BAB III PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah perusahaan CV. ALFANDO INTI Technologi Fertilizer merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dibidang komoditi produk pertanian dengan merk PUTRANI. CV. ALFANDO INTI Technologi Fertilizer didirikan oleh Drs. Andreas Suranto pada tahun 1999 dan baru benar-benar beroperasi pada tahun 2001 setelah semua perijinan terselesaikan. CV. ALFANDO INTI Technologi Fertilizer memiliki kantor pusat beralamat di Jl.RM Said 101 Karanganyar Solo Jateng INDONESIA dan 2 pabrik di Pracimantoro Wonogiri juga GaumTasikmadu Karanganyar Solo Jateng. CV. ALFANDO INTI Technologi Fertilizer berdiri untuk menutupi kelangkaan pupuk kimia/anorganik dan juga karena adanya SK. Surat Bapak Mentri Pertanian No. 340/401/MENTAN/XII/98 tertanggal 11 Des 1998,memberikan kesempatan kepada pihak SWASTA/BUMN Nasional untuk menyediakan pupuk alternative dalam mengatasi kelangkaan pupuk kimia/anorganik (Urea,Sp36,Za,Kcl). Dengan adanya hal tersebut CV. ALFANDO INTI Tecnologi Fertilizer merasa tergugah untuk mengemban dan menuntaskan kesulitan yang dihadapi petani dan untuk menciptakan lapangan kerja. Pada tanggal 2 September 1998 kami melakukan ujicoba penelitian produk pupuk ramah lingkungan pertanian komposisi P2O5MgOCaO (Fosfat–Dolomit) dalam bentuk granular/butir. Fungsi pupuk P2O5-MgOCaO (Fosfat-Dolomit) merk PUTRANI produksi CV. ALFANDO INTI Technologi Fertilizer : a. Mengacu pertumbuhan akar dalam mengambil unsur hara lebih banyak sehingga tanaman sehat dan kuat.
b. Memacu pertumbuhan jaringan tanaman. c. Memacu pertumbuhan bunga, biji, buah, sehingga cepat dipanen. d. Memperbesar dan memperbanyak bobot bunga,biji dan buah. e. Menambah daya tahan tanaman terhadap hama dan penyakit tanaman. f. Tanah sehat dan stabil kesuburannya. Setelah melakukan 3 tahun ujicoba pada lahan komoditas padi, palawija, sayuran dan tanaman keras – sawit, karet di wilayah Kabupaten Karanganyar, Sragen, Sukoharjo untuk lingkup pulau Jawa, dan wilayah Sumatra di Pamenang Kabupaten Bangka Jambi dan di Muara Enim Palembang hal tersebut cukup mengembirakan dengan keterkaitan beberapa instansi dan beberapa petani. Hasil tersebut cukup membanggakan bagi CV.ALFANDO INTI untuk terus berkarya di bidang komoditi pertanian hingga sekarang. 2. Tujuan, Visi dan Misi Perusahaan a. Tujuan Setiap perusahaan pasti memiliki tujuan / maksud, begitu pula pada CV. ALFANDO INTI. Pada CV.ALFANDO INTI tujuan perusahaan dibagi menjadi dua yaitu:
1) Tujuan umum : Memproduksi dan Memasarkan Pupuk Dasar “PUTRANI” dengan kualitas dan kuantitas bermutu tinggi untuk segala tanaman pertanian dan perikanan serta memberikan pelayanan terpadu seluruh jaringan pasar an tidak sematamata mencari keuntungan petani. 2) Tujuan khusus : Untuk memperoleh laba yang optimal bagi pemilik perusahaan guna menunjang kelangsungan hidup perusahaan. b. Visi dan Misi 1) Visi Pupuk Dasar “PUTRANI” produksi CV.ALFANDO INTI Technologi Fertilizer di pasarkan ke seluruh wilayah INDONESIA. 2) Misi a) Menciptakan kesejahteraan petani dengan menggunakan Pupuk Dasar “PUTRANI” sebagai dasar mengurangi biaya produksi petani dengan hasil produksi lebih meningkat. b) Memberikan
harga
yang
ekonomis
sehingga
terjangkau
seluruh
masyarakat terutama bagi para petani. c) Pelayanan pasar yang mudah terjangkau petani sampai ke pelosok desa. d) Pelayanan terpadu pemakaian Pupuk Dasar “PUTRANI”. e) Pemakaian Pupuk Dasar “PUTRANI” yang praktis, Efektif, bermutu, aman, bertanggung jawab dan produktif. 3. Unsur Kimia Pupuk Dasar “PUTRANI”
K.U Nama Unsur a.
P (Fosfor/ Hara)
b.
S (Sulfur/ Belerang)
c.
Cl (Klor)
d.
Fe (Ferum/ Besi)
e.
Mn (Mangan)
f.
Cu (Kuprum/ Tembaga)
g.
Zn (Zeng)
Fungsi
Gejala Kekurangan
Merangsang, memper 1. Keseluruhan daun kele wat tua, sering tampak cepat pertumbuhan mengkilap, tepi daun akar. bercabang. Sebagai bahan mentah 2. Batang terdapat warna pertumbuhan protein. merah keunguan dan Mempercepat lambat laun menjadi pembungaan, kuning. pemasakan bunga/biji. 3. Buah kecil tidak banyak Membantu asimilasi dan tidak berkembang, dan pernafasan pada mudah matang dan tanaman. cepat busuk. Daun muda, urat daun dan Pembentukan bintiljaringan diantara urat bintil akar. Membantu pertum- daun berwarna hijau tua. buhan anakan. Penghasil kandungan minyak, sayuran seperti kobis, cabai dll. Memperbaiki dan mening Daun keriput. katkan hasil kering tanaman seperti temba-kau, kapas, kentang, dan tanaman sayuran umumnya. Untuk pernafasan tanam an Daun berbintik dan dan pembentukan hijau jaringan mati tapi daun. tidak terdapat klorosis. Urat daun berwarna hijau tua dan muda. Memperlancar proses Daun berbintik dan asimilasi dan sebagai jaringan mati tapi urat enzim. daun berwarna hijau. Mendorong terbentuknya Daun mudah layu hijau daun dan bahan tanpa adanya bintikenzim. bintik atau memperlihatkan klorosis secara jelas. Ranting atau batang dibawah pucat jarang dapat tegak. Mendorong pertumbuhan Urat daun terdapat tanaman dan membentuk bintik-bintik yang hormone tumbuhan. dengan cepat menjadi satu. Daun terasa tebal
K.U Nama Unsur
h.
C (Carbon)
Fungsi
Gejala Kekurangan
antara daun pada batang makin pendek. Sebagai pembangun utama Daun hijau kekuningan bahan organik. dan layu.
4. Struktur Organisasi Untuk memastikan tercapainya tujuan perusahaan dan untuk menjaga kelancaran dari kegiatan operasional perusahaan diperlukan adanya sebuah struktur organisasi. Struktur organisasi sangat berkaitan erat satu dengan lainnya meskipun pemisahan fungsi harus secara tegas dilakukan. Struktur organisasi berperan penting dalam perusahaan karena menyangkut kelancaran proses kegiatan operasional maupun non operasional perusahaan yang bertujuan untuk mmencapai tujuan perusahaan.
STRUKTUR ORGANISASI CV. ALFANDO INTI TECHNOLOGI FERTILIZER DIREKTUR UTAMA Drs. Andreas Suranto
Direktur Pembantu Suyatno
Manajer SDM
Manajer Operasional
Manajer Pemasaran
Manajer Keuangan Siti Mulyani Gambar 3.1 Struktur Organisasi CV. ALFANDO INTI Technologi Fertilizer Dalam buku Standar Operasional Perusahaan (SOP) yang dimiliki oleh CV.ALFANDO INTI menjelaskan tugas masing-masing bagian yang ada, dan masing-masing bagian yang ada akan dijelaskan sebagai berikut: a. Direktur Pembantu Direktur Pembantu adalah yang bertugas melakukan pengawasan secara umum dan/atau khusus sesuai dengan anggaran dasar serta memberikan nasihat kepada Direksi. Tugas utama Direktur Pembantu adalah wajib melakukan pengawasan terhadap kebijakan Direksi dan menjalankan perusahaan serta member nasihat kepada Direksi. Fungsi pengawasan dapat dilakukan oleh masing-masing Anggota direksi namun keputusan pemberian nasihat dilakukan atas nama Direktur Pembantu secara Kolektif (sebagai Board). Oleh karena itu, Direktur Pembantu wajib berkomitmen tinggi untuk menyediakan waktu dan melaksanakan seluruh tugas direktur pembantu secara bertanggung jawab. Pelaksanaan tugas tersebut diantaranya adalah : a. Pelaksanaan rapat secara berkata satu bulan sekali. b. Pemberian nasihat, tanggapan dan/atau persetujuan secara tepat waktu dan berdasarkan pertimbangan yang memadai. c. Pemberdayaan komite-komite yang dimiliki Direktur Pembantu. d. Mendorong terlaksananya implementasi good corporate governance. 2. Direktur Utama
Wewenag dan Tanggung Jawab Direktur Utama adalah sebagai berikut : a. Menentukan kebijakan tertinggi perusahaan. b. Bertanggung jawab terhadap keuntungan dan kerugian perusahaan. c. Mengangkat dan memberhentikan karyawan perusahaan. d. Memelihara dan mengawasi kekayaan perseorangan terbatas. e. Bertanggung jawab dalam memimpin dan membina perusahaan secara efektif dan efisien. f. Mewakili perusahaan, mengadakan perjanjian-perjanjian, meren-canakan dan mengawasi pelaksanaan tugas personalia yang bekerja pada perusahaan. g. Menyusun dan melaksanakan kebijakan umum pebrik sesuai dengan kebijakan RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham). h. Menetapkan besarnya deviden perusahaan. 3. Manajer SDM Manajer Sumber Daya Manusia (MSDM) merupakan bagian integral dari setiap perusahaan atau setiap organisasi besar yang bisa anda temukan sehari-hari. Istilah Manajemen Sumber Daya Manusia di sisi lain, merujuk kepada departemen yang menaungi kerja system hubungan antar karyawan disebuah perusahaan. Departemen ini terlibat dalam segala hal yang berkaitan dengan kesejahteraan, pendidikan karyawan, perekrutan tenaga kerja, dan analisis terhadap kebijakan perusahaan yang berkaitan dengan karyawan. Selain itu MSDM juga mengurusi masalah manajeman kinerja karyawan, kesehatan karyawan, kompensasi bagi setiap pegawai, gaji, pengembangan perusahaan, keamanan, pelatihan calon karyawan, administrasi karyawan, dan komunikasi karyawan. Berikut tanggung jawab yang melekat pada MSDM :
a. Desain Organisasi. b. Manajemen penilaian kinerja tenaga kerja. c. Pengaturan staff/pekerja. d. Pengaturan system penghargaan, asas manfaat, dan kepatuhan. e. Pengembangan organisasi dan karyawan. 4. Manajer keuangan Manajer keuangan merupakan fungsi kerja di suatu perusahaan yang bertugas merencanakan, mengambarkan, memeriksa, mengelola, dan menyimpan dana yang dimiliki oleh perusahaan. Seorang manajer keuangan bertanggung jawab penuh pada keuangan perusahaan dan mengambil keputusan penting dalam suatu investigasi dan pembelanjaan perusahaan. Sebagai jabatan penting dalam perusahaan, seorang manajer harus mengetahui semua hal yang berkaitan dengan keuangan. Karena manajer keuangan tidak jauh dari analisi keuangan, perencanaan keuangan sampai keputusan investasi. Berikut adalah tugas utama manajer keuangan : a. Manajer keuangan bekerja sama dengan manajer lain,bertugas merencanakan dan meramalakan beberapa aspek dalam perusahaan termasuk perencanaan umum keuangan perusahaan. b. Manajer keuangan bertugas mengambil keputusan penting investasi dan berbagai pembiayaan serta semua hal yang terkait dengan keputusan tersebut. c. Manajer keuangan bertugas dalam menjalankan dan mengoperasi kan roda kehidupan perusahaan seefisien mungkin dengan menjalin kerja sama dengan manajer lain.
d. Manager keuangan bertugas sebagai penghubung antara perusahaan dengan pasar keuangan sehingga bisa mendapatkan dana dan memperdagangkan surat berharga perusahaan. Intinya dari keempat tugas utama manajer keuangan diatas dapatditarik kesimpulan bahwa tugas utama manager keuangan adalah mengurusi segala masalah mengenai investasi dan pembiayaan perusahaan yang berpengaruh terhadap laju pertumbuhan perusahaan. 5. Manajer Operasional Tugas pokok manajer operasional / tugas utama manajer operasional adalah bertanggung jawab untuk memastikan organisasi berjalan sebaik mungkin dalam memberikan pelayanan dan memenuhi harapan para pelanggan dan klien dengan cara yang efektif dan efisien. Inti dari tugas manajer operasi ini adalah bagaimana membuat perusahaan bisa mendapatkan keuntungan yang lebih banyak dengan biaya yang lebih rendah. Berikut tugas Manajer Operasional : a. Mengelola dan meningkatkan efektivitas dan efisiensi operasi perusahaan. b. Memangkas habis biaya-biaya operasi yang sama sekali tidak menguntungkan perusahaan. c. Meneliti teknologi baru dan metode alternative efisiensi. d. Mengawasi produksi barang. e. Mengawasi persediaan, distribusi barang dan tata letak fasilitas operasional. f. Membuat pengembangan operasi dalam jangka pendek dan panjang. g. Meningkatkan system operasional, proses dan kebijakan dalam mendukung visi dan misi perusahaan. h. Melakukan pertemuan rutin dengan Direktur Utama secara berkala.
i. Melakukan pencairan cek untuk biaya agen. j. Mengatur anggaran dan mengelola biaya. k. Mengelola program jaminan kualitas / quality control. 6. Manajer Logistik dan Pemasaran Seorang Manajer Logistik dan Pemasaran tidak hanya melihat kepada masa sekarang tetapi juga masa depan. Begitu pula dengan rencana pemasaan yang akan dibuat. Seorang Manajer Logistik dan pemasaran harus dapat melihat kesempatan/peluang pemasaran yang ada. Berikut tugas Manajer Logistik dan Pemasaran : a. Manajer pemasaran bertanggung jawab terhadap manajemen bagian perusahaan. b. Manajemen pemasaran bertanggung jawab terhadap perolehan hasil penjualan dan pengunaan dana promosi. c. Manajer pemasaran sebai coordinator manajer produk dan manajer penjualan. d. Manajer pemasaran mambina bagian pemasaran dan membimbing seluruh karyawan dibagian pemasaran. e. Manajer pemasaran membuat laporan pemasaran kepada direksi. Uraian tugas manajer pemasaran : a. Melakukan perencanaan strategi pemasaran dengan memper-timbangkan tren pasar dan symber daya perusahaan. b. Merencanakan marketing research yaitu dengan mengikuti perkembangan pasar, terutama terhadap produk yang sejenis dari perusahaan pesaing. c. Melakukan perencanaan analisis peluang pasar. d. Melakukan perencanaan tindakan antisipasif dalam menghadapi penurunan order.
e. Menyusun perencanaan arah kebijakan pemasaran. f. Melakukan indentifikasi dan meramalkan peluang pasar. g. Merencanakan pengembangan jaringan pemasaran.
B.
Analisis dan Pembahasan I.
Pemanfaatan
Pupuk
Putrani
dengan
Technology
Fertilizer
dalam
meningkatkan hasil budidaya tambak Setiap perusahaan pasti memiliki strategi pemasaran untuk menarik minat konsumen dan memperoleh laba sebanyak mungkin demi kelangsungan hidup perusahaan itu sendiri. Berdasarkan hasil wawancara dari narasumber Widya Langgeng Selaku Manager Pemasaran dan Ibu Siti Mulyani selaku Manager Keuangan pada CV. ALFANDO INTI, berikut adalah uraian manfaat pupuk dasar PUTRANI untuk sektor perikanan: Budidaya tambak hingga sekarang terhitung sebagai suatu usaha yang dapat memberikan keuntungan yang luar biasa. Kecenderungan kearah ini memang beralasan karena terbukti pada lahan-lahan yang baru dibuka ternyata dapat menghasilkan produksi, baik pada tingkat penguasaan teknologi petani yang masih rendah hingga sedang, seperti halnya dikabupaten Luwu Utara, produksi yang dicapai pada tahun 1998 sebesar 1.641 ton, sekalipun produksi tersebut masih rendah jika dibandingkan dengan potensi tambak sebesar 11.090 ha. Kondisi yang terlihat diawal masa usaha tersebut pada umumnya diikuti dengan ekspansi lahan atau peningkatan jumlah input yang selalu berakhir dengan penurunan produktivitas yang berulangulang dengan pemecahan masalah jangka pendek. Pada awal tahun 90-an, kematian perikanan di petak pembesaran terjadi tanpa penyebab yang jelas, dan pada pertengahan tahun 90an penyebab utama kematian
disepakati sebagai akibat infeksi virus. Secara alami diketahui bahwa laju infeksi penyakit virus ini disebabkan karena diabaikannya faktor-faktor utama sanitasi lingkungan dan sebagai akibat kemunduran kualitas lingkungan internal dan eksternal. Tata letak tambak, jenis tanah setempat, kesalahan desain, dan tekhnologi pengelolaannya
adalah
faktor-faktor
yang
berperan
terhadap
penurunannya
produktivitas tambak, seperti ukuran perikanan yang cenderung sulit berkembang serta respon tambak yang negatif terhadap pertumbuhan fitoplankton. Dilain pihak terhadap kesalahpahaman dalam memandang organisme lain selain perikanan windu seperti ikan dan tumbuhan setempat yang selalu disarankan untuk dieliminasi. Pada kenyataannya masing-masing komponen biota tersebut akhirnya digunakan kembali setelah terbukti berperan dalam memutus rantai penyakit, pemasokan prabiotika serta zat-zat bioaktif serta mineralisasi dampak toxic dari berbagai polutan buatan manusia. Dalam waktu dekat, hampir semua komoditi perdagangan dunia dan local seperti perikanan akan dikenakan persyaratan ramah lingkungan. Persyaratan ini ternyata tetap harus dilaksanakan walaupun tanpa permintaan dunia internasional karena telah terbukti berpengaruh positif pada hasil budidaya perikanan diberbagai tempat di Indonesia. a. Persyaratan Lokasi Berdasarkan kebiasaan hidup, tingkah laku dan sifat perikanan atau ikan itu sendiri, maka dalam memilih lokasi tambak baik dalam rangka membuat tambak baru maupun dalam perbaikan tambak yang sudah ada, sebaiknya memenuhi persyaratan sebagai berikut : 1) Memilih sumber air yang cukup, baik air laut maupun air tawar yang tersedia sepanjang tahun atau setidaknya 10 bulan dalam setahun, tetapi bukan daerah banjir.
2) Memiliki saluran air yang lancar, baik untuk pengisian waktu pasang maupun membuang air waktu surut serta memiliki sumber air dan lingkungan yang bebas dari pencemaran. 3) Kadar garam dalam air berkisar 10-25 ppm dan derajat keasaman (pH) berkisar 7 – 8.5. 4) Dasar tambak terdiri dari lumpur berpasir dengan ketentuan kandungan pasirnya tidak lebih dari 20%. b. Desain tambak Desain suatu petakan tambak merupakan salah satu kunci utama keberhasilan budidaya. Pada tahap ini dalam satu unit tambak akan terdapat 5 petakan : 1) Petak Biofilter Terdiri dari :
Organisme : kerang bakau, tiram dan vegetasi bakau.
Kerang bakau, ukuran cangkang 4-5 cm dan kepadatan 6-8 ekor/
Tiram, ukuran cangkang 5-7cm dengan kepadatan 0.75 kg/ ekor/
. (28
) ditempatkan dalam rak bamboo pada kedalaman 10 cm.
2) Petak Steril Air
Penggunaan kaporit dengan dosis 2-5 ppm (5 ppm untuk air keruh dan 3 ppm untuk air jernih), dengan proses netralisasi ± 3 jam.
Penggunaan kaporit, pada kedalaman air satu meter 30-50 kg/ha, dan jika kedalaman air 60 cm sebesar 18-25 kg/ha.
3) Petak pengendali hama penyakit
Menggunakan ikan-ikan, misalnya ikan bandeng, ikan kakap putih dll.
Luas petak ini adalah 5-10% dari luas petak seluruhnya.
4) Petak pentongkolan
Kedalaman tambak 0.75-1.2 Meter.
Luas petakan sekitar 0.25 hektar.
Hapa 15
Padat tebar 3000 ekor/
Sanitasi air 25-30 ppm.
Masa pemeliharaan 45 hari.
Pemberian pakan 15-30% / BB /hari.
Pada musim kemarau sebaiknya pentongkolan system hapa sedangkan
(5x3x1 m). (PL 11-17).
pada musim penghujan sebaiknya system bak. 5) Petakan pembesaran
Perbandingan luas masing-masing petakan yaitu 5:5:5:10:75. Jadi jika luas tambak satu hektar, maka luas petakan masing-masing 5 are, 5 are, 5 are, 10 are dan 75 are. Ukuran ini tergantung dari kondisi keadaan setempat.
Pembuatan petakan-petakan ini dimaksudkan, selain untuk memudahkan pengelolaan juga diharapkan agar kualitas air dan lingkungan tetap terjaga, sehingga produksi tambak meningkat dan berkualitas.
c. Pengapuran Pengapuran adalah upaya peningkatan produktivitas tambak, utamanya tambak masam yang bertujuan untuk pengeringan tanah, yang berguna untuk memperbaiki struktur tanah yaitu meningkatkan daya sanggah (buffer) tanah dan air sehingga terjadi perubahan kemasaman (pH) yang ekstrem. Selain itu pengapuran yang dilakukan juga memiliki beberapa fungsi lainnya yaitu :
1) Menetralisasi unsur toksik yang disebabkan oleh aluminium dan zat besi dengan ketersediaan kalsium dalam jumlah yang cukup, sehingga ketersediaan unsur hara seperti fosfat akan bertambah. 2) Menstimulir aktivitas organisme tanah sehingga dapat menghambat organisme yang membahayakan kehidupanperikanan (desinfectan) 3) Dapat merangsang kegiatan jasad renik dalam tanah sehingga dapat meningkatkan penguraian bahan organik dan nitrogen dalam tanah. Pada tanah masam dengan pH tidak dilakukan pengapuran atau pengapuran dalam jumlah yang sedikit sebagai desinfectan saja. Pengapuran ini dilakukan pada tanah dasar tambak dalam keadaan lembab dan juga dilakukan pada saat pengolahan atau pembalikan tanah dasar tambak, untuk selanjutnya dibiarkan kering dan terjemur. d. Pemberantasan Hama Pemberantasan hama (terutama trisipan, kepiuting dan udang/ikan liar) yang paling efektif adalah melalui pengeringan tambak secara sempurna. Sedangkan pengapuran dengan mengguna-kan kapur hidrat dan kapur oksida pada suhu tinggi juga dapat berfungsi untuk memberantas hamaperikanan liar. Pemberantasan hama dapat dilakukan dengan menggunakan saponin, dimana keampuhannya sangat dipengaruhi oleh kondisi suhu dan salinitas air tambah. Pada salinitas rendah yaitu salinitas 30 ppm, saponin diaplikasikan dengan dosis 10-15 kg/ha. e. Pemupukan Pada pemupukan dasar yang ditumbuhkan terutama adalah klekap (lumut dasar). Jenis dan dosis pupuk yang diperlukan dalam setiap hektar adalah : pupuk kandang dicampur dengan dedak halus dengan dosis 1-2 ton/ha, kemudian disebar
merata ke dasar tambak. Selanjutnya campuran pupuk urea 100-150 kg/ha dan Pupuk Putrani sebanyak 50-75 kg/ha, juga disebar merata keseluruh permukaan tambak. Masukkan air kedalam tambak sampai mencapai ketinggian 10-20 cm dengan menggunakan saringan dan biarkan menguap selama 2 minggu. Bila keadaan air dipermukaan telah menjadi jernih sedang dasar tambak telah tampak hijau ditumbuhi klekap, maka air didalam tambak ditambah secara bertahap sampai mencapai kedalaman 60-100 cm. Jika keadaan air sudah cukup stabil, maka petakan siap untuk ditebari. Untuk dosis pemeliharaan, dapat digunakan sebanyak 100-200 kg per dua minggu, diberikan selama masa pemeliharaan. Pengapuran tambak masam merupakan tindakan yang sangat penting dilakukan untuk mendapatkan panen yang menguntungkan, dengan tetap melakukan pemeliharaan dan pemupukan dengan Urea dan Pupuk Putrani serta pupuk organik/kompos. Untuk menjadikan Ph air tambak pada kisaran pH 7 sampai pH9, tingkatkan pH tanah dasar tambak pada kisaran pH 6 sampai pH 7, sebab air laut bersifat alkalis, namun bila pH tanah tambak terlalu masam, maka pH air laut yang masuk ke tambak akan turun yang dipengaruhi oleh pH tanahnya. Peralatan tes untuk mengetahui parameter tambak banyak tersedia di toko laboratorium. f. Pemupukan Dasar Pada pemupukan dasar yang ditumbuhkan terutama adalah klekap (lumut dasar). Jenis dan dosis pupuk yang diperlukan dalam setiap hektar adalah : pupuk kandang dicampur dengan dedak halus dengan dosis 1-2 ton/ha, kemudian disebar merata ke dasar tambak. Selanjutnya campuran pupuk urea 100-150 kg/ha dan Pupuk Putrani sebanyak 50-75 kg/ha, juga disebar merata keseluruh permukaan tambak. Masukkan air kedalam tambak sampai mencapai ketinggian 10-20 cm
dengan menggunakan saringan dan biarkan menguap selama 2 minggu. Bila keadaan air dipermukaan telah menjadi jernih sedang dasar tambak telah tampak hijau ditumbuhi klekap, maka air didalam tambak ditambah secara bertahap sampai mencapai kedalaman 60-100 cm. Jika keadaan air sudah cukup stabil, maka petakan siap untuk ditebari g. Pemupukan susulan Jika diperkirakan makanan alami ditambak hamper habis (masa pemeliharaan + 1 bulan), maka perlu dilakukan pemupukan susulan dengan menggunakan pupuk urea dan SP36 dengan dosis urea 10-15 kg/ha dan Pupuk Putrani 5-10 kg/ha. Pada pemupukan susulan ini yang ditumbuhkan adalah plankton, dan dilakukan setiap 10-14 hari sekali. Pupuk susulan ditebarkan pada pelataran tambak. Pemupukan tidak dianjurkan pada tambak-tambak yang mempunyai tanah dasar bersifat masam (pH < 6). Dapat juga dilakukan pemupukan apabila sudah dilakukan proses pengapuran (penebaran kapur tohor) atau menggantungkan batu kapur dimuka pintu-pintu air. h. Pemeliharaan Keberhasilan usaha budidaya tambak tidak hanya ditentukan oleh konstruksi tambak, desai dan tata letak tambak, pengolahan tanah dan pengadan benih saja, tetapi juga ditentukan oleh proses pemeliharaan sejak penebaran sampai pemungutan hasil (panen). Kegiatan-kegiatan yang diperlu dilaksanakan selm periode pemelihran berlangsung adalah : 1) Pemberian Makanan Tambahan Meskipun makanan alami yang berupa plankton, klekap dan lumut tersedia cukup, namun dalam usaha budidaya ini masih membutuhkan makanan tambahan berupa pellet atau dedak halus terutama pada petak pembesaran. Pemberian makanan tambahan ini diberikan setelah satu bulan
sesudah penebaran sampai menjelang panen. Makanan tambahan yang diberikan mengandung protein 30 % dengan dosis pemberian, yaitu pada teknologi intensif (15-20 ekor/m2) dan semi intensif (6-14 ekor/m2) diberikan pakan dengan dosis 3-5 %/BB/hari. Budidayaperikanan tradisional dengan kepadatan 1-2 ekor/m2 memerlukan pertumbuhan pakan alami yang baik, tanpa pemberian pakan komersil, namun pada budidayaperikanan tradisional plus (3-5 ekor/m2) disamping pakan alami juga memerlukn pakan komersil pada pemelihraan 2 bulan terakhir. Pemberian makanan tamabahan ini menggunakan anco, caranya meletakkan makanan sesuai dosis dalam beberapa anco, kemudian tempatkan anco tersebut pada beberpa tempat secara merata sehingga makanan dapat dimanfatkan olehperikanan dan banding. Pemberian dengan cara ini selalu menghemat makanan tambahan juga sebagai wadah pengamatan. 2) Pengelolaan Air Tambak Pemberian makanan tambahan dalam jumlah yang cukup banyak, kemungkinan akan meninggalkan sisa-sisa yang apabila membusuk akan berpengaruh terhadap kualitas air. Oleh karena itu pergantian air dengan frekuensi yang lebih banyak mutlak diperlukan. Pergantian air ditambak dilakukan secara rutin, yaitu setiap 2 minggu sekali sebanyak 25 %. Setelah pergantian air maka langsung diberi kapurkaptan sebanyak 50-100 kg/ha, dan pupuk kalau perlu yaitu maksimum urea 35 kg/ha dan SP36 10 kg/ha, dengan kecerahan air tetap terjaga yaitu 25-40 cm. Apabila kondisi air tambak banyak kotoran/buih atau air jernih tidak ada plankton, maka air tambak wajib diganti. Dan apabilaperikanan lumutan/air tambak menyala, maka segera diganti air tambak atau taburi kaporit 1,2 ppm (12 kg/ha/1m atau 7,2 kg/ha/60 cm kedalaman air tambak. Serta pada sat hujan lebat, sebaiknya pematang tambak
ditaburi kapur 100 kg/ha, pada malam hari diberi kincir/mesin perahu (2 buah/ha) agar air tidak berlapis danperikanan tidak mengambang. i. Panen dan pascapanen 1) Panen Panen perikanan atau ikan dapat dilakukan setelah masa pemeliharaan 3-4 bulan. Pada umur demikian ukuran udang berkisar antara 30-40 gram/ekor dan banding berkisar 500 gram/ekor. Pemanenan ikan atau perikanan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu : panen sebagian (selektif) dan panen total. Dalam pelaksanaan panen baik dilaksanakan panen total ataupun selektif, sebaiknyaaikan dipanen terlebih dahulu kemudian udang. a) Panen Selektif Pada panen ini hanya perikanan atau ikan yang telah memenuhi syarat ukuran konsumsi (pemasaran) yang ditangkap. Caranya :
Menggunakan alat tangkap berupa jarring atau jala lempar dengan ukuran mata jarring yang lebih besar, sehingga memungkinkan perikanan atau ikan yang masih kecil lolos.
Masukkan air yang baru, sehingga perikanan atau ikan berkumpul dipintu air, lalu gunakan serok/seser untuk menangkapnya. Bila adaperikanan atau ikan yang ter-tangkap dapat dilepaskan kembali.
b) Panen Total
Keluarkan air secara perlahan-lahan pada malam hari, sehingga dinihari air ditambak tinggi yang berada dalam caren (saluran).
Ikan atau ikan digiring menyusuri caren menuju pintu air, kemudian dikurung dengan kere bamboo agar ruang geraknya sempit.
Setelah perikanan atau ikan terkumpul, lakukan penangkap an dengan jala, seser atau menggunkan tangan.
2) Pasca Panen Setelah pemanenan selesai, maka hasil panen harus ditangani secepatnya agar kualitas dan kesegaranperikanan atau ikan tetap baik hingga ke pasar atau konsumen. Penanganan ikan relatif lebih sederhana dibanding dengan penanganan udang, karena bandeng tidak sepeka udang yang mudah cacat. Cara penanganan bandeng sebelum sampai ke konsumen adalah : a) Setelah ditangkap, ikan atau perikanan disortir sesuai ukuran, kemudian dicuci beberapa kali dengan air bersih atau air es. b) Masukkan kedalam keranjang yang telah dilapisi daun pisang dan serpihan es batu dengan perbandingan 1 kg es untuk 2 kg ikan banding. Penanganan perikanan hasil panen harus dilakukan dengan cepat karena kualitas perikanan cepat menurun setelah dipanen. Keterlambatan dalam penanganan perikanan mengakibatkan perikanan tidak dapat diterima dipasaran
sebagai
komoditas
ekspor.
Cara penanganan perikanan adalah :
Ikan hasil panen disortir sesuai ukuran dan dipisahkan
Ikan dibersihkan dan masukkan dalam keranjang plastic tersebut diletakkan pada tempat yang dialiri air.
Ikan dicuci dengan air es dengan cara mencelupkan keranjang berisi ikan kedalam air es beberapa kali.
Ikan ditiriskan
Untuk mempertahankan kesegaran udang, es batu yang digunakan dengan perbandingan 1 kg es untuk 1 kg udang.
II. Penentuan Harga Pokok Produksi dan Laporan Laba Rugi CV. ALFANDO INTI Technologi Fertilizer
1.Penentuan harga pokok produksi Penentuan harga pokok produksi mempunyai peran penting bagi CV. ALFANDO INTI Technologi Fertlizer demi keberlangsungan usaha yang dijalankan. Harga pokok produksi ini berfungsi sebagai alat untuk perencanaan, untuk pengawasan atau pengendalian biaya dan alat untuk untuk memecahkan persoalan khusus. Selain itu penentuan harga pokok produksi pada CV. ALFANDO INTI Technologi Fertlizer, juga digunakan sebagai dasar bagi harga pokok penawaran, dasar guna menentukan hasil-hasil perusahaan, penilaian mengenai harga-harga pasar yang berlaku dan sebagai alat guna mengontrol efisiensi perusahaan. Dengan mengetahui harga pokok produksi pupuk yang dihasilkan, maka CV. ALFANDO INTI Technologi Fertlizer dapat menentukan penentuan harga pokok penjualan. Selain itu dengan adanya penentuan harga pokok produksi pupuk, maka CV. ALFANDO INTI Technologi Fertlizer dapat mengendalikan efisiensi dalam proses produksi dengan mudah dapat dilakukan pengontrolan dan pengawasan. Tabel 1 Penentuan Harga Pokok Produksi CV. Alfando Inti Teknologi Fertilizer (Tgl. 12 Maret 2014) No 1
2
3
Keterangan BAHAN BAKU Persediaan Awal Pembelian Bahan Baku Return Pembelian Total Bahan Baku Persediaan Akhir Bahan Baku terpakai BAHAN PEMBANTU Persediaan Awal Pembelian Bahan Pembantu Total Bahan Pembantu Persediaan Akhir Bahan Pembantu Terpakai TENAGA KERJA Gaji Karyawan
Harga (Biaya) 4.500.000 4.875.000 725.000 10.100.000 2.750.000
Jumlah
+ 7.350.000
250.000 750.000 + 1.000.000 175.000 825.000 1.350.000
Tunjangan 150.000 Bonus 450.000 Total Biaya Tenaga Kerja 4 BIAYA OVERHEAD PABRIK Biaya Listrik 65.000 Biaya Air 16.500 Biaya Penyusutan Alat 125.000 Biaya Pemeliharaan 50.000 Total Biaya Produksi Jumlah Biaya Produksi (1+2+3+4) 5 BIAYA POKOK PRODUKSI Barang Dalam Proses Awal 3.700.000 Jumlah Biaya Produksi 10.381.500 14.081.500 Barang Dalam Proses Akhir 3.250.000 Harga Pokok Produksi Sumber : CV. Alfando Inti Teknologi Fertilizer, 2014
+ 1.950.000
+
256.500 10.381.500
+ 10.831.500
Berdasarkan tabel perhitungan Harga Pokok Produksi di atas, dapat diketahui bahwa perhitungan Harga Pokok Produksi terbagi menjadi empat bagian, yaitu biaya bahan baku, biaya bahan pembantu, biaya tenaga kerja, biaya overhead pabrik. a. Penentuan Harga Bahan Baku Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan pupuk pada CV. Alfando Inti Teknologi Fertilizer menggunakan bahan dasar berupa P2O5 (phospat), MgOCa (Dolomit). Tabel 2 Penentuan Harga Bahan Baku CV. Alfando Inti Teknologi Fertilizer No 1
Keterangan BAHAN BAKU Persediaan Awal Pembelian Bahan Baku Phospat P2O5
Harga (Biaya) 4.500.000
( 7,5ton x @Rp.300 ) = (Rp2.250.000) Dolomit MgOCa (7,5 ton x @ Rp. 350) =
4.875.000
Jumlah
(Rp2.625.000) Return Pembelian Total Bahan Baku Persediaan Akhir Bahan Baku terpakai Sumber : CV. Alfando Inti Teknologi Fertilizer, 2014
725.000 10.100.000 2.750.000
+ 7.350.000
Perhitungan pembelian bahan baku untuk pembuatan pupuk ini didasarkan pada perhitungan untuk pembuatan pupuk dalam perhari yang menghasilkan 15 ton (15.000 kg) pupuk. Untuk bahan baku P205 (phospat) harga pembelian per kilonya Rp. 300,- sedang untuk Mg0Cao (Dolomit) perkilonya Rp. 350,b. Penentuan Harga Bahan Pembantu Bahan baku pembantu yang digunakan dalam pembuatan pupuk pada CV. Alfando Inti Teknologi Fertilizer pembantu menggunakan Ca (Carbon) dan H2O (air). Tabel 3 Penentuan Harga Bahan Pembantu CV. Alfando Inti Teknologi Fertilizer No 2
Keterangan BAHAN PEMBANTU Persediaan Awal Pembelian Bahan Pembantu Ca (Carbon) (15%) (15 ton x 15% = 2.250kg) (2.250 kg x Rp. 325) = (Rp731.250)
H2O (Air) (Rp18.750) Total Bahan Pembantu Persediaan Bahan Pembantu Akhir Bahan Pembantu Terpakai Sumber : CV. Alfando Inti Teknologi Fertilizer, 2014
Harga (Biaya)
Jumlah
250.000
750.000 +
1.000.000 175.000
825.000
Pembelian bahan pembantu sebesar Rp. 825.000,- dimana bahan pembantu dicampur dengan bahan pokok untuk pupuk sebanyak 15 ton pupuk. c. Penentuan Biaya Tenaga Kerja
Biaya tenaga kerja yang dibutuhkan untuk pembuatan pupuk pada CV. Alfando Inti Teknologi Fertilizer, adalah sebagai berikut : Tabel 4 Penentuan Biaya Tenaga Kerja CV. Alfando Inti Teknologi Fertilizer No 1
Keterangan TENAGA KERJA Gaji Karyawan Tunjangan Bonus Total Biaya Tenaga Kerja
Harga (Biaya) 1.350.000 150.000 450.000
Jumlah
+ 1.950.000
Sumber : CV. Alfando Inti Teknologi Fertilizer, 2014 Total biaya kerja sebesar Rp. 1.950.000,- sehari, dengan perhitungan pembuatan pupuk perhari, maka biaya tenaga kerja yang dibutuhkan sebesar Rp. 58.500.000,- perbulannya. Gaji karyawan dibayarkan setiap 2 minggu sekali. d. Penentuan Biaya Overhead pabrik Penghitungan biaya overhead pabrik untuk pembuatan pupuk pada CV. Alfando Inti Teknologi Fertilizer, adalah sebagai berikut : Tabel 5 Penentuan Biaya Overhead Pabrik CV. Alfando Inti Teknologi Fertilizer No
Keterangan
BIAYA OVERHEAD PABRIK Biaya Listrik Biaya Air Biaya Penyusutan Alat Biaya Pemeliharaan Total Biaya Produksi Sumber : CV. Alfando Inti Teknologi Fertilizer, 2014
Harga (Biaya)
Jumlah
1
65.000 16.500 125.000 50.000 256.500
Total biaya overhead pabrik sebesar Rp. 256.000 per hari, dengan demikian untuk perbulannya biaya yang dibebankan untuk produksi pabrik sebesar Rp. 7.680.000,e. Penentuan biaya Barang dalam proses Penghitungan biaya barang dalam proses dalam pembuatan pupuk pada CV. Alfando Inti Teknologi Fertilizer, adalah sebagai berikut : Tabel 6 Penentuan Harga Pokok Produksi CV. Alfando Inti Teknologi Fertilizer No 1
Keterangan BIAYA POKOK PRODUKSI Barang Dalam Proses Awal Jumlah Biaya Produksi
Barang Dalam Proses Akhir Harga Pokok Produksi Sumber : CV. Alfando Inti Teknologi Fertilizer, 2015
Harga (Biaya) 3.700.000 10.381.500 14.081.500 3.250.000
Jumlah
+ 10.831.500
Total biaya produksi pabrik sebesar Rp. 10.831.500 per harinya. Biaya ini dihitung dari biaya barang dalam proses awal sebesar Rp. 3.700.000 ditambah jumlah biaya produksi sebesar Rp. 10.381.500 dikurangi biaya dalam proses akhir sebesar Rp. 3.250.000.
2.Penentuan Laba Bersih Sebelum Pajak CV. ALFANDO INTI Technologi Fertilizer Dengan mengetahui Harga Pokok Produksi pupuk yang dihasilkan kita akan dengan mudah menentukan Laba Bersih Sebelum pajak. Selain itu dengan adadnya penentuan Laba Bersih Sebelum Pajak, maka perusahaan dapat menyisihkan laba untuk keperluan tidak terduga atau untuk mengembangkan pasar. Dari data sebelumnya kita menghitung Harga Pokok Produksi sebesar Rp. 10.831.500,- perhari.
Maka kita asumsikan bahwa Harga Pokok Produksi sebulan adalah Rp. 324.945.000,(Rp 10.831.500,- x 30 hari = Rp. 324.945.000,-).
Table 7 CV. ALFANDO INTI Laporan Laba Rugi Per 31 Maret 2014 Penjualan Harga Pokok Penjualan Persediaan awal barang jadi Harga Pokok Produksi Barang Jadi Tersedia Dijual Persediaan Akhir Barang Jadi Laba Kotor Biaya Operasi Biaya Pemasaran Biaya Administrasi dan Umum Laba Bersih Sebelum Pajak
Dalam Rupiah (Rp) 535.000.000 45.380.000 324.945.000 + 370.375.000 15.110.000 -
42.500.000 61.500.000
+
355.215.000 179.785.000
104.000.000 79.785.000
Berdasarkan Tabel Laporan Laba Rugi diatas, dapat diketahui bahwa Laporan Laba Rugi terdapat tiga komponen penting yaitu Penjualan, Harga Pokok Penjualan, dan Biaya Operasi. Dalam Harga Pokok Penjualan dan Biaya Operasi masing masing memiliki komponen yang saling mempengaruhi. Harga Pokok Penjualan terdiri dari (Persediaan awal barang jadi + Harga Pokok Produksi – Barang Jadi akhir). Biaya Operasi (Biaya administrasi + Biaya pemasaran) , biaya administrasi sendiri terdiri dari Gaji Pegawai sebesar ( Rp 525.000,-/hari x 1 bulan = Rp15.750.000,-) , Pajak Bumi Bangunan Rp 725.000,- , Depresiasi Rp 1.300.000,- . Biaya Pemasaran sendiri meliputi Gaji marketing, biaya iklan dll. Selanjutnya setelah semua komponen ditotalkan dapat kita ketahui bahwa Laba Bersih Sebelum Pajak adalah Rp 79.785.000,-.