan kegiatan ini, yakni: 1. Anak – anak SD yang susah di atur saat diberikan materi mengenai cara mencuci tangan dan gosok gigi yang baik dan benar. 2. Akibat ketersediaan air yang terbatas di salah satu sekolah, kami kesulitan dalam menyediakan air yang digunakan untuk kumurkumur dan cuci tangan. Adapun saran-saran yang dapat diberikan untuk kegiatan penyuluhan PHBS di Sekolah adalah melakukan koordinasi dengan pihak sekolah jauh hari sebelum hari puncak atau hari yang telah di jadwalkan dalam agenda proposal, agar pihak sekolah dapat mempersiapkan siswanya dan mengatur jadwal dengan baik demi kelancaran program kerja kedepannya. Selain itu saran dalam pelaksanaan kegiatannya, untuk kegiatan praktek menggosok gigi disiapkan air yang lebih untuk kumur-kumur setelah gosok gigi dan untuk kegiatan cuci tangan. Selain itu disiapkan handuk kecil untuk mengeringkan tangan setelah praktek cuci tangan untuk menghemat biaya dibandingkan menggunakan tissu. d. PERAWATAN GEDUNG PUSKESDES (PUSAT KESEHATAN DESA) DESA DUDA UTARA Masyarakat merupakan kekuatan dari suatu desa sehingga kesehatan masyarakat adalah hal yang penting untuk diperhatikan.Masyarakat desa adalah sasaran yang rentan terkena penyakit dikarenakan kurangnya informasi dan pendidikan
mengenai kesehatan dan
kebersihan. Dalam mewujudkan kesehatan masyarakat desa Duda Utara, Kecamatan Selat, Karangasem terdapat suatu wadah berupa bangunan PUSKESDES yang beroperasi setiap hari senin - sabtu dari Pk. 09.00 -13.00 WITA dengan seorang bidan dan 2 orang kader yang bertugas sehari - harinya.
PUSKESDES Desa Duda utarasejak awal pembangunannya sampai tahun 2016 belum pernah dirawat kembali sehingga banyak fungsi – fungsi yang tidak optimal dan tidak terawatseperti air yang mati karena pipa bocor, cat eksterior yang sudah mengelupas dan berlumut, bangunan yang lembab serta tidak terdapatnya tanaman toga di halaman. Hal ini membuat PUSKESDES Duda Utara kurang representative dan kurang nyaman untuk digunakanbaik dari bidan dan kader kesehatan maupun oleh masyarakat. Melihat kekurangan yang adamaka perlu diadakannya perawatan terhadap bangunan tersebut. Maka dari itu mahasiswa KKN mengusulkan program kerja perawatan PUSKESDES yang dilakukan dengan cara pengecatan, perbaikan instalasi air serta penanaman tanaman toga sehingga diharapkan PUSKESDES dapat menjadi lebih asri serta melalui PUSKESDES yang bersih dan sehat diharapkan kesehatan masyarakat dapat menjadi lebih baik. 1. Tujuan Kegiatan Adapun tujuan dari perawatan gedung Pusat Kesehatan Desa (PUSKESDES) ialah untuk merawat kembali PUSKESDES yang sudah cukup tua sehingga menjadi lebih baik dari sebelumnya, lebih asri dan representatif sebagai bangunan yang digunakan untuk kesehatan masyarakat. 2. Sasaran Kegiatan Sasaran dari kegiatan ini ialah civitas pengguna PUSKESDES diantaranya bidan, kader dan masyarakat desa Duda Utara agar menjadi lebih nyaman dalam menggunakan PUSKESDES. 3. Langkah-langkah Pelaksanaan Kegiatan 1. Persiapan kegiatan
Persiapan tempat : Pusat Kesehatan Desa (PUSKESDES) Desa Duda Utara
Persiapan logistik : cat, peralatan pengecatan, lampu, pipa
Persiapan SDM
Konsultasi dengan Kepala dusun tentang waktu pelaksanaan kegiatan
: Mahasiswa KKN PPM
2. Pelaksanaan kegiatan
Menyiapkan alat-alat yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan
Mahasiswa mengecat PUSKESDES pelaksanaan dilakukan dengan pembersihan terlebih dahulu, penyambungan pipa air ke kamar mandi ada
Pengamplasan dan pengecatan dinding bagian luar PUSKESDES
Penanaman tanaman Toga
4. Isi Kegiatan Kegiatan yang dilakukan yaitu melakukan perawatan Pusat Kesehatan Desa (PUSKESDES) diantaranya terdiri dari melakukan pembersihan, pengecatan kembali gedung PUSKESDES, perbaikan pipa air, penanaman tanaman Toga.
5. Metode Kegiatan Metode kegiatan yang dilakukan ialah pembersihan, pengecatan, serta penataan tanaman Toga. 6. Media Kegiatan Media yang digunakan ialah alat – alat kebersihan dan peralatan pengecatan. Adapun jenis cat yang dipilih ialah cat waterproof terutama untuk bagian bawah dinding karena kelembaban di daerah Duda Utara cukup tinggi dan menyebabkan cat mudah mengelupas dan berlumut. 7. Evaluasi
Indikator yang dipakai
: kerapian dan kebersihan pengerjaan pengecatan serta bangunan dapat dipergunakan dan berfungsi dengan baik terutama untuk air.
Waktu penilaian
: Selama kegiatan berlangsung
Cara penilaian
: Hasil dari pengecatan
Penilai
: Mahasiswa KKN PPM Universitas Udayana Periode XIII Tahun 2016
8. Pelaksanaan Kegiatan Secara keseluruhan dalam pengerjaan program kerja Perawatan PUSKESDES berjalan dengan lancar tanpa kendala berarti. Pelaksanaan dilakukan selama 5 hari dan dilakukan oleh 16 mahasiswa KKN. Teknis kegiatan pengecatan pembersihan dari kotoran serta
dilakukan dengan pengerikan cat lama, dan dilakukan pengamplasan. Setelah diamplas dan
dibersihkan, maka dinding akan di cat dengan cat exterior, adapun pengecatan dilakukan dengan 3 warna berbeda yaitu putih, abu – abu dan merah. Pengamplasan dimaksudkan agar cat dapat menempel dengan baik di dinding. Jenis cat yang digunakan terutama di bagian bawah menggunakan cat waterproof sehingga mengurangi kelembaban dinding diatasnya sehingga mencegah dinding menjadi lembab. Pemilihan warna terang yang mendominasi memberikan kesan cerah dan bersih sehingga bangunan dapat dengan mudah dikenali. Selain itu dilakukan pengecatan dilanjutkan dengan penanaman tanaman toga di PUSKESDESserta memperbaiki pipa air. Kegiatan Tahap Persiapan
Metode
a. Melakukan koordinasi dengan Diskusi kepala desa atau perbekel setempat mengenai waktu pelaksanaan b. Kunjungan ke PUSKESDES untuk melihat kondisi bangunan Survei PUSKESDES c. Pembelian alat-alat dan bahan untuk perawatan Koordinasi langsung d. Koordinasi dengan anggota KKN PPM Universitas Udayana Desa Diskusi Duda Utara
Waktu
Tempat
2 jam
Desa Duda Utara, Selat, Karangasem
2 jam
PUSKESDES Desa Duda Utara
2 jam
1 jam
PUSKESDES Desa Duda Utara PUSKESDES Desa Duda Utara
Tahap Pelaksanaan -
Pembersihan PUSKESDES Desa Kordinasi secara 4 jam Duda Utara dan pemasangan pipa langsung air disetiap kesempatan 19 jam
PUSKESDES Desa Duda Utara
-
-
Pengecatan dilakukan dengan pembersihan, pengamplasan, dan pengecatan
2 jam
Mengecek hasil pengerjaan dan menyiram tanaman Toga 5 jam
Tahap Evaluasi -
Mengecek hasil pengerjaan dan menyiram tanaman Toga
Penilaian langsung
PUSKESDES Desa Duda Utara
9. Indikator Keberhasilan Output
: Dinding luar PUSKESDESdicat, dan dilakukan pembesihan terhadap gedung PUSKESDES, perbaikan pipa air, penanaman tanaman toga di taman PUSKESDES.
Outcome
: Dinding PUSKESDES yang pada awalnya sudah kusam dan mengelupas sudah dicat ulang sehingga lebih baru, air yang pada awalnya tidak dapat digunakan pada salah satu kamar mandi sudah dapat digunakan kembali. Penambahan tanaman di PUSKESDES sehingga gedung PUSKESDESmenjadi lebih baik dan lebih representative untuk menjadi tempat berobat masyarakat. Bangunan PUSKESDES menjadi lebih terawat, lebih asri, air menjadi lebih lancar. Dengan demikian diharapkan pengguna baik bidan, kader dan masyarakat yang berobat ke PUSKESDES dapat merasa lebih nyaman dan menerima manfaat dari Program perawatan PUSKESDES ini.
10. Hasil Kegiatan Kegiatan perawatan PUSKESDES berjalan dan terselesaikan dengan baik. Pengecatan dilakukan selama 4 hari, pemasangan pipa dan penanaman selama 1 hari. Seluruh kegiatan diakomodasi oleh mahasiswa. Evaluasi Proses (Output) : Dinding luar PUSKESDES dicat, dan dilakukan pembersihan terhadap gedung PUSKESDES, perbaikan pipa air, pemasangan lampu dan penanaman tanaman Toga di taman PUSKESDES
Evaluasi Hasil (Outcome)
: Terjadi perubahan terhadap gedung PUSKESDES
menjadi lebih baik 11. Laporan Dana No.
Rincian
Harga Satuan
Jumlah
Total
1.
Cat putih
Rp. 101.000/5 kg
15 kg
Rp. 303.000
2.
Cat abu-abu
Rp. 50.000/kg
1 kg
Rp. 50.000
3.
Cat merah
Rp. 50.000/kg
2 kg
Rp. 100.000
4.
Tanaman Toga
Rp. 25.000/buah
6 buah
Rp. 150.000
5.
Amplas
Rp. 20.000
1 gulung
Rp. 20.000
6.
Kapi
Rp. 15.000
2 buah
Rp. 30.000
7.
Roll
Rp. 30.000
2 buah
Rp. 60.000
8.
Sikat Kawat
Rp. 8.000
1 buah
Rp. 8.000
9.
Sikat Besi
Rp. 9.000
1 buah
Rp. 9.000
Total Pengeluaran
Rp. 830.000
12. Hambatan dan Saran Program kerja Perawatan Poskesdes dalam pelaksanaannya tentu terdapat hambatan yaitu adalah sulitnya mencari bahan – bahan dalam pelaksanaan di daerah KKN terutama cat yang tidak tersedia secara lengkap sehingga mahasiswa harus mempersiapkan semua bahan sebelum KKN ataupun membeli dikota. Selain hal tersebut tidak terdapat hambatan yang terlalu berarti. e.
PEMBERIAN
PELAJARAN
TAMBAHAN
BAHASA
INGGRIS
DAN
MATEMATIKA KEPADA SISWA-SISWI DI DESA DUDA UTARA Matematika dan Bahasa Inggris merupakan sekian dari banyaknya mata pelajaran pokok yang diajarkan dalam sekolah dasar maupun menengah. Disadari atau tidak bahwa matematika memegang
peranan sangat penting dan sering diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Sayangnya, banyak siswa dan siswi menganggap bahwa Matematika adalah salah satu pelajaran yang susah. Namun sesungguhnya anak didik memerlukan matematika untuk memenuhi kebutuhan praktis dan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Dengan
adanya matematika, para siswa dapat berpikir logis, kritis, dan praktis, beserta bersikap positif dan berjiwa kreatif. Selanjutnya, Bahasa Inggris sebagai bahasa Internasional patut dikuasai oleh publik agar mereka dapat berkomunikasi di dunia global dan lebih mengenal dunia, sehingga pengetahuan semakin luas. Oleh karena itu, pendidikan Bahasa Inggris yang ditanamkan sejak dini adalah hal yang tidak dapat dipungkiri. Menanamkan pendidikan Bahasa Inggris sejak dini akan memudahkan bagi anak-anak untuk mengingat lebih lama apa yang telah mereka pelajari dibandingkan saat mereka dewasa nanti. Berdasarkan hal-hal tersebut, kami mengadakan kegiatan pengajaran Matematika dan Bahasa Inggris untuk lebih memperkenalkan kedua pelajaran tersebut kepada siswa-siswi Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama yang ada di desa Duda Utara. Melalui pembelajaran yang memuat aktivitas-aktivitas yang menarik, seperti berhubungan dengan visual, warna, musik dan permainan edukatif diharapkan dapat menarik minat siswa-siswi SD dan SMP di desa Duda Utara dalam proses pembelajaran. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan pula bahwa siswa-siswi tersebut memperoleh pengetahuan lebih dalam mata pelajaran Matematika dan Bahasa Inggris. 1. Tujuan Kegiatan Adapun tujuan dari kegiatan program KKN PPM ini adalah untuk memberikan pembelajaran Bahasa Inggris dan Matematika kepada siswa-siswi di Desa Duda Utara untuk melatih dan mengasah kemampuan siswa dan siswi pada mata pelajaran tersebut serta meningkatkan minat mereka terhadap proses pembelajaran. 2. Sasaran Kegiatan Sasaran kegiatan pembelajaran ini adalah anak – anak SekolahDasar di SDN 1 Duda Utara, SDN 2 Duda Utara, SDN 3 Duda Utara hingga SDN 4 Duda Utara mulai dari kelas 1 sampai kelas 6 serta siswa dan siswi SMP di Desa Duda Utara. 3. Langkah-langkah Pelaksanaan Kegiatan 1. Persiapan kegiatan
Koordinasi dengan Kepala Desa Duda Utara terkait dengan tempat dan waktu pembelajaran yang akan dilakukan
Pemberitahuan kepada pihak sekolah mengenai adanya kegiatan pemberian pelajaran tambahan di posko KKN PPM Desa Duda Utara
Menyiapkan materi yang sesuai dengan pembelajaran yang diadakan dan segala perlengkapan yang mendukung pelaksanaan kegiatan
Tempat
: Posko KKN PPM Desa Duda Utara
Logistik
: Materi pembelajaran, papan tulis, spidol, kertas dan pulpen
2. Pelaksanaan kegiatan Kegiatan ini dilakukan oleh mahasiswa KKN sendiri dan menyampaikan materi berupa mata pelajaran Bahasa Ingris dan Matematika. Pemberian materi ini diberikan kepada siswa SD kelas 1 sampai 6 dan SMP di posko KKN di desa Duda Utara. Waktu
: Sabtu, 23 Juli 2016 – Jumat, 19 Agusrus 2016
Rincian Kegiatan
: Pemberian Pelajaran Tambahan Bahasa Inggris dan Matematika
4. Isi Kegiatan Isi kegiatan adalah pemberian pelajaran tambahan mengenai mata pelajaran Bahasa Inggris dan Matematika. Pengajar merupakan mahasiswa KKN PPM Desa Duda Utara. Adapun kegiatan pembelajaran ini dilaksnakan setiap hari senin hingga jumat di Posko KKN PPM. Selanjutnya, pemberian materi disesuaikan dengan tingkatan kelas siswa dan siswi sehingga mudah dimengerti dan dapat dipahami secara jelas. 5. Metode Kegiatan Metode kegiatan yang dipakai adalah metode pembelajaran menggunakan Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris dengan media yang representative sehingga mudah dimengerti oleh para murid. Diakhir pembelajaran juga dilakukan sesi diskusi dan tanya jawab agar peserta memahami materi dengan baik. 6. Media Kegiatan Media kegiatan yang dipakai adalah buku, poster serta video animasi.
7. Evaluasi 1. Indikator yang dipakai : Indikator keberhasilan program ini dapat dilihat dari jumlah siswa maupun siswi dan antusiasme mereka yang menghadiri kegiatan pembelajaran. Serta adanya interaksi antara pengajar dengan para murid selama proses pembelajaran sehingga terjadi tukar pikiran dan informasi antara pengajar dengan para murid. Selain itu, keberhasilan juga dilihat dari perkembangan dan pemahaman siswa dan siswi dalam mencerna materi yang diberikan dalam proses pembelajaran. 2. Waktu penilaian
: Selama pembelajaran berlangsung
3. Cara penilaian
: Memberikan apresiasi kepada siswa dan siswi yang
aktif 4. Penilai
: Masing-masing pengajar (Mahasiswa KKN PPM)
8. Pelaksanaan Kegiatan No 1.
2.
3.
Nama Program Perijinan dan koordinasi dengan Kepala Desa dan Kepala Sekolah masing-masing SD 1,2,3,4 Duda Utara Pencarian dan Pembuatan Materi Pembelajaran beserta segala perlengkapan yang diperlukan Pembelajaran Bahasa Inggris dan Matematika di Posko KKN PPM di Desa Duda Utara
Tempat
TIM
Waktu
SD 1, 2, 3 dan 4 1 Tim Duda Utara (16 org)
4 jam
Posko PPM
5 jam
KKN- 1 Tim (16 org)
Posko KKNPPM Duda Utara
1 Tim (16 2 jam x 15 org) hari
9. Indikator Keberhasilan Output
: Terdapat lebih dari 20 orang dari SD maupun SMP di desa Duda Utara yang mengikuti proses pembelajaran. Pembelajaran yang dilakukan selama sebulan dengan 15 kali pertemuan menunjukan siswa dan siswi yang hadir memperlihatkan perkembangan yang signifikan dalam penerapan materi. Para murid lebih mampu memahami materi yang
diberikan serta dapat mempraktekan apa yang telah diajarkan. Mereka sudah dapat melakukan hal-hal dasar, seperti memperkenalkan diri dalam bahasa inggris serta mengetahui lebih banyak kosakata. Selain itu, Pengejaan dan pelafalan kata-kata dalam bahasa inggris yang sebelumnya masih kurang bagus juga sudah diperbaiki, sehingga mereka lebih fasih berbicara dalam bahasa inggris dengan pengucapan yang baik Perkembangan tidak hanya terjadi dalam mata pelajaran bahasa inggris, tetapi terjadi pula pada mata pelajaran matematika. Pelajaran matematika dasar seperti penambahan, pengurangan, perkalian serta pembagian dari 1 sampai 10 sudah bisa mereka kuasai. Walaupun ada beberapa anak yang belum bisa, seperti siswa-siswi kelas 1 sampai 3 yang terkadang masih lupa. Selain itu, para murid juga sudah mampu menyelesaikan persoalan yang dianggap rumit dan susah menggunakan rumus-rumus yang telah ada. Outcome : Evaluasi dilakukan dengan tanya jawab, responyang diterima dari para murid, pemahaman terhadap materi yang diberikan oleh pengajar, antusiasme dalam proses pembelajaran, serta peningkatan yang ditunjukkan oleh para murid yang awalnya tidak bisa atau masih kurang dalam pembelajaran bahasa inggrisdan matematika menjadi lebih bisa dan mampu. 10. Hasil Kegiatan Dapat disimpulkan bahwa kegiatan pembelajaran ini dapat berjalan sesuai seperti yang diharapkan. Peserta yang hadir terdiri dari siswa dan siswi kelas 1 sampai kelas 6 di berbagai Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama di desa Duda Utara. Pengajar menyampaikan materi dengan menggunakan Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Bahasa tersebut disesuaikan dengan mata pelajaran yang diajarkan dan tingkatan siswa maupun siswi yang mengikuti pelajaran. Selanjutnya, pengajar juga memberikan sebuah permainan diawal ataupun diakhir pembelajaran untuk meningkatkan antusiasme para murid selama proses pembelajaran berlangsung. Selain itu, pembelajaran juga dilakukan dengan memperlihatkan video animasi edukatif yang menggunakan bahasa inggris yang mudah dimengerti sehingga menarik perhatian para murid. Diskusi dan tanya jawab berjalan lancar sesuai dengan yang diharapkan.
Adapun hasil yang diperoleh dari kegiatan pembelajaran tambahan, yaitu para murid lebih mampu untuk mengekspresikan diri mereka dengan maju di depan kelas jika ditunjuk untuk memperkenalkan diri dalam bahasa inggris ataupun ditanya mengenai materi yang sudah dipelajari sebelumnya dan mampu mengikuti pembelajaran dengan baik. Para murid juga dapat mengerjakan soal-soal latihan yang diberikan oleh pengajar baik itu yang dikerjakan dibuku maupun yang dikerjakan di papan tulis dan mampu membuat kalimat-kalimat sederhana menggunakan bahasa inggris. Mereka juga lebih bisa mengerjakan soal-soal matematika dengan cara yang lebih mudah dan cepat dengan menggunakan rumus-rumus yang telah dipelajari. 11. Laporan Dana No.
Rincian
Harga Satuan
Jumlah
Total
1.
Spidol
Rp. 6.800
3 buah
Rp. 20.400
2.
Tinta Refill
Rp. 14.000
2 buah
Rp. 28.000
3.
Penghapus papan
Rp. 2.600
1 buah
Rp. 2.600
4.
Papan Tulis
Rp. 105.000
1 buah
Rp. 105.000
Total Pengeluaran
Rp. 156.000
12. Hambatan dan Saran Hambatan yang adadalampelaksanaan pembelajaran adalah tidak semua siswasiswi dari ke-enam dusun yang ada di Desa Duda Utara dapat mengikuti kegiatan pembelajaran.Hal ini dikarenakan jarak yang cukup jauh antara posko KKN PPM dengan rumah masing-masing anak.Oleh karena itu, kegiatan pembelajaran ini tidak merata dan tidak dapat dirasakan oleh semua anak-anak sekolah di Desa Duda Utara. Selain itu, kondisi posko yang dijadikan sebagai tempat mengajar tidak kondusif karena ruangan yang kecil jika dibandingkan dengan banyaknya jumlah murid yang hadir. Banyaknya jumlah murid yang hadir juga menimbulkan masalah tersendiri, seperti banyak yang mengobrol saat pelajaran berlangsung sehingga ruang belajar menjadi ribut dan dapat mengganggu murid yang lainnya. Adapun saran yang dapat diberikan dalam kegiatan ini adalah permainan yang diberikan selama proses pembelajaran harus lebih menghidupkan suasana ruangan agar
tidak monoton. Para murid juga akan lebih semangat dan dapat mengikuti pembelajaran dengan nyaman sehingga materi yang disampaikan lebih mudah diterima. Pengajar juga perlu memperhatikan para murid yang membuat keributan agar lebih tenang di dalam ruangan agar murid yang lainnya dapat belajar dengan baik. f. PEMBERIAN PELAJARAN TAMBAHAN CARA MEMBACA DAN MENULIS HURUF DAN ANGKA Pada zaman globalisasi ini pendidikan sangat penting dalam kehidupan . Tanpa pendidikan seseorang akan merasa hampa. Pendidikan adalah aset yang sangat penting yang harus di miliki. Memang dampaknya tidak dapat dirasakan dalam jangka pendek tetapi jika kita tekun maka dampaknya akan dirasakan dalam jangka panjang. Jika kita berbicara bidang pendidikan di Indonesia sangatlah tidak merata. Di perkotaan pendidikan sudah dapat dikatakan bagus, tetapi jika di pedesaan bidang pendidikan sangat memprihatikan. Maksudnya sangat memprihatinkan adalah aset pendidikan seperti tenaga pengajar sangat minim, peralatan dalam proses belajar mengajar kurang memadai sehingga kalah saing dengan siswa-siswi yang ada di perkotaan. Mahasiswa KKN Universitas Udayana disebar diberbagai desa salah satunya adalah desa duda utara yang terletak di wilayah Karangasem. Pendidikan di duda utara sudah bisa dikatakan cukup tetapi masih perlu untuk ditingkatkan. Jika kita telusuri secara mendalam banyak masyarakat desa khususnya laki-laki dan perempuan yang berada di usia produktif dan non produktif yang tidak bisa membaca. Di desa duda utara angka melek huruf dapat dikategorikan rendah. Banyak orangtuanya yang hanya tamat sekolah dasar bahkan tidak bersekolah. Oleh karena itu sangat dianjurkan untuk melakukan program belajar membaca dan menulis agar berita yang mereka serap tidak berlalu begitu saja. Dengan memberikan pengajaran belajar membaca dan menulis diharapkan dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Desa Duda Utara. 1. Tujuan Kegiatan Adapun tujuan dari kegiatan program KKN-PPM ini adalah untuk memberikan pembelajaran mengenai baca tulis, mengenal huruf dan angka kepada siswa-siswi di Desa Duda Utara dan orangtua yang memiliki melek huruf rendah. Dengan tujuan meningkatkan minat belajar dan rasa ingin tau membaca dan menulis.
2. Sasaran Kegiatan Sasaran kegiatan pembelajaran ini adalah anak – anak sekolah dasar yang belum mengenal angka dan huruf, yaitu siswa dan siswi yang baru masuk sekolah dasar dan anak-anak yang putus sekolah serta orangtua yang tingkat melek hurufnya masih rendah. 3. Langkah-langkah Pelaksanaan Kegiatan 1. Persiapan kegiatan :
Koordinasi dengan Kepala Desa Duda Utara terkait dengan tempat dan waktu pembelajaran yang akan dilakukan
Pemberitahuan kepada warga Desa Duda Utara mengenai adanya kegiatan pemberian pelajaran tambahan di posko KKN PPM Desa Duda Utara
Pemberitahuan kepada orangtua melalui organisasi PKK mengenai adanya kegiatan belajar cara membaca dan menulis.
Menyiapkan materi yang sesuai dengan pembelajaran yang diadakan segala perlengkapan yang mendukung pelaksanaan kegiatan Tempat
: Posko KKN PPM Desa Duda Utara
Logistik
: Materi pembelajaran
2. Pelaksanaan kegiatan Kegiatan ini dilakukan oleh mahasiswa KKN sendiri dan menyampaikan materi berupa cara membaca dan menulis yang diberikan kepada siswa-siswi yang belum mengenal angka dan huruf dan juga orangtua yang tingkat melek hurufnya masih rendah di posko KKN di Desa Duda Utara. Waktu
: Sabtu, 13 Agustus 2016 – Minggu, 14 Agustus 2016 dan Sabtu, 20 Agustus 2016
Rincian Kegiatan
: Pemberian pelajaran cara membaca dan menulis
4. Isi Kegiatan Isi kegiatan adalah pemberian pelajaran tambahan mengenai cara membaca dan menulis huruf dan angka. Tenaga pengajar merupakan mahasiswa KKN PPM Desa Duda Utara. Adapun kegiatan pembelajaran ini dilaksanakan setiap hari sabtu dan minggu pada minggu ke-2 dan ke-3 bulan Agustus 2016 di Posko KKN PPM. Selanjutnya, pemberian materi dimulai dari tingkat dasar seperti pengenalan huruf, cara membaca dan menulis. 5. Metode Kegiatan Metode kegiatan yang dipakai adalah metode pembelajaran menggunakan Bahasa Indonesia dengan media yang representative sehingga mudah dimengerti oleh masyarakat. Diakhir pembelajaran juga dilakukan sesi diskusi dan tanya jawab agar peserta memahami materi dengan baik. 6. Media Kegiatan Media kegiatan yang dipakai adalah buku, poster serta video cara mengucapkan huruf dan angka. 7. Evaluasi 1.
Indikator yang dipakai: Kehadiran dan keaktifan masyarakat
yang hadir dan
ditunjukkan
sebelum
dan
perkembangan sesudah
yang
mengikuti
pembelajaran. 2. Waktu penilaian
: Selama kegiatan pembelajaran belangsung
3. Cara penilaian
: Interaksi antara partisipan dan pengajar
4. Penilai
: Masing-masing pengajar
8. Pelaksanaan Kegiatan No 1.
Nama Program
Tempat
Perijinan dan koordinasi dengan Kantor Kepala Desa
TIM
Kepala 1 Tim
Desa Duda Utara
(16 org)
Waktu 2 jam
2.
Pencarian dan Pembuatan Materi Posko KKN-PPM
1 Tim
Pembelajaran
(16 org)
beserta
segala
3 jam
perlengkapan yang diperlukan 3.
Pembelajaran Baca Tulis di Posko Posko KKN-PPM 1 Tim (16 2 jam x 4 hari KKN PPM di Desa Duda Utara
Duda Utara
org)
9. Indikator Keberhasilan Output
: Terdapat lebih dari 15 orang dari siswa sekolah dasar dan orangtua di desa Duda Utara yang mengikuti proses pembelajaran setiap harinya.Mereka yang hadir pada awalnya belum mengenal huruf maupun angka dan tidak bisa baca tulis. Maka dari itu, pada pertemuan pertama diajarkan mengenai angka 1 (satu) sampai 10 (sepuluh). Pertemuan selanjutnya, mereka diminta mengingat angka tersebut. Setelah itu dimulai perkenalan abjad dari A sampai Z. Dengan begitu pengajar bisa mulai merangkai kata untuk dipelajari oleh para siswa dan orangtua. Mereka tidak hanya belajar membaca tetapi mencoba untuk menulis kata-kata yang ada di papan tulis untuk melatih kemampuan menulis mereka. Setelah itu mereka diminta untuk menulis kalimatkalimat sederhana, seperti nama mereka sendiri atau kalimat lainnya yang mudah mereka tulis. Dari kegiatan ini menunjukkan bahwa para siswa dan masyarakat yang sebelumnya tidak bisa membaca maupun menulis mampu untuk baca tulis jika diajarkan dan dilatih secara bertahap. Mereka yang awalnya belum bisa telah mengalami peningkatan dengan sudah dapatnya membaca dan menulis kalimatkalimat sederhana, walaupun terkadang cara membaca nya masih mengeja.
Outcome
: Evaluasi kegiatan ini dilakukan dengan cara tanya jawab, melihat respondan antusiasme para siswa-siswi serta orangtua saat pmbelajaran berlangsung, memberikan tugas berupa latihan membaca dan menulis untuk dikerjakan dirumah masing-masing, dan melihat perkembangan yang terjadi dari awal pertemuan hingga pertemuan terakhir.
10. Hasil Kegiatan Berdasarkan kegiatan yang telah dilaksanakan selama empat kali pertemuan dapat di simpulkan bahwa kegiatan baca dan menulis berjalan dengan baik. Peserta yang hadir terdiri dari siswa-siswi yang belum mengenal huruf dan angka serta orangtua dengan tingkat melek hurufnya yang masih rendah di Desa Duda Utara. Dalam mengajar tenaga pengajar menyampaikan pembelajaran menggunakan bahasa indonesia yang baik dan mudah dipahami oleh siswa-siswi serta masyarakat. Pada hari pertama dilakukan pengenalan diri dari masing-masing siswa-siswi di depan siswa siswi lainnya juga secara bergantian selanjutnya belajar mengenai pengenalan angka dan hari-hari berikutnya balajar mengenai pengenalan huruf dan cara menulis serta membacanya. Yang paling mengesankan pada saat siswa-siswi dan orangtua menonton video yang berisi cara mengeja atau mengucapkan huruf dan angka dengan benar karena setelah menonton video tersebut beberapa murid dan orangtua menunjukkan kemajuan dalam hal membaca dan menulis. Untuk lebih mengasah kemampuan mereka mengenai materi yang sudah diberikan maka di akhir pemberian materi diberikan tugas. Selain itu juga terkadang tenaga pengajar menunjuk beberapa murid untuk maju kedepan menulis biodata dirinya di papan tulis serta membacanya. Proses belajar mengajar pada hari-hari berikutnya menjadi lebih membosankan dan beberapa murid sulit untuk diatur. Sehingga tenaga pengajar memberikan selingan permainan di tengah-tengah proses pembelajaran. Terdapat juga diskusi dan tanya jawab yang meningkatakan minat belajar murid-murid dan hal itu berjalan lancar sesuai dengan yang diharapkan. Setelah semua proses kegiatan berlangsung dapat disimpulkan bahwa para siswasiswi dan orangtua yang hadir awalnya sama sekali belum bisa membaca maupun menulis dan belum mengenal huruf dan angka. Namun, dengan adanya kegiatan ini mereka sekarang sudah mulai menunjukkan peningkatan dalam membaca maupun menulis tetapi belum lancar dan fasih. Mereka masih harus mengeja huruf yang terdapat dalam bacaan. Saat menulis juga terkadang lupa mengenai bentuk huruf dan angkanya. Untuk mengatasi hal ini, pengajar memberikan catatan berupa abjad A sampai Z serta angka 1 (satu) sampai 10 (sepuluh). Sehingga mereka akan mudah untuk mengingat abjad dan angka-angka tersebut.
11. Laporan Dana No.
Rincian
Harga Satuan
Jumlah
Total
1.
Buku tulis
Rp. 2.500
20 biji
Rp. 50.000
2.
Pensil
Rp. 2.500
20 buah
Rp. 40.000
3.
Penghapus
Rp. 1.300
20 biji
Rp. 26.000
Total Pengeluaran
Rp. 116.000
12. Hambatan dan Saran Hambatan yang dihadapi mahasiswa KKN terletak pada orangtua yang memiliki tingkat melek huruf yang rendah. Sangat sulit untuk mengajak orangtua untuk datang belajar di posko KKN PPM Universitas Udayana dikarenakan terbentur dengan jam kerja orangtua. Kurang adanya kemauan dan kepedulian untuk belajar membaca dan menulis. Selain itu tidak meratanya informasi yang didapatkan disetiap banjar mengenai adanya proses belajar mengajar, cara membaca dan menulis di posko KKN PPM Universitas Udayana tepatnya di Puskesdes Perangsari Kelod. Hambatan lainnya dalam pelaksanaan pembelajaran tidak semua siswa-siswi dan masyarakat dari ke-enam dusun di Desa Duda Utara dapat mengikuti kegiatan pembelajaran. Hal ini dikarenakan jarak yang cukup jauh antara posko KKN PPM dengan rumah masing-masing anak dan orangtua. Adapun saran yang dapat diberikan dalam kegiatan ini adalah permainan yang diberikan selama proses pembelajaran harus lebih menghidupkan suasana ruangan agar tidak monoton dengan menambahkan nyanyian dalam mengeja huruf dan memberikan video yang bervariasi tentang cara mengeja huruf dan angka. Sehingga pembelajaran dapat dengan mudah masuk dalam pikiran anak-anak selain itu dapat mendorong minat siswa-siswi dan orangtua untuk belajar. g. PELATIHAN RUMAH PANGAN LESTARI Pekarangan merupakan sebidang tanah di sekitar rumah yang mudah diusahakan dengan tujuan untuk meningkatkan gizi mikro melalui perbaikan menu keluarga. Pekarangan sering juga disebut sebagai lumbung hidup, warung hidup atau apotek hidup. Lahan pekarangan memiliki fungsi multiguna yaitu dapat menjadi sumber kebutuhan sayur, bentuk penyaluran hobi,dapat memeroleh sayuran dengan mutu dan kebersihan yang terjamin, dapat
menumbuhkan rasa cinta alam pada anggota keluarga, serta dapat menjadi sumber penghasilan bagi keluarga itu sendiri. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di Desa Duda Utara dapat dilihat sebagian besar pekarangan rumah warga cukup luas. Selain itu, tanah di Desa Duda Utara merupakan tanah yang subur karena berada di lereng selatan dari Gunung Agung. Faktor faktor tersebut mendukung terbentuknya program kerja Rumah Pangan Lestari ini. 1. Tujuan Kegiatan Tujuan dari penyuluhan dan pelatihan Rumah Pangan Lestari yaitu : 1. Pelatihan Rumah Pangan Lestari ini dapat digunakan sebagai dasar langkah awal untuk mengenalkan cara bercocok tanam sejak dini kepada anak-anak yang dimulai dari siswa sekolah dasar di Desa Duda Utara 2. Mengenalkan pengoptimalisasian pekarangan rumah kepada warga agar dapat memenuhi kebutuhan rumah tangga mereka. 2. Sasaran Kegiatan Sasaran kegiatan pelatihan Rumah Pangan Lestari ini adalah siswa sekolah dasar di Desa Duda Utara. 3. Langkah-langkah Pelaksanaan Kegiatan 1. Persiapan kegiatan
Menyiapkan video, materi serta alat-alat praktik untuk penanaman bibit
Mengundang siswa-siswi sekolah dasar di Desa Duda Utara untuk datang ke posko KKN PPM Desa Duda Utara dan menghimbau mengenai waktu, tempat, dan alat-alat yang harus dibawa. Tempat
: PUSKESDES Desa Duda Utara
Logistik
: Materi pelatihan, alat-alat untuk menanam bibit, laptob dan pengeras suara
SDM
: Mahasiswa KKN PPM Universitas Udayana Desa Duda Utara
2. Pelaksanaan kegiatan Pelaksanaan kegiatan “Rumah Pangan Lestari” dilakukan oleh Mahasiswa KKN PPM sendiri denga memeberikan materi dan pelatihan. Pemberian materi ini dilakukan kepada siswa SD yang mengikuti pembelajaran tambahan di Poskesdes (Posko KKN PPM Duda Utara). Diharapkan setelah mendapat pelatihan dan materi mengenai penanaman bibit tanaman ini dapat meningkatkan pengetahuan siswa SD dan dapat mengaplikasikannya di pekarangan rumah masing-masing siswa tersebut. Waktu
: Sabtu, 30 Juli 2016. Pukul 14.00 s.d 18.00 WITA
Rincian Kegiatan
: Pemberian materi mengenai pertanian, penanaman bibit serta pelatihan penanaman bibit langsung pada botol plastik bekas
4. Isi Kegiatan Isi kegiatan adalah penyuluhan dan pelatihan kepada siswa sekolah dasar mengenai pemanfaaatan pekarangan rumah dan cara menanam bibit serta pemberian bibit kepada siswa sekolah dasar yang telah megikuti pelatihan agar dapat ditanam di rumah masingmasing. 5. Metode Kegiatan Metode kegiatan yang dipakai adalah penyuluhan dengan metode diskusi interaktif menggunakan Bahasa Indonesia dengan media yang representatif sehingga mudah dimengerti oleh peserta. Diakhir penyuluhan juga dilakukan sesi diskusi dan tanya jawab serta pemberian bibit kepada siswa agar dapat ditanam di rumah-masing masing. 6. Media Kegiatan Media kegiatan yang dipakai adalah materi berupa pengeras suara dan video yang ditampilkan dengan laptop. 7. Evaluasi Indikator yang dipakai
: Indikator keberhasilan program ini adalah jumlah
peserta dan antusiasme peserta yang menghadiri kegiatan pelatihan dan berjalannya kegiatan penanaman bibit dan hasil panen tanaman tersebut.
Waktu penilaian
: Selama penyuluhan dan pelatihan berlangsung
Cara penilaian
: Dari daftar hadir, interaksi pembicara dengan peserta
evaluasi teknik penanaman bibit serta penilaian tanaman dari bibit yang ditanam sendiri di rumah. Penilai
: Mahasiswa KKN PPM Universitas Udayana Periode
XIII Tahun 2016 Desa Duda Utara 8. Pelaksanaan Kegiatan Kegiatan Tahap Persiapan e.
Persiapan acara, personel, bahan & alat
Metode
Persiapan acara
Waktu
2 jam
Tempat
Poskesdes (Posko KKN PPM Duda Utara) Poskesdes (Posko KKN PPM Duda Utara)
Tahap Pelaksanaan - Penyuluhan tentang Rumah Pangan lestari
Pemberian materi oleh mahasiswa
- Pelatihan cara bercocok tanam
Pelatihan bercocok tanam oleh mahasiswa
2 jam
Poskesdes (Posko KKN PPM Duda Utara)
Diskusi
1 jam
Poskesdes (Posko KKN PPM Duda Utara)
Tahap Evaluasi - Tanya jawab
2 jam
9. Indikator Keberhasilan Output
: Sebanyak 25 orang siswa sekolah dasar di Desa Duda Utara mengikuti penyuluhan dan pelatihan
Outcome
: Evaluasi dilakukan dengan tanya jawab, respon peserta, dan hasil penanaman bibit
10. Hasil Kegiatan Berdasarkan kegiatan yang telah dilaksanakan, maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan penyuluhan dan pelatihan ini berjalan dengan baik. Peserta yang hadir terdiri
dari siswa SD yang mengikuti program belajar tambahan di Posko KKN. Mahasiswa sebagai pembicara menyampaikan materi dengan Bahasa Indonesia sesuai kondisi ruangan. Mahasiswa mampu berinteraksi dengan peserta penyuluhan dengan baik.. Peserta terlihat antusias dengan jalannya acara serta pelatihan peneneman bibit yang berjalan dengan lancar. Diskusi dan tanya jawab berjalan dengan lancar ditambah dengan penayangan video teknik penanaman bibit dan kegiatan pembelajaran di Fakutas Pertanian Universitas Udayana yang menarik perhatian peserta yang hadir. 11. Laporan Dana No. 1 2 3 4 5 6
Rincian
Harga satuan Jumlah
Snack Rp 3.000 Air mineral Rp 15.000 Polybag Rp. 50.000 Pot Rp. 30.000 Pupuk NPK Rp. 50.000 Benih Rp. 100.000 Total Pengeluaran
60 bks 1 dus 2 bks 5 pcs 2 kg 3 pcs
Total Rp. 180.000 Rp. 15.000 Rp. 50.000 Rp. 30.000 Rp. 50.000 Rp. 100.000 Rp 425.000
12. Hambatan dan Saran Tidak ada hambatan yang dirasakan selama melaksanakan program kerja ini. Adapun saran yang dapat diberikan bahwa sangatlah perlu bekerjasama yang baik dan kesabaran dalam berinteraksi dengan siswa SD serta penyampaian materi menggunakan bahasa yang ringan dan menarik sehingga program kerja ini dapat berjalan dengan baik. 2. Program Pokok Tambahan a. PEMBUATAN WEBSITE DESA DUDA UTARA Saat ini kebutuhan akan informasi sudah semakin meningkat. Berbagai cara dapat digunakan untuk mendapatkan informasi. Salah satu caranya adalah menggunakan internet. Di zaman yang modern seperti saat ini, internet sudah menjadi kebutuhan masyarakat. Internet sangat bermanfaat bagi masyarakat, baik itu dalam bidang bisnis, hiburan, ataupun pendidikan. Desa Duda Utara adalah salah satu desa yang berada di Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem. Di Desa Duda Utara terdapat perkebunan salak yang cukup banyak dan luas, demikian pula dengan mata pencaharian penduduk di desa ini yang sebagian besar penduduknya merupakan petani salak. Adapun hasil produksi dari Desa Duda Utara yaitu buah
salak, berbagai olahan salak, dan beberapa kerajinan lainnya. Namun belum banyak orang yang mengetahui informasi mengenai Desa Duda Utara, baik itu mengenai batas – batas desa, aparatur desa, objek pariwisata desa, budaya desa, ataupun hasil produksi desa. Dengan dibuatnya website desa ini, diharapkan nantinya masyarakat luas dapat mengetahui informasi mengenai desa, sehingga Desa Duda Utara lebih dikenal dimasyarakat baik karena potensi pariwisatanya, budaya desanya, ataupun dari hasil produksi desanya. 1. Tujuan Kegiatan Kegiatan ini bertujuan agar masyarakat luas dapat lebih mengenal Desa Duda Utara, baik itu mengenai batas – batas desa, aparatur desa, objek pariwisata desa, budaya desa, ataupun hasil produksi desa. 2. Sasaran Kegiatan Kegiatan ini ditargetkan kepada masyarakat luas bukannya hanya di Bali, tetapi juga mancanegara. Hal ini dikarenakan tujuan dari pembuatan website ini adalah untuk memperkenalkan desa Duda Utara secara global. 3. Langkah-langkah Pelaksanaan Kegiatan 1. Persiapan kegiatan
Pencarian data yang diperlukan dalam mendukung pembuatan website
Persiapan perlengkapan yang digunakan
2. Pelaksanaan kegiatan Kegiatan ini dilakukan oleh mahasiswa KKN PPM di Desa Duda Utara sendiri untuk memperkenalkan Desa Duda Utara kepada masyarakat global. Dalam website ini masyarakat luas dapat mengetahui mengenai batas – batas desa, aparatur desa, serta memperkenalkan potensi-potensi yang dimiliki oleh desa dan baik itu mengenai objek pariwisata desa, budaya desa, ataupun hasil produksi desa. Selanjutnya,
dengan
adanya
pembuatan
website
ini
diharapkan
dapat
mempromosikan Desa Duda Utara sebagai objek wisata yang dapat dikunjungi masyarakat lokal maupun internasional. Oleh karena itu,
masyarakat dapat
mengenal adat dan tradisi serta kebudayaan desa yang begitu beragam.
Waktu
: Senin, 1 Agustus 2016 – Sabtu, 20 Agustus 2016
Rincian Kegiatan
: Pembuatan website untuk memperkenalkan potensi Desa Duda Utara
4. Isi Kegiatan Isi kegiatan adalah pembuatan website yang berfungsi memperkenalkan wilayah desa dan struktur aparatur desa serta berbagai potensi yang dimiliki oleh desa Duda Utara serta tradisi dan kebudayaan setempat. 5. Metode Kegiatan Kegiatan ini dilakukan dengan mencari data berupa mencari informasi tentang desa beserta budaya desa dan pembuatan website menggunakan Wordpress. 6. Media Kegiatan Media yang digunakan antara lain menggunakan laptop dan koneksi internet. 7. Evaluasi Data yang didapatkan sesuai dengan yang diharapkan dalam rencana pembuatan website. Selain itu, dokumentasi yang dilakukan sudah cukup baik. Tampilan website sempat kurang menarik tetapi hal tersebut sudah dapat diatasi. 8. Pelaksanaan Kegiatan No
Nama Program
Tempat
TIM
1. 2. 3. 4.
Pencarian data Persiapan alat dan bahan Pembuatan website Evaluasi
Desa Duda Utara Desa Duda Utara Desa Duda Utara Desa Duda Utara
1 Tim (16 org) 1 Tim (16 org) 1 Tim (16 org) 1 Tim (16 org)
Total
9. Indikator Keberhasilan Output
: Terbentuknya website Desa Duda Utara
Waktu 6x4 3 x 20 1x2 86 jam
Outcome
: Dengn adanya website Desa Duda Utara, maka Desa Duda Utara, melalui
aparatur
Desa
Duda
Utara,
yang
selanjutnya
akan
mengoperasikan website tersebut, dapat mempromosikan potensi Desa Duda Utara melalui website ini, dan juga lebih memperkenalkan Desa Duda Utara kepada masyarakat global. 10. Hasil Kegiatan Berdasarkan kegiatan yang telah dilaksanakan selama delapan puluh enam jam dapat disimpulkan bahwa kegiatan pembuatan website Desa Duda Utara sudah berjalan dengan baik. Masyarakat yang ingin lebih mengenal tentang Desa Duda Utara sudah dapat mengunjungi website di laman https://desadudautara.wordpress.com/. Dimana di dalam website tersebut sudah mencantumkan berbagai potensi yang ada di Desa Duda Utara. Dengan adanya website ini tentu akan mempermudah bagi masyarakat yang ingin mengetahui potensi pariwisata yang ada di Desa Duda Utara.Website ini akan dikembangkan lagi oleh perangkat desa karena merekalah yang akan terus menyempurnakan dan memperbaharui website untuk kedepannya. Hal ini dikarenakan isi website mengenai segala informasi tentang desa harus selalu di update, sehingga nantinya dapat dilihat oleh masyarakat global. 11. Laporan Dana No.
Rincian
1
Harga satuan Jumlah
Cuk Roll Rp Total Pengeluaran
20.000
1 buah
Total Rp. 20.000 Rp 20.000
12. Hambatan dan Saran Hambatan yang dialami dalam pembuatan website ini adalah koneksi internet yang kurang stabil dikarenakan pemancar yang cukup jauh. Hal ini mengakibatkan data yang akan di input menjadi tertunda sehingga mengakibatkan proses pembuatan website terhambat. Adapun saran yang dapat diberikan dalam program pembuatan website yaitu untuk kedepannya jika ingin menjalankan program pembuatan website seperti ini ada baiknya mengecek terlebih dahulu segala keperluan yang dibutuhkan. Salah satunya adalah koneksi internet yang sangat diperlukan untuk menunjang lancarnya proses pembuatan website. Selanjutnya, website ini diharapkan dapat membantu Desa Duda Utara agar
lebih dikenal oleh masyarakat luas. Baik itu dari segi budaya, pariwisata, hasil produksi serta informasi umum tentang desa. B. Program Bantu a. PENGECATAN BATAS DESA Tapal atau batas desa merupakan sarana penting di sebuah desa sebagai tanda untuk memasuki suatu wilayah atau sebagai petunjuk yang memudahkan penduduk untuk mencari alamat. Hal ini dirasa sangat berguna sebagai inventaris khususnya di wilayah pedesaan, yang memiliki wilayah luas dan dikelilingi beberapa desa lainnya. Keberadaaan tapal atau tanda batas wilayah melengkapi komponen di dalam pedesaan untuk memperjelas batas suatu wilayah dengan wilayah lainnya. Desa Duda Utara terdiri dari 6 banjar , dengan tujuan untuk memberikan pikiran dan tenaga dalam pelaksanaan program pembuatan atau pengadaan batasbatas desa karena melihat program ini sangat diperlukan untuk realisasi bentuk pengabdian terhadap Tri Darma Perguruan Tinggi (tiga) yaitu pengabdian masyarakat atau biasa disebut dengan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Dari rancangan program kerja diatas diharapkan pembuatan batas-batas desa di Duda Utara mampu memberikan manfaat Pusatitif bagi pembangunan desa. 1. Tujuan Kegiatan Adapun tujuan dari pengecatan tapal batas desa ialah untuk memberikan identitas batas desa Duda Utara secara jelas. 2. Sasaran Kegiatan Sasaran dari kegiatan ini adalah masyarakat Desa Duda Utara, Selat, Karangasem 3. Langkah-langkah Pelaksanaan Kegiatan 1. Persiapan kegiatan
Konsultasi dengan kepala dusun setempat mengenai waktu pelaksnaan kegiatan pelaksanaan
Menyiapkan alat-alat yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan
2. Pelaksanaan kegiatan
Pelaksanaan dalam kegiatan ini mahasiswa KKN PPM Universitas Udayana Periode XII Tahun 2016 Desa Duda Utara juga dibantu oleh warga Desa Duda Utara. Waktu
: Kamis, 18 Agustus 2016 dan Senin, 22 Agustus 2016
Rincian Kegiatan
: Pembersihan dan pengecatan batas Desa Duda Utara
4. Isi Kegiatan Sebelum melakukan kegiatan, mahasiswa berkonsultasi dengan kepala desa Duda Utara. Batas desa sebelumnya dibersihkan dari kotoran, setelah dibersihkan maka dibuat sketsa dari pensil lalu setelah dibuat dari pensil maka tapall batas ditulis dengan manual menggunakan kuas. 5. Metode Kegiatan Metode kegiatan yang dipakai pada kegiatan ini adalah pengecatan. 6. Media Kegiatan Media kegiatan yang dipakai pada kegiatan ini adalah alat-alat pengecatan 7. Evaluasi
Indikator yang dipakai : Kerapian dan kebesihan batas Desa Duda Utara setelah kegiatan ini dilakukan
Penilai
: Mahasiswa KKN PPM Universitas Udayana Periode
XIII Tahun 2016 Desa Duda Utara 8. Pelaksanaan Kegiatan No 1
2
Nama Program Pembagian tugas, Persiapan
Tempat
TIM
Waktu
PUSKESDES 16 orang 1 jam Desa Duda Utara mahasiswa
(Pembelian bahan, persiapan alat) Pelaksanaan pengecatan tapal Lokasi Batas batas desa Desa pada Br. Perang sari Kelod, Geriana
16 orang 4 jam mahasiswa
Kangin dan Geriana Kauh 2
Pelaksanaan pengecatan tapal batas desa
Lokasi Batas Desa pada Br. Perang sari Kelod, Geriana Kangin dan Geriana Kauh
16 orang 4 jam mahasiswa
9. Indikator Keberhasilan Output
: Tapal batas Desa Duda Utara mendapat perbaikan
Outcome
: Evaluasi dilakukan dengan bagaimana pengoperasian tapal batas berfungsi sebagai pembatas Desa Duda Utara
10. Hasil Kegiatan Proses pengecatan berjalan dengan lancar. Dilakukan pengecatan 3 buah tapal batas desa dari batu paras pada daerah perbatasan Perang Sari Kelod, Griana Kauh dan Griana Kangin menggunakan cat Emas. Pengecatan yang dilakukan yaitu pada tulisan di tapal batas. 11. Laporan Dana No. 1 2
Rincian
Harga satuan Jumlah
Tinta emas Rp 25.000 Kuas Rp. 4.500 Total Pengeluaran
2 buah 5 buah
Total Rp. 50.000 Rp. 22.500 Rp 72.500
12. Hambatan dan Saran Hambatan yang terjadi dalam pengecatan tapal batas ialah tapal batas sudah agar berlumut sehingga dalam pengecatannya harus dilakukan pembersihan terlebih dahulu dari lumut – lumut. Saran dalam pengecatan tapal batas ialah sebaiknya menggunakan cetakan sehingga lebih rapi dalam pegerjaannya.
b. PENYULUHAN MENGENAI SAMPAH DAN KEBERSIHAN LINGKUNGAN DAN PENGADAAN TONG SAMPAH Kebersihan lingkungan menjadi isu penting di kalangan masyarakat luas tidak terkecuali di Desa Duda Utara. Melihat permasalahan utama yang ada yaitu mengenai kebersihan lingkungan. Penerapan hidup sehat dan kebersihan lingkungan dengan membuang sampah pada tempatnya serta mengajarkan dampak negatif dari membuang sampah tidak pada tempatnya sedini mungkin guna menerapkan arti penting dari kebersihan di lingkungan sekolah. Selain itu minimnya tempat sampah di tiap sudut lingkungan sekolah menjadi permasalahan di beberapa SD Negeri yang ada di Desa Duda Utara. Pendidikan usia dini mengenai pentingnya membuang sampah di tempatnya sangatlah penting dalam membentuk karakter masyarakat, sehingga mulai sejak dini perlu ditanamkan mengenai pentingnya kebersihan lingkungan serta mendidik mental anak yang merupakan penerus bangsa agar memiliki mental sadar lingkungan. maka mahasiswa KKN mengusulkan program penyuluhan mengenai sampah dan kebersihan lingkungan kepada siswa siswa SD Khususnya SDN 1 Duda Utara dan SDN 3 Duda Utara serta pengadaan tong sampah. Dengan pemberian tempat sampah diharapkan dapat membantu dalam penyedian prasarana sekolah yang belum cukup serta mendidik mental siswa untuk membuang sampah ditempat sampah. 1. Tujuan Kegiatan Adapun tujuan dari kegiatan program KKN-PPM ini adalah untuk memberikan pembelajaran mengenai arti penting kebersihan lingkungan dan pengadaan tong sampah di beberapa SD Negeri di Desa Duda Utara. 2. Sasaran Kegiatan Sasaran kegiatan pembelajaran ini adalah anak - anak Sekolah Dasar di Desa Duda Utara 3. Langkah-langkah Pelaksanaan Kegiatan 1. Persiapan kegiatan
Koordinasi dengan pihak sekolah terkait dengan pembelajaran yang akan dilakukan serta kontrak waktu terkait dengan sosialisasi kebersihan lingkungan dan pengadaan tong sampah
Diskusi mengenai materi yang perlu disampaikan
2. Pelaksanaan kegiatan Kegiatan ini dilakukan oleh mahasiswa KKN sendiri dan menyampaikan materi tentang kebersihan lingkungan. Pemberian materi ini diberikan kepada siswa SD kelas 4,5,6 di masing-masing sekolah di Desa Duda Utara. Waktu
: Jumat, 29 Juli 2016 – Sabtu, 30 Juli 2016
Rincian Kegiatan
: Penyuluhan tentang kebersihan lingkungan
4. Isi Kegiatan Isi kegiatan adalah penyuluhan mengenai kebersihan sekaligus pengadaan tong sampah di SDN 1 Duda Utara dan SDN 3 Duda Utara. 5. Metode Kegiatan Metode kegiatan yang dipakai adalah metode penyuluhan menggunakan Bahasa Indonesia dengan media yang representatif sehingga mudah dimengerti oleh audiens. Diakhir penyulugan juga dilakukan sesi diskusi dan tanya jawab agar peserta memahami materi dengan baik. 6. Media Kegiatan Media kegiatan yang dipakai pada kegiatan ini adalah laptob 7. Pelaksanaan Kegiatan No 1
2
Nama Program Perijinan dan koordinasi dengan Kepala Sekolah masing-masing SD 1 dan 3 Desa Duda Utara Penyuluhan mengenai kebersihan lingkungan di masing-masing Sekolah Dasar ( SDN 1 dan SDN 3 Duda Utara )
Tempat
TIM
Waktu
SDN 1 dan 16 orang 2.5 jam SDN 3 Desa mahasiswa Duda Utara 16 orang 3 jam SD 1, dan SD mahasiswa 3 Duda Utara
8. Evaluasi
Indikator yang dipakai : Adanya interaksi antara pembicara dengan peserta selama penyuluhan secara terbuka sehingga terjadi tukar pikiran dan informasi antara pembicara dengan peserta
Waktu penilaian
: Selama penyuluhan tersebut berlangsung
Cara penilaian
: Interaksi pembicara dengan peserta
Penilai
: Mahasiswa KKN PPM Universitas Udayana Periode
XIII Tahun 2016 9. Hasil Kegiatan Berdasarkan kegiatan yang telah dilaksanakan maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan penyuluhan ini berjalan dengan lancar. Peserta yang diberikan penyuluhan terdiri dari siswa siswi kelas 4, 5 dan 6 di masing – masing sekolah dasar di Desa Duda Utara dengan total peserta 80 siswa untuk SDN 1 dan 40 Siswa Untuk SDN 3 Duda Utara. Pembicara menyampaikan materi dan didampingi oleh tim dengan Bahasa Indonesia sesuai kondisi ruangan. Pembicara mampu berinteraksi dengan peserta penyuluhan dengan baik. Terlihat sekali bahwa pembicara telah memiliki pengalaman mengenai kebersihan lingkungan dan dampaknya sehingga peserta penyuluhan tidak ragu untuk bertanya ataupun menyanggah. Peserta pun terlihat antusias dengan jalannya acara. Diskusi dan tanya jawab berjalan dengan lancar. 10. Laporan Dana No. 1
Rincian
Harga satuan Jumlah
Tong sampah Rp 70.000 Total Pengeluaran
4 buah
Total Rp. 280.000 Rp 280.000
11. Hambatan dan Saran Hambatan yang ada dalam pelaksanaan penyuluhan adalah terkait peserta penyuluhannya. Karena peserta penyuluhan adalah siswa sekolah dasar maka penyuluhan tersebut diperlukan waktu yang ekstra untuk menertibkan ruangan dan peserta dari penyuluhan tersebut.
Saran yang ada di dalam pelaksanaan penyuluhan mengenai kebersihan lingkungan, karena peserta penyuluhan ini anak sekolah dasar jadi penyampaian materi untuk anak sekolah dasar dapat disertai dengan games ataupun gambar dan Pusatter yang menarik sehingga peserta merasa tertarik mengikuti penyuluhan dari awal hingga akhir. c. MEMBANTU PENGECATAN KOLAM TAMAN SD NEGERI 2 DUDA UTARA Perbaikan sarana dan prasarana di sekolah dasar merupakan program bagi sekolah dalam rangka perlombaan adiwiyata tingkat Kabupaten Karangasem. Perbaikan sarana dan prasarana sekolah tersebut hanya sebatas pengecatan kolam taman di salah satu sekolah dasar yang ada di Duda Utara yaitu SD Negeri 2 Duda Utara. Selaku mahasiswa KKN PPM, kami mencoba membantu program pengecatan tersebut semaksimal mungkin. 1. Tujuan Kegiatan 1. Sebagai upaya untuk memperbaiki sarana SD Negeri 2 Duda Utara 2. Sebagai upaya merubah suasana lingkungan sekolah 2. Sasaran Kegiatan Sasaran kegiatan ini yaitu warga dan lingkungan sekolah SD Negeri 2 Duda Utara. 3. Langkah-langkah Pelaksanaan Kegiatan 1. Persiapan kegiatan
Menyelesaikan perijinan dan koordinasi dengan SDN 2 Duda Utara
Diskusi mengenai material dan warna cat yang akan digunakan
Mempersiapkan alat-alat mengecat
2. Pelaksanaan Kegiatan Kegiatan pengecatan kolam di SD Negeri 2 Duda Utara ini dilaksanakan pada tanggal 01 Agustus 2016 mulai pukul 10.00 – 12.00. 3. Isi Kegiatan Isi kegiatan adalah pengecatan kolam taman yang merupakan salah satu sarana di lingkungan sekolah SD Negeri 2 Duda Utara.
4. Metode Kegiatan Metode kegiatan yang dipakai adalah observasi terlebih dahulu mengenai material atau bahan cat yang sesuai, dilanjutkan dengan mengaplikasikan cat ke dinding taman. 5. Media Kegiatan Media kegiatan yang dipakai yaitu cat warna dan kuas. 6. Pelaksanaan Kegiatan No 1
Kegiatan Kunjungan Ke SDN 2 Duda Utara
2
Pengecatan kolam
Waktu Tempat 25/07/201 SD Negeri 6 2 Duda Pk. 12.00 Utara – 13.30 1/8/2016 SD Negeri Pk. 10.00 2 Duda – 12.00 Utara
Peserta -
Pelaksana 16 Mahasisw a
Waktu 1.5 jam
-
16 Mahasisw a
2 jam
7. Hasil Kegiatan Berdasarkan kegiatan yang telah dilaksanakan maka dapat disimpulkan bahwa proses pengecatan kolam taman di SD Negeri 2 Duda Utara dapat terlaksana dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari hasil pengecatan kolam taman tersebut yang dinilai rapi oleh tim Perlombaan Adiwiyata Mandala serta antusias guru-guru SD Negeri 2 Duda Utara yang turut serta membantu mahasiswa KKN PPM XIII selama proses pengerjaan. 8. Laporan Dana Tidak mengeluarkan dana 9. Hambatan dan Saran Adapun permasalahan yang dijumpai selama pelaksanaan kegiatan ini adalah Kurangnya alat bantu yang memadai seperti alat pembersih lumut dalam pengecata kolam taman tersebut. Berdasarkan permasalahan yang telah dijelaskan di atas, solusi yang dapat diberikan adalah pihak sekolah dapat membantu dalam pengadaan alat-alat yang diperlukan selama pengerjaan tersebut sehingga pengecatan kolam taman dapat berjalan dengan lancar
d. MEMBANTU PEMBUATAN JALAN DARI BETON RABAT DI BANJAR PERANGSARI KELOD Akses jalan merupakan salah satu hal penting dalam mempermudah masyarakat dalam mengakomodasi kegiatan sehari – harinya. Desa Duda Utara memiliki program pembuatan jalan beton rabat yang dibiayai oleh pemerintah pada jalan menuju Simantri dan jalan menuju sumber air di Banjar Perangsari Kelod sehingga untuk menekan biaya maka jalan dibuat secara bergotong royong, maka dari itu mahasiswa KKN PPM Universitas Udayana Periode XIII Tahun 2016 membantu dalam pembuatan jalan beton rabat di Banjar Perangsari Kelod. 1. Tujuan Kegiatan Membantu Desa Duda Utara dalam pembuatan akses jalan untuk warga Desa Duda Utara. 2. Sasaran Kegiatan Sasaran kegiatan ini yaitu masyaralat Desa Duda Utara. 3. Langkah-langkah Pelaksanaan Kegiatan 1. Persiapan Kegiatan
Menyelesaikan perijinan dan kordinasi dengan Kepala Desa Duda Utara
Mempersiapkan alat-alat
2. Pelaksanaan Kegiatan Kegiatan dilaksanakan pada Selasa, 23 Agustus 2016 dan Rabu, 24 Agustus 2016. 4. Isi Kegiatan Isi kegiatan adalah pembuatan jalan beton rabat pada Banjar Perangsari Kelod 5. Media Kegiatan Media kegiatan yang dipakai yaitu alat-alat pertukangan
6. Pelaksanaan Kegiatan No 1
2
Kegiatan
Waktu
Tempat
Pembuatan jalan dari beton rabat di Br. Perangsari Kelod Pembuatan jalan dari beton rabat di Br. Perangsari Kelod
23 Juli 2016 Pk. 08.00 – 12.00
Br. Perangsari Kelod
24/7/2016 Pk. 08.00 12.00
Br. Perangsari Kelod
–
Peserta 2 orang
2 orang
Pelaksan a 16 Mahasisw a
16 Mahasisw a
Jumla h jam 4 jam
4 jam
7. Laporan Dana Tidak mengeluarkan dana 8. Hambatan dan Saran Sulitnya akses dalam memperoleh air sebagai bahan untuk mencampur material. Mahasiswa harus mengambil air dari sumber air. d. MEMBANTU PEMBUATAN DESIGN JALAN PAVING PADA BANJAR GERIANA KAUH Akses jalan merupakan salah satu hal penting dalam mempermudah masyarakat dalam mengakomodasi kegiatan sehari – harinya. Desa Duda Utara memiliki program pembuatan jalan paving pada jalan menuju pura dalam di Br. Geriana Kauh, Namun belum terdapat desain jalan serta perhitungan RAB, Maka mahasiswa membantu membuat desain jalan paving serta RAB pembuatan jalan. 1. Tujuan Kegiatan Membantu Desa dalam pembuatan desain jalan paving dan RAB untuk warga Desa Duda Utara. 2. Sasaran Kegiatan Sasaran dari kegiatan ini adalah warga Desa Duda Utara, khususnya warga Banjar Geriana Kauh yang kerap melalui jalan tersebut.
3. Langkah-langkah Pelaksanaan Kegiatan 1. Persiapan kegiatan Melakukan koordinasi dengan pihak sekretaris Kantor Perbekel Desa Duda Utara. 2. Pelaksanaan Kegiatan
Pengukuran jalan yang akan di paving pada Banjar Geriana Kauh
Pembuatan desain jalan
4. Isi Kegiatan Isi kegiatan adalah pembuatan desain jalan paving rabat sepanjang 170 meter pada Banjar Geriana Kauh. 5. Media Kegiatan Media kegiatan yang dipakai yaitu laptop , alat tulis dan meteran. 6. Pelaksanaan Kegiatan No
Kegiatan
Waktu
1
Koordinasi serta survey lokasi di Br. Geriana Kauh
2
Pembuatan desain jalan paving
22/7/201 6 Pk. 08.00 – 11.00 22/7/201 6 Pk. 12.00 – 18.00
Tempat
Peserta
Pelaksana
Br. Geriana Kauh
1 orang
3 Mahasiswa
Total waktu 3 jam
Br. Geriana Kauh
-
1 Mahasiswa
6 jam
7. Hasil Kegiatan Kegiatan pembuatan desain jalan terselesaikan dan dapat digunakan. 8. Laporan Dana Tidak mengeluarkan dana 9. Hambatan dan Saran
Tidak terdapat hambatan berarti. e. MENGIKUTI KEGIATAN POSYANDU BALITA Posyandu merupakan Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi (Kemenkes RI, 2011). Posyandu adalah satu bentuk upaya kesehatan yang bersumber daya masyarakat yang merupakan wujud nyata peran serta masyarakat dalam pembangunan kesehatan. Pengembangan posyandu merupakan strategi tepat untuk melakukan pembinaan kelangsungan hidup dan perkembangan anak (Depkes RI, 2006). Dalam kegiatan posyandu ini, mahasiswa bekerja sama dengan Puskesdes (Pusat Kesehatan Desa) Desa Duda Utara, Pustu (pueskesmas pembantu) Desa Duda Utara, dan Puskesmas kecamatan selat. Kegiatan posyandu ini meliputi penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan, pemberian Vitamin A dan pemberian makanan tambahan. Selain itu, mahasiswa juga memberikan informasi terkait makanan yang bergizi dan sehat untuk bayi dan balita sehingga tumbuh kembang anak baik dan tidak terjadi gangguan. 1. Tujuan Kegiatan 1. Menurunkan angka kematian bayi (AKB) 2. Memantau kesehatan bayi dan balita 3. Meningkatkan kesehatan bayi dan balita dengan pemberian vitamin A dan makanan yang bergizi 4. Meningkatkan kesadaran ibu untuk rutin mengajak anaknya ke posyandu 2. Sasaran Kegiatan Sasaran kegiatan posyandu ini adalah ibu-ibu yang memiliki bayi dan balita di Desa Duda Utara. 3. Langkah-langkah Pelaksanaan Kegiatan 1. Persiapan Kegiatan
Mempersiapkan alat-alat yang digunakan untuk kegiatan posyandu
2. Pelaksanaan Kegiatan Kegiatan posyandu dilaksanakan pada tanggal 11 Agustus 2016 di Banjar Geriana Kauh, 15 Agustus di Banjar Geriana Kangin, 19 Agustus di Banjar Perangsari Kelod, 20 Agustus di Banjar Perangsari Kaja, dan 24 Agustus di Banjar Perangsari Tengah. 4. Isi Kegiatan Kegiatan adalah dilakukan dalam posyandu adalah penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan, pemberian Vitamin A dan pemberian makanan tambahan. Selian itu, mahasiswa juga memberikan informasi terkait makanan yang bergizi dan sehat untuk bayi dan balita dimana diharapkan nantinya anak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. 5. Metode Kegiatan Metode kegiatan yang dipakai adalah metode diskusi. 6. Media Kegiatan Media yang digunakan yaitu leaflet. 7. Evaluasi
Indikator yang dipakai
: Kehadiran peserta posyandu
Waktu penilaian
: Selama kegiatan belangsung
Cara penilaian
: Tanya jawab
Penilai
: Mahasiswa KKN PPM Periode XIII
Tahun 2016 Universitas Udayana
8. Pelaksanaan Kegiatan Nama Banjar
Hari/Tanggal
Waktu
Banjar Geriana Kauh
Kamis/ 11 Agustus 2016
08.00-11.00
Banjar Geriana Kangin
Senin/ 15 Agustus 2016
08.00-11.00
Banjar Perangsari Kelod
Jumat /19 Agustus 2016
08.00-11.00
Banjar Perangsari Kaja
Sabtu/ 20 Agustus 2016
08.00-11.00
Banjar Perangsari Tengah
Rabu/ 24 Agustus 2016
08.00-11.00
9. Hasil Kegiatan Berdasarkan kegiatan yang telah dilaksanakan maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan posyandu balita berjalan dengan lancar. Banyak ibu-ibu terlihat antusias dalam mengikuti kegiatan yang dilakukan. Ibu-ibu hadir bersama dengan anaknya untuk melakukan pemeriksaan berupa penimbangan berat badan, pengisisan KMS dan mencari Vitamin A serta obat cacing. 10. Laporan Dana Tidak mengeluarkan dana 11. Hambatan dan Saran Dalam pelaksanaan Posyandu ini tidak ada kendala yang berarti, sehingga pelaksanaan program ini berjalan dengan lancer. Hal ini tidak lepas dari peran Kader posyandu yang ada di masing-masing banjar