BAB III REALISASI KEGIATAN MAHASISWA KKN
A. KEGIATAN MANDIRI
RIA MELIZA (1106102030027) FKIP SENDRATASIK A1. KEGIATAN UTAMA 1.
Bidang kegiatan yang dipilih Bidang kegiatan yang saya pilih adalah mengajar seni rupa 2 dimensi tentang sudut pandang atau
perspektif.
2.
Maksud, Tujuan dan Sasaran yang Ingin Dicapai Maksud dari kegiatan yang saya laksanakan ini adalah untuk memberikan pemahaman kepada Siswa-siswi
MIN Kuta Batee di Manyang lancok tentang cara menggambar sesuai perspektif. Tujuannya adalah agar anakanak gampong Manyang Lancok paham serta dapat menerapkan perspektif dengan baik.
3.
Waktu dan Tempat Pelaksanaan Adapun kegiatan membuat karya seni rupa 2 dimensi tentang perspektif dilakukan pada : Tanggal
: 20 Januari 2015
Waktu
: 10.25-12.00 WIB
Tempat
: MIN Kuta Batee
4. Hasil Yang Dicapai dan Tindak Lanjut Selama proses pembuatan karya seni rupa 2 dimensi tentang perspektif Siswa-siswi MIN Manyang Lancok sangat bersemangat dalam mengikutinya, walaupun pada awalnya sempat bingung dan mengeluh. Namun setelah diberikan penjelasan yang lebih lanjut, mereka mulai memahami maksud dari kegiatan ini. Selama proses pembelajaran berlangsung, siswa-siswi terlihat sangat antusias dan bersemangat, dan mereka juga sangat menikmati kegiatan ini. Selain itu mereka juga diberikan pemahaman tentang bagaimana melihat sudut pandang suatu gambar. Dengan dilaksanakan kegiatan ini diharapkan siswa-siswi dapat membuat gambar sesuai dengan perspektif. Selain hal itu dapat meningkatkan imajinasi anak dan juga lebih terampil dalam berkarya seni.
5. Faktor Pendukung dan Penghambat Faktor yang mendukung terlaksananya kegiatan ini adalah antusiasme dan semangat siswa-siswi MIN Kuta Batee dalam mengikuti proses kegiatan ini. Sehingga mempermudah jalannya kegiatan. 13
Faktor penghambat yang terjadi dalam program ini adalah, karena materi yang diberikan masih asing bagi para siswa sehingga siswa sulit memahami materi yang ada.
A2. KEGIATAN PENUNJANG 1. Bidang Kegiatan Yang Dipilih Bidang kegiatan yang saya pilih adalah mengajar seni tari ( Tari Saman)
2.
Maksud, Tujuan dan Sasaran yang Ingin Dicapai Maksud dari kegiatan yang saya laksanakan ini adalah untuk memperkenalkan tarian daerah Aceh
kepada anak-anak gampong Manyang lancok.. Tujuannya adalah agar anak-anak gampong Manyang Lancok lebih mengenal seni tarian daerah Aceh.
3.
Waktu dan Tempat Pelaksanaan Adapun kegiatan Mengajar seni tari (Tari Saman) dilakukan pada : Tanggal
: 20 Januari- 3 februari 2015
Waktu
: 8 x pertemuan
Tempat
: Teras Rumah Warga
4. Hasil Yang Dicapai dan Tindak Lanjut Selama proses mengajar
tarian saman kepada anak-anak gampong Manyang Lancok, mereka sangat
bersemangat dalam mengikutinya, tanpa rasa mengeluh.mereka juga sangat rajin mengikuti latihan tari tersebut. Selama proses mengajar tari berlangsung, anak-anak gampong tersebut terlihat sangat mahir katrena antusias dan semangat mereka. Dengan dilaksanakan kegiatan ini diharapkan anak-anak dapat mengembangkan karya seni di Aceh. Selain hal itu dapat meningkatkan imajinasi anak dan juga lebih terampil dalam berkarya seni.
5. Faktor Pendukung dan Penghambat
Faktor yang mendukung terlaksananya kegiatan ini adalah antusiasme dan semangat anak-anak gampong Manyang Lancok dalam mengikuti proses kegiatan ini. Sehingga mempermudah jalannya kegiatan.
Faktor penghambat yang terjadi dalam program ini adalah, karena banyak kegiatan yang harus dilakukan sehingga sedikit terhambatnya latihan menari.
14
RARA PUTRI SIAGIAN (1106103020047) FKIP MATEMATIKA
A1. KEGIATAN UTAMA 1. Maksud, Tujuan, dan Sasaran yang Ingin Dicapai Jarimatika merupakan teknik menghitung perkalian dengan cepat menggunakan jari tangan. Teknik ini saya jadikan pokok bahasan di kegiatan utama, yaitu “Mengajar Matematika Di MIN Kuta Batee” dan “Mengajar Les Matematika di gampong Manyang Lancok”. Adapun yang saya ajarkan adalah jarimatika untuk perkalian dari 11 x 11 sampai dengan 20 x 20. Sebelum mengajar JariMatika, terlebih dahulu saya melakukan tanya jawab tentang perkalian 6x6 sampai 20x20 dengan anak-anak di gampong Manyang Lancok yang terdiri dari kelas IV, V, dan VI SD. Sebagian besar dari mereka dapat menjawab dengan cepat perkalian 6x6 – 10x10 hanya dengan membayangkannya saja, tetapi mereka kesulitan untuk menjawab hasil perkalian 11x11 sampai 20x20 kecuali jika menghitungnya menggunakan bantuan alat tulis. Oleh karena itu saya mengajarkan mereka JariMatika dari 11x11 sampai 20x20 dengan maksud agar mereka dapat dengan cepat dan mudah menghitung perkalian dua angka tanpa menggunakan bantuan alat tulis yang memakan waktu lebih lama. Perkalian JariMatika dua angka tidak hanya sampai 20x20 saja, tetapi sampai puluhan berikutnya juga ada. Namun saya hanya mengajarkan sampai perkalian 20x20 saja mengingat jenjang mereka masih SD. Sasaran saya adalah siswa kelas IV, V, dan VI. Namun di MIN saya hanya diberi kesempatan oleh Kepala Sekolah untuk mengajar kelas VI saja berhubung ruang kelas yang sempit. Namun di gampong saya juga mengajarkan JariMatika ke anak-anak yang berada di antara kelas IV, V, VI, dan VII. Adapun tujuan saya mengajarkan JariMatika adalah:
Untuk meningkatkan minat siswa terhadap matematika.
Mempertajam ingatan mereka tentang perkalian dua angka.
Melatih otak mereka untuk dapat berpikir cepat.
2. Teknis Pelaksanaan Kegiatan ini dilaksanakan di MIN Kuta Batee dan di rumah tempat saya tinggal selama KKN. Jarak dari rumah saya ke MIN Kuta Batee hanya memakan waktu 10 menit dengan berjalan kaki. Adapun pelaksanaannya adalah sebagai berikut:
No
Hari
Tanggal
Pukul
Tempat Pelaksanaan
1
Senin
26 Januari 2015
11.45 – 12.30
MIN Kuta Batee
2
Senin
26 Januari 2015
16.30 – 18.00
Rumah KKN
3
Rabu
28 Januari 2015
16.30 – 17.30
Rumah KKN
15
3. Hasil yang Ingin Dicapai dan Tindak Lanjut Adapun hasil yang ingin dicapai dari kegiatan ini adalah:
Dapat mempertajam ingatan mereka tentang perkalian dua angka.
Melatih otak mereka untuk dapat berpikir cepat.
Menambah wawasan mereka tentang perkalian dua angka
Tindak lanjut untuk kegiatan ini adalah saya memberikan fotokopi cara jarimatika untuk perkalian dua angka lainnya. Adapun tujuan saya memberikan bahan fotokopi ini agar mereka dapat mempelajarinya sendiri untuk mempertajam daya tangkap daya ingat mereka.
4. Faktor Pendukung dan Penghambat
Faktor Pendukung Faktor pendukung dari kegiatan ini adalah (1) adanya minat yang tinggi baik dari siswa ataupun anak-anak di gampong untuk belajar Jarimatika, (2) mereka telah memahami perkalian 1 angka, dimana pemahaman ini sangatlah dibutuhkan untuk mempelajari Jarimatika 2 angka.
Faktor Penghambat Menurut saya tidak ada faktor penghambat jika dilihat dari sisi siswa perempuannya, namun bagi siswa laki-laki terdapat beberapa faktor penghambat, yaitu (1) kurangnya minat, (2) kurangnya pemahaman mereka terhadap perkalian 1 angka dimana hal ini menyulitkan mereka untuk belajar JariMatika perkalian dua angka, (3) mereka sering tidak fokus dalam belajar. Hasil yang didapat dari kegiatan ini adalah hampir semua siswa dan anak-anak di gampong telah mampu menghitung perkalian dua angka dari 11x11 sampai 20x20 dengan cepat dan tepat tanpa menggunakan bantuan alat tulis.
A2. KEGIATAN PENUNJANG 1. Maksud, Tujuan, dan Sasaran yang Ingin Dicapai Kegiatan penunjang saya adalah “Membuat gantungan kunci dari kain flanel”. Alasan mengapa saya memilih kegiatan ini adalah karena kegiatan ini sangat menarik dan dapat dijadikan bidang untuk berwirausaha. Sasaran dari kegiatan ini adalah anak-anak dan remaja yang ada di gampong. Namun pada saat pelaksanaan hanya anak-anak saja yang bersedia untuk ikut. Adapun tujuan kegiatan ini adalah agar wawasan dan kreatifitas mereka berkembang.
2. Teknis Pelaksanaan Kegiatan ini dilaksanakan di rumah tempat saya tinggal selama KKN. Dilaksanakan sebanyak empat kali. Peserta dari kegiatan ini adalah anak-anak di gampong Manyang Lancok baik laki-laki maupun perempuan.
No 1
Hari Senin
Tanggal 26 Januari 2015
Rincian Kegiatan Memperkenalkan 16
Pukul
Tempat Pelaksanaan
17.00 – 18.00
Rumah KKN
bahan-bahan yang digunakan untuk membuat gantungan kunci serta belajar cara membuat tusuk feston. 2
Jumat
30 Januari 2015
Memotong pola dan
16.30 – 18.30
Rumah KKN
14.00 – 16.30
Rumah KKN
15.00 – 18.00
Rumah KKN
menjahit feston di sekeliling pola kain 3
Rabu
04 Februari 2015
Memasukkan dacron ke dalam pola yang sudah hampir sepenuhnya terjahit
4
Minggu 08 Februari 2015
Melanjutkan hingga selesai
3. Hasil yang Ingin Dicapai dan Tindak Lanjut Hasil yang ingin dicapai dari program ini adalah diharapkan kreatifitas mereka semakin berkembang, tidak hanya dalam berkreasi menggunakan kain flanel, tapi juga dalam hal-hal lainnya sehingga mereka mampu menerapkan ilmu yang didapatkan dari kegiatan ini sebagai batu loncatan untuk berwirausaha. Tindak lanjut untuk kegiatan ini adalah saya memberikan mereka bahan-bahan untuk membuat gantungan kunci flanel, dimana mereka dapat sesuka hati berkreasi tanpa harus saya bimbing lagi.
4. Faktor Pendukung dan Penghambat Faktor pendukung dari kegiatan ini adalah adanya minat yang sangat tinggi dari mereka. Sedangkan faktor penghambat dari kegiatan ini adalah
beberapa dari mereka tidak sabar jika harus menjahit
sekeliling pola menggunakan tusuk feston, sehingga mereka sering menjahitnya secara asal-asalan yang menyebabkan bentuk boneka tidak rapi.
17
HEPPI YUSLITA (1106101020034) FKIP SEJARAH
A.1 KEGIATAN UTAMA Adapun nama kegiatan utama yang saya pilih adalah “Mengajar Sejarah Tentang Pahlawan Aceh” di MIN Kuta Batee. 1. Maksud, Tujuan, dan Sasaran yang Ingin Dicapai Sebagaimana hasil survey yang saya lakukan sebelumnya, banyak dari siswa/siswi yang sekarang berada di bangku sekolah Madrasah Ibtidaiyah (MIN) kurang berminat dgn mata pelajaran Sejarah,dengan alasan cepat bosan belajar sejarah karena harus banyak-banyak membaca buku tentang sejarah tersebut. namun ada juga faktor X yang menurut mereka juga berpengaruh terhadap kebosanan belajar mereka, yakni cara mengajar guru yang terkesan hanya sekedar bercerita panjang lebar di depan kelas dan tidak kreatif. Namun ketika ditelusuri lebih lanjut, ternyata ada sebagian dari mereka yang menyukai mata pelajarah,Maka dari itu, saya berinisiatif membuat program utama yakni “Menumbuhkan minat untuk mengetahui tentang sejarah pahlawan-pahlawan aceh”. Adapun identifikasi masalahnya yaitu:
Kurangnya tingkat minat belajar yang cukup tinggi terhadap mata pelajaran Sejarah (Khususnya Sejarah Aceh)
Metode pengajaran yang digunakan tidak terlalu kreatif
Kurangnya pemahaman siswa terhadap Mata pelajaran sejarah
Kurangnya informasi para siswa terhadap media cetak maupun elektronik apa saja yang dapat menumbuhkan minat keingin tahuan mereka tentang sejarah.
Melihat identifikasi masalah di atas, maka maksud, tujuan dan sasaran yang ingin dicapai dari kegiatan ini adalah:
Mengajarkan kepada para pelajar di MIN Kuta Batee tentang bagaimana menumbuhkan kembali minat mereka yang telah redup sekaligus mengasah potensi yang telah ada pada diri mereka khususnya di bidang Sejarah Aceh. Hal ini dilakukan, agar potensi yang telah ada dapat semakin dikembangkan untuk kedepannya nanti.
Memberikan pengajaran tentang pentingnya Mengetahui Sejarah yang ada disekitar tempat tinggal mereka/di daerah mereka.
Memberikan informasi kepada para siswa dengan memberikan beberapa alamat/website untuk mengakses tentang sejarah-sejarah Pahlawan Aceh, agar dapat menambah pengetahuan bagi mereka tentang pentingnya belajar sejarah. Hal ini akan menjadi alternatif untuk menarik minat mereka agar terus belajar dan berusaha mengetahui lebih dalam tentang sejarah,khususnya Sejarah Aceh.
18
2. Teknis Pelaksanaan Waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan yakni di MIN Kuta Batee, yang terletak di Gampong Manyang Lancok. Adapun pelaksanaan kegiatan dilakukan sebanyak satu kali pertemuan, yakni: No
Hari
Tanggal
Pukul
Tempat
1
Kamis
5 Februari 2015
10.50-12.30
MIN Kuta Batee
Proses pelaksanaan kegiatan : Tahap 1: menghidupkan kembali minat siswa tentang betapa menyenangkannya belajar sejarah tentang pahlawan aceh dan sedikit mengulas kembali pengetahuan para siswa mengenai sejarah yang ada di aceh. Kegiatan ini saya lakukan dengan menggunakan model pembelajaran ceramah,dan tanya jawab. Tahap 2: memberikan pengajaran bagaimana cara mengetahui lebih luas tentang sejarah pahlawan aceh serta memberi informasi mengenai media yang dapat mereka akses untuk mengetahui lebih luas tentang sejarahsejarah aceh.
3. Hasil yang Ingin Dicapai dan Tindak Lanjut Kegiatan ini dilaksanakan oleh Heppi Yuslita dibantu oleh Ria Meliza dan Annisah. Pengajaran ini dilakukan sebanyak satu
kali pertemuan selama pelaksanaan KKN yaitu pada tanggal 5 februari 2015.
Kegiatan dilaksanakan di sebuah sekolah Madrasah Ibtidayyah (MIN) Kuta Batee yang terletak di Gampong Manyang Lancok. Sasaran kegiatan ialah pelajar
kelas V. Jumlah anak-anak yang hadir saat kegiatan
berlangsung adalah 24 orang. Para siswa diberi pemahaman oleh mahasiswa KKN mengenai Sejarah Pahlawan Aceh, misalnya siapa saja pahlawan-pahlawan yang ada di aceh beserta tempat kelahirannya,dan sebagainya, 70% dari murid-murid tersebut telah mengetahui tentang sejarah pahlawan aceh. Setelah berakhirnya kegiatan ini, diharapkan kepada para siswa untuk terus belajar dan lebih mendalami mata pelajaran sejarah,khususnya tentang materi tentang “Pahlawan Aceh” agar pengetahuan yang telah diberikan oleh mahasiswa KKN Unsyiah tidak sia-sia, dan bagi guru diharapkan mampu meneruskan pengasahan potensi para siswa serta memperdalam ulasan materi dengan menggunakan metode mengajar yang kreatif dan inovatif, agar para siswa tidak jenuh dan tetap semangat.
4. Faktor Pendukung dan Penghambat Faktor pendukung
Minat belajar yang cukup tinggi (hal ini karena saya menggunakan metode belajar yang kreatif dan inovatif yakni untuk memancing semangat belajar mereka)
Dukungan pihak sekolah dan teman KKN
Fasilitas yang memadai
Faktor penghambat
Waktu yang terbatas
19
A.2 KEGIATAN PENUNJANG “Pelatihan Menjahit Taplak Meja Dari Kain Perca” untuk remaja putri Gampong Manyang Lancok.
1. Maksud, Tujuan, dan Sasaran yang Ingin Dicapai Mengadakan Pelatihan Kerajinan Tangan Menjahit Taplak Meja dari Kain Perca di usia remaja memang sangat penting untuk mengasah motorik halus pada individu tersebut. Akan banyak manfaat yang dapat dirasakan jika remaja tersebut telah mampu memahami dan mempraktikkan kegiatan tersebut dengan baik. Biasanya, kegiatan menjahit taplak Meja dari Kain Perca akan di dapat oleh para remaja putri saat duduk di bangku Sekolah Menengah Atas, pada bidang pelajaran kesenian. Adapun maksud, tujuan, dan sasaran yang ingin dicapai ialah:
Ingin mengasah motorik halus para remaja putri Gampong Manyang Lancok melalui pelatihan Menjahit Taplak Meja Dari Kain Perca.
Menambah pengetahuan baru tentang jenis-jenis keterampilan lain yang mungkin dapat mereka kembangkan sehingga sedikit banyaknya membantu ekonomi keuangan mereka
Membina remaja putri Gampong Manyang Lancok untuk kreatif dalam mengolah suatu bahan agar dijadikan suatu barang yang bernilai ekonomis.
2. Teknis Pelaksanaan Waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan yakni di Rumah KKN, Gampong Manyang Lancok. Adapun pelaksanaan kegiatan dilakukan sebanyak 1 kali pertemuan, yakni: No
Hari
Tanggal
Pukul
1
Senin
02 Februari 2015
15.00-16.00 WIB
Proses pelaksanaan kegiatan : Pertemuan 1: pengenalan bahan-bahan untuk menjahit taplak meja serta pengenalan teknis bagaimana cara menjahit taplak meja dari kain perca
3. Hasil yang Ingin Dicapai dan Tindak Lanjut Kegiatan pelatihan menjahit taplak meja dari kain perca di Gampong Manyang Lancok,dilaksanakan oleh Heppi Yuslita dibantu oleh Rara Putri Siagian.Pengajaran ini telah dilakukan sebanyak dua kali pertemuan selama pelaksanaan KKN yaitu pada tanggal 2 dan Februari 2015. Kegiatan dilaksanakan di rumah KKN di Gampong Manyang Lancok,Sasaran kegiatannya ialah remaja putri. Namun banyak dari mereka masih duduk di bangku kelas 5 dan 6 MIN. Jumlah anak-anak yang hadir saat kegiatan berlangsung adalah 10 orang anak perempuan. Para remaja putri tersebut diberi pemahaman oleh mahasiswa KKN mengenai bahan-bahan apa saja yang digunakan dalam kegiatan Menjahit taplak meja dari kain perca, serta bagaimana teknik menjahit dengan rapi. Setelah selesai kegiatan ini, para remaja putri Gampong Manyang Lancok 70% telah mampu menjahit taplak meja dari kain perca. Setelah berakhirnya kegiatan ini, diharapkan kepada para remaja putri Gampong Manyang Lancok untuk terus belajar dan berusaha membuat sebuah taplak meja dari kain perca yang
20
dapat dijadikan nilai jual ekonomis, hal ini agar pengetahuan yang telah diberikan oleh mahasiswa KKN Unsyiah tidak sia-sia.
4. Faktor Pendukung dan Penghambat Faktor pendukung Motivasi yang tinggi dari remaja putri yang mengikuti kegiatan Dukungan dari teman-teman yang membantu kegiatan Tersedianya bahan yang cukup memadai untuk pelaksanaan kegiatan Faktor penghambat Waktu yang terbatas Bahan yang terbatas
21
ANISAH (1101101010030) EKONOMI/ PEMBANGUNAN
A.1 KEGIATAN UTAMA Kegiatan utama saya adalah sensus penduduk gampong. Yaitu perhitungan penduduk suatu gampong dengan cara mengumpulkan, menghimpun dan menyusun data penduduk pada waktu dan tempat tertentu.
1. Maksud, Tujuan Dan Sasaran Yang Ingin Dicapai Sensus tersebut dilakukan dengan tujuan untuk menginput kembali data penduduk gampong apabila ada perubahan maka akan di susun kembali sebagai sebuah informasi gampong.selain itu kegiatan ini juga di dukung penuh oleh pak geuchik setempat karena program ini belum dilakukan oleh mahasiswa KKN sebelumnnya. Diharapkan informasi yang kami peroleh dapat bermanfaat sebagai data dan informasi baru bagi kepala desa dan pihak yang membutuhkan. Adapun sasaran yang ingin dicapai dari kegiatan ini adalah seluruh warga Gampong Manyang Lancok yang terdapat di tiga dusun.
2. Teknis Pelaksanaan
Kegiatan ini dilaksanakan di dusun Manyang, dusun lancok dan dusun Krueng Tunong
Kegiatan ini dilaksanakan sebanyak 4 kali pertemuan. Waktu dan tempat pelaksanaannya sebagai berikut:
NO
Hari
Tanggal
Waktu
Tempat
1
Minggu,sabtu,kamis dan selasa
19,24,29januari dan 3 februari2015
08:00-11:30
Meunasah Manyang Lancok
Proses pelaksanaan kegiatan Kegiatan ini ikut di bantu oleh teman-teman sekelompok. Kami membagi tiga kelompok untuk melakukan sensus di tiga dusun. Ria meiliza, zahrul fuad dan saya sendiri (Anisah) sensus di dusun Manyang, Rara putri Siagian dan Munandar melakukan sensus di dusun Krueng Tunong, sedangkan alfian dan heppi yuslita melakukan sensus di dusun Lancok.
3. Hasil yang di capai dan tindak lanjut Manyang lancok merupakan sebuah gampong yang terdapat di Kecamatan Meurudu. Gampong ini terdiri dari tiga dusun di antaranya dusun manyang, dusun lancok dan dusun krueng tunong. Gampong Manyang Lancok memiliki luas 2,17 km2, dengan tinggi wilayah di atas permukaan laut 12 meter dan jarak tempuh gampong ke ibukota sejauh 4 km. Adapun jumlah warga secara keseluruhan yang terdapat di ketiga dusun di gampong Manyang lancok sebanyak 841 orang, yang terdiri dari 410 orang laki-laki dan 431 orang perempuan dengan jumlah rumah tangga (KK) sebanyak 230 orang.
22
4. Faktor Pendukung Dan Penghambat adapun faktor pendukung dalam pelaksanaan kegiatan sensus tersebut adalah:
mendapat dukungan penuh dari pak geuchik
pak geuchik ikut membantu kami dalam menjalankan sensus
warga menyambut hangat saat kami mendatangi rumah meraka
Sedangkan faktor penghambatnya:
banyak warga yang belum memiliki KK sehingga kami harus menginput secara rinci data warga tersebut sesuia dengan kolom data di kk
waktu yang sangat terbatas
A.2 Kegiatan Penunjang “Sosialisasi Menabung Untuk Anak Usia Dini” Sosialisasi gemar menabung untuk anak usia dini adalah program yang saya pilih untuk memberi pemahaman kepada anak usia dini agar termotivasi dan terbiasa untuk gemar menabung. Secara singkat Sosialisasi dapat diartikan sebagai proses belajar bertingkah laku berdasarkan patokan yang terdapat pada masyarakat, dengan kata lain sosialisasi adalah proses belajar mengajar mengenai pola-pola tindakan interaksi dalam masyarakat. Melalui proses belajar semacam ini, seseorang juga dapat mempelajari kebiasaan-kebiasaan dan perilaku yang berlaku di masyarakat. Menabung merupakan menyisihkan pendapatan atau uang yang dimiliki dan disimpan sengaja untuk dapat memenuhi apabila ada kebutuhan yang mendadak. Penting mengajarkan kebiasaan menabung mulai sejak dini, karena menabung merupakan salah cara untuk merancang masa depan anak dan menetukan sikapnya di kemudian hari. Jika anak sering diingatkan untuk menabung maka lama kelamaan akan terbentuk menjadi anak yang gemar menabung. Menanamkan sifat menabung memang sangatlah sulit khususnya bagi anak-anak dan dalam hal ini orang tua sangatlah berperan aktif , dan banyak cara mudah untuk para orang tua yang ingin menerapkan pola hidup hemat dan belajar mengelola keuangannya, Contohnya menyediakan celengan lucu yang sesuai dengan kartun kesukaan si anak agar mereka lebih perhatian dan bersimpati , mengajarkan contoh yang baik seperti ketika anak sedang masa libur, anak mampu menabung , memberikan cerita-cerita tentang menabung dan gunanya menabung , dan sering-sering mengingatkan kepada anak untuk menabung . Kegiatan ini merupakan salah satu program yang saya jalankan dalam rangkaian proses KKN. Melakukan kegiatan yang bermanfaat bagi anak-anak di usia dini yang ada di kampung Manyang Lancok dan menjadi program penunjang dari tiga program yang saya jalankan.
1. Maksud, Tujuan, Dan sasaran yang ingin dicapai Maksud dan tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberi pemahaman kepada anak-anak usia dini tentang pentingnya menabung dan memberi mereka motivasi agar menjadi anak yang gemar menabung untuk dapat memenuhi kebutuhannya dimasa yang akan datang. Diharapkan melalui sosialisasi ini dapat mendorong mereka agar lebih bersemangat untuk menyisihkan uang jajan yang 23
mereka miliki untuk ditabung. Adapun sasaran yang ingin dicapai dalam kegiatan sosialisasi ini adalah anak-anak di Gampong Manyang Lancok.
2. Teknis pelaksanaan
Kegiatan ini dilaksanakan di TPA menasah Lancok
Kegiatan dilaksanakan sebanyak 1 kali pertemuan. Waktu dan tempat pelaksanaanya sebagai berikut: NO
Hari
Tanggal
Waktu
1
kamis
29 januari 2015
14:30-16:30
Tempat Menasah Manyang Lancok
Saya memberi pemahaman dan motivasi bagi anak-anak tentang pentingnya menabung. Anakanak dengan sangat antusias mengikuti kegiatan ini sampai selesai.
3. Hasil yang dicapai dan Tindak Lanjut Kegiatan yang dilaksanakan di TPA secara umum didominasi oleh anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar ini berjalan dengan lancar, peserta yang datang sesuai dengan target yang diharapkan yaitu sekitar 25 orang. Penyampaian materi sengaja dilakukan dengan adanya bentuk kreasi dan inovasi yang menarik dengan menggunakan bahan dasar karton untuk membuat tabungan yang unik sebagai langkah awal untuk memotivasi mereka dalam menabung. Selain itu, kegiatan ini juga mendapatkan dukungan dari teman-teman sekelompok yang juga ikut membantu melaksanakan kegiatan sosialisasi ini. Sosialisasi juga pernah dilaksanakan oleh peserta KKN sebelumnnya, namun kegiatan menabung tersebut hanya berlangsung saat itu saja artinya anak-anak hanya termotivasi menabung karena di iming-imingkan dengan pemberian hadiah. Oleh karena itu, saya memberi pemahaman dan penjelasan kepada mereka tentang pengalaman yang mereka rasakan setelah membuka celengan, mereka dapat membeli apapun yang mereka inginkan sehingga dengan ini akan memotivasi mereka agar terus menabung dan diharapkan perlu adanya peranan orang tua dalam membimbing anak-anak mereka agar selalu gemar menabung dan dapat menjadi anak yang mandiri.
4. Faktor pendukung dan faktor penghambat Adapun faktor pendukung dalam pelaksanaan sosialisasi menabung bagi anak-anak Gampong Manyang Lancok adalah : o
Anak-anak sangat tertarik dengan kegiatan ini
o
Tersedia bahan dan perlengkapan yang mencukupi sehingga membuat kegiatan ini berlangsung dengan lancar.
Secara keseluruhan tidak ada hambatan dalam pelaksanaan kegiatan ini, anak-anak menyambut kedatangan kami dengan sangat antusias karena kami telah melakukan observasi 24
sebelumnnya untuk mengetahui jumlah santri di TPA tersebut sehingga kami telah mempersiapkan semua keperluan yang dibutuhkan.
A.2 Kegiatan Penunjang “Pembuatan Tempat Pensil Dari Stik Es Krim” 1. Maksud, Tujuan, dan Sasaran yang Ingin Dicapai Mengadakan pelatihan keterampilan bagi anak-anak merupakan salah satu cara dalam mengasah motorik halus bagi anak-anak. Kegiatan ini tentunya akan memberi banyak mamfaat baik terhadap pengetahuan anak maupun kebiasaannya di masa yang akan datang. Tujuan dari kegiatan ini yaitu untuk mengajak anak-anak agar dapat memiliki kreasi dan inisiatif sendiri dalam membuat berbagai keperluan sehari-hari, misalnya salah satu keperluan yang dibutuhkan oleh anak-anak sekolah yaitu tempat pensil. Kegunaan barang tersebut adalah sebagai tempat untuk meletakkan perlengkapan alat tulis agar dapat tersusun rapi. Selain itu, anak-anak juga dapat mengembangkan kreasinya sendiri dalam proses pembuatan tempat pensil tersebut, mereka bebas berkarya dalam membuat dan menyusun stik es krim untuk dijadikan tempat pensil. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk melatih anak agar mandiri dan memiliki inovasi agar dapat memanfaatkan suatu barang dalam menghasilkan sebuah karya dan keterampilan yang bagus dan berkualitas karena suatu barang yang memiliki nilai estetika jika dijual dapat menghasilkan nilai ekonomi yang tinggi.
2. Teknis pelaksanaan
Kegiatan ini dilaksanakan di rumah ibu Fatimah ( tempat kami tinggal)
Kegiatan dilaksanakan sebanyak 2 kali pertemuan. Waktu dan tempat pelaksanaanya sebagai berikut: No
Hari
Tanggal
Waktu
Lokasi
1
Jumat
23 Januari 2015
14.30-16.30
Rumah Ibu Fatimah
2
Sabtu
24 Januari 2015
14.30-16.30
Rumah Ibu Fatimah
Proses pelaksanaan kegiatan Pertemuan 1, pengenalan bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatan tempat pensil, pengenalan teknis pembuatan tempat pensil dari stik es krim, praktik pembuatan sesuai dengan kreasi masing-masing. Pertemuan 2, menyelesaikan pembuatan tempat pensil yang belum selesai.
3. Hasil yang Ingin Dicapai dan Tindak Lanjut Kegiatan pelatihan pembuatan tempat pensil dengan menggunakan stik es krim di Gampong Manyang Lancok, dilaksanakan oleh Anisah dibantu oleh Ria meliza, heppy yuslita, rara putri siagian. Pelatihan ini telah dilakukan sebanyak dua kali pertemuan selama pelaksanaan KKN yaitu 25
pada tanggal 23 dan 24
januari 2015. Kegiatan dilaksanakan di rumah ibu Fatimah. Sasaran
kegiatannya ialah remaja putri. Namun banyak dari mereka masih duduk di bangku kelas 1 SMP. Jumlah anak-anak yang hadir saat kegiatan berlangsung adalah 8 orang anak perempuan. Para remaja putri tersebut diberi pemahaman dan penjelasan oleh mahasiswa KKN mengenai bahan-bahan apa saja yang digunakan dalam kegiatan tersebut, serta bagaimana teknik pembuatannya. Setelah selesai kegiatan ini, para remaja putri yang mengikuti kegiatan ini dapat menyelesaikan tempat pensil tersebut dengan kreasi dan ketrampilan masing-masing. Setelah berakhirnya kegiatan ini, diharapkan kepada para remaja putri Gampong Manyang Lancok untuk terus belajar dan berusaha membuat sebuah kreasi baru yang dapat dijadikan nilai jual ekonomis.
4. Faktor Pendukung Dan Penghambat Faktor pendukung Semangat yang tinggi dari anak-anak yang mengikuti kegiatan ini Dukungan dari teman-teman sekelompok Faktor penghambat Waktu yang terbatas Bahan yang terbatas
26
ALFIAN (110310101033350) HUKUM/HUKUM PIDANA
A1. KEGIATAN UTAMA 1. Bidang Kegiatan yang Dipilih Adapun kegiatan utama mandiri saya adalah “Sosialisasi tentang bahaya Narkotika bagi remaja” .Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman,baik sintesis maupun semisintesis, yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan, yang dibedakan kedalam golongangolongan sebagaimana terlampir dalam Undang- Undang ini ( UU nomor 35 tahun 2009 tentang narkotika).
2. Maksud, Tujuan dan Sasaran yang ingin Dicapai Maksud saya mengadakan penyuluhan ini adalah untuk memperkenalkan pada anak-anak di MIN KUTA BATEE terutama anak-anak Gampong Manyang Lancok untuk mengetahui apa itu narkotika, dan apa akibat dari penggunaan narkotika itu sendiri. Karena narkotika itu mempunyai banyak jenis dan efek yang beragam. Narkoba mempunyai efek jangka pendek dan jangka panjang yang dapat merusak tubuh atau mengganggu kesehatan. Saya juga menunjukkan gambar jenis- jenis narkotika untuk menambah pengetahuan mereka tentang banyaknya bentuk- bentuk serta efeknya yang berbeda- beda.karena berbeda namanya berbeda pula efek yang ditimbulkan. Seperti misalnya Ganja. Dikenal dapat memicu psikosis, terutama bagimereka yang memiliki latar belakang (gen). Tujuan penyuluhan ini adalah agar anak-anak dan remaja sadar sejak dini akan bahaya narkotika bagi tubuh dan masa depan mereka. Karena narkotika sangat berbahaya bagi otak mereka. Bukan hanya merusak tubuh, tetapi juga masa depan. Penyalahgunaan narkoba mengakibatkan rusaknya organ tubuh selain itu juga menimbulkan penyakit yang berbahaya sulit untuk di sembuhkan, seperti kangker, paru, HIV/AIDS, hepatitis, bahkan penyakit jiwa. Sasaran penyuluhan saya adalah anak- anak dan remaja karena mereka adalah penerus dan harapan untuk masa depan bangsa. Sehingga harus ditanamkan sejak dini dalam diri mereka untuk menjauhi sesuatu hal yang dapat merugikan masa depan mereka
Bidang kegiatan yang dipilih
Penyuluhan tentang bahaya narkotika bagi anak-anak dan remaja .
Waktu Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan penyuluhan tentang bahaya narkotika bagi remaja ini dilaksanakan di MIN KUTA BATEE yakni pada tanggal : No.
Hari
Tanggal
Pukul
1.
Selasa
3 Februari 2015
10.00-selesai
27
Nama-nama Penanggung Jawab Ketua
: Alfian
Anggota : Pihak Badan Narkotika Nasional Kab. Pidie Jaya, Rara Putri Siagian, Anisah, Heppy Yuslita dan Ria Meliza.
Jumlah dan sumber biaya Jumlah biaya sebesar Rp 75000,-. Biaya berasal dari diri sendiri
Partisipasi Masyarakat Dalam melaksanakan kegiatan ini, kami disambut dengan sangat baik oleh kepala sekolah, dan para guru. siswa-siswi juga sangat antusias mendengarkan penyuluhan tentang bahaya narkotika ini. Penyuluhan ini semakin menarik dengan adanya pembagian stiker, brosur dan poster yang berkaitan dengan bahaya narkotika. Selain itu penyuluhan ini juga menggunakan infocus sebagai penampil bahan sosialisasi. Para guru juga sangat mendukung program ini, karena menurut mereka siswa-siswi sangat mebutuhkan tentang penyuluhan bahaya narkotika ini. Mereka juga ikut serta mendengarkan penyuluhan ini bersama murid di ruang kelas. Selain mendengarkan, para guru juga mengajukan beberapa pertanyaan dan juga memberikan nasehat-nasehat kepada siswa-siswi sebagai acuan semangat untuk mereka. 3. Hasil yang dicapai dan tindak lanjut Pelatihan penyuluhan tentang bahaya narkotika untuk siswa dan siswi di MIN KUTA BATEE Kec. Meureudu dilaksanakan oleh Alfian dibantu oleh Pihak Badan Narkotika Nasional Kab. Pidie Jaya, Rara Putri Siagian, Anisah, Heppy Yuslita dan Ria Meliza . Acara ini telah dilaksanakan pada tanggal 9, 11, dan 12 Agustus 2014. Kegiatan pelatihan ini dilakukan di MIN KUTA BATEE Kec. Meureudu. Jumlah anak yang mengikuti pelatihan Tentang bahaya narkotika ini adalah 73 siswa dan siswi yang terdiri dari 46 laki-laki dan 27 perempuan. Mereka adalah siswa dan siswi dari kelas V dan VI MIN KUTA BATEE. Para siswa di ajarkan apa dampak negatif dari bahaya narkotika bagi anak-anak remaja dan bagaimana penanggulangannya dan kegiatan ini dilakukan secara langsung dengan membagikan brosur serta menampakkan tayangan slide show mengenai bentuk- bentuk dan macam- macam narkotika dan bahan materinya disiapkan oleh mahasiwa KKN dan dari pihak BNN Kabupaten Pidie Jaya. Setelah selesai kegiatan ini, anak-anak umumnya (85 %) sudah memahami bahaya narkoba dan akibat dari penyalahgunaan narkotika dan mengetahui tentang jenis-jenis narkoba dan gejala-gejala yang ditimbulkan dari pemakaian narkoba. Dan Agar siswa / i dapat mengetahui tips cara agar mereka dapat menghindari narkoba . Setelah selesainya kegiatan ini diharapkan kepada orang tua siswa dan guru untuk tetap melanjutkan kegiatan ini baik di rumah dan di sekolah mereka agar mereka tidak lupa dengan pembelajaran yang sudah dipelajari dari mahasiswa KKN Unsyiah. Anak-anak mengetahui sedikit banyaknya apa itu narkotika dan bahaya dari penggunaannya. Misalnya narkotika itu adalah obat- obatan yang dapat merusak tubuh dan kesehatan. Dan juga mereka tahu bahwa narkotika itu beragam jenisnya bukan hanya ganja yang seperti diketahui oleh banyak orang dewasa ini. Selain mengetahui bahaya dan jenisnya, siswa-siswi juga akan mengetahui gejala-gejala yang ditimbulkan oleh penggunaan narkoba. Sehingga diharapkan kedepannya para siswa-siswi di Gampong Manyang lancok dapat menghindari diri dari penyalahgunaan narkotika. Selain itu mereka juga dapat mengetahui dampak fisik dari bahaya narkotika. Salah satu contoh dari dampak fisik adalah gangguan pada jantung dan pembuluh darah. 28
Selain dampak fisik, penyalah gunaan narkoba juga dapat berdampak terhadap psikis, seperti contohnya sulit berkonsentrasi, dan perasaan kesal dan tertekan. Selain itu penyalahgunaan narkoba juga akan berdampak pada social, seperti gangguan mental, anti social dan asusila, dan dikucilkan dari masyarakat. Siswa-siswi juga mengetahui hukuman dan bimbingan yang diberikan kepada penyalahgunaan narkotika, seperti bagi pengedar biasanya dijatuhkan hukuman penjara, sedangkan bagi pemakai itu sendiri biasanya akan mendapat bimbingan dari pihak yang berwenang seperti rehabilitasi.
4. Faktor Pendukung Dan Faktor Penghambat
Faktor pendukung : Faktor pendukungnya adalah anak-anak dan remaja tertarik untuk mengikuti penyuluhan karena saya
tidak hanya memberikan materi melalui penjelasan, tapi saya juga membagikan brosur serta menampakkan tayangan slide show mengenai bentuk- bentuk dan macam- macam narkotika. Setelah penyuluhan saya mengadakan doorprice atu pembagian cendera mata bagi yang dapat menjawab pertanyaan saya mengenai penjelasan saya tadi. Dan mereka tertarik untuk itu.
Faktor penghambat Faktor penghambatnya adalah karena kurangnya kesadaran dari anak-anak Gampong untuk belajar dan
pentingnya ilmu pengetahuan sehingga harus di pancing dengan selalu memberikan hadiah- hadiah.
A2. KEGIATAN PENUNJANG 1. Bidang Kegiatan yang dipilih Adapun kegiatan utama penunjang saya adalah “ Memberikan pelatihan komputer dan bimbingan pemakaian internet sehat untuk remaja”. Selama ini, computer digunakan hanya sebatas permainan internet. Para remaja belum dapat menggunakan computer sebagai teknologi yang mempermudah pekerjaan sehari-hari. Selain itu belum tersedianya computer disetiap rumah warga, sehingga masih dianggap hal yang mewah. Penggunaan internet juga belum terlalu bermanfaat karena masih sebatas warnet dan telepon genggam, yang hanya dapat digunakan oleh beberapa orang saja. Selain itu penggunaan internet sehat juga belumbanyak diketahui oleh masyarakat. Apalagi melihat perkembangan internet sekarang ini yang dapat menjangkau seluruh dunia dan filter internet untuk situs-situs bebas belum sempurna, sehingga mengakibatkan kekhawatiran bagi orang tua. 2. Maksud, Tujuan dan Sasaran yang ingin Dicapai Kegiatan ini dilakukan dengan maksud dan tujuan berbagi ilmu dan pembimbingan kepada remaja, khususnya dalam pengenalan fungsi-fungsi sederhana dari computer dan penggunaan internet sehat. Menjelaskan pada mereka juga bahwa computer bukan hanya sebatas permainan game online, tetapi memiliki fungsi lain. Dengan tujuan juga agar computer dan internet dapat digunakan dengan efektif. Sasaran dari pelatihan ini adalah remaja gampong Manyang Lancok. Komunitas yang lebih banyak menggunakan fasilitas internet. Menyampaikan juga bahwa internet bukan hanya sekedar facebook dan twitter, tetapi memiliki fungsi lain.
29
Waktu Pelaksanaan Kegiatan Kegiatan pelatihan pembuatan bubur kertas ini dilaksanakan di Ruang Tengah Rumah Pak Keuchik di Gampong Manyang Lancok, Kecamatan Meureudu, selama dua kali pertemuan yakni :
No.
Hari
Tanggal
Pukul
1.
Senin
9 Februari 2015
16.00 - selesai
Nama-nama Penanggung Jawab
Ketua
Anggota : Rara Putri Siagian
: Alfian
Jumlah dan sumber biaya: Pelatihan ini tidak menggunakan biaya. Partisipasi Masyarakat Program yang saya jalankan ini pertama kali saya adakan sosialisasi di MIN pada saat istirahat sekolah. Para guru sangat mendukung program ini. Karena menurut mereka, saat ini untuk les computer membutuhkan biaya yang mahal. Sehingga para guru juga memotivasi murid-muridnya untk mengikuti bikbingan ini. Bukan hanya dari guru, murid juga sangat antusias mendaftarkan dirinya. Karena computer masih merupakan hal yang tidak terlalu tersebar banyak di gampong, sehingga bimbingan ini memiliki ketertarikan sendiri bagi anak-anak.
3. Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut Pelatihan computer dan bimbingan internet sehat di Gampong manyang lancok dilaksanakan oleh Alfian dan dibantu oleh Rara Putri Siagian . Kegiatan pelatihan ini dilakukan di rumah tempat kami tinggal selama KKN. Jumlah anak yang mengikuti pelatihan ini adalah 10 orang yang terdiri dari laki-laki dan perempuan . Mereka ini umumnya masih duduk di bangku SD dan SMP kelas 1.. Mereka di ajarkan fungsi sederhana dari computer dengan menggunakan laptop yang telah disediakan oleh mahasiswa KKN. Setelah selesai kegiatan ini, mereka umumnya (85 %) sudah mengenal fungsi dasar dari komputer. Mereka juga sudah mulai mngerti fungsi-fungsi dari Microsoft office khususnya Microsoft word. Setelah selesainya kegiatan ini diharapkan para remaja sudah dapat menggunakan computer dengan baik dan benar, dan juga dapat memanfaatkannya dengan baik. Selain itu mereka juga sudah mengerti tentang cara menggunakan internet yang baik. Sehingga mereka dapat membentengi dirinya sendiri dari mengakses situs-situs yang dapat merusak mereka.
4. Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat
Faktor Pendukung Anak-anak sangat tertarik dalam mengikuti pelatihan komputer dan bimbingan internet sehat. Selain itu, saya juga memberikan kesempatan bagi mereka untuk mempraktekan sendiri menggunakan laptop yang sudah disediakan, sehingga pelatihan ini tidak hanya sekedar teori, tetapi juga praktek.
Faktor Penghambat Salah satu faktor penghambatnya adalah kurangnya laptop yang tersedia, sehingga membutuhkan waktu yang lama saat para remaja harus mempraktekkannya. 30
MUNANDAR (1307101020137) KEP/KEPERAWATAN
A 1. KEGIATAN UTAMA Adapun nama kegiatan utama yang saya pilih adalah “home visit dan keluarga binaan “ dirumah warga. 1. Maksud, tujuan dan sasaran yang ingin dicapai Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Kesehatan masyarakat diselenggarakan untuk mewujudkan derajat kesehatan dan kualitas hidup masyarakat. Selain itu juga dibutuhkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya tindakan preventive, kuratif dan rehabilitasi. Home visite adalah salah satu kegiatan yang perlu dilakukan untuk merealisasikan hal tersebut dengan cara melakukan kunjungan rumah dengan melakukan penyuluhan dan perawatan kepada pasien tersebut. Kegiatan ini saya jadikan kegiatan utama saya selama kkn di desa manyang lancok. Adapun peluluhan perawatan yang saya lakukan adalah pada klien dengan hipertensi yang kronis yang sudah menahun. Adapun tujuan dari kegiatan ini sendiri adalah sebagai berikut : 1. Mengindentifikasi masalah klien 2. Klien mampu mengenal masalah kesehatannya. 3. Keluarga mampu merawat anggota keluarga yang sakit. 4. Klien mampu memamfaatkan fasilitas kesehatan yang ada.
2. Teknis pelaksanaan 1. Waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan yaitu di rumah warga yang terletak di Gampong Manyang Lancok. 2. Adapun pelaksanaan kegiatan dilakukan sebanyak tiga kali pertemuan, yakni: No
Hari
Tanggal
Pukul
Tempat
1
Minggu
25/01/2015
14.50-16.00
Rumah warga
2
Kamis
29/01/2015
17.00-18.00
Rumah warga
3
sabtu
31/01/2015
17.00-18.00
Rumah warga
3. Proses pelaksanaan kegiatan 1. Menyiapkan bahan-bahan yang diperlukan seperti leaflet, sfignomanometer dan stetoskop. 2. Mengunjungi rumah warga 3. Melakukan pemeriksaan kesehatan sederhana meliputi pemeriksaan tanda tanda vital pada klien. 4. Melakukan penyuluhan pada klien meliputi cara perawatan dirumah menggunakan leaflet. 5. Kontrak waktu untuk kunjungan tahap selanjutnya.
31
3. Hasil yang Ingin Dicapai dan Tindak Lanjut “ Meningkatkan derajat kesehatan dan umur harapan hidup individu” Tercapainya perubahan perilaku individu, keluarga dan masyarakat, dalam membina dan memelihara perilaku sehat dan lingkungan sehat, serta peran aktif dalam upaya mewujudkan derajat kesehatan yg optimal dan terbentuknya perilaku hidup sehat pada individu, keluarga dan masyarakat yg sesuai dengan konsep hidup sehat baik fisik, mental dan sosial sehingga dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian. Tujuan utama penyuluhan kesehatan adalah agar individu mampu mengenal masalah dan kebutuhan mereka sendiri, mampu memahami apa yg dapat mereka lakukan terhadap masalahnya, dengan sumber daya yg ada pada mereka ditambah dengan dukungan dari luar, dan mampu memutuskan kegiatan yg tepat guna untuk meningkatkan taraf hidup sehat dan derajat kesehatan masyarakat.
4. Faktor Pendukung dan Penghambat 1. Faktor pendukung 1. klien kooperatif dan ikut serta dalam kegitan ini ditambah dengan kesadaran individu akan pentinnya pemeliharaan kesehatan. 2. Keluarga berperan aktif dalam proses pemeliharaan kesehatan individu. 3. Minat masyarakat yang tinggi untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang prima 2. Faktor penghambat 1.
Keterbatasan biaya untuk pemeriksaan kesehatan secara berkala
2.
Minimnya waktu untuk tindakan keperawatan dalam jangka panjang.
A.2 KEGIATAN PENUNJANG Les bahasa inggris dilaksanakan untuk anak-anak Gampong Manyang Lancok. 1. Maksud, Tujuan, dan Sasaran yang Ingin Dicapai Bahasa Inggris perlu dipelajari karena penggunaanya secara luas sebagai bahasa komunikasi Internasional. untuk dapat melakukan komunikasi dengan orang-orang yang berbeda latar belakang budaya dan kenegaraan, bahasa Inggris menjadi pilihan utama yang sering dipakai dalam melakukan komunikasi.pelajaran bahasa Inggris menjadi pelajaran yang tidak kalah pentingnya dari pelajaran lain seperti Matematika dan IPA. Karena begitu pentingnya bahasa inggris, tidak sedikit orang tua yang mengirimkan anak mereka untuk mengikuti kursus di lembaga bimbingan belajar bahasa inggris. Kita tinggal di Indonesia, kita tidak menggunakan bahasa inggris sebagai bahasa pertama atau kedua. Jadi untuk dapat menguasai bahasa inggris kita harus belajar terlebih dahulu. Pembelajaran bahasa inggris di usia dini adalah langkah yang tepat untuk kita ambil untuk memantapkan bahasa inggris anak kedepannya. Maka dari itu saya mengambil les bahasa inggris sebagai kegiatan penunjang saya.
2. Teknis Pelaksanaan 1. Waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan yakni di Rumah KKN, Gampong Manyang Lancok. 2. Adapun pelaksanaan kegiatan dilakukan sebanyak 2 kali pertemuan, yakni: 32
No
Hari
Tanggal
Pukul
1
Minggu
25 januari 2015
15.00-16.10 WIB
2
sabtu
31/01/2015
16.00-17.30 WIB
3. Proses pelaksanaan kegiatan.
angka 1 – 100 dalam bahasa inggris kemudian
Pertemuan pertama: menulisakan
membacanya secara bersama – sama dan menyuruh anak-anak untuk menhafalnya
Pertemuan kedua : menyuruh anak-anak satu persatu untuk menuliskan kembali angka-angka 1 - 100 dalam bahasa inggris.
3. Hasil yang Ingin Dicapai dan Tindak Lanjut Dalam proses pengajaran bahasa inggris tidak mungkin kita tidak akan menemui kendala. Bagaimanapun yang kita hadapi adalah anak – anak yang masih polos. Tentunya agar kita dapat menarik perhatian anak – anak untuk membuat anak dapat dengan baik mengikuti pembelajaran yang kita berikan. Metode Pengajaran yang kita terapkan sangat mempengaruhi tingkat keberhasilan yang ingin kita capai. Harapan kedepannya semoga minat anak-anak dalam mempelajari bahasa inggris ini sendiri lebih meningkat untuk menggapai cita-citanya dan bisa menempuh pendidikan ke taraf internasional.
4. Faktor Pendukung dan Penghambat 1. Faktor pendukung -
Dukungan dari teman-teman yang membantu kegiatan
-
Tersedianya fisilitas dan prasarana memadai untuk proses pelaksanaan kegiatan
2. Faktor penghambat -
Waktu yang terbatas
-
Minat anak anak yang kurang
33
ZAHRUL FUAD (1307101020155) FAKULTAS KEPERAWATAN
A1. KEGIATAN UTAMA Adapun kegiatan utama mandiri saya adalah “Sosialisasi Masalah Kesehatan Serta Pengobatannya Secara Herbal”. Masalah kesehatan merupakan masalah yang sering terjadi dikalangan masyarakat akibat dari ketidak tahuan mereka tentang penyakit yang dideritanya sehingga dapat memperburuk keadaan si penderita. Sehingga perlu mensosialisasikan masalah kesehatan yang mereka hadapi serta pengobatannya secara herbal sebagai penanganan utama yang dapat mereka lakukan dirumah.
1. Maksud, Tujuan dan Sasaran yang ingin Dicapai Maksud saya mengadakan penyuluhan ini adalah masyarakat mampu mengenal masalah kesehatan serta mencegah hal-hal yang dapat memperparah masalah kesehatan yang mereka hadapi dan mampu memamfaatkan tumbuhan-tumbuhan yang dapat diolah sebagai pengobatan secara herbal. Penyuluhan ini lebih ditujukan kepada lansia-lansia yang sering mengalami masalah kesehatan agar mereka dapat hidup sehat dan produktif. Adapun indentifikasi masalahnya yaitu: Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang masalah kesehatan. Kurangnya kesadaran masyarakat untuk menjaga kesehatan. a. Teknis Pelaksanaan Waktu dan tempat pelaksanaan di Meunasah Lancok, yang terletak digampong manyang lancok. Adapun pelaksanaan kegiatan dilakukan sebanyak satu kali pertemuan, yakni: no
Hari
Tanggal
Pukul
Tempat
1.
Senin
02-02-2015
09.00-13.00
Meunasah krueng
Proses pelaksanaan kegiatan Tahap 1, mengumpulkan warga yang berumur 50 tahun ke atas Tahap 2, memberikan penyuluhan dan pemberian brosur tentangpenyakit dan pengobatannya secara herbal Tahap 3, pemeriksaan gratis (DM dan Asam Urat)
2. Hasil yang dicapai dan tindak lanjut Pelatihan penyuluhan tentang masalah kesehatan serta pengobatan secara herbal dilaksanakan oleh Zahrul Fuad dibantu oleh Pihak PUSKESMAS Meureudu Pidie Jaya, Rara Putri Siagian, Anisah, Heppy Yuslita dan Ria Meliza, Munandar, Alfian. Acara ini telah dilaksanakan pada tanggal 2 Februari 2014. Kegiatan pelatihan ini dilakukan di Meunasah Kreung, Desa. Manyang Lancok. Kec. Meureudu. Jumlah lansia yang mengikuti penyuluhan
ini adalah 49 orang. Mereka adalah penduduk dari desa manyang
lancok yang terdiri dari tiga meunasah. Kegiatan ini dilakukan secara langsung serta menggunakan brosur.
34
Diharapkan dari penyuluhan ini para lansia mampu mengenal masalah penyakit yang diderita serta pencegahannya secara mandiri dengan mengunakan pengobatan herbal.
3. Faktor pendukung dan faktor penghambat
Faktor pendukung : Faktor pendukungnya para lansia tertarik untuk mengikuti penyuluhan karena saya tidak hanya
memberikan materi melalui penjelasan, tapi saya juga membagikan brosur serta pemeriksaan fisik gratis (gula darah dan asam urat)
Faktor penghambat Faktor penghambatnya adalah karena kurangnya kesadaran dari lansia untuk menjaga kesehatan
mereka di usia lanjut ini.
A2. KEGIATAN PENUNJANG Adapun kegiatan utama mandiri saya adalah “ Memberikan penyuluhan PHBS”. Kegiatan ini dipilih sebagai kegiatan utama saya karena melihat kurangnya kesadaran anak-anak dalam berperilaku hidup bersih dan sehat. Sehingga rentan bagi mereka tertularnya penyakit. 1. Maksud, Tujuan dan Sasaran yang ingin Dicapai Kegiatan ini dilakukan dengan maksud dan tujuan mengajak para anak-anak untuk berperilaku hidup bersih dan sehat. Karena perilaku sehat dan bersih ini perlu agar mereka mampu menjaga kesehatan dimulai dari hal yang kecil seperti mencuci tangan, sikat gigi yang baik dan benar, agar mereka terhindar dari penyakit-penyakit yang dapat menginfeksi kesehatan mereka. kegiatan ini ditujukan pada anak-anak karena dilhat dari kegiatan mereka yang sering bermain kotor dan cendurung kurang memperhatikan perilaku-perilaku yang sehat dan bersih. Diharapkan dari kegiatan ini mereka mampu mengubah perilaku yang kotor menjadi bersih dan yang sakit menjadi sehat. Adapun maksud, tujuan, dan sasaran yang ingin dicapai ialah: Ingin mengajak anak-anak untuk berperilaku sehat dan bersih Menambah pengetahuan anak-anak tentang perilaku sehat dan bersih.
2. Teknis Pelaksanaan Waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan yakni di rumah KKN, Gampong Manyang Lancok. Adapun pelaksanaan kegiatan dilakukan sebanyak 2 kali yakni: No
Hari
Tanggal
Pukul
Tempat
1.
Kamis
22-01-2015
09.00-10.50
PAUD
2.
Sabtu
24-01-2015
15.00-17.30
TPA
Proses pelaksanaan kegiatan Tahap 1, mengajarkan anak-anak cara berperilaku hidup bersih dan sehat Tahap 2, memberikan contoh cara cuci tangan dan sikat gigi yang baik dan benar. 35
3. Hasil yang dicapai dan tindak lanjut “Menumbuhkan minat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat” kegiatan menumbuhkan minat anakanak untuk berperilaku sehat di PAUD RA dan TPA Meunasah Lancok Kuta Batee, dilaksanakan oleh Zahrul Fuad dibantu oleh Alfian, Munandar, Annisa, Ria Melisa, Rara Putri Siagian, Heppi Yulistita. Penyuluhan ini telah dilakukan sebanyak satu kali pertemuan selama pelaksanaan KKN yaitu pada tanggal 22 dan 24 januari 2015. Kegiatan dilaksanakan di PAUD RA dan TPA Kuta Batee yang terletak digampong manyang lancok. Sasaran kegiatannya ialah anak-anak PAUD dan anak-anak TPA. Jumlah anak-anak yang ikut 50 orang. Para anak-anak diberi pemahaan oleh mahasiswa KKN mengenai PHBS. Diharapkan kepada para anak-anak untuk terus menjaga perilaku sehat dan bersih demi menjaga kesehatan dirinya. 4. Faktor pendukung dan penghambat Faktor pendukung Minat dari para anak-anak yang cukup tinggi (karena kami membagikan sabun dan sikat gigi secara gratis) serta dukungan dari masyarakat, kepala PAUD dan TPA. Faktor penghambat Waktu yang terbatas.
A.2 KEGIATAN PENUNJANG “Pelatihan Cara Memainkan Rapai” untuk anak-anak Gampong Manyang Lancok. Kegiatan ini merupakan program pengganti dari program mengajar les bahasa arab. 1. Maksud, Tujuan dan Sasaran yang Ingin dicapai Mengadakan pelatihan cara memainkan Rapai untuk mengenalkan mereka pada warisan nenek moyang kita dulu tentang kesenian aceh yang merupakan suatu kebanggan bagi kita tentang kesenian aceh yang telah mendunia, dan mengajak mereka untuk melestarikan budaya agar tidak lupuk oleh zaman. Mengajak mereka kembali untuk mengenang kesenian masa lalu yang merupakan salah satu sarana dakwah jaman dulu. Adapun maksud, tujuan dan sasaran yang dicapai ialah: Ingin menambahkan pengetahuan mereka tentang budaya dan adat kesenian aceh Mengajak mereka untuk berkratifitas dalam seni tradisional aceh. Mengajak anak-anak untuk melestarikan budaya aceh. 2. Teknis Pelaksanaan Waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan yakni dirumah KKN, Gampong manyang lancok. Adapun pelaksanaan kegiatan dilakukan sebanyak 2 kali pertemuan, yakni: no
Hari
Tanggal
Pukul
1.
Minggu
1 februari 2015
17.00-18.00 WIB
2.
Selasa
3 februari 2015
17.00-18.00 WIB
36
Proses Pelaksanaan Kegiatan Pertemuan 1, pengenalan alat musik rapai Pertemuan 2, cara memukul rapai 3. Hasil yang Ingin Dicapai dan Tindak Lanjut “Pelatihan cara memainkan rapai” untuk anak laki-laki Gampong Manyang Lancok. Kegiatan pelatihan cara memainkan rapai digampong manyang lancok, dilaksanakan oleh Zahrul Fuad. Pengajaran ini telah dilakukan sebanyak 2 kali pertemuan selama pelaksanaan KKN yaitu pada tanggal 1 dan 3 Februari 2015. Kegiatan dilaksanaan di rumah KKN digampong Manyang Lancok, sasaran kegiatan ialah anak laki-laki. Jumlah anak-anak yang hadir sebanyak 5 orang anak lakilaki. Para anak-anak ini diberi pengatahuan tentang rapai dan cara memainkannya. Setelah selesai kegiatan ini, para anak-anak 50% telah mampu memainkan rapai. Dan diharapkan setelah melakukan kegiatan ini anak-anak terus belajar dan mampu mempertahan adat dan budaya leluhur kita.
4. Faktor Pendukung dan Penghambat Faktor pendukung Motivasi yang tinggi dari anak-anak untuk mengikuti kegiatan, serta dukungan dari masyarakat dan teman-teman yang membantu kegiatan. Faktor Penghambat Alat yang terbatas.
37
B.
KEGIATAN KELOMPOK 1. Posyandu Lansia Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Senin tanggal 2 februari 2015. Kegiatan ini dilakukan dengan bekerjasama dengan pihak Polindes dan Puskesmas Meureudu. Dihadiri oleh 45 orang lansia yang ada di Gampong Manyang Lancok. Adapun kegiatan yang dilakukan dalam kegiatan ini antara lain melakukan pemeriksaan tes asam urat, tes gula darah, tes kolesterol, pemeriksaan tanda-tanda vital dan pemberian obat sesuai penyakit oleh pihak puskesmas meureudu. Selain itu juga ada penyuluhan mengenai tindakan preventif, kuratif maupun rehabilitatif mengenai beberapa jenis penyakit yang umumnya diderita oleh warga lanjut usia.
Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut Posyandu lansia merupakan wujud dari pembangunan kesehatan masyarakat yang dilaksanakan dalam upaya peningkatan derajat kesehatan dan umur harapan hidup lansia. Posyandu lansia merupakan rogram kelompok yang kami laksanakan, dan berjalan dengan lancar. Dan semoga kedepannya bisa dilaksanakan secara rutin untuk menunjang kesehatan lansia yang optimal.
Partisipasi Masyarakat Dukungan keluarga, masyarakat dan pemerintah sangat menentukan keberhasilan dari program posyandu lansia. Dan dalam proses posyandu ini sendiri, semua elemen aktif dan ikut serta menyukseskan program yang telah kami agendakan sebelumnya.
2. Gotong Royong Di Manyang Lancok terdapat 3 meunasah dan 1 masjid. Yaitu Meunasah Manyang, Meunasah Lancok, Meunasah Krueng Tunong, dan Masjid Iskandar muda. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 13, 14, 16, 30 Januari serta 4 Februari 2015.
Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut Sebetulnya kami terkejut saat melihat kondisi meunasah sebelum kami bersihkan, karena meunasah yang harusnya suci sebagai tempat beribadah dipenuhi dengan kotoran burung, kotoran ternak (di halaman meunasah), dan debu tebal. Hasil yang dicapai dari kegiatan ini adalah meunasah yang sebelumnya kotor dan tidak rapi, menjadi bersih dan rapi karena kebersamaan warga dan anggota KKN untuk membersihkannya. Sebagai tindak lanjut dari kegiatan ini, kami berharap kepada warga agar selalu menjaga kebersihan dan memanfaatkan meunasah dan masjid yang ada di gampong Manyang Lancok dengan baik.
Partisipasi Masyarakat Warga meunasah manyang, meunasah lancok, dan meunasah krueng tunong sangat berpartisipasi dan kegiatan gotong royong.
3. Mengajar Ngaji di TPA Meurah Puteh TPA Meurah Puteh berada di Meunasah Lancok. Kegiatan TPA dilaksanakan 3 kali dalam seminggu yaitu hari selasa, kamis, dan sabtu mulai pukul 14.30 hingga pukul 16.00 WIB. Para 38
santriwan dan santriwati terdiri dari anak-anak yang berada di antara jenjang kelas II SD sampai kelas VII SMP.
Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut
Partisipasi Masyarakat
4. Mengajar Ngaji di Masjid Iskandar Muda Kegiatan mengaji di Masjid Iskandar Muda dilaksanakan mulai pukul 19.00 sampai pukul 20.30 WIB. Disini terdapat sekitar 50 santriwan-santriwati yang berumur antara 10-16 tahun. Kami membantu ustadz dan ustadzah mengajar kitab delapan, al-quran, dan iqra.
Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut Hasil yang dicapai dari kegiatan ini adalah baik santri maupun anggota KKN sama-sama bertambah ilmunya. Disini kami belajar kitab, iqra, dan al-quran.
Partisipasi Masyarakat Guru ngaji di masjid ini adalah warga yang secara suka rela bersedia untuk mengajar. Atau dengan kata lain tidak ada guru tetap. Oleh karena itu, diharapkan ustad atau teungku-teungku yang ada di gampong Manyang Lancok berembug untuk melakukan perekrutan guru ngaji untuk masjid ini.
5. Membuat Nomor Rumah Warga Di gampong Manyang Lancok terdapat kurang lebih 196 rumah. Berdasarkan hasil survey yang telah kami lakukan. Seluruhnya tidak ada yang memiliki nomor rumah. Proses pelaksanaan program ini membutuhkan waktu yang lama yaitu mulai tanggal 16 Januari 2015 sampai dengan tanggal 05 Februari 2015.
Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut Hasil yang dicapai dari program ini adalah seluruh rumah di gampong Manyang Lancok telah memiliki nomor rumah. Tindak lanjut dari program ini diharapkan warga mampu menjaga dan memanfaatkan nomor rumah yang telah kami buat ini dengan baik.
Partisipasi Masyarakat Pak Geuchik dan beberapa pemuda gampong turut serta membantu dalam proses pembuatan dan pemasangan nomor rumah. Namun terdapat beberapa warga yang tidak bersedia dipasang nomor rumah di rumahnya karena tidak mau dinding rumahnya rusak, sehingga kami memasangnya di pagar rumah.
6. Membuat Papan Nama Meunasah. Berdasarkan survey yang telah kami laksanakan, dari tiga meunasah yang ada di desa manyang lancok hanya 1 meunasah saja yang memiliki papan nama, yaitu meunasah lancok. Maka dari itu kami memutuskan untuk membuat papan nama untuk Meunasah Manyang dan Meunasah Krueng Tunong sebagai salah satu kegiatan kelompok.
39
Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut Hasil yang dicapai dari kegiatan ini adalah, tiap meunasah yang ada di gampong manyang lancok telah memiliki papan nama sehingga tidak ada lagi warga yang bingung dimana letak meunasah krueng tunong dan meunasah manyang. Kami harap warga menjaga dan merawat papan-papan nama ini agar dapat dipergunakan dalam jangka waktu yang lama.
Partisipasi Masyarakat Dari segi pembuatannya, kami tidak terlalu cekatan karena tidak berbiasa. Namun pemuda gampong dan geuchik ikut membantu kami dalam proses pembuatan papan nama ini.
7. Membuat Gapura ‘Selamat Datang’ Dari hasil survey yang telah kami lakukan, sebelah barat Gampong Manyang Lancok belum memiliki gapura selamat datang. Maka dari itu kami memilih pembuatan gapura selamat datang sebagai program kelompok kami. Dalam proses pembuatannya gapura tersebut menggunakan bahan dari bambu yang melalui proses yang lumayan rumit. Mulai dari pengukuran, pemotongan, hingga pemasangannya.
Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut Pembuatan gapura selamat datang ini bertujuan untuk menunjukan keberadaan dan batas gampong. Gapura tersebut diletakkan di sebelah barat dari gampong manyang lancok.
Partisipasi Masyarakat Masyarakat sangat antusias dan ikut berpartisipasi dalam proses pembuatan dan pemasangan gapura ini. Mereka sangat mendukung dengan dibuatnya gapura selamat datang oleh mahasiswa KKN.
8. Kegiatan Lomba di TPA Meurah Puteh Dalam menjalankan program perlombaan seperti lomba azan,lomba pidato,lomba hafalan surat pendek,dan
lomba
cerdas
cermat
untuk
anak-anak
dan
remaja
di
TPA
meunasah
lancok,Alhamdulillah acara perlombaannya berjalan dengan lancar,dankami pun begitu senang dak kagum dengan adik-adik yang mengikuti lomba tersebut,karena mereka termasuk anak-anak yang begitu pandai-pandai.acaranya pun berjalan lancar tanpa ada hambatan apa pun.
Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut Hasil yang ingin dicapai dan tindak lanjut dari kegiatan ini adalah kami sangat mengharapkan anak-anak yang mengaji di TPA dan yang mengikuti lomba tersebut kedepannya bisa lebih memperdalam ilmunya khususnya dalam bidang agama.
Partisipasi Masyarakat Ketika acara ini berlangsung,ibu-ibu yang mengajar ngaji anak-anak di TPA ini,ikut membantu kami dalam menjalankan acara perlombaan ini,ibu-ibu tsb sangat berpartisipasi dalam menyukseskan perlombaan tersebut,begitu besar dukungan dari ibu-ibu tersebut.
40
9. Kegiatan yang Belum Terlaksana Seluruh kegiatan yang kami rencanakan dapat terlaksana dengan baik atas kerjasama anggota kelompok, pemuda gampong, geuchik, dan warga Gampong Manyang Lancok.
41