BAB III PELAKSANAAN, HASIL DAN KEGIATAN KKN PPM
3.1
Program Pokok
3.1.1
Program Pokok Tema
3.1.1.1 Perencanaan Sumber Daya Air 1.
Latar Belakang Kegiatan Kegiatan ini dilakukan oleh Mahasiswa KKN PPM UNUD Periode XIII yang berada di desa Yehembang dikarenakan lokasi KKN Desa Yehembang termasuk dalam program KKN Tematik. Penduduk desa Yehembang berjumlah 7.545 jiwa. Oleh karena itu, demi memenuhi konsumsi air di desa Yehembang diperlukan sumber air yang mengalir secara kontinyu sehingga debit air yang dihasilkan cukup untuk memenuhi konsumsi air sehari-hari. Pihak yang mengambil alih dalam memenuhi konsumsi air di desa Yehembang adalah PDAM.
2.
Deskripsi Kegiatan Kegiatan ini dilakukan dengan melakukan survei: a.
Survei ke setiap pengguna air PDAM di desa Yehembang untuk mengetahui hasil pelayanan PDAM.
b.
Survei langsung ke sumber air yang berasal dari aliran sungai yang terletak di hutan negara bagian utara desa Yehembang untuk mengetahui kondisi sumber air yang sebenarnya.
c.
Survei ke reservoir (2.5m x 2.5m) yang berada di Banjar Bungbungan untuk melakukan perhitungan debit air.
Data yang didapatkan dari hasil survei digunakan untuk mengetahui: a.
Input dan Output debit air.
b.
Keluhan dan saran dari warga desa sebagai konsumen PDAM.
14
15
3.
Data dan Hasil Lapangan Adapun data yang didapatkan dari hasil Survei diatas adalah sebagai berikut. a.
Setelah melakukan survei ke sumber air, kami mendapatkan hasil bahwa sebagian besar pelayanan air dari pihak PDAM kurang memuaskan pelanggan atau warga. Karena warga telah melakukan pembayaran iuran setiap bulannya namun air yang didapatkan pelanggan atau warga tidak sesuai dengan harapan.
b.
Perhitungan debit air dilakukan dengan menggunakan alat sederhana yaitu sebagai berikut.
Panci dengan volume 1,8 liter.
Stopwatch
Meteran
16
Tabel 3.1 merupakan tabel hasil percobaan yang dimana percobaan dilakukan sebanyak 5 kali percobaan. Tabel 3. 1 Hasil Percobaan 5 kali pengujian
Percobaan
Volume (Liter)
Waktu (detik)
1
1.8
7.31
2
1.8
8.13
3
1.8
8.20
4
1.8
7.45
5
1.8
7.06
Dari data hasil diatas diperoleh waktu rata-rata 7.63 detik untuk mencapai volume 1.8 liter. Adapun rumus untuk mencari debit air adalah sebagai berikut. 𝑄=
V t
Dimana : Q = Debit (L/s) V = Volume (Liter) t = Waktu (sekon/) Dengan menggunakan persamaan 1 dapat diperoleh debit air : 1.8 L 7.63 s 𝑄 = 4.24 𝐿⁄𝑠 𝑄=
Hasil perhitungan debit air ini dapat berubah-ubah setiap waktu tergantung dari keadaan dari sumber air. Kami mendapat data dari pihak PDAM bahwa debit air ketika musim hujan dapat mencapai 5 𝐿⁄𝑠 dan ketika musim kemarau bisa mencapai 1𝐿⁄𝑠.
17
c.
Output Pengguna Air PDAM Dari data PDAM terdapat 3 jenis sambungan yaitu sebagai berikut. SR
=Sambungan Rumah
KU
= Kran Umum
NK
= Niaga Kecil
Untuk Desa Yehembang kebutuhan air pelanggan PDAM dalam debit sebagai berikut. SR
= 5.07 𝐿⁄𝑠
KU
= 1.46 𝐿⁄𝑠
NK
= 0.04 𝐿⁄𝑠
Total debit yang dibutuhkan untuk seluruh sambungan di desa Yehembang adalah 6.57 𝐿⁄𝑠 d.
Perbandingan Debit Input dan Output Dari hasil Survei diperoleh debit input adalah 4.224 𝐿⁄𝑠 sedangkan debit output 6.57 𝐿⁄𝑠. Jadi dapat disimpulkan bahwa debit output lebih besar dibandingkan dengan debit input. Dengan hasil diatas bahwa kebutuhan air di desa Yehembang tidak seimbang antara input dan output. Sehingga hal inilah yang menyebabkan kebutuhan air di desa Yehembang tidak tercukupi dengan baik.
4.
Permasalahan Dari hasil dan data yang didapatkan terdapat beberapa permasalahan yang kami temukan di lapangan yaitu sebagai berikut. a.
Tidak adanya saringan yang bisa digunakan untuk mengontrol air yang masuk agar sampah/kotoran tidak ikut masuk dalam pipa yang menuju reservoir dan akan sangat berbahaya untuk kesehatan warga yang mengkonsumsi air tersebut.
18
Gambar 3.1 Pipa yang terdapat di Sumber Air
b.
Tidak adanya bak penampungan di sumber air untuk melindungi pipa dan juga yang berfungsi untuk tempat penyaringan air agar menjamin kualitas kebersihan air tetap bersih/sehat.
Gambar 3. 2 Pipa yang Terdapat di Sumber Air
c.
Akses menuju sumber air yang sangat bebas karena berada di tengah Hutan yang memungkinkan masuknya binatang ke sumber air dan bisa mencemari air serta merusak pipa yang ada di sumber tersebut.
Gambar 3. 3 Sistem Penyaringan Air di Sumber Air
19
d.
Kondisi sumber air yang mengandalkan aliran sungai kurang mencukupi untuk memenuhi kebutuhan air untuk warga desa Yehembang yang berpenduduk 7.545 jiwa. Inilah penyebab kurang baiknya pelayan dari PDAM dikarenakan sumber air yang tidak menjamin mengalir secara kontinyu.
e.
Kondisi reservoir yang kurang terawat jelas terlihat dari banyaknya rumput liar yang tumbuh bebas di sekitar reservoir.
Gambar 3. 4 Kondisi Reservoir
f.
Akses menuju reservoir sangat bebas, tidak ada pagar pembatas sehingga orang yang tidak bertanggungjawab bisa masuk ke reservoir.
g.
Kami tidak menemukan stop kran di reservoir yang berfungsi untuk akses output membersihkan reservoir ketika melakukan perawatan.
h.
Ada banyak kebocoran di sepanjang jalur pipa menuju reservoir yang berdampak berkurangnya debit air.
Gambar 3. 5 Masalah Kebocoran Pipa
20
2.
Saran Dari permasalahan di atas kami memiliki beberapa saran sebagai berikut. a.
Karena tidak menentunya sumber air dalam sistem penyediaan sumber air minum desa sehingga perlu adanya alternatif sumber air lain yang sifatnya berkelanjutan. Dari permasalahan tersebut kami bersama perangkat desa menyarankan pembuatan sumber air baru yaitu sumur bor. Dengan pembuatan sumber air baru ini bisa membantu warga yang belum mendapat air bersih dan rencana kawasan yang akan dibuatkan sumur bor yaitu di Banjar Wali.
b.
Kami menyarankan agar ada petugas untuk merawat reservoir dan daerah sekitarnya agar kebersihan air yang ada di reservoir tetap terjaga.
c.
Kami menyarankan agar dilakukan perbaikan pagar pembatas disekitar reservoir supaya tidak sembarang orang bisa masuk ke reservoir.
d.
Kami menyarankan membuat stop kran di reservoir yang berfungsi untuk akses output membersihkan reservoir ketika melakukan perawatan.
3.
Dokumentasi Kegiatan Survei Sumber Air
21
Gambar 3. 6 Survei Sumber Air
3.1.1.2 Pembaharuan Peta Desa, IMAP (Identifikasi Masalah dan Potensi) 1.
Deskripsi Kegiatan Kurangnya gambaran mengenai hal tentang potensi dan masalah yang ada di Desa Yehembang, membuat masyarakat kurang mengetahui apa potensi dan masalah yang ada di desa tersebut. Maka kami ingin memberikan gambaran informasi melalui pemetaan wilayah disekitar Desa Yehembang. Diawali dengan meminta data-data yang diperlukan di Desa Yehembang untuk mengetahui potensi dan masalah di sekitar desa.
2.
3.
Pelaksanaan No.
Waktu Pelaksanaan
Kegiatan
1.
1 Agustus - 3 Agustus 2016
Meminta data-data Desa
2.
5 Agustus - 20 Agustus 2016
Pembuatan Peta
Kelompok Sasaran Kelompok sasaran dari kegiatan ini adalah pemerintahan dan masyarakat Desa Yehembang.
4.
Pihak Terlibat Kepala desa, kelian masing-masing banjar, masyarakat dan mahasiswa KKN-PPM UNUD
22
5.
Masalah Kurangnya informasi tentang gambaran potensi, nama-nama jalan yang berada pada Desa Yehembang dan masalah Desa Yehembang.
6.
Solusi Membuat peta dengan menggambarkan masalah dan potensi Desa Yehembang.
7.
Dampak Dengan membuat peta diharapkan dapat memberikan informasi berupa potensi dan masalah yang ada di Desa Yehembang.
8.
Hasil Informasi tentang masalah, dapat mengetahui nama-nama tiap jalan sekitar Yehembang dan potensi desa dalam bentuk visual. Informasi tersebut dapat dimanfaatkan oleh pihak aparatur desa dalam menjalankan pemerintahan yang adil dan merata.
3.1.1.3 Konservasi Sumber Daya Air 1.
Deskripsi Kegiatan Kerusakan lingkungan akan semakin bertambah seiring dengan berjalannya waktu, contoh nyata yang sering dijumpai belakangan ini yaitu abrasi pantai. Abrasi merupakan peristiwa terkikisnya alur-alur pantai akibat gerusan air laut. Penyebabnya yaitu naiknya permukaan air laut di seluruh dunia karena mencairnya lapisan es di daerah kutub bumi. Abrasi juga melanda pantai di Desa Yehembang sehingga kami dari mahasiswa KKN UNUD bersama aparat desa berinisiatif melakukan kegiatan penanaman bibit mangrove di pesisir pantai.
2.
Pelaksanaan Waktu dan lokasi kegiatan untuk program konservasi sumber daya air.
23
Tabel 3. 2 Waktu dan Lokasi Kegiatan Konservasi Sumber Daya Air
No.
Tanggal 19
1.
Agustus 2016 20
2.
Agustus 2016
3.
Waktu
Lokasi
Kegiatan Pengambilan
08.00 – 10.00 WITA
Seakom
ke
Kantor
Bibit Dinas
Kehutanan, Kabupaten Jembrana
07.00 – 09.00 WITA
Sekitar Pantai Yehembang
Pelaksanaan Penanaman Bibit
Kelompok Sasaran Kelompok sasaran dari program konservasi sumber daya air adalah masyarakat Desa Yehembang.
4.
Pihak Terlibat Pihak yang terlibat dalam program konservasi sumber daya air adalah kepala desa dan kelian masing-masing banjar.
5.
Manfaat Program Adapun manfaat dari program konservasi sumber daya air adalah meminimalisir abrasi yang telah terjadi.
6.
Keberhasilan Program Dapat ikut serta dalam menjaga stabilitas garis pantai dan mengurangi akibat bencana alam tsunami di pantai Desa Yehembang.
7.
Masalah Kondisi pesisir pantai Yehembang yang semakin terkikis akibat gerusan air laut sehingga harus dilakukan penindakan.
9.
Solusi Dilakukannya kegiatan penanaman bibit mangrove di pesisir pantai Desa Yehembang.
24
10.
Dokumentasi Konservasi Sumberdaya Air Dokumentasi dari masing – masing kegiatan ditampilkan pada foto dibawah ini
Gambar 3. 7 Kegiatan Konservasi Sumber Daya Air
3.1.1.4 Penyuluhan tentang HIV/AIDS 1.
Kelompok Sasaran Kelompok sasaran dari program penyuluhan mengenai HIV/AIDS adalah STT Kerta Semadi Banjar Kaleran Kaja dan Perangkat Desa Yehembang
2.
Waktu dan Lokasi Kegiatan Adapun waktu dan lokasi kegiatan untuk program penyuluhan mengenai HIV/AIDS adalah sebagai berikut.
25
Tabel 3. 3 Waktu dan Lokasi Kegiatan Penyuluhan HIV/AIDS
No 1
3.
Tanggal
Waktu
Lokasi
Nama Kegiatan
07 Agustus
09.00 – 11.00
Kantor Desa
Penyuluhan
2016
WITA
Yehembang
HIV/AIDS
Pelaksanaan Program Pelaksanaan program penyuluhan mengenai HIV/AIDS diawali dengan kegiatan gotong royong di setra Desa Yehembang kemudian dilanjutkan dengan kegiatan penyuluhan yang bertempat di ruang rapat kantor Desa Yehembang. Penyuluhan ini diawali dengan sambutan oleh bapak Perbekel Desa Yehembang untuk membuka acara secara resmi. Penyuluhan ini disampaikan oleh perwakilan mahasiswa KKN PPM UNUD dengan menggunakan media poster. Setelah pemberian materi, dilanjutkan dengan sesi tanya jawab seputar materi penyuluhan yang telah diberikan kepada pemuda pemudi yang hadir. Pada akhir acara penyuluhan, dilakukan pembagian leaflet dengan harapan dapat digunakan sebagai media penyebaran informasi mengenai HIV/AIDS.
4.
Manfaat Program Adapun manfaat dari program penyuluhan mengenai HIV/AIDS adalah masyarakat khususnya pemuda pemudi memiliki pengetahuan tentang pengertian, penyebab, cara penularan, dan cara pencegahan HIV/AIDS.
5.
Keberhasilan Program Keberhasilan program penyuluhan mengenai HIV/AIDS dapat dilihat dari antusiasme pemuda pemudi yang datang. Penyuluhan ini juga menghasilkan interaksi yang baik antara peserta dan pembawa materi yang dapat dilihat dari sesi tanya jawab, dimana peserta aktif dalam menjawab pertanyaan yang diberikan.
26
6.
Kendala Program Kendala dari program penyuluhan mengenai HIV/AIDS adalah sulitnya penyesuaian waktu pelaksanaan kegiatan dikarenakan kesibukan yang dimiliki oleh pemuda pemudi dan perangkat desa.
7.
Solusi Saran yang dapat diberikan untuk penyuluhan mengenai HIV/AIDS adalah melakukan koordinasi terlebih dahulu kepada staf desa dan ketua Sekaa Teruna Teruni mengenai waktu pelaksanaan kegiatan sehingga dapat menginformasikan pelaksanaan penyuluhan HIV/AIDS kepada seluruh anggotanya.
8.
Laporan Pertanggungjawaban Keuangan Kegiatan Penyuluhan HIV/AIDS (Terlampir)
9.
Dokumentasi Kegiatan Dokumentasi dari kegiatan penyuluhan HIV/AIDS adalah sebagai berikut.
Gambar 3. 8 Kegiatan HIV/AIDS
27
3.1.1.5 Penyuluhan DBD dan PSN 1.
Kelompok Sasaran Kelompok sasaran dari program penyuluhan mengenai DBD dan PSN adalah Ibu-Ibu PKK Desa Yehembang.
2.
Waktu dan Lokasi Kegiatan Adapun waktu dan lokasi kegiatan untuk program penyuluhan mengenai DBD dan PSN adalah sebagai berikut. Tabel 3. 4 Waktu dan Lokasi Kegiatan Penyuluhan DBD dan PSN
No.
Tanggal 14
1
Agustus
Waktu
Lokasi
Nama Kegiatan
09.00 – 12.00
Kantor Desa
Penyuluhan DBD
WITA
Yehembang
dan PSN
2016 3.
Pelaksanaan Program Pelaksanaan program penyuluhan mengenai DBD dan PSN diawali dengan kegiatan pengumpulan Ibu-ibu PKK Desa Yehembang yang bertempat di ruang rapat Kantor Desa Yehembang yang bertepatan dengan acara arisan Ibu-ibu PKK Desa . Penyuluhan ini diawali dengan sambutan oleh bapak Perbekel Desa Yehembang untuk membuka acara secara resmi. Penyuluhan ini disampaikan oleh perwakilan mahasiswa KKN PPM UNUD dengan menggunakan media poster. Setelah pemberian materi, dilanjutkan dengan sesi tanya jawab seputar materi penyuluhan yang telah diberikan kepada Ibu-ibu PKK. Pada akhir acara penyuluhan, dilakukan pembagian leaflet dengan harapan dapat digunakan sebagai media penyebaran informasi mengenai DBD dan PSN. 4. Manfaat Program Adapun manfaat dari program penyuluhan mengenai DBD dan PSN adalah masyarakat khususnya Ibu-ibu PKK memiliki pengetahuan tentang pengertian, penyebab, cara penularan, dan cara pencegahan DBD serta cara melakukan PSN, sehingga nantinya diharapkan ibu-ibu akan menerapkan
28
perilaku PSN di rumah tangganya masing-masing dan dalam cakupan yang lebih luas dapat menggerakan masyarakan untuk melakukan perilaku PSN sebagai bentuk pencegahan terhadap penyakit DBD. 5.
Keberhasilan Program Keberhasilan program penyuluhan mengenai DBD dan PSN dapat dilihat dari antusiasme Ibu-ibu PKK yang datang. Penyuluhan ini juga menghasilkan interaksi yang baik antara peserta dan pembawa materi yang dapat dilihat dari sesi tanya jawab, dimana peserta aktif dalam menjawab pertanyaan yang diberikan.
6.
Kendala Program Kendala dari program penyuluhan mengenai DBD dan PSN adalah sulitnya penyesuaian waktu pelaksanaan kegiatan dikarenakan kesibukan yang dimiliki oleh ibu-ibu PKK. Peserta kegiatan yang hadir kurang banyak karena bertepatan dengan acara desa dalam peringatan kemerdekaan Republik Indonesia.
7.
Saran-saran Saran yang dapat diberikan untuk penyuluhan mengenai DBD dan PSN adalah melakukan koordinasi terlebih dahulu kepada staf desa dan ketua PKK desa mengenai waktu pelaksanaan kegiatan sehingga dapat menginformasikan pelaksanaan penyuluhan DBD dan PSN kepada seluruh anggotanya.
8.
Laporan Pertanggungjawaban Keuangan Penyuluhan DBD dan PSN (Terlampir)
9.
Dokumentasi Kegiatan Penyuluhan DBD dan PSN
29
Gambar 3. 9 Kegiatan Penyuluhan DBD dan PSN
3.1.1.6 Sosialisasi Pupuk Organik bersama Anggota Subak Desa Yehembang 1.
Kelompok Sasaran Kelompok sasaran dari program sosialisasi pupuk organik adalah anggota Sekaa Subak Banjar Bungbungan.
2.
Waktu dan Lokasi Kegiatan Adapun waktu dan lokasi kegiatan untuk program mengenai sosialisasi pupuk organik adalah sebagai berikut. Tabel 3. 5 Waktu dan Lokasi Kegiatan Sosialisasi Pupuk Organik
No 1
3.
Tanggal
Waktu
Lokasi
Nama Kegiatan
01 Agustus
11.00 – 13.00
Banjar
Sosialisasi Pupuk
2016
WITA
Bungbungan
Organik
Pelaksanaan Program
30
Kegiatan ini dilaksanakan 1 hari dalam rangka untuk sosialisasi pentingnya beralih ke pupuk organik beserta dampak dan bahaya yang ditimbulkan apabila meneruskan penggunaan pupuk kimia. 4.
Manfaat Program Penyelenggaraan sosialisasi ini, diharapkan mampu meningkatkan pemahaman tentang dampak penggunaan pupuk kimia yang berlebih dan beralih untuk menggunakan pupuk organik secara 100 persen.
5.
Kendala Program Beberapa kendala dari program sosialisasi pupuk organik adalah sebagai berikut. b.
Sulit untuk mengumpulkan para anggota sekaa subak karena pada saat itu sedang berlangsung musim panen.
c.
Sarana dan prasarana belum sepenuhnya mendukung.
d.
Kurang kondusifnya suasana yang tercipta saat berlangsungnya sosialisasi.
e.
Tanggal pelaksanaan sosialisasi sedikit berbeda dari rencana awal dikarenakan kurangnya kordinasi dengan pihak banjar.
6.
Solusi Kegiatan sosialisasi berlangsung baik apabila didukung dengan sarana dan prasarana yang memadai mengingat jumlah anggota subak yang hadir cukup banyak. Selain itu, koordinasi yang baik akan membuat kegiatan yang akan dilaksanakan dapat memberikan hasil yang lebih baik lagi.
7.
Laporan Pertanggungjawaban Keuangan Kegiatan Sosialisasi Pupuk Organik (Terlampir)
8.
Dokumentasi Kegiatan Sosialisasi Pupuk Organik
31
Gambar 3. 10 Kegiatan Sosialisasi Pupuk Organik
3.1.1.7 Sosialisasi Pengemasan Hasil Produk Makanan Desa Yehembang 1.
Kelompok Sasaran Sasaran dalam kegiatan sosialisasi pengemasan hasil produk makanan desa adalah para ibu-ibu PKK beserta para penanggung jawab dari kelompok ini. Kelompok ini berasal dari 7 banjar yang berada di Desa Yehembang.
2.
Waktu dan Tempat Pelaksanaan Waktu pelaksanaan program sosialisasi
pada hari Minggu, 14
Agustus 2016 pada pukul 10.00-12.00 WITA yang berlokasi di kantor kepala desa Yehembang.
3.
Pelaksanaan Program Program peningkatan produksi ini dengan pengemasan hasil produk makanan
desa
dilaksanakan
bekerja
sama
dengan
ibu-ibu
PKK.
32
Pelaksanaannya dilakukan dengan menampilkan gambar sebuah alat sealer, alat yang digunakan untuk merekatkan plastik produk secara otomatis dan lebih rekat. Perekatan sempurna berfungsi untuk menjaga produk makanan yang kita kemas lebih tahan lama dan tidak terkontaminasi dari benda-benda asing. Teknik pelabelan yang dianjurkan agar label dari makanan di tempel di luar plastik agar makanan yang dikemas tidak terpengaruh oleh tinta warna kertas dari label yang berada di dalam bungkus makanan. Dan juga tidak lupa menampilkan tulisan seputar informasi dari produk makanan tersebut, berupa nilai gizi, komposisi, kode produksi, data produsen, dan diberi logo halal. 4.
Manfaat Program Dengan mengadakan sosialisasi pengemasan hasil produk makanan desa diharapkan para ibu-ibu pelaksana usaha dan PKK desa Yehembang dapat mengembangkan lebih jauh daya pemasaran dari produk mereka, tidak hanya sebatas pasar desa lagi namun juga di jual di desa lain bahkan di kota. Jika hal tersebut terlaksana dengan baik, maka melalui teknik pengemasan yang benar akan membuat olahan makanan dari desa Yehembang dapat memberikan hasil lebih dan membantu bidang perekonomian dari desa ini.
5.
Keberhasilan Program Kegiatan sosialisasi berjalan lancar dan sukses yang dilihat dari antusiasme ibu-ibu yang mengahadiri dan juga adanya beberapa pertanyaan kepada mahasiswa KKN UNUD.
6.
Kendala Program Program sosialisasi mengalami sedikit kendala dikarenakan tidak adanya contoh alat sealer secara nyata, dan tidak ditemukannya alat tersebut di daerah sekitar desa Yehembang.
7.
Saran-Saran
33
Kegiatan ini diharapkan dapat dipraktekkan dan dapat berjalan secara berkelanjutan. 8.
Dokumentasi Kegiatan Sosialisasi Pengemasan Produk Desa Yehembang
Gambar 3.11 Sosialisasi Pengemasan Produk Desa Yehembang
3.1.1.8 Penyuluhan Bahaya Narkoba 1.
Kelompok Sasaran Kelompok sasaran dari program penyuluhan bahaya narkoba adalah siswa SMP Negeri 3 Mendoyo.
2.
Waktu dan Lokasi Kegiatan Adapun waktu dan lokasi kegiatan untuk program mengenai penyuluhan bahaya narkoba adalah sebagai berikut. Tabel 3.6 Waktu dan Lokasi Penyuluhan Bahaya Narkoba
No 1
3.
Tanggal
Waktu
Lokasi
Nama Kegiatan
05 Agustus
07.00 –
SMP N 3
Penyuluhan Bahaya
2016
10.30WITA
Mendoyo
Narkoba
Pelaksanaan Program
34
Kegiatan ini dilaksanakan 1 hari dalam rangka untuk memperkenalkan jenis-jenis narkoba beserta dampak dan bahaya yang ditimbulkan apabila mengonsumsi narkoba. 4.
Manfaat Program Dengan diselenggarakannya penyuluhan ini, diharapkan para siswasiswi mampu mengenal dan memahami tentang narkoba, jenis-jenisnya dan bahaya
menggunakan
narkoba.
Sehingga
para
siswa-siswi
tidak
menggunakan narkoba ataupun mencoba-cobanya. 5.
Kendala Program Tempat sosialisasi yang digunakan kurang memadai, sehingga saat pelaksanaan sosialisasi kurang kondusif. Selain itu, penentuan tanggal pelaksanaan penyuluhan sedikit berbeda dari rencana awal dikarenakan pihak sekolah memiliki kesibukan pada tanggal tersebut.
6.
Solusi Sosialisasi tetap dilaksanakan di lapangan dengan menggunakan proyektor. Tanggal penyuluhan diubah sesuai dengan kesepakatan dan penandatanganan MOU oleh pihak mahasiswa dan pihak SMP Negeri 3 Mendoyo.
7.
Laporan Pertanggungjawaban Keuangan Kegiatan Sosialisasi Bahaya Narkoba (Terlampir)
8.
Dokumentasi Kegiatan Sosialisasi Bahaya Narkoba
35
Gambar 3. 12 Sosialisasi Bahaya Narkoba
3.1.2
Program Pokok Non Tema
3.1.2.1 Program KK Dampingan KKN PPM Universitas Udayana merupakan salah satu bentuk kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa di tiap-tiap desa yang telah ditentukan. Tujuan dari program ini secara khusus adalah untuk mensinergikan pemberdayaan masyarakat dalam mengangkat potensi yang dimilikinya. Salah satu kegiatan KKN PPM ini adalah program pendampingan keluarga (KK Dampingan). Kegiatan KK dampingan dilaksanakan pada beberapa keluarga yang terdapat di setiap banjar di Desa Yehembang, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana. Pada KKN PPM periode XIII ini kami mendapatkan KK Dampingan terdapat di Desa Yehembang yang terdiri dari Rumah Tangga Miskin yaitu sebagai berikut. Tabel 3. 7 Tabel KK Dampingan Masing – Masing Mahasiswa
No
Nama KK Dampingan
Nama Mahasiswa
1
I Putu Jaka Arianta
Aisyah Nur Annisa R
2
I Nengah Rebo
Ni Made Yuli Kusuma Dewi
3
Ni Nyoman Suarti
Ni Made Suarmini
4
I Ketut Sima
Ni Putu Sri Widhi Andayani
5
Nengah Kondra
Ni Nyoman Tamu
36
6
I Made Gria
Andreas Surya Dinata
7
I Nyoman Suena
Wayan Eka Yuliana
8
I Wayan Buda
Anand Mendra Daniel Bangun
9
Desak Putu Raka
Debora Tiencicia Napitu
10
Nengah Sudarma
I Gusti Ngurah Adi Setyawan
11
I Ketut Sriana
I Putu Eka Binawa
12
I Komang Suwi Yasa
Ni Luh Made Dwi Indri Mutia M
13
I Nengah Wentra
Ni Putu Gita Bonita Dewi
14
I Dewa Komang Pariana
Made Dinda Pradnya Pramita
15
Ni Wayan Merni
Enita Berena Br Karo
16
I wayan Medra
Putu Merry Sukma Sasmitha
Identifikasi permasalahan yang dihadapi oleh keluarga dampingan dilakukan melalui pendekatan secara langsung dengan keluarga dampingan. Setelah beberapa kali mengadakan kunjungan ke rumah keluarga dampingan ditemukan beberapa masalah yang dihadapi keluarga ini sesuai dengan hasil wawancara dan pengamatan dengan KK dampingan yaitu sebagai berikut. a.
Masalah Kesehatan Dalam hal kesehatan, KK Dampingan lebih sering menggunakan obatobatan tradisional yang dipercayai dapat menyembuhkan penyakit-penyakit yang mereka derita ataupun berobat ke pengobatan tradisional. Terkadang jika ada warga yang sakit mereka hanya kontrol sekali ke puskesmas terdekat namun jika keluhan sudah tidak dirasakan maka mereka akan berhenti untuk kontrol sehingga penyakitnya bertambah parah dan lebih sulit tertangani.
b.
Masalah Perekonomian Perekonomian dari KK Dampingan dapat dikatakan kurang mencukupi jika dilihat sepintas dari besarnya pendapatan keluarga dibandingkan dengan pengeluaran kebutuhan sehari-hari. Apabila ada hal-hal yang tidak terduga, keluarga, kerabat ataupun tetangga siap membantu.
37
c.
Masalah Pendidikan Rata-rata pendidikan dari KK Dampingan hanya tamatan Sekolah Dasar (SD) sedangkan anggota keluarga yang lain paling tinggi rata-rata tamatan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Setelah pendampingan keluarga ini, diharapkan KK Dampingan dapat
meningkatkan kebersihan, pendidikan terutama anak-anak mereka serta pendapatan keluarga atau paling tidak dapat meningkatkan pemahaman tentang pentingnya kebersihan, kesehatan, keterampilan serta pendidikan sehingga dapat mengubah prilaku yang mengarah pada kebaikan dalam taraf hidup keluarga.
3.2
Program Pokok Tambahan
3.2.1
Sosialisasi dan Pengajaran Bahasa Inggris
1.
Kelompok Sasaran Kelompok sasaran dari program sosialisasi dan pengajaran bahasa Inggris adalah siswa siswi SD dari kelas 3 sampai kelas 6.
2.
Waktu dan Lokasi Kegiatan Adapun waktu dan lokasi kegiatan untuk program sosialisasi dan pengajaran bahasa Inggris adalah sebagai berikut. Tabel 3. 8 Waktu dan Lokasi Sosialisasi dan Pengajaran Bahasa Inggris No
Tanggal
1
Kamis, 28 Juli 2016
2
Kamis, 4 Agustus 2016
3
Kamis, 11 Agustus 2016
4
Kamis, 18 Agustus 2016
Waktu
Lokasi
15.00 – 17.00
Posko KKN
WITA
Yehembang
14.00 – 16.00
Posko KKN
WITA
Yehembang
15.00 – 17.00
Posko KKN
WITA
Yehembang
15.00 – 17.00
Posko KKN
WITA
Yehembang
38
3.
Pelaksanaan Program Di era globalisasi seperti sekarang ini, bahasa Inggris menjadi hal penting dalam mencari pekerjaan. Kurangnya kesadaran masyarakat mengenai pentingnya berbahasa Inggris di daerah Yehembang akan menyebabkan ketertingalan di desa itu sendiri dalam menghadapi perkembangan dunia. Hal ini disebabkan karena pengetahuan yang kurang akan pentingnya belajar bahasa Inggris terutama untuk anak sekolah dasar. Maka dari itu, kami mengadakan pengajaran kepada anak-anak SD Negeri Yehembang. Dengan memberikan pengajaran tersebut diharapkan siswasiswi SD Negeri 3 Yehembang mampu menguasai dasar dari bahasa Inggris, sehingga di jenjang pendidikan berikutnya siswa-siswi SD Negeri 3 di Yehembang mampu mengikuti dan memahami pelajaran bahasa Inggris dengan baik.
4.
Manfaat Program Beberapa manfaat dari pengajaran bahasa Inggris adalah sebagai berikut. a.
Agar siswa-siswi SD Negeri 3 Yehembang mengetahui manfaat tentang pentingnya belajar dan memahami bahasa Inggris sehingga mampu dan siap menghadapi perkembangan dunia yang memasuki Era Global.
b.
Anak tumbuh pintar dan cerdas di bidang bahasa Inggris.
c.
Mempersiapkan
siswa-siswi
SD
Negeri
3
Yehembang
dalam
menghadapi ulangan maupun ujian akhir. 5.
Keberhasilan Program Hasil
dari
kegiatan
penyuluhan
bahasa
Inggris
memberikan
pemahaman dan wawasan kepada seluruh generasi muda sedini mungkin agar mampu menghadapi perkembangan dunia yang memasuki era global. Sehingga siswa-siswi SD Negeri 3 tidak menjadi siswa-siswi yang tertinggal dari siswa-siswi sekolah lainnya, dan mampu menghadapai ulangan dan ujian bahasa Inggris dengan baik.
39
6.
Kendala Program Siswa-siswi SD Negeri 3 Yehembang belum pernah mendapatkan mata pelajaran bahasa Inggris di sekolah, namun pada saat ujian akhir semester terdapat ujian untuk mata pelajaran bahasa Inggris.
9.
Solusi Mengajarkan bahasa Inggris dari awal seperti: Spelling, Writing, Listening, Speaking dan lain sebagainya.
10.
Laporan Pertanggungjawaban Keuangan Kegiatan Sosialisasi Pengajaran Bahasa Inggris (Terlampir)
11.
Dokumentasi Kegiatan Sosialisasi Pengajaran Bahasa Inggris
Gambar 3. 13 Kegiatan Sosialisasi dan Pengajaran Bahasa Inggris
3.2.2 1.
Pelatihan Keterampilan dengan Memanfaatkan Barang Bekas Kelompok Sasaran
40
Kelompok sasaran dari pelatihan keterampilan dengan memanfaatkan barang bekas adalah siswa-siswi SD Negeri 3 Yehembang. 2.
Waktu dan Lokasi Kegiatan Adapun waktu dan lokasi kegiatan untuk program pelatihan keterampilan dengan memanfaatkan barang bekas adalah sebagai berikut. Tabel 3. 9 Waktu dan Lokasi Pelatihan Keterampilan dengan Memanfaatkan Barang Bekas
3.
No
Tanggal
1
Minggu, 31 Juli 2016
2
Sabtu, 6 Agustus 2016
3
Sabtu, 14 Agustus 2016
Waktu
Lokasi
10.00 – 12.00
Posko KKN
WITA
Yehembang
13.00 – 15.00
Posko KKN
WITA
Yehembang
14.00 – 16.00
Posko KKN
WITA
Yehembang
Pelaksanaan Program Program pelatihan keterampilan dengan memanfaatkan barang bekas dilaksanakan sebanyak tiga kali pertemuan.
4.
Manfaat Program Dengan adanya kegiatan keterampilan dengan memanfaatkan barang bekas di sekitar, jadi kita mengajarkan mereka sejak usia dini untuk bisa mempergunakan atau memanfaatkan barang yang sebelumnya tidak berfungsi atau sudah menjadi sampah, bisa kembali kita daur ulang menjadi barang yang yang berguna bahkan memiliki nilai ekonomis.
5.
Kendala Program Kendala dalam program ini adalah sulitnya mengatur serta lebih bersabar menghadapi tingkah laku mereka karena sasaran kegiatan ini
41
adalah siswa SD. Tempat yang digunakan masih kurang dikarenakan antusias anak-anak yang ingin belajar keterampilan cukup banyak. 6.
Solusi Sebelum melaksanakan kegiatan seharusnya memastikan berapa jumlah siswa-siswi yang ingin ikut melaksanakan kegiatan keterampilan atau bisa juga bersosialisasi dengan pihak sekolah mengenai tempat untuk izin menggunakan selama kegiatan berlangsung.
7.
Laporan Pertanggungjawaban Keuangan Kegiatan Pelatihan Keterampilan dengan Memanfaatkan Barang Bekas (Terlampir)
8.
Dokumentasi Kegiatan Pelatihan Keterampilan dari Barang Bekas
Gambar 3. 14 Pelatihan Keterampilan dari Barang Bekas
3.2.3 1.
Pelatihan Tari Trdisional Bali Kelompok Sasaran Kelompok sasaran dari pelatihan tari tradisional adalah siswi kelas IV, V, VI SD Negeri 3 Yehembang
42
2.
Waktu dan Lokasi Kegiatan Adapun waktu dan lokasi kegiatan untuk program pelatihan keterampilan dengan memanfaatkan barang bekas adalah sebagai berikut. Tabel 3.10 Waktu dan Lokasi Tari Tradisional Bali
3.
No
Tanggal
1
Sabtu, 30 Juli 2016
2
Sabtu, 6 Agustus 2016
3
Sabtu, 14 Agustus 2016
Waktu
Lokasi
15.00 – 17.00
Posko KKN
WITA
Yehembang
15.00 – 17.00
Posko KKN
WITA
Yehembang
16.00 – 18.00
Posko KKN
WITA
Yehembang
Pelaksanaan Program Kegiatan pelatihan tari tradisional Bali dilaksanakan sebanyak empat kali pertemuan, selama 2 jam di setiap pertemuannya.
4.
Manfaat Program Dengan adanya kegiatan pelatihan tari Bali tersebut dapat sebagai sarana pengembangan diri dan berdampak positif dalam menumbuhkan rasa percaya diri siswi-siswi tersebut serta dapat sebagai sarana refreshing setelah seminggu belajar secara formal di sekolah. Selain itu, dengan keahlian yang dimiliki siswi-siswi tersebut dapat dipergunakan dalam kegiatan upacara adat dan menghibur masyarakat. Kegiatan pelatihan tari tersebut termasuk dalam upaya melestarikan budaya Bali.
5.
Kendala Program Masalah pertama yang dihadapi dalam pelaksanakan pelatihan tari ialah tempat yang tersedia di posko tidak begitu luas untuk menampung siswisiswi berlatih menari. Selain itu permasalahan yang dihadapai lainnya ialah adanya perbedaan tingkat keahlian siswi-siswi dalam menguasi gerak dasar tari dan tidak semua siswi dapat menyerap gerakan tari degan cepat,
43
sehingga memerlukan perhatian lebih untuk melatih siswi-siswi tersebut. Dari segi pelaksanaan pelatihan juga terdapat masalah yakni kekurangan tenaga pelatih dikarenakan tidak semua mahasiswi bidang Sosial Budaya dapat menguasai tari Bali. 6.
Solusi Agar pelatihan tari tetap dapat berjalan maksimal, pelatihan tari dilakukan secara bergiliran dan dibentuk beberapa kelompok. Tahap pertama siswi yang berlatih adalah kelopok pertama yang biasanya berjulmah setengah dari jumlah siswi yang hadir pada hari pelatihan. Setelah kelompok pertama berlatih, selanjutnya akan digantikan dengan kelompok yang kedua. Untuk membantu mengatasi masalah kekurangan tenaga pelatih dalam pelaksanaan kegiatan, kordinator pelatihan tari Bali meminta bantuan mahasiswi KKN Desa Yehembang yang bertugas diluar bidang Sosial budaya yang bisa menari tradisonal Bali untuk membantu pelaksanaan kegiatan pelatihan tari Bali
7.
Laporan Pertanggungjawaban Keuangan Pelatihan Tari Bali (Terlampir)
8.
Dokumentasi Kegiatan Pelatihan Tari Tradisional Bali
44
Gambar 3. 15 Pelatihan Tari Tradisional
3.2.4 1.
Menonton Bersama Film Kebangsaan Kelompok Sasaran Kelompok sasaran dari program menonton bersama film kebangsaan adalah siswa siswi SD Negeri 3 Yehembang.
2.
Waktu dan Lokasi Kegiatan Adapun waktu dan lokasi kegiatan untuk program menonton bersama film kebangsaan adalah sebagai berikut. Tabel 3.11 Waktu dan Lokasi Menonton Bersama Film Kebangsaan
No 1
3.
Tanggal
Waktu
Lokasi
Nama Kegiatan
18 Agustus
09.00 – 11.00
SD N 3
Menonton Bersama
2016
WITA
Yehembang
Film Kebangsaan
Pelaksanaan Program Kegiatan ini dilaksanakan selama 1 hari dimulai pukul 09.00 WITA hingga 11.00 WITA dalam rangka untuk meningkatkan rasa nasionalisme dan kebangsaan siswa – siswi di SD Negeri 3 Yehembang melalui menonton bersama Film Dokumenter Pahlawan Bali I Gusti Ngurah Rai
4.
Manfaat Program Penyelenggaraan nonton bersama film kebangsaan diharapkan mampu meningkatkan pemahaman dan pengetahuan siswa siswi di SD Negeri 3 Yehembang mengenai wawasan kebangsaan, mengenai kebangsaan NKRI, sejarah kemerdekaan, serta makna kemerdekaan Indonesia.
5.
Kendala Program Siswa – siswi di SD Negeri 3 Yehembang masih kurang memiliki wawasan mengenai kebangsaan NKRI, sejarah kemerdekaan, serta makna kemerdekaan Indonesia.
45
6.
Solusi Kegiatan nonton bersama film kebangsaan merupakan salah satu solusi untuk mengatasi kurangnya pengetahuan siswa – siswi mengenai wawasan kebangsaan, mengenai kebangsaan NKRI, sejarah kemerdekaan, serta makna kemerdekaan Indonesia.
7.
Laporan
Pertanggungjawaban
Kegiatan
Menonton
Film
Bersama
(Terlampir) 8.
Dokumentasi Kegiatan Menonton Film Bersama
Gambar 3. 16 Menonton Film Bersama
1.2.5 1.
Pengadaan Tempat Sampah Desa Deskripsi Kegiatan Sampah merupakan permasalahan lingkungan yang tidak pernah usai. Semakin modern kehidupan manusia, maka kuantitas sampah yang
46
dihasilkan pun semakin meningkat. Berdasarkan permasalahan tersebut maka kami memberikan bantuan berupa tempat sampah yang direncanakan akan diletakkan di tempat-tempat umum seperti Pura Puseh, Pura Dalem, dan Lapangan Desa Yehembang. 2.
Waktu Kegiatan Adapun waktu kegiatan untuk program pengadaan tempat sampah adalah sebagai berikut. Tabel 3.12 Waktu Pengadaan Tempat Sampah
3.
No
Tanggal
1
29 Juli – 30 Juli 2016
2
5-7 Agustus 2016
3
23 Agustus 2016
Nama Kegiatan Survei Harga & Pembelian Tempat Sampah Pengecetan Tempat Sampah Penyerahan tempat sampah ke Pura Puseh
Kelompok Sasaran Kelompok sasaran dari program pengadaan tempat sampah adalah masyarakat Desa Yehembang.
4.
Pelaksanaan Program Tersedianya tempat sampah bagi masyarakat di
beberapa tempat
umum sehingga membuat lingkungan menjadi lebih terjaga kebersihannya. 5.
Manfaat Program Dengan diberikannya beberapa tempat sampah di beberapa tempat umum diharapkan dapat meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap pentingnya membuang sampah pada tempatnya.
6.
Pihak Terlibat Pihak terlibat dalam kegiatan pengadaan tempat sampah adalah kepala desa dan kelian masing-masing banjar.
47
7.
Masalah Masalah yang ditemui dari kegiatan pengadaan tempat sampah adalah kurangnya rasa peduli dalam menjaga lingkungan sekitar terutama di tempat-tempat umum.
8.
Solusi Solusi dari kegiatan pengadaan tempat sampah adalah memberikan bantuan tempat sampah di beberapa tempat umum.
9.
Laporan Pertanggungjawaban Kegiatan Pengadaan Tempat Sampah (Terlampir)
10.
Dokumentasi Kegiatan Pengadaan Tempat Sampah
Gambar 3. 17 Pengadaan Tempat Sampah
3.2.6
Pembuatan Profil Desa (Penginputan Data Dasar Keluarga/DDK)
1. Waktu Pelaksanaan Waktu pelaksanaan dari penginputan data dasar keluarga adalah tanggal 8 Agustus 2016 sampai dengan 21 Agustus 2016 (dilaksanakan setiap tidak ada kegiatan). 2. Lokasi Kegiatan Lokasi penginputan data dasar keluarga adalah posko KKN-PPM UNUD Periode XIII 2016 Desa Yehembang.
48
3. Pihak Terlibat Pihak yang terlibat dalam penginputan data dasar keluarga adalah mahasiswa KKN PPM UNUD Periode XIII 2016 dan Aparat Desa Yehembang. 4. Pelaksanaan Kegiatan Kegiatan ini dilaksanakan saat tidak ada kegiatan yang dilakukan di Posko KKN-PPM UNUD Periode XIII 2016 Banjar Pasar Desa Yehembang. 5. Masalah Jumlah DDK yang diinput cukup banyak dan tidak diimbangi dengan fasilitas akses internet memadai yang dimiliki di Kantor Perbekel Desa Yehembang. Selain itu, user name yang digunakan untuk menginput DDK hanya dapat digunakan oleh 3 pengguna sehingga mengakibatkan waktu yang diperlukan cukup lama. 6. Solusi Pelaksanaan kegiatannya mengandalkan akses internet yang dimiliki oleh mahasiswa karena di kantor Perbekel Desa Yehembang tidak tersedia akses internet. Selain itu, keterbatasan jumlah pengguna yang mampu masuk ke sistem prodeskel menyebabkan mahasiswa harus bergiliran dalam melakukan penginputan data.
3.3
Program Bantu
3.3.1
Program Bantu Non Tema
3.3.1.1 Memberikan Pendampingan Sosialisasi tentang Pemicuan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) oleh Puskesmas II Mendoyo 1.
Kelompok Sasaran Kelompok sasaran dari program pendampingan sosialisasi tentang pemicuan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) adalah warga Banjar Kaleran yang berperilaku BABS (Buang Air Besar Sembarangan).
49
2.
Waktu dan Lokasi Kegiatan Adapun waktu dan lokasi pendampingan sosialisasi tentang pemicuan STBM adalah sebagai berikut. Tabel 3. 13 Waktu dan Lokasi Pendampingan Sosialisasi tentang Pemicuan STBM
No
1
3.
Tanggal
27 Juli 2016
Waktu 09.00 – 12.00 WITA
Lokasi
Nama Kegiatan
Balai
Pendampingan
Banjar
Sosialisasi
Kaleran
Pemicuan STBM
Pihak Terlibat Perbekel Desa Yeh Embang, Puskesmas II Mendoyo, Kelian Banjar Kaleran, warga banjar Kaleran yang berperilaku BABS (Buang Air Besar Sembarangan) dan mahasiswa KKN PPM Tematik UNUD Periode XIII.
4.
Pelaksanaan Program Kegiatan ini dilaksanakan dengan melakukan pemicuan kepada masyarakat melalui simulasi tempat yang biasanya digunakan untuk BAB (Buang Air Besar). Selain itu, dalam sosialisasi ini juga dapat dilihat persepsi masyarakat terhadap tinja yang dibuang sembarangan melalui tanya jawab. Kemudian dilakukan dengan pendataan terhadap masyarakat yang tidak memiliki jamban.
5.
Manfaat Program Melalui kegiatan sosialisasi ini diharapkan terjadi perubahan perilaku masyarakat dari berperilaku BABS (Buang Air Besar Sembarangan) menjadi BAB (Buang Air Besar) pada jamban. Hal ini tentunya akan dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan mampu menurunkan angka kejadian penyakit diare.
6.
Kendala Program
50
Beberapa kendala yang dihadapi dalam program pendampingan sosialisasi tentang pemicuan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) adalah sebagai berikut. a.
Sulit untuk mengumpulkan masyarakat yang melakukan tindakan BABS dikarenakan banyak masyarakat yang bekerja pada waktu tersebut.
b.
Sulit mengubah persepsi masyarakat untuk membuang air besar pada jamban dikarenakan adanya kepercayaan terhadap jamban yang berada di dalam bangunan rumah akan menyebabkan warga sakit.
c.
Sulit
memberdayakan
masyarakat
untuk
membangun
jamban
dikarenakan permasalahan ekonomi dan kurangnya air bersih akibat kondisi lingkungan yang kering. 7.
Solusi Beberapa solusi yang dapat diberikan berdasakan permasalahan diatas adalah sebagai berikut. a.
Mengubah persepsi masyarakat tentang BABS (Buang Air Besar Sembarangan) melalui pemicuan yang tidak hanya dilakukan sekali melainkan secara berkelanjutan.
b.
Memberdayakan masyarakat untuk membuat kelompok arisan sebagai langkah awal untuk mengumpulkan dana untuk membuat jamban.
8.
Dokumentasi Kegiatan Pendampingan Sosialisasi Pemicuan STBM
51
Gambar 3. 18 Pendampingan Sosialisasi Pemicuan STBM
3.3.1.2 Pendampingan Posbindu & Posyandu 1.
Kelompok Sasaran Kelompok sasaran dari kegiatan Posbindu dan Posyandu adalah sebagai berikut. a.
Kelompok sasaran dari program Posbindu adalah lansia secara khusus dan masyarakat desa Yehembang secara umum.
b. 2.
Kelompok sasaran Posyandu adalah bayi, balita, dan ibu balita.
Waktu dan Lokasi Kegiatan Adapun waktu dan lokasi kegiatan untuk pendampingan Posbindu & Posyandu adalah sebagai berikut. Tabel 3. 14 Waktu dan Lokasi Kegiatan Pendampingan Posbindu dan Posyandu
No.
Tanggal
Waktu
Lokasi
Nama Kegiatan
Banjar 1.
06 Agustus 2016
08.00 – 11.00
Bungbungan
WITA
Desa
POSYANDU
Yehembang 2.
3.
07 Agustus 2016
09 Agustus 2016
06.00 – 08.00
Lapangan
WITA
Yehembang
08.00 – 11.00 WITA
POSBINDU
Banjar Kaleran Kauh Desa
POSYANDU
52
Yehembang Banjar 4.
11 Agustus 2016
08.30 – 11.00
Kaleran
WITA
Kaja Desa
POSYANDU
Yehembang Banjar 5.
13 Agustus 2016
08.30 – 11.00
Kaleran
WITA
Desa
POSYANDU
Yehembang
6.
7.
15 Agustus 2016
16 Agustus 2016
08.30 – 11.00 WITA 08.30 – 11.00 WITA
Banjar Wali Desa
POSYANDU
Yehembang Banjar Pasar Desa
POSYANDU
Yehembang Banjar Bale
8.
19 Agustus 2016
08.30 – 11.00
Agung
WITA
Desa
POSYANDU
Yehembang 9.
3.
21 Agustus 2016
06.30 – 08.00
Lapangan
WITA
Yehembang
POSBINDU
Pelaksanaan Program Pelaksanaan program Posbindu diawali dengan kegiatan senam lansia dan kemudian dilanjutkan dengan kegiatan Posbindu yang bertempat di lapangan Yehembang. Posbindu ini dilaksanakan oleh pihak puskesmas yang diawali dengan pencatatan nama, alamat dan umur bagi masyarakat yang akan melakukan pemeriksaan kesehatan. Kemudian dilanjutkan dengan menimbang berat badan, mengukur tinggi badan dan mengukur lingkar perut dengan dibantu oleh mahasiswa KKN Unud. Setelah itu baru menuju ke meja-meja untuk melakukan pengukuran tekanan darah,
53
pengecekan gula darah, pengecekan kolesterol dan pemberian informasi kesehatan yang dilakukan oleh pihak puskesmas dengan harapan masyarakat memperoleh informasi agar dapat hidup sehat. Pelaksanaan program Posyandu dilakukan dengan sistem 5 meja. Pelaksanaanya diawali di meja I yaitu ibu mendaftarkan balitanya kepada petugas disana. Di meja ke II dilakukan penimbangan berat badan bayi dan balita kemudian dicatat dengan dibantu oleh mahasiswa KKN Unud. Di meja III dilakukan pengisian Kartu Menuju Sehat (KMS) oleh petugas kesehatan. Di meja IV petugas kesehatan memberikan penyuluhan perorangan mengenai kesehatan bayi dan balitanya. Dan di meja V dilakukan pelayanan kesehatan oleh pihak puskesmas seperti imunisasi dan pengobatan, serta pelayanan lain sesuai dengan kebutuhan. 4.
Manfaat Program Adapun manfaat dari kegiatan Posbindu dan Posyandu ini adala hmasyarakat dapat memperoleh kemudahan untuk mendapatkan informasi dan pelayanan kesehatan bagi masyarakat, lansia, bayi, balita dan ibu balita serta memperoleh penyuluhan kesehatan agar derajat kesehatan masyarakat dapat lebih baik.
5.
Keberhasilan Program Keberhasilan kegiatan Posbindu dan Posyandu dapat dilihat dari antusiasme masyarakat yang datang untuk melakukan pelayanan kesehatan.
6.
Kendala Program Kendala dari kegiatan Posbindu dan Posyandu ini adalah masih ada masyarakat yang tidak datang pada pelaksanaan kegiatan dikarenakan kesibukan yang dimiliki.
54
7.
Saran-saran Saran yang dapat diberikan dalam kegiatan Posbindu dan Posyandu adalah lebih meningkatkan kesadaran masyarakat untuk melakukan pemeriksaan kesehatan karena pelayanan kesehatan ini sangat bermanfaat.
8.
Dokumentasi Pendampingan Kegiatan Posyandu dan Posbindu
Gambar 3. 19 Mendampingi Kegiatan Posyandu
Gambar 3. 20 Mendampingi Kegiatan Posbindu
3.3.1.3 Gotong-royong di Lingkungan Desa Yehembang 1.
Kelompok Sasaran Kelompok sasaran dari program gotong-royong adalah perangkat desa, sekaa teruna teruni, masyarakat Desa Yehembang.
2.
Waktu dan Lokasi Kegiatan
55
Adapun waktu dan lokasi kegiatan gotong-royongdi lingkungan Desa Yehembang adalah sebagai berikut. Tabel 3. 15 Waktu dan Lokasi Gotong Royong
No.
Tanggal
Waktu
Lokasi
Keterangan
Pura Puseh dan 1.
01 Agustus
16.00 – 18.00
Pura
2016
WITA
Desa
Gotong-royong
Yehembang Gotong-royong persiapan 2.
03 Agustus
08.00 – 10.00
Balai Banjar
kunjungan
2016
WITA
Kaleran
posyandu dari walikota Balikpapan
3.
05 Agustus
10.30 – 12.00
2016
WITA
Kantor Perbekel
Gotong-royong
Desa
persiapan acara
Yehembang
17 Agustus Gotong-royong
4.
07 Agustus
08.00 – 09.00
2016
WITA
Setra dan Pinggir Pantai Yehembang
membersihkan pantai bersama STT Kaleran Kaja dan Perangkat Desa
5.
6.
7.
23 Agustus
16.00 – 22.00
Pura Puseh
2016
WITA
Yehembang
24 Agustus
08.00 – 10.00
Pura Puseh
2016
WITA
Yehembang
26 Agustus
07.00 – 09.00
Kantor Perbekel
Ngayah untuk piodalan di Pura Puseh Ngayah pembersihan di Pura Puseh Gotong-royong
56
2016
3.
WITA
Desa
membersihkan
Yehembang
kantor Perbekel
Pelaksanaan Program Pelaksanaan kegiatan gotong-royong membersihkan lingkungan di Desa Yehembang dilaksanakan pada waktu sudah ditentukan. Kegiatan ini merupakan salah satu pembinaan hubungan rasa kebersamaan, kepedulian dan kerjasama antar mahasiswa KKN - PPM UNUD dengan masyarakat Desa Yehembang tentang bagaimana cara kita bersama dalam memelihara lingkungan yang sehat dan bersih yang telah diatur didalam UU No.32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
4.
Manfaat Program Sebagaimana yang telah kita ketahui, saat ini masyarakat sering mengabaikan akan pentingnya kebersihan lingkungan, sehingga diharapkan dengan adanya program gotong-royong ini masyarakat lebih peduli dengan kebersihan lingkungan di sekitar.
5.
Keberhasilan Program Setelah mahasiswa KKN-PPM UNUD menjalani program gotongroyong yang melibatkan masyarakat desa Yehembang, STT banjar dan perangkat desa yang bersangkutan, program gotong-royong ini berjalan dengan lancar tanpa adanya sedikitpun permasalahan-permasalahan yang ditimbulkan.
6.
Kendala Program Permasalahan yang dihadapi banyaknya sampah dan rerumputan liar yang kurang diperhatikan, dan kurangnya kesadaran masyarakat akan kebersihan di area pura-pura yang ada di lingkungan desa.
7.
Saran-saran Lingkungan hidup merupakan tempat dimana mahluk hidup untuk tinggal dan melangsungkan kehidupannya. Dengan adanya kegiatan gotongroyong ini, diharapkan masyarakat sadar akan pentingnya kebersihan dan
57
kesehatan. Kesehatan tidak hanya pada diri kita sendiri saja, namun kesehatan juga ada pada lingkungan kita tinggal. Dari lingkunganlah kita dapat
menilai
bagaimana
cara
masyarakat
sekitar
menjaga
serta
melestarikan lingkungannya. 8.
Dokumentasi Kegiatan Gotong Royong
Gambar 3. 21 Gotong Royong di Desa Yehembang
3.3.1.3 Sosialisasi Bali Merah Putih 1.
Kelompok Sasaran Sasaran dalam kegiatan sosialisasi Bali Merah Putih adalah para siswa SMP dan SD di desa Yehembang yang terdiri dari 1 SMP dan 7 Sekolah Dasar.
2.
Waktu dan Tempat Pelaksanaan Waktu pelaksanaan program sosialisasi Bali Merah Putih di SMP pada hari Selasa, 9 Agustus 2016 dari jam 07.00 wita sampai dengan 08.30 wita dengan lokasi kegiatan di SMPN 3 Mendoyo dan sosialisasi di SD dilaksanakan dari tanggal 15-20 Agustus 2016.
58
3.
Pelaksanaan Program Program tambahan dengan sosialisasi Bali Merah Putih dilaksanakan bekerja
sama
dengan
Babinsa
dan
Koramil
Mendoyo
dengan
menghadirkan pembicara dari Babinsa dan Mahasiswa KKN UNUD. Sosialisasi ini diawali dengan sambutan oleh bapak Kepala Sekolah dan dilanjutkan oleh perwakilan dari Babinsa dan mahasiswa untuk membuka acara secara resmi. Kegiatan berlangsung tertib dan lancar serta peserta sosialisasi sangat antusias. 4.
Manfaat Program Dengan mengadakan sosialisasi Bali Merah Putih diharapkan dari pihak Babinsa dan para Mahasiswa KKN UNUD mampu memberikan pemahaman kepada siswa SMP dan SD mengenai pentingnya rasa nasionalisme dan memahami empat pilar kebangsaan Indonesia. Dengan pemahaman tersebut diharapkan mampu menanamkan sikap cinta tanah air sejak dini dalam generasi muda yang nantinya akan menjadi penerus bangsa.
5.
Keberhasilan Program Kegiatan sosialisasi berjalan lancar dan sukses dilihat dari banyaknya antusias para siswa.
6.
Kendala Program Program sosialisasi mengalami sedikit kendala karena di beberapa SD para siswa kurang tertib dan kurang antusias dalam menyimak informasi yang disampaikan.
7.
Saran-Saran Perlunya kemampuan pembicara dalam penyampaian informasi agar lebih menarik sehingga para siswa menyimak informasi yang diberikan dengan baik.
59
8.
Laporan
Pertanggungjawaban
Keuangan
Kegiatan
Putih(Terlampir) 9.
Dokumentasi Kegiatan Bali Merah Putih
Gambar 3. 22 Sosialisasi Bali Merah Putih
Bali
Merah
60